Ads

Wednesday, April 22, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Preview Finding Sally – Kucing-Kucing Imut Pun Bisa Angkat Senjata!

Posted: 22 Apr 2015 06:53 AM PDT

Siapa sih yang tidak suka melihat kucing imut? Hewan yang satu ini memang cukup disukai oleh banyak orang. Tidak percaya? Coba saja cek jumlah video di YouTube yang menampilkan tingkah menggemaskan dari kucing yang terekam kamera. Saya sendiri merupakan salah seorang pencinta kucing, dan kecintaan inilah yang membuat saya tertarik pada game Finding Sally.

Finding Sally mengusung genre rail shooter yang mengingatkan saya pada game klasik Space Harrier. Kamu akan mengendalikan seekor kucing dalam usaha menyelamatkan majikannya yang hilang diculik. Usaha penyelamatan si kucing tidak berjalan mulus karena sekelompok zombi dan monster lain malah menghadangnya ketika menuju ke tempat si penculik.

Finding Sally | Screenshot 01

Inti permainan Finding Sally cukup sederhana. Kamu hanya perlu menembaki semua musuh yang menghampiri kucing sebelum mereka berhasil mencapainya. Kucing jagoanmu akan bersembunyi di balik barikade dan mobil yang ia kemudikan. Sambil berlindung, ia dapat menembak semua musuh yang menghampiri. Musuh yang berhasil lolos dari tembakannya dapat mencapai barikade dan mengikis ketahanannya. Apabila barikade tersebut hancur, maka tamatlah riwayat si kucing.

Untungnya si kucing jagoan tidak sendirian dalam menghadapi berbagai monster yang menghampiri. Sesekali beberapa karakter lain akan muncul di layar sedang dikejar oleh zombi, dan bila kamu berhasil menembak para monster yang mengejar mereka, maka mereka akan memberikan item power-up atau langsung membantu si kucing jagoan menghalau serbuan monster. Apabila sudah terdesak, kamu juga bisa memanggil bala bantuan pasukan kucing untuk menyapu bersih semua monster di layar.

Finding Sally | Screenshot 02

Tidak hanya pasukan monster yang akan kamu hadapi. Ia sesekali akan berhadapan dengan berbagai karakter bos yang tangguh dan berukuran besar. Setiap karakter bos tersebut memiliki pola serangan maupun kelemahan masing-masing. Kamu harus pandai-pandai menembak dan mengatur strategi agar bisa selamat dari amukan para bos itu.

Setiap kali permainan berakhir, kamu akan mendapatkan koin yang berguna sebagai mata uang untuk meningkatkan kemampuan si kucing maupun ketangguhan mobil yang ia kendarai. Tidak hanya itu saja, koin juga dapat digunakan untuk membeli berbagai item yang ada di dalam game. Pilihan item yang bisa kamu beli terdiri dari mobil baru, jagoan kucing tambahan, hingga karakter asisten yang akan membantu usaha si kucing untuk menghalau musuh. Koin ini bisa kamu kumpulkan sedikit demi sedikit dengan grinding di permainan utama atau langsung banyak dengan membeli IAP yang ditawarkan.

Finding Sally | Screenshot 03

Gameplay tersebut dikemas dengan gaya grafis dua dimensi yang sangat menggemaskan. Karakter kucing, musuh-musuh, serta tampilan latar game semuanya digambar dengan gaya kartun yang penuh warna dan imut. Kalau mengingat fakta bahwa ini adalah game pertama yang dirilis oleh developer Toripacktory yang hanya terdiri dari dua orang saja, saya pun menjadi semakin terkesima!

Kalau kamu lebih suka game rail shooter dengan grafis yang lebih nyata, kamu bisa mencoba Blue Estate yang bergaya noir

Mungkin karena ini adalah usaha pertama mereka juga, beberapa aspek dalam game ini sedikit mengganggu saya. Aspek pertama adalah kualitas bahasa Inggris yang digunakan. Toripacktory merupakan developer dari Korea Selatan, sehingga bahasa Inggris bukanlah bahasa yang mereka gunakan sehari-hari. Bisa jadi hal ini pula yang menyebabkan penggunaan bahasa Inggris di dalam game yang tidak lazim. Selain itu, permainan inti yang dihadirkan juga terkesan repetitif. Setelah memainkan beberapa lama, saya mulai sedikit bosan dengan pola serangan dan jenis musuh yang itu-itu saja.

Finding Sally saat ini telah tersedia untuk platform iOS maupun Android. Toripacktory menggunakan dua skema berbeda untuk perilisan game di dua platform tersebut. Versi iOS ditawarkan sebagai game berbayar yang dibanderol Rp12.000, sedangkan platform Android mendapatkan versi gratis dan berbayar. Versi mana pun yang kamu mainkan, kamu tetap akan menemui kucing-kucing imut yang juga ternyata ganas di sini.

Google Play Store Link: Finding Sally, Gratis

Google Play Store Link: Finding Sally Premium, Rp12000

Post Preview Finding Sally – Kucing-Kucing Imut Pun Bisa Angkat Senjata! muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 22 April 2015

Posted: 22 Apr 2015 05:20 AM PDT

Google Kini Menghadirkan Daftar Game Play Store Yang Memaksimalkan Getaran Dari Smartphone Android Kamu

Google  |screen capture

Risky Maulana – Hari ini Google telah menambah daftar game Android di Play Store dengan kategori “Games You Can Feel”. Sesuai namanya, daftar game tersebut berisikan beberapa game yang memiliki fitur heptic feedback guna memaksimalkan interaksi getaran di smartphone kamu. Meski kelihatannya menarik, fitur satu ini tergolong boros daya baterai, sehingga lebih cocok digunakan saat kamu bermain game tersebut sambil mengisi baterai di saat yang bersamaan.


Makhluk Minion Kuning Dalam Minions Paradise Kini Tengah Soft Launch Di Beberapa Negara (Tak Termasuk Indonesia)

Minions Paradise | screenshot

Risky Maulana – Ya, game terbaru para Minion Despicable Me yang sempat dibahas Arya beberapa waktu lalu ini. sekarang tengah soft launch di New Zealand dan beberapa negara lainnya. Kabar buruknya, gamer Indonesia yang tertarik untuk memeriahkan game city builder ini perlu bersabar lebih lama lagi, karena Minions Paradise belum tersedia di negara kita.

EA Akan Hadirkan Game Minions Terbaru Dengan Genre City Builder

Google Play Store Link: Minions Paradise, Gratis (tak tersedia di Indonesia)


Gelaran Diskon Kemco Masih Berlanjut! Empat RPG Karya Mereka Di iOS Mendapat Diskon Menjadi Rp12.000 Saja

Infinite Dunamis | Featured

Iqbal Kurniawan - Kemco tidak bosan-bosannya memberikan potongan harga untuk game karya mereka. Setelah pada bulan Februari lalu mereka sempat memberikan potongan harga untuk game iOS maupun Android, maka potongan harga kali ini dikhususkan kepada para pengguna iOS saja. Terdapat empat game yang kini dibanderol menjadi Rp12.000, yaitu RPG Soul of Deva, RPG Infinite Dunamis, RPG Covenant of Solitude dan RPG Destiny Fantasia. Kalau kamu melewatkan beberapa kesempatan potongan harga dari mereka sebelum ini, maka sekarang adalah saat yang tepat untuk mendapatkannya!


Sekarang Kamu Bisa Memainkan Scarlett Fox, Karakter Wanita Di Game Temple Run 2, Secara Gratis

Temple Run 2 Scarlett Fox | Featured

Iqbal Kurniawan – Imangi Studios, developer serial game Temple Run, memutuskan untuk membuat salah satu karakter wanita di dalam Temple Run 2 dapat diakses secara cuma-cuma. Pada awalnya, akses ke karakter wanita yang bernama Scarlett Fox tersebut hanya bisa diperoleh dengan menukarkan sejumlah mata uang yang digunakan di dalam game.

Langkah ini diambil menyusul sebuah artikel di Washington Post yang ditulis oleh seorang gadis remaja di Amerika Serikat. Artikel tersebut mempertanyakan mengapa game endless runner yang saat itu beredar hanya menyediakan karakter pria sebagai protagonis utama di awal game. Temple Run termasuk di dalam daftar itu karena hanya menyediakan karakter pria Guy Dangerous sebagai satu-satunya karakter yang bisa dipakai pada awal permainan.

Review Temple Run 2 – Sekuel Terbaik Temple Run

Sumber: TouchArcade


Franchise Angry Birds Stella Capai Jumlah Unduhan Sebanyak 30 Juta

Angry Birds Stella Pop | Screenshot-2

Arya W. Wibowo – Dua game Rovio yang diperankan oleh tokoh burung feminim, Stella, telah melewati jumlah unduhan sebanyak 30 juta. Kedua game itu adalah Angry Birds Stella dan Angry Birds Stella POP!. Angry Birds Stella POP! sendiri pada empat minggu pertamanya berhasil mencapai 5 juta unduhan. Angry Birds Stella sendiri telah dirilis sejak tujuh bulan yang lalu. Kedua game ini, ungkap Rovio, memiliki pengikut yang banyak dari kalangan anak perempuan. Hal ini membuktikan bahwa game kasual memang memiliki basis pengikut yang kuat di kalangan perempuan. Bahkan Ibu saya sendiri adalah pemain game kasual yang cukup hmm … hardcore ini.

Review Angry Birds Stella POP! – Gaya Main Baru, Inti Gameplay Sama

Google Play Store Link: Angry Birds Stella, Gratis

Google Play Store Link: Angry Birds Stella POP!, Gratis


Open Beta Dari Game Strategi Fantasy War Tactics Telah Dimulai

Fantasy War Tactics | Screenshot

Arya W. Wibowo – Bagi kamu yang senang melakukan tes beta dan juga senang akan game strategi, ini adalah berita gembira buat kamu. Fantasy War Tactics telah memulai sesi open beta mereka sejak 21 April 2015 kemarin dan berakhir pada 30 April 2015. Game ini memiliki gameplay strategi turn-based seperti Final Fantasy Tactics. Terdapat sebanyak lima puluh karakter yang bisa kamu koleksi di sini. Dengan durasi open beta yang cukup singkat, bagi kamu yang tertarik langsung saja unduh Fantasy War Tactics Beta melalui tautan di bawah ini!

Google Play Store Link: Fantasy War Tactics Beta, Gratis


Noctis Mungkin Akan Masuk Dalam Jajaran Karakter Dissidia Final Fantasy

Final Fantasy XV | Noctis Screenshot

Kevin Sutanto - Dalam sebuah wawancara dengan Dengeki Online, pengarah game dari Koei Tecmo yaitu Takeo Kujiraoka mengatakan bahwa timnya tengah memikirkan apakah akan memasukkan Noctis dari Final Fantasy XV ke dalam Dissidia Final Fantasy.

Belum memainkan demo Final Fantasy XV? Lihat video ini saja dan ikut tertawa

Kepala Team Ninja yaitu Yosuke Hayashi juga ikut mengatakan bahwa timnya juga tengah memikirkan bagaimana kemampuan warp yang dimiliki Noctis nanti akan diimplementasikan dalam Dissidia Final Fantasy. Namun menurut penuturan Kujiraoka, hal tersebut harus menunggu hingga Final Fantasy XV rilis di pasaran karena terlalu aneh memainkan karakter dari sebuah game yang baru rilis demonya saja.


Lihat Seluruh Line-up Musim Panas Dari PS4 Dan PS Vita Untuk Region Jepang Dalam Video Ini!

Kevin Sutanto - Nampaknya musim panas (Juni-Agustus) untuk pengguna PlayStation di Jepang akan dipenuhi dengan banyak game seru. Lewat sebuah video yang diunggah PlayStation Japan, diperlihatkan kumpulan game yang akan dirilis untuk PS4 dan PS Vita pada musim panas tahun ini, lengkap dengan suara narator yang cukup bikin saya geli sendiri. Harap diperhatikan juga untuk beberapa game seperti Persona 5 atau Final Fantasy XV tidak dicantumkan dalam kategori game yang rilis pada musim panas mendatang. Oh iya, kamu juga bisa melihat video gameplay perdana yang sangat singkat dari Tokyo Xanadu dan juga Luminous Arc Infinity untuk PS Vita lewat video di atas.


Game Arts Adakan Survei Mengenai Game Apa Yang Kamu Inginkan Kehadirannya Di PC

Grandia II | Art

Mohammad Fahmi - Developer asal Jepang di balik seri-seri ternama seperti Grandia dan Lunar, Game Arts, belum lama ini, mengadakan survei yang mengindikasikan minat mereka untuk melakukan lebih banyak porting ke PC. Dalam survei tersebut mereka menanyakan tentang platform dan genre yang biasa dimainkan oleh gamer, serta mengenai game buatan Game Arts apa yang gamer inginkan kehadirannya di PC. Jika kamu berminat untuk melihat game dari seri Grandia, Lunar, atau Ragnarok Odyssey muncul melalui Steam, langsung saja suarakan pendapatmu melalui tautan di bawah.

Sumber: Game Arts Survey


Saksikan Video Di Balik Layar King’s Quest Di Sini

Mohammad Fahmi - The Odd Gentlemen, developer dari Misadventures of P.B. Winterbottom dan Wayward Manor, adalah developer yang bertanggung jawab atas game terbaru dari seri King’s Quest yang melegenda. Di atas, kamu dapat menyaksikan video singkat yang menunjukkan kisah singkat mereka dalam mengerjakan King’s Quest. Singkat namun sangat menarik.


Post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 22 April 2015 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Glu Memboyong Perang Dunia Ke-2 Ke Dalam Serial Frontline Commando: WW2 Untuk iOS & Android

Posted: 22 Apr 2015 03:40 AM PDT

Frontline Commando merupakan satu dari sekian game action keluaran Glu Mobile yang cukup ambisius di mobile. Pernyataan saya tadi bukanlah tanpa alasan, mengingat game ini tak terasa sudah menginjak iterasinya yang keempat semenjak pertama kali dirilis Glu pada tahun 2012 silam.

Nah, setelah melalui iterasinya yang ketiga Glu memboyong serial ini kembali menuju setting pertempuran modern, kini Frontline Commando hadir dengan mengusung tema Perang Dunia Ke-2 di Frontline Commando: WW2. Sekedar informasi tambahan, game ini merupakan seri kedua Frontline Commando yang mengusung tema pertempuran sekutu melawan Jerman, setelah Frontline Commando: D-Day.

Frontline Commando WWII | screenshot 1

Secara garis besar permainan Frontline Commando: WW2, kurang lebih masih sama seperti D-Day yang diterbitkan Glu pada tahun 2013 lalu. Dalam game ini kamu masih terlibat dalam aksi pertempuran cover based system yang diselingi pula dengan bermacam variasi gameplay lainnya. Mulai dari aksi sniping, hingga aksi menembaki para musuh dengan senapan mesin. Selain itu lokasi pertempuran yang kamu jalani juga memiliki hubungan historis dengan sejarah Perang Dunia Kedua, seperti wilayah pertempuran Bulge di Belgia dan lain sebagainya.

Salah satu bagian paling menonjol yang saya rasa menjadi kelebihan Frontline Commando WW2 adalah kualitas grafis dan bayangan yang jauh lebih enak dilihat. Glu sendiri juga memperhatikan detail dari lingkungan sekitar, sehingga setelah memainkan game ini, kamu mungkin berniat untuk melupakan pengalaman bermain Frontline Commando: D-Day dua tahun lalu.

Frontline Commando WWII | screenshot 2

Frontline Commando WWII | screenshot 3

Salah satu fitur terbaru dalam game ini adalah tampilan sniper kill cam yang mengingatkan saya dengan aksi sang penembak jitu di serial Sniper Elite. Begitu kamu melepas tembakan, kamera game ini akan mengikuti arah berjalannya peluru yang melesat hingga mengenai target. Meski konsep ini bukanlah hal baru bagi game mobile, namun keberadaan lingkungan sekitar yang cukup detail memberikan pengalaman menembak yang lebih seru dibandingkan Frontline Commando sebelumnya.

Terlepas dari beberapa kesamaan game ini dengan iterasi sebelumnya, Frontline Commando: WW2 menawarkan penyempurnaan gameplay yang membuatnya menarik untuk kamu coba minggu ini. Silakan kamu coba game ini melalui tautan yang telah saya sediakan, dan coba hitung berapa banyak penambahan fitur yang dihadirkan Glu untuk Frontline Commando “edisi tahun 2015 ini”.

Post Glu Memboyong Perang Dunia Ke-2 Ke Dalam Serial Frontline Commando: WW2 Untuk iOS & Android muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Kurusetra – Usaha Qajoo Membuat Standar Baru Video Game Produksi Indonesia

Posted: 22 Apr 2015 03:33 AM PDT

Hari ini tim Qajoo Studio mengadakan acara peluncuran game terbaru mereka yang bisa dibilang cukup ambisius. Game berjudul Kurusetra – The Mighty Wars ini merupakan sebuah game simulasi strategi yang tidak bisa dipungkiri memiliki beberapa kemiripan dengan game mobile ternama yaitu Clash of Clans. Dalam acara peluncuran ini tim Qajoo mengenalkan detail-detail tentang Kurusetra dalam sajian yang sangat menunjukkan budaya Indonesia yang kental. Qajoo juga menjawab beberapa pertanyaan dari media mengenai masa depan dan latar belakang dari studio ini serta mengenai game Kurusetra sendiri.

Bagi kamu yang belum tahu, Kurusetra merupakan game multiplayer bergenre simulasi strategi yang mengambil cerita terinspirasi dari kisah pewayangan yang sering dianggap sebagai bagian dari budaya Indonesia. Meskipun mengambil cukup banyak inspirasi dari game seperti Clash of Clans, tapi Kurusetra juga memiliki elemen-elemen yang menjadi ciri khasnya sendiri seperti lima karakter hero yang bisa dipilih untuk memperkuat pasukanmu. Game ini sendiri telah dirilis untuk iOS semenjak dua minggu lalu.

Kurusetra Launching | Photo 1

Kurusetra Launching | Photo 2

Kurusetra bisa dibilang merupakan proyek terbesar Qajoo sampai saat ini setelah sebelumnya mereka merilis Cak DuRae, Fahombo, Ceri, Run Princess Run, dan beberapa game lainnya. Game ini memakan waktu pengembangan kurang lebih dua tahun dan memiliki total aset lebih dari 2000 gambar, 500 animasi, serta 70 efek suara dan musik.

Menurut Alexander Budiman, CEO dari Qajoo Studio, mereka sengaja mengejar proyek seambisius ini karena percaya bahwa kemampuan anak bangsa serta budaya Indonesia bisa menjadi sesuatu yang menarik perhatian dunia. Rieky Wijaya selaku COO dari Qajoo pun menambahkan bahwa mereka berharap game seperti Kurusetra bisa menjadi standar baru untuk game produksi Indonesia yang selama ini cukup identik dengan game berskala kecil. Terakhir, Ariel yang bertindak sebagai CCO dari Qajoo pun mengatakan bahwa melalui Kurusetra, mereka berharap budaya Indonesia bisa lebih populer lagi, terutama di kalangan gamer.

Kurusetra Launching | Photo 3

Setelah selesai mengenalkan Kurusetra, sesi tanya jawab pun dibuka. Saat ditanya mengenai rencana untuk merilis game ini di Android, Alexander Budiman mengatakan bahwa Qajoo jelas memiliki rencana untuk merilis Kurusetra di Android. Namun untuk sementara mereka memang baru menargetkan pasar iOS untuk menguji gaya monetisasi yang diusung Kurusetra. Selain itu Alexander juga menambahkan bahwa untuk saat ini timnya masih cukup was-was merilis Kurusetra di Android yang memang cukup identik dengan pembajakan.

Cek juga wawancara tim Games in Asia dengan Yessica Hartanto, salah satu pemimpin proyek Kurusetra, dalam rubrik Artistalk mingguan kami

Acara pun ditutup dengan sesi foto dengan para cosplayer yang datang dengan menggunakan kostum-kostum karakter yang muncul di Kurusetra. Jika kamu penasaran dengan proyek cukup ambisius karya anak bangsa ini, kamu bisa juga mencoba langsung Kurusetra menggunakan device berbasiskan iOS yang kamu miliki. Kamu juga bisa membaca dahulu ulasan kami mengenai Kurusetra melalui tautan yang telah disediakan di bawah.

Post Kurusetra – Usaha Qajoo Membuat Standar Baru Video Game Produksi Indonesia muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Playism Siap Merilis Game Doujin Asal Jepang Ke Bahasa Inggris Untuk Pengguna PlayStation

Posted: 22 Apr 2015 12:35 AM PDT

Apa kamu salah satu gamer yang cukup mengenal game doujin (indie) asal Jepang? Kalau begitu, bergembiralah karena beberapa game tersebut akan mulai dibawa Playism ke perangkat PlayStation (PS4, PS3, PS Vita) dan tentu saja dalam bahasa Inggris untuk region Amerika Utara dan Eropa. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh Playism yang bertindak sebagai penerbit game doujin asal Jepang.

Beberapa game pertama yang nanti akan dirilis Playism dalam bahasa Inggris adalah:

TorqueL (PS4, PS Vita)

Prismatic Solid (PS4)

Mitsurugi Kamui Hikae (PS4)

Croixleur Sigma (PS4, PS Vita)

Astebreed (PS4)

Revolver360 Re:Actor (PS4)

Prismatic Solid dan TorqueL akan dirilis pada tahun 2015 ini, sementara game lainnya masih mendapatkan label “Segera Hadir”.

Dengan adanya pihak yang mau menyalurkan game asal Jepang kepada gamer berbahasa Inggris, jelas ini adalah sebuah kesempatan yang baik bagi developer game doujin untuk bisa memperkenalkan game miliknya kepada pasar yang lebih luas. Saya sendiri pernah mencoba beberapa game yang ada dalam daftar di atas dan saya yakinkan padamu, semuanya benar-benar game yang sangat berbeda dari game yang umumnya kita mainkan. Beberapa game tersebut lebih berfokus pada tampilan visual yang unik dan gameplay yang sangat adiktif. Kalau kamu ingin sebuah pengalaman game yang baru, mungkin beberapa judul dari Playism ini wajib kamu tunggu.

Post Playism Siap Merilis Game Doujin Asal Jepang Ke Bahasa Inggris Untuk Pengguna PlayStation muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Milky Baby – Game Dari Solite Studio dan Intel Indonesia Yang MengedukASI

Posted: 22 Apr 2015 12:22 AM PDT

Menyambut Hari Kartini yang diadakan kemarin, Solite Studio bersama Intel Indonesia merilis sebuah game yang memiliki nilai edukasi tentang ASI. Game tersebut adalah Milky Baby. Game ini sudah dirilis pada Hari Kartini, 21 April 2015 lalu di Google Play Store. Sayangnya, Milky Baby hanya bisa dimainkan oleh perangkat Android yang memakai prosesor Intel.

Milky Baby adalah sebuah game puzzle yang bertujuan untuk menjelaskan tentang manfaat dari Air Susu Ibu (ASI). Melalui game ini, kamu bisa mengetaui kandungan penting apa saja yang ada pada ASI. Di sini terdapat lima puluh level dan tersedia dalam dua bahasa, yaitu Inggris dan Indonesia. Kamu bertugas untuk memberikan ASI perasan yang bernutrisi lengkap kepada setiap bayi. Kenapa ASI perasan? Karena kalau bukan perahan maka rating dari game ini akan berbeda game ini ingin mengapresiasi para ibu yang tetap memberikan ASI kepada bayinya walaupun sibuk melakukan aktivitas di luar rumah.

"Game ini dipersembahkan oleh Solite Studio untuk para ibu bekerja di luar sana yang tak henti memperjuangkan hak anaknya untuk mendapatkan ASI," tutur CEO Solite Studio, Asadullohil Ghalib Kubat, "Perjuangan mereka sungguh luar biasa, dan melalui game ini kami ingin mengapresiasi pengorbanan yang telah mereka berikan untuk keluarganya."

Milky Baby | Screenshot

"Kami di Intel meyakini pentingnya menciptakan lingkungan tempat kerja yang ramah bagi perempuan, khususnya ibu (mother-friendly workplace) agar keluarga bisa senantiasa sehat dan sejahtera," ujar Zukarlita Lim, Marketing Excellence Manager Intel Indonesia, "Salah satu hal paling sederhana yang dapat dilakukan perusahaan adalah dengan menyediakan ruangan khusus untuk menyusui dan memeras ASI."

Dilihat dari penjelasan dan screenshot yang ada. Gameplay dari Milky Baby mirip dengan Cut The Rope, di mana kamu harus membuat botol susu yang ada melewati semua nutrisi yang diperlukan. Caranya adalah dengan memotong tali, menghilangkan benda-benda yang menghalangi, memakai magnet, dan sebagainya.

Solite Studio sendiri adalah sebuah developer game yang berdomisili di Bangkalan, Madura. Mereka memiliki prestasi yang patut dibanggakan oleh Indonesia, seperti menjadi pemenang Mobile Games Developer War 3 pada tahun 2012 dan peringkat ketiga di Imagine Cup 2013. Save The Hamster menjadi game yang mengantarkan mereka ke pentas dunia di Imagine Cup 2013 tersebut. Dukung sang developer dengan cara mengunduh Milky Baby melalui tautan di bawah ini.

Google Play Store Link: Milky Baby, Gratis

Post Milky Baby – Game Dari Solite Studio dan Intel Indonesia Yang MengedukASI muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Game Fighting EA Sports UFC Di iOS Dan Android Sudah Bisa Kamu Unduh Sekarang!

Posted: 21 Apr 2015 11:50 PM PDT

Kabar gembira untuk penggemar game fighting! Setelah pada bulan Maret lalu Electronic Arts melakukan soft launch game fighting UFC untuk platform mobile hanya di beberapa negara, maka mulai hari ini kamu sudah bisa mengunduh game tersebut di Indonesia!

EA Sports UFC adalah game yang diangkat dari kompetisi tarung gaya bebas dengan nama yang sama. Kompetisi ini tidak membatasi jenis aliran bela diri yang digunakan oleh para petarung, sehingga kita bisa melihat beragam jurus dari berbagai aliran bela diri. Selain menampilkan adu jotos yang maut, kompetisi UFC juga terkenal dengan pertarungan submission yang melibatkan adu piting dan baku hantam antara dua petarung di lantai ring. Saking mautnya pertarungan di sini sampai-sampai tidak jarang para kontestan terluka hingga berdarah dan harus diangkut ke rumah sakit setelah pertarungan selesai.

Kalau kamu menginginkan aksi pertarungan di gadget portabel yang lebih maut lagi, maka Mortal Kombat X bisa menjadi pilihanmu

Saya berkesempatan memainkan EA Sports UFC pada saat soft launching dulu, dan saya dapat menyampaikan bahwa Electronic Arts cukup sukses menyesuaikan versi console dari EA Sports UFC ke dalam platform mobile. Semua pengendalian dalam pertarungan terasa alami dan mudah dieksekusi melalui layar sentuh. Kualitas grafis yang ditampilkan juga terlihat sangat tajam dan meyakinkan. Tidak percaya? Coba saja simak trailer yang saya sertakan di bawah.

Jadi tunggu apa lagi? Segera unduh EA Sports UFC di gadget kesayanganmu dan raih peringkat nomor satu di The Octagon!

Google Play Store Link: EA SPORTS™ UFC®, Gratis

Post Game Fighting EA Sports UFC Di iOS Dan Android Sudah Bisa Kamu Unduh Sekarang! muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

[Wajib Main] Steve Jackson’s Sorcery! – Adaptasi Gamebook Fantasi Terbaik Dari Inkle

Posted: 21 Apr 2015 10:11 PM PDT

Sorcery! | screenshot 1 

Sama seperti yang dialami Glenn ketika mengulas 80 Days di bulan Agustus tahun lalu, jujur, awalnya saya bukanlah salah satu penyuka game yang mengandalkan cerita dengan penyampaian teks semacam gamebook atau visual novel. Keberadaan genre semacam ini sebenarnya bukanlah mainan baru di ranah mobile. Bahkan jika dirunut ke belakang, ada beberapa gamebook yang sebelumnya sempat mencuri perhatian saya, namun tak ada bisa yang memberikan saya kesan sekuat seperti ketika saya memainkan Sorcery!.

Terus terang setelah saya berjam-jam mencicipi petualangan gamebook yang sangat klasik dari Inkle ini, saya benar-benar menjumpai alasan kenapa game dengan penyampaian layaknya buku cerita seperti ini begitu diminati. Singkatnya, saya pun larut menghabiskan waktu saya selama sepekan belakangan ini dalam dunia fantasi yang tersaji dalam permainan Sorcery!.

Sorcery! | screenshot 2

Sorcery! adalah game visual novel yang diadaptasikan dari salah satu serial gamebook Fighting Fantasy karya Steve Jackson yang cukup populer di tahun 1980-an. Sama seperti versi bukunya, petualanganmu Sorcery! terbagi dalam empat bagian chapter terpisah, masing-masing dengan setting lokasi berbeda dan konflik yang berkesinambungan antara satu chapter dengan chapter lainnya.

Dalam Sorcery! kamu bertualang sebagai hero tanpa nama dalam upayanya mencari artefak Crown of Kings milik raja dari negeri Analand yang hilang. Mahkota raja tersebut merupakan artifak kuno yang sanggup membuat pemakainya mengontrol seluruh penjuru negeri, sehingga apabila jatuh di tangan jahat, akan menimbulkan malapetaka bagi seluruh penghuni negeri.

Celakanya, mahkota tersebut kini berada tangan penyihir jahat yang menghuni wilayah Mampang Fortress, dan kamu harus menempuh petualangan yang sangat jauh hingga tiga wilayah daratan dan satu kota agar bisa merebut mahkota itu kembali.

Sama halnya seperti gamebook Fighting Fantasy lain yang lebih mengutamakan teks dibandingkan gambar, saya yakin game semacam ini kurang begitu mendapat apresiasi bagus bagi gamer yang kurang fasih berbahasa Inggris. Bermain Sorcery! sendiri ibaratnya membaca sebuah novel yang sedikit lebih mudah dicerna karena pembahasan konteksnya yang lebih ke arah deskriptif. Yup, apa yang kamu baca di sini adalah apa yang sedang karaktermu lihat di dunia mereka, dan untuk itu diperlukan bantuan imajinasi kamu sendiri agar bisa menerjemahkan dunia Sorcery! ke dalam benak pikiran kamu.

Sorcery! | photo

Sorcery! | screenshot 3

Selain bertualang dengan konsep layaknya sebuah RPG, dalam Sorcery! kamu juga menjalani aksi pertarungan menghadapi musuh dalam interaksi battle yang simpel dan mudah dipahami. Hilang sudah aksi melempar dadu yang membuat battle dalam gamebook Steve Jackson’s Fighting Fantasy sedikit lebih rumit ketika dimainkan.

Berbeda dengan adaptasi gamebook Steve Jackson keluaran Tin Man Games, Inkle mengajak pemainnya untuk terjun langsung mendalami permainan Sorcery! tanpa perlu melibatkan aturan RPG yang ribet. Pada bagian battle yang perlu kamu lakukan adalah berstrategi dalam menentukan serangan apa yang akan heromu lakukan untuk bisa mengurangi jumlah stamina lawan hingga ke titik nol.

Di sini kamu perlu menebak kapan saat yang tepat untuk menyerang dan bertahan, lewat isyarat yang diperlihatkan pada bagian teks permainan. Dengan manuver bertahan, kamu akan menyimpan giliranmu untuk meningkatkan daya seranganmu agar lebih besar dari sebelumnya. Manuver bertahan bukan berarti kamu terbebas dari damage lawan, karena mereka tetap bisa menyerang kamu walau tidak sesakit ketika kamu beradu serangan. Jika di saat menyerang, besaran angka kamu lebih besar dari lawan, maka otomatis kamu lah yang sukses melukai lawan, dan begitu pula sebaliknya.

Sorcery! | screenshot 4 
 Sorcery! | screenshot 5

Di luar fungsinya sebagai nyawa di saat bertarung, stamina juga berfungsi sebagai sumber energi yang kamu digunakan untuk merapalkan beragam mantera sihir di dunia Sorcery!. Keberadaan sihir bahkan bisa dibilang sebagai bagian penting dalam beberapa bagian petualangan di setiap chapterTidak tanggung-tanggung, ada 48 jenis sihir yang bisa kamu kerahkan di sini, meliputi sihir biasa yang membutuhkan energi stamina, hingga sihir yang memerlukan item tertentu sebagai syarat khusus untuk mengeluarkannya.

Dengan adanya sihir tadi kamu bisa memanipulasi beberapa bagian petualangan dan mengurangi resiko bertarung menghadapi lawan. Selain itu, dengan sihir tersebut kita juga bisa mempermudah setiap aksi pertarungan dengan bantuan beragam mantera seperti bola api, petir, pedang, atau memberi lawan kutukan sebelum berduel menghadapinya.

Merapalkan sihir merupakan perkara yang mudah sekali untuk dipelajari di Sorcery!. Di saat kamu mendapatkan kesempatan untuk melakukan sihir, kamu hanya tinggal menggabungkan tiga huruf yang disediakan agar menjadi mantera khusus untuk mengeluarkan sihir tersebut. Namun perlu diingat, bahwa tak semua mantera bisa kamu gunakan di sini. Hanya mantera yang disesuaikan dengan konteks permainan saja yang bisa kamu keluarkan, jadi tidak ada ceritanya kamu mengeluarkan sihir untuk membuka pintu di saat kamu sedang menghadapi monster di lapangan yang luas.

Konsep permainan choose your own adventure yang diusung Sorcery! terus terang terasa jauh lebih menarik dibandingkan gamebook Fighting Fantasy yang pernah saya mainkan sebelumnya. Di sini kita diberikan sebuah peta wilayah yang luas dan cukup mendetail, di mana setiap sudutnya menghadirkan kesinambungan cerita yang cukup bervariasi, tergantung dari bagaimana karaktermu bersikap. Apakah kamu ingin bermain sebagai seorang hero yang oportunis? Atau hanya ingin melakukan bermacam aksi heroik yang kamu anggap benar? Semua itu bisa dilakukan di Sorcery!, dan ingat setiap pilihan akan memberimu konsekuensi baik itu secara langsung maupun secara tidak.

Dampak dari keputusan yang kamu ambil akan mempengaruhi hasil setiap perjalananmu dan ending di setiap chapter Sorcery!. Sang hero bisa saja telah menyelamatkan sebuah desa berkat ramuan yang telah kamu curi dari rumah seorang penyihir sebelumnya, atau pilihanmu justru menyebabkan kutukan yang berujung pada semakin sulitnya perjalanan hero di chapter selanjutnya.

Jika kamu mati akibat kalah bertarung atau salah ketika mengambil keputusan, kamu bisa mengulangi permainan ke titik cerita sebelumnya dengan memanfaatkan fitur rewind yang disediakan Inkle. Caranya cukup dengan tap bagian logo rewind yang terdapat di peta, dan kamu pun bisa kembali ke potongan cerita sebelumnya dan mengulangi keputusan yang telah diberikan.

 Sorcery! | screenshot 6 

Sorcery! | screenshot 7

Sorcery! | screenshot 8 

Seluruh percabangan cerita, equipment, dan ending setiap chapter akan tersimpan dalam fitur cloud saving yang menghubungkan petualanganmu dari satu chapter menuju bagian chapter berikutnya. Lantas apakah ini artinya kamu harus membeli Sorcery! dari awal dulu untuk bisa langsung memainkan chapter berikutnya? Tidak harus teman, kamu bisa saja memulai petualanganmu dari chapter mana pun yang kamu mau. Hanya saja untuk pengalaman bermain secara penuh, saya sarankan kamu untuk memulai perjalanan Sorcery! dari bagian pertama karena ada banyak sekali peristiwa penting dan peralatan magic yang sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Saat tulisan ini dipublikasikan, Inkle baru merilis dua bagian cerita Sorcery!, di mana pada bagian pertama kamu akan melintasi dataran Shamutanti yang lumayan luas. Sedangkan di bagian kedua, kamu bertualang mengarungi kota Khare yang sangat eksotis dan penuh dengan intrik dan jebakan. Terus terang, di antara kedua chapter tadi, permainan Sorcery! baru benar-benar terasa sangat seru pada bagian kedua, karena kita akan dilibatkan aksi penjelajahan waktu untuk memperbaiki bagian quest penting yang sempat terlewat sebelumnya.

Secara keseluruhan, Sorcery! merupakan gamebook bertema fantasi paling seru yang pernah saya mainkan di mobile. Sejauh ini belum ada gamebook fantasi lainnya yang bisa memberikan saya alasan untuk larut menghabiskan waktu di dunia permainan yang imajinatif, seperti yang ditawarkan oleh Sorcery!.

Saya sendiri sudah melahap dua bagian Sorcery! dan tak sabar lagi untuk menjumpai tantangan chapter berikutnya yang akan dirilis Inkle dalam beberapa hari mendatang (23 April 2015). Intinya Sorcery! jelas merupakan rekomendasi game yang sangat bagus jika kamu ingin menyelami serunya game visual novel untuk pertama kalinya.

Google Play Store Link: Sorcery!, Rp57.399

Google Play Store Link: Sorcery! 2, Rp58.829

Sorcery! | screenshot 9

 

Post [Wajib Main] Steve Jackson’s Sorcery! – Adaptasi Gamebook Fantasi Terbaik Dari Inkle muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Gameloft Mengajakmu Memilih Siapa Spider-Man Berikutnya Di Spider-Man Unlimited

Posted: 21 Apr 2015 08:58 PM PDT

Yap, seolah ingin ikut memeriahkan demam komik Marvel yang belakangan ini terangkat akibat film The Avengers: Age of Ultron dan persiapan komik Secret Wars bulan depan, Gameloft sekarang mengajak kita untuk memilih karakter berikutnya di game Spider-Man Unlimited. Sama seperti update sebelumnya, game runner keluaran Gameloft yang telah tujuh bulan menemani kita di iOS, Android, dan Windows Phone ini, akan mendapat variasi karakter Spider-Man baru yang akan dipublikasikan dalam waktu dekat.

Melalui trailer yang mereka publikasikan baru-baru ini, Gameloft menunjuk tiga karakter Spider-man dari komik Spider-Man Multiverse yang bisa kamu pilih melalui sebuah laman survei khusus. Ketiga karakter tersebut meliputi Spider-Mech dari aliansi Spider-Man segalaksi, Spider-Man 2211, dan terakhir Captain Spider alias Flash Thompson yang juga menjadi sebagai salah satu dari sekian banyak inang Venom (setelah Eddie Brock).

Nantinya salah satu dari ketiga karakter yang terpilih akan muncul di update terbaru Spider-Man Unlimited yang akan dirilis beberapa waktu ke depan. Sayangnya hingga saat ini kita masih belum mengetahui apa saja manfaat dari masing-masing karakter Spider-Man yang saya sebutkan tadi. Apakah mereka hanya berfungsi sebagai skins saja, atau memiliki fungsi khusus yang membuatnya spesial? Apapun itu, yang jelas kemunculan salah satu dari ketiganya akan menambah panjang daftar kostum Spider-Man di Spider-Man Unlimited yang kini jumlahnya mencapai 30-an lebih.

Situs Survei: Spider-Man Unlimited Next Spidey Vote

Post Gameloft Mengajakmu Memilih Siapa Spider-Man Berikutnya Di Spider-Man Unlimited muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

GameLoading: Rise Of The Indies – Dokumenter Wajib Bagi Peminat Industri Game

Posted: 21 Apr 2015 08:51 PM PDT

Hari ini salah satu film dokumenter tentang industri game yang paling dinanti akhirnya dirilis. Film berjudul GameLoading: Rise of the Indies ini menceritakan tentang kisah beberapa developer indie ternama seperti Davey Wreden (The Stanley Parable), Rami Ismail dari Vlambeer (Ridiculous Fishing, Nuclear Throne), Christine Love (Analogue: A Hate Story), dan lain-lain.

Dari deskripsi singkat mengenai film ini, sebagian dari kamu mungkin akan langsung teringat dengan dokumenter tentang developer indie lainnya yang dirilis tahun 2012 lalu, Indie Game: The Movie. Meskipun memiliki beberapa kemiripan, film ini tetap memiliki pesonanya tersendiri, terutama di bagian lebih banyaknya orang yang diwawancarai. GameLoading jelas merupakan film yang wajib ditonton kalian yang berminat untuk terjun ke industri game, terutama sebagai developer indie.

Selain dokumenter tentang developer game, kamu juga bisa menonton dokumenter sangat keren tentang eSports secara gratis melalui Steam lo

GameLoading: Rise of the Indies bisa kamu dapatkan melalui situs resmi filmnya, Steam, ataupun iTunes. Jika kamu berniat membeli film ini di Steam, sekedar peringatan saja karena tidak seperti film lainnya yang tersedia di Steam, kamu tidak akan bisa mengunduh GameLoading. Untuk menontonnya kamu harus melakukan streaming selama kurang lebih 93 menit.

Apple App Store Link: GameLoading: Rise of the Indies, Rp69.000

Post GameLoading: Rise Of The Indies – Dokumenter Wajib Bagi Peminat Industri Game muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis