Game Di Indonesia |
- Mengintip Tren Startup di 2016, dan Menyimak Kompetisi Pitching Startup Pilihan di Tech in Asia Tour: Road to Jakarta di Yogyakarta!
- Kumpulan Game Android Terbaru Minggu Ini – Magic Puzzle Quest, PewDiePie: Legend of Brofist, dan Lainnya
- Review Shovel Knight: Plague of Shadows – Bonus Gratis yang Fantastis
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 25 September 2015
- Samsung Gear VR Akan Dirilis di Amerika Serikat pada Bulan November Mendatang, Negara Lain Akan Menyusul Tidak Lama Kemudian
- Startup, Hal-hal Seru ini Cuma Bisa Kamu Dapatkan di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015!
- Kok Bisa Hadirkan Channel YouTube Edukasi Alternatif Berbasis Video Infografis
- Bagaimana VC Asing Mengakali Aturan Investasi E-Commerce di Indonesia
- Campus Visit UI: Jadilah Founder Startup yang Suka Mencari Masalah
- [Update] PewDiePie: Legend of the Brofist Telah Hadir di iOS dan Android Minggu Ini
- [Update] D3 Hadirkan Nuansa Magic the Gathering ke dalam Permainan Match-3 Puzzle Quest
- [Update] Star Wars: Battlefront Versi Beta Dapat Dimainkan dengan Gratis oleh Semua Orang
- GFK: Feature Phone Makin Tergerus, Aplikasi Gratis Masih Merajai
- Campus Visit UMN: Menciptakan Ide dari Kebutuhan Sosial ala Founder Setipe Razi Thalib
- Update Perkembangan Anak di Sekolah dengan BulletinBoard
- Layanan Streaming Mobile Gaming Mobcrush Akhirnya Tersedia untuk Android
- Gandeng Kominfo dan Bekraf, Baidu Luncurkan Program Pengembangan Ekonomi dan Ekosistem Teknologi
Posted: 25 Sep 2015 07:01 PM PDT Bagi sebuah startup, perubahan seharusnya tidak menjadi hal yang menakutkan untuk dihadapi. Baik itu perubahan dalam tren startup, teknologi, gaya hidup, bahkan perekonomian yang dapat mempengaruhi aktivitas kamu dalam menjalankan startup. Sudah menjadi suatu hal yang lumrah bila sebuah startup mengalami perubahan, bisa jadi hal ini yang membuat startup kamu berkembang dan sukses. Perubahan tersebut seharusnya dapat menjadi sebuah pengalaman dan modal kamu dalam menghadapi tantangan lain. Selain itu, tren startup juga selalu mengalami perubahan setiap tahunnya. Jadi, akan ada hal-hal baru yang harus dihadapi dalam pergantian tahun. Pertanyaannya, apakah startup kamu sudah memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi perubahan tersebut? Tidak perlu takut jika kamu tahu bagaimana cara menghadapinya. Tech in Asia Tour: Road to Jakarta yang sebentar lagi hadir di kota Yogyakarta, dan menjadi perhentian terakhir Tech in Asia Tour: Road to Jakarta di Indonesia, akan memberikan kamu jawabannya. Strategi untuk menghadapi tahun 2016 akan dibahas dalam sesi fireside chat yang mengangkat tema How to develop a killer regional strategy for 2016. Fireside chat ini akan diisi oleh para investor sebagai panelis sekaligus juri dalam kompetisi pitching ini. Di sini kamu juga bisa menyaksikan pitching dari startup-startup terpilih dari Yogyakarta yang akan bertanding memperebutkan tiket emas menuju Tech in Asia Conference di Jakarta nanti. Satu hal yang tidak kalah pentingnya, kamu bisa networking dengan investor, startup, tech savvy, dan kalangan lain yang pastinya akan menambah keseruan acara Tech in Asia Tour ini. Jadi tunggu apa lagi? Segera daftarkan dirimu sekarang juga, catat waktu dan tanggalnya! Waktu dan Tanggal Lokasi Agenda Jangan sampai kamu melewatkan serunya acara ini! Kamu bisa menghadiri Tech in Asia Tour: Road to Jakarta secara gratis! Cukup daftarkan diri kamu di tautan di bawah ini: Sampai bertemu di Yogyakarta! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Mengintip Tren Startup di 2016, dan Menyimak Kompetisi Pitching Startup Pilihan di Tech in Asia Tour: Road to Jakarta di Yogyakarta! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 25 Sep 2015 10:20 AM PDT Minggu ini merupakan edisi yang lumayan spesial karena Android kebagian beberapa game menarik yang keberadaanya sayang untuk kamu lewatkan begitu saja. Mulai dari game super kocak seperti PewDiePie: Legend of Brofist, Oh ya, buat kamu yang menggemari permainan puzzle, minggu ini kamu bisa mencoba beberapa game menarik seperti Magic: Puzzle Quest dan Kill Me Again: Infectors. Kedua game ini menawarkan pendekatan berbeda bagi formula match-3. Jadi, apabila kamu mencari sesuatu yang baru, saya sarankan kamu untuk mengunduh dua game yang saya sebutkan tadi. Enjoy! Magic: Puzzle QuestSeandainya kamu adalah penggemar permainan kartu Magic the Gathering, saya pikir kamu tak perlu ragu untuk mengunduh game spin-off Magic edisi Puzzle Quest satu ini. Selain mengusung permainan match-3 yang benar-benar seru, Magic: Puzzle Quest juga menghadirkan cara baru bermain kartu Magic dengan pengaturan mana yang jenius, jadi ucapkanlah selamat tinggal kepada kartu Land, Swamp, dan lain sebagainya. Oh ya sedikit catatan dari saya buat kamu, Magic: Puzzle Quest memiliki pendekatan tutorial yang cukup lama untuk dipelajari. Jadi sediakan waktu kamu untuk memahami setiap kegunaan kartu, sebelum tenggelam menyelami permainan Magic: Puzzle Quest yang tak kalah seru dengan versi aslinya. D3 Hadirkan Nuansa Magic the Gathering ke dalam Permainan Match-3 Puzzle Quest PewDiePie: Legend of Brofist
Akhirnya hari ini kamu sudah bisa memainkan salah satu game action- platformer kocak yang diramaikan oleh selebritis YouTube terkenal, PewDiePie. Sesuai judulnya, di sini kamu memerankan Felix Kjellberg alias PewDiePie yang harus menyelamatkan para teman-temannya dari penculikan yang dilakukan sekelompok tong. Yep, tong (bila kamu sering menyaksikan PewDiePie, kamu mungkin paham referensi ini). Selain Pewds, game ini juga dimeriahkan karakter dunia nyata seperti Marzia (pacar PewDiePie), penyiar YouTube CinnamonToastKen, JackSepticEye, Cryaotic, Markiplier, dan tak ketinggalan juga, kedua anjing Pug PewDiePie yaitu Maya dan Edgar. (thank you atas koreksinya Ragil, brofist!) PewDiePie: Legend of the Brofist Telah Hadir di iOS dan Android Minggu Ini Eternity Warriors IV |
Review Shovel Knight: Plague of Shadows – Bonus Gratis yang Fantastis Posted: 25 Sep 2015 06:56 AM PDT Masih ingatkah kamu dengan kesatria bertanduk dan sekop andalannya di game Shovel Knight? DLC terbaru dari game ini yang berjudul Plague of Shadows sudah bisa kamu unduh secara gratis untuk PC maupun semua platform console yang didukung. Shovel Knight adalah game action platformer dari developer indie, Yacht Club Games, yang sukses mendapatkan banyak penghargaan pada tahun 2014. Beberapa di antaranya adalah The Game Awards 2014, Nintendo Life’s Reader Awards 2014, dan IGN’s Best of 2014. Cek juga ulasan Fahmi yang menikmati sekaligus dibuat tersiksa oleh Shovel Knight di sini. Prestasi ini tidak mengherankan karena Shovel Knight memberikan tantangan dan sensasi yang identik dengan judul-judul game serupa di console NES. Akibatnya, gamer veteran tergila-gila memainkannya karena rasa nostalgia yang diberikan, sedangkan gamer generasi baru berkesempatan untuk merasakan betapa menariknya pesona 8-bit serta kesulitan memainkan game klasik di era modern saat ini. Waktunya Shovel Knight PensiunBosan dengan Shovel Knight? Kalau begitu singkirkan sekopmu, sekarang adalah waktunya Plague Knight beraksi dengan ledakan bomnya! Plague Knight adalah ilmuwan gila bertopeng burung yang sebelumnya menjadi lawanmu di stage Explodatorium. Ia adalah salah satu anggota dari delapan kesatria The Order of no Quarter yang melayani Enchantress. Untuk mengakses Plague Knight, kamu harus menamatkan Shovel Knight minimal satu kali dan kemudian mengunduh DLC Plague of Shadows yang tersedia cuma-cuma. Kamu bisa menuju tautan ini untuk mengunduh di platform masing-masing. Kamu yang belum menamatkan Shovel Knight atau memutuskan untuk memulai di console baru juga tidak perlu khawatir. Cukup masukkan kode di bawah ini untuk langsung membuka Plague Knight. Kisah Plague Knight ternyata terjadi ketika Shovel Knight dan Enchantress sibuk mencari cara untuk saling mengalahkan satu sama lain. Plague Knight diam-diam memiliki ambisi sendiri. Ia berencana meracik ramuan dengan kekuatan tanpa batas yang ternyata membutuhkan sembilan bahan essence pada tubuh para kesatria dan Enchantress. Di saat mereka tak menyadari adanya musuh dalam selimut, misi rahasia Plague Knight pun dimulai… Plague Knight > Shovel KnightSekarang saya benar-benar menyukai karakter ini! Berkat kepribadian Plague Knight yang memang sedikit nyentrik (tipikal ilmuwan), rasanya tensi cerita DLC Plague of Shadows menjadi lebih ringan daripada cerita aslinya. Beberapa kali saya tertawa sendiri, ketika membaca interaksi di kisah yang baru ini. Selain humor yang pintar, bumbu romantis juga diberikan porsi yang lebih baik ketimbang kisah tragis Shovel Knight. Sebagai contoh, di pertengahan game akhirnya kamu akan mengetahui tujuan sebenarnya dari kesatria berparuh ini melaksanakan misinya. Jadi semakin membuat kamu penasaran kan? Untuk gameplay, gaya bertarung Plague Knight sangat berbeda dengan Shovel Knight. Walaupun stage yang kamu jelajahi masih sama dengan petualanganmu di cerita sebelumnya. Rasa kagok pasti akan tetap ada dan itu bukanlah hal yang aneh, mengingat serangan yang semula hanya berupa kibasan sekop jarak dekat, sekarang berubah menjadi lemparan bom jarak jauh. Tidak hanya itu, bahkan cara Plague Knight melompat saja unik dan butuh sedikit waktu untuk terbiasa. Kedengarannya mungkin menyusahkan karena kita harus latihan lagi. Tapi ketika kamu sudah menguasai kontrol Plague Knight, rasanya kamu akan malas kalau harus kembali memakai Shovel Knight. Semakin Besar Ledakannya, Semakin Ahli IlmuwannyaFitur kustomisasi bom yang dihadirkan di DLC ini membuat saya takjub! Menghancurkan musuh sekarang bisa dilakukan dengan bebas dari arah mana saja yang kita kehendaki. Lempar bom ke atas, ke tengah, ke bawah ataupun diledakkan sesuai kemauan menjadi hal yang mungkin. Kita secara tidak sadar ikut diajak melakukan eksperimen dengan memadukan tiga elemen pada bom yaitu Casing, Powder, dan Fuse. Casing mengatur arah lemparan bom, entah itu ke bawah, lambung ke atas, lurus, atau bisa juga diatur mengelilingi karakter sebagai perisai. Powder menentukan jenis ledakan yang dihasilkan, seperti tiga ledakan kecil atapun satu ledakan besar. Sedangkan Fuse memberikan variasi kapan ledakan itu terjadi, apakah meledak seketika atau bisa juga ketika diinginkan saja. Perencanaan kombinasi bom yang tepat akan membantu Plague Knight dalam petualangannya. Dengan dipadu gerak refleks yang tepat, kedua hal ini menjadi penentu kesuksesan Plague Knight melewati berbagai medan menantang serta lawan-lawan yang sulit. Melompat Lebih TinggiJarak lompat Plague Knight sangat pendek walaupun sudah dibantu dengan lompatan ganda. Mungkin ini satu-satunya hal minus jika dibandingkan dengan Shovel Knight. Tapi jangan khawatir, dengan menahan dan melepaskan tombol serangan maka Plaque Knight akan melakukan satu lagi lompatan berbeda bernama Burst. Burst tidak hanya berguna untuk mencapai tempat yang jauh atau tinggi ketika dikombinasikan dengan double jump, tapi juga dapat meruntuhkan rintangan dan melukai musuh di saat bersamaan. Bahkan sering kali jurus Burst ini akan menjadi penyelamat terakhirmu ketika mulut jurang sudah menanti. Sama seperti pada komponen bom, Burst juga memiliki beberapa varian efek seperti slow motion, es, atau putaran yang memiliki damage tinggi. Belum Selesai!Ingat dengan Relic? Item ini adalah beberapa senjata khusus milik Shovel Knight yang sayangnya tidak bisa kamu pakai. Sebagai gantinya, kamu bisa menemukan peti biru yang tersembunyi di tiap stage berisi senjata khusus Plague Knight, yaitu Arcana. Arcana dapat digunakan selama meteran magic masih berwarna hijau. Jika digunakan berlebihan akan berubah menjadi warna merah dan tak bisa digunakan sampai meteran tersebut terisi kembali secara otomatis. Bisa juga diisi dengan mengambil item pot seperti halnya Shovel Knight mengisi magic Relic miliknya. Kelebihan terakhir adalah kamu dapat menggunakan item penyembuh bernama Health Tonic. Selain mengisi health, Health Tonic juga menambah batas maksimal health ketika tiap kali dikonsumsi yang ditandai dengan bertambahnya satu lingkaran hijau di belakang lingkaran merah health. Cara mendapatkan efek komponen bom dan Burst yang berbeda bisa kamu lakukan dengan harta yang sudah dikumpulkan di sepanjang perjalanan stage. Untuk membuka efek yang lebih kuat, kamu bisa mendapatkannya dengan koin berwarna hijau bernama Cipher Coin yang tersebar di tiap stage. Temui Mona untuk membeli bahan-bahan tersebut! Perbedaan DLC Plague of Shadows dengan cerita aslinya, selain perubahan karakter utama menjadi Plague Knight, adalah tersedianya stage bonus yang hanya bisa diselesaikan dengan Arcana milik Plague Knight, kemunculan mata uang Cipher Coin, dan dua bos akhir yang berbeda dari Shovel Knight. Sedangkan untuk stage world map biasa, stage bonus, dan musuh-musuh side quest masih sama seperti petualanganmu ketika menjadi Shovel Knight. Perbedaan tersebut membuat DLC ini tidak terasa dipaksakan dengan mengganti karakter utama. Ketika saya menamatkan DLC Plague of Shadows ini, tidak ada satupun fitur unggulan Shovel Knight yang dikorbankan. Bahkan Plague Knight juga mendapatkan beberapa kostum alternatif seperti halnya Shovel Knight yang dapat mengganti armor miliknya. Untuk kalian yang memainkan Shovel Knight di 3DS seperti saya, kamu akan menikmati kemudahan mengatur bom, Burst, dan Arcana secara instan. Kamu hanya perlu melakukan touch pada layar bawah tanpa perlu melakukan pause ketika sedang bermain. Kemudahan ini juga dapat dinikmati di konsol Wii U. KesimpulanMenurut saya, memainkan DLC Plague of Shadows rasanya seperti memainkan Shovel Knight versi cheat. Banyak rintangan yang bisa dilewati cukup dengan lompatan Burst (justru dianjurkan untuk dilompati saja). Ada juga Arcana yang dapat mencegah kamu jatuh dengan menciptakan pijakan. Belum lagi kamu bisa menciptakan perisai bom yang bisa melindungi sekaligus menyerang. Tapi tentu saja tantangan akan tetap terasa dalam eksekusinya. Berteriak frustasi karena karaktermu mati mungkin akan tetap menjadi makanan sehari-hari. Herannya, hal tersebut tidak menghentikan saya memainkan game ini, khususnya karena keberadaan fitur baru kustomisasi bom. Bagi kamu yang belum pernah memainkan Shovel Knight, saya pikir sekarang adalah saat yang tepat untuk mencobanya. Kamu bisa membeli versi fisik Shovel Knight yang akan dirilis di Amerika 13 Oktober dan di Eropa 16 Oktober nanti. DLC Plague of Shadows juga sudah termasuk di dalam versi fisik tersebut. Steam Link: Shovel Knight, Rp. 115.999 Nintendo eShop Link (Wii U): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 221.000) Nintendo eShop Link (3DS): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 221.000) PlayStation Store US Link (PS3/PS4/PS Vita): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 221.000) Xbox Store Link (Xbox One): Shovel Knight, $14,99 (sekitar Rp 221.000)
The post Review Shovel Knight: Plague of Shadows – Bonus Gratis yang Fantastis appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 25 September 2015 Posted: 25 Sep 2015 05:20 AM PDT Monster Hunter Freedom Unite untuk iOS Belum Mendukung iOS 9Iqbal Kurniawan – Para pengguna iOS yang sekaligus merupakan pemain game Monster Hunter Freedom Unite sebaiknya berpikir dua kali sebelum melakukan upgrade ke iOS 9. Pasalnya, game tersebut tidak kompatibel dengan pada OS terbaru Apple untuk perangkat portabelnya. Melalui keterangan yang tertulis pada laman Apple App Store Monster Hunter Freedom Unite, Capcom menjelaskan belum memiliki rencana untuk memberikan dukungan game tersebut di iOS 9. Tentunya hal ini cukup mengecewakan, mengingat banderol game tersebut yang tidak murah di harga Rp169.000. Monster Hunter Freedom Unite Tersedia Secara Global untuk iOS! Saksikan Conan O’ Brien Memainkan Tony Hawk’s Pro Skater 5 Pada Video Terbaru Clueless Gamer
Iqbal Kurniawan – Conan O’ Brien kembali lagi dengan seri Clueless Gamer. Kali ini ia memainkan game olahraga Tony Hawk’s Pro Skater 5 bersama Tony Hawk sendiri serta bintang musik rap Lil’ Wayne. Seperti biasa, Conan berceloteh berbagai hal konyol selama memainkan game ini. Tony Hawk’s Pro Skater 5 akan dirilis untuk PS3, PS4, Xbox 360 dan Xbox One pada tanggal 29 September nanti di Amerika. Zeptolab Hadirkan Fitur Kompetisi King of Kings di Update Mutakhir King of Thieves
Arya W. Wibowo – Pada update yang diklaim oleh Zeptolab cukup besar ini, akan ada sebuah liga baru yang berisi para jagoan di masing-masing liga, bernama King of Kings. Di sini pemain terbaik akan saling berkompetisi untuk mendapatkan gelar King of Kings dan barang-barang terbaik. Review King of Thieves – Persaingan Antara Sesama Pencuri Yang Seru Dan Menyenangkan Video Penjelasan Atribut S.P.E.C.I.A.L. dari Fallout 4 Kali Ini Adalah Tentang Endurance
Arya W. Wibowo – Bethesda kembali merilis sebuah video yang menjelaskan satu per satu atribut S.P.E.C.I.A.L. yang ada pada Fallout 4, yang kali ini adalah Endurance. Endurance adalah atribut yang mempengaruhi ketahanan tubuh karaktermu dari bahaya radiasi dan meningkatkan daya penyembuhan badan. Video kali ini adalah yang tersadis di antara yang pernah dirilis, jadi kamu sudah diperingatkan ya. Lewat Video Berikut, Todd Howard Menjelaskan Sistem Perk S.P.E.C.I.A.L. yang Akan Kamu Temui dalam Fallout 4
Risky Maulana – Berbeda dengan video yang diperlihatkan Arya, video di atas lebih menyinggung fitur Perk dalam pembentukan karakter Fallout 4. Todd Howard selaku pengarah Fallout 4 sendiri menyebutkan kurang lebih ada 275 Perks yang bisa kamu pilih di sini. Mulai dari Perk klasik seperti Bloody Mess, Lady Killer, dan masih banyak lagi lainnya. Bos EA Maxis Mundur dari Jabatan, dan Maxis Sendiri Akan Bergabung Divisi EA MobileRisky Maulana – Hari ini lewat sebuah pengumuman resmi di situs EA, CEO EA, Andrew Wilson memberitahukan bahwa bos dari studio Maxis, Lucy Bradshaw telah memutuskan mundur dari jabatannya. Yup, studio yang telah berjasa melahirkan game seperti Sim City dan SimCity Build It ini telah kehilangan figur pemimpin dan rencananya akan bergabung di bawah naungan divisi mobile EA. Kabar tersebut bukan berarti nama studio Maxis yang kini telah berusia 28 tahun ini akan hilang dari peredaran. Dari sumber yang sama disebutkan bahwa pemimpin tim Sims Studio (The Sims 4), Rachel Franklin telah didaulat untuk memimpin Maxis, jadi besar kemungkinan kita masih akan melihat game Sim City berikutnya dari EA. Entah itu di PC maupun untuk mobile. Saksikan Aransemen Ulang Dua Musik Paling Seru dari Persona 4 Golden di sini
Mohammad Fahmi – Hari ini Atlus USA mempromosikan Persona 4 Dancing All Night yang baru dirilis dengan mengunggah dua video beserta lirik untuk dua lagu yang bisa kamu temukan di Persona 4 Dancing All Night. Lagu pertama adalah “Your Affection” yang biasa diputar ketika kamu berada di kota, sedangkan satunya adalah “Shadow World” yang merupakan lagu pembuka Persona 4 Golden. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 25 September 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 25 Sep 2015 04:35 AM PDT Pada acara Oculus Connect 2 hari kedua yang berlangsung kemarin, CEO Divisi TI dan Mobile Samsung, J.K. Shin, menyampaikan bahwa alat Samsung Gear VR akan dirilis di Amerika Serikat pada tanggal 27 November 2015 nanti dengan harga $99 (sekitar Rp1,4 juta). Alat ini akan kompatibel dengan berbagai smartphone keluaran Samsung terbaru, seperti Galaxy Note 5, Galaxy S6, Galaxy S6 Edge, dan Galaxy S6 Edge +. Samsung Gear VR sendiri merupakan perangkat virtual yang memungkinkan penggunanya untuk seolah-olah melihat dunia yang sama sekali berbeda melalui layar smartphone. Perangkat yang dikembangkan atas kerja sama Samsung dengan Oculus ini nantinya dapat dipergunakan untuk berbagai macam hal, mulai dari augmented reality hingga sekadar menonton film. Versi retail dari Samsung Gear VR didesain lebih ringan 22 persen dibandingkan versi awal yang diberikan kepada developer. Selain itu, versi ini juga menghadirkan desain touchpad yang baru sehingga pemakaian perangkat ini diklaim akan menjadi semakin nyaman. Walau perangkat ini belum diluncurkan, setidaknya sudah terdapat tiga developer game yang membuat karya khusus untuk dijalankan pada Samsung Gear VR. Beberapa di antaranya adalah Omega Agent, Gunjack, hingga Land’s End yang merupakan karya Ustwo yang pernah merilis Monument Valley. J.K. Shin menyebutkan bahwa perusahaannya akan merilis Samsung Galaxy VR di belahan dunia lain tidak lama setelah tersedia di Amerika Serikat. Apakah harganya tidak akan jauh berbeda ketika nanti dipasarkan secara resmi di Indonesia? Sumber: Polygon The post Samsung Gear VR Akan Dirilis di Amerika Serikat pada Bulan November Mendatang, Negara Lain Akan Menyusul Tidak Lama Kemudian appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Startup, Hal-hal Seru ini Cuma Bisa Kamu Dapatkan di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015! Posted: 25 Sep 2015 04:10 AM PDT Kamu sudah menyiapkan produk startup andalanmu. Kamu juga sudah yakin kalau produkmu sudah sempurna, tanpa crash atau menu yang tidak berfungsi. Tampilannya juga sangat memanjakan mata pengguna. Singkatnya, kamu yakin produk kamu bagus dan menarik. Lalu, apa lagi yang kurang? Ternyata, masih banyak orang yang belum mengetahui keberadaan startup kamu! Apa yang perlu kamu lakukan? Bootstrap Alley jawabannya! Bootstrap Alley adalah tempat bagi para startup untuk memamerkan produknya di hadapan ribuan peserta konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Dan alasan-alasan berikut ini pasti akan membuat kamu enggan melewatkan area yang satu ini! 1. Ribuan orang dapat melihat dan mencoba langsung produkmuSetiap tahun, konferensi Tech in Asia Jakarta selalu dihadiri oleh ribuan pengunjung dari berbagai negara dan latar belakang. Investor, korporat, media, mahasiswa, penggiat teknologi, dan banyak lagi. Buat booth kamu semenarik mungkin, beri kesempatan demo produk, dan biarkan para pengunjung merasakan serunya produk kamu. Inilah waktu yang tepat untuk kamu melakukan branding dan membuat mereka menggunakan produk kamu. Berikan mereka merchandise dengan nama startup kamu, penawaran-penawaran yang menarik, dan hal-hal lainnya yang membuat pengunjung tertarik menggunakan produk kamu. Ribuan orang yang hadir, jangan sampai sia-siakan kesempatan ini! 2. Kamu ingin mencari publikasi? Mulai dari sini!Seperti yang kamu tahu, ribuan pengunjung dari berbagai latar belakang hadir di konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Tidak ketinggalan juga dari media. Buat booth-mu seramai mungkin dan jangan lupa siapkan juga pitch yang menarik. Ajak para awak media mengobrol, bertukar kartu nama, dan buat mereka penasaran untuk menghubungi kamu dan meliput startup-mu. 3. Mau mengobrol lebih banyak dengan investor? Di sini tempatnya.Kamu bisa pitching dengan investor di sesi Speed Dating. Setelah itu, ajak mereka mengunjungi startup kamu di Bootstrap Alley untuk mencari tahu lebih banyak tentang produk kamu. Jangan lupa siapkan demo yang menarik dan pastikan kamu memiliki jawaban yang jelas seputar produk kamu saat investor mengajukan pertanyaan. Siapa tahu saja kamu berhasil membuat mereka berinvestasi di startup kamu. 4. Membuka peluang partnershipKamu mungkin ingin menjalin relasi dengan korporat, karena kamu yakin produk startup kamu dapat digunakan di perusahaan tersebut. Kamu juga dapat mengajak startup di booth sebelah untuk bekerja sama karena fitur yang kalian miliki dapat saling melengkapi. Kesempatan-kesempatan itu ada semuanya di sini! Selain keuntungan di atas, masih banyak lagi yang bisa kamu dapatkan. Tidak seru kalau kami menceritakan semuanya di sini. Kamu harus rasakan sendiri seperti apa asyiknya unjuk diri di Bootstrap Alley! Kamu belum mendaftarkan startup kamu untuk ikut Bootstrap Alley? Ayo daftarkan startup kamu sekarang juga! Pendaftaran untuk Bootstrap Alley masih kami buka sampai tanggal 8 Oktober 2015. Daftarkan Startup Kamu di Bootstrap Alley Tahun ini, kami membuka pendaftaran bagi 200 startup untuk memamerkan produknya di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015. Startup yang telah mendaftar selanjutnya akan kami seleksi dan akan kami informasikan lebih lanjut. Satu lagi, di tahun ini, kamu juga tidak perlu lagi membayar untuk mendapatkan booth di Bootstrap Alley. Cukup beli satu startup pass saja, maka kamu sudah bisa mendapatkan booth untuk pameran selama satu hari di konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Tunggu apa lagi? Segera daftarkan startup kamu di Bootstrap Alley sebelum tanggal 8 Oktober 2015! (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Startup, Hal-hal Seru ini Cuma Bisa Kamu Dapatkan di Bootstrap Alley Tech in Asia Jakarta 2015! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Kok Bisa Hadirkan Channel YouTube Edukasi Alternatif Berbasis Video Infografis Posted: 25 Sep 2015 03:35 AM PDT Salah satu cara yang efektif untuk menarik perhatian publik adalah melalui media sosial, termasuk di dalamnya YouTube. Banyak netizen yang telah berhasil menjadi populer melalui media sosial ini. Selain untuk menjadi populer, beberapa pihak justru menggunakannya untuk berbagi pengetahuan, seperti yang dilakukan oleh Kok Bisa?. Beroperasi sejak Juni 2015 lalu, channel Kok Bisa menghadirkan berbagai video yang sarat dengan tren yang banyak dibicarakan masyarakat luas. Beberapa karya yang telah dihasilkan antara lain adalah Kenapa Jakarta Macet Banget?, Kenapa Internet di Indonesia Lemot? dan 20 video informatif lainnya. Utamakan kualitas dibandingkan kuantitasChannel YouTube ini dikembangkan oleh Gerald Sebastian, Alvin Disatputra, dan Ketut Yoga Yudistira. Bisa dibilang, channel Kok Bisa membawakan video dengan cara berbeda, berupa video ilustrasi dan infografis untuk menjawab berbagai pertanyaan yang kerap mencuat di masyarakat. “Awalnya kami buat channel ini karena prihatin dengan banyak tayangan yang kurang bermutu di Indonesia. Lalu kami membuat konsep menghadirkan channel edukasi dengan menggunakan infografis,” ucap Gerald. Untuk membuat konsep ini matang, mereka memulai dengan mencari beragam pertanyaan ringan yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Konten yang digunakan untuk menjawab pertanyaan tersebut merupakan hasil penelusuran atau riset sederhana yang dilakukan oleh Alvin. Biasanya riset dilakukan melalui jurnal-jurnal internasional yang kemudian dirajut menjadi sebuah naskah. Selanjutnya, Gerald membuat berbagai ilustrasi untuk melengkapi naskah buatan Alvin. Terakhir, semua bahan tersebut digabungkan oleh Yoga menjadi sebuah video edukasi, termasuk mengisi audio narasi (voice over) sepanjang video. Ketiganya tak menyangka ternyata ide channel edukasi tersebut disambut baik oleh masyarakat, terutama pengguna YouTube. Kini mereka sudah mencatat berhasil memperoleh lebih dari 45.000 subscribers.
Meski telah terbilang memiliki banyak penonton setia, Gerald mengatakan bahwa kesulitan utama dalam mengundang orang-orang dalam menikmati tayangan yang disediakan. Ia menggunakan berbagai media online untuk promosi tayangan yang telah diselesaikan. "Di awal hanya tersedia sekitar 15 subscriber. Kemudian saya aktif menggunakan Kaskus untuk menjaring netizen aktif berusia 15 hingga 20 tahun. Kemudian kami sebarkan juga di semua media sosial. Rumus kami konsistensi, bukan kuantitas video," kenang Gerald. Selain aktif untuk pasar nasional, mereka juga tengah mencoba memasuki ranah internasional melalui Reddit, namun Gerald menyayangkan bahwa media sosial tersebut diblokir di Indonesia. Sedangkan untuk biaya operasional, ketiganya masih mengandalkan biaya dari kantong pribadi alias bootstrap. Sayangnya, tim enggan merinci penghasilan yang telah diraih sejauh ini. Rencananya, ke depan Kok Bisa akan terus berusaha untuk membesarkan channel YouTube ini agar bisa menjadi pilihan channel edukasi yang dikenal makin banyak orang di Indonesia. Selain itu, mereka ingin membuat channel ini menjadi awalan bagi sebuah studio animasi. Di Indonesia, telah banyak channel YouTube dengan beragam kategori dengan banyak pengikut. Seperti misalnya daftar channel YouTube untuk memasak, kumpulan channel YouTube untuk game, hingga pilihan channel YouTube untuk tutorial hijab. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Kok Bisa Hadirkan Channel YouTube Edukasi Alternatif Berbasis Video Infografis appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bagaimana VC Asing Mengakali Aturan Investasi E-Commerce di Indonesia Posted: 25 Sep 2015 01:47 AM PDT Hukum di Indonesia tidak memperbolehkan investasi asing langsung ke perusahaan e-commerce retail. Ini membuat khawatir para penjual online yang menyimpan barang mereka dan bersentuhan dengan konsumen Indonesia. Untungnya marketplace online yang memediasi pembeli dan penjual tidak terpengaruh oleh aturan ini. Karena itulah Sequoia dan Softbank bisa melakukan investasi sebesar $100 juta (sekitar Rp1,4 triliun) ke Tokopedia di bulan Oktober tahun lalu. Tapi di Indonesia ada banyak perusahaan e-commerce yang masuk dalam kategori retail. Beberapa di antaranya adalah e-store pakaian Muslim Hijup, atau toko online khusus alat-alat berat untuk industri Ralali. Menariknya, mereka berhasil mendapatkan investasi dari VC luar tahun ini. Bagaimana mungkin? Pertanyaan itulah yang sering ditanyakan oleh pembaca kami. Saya meminta tiga VC yang mengelola dana asing — lebih tepatnya dari Amerika dan Jepang — untuk memberi komentar tentang ini. Mereka mau memberitahu mekanisme ampuh yang bisa mengakali aturan di Indonesia, dengan syarat nama dan perusahaan VC mereka tidak disebut dalam artikel ini. Utang paralel dan seri ekuitasUntuk kasus investasi di startup e-commerce di sektor fashion yang terbilang unik atau baru, investor lokal dan asing sama-sama punya andil. Investasinya harus difinalisasi dengan cepat, karena startup yang diinvestasikan tidak punya banyak waktu. "Jawaban mudah untuk mengatasi masalah ini adalah dengan mengeluarkan seri ekuitas dan utang secara bersamaan," kata salah satu VC. "Investor lokal berinvestasi di seri ekuitas, sementara investor asing berinvestasi ke seri utang [dalam bentuk] convertible note. Dengan berinvestasi ke seri utang, kami bisa mendanai perusahaan tanpa menjadi pemegang kepentingan, sehingga kami tidak kena aturan regulasi investasi di Indonesia. Tapi ketika likuidasi, kami bisa menjual note kami seolah kami punya ekuitas kepemilikan perusahaan tersebut." Jika caranya seperti itu, VC yang lain menambahkan, biasanya persetujuan kedua adalah persiapan yang mendefinisikan pengaruh VC asing pada proses pembuatan keputusan. Convertible note saja sudah cukup untuk membuat VC tersebut tidak terlibat dalam keputusan strategis. Membuat banyak entitasJika ada waktu lebih untuk memfinalisasi investasi, cara yang lebih baik adalah untuk memecah perusahaannya menjadi beberapa entitas. "Beberapa investor lebih nyaman memegang ekuitas," katanya. "[Kamu membuat] satu perusahaan holding [yang] ada di luar Indonesia, dan investor akan melakukan investasi langsung ke sana." Satu perusahaan lokal bertugas untuk menangani tugas fulfillment. Perusahaan ini memiliki inventaris dan menangani segala hal terkait pengantaran produk ke pelanggan, sementara entitas lainnya memegang properti intelektual dan terdaftar dalam portal web. Perusahaan yang menangani fulfillment bisa memiliki kontrak eksklusif dengan portal web itu, dan tindakan ini dinyatakan legal di Indonesia."[Proses membuat beberapa entitas di beberapa negara] perlu waktu dan biaya yang banyak," salah satu VC mengatakan. Prosesnya bisa memakan waktu beberapa bulan dan memerlukan kerja sama yang solid antara VC, startup, dan pengacara. Beberapa startup di Indonesia sadar akan masalah ini dan mengatasinya sejak awal dengan membuat perusahaan holding yang berada di tempat lain. "Tapi itu sebenarnya itu sangat disayangkan," keluhnya. "Dengan skema ini, kami harus memindahkan perusahaannya keluar Indonesia. Negaranya sendiri kehilangan kesempatan." Investasi langsung melalui entitas lokalCara ketiga untuk mengakali aturan investasi di Indonesia di sektor e-commerce retail adalah bekerja sama dengan entitas lokal pihak ketiga. Entitas ini akan berperan sebagai nominee yang berarti di atas kertas, entitas ini memegang hak saham. Melakukan investasi melalui nominee adalah cara yang cukup umum di Indonesia, terutama di urusan kepemilikan tanah yang juga melarang adanya investasi asing. Pihak asing yang membeli tanah di Bali melalui nominee tahu betul bahwa ini adalah cara yang berisiko. Solusi ini bisa dibilang mudah dan sederhana. Tapi karena berisiko, VC cenderung menjauhi cara ini ketika ingin berinvestasi di perusahaan e-commerce di Indonesia. Apakah aturannya akan berubah?Aturan investasi ke perusahaan e-commerce ini sejak awal memang kontroversial. Aturan ini diperkenalkan di tahun 2013 dan tampaknya dirumuskan hanya dalam semalam tanpa melalui proses konsultasi apapun dengan industri terkait. Pihak pemerintah dan industri teknologi juga mengkritik keputusan yang dibuat oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini. Mereka bahkan menyebut aturan ini kontra-produktif dan berniat untuk menghadang pertumbuhan perusahaan e-commerce lokal. Bahkan, Menteri Kominfo Rudiantara sendiri menyatakan kepada publik bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk meniadakan aturan tersebut. Harapan untuk masa depan yang lebih baik masih ada. Baru-baru ini, komunikasi dan koordinasi antara Asosiasi E-Commerce Indonesia (iDEA) dengan pemerintah tengah meningkat. Budi Gandasoebrata, wakil ketua iDEA, mengatakan bahwa aturan tersebut bisa saja hilang dalam dua sampai tiga tahun ke depan. (Diterjemahkan oleh Yasser Paragian dan diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar Phil Whitehouse) The post Bagaimana VC Asing Mengakali Aturan Investasi E-Commerce di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Campus Visit UI: Jadilah Founder Startup yang Suka Mencari Masalah Posted: 25 Sep 2015 01:16 AM PDT Berawal dari kecintaannya dalam membaca dan menulis buku, Aulia Halimatussadiah menyalurkan hobinya itu dalam sebuah startup bernama Nulisbuku.com. Demikian sepenggal kisah yang dibagikan Aulia atau yang biasanya disapa Ollie ini di Tech in Asia Campus Visit yang berlangsung di Universitas Indonesia, Selasa 22 September 2015. Lalu apa lagi yang ia sampaikan kepada para mahasiswa di sana? Simak laporan lengkap Tech in Asia! Mengenal startup lebih dekatOllie membuka acara Tech in Asia Campus Visit kali ini dengan menjelaskan arti dari kata startup. Hal ini dikarenakan masih banyak pihak yang belum paham betul makna yang terkandung dari kata startup. Menurutnya, startup adalah the action or process of setting something of in motion.Terdapat dua unsur penting dalam kata startup yaitu start yang artinya action dan up yang artinya motion Konsep lain dari startup yang juga diperkenalkan Ollie adalah lean startup. Di dalamnya terdapat tiga fase yaitu build, measure, dan learn. Kesemuanya dilakukan secara berulang-ulang dari membuat suatu produk (Build), menyesuaikan produk baik itu dengan pasar atau kebutuhan (Measure), mengkaji ulang produk tersebut agar dapat lebih baik lagi (Learn) dan kembali lagi ke fase Build. Contoh paling mudah dalam melihat aplikasi lean startup adalah aplikasi yang telah kita unduh dari platform aplikasi di smartphone. Seringkali kamu menerima pembaruan dari pengembang aplikasi tersebut. Apabila diperhatikan, pengembang aplikasi tersebut sebenarnya terus melakukan ketiga fase pada lean startup dengan tujuan produknya terus bisa diterima oleh pasar. Founder yang baik itu…Founder sebuah startup merupakah elemen yang krusial pada sebuah startup. Namun, apa kriteria seseorang untuk menjadi founder startup? Ollie menjelaskan bahwa seseorang yang gemar mencari masalah adalah calon founder yang baik, tentunya dengan solusi dari pemecahan masalah tersebut. Untuk mendirikan sebuah startup seorang founder sebenarnya tidak perlu jauh-jauh mencari masalah yang dialami orang lain. Kamu bisa mulai dengan mencari masalah yang kamu hadapi sehari-hari melalui passion kamu, karena melalui passion kamu biasanya lebih memahami diri kamu seutuhnya. Tidak lupa juga Ollie mengingatkan bahwa skill yang dimiliki seorang founder juga penting, karena untuk mendirikan startup dengan modal yang minim dibutuhkan kemampuan yang cukup untuk mengembangkan startup tersebut. Berkaca dari NulisbukuDi kesempatan tersebut Ollie juga berbagi cerita mengenai kisahnya mendirikan Nulisbuku Berawal dari kesukaannya dalam membaca dan menulis buku. Sepanjang perjalanan kariernya, ia sudah lima belas kali menerbitkan buku sebelum mendirikan Nulisbuku. Hingga pada saat akan menerbitkan buku yang ke-16, Aulia dihadapi sebuah masalah dimana penerbit buku tersebut tidak dapat menerima buku tersebut. Pada akhirnya Ollie sadar betul bahwa menerbitkan buku tidaklah mudah dan ini bukanlah masalah yang beliau hadapi sendiri, masih banyak di luar sana yang kesulitan menerbitkan buku. Akhirnya ia berinisiatif mendirikan Nulisbuku sebagai platform untuk para penulis buku untuk menerbitkan karya mereka sendiri. Hingga hari ini, terdapat 150.000 penulis terdaftar dan 5000 buku diterbitkan secara online di Nulisbuku.com. Sebagai penutup, perempuan berhijab ini memberikan pesan-pesan kepada sekitar 150 mahasiswa Universitas Indonesia yang hadir pada saat itu untuk pantang menyerah ketika menemukan jalan buntu dalam mendirikan startup dan juga terus berbagi ilmu dan menginspirasi orang lain ketika sukses di kemudian hari. Share the love. Baca Juga: Campus Visit Binus: 3 Tip untuk Entrepreneur Pemula dari Mantan COO OLX Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kamu bisa bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Campus Visit UI: Jadilah Founder Startup yang Suka Mencari Masalah appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] PewDiePie: Legend of the Brofist Telah Hadir di iOS dan Android Minggu Ini Posted: 25 Sep 2015 12:35 AM PDT Update – 25 September 2015 Outerminds Inc. baru saja merilis PewDiePie: Legend of the Brofist hari ini di iOS dan Android. Game yang memiliki karakter seperti PewDiePie, Marzia, CinnamonToastKen, JackSepticEye, Cryaotic, Markiplier, dan lainnya ini bisa kamu dapatkan dengan harga Rp73.000. Artikel Asli – 22 September 2015 Melalui video yang ia unggah baru-baru ini, PewDiePie mengumumkan bahwa minggu ini game yang dibintangi dirinya, PewDiePie: Legend of the Brofist, akan dirilis untuk platform iOS dan Android. Waktu spesifiknya sendiri adalah Kamis, 24 September 2015. Pada video di bawah (sekitar menit ketiga), ia juga mengumumkan bahwa pada saat perilisannya nanti akan diadakan giveaway, live streaming, serta berbagai hadiah. Hadiah ini akan dibagikan kepada mereka yang berhasil mengalahkan level-level tertentu untuk pertama kali.
Seperti yang telah Iqbal sampaikan beberapa waktu lalu, PewDiePie: Legend of the Brofist adalah sebuah game platformer di mana kamu memerankan Felix Kjellberg alias PewDiePie. Di sini ia harus menyelamatkan para fan dan teman-temannya dari penculikan yang dilakukan sekelompok tong. Betul sekali, tong. Selain itu, terdapat juga sebuah mode baru bernama Pug Mode yang memungkinkan kamu menggunakan Edgar dan Maya, kedua anjing PewDiePie. ![]() Sumber: ibtimes.com Game bergrafis piksel ini berawal dari sebuah acara game jam yang diadakan PewDiePie bersama Gamejolt pada November tahun lalu. Acara berjudul Indies Vs. PewDiePie ini diadakan selama 72 jam dan menghasilkan banyak game, salah satunya adalah PewDiePie's Paradise Island yang menduduki peringkat kelima buatan Outerminds Studio. Ingin tahu bagaimana gameplay dari PewDiePie: Legend of the Brofist secara langsung? Simak video di bawah ini di mana PewDiePie memainkan level awal dari game tersebut.
The post [Update] PewDiePie: Legend of the Brofist Telah Hadir di iOS dan Android Minggu Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] D3 Hadirkan Nuansa Magic the Gathering ke dalam Permainan Match-3 Puzzle Quest Posted: 25 Sep 2015 12:33 AM PDT Update – 25 September 2015 Soft launch Magic: Puzzle Quest yang telah berlangsung sejak pertengahan September kemarin kini sudah merambah beberapa negara, termasuk salah satunya adalah Indonesia. Sekarang kamu sudah bisa menjajal cara baru bermain kartu Magic the Gathering dengan mekanisme permainan Puzzle Quest yang cukup potensial lewat tautan di bawah. Sekadar informasi buat kamu, Magic: Puzzle Quest memiliki mode tutorial yang cukup panjang untuk dijalani. Namun begitu kamu mempelajari semuanya, kamu akan menjumpai sebuah permainan match-3 yang cukup dalam dan sebuah spin-off permainan kartu Magic yang tak kalah seru dengan versi aslinya. Artikel Asli – 28 Agustus 2015 ! Setelah beberapa waktu sebelumnya menghadirkan superhero Marvel dan keunikan karakter Adventure Time ke dalam permainan Puzzle Quest, kini penerbit D3 Go! telah menggandeng produsen mainan Wizard of the Coast untuk membawa nuansa kartu Magic the Gathering ke dalam permainan match-3. Dari sejumlah detail yang disebarluaskan lewat halaman media sosial, Magic: Puzzle Quest nantinya menggabungkan aksi duel kartu ala Magic the Gathering dengan aturan puzzle match-3 yang simpel. Sama seperti game Puzzle Quest lainnya, dalam versi Magic the Gathering kamu perlu mecocokkan tiga atau lebih butiran tile di papan permainan untuk menyerang lawan. Agar Puzzle Quest kali ini terasa begitu kental dengan nuansa Magic the Gathering, developer Hibernum Creations (yep, kali ini bukan dikerjakan Wayforward kawan) memakai lima jenis warna mana yang merupakan ciri khas dari aturan pemanggilan kartu Magic. Tak hanya itu saja, mereka juga menyediakan satu tile baru berlogo Planeswalker yang fungsinya kemungkinan sama, serta ilustrasi gambar yang tak kalah bagus dengan tampilan kartu Magic asli. Sayangnya hingga kini kita masih belum mendapatkan detail lengkap seputar gameplay Magic: Puzzle Quest, apakah game tersebut nantinya juga melibatkan strategi pengambilan mana untuk memanggil kartu? Atau kamu akan langsung memberikan damage ke lawan saat mana tile tersebut dicocokkan? Apapun itu, yang jelas kemunculan Magic: Puzzle Quest wajib untuk kita pantau tahun ini. Apalagi jika kamu adalah penggemar berat Magic the Gathering di dunia nyata. The post [Update] D3 Hadirkan Nuansa Magic the Gathering ke dalam Permainan Match-3 Puzzle Quest appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Star Wars: Battlefront Versi Beta Dapat Dimainkan dengan Gratis oleh Semua Orang Posted: 25 Sep 2015 12:17 AM PDT Update – 25 September 2015 EA akhirnya mengumumkan tanggal rilis versi beta dari Star Wars: Battlefront yaitu pada 8 Oktober 2015 di PC, Xbox One, dan PS4. Bagi pemilik salah satu platform tersebut, kamu hanya perlu koneksi internet untuk memainkannya karena versi beta ini gratis. Star Wars: Battlefront sendiri akan rilis pada 17 November 2015, satu bulan sebelum hadirnya Star Wars Episode 7: The Force Awakens Desember nanti. Artikel Asli – 2 September 2015 Sebelum merilis secara penuh Star Wars: Battlefront pada 17 November 2015 nanti, Electronic Arts berencana untuk membuka versi beta dari game shooter tersebut pada awal Oktober. Berita baiknya, versi beta ini akan bisa dimainkan secara bebas di PC, Xbox One, dan PS4, alias gratis. Ya, bagi kamu pemiliki satu dari tiga platform tersebut, kamu bisa langsung mengunduh versi beta dari Star Wars: Battlefront dan memainkannya secara cuma-cuma. Pada versi ini kamu bisa memainkan tiga mode, yaitu multiplayer battle dengan misi Walker Assault on Hoth yang akan menghadirkan Darth Vader dan Luke Skywalker, Survival Mission on Tattooine yang menempatkan kamu dan seorang partner menjadi Rebel, serta mode Drop-Zone yang akan diumumkan selanjutnya. Pada saat perilisan beta Oktober nanti, EA juga akan merilis sebuah companion app untuk iOS dan Android. Aplikasi bernama Star Wars: Battlefront Companion ini berisi game Base Command yang berbasis kartu dan memungkinkan kamu untuk mendapatkan Credit dalam game yang dapat membuka Star Cards, senjata, dan lainnya di Star Wars: Battlefront. Selain itu, aplikasi tambahan ini juga memungkinkan kamu untuk mengecek statistik dan progres pada game, kustomisasi perlengkapan dan penampilan, terhubung dengan teman, notifikasi jika mereka bermain, dan juga statistik mereka. Kamu bisa mengunduh aplikasi ini pada situs resmi Star Wars: Battlefront (saat beta) atau Apple App Store dan Google Play Store (beberapa saat sebelum rilis penuh). Digratiskannya versi beta dari Star Wars: Battlefront sendiri bukan tanpa alasan. DICE sebagai developer ingin mengetes server mereka yang akan menampung pemain sebesar maksimal empat puluh orang dalam satu game. Jika akan terjadi kesalahan, tentunya versi beta adalah tempat yang lebih aman. Lalu tentunya versi beta gratis ini akan menyedot banyak pemain yang berpotensi untuk membeli saat dirilis secara resmi nanti. Jika agak mengecewakan, masih ada alasan di balik versi beta. Jika memuaskan, maka promosi mulut ke mulut akan menyebar dengan cepat. Hal ini sama dengan yang dilakukan oleh Activision kepada Call of Duty 4: Modern Warfare yang mencapai kesuksesan. Sumber: Star Wars: Battlefront via VentureBeat The post [Update] Star Wars: Battlefront Versi Beta Dapat Dimainkan dengan Gratis oleh Semua Orang appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
GFK: Feature Phone Makin Tergerus, Aplikasi Gratis Masih Merajai Posted: 24 Sep 2015 11:25 PM PDT Bertepatan dengan peluncuran program pengembangan ekonomi dan ekosistem berbasis internet dari Baidu pada Rabu (23/9) lalu, perusahaan riset pasar asal Jerman, GFK menampilkan hasil riset mereka mengenai perkembangan ukuran pasar smartphone dan feature phone di Indonesia. Menurut riset tersebut, pada tahun 2014 terdapat 31 juta unit smartphone dan 27 juta unit feature phone terjual di negara ini. Tahun itu juga menjadi momen pertama penjualan smartphone berhasil melebihi penjualan feature phone di Indonesia, yang pada tahun-tahun sebelumnya selalu melebihi penjualan smartphone. Pertumbuhan penjualan smartphone di tanah air memang terus meningkat. Hingga bulan Juni 2015, GFK mencatat terdapat 32 juta smartphone dan 20 juta feature phone di Indonesia pada tahun ini. Dengan melibatkan 1.700 sampel data (rentang umur 8 hingga 55 tahun) yang berasal dari Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Semarang; GFK juga melakukan riset tentang penggunaan internet di Indonesia. Dari sampel tersebut, 93 persen mengaku menggunakan internet melalui smartphone mereka, 5 persen melalui tablet, dan 11 persen mengaku menggunakan PC atau Desktop yang mereka miliki. Indonesia suka aplikasi gratisSelain melakukan riset pertumbuhan smartphone dan feature phone, GFK juga melakukan riset tingkah laku pengguna smartphone di tanah air. Dari 968 sampel data yang digunakan, GFK menemukan rata-rata mereka menghabiskan 60 menit menggunakan aplikasi online setiap harinya. GFK juga mengungkapkan bahwa pukul 6 hingga 9 malam merupakan waktu penggunaan aplikasi paling tinggi, diikuti pukul 12 siang hingga 3 sore. Aplikasi chatting dan media sosial seperti BBM, LINE, Facebook, WhatsApp, dan WeChat merupakan aplikasi yang paling sering digunakan oleh 95 persen sampel data. Terkait kemauan pengguna membeli aplikasi berbayar, riset ini mengungkap bahwa 30 persen sampel suka membeli aplikasi seharga $0,99 (sekitar Rp13.000) dan 25 persen membeli aplikasi dengan rentang harga $2,99 (sekitar Rp35.000) sampai $4,99 (sekitar Rp65.000). Bagaimanapun aplikasi gratis tetap menjadi primadona pengguna smartphone di tanah air, karena menurut GFK, 100 aplikasi yang banyak digunakan pengguna smartphone di Indonesia adalah aplikasi gratis. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post GFK: Feature Phone Makin Tergerus, Aplikasi Gratis Masih Merajai appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Campus Visit UMN: Menciptakan Ide dari Kebutuhan Sosial ala Founder Setipe Razi Thalib Posted: 24 Sep 2015 11:16 PM PDT Bekerja sama dengan Technofest Universitas Multimedia Nusantara, Tech in Asia kembali menyelenggarakan Campus Visit pada hari Rabu (23/9) lalu. Pada kesempatan ini, kami mengundang Founder Setipe Razi Thalib, untuk menjadi pembicara. Setipe sendiri merupakan sebuah startup yang bergerak di bidang pencarian jodoh. Ketahui masalah dan kebutuhan masyarakatDengan tema Generate Ideas from Social Needs, Razi menekankan bahwa hal pertama yang harus dilakukan sebelum memulai suatu bisnis adalah mengetahui masalah dan kebutuhan di masyarakat. Sebelum memulai Setipe, ia melihat bahwa pencarian pasangan dan jodoh di Indonesia merupakan suatu masalah. Razi mengungkapkan, "Banyak sekali orang yang kesulitan menemukan pasangan yang cocok dengan diri mereka. Salah satu penyebab utamanya adalah rasa malu untuk sekadar memulai perkenalan, apalagi percakapan. Sedangkan di luar negeri, mendekati orang yang belum dikenal untuk berkenalan dan memulai small talk sudah menjadi fenomena yang biasa." Selain itu, menurut Razi, pertimbangan lain seperti etnis, hobi, dan kriteria dari orang tua juga bisa menjadi faktor sulitnya menemukan pasangan. Berangkat dari permasalahan tersebut, Razi memiliki ide untuk menciptakan sebuah startup yang mempermudah dan membantu orang menemukan jodohnya. Dari ide inilah Setipe lahir. Di tengah maraknya persepsi negatif terhadap online dating, situs ini ingin menawarkan solusi kencan online yang aman dan serius. Berani mewujudkan ide dan mengembangkan soft skillSetelah memiliki ide untuk menyelesaikan masalah yang ditemukan, langkah selanjutnya adalah merealisasikan ide tersebut. Menurut Razi, menciptakan solusi bagi masalah sosial tidaklah sulit, ide-ide seringkali muncul di pikiran kita. Hal yang menjadikan itu sulit adalah keberanian kita untuk mengubah ide dan konsep itu menjadi solusi yang nyata dan dapat digunakan oleh pemilik masalah. Untuk itu, Razi menyarankan mahasiswa untuk lebih berani, aktif, dan mengembangkan soft skill mereka. Ilmu dari kampus dan soft skill tersebut akan bermanfaat untuk mahasiswa ke depannya. Baik ketika mereka menjadi pekerja, memulai startup, maupun saat mereka melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Orang yang mengembangkan soft skill yang baik akan memiliki skill komunikasi yang lebih baik, berpikir lebih kreatif, dan memiliki kemampuan untuk menentukan pilihan yang tepat. Sebagai penutup, Razi menekankan sekali lagi bahwa ada banyak sekali hal yang dapat kita lakukan dengan bantuan teknologi. Sekarang adalah saatnya untuk para mahasiswa mewujudkan ide-ide kreatif mereka dengan memanfaatkan peluang tersebut. Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, silakan bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Campus Visit UMN: Menciptakan Ide dari Kebutuhan Sosial ala Founder Setipe Razi Thalib appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Update Perkembangan Anak di Sekolah dengan BulletinBoard Posted: 24 Sep 2015 10:05 PM PDT Bagi para orang tua, mengetahui perkembangan anaknya di sekolah merupakan hal yang sangat penting. Pada umumnya, wali murid lah yang sering kali menjadi tempat bertanya para orang tua ini. Seiring dengan hadirnya aplikasi chatting, para wali kelas biasanya akan membuat satu grup khusus orang tua murid untuk memberi mereka update tentang kegiatan yang terjadi di sekolah. Meski bisa menyampaikan informasi dengan cepat, penggunaan media tersebut dinilai tidak efektif. Seperti yang diungkapkan oleh CMO BulletinBoard Ade Wicaksono, “E-mail [dan] WhatsApp adalah tool yang bagus. Namun, mereka tidak dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan sekolah." Ia menambahkan kultur orang dalam menggunakan e-mail dan aplikasi chatting. “Tidak semua orang mengaktifkan push notification, e-mail [tentang kelas] akan bercampur dengan e-mail pekerjaan dan pribadi, grup aplikasi chatting sering berubah menjadi forum bagi orang tua untuk mengobrol tentang hal-hal lain, dan dapat menjadi gangguan bagi guru.” Permasalahan tersebut yang menginspirasi Ade serta rekannya Norman Gato (selaku CEO) untuk mengembangkan BulletinBoard. Diluncurkan pada pertengahan Juli lalu, BulletinBoard merupakan aplikasi yang menghubungkan guru dan para wali murid untuk tetap update tentang berbagai kegiatan serta perkembangan anaknya di sekolah.
Komunikasi antar guru dan orang tua yang lebih efektifUntuk menggunakan aplikasi ini, guru terlebih dahulu harus membuat sebuah "kelas" dan mengundang orang tua untuk bergabung di platform ini. Setelah orang tua bergabung, komunikasi dengan guru bisa terjadi. Melalui platform ini, sang guru bisa memberikan berbagai informasi seperti kegiatan di sekolah, PR dan tugas, hingga perkembangan akademis dan perilaku anak. Aplikasi ini memungkinkan orang tua berkomunikasi secara langsung dan privat dengan sang guru, serta mengirim broadcast tentang informasi-informasi relevan kepada anggota lain. Ketika mengirim sebuah informasi, guru bisa melihat orang tua mana saja yang telah membaca pesannya, sehingga tak akan ada lagi alasan bagi orang tua untuk ketinggalan informasi. Mengubah paradigmaSelain memudahkan komunikasi guru dan orang tua, BulletinBoard memiliki misi yang lebih mulia, yakni mengubah paradigma orang Indonesia yang memandang teknologi mobile hanya sebatas media sosial dan game. Norman mengatakan:
Hingga saat ini, BulletinBoard bisa dibilang belum memiliki kompetitor dari negeri sendiri. Bagaimanapun, sudah banyak layanan sejenis dari luar negeri yang juga bisa digunakan di Indonesia seperti Edmodo, ClassDojo, dan TeacherKit. Strategi lokal startup ini diharapkan bisa nilai lebih untuk bersaing dengan nama-nama tersebut. Aplikasi mobile BulletinBoard sendiri sudah tersedia secara gratis untuk iOS dan Android. Norman mengatakan bahwa timnya belum memikirkan tentang monetisasi karena masih fokus menjaring pengguna terlebih dahulu. Ia mengaku bahwa kini sudah ada sejumlah kelas yang dibuat di platform ini beserta dengan penggunanya. Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Leighton Cosseboom. Informasi dalam artikel telah diterjemahkan dan dimodifikasi. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: Nurudin Jauhari) The post Update Perkembangan Anak di Sekolah dengan BulletinBoard appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Layanan Streaming Mobile Gaming Mobcrush Akhirnya Tersedia untuk Android Posted: 24 Sep 2015 09:07 PM PDT Layanan live-streaming video game untuk platform mobile, Mobcrush, kini telah mendukung Android. Para pengguna smartphone maupun tablet Android dengan OS Jelly Bean (atau yang lebih baru) dapat menayangkan permainan mereka melalui aplikasi beta yang resmi dirilis beberapa saat lalu. Mobcrush secara resmi telah mendukung enam perangkat Android untuk melakukan streaming melalui fitur terbaru ini. Keenam perangkat tersebut antara lain adalah:
Mobcrush bukanlah merupakan satu-satunya penyedia layanan live-streaming. Selain mereka, terdapat juga Twitch dan YouTube Gaming yang merupakan pemain besar di dunia live-streaming game dan memiliki komunitasnya masing-masing. Posisi Mobcrush cukup unik karena menawarkan layanan tersebut langsung pada perangkat portabel tanpa harus menghubungkannya dengan berbagai aksesoris lain di PC. Karena masih dalam tahap beta, Mobcrush baru menyediakan layanan streaming melalui Android secara bertahap kepada para pengguna layanan yang terpilih. Kalau kamu juga berminat untuk ikut serta dalam program beta ini, kamu bisa mengunjungi tautan di bawah ini melalui perangkat portabel yang kamu miliki. Mobcrush.com: Live Mobile Game Streaming Beta The post Layanan Streaming Mobile Gaming Mobcrush Akhirnya Tersedia untuk Android appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Gandeng Kominfo dan Bekraf, Baidu Luncurkan Program Pengembangan Ekonomi dan Ekosistem Teknologi Posted: 24 Sep 2015 08:12 PM PDT Perusahaan mesin pencari asal Cina, Baidu semakin agresif di Indonesia. Rabu (23/9/2015) perusahaan ini mengumumkan peluncuran sebuah program pengembangan ekonomi dan ekosistem berbasis internet di tanah air. Tidak tanggung-tanggung, Baidu juga bekerja dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dalam menjalankan program yang terdiri dari dua agenda utama yang bertajuk "Grow Local" dan "Grow Global" tersebut. Grow LocalAgenda pertama terdiri dari beberapa rangkaian yang bertujuan untuk mengembangkan industri digital, startup, dan developer aplikasi lokal. Langkah pertama yang akan dilakukan Baidu adalah melakukan uji kelayakan melalui roadshow untuk meningkatkan kesadaran publik terhadap program tersebut di sejumlah kota-kota besar di tanah air. Kemudian tahap kedua adalah menjaring dan mempelajari produk-produk yang berpotensi dengan membuka kesempatan bagi siapa saja untuk mengajukan produk mereka yang masih berada dalam tahap ide maupun sudah sampai prototipe. Pada tahap ini juga akan ada proses validasi dan menerima masukan dari berbagai komunitas. Setelah itu, masuk ke rangkaian berikutnya yaitu proses pengembangan produk dan mentoring dari ahli-ahli teknologi milik Baidu. Proses pengembangan produk juga diikuti dengan tahap uji coba sebelum akhirnya resmi diluncurkan ke pasaran. Rangkaian terakhir, pihak Baidu akan memberikan investasi dan menyediakan program akselerator bagi produk-produk yang telah lulus uji dan sukses di pasaran. Meski begitu, belum ada kepastian secara detail berapa besar dana investasi yang akan mereka berikan. Satu hal yang pasti, dana investasi tersebut bisa melebihi USD1 juta (sekitar Rp14 miliar). Grow GlobalSetelah memilih produk-produk terbaik dari Indonesia. Agenda kedua dari Baidu bertujuan untuk membantu produk-produk karya anak bangsa untuk masuk ke pasar global, dengan salah satu tujuan utamanya adalah Cina. Mengapa? Berikut adalah beberapa data mengenai berapa besar potensi pasar di China. Saat ini Baidu memiliki 42 persen market share distribusi aplikasi, 1,4 triliun pengguna aktif dari 14 aplikasi mobile milik Baidu, dan terdapat 170 juta aplikasi mobile yang didistribusikan setiap harinya. Dari sisi mesin pencarian menggunakan desktop dan mobile, market share baidu mencapai 79,84 persen dengan 600 juta pengguna aktif setiap bulan. Sektor lain yang juga memberikan kontribusi besar terhadap market share Baidu adalah sektor travel. Baidu sendiri mengungkapkan bahwa dari total 97,8 juta turis Cina yang senang bepergian ke luar negeri, 66 juta di antaranya menggunakan platform online untuk merencanakan perjalanan mereka. Kemudian dari angka tersebut, 43 persenya menggunakan platform travel milik Baidu dengan kunjungan harian yang mencapai angka 20 juta per hari. Pemerintah hanya berperan sebagai tim seleksi![]() iPaymu salah satu startup lokal yang telah bekerjasama dengan Baidu Mungkin terdengar sedikit janggal apabila pemerintah Indonesia bekerja sama dengan perusahaan asing untuk mengembangkan potensi digital di tanah air. Akan tetapi Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf menegaskan bahwa peran pemerintah dalam kerjasama ini adalah membantu melakukan seleksi produk-produk yang berpotensi untuk dikembangkan dan memasuki pasar global. Kedua agenda tersebut juga akan mulai dilaksanakan pada kuartal keempat (Q4) tahun 2016. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Gandeng Kominfo dan Bekraf, Baidu Luncurkan Program Pengembangan Ekonomi dan Ekosistem Teknologi appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment