Ads

Saturday, May 9, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Review Mortal Kombat X – Belajar Anatomi Dengan Cara Anarkis

Posted: 09 May 2015 03:56 PM PDT

Pengaruh buruk dari video game adalah topik yang cukup hangat dibicarakan berbagai media dan masyarakat di luar sana, dan salah satu contoh pengaruh buruk paling populer adalah tentang penggambaran kekerasan dalam video game. Jika membicarakan tentang kekerasan dalam video game, rasanya kita tidak akan bisa melewatkan nama Mortal Kombat dari pembicaraan.

Tapi di sini saya tidak ingin membicarakan tentang dampak kekerasan dalam game, karena saya bersama Risky dan Kevin telah membicarakannya di video GIATT #3. Di sini, saya akan membahas dengan mendalam game terbaru dari seri super brutal buatan NetherRealm Studios sekaligus game pertama seri ini yang menghampiri console generasi terbaru … apalagi kalau bukan Mortal Kombat X.

Penasaran dengan detail gameplay dari sudut pandang sedikit berbeda, cek impresi awal saya terhadap game ini

Apakah Mortal Kombat X cukup memenuhi ekspektasi para penggemar seri Mortal Kombat? Dan apakah game ini memiliki aksesibilitas yang tinggi untuk pemain baru? Cek ulasan lengkapnya di bawah ini.

Mortal Kombat X | Side Art 1

Mortal Kombat X | Wide Screenshot 1


Mortal Kombat X | Side Art 2

Bukan Sekedar Baku Hantam

Jika membicarakan tentang Mortal Kombat X, hal pertama yang langsung ingin saya puji adalah Story Mode yang dimiliki game ini. Berbeda dengan game fighting lain pada umumnya, namun masih sama dengan beberapa Mortal Kombat terdahulu, cerita dalam Mortal Kombat X dibagi dalam berbagai bab yang masing-masing babnya diwakili oleh satu orang karakter yang tidak bisa kamu pilih. Di sela-sela pertarungan singkat yang terjadi, kamu akan disajikan dengan adegan sinematik berdurasi panjang layaknya seri Metal Gear.

Cara penyampaian cerita seperti ini unik dan berbeda dari game fighting lain pada umumnya. Dengan menggunakan gaya penyampaian cerita seperti ini, seri Mortal Kombat jadi memiliki cerita kanon yang mudah diikuti oleh penggemarnya. Sesuatu yang sangat sulit dicapai game fighting lain yang memiliki cerita berbeda-beda disampaikan dari karakter yang berbeda.

Jika kamu lebih tertarik dengan penyampaian cerita yang konvensional layaknya game fighting pada umumnya, Mortal Kombat X juga masih memiliki Tower Mode di mana kamu bisa memilih seorang karakter dan menggunakannya untuk menghadapi berbagai pertarungan yang ada di menara penuh tantangan. Begitu kamu menyelesaikan tantangan yang ada di menara tersebut, cerita singkat yang digambarkan menggunakan animasi simpel diiringi dengan ilustrasi cantik akan menjadi cerita akhir dari karakter yang bersangkutan. Selain itu Tower Mode juga menawarkan tantangan unik seperti Test Your Might yang merupakan mini game yang akan menguji kecepatan kamu menekan tombol yang jika gagal akan menghadiahi kamu dengan adegan kematian brutal tentunya.

Mortal Kombat X | Screenshot

Di antara seluruh mode di atas, Mortal Kombat X juga masih memiliki sebuah mode menarik yang disebut Krypt. Dalam Krypt, kamu akan disajikan dengan gameplay ala dungeon RPG minimalis bersudut pandang orang pertama. Kamu akan menemukan berbagai objek yang jika dihancurkan menggunakan Koin (mata uang dalam game), akan menghadiahi kamu dengan kostum baru, Fatality, Brutality, gambar konsep, atau berbagai bonus lainnya. Koin sendiri bisa kamu dapatkan dengan melakukan aktivitas apapun dalam game. Sebuah metode unik untuk sesuatu yang biasanya disajikan dengan simpel.

Hadirnya berbagai mode unik yang disajikan dengan begitu berbeda dalam Mortal Kombat X membuat game ini memiliki pesonanya tersendiri dibanding dengan banyak game fighting yang tersebar di luar sana. Banyaknya cara penyajian konten yang unik ini membuat Mortal Kombat X bisa memberikan sedikit nuansa genre lain, meskipun gameplay utamanya tetaplah sebuah game fighting.

Mortal Kombat X | Wide Screenshot 2

Bangkitkan Sisi Psikopat Dirimu

Di atas saya sudah menyinggung tentang berbagai mode yang terdapat di Mortal Kombat X, tapi bagaimana dengan dasarnya game ini sebagai sebuah game fighting? Harus saya akui Mortal Kombat X merupakan sebuah game fighting yang amat sangat berkualitas. Dan kesenangan ini saya pastikan bisa hadir baik untuk kamu yang sudah cukup familier dengan seri Mortal Kombat, maupun kamu yang terakhir bermain Mortal Kombat di SNES seperti saya.

Berbagai aksi seru yang kompleks seperti combo yang panjang atau Brutality yang tentu saja brutal bisa kamu lakukan untuk menghabisi lawan. Tapi ada juga serangan-serangan spesial atau serangan X-Ray yang cukup gila tapi mudah untuk dilakukan hanya dengan kombinasi tombol yang tidak sulit. Adanya keseimbangan inilah yang membuat Mortal Kombat X bisa dinikmati baik oleh pemain veteran ataupun yang masih hijau.

Tingkat kemudahan dalam bermain juga dibantu dengan tingkat kesulitan lawan yang saya rasa cukup adil. Menamatkan game dalam tingkat kesulitan medium terbukti mampu menyajikan saya pengalaman bermain yang tidak membuat stres, tapi masih amat sangat menantang. Tingkat kesulitan lainnya pun juga didesain betul-betul sesuai untuk target orang yang memilihnya. Intinya, sebagai sebuah game fighting, Mortal Kombat X jelas menyajikan pengalaman bermain yang sangat solid.

Mortal Kombat X | Side Art 3

Mortal Kombat X | Wide Screenshot 3

Mortal Kombat X | Side Art 4

Visual Manis Penuh Adegan Fatal Fantastis

Membicarakan soal grafis, Mortal Kombat X jelas menawarkan sebuah pengalaman visual yang amat sangat keren. Berbagai detail seperti keringat di tubuh karakter saja terkadang bisa terlihat dengan begitu jelas. Selain itu aktifnya latar belakang arena pertarungan juga memberikan nilai plus tersendiri untuk kualitas visual game ini.

Satu hal yang menjadi masalah sekaligus nilai jual utama dari Mortal Kombat X adalah bagaimana game ini mampu menyajikan kesadisan dengan sangat terang-terangan. Jika adegan-adegan sadis dalam Mortal Kombat klasik masih memiliki kesan konyol atau humor yang tinggi, maka Mortal Kombat X memiliki adegan yang betul-betul akan membuat isi perutmu keluar (seperti Fatality dari Ermac di game ini). Detail-detail luar biasa seperti anatomi tubuh yang digambarkan dengan realistis (sepertinya begitu), lidah yang masih bergerak-gerak sedikit ketika sebagian kepala dipotong, dan berbagai pemandangan sadis lainnya menemani momen-momen kamu bermain Mortal Kombat X.

Selain nampak indah, game juga berjalan sangat lancar. Dimainkan di PS4, game ini terbukti bisa menyajikan pengalaman bertarung pada frame rate yang stabil. Sedangkan ketika dicoba di PC dengan spesifikasi cukup tinggi, game bisa berjalan dengan visual yang luar biasa fantastis, bahkan jauh lebih bagus daripada PS4, namun dengan frame rate yang kurang stabil pada beberapa bagian dalam game.

Mortal Kombat X | Wide Screenshot 4

Jauh Dari Sempurna

Meskipun memiliki banyak sekali aspek positif di dalamnya, tidak bisa dipungkiri Mortal Kombat X juga memiliki banyak penyakitnya sendiri. Penyakit yang paling terasa adalah masalah dalam koneksi multiplayer online. Menemukan lawan bermain dalam game ini akan menghabiskan waktu yang sangat panjang, bahkan mungkin lebih panjang daripada menunggu jodoh datang.

Setelah kamu terhubung untuk bertarung melawan pemain, bukan berarti kamu bebas dari masalah, karena mempertahankan koneksi stabil ketika bermain bukanlah hal yang mudah. Meskipun memainkan game ini dengan koneksi yang menengah ke atas, kemungkinan kecil kamu dapat menikmati bagian online Mortal Kombat X secara maksimal. Walaupun memang sesi multiplayer online ini bisa saja digantikan dengan multiplayer lokal yang menurut saya terasa jauh lebih seru.

Masalah lainnya yang saya rasa cukup mengganggu adalah banyaknya update yang perlu kamu unduh untuk memainkan game ini. Memainkan versi digital Mortal Kombat X di Steam membuat saya terpaksa mengunduh banyak sekali file dengan ukuran besar. Setelah selesai pun saya diharuskan untuk mengunduh update lagi agar bisa bermain. Hal yang sama juga berlaku untuk versi PS4 di mana terkadang saya tidak bisa masuk game karena tidak dapat mengecek keberadaan update baru. Uniknya masalah ini bisa ditanggulangi dengan cara memutus PS4 dari koneksi internet.

Tapi tidak segala sesuatu yang berhubungan dengan online itu buruk di Mortal Kombat X. Game ini juga memiliki sistem Faction di mana kamu harus memilih faksi apa yang mewakili dirimu, dan setiap minggunya faksi-faksi ini akan diadu nilai akhirnya demi mendapatkan predikat juara. Cara mengisi nilai dari faksi kamu hanyalah dengan cara bermain seperti biasa. Apapun yang kamu lakukan di game akan berkontribusi kepada faksi pilihanmu.

Mortal Kombat X | Side Art 5

Mortal Kombat X | Wide Screenshot 5

Kesimpulan: Fatality!

Mortal Kombat X jelas merupakan sebuah game fighting yang amat sangat berkualitas. Game ini cocok untuk dimainkan sendiri melawan komputer, ataupun dimainkan bersama-sama dengan teman. Tapi saya jelas tidak akan merekomendasikan kamu untuk mencari lawan bermain melalui internet, karena Mortal Kombat X jelas memiliki masalah besar dalam urusan koneksi.

Cek juga impresi awal dari Mortal Kombat X versi mobile yang memiliki gameplay jauh berbeda dengan versi PC dan console

Jika kamu cukup tahan dengan adegan penuh darah dan potongan tubuh yang diperlakukan tidak semestinya, saya akan sangat menyarankan Mortal Kombat X untukmu. Dengan gameplay yang solid, cerita dan cara penyampaian yang menarik, serta grafis yang amat sangat menawan, bisa disimpulkan bahwa Mortal Kombat X adalah salah satu game fighting terbaik tahun ini … setidaknya sampai Street Fighter V atau Dissidia Final Fantasy dirilis mungkin.

PlayStation Network US: Mortal Kombat X, $59,99 (sekitar Rp785.000)

PlayStation Network Asia: Mortal Kombat X, Rp794.000

Xbox Store: Mortal Kombat X, $59,99 (sekitar Rp785.000)

Post Review Mortal Kombat X – Belajar Anatomi Dengan Cara Anarkis muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Nostalgia Review Winning Eleven – Legenda Sepak Bola PlayStation

Posted: 09 May 2015 10:36 AM PDT

Bagi kamu penggemar sepak bola, hidup di masa jaya PlayStation pertama, dan tinggal di Indonesia, pasti tidak akan lupa dengan sebuah game berjudul Winning Eleven (WE). Dengan segudang modifikasi yang ada (hingga kini), kamu tidak akan tertinggal update terbaru dari pasar bursa transfer setiap tahunnya. Kamu juga bisa memainkan pemain kesayanganmu dari liga-liga top Eropa ataupun Liga Indonesia.

Winning Eleven hadir mendobrak dominasi game FIFA pada akhir tahun 90-an dan awal tahun 2000-an, terutama di pasar Indonesia. Bagi saya pribadi (yang saat itu masih remaja), Winning Eleven menghadirkan permainan yang lebih realistis dibandingkan dengan FIFA. Saat itu FIFA masih terasa terlalu mudah dan simpel dari segi gameplay. Ditambah lagi dengan lebih banyak teman yang bermain Winning Eleven, saya pun dengan senang hati meninggalkan FIFA dan bergabung dengan mereka.

Untuk Nostalgia Review kali ini, saya akan membahas tentang Winning Eleven di PS1 secara keseluruhan, karena saya rasa tidak ada perbedaan yang signifikan dari setiap seri Winning Eleven yang ada di PS1. Apalagi dengan banyaknya modifikasi dari game ini, sulit untuk menentukan Winning Eleven versi mana yang secara spesifik saya review. Baiklah, mari kita kembali ke masa lalu.


 Gameplay Yang Evolusioner di Zamannya

Winning Eleven | Screenshot 1

Satu hal yang membuat saya berpaling ke Winning Eleven pada saat itu adalah dari segi gameplay. Di game ini kamu dapat membuat taktik yang kompleks. Kamu bahkan bisa mengubah taktik atau formasi di sepanjang pertandingan. Masih ingat dengan simbol X, kotak, O, dan segitiga yang ada di ujung bawah layar? Kamu bisa mengubah taktik hanya dengan menekan beberapa tombol saja.

Dari permainannya sendiri saya merasa Winning Eleven lebih realistis dibandingkan dengan game sejenis di masanya. Pemain bergerak sedikit lebih lambat (setidaknya dari FIFA), sehingga saya bisa mengatur alur permainan dengan lebih taktis. Satu hal lagi yang baru saya temukan di Winning Eleven saat itu adalah adanya gauge power dari umpan jauh dan shoot yang membuat permainan lagi-lagi terasa lebih realistis.

Dari segi mode permainan, kamu akan menemukan Master League sebagai salah satu yang bisa kamu pilih. Ini adalah mode favorit saya di Winning Eleven yang bisa membuat saya betah berjam-jam memainkannya, mungkin bisa satu musim selesai dalam satu atau dua hari (satu musim bisa terdiri lebih dari 38 pertandingan). Di sini kamu akan membangun sebuah klub sepak bola dari bawah hingga menjadi juara dan berisi berbagai bintang dunia. Mungkin juga kamu ingat dengan nama-nama legendaris seperti Miranda, Castolo, Burchet, Jaric, dan lainnya, yang selalu setia menemani kamu di saat merintis awal karir di Master League.


 Bahasa Komentator yang Khas

Winning Eleven | Screenshot 3

Winning Eleven adalah game yang dirilis Konami dalam bahasa Jepang. Untuk pasar Amerika, sebenarnya Konami merilis kembarannya yang berjudul sedikit berbeda, World Soccer Winning Eleven, atau yang kita kenal sekarang dengan nama Pro Evolution Soccer. Lucunya, yang populer di Indonesia adalah versi yang berbahasa Jepang, sehingga walaupun tulisannya bisa diedit menjadi bahasa Inggris, bahasa dari komentator tetap memakai bahasa Jepang.

Hal ini memberi kesan bagi saya. Beberapa komentar seperti “shuuto” (shoot), “konakikis” (corner kick), “wan cu” (one two), dan “gor gor gor gor” (goal goal goal goal) menjadi candaan tersendiri di antara teman-teman yang memainkannya dan menjadi ciri khas yang tidak terlupakan dari Winning Eleven. Apalagi dengan aksen Jepang yang sangat bersemangat membuat perayaan gol yang tercipta menjadi lebih riuh lagi.


 Karangan Nama Pemain dan Mengakali Sulitnya Lisensi

Winning Eleven | Screenshot 4

Inilah yang mungkin menjadi kekurangan utama dari seri Winning Eleven hingga penerusnya Pro Evolution Soccer saat ini. Karena FIFA memiliki hak eksklusif untuk beberapa liga top Eropa seperti contohnya Liga Inggris dan Liga Jerman, maka Winning Eleven tidak bisa mencantumkan nama asli dari pemain dan klub dari liga-liga tersebut. Maka dari itu banyak pemain yang memiliki muka asli namun namanya diganti mendekati nama asli mereka.

Contohnya adalah Roberto Larcos, Van Nistelroom, dan Gregs. Apakah kamu bisa menebak nama asli mereka? Lagi-lagi ini menjadi bahasan candaan kami para pemainnya, bahkan salah seorang saudara saya memanggil pemain aslinya dengan nama yang tercantum di Winning Eleven.

Untungnya, Winning Eleven memiliki banyak modifikasi tidak resmi yang memungkinkan nama-nama sampai logo sekalipun bisa diubah, dan inilah yang sering kita temui di pasar game Indonesia. Setiap musim akan selalu ada update pemain baru. Boleh dibilang kita berhutang banyak kepada para pelaku modifikasi ini, karena tanpa mereka bisa jadi Winning Eleven tidak akan sepopuler seperti saat itu. Terima kasih Febry Game, Central Star Mannga Dua, Game Shop, dan lainnya. Yah, walaupun saya akui waktu itu kita larut dalam jurang pembajakan dan hal itu bukanlah hal yang patut dibanggakan.


 Roberto Carlos Sang Striker dan Aturan Aneh Ala Gamer Indonesia

Winning Eleven | Screenshot 2

Siapa yang tidak pernah memasang Roberto Carlos sebagai penyerang tengah saat bermain menggunakan Real Madrid? Banyak teman saya yang melakukan itu karena Carlos memiliki tendangan yang luar biasa kencang. Saya pribadi tidak setuju hal tersebut dan lebih memilih Carlos beraksi di posisi aslinya sebagai bek kiri karena selalu gagal mencetak gol dengan ia sebagai penyerang.

Ada juga hal-hal tabu aneh yang menjadi aturan tak resmi di Indonesia. Contohnya adalah dilarang memakai one two dan memakai radar. Lagi-lagi saya tidak habis pikir pada waktu itu, kenapa fitur yang dibuat dengan susah payah untuk dimanfaatkan sebaik-baiknya tidak boleh digunakan? One two mungkin bisa dimengerti, karena gerakan tersebut sangat susah untuk dibendung. Tapi pelarangan memakai radar adalah hal yang selalu saya protes kepada teman-teman saya, karena mengurangi fleksibilitas strategi.

Cek juga review dari FIFA 15 di sini

Winning Eleven bagi saya adalah game nomor satu di saat remaja. Hal tersebut masih mempengaruhi saya ketika memilih untuk memainkan PES atau FIFA saat ini (walaupun harus diakui PES sekarang sedikit tertinggal dibanding FIFA). Dengan gameplay yang canggih pada masanya ditambah komentator yang sangat khas, saya sama sekali tidak akan keberatan jika ada yang menantang saya kembali bermain game ini.

Sayangnya Winning Eleven sulit sekali dicari jika kamu ingin membelinya secara resmi, apalagi memang yang sering kita mainkan dulu adalah hasil modifikasi tidak resmi. Walaupun begitu, semoga review ini menjadi pembangkit kenangan bagi kita yang masa (lebih) mudanya cukup beruntung untuk bisa memainkan Winning Eleven. Entah untuk menghabiskan akhir pekan di rumah, atau sebagai kegiatan saat menginap, berkumpul, dan begadang di rumah teman.

Post Nostalgia Review Winning Eleven – Legenda Sepak Bola PlayStation muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Preview Heavy Rockets – Berlomba Dan Bertempur Di Dalam Gua Dengan Roket Minimalis

Posted: 09 May 2015 06:44 AM PDT

Monument Valley dan Death Rally adalah dua game favorit saya yang tidak lekang dimakan zaman. Saya menyukai Monument Valley karena grafisnya yang simpel namun indah, sedangkan Death Rally menjadi favorit saya karena di situlah pertama kali saya merasakan aksi pertarungan seru di dalam game balapan. Dua game itu pula lah yang saya ingat ketika memainkan Heavy Rockets.

Heavy Rockets adalah game perdana buatan developer indie Majasalmi Ltd. yang berasal dari Finlandia dan hanya terdiri dari dua orang saja. Sebelum membuat Heavy Rockets, mereka pernah merilis sebuah aplikasi AirCassette di Apple App Store yang menjadikan tampilan layar iPhone berubah mirip pemutar kaset Walkman lengkap dengan gambar kaset pada layar ponsel ketika memainkan lagu. Tidak ada yang menyangka bahwa proyek software kedua mereka adalah sebuah game.

Kembali ke Heavy Rockets, hal yang membuat saya teringat kedua game favorit tadi adalah gameplay dan grafis yang terdapat di Heavy Rockets. Saya menemukan gameplay balapan yang melibatkan senjata seperti pada Death Rally yang dikemas dalam grafis simpel mirip Monument Valley. Gabungan dari kedua elemen ini terlihat indah dan seru pada layar iPad yang saya pakai untuk memainkannya.

Heavy Rockets | Screenshot 01

Selain mode balapan, saya juga ditantang dengan mode pertempuran. Mode permainan ini menempatkan saya di arena lintasan balap yang sama, namun dengan objektif yang berbeda. Saya dihadapkan dengan beberapa rival untuk saling menembak dan menghabisi satu sama lain. Pertempuran ini tidak dapat asal dilakukan dengan asal menembak, karena peluru yang dibawa oleh roket terbatas dan harus bolak-balik diisi ke landasan ketika habis.

Heavy Rockets juga memiliki fitur yang mengizinkan saya berkompetisi dengan sesama pemain lain. Developer telah menyiapkan fitur multiplayer online di dalam game, sehingga nantinya saya bisa beradu ketangkasan mengendalikan roket melalui jaringan internet. Sayangnya saya belum bisa menguji fitur ini karena game masih dalam tahap beta dan belum ada pemain aktif lain yang bisa saya ajak untuk berkompetisi.

Heavy Rockets | Screenshot 02

Heavy Rockets | Screenshot 03

Pada awalnya saya tidak mengerti arti “Heavy” pada judul Heavy Rockets. Setelah memainkannya beberapa lama, tampaknya saya bisa menebak apa makna di balik kata itu. Roket yang saya kendalikan cukup susah untuk dinavigasikan. Momentum pergerakan roket ketika berganti arah sulit dikontrol, seakan-akan roket tersebut sangat berat. Mungkin ini memang disengaja oleh developer untuk memberikan tantangan kepada para pemain.

Tantangan lain yang terdapat di dalam game melibatkan desain dari lintasan balap itu sendiri. Heavy Rockets dideskripsikan sebagai game balapan di gua, sehingga menabrak dinding sekali langsung menghancurkan roket. Sekali roket hancur, mengejar rival-rival di depan merupakan hal yang hampir mustahil. Saya hanya bisa berharap Majasalmi Ltd. pada nantinya akan melakukan penyesuaian terhadap tingkat kesulitan maupun mekanisme permainan, sehingga pemain Heavy Rockets dapat lebih menikmati keseruan balapan dan tidak sampai frustasi akibat kesulitan yang tidak mengenal ampun.

Secara keseluruhan, Heavy Rockets memberikan tantangan yang cukup seru untuk penggemar game balapan. Sayangnya developer baru mengumumkan ketersediaan game ini di Apple App Store dan Mac App Store pada saat rilis nanti. Saya telah menanyakan kepada mereka mengenai perkiraan tanggal rilis dan kemungkinan para pengguna platform lain untuk mendapatkan versi Heavy Rockets di gadget masing-masing (Uhuk … Android), namun mereka belum memberi kabar hingga saat ini. Untuk sementara, kamu bisa menikmati teaser gameplay yang telah saya sertakan di bawah.

Sumber: Majasalmi Ltd.

Post Preview Heavy Rockets – Berlomba Dan Bertempur Di Dalam Gua Dengan Roket Minimalis muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Spider-Man Unlimited Mendapatkan Bos, Kostum, Dan Sistem Baru Di Update 1.5.1

Posted: 09 May 2015 03:39 AM PDT

Predikat game endless runner terbaik yang diraih Spider-Man Unlimited nampaknya masih ingin dipertahankan oleh Gameloft selama beberapa waktu ke depan. Hal ini nampak dari keberadaan update game Spider-Man Unlimited yang terus bergulir sampai sekarang ini, sehingga Spider-Man Unlimited saya rasa masih layak untuk tetap berada di daftar bermain kalian tahun ini.

Yap, setelah bulan kemarin mengadakan voting untuk menentukan karakter Spidey berikutnya, kali ini Spider-Man Unlimited memperoleh segelintir konten tambahan di update terbaru 1.5.1. Melalui update yang kini telah diberlakukan di versi iOS ini, Spider-Man akan menjumpai musuh baru bernama Silver Sable. Sosok wanita pemburu bayaran yang menjadi salah satu tokoh antihero dalam dunia komik Marvel tersebut akan menjadi lawanmu di beberapa level.

Spider-man unlimited | screenshot

Tak sekedar hanya menambahkan pertarungan bos saja, update 1.5.1 ini juga menyertakan event baru: Clash of Spiders dan empat variasi Spider-Man seperti Blood Spider, Tarantula, Spider-X, dan terakhir, Spider-Girl dengan variasi kostum Exoskeleton Suit. Selain itu Spider-Man Unlimited juga mendapatkan mekanisme baru bernama Spider Tiers. Dengan sistem ini, kamu akan terpacu untuk terus memperbanyak perolehan Spider Power kamu demi mendapatkan berbagai hadiah menarik.

Mengutip dari wawancara Marvel dengan perwakilan Gameloft, Tatiana Nahal, update ini merupakan batu lompatan kecil menuju peristiwa besar yang selanjutkan akan terjadi di Spider-Man Unlimited. Dalam perbincangannya, Tatiana mengungkapkan cerita Spider-Man Unlimited berikutnya akan berfokus kembali pada perseteruan melawan grup Sinister Six yang telah mempengaruhi beberapa sekutu Spider-Man. Salah satunya adalah Silver Sable yang kamu hadapi sekarang ini.

Terus terang, saya masih belum sempat mencicipi kelebihan dari fitur Spider Tiers tersebut karena update 1.5.1 masih belum berjalan di Android. Terakhir saya cek ketika tulisan ini dipublikasikan, versi Android masih memperoleh versi 1.4.1 yang mana merupakan update Spider-Man Unlimited dari Gameloft pada pertengahan Maret 2015 kemarin. Jadi bila kamu termasuk gamer pengguna Android seperti saya, maka tak ada opsi alternatif selain menunggu untuk menikmati pertempuran Spidey melawan Silver Sable di gadget kamu.

Google Play Store Link: Spider-Man Unlimited, Gratis

Sumber Gambar: Marvel

Post Spider-Man Unlimited Mendapatkan Bos, Kostum, Dan Sistem Baru Di Update 1.5.1 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

[Kenal Komunitas] Indotekken – Komunitas Game Fighting Ternama Dan Pertama Di Indonesia

Posted: 09 May 2015 03:04 AM PDT

Selamat datang pada artikel khusus komunitas game Indonesia edisi kedua yang kini bernama Kenal Komunitas. Pada Kenal Komunitas kali ini kita akan membahas sebuah komunitas game yang memiliki genre spesifik, yaitu fighting. Bagi kamu yang gemar atau bahkan hanya sekadar pernah main game fighting, kemungkinan besar tahu dengan Tekken. Game yang dibuat pertama kali oleh Namco pada tahun 1994 ini sangat populer di kalangan gamer. Di Indonesia pun Tekken memiliki banyak penggemar (termasuk saya). Hal ini terbukti dengan didirikannya Indotekken pada tahun 1998, setahun setelah Tekken 3, salah satu seri tersukses dari Tekken, dirilis.

Indotekken mengaku menjadi komunitas game fighting pertama yang berdiri di Indonesia. Di sini para anggota bisa mendapatkan informasi terbaru mengenai Tekken dan turnamen-turnamen yang berhubungan dengan Tekken atau game fighting lainnya. Mereka memiliki visi “mempersatukan gamer fighting seluruh Indonesia dan menjadikan gamer Indonesia sebagai gamer profesional yang memiliki skill tinggi dan konsisten berprestasi secara International”.

Dari segi prestasi, Indotekken memiliki banyak torehan yang membanggakan. Perwakilan dari Indotekken berhasil menyabet beberapa gelar juara di kejuaraan bergengsi internasional seperti World Cyber Game (WCG), Pan Asia, dan Electronic Sports World Cup (ESWC). Prestasi yang paling menonjol adalah saat mereka berhasil menjadi juara 2 di WCG Pan Asia Malaysia tahun 2012, dan juga juara 3 di ESWC France International di tahun yang sama. Indotekken secara resmi menjadi mitra dari Indonesia e-Sports Association (iESPA), yang merupakan satu-satunya wadah resmi komunitas di bidang e-sports yang diakui oleh pemerintah Indonesia.

Indotekken | Photo 1

Di luar mengikuti turnamen-turnamen, kegiatan rutin dari Indotekken adalah mengadakan kumpul dan main bersama. Entah itu dengan bertemu langsung di game center atau secara online. Mereka juga secara rutin berkomunikasi di dalam grup mereka mendiskusikan berbagai hal terbaru tentang Tekken. Hal ini diungkapkan oleh Christian Lyman, founder dan administrator utama dari Indotekken.

“Kita sering bermain bersama di arcade, game center, online (PS/XBOX) dan  berbagai event berskala nasional dan internasional. Kita juga sering bermain bersama para gamer dari luar negeri ketika ada event tertentu. Belakangan ini, sambil menunggu Tekken 7 dirilis di arcade, komunitas kita aktif berkumpul di grup Whatsapp/BBM untuk janjian melakukan online match bersama.” ujar Christian.

Bagi kamu yang familier dengan media gaming di Indonesia, kemungkinan besar kamu tidak akan asing dengan namanya. Christian adalah founder dan CEO dari Kotakgame dan juga bergabung dengan Lytogame. Di Indotekken ia berperan dalam membantu mengumpulkan dan mempersatukan para gamer yang memiliki hobi yang sama (memainkan game fighting). Ia juga berusaha memaksimalkan potensi dari calon-calon gamer profesional Tekken di Indonesia agar bisa bertanding di tingkat international dengan konsisten dan solid.

Indotekken | Photo 2

Saya pun menanyakan Christian mengenai perkembangan industri game di Indonesia. Ia mengakui bahwa industri game Indonesia semakin maju, baik dari sisi gamer ataupun sisi developer. Hal ini juga bisa dilihat seiring mulai diakuinya e-sport sebagai salah satu cabang olahraga hobi oleh pemerintah Indonesia, dan mulai berkembangnya banyak developer game di sini.

“Tidak bisa dipungkiri bahwa industri game Indonesia semakin maju. Berbicara tentang pro gamer, banyak talenta-talenta lokal Indonesia yang bisa berkompetisi di tingkat internasional dan sudah berhasil menorehkan banyak prestasi. Dari gamer console ada Tekken dan juga seri FIFA beserta PES. Dari PC ada banyak juga, mulai dari seri Counter Strike, Dota, LoL, Crossfire, Point Blank, Dragon Nest, Xshot.”

“Jika kita berbicara tentang industri game lebih spesifik yaitu industri kreatif, banyak pula developer-developer (studio game) Indonesia yang memiliki game luar biasa, sebut saja ada Agate, Touchten, Artoncode, Toge, Altermyth, Mojiken, dll.” ungkap Christian.

Bagi kamu yang memiliki hobi bermain game fighting dan ingin mengembangkan hobi tersebut lebih dalam lagi, jangan ragu bergabung dengan Indotekken. Komunitas ini terbuka untuk siapapun yang menyukai game fighting. Kamu akan bergabung dengan 3900 anggota lainnya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia, dan bahkan di luar negeri seperti Singapura, Malaysia, Australia, dan Jepang. Untuk mendaftar dan berbagai informasi lebih lanjut, kamu bisa cek tautan yang ada dibawah ini.

Situs Resmi: Indotekken

Facebook: Indotekken

Post [Kenal Komunitas] Indotekken – Komunitas Game Fighting Ternama Dan Pertama Di Indonesia muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 9 Mei 2015

Posted: 08 May 2015 09:54 PM PDT

Apakah Akan Ada DLC Baru Untuk Hyperdimension Neptunia VII?

Hyperdimension Neptunia VII Personification Collaboration Countdown | Screenshot

Compile Heart meluncurkan situs hitung mundur yang hanya mencantumkan waktu dan tulisan “personifikasi kolaborasi”. Kemungkinan besar, situs ini akan memperlihatkan karakter DLC baru untuk Hyperdimension Neptunia VII ketika hitung mundurnya selesai.


Minna De Spelunker Z Segera Rilis Di PS Vita

Minna de Spelunker Z PS Vita | Promo Poster

Square Enix selaku penerbit Minna De Spelunker Z yang merupakan game gratis untuk PS4, mengumumkan bahwa game rougelike tersebut akan dirilis juga di PS Vita. Hal ini sesuai dengan teaser site yang minggu lalu sempat dibuat oleh Square Enix. Minna De Spelunker Z nantinya akan memiliki fitur cross-play, cross-save, dan mendukung permainan enam orang.


Rise of Mana Hadir Di PS Vita Minggu Depan

Rise of Mana PS Vita | Screenshot

Square Enix mengumumkan bahwa Rise of Mana akan rilis di PS Vita pada tanggal 14 Mei 2015. Seperti versi smartphone, Rise of Mana di PS Vita masih memberikan pengalaman action-RPG secara gratis namun dengan kontrol yang diubah untuk PS Vita. Game ini sebenarnya sudah tersedia di PS Store Japan. Jika kamu mendaftar lebih dulu, kamu akan mendapatkan item Bastard Sword.


The Heroic Legend of Arslan Akan Dibuat Menjadi Sebuah Game Ala Dynasty Warriors

Arslan Senki x Musou | Magazine Scan

Dalam majalah Bessatsu Shōnen, dapat diketahui bahwa The Heroic Legend of Arslan (Arslan Senki) akan segera diadaptasi menjadi sebuah game dengan gameplay layaknya seri Warriors (Musou). Game yang berjudul The Heroic Legend of Arslan Warriors (Arslan Senki x Musou) akan dirilis di Jepang pada musim gugur (September-November) 2015 ini. Bisa diketahui juga bahwa Arslan dan Daryun akan menjadi salah satu karakter yang bisa kamu gunakan dalam game tersebut.


GRAAOOOORRRR!!! Trailer Baru Dari Godzilla VS!

Bandai Namco telah merilis sebuah trailer baru dari Godzilla VS. Dalam trailer tersebut, diperlihatkan beberapa monster yang nantinya bisa kamu gunakan dalam Godzilla VS. Mulai dari Godzilla, Hollywood Godzilla, Mothra, Destroyah, Jet Jaguar, Mechagodzilla, dan lain-lain bisa kamu temukan dalam game ini. Godzilla VS sendiri adalah versi PS4 dari game Godzilla untuk PS3. Dalam versi PS4 ini, ditambahkan fitur baru yaitu multiplayer online. Godzilla VS direncanakan dirilis di Jepang pada 16 Juli 2015 mendatang. Versi bahasa Inggris juga dirilis pada bulan yang sama juga.


Game Symphony Japan Segera Diselenggarakan Bulan Juli 2015 Mendatang

Game Symphony Japan | Photo

Penggemar musik dari seri Final Fantasy, Dragon Quest, Kingdom Hearts, dan seri game populer lainnya di Jepang (dan Rusia) patut berbahagia karena konser Game Symphony Japan akan segera diselenggarakan di berbagai tempat di Jepang mulai tanggal 7 Juni 2015 hingga bulan Oktober mendatang. Selain di Jepang, Game Symphony Japan juga akan diselenggarakan di Moskow, Rusia, pada tanggal 24 dan 27 Juni 2015. Konser ini akan menghadirkan berbagai lagu ternama dari berbagai seri game populer. Pada konser tanggal 7 Juni di Osaka, lagu-lagu dari Final Fantasy VII, Earthbound, Kingdom Hearts, dan Live A Live nantinya akan dimainkan. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa cek langsung situs resmi dari Game Symphony Japan.


Berikut Adalah Beberapa Screenshot Terbaru Dari Natsuiro High School: Seishun Hakusho

Masih ingat dengan game tactical stealth panchira action ini? Berikut adalah beberapa screenshot terbaru dari game ‘unik’ tersebut. Nampaknya kamu akan berhadapan dengan sedikit elemen mistis juga dalam game keluaran D3 Publisher tersebut.

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot1

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot6

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot5

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot4

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot2

Natsuiro High School Seishun Hakusho | Screenshot3


Trailer Perdana Dari World Trigger: Borderless Mission

Penasaran seperti apa tampilan dari game yang diangkat dari seri anime World Trigger ini? Bandai Namco telah merilis trailer baru World Trigger: Borderless Mission yang memperlihatkan gameplay serta permainan kooperatif dari game tesebut. Disebutkan juga dalam trailer tersebut bahwa kamu bisa bermain bersama dengan tujuh orang lainnya (delapan orang satu permainan). World Trigger: Borderless Mission akan dirilis di Jepang pada musim panas (Juni-Agustus) 2015 ini.


Kaden Shoujo - Kantai Collection Dengan Tema Peralatan Rumah Tangga Dan Gameplay Puzzle & Dragons

Kaden Shoujo | Art

Meskipun memiliki konsep seperti Kantai Collection, yaitu gadis-gadis yang merupakan antropomorfisme dari peralatan yang ada di kehidupan sehari-hari, gameplay dari Kaden Shoujo sendiri lebih mirip dengan Puzzle & Dragons. Game ini memiliki lebih dari seratus gadis perabot lengkap dengan suaranya masing-masing. Sayangnya game ini baru tersedia untuk Android di Jepang dan versi iOS akan menyusul belakangan.


Sword Art Online: Lost Song Diperkenalkan Oleh Sang Produsernya Sendiri

Bandai Namco Entertainment Asia telah merilis sebuah video dengan subtitle bahasa Inggris yang memperkenalkan kembali Sword Art Online: Lost Song oleh sang produser game tersebut yaitu Yosuke Futami. Dalam video tersebut, kamu akan diperkenalkan dengan berbagai elemen dari game yang diangkat dari seri light novel tersebut mulai dari kota melayang Ryne, cara untuk terbang, tim yang terdiri dari tiga orang, serta pertempuran melawan bos. Sword Art Online: Lost Song versi bahasa Inggris akan dirilis di Asia pada 12 Mei 2015 untuk PS3 dan PS Vita.


Ini Dia Trailer Perdana Dari Seri Anime TV God Eater

Bandai Visual telah merilis trailer dari seri anime TV God Eater yang diangkat dari game yang berjudul sama. Anime yang diproduksi oleh Ufotable ini akan disiarkan di Jepang pada tanggal 5 Juli 2015 dan menghadirkan protagonis baru serta beberapa karakter yang sudah pernah kamu jumpai dalam game God Eater.

Setidaknya bukan trailer yang seperti ini …


Game Doujin Unik Dari Carpe Fulgur Segera Hadir Di Steam

This Starry Midnight We Make adalah sebuah game doujin untuk PC garapan Cavyhouse yang akan dirilis dalam bahasa Inggris oleh Carpe Fulgur (Recettear) lewat Steam. Gameplay dalamThis Starry Midnight We Make ini dijelaskan sebagai game simulasi di mana kamu akan mengembangkan dan membuat benda-benda langit. Selain itu, ada juga elemen visual novel dalam game tersebut yang memberikan pengalaman narasi tersendiri. Mungkin agak sulit untuk menjelaskan seperti apa game ini sebenarnya. Kalau kamu penasaran, kamu bisa cek langsung demo dari This Starry Midnight We Make lewat halaman resminya di Steam.


Sebagai Penutup, Bagaimana Kalau Kita Lihat Kocaknya Dialog Dalam Hyperdimension Neptunia Re;birth 3: V Generation?

Idea Factory telah merilis sejumlah screenshot terbaru yang menunjukkan dialog ‘menarik’ yang bisa kamu temui dalam Hyperdimension Neptunia Re;birth 3: V Generation. RPG yang kental unsur moé garapan Compile Heart ini akan dirilis untuk PS Vita pada musim panas (Juni-Agustus) 2015 dan untuk PC pada musim gugur (September-November) 2015. Berikut adalah sejumlah screenshot dari Hyperdimension Neptunia Re;birth 3: V Generation.

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot1

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot3

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot7

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot5

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot4

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot2

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot6

Hyperdimension Neptunia Re;birth 3 V Generation | Screenshot8

Post Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 9 Mei 2015 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Bos Nintendo Sebutkan Lima Game Mobile Mereka Akan Dirilis Sebelum April 2017

Posted: 08 May 2015 08:29 PM PDT

CEO Nintendo, Satoru Iwata, kemarin mengadakan konferensi pers guna menjelaskan pencapaian keuangan Nintendo untuk tahun fiskal 2014 yang berakhir pada bulan Maret 2015 lalu. Ia menyebutkan berbagai pencapaian perusahaan yang dipimpinnya itu selama tahun lalu, mulai dari posisi keuangan Nintendo yang akhirnya meraih laba kembali setelah merugi selama empat tahun berturut-turut, angka penjualan Nintendo 3DS baru yang telah mencapai 19 juta unit di Jepang, dan permintaan yang tinggi terhadap console handheld terbaru Nintendo untuk pasar di luar Jepang. Di samping semua berita baik tersebut, saya sangat tertarik ketika sang CEO menyinggung tentang rencana Nintendo di platform mobile ke depannya.

Beliau menyebutkan bahwa setidaknya terdapat lima judul game mobile akan dirilis oleh Nintendo dan partnernya DeNA sebelum bulan April 2017. Satu game di antara lima game tersebut bahkan disebut-sebut akan dirilis sebelum tahun 2015 berakhir. Ia tidak merinci judul ataupun karakter apa yang akan muncul dalam game mobile yang saat ini sedang mereka kerjakan. Walaupun demikian, ia menimpali bahwa semua karakter yang termasuk dalam properti intelektual Nintendo berpeluang untuk hadir di platform mobile.

Pak Iwata juga mengatakan bahwa game yang nantinya akan dirilis di smartphone bukanlah game lama Nintendo yang mendapatkan porting. Ia berpendapat bahwa gadget portabel bukanlah perangkat yang tepat untuk memainkan koleksi game yang pernah mereka rilis di berbagai console Nintendo.

Nintendo Characters | Art

Strategi bisnis yang akan ditempuh oleh Nintendo dan DeNA nantinya lebih mengarah kepada membuat game khusus smartphone dengan menggunakan properti intelektual milik Nintendo, sambil memberikan ekspos yang lebih luas kepada semua pengguna smartphone terhadap karakter-karakter Nintendo yang sangat mudah dicintai. Beliau berharap game mobile yang akan dirilis nanti mampu menjadi jembatan bagi para gamer di smartphone guna menarik minat mereka terhadap Nintendo dan kemudian membeli console untuk merasakan pengalaman premium bermain dengan para tokoh kesayangan.

Pihak Nintendo tampaknya tidak setengah-setengah untuk merealisasikan target ini. Bersumber dari situs berita Jepang Sankei yang dikutip oleh Siliconera, disebutkan bahwa seorang produser game yang terlibat pada serial Mario Kart telah didaulat untuk memimpin usaha ini. Struktur organisasi Nintendo juga telah disesuaikan dengan proyek pengembangan platform mobile dengan harapan bisa berhasil di tengah persaingan game smartphone yang semakin hari semakin ketat.

Pada era di mana terdapat puluhan atau bahkan ratusan game mobile bermunculan setiap harinya, jumlah lima game yang akan dirilis oleh Nintendo mungkin terdengar sedikit. Namun, CEO Nintendo memastikan bahwa seluruh game yang nanti akan mereka rilis memiliki kualitas AAA yang mampu membuat masing-masing game unik dan terkenal. Saya sih tidak heran apabila mereka dapat mencapai angka satu juta unduhan dalam beberapa hari sejak game mobile mereka dirilis. Yang membuat saya penasaran adalah apakah model bisnis yang mereka telah susun akan berhasil dan bertahan tidak dimakan zaman? Hanya waktu yang bisa menjawab nanti.

Sumber: Nintendo

Post Bos Nintendo Sebutkan Lima Game Mobile Mereka Akan Dirilis Sebelum April 2017 muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

Review Top 12: Master of Football – Game Manajer Sepak Bola Penuh Aksi Minim Simulasi

Posted: 08 May 2015 08:18 PM PDT

Game simulasi manajer sepak bola memang tidak ada habis-habisnya. Dari yang sangat mendetail seperti Football Manager Handheld 2015 hingga yang kasual seperti Football Maniacs Manager. Kini kita kedatangan kembali sebuah game manajer sepak bola yang dipublikasikan oleh Appota Corp. dari Vietnam, bertajuk Top 12. Lalu apakah Top 12 akan masuk ke dalam kategori serius ataukah masuk ke dalam kategori kasual? Akan kamu ketahui nanti pada penjelasan saya berikut ini.

Kesan awal dari game ini cukup menaikkan ekspektasi saya dengan video pembukaan yang cukup menarik dan terpoles dengan baik. Lalu kamu akan disambut dengan layar login. Kamu bisa memakai akun Facebook, Twitter, dan lainnya untuk masuk. Sebuah prosedur standar untuk game yang memiliki fitur sosial. Ya, di sini kamu akan membentuk sebuah aliansi bersama pemain lain yang kebanyakan berasal dari daerah Asia Tenggara. Kamu juga bisa melakukan PvP untuk mengadu kekuatan timmu dengan pemain lain.


Grafis Keren Dibayangi Pengaturan Taktik Yang Sederhana

Top 12 | Screenshot 1

Klub semenjana ini bermimpi untuk menguasai dunia.

Setelah saya masuk, saya pun disambut oleh seseorang yang sangat familier bagi seorang penggila sepak bola. Sir Alex Ferguson menyambut kedatangan saya dan mengantar langsung ke pertandingan pertama saya di Liga Asia Tenggara. Tak lupa juga tim saya yang masih lemah ini diberi seorang Ronaldinho. “Baiklah Sir, saya tidak akan mengecewakan Anda!” begitu ujar saya dalam hati.

Saya pun langsung disajikan fitur utama dan terbaik dari game ini, yaitu grafis dan pergerakan yang sangat bagus dari para pemain. Di sini pemain hadir dengan grafis 3D yang cukup bagus untuk game sejenis dan memiliki gerakan yang luwes. Bahkan untuk tim sekelas saya, permainan yang disuguhkan begitu indah. Tak jarang keluar trik keren atau tiki-taka dari para pemain.

Top 12 | Screenshot 2

Kesebelasan dan bangku cadangan impian kita semua.

Saat pertandingan berjalan, saya diberi petunjuk untuk melakukan pergantian taktik dan pemain. Saya pikir saya akan menemui banyak pilihan taktik yang mendetail, akan tetapi yang tersedia hanyalah dua kategori taktik, yaitu offense dan defense. Pada kategori offense, kamu bisa memilih sisi mana yang kamu inginkan menjadi jalur utama penyerangan, melalui kedua sayap, kiri saja, kanan saja, atau tengah. Begitu juga dengan defense, kamu bisa memilih sisi mana dari pertahanan yang harus dijaga lebih ketat. Pada menu pergantian pemain, seperti biasa kamu bisa mengganti pemain maksimal sebanyak tiga orang.

Selain dua opsi tersebut, terdapat pula satu opsi yang berguna untuk menambah stamina dari para pemain. Opsi tersebut adalah supply, yang akan memakai item bernama glucose dan meningkatkan stamina pemain sebanyak 10 poin. Glucose ini persediaannya terbatas dan bisa kamu dapatkan melalui penyelesaian misi atau IAP. Dengan meningkatkan stamina para pemain, maka status dari tim tidak akan menurun dan kamu memiliki keuntungan dibanding lawan. Oh iya, satu lagi opsi yang bisa kamu pilih adalah mengenai kecepatan pertandingan yang bisa dipercepat atau bahkan kamu skip.


Manajer Sepak Bola Ala Trading Card Game

Top 12 | Screenshot 3

Ronaldinho bersiap menendang ke arah gawang…

Top 12 | Screenshot 4

Gol! Saat yang dinanti setiap manajer.

Selain Liga Asia Tenggara, kamu nantinya bisa masuk ke liga-liga lainnya di Asia dan seluruh dunia. Semakin tinggi liga yang kamu ikuti, maka semakin kuat pula tim yang akan kamu hadapi. Bahkan kamu bisa mengikuti Liga Champions. Hal ini membuat Top 12 bukanlah simulasi manajer sepak bola yang benar-benar asli. Di sini kamu hanya bertugas untuk membangun sebuah tim terkuat, atau lebih tepatnya mengoleksi pemain-pemain terkuat.

Tingkat kekuatan dari sebuah tim hanyalah akumulasi kekuatan offense dan defense dari pemain yang masuk ke dalam kesebelasanmu. Di sini kamu tidak perlu mengatur tentang siapa yang mengambil tendangan bebas, tendangan sudut, atau penalti. Kamu juga tidak perlu ambil pusing mengenai kontrak pemain. Dari yang saya lihat, semua pemain akan menjadi milikmu selamanya sampai kamu menjualnya.

Di Top 12 pemain lebih bersifat seperti trading card. Kamu bisa menukarkan tiga “kartu” yang tidak terpakai dengan satu “kartu” yang sedikit lebih kuat. Setiap interval tertentu, kamu bisa melakukan scouting untuk mendapatkan pemain secara gratis. Kamu juga bisa menggunakan mata uang IAP untuk mendapatkan pemain yang lebih kuat dalam waktu singkat.


Buat Yang Tidak Mau Pusing Dan Ingin Langsung Beraksi

Top 12 | Screenshot 5

Mari kuasai mulai dari Asia Tenggara hingga Eropa

Memang kalau dilihat dari aspek game simulasi, Top 12 memiliki banyak kekurangan. Akan tetapi, game ini cukup berhasil membuat saya terhibur dengan gameplay yang ringan ditambah grafis yang keren. Dari segi hadiah pun Top 12 cukup dermawan dengan berbagai bonus dari misi dan sign in harian. Bagi yang tidak terlalu ambisius, cukup dengan bonus-bonus tersebut kamu sudah bisa menikmati game ini dan tidak memerlukan IAP.

Yang saya sedikit khawatirkan di sini adalah banyaknya nama pemain dan klub sepak bola yang dicantumkan. Game sekaliber Pro Evolution Soccer saja memiliki kesulitan menghadirkan nama pemain dan klub asli dari liga-liga top Eropa, sedangkan Top 12 menghadirkan banyak sekali nama dan wajah mereka. Memang banyak logo klub yang diubah sedemikian rupa, begitu juga dengan wajah beberapa manajer terkemuka dunia, seperti Arsene Wenger yang diberi kumis dan David Moyes yang menjadi botak dan berambut putih. Dari pihak developernya sendiri mengatakan mereka tidak memiliki masalah sama sekali dengan lisensi. Akan tetapi, saya sedikit sangsi akan hal ini.

Kesimpulannya, Top 12 bukanlah game untuk kamu yang menginginkan simulasi manajer sepak bola yang kompleks dan mendalam. Gameplay yang saya rasakan cukup dangkal untuk level game sejenisnya. Akan tetapi, game ini cocok untuk kamu yang tidak mau ambil pusing dan ingin bersenang-senang dengan berbagai nama top yang bisa dikoleksi di dalam tim kamu. Animasi saat pertandingan juga memiliki daya tarik tersendiri dengan pergerakan pemain yang luwes dan gol-gol yang indah. Jika kamu suka yang simpel dan penuh aksi, Top 12 adalah game untukmu.

Post Review Top 12: Master of Football – Game Manajer Sepak Bola Penuh Aksi Minim Simulasi muncul terlebih dahulu di Games in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis