Game Di Indonesia |
- SirVival – Selamatkan Putri dari Genggaman Naga di Game Runner Platformer yang Menantang Ini
- Campus Visit Universitas Negeri Yogyakarta : Ngomik untuk Komikus Indonesia yang Lebih Baik
- Review Metal Gear Solid V: The Phantom Pain – Game Stealth Padat Isi
- Humble Indie Bundle 15 Menawarkan Game Indie Populer Beserta Mainan Figur Vinyl
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 September 2015
- Kumpulan Tip dan Bocoran Seputar Bisnis Digital dari Alif Priyono Eks OLX Indonesia
- Telltale Merilis Ulang Back to the Future: The Game Dalam Rangka Memperingati Tiga Puluh Tahun Film Aslinya
- Nexus 6P, Nexus 5X, Pixel C, dan Chromecast 2; Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui
- Pertarungan Membara Memperebutkan One Piece Berlanjut di PS4, PS Vita, dan Xbox One
- Jurnal Video TGS 2015 #02 – Jalan-Jalan di Lantai Tokyo Game Show 2015
- Kreator Crossy Road Menghadirkan Game Baru Berjudul Shooty Skies
- PRETA – Hack and Slash RPG dengan Kualitas Grafis Menawan Persembahan dari Nexon
- Mari Bergabung dengan Tim Editorial Tech in Asia!
- Tony Hawk’s Pro Skater 5 Dirilis dengan Banyak Kekacauan di Dalamnya
SirVival – Selamatkan Putri dari Genggaman Naga di Game Runner Platformer yang Menantang Ini Posted: 30 Sep 2015 07:36 AM PDT Setelah pernah menjajal game ini beberapa waktu lalu di Facebook, akhirnya game runner platformer tentang petualangan seorang kesatria menyelamatkan putri ini rilis juga di berbagai platform yang dijanjikannya. SirVival kini hadir juga di Android dan iOS. SirVival akan membawamu ke era Medieval di Kerajaan Galgamar yang aman dan tenteram dengan raja yang adil dan baik hati. Namun, suatu hari kedamaian itu terganggu dengan datangnya naga jahat yang menginginkan sebuah benda pusaka di kerajaan tersebut. Tak mampu memenuhi permintaan sang naga, akhirnya putri raja pun diculik untuk menjadi jaminan pengganti pusaka tersebut. Raja pun membuat sebuah sayembara untuk menyelamatkan sang putri, namun tak ada yang berani kecuali kamu, SirVival! Di sini kamu akan melewati level demi level dengan gameplay gabungan antara runner dan platformer. Tujuan kamu adalah mencapai garis finis dengan melewati berbagai rintangan yang ada. Terdapat berbagai power-up, koin, dan collectible yang tersedia di sepanjang level. Berdasarkan pengalaman saya memainkan versi beta di Facebook, SirVival memiliki tingkat kesulitan yang cukup menantang. Grinding sering diperlukan agar bisa melewati sebuah level dengan sukses. Caranya adalah dengan mengoleksi koin dan menggunakannya untuk melakukan upgrade, mulai dari senjata, skill, dan kuda. SirVival memberikan pilihan yang solid bagi kamu pencinta platformer. Grafis yang disajikan terpoles dengan baik, desain level yang cantik, serta balutan humor yang cukup menghibur. Langsung saja unduh SirVival melalui tautan di bawah ini! Facebook Game Link: SirVival
The post SirVival – Selamatkan Putri dari Genggaman Naga di Game Runner Platformer yang Menantang Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Campus Visit Universitas Negeri Yogyakarta : Ngomik untuk Komikus Indonesia yang Lebih Baik Posted: 30 Sep 2015 06:24 AM PDT Pada Selasa, 29 September 2015, rangkaian Tech in Asia Campus Visit di bulan September ini menyambangi Universitas Negeri Yogyakarta. Sekitar 120 mahasiswa hadir meramaikan sesi di penghujung bulan. Kami membawa Founder dari Ngomik, Wisnu Manupraba. Ngomik adalah startup yang memfasilitasi komikus lokal untuk menerbitkan hasil karyanya yang dapat dinikmati secara digital. Sebelum adanya Ngomik.com, Wisnu sudah terjun menjadi seorang entrepreneur muda. Terlambat wisuda di tahun 2008, tidak menghalanginya mendapatkan pekerjaan di perusahaan asing. Namun, lulusan Teknik Informatika, Institut Teknologi Bandung ini, lebih memilih membangun bisnis sendiri. Wisnu bersama dengan teman-teman satu kelompok tugas kuliahnya memulai bisnis mereka dengan membuka warnet bernama Javan. Sambil menjaga warnet, mereka juga mencari kesempatan lain seperti mengisi training, membantu proyek dari alumni, dan kegiatan lainnya. Dari kesempatan-kesempatan ini pula, Wisnu cs mendapatkan berbagai kesempatan lainnya dari perusahaan dan institusi ternama seperti; BTPN, Telkom Sigma, Kominfo, PLN, dll. Dari sini, Javan mulai serius menjalani bisnis IT Service tersebut. Melihat semakin berkembangnya bisnis ini, akhirnya Javan berinisiatif untuk memiliki produk sendiri. Maka dari itu, dibentuklah Javanlabs yang menelurkan berbagai produk teknologi seperti Ngomik.com, Hartaku.com, Ngasong.com, dan berbagai produk lainnya. Memajukan industri komik lokal, dengan semangat digitalSalah satu produk Javanlabs yang menarik untuk dilirik adalah Ngomik. Mereka mendistribusikan komik karya komikus berbakat di Indonesia melalui perangkat digital yaitu website dan aplikasi pada perangkat mobile. Melihat semakin tingginya pengguna internet dan gadget, Wisnu juga melihat semakin besar peluang dan harapan untuk memajukan industri komik Indonesia. Di sisi lain, para komikus Indonesia juga menghadapi beberapa tantangan dimana untuk menerbitkan komik itu sendiri membutuhkan modal yang tidak sedikit, sementara royalti yang diberikan kepada komikus pun tidak begitu besar. Berawal dari kesenangan pribadi membaca komik inilah, Wisnu dan rekannya membangun Ngomik.com sebagai platform distribusi komik lokal.Dalam perjalanan membangun Ngomik.com ini, Wisnu cs mendapat banyak saran dan kritik yang membuat Ngomik.com berkembang. Saat ini, Ngomik.com sudah memiliki kurang lebih tiga ribu komikus, 6500 judul komik, dan sebelas ribu chapter. Tidak hanya itu, Wisnu cs juga sudah mendapatkan berbagai penghargaan antara lain dari Indigo, Bubu, dan Ideabox. Pengalaman demi pengalaman inilah yang membuka berbagai inisiatif untuk membawa ide sederhana Ngomik, menjadi kesempatan-kesempatan baru. Belajar dari berbagai pelaku industri teknologi dan solusi, ternyata banyak hal yang bisa dikembangkan dari Ngomik. Karakter fiktif dalam komik-komik tersebut dapat dibuat suvenir, animasi, bahkan content marketing sebagai value added intellectual property dimana hal ini memberi kesempatan bisnis baru bagi Ngomik. Wisnu mengakhiri sesinya dengan mengutip kata-kata dari Henry Ford:
Baca Juga: Halo Mahasiswa! Kamu Suka Sesuatu yang Gratis? Kami akan Membagikannya di Sini! Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Campus Visit Universitas Negeri Yogyakarta : Ngomik untuk Komikus Indonesia yang Lebih Baik appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Review Metal Gear Solid V: The Phantom Pain – Game Stealth Padat Isi Posted: 30 Sep 2015 05:46 AM PDT
Kept you waiting, huh? Setelah cukup lama bermain Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, akhirnya saya merasa cukup siap untuk menyampaikan apa saja yang akan kamu dapatkan pada seri Metal Gear Solid terakhir dari Hideo Kojima. Sebagai game terakhir sang legenda di Konami, apakah game ini mampu untuk membuatmu tidak beranjak dari depan layar? Saya rasa Metal Gear Solid V: The Phantom Pain akan membuatmu betah berlama-lama duduk sambil menerbangkan setiap domba yang ditemukan. Ya, saya cukup positif bahwa Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah game impian penggemar genre stealth, baik untuk kamu yang sebelumnya pernah menyentuh seri Metal Gear Solid ataupun belum. Perkembangan Iterasi Kelima Sejak Ground ZeroesMelanjutkan cerita dari Metal Gear Solid V: Ground Zeroes, kamu masih akan bermain sebagai Big Boss atau yang kali ini disebut sebagai Venom Snake. Paska kehancuran Outer Heaven oleh serangan Cipher, Snake terbangun dari koma dan kini harus kembali membangun “negara impian” sekaligus membalaskan dendam terhadap Cipher yang telah menghancurkan segalanya. Cerita yang disuguhkan mungkin akan terasa sedikit berbeda dengan apa yang sudah pernah kamu alami dalam seri Metal Gear Solid sebelumnya. Metal Gear Solid V: The Phantom Pain bisa dibilang memiliki ketebalan cerita yang lebih tipis dibanding apa yang kamu temukan ketika suara Snake masih diisi oleh David Hayter. Saya tidak bisa bilang banyak mengenai hal ini karena bisa menjadi spoiler. Meski demikian, cerita yang disampaikan juga menjadi lebih kelam dari seri-seri sebelumnya dan tentu saja masih menarik untuk disimak. Game Karya Hideo KojimaCutscene di Metal Gear Solid V: The Phantom Pain masih tetap memiliki kualitas arahan yang sangat “Hideo Kojima” dan terasa makin sinematik dengan gerakan kamera yang bergoyang-goyang serta penggunaan lens flare berlebihan. Untuk masalah percakapan via codec, hal tersebut mungkin tidak kembali dimunculkan secara penuh tapi masih bisa dirasakan lewat kumpulan percakapan yang ada di pemutar kaset. Karakter yang muncul juga mungkin tidaklah sebanyak seri Metal Gear Solid yang sebelumnya dan mungkin tidak terlalu begitu berkesan. Beberapa karakter bahkan sudah pernah disebutkan dalam Metal Gear Solid: Peace Walker. Perjuangan Snake dalam game ini dimulai pada tahun 80-an, namun tidak terasa seperti zaman ketika A-ha merajai tangga lagu di berbagai belahan dunia. Persenjataan dan perlengkapan yang tersedia terasa seperti layaknya tahun 80-an, namun dengan elemen sci-fi futuristis. Sedikit berlebihan, namun entah mengapa masih bisa dipercaya. Latar di Afghanistan yang dipenuhi padang pasir juga membuat segala sesuatu terlihat sangat kontras, entah dari segi lingkungan dengan konsep sci-fi ataupun cerita dengan karakternya. Game Stealth Padat IsiGameplay yang dihadirkan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain sangatlah padat konten. Jika di seri-seri sebelumnya Metal Gear Solid akan dipenuhi narasi cerita yang luar biasa dengan kendali yang sulit dikuasai, maka Metal Gear Solid V: The Phantom Pain memiliki gameplay yang sangat luar biasa namun dengan porsi cerita yang lebih sedikit. Bila harus dijelaskan dengan satu kalimat, maka Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah sebuah game third-person shooter stealth action open-world yang dilengkapi elemen simulasi. Dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, kamu akan menghabiskan kebanyakan waktu pada suatu daerah di Afghanistan yang liar dan tandus. Seperti layaknya sebuah game open-world, kamu akan menerima berbagai misi utama dan misi sampingan yang bisa kamu lakukan kapanpun. Masing-masing misi akan memberikan berbagai imbalan yang berguna untuk memperkuat perlengkapan hingga markasmu. Kendali yang NyamanInti permainan dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain masih tetap sebuah game stealth action. Kamu dituntut untuk menyelesaikan sebuah misi tanpa meninggalkan jejak dan tanpa menimbulkan suara. Jika kamu berhasil, maka imbalan yang kamu dapat akan semakin besar. Untungnya, demi menuntaskan misi dengan sempurna, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain dilengkapi dengan kendali yang sangat nyaman dan mudah dikuasai. Setiap gerakan yang dilakukan Snake, baik itu menunduk, merangkak, berlari, menembak, atau melakukan manuver CQC bisa dilakukan dengan sangat mudah. Skema kendali yang disediakan sangat terasa natural dan saya rasa bisa digunakan dengan mudah bagi pemain lama maupun baru. Sayangnya, sistem cover dalam game ini kurang baik karena saya seringkali tidak bisa menempel dengan sebuah tembok atau barikade. Secara keseluruhan, kendali dalam game ini masih nyaman untuk digunakan untuk pemain game action pada umumnya. Gameplay yang Kaya FiturPerlengkapan yang mendukung kesuksesanmu dalam menjalankan sebuah misi juga sangat menarik. Mulai dari kotak kardus yang ikonik, phantom cigar yang berguna untuk melalui waktu, hingga tinju roket akan tersedia dalam sederet perlengkapanmu. Persenjataan juga rasanya tidak perlu ditanyakan lagi karena masing-masing senjata memiliki karakteristik yang unik serta bisa diperbaharui dengan upgrade. Luasnya pilihan perlengkapan ini membuat kamu bisa membuat metode tersendiri dalam menyelesaikan sebuah misi. Bagaimana caranya untuk mengakses upgrade perlengkapan tersebut? Secara garis besar, kamu harus memperluas Mother Base milikmu dengan berbagai cara seperti merekrut orang hingga melakukan upgrade markas dengan menggunakan berbagai bahan baku yang tersebar di Afghanistan. Mungkin hal ini terkesan seperti sebuah rutinitas, namun rutinitas ini justru terasa cukup menyenangkan. Pengelolaan Mother Base juga memiliki banyak sekali hal yang bisa kamu eksplorasi dan saya pikir dapat membuat kamu ketagihan ketika berusaha memperkuat markas milikmu itu. Dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, kamu bisa merekrut sejumlah orang untuk berkerja di markasmu dengan beberapa macam cara, namun yang paling seru tentunya dengan menggunakan balon Fulton. Balon Fulton akan berfungsi mengirim tahanan, musuh yang pingsan, hewan, kendaraan, bahkan kontainer berisi bahan baku ke Mother Base. Untuk beberapa keadaan, balon Fulton juga bisa digunakan untuk menyembunyikan mayat atau menarik perhatian. Sudah merasa bosan mengumpulkan bahan baku seorang diri? Kirim saja pasukan yang sudah kamu kumpulkan lewat menu Combat Deployment untuk mendapatkan bahan baku, uang, hingga merekrut orang baru tanpa perlu turun tangan. Sekali lagi, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain menunjukkan betapa luas gameplay yang dimilikinya. Tidak berhenti di situ saja. Dalam masalah stealth, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain juga memiliki berbagai cara untuk bisa menyelinap masuk ke pertahanan lawan. Cara-cara seperti masuk ke gorong-gorong, bersembunyi di toilet sambil mengeluarkan “bunyi” yang menjauhkan musuh, berpindah tempat menggunakan kardus, dan sebagainya bisa kamu lakukan untuk bisa menyelesaikan misi tanpa dideteksi musuh sama sekali. Pakaian kamuflase yang kamu gunakan juga sangat berpengaruh pada tingkat visibilitasmu, jadi perhitungkan juga faktor tersebut. Ada juga sistem Buddy di mana kamu bisa memilih satu partner yang nantinya bisa dibawa ke medan pertempuran. Masing-masing partner memiliki kelebihan dan fungsinya sendiri. Tidak lupa juga perlengkapan milik partner yang kamu pilih juga bisa diperbaharui lewat upgrade dan lainnya. Pengalaman dalam bermain Metal Gear Solid V: The Phantom Pain terasa sangat beragam meski kamu memainkan sebuah misi untuk kedua kalinya. Berkat AI musuh yang kompleks, perubahan waktu siang dan malam, efek cuaca yang mempengaruhi penglihatan, pemilihan partner, hingga elemen lainnya yang mempengaruhi performamu di lapangan akan sangat mengubah pengalaman dalam game ini. Yang pasti, ada banyak hal baru yang menantimu walaupun sudah cukup lama memainkan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Penggunaan Fox Engine Secara MaksimalDari tadi saya hanya membicarakan soal gameplay. Bagaimana dengan visualnya? Tidak perlu ditanya lagi, Fox Engine adalah engine game yang mampu menghantarkan kualitas visual di atas rata-rata namun tetap memberikan performa yang sangat stabil. Selama saya memainkan Metal Gear Solid V: The Phantom Pain di PS4, kebanyakan saya tetap merasakan tampilan 60 fps dengan cukup stabil di setiap momen permainan. Hal lainnya yang cukup membuat saya tercengang adalah draw distance yang dimiliki game ini terhitung cukup jauh. Hal ini sangat berpengaruh dalam gameplay terutama ketika kamu harus mengintai markas musuh dari jarak jauh untuk mendeteksi setiap penjaga yang berkeliling. Ditambah lagi, lingkungan yang dihadirkan dalam game ini terasa sangat detail dan indah. Lingkungan Afghanistan yang liar, tandus, namun sekaligus memukau akan membuatmu terhanyut dalam dunia Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Model 3D yang dihadirkan dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain juga terhitung sangat luar biasa. Baik itu Snake maupun karakter musuh biasa tampak memiliki ciri khas unik dan terasa cukup berbeda satu sama lain. Secara teknis, Metal Gear Solid V: The Phantom Pain memiliki performa yang sangat optimal sehingga permainan terasa sangat mulus dan menyenangkan. KesimpulanMetal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah sebuah game yang luar biasa. Mungkin tidak banyak hal yang disampaikan lewat cerita dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Tapi dari segi permainan, game ini berhasil membawakan sebuah gameplay padat konten dengan fitur yang luas serta kendali yang mantap. Saya berani menyatakan bahwa Metal Gear Solid V: The Phantom Pain adalah mahakarya dari Hideo Kojima yang wajib untuk kamu alami sendiri baik untuk penggemar Metal Gear Solid lama maupun pemain baru. PlayStation Store Link (PS3, Asia): Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Rp630.000 PlayStation Store Link (PS4, Asia): Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, Rp770.000 Xbox Store Link: Metal Gear Solid V: The Phantom Pain, $59,99 (Rp880.000)
The post Review Metal Gear Solid V: The Phantom Pain – Game Stealth Padat Isi appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Humble Indie Bundle 15 Menawarkan Game Indie Populer Beserta Mainan Figur Vinyl Posted: 30 Sep 2015 05:20 AM PDT Humble Bundle kembali membuka penjualan paket game indie dengan harga murah melalui Humble Indie Bundle 15. Bundel yang dijual kali ini agak lain daripada yang lain karena tidak hanya berisi game, tapi juga berisi mainan berupa figur vinyl! Tentu saja mainan tersebut baru bisa kamu dapat kalau kamu membayar di atas jumlah tertentu. Game yang ditawarkan dalam bundel ini adalah berbagai game indie yang cukup populer. Dengan membayar minimal $1 (sekitar Rp14.000) kamu akan mendapat Sir, You Are Being Hunted, sebuah game first-person shooter dengan nuansa survival. Kamu juga akan mendapat game puzzle Q.U.B.E. Director's Cut serta game adventure Goodbye Deponia. Selain itu kamu akan menerima kupon diskon yang bisa kamu pakai membeli game Planetary Annihilation: TITANS di Humble Store dengan diskon 66%. Bila kamu membayar di atas nominal rata-rata (saat ini $6,72 atau sekitar Rp97.000) maka kamu akan mendapat tiga game lagi yang sepertinya lebih menarik. Kamu akan mendapat game fighting keren Skullgirls lengkap dengan seluruh DLC. Untuk penggemar strategi, paket ini juga berisi dua game strategi keren yaitu Planetary Annihilation dan Xenonauts. Bila kamu membayar di atas $10 (sekitar Rp140.000), kamu akan mendapat semua game di atas ditambah sebuah game Gang Beasts yang masih ada di tahap Early Access. Lebih menarik lagi bila kamu membayar $25 (sekitar Rp365.000), karena di angka ini kamu tidak hanya mendapat game tapi juga mendapat mainan vinyl. Figur yang diberikan berbentuk karakter dari game Gang Beasts, tapi kamu bebas mewarnai atau mendandaninya sesuka hatimu. Paket tertinggi adalah paket $70 (sekitar Rp1,01 juta). Kamu akan mendapat tidak hanya satu, tapi delapan vinyl figure! Tujuh dari figure yang kamu dapatkan berbentuk karakter Gang Beasts yang didandani menyerupai tokoh-tokoh dalam game di Humble Indie Bundle 15. Sementara satu figur lainnya bisa kamu kustomisasi penampilannya seperti di paket $25. Seluruh game yang kamu dapat dari bundel ini akan tersedia dalam bentuk DRM-free dan juga bisa kamu ambil melalui Steam. Sementara bila kamu membeli paket dengan figur vinyl, maka paket tersebut sudah termasuk biaya pengiriman ke seluruh dunia! Kalau kamu butuh sesuatu untuk memuaskan hasrat koleksi game dan mainanmu, nampaknya Humble Indie Bundle kali ini adalah pilihan yang tepat. Sumber: Humble Indie Bundle 15 The post Humble Indie Bundle 15 Menawarkan Game Indie Populer Beserta Mainan Figur Vinyl appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 September 2015 Posted: 30 Sep 2015 05:00 AM PDT Kreator The Stanley Parable Umumkan Game Baru yang Akan Rilis … Besok!
Mohammad Fahmi – Davey Wreden, kreator dari game super unik The Stanley Parable, tiba-tiba saja mengumumkan game terbarunya yang berjudul The Beginner’s Guide. Tidak ada informasi jelas tentang game ini selain deskripsi bahwa The Beginner’s Guide adalah sebuah game first person dengan fokus naratif. Menariknya, The Beginner’s Guide akan dirilis besok, 1 Oktober 2015, untuk PC dan Mac. SuperCell Merilis Seri Video Animasi Clash of Clans Berjudul Clash-A-Rama
Iqbal Kurniawan – Supercell yang terkenal dengan karyanya Clash of Clans kemarin mengunggah seri animasi kartun dengan latar game tersebut. Episode pertama dari seri yang diberi judul Clash-A-Rama itu menampilkan cerita jenaka dari seorang Builder sok tahu yang berkomentar tentang estetika keindahan sebuah markas. Kamu bisa menonton video tersebut di atas. Review Clash Of Clans – Castle Defense Bertemu Strategi dan Simulasi Horizon Chase di Apple App Store Mendapatkan Diskon Menjadi Rp3.000 Saja!
Iqbal Kurniawan – Game racing keren Horizon Chase yang mengingatkan saya pada seri klasik Out Run sedang mendapatkan diskon menjadi Rp3.000 saja! Tidak dijelaskan sampai kapan promosi ini akan berlangsung, jadi sebaiknya kamu yang belum memilikinya segera mengunduh game ini. Review Horizon Chase – Sarana Bernostalgia yang Sempurna Lihat Uniknya Intro Game of Thrones yang Dipadukan dengan Lingkungan Peta Dunia Azeroth dari World of Warcraft
Risky Maulana – Video di atas bisa jadi merupakan suguhan yang cukup menarik bagi kamu yang menggemari Warcraft dan Game of Thrones di saat yang bersamaan. Coba saja kamu perhatikan beberapa kota seperti Orgrimar, Stormwind, Ironforge, dan beberapa kota lainnya yang hadir menggantikan posisi Winterfell dan lain sebagainya. Ah ... semoga saja season keenam Game of Thrones segera diputar oleh HBO, saya tidak sabar menantikannya. Game Horor Among the Sleep Akan Rilis di PS4
Risky Maulana – Yep, Among the Sleep, game horor yang mengambil sudut pandang seorang anak balita buatan ini sekarang sedang dipersiapkan Krillbite Studio untuk console PS4. Game horor dengan pengambilan kamera first person tersebut rencananya akan dirilis pada 10 Desember 2015. Puzzle & Dragons Coba Lebarkan Sayap dengan Membuat Iklan yang Menghibur
Arya W. Wibowo – Iklan yang dibintangi oleh Colton Haynes dari serial Teen Wolves ini dibuat untuk ditayangkan di televisi. Saat asyik-asyiknya bermain Puzzle & Dragons di kereta, tiba-tiba naga yang ada di game keluar dan menyerang penumpang. Apakah penumpang mampu mengalahkan naga tersebut? Magic Flute by Mozart Digratiskan untuk 48 Jam ke Depan!Arya W. Wibowo – Mulai tanggal 30 September 2015, game puzzle penuh musik Mozart yang mendapatkan penghargaan dari PocketGamer ini digratiskan untuk 48 jam ke depan. Penggratisan ini dilakukan oleh developernya dalam rangka memperingati pertama kali Mozart menampilkan karyanya di Wina, Austia, 30 September 224 tahun yang lalu. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 September 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kumpulan Tip dan Bocoran Seputar Bisnis Digital dari Alif Priyono Eks OLX Indonesia Posted: 30 Sep 2015 03:47 AM PDT Selasa (22/9) lalu, Tech in Asia mengadakan sesi AMA (Ask Me Anything) dengan salah satu figur yang pernah berada di belakang OLX, Alif Priyono. OLX sendiri merupakan sebuah situs e-commerce iklan baris (sebelumnya bernama Tokobagus). Sesi AMA ini digelar dengan durasi 8 jam, mulai pukul 14.00 WIB dan berakhir pada pukul 22.00 WIB. Banyak pertanyaan masuk ditujukan untuk orang yang pernah menyandang berbagai posisi strategis di OLX ini. Ragam pertanyaannya sendiri bervariasi, mulai dari pengalaman bekerja di startup yang perlahan menjadi perusahaan besar, hingga berbagai hal seputar entrepreneurship. Tentunya ada banyak inspirasi, tip, dan nasihat untuk kamu yang ingin mengembangkan startup, bekerja di dalamnya, atau berencana memutuskan menceburkan diri ke ranah entrepreneur. Kami sudah mengkompilasi pertanyaan dan jawaban terbaik yang ada dari sesi AMA kemarin. Penasaran? Simak selengkapnya di bawah ini. P. S. Jawaban di bawah diambil langsung dari komentar Alif Priyono dengan sedikit perubahan mengikuti standar penulisan Tech in Asia. Tidak ada jawaban yang diubah maknanya. Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam membangun fondasi bisnis dan organisasi? Serta apa tantangan membangun bisnis dan organisasi di Indonesia? Menurut saya, hal penting dalam membangun fondasi organisasi bisnis, pertama adalah kita harus memahami posisi bisnis kita saat ini ada di tahap apa dan ekspektasi dalam waktu 1-2 tahun ke depan ingin seperti apa. Nah, dari situ kita akan melihat seberapa besar/kecil kebutuhan organisasi yang akan kita bangun, jenis-jenis klasifikasi pekerjaan, span of control yang diperlukan, dan berbagai hal lainnya. Jumlah orang yang meningkat dan organisasi yang semakin besar, tidak selalu menjadikan bisnis semakin efektif. Untuk bisnis startup, saya sangat menyarankan untuk melihat efektivitas organisasi dari formula “KPI perusahaan dibagi jumlah karyawan”. KPI perusahaan tergantung dari kamu, bisa traction visitor, revenue, profit, dan lainnya. Tantangan sekaligus hal yg sering salah kaprah tentang organisasi (menurut saya) adalah pandangan bahwa semakin besar organisasi, maka bisnis semakin keren. Padahal belum tentu! Menurut saya, organisasi yang terdiri dari 5 orang dan bisa menghasilkan 50 outcome adalah lebih baik daripada 10 orang dalam organisasi tapi hanya bisa menghasilkan 60 outcome. Dari COO, CMO, lalu Head of BizDev, juga sempat menjadi QCS Manager, mana yang paling sulit? Mengapa? Semua sulit! Ketika kita enjoy, kita akan happy, bisa memaknai pekerjaan atau bisnis itu sebagai challenge yang membangun, dan pastinya, akan mendapatkan banyak pelajaran. Mungkin saya akan menjawab mana yang paling challenging? COO adalah yang paling challenging karena saya punya tanggung jawab untuk meningkatkan kualitas teman-teman saya yang jumlahnya lebih dari 100 orang (di Operation and Marketing). Tanggung jawab besar seorang leader adalah bagaimana membantu team member secara rutin meningkatkan kehidupan mereka secara personal dan profesional. Nah, dengan 100 lebih team member, saya punya tanggung jawab besar untuk membuat mereka terus "naik kelas" setiap hari. Bagaimana cara Pak Alif melihat animo netizen dan membangun komunitas sehingga banyak sekali pengguna yang loyal terhadap OLX? Tantangan besar ketika saya di OLX adalah membangun komunitas. Bisnis model OLX sebagai “online classified” memiliki nature yg agak berbeda dengan bisnis model yang fokus sebagai media atau forum. Online classified cenderung memiliki user yang lebih cair (kurang loyal) dibandingkan dengan media atau forum. Tidak ada entry barrier (nol) bagi new user untuk masuk dan menggunakan platform OLX. Sebaliknya, karena media atau forum, biasanya user-nya sangat loyal, sehingga membuat entry barrier bagi new user. Sehingga new user biasanya sangat sulit untuk masuk karena mereka harus menyesuaikan dengan budaya yang dijaga di dalam komunitas tersebut. Solusinya? Berikan service atau layanan yang terbaik, dan user akan returning (kembali) dan mau merekomendasikan kita ke teman, keluarga, dan orang-orang di sekitarnya. Untuk sebuah startup dengan situs yang diurus sendiri (tidak ada admin), apa tip mas Alif agar situs tersebut cukup mendapatkan traffic yang baik? Pertama, cari tahu channel yang paling tepat untuk mempromosikan produk kamu. Biasanya perlu beberapa kali pengujian untuk mendapatkan channel yang paling tepat. Bisa dicoba Google Adwords, Facebook Ads, mobile marketing via ad network, blogger ads, dan lainnya. Untuk yang tidak berbayar, juga perlu disamakan antara medium dengan produknya. Misalnya produk game, mungkin akan cocok kalau founder masuk di komunitas gamer dan menjadi aktivis di sana. Web resmi dan media sosial juga sebaiknya jalan bersamaan. Prinsip dari promosi adalah semakin besar exposure ke pengguna, semakin baik. So, cari medium atau channel yang tepat untuk masuk ke target audience-nya, baru kemudian scale up! Bagaimana sih perasaannya waktu Tokobagus yang sebegitu kuat branding-nya dan lebih enak disebutnya kemudian ganti nama jadi OLX yang namanya jadi lebih susah disebut? Tentunya sedih ya Brand yang sudah sangat terkenal, established selama 10 tahun dan harus kita ganti dengan 3 huruf yang secara pengejaan juga susah untuk orang Indonesia dalam mengejanya. Persiapan yang singkat dan harus memastikan semua running smoothly. Namun, satu hal menarik yang disampaikan Bob (CEO Naspers) waktu itu, dia mengatakan bahwa apapun namanya, entah bernama BUNGA atau yang lainnya, kalau barang itu harum, menarik dan rupawan, orang pasti akan suka.
Ya, akhirnya saya melihat proses rebranding tersebut, dengan perencanaan yang matang, persiapan teknis yg baik, koordinasi tim yang rapi serta strategi komunikasi yang singkat dan jelas, rebranding tersebut berhasil kita lewati dengan seamless impact! Banyak user yang keberatan dengan perubahan nama tersebut, tapi secara keseluruhan pertumbuhan bisnis masih positif tanpa ada unsur negatif atau drop impact pada performance. Bagaimana pembagian jatah aktivitas untuk campaign online & offline? Apakah penting bagi perusahaan digital untuk melakukan offline campaign, dan bila iya, apa yang menjadi benchmark kesuksesan untuk offline campaign selain awareness & activation. Menurut saya, tidak ada formula yg pasti dan tepat untuk komposisi online vs offline :). Kalaupun ada yg bikin formula dan mengatakan formula itu paling tepat, saya tidak percaya. Masing-masing model bisnis, produk, target pasar, situasi bisnis dan tren pasar memiliki variabel yang unik yang akan menentukan channel marketing mana yg paling tepat. Dari pengalaman saya, lebih banyak testing saja. Semakin banyak channel kita tes, kita akan tahu channel mana yg efektif untuk bisnis kita. Untuk perusahaan sebesar OLX (pada saat saya di sana), dimana kita punya kesempatan untuk bertanya ke sister company di 30 negara lain, kita tetap memegang value “We Love to Experiment” karena memang kita ingin mendapatkan channel yang paling efektif untuk KPI tertentu. Perusahaan digital yg berhasil menemukan channel offline yang tepat untuk mengaplikasikan KPI yang spesifik, sebaiknya tetap dilakukan. Biasanya, sisi downside dari offline adalah lack of scalability. Menurut saya, efektivitas marketing channel tidak ditentukan oleh online atau offline-nya, tapi impact-nya terhadap KPI perusahaan kita. So, apapun channel kalau ingin memberikan dampak besar terhadap bisnis, harus dilakukan dengan serius. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Kumpulan Tip dan Bocoran Seputar Bisnis Digital dari Alif Priyono Eks OLX Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Posted: 30 Sep 2015 12:57 AM PDT Back to the Future merupakan game point and click adventure buatan Telltale yang sekaligus merupakan salah satu karya adaptasi film pertama Telltale sebelum nama mereka meroket berkat The Walking Dead dan Game of Thrones. Kini setelah dirilis hampir lima tahun, Telltale berniat untuk merilis game tersebut kembali dalam rangka merayakan hari jadi film Back to the Future yang ketiga puluh. Bila kamu adalah pembaca dengan rentang usia dua puluh tahun ke atas atau memiliki referensi film klasik yang cukup luas, saya pikir ada kemungkinan kamu pernah mendengar film Back to the Future yang sempat dibuat ke dalam game oleh Telltale di tahun 2010 silam. Film ini menceritakan petualangan Marty McFly dan Doc Brown dalam melintasi waktu dengan kendaraan mobil mereka yang bernama DeLorean. Versi game Back to Future sendiri melanjutkan akhir dari kisah film ketiganya yang dirilis tahun 1990 silam. Alkisah mobil DeLorean secara tiba-tiba muncul di hadapan Marty dengan sebuah pesan misterius dari Doc Brown yang hilang. Sebagai orang kedua yang memahami cara kerja DeLorean dan mesin Flux Capacitor, kini semua adalah tugas Marty untuk menjelajahi waktu dan menyelamatkan sang profesor dari paradoks waktu.
Dari informasi yang saya dapatkan, versi Back to the Future: The Game – 30th Anniversary Edition akan menyertakan perbaikan kualitas tekstur dan grafis, penambahan aktor pengisi suara Biff Tannen’s (musuh bebuyutan Marty), serta video wawancara di balik pengerjaan Back to the Future: The Game bersama Telltale. Back to Future: The Game – 30th Anniversary Edition sendiri rencananya akan dirilis pada 13 Oktober 2015 untuk PS4, Xbox One, dan Xbox 360. Tidak ada kabar kapan sekiranya game adventure ini juga akan merambah ke platform Android. Namun apabila kamu memiliki perangkat iOS, kamu bisa membeli versi lamanya secara lengkap cukup dengan harga Rp119.000 saja (gratis untuk episode pertama).
The post Telltale Merilis Ulang Back to the Future: The Game Dalam Rangka Memperingati Tiga Puluh Tahun Film Aslinya appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Nexus 6P, Nexus 5X, Pixel C, dan Chromecast 2; Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui Posted: 30 Sep 2015 12:47 AM PDT Perangkat baru yang ditunggu-tunggu para fanboy Google Nexus akhirnya tiba. Dini hari tadi, pada Google Nexus Events, perusahaan mengumumkan dua varian terbaru dari Nexus, yaitu Nexus 6P dan Nexus 5X. Lalu apa perbedaan kedua perangkat tersebut dengan versi sebelumnya? Apakah menjadi alasan yang kuat untuk beralih? Untuk menjawab hal itu, berikut adalah perbandingan spesifikasi antara versi baru Nexus dengan versi sebelumnya.
Produksi dua vendor berbedaPada versi sebelumnya, Google bekerja sama dengan Motorola untuk memproduksi Nexus 6. Sedangkan untuk Nexus 6P, untuk kali pertamanya Google bekerja sama dengan produsen smartphone asal Cina, Huawei. Smartphone ini seluruh bodinya dibalut dengan bahan metal. Sedangkan untuk Nexus 5X masih tetap diproduksi oleh LG. Menurut ulasan sejumlah media online luar, material yang digunakan pada Nexus 5X pun masih sama dengan versi sebelumnya, yaitu plastik. Walau demikian kedua perangkat tersebut memiliki beberapa kesamaan desain. Pertama adalah letak sensor sidik jari berbentuk lingkaran yang diletakkan di belakang. Kemudian beralih ke bagian depan, keduanya juga dilengkapi dengan dua speaker atas dan bawah untuk menghasilkan suara speaker stereo. Lalu di sisi bawah, keduanya sama-sama menggunakan USB Type-C dengan fitur Fast Charging sebagai pengisi daya dan trasfer data. Layar, kamera, dan prosesorNexus 6 diluncurkan Google tahun lalu, tepatnya pada bulan Oktober 2014. Dilihat dari segi spesifikasi Nexus 6P malah mengalami penurunan ukuran layar dan resolusi kamera dibandingkan versi pendahulunya. Nexus 6 memiliki ukuran tepat 6 inci dan Nexus 6P memiliki layar 5,7 inci. Memang ukuran layarnya hanya terpaut 0,3 inci yang mungkin tidak terlalu berbeda jauh. Hal ini bahkan membuat dimensi Nexus 6P lebih bersahabat. Dari sisi kamera, Nexus 6 dilengkapi dengan resolusi kamera 13 MP dan Nexus 6P lagi-lagi mengalami penurunan spesifikasi yaitu 12,3 MP. Akan tetapi resolusi tidak akan menentukan bagus tidaknya kualitas dari sebuah kamera, termasuk pada kamera smartphone. Melainkan resolusi tersebut akan berpengaruh pada besar kecilnya ukuran foto yang diambil melalui kamera tersebut. Walau memiliki resolusi yang lebih rendah, kamera belakang Nexus 6P memiliki ukuran pixel sebesar 1,55μm yang bisa menangkap lebih banyak cahaya. Hal ini tentunya berguna saat kamu melakukan pengambilan gambar di ruangan yang memiliki pencahayaan buruk. Kamera belakang Nexus 6P juga mampu merekam video 4K layaknya Samsung Galaxy S6 dan iPhone 6s. Di bagian dapur pacu, Nexus 6P telah mengadopsi prosesor terbaru dari Qualcomm, yakni Snapdragon 810 yang memiliki 8-core. Prosesor ini terdiri dari quad-core 1.55 GHz Cortex-A53 dan quad-core 2.0 GHz Cortex-A57. Sedangkan Nexus 6 memiliki prosesor Qualcomm Snapdragon 805 dengan 4-core, yaitu quad-core 2.7 GHz Krait 450. Beralih ke Nexus 5 yang merupakan perangkat lawas yang dirilis Google pertama kali pada bulan Oktober 2013. Tidak disangka, Google masih memperhatikan Nexus 5 dengan melakukan pembaruan di semua bagian, mulai dari layar menjadi 5,2 inci dari 5 inci, kamera 12,3 MP dari yang hanya 8 MP, dan prosesor terbaru yakni Qualcomm Snapdragon 808. Dari segi harga juga tidak beda jauh dengan harga Nexus 5 saat pertama kali muncul di Indonesia. Jadi dengan spesifikasi memukau dan harga yang tidak jauh beda, merupakan dua alasan yang tepat bagi kamu pengguna Nexus 5 untuk beralih ke Nexus 5X. Belum ada informasi detail kapan kedua perangkat tersebut akan masuk ke Indonesia. Akan tetapi keduanya sudah mulai bisa dipesan di Amerika Serikat, Inggris, dan Jepang. Tablet Android baru dari GoogleYa! Selain mengumumkan dua smartphone baru, Google juga mengumumkan Pixel C, sebuah tablet berukuran 10,2 inci dan USB Type-C dengan harga mulai dari $499 (sekitar Rp7,2 juta). Berbeda dengan Chromebook Pixel yang menggunakan sistem operasi Chrome OS, Pixel C malah menggunakan Android 6.0 Marshmallow. Perangkat ini dilengkapi dengan prosesor Nvidia Tegra X1 dan RAM 3GB. Google juga menawarkan sebuah asesoris tambahan berupa keyboard yang membuat Pixel C bisa bertransformasi layaknya sebuah laptop. Selain untuk mengetik, keyboard seharga $149 (sekitar Rp2,1 juta) — Ya! cukup mahal — juga berfungsi sebagai baterai tambahan bagi Pixel C. Chromecast 2 dan Chromecast AudioProduk terakhir yang diumumkan Google adalah pembaruan dari Chromecast, alat streaming konten ke TV dari Google yang menjadi pesaing dari Apple TV. Chromecast 2 memiliki desain yang benar-benar berbeda dari versi sebelumnya dan sekarang dilengkapi dengan Wi-Fi 5Ghz. Selain itu Google juga mengumumkan Chromecast Audio, perangkat serupa dengan Chromecast 2 tapi khusus untuk streaming audio. Dengan alat itu, speaker atau perangkat audio lama kamu akan menjadi canggih kembali karena bisa menerima sumber audio secara nirkabel. Kedua perangkat itu akan dibanderol dengan harga yang sama, yaitu $35 atau sekitar Rp650.000 apabila masuk ke Indonesia. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Nexus 6P, Nexus 5X, Pixel C, dan Chromecast 2; Semua Hal yang Perlu Kamu Ketahui appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Pertarungan Membara Memperebutkan One Piece Berlanjut di PS4, PS Vita, dan Xbox One Posted: 29 Sep 2015 11:34 PM PDT Setelah kehadiran game J-Stars Victory VS yang merupakan turnamen impian para pahlawan dari majalah komik Shonen Jump. Spike Chunsoft bekerja sama lagi dengan Bandai Namco untuk mewujudkan pertarungan dunia bajak laut dengan mengumumkan One Piece: Burning Blood. Game One Piece terbaru ini layak untuk ditunggu-tunggu bagi kamu yang ingin terlibat dalam aksi baku hantam antara bajak laut dan angkatan laut berkekuatan super. One Piece: Burning Blood sebagai game fighting menjanjikan pengalaman penuh dan mendetail untuk para penggemar seri One Piece. Ekspresi para karakter dibuat semirip mungkin dengan versi manga dan anime serta efek kekuatan mereka dibentuk lebih nyata. Diperkenalkan juga sistem pertarungan baru yang berpusat pada elemen-elemen yang hanya ada pada dunia One Piece, seperti buah iblis Logia dan kekuatan Haki yang dapat digunakan untuk menghindar dan bertahan. One Piece: Burning Blood akan dirilis pada tahun 2016 untuk PS4, PS Vita, dan pertama kalinya untuk Xbox One. Karakter yang dapat dimainkan sejauh ini mencakup Luffy, Ace, Sabo, Doflamingo, Crocodile, Enel, Law, dan Bartolomeo. Untuk sementara ini, kamu bisa menikmati kumpulan screenshot dan trailer yang diunggah developer di bawah ini.
The post Pertarungan Membara Memperebutkan One Piece Berlanjut di PS4, PS Vita, dan Xbox One appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Jurnal Video TGS 2015 #02 – Jalan-Jalan di Lantai Tokyo Game Show 2015 Posted: 29 Sep 2015 11:12 PM PDT Penasaran dengan apa saja yang ada dalam lantai pameran Tokyo Game Show 2015 yang telah berakhir minggu lalu? Saya dan Iqbal akan sedikit berbagi tentang apa yang kami temukan dalam hari pertama dan kedua dari Tokyo Game Show 2015 lewat video di atas. Semoga video di atas juga akan memotivasi kamu untuk pergi pada tahun depan. Kalau merasa kurang, simak juga esai foto dari Tokyo Game Show ini! Secara keseluruhan, Tokyo Game Show 2015 masih menjadi acara pameran video game terbesar di Asia pada tahun ini dan memiliki beragam atraksi yang menarik, tapi saya masih merasa bahwa pengumuman game pada tahun ini terasa kurang seru. Mungkin karena banyak game besar sudah terlebih dahulu diumumkan pada acara E3 yang berlangsung sebelumnya. Saya berharap tahun depan Tokyo Game Show akan semakin menarik lagi dan kami dari Tech in Asia bisa kembali hadir dan memberitakan berbagai hal seru di acara tersebut.
Seperti biasa, saya mengajak kamu untuk subscribe ke channel Tech In Asia Games dengan mengklik tombol di atas. Jangan lupa untuk klik tombol like dan share video ini karena hal tersebut sangat berarti untuk kami. Untuk tahu lebih lanjut mengenai apa saja yang ada pada Tokyo Game Show 2015, silakan cek tag TGS 2015 di sini. The post Jurnal Video TGS 2015 #02 – Jalan-Jalan di Lantai Tokyo Game Show 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Kreator Crossy Road Menghadirkan Game Baru Berjudul Shooty Skies Posted: 29 Sep 2015 09:50 PM PDT Nama Hipster Whale melesat ke jajaran developer papan atas di platform mobile berkat kesuksesan Crossy Road yang fenomenal. Game tersebut membawa mereka meraup pendapatan jutaan dolar hingga meraih penghargaan bergengsi pada Apple Design Award 2015. Kini setelah hampir setahun Crossy Road dirilis, Matt Hall dan Andy Sum yang merupakan dua dari tiga orang di tim developer Hipster Whale kembali menghadirkan game baru berjudul Shooty Skies. Game ini diterbitkan di bawah bendera Mighty Games yang juga beranggotakan dua orang developer game lainnya yaitu Ben Britten dan Matt Ditton. Shooty Skies adalah game shooter dengan grafis voxel yang terlihat sangat mirip dengan Crossy Road dan Minecraft. Kamu akan mengendalikan berbagai karakter yang menaiki pesawat sambil menembaki musuh yang datang silih berganti dari bagian atas layar. Seakan terinspirasi dari Crossy Road, Shooty Skies juga mengusung gameplay dan mekanisme yang mirip dengan karya mereka sebelumnya. Kamu dapat mengumpulkan koin di sepanjang permainan untuk membuka akses terhadap karakter maupun kemampuan baru. Kamu juga bisa menonton iklan atau membeli IAP untuk mendapatkan sejumlah koin secara instan. Shooty Skies telah tersedia untuk diunduh di Apple App Store. Berkaca pada pengalaman sebelumnya dengan Crossy Road, tampaknya tinggal masalah waktu hingga game ini akan hadir juga di Android.
The post Kreator Crossy Road Menghadirkan Game Baru Berjudul Shooty Skies appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
PRETA – Hack and Slash RPG dengan Kualitas Grafis Menawan Persembahan dari Nexon Posted: 29 Sep 2015 09:43 PM PDT Nexon Mobile merupakan penerbit yang sudah beberapa kali mencuri perhatian saya lewat judul-judul game yang mereka rilis untuk Android, mulai dari DomiNations, Mabinogi Duel. dan juga Legacy Quest yang sekarang sedang soft launch di negara lain. Nah, selagi menunggu kehadiran beberapa game mereka yang hingga kini belum juga rilis di Indonesia, hari ini saya menjumpai game terbaru Nexon lainnya yang berjudul PRETA. Game mobile yang mengusung genre hack and slash RPG ini mengambil tema petualangan dunia fantasi di sebuah negeri yang memiliki kesamaan dengan judulnya, Preta. Sebagai pendekar dari negeri Preta, tugasmu adalah menjadi yang terkuat dengan cara menjalani serangkaian quest alias grinding seperti tipikal game hack and slash lainnya. Di sini kamu akan menjalani petualangan dari sudut pandang orang ketiga sambil menghajar lawan dengan segenap skill yang kelas karaktermu miliki, dari kelas Sword Master, Chain Master, dan terakhir, Wand Master. Untuk membuatnya berbeda dengan yang lain, PRETA lebih mengandalkan serangan combo brutal diiringi perpaduan grafis mewah yang terlihat sedap dipandang mata. Coba saja kamu saksikan video di bawah ini. Setelah menyaksikannya kamu mungkin setuju bila saya menyebut PRETA sebagai kandidat hack and slash RPG bergrafis terbaik setelah Dungeon Hunter V dan Angel Stone. Saat tulisan ini dibuat, PRETA sekarang sedang menjalani masa soft launch di tujuh negara, antara lain Australia, Kanada, India, Meksiko, Rusia, Spanyol, dan Thailand. Ugh… saya tidak habis pikir kenapa Nexon memilih Thailand sebagai negara tujuan soft launch mereka, namun yang jelas, PRETA akan menjadi pantauan game Nexon ketiga saya setelah Mabinogi Duel dan Legacy Quest. Kita lihat saja nanti, apakah game ini akan hadir di negara kita atau tidak. Google Play Store Link (soft launch): PRETA, gratis
The post PRETA – Hack and Slash RPG dengan Kualitas Grafis Menawan Persembahan dari Nexon appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Mari Bergabung dengan Tim Editorial Tech in Asia! Posted: 29 Sep 2015 08:05 PM PDT Tech in Asia adalah komunitas online untuk semua orang yang tertarik dengan ekosistem startup di Asia. Pengguna Tech in Asia dapat terhubung dengan investor & founder, mengemukakan pendapat mereka, dan juga mengetahui perkembangan terbaru yang terjadi di industri teknologi Asia. Berikut adalah deskripsi pekerjaan dan kriteria yang perlu kamu penuhi untuk bergabung dengan kami: Editor Startup & Teknologi Penuh Waktu (Jakarta)Kami sedang mencari editor berpengalaman yang terhubung dengan dunia startup dan teknologi. Sebagai editor kamu akan membantu kami menjaga kualitas tulisan, mengarahkan para penulis, sampai dengan menghasilkan ide tulisan yang berbobot dan tajam. TLDR: Jika kamu adalah seorang yang fasih dengan dunia editorial, memiliki semangat dan rasa ingin tahu yang besar di industri startup dan teknologi, maka ini adalah pekerjaan yang tepat untuk kamu. Deskripsi pekerjaan:
Kualifikasi:
Penulis Startup & Teknologi Penuh Waktu (Jakarta)Sebagai penulis penuh waktu Tech in Asia kamu akan bertanggung jawab untuk selalu membawakan berita paling up to date dan juga berbobot untuk dibaca jutaan pembaca kami. Pembaca Tech in Asia Indonesia adalah pembaca yang teredukasi dan kritis. TLDR: Jika kamu gemar menulis dan meliput tentang startup dan teknologi, suka bertemu dengan para founder dan berdiskusi langsung dengan mereka maka ini adalah pekerjaan yang kamu cari. Deskripsi pekerjaan:
Kualifikasi:
cKontributor Tech in Asia Indonesia Sebagai kontributor Tech in Asia Indonesia kamu memiliki fleksibilitas untuk bekerja sesuai dengan keadaan kamu, seperti tidak perlu datang ke kantor kami dan dapat bekerja dari mana saja. TLDR: Ini merupakan posisi yang sempurna bagi kamu yang suka menulis dan mengikuti dunia startup ataupun teknologi namun memiliki pekerjaan tetap di tempat lain. Deskripsi pekerjaan:
Kualifikasi:
Kirimkan CV dan juga dua contoh tulisan terbaru (seputar startup dan teknolog) berupa satu tulisan singkat dan satu tulisan kamu dengan subject “Lowongan Tech in Asia” dan posisi yang kamu mau seperti “Lowongan Tech in Asia – Editor” kepada pradipta[at]techinasia.com. Hanya mereka yang berpotensi yang akan kami hubungi kembali. Lamaran dapat dikirimkan paling lambat sebelum akhir bulan Oktober 2015. Jadi, tunggu apa lagi? Barangkali kamu yang kami cari! The post Mari Bergabung dengan Tim Editorial Tech in Asia! appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Tony Hawk’s Pro Skater 5 Dirilis dengan Banyak Kekacauan di Dalamnya Posted: 29 Sep 2015 07:48 PM PDT Adalah hal yang wajar jika game besar rilis penuh dengan bug dan masalah menjangkiti. Hal ini terjadi di Assassin’s Creed Unity, Batman Arkham Knight, dan banyak sekali game AAA lainnya. Meskipun tetap kurang bisa dimaklumi, tapi tidak mengejutkan jika jajaran game tersebut dirilis dengan berbagai eror yang mungkin terlewatkan oleh tim testernya karena memang skala game bersangkutan amat besar. Yang jadi masalah adalah jika sebuah game yang dijual dengan harga game AAA, diterbitkan oleh perusahaan besar, dan sudah memiliki nama melegenda di industri game tiba-tiba dirilis dengan banyak sekali kekacauan. Game yang saya maksud adalah Tony Hawk’s Pro Skater 5. ![]() Ke mana mata kalian memandang?! Sebagai seorang jurnalis game, jujur saja hal ini tidaklah terlalu mengejutkan mengingat trailer Tony Hawk’s Pro Skater 5 yang terakhir kami bahas menyajikan hal-hal yang sama sekali tidak menjanjikan kualitas yang setara dengan harga jual game ini. Tapi sebagai penggemar seri Tony Hawk, saya jelas masih berharap akan ada sebuah keajaiban yang bisa membuat game ini dirilis dengan kualitas tinggi. Tapi ternyata harapan saya harus kandas begitu saja. Meskipun tim Tech in Asia sendiri belum menjajal Tony Hawk’s Pro Skater 5 secara langsung, berbagai laporan dari situs-situs ternama seperti Kotaku, Polygon, The Verge, Eurogamer, Forbes, dan lainnya mengatakan bahwa game ini merupakan kekacauan besar. Bahkan tim Eurogamer sempat membuat kompilasi kekacauan Tony Hawk’s Pro Skater 5 berdurasi dua menit yang direkam dari permainan kurang lebih satu jam.
Dengan banderol harga $59,99 (sekitar Rp880.000) untuk PS4 dan Xbox One, serta $39,99 (sekitar Rp586.000) untuk PS3 dan Xbox 360, Tony Hawk’s Pro Skater 5 jelas cocok untuk dinobatkan sebagai salah satu game terburuk tahun ini. Padahal tidak banyak hal berat yang harus dilakukan untuk membuat Tony Hawk’s Pro Skater 5 menjadi game bagus, mengingat belasan tahun yang lalu saja Neversoft mampu menghasilkan Tony Hawk’s Pro Skater yang berkualitas di mesin PlayStation pertama. Sebagai fan saya jelas kecewa dengan Activision yang sepertinya sangat asal-asalan memberikan perhatian untuk seri yang telah mengenalkan saya dengan berbagai grup musik berkualitas ini. Selain itu fakta bahwa Tony Hawk’s Pro Skater 5 dikembangkan oleh Robomodo, developer di balik tiga game Tony Hawk terburuk sepanjang masa (Ride, Shred, dan HD) jelas merupakan tanda bahwa masalah jelas tidak terletak di seri Tony Hawk, namun terletak di Robomodo. Semoga saja Tony Hawk’s Pro Skater 5 bukanlah akhir dari seri Tony Hawk. Seandainya seri ini masih akan berlanjut, saya juga sangat berharap Neversoft bisa dihidupkan kembali untuk membangkitkan game ini, karena Robomodo jelas terbukti bukanlah tim yang cukup kompeten untuk mewujudkan game yang berkualitas. Bagaimana pendapatmu mengenai kasus ini? Apakah kamu tetap akan menjajal Tony Hawk’s Pro Skater 5 setelah segala berita tidak enak mengenai game tersebut? Atau kejadian ini malah membuatmu tidak akan membeli game baru sama sekali sampai banyak review positif keluar? Sampaikan pendapatmu melalui kolom komentar di bawah. The post Tony Hawk’s Pro Skater 5 Dirilis dengan Banyak Kekacauan di Dalamnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment