Ads

Monday, November 30, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Buletin Berita Game Indonesia – 30 November 2015

Posted: 30 Nov 2015 08:42 AM PST

Pada edisi kali ini hanya sedikit game rilis ataupun berita yang dapat saya kumpulkan. Terdapat tiga game baru yang rilis, sebuah demo yang akan rilis sebentar lagi, serta teaser game dari developer lokal kita.

Game Rilis Minggu Lalu

Eternal Leaf

Eternal Leaf | Screenshot

Eternal Leaf merupakan game idle clicker yang memiliki elemen cerita di dalamnya. Seiring dengan pertumbuhan pohon apel yang kamu pelihara, maka semakin terbuka pula cerita dari game ini. Sebuah kombinasi baru dari idle clicker yang menarik.

App Info
Eternal Leaf
Oniichan -  Nov 28, 2015
Genre:  Adventure
Size:   30M
Installs:  N/A
Gratis

Download


Pilkada The Game

Pilkada The Game | Screenshot

Pilkada The Game menghadirkan berbagai jenis mini game yang bisa kamu mainkan, dengan tema Pilkada tentunya. Jika kamu pernah memainkan Dumb Ways To Die, maka kamu akan familier dengan gaya permainan dari game karya Madfal Studio ini.

App Info
Pilkada The Game
Madfal Studio -  Nov 25, 2015
Genre:  Casual
Size:   14M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download


Indonesian Soccer League

Wandah Wibawanto merilis game Flash terbaru karyanya yang berjudul ISL, alias Indonesia Soccer League. Game yang bisa kamu mainkan dengan gratis ini akan membawa kamu ke game sepak bola ala tahun 1995 sampai dengan 2000-an. Kamu dapat memainkan berbagai klub dari Liga Super Indonesia di sini.

FroyoGames Link: Indonesia Soccer League


Berita Terkini dari Industri Game Indonesia

ADK Games Luncurkan Early Access dari Sekar’s Adventure di Game Jolt

Hari ini, ADK Games merencanakan untuk merilis demo dari game terbaru mereka, Sekar’s Adventure, di Game Jolt. Sekar’s Adventure sendiri adalah sebuah game 3D side-scrolling di mana kamu akan mengendalikan Sekar, pendekar wanita yang ingin membela desanya. Versi ini berbeda dengan Sekar’s Adventure yang pernah dirilis ADK Games sebelumnya di Google Play Store.


Beroang Rilis Screenshot Teaser dari Game Terbaru Mereka, Terdampar 3D: Kuingin Pulang

Terdampar 3D | Screenshot 2 Terdampar 3D | Screenshot 1

Beroang baru saja merilis screenshot dari progres pengembangan Terdampar 3D: Kuingin Pulang. Game yang bergenre survival dan adventure ini membawa kamu untuk bertahan hidup di alam liar hingga datang tim penyelamat.

Facebook Fan Page: Terdampar 3D

The post Buletin Berita Game Indonesia – 30 November 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Mengenal Lebih Dekat Raspberry Pi Zero, Komputer Mungil Seharga $5

Posted: 30 Nov 2015 06:38 AM PST

Raspberry Pi, sebuah perusahaan pembuat komputer terjangkau seukuran kartu kredit baru-baru ini mengumumkan varian terbaru yang lebih mungil dan lebih terjangkau, yaitu Raspberry Pi Zero. Komputer mungil tersebut bahkan dibagikan secara cuma-cuma di dalam MagPi, majalah bulanan yang khusus mengulas dunia Raspberry Pi dan sukses terjual habis dalam waktu empat hari saja.

 

Berikut adalah tabel perbandingan antara Raspberry Pi 2 B dengan Raspberry Pi Zero.

 Raspberry Pi 2 BRaspberry Pi Zero
HARGA$35 (sekitar Rp500.000)$5 (sekitar Rp70.000)
DIMENSI85,60 x 56 x 21mm65 x 30 x 5mm
PROSESOR900Mhz1Ghz
RAM1GB512MB
MEDIA PENYIMPANANMicroSDHCMicroSD
PORT4 USB, 1 LAN, HDMI1 Mini HDMI, 2 Mini USB

Baca juga: Li-Fi, Teknologi Lampu yang Mampu Mengirim Data 100 Kali Lebih Cepat Dibandingkan Wi-Fi

Dari segi harga terlihat Raspberry Pi Zero jauh lebih murah dibandingkan versi sebelumnya. Begitu juga dengan dimensi Raspberry Pi Zero yang mengalami pemangkasan menjadi lebih mungil. Akan tetapi, bukan berarti kinerjanya lebih rendah.

Raspberry Pi Zero menggunakan Broadcom BCM2835, prosesor yang sama digunakan pada Raspberry Pi versi pertama, tapi dengan kecepatan yang sedikit lebih tinggi. Kemampuan grafis Raspberry Pi Zero juga diklaim 40 persen lebih cepat dibandingkan versi sebelumnya.

Namun, ukuran mungil Raspberry Pi Zero juga berimbas pada pemangkasan sejumlah port yang ada di perangkat ini. Port Mini HDMI dan Mini USB di dalam Raspberry Pi Zero harus dikonversi terlebih dahulu dengan kabel tambahan untuk bisa digunakan.

Aksesoris Raspberry Pi Zero

Aksesoris Raspberry Pi Zero

Mini HDMI tersebut mampu mentransmisikan video kualitas 1080p 60fps. Sedangkan Mini USB bisa dihubungkan dengan USB-HUB, sehingga kamu bisa menggunakan lebih banyak perangkat USB sekaligus, seperti Wi-Fi, Keyboard, dan Mouse.

Lalu untuk apa Raspberry Pi Zero?

Ukuran Raspberry Pi Zero memang mungil, tapi tetap merupakan sebuah komputer. Raspberry Pi Zero bisa digunakan untuk berbagai hal. Misalnya radio FM mungil seperti apa yang dibuat oleh Makezin.

Perangkat ini juga bisa digunakan untuk mengubah TV kamu menjadi Home Theater sederhana menggunakan sistem operasi Raspbmc, seperti apa yang dilakukan oleh YouTuber di bawah ini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar utama dari Raspberrypi)

The post Mengenal Lebih Dekat Raspberry Pi Zero, Komputer Mungil Seharga $5 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

6 Startup yang Berpeluang Menaklukkan Asia Tenggara di Tahun 2016

Posted: 30 Nov 2015 05:18 AM PST

Sepertinya tahun 2015 masih menjadi tahun yang menakjubkan bagi startup di Asia Tenggara. Mengacu pada database milik Tech in Asia, jumlah keseluruhan pendanaan venture capital dari kuartal tiga tahun 2014 hingga periode yang sama pada tahun ini ada di angka $1,7 miliar (sekitar Rp23 triliun )—dua kali lipat lebih besar dari setahun sebelumnya.

Meskipun pendanaan di wilayah ini masih jauh dari apa yang didapatkan India, yang mendapat menarik dana investasi startup sebesar $6,4 miliar (sekitar Rp88,5 triliun ), Asia Tenggara masih bisa optimis.

Di penghujung tahun 2015 ini, kita bisa mengintip apa yang akan terjadi pada tahun depan. Dalam artikel ini, kami melacak enam startup yang dapat memberi pengaruh besar di Asia Tenggara tahun 2016, termasuk tren baru yang mereka bawa.


Honestbee: Pertarungan filosofi

honestbee-shopper-720x438

Startup asal Singapura, Honestbee, tampil sebagai layanan yang mengirimkan para pegawai mereka untuk membeli kebutuhan grosir kita. Honestbee adalah versi Asianya Instacart. Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk memperoleh $15 juta (sekitar Rp207,5 miliar) dari investor untuk ekspansi secara regional.

Ini memberi mereka waktu untuk membuktikan bahwa model bisnis mereka bisa berhasil. Dengan pendekatan yang sama, Honestbee dan Happyfresh asal Indonesia berada di posisi yang sama. Redmart-nya Singapura berada di posisi yang lain.

Honestbee percaya mereka dapat berkembang cepat dengan memanfaatkan infrastruktur supermarket yang sudah ada untuk mengirim barang kepada konsumen. Ini adalah model aset rendah yang membutuhkan modal eksternal lebih sedikit.

Redmart menentang pendekatan ini. Mereka merasa model bisnis Honestbee secara keseluruhan lebih tinggi. Bisa-bisa konsumen harus membayar lebih banyak. Redmart lebih memilih membangun infrastruktur dari nol. Biayanya meningkat cepat, tapi tertutupi lewat investasi yang mereka dapatkan.

Tahun 2016 akan menjadi tahun yang krusial bagi keduanya. Bagi Honestbee, mereka perlu meningkatkan volume pemesanan agar bisnis mereka bertahan.

Mereka harus melakukannya tanpa membebankan biaya tambahan terhadap konsumen—atau setidaknya berharap mereka mendapat cukup keuntungan dari konsumen yang tidak keberatan membayar lebih.
Bagi Redmart, mereka perlu mendapatkan lebih banyak pendanaan, khususnya rencana mereka ekspansi ke Hongkong mungkin akan memerlukan investasi yang besar.

Agar Redmart bisa menarik pendanaan, tantangan terberatnya adalah meyakinkan investor akan model bisnis yang belum terbukti kesuksesannya ini. Sebagai pertimbangan, sejauh ini Asia lebih condong terhadap e-commerce dengan aset rendah.

Seperti misalnya Lazada yang berkembang dari perusahaan dengan inventori sendiri menjadi sebuah marketplace. Lalu ada Alibaba, yang saat awal kemunculannya, menghubungkan satu bisnis dengan bisnis lainnya namun tidak bermain di logistik.

Redmart bergerak secara perlahan namun pasti, dan, sejauh yang kami tahu, tahun depan startup ini masih hanya tersedia di Singapura dang Hong Kong, meski telah berdiri sejak tahun 2012.

Baca juga: Rencana Besar RedMart untuk Menjadi "Toko Serba Ada" di Asia Tenggara

GO-JEK: Memberi perlawanan kepada GrabTaxi

Screen-Shot-2015-06-09-at-4-compressed

 

GrabTaxi mungkin bisa dikatakan sebagai rajanya aplikasi booking taksi di Asia Tenggara, namun mereka tetap harus siaga dengan kompetitor yang ada.

GrabTaxi boleh menjadi pilihan teratas saat kita ingin memesan taksi, namun raksasa di bisnis yang sama, Uber, adalah pilihan yang tepat jika kita mencari privasi. Lalu, untuk urusan bus shuttle di Filipina, U-Hop adalah aplikasi on-demand paling utama.

Sedangkan di Indonesia ada GO-JEK, transportasi on-demand berbasis sepeda motor. Popularitas _startup ini "meledak" pada tahun 2015. Meski GO-JEK menolak untuk membeberkan berapa jumlah rider mereka, sebuah sumber mengatakan kepada kami bahwa pertumbuhannya terbilang mengejutkan.
Helm bertuliskan GO-JEK kini bertebaran di jalanan macet Jakarta, dan startup ini berhasil menerima pendanaan dari venturecapital_ papan atas, Sequoia.

Tak diragukan lagi, GO-JEK memiliki target pada tahun 2016. Mereka sedang menghadapi kesulitan dan merasa semakin sulit memuaskan para ridernya. Mereka telah melakukan uji coba layanan pesan antar sebagai bagian dari fitur utama.

Itu selangkah di depan Uber yang hanya berkecimpung di bidang logistik sebagai strategi marketing saja. GO-JEK perlu melewati ujian ini untuk sampai di level tertinggi.

Baca juga: Persaingan Sengit GrabBike dan GO-JEK di Indonesia

Belazee: Bisakah mereka menghadirkan keajaiban di Asia Tenggara?

belazee-720x395

Pada tahun 2015, Magic muncul dari akselarator startup ternama, Y Combinator, dengan pendanaan Sequoia senilai $40 juta (sekitar Rp553,5 miliar).

Keunggulan utamanya? Mereka berfungsi sebagai kurir yang dapat dipesan lewat SMS untuk berbagai keperluan, entah itu berbelanja di Amazon atau memesan makanan di GrubHub. Katakan saja layanan apa yang kita inginkan, dan mereka akan menanyakan kita beberapa pertanyaan sebelum menerima pesanan.

Pada dasarnya, Magic mempermudah kita transaksi dengan layanan e-commerce yang sudah ada. Dan, dengan kenyamanan yang ditawarkan, mereka yakin konsumen mau mengeluarkan biaya ekstra.

Startup semacam ini menjamur di berbagai tempat. Di Asia Tenggara, Be Lazze (atau Be Malas dalam bahasa Malaysia) berada di garis depan setelah mendapatkan seedfunding. Ada juga _startup serupa seperti Djenee (dilafalkan "genie") dan YesBoss. Facebook juga ikut meramaikan persaingan dengan M, yang memadukan mesin dan manusia untuk memenuhi permintaan pengguna.

Kami tak tahu apakah model bisnis seperti ini akan berhasil di Asia—begitupun wilayah lain. Bahkan Magic sendiri belum dapat dikatakan berhasil. Pada tahun 2016, Be Lazee dan kawan-kawan harus membuktikan kalau mereka tidak sedang menuju jurang kegagalan.

Carousell: Ditantang dari segala penjuru

carousell-720x417

Carousell, startup favorit di Singapura saat ini, adalah perusahaan pertama yang bermain di model e-commerce mobile dari konsumen ke konsumen di Asia Tenggara. Carousell adalah salah satu aplikasi gaya hidup yang sedang tren di beberapa negara. Kami dengar, volume barang yang mereka jual mencapai ratusan juta.

Meski begitu, kejayaan mereka sedang dalam ancaman.

Facebook sedang berusaha mengubah layanan mereka lebih ke arah marketplace. Shopee, aplikasi milik Garena, perusahaan teknologi asal Asia Tenggara dengan sumber daya melimpah, termasuk di dalamnya. Selain jumlah unduhan aplikasi mereka fantastis, Shopee punya fitur yang tidak dimiliki Carousel: Pembayaran dalam aplikasi beserta layanan pesan antar.

Dan kami belum menyinggung Tokopedia, Bukalapak, Duriana, dan Trezo. Karena persaingan di bisnis ini semakin ramai, masing-masing harus memilih antara konsolidasi yang tak bisa dihindari atau gulung tikar.

Kami belum melihat bagaimana Carousell akan bereaksi terhadap kedatangan Shopee. Meskipun Carousell adalah yang pertama, mereka belum juga memperkenalkan fitur pembayaran atau logistik. Akankah mereka akan bernasib sama seperti Friendster? Ataukah mereka akan menjawab tantangan dengan percaya diri.

Ninja Van: Menghadapi para raksasa

ninjavan-720x480

Ninja Van melihat booming-nya e-commerce di Asia Tenggara sebagai peluang untuk menyediakan jasa antar satu hari. Startup ini menyatakan telah mengembangkan semacam algoritma untuk mempercepat pengiriman barang, menekan biaya, selain juga lebih dapat diandalkan.

Keunggulan utama Ninja Van adalah mereka mampu menangani permintaan antar barang yang tiba-tiba membeludak. Ini dilakukan dengan memanfaatkan mobil-mobil milik perusahaan lain yang sedang tak digunakan. Baru-baru ini, Ninja Van ekspansi ke Indonesia. Di sini, keandalan layanan mereka akan diuji.

Ninja Van berkompetisi dengan sejumlah pemain lain di wilayah yang sama. Seperti Singpost yang keunggulannya terletak pada kerja sama mereka dengan raksasa e-commerce asal China, Alibaba, dan keahlian mereka mengirimkan barang lintas negara.

Sementara itu, Rocket Uncle juga ingin menguasai bisnis layanan pesan antar satu hari. Bahkan GO-JEK sedang berbenah untuk menjadi pemain di bidang logistik dengan mengandalkan para rider mereka. Anchanto, Courex, dan aCommerce juga membidik pasar yang sama.

Melihat e-commerce akan terus tumbuh di negara berkembang, semua startup ini memiliki kesempatan yang sama untuk bertahan. Namun, mengingat ini adalah permainan volume, ada kemungkinan terjadinya merger.

Iflix: Venture besar milik Patrick Grove?

PatrickGrove-720x348

Patrick Grove mungkin baru saja ditasbihkan menjadi pebisnis internet paling sukses di Asia Tenggara dengan exit terbarunya, iProperty, yang dihargai senilai $534 juta (atau sekitar Rp7,3 triliun) .
Jadi apa rencana Patrick selanjutnya? Lewat situs online streaming iFlix, ia ingin menggulingkan industri TV dan TV kabel di Asia.
Sayangnya, pemilihan waktu untuk terjun di ranah ini tampaknya kurang tepat.

Netflix akan masuk ke Asia. Mereka menghadirkan sekumpulan konten produksi sendiri yang sangat menarik. Belum lagi operator telekomunikasi terbesar di Singapura, SingTel, telah meluncurkan Hooq. HGO Go juga sudah masuk ke Singapura dengan menggandeng perusahaan TV kabel StarHub.

Ditambah lagi, sistem berlangganan konten di pasar berkembang tergolong sukses karena konsumen rela membayar. Ini merupakan ranah yang sangat dikuasai oleh Netflix. Sehingga rencana mereka ekspansi ke Asia bagai gayung bersambut. Netflix sudah diluncurkan di Jepang dan akan memulai debutnya di Singapura, Korea, Hong Kong, serta Taiwan pada tahun 2016.

Pasar di negara berkembang sudah dalam genggaman, namun Netflix belum menunjukkan strategi apa yang akan mereka terapkan. Mengingat rendahnya daya beli konsumen dan enggannya mereka mengeluarkan uang untuk menikmati konten, Netflix mungkin perlu menurunkan skema harganya.

iFlix dan Hooq yang hadir duluan di Asia menawarkan biaya langganan $3 (sekitar Rp41 ribu) per bulan, jauh lebih rendah dari paket paling murah Netflix yang berada di angka $7,99 (Rp109 ribu).

Tak seperti Netflix, iFlix dan Hooq memperbolehkan pelanggan untuk mengunduh video agar bisa ditonton offline. Juru bicara iFlix mengatakan kepada Tech in Asia bahwa ini merupakan fitur penting di negara-negara dengan akses internet lambat dan tak stabil.

"Pengguna tak perlu koneksi internet untuk menikmati tontonan di iFlix. Ini membuka peluang bertambahnya pelanggan serta menyingkirkan keharusan memiliki akses internet berkecepatan tinggi. Pengguna dapat mengunduh saat koneksi sedang bagus, dan menontonnya secara offline saat koneksi sedang lambat. Ini juga menjamin pengalaman menonton yang sempurna bagi pelanggan," tambahnya.

Baca juga: Layanan Internet TV iFlix Akan Segera Masuk Ke Indonesia

(Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post 6 Startup yang Berpeluang Menaklukkan Asia Tenggara di Tahun 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[REVIEW] Surabaya Traffic, Pantau Kondisi Lalu Lintas dengan Info dari Sesama Pengguna

Posted: 30 Nov 2015 05:05 AM PST

Masalah kemacetan bukan hanya terjadi di ibukota Jakarta, namun juga sudah menyebar ke kota-kota besar lainnya. Seperti halnya yang terjadi di kota Pahlawan, Surabaya. Masalah kemacetan di kota tersebut telah melahirkan aplikasi yang fungsinya memberi informasi lalu lintas secara urun daya (crowdsourcing) dari para penggunanya.

Surabaya Traffic, aplikasi Android buatan developer lokal yang dipimpin oleh putra daerah bernama Johan Limantono, resmi diluncurkan pada Oktober 2015. Berdasarkan data dari AppAnnie, Surabaya Traffic telah tersedia di Google Play sejak September 2015. Ketika itu, Surabaya Traffic telah diunduh sebanyak 500 kali.

Kebanyakan kamu berpikir bahwa aplikasi ini layaknya Waze atau aplikasi sejenis yang mengintegrasikan informasi lalu lintas ke dalam peta. Anggapan kamu keliru. Aplikasi membagikan informasi lalu lintas menggunakan foto, detail lokasi, dan deskripsi. Layaknya Instagram.

Informasi-informasi tersebut diunggah oleh pengguna lainnya. Bedanya, kita bisa melihat semua aplikasi tanpa harus berteman dengan mereka. Informasi akan tetap berada di linimasa hingga dua hari setelah diunggah. Setelah itu, informasi akan terhapus secara otomatis.

Bukan hanya informasi kemacetan

screenshot aplikasi surabaya traffic 1

Ketika mengakses aplikasi ini, kita akan langsung diarahkan ke laman utama yang berisi berbagai kategori laporan. Mulai dari cuaca, banjir, lalu lintas, kecelakaan, kebakaran, jalan ditutup, hingga jalan rusak. Meski aplikasi bisa diakses tanpa login, beberapa fungsi hanya dapat kita nikmati setelah login menggunakan akun Facebook.

Setelah login, kita akan melihat sidebar di sebelah kiri yang berisi berbagai opsi, seperti Home, Laporan, Pesan, Teman, Bantuan, dan Logout. Kita dapat chatting dengan sesama pengguna melalui opsi Teman. Pada opsi tersebut, kita dapat melihat siapa saja pengguna yang telah terdaftar dengan Surabaya Traffic.

screenshot aplikasi surabaya traffic 2

Sebelum bisa chatting, kita perlu berteman dulu dengan mereka. Caranya adalah dengan men-tap tombol ikon orang dengan tanda plus di sebelah kanan profilnya. Nantinya, kita dapat melihat notifikasi mengenai aktivitas mereka di aplikasi ini pada laman Pesan.

Baca juga: TemanJalan Coba Pecahkan Masalah Kemacetan Ibu Kota

Ikut melaporkan kondisi lalu lintas

Kamu juga dapat berpartisipasi melaporkan kondisi lalu lintas. Informasi dapat kamu unggah dengan men-tap ikon pensil di sudut kanan bawah layar. Kamu tinggal menambahkan foto, memilih kategori, menulis deskripsi laporan, dan menambahkan detail lokasi. Begitu men-tap tombol Lapor, informasi lalu lintas dari kamu sudah tersedia buat pengguna lain.

Informasi lalu lintas yang tersedia masih terbatas. Wajar, karena aplikasi ini tergolong baru diluncurkan. Dengan bertambahnya pengguna yang aktif melapor, tentu informasinya akan semakin banyak lagi.


Secara keseluruhan, semua fitur di dalam Surabaya Traffic dapat diakses dengan mudah tanpa embel-embel iklan yang mengganggu. Ini menjadi nilai tambah aplikasi ini.

Beberapa aplikasi dengan fungsi serupa yang sudah duluan tersedia adalah NTMC Polri TV yang diluncurkan saat Idul Fitri tahun ini. Aplikasi tersebut memberikan pantauan langsung dari berbagai lokasi di Pulau Jawa.

Sedangkan aplikasi dengan sistem crowdsourcing yang juga banyak diandalkan pengguna jalan sebagai sumber informasi lalu lintas adalah Waze. Tanpa menggunakan aplikasi, kita juga dapat memantau situasi lalu lintas melalui akun media sosial resmi para petugas di lapangan.

Nah, apakah kamu sudah menggunakan aplikasi ini untuk memantau kemacetan? Atau kamu punya aplikasi favorit sendiri? Jangan ragu mengutarakannya di kolom komentar!

App Info
Surabaya Traffic
Surabaya Traffic -  Oct 26, 2015
Genre:  Social
Size:   4.1M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download

Plus

  • Seluruh fitur dapat diakses tanpa lag
  • UI/UX sederhana dan intuitif
  • Linimasa ala media sosial berisi informasi dari sesama pengguna

Minus

  • Kualitas foto laporan bergantung pada kamera smartphone pengguna
  • Tidak bisa melakukan pencarian lokasi
  • Belum dilengkapi dengan peta

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar Kars Alfrink)

The post [REVIEW] Surabaya Traffic, Pantau Kondisi Lalu Lintas dengan Info dari Sesama Pengguna appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 November 2015

Posted: 30 Nov 2015 02:45 AM PST

Update Terbaru Clash of Clans Akan Menghadirkan Sistem Donasi Spell

Iqbal Kurniawan Melanjutkan kabar seputar update Town Hall level 11 yang akan hadir pada Clash of Clans, Supercell mengumumkan sebuah fitur baru yang akan hadir pada game tersebut. Fitur ini memungkinkan para pemain untuk mendonasikan spell kepada rekan satu guild. Kamu bisa melihat detail lebih lanjutnya di sini.

Review Clash Of Clans – Castle Defense Bertemu Strategy dan Simulasi


Menangkan 500 ICE di Vainglory dengan Merespons Kicauan dari Super Evil Megacorp

Iqbal Kurniawan – Super Evil Megacorp belum berhenti membagikan mata uang IAP di dalam Vainglory secara cuma-cuma. Melalui program bertajuk Monday Motivation, mereka mengajak para pemain Vainglory untuk merespons kicauan mereka di Twitter dengan hadiah 500 ICE.

Kamu cukup membalas kicauan di atas menggunakan akun Twitter milikmu sambil menyertakan hashtag #MondayMotivation. Siapa tahu kamu beruntung.

Review Vainglory – MOBA (Hampir) Sempurna untuk Smartphone dan Tablet


Kebingungan Menentukan Game Favorit Kamu? Mungkin Situs Ini Bisa Membantu

Final Fantasy Tactics War of the Lions | Featured

Arya W. Wibowo – GameFAQs baru saja mengadakan survei mengenai Best.Game.Ever yang terdiri dari 128 game klasik maupun  masa kini. Tentunya akan cukup repot jika kamu mengurutkannya sendiri. Untuk memudahkannya, seseorang membuat sebuah situs yang mempermudah kamu mengurutkan game favorit sepanjang masa milikmu yang bisa kamu temui pada tautan di bawah ini.

Link Situs: GameFAQs Sort


Fan The Doctor, Simaklah Trailer Awal dari Valentino Rossi The Game

Arya W. Wibowo – Ingin merasakan bagaimana menjadi sang legenda MotoGP ini? Kini Valentino Rossi akan hadir dalam game miliknya sendiri yang berjudul Valentino Rossi The Game. Pada trailer ini terlihat Rossi mengendarai mulai dari motor MotoGP, trail, hingga mobil reli. Mari kita tunggu kabar berikutnya.


Nilai Sendiri Dengan Telinga Kamu Seberapa Mirip Aransemen Musik One Man Orchestra Ini Dengan Intro Game Fallout 4 Versi Asli

Risky Maulana – Masih bermain Fallout? Jika iya, maka video di atas akan menjadi undangan kecil bagi otak kamu untuk kembali menyusuri kerasnya kehidupan Commonwealth Boston di Fallout 4.

Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat


Simak Betapa Jeniusnya Anak Ini Saat Membawakan Ulang Lagu “Lugia” Dari Pokemon Seorang Diri

Risky Maulana – Masih seputar musik, berita kali ini datang dari seorang anak berusia sembilan tahun yang membawakan ulang musik berjudul “Lugia” dari Pokemon. Sekedar informasi buat kamu, Lugia sendiri adalah nama monster legendaris yang menjadi maskot sampul Pokemon Emerald. Musik yang dimainkan anak tadi merupakan musik latar yang mengiringi bagian film Pokemon The Movie: 2000, di mana Lugia muncul saat karakter Melody memainkan Ocarina miliknya.


Cek Daftar Easer Egg Fallout 2 Melalui Video dari Did You Know Gaming di Sini!

Mohammad Fahmi – Fallout 2 adalah game yang sangat besar, dan tentunya ukuran raksasa itu memberikannya kesempatan untuk memasukkan begitu banyak easter egg. Baru satu menit pertama dari video ini saja, kamu sudah akan langsung disajikan dengan berbagai referensi film klasik yang keren-keren. Cek lengkapnya di atas!

Nostalgia Review Fallout 2 – RPG Klasik dengan Tema Kiamat Nuklir Terbaik di Masanya


Mario Lawan Minecraft? Siapa yang Menang?

Mohammad Fahmi – Menurut saluran komedi Dorkly, yang menang adalah … aaah rasanya lebih seru kalau kamu tonton sendiri video di atas. Melihat video tersebut rasanya seperti melihat pensiunan yang tengah dihina oleh remaja bandel.

The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 November 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat

Posted: 30 Nov 2015 01:20 AM PST

Sama seperti pendahulunya, Fallout 4 adalah sebuah RPG yang dipadukan dengan sistem FPS dan dipenuhi dengan sangat banyak aktivitas. Cukup banyak untuk membuatmu duduk lama sampai bokongmu menyatu secara alami dengan kursi kesayanganmu. Memang ironis, tetapi Fallout 4 berhasil membuat saya jatuh cinta sepenuhnya kepada sebuah dunia yang kelam, gelap, mematikan, berbahaya, dan terkadang menyeramkan.

Fallout 4 | Concept Art 1

Sama seperti seri Fallout lainnya, kamu sekali lagi akan menjadi seekor burung yang baru keluar dari sangkarnya. Seekor burung di sini tentunya adalah metafora karena kamu akan mengendalikan seorang suami atau istri bahagia yang sedang menikmati hidup bersama keluarganya. Setidaknya selama tiga menit pertama, sebelum bom nuklir meluluhlantakkan dunia dan kamu langsung mengungsi ke dalam Vault, yaitu bungker bawah tanah yang aman dari ledakan nuklir.

Karena suatu masalah yang misterius, kamu menjadi satu-satunya orang yang tersisa di dalam bungker dan akhirnya keluar dari tempat aman tersebut dua ratus tahun kemudian. Jika kamu sudah bertanya dalam hati bagaimana caranya kita bisa hidup selama dua ratus tahun lebih, jawabannya ada di ujung langit.

Fallout yang Semakin Kehilangan Aspek RPG

Dari situlah hidupmu di dunia indah nan mematikan dimulai, dan segalanya yang pernah kamu alami di seri Fallout atau The Elder Scrolls akan kamu rasakan kembali di sini. Kamu akan bertarung, mendapatkan poin EXP, meningkatkan level, mengambil skill yang kamu inginkan, dan seterusnya. Namun tidak seperti seri sebelumnya, Fallout 4 membuat sistem ini jauh lebih simpel dan mudah.

Kamu tetap harus mengalokasikan poin skill ke atribut milik karaktermu yang terdiri dari Strength, Perception, Endurance, Charisma, Intelligence, Agility, dan Luck yang disingkat menjadi SPECIAL. Tidak seperti seri sebelumnya, kamu dapat dengan mudah mengalokasikan poin dari setiap peningkatan level untuk meningkatkan atribut yang kamu kehendaki. Tidak ada batas level di Fallout 4, sehigga kamu bisa meningkatkan seluruh atribut karaktermu hingga batas tertinggi (sepuluh) dan mengambil semua skill yang ada.

Fallout 4 | Screenshot 10

Fallout 4 | Screenshot 4

Fallout 4 | Screenshot 13

Sebagai sebuah RPG, Fallout 4 akan memaksamu untuk meningkatkan atribut, skill, atau memodifikasi persenjataanmu demi menghasilkan serangan yang lebih mematikan. Sekarang akurasi atau atribut lainnya tidak lagi terlalu terpaku dengan skill dalam game. Kemampuanmu dalam menembak dan merespons kini memegang peranan lebih penting dan setiap pertempuran membuatmu merasa seperti sedang memainkan sebuah game FPS dibandingkan dengan RPG.

Meskipun begitu, kamu tetap akan melakukan hal yang sama seperti seri game Bethesda lainnya. Kamu bisa jongkok, mengendap-endap, mengambil barang-barang berharga, dan akhirnya menggila saat bertemu dengan musuh. Namun, kini kamu tidak lagi bergantung pada status maupun level musuh karena monster dengan level lebih tinggi pun tetap bisa kamu bantai. Sebagai rekomendasi, pilihlah tingkat kesulitan yang lebih tinggi untuk tantangan yang lebih seru.

Berbagai Aktivitas Tambahan yang Sangat Seru

Salah satu fitur baru dari Fallout 4 adalah sistem crafting. Kamu tidak lagi terpaku dalam mencari senjata-senjata legendaris langka dan malah akan mengumpulkan barang-barang sampah tidak berharga untuk diproses menjadi berbagai modifikasi mematikan. Hal ini membuat kamu harus terus mengambil berbagai barang rongsokan dan akan selalu frustrasi saat mencapai batas berat yang berakibat hanya bisa berjalan lambat.

Meskipun begitu, sistem ini tetap saja terbilang seru dan menghasilkan kebahagiaan tersendiri bagi saya selaku pencinta RPG yang punya kebiasaan merampas barang apapun. Barang-barang rongsokan ini juga bisa dimanfaatkan untuk mengembangkan pemukiman, salah satu fitur favorit saya di dalam Fallout 4.

Fallout 4 | Screenshot 14

Fallout 4 | Screenshot 5

Kamu dapat bekerja sama dengan penduduk setempat atau mengosongkan beberapa area khusus untuk dijadikan pemukiman yang bisa kamu kontrol. Kamu bisa menarik penduduk baru, membangun berbagai rumah, menanam tanaman, dan sebagainya. Banyak yang mengatakan bahwa memainkan Fallout 4 mirip seperti bermain Minecraft, dan saya sendiri juga sedikit merasa seperti itu.

Fitur pemukiman ini juga akan menguntungkanmu. Kamu bisa mendapatkan uang yang akan dihasilkan oleh toko-toko yang kamu bangun, mendapatkan berbagai sumber daya gratis yang dihasilkan oleh pendudukmu, dan lainnya. Satu fitur tambahan ini langsung membuat waktu bermain saya yang seharusnya bisa selesai dalam waktu 24 jam menjadi dua kali lipatnya. Gameplay serta berbagai fitur seru tadi disertai dengan atmosfer, latar belakang, serta suasana yang akan menghisapmu masuk ke dalam dunia kelam dan penuh dengan detail menarik.

Layaknya semua RPG open world keluaran Bethesda, Fallout 4 bukanlah game dengan latar cerita yang bagus. Akan ada berbagai plot hole atau cerita yang sama sekali tidak masuk akal. Namun ironisnya, berbagai quest yang akan kamu temukan sepanjang perjalanan justru akan menawarkan berbagai cerita yang seru dan menarik.

Fallout 4 | Screenshot 8

Bug yang Merajalela dan Performa yang Cukup Buruk

Salah satu kendala yang saya alami adalah masalah performa. Fallout 4 di PC memang memiliki kualitas grafis yang cukup tinggi meskipun tidak terlalu realistis. Fallout 4 sendiri menggunakan engine yang terbilang sangat tua dan Bethesda berusaha untuk menghasilkan game yang indah melalui berbagai “cara curang”.

Sebagai contoh, tekstur tanah dibuat berukuran 2.048 x 2.048, ukuran yang sangat besar dan menghasilkan lag yang tidak diperlukan. Saya sendiri langsung mencari mod dan berhasil membuat game ini lebih lancar untuk dimainkan tanpa mengurangi kualitas grafis.

Tidak hanya itu, layaknya semua game open world ciptaan Bethesda, Fallout 4 juga dipenuhi dengan bug dan masalah-masalah kecil yang cukup mengganggu. Sebagai contoh, saya beberapa kali tewas terkena ledakan granat bukan karena tidak sempat menghindar, melainkan karena NPC teman saya menghalangi jalan keluar.

Beberapa quest yang saya jalankan juga tidak bisa diselesaikan karena NPC pemberi quest mendadak menjadi agresif tanpa penjelasan apapun. Namun, saya bisa menolerasi masalah ini karena sadar bahwa game yang begitu bebas sudah sewajarnya akan memiliki terlalu banyak bug untuk ditemukan selama masa testing internal.

Game yang begitu bebas sudah sewajarnya akan memiliki terlalu banyak bug untuk ditemukan selama masa testing internal.

Fallout 4 | Concept Art 3

Kesimpulan

Di luar semua masalah tersebut, bagi saya Fallout 4 adalah sebuah game yang nyaris sempurna. Pertempuran yang seru, jumlah quest yang sangat banyak, aktivitas yang cukup bervariasi, hingga berbagai fitur-fitur seru seperti pengembangan senjata dan pemukiman membuat game ini menjadi sangat seru untuk dimainkan.

Saya sendiri belum merasa  bosan setelah menghabiskan lebih dari 130 jam dalam waktu kurang dari dua minggu. Sama seperti seri terdahulunya, game yang satu ini tidak mengecewakan sama sekali. Segera rogoh kocekmu, beli game ini, dan bersiaplah untuk berpetualang. Karena hidup di bumi yang sudah kiamat, tidak pernah seseru ini.

PlayStation Store Link (Asia): Fallout 4, Rp800.000

PlayStation Store Link (US): Fallout 4, $59.99 (sekitar Rp830.000)

Xbox Store Link: Fallout 4, $59.99 (sekitar Rp830.000)

The post Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Digimon Heroes!, Ketika Agumon dan Kawan-Kawan Kepincut Aksi ala Puzzle & Dragons

Posted: 30 Nov 2015 01:08 AM PST

Digimon merupakan salah satu dari sekian judul anime yang kurang banyak mendapatkan porsi game mobile, meskipun dulunya kita berulang kali menemukan versi game lainnya di console. Walau terbilang jarang, setidaknya tahun ini Digimon bakalan ikut meramaikan daftar game mobile terbaru lewat kemunculan Digimon Linkz untuk wilayah Jepang, dan juga Digimon Heroes! yang saat ini dipersiapkan untuk meluncur secara global.

Jika kamu membayangkan sebuah game monster breeding yang diselingi aktivitas bertarung ala Pokemon, maka kamu perlu sedikit menurunkan ekspektasimu terhadap game Digimon bikinan Bandai Namco ini. Mengapa? Well, karena seperti judul tulisan yang kamu baca, Digimon Heroes! mengusung permainan kasual yang lebih menekankan aksi mengoleksi “kartu monster” dibandingkan sisi memelihara monster seperti dalam game pendahulunya.

Digimon Heroes | screenshot 1

Lewat Digimon Heroes! kamu bermain sebagai kolektor monster di dunia digital “File Island” yang porak poranda akibat dilanda perang antar monster berkepanjangan. Sebagai yang terpilih, tugas kamu adalah menunjukkan monster-monster jahat tersebut siapakah yang paling terkuat melalui sebuah aksi match-3 ala Puzzle & Dragons.

Meskipun garis besarnya sama dengan Puzzle &Dragons, namun di sini objek yang kamu pasangkan berbentuk sebuah kartu dengan aneka ragam ukiran rune di atasnya. Setiap rune tersebut mewakili elemen tertentu, yang akan memicu kemampuan monster milikmu ketika kartu tersebut dicocokkan.

Di sini kurang lebih ada dua belas slot kartu yang perlu kamu cocokkan supaya bisa menyerang. Minimal di setiap ronde shuffle, kamu harus bisa melakukan satu atau dua kali serangan sebelum proses mengacak ulang, karena jika tidak musuh akan mulai mengurangi nyawamu secara perlahan.

Digimon heroes | screenshot 2

Sama halnya seperti game puzzle match-3 dengan unsur RPG lainnya, aktivitas mengoleksi dan menggabungkan karakter supaya menjadi kuat akan menjadi rutinitas yang bakalan sering kamu jumpai di sini. Walau permainannya tergolong cukup generik, untungnya Digimon Heroes! dihiasi dengan musik latar yang cukup keren, sehingga saya pikir  kebosanan game semacam ini bisa sedikit diminimalisir berkat latar suara yang menggebu-gebu.

Untuk saat ini Digimon Heroes! baru tersedia di Selandia Baru dan masih belum ada informasi kapan kira-kira Bandai Namco merilisnya ke negara lain. Jika kamu memiliki akun Apple wilayah Selandia Baru, kamu bisa mengunduh Digimon Heroes! melalui tautan di bawah ini.

Apple App Store (Selandia Baru): Digimon Heroes!, Gratis

Nah, seandainya game ini sampai juga di daratan Indonesia apakah kamu berniat untuk mencobanya walaupun dari segi gampely kurang begitu mencerminkan aksi memelihara monster seperti di serial TV? Silakan ramaikan pendapat kamu kolom komentar.

The post Digimon Heroes!, Ketika Agumon dan Kawan-Kawan Kepincut Aksi ala Puzzle & Dragons appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Veritrans: Konsumen E-commerce Indonesia Masih Suka Transaksi via Minimarket

Posted: 30 Nov 2015 12:44 AM PST

Pada tahun 2016, diperkirakan 39,7 persen penjualan e-commerce dunia akan berasal dari Asia Pasifik dengan nilai $856 miliar (sekitar Rp11,7 dwiyar). Sebanyak $4,49 miliar (sekitar Rp61,4 triliun) dari angka tersebut akan "disumbangkan" oleh konsumen e-commerce di Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh Diera Yosefina Hartono, Head of Community Management Veritrans, startup penyedia layanan  payment gateway, dalam acara Campus Visit yang diadakan Tech in Asia di Universitas Paramadina, Jakarta, Jumat (27/11). Mengangkat tema The Rise of E-commerce in Indonesia," Diera juga memaparkan beberapa data berikut ini.

Minimarket masih jadi favorit

Berdasarkan Statistik Pengguna Internet dan Media Sosial Terbaru di Indonesia, Indonesia memiliki sekitar 255,5 juta penduduk. Sebanyak 88,1 juta di antaranya adalah pengguna aktif internet, dan ada 79 juta pengguna aktif jejaring sosial.

Kebanyakan penduduk Indonesia memiliki lebih dari satu gadget. Setidaknya mereka punya smartphone, tablet, dan laptop. Diera memaparkan, ada informasi yang cukup menarik dari acara SES Jakarta 2014. Meski sekitar 85 persen populasi Indonesia memiliki smartphone, namun hanya 40 persen masyarakat yang memiliki akun bank.

"Hal ini menunjukkan mengapa transaksi pembayaran e-commerce melalui minimarket masih diterima di Indonesia, sekaligus potensi pembayaran lewat jalur ini juga masih begitu besar," ujar Diera.

Veritans sendiri menyadari hal ini. Selain menyediakan payment gateway melalui berbagai macam jalur pembayaran, seperti kartu kredit, debit, dan mobile banking, mereka juga mendukung pembayaran lewat minimarket. Seperti diketahui, payment gateway, salah satu pilar dalam dalam e-commerce, merupakan layanan yang memudahkan bisnis online untuk mempunyai banyak metode pembayaran.

Pro dan kontra belanja online

Online Shopper by genderRupanya, perbandingan antara jumlah perempuan dengan lelaki yang berbelanja secara online hampir sama. Berdasarkan data majalah MIX, hingga bulan Maret 2015, dari total konsumen e-commerce, 53 persen di antaranya adalah perempuan dan 47 persen adalah laki-laki.

Online Shopper by gender 2Namun, menurut majalah Marketeers, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tertarik melakukan belanja secara online. Baru 19,6 persen perempuan dan 12,2 persen lelaki dalam data Marketeers yang "berani" berbelanja di e-commerce.

"Masih banyak netizen yang merasa belanja online tidak aman, dibebani biaya pengantaran, bingung, bahkan ada yang tidak pernah terpikirkan untuk belanja secara online," ujar Diera.

Namun, mereka yang sudah pernah merasakan belanja online mengungkapkan kenyamanan yang dirasakan dibanginkan beli barang secara konvensional, seperti tidak perlu repot pergi ke toko, lebih cepat, dan harganya lebih murah.

Walaupun, ada juga yang mengeluhkan beberapa hal, seperti perbedaan antara gambar produk di web dengan barang yang diterima, waktu pengantaran yang lama, hingga penipuan.


Data-data di atas menunjukkan bahwa potensi e-commerce di Indonesia masih sangat potensial. Tidak hanya karena jumlah penduduk yang besar, tetapi juga masih banyak masyarakat yang belum kepincut untuk belanja secara online.

Baca Juga: Ubah Mindset untuk Ciptakan Peluang yang Lebih Baik


Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto)

The post Veritrans: Konsumen E-commerce Indonesia Masih Suka Transaksi via Minimarket appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Demo dari Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 Sudah Tersedia di PS Store Japan! (Plus Trailer Baru)

Posted: 30 Nov 2015 12:20 AM PST

Apa kamu sudah tidak sabar menanti hadirnya seri Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm terbaru? Kalau kamu punya akun PSN Jepang, maka kamu sekarang sudah bisa mengunduh versi demo dari Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 lewat PlayStation Store.

Selain demo, Bandai Namco juga telah menunggah sebuah trailer baru dari Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 yang bisa kamu simak di atas. Untuk trailer kali ini, kamu akan melihat beberapa elemen gameplay yang dapat ditemukan dalam iterasi terbaru seri Ultimate Ninja Storm tersebut. Beberapa di antaranya adalah seperti Leader Change yang pernah saya sebutkan dalam artikel Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 sebelumnya.

Naruto Shippuden Ultimate Ninja Storm 4 - Trailer Screenshot

Fitur lainnya adalah seperti efek kerusakan perlengkapan yang dikenakan karaktermu ketika bertarung. Ya, jika karaktermu atau karakter lawan terkena serangan secara terus menerus, maka perlengkapan seperti pakaian atau armor akan hancur sebagian dan mereka akan terlihat kotor dan dipenuhi luka. Efek seperti ini memberikan kesan “realistis” yang seringkali kamu lihat di komiknya.

Tentunya tidak hanya itu saja fitur yang diperlihatkan pada trailer tersebut. Ada beberapa hal lain seperti Adventure Mode yang memberikan pengalaman layaknya sebuah RPG dan lain sebagainya. Namun, lebih baik jika kamu melihat semuanya sendiri lewat trailer di atas. Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 akan dirilis pada 9 Februari 2016 untuk PS4, Xbox One, dan PC.

PlayStation Store Japan: Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 (Demo Version)

The post Demo dari Naruto Shippuden: Ultimate Ninja Storm 4 Sudah Tersedia di PS Store Japan! (Plus Trailer Baru) appeared first on Tech in Asia Indonesia.

3 Hambatan yang Dihadapi Jakarta dalam Menerapkan Smart City

Posted: 29 Nov 2015 11:25 PM PST

Tak hanya sebagai ibukota, Jakarta juga merupakan kota terbesar di Indonesia. Luas wilayahnya mencapai 661 km2 dengan jumlah penduduk lebih dari 10 juta orang. Demi memberikan pelayanan yang maksimal dan efisien untuk seluruh warganya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang akrab disapa Ahok mencanangkan Jakarta Smart City begitu ia mulai menjabat di akhir 2014 lalu.

Untuk mewujudkannya, Ahok pun membentuk sebuah Unit Pelaksana Teknis (UPT) smart city pada tanggal 2 Februari 2015, yang saat ini dipimpin oleh Setiaji. Agar konsep smart city bisa segera diwujudkan di Jakarta, Ahok telah menyiapkan anggaran sebesar Rp857 juta untuk pembuatan masterplan smart city dan dana Rp34,7 miliar untuk menerapkannya. Namun, dalam perjalanannya yang hampir mencapai setahun, program Jakarta Smart City dinilai belum sukses.

Dalam acara Talk Session yang diadakan di EV Hive, Jakarta, Selasa (24/11), Michael Sianipar, asisten pribadi Ahok, mengatakan kalau ada beberapa hambatan yang dialami Jakarta dalam penerapan smart city. Hambatan itu adalah rendahnya partisipasi publik, kurangnya sumber daya manusia, dan minimnya infrastruktur pendukung.

Rendahnya partisipasi publik

Tampilan dari aplikasi KawalAPBD

Tampilan aplikasi KawalAPBD

Sebagai ibukota negara, Jakarta juga menjadi pusat pemerintahan dan pusat ekonomi Indonesia. Dari total perputaran uang di Tanah Air, 60 persen di antaranya terjadi di Jakarta. Oleh karena itu, menurut Michael, Jakarta punya anggaran pembangunan yang sangat besar, mencapai Rp70 triliun.

“Dana besar tersebut sangat rawan untuk disalahgunakan. Oleh karena itu, salah satu fokus dari smart city adalah bagaimana membuat data anggaran menjadi transparan,” ujar Michael.

Itulah yang mendasari dibuatnya aplikasi KawalAPBD. Dengan aplikasi ini, semua orang bisa melihat dan mengkritisi seluruh rencana pengeluaran, baik yang dibuat oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, maupun yang telah disetujui dan akan dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) DKI Jakarta.

Sayangnya, menurut Michael, partisipasi masyarakat untuk mengkritisi rencana pengeluaran tersebut sangat rendah. Hal yang sama juga terjadi dengan Qlue, padahal masyarakat Jakarta seharusnya sudah bisa melaporkan masalah yang terjadi di tiap wilayah dengan aplikasi mobile tersebut.

“Kita sudah membuat semua fasilitas itu, tapi penduduk Jakarta yang memanfaatkannya masih sangat jarang,” ujar Michael.

Baca juga: Penggunaan Internet of Things (IoT) untuk Pengembangan Smart City di Indonesia

Isu Sumber Daya Manusia

Michael Sianipar, Asisten Pribadi Ahok, dalam acara Talk Session di EV Hive

Michael Sianipar, Asisten Pribadi Ahok, dalam acara Talk Session di EV Hive

Hal lain yang menghambat penerapan smart city di Jakarta adalah kurangnya orang-orang yang mampu membuat perencanaan baik dan merealisasikannya. Di sisi lain, Pemda Jakarta tidak diperbolehkan untuk merekrut para profesional untuk melakukannya.

Salah satu langkah Ahok untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuka kesempatan magang selama tiga bulan di kantor Gubernur DKI Jakarta. Selama tiga bulan, orang-orang yang terpilih akan dibagi menjadi beberapa tim.

Mereka akan diminta untuk membuat proyek-proyek yang bermanfaat, termasuk yang berkaitan dengan smart city. Sejak mulai berjalan pada tahun 2013, ratusan orang selalu mendaftar di setiap periodenya.

“Keuntungan utama dari mengikuti program magang ini adalah akses langsung terhadap semua data yang ada di kantor pemerintah DKI Jakarta, serta kesempatan untuk berhubungan langsung dengan Pak Gubernur,” ujar Michael.

Minimnya infrastruktur pendukung

Taman Suropati, salah satu taman di Jakarta yang telah dilengkapi Wi-Fi (Sumber: disanagimana)

Taman Suropati, salah satu taman di Jakarta yang telah dilengkapi Wi-Fi

Hal lain yang juga menghambat terwujudnya mimpi Jakarta Smart City adalah kurangnya infrastruktur yang mendukung. Pemda DKI Jakarta sebenarnya telah mencoba mengatasi hal tersebut, salah satunya dengan cara memasang Wi-Fi di enam taman publik di Jakarta, serta di tiga Taman Pemakaman Umum (TPU).

Selain itu, Pemda DKI Jakarta juga tengah membangun sebuah Command Center di kantor Gubernur DKI Jakarta (Balaikota), untuk memantau segala hal yang terjadi di Jakarta secara online. Command Center ini dibangun dengan biaya sebesar Rp30 miliar dan dilengkapi dengan co-working space yang bisa digunakan oleh startup-startup yang tertarik untuk memanfaatkan data-data pemerintahan di DKI Jakarta.

Baca juga: Jakarta Smart City Membuka Kesempatan Kerja Sama dengan Startup Lokal

Mengubah UPT smart city menjadi Badan Usaha

Saat ini, UPT smart city berada di bawah Dinas Komunikasi, Informatika, dan Kehumasan DKI Jakarta. Menurut Michael, hal itu dirasa kurang tepat, karena pelaksana smart city seharusnya bisa mengkoordinasikan beberapa dinas, bukan berada di salah satu dinas.

Itulah mengapa, di kemudian hari, UPT smart city ini diharapkan bisa berubah menjadi sebuah Badan Usaha, agar bisa lebih cepat dalam memberikan pelayanan publik yang baik dengan solusi teknologi terbaru. Hal seperti ini telah diterapkan oleh Singapura dengan membuat perusahaan NCS untuk menangani penerapan smart city di negara tersebut.

Bagaimana pendapat kamu tentang penerapan smart city di Jakarta? Apakah sudah berjalan dengan baik? Apa masukan kamu untuk program Jakarta Smart City?

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar thousandwonders dan disanagimana)

The post 3 Hambatan yang Dihadapi Jakarta dalam Menerapkan Smart City appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Li-Fi, Teknologi Lampu yang Mampu Mengirim Data 100 Kali Lebih Cepat Dibandingkan Wi-Fi

Posted: 29 Nov 2015 11:00 PM PST

Li-Fi (Light-Fidelity), teknologi yang memungkinkan transmisi data melalui cahaya kembali mengambil alih perhatian netizen. Velmenni, sebuah startup asal Estonia baru-baru ini menampilkan demo implementasi komersial dari Li-Fi.

Jugnu, nama sebuah lampu LED pintar yang telah dikembangkan Velmenni mampu mengirim data dengan kecepatan 1Gbps. Dikutip dari BBC, hasil pengujian laboratorium secara teori membuktikan bila kecepatan benda tersebut bisa mencapai 224Gbps. Berikut adalah video demo dari lampu pintar itu.

Demo – Visible Light Communication Device for Smartphones from Velmenni on Vimeo.

Pengujian dilakukan di dalam sebuah kantor, yang memungkinkan para pekerja untuk mengakses internet, dan di sebuah ruang industrial yang menyediakan lampu-lampu pintar. Deepak Solanik, CEO dari Velmenni mengungkapkan bahwa teknologi Li-Fi akan mulai digunakan dalam 3 sampai 4 tahun ke depan.

Cara kerja Li-Fi

Cara kerja Li-Fi

Sebuah alat bernama Lamp Driver akan mengkonversi data digital ke lampu LED pintar tersebut. Sementara penerima nantinya akan dilengkapi alat photo-detector untuk mengkonversi cahaya menjadi cahaya digital yang akan dibaca oleh komputer

Baca juga: Sejarah Singkat dan Bagaimana Project Loon Bekerja
Lalu bagaimana Li-Fi bisa mentransmisikan data yang lebih besar dibandingkan Wi-Fi? Bila melihat teori spektrum lampu cahaya terlihat, kemampuanya 10.000 lebih besar dibandingkan spektrum gelombang radio yang digunakan pada Wi-Fi.

Bagaimana Li-Fi bekerja

Sumber gambar dari BBC

Contoh sederhana yang bisa kamu rasakan sekarang adalah cahaya infra-merah tak terlihat pada remot TV mampu mentransmisikan data kurang dari 1.000 bps. Sedangkan lampu LED pintar masa kini—cahaya terlihat—mampu mentransmisikan data yang lebih dari cukup untuk membuat koneksi yang stabil, tapi tetap terlihat seperti cahaya lampu pada umumnya.

Li-Fi diciptakan oleh pakar Fisika asal Jerman, Harald Haas pada sebuah acara TED Talk tahun 2011 lalu. Ia memiliki ide untuk menggunakan lampu sebagai router nirkabel.

Setahun kemudian, Harald kemudian mendirikan perusahaan riset teknologi Li-Fi bernama pureLiFi dengan sejumlah grup yang telah melakukan riset tentang Li-Fi semenjak tahun 2008.

Harald Haas

Harald Haas

Selain mampu mentransmisikan data dengan kecepatan tinggi, kelebihan lain Li-Fi adalah tidak berpengaruh terhadap sinyal radio. Sehingga bisa dimanfaatkan di tempat-tempat yang rentan terhadap gangguan sinyal radio seperti di dalam pesawat.

Bagaimanapun bukan berarti Li-Fi tidak memiliki kekurangan. Cahaya terlihat tidak mampu menembus tembok, seperti apa yang bisa dilakukan oleh sinyal radio di Wi-Fi. Selain itu, untuk saat ini cahaya Li-Fi masih belum bisa diaplikasikan di luar ruangan yang terkenal sinar cahaya matahari langsung, karena akan mempengaruhi sinyal Li-Fi.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar fitur dari Wired)

The post Li-Fi, Teknologi Lampu yang Mampu Mengirim Data 100 Kali Lebih Cepat Dibandingkan Wi-Fi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[REVIEW] Couple: Aplikasi yang Bakal Bikin Kamu dan Pasangan Makin Intim!

Posted: 29 Nov 2015 07:57 PM PST

Kamu yang punya pasangan pastinya sering bertukar foto, video, dan tentunya mengobrol bareng lewat aplikasi chatting. Masalahnya, kemampuan aplikasi chatting seperti WhatsApp atau BBM cukup terbatas. Dari segi privasi, aplikasi-aplikasi tersebut biasanya tidak menyediakan keamanan tambahan seperti kata sandi.

Ini membuat orang iseng yang punya akses ke smartphone kita bisa melihat pesan-pesan mesra kita kepada pasangan. Malas, kan? Nah, bila kamu menginginkan aplikasi yang lebih aman untuk data dan komunikasi antara kamu dan pasanganmu, Couple adalah solusi yang bisa kamu coba.

Media sosial pribadi

depan

Halaman depan (kiri) dan halaman login (kanan) Couple.

Sesuai namanya, semua fitur di dalam Couple hanya terhubung dengan dua orang—kamu dan pasanganmu. Setelah mengunduh aplikasinya, kamu dapat membuat akun menggunakan alamat e-mail-mu. Kemudian kamu bisa memasukkan e-mail pasanganmu dan mengundangnya untuk bergabung dengan Couple.

Setelah undanganmu diterima, secara otomatis Couple akan melakukan pairing antara akun kamu kamu dengan pasanganmu. Baru setelah itu kamu dan pasangan bisa menikmati semua fiturnya. Secara keseluruhan, proses pendaftarannya saya rasakan cukup mudah dan simpel.

Saya juga menyukai tampilan Couple, baik versi iOS maupun Android. Semuanya terlihat indah dan serasi dengan warna dominan putih dan biru muda. Kita bisa menghias bagian menu dan kata sandi dengan foto pasangan kita, sehingga kita tak akan bosan melihatnya.

Meski sederhana, Couple menawarkan berbagai macam fitur yang menarik. Saya merasa Couple adalah gabungan dari berbagai macam aplikasi, seperti WhatsApp, Feel Me, Snapchat, dan lainnya, yang membuat Couple berfungsi lebih dari sekadar media sosial pribadi.

Tempat khusus untuk mengobrol dengan pasangan

Chatting dengan sticker (kiri) dan halaman Moments untuk menyimpan gambar (kanan).

Chatting dengan sticker (kiri) dan halaman Moments untuk menyimpan gambar (kanan).

Dari sekian banyak fitur Couple, yang paling menonjol tentu adalah kemampuan instant messenger-nya. Layaknya aplikasi chatting, Couple juga memberikan fitur Emoji dan stiker yang sebagian dapat kamu gunakan gratis. Selain itu, kamu juga bisa membeli stiker tambahan yang dapat digunakan berdua dengan harga rata-rata $2 (sekitar Rp25.000).

Lewat fitur ini, kamu juga bisa mengirimkan foto dan video. Nantinya, semua foto dan video yang kamu kirim akan terkumpul dalam satu halaman khusus bernama Moments. Sayangnya, Moments hanya menampilkan foto-foto dan video tanpa adanya fitur tambahan yang saya rasa dibutuhkan, seperti album atau penyortiran foto berdasarkan tanggal unggahnya.

Selain lewat aplikasi smartphone, kita juga bisa melakukan chatting di PC dengan menggunakan browser. Ini tentunya memudahkan bagi yang ingin menghubungi pasangan namun tidak bisa membuka smartphone, misalnya di kala bekerja atau meeting.

Sensasi interaksi digital

Fitur interaktif Thumbkiss (kiri) dan Sketch (kanan).

Fitur interaktif Thumbkiss (kiri) dan Sketch (kanan).

Couple menyediakan fitur lain yang dapat kita gunakan untuk berinteraksi secara digital dengan pasangan. Salah satunya adalah Thumbkiss. Dengan Thumbkiss, kita dan pasangan dapat menempelkan jempol di layar smartphone. Saat jempol berada di posisi yang sama, smartphone kita akan bergetar.

Selain Thumbkiss, ada pula Sketch. Dengan Sketch, kita bisa membuat gambar sederhana bersama-sama dengan pasangan kita. Gambar yang dibuat nantinya akan masuk ke Moments dan bisa dibagikan ke media sosial lain.

Baca juga: Kumpulan Aplikasi Chatting untuk Mendapatkan Teman Baru dengan Mudah

Meski awalnya terasa menarik, lama-kelamaan Thumbkiss dan Sketch terasa membosankan, sehingga saya tak lagi menggunakannya. Dua fitur tersebut saya rasakan hanya berfungsi sebagai gimmick bagi pengguna baru.

Fitur LIst (kiri) dan Beacon untuk menginformasikan keberadaan kita kepada pasangan (kanan).

Fitur List (kiri) dan Beacon untuk menginformasikan keberadaan kita kepada pasangan (kanan).

Namun ada satu fitur interaktif yang menurut saya cukup bermanfaat, yaitu Beacon. Dengan Beacon, kita bisa memberitahukan posisi kita kepada pasangan, begitu pula sebaliknya.

Kalau kamu tidak mau pasanganmu tahu di mana keberadaanmu (misalnya saat hendak memberi kejutan), jangan khawatir, kamu bisa menolak permintaan untuk mengirimkan lokasi kepada pasanganmu. Dengan demikian keberadaanmu tidak diketahui.

Keamanan tambahan untuk setiap pesan

Selain fitur-fitur interaktif, Couple juga menawarkan tingkat keamanan yang jauh lebih tinggi dibanding aplikasi sejenis. Ini yang menjadi alasan utama saya tetap setia menggunakanya.

Kemanan pertama didapatkan dari kata sandi berupa empat buah angka. Permintaan kata sandi ini aktif setelah beberapa saat kita tidak menggunakan aplikasi. Durasinya bisa kita atur sendiri, mulai dari satu menit, lima menit, lima belas menit, satu jam, empat jam, atau segera setelah kita menutup aplikasinya..

Baca juga: Spotted, Aplikasi Kencan Asal Jerman Coba Bantu Anak Muda di Indonesia Mendapatkan "Kesempatan Kedua"

Fitur kemananan kedua adalah Secret. Kita bisa mengirimkan foto kepada pasangan yang otomatis dihapus setelah beberapa waktu. Durasi foto terhapus bisa kita tentukan sendiri. Ini berguna saat kita mengirimkan foto memalukan kepada pasangan kita.

Sayangnya, seperti juga Snapchat, terdapat lubang besar dalam fitur ini: pasangan dapat mengambil screenshot saat foto tersebut ditampilkan. Jadi baiknya tetap berhati-hati, jangan pernah mengirimkan foto yang sifatnya terlalu pribadi!

Fitur berbeda di setiap platform

Tampilan Couple saat diakses menggunakan web browser.

Tampilan Couple saat diakses menggunakan web browser.

Pada versi Android, ada satu fitur keamanan tambahan. Kita tidak bisa mengambil screenshot di semua halaman, kecuali foto Secret. Saya merasakan ini sebagai sebuah keanehan: kita tidak bisa mengambil screenshot di bagian yang aman (seperti chatting dan album foto), tapi malah bisa mengambilnya di bagian yang riskan, yaitu pada fitur Secret.

Sementara itu, pada versi iOS, screenshot bisa diambil di semua bagian dan halaman. Saya tidak tahu mengapa ada perbedaan ini, tapi saya harap mereka mengadopsi fitur keamanan tersebut untuk iOS.

Di versi webnya, ada satu fitur tambahan untuk meningkatkan brightness atau kecerahan aplikasi kita. Tujuannya agar pesan kita tidak dapat dengan mudah dibaca dari jarak jauh. Saya cukup menyukai fitur ini, terutama saat membuka laptop dan membaca pesan pasangan di tempat umum.


Meski masih memiliki beberapa kekurangan, secara umum, bagi saya Couple merupakan aplikasi terbaik untuk berbincang dengan pasangan khususnya dari segi desain dan fitur keamanan yang diberikan. Bagaimana menurut kamu?

App Info
Couple - Relationship App
TenthBit Inc. -  Mar 04, 2015
Genre:  Social
Size:   8.4M
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

Plus

  • Dapat diakses di berbagai platform
  • Fitur lengkap
  • Keamanan lebih terjamin
  • Desain menarik dan mudah digunakan

Minus

  • Fitur Secret masih memiliki lubang keamanan
  • Terdapat perbedaan fitur di setiap platform

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar Pixabay)

The post [REVIEW] Couple: Aplikasi yang Bakal Bikin Kamu dan Pasangan Makin Intim! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis