Ads

Sunday, July 12, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Presiden Direktur Nintendo Berpulang di Usianya yang ke-55

Posted: 12 Jul 2015 07:10 PM PDT

Hari ini sebuah kabar duka tersiar dari kepergian salah satu figur industri video game yang memiliki pengaruh cukup besar bagi perkembangan perusahaan pembuat game dan console Nintendo. Presiden direktur Nintendo, Satoru Iwata, pagi ini dikabarkan telah meninggal dunia di usia ke-55 akibat gangguan organ internal yang ia derita sejak 2014 kemarin.

Mengutip pengumuman singkat dari situs resmi Nintendo, kepergian Satoru Iwata disebabkan oleh pembengkakkan saluran empedu akibat riwayat tumor yang dimilikinya. Dengan berpulangnya Iwata, saat ini tampuk kepemimpinan Nintendo otomatis diwakili oleh direktur senior Shigeru Miyamoto dan Genyo Takeda.

Meninggalnya Satoru Iwata merupakan kabar yang sangat mengejutkan karena beliau sebelumnya sempat menampik sejumlah kekhawatiran publik atas kondisi kesehatannya yang menurun sejak tahun kemarin. Figur yang kerap mewarnai pemberitaan Nintendo Direct ini bahkan sempat absen di ajang E3 2014 akibat proses pemulihan dari operasi pengangkatan tumor tahun lalu.

Sejak menggantikan tampuk kepemimpinan Hiroshi Yamauchi Nintendo pada tahun 2002 silam, Satoru Iwata telah memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan Nintendo sepanjang satu dekade ini. Inovasi Nintendo seperti console Wii, digantinya Game Boy dengan konsep Nintendo DS yang unik, kemudian 3DS, Wii U, dan terakhir keberadaan proyek Nintendo NX yang bentuknya masih dirahasiakan, semuanya ini seolah menjadi warisan kepemimpinan Iwata.

Selamat jalan Iwata-San. Terima kasih atas segala inovasi dan kenangan yang telah Anda berikan sepanjang satu dekade ini.

The post Presiden Direktur Nintendo Berpulang di Usianya yang ke-55 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 26: Orang Tua yang Main Game

Posted: 12 Jul 2015 10:00 AM PDT

Di episode ke-26 saya kembali membawakan SaMer sendirian dan hanya ditemani suara beberapa orang yang sepertinya bersembunyi di balik kamera. Berhubung kita semakin mendekati Idulfitri, saya berniat untuk membahas tentang sosok manusia yang paling penting dalam kehidupan kita semua, siapa lagi kalau bukan kedua orang tua.

Saya bercerita sedikit tentang kebiasaan bermain game kedua orang tua saya yang bisa dibilang cukup menarik dan berada di atas level kasual biasa. Seperti apa ceritanya? Ikuti saja dalam video di atas. Tentunya saya juga mengajak kamu untuk berbagi cerita tentang orang tuamu atau orang tua kenalanmu yang memiliki kebiasaan bermain game yang cukup menarik meskipun mereka tidak mendeskripsikan diri mereka sebagai gamer.

Seperti biasa, jangan lupa klik tombol subscribe di atas supaya tidak ketinggalan video-video terbaru dari kami. Klik juga tombol like dan share di YouTube karena kedua hal tersebut sangatlah bermakna bagi kami. SaMer episode baru akan tersedia besok pukul 12 malam. Selamat mengejar malam Lailatul Qadr.

The post 30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 26: Orang Tua yang Main Game appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Guardian Hunter: SuperBrawl RPG – Menjadi Pemburu Guardian dengan Gaya Imut

Posted: 12 Jul 2015 08:40 AM PDT

Makin hari semakin banyak game free-to-play yang menjamur baik di Apple App Store maupun Google Play. Guardian Hunter: Superbrawl RPG yang saya ulas kali ini adalah game free-to-play yang memiliki genre yang sangat digandrungi di Indonesia, apalagi kalau buka RPG.

Sayangnya, Guardian Hunter: Superbrawl RPG hanya memiliki sedikit keunggulan dibandingkan game sejenis. Ketertarikan saya untuk mengulas Guardian Hunter: SuperBrawl RPG ini dilandasi faktor banyaknya teman Facebook saya yang memainkan game yang tergolong masih baru ini.

Secara umum, Guardian Hunter: Superbrawl RPG adalah game yang secara mekanisme permainan sangat mirip dengan RPG free-to-play yang sudah menjamur di App Store, seperti Dungeon Hunter 5IRE: Blood Memory, atau Darkness Reborn.

Grafis Imut ala Anime

<em>Guardian Hunter: Superbrawl RPG</em> | Screenshot 1

Kesan pertama yang disuguhkan ke kamu adalah betapa imutnya segala jenis karakter yang kamu temui di Guardian Hunter: Superbrawl RPG. Kamu akan menemukan berbagai macam bentuk karakter yang cukup menyerupai anime.

Mulai dari ekspresi wajah, bentuk tubuh, hingga model pakaian yang digunakan akan membawa kamu berimajinasi bahwa kamu sedang memainkan karakter anime Jepang. Jika kamu pecinta goresan grafis imut ala Jepang, saya rasa kamu akan cocok sekali dengan Guardian Hunter: Superbrawl RPG.

Tangkap Semua Guardian yang Ada

Titik lemah dari Guardian Hunter: Superbrawl RPG adalah gameplay yang dimiliki cenderung sudah sangat mainstream. Kamu harus membunuh setiap monster yang menyergap kamu di sebuah dungeon. Dungeon akan berakhir ketika kamu sudah mengalahkan bos.

Aspek yang membuat Guardian Hunter: Superbrawl RPG sedikit menjauh dari mainstream adalah jika kamu beruntung, maka monster yang kamu bunuh akan menjadi Guardian kamu. Nah, Guardian yang sudah menjadi milikmu tersebut bisa membantu kamu dalam pertempuran-pertempuran kamu berikutnya.

Selain membantu pertempuran, Guardian juga dapat kamu campur dengan Guardian lain agar lebih kuat atau bisa kamu jual untuk mendapatkan uang. Para Guardian juga memiliki jenis yang sangat beragam. Terdapat Guardian yang memiliki tipe hewan, manusia, peri, ataupun iblis. Tenang, walaupun ada yang berbentuk iblis, tetap saja kesan imut masih tetap melekat di bentuk Guardian tersebut.

<em>Guardian Hunter: Superbrawl RPG</em> | Screenshot 2

Tidak ketinggalan pula terdapat Guardian yang bisa membuat Guardian lain berevolusi. Jika berevolusi, tidak hanya bentuk Guardian yang menjadi lebih elegan, namun kekuatan yang dimiliki Guardian pun juga meningkat tajam.

Mengoleksi Guardian bisa menjadi kegiatan yang seru sekaligus membosankan. Setiap diri kita pasti merasakan kepuasan tak terhingga jika kita berhasil mengoleksi hal berharga hingga komplet bukan? Sayangnya keseruan tersebut dinodai dengan sulitnya mendapat Guardian yang berkualitas, rata-rata kamu hanya akan mendapatkan Guardian dengan kualitas rendahan yang hanya akan membuat sesak slot inventori kamu saja.

Jika kamu ingin mendapat Guardian yang berkualitas, kamu harus membeli IAP dengan harga standar IAP game free-to-play mobile. Dengan harga antara Rp59.000 – Rp119.000 kamu bisa mendapatkan scroll untuk mendapatkan Guardian papan atas secara random.

Bermacam-Macam Gameplay, Waktu Bermain Menjadi Lebih Lama

<em>Guardian Hunter: Superbrawl RPG</em> | Screenshot 3

Mode gameplay yang kamu temui tidak sebatas bertualang di dungeon saja, namun seperti RPG free-to-play lainnya, kamu akan menjumpai mode Endless Dungeon, mode PvP, dan mode Boss Raid. Masing-masing mode memiliki energinya masing-masing, sehingga waktu yang kamu miliki untuk bermain Guardian Hunter: Superbrawl RPG menjadi lebih lama.

Walaupun bersifat mode tambahan, ketiga mode tadi wajib untuk kamu mainkan setiap hari sebab hadiah yang disediakan sangat menggiurkan jika kamu rutin memainkannya. Hadiahnya antara lain gold (mata uang dalam game) dalam jumlah besar, diamond (mata uang IAP), dan scroll Guardian berkualitas tinggi.

Fitur Bot yang Canggih dan Memanjakan

<em>Guardian Hunter: Superbrawl RPG</em> | Screenshot 4

Fitur yang menarik namun lagi-lagi sudah mainstream di kalangan RPG free-to-play adalah fitur bot. Sedari awal dungeon hingga akhir, kamu bisa menyuruh bot untuk menyelesaikan dungeon yang sedang kamu jalani. Bot yang dimiliki cukup cerdas, bot tersebut mampu untuk melakukan gerakan menghindar dengan timing yang sangat tepat, menganalisa skill mana saja yang sebaiknya digunakan, dan sangat cerdas untuk mencari tahu arah jalan selanjutnya.

Karena hal-hal tadilah saya sendiri cenderung lebih sering memakai bot daripada bermain dengan mengandalkan kedua tangan saya sendiri. Toh, dari segi hasil bot juga lebih efektif dan efisien dibandingkan kedua tangan saya.

Keunggulan lain dari fitur bot yang disediakan adalah grinding kamu menjadi tidak terlalu melelahkan apalagi membosankan. Yang perlu kamu lakukan saat grinding adalah aktifkan bot kamu kemudian lakukan kegiatan lain seperti membaca buku, browsing, atau mengerjakan tugas keseharian. Ketika bot sudah selesai menyelesaikan tugasnya, smartphone kamu akan bergetar dan disitulah saatnya kamu untuk menugaskan bot melakukan pekerjaannya kembali di dungeon berikutnya.

Kesimpulan

<em>Guardian Hunter: Superbrawl RPG</em> | Screenshot 5

Guardian Hunter: Superbrawl RPG bisa kamu dapatkan secara gratis baik di iOS maupun di Android. Kembali menyinggung IAP, IAP yang disediakan bisa dikatakan mahal. Untungnya sejauh saya memainkan Guardian Hunter: Superbrawl RPG, IAP yang disediakan tidak terlalu mengikat sebab kamu akan mendapatkan banyak sekali diamond ketika kamu menyelesaikan sebuah dungeon, menyelesaikan achievement, atau dari event yang diselenggarakan oleh Game Master.

Guardian Hunter: Superbrawl RPG menyajikan pengalaman seru bagi kamu pecinta RPG mobile yang free-to-play. Sayangnya sebagian besar fitur yang disediakan kebanyakan sudah pernah kamu jumpai di ratusan game sejenis yang terlebih dahulu nongol di App Store maupun Google Play.

Walaupun begitu, saya tetap merasa senang memainkan game ini. Bagi kamu pecinta grafis imut ala Jepang dan sedang bingung mencari RPG free-to-play yang bisa menemani waktu senggang sehari-hari kamu, jangan ragu-ragu lagi untuk segera mengunduh Guardian Hunter: Superbrawl RPG.

App Info
Guardian Hunter: SuperBrawlRPG
NHN Entertainment Corp. -  Jun 29, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   38M
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download

The post Review Guardian Hunter: SuperBrawl RPG – Menjadi Pemburu Guardian dengan Gaya Imut appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Baldur’s Gate Mendapatkan Ekspansi Baru Setelah 17 Tahun Game Aslinya Dirilis

Posted: 12 Jul 2015 07:19 AM PDT

Sebuah kabar tak terduga minggu ini hadir dari diumumkannya expansion pack terbaru dari game PC klasik Baldur’s Gate yang siap membawamu kembali bertualang di negeri Faerun. Game klasik dari RPG Dungeons & Dragons yang tiga tahun lalu dibuat ulang ke dalam versi Enhanced Edition ini kabarnya akan mendapatkan ekspansi baru berjudul Siege of Dragonspear.

Lewat pengumuman di blog resmi mereka, Beamdog selaku developer Baldur’s Gate Enhanced Edition akan menambahkan sejumlah konten dan cerita baru yang menjembatani petualangan karaktermu dari seri Baldur’s Gate pertama dan kedua. Tentunya ini merupakan kabar yang sangat menarik bagi para pemain lama Baldur’s Gate, karena terhitung 17 tahun sejak dirilis, akhirnya kita mendapatkan ekspansi menarik yang semakin memperdalam cerita perseteruan antar Bhaalspawn dalam RPG klasik ini.

Dalam Dragonspear, Beamdog berencana menambahkan sejumlah anggota party dan beberapa lokasi baru, mulai dari kota Dwarf Kanaglym yang terlupakan, kastil Dragonspear, dan juga reruntuhan kuil Bhaal, dewa pembunuh yang tak lain dan tak bukan adalah ayah kandungmu.

Baldurs Gate Dragonspear | screenshot

Petualangan kamu dalam Siege of Dragonspear akan berpusat pada karakter bernama Shining Lady. Di sini dikisahkan setelah kematian Sarevok (bos dari Baldur’s Gate), dataran Sword Coast mengalami teror dari pasukan utara pimpinan Shining Lady, seorang titisan dewa pembunuh yang sama seperti dirimu. Sesuai ramalan kuno, setiap titisan Bhaal yang lahir di dunia Faerun akan berseteru satu sama lain, dan konflik tersebut akan semakin meruncing di bagian akhir ekspansi Baldur’s Gate 2 yang berjudul Throne of Bhaal.

Saat berita ini diterbitkan, Beamdog masih belum memberikan detail lengkap perihal kapan diluncurkannya ekspansi Siege of Dragonspear untuk Baldur’s Gate Enhanced Edition. Yang jelas, ekspansi ini akan lebih dahulu hadir ke dalam versi PC dan kamu harus memiliki Baldur’s Gate Enhanced Edition agar bisa memainkannya.

The post Baldur’s Gate Mendapatkan Ekspansi Baru Setelah 17 Tahun Game Aslinya Dirilis appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Artistalk] Permulaan dari Perjalanan yang Masih Panjang – Wawancara dengan Olivia Ruben dari Gameloft Indonesia

Posted: 12 Jul 2015 06:37 AM PDT

Artistalk kembali lagi minggu ini setelah minggu lalu sempat tertunda karena satu dan lain hal. Pada kesempatan ini, saya melakukan wawancara paling lain daripada yang biasa saya lakukan untuk segmen Artistalk. Jika biasanya saya mewawancarai seorang yang berprofesi sebagai artis 2D di industri game, responden saya kali ini justru berprofesi sebagai tester game meskipun memiliki kemampuan menggambar yang mumpuni.

Orang tersebut adalah Olivia Ruben, seorang wanita dari Yogyakarta yang kini bekerja di Gameloft Indonesia sebagai tester. Olivia yang akrab disapa Olive atau Ruben ini berbagi kisah tentang pekerjaannya sebagai tester serta usahanya menjadi seorang ilustrator yang lebih baik lagi. Tanpa panjang lebar, langsung saja cek obrolan singkat saya dengan Olive di bawah ini.

Olivia Ruben | Side Art 1


Olivia Ruben | Side Art 2

Halo Olive, bisa perkenalkan diri kamu ke pembaca?

Yo, nama saya Olivia Ruben, seorang yang menganggap dirinya sebagai ilustrator kalau di luar jam kerja. Quality Assurance (tester game) di developer game mobile (yang katanya) terbesar di Indonesia.

Jadi kamu suka menggambar? Bisa cerita dari kapan kamu sudah punya hobi ini? Di bagian ini biasanya artis-artis yang saya wawancarai akan membahas soal pengalaman mereka mencoret-coret dinding.

Hahaha tipikal, saya juga kurang lebih sama sih. Semuanya dimulai dari pensil dan kertas, lalu menjalar ke tembok. Ibu saya sendiri sangat jago menggambar realistis, sedangkan bapak saya sangat jago menggambar orang-orangan garis. Sepertinya saya mewarisi gabungan dari kemampuan mereka.

Saya sendiri tidak cukup sering menggambar, paling sekadar gambar asal atau terima pesanan dari teman (bukan pesanan berbayar ya). Agak telat kemudian barulah saya iseng-iseng ikutan gambar menggambar atau mewarnai lokal.

Apakah kamu kemudian melanjutkan hobi ini ke jenjang yang lebih serius?

Secara mengejutkan, tidak. Saya tidak pernah ikutan kursus atau apapun. Sedangkan untuk urusan kuliah, kalau kamu menghitung jurusan arsitektur sebagai jurusan untuk ilustrator ya mungkin jawabannya berubah jadi iya. Karena sebenarnya jurusan arsitektur tidak mewajibkan pelajarnya untuk bisa menggambar, walaupun bisa menggambar akan cukup membantu.

Sekarang sendiri kamu berprofesi sebagai apa?

Saya berprofesi sebagai Quality Assurance alias tester game di Gameloft Indonesia yang berlokasi di Yogyakarta. Pertama mengenal soal ada lowongan di Gameloft itu waktu dikasih tahu oleh teman. Ketika itu saya baru lulus kuliah dan bekerja cukup serabutan sebagai freelancer di bidang di bidang desain dan 3D. Niat mendaftar sih karena ingin punya pekerjaan tetap saja.

Olivia Ruben | Side Art 3

Olivia Ruben | Side Art 4

Kamu bekerja di industri yang sangat sarat dengan seni visual, kenapa kamu memilih posisi yang tidak memanfaatkan kemampuan visual kamu tersebut?

Awalnya sih saya ambil pekerjaan ini dengan niat setengah iseng. Hitung-hitung cari pengalaman waktu baru lulus kuliah. Tapi tanpa sadar, kok tiba-tiba sudah lama saja saya di sini.

Jujur saja, selama ini saya memang cuma melihat hobi menggambar saya murni sebagai hobi. Baru belakangan ini mencoba untuk lebih rajin melatih kemampuan dan mau mencoba untuk “menjual diri.” Sejauh ini saya baru memberanikan diri untuk lebih sering mengunggah karya ke online sambil belajar-belajar teknik menggambar. Sampai sekarang sih belum terlihat hasil konkretnya ya, tapi perjalanan memang masih panjang.

Oke sedikit ganti topik dari urusan menggambar, bisa cerita sedikit rasanya menjadi seorang tester game?

Yang jelas sih tidak semenyenangkan apa yang banyak orang bayangkan. Memang saya dibayar untuk main game dan saya juga diberi kesempatan untuk main game yang belum dirilis. Tapi para tester game juga diberikan beban untuk memastikan game yang dirilis bisa sesempurna mungkin bersih dari masalah. Untuk mendekati target ini, proses yang sangat panjang dan melelahkan antara tester dan developer harus dilalui.

 

…para tester game juga diberikan beban untuk memastikan game yang dirilis bisa sesempurna mungkin…

Olivia Ruben | Side Art 5

Olivia Ruben | Side Art 6

Hmm menarik juga. Kembali ke urusan menggambar, dari portofolio yang ada, kebanyakan gambarmu itu berwujud sketsa tradisional. Ada rencana untuk mencoba terjun digital? Selain itu apakah kamu punya harapan khusus yang berhubungan dengan aktivitas menggambarmu?

Urusan gaya gambar, saya jelas punya niat untuk terjun ke digital, tapi sepertinya proses terjunnya lama sekali. Karena memang saya terlalu santai sih.

Kalau urusan harapan, jelas banyak ya. Ke depannya saya berharap bisa mengeksplorasi apa yang tangan saya bisa buat. Dan tentunya juga saya bisa berharap aktivitas menggambar ini bisa lebih menghasilkan daripada sekedar hobi.

Biasanya apa yang menjadi inspirasimu dalam menggambar?

Kebanyakan dari artis lain sih. Saya banyak mengambil inspirasi dari karya-karya yang diunggah ke Deviant Art, Behance, Concept Cookie, Kreavi, dan lain-lain.

Punya artis favorit?

Banyak banget. Mulai dari Stanley Lau, Mattias Adolfsson, Noelle Stevenson, Serge Birault, Pascal Campion, Dika Toolkit, Elfandiary, dan lainnya. Susah memilih mana yang menjadi paling favorit.

Olivia Ruben | Side Art 7


Olivia Ruben | Wide Art 1


Demikianlah obrolan singkat saya dengan Olivia Ruben. Perjalanan dia memang masih sangat panjang, dan melihat karya-karyanya di artikel ini, saya jelas sangat berminat untuk melihat lebih banyak lagi karya dari Ruben di masa depan.

Sampai di sini dulu Artistalk minggu ini. Berhubung minggu depan adalah hari raya Idul Fitri, jadi tidak akan ada Artistalk baru untuk menemanimu minggu depan. Jika kamu punya komentar atau pertanyaan, jangan ragu-ragu untuk sampaikan melalui kolom komentar di bawah ya. Selama liburan!

Instagram: Lyruben

[Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu
P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Tech in Asia ID

The post [Artistalk] Permulaan dari Perjalanan yang Masih Panjang – Wawancara dengan Olivia Ruben dari Gameloft Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis