Game Di Indonesia |
- Rangkuman Berita Game Dalam Sepekan – 31 Mei 2015
- Review Cartel Kings – Time Crisis + RPG + Clash of Clans Bertema Mafia
- [Kenal Komunitas] GameLan – Komunitas Developer Game dari Yogyakarta yang Ingin Merangkul Indonesia
- Review Sword Art Online: Lost Song – Surat Cinta Untuk Para Penggemar
Rangkuman Berita Game Dalam Sepekan – 31 Mei 2015 Posted: 31 May 2015 01:06 AM PDT Game Terbaru Pilihan di Minggu Ini14 Game Android Terbaru Minggu Ini – Kung Fury, Lara Croft: Relic Run, Feed My Zoo, Dan Lain Sebagainya![]() Dalam edisi kali ini, kamu menjumpai belasan game Android menarik, mulai dari Kung Fury, Chaos Rings III, Lara Croft: Relic Run, dan masih banyak lagi lainnya Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: Daruma Fever, One More Dash, Cartoon Survivor, Sproggiwood, Dan Lainnya![]() Kumpulan game iPhone & iPad terbaru minggu ini: Daruma Fever, One More Dash, Cartoon Survivor, Sproggiwood, The Branch, dan lainnya Feature Article Menarik Pilihan di Minggu IniBuletin Berita Game Indonesia Mingguan – 25 Mei 2015![]() Enam game Indonesia rilis minggu lalu. Dari industri, DLC standalone dari DreadOut, Mojiken Bandel gratis, dan prestasi Kidalang di Casual Connect Asia 2015 Game Under Radar: Get Hi, Le Fluffy, Goat Higher, Dan Lainnya![]() Kumpulan Game Under Radar minggu ini: Get Hi, Le Fluffy, Goat Higher, Sam the Samurai, dan Shredmill. 7 Game Idle untuk Mobile Terbaik Versi Tech In Asia![]() Terlalu sibuk menjalani aktivitas sehari-hari tetapi ingin tetap bisa bermain game? Berbagai game idle ini bisa menemanimu di antara kesibukan... [Kenal Komunitas] GameLan – Komunitas Developer Game dari Yogyakarta yang Ingin Merangkul Indonesia![]() GameLan, komunitas developer dari Yogyakarta ini semakin aktif memberikan sumbangsih terhadap industri game lokal. Simak sepak terjang mereka di sini. News Paling Menarik Pilihan di Minggu IniSetelah Bercokol Tiga Tahun Di iOS, Kini Puzzle Platformer Nihilumbra Tersedia Gratis Untuk Android![]() Setelah 3 tahun menjadi game puzzle eksklusif di platform iOS, kini petualangan Born melarikan diri dari The Void bisa kamu mainkan di Android Kreator Subway Surfer Akan Mengajakmu Berlari Dan Mengayunkan Pedang Sekaligus Dalam Blades Of Brim![]() Kiloo kini kembali berpartner dengan SYBO Games untuk menghadirkan sensasi permainan endless runner berpedang lewat sebuah game baru yang berjudul Blades of Brim Resident Evil 0 Adalah Seri Resident Evil Selanjutnya Yang Dirilis Dalam Bentuk Remaster![]() Capcom mengumumkan bahwa mereka akan merilis Resident Evil 0 dalam format HD dengan perombakan di bidan visual seperti Resident Evil HD Remaster ... Yo Dragon – Mengoleksi Naga dan Bertualang Bersama Mereka![]() Di game buatan developer Indonesia ini, kamu bisa mengoleksi berbagai jenis naga dan mengevolusi mereka sembari mengalahkan alien yang menyerang... Supercell Tetap Hasilkan $5 Juta Per Hari di Tengah Maraknya Persaingan Game Strategi Ala Clash Of Clans![]() Supercell diperkirakan mendapat pemasukan sekitar $5 juta per hari, dari hasil penjualan IAP Clash of Clans di seluruh dunia Game Karya Developer Indonesia, Winterflame: The Other Side, Berhasil Meraih Target di Kickstarter![]() Game karya anak bangsa, Winterflame: The Otherside, telah berhasil melewati target Kickstarter mereka sebanyak CA$68.000. Percaya Tidak Percaya, Humble Bundle Terbaru Berisi Kumpulan Game untuk Nintendo!![]() Berbagai game indie dari Nintendo eShop bisa kamu dapatkan untuk Wii U dan 3DS meskipun dibatasi oleh region lock Dark Future: Blood Red States – Turn-Based Bercita Rasa Mad Max dari Developer Chainsaw Warrior![]() Developer Auroch Digital membuat adaptasi board game klasik berjudul Dark Future karya Games Workshop yang sempat rilis pada era 80-an Feed My Zoo – Suguhan Match-3 Lokal Untuk Mengasah Kemahiranmu Bermain Puzzle Minggu Ini![]() Lewat game persembahan Magic Bean kamu diajak untuk mengasah kemahiranmu dalam bermain puzzle match-3 minggu ini Sword Art Online: Lost Song Dan Sword Art Online Re: Hollow Fragment Segera Dirilis Untuk PS4 Dan PS Vita![]() Sword Art Online: Lost Song dan Sword Art Online Re: Hollow Fragment dikonfirmasi Bandai Namco akan dirilis dalam bahasa Inggris untuk PS4 dan PS Vita Masih Kurang Puas dengan Mad Max: Fury Road? Nantikan Game Mad Max yang Tidak Kalah Seru!![]() Trailer terbaru dari Mad Max menjanjikan game action, vehicular combat, dan open-world yang penuh adrenalin Merindukan Kojima? Tawaran PS+ Bulan Ini Mungkin Bisa Membahagiakanmu![]() Bulan Juni 2015 kamu bisa mendapatkan Metal Gear Solid V: Ground Zeroes, Call of Juarez: Gunslinger, Skulls of the Shogun, dll secara gratis di PlayStation Bermain Bersama Kucing-Kucing Menggemaskan di Neko Atsume![]() Neko Atsume mengajakmu menata taman dan mengajak para kucing untuk singgah. Game ini mirip Tamagotchi tapi sama sekali tidak menyita banyak perhatian Mega Man 8 Kini Tersedia di PlayStation Store![]() Hampir dua puluh tahun semenjak dirilis, Mega Man 8 kini bisa kamu mainkan juga sebagai bagian dari PlayStation Classic Kamen Rider Storm Heroes untuk Platform Mobile Akan Dirilis di Jepang Tahun Ini![]() Bandai Namco mengumumkan rencana perilisan game yang menghadirkan jajaran pahlawan dari serial Kamen Rider. Kamen Rider Storm Heroes akan tersedia tahun ini FIFA 16 Akan Menyertakan Tim Sepakbola Wanita![]() Tahun ini EA Sports menyajikan tambahan besar untuk FIFA 16 berupa tersedianya 12 tim sepakbola nasional wanita untuk dimainkan... Setelah 25 Tahun, Chip’s Challenge Akhirnya Mendapatkan Sekuel!![]() Setelah 25 tahun, game populer untuk Windows ini akhirnya mendapatkan sekuel yang sebenarnya telah selesai dikembangkan lebih dari dua puluh tahun lalu... Deemo: Last Recital Akhirnya Mendapatkan Tanggal Rilis!![]() Game rhythm yang telah lebih dulu populer di smartphone ini kini hadir di Vita dengan berbagai fitur baru seperti Duet Mode dan Story Mode beranimasi. Review Games Paling Menarik di Minggu IniPreview Dragonica Mobile – Adaptasi Yang Baik Dari Versi PC![]() Genre: Role PlayingScore: Platform: Dragonica Mobile memiliki grafis dan gameplay yang cukup mirip dengan versi PC. Simak pengalaman saya memainkan versi closed beta Dragonica mobile di sini Review Windward – Berdagang, Bertarung, dan Bertualang![]() Genre: StrategiScore: Platform: Windward menempatkanmu sebagai kapten kapal dari 4 faksi yang tidak dibedakan lewat warna saja, tapi juga melalui kemampuan khusus & kapal yang tersedia Review Crystalia: Orb of Magic – Twin Stick Shooter Menarik Persembahan Developer Bandung![]() Genre: ShooterScore: Platform: Crystalia adalah game twin stick shooter yang sangat menjanjikan, seandainya saja tidak terlalu repetitif dalam menampilkan layout level sama berulang-ulang Preview Minions Paradise – Usaha Para Minion Membangun Surga Dunia![]() Genre: SimulationScore: Platform: Para Minion menggemaskan beraksi kembali di platform mobile. Simak pengalaman saya memainkan Minions Paradise yang membawa saya ke game manajemen waktu Review The Witcher 3: Wild Hunt – Liar, Luas, dan Indah![]() Genre: Role PlayingScore: Platform: The Witcher 3: Wild Hunt adalah sebuah game ambisius dari CD Projekt Red dengan tampilan visual yang memukau, dunia yang luas, dan gameplay yang seru... Review Lara Croft: Relic Run – Bukti Bahwa Spin-Off Tomb Raider Berpadu Aksi Temple Run Bukanlah Ide Buruk![]() Genre: RunnerScore: Platform: Bagi kamu yang menganggap endless run sudah basi, pemikiran kamu pasti berubah setelah menyelami asiknya bermain Lara Croft: Relic Run Review Sword Art Online: Lost Song – Surat Cinta Untuk Para Penggemar![]() Genre: Role PlayingScore: Platform: Setelah dua game Sword Art Online sebelumnya menuai berbagai kritik, Bandai Namco mencoba menebus dosa dengan menyajikan game yang berkualitas lebih baik. Review Cartel Kings – Time Crisis + RPG + Clash of Clans Bertema Mafia![]() Genre: ShooterScore: Platform: Perpaduan aksi tembak-tembakan, RPG, sedikit unsur Clash of Clans, dan grafis kartun keren di Cartel Kings membuatnya jadi game yang tidak boleh dilewatkan. The post Rangkuman Berita Game Dalam Sepekan – 31 Mei 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Cartel Kings – Time Crisis + RPG + Clash of Clans Bertema Mafia Posted: 31 May 2015 12:08 AM PDT Pernahkah kamu membayangkan mencari uang dengan cara merampok bank? Kalau belum, selamat karena kamu bukan calon kriminal dan kabar buruk untuk saya sendiri karena saya pernah berpikir untuk melakukan cara nan tidak halal tersebut :(. Tetapi bagi kamu yang penasaran akan bagaimana rasanya menjadikan merampok bank sebagai pekerjaan tetap sekaligus membangun tirani mafia di seluruh kota, kamu bisa mencoba game yang saya ulas kali ini yaitu Cartel Kings. Secara garis besar, di Cartel Kings kamu akan berperan sebagai petinggi mafia yang ingin memperluas wilayah kekuasaan kamu hingga mencapai setiap sudut kota. Gameplay yang disajikan pun bisa dikatakan sedikit campur aduk karena kamu akan memainkan tembak-tembakan ala Time Crisis, RPG, sekaligus membangun kota dengan sedikit sentuhan Clash of Clans. Shooter yang Menantang, Seru, dan Penuh LedakanBagi gamer yang lahir di tahun angkatan saya (tahun 90-an), Time Crisis adalah game shooter yang menjadi primadona pada saat itu. Rasa kangen saya akan Time Crisis sedikit terobati dengan memainkan Cartel Kings. Kamu akan dihadapkan pada segerombolan polisi yang berusaha menghentikan usaha kriminal kamu. Tap pada musuh untuk menembak, jika kamu melepaskan tap kamu maka kamu otomatis akan langsung masuk dalam mode sembunyi. Terdengar mudah, namun prakteknya sedikit susah. Kamu harus sebisa mungkin melakukan tap ketika musuh sedang melakukan reload, tandanya adalah pada saat outline (garis yang membungkus karakter) mereka berwarna merah. Sedangkan saat mereka juga sedang menembaki kamu, maka outline mereka akan berwarna kuning. Warna outline yang ditampilkan sangat membantu membuat Cartel Kings semakin menyenangkan untuk dimainkan. Tanpa warna outline tersebut saya membayangkan Cartel Kings akan menjadi game yang sulit dan jauh dari kata menyenangkan. Tidak seperti di Time Crisis, musuh di Cartel Kings memiliki HP, jadi kamu tidak akan menemukan musuh yang langsung mati dalam satu tap saja. Kamu perlu menahan tap kamu selama beberapa detik untuk membunuh musuh. Kejelian mata dan kecepatan jari dalam melakukan tap benar-benar diperlukan. Musuh yang paling berbahaya adalah musuh-musuh yang membawa senjata peledak seperti granat atau rocket launcher. Sebab jika kedua senjata tadi sudah diluncurkan, usaha kamu untuk bersembunyi akan percuma, kamu tetap akan kehilangan HP dalam jumlah yang lumayan besar. Nah, oleh sebab itu kamu harus jeli melihat musuh mana yang tiba-tiba muncul dengan salah satu dari kedua senjata tadi. Serunya lagi, jika granat atau roket sudah diluncurkan kamu masih mendapat kesempatan untuk menghancurkan keduanya dengan cara melakukan tap. Ketika meledak di udara, keduanya justru akan memberikan damage kepada musuh-musuh disekitar kamu dan hal tersebut lah yang membuat saya makin puas dengan gameplay yang disuguhkan Cartel Kings. Berbagai Macam Misi yang Tidak MenjemukanHebatnya lagi, misi-misi yang disediakan di Cartel Kings tidak melulu menghabisi semua musuh. Namun juga terdapat misi-misi lain yang tidak kalah menantang seperti selesaikan misi kurang dari waktu tertentu, keluarkan peluru kurang dari jumlah tertentu, atau membunuh bos yang memiliki HP sangat tebal. Hal lain yang saya kagumi adalah desain lingkungan yang ada di Cartel Kings sangatlah variatif. Tidak pernah sekalipun (atau setidaknya amat jarang sekali) saya menemukan desain lingkungan yang sama persis dengan desain lingkungan yang sudah pernah saya lalui sebelumnya. Selain itu terdapat pula percabangan jalan, di misi-misi tertentu kamu akan diberi pilihan percabangan jalan. Terkadang jika pilihan kamu tepat, maka hadiah yang kamu dapat akan lebih besar dibandingkan jika kamu memilih percabangan jalan yang satunya lagi. Tidak Ada Sistem Energi, Tapi…Usaha kamu untuk merampok bank dan menghabisi para polisi tidak akan dihalangi oleh yang namanya energi. Tapi developer Cartel Kings membuat sistem lain yang sama menjengkelkannya dengan energi. Sisa HP yang kamu miliki dari misi sebelumnya akan diterukan di misi selanjutnya. HP kamu akan beregenerasi beberapa detik sekali hanya jika kamu tidak melakukan misi. Sistem tersebut bagaikan sistem energi yang disamarkan, ujung-ujungnya sama saja kita sebagai pemain tidak dapat menjalankan misi dengan nyaman secara beruntun. Untungnya, regenerasi HP kamu tidak membutuhkan waktu lama. Rata-rata regenerasi yang dibutuhkan dari HP nol hingga penuh adalah sekitar empat puluh menit. Menariknya lagi, jumlah HP dan kecepatan regenerasi HP kamu bisa semakin meningkat berkat adanya sentuhan RPG di Cartel Kings. Kaya Akan Elemen RPGJika kamu naik level, maka karakter kamu akan diberi beberapa bonus poin yang bisa digunakan untuk menambahkan status-status yang ada di Cartel Kings. Status yang ada di Cartel Kings antara lain: attack, armor, health, recovery, dan Money Maker. Elemen RPG lain yang disematkan di Cartel Kings adalah kustomisasi senjata yang lumayan seru untuk diotak-atik. Kamu bisa menemukan berbagai macam senjata di Cartel Kings, dan setiap senjata dapat kamu tambahkan berbagai macam attachment yang bisa meningkatkan kekuatan senjata. Tidak cukup sampai di situ, tampilan karakter kamu pun juga bisa kamu gonta-ganti mulai dari bentuk kepala, baju yang dikenakan, dan celana yang dipakai. Mafia yang Juga Harus Pandai Merancang KotaMemainkan mode tembak-tembakan dan elemen RPG dari Cartel Kings memang menyenangkan, namun bagaimana dengan mode membangun kota yang sedikit berbau Clash of Clans? Kamu bisa membangun kondominium yang mana dapat memberikan kamu sejumlah uang secara berkala, membangun bank yang berguna untuk menambah jumlah maksimum uang yang dapat kamu simpan, membangun toko perhiasan yang dapat memberikan kamu item premium, dan masih banyak bangunan menarik lainnya. Setiap bangunan dapat kamu upgrade dan kamu harus pintar-pintar memilih posisi bangunan sebab saat kamu mencapai level sebelas, kamu dapat menyerang dan diserang oleh pemain Cartel Kings lainnya. Presentasi dan MonetisasiGrafis kekartunan yang dimiliki Cartel Kings sungguh enak untuk dipandang. Kartunnya seolah-olah memberi tahu walaupun game ini bertema kekerasan namun tidak perlu dianggap serius-serius amat dan jangan ditiru di dunia nyata. Efek-efek ledakan dan percikan senjata yang ditampilkan memberikan kesan ramai, bagusnya lagi efek-efek ledakan tadi sama sekali tidak membuat kepala saya pusing. Dari sekian banyaknya kelebihan Cartel Kings, kamu tidak perlu khawatir akan harga yang dibanderol untuk game ini. Sebab kamu bisa mengunduhnya secara gratis. IAP yang disediakan pun tidak bersifat wajib. Dengan IAP seharga Rp59.000 kamu bisa membeli tiga sampai empat attachment senjata yang berkekuatan tinggi. Sayangnya, Cartel Kings baru terdapat di iOS, belum ada kabar apakah Cartel Kings juga akan ditaruh di Android atau tidak. KesimpulanPerpaduan aksi tembak-tembakan, RPG, dan sedikit unsur Clash of Clans di Cartel Kings berhasil membuatnya tidak terlihat aneh namun justru seru. Dukungan grafis yang tidak kalah ciamik membuat saya betah berlama-lama memainkan Cartel Kings. Daripada kamu berandai-andai menjadi mafia sungguhan yang penuh dosa, saya sarankan kamu menjadi mafia jadi-jadian melalui Cartel Kings ini. Apple App Store Link: Cartel Kings, Gratis
The post Review Cartel Kings – Time Crisis + RPG + Clash of Clans Bertema Mafia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Kenal Komunitas] GameLan – Komunitas Developer Game dari Yogyakarta yang Ingin Merangkul Indonesia Posted: 30 May 2015 09:52 PM PDT Peran komunitas dalam suatu industri sangat penting, tak terkecuali di industri game. Apalagi jika industri tersebut masih belum mapan dan berusaha untuk tumbuh. Komunitas berfungsi sebagai simpul ilmu, networking, dan tentu saja bisnis. Salah satu komunitas developer game yang menurut saya paling aktif di Indonesia adalah GameLan yang namanya diambil dari “game” dan “LAN” (local area network). Jika kamu pernah memainkan game seperti MbakTin Ekstrak Kulit Manggis, Kuis Tegar, Kurusetra, dan Sambung Kata? Semua game tersebut adalah hasil karya para developer game yang berasal dari komunitas tersebut. Berawal dari Komunitas ITKota Yogyakarta adalah kota yang tidak bisa jauh dari yang namanya komunitas. Berbagai komunitas tumbuh berkembang dengan pesat, termasuk komunitas IT. Terinspirasi oleh salah satu komunitas IT yang sedang tumbuh pesat saat itu, Bancakan, para pegiat game dari Yogyakarta ini pun berkumpul. Frida Dwi Iswantoro, salah satu punggawa GameLan dan juga Agate Jogja yang lebih akrab dipanggil Ube ini menceritakan bagaimana awal mula berdirinya GameLan, “Awalnya kita (anak-anak game dev) biasa ikut nimbrung di berbagai macam meetup IT. Kala itu ada Sunday Sonten, Jogja Animation Gallery dan yang paling keren kala itu Bancakan. “Bancakan bisa dibilang kakaknya GameLan karena salah satu inisiator GameLan adalah inisiator Bancakan. Terus terang Bancakan menginspirasi kita untuk membuat komunitas khusus game dev supaya geliat game development semakin terasa, kalau tidak salah tahun itu (2011) mulai bermunculan studio-studio baru di Jogja.” ![]() Kuis Tegar, salah satu game besutan Agate Jogja Ia melanjutkan, “Bulan Februari 2011 seingat saya kita mulai ngobrol soal komunitas ini, waktu itu ada om Guntur Sarwohadi dari SoybeanSoft, Fachry Bafadal dan Sumyandityo Noor dari OneBit, seingat saya ada om Samuel Henry juga dan saya sendiri yang waktu itu masih single fighter di UB Games. Meetup pertama kita diadakan 27 Mei 2011 waktu itu mengundang Toge Production untuk sharing.” Dari hasil pembicaraan itulah akhirnya GameLan berdiri dan mulai mengadakan kegiatan setiap dua sampai tiga bulan sekali. Tapi sayangnya format ini hanya bertahan hingga meetup keenam. Ube mengatakan bahwa untuk mengadakan meetup butuh persiapan yang cukup panjang, mulai dari menyiapkan tema, lokasi, panitia, hingga mencari sponsor acara. Akhirnya mereka pun kehabisan tenaga dan GameLan dari Juli 2012 hingga Mei 2013 pun vakum. Bergerak Kembali dengan Bengkel GameLan dan JGJ48Setelah vakum selama hampir setahun, akhirnya GameLan mencoba untuk menggeliat kembali ke dalam eksistensi. Mereka mencoba sebuah konsep meetup baru yang diberi nama Bengkel GameLan. Pada awalnya, setiap developer yang hadir diwajibkan untuk berbagi apapun itu baik hal yang rumit maupun yang sederhana. Di pertemuan pertama terkumpul sekitar delapan orang dan sesi sharing berlangsung dari jam 10 pagi hingga sore. Sayangnya format ini hanya berlangsung dua kali, karena kewajiban untuk berbagi sebagai syarat keikutsertaan nampaknya cukup berat untuk komunitas saat itu. Pada September 2013, mereka pun mencoba kembali membuat acara, kini dengan format game jam. Dari sini, hadirlah JGJ48 yang merupakan game jam pertama yang diadakan oleh komunitas developer game di Indonesia.
Ube menjelaskan tentang lahirnya JGJ48 ini, “September 2013, karena merasa haus akan event dan kebetulan ada banyak dukungan dari berbagai pihak akhirnya kita mengadakan Jogja Game Jam 48 Hours yang kita singkat JGJ48. Keinginan komunitas untuk membuat game jam sebenarnya sering kita bahas dari tahun sebelumnya, beberapa kali berniat ikut Global Game Jam tapi kita terkendala lokasi yang bisa dipakai kumpul selama tiga hari nonstop.” “Beruntung Agustus 2013 muncul Jogja Digital Valley dan mempersilahkan kami menggunakan JDV untuk lokasi game jam. Alhasil, JGJ48 2013 berjalan sukses dan mendapat apresiasi dari teman-teman komunitas kota lain. Akhirnya game jam menjadi event semesteran kami. Setahun kita nge-jam dua kali, awal tahun kita ikut mengadakan Global Game Jam dan di tengah tahun kita mengadakan Jogja Game Jam,” lanjutnya. Merasa perlu meneruskan Bengkel GameLan, akhirnya acara ini hadir kembali dengan format yang berbeda. Dimulai pada Maret 2014, Bengkel GameLan menjadi acara mingguan dengan panitia dari masing-masing studio game secara bergiliran. Saat itu ada delapan studio yang bergantian “piket” setiap minggu menyiapkan acara. Mereka bisa menjadi panitia saja atau bahkan bisa sekalian sebagai pemateri. Dengan jeda waktu dua bulan sekali mengurus acara, waktu itu terasa cukup ringan sampai akhirnya karena ada berbagai kesibukan, panitianya mulai berguguran, jadwal “piket” mulai amburadul dan mereka pun bingung mau membahas apa lagi. ![]() Sakitnya Di Mana, game dari Amagine Interactive Hingga akhirnya tahun 2015, Bengkel GameLan tetap berjalan mingguan tetapi tanpa jadwal “piket”. Siapapun bebas menjadi panitia dan bebas mengajukan materi. Menurut Ube, ini sebenarnya bukan format yang cukup baik karena beberapa kali Bengkel GameLan “bolos” karena tidak ada pembicara/ide acara. Untuk menanggulanginya, mereka pun membuat sebuah rencana cadangan. “Akhirnya kami selalu mencari ide untuk event tiap minggu ini, di antaranya kita punya plan ‘B’ berupa bermain bersama kalau sedang tidak ada pembicara/ide acara. Cara lain untuk mendapatkan ide acara adalah dengan banyak ngobrol dengan teman-teman GameLan, sering kali ada hal yang rasanya sepele tapi orang lain belum tahu dan itu kita angkat menjadi tema acara selanjutnya. Hingga saat ini format Bengkel Gamelan versi 2 sudah berjalan sampai episode yang ke-40,” ungkap Ube. Anggota yang Gayeng Guyub dan Satu Hal Tentang Ketepatan Waktu![]() Karakter andalan Agate Jogja, Titok, hadir kembali dalam Kuis Jomblo Secara sususan organisasi, sebenarnya GameLan tidak memiliki susunan tertentu seperti ketua dan sebagainya. Kegiatan dari komunitas ini semuanya murni berasal dari inisiatif para anggotanya. Seperti yang dijelaskan oleh Ube, “Dari awal GameLan berdiri tidak ada struktur organisasinya, kegiatan kita semua murni sumbangsih para aktivisnya baik ide maupun tenaga. Kalau pun suatu acara butuh kepanitiaan, kita buat panitia khusus untuk event itu, setelah selesai dibubarkan lagi. Kalau ada yang bilang Ube ketua GameLan, itu hanya kebetulan saya yang cukup berumur!” Ia pun menyebutkan rekan-rekannya yang cukup aktif di komunitas, “Selain saya ada beberapa teman-teman aktivis yang cukup menonjol di GameLan seperti Ghatot Fajar dari Creacle Studio, Yogie dari Hinocyber, Mas Rudy dari Wisageni, Dennis dari Amagine, Rizal Saputra dari Devault dan beberapa nama lainnya. Merekalah yang menjadi motor penggerak komunitas. Anak-anaknya juga aktif dan senang saling membantu, jangan kaget kalau datang awal liat ada yang nyapu lantai, pasang sound system, angkat-angkat kursi, dan lain-lain. Komunitasnya gayeng-guyub dan tidak manja.” Ube juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada para pihak yang membantu mereka seperti JDV. Menurutnya, JDV sudah seperti rumah sendiri. GameLan juga sering mendapatkan bantuan dari berbagai perusahaan IT. ![]() Sambung Kata dari Creacle Ada satu hal yang mungkin langka di Indonesia dan patut dicontoh, yaitu tentang ketepatan waktu. “Ikut Bengkel GameLan itu tidak enak, datang acara mesti tepat waktu. Karena ingin menghargai mereka yang datang tepat waktu, kita selalu berusaha memulai acara tepat pukul 7 malam, walau yang hadir hanya 1 orang acara tetap kita mulai. Tapi untungnya tidak pernah cuma 1 yang hadir tepat waktu, pernahnya paling sedikit cuma 2 orang yang hadir tepat waktu, hahaha,” cerita Ube dengan nada bercanda. Dengan komunitas yang erat seperti itu, tentunya banyak hal positif yang mereka dapatkan. Seperti yang diungkapkan oleh Dennis Adriansyah Ganda, CEO Amagine Interactive dan salah satu aktivis di GameLan, “Enaknya, dua kali setahun dapet makan gratis #eh. Ya, enaknya tiap minggu bisa kumpul-kumpul, sharing ilmu, ide, dan pendapat, dan juga kadang bisa dapat masukan kalau mau release game. Bagaimanapun juga industri kita itu berbasis komunitas jadi tanpa komunitas susah kita buat jalan.” Hal ini juga diamini oleh Ube, “Enaknya yang aku rasain, aku punya teman-teman di komunitas yang selalu asyik buat diajak diskusi berbagai macam hal. Kita sering buka request tema untuk minggu depan, walau belum tahu siapa yang bakal mengisi selalu coba kita kabulkan. Biasanya berujung dengan salah satu dari kita terpaksa belajar buat ngisi materi. :)” Mencoba Mengangkat Komunitas Indie Game Melalui IN.GAMEIngin lebih berkontribusi terhadap komunitas developer game Indonesia, GameLan berencana untuk meningkatkan lagi taraf acara yang mereka adakan. Alasan lainnya adalah kurangnya waktu untuk berdiskusi dan mengobrol sesama developer dari kota lain di acara-acara yang telah diadakan sejauh ini. Karena itu, mereka berencana untuk mengadakan IN.GAME (Indonesia Indie Game Festival) yang lebih menitikberatkan pada ekshibisi dan game jam. Seperti yang Ube sampaikan, “Terus terang asyik sekali bertemu dengan teman-teman game developer kota lain, banyak hal yang bisa didiskusikan dan dikolaborasikan. Tapi seringnya di sebuah event kita tidak punya banyak waktu untuk itu. kami berpikir IN.GAME menjadi kesempatan yang sangat berharga. Bayangkan empat hari berkumpul dengan banyak developer handal dari berbagai kota, ada berapa banyak diskusi yang terjadi? Ada brapa banyak transfer ilmu yang terjadi? Dan saat mereka pulang bisa membagikan pengalaman mereka ke komunitas di kotanya.” IN.GAME sendiri akan diadakan selama empat hari pada tanggal 13-16 Agustus 2015 di Jogja Digital Valley. Pada hari pertama akan diadakan ekshibisi berbagai game indie dari developer Indonesia, lalu dilanjutkan dengan game jam pada hari-hari berikutnya. Dennis menyampaikan harapannya untuk acara ini, “Harapannya kita bisa jadi bibit munculnya event-event indie game fest di Indonesia di masa depan. Harapannya kami bisa menginspirasi anak-anak muda Indonesia untuk juga berkarya di bidang game.” Berkembang dengan Baik, Namun Minim Pemain Baru![]() Kitaria Heroes hasil karya Hinocyber Seperti biasa, kami menanyakan pendapat para narasumber tentang bagaimana perkembangan industri game Indonesia saat ini. Ube dan Dennis merasa sangat senang dengan aktivitas dari komunitas-komunitas yang ada di Indonesia, ditambah lagi dengan mulai munculnya developer-developer dari luar Jawa dan Bali. Akan tetapi, ada beberapa yang menurut mereka masih bisa ditingkatkan lagi. Berikut adalah pendapat Ube, “Kalau bicara komunitas, hal positif yang sangat terlihat adalah banyak orang sekarang aware dengan game development. Di komunitas online selalu kedatangan member-member baru, di offline juga begitu. Komunitas sendiri sudah mulai aktif mengadakan event, di kota lain seperti Bandung, Surabaya, Malang sudah mulai mengadakan meetup rutin. “Komunitas baru pun mulai bermunculan, sepengetahuan saya selain Jogja, Bandung, Jakarta, Surabaya, dan Malang, sekarang sudah ada komunitas game dev di Denpasar, Salatiga, Semarang, dan Makasar. Komunitas-komunitas ini cukup solid untuk saling membantu. Event IN.GAME kita juga mendapat support dari teman-teman komunitas lain.” “Mengenai hal yang perlu ditingkatkan. Saat ini di komunitas level pembahasannya masih berkisar pada cara coding game, semoga kita bisa meningkatkan pembahasan lebih dalam lagi seperti game design, market research, polishing, QA, penulisan naskah cerita, pengembangan IP, dan lain-lain,” lanjutnya. ![]() Game besutan Qajoo, studio yang sebagian timnya berdomisili di Yogyakarta Dennis menambahkan, “Di satu sisi saya senang karena industri game dev Indonesia secara umum berkembang baik, bahkan sudah banyak studio-studio lokal yang terbukti mampu merambah pasar global. Dan saya senang karena studio-studio tersebut tetap aktif di komunitas dan rajin melakukan sharing sehingga terjadi transfer knowledge yang bagus. “Tapi di sisi lain saya kok merasa belakangan ini (di Jogja saja mungkin ya) tidak ada studio game baru yang nongol. Kita kemarin di GameLan sedang mendiskusikan ini, kenapa kok kayaknya yang aktif ya itu-itu saja , Amagine, Agate, Creacle, dll. yang bisa dibilang generasi tahun 2011. Studio-studio generasi baru kayaknya kok jarang kelihatan begitu. Terbukti selama dua tahun EO acara JGJ/GGJ ya itu-itu saja, saya, UB, Gathot, Yogie dll.” ungkap Dennis. Senang sekali tentunya mendengar sepak terjang komunitas developer game Indonesia yang terus berkembang. Semoga usaha GameLan dan komunitas-komunitas lainnya menghasilkan banyak game karya anak bangsa yang mampu menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan juga bersaing di pentas global. Facebook Group Link: Game Dev Jogja (GameLan) The post [Kenal Komunitas] GameLan – Komunitas Developer Game dari Yogyakarta yang Ingin Merangkul Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Sword Art Online: Lost Song – Surat Cinta Untuk Para Penggemar Posted: 30 May 2015 09:20 PM PDT Sword Art Online adalah salah satu franchise cerita fiksi ilmiah yang sangat terkenal di seluruh dunia. Bermula dari light novel yang diterbitkan di Jepang pada tahun 2009, buah karya Kawahara Reki ini telah diadaptasi ke dalam serial anime, manga, dan beberapa game. Meskipun banyak mendapat kritik karena kualitas ceritanya yang naik turun dan level harem yang terlalu tinggi, Sword Art Online tetap berhasil menjadi franchise yang sukses hingga saat ini. Setelah sebelumnya merilis dua game yang lumayan laku di pasaran (Sword Art Online: Infinity Moment dan Sword Art Online: Hollow Fragment), kini Bandai Namco kembali merilis satu lagi game berbasis cerita Sword Art Online yang berjudul Sword Art Online: Lost Song. Kedua game sebelumnya banyak dikritik karena berbagai masalah di gameplay dan kualitas terjemahannya, tapi kini nampaknya Bandai Namco berniat untuk "menebus dosa" dengan menyajikan game yang berkualitas lebih tinggi. Sebuah Cerita AlternatifSebelum membahas cerita di game ini, ada baiknya kita bahas dulu cerita Sword Art Online itu sendiri. Sword Art Online bercerita tentang sebuah MMORPG fiktif berjudul Sword Art Online di Jepang tahun 2022. Dengan teknologi virtual reality, Sword Art Online membuat pemainnya dapat terjun langsung ke dalam dunia game seolah-olah ia betul-betul hidup di dalamnya. Game ini dijual terbatas hanya 10.000 keping, dan salah satu yang berhasil mendapatkannya adalah sang tokoh utama yang bernama Kirigaya Kazuto alias Kirito. Kesenangan bermain Sword Art Online ini rusak ketika terjadi sebuah insiden yang membuat para pemainnya tidak bisa log out. Kreator game ini rupanya sengaja menjebak para pemain di dalam dunia Sword Art Online untuk sebuah eksperimen. Bila seorang pemain mati dalam Sword Art Online, maka tubuh aslinya di dunia nyata juga akan mati, dan satu-satunya cara untuk keluar adalah dengan menamatkan dungeon raksasa 100 lantai bernama Aincrad. Ketiga game adaptasi Sword Art Online memiliki alur cerita yang sedikit berbeda dengan Sword Art Online yang asli. Di Sword Art Online yang asli, Kirito dan kawan-kawan berhasil mengalahkan Kayaba Akihiko sang kreator Sword Art Online di lantai 75 Aincrad dan kembali ke dunia nyata. Sementara di cerita versi game, Kirito baru berhasil keluar setelah mencapai Aincrad lantai 100, lebih lambat 3 bulan dari cerita aslinya. Ini artinya cerita Fairy Dance di setengah season pertama anime Sword Art Online tidak pernah terjadi. Begitu pula dengan cerita Phantom Bullet yang melibatkan Sinon di game Gun Gale Online. Ada baiknya kamu memainkan Sword Art Online: Hollow Fragment dulu sebelum game ini untuk mengetahui cerita di balik beberapa karakter yang ada. Tapi bila kamu tidak memainkan Hollow Fragment dan langsung loncat ke Lost Song juga tidak apa-apa asalkan kamu familier dengan cerita Sword Art Online sampai akhir season kedua anime. ![]() Perbandingan timeline Sword Art Online Sword Art Online: Lost Song sendiri bercerita tentang Kirito dan kawan-kawan yang sedang berada di dalam game ALfheim Online. Di sini ALfheim Online baru saja mendapatkan update besar berupa area yang disebut Svart ALfheim, dan geng Kirito harus bersaing menamatkan area tersebut melawan sebuah guild besar bernama Shamrock. Dalam petualangannya, Kirito akan terlibat dengan gadis misterius bernama Rain, dan juga seorang gadis jenius peneliti teknologi virtual reality bernama Dr. Rainbow Arshavin (Nanairo Arshavin). Karena ALfheim Online adalah game yang aman dan tidak memiliki resiko kematian, cerita di Sword Art Online: Lost Song tidak setegang cerita di Hollow Fragment. Cerita utama game ini berjalan dengan sangat lambat dengan banyak cerita selingan di antaranya yang sangat tidak penting. Ini mungkin akan membuatmu bosan bila kamu bukan penggemar Sword Art Online. Tapi bila kamu penggemar Sword Art Online, maka cerita di Lost Song adalah hiburan ringan dengan ending yang memuaskan. Sensasi Bebas GravitasiSword Art Online: Lost Song adalah game action dengan pertarungan yang cepat dan seru. Hal unik dalam ALfheim Online adalah di game ini kamu memiliki kemampuan untuk terbang bebas di angkasa, dan Sword Art Online: Lost Song berhasil mengadaptasinya dengan sangat baik. Sayangnya kamu hanya bisa terbang di area terbuka, tidak bisa di dalam kota maupun dungeon. Transisi antara pertarungan darat dan udara dapat dilakukan dengan sangat mudah dan terasa natural. Setelah menguasai sistem kontrolnya, kamu akan dapat melesat ke sana kemari dengan leluasa dan melakukan manuver-manuver keren layaknya seekor peri. Ini membuat pertarungan menjadi sangat seru, apalagi ketika kamu sedang melawan bos-bos monster raksasa, atau sedang berduel melawan pemain lain. Satu hal yang membuat saya kecewa adalah dunia dalam game ini terlalu kecil. Hanya ada 1 kota yang bisa kamu kunjungi, dan hanya ada 4 area terbuka yang bisa kamu jelajahi itu pun dengan desain lingkungan yang monoton. Sebagian besar sisa petualanganmu akan terjadi di dalam dungeon. Sayang sekali gameplay sekeren ini tidak bisa dinikmati sepenuhnya karena dunianya kecil. Seandainya Lost Song adalah game open world, eksplorasi pasti akan terasa jauh lebih menyenangkan. Penebusan Dosa Hollow FragmentKalau kamu pernah memainkan Sword Art Online: Hollow Fragment tentunya kamu tahu bahwa game tersebut memiliki banyak masalah teknis yang bisa dibilang memalukan. Mulai dari kualitas grafis pas-pasan, desain menu yang berantakan, animasi yang kaku dan agak aneh, sampai kualitas terjemahan yang konyol dan penuh "penetrasi". Nampaknya Bandai Namco sudah belajar dari kesalahan mereka, dan kini Sword Art Online: Lost Song tampil prima dengan kualitas produksi yang dipoles dengan sangat baik. Tampilan grafis di game ini tidak begitu megah, tapi nyaman untuk dilihat. Animasi para karakter dan monster juga lebih halus, meskipun animasi rambut dan baju masih tidak sesuai dengan hukum fisika. Tampilan menu juga didesain rapi dan efisien, tapi akan lebih baik seandainya kita bisa menjual banyak item sekaligus dengan cepat. Game ini juga memiliki kualitas terjemahan yang bagus. Sesekali kamu akan menemukan referensi ke jargon atau meme populer di internet, dan ini berhasil diselipkan dengan baik tanpa merusak suasana percakapan. Meski dipoles dengan kualitas yang secara keseluruhan baik, game ini masih memiliki beberapa masalah yang membuat saya agak sebal. Pertama adalah sistem lock-on dan perputaran kamera yang kurang nyaman. Ini terasa cukup mengganggu, terutama bila sedang menggunakan karakter bersenjata panah seperti Sinon. Hal kedua yang menyebalkan adalah AI di game ini kadang terasa bodoh. Misalnya teman kadang tidak mau menggunakan magic penyembuh, atau terus-menerus menyerang dengan ceroboh walaupun HP sedang sekarat. Ditambah dengan tidak adanya sistem Manual Command seperti di Hollow Fragment, hal ini jelas merupakan sebuah kemunduran. ![]() Sistem Switch masih ada, tapi dengan fungsi yang sedikit berbeda Fanservice SecukupnyaSesuai dengan ciri khas Sword Art Online, tidak lengkap rasanya bila game ini tidak memiliki fanservice. Game ini menyajikan fanservice dalam berbagai bentuk yang saya yakin akan membuat para penggemar Sword Art Online bahagia memainkannya. Yang paling mencolok adalah banyaknya jumlah karakter playable dalam game ini. Kamu bisa memainkan hampir semua karakter penting yang ada di cerita Sword Art Online, bahkan karakter-karakter minor seperti Sakuya, Argo, dan Alicia Rue. Tiap karakter dapat menggunakan hingga 3 jenis senjata, dan memiliki berbagai macam Magic serta Skill yang berbeda-beda tergantung dari ras yang dipilihnya. Variasi yang begitu banyak akan membuatmu susah bosan, tapi tentu saja semakin banyak karakter artinya semakin banyak pula grinding yang kamu butuhkan untuk menaikkan level. Kamu bahkan bisa membuat karakter sendiri, meskipun variasinya terbatas. Sebagai Kirito kamu juga akan menjalani berbagai event yang akan memperkuat hubunganmu dengan para karakter yang ada, misalnya pergi jalan-jalan ke festival atau menjalankan quest bersama-sama. Adegan-adegan "kencan" ini berjalan seperti sidequest biasa, dan tidak terasa mengganggu permainan seperti adegan kencan di Sword Art Online: Hollow Fragment. Event sampingan ini nantinya akan memberimu berbagai imbalan, seperti kostum, item, atau trophy. Penuh Perhatian, Seperti Surat CintaSepertinya Sword Art Online: Lost Song dibuat dengan penuh perhatian terhadap apa yang para penggemar inginkan. Saya tidak akan terkejut kalau ternyata para developer game ini adalah fan berat Sword Art Online itu sendiri. Memang banyak hal yang bisa diperbaiki lebih jauh lagi, tapi game ini sudah berhasil memberikan pengalaman yang akan memuaskan para penggemar. Keputusan menggaet Artdink sebagai developer juga patut diacungi jempol, karena Artdink sudah berpengalaman membuat game dengan pertarungan udara seperti Macross Triangle Frontier dan Dragon Ball Z: Battle of Z. Game ini juga memiliki banyak FMV yang disajikan dengan animasi 3D berkualitas tinggi. Ditambah lagu opening dan ending dari Eir Aoi dan Haruna Luna, semua ini menjadikan Lost Song sebuah pengalaman Sword Art Online yang sempurna. Bila kamu termasuk salah satu penggemar seri Sword Art Online, maka saya merekomendasikan Sword Art Online: Lost Song sebagai game yang wajib kamu mainkan. Tapi bila kamu bukan penggemar, bahkan awam terhadap Sword Art Online, mungkin menikmati game ini akan agak sulit buatmu. Kamu dapat memainkan game ini di PS Vita dan PS3, dengan versi PS4 akan menyusul tahun ini. PlayStation Store Asia: Sword Art Online: Lost Song, Rp666.000 (PS Vita) PlayStation Store Asia: Sword Art Online: Lost Song, Rp714.000 (PS3)
The post Review Sword Art Online: Lost Song – Surat Cinta Untuk Para Penggemar appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment