Game Di Indonesia |
- Hero Vainglory Ketiga Yang Dijanjikan Pada Awal 2015 Akhirnya Muncul
- Mungkinkah DuckTales: Remastered Akan Rilis Untuk Android & iOS?
- Angry Birds Friends Akan Berhenti Beroperasi Hari Ini
- [Update] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat
- [Video] Habiskan Malam Minggu Kamu Dengan Video Final Fantasy XV Bagian Akhir Dari Kami
- Legend of Zelda Wii U Tidak Jadi Dirilis Tahun Ini
- Lihat Aksi Jagoan Final Fantasy Mevius Yang Flamboyan Lewat Screenshot Berikut Ini
- Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 28 Maret 2015
| Hero Vainglory Ketiga Yang Dijanjikan Pada Awal 2015 Akhirnya Muncul Posted: 28 Mar 2015 05:37 AM PDT Melalui tayangan livestream mingguan yang rutin dilakukan oleh Super Evil Megacorp, akhirnya hero ketiga yang telah dijanjikan sejak awal tahun 2015 resmi dipertontonkan. Hero ketiga ini bernama Vox, saudara laki-laki dari Celeste yang telah bergabung bulan Februari lalu. Kehadiran Vox di sini melengkapi seluruh keluarga Ardan yang tergabung di Vainglory. Kemampuan seperti apa yang dibawanya ke arena Halcyon Fold? Vox merupakan seorang sniper yang memiliki serangan dasar jarak jauh. Ia menggunakan gelombang suara untuk memberikan damage kepada lawan-lawannya. Menurut developer, pengguna Vox dapat membangun hero ini dalam dua cara selama pertempuran. Vox dapat dibentuk untuk menghasilkan damage besar pada satu target dengan memberinya item berbasis weapon, atau mengandalkan area of effect damage dari skill yang ia miliki dengan memberinya item berbasis crystal. Skill set yang ia miliki menjadikannya hero yang dapat memposisikan dirinya sebagai seorang killer sekaligus support. Salah satu skill aktif yang ia miliki, Pulse, menghasilkan efek menyerupai sonar radar yang mampu mendeteksi semua objek yang berada di dalam radius pancarannya. Objek yang dilewati gelombang Pulse akan terkena efek pasif Resonance, yang mengakibatkan mereka rentan terkena pantulan dari serangan dasar Vox.
Vox juga memiliki skill Sonic Zoom yang membuat ia melompat sambil melancarkan dua serangan dasar. Skill ketiga yang ia miliki, yang juga merupakan ultimate skill, adalah Wait for It yang membuat ia menembakkan ledakan gelombang suara kepada musuh-musuhnya pada satu garis lurus. Ultimate skill ini memiliki jangkauan yang cukup jauh serta memberi efek silent kepada musuh yang terkena. Berbicara skill set di Vainglory belum lengkap tanpa menyinggung skill pasif unik pada masing-masing hero. Skill pasif yang dimiliki Vox, yaitu Julia’s Song, memberinya ketahanan ekstra ketika membombardir musuh dengan serangan yang ia lancarkan. Skill ini memberikan tambahan nyawa yang bisa bertumpuk kepada Vox ketika ia menyerang musuh. Tambahan nyawa yang ia dapatkan akan semakin bertambah seiring dengan peningkatan levelnya. Perpaduan dari skill aktif maupun pasif yang ia miliki menjadikannya seorang hero tangguh yang cocok untuk mengejar lawan maupun membantu teman. Super Evil Megacorp mengatakan bahwa update untuk memainkan Vox sudah selesai dikerjakan. Pada saat ini, versi selanjutnya itu sedang berada di tangan Apple untuk diperiksa dan disetujui rilis di Apple App Store. Berkaca pada pengalaman sebelumnya, tampaknya tidak perlu menunggu lama lagi sampai kita dapat mengunduh dan memainkan versi terbarunya di gadget masing-masing. Untuk sementara, kita bisa menikmati aksi Vox di Halcyon Fold melalui rekaman video livestream dari Super Evil Megacorp pada tautan YouTube di bawah ini. Post Hero Vainglory Ketiga Yang Dijanjikan Pada Awal 2015 Akhirnya Muncul muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| Mungkinkah DuckTales: Remastered Akan Rilis Untuk Android & iOS? Posted: 28 Mar 2015 04:12 AM PDT Sebuah tweet tadi subuh cukup menggegerkan para pemain game mobile. Pasalnya melalui akun Disney Interactive, mereka mengunggah sebuah foto yang menampakkan iPhone 6 dengan potongan gambar dari game DuckTales: Remastered seperti yang kamu bisa lihat di bawah ini. Dengan gambar tersebut, apakah ini pertanda bahwa game yang semula dibuat untuk NES tahun 1989 ini akan hadir di mobile?
Jelas untuk menjawab pertanyaan tersebut hanya Tuhan dan Disney yang tahu. Tetapi hal tersebut bukan tidak mungkin menjadi kenyataan karena sebelumnya Disney pernah merilis DuckTales: Scrooge's Loot yang merupakan game shooter kasual. DuckTales: Remastered sendiri sudah pernah rilis di PS3, PC, Xbox360, dan Wii U pada tahun 2013 silam. Dalam versi remastered, gameplay tidak banyak berubah di mana kamu akan memulai petualangan sebagai Scrooge McDuck, atau yang lebih kita kenal dengan nama Paman Gober, dalam mencari harta karun. Di sini kamu akan disajikan genre platformer dengan bos yang harus kamu hadapi di setiap levelnya. Sedangkan untuk grafisnya tentu saja meningkat tajam dari versi klasik di mana game akan disajikan dalam bentuk 2,5 dimensi. Belum ada kejelasan apakah DuckTales: Remastered benar-benar akan rilis dan kapan rilisnya. Kita tunggu saja bersama informasi lanjutan dari Disney. Selamat menikmati akhir pekan! Post Mungkinkah DuckTales: Remastered Akan Rilis Untuk Android & iOS? muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| Angry Birds Friends Akan Berhenti Beroperasi Hari Ini Posted: 28 Mar 2015 02:50 AM PDT Untuk kedelapan kalinya hari ini kita semua akan merayakan Earth Hour. Seperti kebiasaan yang sudah-sudah, kamu bisa ikut serta dalam Earth Hour dengan cara ikut mematikan lampu mulai pukul 20.30 malam nanti. Dengan ikut serta dalam program yang diselenggarakan WWF ini, kamu bisa ambil bagian dalam melindungi bumi dari perubahan iklim. Lalu apa hubungannya dengan Angry Birds Friends? Rovio ternyata juga tidak mau tinggal diam dan mereka juga ingin ikut serta dalam program ini melalui salah satu game mereka yaitu Angry Birds Friends. Tepat pukul 20.30 sampai 21.30 waktu Helsinki, Finlandia kita semua tidak akan bisa memainkan game tersebut. Kalau mau dikonversi, itu artinya pada pukul 02.30 – 03.30 dini hari nanti, kita semua tidak akan bisa memainkan game kompetisi ini. Hal tersebut jelas tidak terlalu berpengaruh banyak untuk negara kita karena pada jam tersebut saya yakin kebanyakan dari kita sedang tertidur lelap. Simak ulasan singkat mengenai Angry Birds Friends di sini Rovio bukan hanya akan mematikan game tersebut selama 1 jam saja, tetapi mereka juga akan membuat kompetisi tentang Earth Hour selama 1 minggu penuh dimulai dari hari ini sampai tanggal 4 April 2015. Jadi sembari Rovio bersiap untuk merayakan Earth Hour melalui Angry Birds Friends, kamu juga bisa siap-siap dengan cara memainkan game tersebut dan jangan lupa untuk mematikan semua listrik selama 1 jam pada pukul 20.30 nanti ya. Apple App Store Link: Angry Birds Friends, Gratis Google Play Store Link: Angry Birds Friends, Gratis Post Angry Birds Friends Akan Berhenti Beroperasi Hari Ini muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| [Update] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat Posted: 28 Mar 2015 01:40 AM PDT Game of Thrones merupakan sebuah seri TV fantasi yang diadaptasi dari seri novel berjudul A Song of Ice and Fire. Berbeda dengan seri fantasi pada umumnya yang biasa memiliki tema petualangan, seri Game of Thrones lebih berkonsentrasi pada urusan politik di dunia yang diisi dengan sihir, makhluk mitos, serta kejadian-kejadian mistis lainnya. Sayangnya, meskipun sukses sebagai sebuah novel dan juga serial TV, sejauh ini masih belum ada adaptasi video game yang benar-benar bagus dari Game of Thrones. Begitu mendengar isu bahwa Telltale Games akan mengerjakan Game of Thrones, saya jelas sangat kegirangan, karena akhirnya Game of Thrones yang memiliki dunia fiksi fantastis ini akan digarap oleh salah satu developer favorit saya. Setelah menunggu satu tahun semenjak dikonfirmasi, baru minggu inilah saya berkesempatan untuk menjajal langsung Game of Thrones buatan Telltale. Lalu, apakah Telltale berhasil mewujudkan sebuah game dari Game of Thrones yang memenuhi potensi yang dimiliki seri ini? Cek jawabannya di bawah, dan bersiaplah terkejut dibuatnya.
Apple App Store Link: Game of Thrones - A Telltale Games Series, Rp. 59000 Google Play Store Link: Game of Thrones, Rp65.324 (dengan IAP untuk tiap episodenya) PlayStation Store US (PS4): Game of Thrones (Season Pass), $24,99 (sekitar Rp. 300.000) Xbox Marketplace: Game of Thrones (Season Pass), $19,99 (sekitar Rp. 250.000)  SPOILER WARNING! Game ini mengambil setting antara akhir season 3 sampai awal season 4 serial TV. Kalau kamu belum menonton sampai bagian itu, jangan mainkan game ini!Episode 1: Iron From Ice Pengalaman awal saya begitu melihat tampilan dari Game of Thrones di episode pertama ini bisa dibilang cukup mengecewakan. Sebelum dirilis, perwakilan Telltale telah mengatakan bahwa game ini akan memiliki grafis layaknya lukisan cat air. Kalau kamu lihat dari background saja, memang game ini nampak seperti lukisan cat air, tapi jika kamu melihat karakter-karakternya, kamu akan disajikan dengan model karakter yang amat sangat mirip dengan The Walking Dead dan Back to the Future, tapi dengan efek goresan-goresan kuas yang sering kali membuat karakter nampak aneh. Jika karakter nampak aneh, maka animasi game ini bukan sekedar aneh lagi, tapi benar-benar buruk. Berbagai adegan action nampak begitu canggung dan terkesan sangat tidak masuk akal. Perlu diingat saya pribadi bukanlah seorang yang gila akan grafis memukau dengan frame rate tinggi, tapi apa yang disajikan Telltale di Game of Thrones ini bisa dibilang kelewatan mengesalkan. Semua ini semakin diperparah dengan kontrol yang sangat buruk dan game yang mengalami hang saat saya tengah memainkannya. Sampai di titik tersebut, saya sudah sangat kecewa dan sudah berpikir akan memberikan game ini skor yang amat sangat rendah. Tapi kemudian saya ingat, gameplay keren dan grafis memukau memang bukan nilai jual utama Telltale (kecuali di The Wolf Among Us, itu game keren sekali). Apa yang selalu menjadi nilai jual Telltale adalah kualitas penulisan dan penyampaian cerita yang mereka karang. Untuk urusan itu, saya akui Game of Thrones patut diacungi jempol.
Berbeda dengan game dari Telltale sebelumnya, di sini kamu akan mengendalikan lima karakter, walaupun untuk episode pertama baru tiga karakter yang akan kamu kendalikan. Hal ini sejalan dengan novel dan serial TV Game of Thrones di mana setiap bagian cerita disampaikan dari sudut pandang karakter yang berbeda-beda. Di sini pilihan yang kamu ambil menggunakan satu karakter, bisa jadi akan mempengaruhi dialog yang ada di bagian karakter lain. Sayangnya kamu tidak akan bisa melihat perubahan besar dalam cerita karakter lain tersebut selain perbedaan dialog yang minor, walaupun memilih pilihan yang berbeda-beda untuk melihat berbagai dialog yang berkualitas jelas tetap berharga. Tidak hanya itu saja, meskipun adegan pertarungan fisik disajikan dengan sangat buruk, Telltale tetap bisa menyajikan adegan pertarungan kata-kata dengan sangat menarik dan cerdas, lagi-lagi sesuai dengan ciri khas Game of Thrones.   Kejutan lain yang saya temukan di game ini adalah keterlibatan dari aktor dan aktris pemeran serial TV Game of Thrones yang ternyata sangat memuaskan. Karakter-karakter yang sudah muncul di episode ini antara lain adalah Margaery Tyrell (Natalie Dormer), Cersei Lannister (Lena Headey), Ramsay Snow (Iwan Rheon), dan karakter favorit para penonton dan pembaca Game of Thrones yaitu Tyrion Lannister (Peter Dinklage). Semua pemeran tersebut menyumbangkan suara mereka untuk game ini dan dengan sukses menyampaikan karakteristik dari karakter yang mereka perankan meskipun didukung dengan animasi yang cukup buruk.
Secara keseluruhan, Game of Thrones dari Telltale betul-betul memberikan konflik batin yang besar bagi saya. Game ini bermula dengan kesan yang sangat buruk, tapi diakhiri dengan perasaan shock dan kagum seperti yang biasa saya temukan ketika membaca atau menonton Game of Thrones, sebuah perasaan yang jarang sekali saya temukan di kisah fiksi lainnya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberikan skor grafis dan gameplay yang buruk untuk game ini, namun skor akhir yang tinggi dinilai dari perasaan yang saya rasakan ketika selesai memainkannya. Dari segi cerita, saya jelas tidak akan khawatir Game of Thrones menemukan masalah untuk lima episode ke depan, tapi saya jelas berharap Telltale dapat memperbaiki berbagai isu teknikal yang ada di game ini di episode-episode mendatang. Mungkin saja ini waktunya mereka untuk mulai mengganti engine game internal mereka dengan teknologi yang lebih maju. Untuk episode pertama ini, Game of Thrones saya berikan skor 4 dari 5 hanya karena kejutan-kejutan yang berhasil disajikan dengan baik di akhir episode. Selain itu, game ini jelas butuh banyak sekali perbaikan di sana-sini.  Episode 2: The Lost Lords Sama seperti pada game mereka sebelum-sebelumnya, Telltale kembali menyajikan peningkatan yang cukup baik antara episode pertama Game of Thrones dengan episode keduanya. Jika episode pertama bisa dibilang cukup lambat untuk mencapai titik yang membuat pemainnya terpaku di hadapan monitor (padahal episode 1 dibuka dengan kejadian Red Wedding seperti yang ada di buku dan filmnya), maka episode kedua ini tidak tanggung-tanggung akan langsung menyajikan kamu aksi mendebarkan, penuh darah, dan penuh dialog menarik layaknya apa yang biasa Game of Thrones versi film sajikan. Selain momen-momen mendebarkan, episode ini juga memberikan banyak sekali kejutan tidak terduga dan juga intrik-intrik baru yang membuat cerita semakin menarik. Karakter-karakter baru yang semakin menambah kompleksitas cerita serta karakter tambahan yang bisa kamu kendalikan di episode ini juga semakin membuat episode The Lost Lords menjadi episode yang sangat solid dan pantas menyandang nama besar Game of Thrones. Satu hal yang membuat saya senang dengan episode kedua ini adalah semakin sedikitnya animasi berkualitas rendah seperti yang dapat kamu temukan di episode pertama. Beberapa animasi yang terlihat janggal masih akan sering kamu temukan ketika mengendalikan salah satu karakter yaitu Gared Tuttle, membuat saya bertanya-tanya apakah memang hanya karakter ini sajakah yang tampil dengan kaku atau itu hanya perasaan saya saja. Untuk urusan gameplay, memang tidak banyak yang perlu dibahas mengingat ini adalah game buatan Telltale. Tapi satu hal yang saya perhatikan, di episode kedua Game of Thrones kamu tidak terlalu menghabiskan banyak waktu berjalan tidak jelas hanya untuk mencapai cutscene tertentu. Elemen interaktif di game ini lebih banyak muncul dalam bentuk pilihan dialog atau QTE saja. Minimnya aktivitas berjalan yang dapat kamu lakukan merupakan hal yang sangat bagus untuk game buatan Telltale, mengingat sering kali berjalan tidak menambahkan kedalaman apa-apa dari segi gameplay. 
Secara keseluruhan episode kedua Game of Thrones buatan Telltale sukses menyajikan pengalaman naratif yang jauh lebih baik daripada episode perdananya. Animasi-animasi kaku tidak jelas yang banyak ditemukan di episode lalu semakin berkurang di episode baru ini. Selain itu kualitas cerita yang disampaikan pun juga semakin meningkat, membuat saya merasa benar-benar seperti sedang mengikuti kisah Game of Thrones, berbeda dengan episode pertama di mana perasaan ini hanya dapat saya rasakan di bagian akhir game saja. Jika kamu masih ragu untuk menjajal Game of Thrones akibat episode pertamanya yang bisa dibilang cukup di bawah rata-rata, maka hilangkanlah keraguanmu. Karena The Lost Lords telah membuktikan bahwa Telltale Games yang bisa dianggap sebagai raja dari game adventure modern bisa menyajikan sebuah kisah fantasi gelap sesuai dengan natur dasar seri ini. Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari segi kualitas, episode kedua ini tetap akan saya berikan nilai 4 dari 5, karena akan dibutuhkan loncatan kualitas gameplay dan grafis yang agak susah terjadi agar game ini bisa mendapatkan skor lebih dari itu. Episode 3: The Sword in the DarknessTelltale Games akhirnya merilis episode terbaru dari Game of Thrones. Pada episode terbarunya ini, saya melakukan sesuatu yang berbeda dibanding apa yang bisa saya lakukan dengan game buatan Telltale lainnya. Jika sebelumnya saya selalu menjaga file save saya dan melanjutkan progres permainan menggunakan alur cerita yang sesuai dengan pilihan-pilihan saya, maka kali ini saya bermain tanpa save sama sekali menggunakan pilihan cerita yang secara default dipilih oleh Telltale. Sebenarnya keputusan untuk bermain seperti ini muncul dari kesalahan saya juga yang tidak membuat back-up save ketika komputer yang saya gunakan untuk bermain diformat ulang. Tapi layaknya game di Steam lainnya, sudah seharusnya game yang saya mainkan menyimpan progres permainan otomatis di internet. Entah kenapa untuk game buatan Telltale ini hal tersebut tidak berfungsi. Tapi memang Telltale kurang bisa dipercaya untuk urusan teknis. Bahkan saya bisa mengatakan kalau mereka buruk sekali dalam hal-hal teknis di game.  Mirra mulai khawatir dengan masa depan game ini  Hei, terkadang game ini tampak sangat indah  Lalu bagaimana kira-kira pengalaman saya bermain di episode ketiga dari sebuah game buatan Telltale tanpa memiliki save episode sebelumnya? Sangat mengecewakan. Hampir seluruh, bahkan seluruh, keputusan-keputusan yang terkesan penting di episode sebelumnya bisa dibilang tidak dianggap bermakna sama sekali di episode baru ini. Saya bandingkan permainan saya seandainya saya masih memiliki progres dari episode sebelumnya dengan saat saya tidak memilikinya, dan cerita yang saya dapatkan hampir sama persis, hanya berbeda di beberapa dialog minor saja. Hal ini saya anggap sangat mengecewakan karena Telltale selalu mempromosikan game mereka sebagai game di mana pilihan kamu sangatlah bermakna. Pada akhirnya cerita yang diusung game ini tetaplah terasa linear. Meskipun saya akui kualitas cerita yang diusung Telltale tetaplah berkualitas. Namun jelas sangat berlawanan dari bagaimana mereka mempromosikan karya mereka. Di episode ketiga ini kamu disajikan dengan beberapa adegan yang cukup penting yang terjadi di buku atau filmnya, tapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini jelas merupakan angin segar untuk para penggemar seri Game of Thrones yang jelas butuh asupan cerita baru sambil menanti buku keenam dirilis atau season kelima serial TV ditayangkan.
Untuk urusan grafis dan gameplay, tidak banyak yang berubah dari Game of Thrones episode ketiga yang bertajuk The Sword in the Darkness. Gambar latar di game masih nampak indah dengan gaya layaknya lukisan cat air, namun model serta animasi karakter masih nampak sangat kaku. Walaupun begitu, saya jelas melihat perubahan cukup positif dibandingkan episode pertama. Gameplay sendiri tentunya masih belum berubah seperti game buatan Telltale lainnya yang kita semua kenal. Tapi melihat saya cukup dikecewakan dengan tidak berubahnya pengalaman bermain ketika file save saya hilang, mau tak mau saya harus mengurangi skor gameplay Game of Thrones dari 3 menjadi 2. Namun karena sudah cukup ada perbaikan positif untuk urusan grafis, saya juga akan meningkatkan skor grafis Game of Thrones dari 3 menjadi 3,5. Membuat total skor dari 4 menjadi 3,5.
Jika kamu sudah memainkan game ini dari episode pertama, tentunya kamu tetap harus melanjutkan petualangan di sini untuk melihat nasib akhir dari keluarga Forrester. Tapi kalau kamu hanya mencari game berkualitas dengan cerita menarik, saya lebih menyarankan kamu mencoba Life is Strange saja daripada game buatan Telltale yang hampir tidak memiliki perbedaan di tiap serinya. Episode 4 sampai 6 masih belum memiliki tanggal rilis dan akan segera kami tambahkan ulasannya begitu rilis di sini.Post [Update] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| [Video] Habiskan Malam Minggu Kamu Dengan Video Final Fantasy XV Bagian Akhir Dari Kami Posted: 28 Mar 2015 12:05 AM PDT Ini dia akhir dari epik singkat Noctis dan kawan-kawan. Setelah penantian sembilan tahun, waktunya kita semua untuk berpisah sementara dengan kawanan pemuda pembangkit imajinasi para fujoshi serta pecinta yaoi lainnya apapun gender kamu (kalau kamu tidak paham dengan istilah-istilah yang saya gunakan, jangan kamu cari di Google ya). Dalam video ini saya masih ditemani dengan Bapak Tetsuya Nomura yang duduk di samping saya memberikan komentar-komentar tentang pengembangan Final Fantasy XV. Selain itu ada juga Bapak Hajime Tabata yang tidak tampak di kamera tapi sangat membantu proses rekaman sambil memberikan arahan-arahan yang perlu dilakukan dalam game. Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja nikmati video di atas. Jika kamu belum menonton episode-episode sebelumnya dari sesi bermain yang sangat seru ini, langsung saja kunjungi tautan di bawah ini. Post [Video] Habiskan Malam Minggu Kamu Dengan Video Final Fantasy XV Bagian Akhir Dari Kami muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| Legend of Zelda Wii U Tidak Jadi Dirilis Tahun Ini Posted: 27 Mar 2015 09:49 PM PDT Sebagian orang akan menganggap ini adalah berita buruk, tapi sebagian lainnya akan cukup senang dengan berita ini. Hari ini, Eiji Aonuma selaku produser dari seri Legend of Zelda mengumumkan bahwa Nintendo terpaksa memundurkan jadwal perilisan Legend of Zelda untuk Wii U dari yang sebelumnya direncanakan akan rilis di tahun 2015. Menurut Aonuma, keputusan ini diambil karena dalam tiga bulan semenjak mereka menjanjikan tahun 2015 sebagai tanggal rilis, tim pengembang Legend of Zelda terus menelurkan ide baru yang bisa membuat game ini berpotensi menjadi Legend of Zelda terbaik yang pernah ada. Aonuma menambahkan bahwa mereka lebih memilih untuk merilis game tanpa batasan waktu yang spesifik tapi bisa menghasilkan konten dengan kualitas maksimal, daripada harus terlalu terpaku dengan waktu sehingga mengorbankan ide-ide berharga.
Selain diundur perilisannya, akun Twitter Nintendo juga mengumumkan bahwa Link tidak akan menunjukkan batang hidungnya sama sekali di E3 2015. Jadi sepertinya akan masih cukup lama sampai kita mendengar kabar terbaru mengenai Legend of Zelda untuk Wii U. Semoga saja penundaan ini akan berdampak ke kualitas game yang lebih maksimal. Yang jadi pertanyaan adalah, apakah Legend of Zelda untuk Wii U ini akan dirilis bertabrakan dengan Nintendo NX yang akan dibeberkan detail lebih lanjutnya tahun depan? Hanya waktu yang bisa menjawabnya … atau Satoru Iwata mungkin juga bisa menjawabnya. Sambil menunggu, mari kita nikmati dulu saja beberapa screenshot dari E3 tahun lalu yang membuat game ini begitu menarik perhatian.
Post Legend of Zelda Wii U Tidak Jadi Dirilis Tahun Ini muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| Lihat Aksi Jagoan Final Fantasy Mevius Yang Flamboyan Lewat Screenshot Berikut Ini Posted: 27 Mar 2015 08:45 PM PDT Saya rasa flamboyan adalah kata yang paling tepat untuk menggambarkan hero dari Final Fantasy Mevius. Bagaimana tidak? Sejak diberitakan di radar GIA pada Desember 2014 kemarin, jagoan dari spin-off terbaru dari Final Fantasy ini memang memiliki desain karakter yang cukup cantik (dan seksi) untuk ukuran protagonis pria dalam Final Fantasy. Meskipun demikian, saya tidak menampik bahwa saya juga penasaran dengan gameplay Final Fantasy Mevius, apalagi setelah menyaksikan video gameplay yang diperlihatkan di ajang GDC 2015 kemarin. Nah, kabar terbaru kali ini menyebutkan bahwa gamer Jepang tidak perlu menunggu waktu lebih lama lagi untuk memainkan Final Fantasy Mevius, karena di musim semi (sekitar Maret sampai Mei) nanti Square Enix akan merilis game tersebut untuk iOS dan Android. Selain itu Square Enix juga membeberkan detail cerita Final Fantasy Mevius yang berkisah di sebuah dunia lain bernama Paramita. Di sini kamu bermain sebagai Wal, seorang karakter yang kehilangan ingatan dan mendapat julukan sebagai blanks alias manusia yang tidak memiliki ingatan di dunia Paramita. Sesuai ramalan yang tertulis, kelak seorang blanks akan menjadi kesatria cahaya (Warrior of Light) yang akan membebaskan Paramita dari masa kegelapan, dan sekarang semuanya menjadi upaya kamu untuk membuktikan siapakah manusia yang diramalkan tadi. Sebagai penutup, Square Enix juga memberikan sejumlah screenshot yang memperlihatkan Wal dari perspektif third person dan bisa kamu lihat di bagian akhir kolom berita ini. Melihat sekilas gambarnya saja, terus terang saya sangat penasaran dengan gameplay dari Final Fantasy Mevius ini dan berharap semoga para penggemar Final Fantasy tidak merasa kecewa dibuatnya. Pada intinya meskipun peredarannya nanti baru sebatas di wilayah Jepang saja, namun hal tersebut tak menutup kemungkinan bahwa game free-to-play ini nantinya bakal tersedia juga dalam versi bahasa Inggris, seperti yang terjadi pada Final Fantasy Record Keeper di hari Kamis kemarin.  klik untuk memperbesar  klik untuk memperbesar  klik untuk memperbesar Post Lihat Aksi Jagoan Final Fantasy Mevius Yang Flamboyan Lewat Screenshot Berikut Ini muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia. |
| Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 28 Maret 2015 Posted: 27 Mar 2015 08:17 PM PDT Penasaran Dengan Rodea The Sky Soldier? Saksikan Video Gameplay Dari Game Tersebut Di Bawah4Gamer.net telah mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seperti apa permainan yang ada dalam Rodea The Sky Soldier. Dalam video tersebut, diperlihatkan beberapa hal yang akan kamu temui dalam permainan seperti tampilan dari level dan bos berukuran raksasa. Versi bahasa Inggris dari Rodea The Sky Soldier akan dirilis di Wii U dan Nintendo 3DS pada musim gugur 2015. Kamu Juga Bisa Melihat Trailer Rodea The Sky Soldier Versi 3DS Di SiniKalau kamu berminat, di atas juga adalah trailer versi Nintendo 3DS dari Rodea The Sky Soldier. Berikut Adalah Screenshot Perdana Dari Tokyo Ghoul: MasqueraderScreenshot perdana dari Tokyo Ghoul: Masquerader telah beredar di internet. Tokyo Ghoul: Masquerader sendiri adalah sebuah Adventure RPG untuk PS Vita yang diangkat dari seri anime Tokyo Ghoul. Belum ada info mengenai tanggal rilis dan gameplay, tetapi sepertinya kamu bisa bertemu dengan berbagai karakter dalam seri anime Tokyo Ghoul dan bertarung dengan mereka dalam game ini. Kamu bisa melihat beberapa screenshot dari game tersebut di bawah:
Chaos;Child Segera Rilis Di PS4, PS3, Dan PS Vita?
Sebuah bocoran gambar sampul game yang tersebar di Twitter mengindikasikan bahwa game Chaos;Child yang sebelumnya rilis di Xbox One pada bulan Desember tahun lalu di Jepang juga akan segera menyambangi perangkat game PlayStation pada 25 Juni 2015 mendatang. Hmm … sepertinya nasib game eksklusif Xbox One asal Jepang tidak akan bertahan lama. Yo-Kai Watch Diperkirakan Telah Terjual Lebih Dari Tujuh Juta Kopi
Dilansir dari Gamestalk.net, Yo-Kai Watch yang merupakan sebuah game (dan juga sebuah properti intelektual berprofit besar) buatan Level-5 diperkirakan telah terjual dengan total tujuh juta kopi lebih. Angka tersebut diambil dari penjualan fisik dan digital dari Yo-Kai Watch dan Yo-Kai Watch 2 yang memiliki tiga versi berbeda. Tidak hanya itu saja, Yo-Kai Watch yang merambah dunia mainan juga mencapai kesuksesan besar dengan total 200 juta unit Yo-Kai Medal telah dilepas di pasaran. Untuk sementara ini Yo-Kai Watch baru bisa dinikmati penduduk Jepang saja, tapi ekspansi besar-besaran ke luar Jepang juga tengah dipersiapkan. Trailer Baru Dari Persona 4: Dancing All Night Memperkenalkan |
| You are subscribed to email updates from Games in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |
No comments:
Post a Comment