Ads

Wednesday, May 11, 2016

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


6 Startup Indonesia ini Berhasil Masuk ke Kelas Kedua Google Launchpad

Posted: 11 May 2016 07:00 PM PDT

Berhasil dengan program akselerator Google Launchpad kelas pertama yang dimulai pada tanggal 18 Januari 2016 lalu, Google kembali membuka kelas kedua dari program tersebut. Pada tanggal 11 Mei 2016, Google pun memperkenalkan 24 startup yang akan mengikuti kelas kedua dari Google Launchpad tersebut, dan enam di antaranya merupakan startup asal Indonesia.

Google Launchpad sendiri merupakan program akselerator yang fokus mengembangkan startup di negara berkembang seperti Indonesia, Brazil, India, dan Meksiko. Kelas kedua dari program ini akan dimulai pada tanggal 13 Juni 2016, ditandai dengan keberangkatan perwakilan dari seluruh startup peserta ke kantor pusat Google yang berada di Mountain View, Amerika Serikat. Di sana, mereka akan mengikuti bootcamp selama dua minggu.

Punya startup dan ingin mengikuti Google Launchpad? Silakan simak tip berikut

Selama bootcamp, mereka akan mendapat bimbingan dari tim produk Google, dan juga mentor-mentor berkualitas yang tergabung di jaringan Google. Selain itu, startup yang menjadi peserta juga akan mendapatkan pembinaan lanjutan selama enam bulan, dan pendanaan cuma-cuma dari Google.

Berikut ini adalah enam startup asal Indonesia yang akan mengikuti Google Launchpad kelas kedua.

HijUp

Tampilan Situr Hijup | Screenshot

HijUp adalah sebuah e-commerce khusus untuk pakaian muslimah yang didirikan oleh Diajeng Lestari, istri dari CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Berhasil mendapatkan dua kali pendanaan di tahun 2015, HijUp telah mendapat sekitar dua juta pageview setiap bulannya.

Talenta

Tampilan Situr Talenta | Screenshot

Talenta adalah platform software as a service (SaaS) yang bisa digunakan untuk mengelola pegawai dalam sebuah perusahaan. Melalui layanan Talenta, pemilik perusahaan bisa dengan mudah menghitung gaji, mengatur waktu cuti, dan membuat laporan pajak untuk seluruh pegawai.

Jarvis Store

Tampilan Situr Jarvis Store | Screenshot

Jarvis Store adalah sebuah layanan yang bisa membantu kamu dalam membuat situs e-commerce dengan harga yang terjangkau. Mereka saat ini telah bisa digunakan baik dari perangkat desktop maupun mobile. Selengkapnya tentang Jarvis Store bisa kamu simak di artikel ini.

Ruangguru

Situs Ruang Guru - Screenshot

Ruangguru adalah sebuah platform yang bisa menghubungkan para pelajar dengan guru-guru yang berkualitas. Selain itu, mereka juga menyediakan layanan materi pembelajaran yang bisa diakses seacara online.

IDNtimes

 

Tampilan Situr IDNtimes | Screenshot

IDNtimes merupakan sebuah situs berita dengan konten populer, mirip dengan BuzzFeed di Amerika Serikat. Sempat memulai perjalanan mereka dengan membuat portal berita 100 kata, IDNtimes saat ini sudah mendapat pendanaan pada bulan September tahun lalu.

Codapay

Tampilan Situr Codapay | Screenshot

Codapay adalah sebuah penyedia solusi pembayaran yang bisa mempermudah kamu untuk membeli voucer game. Selain di Indonesia, Codapay juga sudah beroperasi di Singapura, dan Filipina.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post 6 Startup Indonesia ini Berhasil Masuk ke Kelas Kedua Google Launchpad appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 11 Mei 2016

Posted: 11 May 2016 06:04 AM PDT

Dua varian warna baru New Nintendo 3DS LL akan diluncurkan di Jepang

New Nintendo 3DS LL Green and Pink | Featured

Iqbal Kurniawan – Dua varian warna untuk New Nintendo 3DS LL yang disebut dengan Lime x Black dan White x Pink tersebut rencananya akan dirilis di Jepang 9 Juni mendatang. Nintendo akan membanderolnya dengan harga ¥20.304 (sekitar Rp2,5 juta), sama dengan harga pasaran New Nintendo 3DS LL yang berlaku saat ini. Belum jelas apakah Nintendo akan meluncurkan kedua varian tersebut di luar Jepang.


Tidak akan ada DLC lagi untuk The Witcher 3: Wild Hunt setelah Blood and Wine

The Witcher 3 Wild Hunt Geralt of Rivia | Featured

Iqbal Kurniawan – Konrad Tomaszkiewicz selaku pengarah game dari CD Projekt Red menyebut tidak akan ada DLC lagi untuk The Witcher 3: Wild Hunt setelah Blood and Wine yang kabarnya akan dirilis akhir bulan ini. Ia mengaku mereka akan beralih fokus untuk mengembangkan game selanjutnya, yaitu Cyberpunk 2077. Walau tidak akan ada ekspansi lagi, CD Projekt Red tetap akan merilis patch untuk The Witcher 3: Wild Hunt guna memperbaiki beragam bug yang ditemukan nanti.

Review The Witcher 3: Wild Hunt – Liar, Luas, dan Indah

Sumber: Eurogamer


Ninja Theory demonstrasikan kualitas grafis Hellblade: Senua’s Sacrifice melalui video trailer 360 derajat

Risky Maulana – Ninja Theory  selaku developer dari game Heavenly Sword, Enslaved, dan DmC, baru-baru ini merilis sebuah video trailer interaktif yang ditujukan untuk memperlihatkan kehebatan engine game terbaru mereka, Hellblade: Senua’s Sacrifice.

Dalam trailer game berdurasi hampir tiga menit tersebut, kita diperlihatkan adegan naratif yang melibatkan karakter Senua, sosok wanita yang merupakan karakter sentral dalam Hellblade. Dengan kualitas tampilan grafisnya yang terbilang cukup apik, akankah game terbaru Ninja Theory ini sukses besar saat dirilis untuk PlayStation 4 dan PC tahun ini? Kita lihat saja nanti.


Miitomo dalam waktu dekat akan memperoleh fitur untuk mengundang teman melalui e-mail dan SMS

Miitomo | Screencap

Risky Maulana – Kabar gembira bagi para pengguna Miitomo! Kamu yang selama ini sulit mencari teman baru di luar jaringan pertemanan Facebook dan layanan Nintendo Miiverse, dalam waktu dekat bisa menambahkan teman lain melalui kontak e-mail dan SMS.

Bagi saya selaku pengguna Miitomo, kehadiran fitur ini jelas sangat berguna karena secara tidak langsung saya juga bisa menambah jumlah anggota pertemanan saya demi memperoleh meteran poin popularitas di Miitomo.

Lupakan Facebook atau Path, Kini Saatnya Kamu Mencoba Miitomo dari Nintendo!

The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 11 Mei 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Berburu Lowongan Pekerjaan dari Berbagai Situs dengan Fitur Urbanhire Search

Posted: 11 May 2016 05:20 AM PDT

Pada bulan Maret 2016 yang lalu, platform rekrutmen Urbanhire telah memperkenalkan layanan Urbanhire for Employers. Dengan layanan berbasis web tersebut, sebuah perusahaan bisa membuat lowongan pekerjaan dan menerima dokumen lamaran pekerjaan secara online. Lowongan pekerjaan yang dibuat juga bisa disebarkan secara otomatis ke media sosial dan situs-situs lowongan pekerjaan yang menjadi rekanan Urbanhire, seperti Indeed, Trovit, CareerJet, dan Karejo.

Tak berhenti dengan layanan tersebut, pada tanggal 11 Mei 2016 Urbanhire pun meluncurkan layanan baru yang bernama Urbanhire Search. Layanan ini merupakan agregator lowongan kerja online, yang bisa menampilkan lowongan pekerjaan dari berbagai situs.

Utamakan lowongan pekerjaan dari perusahaan pengguna Urbanhire

Tampilan Urbanhire Search | Screenshot

Tampilan layanan Urbanhire Search

Urbanhire Search sebenarnya tidak jauh berbeda dengan layanan yang ditawarkan situs pencarian kerja lain seperti Jobstreet dan JobsDB. Namun dengan penyatuan informasi yang dilakukan Urbanhire, kini kamu tidak perlu lagi membuka situs-situs tersebut satu persatu. “Kami melakukan crawl untuk mengambil data-data lowongan pekerjaan yang tersedia,” ujar Hengki Sihombing, CTO Urbanhire, kepada Tech in Asia.

Hengki mengakui kalau layanan ini membuat Urbanhire akhirnya dianggap sebagai pesaing oleh situs-situs lowongan kerja. “Padahal, dengan adanya layanan ini, secara tidak langsung kami justru meningkatkan traffic ke situs mereka. Setiap kali ada pengguna Urbanhire yang membuka lowongan pekerjaan dari situs lain, mereka akan langsung diarahkan ke situs tersebut,” jelas Hengki.

Meski begitu, Benson Kawengian (CEO Urbanhire), menjelaskan kalau Urbanhire punya algoritma tersendiri dalam menampilkan daftar lowongan pekerjaan. “Kami akan mendahulukan lowongan pekerjaan yang dibuat di platform Urbanhire, serta yang relevan dengan apa yang dicari oleh pengguna. Baru setelah itu kami akan menampilkan lowongan pekerjaan yang berasal dari situs lain,” tutur Benson.

Telah digunakan oleh 300 perusahaan

Benson Kawengian (CEO), Hengki Sihombing (CTO) | Foto tim Urbanhire

CEO Urbanhire Benson Kawengian (pertama dari kanan) dan CTO Urbanhire Hengki Sihombing (kedua dari kanan)

Walau baru berjalan beberapa bulan, saat ini layanan Urbanhire telah digunakan oleh sekitar 300 perusahaan. “Pada tahun ini, kami menargetkan untuk bisa merangkul lebih dari 1.000 perusahaan,” ujar Benson.

Benson juga menjelaskan kalau mereka tengah aktif menjalin kerja sama dengan penyedia lowongan kerja yang lain. Urbanhire saat ini telah berhasil menjalin kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) Career Center, dan akan segera meresmikan kerja sama dengan StackOverflow Career. Ia juga mengatakan kalau mereka baru akan meluncurkan aplikasi mobile di akhir tahun ini.

Terkait pendanaan, Benson mengakui kalau Urbanhire mempunyai rencana untuk mendapatkan pendanaan lanjutan. “Namun sampai saat ini, belum ada yang bisa saya katakan,” pungkas Benson.

Sekadar informasi, Urbanhire telah memperoleh investasi tahap awal yang tidak disebutkan jumlahnya dari perusahaan modal ventura lokal RMKB Ventures. Serta diikuti oleh sejumlah angel investor seperti Marissa Soeryadjaya dari keluarga Soeryadjaya—orang terkaya nomor 33 menurut Forbes, Megain Widjaja dari keluarga Sinar Mas Group, dan Farell Sutantio dari keluarga Cimory Group.

Baru-baru ini, ada juga lo startup agregator lowongan kerja asal Australia yang hadir di Indonesia.


Layanan Urbanhire Search ini praktis menjadi salah satu keunggulan Urbanhire bila dibandingkan dengan platform rekrutmen lain, seperti Rekruta dan NetisHR. Dengan menggabungkan layanan rekrutmen dan kumpulan lowongan pekerjaan, Urbanhire berpeluang menjadi jalur penghubung utama antara perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja dengan para pencari kerja di Indonesia.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: SMKN 4)

The post Berburu Lowongan Pekerjaan dari Berbagai Situs dengan Fitur Urbanhire Search appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Ketahui Jumlah Kalori dalam Tiap Makanan dengan Aplikasi Tuingle

Posted: 11 May 2016 04:40 AM PDT

Kalori yang terkandung pada makanan memang tidak mudah untuk langsung diketahui secara kasat mata. Hal ini membuat sekumpulan anak muda, yakni Budi Dawis, Belinda Luis, Ramona Wirawan, dan Kenneth Karta untuk menggarap aplikasi yang memiliki fungsi penghitung kalori melalui foto makanan yang diambil pengguna.

Dengan nama Tuingle, aplikasi ini sudah hadir sejak 2015 di negara asalnya, Australia. Dan baru di 2016, aplikasi Tuingle masuk ke Indonesia dan melakukan lokalisasi ke bahasa Indonesia. Di Indonesia, Tuingle beroperasi di bawah naungan PT Mitra Ravindra Internasional.

Aplikasi Tuingle pertama kali beroperasi untuk platform iOS. Kemudian tidak lama berselang, aplikasinya hadir untuk platform Android.

Mudah memotret makanan layaknya food blogger dengan aplikasi ini

Data dari AppAnnie menyebut bahwa aplikasi ini sudah mendapat lebih dari 10.000 unduhan di platform Android dan iOS.

Akurasi hingga 70 persen

Aplikasi Tuingle | Screenshot 1

Cara kerja aplikasi Tuingle terbilang sederhana. Pengguna tinggal memfoto makanan dan memilih opsi Scan. Kemudian, akan muncul kandungan nutrisi makanan tersebut, seperti lemak, protein, karbohidrat dan kalori.

Co-Founder Tuingle, Budi Dawis mengatakan bahwa saat ini sudah terdapat lebih dari 300.000 jenis makanan yang dapat dideteksi oleh aplikasi. “Bila belum terdeteksi oleh aplikasi, maka akan dijadikan referensi tim untuk menambah kategori makanan tersebut,” ujarnya.

Aplikasi Tuingle | Screenshot 2

Dari total angka tersebut, tim Tuingle mengklaim bahwa akurasi kandungan nutrisi mencapai 70 hingga 80 persen. Budi menambahkan bahwa pihaknya masih bekerja sama dengan para pakar gizi untuk menaikkan akurasi dari makanan yang difoto pengguna.

Terkait dengan pengguna, tim Tuingle menargetkan hingga 100.000 pengguna di akhir tahun 2016. Sedangkan saat ini jumlah pengguna baru berada di titik 10.000 pengguna dengan 70 persen pengguna aktif.

Selain informasi kandungan nutrisi di dalam makanan, aplikasi Tuingle juga menyediakan artikel terkait gaya hidup sehat yang seimbang.

Unduh aplikasi Tuingle melalui:

App Info
tuingle
tuingle -  May 11, 2016
Genre:  Lifestyle
Size:  N/A
Installs:   500 - 1,000
Gratis
Download

Aplikasi dengan fungsi food scanner memang nampaknya baru dimiliki oleh Tuingle. Sedangkan aplikasi sejenis lebih berfokus pada program diet yang lazim dilakukan oleh wanita, seperti Penghitung Kalori.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar Marketeers)

 

The post Ketahui Jumlah Kalori dalam Tiap Makanan dengan Aplikasi Tuingle appeared first on Tech in Asia Indonesia.

NVIDIA Memperkenalkan “Duet Maut” Kartu Grafis GTX 1080 dan GTX 1070

Posted: 11 May 2016 03:44 AM PDT

Pada acara DreamHack yang diadakan di Austin, Texas, pekan lalu, CEO dari NVIDIA Jen-Hsun Huang berhasil membuat ratusan gamer berdecak kagum dan mengelu-elukannya setelah ia mengungkap kepada dunia dua kartu grafis teranyar NVIDIA yang berbasis arsitektur Pascal, GeForce GTX 1080 dan GTX 1070.

Walau tidak terlihat adanya peningkatan yang signifikan dari segi desain dan penamaannya, namun bersiaplah untuk terkejut melihat terobosan terbesar NVIDIA sepanjang sejarahnya. Apa saja yang baru?

NVIDIA GeForce GTX 1080

NVIDIA Memperkenalkan Kartu Grafis Terbaru Mereka GTX 1080 dan GTX 1070|image 2

NVIDIA GeForce GTX 1080 adalah kartu grafis berbasis Pascal yang memiliki VRAM sebesar 8 GB bertipe GDDR5X. Penggunaan tipe VRAM baru pada kartu grafis ini juga memberikan tenaga yang lebih besar pada kinerja kartu grafis secara keseluruhan dengan frekuensi yang lebih tinggi. GTX 1080 memiliki 2560 CUDA core dengan base clock 1607MHz dan 1733MHz serta ditenagai dengan satu 8pin power connector. GTX 1080 hanya membutuhkan daya sebesar 180 watt untuk beroperasi.

Jen-Hsun Huang juga sempat berujar bahwa kartu grafis terbaru NVIDIA ini dapat bekerja lebih cepat bahkan apabila dibandingkan dengan GTX 980 yang bekerja secara SLI. GTX 1080 juga disebut-sebut dapat melebihi kinerja flagship NVIDIA TITAN X hingga 30 persen di atasnya. Whoa.

NVIDIA Memperkenalkan Kartu Grafis Terbaru Mereka GTX 1080 dan GTX 1070|Image 3

Selain itu, GeForce GTX 1080 memiliki 5 port output display, yang terdiri dari 3 DisplayPort 1.4, HDMI 2.0b, dan DVI – kabar baik bagi kamu yang masih menggunakan interface DVI, karena GTX 1080 masih mendukungnya.

Pada kesempatan yang sama Jen-Hsun Huang juga mengumumkan edisi khusus GTX 1080 yang dinamakan GTX 1080 Founders Edition. Versi ini akan menggunakan desain kipas pendingin yang unik, dan bakal tersedia sebelum versi custom yang akan diproduksi oleh manufaktur lain tersedia di pasaran.

Rencananya, NVIDIA GeForce GTX 1080 akan dijual dengan harga US$599 (sekitar Rp8 juta) sementara versi Founders Edition-nya akan dijual US$100 lebih mahal, yakni US$699 (sekitar Rp9,3 juta).

NVIDIA GeForce GTX 1070

NVIDIA Memperkenalkan Kartu Grafis Terbaru Mereka GTX 1080 dan GTX 1070|Image 1

Diumumkan bersamaan dengan GTX 1080, GeForce GTX 1070 adalah varian lain kartu grafis Pascal yang berbasis GP 104. Sama seperti GTX 1080, GeForce GTX 1070 juga dipersenjatai dengan VRAM sebesar 8 GB GDDR5. Tetapi berbeda dengan GTX 1080 yang menggunakan teknologi terbaru GDDR5X, GTX 1070 masih mengadopsi teknologi GDDR5 biasa.

Pihak NVIDIA tidak menyebutkan secara lengkap spesifikasi dari GTX 1070 seperti base clock, memory clock, jumlah CUDA core, serta daya yang dibutuhkan, akan tetapi kami memperkirakan bahwa base clock serta memory clock-nya tidak akan terpaut jauh dengan GTX 1080.

NVIDIA Memperkenalkan Kartu Grafis Terbaru Mereka GTX 1080 dan GTX 1070|Tabel 1

Walaupun di atas kertas spesifikasinya sedikit tertinggal bila dibandingkan dengan GTX 1080, Jen-Hsun Huang sempat mengungkapkan bahwa kinerja GTX 1070 ini dapat melewati kinerja TITAN X pada beberapa kondisi. Sayangnya, Jen-Hsun tidak menjabarkan secara spesifik kondisi seperti apa yang dimaksud.

Sama seperti “kakak”nya GTX 1080, GeForce GTX 1070 juga mendapatkan versi Founders Edition dengan kipas pendingin yang unik dan bekerja lebih baik. Pembeli Founders Edition juga akan mendapatkan kartu grafis mereka sebelum para manufaktur meluncurkan produk mereka ke pasar.

NVIDIA GeForce GTX 1070 akan dijual dengan harga US$380 (sekitar Rp5 juta) sementara versi Founders Editionnya akan dijual dengan harga US$450 (sekitar Rp6 juta).


Banyak mulut yang menganga serta mata yang terbelalak ketika sang CEO NVIDIA mengumumkan teknologi terbaru kartu grafis mereka di DreamHack pekan lalu. Ini merupakan peningkatan yang sangat luar biasa jika dibandingkan dengan teknologi mereka tahun lalu.

NVIDIA Memperkenalkan Kartu Grafis Terbaru Mereka GTX 1080 dan GTX 1070|image 5

Mungkin beberapa tahun lalu kamu hanya bisa gigit jari ketika melihat TITAN X untuk pertama kali, namun kini kamu dapat memiliki sebuah kartu grafis yang melebihi kinerja TITAN X hingga 30 persen dengan harga jual yang “terjangkau”. Melalui seri GeForce 1000 yang mereka gelontorkan ini, NVIDIA semakin menegaskan posisi mereka sebagai raja baru dalam dunia gaming.

Rasanya tidak sabar untuk mencicipi langsung GTX 1080 dan GTX 1070 dalam berbagai pengujian serta benchmark.  Kami akan segera melakukannya, setelah tersedia di pasaran nanti. Apabila kamu sudah berencana untuk melakukan upgrade, sepertinya awal Juni ini adalah waktu yang tepat.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post NVIDIA Memperkenalkan “Duet Maut” Kartu Grafis GTX 1080 dan GTX 1070 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Andalkan Pendekatan Emosional, Marketplace Produk Lokal Ku Ka Raih Ratusan Pedagang Loyal

Posted: 11 May 2016 03:22 AM PDT

Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia, yang saat ini menyumbang 85 persen dari Produk Domestik Bruto (GDP) Indonesia, merupakan sebuah potensi ekonomi yang besar. Seorang investor perumahan asal Indonesia yang telah 15 tahun berada di Amerika Serikat, Titonius Karto (Tito), melihat potensi tersebut dan memutuskan untuk kembali ke tanah air. Ia akhirnya membangun sebuah marketplace khusus untuk UKM yang menjual produk tanah air dengan nama Ku Ka pada bulan September 2015 silam.

Berbekal kecintaannya terhadap produk-produk asli Indonesia, ia mengumpulkan semua penjual pakaian, furnitur, dan aksesori asli Indonesia untuk memasang produk di situs Ku Ka. Pada bulan Maret 2016 yang lalu, Tito pun membuat sebuah marketplace baru yang bernama Kedai Ku Ka, khusus untuk produk makanan, minuman, dan bumbu masak.

“Coba lihat di sekitar kalian. Pasti ada keluarga, tetangga, atau teman kalian yang berjualan sesuatu, baik itu kue lebaran, hijab muslimah, dan aksesori tradisional. Ku Ka dan Kedai Ku Ka hadir untuk membantu mereka semua,” ujar Tito dalam sebuah sesi pertemuan dengan media pada tanggal 10 Mei 2016.

Mengandalkan pendekatan emosional

Titonius Karto CEO KuKa Bersama Tim | Foto

Titonius Karto (kiri), CEO Ku Ka, bersama tim

Dengan platform Ku Ka, para penjual produk lokal yang biasa berjualan lewat media sosial seperti Facebook dan Instagram, tidak perlu repot melayani pembeli yang suka bertanya tentang harga dan cara pembayaran. “Berbagai kerepotan yang dihadapi calon pembeli ketika berbelanja lewat sosial media, seringkali membuat mereka membatalkan pesanan,” ujar Tito.

Berbeda dengan marketplace lain, Ku Ka berusaha untuk membangun kedekatan emosional dengan para penjual mereka. Untuk itu, mereka pun sering mengadakan meet & greet di beberapa kota, agar bisa bertemu dan berdiskusi secara langsung. “Baru-baru ini kami berkeliling ke 12 kota di pulau Jawa, dan setiap pertemuan yang kami adakan dihadiri hingga ratusan pelaku UKM,” tutur Tito kepada Tech in Asia.

Tampilan Situs Kedai KuKa | Screenshot

Tampilan situs Kedai Ku Ka

Salah satu hasil dari pendekatan yang dilakukan Ku Ka adalah kehadiran beberapa pelaku UKM yang menjual produk mereka secara eksklusif di Ku Ka, seperti Sambal Bu Rudi. “Kami sebenarnya tidak melarang mereka untuk berjualan di tempat lain, namun kemudahan yang kami berikan membuat mereka setia berjualan di platform kami,” tutur Tito.

Demi memuaskan para penjual mereka, Ku Ka bahkan bersedia membantu dalam hal pembuatan kemasan dan pengiriman barang. “Kami juga tidak segan-segan untuk membantu para penjual kami untuk membuat foto produk agar lebih menarik dilihat,” jelas Tito.

Saat ini, Ku Ka belum menarik komisi dari para penjual mereka. Namun mulai tahun depan, Ku Ka akan mengambil komisi sebesar lima persen untuk setiap transaksi yang terjadi di platform mereka.

Puluhan transaksi setiap harinya

Tampilan Situs KuKa | Screenshot

Tampilan situs Ku Ka

Sejak berdiri pada bulan September 2015, Ku Ka telah memiliki 554 penjual aktif dengan 3.584 produk. “Demi menjamin kualitas barang yang dijual di Ku Ka, kami selalu melakukan seleksi yang ketat terhadap para penjual kami. Tak jarang kami harus melarang seorang pedagang untuk berjualan di platform kami, karena kualitas produknya yang tidak baik atau cara pengemasannya yang kurang sempurna,” jelas Tito.

Untuk platform Kedai Ku Ka, Tito telah merangkul 252 penjual aktif dengan 418 jenis produk. “Dari platform Ku Ka dan Kedai Ku Ka, kami bisa menerima sekitar 20 hingga 50 transaksi setiap harinya, dengan nilai sekitar Rp10 juta sampai Rp60 juta. Dalam hari-hari tertentu, kami bahkan bisa menerima 500 transaksi dalam satu hari,” ujar Tito.

Untuk membiayai seluruh operasional Ku Ka dan Kedai Ku Ka, Tito mengaku kalau ia masih menggunakan uang pribadinya. “Perkembangan kami sangatlah menakjubkan. Bulan depan kami akan membuka sebuah kantor baru di Yogyakarta, dan saya harap pada awal tahun depan kami sudah bisa mendapatkan pendanaan dari investor yang saat ini telah berkomunikasi dengan kami,” pungkas Tito.

Mengapa banyak e-commerce yang lebih memilih model bisnis marketplace?


Secara umum, konsep marketplace yang diusung oleh Ku Ka tidak jauh berbeda dengan marketplace produk lokal lain seperti Qlapa dan Craftline. Namun dengan aktif melakukan pendekatan, baik kepada pedagang yang belum bergabung maupun yang telah bergabung, tidak mustahil kalau Ku Ka bisa menjadi yang terdepan di bisnis yang persaingannya masih sangat terbuka ini.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Andalkan Pendekatan Emosional, Marketplace Produk Lokal Ku Ka Raih Ratusan Pedagang Loyal appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tukang Reparasi Hingga ART Kini Bisa Dicari Melalui Aplikasi Seekmi

Posted: 11 May 2016 01:58 AM PDT

Seekmi, layanan pencarian jasa yang telah beroperasi sejak April 2015, hari ini, Rabu 11 Maret 2016, meluncurkan aplikasi untuk platform Android dan iOS. Nayoko Wicaksono selaku CEO mengatakan bahwa tujuan peluncuran aplikasi ini adalah untuk mempermudah pengguna mencari jasa yang dibutuhkan.

Ia juga menuturkan bahwa hingga saat ini sudah tersedia sekitar 4.000 penyedia jasa yang ada di Seekmi. Jumlah tersebut tersebar di Jabodetabek. Sedangkan jasa yang sering digunakan adalah reparasi AC, asisten rumah tangga (ART), dan desain interior rumah.

Aplikasi Seekmi | Screenshot 1

Dengan aplikasi ini, arena pertarungan startup dengan layanan pencarian jasa sudah mayoritas beralih ke aplikasi. Penyedia layanan serupa, seperti AhliJasa dana Monolia, juga sudah memiliki aplikasi mobile.

Seekmi tidak bermain sendirian, ada Beres yang siap menantang dalam perang marketplace jasa di Indonesia

Karena aplikasi Seekmi baru diluncurkan di minggu ini, jumlah unduhan juga masih belum banyak. Data dari AppAnnie menyebut bahwa aplikasinya baru mendapat 1.000 lebih unduhan.

Ke depannya, Nayoko menyebut bahwa pihaknya akan lebih banyak menggandeng para penyedia jasa untuk bergabung dengan layanan ini.

Dengan menggandeng penyedia jasa, sama artinya dengan Seekmi sudah membantu pelaku UKM dalam memasarkan produknya secara online.

Unduh aplikasi ini melalui:

App Info
Seekmi
PT Seekmi Global Services -  May 10, 2016
Genre:  Lifestyle
Size:   9.7M
Installs:   1,000 - 5,000
Gratis
Download

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Tukang Reparasi Hingga ART Kini Bisa Dicari Melalui Aplikasi Seekmi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Hearthstone: Whispers of the Old Gods

Posted: 11 May 2016 01:45 AM PDT

Tidak terasa sudah dua tahun saya bermain Hearthstone. Card game yang satu ini cukup singkat dan mudah untuk dimainkan kapan saja, cocok dengan kebiasaan main saya. Harus saya akui, belakangan ini saya sudah mulai vakum dari bermain Hearthstone.

Salah satu penyebabnya adalah ekspansi game yang membutuhkan waktu lama hingga tersedia. Namun semenjak mencoba ekspansi terbaru bertajuk Whispers of the Old Gods ini, saya tahu bahwa saya akan mulai kembali aktif di Hearthstone. Berikut adalah empat alasan mengapa saya (dan mungkin juga kamu) akan kembali lagi memainkan Hearthstone:

Cerita dan dunia yang epik

Hearthstone | Artwork

Salah satu keuntungan para developer Hearthstone adalah mereka sudah punya dunia World of Warcraft sebagai materi untuk ekspansi. World of Warcraft yang menjadi dasar dari Hearthstone adalah sebuah dunia yang luar biasa besar dengan cerita yang epik dan juga panjang.

Kamu dapat memainkan Hearthstone tanpa mengetahui cerita atau latar belakangnya sama sekali. Tapi itu benar-benar akan mengambil bagian besar dan juga keseruan dari Hearthstone.

Ekspansi terbaru kali ini mengambil cerita mengenai dewa kuno. Sebelum dunia Azeroth yang kamu kenal terbentuk, ada dua energi yang mengisi jagad raya, yaitu gelap (selanjutnya disebut Void) dan terang.

Hearthstone Old God | Artwork

Void yang merupakan sebuah energi kegelapan akhirnya menciptakan empat dewa kuno yang menjadi perwakilan entitas fisik mereka. Y’Shaarj, C’Thun, Yogg-Saron, dan N’Zoth, Keempat dewa kuno ini kemudian mengusai Azeroth yang kemudian dikenal dengan Black Empire.

Cerita dan detail dari Hearthstone selalu membuat saya lebih menikmati game ini. Kartu-kartu baru yang ada juga masing-masing mempunyai cerita dan alasan di balik eksistensi mereka. Ada yang merupakan pengikut dewa lama, ada yang terpengaruh dan berubah menjadi jahat, dan banyak lainnya.

Walaupun Hearthstone menggunakan dunia yang sama dengan World of Warcraft, namun mereka bisa menggunakan cerita yang berbeda. Penyederhanaan dan pengubahan mungkin dapat dilakukan untuk menarik para pemain baru.

Tiga belas card pack gratis dan satu Legendary

Hearthstone Free Card | Screenshot 4

Yang saya suka dari Hearthstone adalah, pada dasarnya, kamu bisa mendapatkan kartu apapun (termasuk Legendary) dengan hanya bermain. Namun kali ini, Blizzard memutuskan untuk memberikan para pemain insentif lebih.

Dengan hanya melakukan login dan menyelesaikan dua quest, para pemain akan diberikan tiga belas card pack Whispers of the old Gods (seharga kurang lebih Rp180.000). Termasuk jaminan untuk mendapatkan kartu Legendary C’Thun yang mempunyai mekanisme yang unik.

Desainer Hearthstone merasa bahwa para pemain akan berpikir bahwa C’Thun adalah kartu yang keren. Namun, jika mereka tidak memilikinya, maka itu akan menjadi sesuatu yang mengesalkan. Itulah alasan mengapa Blizzard memutuskan untuk memberikannya kepada semua orang, dan saya setuju dengan mereka.

Mode Standard – sebuah dasar untuk masa depan

Hearthstone Whisper of the old Gods Standard | Screenshot 1

Tidak dapat dipungkiri, fitur paling penting dari ekspansi kali ini adalah mode Standard. Sebelum Whispers of the old Gods, jumlah kartu Hearthstone sudah berjumlah lebih dari tujuh ratus. Bahkan bagi saya yang sudah bermain dua tahun pun, jumlah itu cukup mengintimidasi. Nah, sekarang bayangkan hal itu untuk para pemain baru.

Mode Standard adalah jawaban untuk permasalahan ini. Kamu hanya bisa menggunakan kartu dasar, klasik, dan juga kartu yang berumur maksimal satu tahun kalender ke belakang.

Aturan tersebut mempunyai dua signifikansi penting dalam Hearthstone. Yang pertama adalah pemain baru tidak perlu mengumpulkan begitu banyak kartu baru untuk bisa bermain lebih serius. Tentu saja ada kartu dasar dan klasik untuk dikumpulkan, tapi mereka tidak perlu mengumpulkan ratusan kartu dari ekspansi lain seperti GvG (Goblin vs Gnome) dan TGT (The Grand Tournament).

Yang kedua adalah mode Standard akan membuat permainan lebih bervariasi dengan meta yang bisa terus berganti secara sehat. Sebagai contoh, Dr. Boom (kartu dari ekspansi GvG) adalah salah satu kartu favorit yang bisa dibilang digunakan oleh kebanyakan deck. Jika ekspansi Whispers of the Old Gods tidak menawarkan kartu yang lebih baik, maka permainan dalam mode Standard akan membosankan karena kita akan terus melihat Dr.Boom dipakai.

Dua mekanisme kartu baru yang seru

C'Thun Card | Screenshot 1

Whispers of the old Gods mempunyai tambahan 134 kartu baru dengan 12 kartu Legendary dan 9 kartu baru untuk setiap kelas yang tersedia. Ada kartu yang jelek dan yang bagus, namun saya lebih tertarik kepada dua mekanisme baru yang menarik dalam ekspansi kali ini.

Yang pertama adalah C’thun, kartu Legendary ini akan bertambah kuat jika kamu memainkan kartu-kartu pengikutnya. Ketika kamu memainkan kartu pengikut seperti Beckoner of Evil, maka kedua pemain dapat melihat bahwa C’Thun sedang bertambah kuat.

Mekanisme ini sedikit membangun antisipasi dan juga rasa was-was. Ketika lawan mengeluarkan C’thun, maka jumlah damage yang dibangun selama ini akan langsung dikeluarkan dan disebarkan. Ini bisa langsung membersihkan semua kartu musuh dari board.

Hearthstone Fobbiden Card | Screenshot 2

Sayangnya hanya C’thun dari empat dewa kuno yang mempunyai mekanisme seperti ini. Tiga dewa lain hanya mempunyai mekanisme sederhana walaupun tetap menarik.

Yang kedua adalah Forbidden Spell. Kartu-kartu yang masuk ke dalam kategori ini mempunyai kebutuhan mana sebesar nol, namun akan mempunyai kekuatan sebesar jumlah mana yang kamu punya ketika kartu ini dikeluarkan.

Contoh dari Forbidden Spell adalah Forbidden Flame yang dapat menyerang sebesar 5, 7 atau 10, sesuai jumlah mana yang ingin kamu habiskan. Walaupun dalam jangka panjang kestabilan penggunaan Forbidden Spell perlu dipertanyakan, namun kartu ini tetap mempunyai potensi dan menyenangkan untuk digunakan.


Whispers of the old Gods tidak menawarkan banyak hal yang baru. Waktu tunggu hingga ekspansi ini tersedia pun cukup lama dibanding ekspansi sebelumnya. Ini sedikit mengecewakan, namun apa yang diimplementasikan pada Whispers of the Old Gods merupakan sesuatu yang perlu dan menjadi dasar bagi Hearthstone ke depannya.

Ekspansi kali ini membuat Hearthstone lebih rapi, terstruktur, dan mendorong pemain baru maupun lama untuk main kembali, karena mereka tidak perlu mengejar ketinggalan yang begitu besar dengan pemain lain. Hearthstone: Whisper of the Old Gods adalah sesuatu yang dibutuhkan, namun sebenarnya bisa menjadi update kecil saja.

Situs Resmi: Hearthstone

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

The post 4 Hal yang Perlu Kamu Ketahui tentang Hearthstone: Whispers of the Old Gods appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Hunt Cook: Catch and Serve! – Game Memasak dari Developer Mola Mola!

Posted: 11 May 2016 12:59 AM PDT

Hunt Cook: Catch and Serve! adalah game yang dibuat oleh developer bernama Select Button. Sebelum membuat Hunt Cook, developer Select Button telah membuat game dengan judul Survive! Mola Mola! yang sempat laku keras di beberapa negara Asia Tenggara. Sepertinya Select Button ingin kembali mengulang kesuksesan dari Survive! Mola Mola! dengan membuat game unik yang bercerita lucu.

Hunt Cook memiliki genre simulasi berburu dan manajemen restoran. Cerita dimulai dengan karakter utama perempuan yang bertemu dengan bos sebuah restoran yaitu seekor anjing shiba inu yang dapat berbicara.

Selain itu, karakter utama perempuan yang seharusnya dapat berbicara malah tidak bisa berbicara dan selalu menjawab dengan emoticon. Bersama dengan seekor anjing, kamu akan diajak untuk mengelola sebuah restoran dengan makanan khusus dari hasil berburu binatang liar.

Hunt Cook | Screenshot 1

Banyak hal yang bisa dilakukan pada Hunt Cook, mulai dari mini game menangkap binatang liar sampai dengan memasak makanan untuk disajikan kepada tamu yang datang di restoran. Kamu juga bisa memasang jebakan untuk menangkap binatang liar.

Banyak resep dan juga bahan makanan seperti buah-buahan serta sayur-sayuran yang dapat dikumpulkan. Dari hasil memasak tersebut kamu akan mendapatkan experience untuk menaikkan level dan juga uang untuk membeli senjata, bahan makanan, serta jebakan.

Kamu membutuhkan level yang cukup agar dapat membuka senjata yang dibutuhkan untuk menangkap binatang liar selanjutnya. Selain itu, kamu akan membutuhkan uang yang cukup juga untuk membeli dan upgrade senjata. Pesanan dibagi menjadi dua yaitu Main Order dan Side Order di mana kamu harus menyelesaikan Main Order untuk dapat melanjutkan ke cerita selanjutnya.

Hunt Cook yang free-to-play tidak luput juga dari fitur micro transaction yang berbentuk gem. Banyak fitur yang membutuhkan gem seperti memperluas gudang bahan makanan, menambah tempat memasak, dan juga mempercepat memasak makanan.

Hunt Cook | Screenshot 2

Meskipun begitu, sangatlah mudah untuk mendapatkan gem secara gratis yang sebagian besar dengan rajin menonton iklan dari aplikasi serta membagikan prestasi dalam game melalui media Facebook atau Twitter.

Berkat fitur sharing melalui Facebook dan Twitter, kemungkinan besar Hunt Cook akan menjadi game viral lagi seperti Survive! Mola Mola! Keunikan cerita serta banyaknya hal yang dapat dilakukan pada game adalah salah satu nilai jual terbaik.

Hunt Cook juga menyediakan fitur Hunter Guild yang memberikan daftar teman dengan bahan makanan gratis yang didapatkan dari teman tersebut secara periodik.

Fitur mengundang teman ke Hunter Guild menurut saya kurang baik karena kamu hanya diberikan waktu lima menit saja untuk memberikan kode khusus kepada teman yang akan diundang. Jika melewati waktu tersebut atau kode tersebut telah digunakan oleh temanmu yang lain maka kamu harus memberikan kode baru untuk dapat mengundang lagi.

Menurut saya, Hunt Cook adalah game yang patut dicoba untuk menghabiskan waktu luangmu. Di bawah ini adalah tautan untuk mengunduh game Hunt Cook.

App Info
Hunt Cook: Catch and Serve!
SELECT BUTTON Inc. -  May 05, 2016
Genre:  Simulation
Size:   63M
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis
Download

The post Hunt Cook: Catch and Serve!Game Memasak dari Developer Mola Mola! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

5 Alternatif Game Clash Royale yang Patut untuk Kamu Coba

Posted: 11 May 2016 12:28 AM PDT

Persaingan game mobile tahun ini kembali membara dengan diperkenalkannya Clash Royale yang seakan menjadi “kiblat” baru bagi genre permainan strategi. Sama seperti game Clash of Clans buatan Supercell sebelumnya, Clash Royale seolah mendorong tren game strategi lainnya dengan gado-gado gameplay yang sangat variatif. Mulai dari tower defense, card game, hingga permainan RTS.

Meski tidak sepenuhnya menginspirasi deretan game yang ada dalam daftar berikut ini, setidaknya beberapa dari mereka memiliki kesamaan gameplay yang membuatnya layak disebut sebagai alternatif Clash Royale. Oiya… Sekadar catatan, beberapa di antara game dalam daftar ini ada juga yang masih berada dalam soft launch, sehingga tidak semua tautannya kami sertakan. Oke, tanpa perlu panjang lebar lagi, berikut adalah enam game strategi alternatif dari Clash Royale di iOS dan Android yang layak untuk kamu coba.

Spellbinders

Spellbinders | Screenshot

Spellbinders bisa dibilang adalah salah satu game strategi yang pengalaman bermainnya paling mendekati Clash Royale, tetapi dengan elemen gameplay line defense yang membuatnya terkesan begitu berbeda.

Alih-alih menggantikan posisi menara yang berfungsi sebagai penentu kemenangan layaknya Clash Royale, Kiloo Games justru meletakkan tiga buah meriam di tengah-tengah jalur pertempuran. Tugas pemain adalah berebut memilikinya lalu menyerang kuil milik lawan.

Ketiga meriam ini merupakan kunci untuk menghasilkan damage yang cukup besar ke arah markas lawan. Apabila pasukanmu berhasil mencapai meriam, maka mereka secara akan memosisikan meriam tersebut ke arah lawan dan melukainya. Seandainya nyawa musuhmu mencapai angka nol, maka kamu lah pemenangnya.

Meskipun skema monetisasinya agak ke arah pay-to-win, namun game ini adalah salah satu alternatif Clash Royale yang cukup potensial. Dengan catatan, Kiloo Games ke depannya menambahkan banyak hal baru dan memperbaiki sejumlah kekurangan yang ada di dalamnya.

Review Spellbinders – Mirip Clash Royale, namun Kurang Cemerlang

App Info
Spellbinders
Kiloo -  Apr 27, 2016
Genre:  Strategy
Size:   46M
Installs:   1 - 5
Gratis
Download


Olympus Rising

Apa jadinya jika elemen permainan MOBA kemudian digabung dengan struktur gameplay line defense, city building, serta aksi hack and slash yang terlihat seru? Jika itu permainan yang terkesan menarik di mata kamu, maka Olympus Rising bisa menjadi salah satu game menarik yang perlu kamu cari di sudut Third Party App Store selain Google Play. Mengapa? Karena game ini adalah kandidat pesaing Clash Royale yang, entah kenapa, sayangnya tidak dirilis di wilayah Indonesia.

Dalam Olympus Rising, kamu akan bertindak sebagai seorang demi-god yang berperang menghadapi demi-god lainnya demi mempertahankan wilayahmu di negeri Olympus. Yang membuatnya berbeda dengan game lainnya, Olympus Rising memberimu porsi action yang jauh lebih banyak, terutama jika kamu bermain sebagai pihak penyerang.

Layaknya sebuah game action, di sini karaktermu akan bergerak menggempur barikade lawan dan menghancurkan menara yang mereka buat demi menghalangimu mencapai markas utama mereka. Walaupun tidak sepenuhnya bisa dikatakan sama dengan gameplay Clash Royale, namun apa yang disajikan game ini bisa memberimu gambaran alternatif mengenai bagaimana bila kelak pemain diberikan kendali penuh atas pasukan yang mereka terjunkan di medan perang line defense.


Plants vs. Zombies Hero

Plants vs Zombies Hero | Screenshot 4

Saya pribadi menganggap Plants vs. Zombies Hero sebagai langkah EA untuk mencuri perhatian gamer mobile dari dua judul game besar seperti Hearthstone dan Clash Royale. Lewat spin-off terbaru Plants vs. Zombies kali ini, EA menghadirkan “duel kartu” secara real time yang dikemas menarik tanpa perlu menghilangkan elemen line defense yang selama ini ada di kedua seri utama Plants vs. Zombies.

Mirip dengan gaya permainan Plants vs. Zombies orisinal, di sini pemain diberikan sejumlah jalur yang berfungsi sebagai medan perang antara deck kartu zombi melawan tanaman yang mereka miliki. Bedanya, jika dalam Plants vs. Zombies dulu kita melibatkan tanaman Sunflower untuk menghadirkan kartu, kali ini permainanmu ditentukan oleh “energi mana” yang jumlahnya akan semakin bertambah seiring dengan ronde permainan.

Untuk saat ini saya belum bisa memastikan kapan EA akan mengakhiri masa soft launch Plants vs. Zombies Heroes di Selandia Baru. Yang jelas saat game ini dirilis nanti, Plants vs. Zombies Heroes akan menjadi kandidat game terbaik yang akan bersaing dengan popularitas Hearthstone dari Blizzard dan Clash Royale buatan Supercell.

Preview Plants vs. Zombies Heroes – Duel Kartu Antara Tanaman Melawan Zombi yang Sangat Menyenangkan!


Soul of Eden

Familier kah kamu dengan Rayark yang selama ini dikenal lewat game Implosion: Never Lose Hope dan game rhythm berjudul Deemo? Sekadar pengingat bagi kamu yang melewatkan berita dari kami bulan Januari lalu, developer asal Taiwan ini sedang mengembangkan sebuah game RTS dengan mekanisme permainan yang boleh dibilang mirip dengan Clash Royale.

Dari video yang diperlihatkan Rayark ketika mereka memamerkan Soul of Eden di ajang Taipei Game Show 2016, di situ terlihat jelas penggabungan gameplay RTS dengan card game yang sejenis dengan game andalan Supercell tersebut. Meskipun tidak sepenuhnya sama, namun saya akui Soul of Eden memiliki penggambaran tema futuristis yang cukup menarik di mana kaum alien melakukan pertempuran besar-besaran melawan robot berteknologi mutakhir.

Sejauh ini belum ada tanggal kapan pastinya Rayark akan merilis Soul of Eden di Android dan iOS. Saya pribadi berharap agar Soul of Eden hadir dengan kualitas seperti game keluaran Rayark sebelumnya, Implosion Never Lose Hope. Dari apa yang terlihat, game ini tampaknya akan menghadirkan desain karakter yang terlihat menarik dengan balutan efek visual dahsyat di sana-sini.


Dawn of Titans

Sejak diumumkan setahun silam, Dawn of Titans sebetulnya bisa menjadi salah satu game RTS terbaik di tahun 2015. Sayangnya, dikarenakan masa soft launch yang terlalu lama, game ini akhirnya melewatkan kesempatan emas dan harus bersaing menghadapi bayang-bayang popularitas Clash Royale di ranah game RTS.

Dawn of Titans sendiri adalah game strategi buatan Natural Motion yang cukup ambisius. Ratusan musuh yang diporakporandakan monster raksasa menjadi pemandangan seru, layaknya serial game Total War. Sebagai sebuah game strategi, Dawn of Titans juga merupakan game dengan kualitas grafis yang sangat menawan dan membuat siapa pun tertarik untuk segera memainkannya.

Dengan latar belakang mitologi eropa kuno dan diterbitkan oleh penerbit sekaliber Zynga, saya yakin game ini memiliki tempat yang cukup spesial di benak para pemainnya. Nah, sekarang pertanyaannya, kapan kira-kira Dawn of Titans beredar di Indonesia?

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post 5 Alternatif Game Clash Royale yang Patut untuk Kamu Coba appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Bejeweled Stars – Wajah Baru dari Game Puzzle Match-3 Klasik Terbaik di Masanya

Posted: 11 May 2016 12:21 AM PDT

Apakah kamu sudah bosan dengan aksi mencocokkan permen dan bermacam objek makanan manis lainnya dalam Candy Crush Saga? Bila ya, mungkin saatnya saya mengajakmu untuk kembali ke awal popularitas game puzzle match-3 lewat kehadiran sekuel terbaru Bejeweled yang berjudul Bejeweled Stars.

Kamu mungkin masih ingat bahwa game buatan PopCap tersebut merupakan salah satu pionir dari demam permainan match-3 yang melanda PC di awal dekade tahun 2000-an silam. Kini lewat kehadiran Bejeweled Stars, EA tak hanya melanjutkan formula gameplay yang mirip dengan Bejeweled Blitz tiga tahun silam, tapi juga mengemasnya dengan beberapa hal baru yang membuat permainan Bejeweled cukup seru dan menantang.

Bejeweled Star | Screenshot 1

Melalui Bejeweled Stars kali ini, EA PopCap memperkenalkan maskot baru berupa seekor kucing siam bernama Felis yang meminta bantuan kamu untuk melengkapi konstelasi bintang di seluruh jagat semesta. Selain melengkapi bagian tutorial, kucing tersebut juga berperan sebagai sosok pemberi objektif permainan.

Ada beragam misi yang harus kamu selesaikan di setiap level Bejeweled Stars, mulai dari menggabungkan tipe berlian tertentu, menghasilkan combo sejumlah yang diminta, meraih skor dalam hitungan langkah tertentu, dan banyak lagi lainnya. Bila kamu pernah bermain game match-3 sejenis seperti Puzzle Quest, Candy Crush Saga, dan lain-lain, saya yakin kamu akan familier dengan penyelesaian objektif dalam game puzzle semacam ini.

Bejeweled Star | Screenshot

Dari segi gameplay, sebetulnya tidak banyak hal yang berubah dalam Bejeweled Stars selain keberadaan Sky Gem yang berfungsi sebagai bahan crafting membuat power up. Dengan mengoleksi berlian spesial ini, kamu dapat membuat berbagai jenis power up spesial yang sangat berguna untuk beberapa misi. Sayangnya kamu perlu menunggu selama dua puluh menit untuk menciptakan satu jenis power up, sehingga diperlukan kesabaran ekstra bila kamu ingin bermain menggunakan power up di level yang lebih tinggi.

EA PopCap tampaknya juga berkiblat pada presentasi game Peggle, di mana pada bagian akhir permainanmu akan dihiasi musik orkestra dengan erangan kucing galaksi yang terdengar lucu di telinga. Coba saja kamu mainkan Bejeweled Stars sekarang juga dan dengarkan musik aneh yang saya maksudkan tadi, siapa tahu kamu suka.

App Info
Bejeweled Stars
ELECTRONIC ARTS -  May 09, 2016
Genre:  Puzzle
Size:  N/A
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis
Download

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

The post Bejeweled Stars – Wajah Baru dari Game Puzzle Match-3 Klasik Terbaik di Masanya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Game Favorit Penulis Tech in Asia Indonesia April 2016

Posted: 10 May 2016 10:07 PM PDT

Walau jadwal perilisan Uncharted 4: A Thief’s End di bulan April kemarin pada akhirnya tertunda hingga Mei, namun untungnya kita tetap dihibur dengan deretan game berkualitas lainnya yang dirilis berbagai developer ternama. Kita dapat memainkan Dark Souls III yang sangat menantang, memanipulasi waktu dalam Quantum Break, bertempur dengan pesawat antariksa futuristis lewat Star Fox Zero, hingga mengikuti kelanjutan kisah perjuangan bangsa Viking dalam sekuel The Banner Saga.

Platform mobile pun tidak kalah ramai dengan koleksi game keren. Ada Tales of Link yang akhirnya dirilis oleh Bandai Namco secara global, Angry Birds Action! yang menghadirkan beragam karakter dari film Angry Birds, serta Pixel Superheroes Wannabe yang merupakan karya developer lokal.

Dari sekian banyak game keren yang dirilis, tentunya ada judul yang melekat di benak setiap penulis Tech in Asia. Penasaran apa game yang menjadi favorit kami masing-masing? Silakan cek di bawah ya!


Risky Maulana – Enter the Gungeon

Enter the Gungeon | screenshot 2

Platform: PC, Mac, Linux

Pilihan game favorit saya untuk bulan April kemarin jatuh kepada Enter the Gungeon. Mengapa? Well, karena begitu intensnya permainan shooter yang dihadirkan Enter the Gungeon telah sukses membuat saya merusakkan mouse kesayangan saya di rumah.

Secara garis besar, permainan shooter dalam Enter the Gungeon sebetulnya mirip dengan Nuclear Thronehanya saja penyajian levelnya lebih condong ke dalam bentuk ruangan koridor panjang penuh jebakan seperti The Binding of Isaac.

Game buatan Dodge Roll Games ini menghadirkan sensasi shooter ala bullet hell yang tak hanya seru, tapi juga diwarnai berbagai jenis senjata dan penampilan musuh yang absurd, mulai dari peluru berjalan, kelelawar berwujud granat, dan lain-lain.

Sama halnya seperti game roguelike lainnya, Enter the Gungeon juga menghadirkan desain level prosedural yang acak dan penuh dengan kejutan. Intinya, Dodge Roll Games berhasil menyajikan sebuah game shooter roguelike yang tak hanya seru, tapi juga begitu hectic, sangat liar, dan memaksa kamu untuk mati berkali-kali. Cobalah!


Mohammad FahmiThe Banner Saga 2

The Banner Saga 2 | Screenshot

Platform: PC, Mac

The Banner Saga 2 melanjutkan kisah dari game pertamanya langsung tanpa basa-basi. Meskipun hal ini membuat The Banner Saga 2 menjadi game yang kurang mudah dicerna oleh pemain yang belum memainkan The Banner Saga, tetapi untuk gamer yang suka cerita mendalam dan telah memainkan game pertama dijamin akan terhibur dibuatnya.

Dari segi gameplay, The Banner Saga 2 bisa dibilang hampir sama persis dengan pendahulunya, namun dengan beberapa perbaikan di beberapa hal yang menjadi kekurangan game sebelumnya. Dengan grafis yang tetap fantastis dan musik yang sangat epik, The Banner Saga 2 merupakan sebuah game yang wajib dimainkan para pencinta fiksi berlatar Viking atau kisah fantasi epik pada umumnya.

Review The Banner Saga 2 – Anai-Anai yang Bertebaran


Kevin SutantoDark Souls III

Dark Souls III | Featured

Platform: PS4, Xbox One, PC

Iterasi terbaru dari seri Dark Souls kini sudah bisa dinikmati, setidaknya untuk mereka yang mampu untuk menikmatinya. Seperti seri sebelumnya, Dark Souls III masih menghadirkan gameplay dengan tingkat kesulitan tinggi, namun juga memberikan imbalan besar.

Dark Souls III menghadirkan beberapa fitur baru yang menambah sedikit warna dalam permainan. Salah satu yang paling signifikan adalah adanya Weapon Skill dan kembalinya sistem FP yang memberikan variasi ketika melakukan serangan.

Bagi para pemain veteran, Dark Souls III juga dijamin memberikan pengalaman yang terasa familier. Dunia yang kelam, narasi yang tidak disampaikan secara langsung, serta tingkat kesulitan yang tidak main-main akan membuatmu tetap penasaran untuk memainkan Dark Souls III secara terus-menerus. Untuk pemula, saya hanya bisa bilang, “Git gud.”

Review Dark Souls III – Membara Tanpa Ampun


Chandry Tasofa – Epistory: Typing Chronicles

Epistory-Screenshots

Platform: PC, Mac, Linux

Ada sebuah game baru yang menarik perhatian saya di awal April, yaitu Epistory: Typing Chronicles. Pemain akan berperan sebagai seorang protagonis perempuan yang mencari inspirasi untuk tulisannya. Ia mulai bertualang di dunia origami tiga dimensi yang indah bersama rubah fiksi berekor tiga.

Uniknya, di game ini saya tidak perlu menggunakan mouse untuk bertarung, karena semua musuh dan halang rintang bisa dilawan dengan mengetik di keyboard saja. Di atas badan setiap musuh tertera kata-kata yang harus saya ketik kembali untuk melawan mereka.

Epistory juga memiliki unsur RPG di mana karakter utama dan rubahnya bisa meningkatkan kemampuan dengan menggunakan poin inspirasi. Jika kamu menyukai game petualangan dengan cara bertarung yang unik, Epistory bisa jadi pilihan yang tepat. Jangan lupa dengarkan juga latar musik dan vokal pengisi suara yang terasa begitu indah di telinga, ya!


Iqbal Kurniawan – War Tortoise

War Tortoise | Screenshot

Platform: iOS

Sudah cukup lama saya tidak bersantai menikmati aksi shooter di perangkat mobile, sampai Foursaken Media merilis War Tortoise untuk iOS bulan lalu. Game shooter statis dari kreator Castles and Heroes tersebut tampil begitu memesona.

Yang membuat saya betah bermain War Tortoise adalah kemampuan untuk melakukan beragam upgrade guna meningkatkan daya serang. Baik itu untuk memperkuat senjata, merekrut prajurit tambahan untuk berjuang bersama, hingga melengkapi tank kura-kura raksasa dengan senjata sampingan. Semuanya membuat aksi melumpuhkan musuh menjadi sangat seru.

Tentunya semua itu tidak akan memesona tanpa tampilan grafis yang berkualitas. Foursaken Media mengemas War Tortoise dalam visual 3D yang sangat tajam, mirip seperti yang saya temukan dalam seri Infinity Blade. Hebatnya lagi, saya tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun untuk dapat menikmati semua itu!

(Diedit oleh Iqbal Kurniawan)

The post Game Favorit Penulis Tech in Asia Indonesia April 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Pentingnya UX dan Mindset Pengguna dalam Pengembangan Produk

Posted: 10 May 2016 10:00 PM PDT

Beberapa waktu lalu, Srikandev, komunitas yang mewadahi para wanita dalam industri teknologi dan engineering, mengadakan meetup pertamanya di Jakarta. Mereka mengundang dua wanita yang sudah lama berkecimpung di dunia teknologi, VP User Experience & Product Design GO-JEK Monika Halim dan Product & Technology Tokopedia Devy Pranowo. Tema yang diangkat cukup menarik, yaitu “Build a Great Product and Experiences That People Love.”

User Experience (UX) sendiri adalah sebuah sikap dan emosi pengguna saat menggunakan sebuah produk. UX terjadi karena ada sebuah interaksi antara manusia dengan komputer melalui sebuah aplikasi atau situs web.

Monika Halim, VP User Experience & Product Design GO-JEK | Image

Monika Halim, VP User Experience & Product Design GO-JEK

Menurut Monika, orang sekarang menilai sebuah produk bukan hanya dari kualitas dan harga, tetapi dari kenyamanan tampilan produk hingga layanan yang diberikan. Karena saat ini semua serba mobile, akibatnya pengguna memiliki expectation tinggi terhadap sebuah produk yang dapat diakses dengan mudah dan cepat.

Monika menambahkan, sebuah produk harus bisa mengubah hidup seseorang tanpa disadari secara langsung. Oleh karena itu, ada empat hal yang membuat sebuah produk dapat mengubah hidup penggunanya, yaitu mengenali keinginan pengguna, mengidentifikasi fungsi dari produk untuk pengguna, mempermudah aktivitas pengguna dalam menggunakan sebuah produk, dan selalu ada perubahan yang diinginkan pengguna.

Membuat produk berdasarkan mindset pengguna

Product & Technology Tokopedia Devy Pranowo | Image

Product & Technology Tokopedia Devy Pranowo

Sementara itu, Devy membahas produk dari sisi tim yang membuatnya. Menurutnya, dalam membuat sebuah produk, tim harus memerhatikan tiga poin berikut, yaitu mindset pengguna, alur pembuatan produk, dan metode yang digunakan.

Tim harus mempunyai mindset sebagai pengguna, sehingga dapat merasakan manfaatnya ketika menggunakan produk yang mereka buat. Mindset itu sendiri terbagi beberapa poin, yaitu:

  • Apa yang dapat membuat pelanggan bahagia dengan produk tersebut?
  • Mengerti produk itu akan menjadi apa melalui riset tentang aktivitas pengguna.
  • Mengetahui siapa pesaing dari produk yang dibuat

Selain itu, tim juga harus memiliki deadline dalam membuat sebuah proyek, serta fokus dalam menyelesaikannya.

Selanjutnya, Devy mengungkapkan kalau setiap tim perlu mempunyai alur pembuatan produk. Ini dimulai dari membuat sebuah produk yang memiliki tahap sederhana namun lengkap, lalu mengukur dengan menggunakan sebuah analisis dari data yang tersedia di database.

Kemudian dari data tersebut, tim dapat belajar untuk membuat sebuah perubahan agar meningkatkan jumlah pengguna yang menggunakan produk. Tentunya langkah ini harus didukung dengan infrastruktur yang menunjang.

materi

Terakhir, Devy membocorkan tiga teknik yang dapat dilakukan dalam membuat produk. Pertama adalah melalui metrik data antara kualitas dan kuantitas pada penggunaan produk, lalu perbaikan secara berkala pada produk, dan yang terakhir fitur pada produk dibuat agar mudah digunakan oleh pengguna.


Peserta meetup Srikandev

Para peserta meetup Srikandev

Sebelum menutup meetup Srikandev, Devy memberi saran:

Jika ingin tahu produk yang kita buat mudah untuk digunakan, berikan uji coba kepada orang yang lebih tua dalam segi umur dari kita. Jika orang tersebut paham menggunakannya, berarti produk kita sudah bagus dan mudah digunakan.

Ia menambahkan, membuat sebuah produk tidak hanya soal menambahkan fitur, tetapi juga bagaimana membuat fitur itu bekerja sesuai fungsi yang diinginkan oleh pengguna.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: PixaBay)

The post Pentingnya UX dan Mindset Pengguna dalam Pengembangan Produk appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Disney Akan Hentikan Seri Disney Infinity serta Tutup Bisnis Penerbitan Game

Posted: 10 May 2016 09:11 PM PDT

Dalam laporan keuangan Disney yang diterbitkan kemarin, raksasa dunia hiburan dari Amerika Serikat tersebut mengumumkan akan menghentikan seri Disney Infinity yang telah diproduksi sejak tahun 2013 lalu, serta menutup bisnis penerbitan game milik mereka. Keputusan ini diambil menyusul penurunan laba kotor sebesar US$31 juta (sekitar Rp411 miliar) dari divisi Consumer Products & Interactive Media di kuartal terakhir dibanding periode yang sama tahun lalu.

Penurunan laba tersebut disebabkan oleh beragam hal, salah satunya adalah hasil penjualan seri Disney Infinity yang lebih rendah. Disney juga memutuskan untuk menghapus nilai persediaan mainan yang masih dimilikinya dan menanggung biaya kerugian sebesar US$147 juta (sekitar Rp1,95 triliun).

Masih akan merilis dua set mainan terakhir

Disney Infinity Ralph Baymax | Featured

Disney Infinity merupakan seri game dari Disney yang memadukan mainan fisik dengan video game. Beragam tokoh dari film Disney hadir sebagai mainan yang dapat dikoleksi. Mereka dapat diinteraksikan dengan video game yang dirilis di beragam console maupun perangkat mobile.

Tidak hanya tokoh dari dunia Disney, seri Disney Infinity juga menghadirkan beragam karakter dari seri Star Wars maupun Marvel. Namun tampaknya hal tersebut belum cukup untuk membuat penjualan Disney Infinity memenuhi harapan pihak manajemen maupun investor.

Walau Disney Infinity secara resmi akan dihentikan, pihak Disney masih akan merilis dua set mainan terakhir. Mereka akan menghadirkan tokoh-tokoh dari film Alice Through the Looking Glass bulan ini serta Finding Dory di bulan depan.

Fokus ke bisnis lisensi

Disney Magical Dice | Featured

Penutupan bisnis penerbitan game yang dilakukan Disney bukan berarti tokoh-tokoh Disney akan menghilang sama sekali dari dunia video game. Kamu masih akan bisa bertualang bersama Miki Tikus, Donal Bebek, dan beragam tokoh Disney lainnya melalui lisensi yang diberikan ke pihak ketiga.

Langkah tersebut sudah terlihat akhir-akhir ini. Kamu dapat bermain dengan beragam karakter Disney di platform mobile, seperti lewat Disney Crossy Road dari Hipster Whale, Disney Magic Kingdoms dari Gameloft, serta Disney Magical Dice dari Netmarble. Tidak menutup kemungkinan langkah serupa akan terjadi juga di platform console atau PC ke depannya.

Sumber: Disney, VentureBeat

(Diedit oleh Mohammad Fahmi)

The post Disney Akan Hentikan Seri Disney Infinity serta Tutup Bisnis Penerbitan Game appeared first on Tech in Asia Indonesia.

WhatsApp Luncurkan Aplikasi Desktop untuk Para Pengguna Windows dan Mac

Posted: 10 May 2016 09:00 PM PDT

Setelah meluncurkan enkripsi end-to-end, dan berencana meluncurkan beberapa fitur tambahan untuk aplikasi mobile mereka, aplikasi chat WhatsApp tampaknya masih terus berusaha memanjakan penggunanya. Pada tanggal 10 Mei 2016, aplikasi yang telah mempunyai satu miliar pengguna aktif bulanan ini meluncurkan aplikasi desktop untuk PC berbasis Windows dan Mac OS.

Mulai saat ini, kamu sudah bisa mengunduh aplikasi tersebut lewat tautan berikut. Untuk bisa menikmati aplikasi desktop tersebut, kamu harus menggunakan Windows 8, Mac OS 10.9, atau versi terbaru dari kedua sistem operasi tersebut.

Masih harus terhubung dengan smartphone

Tampilan Aplikasi WhatsApp | Screenshot

Tampilan aplikasi WhatsApp di perangkat desktop

Selama ini, untuk bisa menggunakan WhatsApp di PC, kamu hanya bisa menggunakan aplikasi web yang harus dibuka lewat browser. Dengan kehadiran aplikasi desktop ini, WhatsApp akhirnya bisa menyediakan fitur notifikasi apabila ada pesan yang masuk.

Sayangnya, serupa dengan aplikasi web, untuk bisa menggunakan aplikasi desktop ini kamu juga harus menyalakan aplikasi WhatsApp di smartphone kamu, serta menghubungkannya dengan internet. Dalam blog resminya, WhatsApp mengatakan kalau aplikasi desktop ini merupakan perpanjangan tangan dari aplikasi WhatsApp untuk smartphone.

Sebelum meluncurkan aplikasi desktop, WhatsApp justru “menghilang” dari platform ini.


Dengan kehadiran aplikasi ini, para pengguna WhatsApp akan bisa lebih mudah mengakses aplikasi chatting tersebut ketika sedang bekerja di depan PC tanpa perlu sering memeriksa smartphone. Sebelumnya, aplikasi chatting  LINE dan Telegram juga sudah mempunyai aplikasi khusus untuk PC.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: jefriilicious)

The post WhatsApp Luncurkan Aplikasi Desktop untuk Para Pengguna Windows dan Mac appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Hungry Shark World – Lahap Semua yang Bergerak Sambil Tertawa Jahat!

Posted: 10 May 2016 07:00 PM PDT

Beberapa hari terakhir ini, rasanya saya meluangkan waktu lebih lama bermain game di smartphone ketimbang PC maupun PS4. Bukan karena kesulitan asyik mencari trophy di Clash Royale ataupun Implosion – Never Lose Hope yang baru sempat saya mainkan, namun akibat game terbaru buatan Future Games of London yang mampu membuat saya lupa waktu: Hungry Shark World.

Game ini merupakan sekuel dari Hungry Shark Evolution yang dirilis pada tahun 2012 lalu. Hungry Shark World sendiri masih memiliki gameplay yang serupa dengan pendahulunya, namun tentu saja terdapat peningkatan di berbagai aspek seperti grafis, mekanisme, hingga fitur permainan.

Jika kamu penasaran seberapa seru pendahulu game Hungry Shark World, yaitu Hungry Shark Evolution, simak ulasan Hendri di sini.

Seseru apa sih game terbitan Ubisoft ini hingga mampu membuat saya sedikit menelantarkan gaming console dan PC? Untuk menjawabnya, kamu bisa menyimak sendiri ulasannya berikut.

Makan semua yang bergerak di hadapanmu!

Bagi yang belum pernah memainkan seri Hungry Shark sebelumnya, izinkan saya menjelaskan terlebih dahulu mengenai cara bermainnya secara singkat.

Review Hungry Shark World | Screenshot 8

Di dalam Hungry Shark World, kamu akan mengendalikan seekor ikan hiu menggunakan d-pad virtual untuk memakan segala hal yang bergerak di lautan, bahkan di daratan. Dibandingkan seri sebelumnya, kontrol dalam game ini lebih intuitif dan responsif.

Tujuan game ini sangat sederhana, yaitu mengumpulkan skor tertinggi dengan memakan hewan laut, burung perairan, sampai manusia sebanyak mungkin secara terus menerus, sehingga score multiplier yang kamu dapatkan juga semakin besar.

Merasa terlalu mudah? Bagaimana kalau begini: Semakin lama kamu bertahan hidup, permainan akan semakin sulit. Menurut saya tantangan inilah yang membuat Hungry Shark World seru dan akan membuatmu selalu ingin memainkannya berkali-kali.

Semakin lama, hiu-hiu yang lebih besar dari kamu akan berdatangan, manusia pemburu juga akan diam-diam menembakkan harpunnya ke arahmu dan memberikan damage yang sangat besar. Belum lagi terdapat kapal selam yang semena-mena menembakkan rudalnya.

Review Hungry Shark World | Screenshot 9

Namun semakin lama kamu hidup, tentunya skor serta Gold yang diperoleh akan semakin besar pula. Gold inilah yang nantinya bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan hiu (Speed, Bite, dan Boost) atau membeli jenis hiu baru yang lebih besar.

Selain hiu, kamu juga dapat membeli peliharaan yang akan menemanimu menjelajah, dan aksesori yang dapat memberikan Gold hingga skor ekstra jika kamu memakainya. Ya, kamu tidak salah membaca. Hiu milikmu bisa dihias menggunakan berbagai aksesori nyentrik seperti topi, payung, hingga kumis.

Lautan yang lebih dalam dan lebih indah

Review Hungry Shark World | Screenshot 2

Dalam sekuel terbaru ini, sang developer memberikan tujuh belas hiu dengan tujuh ukuran berbeda yang bisa dimainkan (XS, S, M, L, XL, XXL, dan !!). Masing-masing hiu dan ukurannya memiliki nilai kemampuan serta aksesibilitas yang berbeda.

Misalnya, terdapat beberapa area dalam suatu stage yang hanya bisa dikunjungi oleh hiu ukuran tertentu. Begitu juga dengan makhluk laut lainnya yang hanya bisa kamu makan apabila hiu milikmu sudah memenuhi ukuran yang ditentukan.

Mekanisme permainan tersebut jelas membuat saya semakin penasaran akan tempat-tempat menarik yang dimasukkan dalam game ini. Terlebih lagi kualitas visual Hungry Shark World yang patut diacungi jempol akan membuatmu betah untuk terus-menerus melakukan grinding. Kehadiran terumbu karang, kapal karam, serta buih-buih di latar belakang mampu membuat atmosfer permainan menjadi lebih nyata.

Review Hungry Shark World | Screenshot 10

Dibandingkan dengan seri sebelumnya, kamu dapat menyaksikan ekosistem laut yang lebih ramai dan enak dilihat. Makhluk hidup yang bisa dimakan juga terasa lebih banyak. Sehingga kamu akan merasakan tempo permainan yang lebih cepat dan seru dibandingkan dengan judul terdahulu.

Hungry Shark World memiliki total tiga stage untuk kamu jelajahi, yaitu Pacific Island nan indah, Arctic Ocean yang dingin dan dijaga ketat oleh pasukan militer, serta Arabian Sea yang dipenuhi oleh limbah-limbah pabrik. Khusus untuk Arctic Ocean dan Arabian Sea baru bisa kamu akses setelah memiliki sejumlah hiu yang dibutuhkan.

Masing-masing stage tersebut memiliki ciri khasnya tersendiri. Mulai dari jenis-jenis hewan laut berbeda untuk dimakan, landmark unik, misi baru, dan tentu saja suasana visual yang berbeda satu sama lain.

Bersiaplah untuk menjadi hiu raksasa!

Review Hungry Shark World | Screenshot 3

Dua fitur baru yang disematkan dalam Hungry Shark World adalah Mega Gold Rush (tiga kali lipat lebih lama dari Gold Rush) dan HUNGRY. Kehadiran dua fitur ini jelas akan memperkaya pengalamanmu bermain.

Ketika Mega Gold Rush aktif, semua hal menjadi berwarna emas yang ketika dimakan akan memberikanmu Gold, dan kamu mampu memakan apapun (termasuk ranjau).

Fitur favorit saya adalah HUNGRY. Fitur ini akan aktif ketika kamu berhasil mengumpulkan huruf-huruf penyusun kata hungry yang tersebar di suatu stage. Ketika HUNGRY aktif, bersiaplah untuk mengamuk tiada ampun!

Review Hungry Shark World | Screenshot 4

Hiu kamu, apapun itu ukuran dan tipenya, akan membesar, menjadi sangat cepat, dan mampu memakan segalanya. Fitur HUNGRY juga akan secara otomatis mengaktifkan Mega Gold Rush dan menaikkan score multiplier kamu hingga berkali-kali lipat.

Grinding yang rewarding, IAP opsional

Hungry Shark World bisa kamu dapatkan di Google Play Store atau App Store secara gratis. Hal terbaiknya adalah, kamu tidak harus mengeluarkan uang ekstra untuk bisa menikmati game ini sepuasnya.

Pasalnya, Hungry Shark World tidak menerapkan sistem stamina sehingga kamu bisa bermain berkali-kali mulai dari matahari terbit hingga, well, terbit kembali. Selain itu, Gem dan Gold sebagai in-game currency juga cukup mudah kamu dapatkan dengan melakukan grinding yang begitu menyenangkan.

Review Hungry Shark World | Screenshot 11

Namun bagi kamu yang tidak ingin terganggu oleh iklan di dalam game, mungkin perlu mengeluarkan minimal Rp75.000. Karena setiap pembelian Gold atau Gem akan secara otomatis menonaktifkan iklan yang kerap muncul dan terkadang berlangsung terlalu lama.

Begitu juga apabila kamu tidak sabar melakukan grinding dan ingin langsung menggunakan hiu paling besar berukuran XXL, uang yang harus dikeluarkan tidaklah sedikit.

Hiu terkuat, Great White Shark, dibanderol dengan in-game currency 150.000 Gold atau 1.500 Gem, atau bisa langsung ditebus dengan membeli Gold atau Gem tersebut seharga Rp739.000.

Lima menit yang menyenangkan dan memuaskan

Review Hungry Shark World | Screenshot 5

Kesimpulannya, Hungry Shark World adalah game yang sangat menyenangkan untuk dimainkan. Terlebih lagi, satu kali run through game ini hanya membutuhkan waktu lima hingga sepuluh menit—membuat game ini cocok dimainkan untuk sejenak menghilangkan penat dari kesibukan sehari-hari.

Pengalaman bermainmu akan semakin kaya dengan kualitas visual yang memanjakan mata. Fitur-fitur menariknya juga membuat permainan terasa dinamis dan lebih seru semakin lama kamu bermain. Semakin besar ukuran hiu yang digunakan, maka akan semakin puas kamu memainkannya.

Tentunya kamu dapat membayangkan perjuangan yang dulu pernah dilalui ketika masih menjadi seekor hiu kecil, lalu kini—dengan hiu ukuran XXL—kamu bisa melahap hampir segala hal yang ada di hadapanmu sambil tertawa jahat. Skor yang dihasilkan pun akan semakin tinggi.

Review Hungry Shark World | Screenshot 7

Game ini juga tidak terlalu mengandalkan IAP untuk bisa dinikmati secara menyeluruh. Tidak ada sistem energi di sini, atau fitur-fitur khusus yang hanya bisa diakses menggunakan Gem. Kamu bisa mendapatkan hiu terbesar yang pernah ada dengan grinding yang menyenangkan, dan tanpa perlu mengeluarkan uang sepeser pun.

Mengingat citra baik sang developer yang rutin memasukkan fitur baru ke dalam seri sebelumnya, saya yakin Hungry Shark World pun akan menjadi semakin besar, seru, dan kaya akan fitur di kemudian hari.

Bagi kamu yang pernah memainkan Hungry Shark Evolution sebelumnya, pasti kamu akan menyukai sekuel terbarunya ini.

App Info
Hungry Shark World
Ubisoft Entertainment -  May 04, 2016
Genre:  Action
Size:   Varies with device
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis
Download

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Review Hungry Shark World – Lahap Semua yang Bergerak Sambil Tertawa Jahat! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis