Game Di Indonesia |
Posted: 15 Mar 2015 12:34 AM PDT Minggu ini saya kembali lagi dengan dosis hiburan visual mingguan untuk kamu di segmen Artistalk. Kali ini saya berkesempatan untuk mengobrol singkat dengan Dimas Novan dari Mojiken Studio. Sebelumnya kita sudah melihat karya-karya dari artis Mojiken lainnya seperti Eka, Elwin, dan Rena. Meskipun tergabung di tim yang sama, tentunya Dimas memiliki kisah berbeda yang dia bisa ceritakan kepada kita semua. Selain itu karya-karyanya pun dijamin akan memberikan kesan yang berbeda dibandingkan dengan karya-karya rekan seperjuangannya di Mojiken. Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita masuk ke obrolan dengan Dimas di bawah ini. Halo Dimas, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke pembaca?Halo, nama saya Dimas Novan D. atau biasa dipanggil Dimas. Saat ini saya bekerja sebagai artis 2D di Mojiken Studio yang berdomisili di Surabaya. Kalau pernah (atau nantinya) bertemu dengan anggota laki-laki Mojiken Studio yang paling pendek, kemungkinan besar itu adalah saya. Jangan sungkan-sungkan untuk menyapa ya, hehehe. :D Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional? Apakah memang sudah hobi dari kecil?Saya sudah suka menggambar sejak kecil, sampai-sampai tembok pun saya jadikan sarana pelampiasan kesukaan saya ini. Selain itu dari dulu saya juga suka main game, meskipun tidak banyak yang tamat tapi saya selalu suka dengan dunia dan karakter yang ada di dalamnya. Semasa SMA saya rajin sekali cari-cari referensi soal ilustrator-ilustrator beken dan bermacam-macam desain karakter dari game dan berharap suatu hari bisa menjadi seperti ilustrator-ilustrator tersebut. Setelah lulus SMA saya memutuskan untuk kuliah jurusan DKV di ITS dan semakin mendalami dunia ilustrasi. Bagi saya menggambar adalah bidang yang sangat unik karena kita bisa menyampaikan dan mengekspresikan sesuatu dengan menggunakan visual tanpa perlu bersuara dan tanpa perlu kata-kata (meskipun kadang perlu kata dikit-dikit, hehehe). Saya mengawali karir profesional di Elven Games sewaktu masih kuliah dan dari situ saya mulai belajar soal industri game beserta peran artis dan ilustrator. Sekarang ini sendiri saya tergabung di Mojiken Studio. Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?Awalnya saat kuliah saya diajak oleh senior saya (mas Seto Aji Nugroho) untuk gabung ikut mengerjakan game di Elven Games. Meskipun waktu itu adalah waktu sibuk-sibuknya berorganisasi dan kuliah, tetapi karena sudah mengimpi-impikan pekerjaan semacam ini akhirnya saya terima tanpa pikir panjang, mumpung ada kesempatan. Dari sana saya mulai belajar seluk-beluk pembuatan game, proses produksinya bagaimana, juga kondisi industrinya. Saat itu saya juga mulai jatuh cinta dengan game indie yang meskipun skalanya tidak besar seperti game AAA, tetapi karya-karya game indie punya “kepribadian” yang sangat kuat. Sebut saja seperti Cave Story (Studio Pixel), Slayin’ (Pixel Licker), Cloud (thatgamecompany), Super Crate Box (Vlambeer), dan lain-lain. Oh ya, berbagai game yang saya sebutkan bisa dimainkan gratis semua lo, hehehe. :D Setelah cukup menempa diri di Elven Games kemudian saya akhirnya memutuskan untuk menjadi freelance karena memang ingin fokus kuliah terlebih dahulu dan akhirnya saat ini saya berada di Mojiken Studio. Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?Phantom Imperial, Chase Burger, Elventales : A Path Foreseen (ketiganya untuk Elven Games), Dragon Gem Saga 7 (Deluizon), dan untuk di Mojiken ini saya mengerjakan Garudayana Saga: Ashura Hunter dan juga proyek-proyek lainnya. Yang paling berkesan bagi saya saat ini adalah proyek Elventales : A Path Foreseen, di mana saya mengerjakan hampir seluruh promotional art game ini. Dari situ saya belajar berbagai macam kemampuan baru dan juga mulai belajar sedikit-sedikit soal crowdfunding. Di proyek ini kemampuan saya di berbagai keperluan ilustrasi benar-benar diuji. Meskipun saat ini proyeknya harus ditahan dulu untuk sementara, saya tetap senang karena jadi pelajaran yang sangat berharga buat saya. Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?Rata-rata ilustrasi yang saya kerjakan masih berkutat di bidang game. Sempat terlibat di pengerjaan komik digital seperti Adventures of Wanara dan juga komik manual. Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?Inspirasi saya bisa macam – macam. Mulai dari film, komik, musik, fashion, dan lainnya. Inspirasi juga datang dari lingkungan sekitar, kadang juga dari kata-kata inspiratif, atau bisa juga dari melamun. Salah satu pencarian inspirasi yang paling saya sukai adalah dengan meneliti bagaimana proses berpikir setiap artis dalam membuat karyanya. Bagaimana seorang artis (entah ilustrator, sineas, pengarah game, atau yang lainnya) menerjemahkan idealisme dan pemikiran mereka ke dalam sebuah media, terutama yang berbasis visual, dan bagaimana mereka mengapresiasi berbagai macam hal kemudian menuangkan rasa apresiasi mereka dalam karya. Dengan mempelajari hal itu saya sendiri jadi bisa lebih menghargai hal-hal ringan yang sebenarnya bisa terlihat nilai lebihnya apabila dijadikan sebuah karya. Punya ilustrator favorit?Ilustrator yang saya sukai banyak dan selera saya sendiri berubah-ubah terus, hahaha. Semakin bertambah wacana, semakin bervariasi pula ilustrator favorit saya. Saat ini ilustrator favorit saya adalah orang-orang seperti J.C. Leyendecker, Pomodorosa, Sachin Teng, Bibo-X, Mateusz Urbanowicz, Alex Ahad, Guillaume Singelin, Jungyoun Kim, Yuuta Toyoi(1041uuu), dan masih banyak lagi. Saya juga sangat suka komikus-komikus seperti Kaoru Mori, Kiyohiko Azuma, dan lain-lain. Demikian obrolan singkat saya dengan Dimas. Jika kamu ada pertanyaan baik yang berhubungan dengan Dimas, Mojiken Studio, segmen Artistalk, ataupun hal-hal yang berhubungan dengan seni visual dan pengembangan video game, jangan ragu-ragu untuk utarakan pertanyaanmu di kolom komentar ya. Cek juga tautan-tautan di bawah kalau kamu penasaran dengan karya-karya Dimas lainnya. Sampai jumpa lagi minggu depan! Tumblr: Hal & Sacchi Kreavi: Dimas Novan D Pixel Joint: Hal & Sacchi [Artistalk] adalah artikel mingguan di Games in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@gamesinasia.com atau melalui @fahmitsup.s.: Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Games in Asia ID Post [Artistalk] Menuangkan Idealisme Dan Pemikiran Menjadi Karya Visual – Wawancara Dengan Dimas Novan Dari Mojiken Studio muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
Square Enix Berikan Teaser Final Fantasy Type-1 Posted: 15 Mar 2015 12:00 AM PDT Final Fantasy Type-0 HD memang baru keluar besok lusa, 17 Maret 2015, tapi beberapa pengguna YouTube sudah mulai mengunggah sebuah video pendek yang ada di bagian akhir dari Final Fantasy Type-0 HD. Sebuah video yang menyajikan karakter yang sangat mirip (atau memang) dari Type-0, namun dengan pakaian dan latar tempat yang sangat berbeda. Video ini merupakan bagian dari ending Type-0 HD tapi tidak muncul di Type-0 versi PSP. Meskipun ditampilkan setelah ending, kamu tidak perlu takut kena spoiler sama sekali ketika menonton video di atas. Dalam video tersebut, nampak seorang pria dengan wajah yang sama mirip dengan Ace dari Type-0, namun dengan pakaian dan lingkungan yang nampak seperti Jepang ratusan tahun yang lalu. Tidak ada kejelasan sama sekali apa makna dari video tersebut, tapi banyak orang yang mengatakan bahwa ini adalah teaser untuk Final Fantasy Type-1 karena memang ketika game ini dirilis 4 tahun yang lalu di PSP, Square Enix tidak hanya mendaftarkan trademark Type-0 tapi juga trademark untuk Type-1, Type-2, dan seterusnya. Kalau memang video di atas menunjukkan sebuah RPG yang berlatar belakang Jepang kuno layaknya Genji atau Onimusha, saya jelas akan sangat tertarik untuk memainkannya. Karena Jepang di era tersebut adalah salah satu era yang paling saya suka untuk jelajahi di video game. Tapi meskipun tertarik, saya jelas akan lebih senang kalau Square Enix menyelesaikan Final Fantasy XV terlebih dahulu sebelum mulai mengembangkan Final Fantasy Type-1. Final Fantasy Type-0 HD akan dirilis untuk PS4 dan Xbox One pada 17 Maret 2015. Game ini akan hadir dipaket dengan demo Final Fantasy XV berjudul Episode Duscae. Post Square Enix Berikan Teaser Final Fantasy Type-1 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Games in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment