Game Di Indonesia |
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2015
- Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi
- Apaan.co, portal hiburan alternatif yang mencoba meramu hal-hal sederhana menjadi menggelitik untuk dibaca
- Impresi Cooking Mama: Let’s Cook – Apakah Upaya Mama Memperluas Dapurnya Berhasil?
- [Updated] Investor, temukan startup potensial di Indigo Incubator Demo Day Batch 2!
- Ayo Lari – Pesaing Cookie Run Asal Negara Cina Ini Sekarang Hadir Dengan Konten Berbahasa Indonesia
- BigNet dan Kacific ingin sediakan layanan internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia
- [Wajib Main] Persona 4 Golden – Saatnya Masuk TV!
- Pengguna Smartphone Di Asia Bermain Game Mobile Lebih Lama Dibandingkan Benua Lain
- Bosan dengan Google Play? Coba tujuh toko aplikasi Android di Indonesia ini!
- Rencana Bisnis Capcom Meliputi Lebih Banyak Remaster HD Dan Mobile Sebagai Sampingan
- FinTech Innovation Lab Asia-Pacific kembali dibuka, ajak startup fintech terbaik di kawasan ini
- GIATT (Games In Asia Trending Talk) #3 Part 3: Apakah Sekarang Zamannya JRPG Lagi?
- Valencia Randa, wanita Indonesia yang memulai salah satu kampanye terlama di media sosial
- Telltale Akan Merilis Episode Keempat Game Of Thrones Dalam Waktu Dekat
- Game Under Radar: Twin Runners 2, The Next Arrow, Micro Cosmos, Dan Lainnya
- Brickies Dari Ink Vial Games Akan Menghadirkan Evolusi Dari Game Klasik Breakout
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2015 Posted: 19 May 2015 05:55 AM PDT Scott Cawthon, Kreator Serial Five Nights At Freddy’s, Menampilkan Gambar Teaser Baru Untuk Game Five Nights At Freddy’s 4Iqbal Kurniawan - Scott memang senang memberikan berbagai petunjuk untuk game Five Nights at Freddy’s terbaru yang hendak dirilis. Kali ini giliran Chica, si robot ayam berwarna kuning, yang muncul sebagai gambar teaser pada situs resmi milik Scott. Dari gambar yang diunggah, terlihat perbedaan desain karakter Chica dari seluruh iterasi Five Nights at Freddy’s yang sudah dirilis. Ia kini memiliki mata yang menyala merah serta tiga lapis deretan taring yang berada di dalam paruh mengerikannya. Selain itu, gambar tersebut juga menyimpan pesan tersembunyi apabila kamu mengeditnya dengan memaksimalkan tingkat kecerahan gambar. Hiiiiyyyy… Sumber: Scott Games Age of Empires: Castle Siege Sudah Tersedia Di Apple App Store Kanada Melalui Soft LaunchIqbal Kurniawan – Spin-off dari game Age of Empires buatan Microsoft Studios akhirnya hadir di platform iOS. Setelah tersedia secara eksklusif di Windows Phone sejak tahun lalu, Microsoft Studios secara diam-diam melakukan soft launch di Kanada untuk versi Age of Empires dengan gameplay mirip Clash of Clans tersebut. Age of Empires: Castle Siege dapat diunduh secara cuma-cuma dengan berbagai tawaran IAP di dalamnya. Belum ada kabar lebih lanjut tentang perkiraan jadwal perilisan game tersebut di seluruh dunia atau kehadiran versi Android di masa depan. Age of Empires Bangkit Kembali Dalam Wujud Kloning Clash of Clans Untuk Windows Phone & Windows 8 Apple App Store Link (Kanada): Age of Empires: Castle Siege, Gratis Minecraft Pocket Edition Kemungkinan Besar Akan Mendapatkan Dukungan Gamepad Di Update Berikutnya
Risky Maulana – Tommaso Checchi selaku kepala bagian pengembangan internal Mojang (pasca pembelian oleh Microsoft) memberikan sedikit bocoran informasi bahwa pihaknya tengah berupaya mengimplementasikan integrasi controller gamepad ke dalam Minecraft Pocket Edition. Melalui sebuah tweet di akun Twitter pribadinya, Tommaso menjelaskan akan ada perubahan tampilan (GUI) seandainya dukungan ini jadi diterapkan ke dalam Minecraft P.E. Seandainya ini jadi dilakukan, maka kemungkinan besar kita sudah bisa menikmati fitur tersebut dalam update Minecraft berikutnya. Marvel Future Fight telah melampaui 10 juta downloadRisky Maulana – Developer sekaligus penerbit game NetMarble mengumumkan bahwa game Marvel Future Fight kini telah diunduh lebih dari 10 juta pengguna di seluruh dunia. Saat tulisan ini dipublikasikan, Marvel Future Fight telah menempati peringkat ke-4 di Apple App Store Korea Selatan, ke-1 di Hong Kong, ke-18 di Spanyol, ke-19 di Jerman, dan ke-16 di Indonesia. Sedangkan Google Play mencatat bahwa game ini menduduki penjualan tertinggi ke-5 di Hong Kong, ke-8 di Korea Selatan, ke-13 di Taiwan, ke-17 di Kanada, ke-27 di Amerika Serikat, dan ke-15 di Indonesia. Angka yang cukup fantastis ini tak lepas dari kualitas gameplay dan grafiknya yang memang terbilang bagus untuk ukuran game mobile. Wajar jadinya bila saya memasukkan Marvel Future Fight sebagai salah satu game terbaik Marvel yang saya tulis beberapa minggu lalu. Impresi Marvel Future Fight – Ambisius, Kecil, Namun Tetap Seru Untuk Dimainkan Need For Speed Baru Akan Diumumkan Pada Minggu IniKevin Sutanto - Penggemar seri balapan Need For Speed harus segera menyambangi YouTube pada tanggal 21 Mei 2015 mendatang. Melalui sebuah pengumuman singkat dari akun Facebook resmi Need For Speed, sepertinya EA berencana untuk memperlihatkan sebuah seri baru Need For Speed dan menyarankan agar para penggemar segera berlangganan ke channel resmi Need For Speed di YouTube. Belum ada info apapun tentang seri baru Need For Speed ini, namun para penggemar Need For Speed menduga bahwa game baru tersebut adalah Need For Speed: Underground 3. Kita tunggu saja pengumuman langsung dari EA. Satoru Iwata Tidak Akan Menghadiri Perhelatan E3 Tahun IniKevin Sutanto - Dalam sebuah artikel di IGN, Nintendo mengumumkan bahwa Satoru Iwata kembali tidak menghadiri acara E3 2015 kali ini. Alasannya sendiri bukanlah karena masalah kesehatannya yang pernah diungkapkan pada tahun lalu, tetapi lebih karena hal bisnis yang memerlukan kehadirannya. Nintendo juga meyakinkan bahwa Iwata akan tetap berkomunikasi dengan tim yang menghadiri E3 dan memonitor keadaan yang terjadi di sana. Seorang Fan Membuat Sebuah Video Persembahan Untuk Breaking Bad Ala GTA V Yang Sangat Keren
Arya W. Wibowo – Banyak hal yang bisa dilakukan di GTA V, salah satunya adalah membuat film. Lalu bagaimana jika kejadian-kejadian yang terjadi di serial Breaking Bad dilakukan di dalam GTA V? Langsung saja simak video di atas. [Video] Simak Dua Orang Ini Mengadu Aksi Unboxing Grand Theft Auto V Kepunyaan Mereka Seri Star Wars: Knight of The Old Republic 2: The Sith Lords Akan Hadir Dalam Bentuk MobileArya W. Wibowo – Kabar baik bagi kamu pecinta game Star Wars, terutama seri KOTOR. Berdasarkan rating ESRB terbaru yang dimiliki oleh Star Wars: Knights of The Old Republic 2: The Sith Lords, game ini memiliki sebuah platform baru, yaitu mobile. Sebelumnya, Knights of The Old Republic yang pertama juga telah menyambangi platform Android dan iOS. Belum diketahui kapan game ini akan rilis di mobile, tapi pasti akan kami kabari begitu kami mengetahuinya. Pentolan Bioware, Casey Hudson, Bergabung Dengan MicrosoftMohammad Fahmi - Casey Hudson, orang yang berperan penting dalam pengembangan seri Mass Effect dan Star Wars di Bioware, hari ini mengumumkan bahwa dia telah bergabung dengan Microsoft. Di Microsoft, Hudson bertanggung jawab sebagai pengarah kreatif dari proyek Microsoft HoloLens. Wawancara lengkap antara Microsoft dengan Hudson bisa kamu ikuti melalui tautan di bawah. Kira-kira ke mana pria berbakat ini akan membawa teknologi hologram Microsoft ya? Apakah sampai sejauh Citadel? Sumber: Xbox Apakah Ini Iklan Mobil Baru Toyota? Atau Iklan Chocobo?
Mohammad Fahmi - Toyota Jepang belum lama ini membuat iklan untuk mempromosikan mobil baru mereka, Toyota Aqua X-Urban. Uniknya adalah iklan ini diiringi dengan musik khas Chocobo dari seri Final Fantasy. Mobil yang berwarna kuning, pemandangan yang indah, serta musik yang mengiringi jelas membuat saya sempat berpikir ini adalah iklan untuk Final Fantasy XV. Menurut Kotaku, ini bukan pertama kalinya Toyota menggunakan musik dari Square Enix. Tapi saya cukup yakin Toyota membuat iklan di atas melalui jalur sah, tidak seperti musik Final Fantasy yang digunakan di debat presiden di bawah.
The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi Posted: 19 May 2015 05:35 AM PDT Humble Mobile Bundle kali ini memiliki tema spesial, yaitu berbagai game karya Artifex Mundi. Bagi kamu yang menyukai game bergenre adventure dan hidden item, maka bundel yang satu ini cocok untukmu. Total ada sembilan game Android bebas DRM yang bisa kamu dapatkan di sini. Seperti bundel biasa dari Humble Bundle, edisi spesial ini memiliki tiga level harga yang bisa kamu lihat di bawah. Level pertama tentunya adalah dengan membayar berapapun. Jika kamu membayar berapapun, maka kamu akan mendapatkan tiga game berikut ini:
Jika kamu membayar dengan harga di atas rata-rata, maka kamu akan mendapat tambahan game di bawah ini dan juga game misterius yang akan ditambahkan nanti:
Dan jika kamu membayar $9 (sekitar Rp118.000) ke atas, maka kamu akan mendapat tambahan dua game di bawah ini:
Menurut Humble Bundle sendiri, jika kamu membeli semua game ini secara terpisah, kamu harus membayar sebanyak $41 atau sekitar Rp540.000. Kamu bisa memilih ke mana uangmu pergi, apakah itu ke developer, ke Prevent Cancer Foundation, atau ke Humble Bundle sendiri. Untuk keterangan lebih lanjut atau ingin segera membeli, kamu bisa langsung kunjungi situs Humble Artifex Mundi Mobile Bundle. The post Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 19 May 2015 04:40 AM PDT Saat sedang bosan dengan hal-hal yang sifatnya serius, situs jenis apa yang biasanya Anda akses? Kalau saya, situs humor atau situs yang mencoba mengangkat sebuah hal dari kacamata yang berbeda. Belakangan, situs semacam ini cukup banyak bermunculan, seperti Mojok.co dan Hipwee. Baru-baru ini, muncul lagi situs yang menjuluki diri sebagai situs biasa yang seru banget, Apaan.co. Co-Founder Gabha menceritakan perihal startup yang berdiri sejak April 2015 ini kepada Tech in Asia. Meramu hal sederhanaMungkin bagi sebagian orang, hal-hal sepele seperti mengapa saat makan bubur ayam ada yang diaduk dan ada yang tidak, bukan sebuah topik menarik untuk dijadikan bahan diskusi. Namun tetap saja, ada sebagian orang yang penasaran dengan hal-hal semacam itu. "Kadang tidak terpikir, tapi menarik untuk diobrolkan," ujar Ghaba mengawali pembicaraan mengenai Apaan.co. Menurut Ghaba, ide awal mendirikan situs ini justru lahir dari rekannya Muhammad Sofyan yang melempar ide untuk membuat situs yang bisa membuat orang tertawa dan melupakan berbagai berita yang membuat sedih dan mengesalkan. "Saat ini jumlah staf Apaan.co berjumlah tujuh orang, yang terdiri dari desainer, editor, penulis dan ilustrator. Dari fantasi sampai jasa konsultasiKetika mengunjungi laman situs Apaan.co, saya menemukan ada lima fitur utama dari situs ini. Artikel Apaan, Review Apaan, Socmed Apaan, Gambar Apaan, dan Pak Aan. Tiga fitur pertama sudah bisa ditebak sesuai namanya, "Artikel, Review, dan Socmed adalah bahasan yang berbentuk tulisan. Sementara Gambar Apaan adalah gambar absurd yang digarap oleh comic artist kami, Radityo. Sementara Pak Aan adalah jasa konsultasi yang membahas beberapa pertanyaan, khususnya masalah cinta dan hubungan," jelas Ghaba. Apaan.co berencana untuk menambahkan sejumlah fitur seperti Apaan Mengudara, layanan streaming radio yang akan memutar lagu-lagu favorit pendengar dan sekaligus menambah interaksi antara penikmat konten. "Bisa berkirim salam, selain memberikan komentar nantinya," tambahnya. Kelucuan menjadi sandunganSebagai media yang mengusung konten hiburan humor, menurut Ghaba kesulitan yang mereka hadapi adalah ketika memproduksi konten sendiri. "Ngelucu itu susah, terkadang sering bingung harus menulis artikel yang menarik itu seperti apa. Setiap hari kami menerima e-mail dari kontributor yang ingin tulisannya diterbitkan di Apaan.co. Tapi pastinya tidak semua tulisan sesuai dengan karakter situs ini sendiri," beber Ghaba. Dengan kondisi seperti ini, Apaan.co mengaku bila mereka harus bersaing ketat dengan sejumlah kompetitor. "Jelas banyak kompetitor yang lain sih ya. Mereka juga banyak yang lebih cerdas dalam fitur dan konten. Belum lagi kompetitor yang punya modal investor dengan modal berlimpah. Kadang kami minder dengan mereka. Tapi karena tim memiliki mental baja dan tekad kuat, maka kami terus menjalankannya," jelas Ghaba. Monetisasi dan aplikasiSetelah berjalan dua bulan, Apaan.co mengklaim mendapatkan total pageview 100.500 dengan follower Twitter 800 dan subscriber di Line Official sebanyak 200. "Kebanyakan pengunjung situs adalah remaja berusia 18 hingga 24 tahun yang biasanya sedang tersandung masalah percintaan dan memerlukan motivasi," lanjut Ghaba. Di awal perintisannya, Ghaba berharap bisa memonetisasi Apaan.co dari banner iklan. "Namun kami juga berencana untuk membangun kerja sama dengan banyak pihak, selama masih sesuai dengan tujuan kami, bersenang-senang," katanya. Sistem monetisasi startup yang masih bootstrap ini dilakukan dengan metode Pay Per Click (PPC). Meski demikian, Ghaba tidak menutup kemungkinan bila ke depan mereka menggunakan metode lainnya. "Untuk sekarang kami mengupayakan untuk tetap konsisten dengan core dan kontennya," jelasnya. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Apaan.co, portal hiburan alternatif yang mencoba meramu hal-hal sederhana menjadi menggelitik untuk dibaca appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Impresi Cooking Mama: Let’s Cook – Apakah Upaya Mama Memperluas Dapurnya Berhasil? Posted: 19 May 2015 04:06 AM PDT Kepopuleran game Cooking Mama dimulai pada tahun 2006 silam, ketika pertama kali dirilis ke Nintendo DS. Dengan gameplay yang berhasil menggunakan layar sentuh DS secara efisien, game simulasi – puzzle ini berhasil menarik perhatian banyak orang. Sehingga tidak aneh kalau saya mengatakan bahwa Mama adalah salah satu ikon Nintendo, selain Mario, Link, Donkey Kong, dll. Kini setelah merilis tujuh judul game dengan tema memasak dan lima game dengan aktivitas lainnya (berkebun, kerajinan tangan, merawat bayi, dan berkemah) Office Create, developer serial Cooking Mama, siap melebarkan dapur Mama ke dunia mobile dengan merilis Cooking Mama: Let’s Cook. Tapi apakah pengalaman memasak bersama Mama di smartphone masih sama seperti yang ada di Nintendo DS dan saudaranya 3DS? Berikut impresi saya ketika mencoba memasak bersama Mama lewat smartphone di dalam Cooking Mama: Let’s Cook. Apabila kamu pernah bermain Cooking Mama sebelumnya, maka kamu akan merasa familier dengan gameplay yang ada di dalam Let’s Cook. Kamu memilih resep masakan yang hendak dibuat, di dalam resep tersebut terdapat beberapa mini game. ![]() Pilih resep yang kamu inginkan. Mini game yang kamu temui biasanya adalah membersihkan bahan makanan, memotongnya, mencampurkannya, kemudian memasaknya hingga matang. Semua itu kamu lakukan dengan menggeser, memutar, menekan atau swipe stylus dari DS atau 3DS milikmu (layar sentuh di dalam Let’s Cook). Perlu diingat bahwa hampir di setiap mini game terdapat batas waktu yang diberikan, oleh karena itu kamu harus menyelesaikannya secepat mungkin. Akan tetapi cepat bukanlah satu-satunya cara untuk membuat masakan yang sempurna, karena kamu juga harus sabar dan teliti. Sebagai contoh, di dalam mini game mengocok telur, kamu diminta untuk mengocoknya dengan cepat sebelum waktu habis. Namun apabila kamu mengocok telurnya terlalu cepat, maka telur tersebut akan tumpah dan mengenai layar. Beruntung mini game seperti mengocok telur masih berbaik hati, karena kamu mendapat kesempatan berulang-ulang untuk mengocok telurnya dengan waktu yang tersisa. Beberapa mini game sayangnya hanya memberikan sekali kesempatan untuk berhasil, meski waktu yang ditentukan belum habis. Apabila kamu berhasil menyelesaikan sebuah mini game dengan sempurna maka kamu akan mendapatkan tiga bintang (medali emas di versi DS dan 3DS), sementara apabila kamu berhasil menyelesaikan seluruh mini game dari sebuah resep dengan sempurna maka kamu akan mendapat tambahan sebuah koin (Mama Coin). ![]() Gunakan touch screen untuk memasak dan dapatkan peralatan memasak baru dari Papa. Mama Coin ini berguna bagi kamu yang gagal dan ingin mengulang sebuah mini game. Kamu juga dapat menggabungkan makanan untuk membuat sebuah resep baru. Sebagai contoh, Salisbury Steak dapat digabungkan dengan French Fries (kentang goreng). Namun tidak semua resep bisa digabungkan menjadi sebuah resep baru, karena tipe makanannya sendiri (makanan utama, makanan manis, sajian penutup). Lucunya meski beberapa resep dan mini game sama seperti game keempat yang saya mainkan di 3DS (Cooking Mama 4: Kitchen Magic), Cooking Mama: Let’s Cook masih tetap menyenangkan untuk dimainkan kembali. Beberapa mini game kadang membuat tegang karena kamu diharuskan untuk berhati-hati, sementara beberapa mini game terasa sulit karena petunjuk yang diberikan Mama tidak seperti ketika mini game lainnya berlangsung. Kadang malah ada mini game yang terlalu mudah dan simpel sehingga terasa tidak cocok untuk dimasukkan. ![]() Peringatan: jangan terlalu cepat mengocok telurnya, atau… Kalau di dalam versi Nintendo DS dan 3DS kamu mendapat resep baru setelah menyelesaikan sebuah resep, maka kamu akan kecewa dengan Let’s Cook. Hal ini dikarenakan resep baru bisa kamu dapatkan secara gratis setelah kamu bermain tujuh kali secara berurutan. Ingin lebih banyak resep? Maka kamu harus membeli paket resep dengan harga sebesar Rp45.000. Kalau kamu berpikir bahwa harga yang diberikan tidak masuk akal, maka kamu salah. Mengapa? Cooking Mama: Let’s Cook memiliki grafis dan animasi yang termasuk ke kategori cukup bagus. Memang harus saya akui kalau grafisnya masih di bawah versi 3DS, namun definisi tinggi yang dihasilkan berhasil memperlihatkan “dunia” Mama yang lebih cerah dari versi 3DS. Cooking Mama: Let’s Cooking juga adalah salah satu game Cooking Mama yang menampilkan Papa. Di sini Papa akan bertugas sebagai pemberi misi lewat “Request from Papa.” Misi yang ditampilkan beragam, mulai dari membuat resep dengan nilai sempurna, mentraktir Papa lewat masakan yang kamu buat, atau menggabungkan resep. ![]() Gabungkan resep dan dapatkan resep baru dengan IAP. Apabila masakan yang disuguhkan untuk mentraktir Papa meraih nilai sempurna, maka Papa akan memberimu hadiah berupa alat masak baru. Sayangnya hadiah dari Papa ini tidak berfungsi apa-apa selain mengganti tampilan warna dari peralatan masak Mama yang digunakan ketika memasak. Saya justru berharap agar Papa memberikan resep baru yang dapat langsung di mainkan, namun seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu harus bermain selama tujuh hari berturut-turut untuk membukanya. Cooking Mama: Let’s Cooking juga menampilkan daily challenge, yakni kumpulan mini game yang tujuannya adalah meraih skor sebanyak-banyaknya sebelum waktu habis. Dibutuhkan satu Mama Coin agar dapat bermain daily challenge yang sayangnya tidak memberikan apa-apa selain tantangan penghibur bagi kamu yang tidak mampu beli resep baru. Memang beberapa mini game di dalam daily challenge cukup menyenangkan, namun saya berharap agar Mama Coin tersebut dapat digunakan untuk membeli resep baru. Akan tetapi mengingat Cooking Mama: Let’s Cook dapat diunduh secara gratis di App Store maupun Google Play, tidak ada salahnya toh bagi kamu yang ingin lebih banyak resep tapi tidak memiliki uang bersabar dengan bermain terus setiap hari. Sementara bagi kamu yang memiliki uang, segera beli kumpulan resep tersebut, mengingat mini game di dalam Cooking Mama sangat cocok untuk melepas penat ketika bermain game sulit seperti Bloodborne atau semacamnya. Kesimpulan saya, Office Create sepertinya telah berhasil melebarkan dapur Mama ke dalam ranah mobile gaming dengan Cooking Mama: Let’s Cook. Apple App Store Link: COOKING MAMA Let's Cook!, Gratis Google Play Store Link: COOKING MAMA Let's Cook?, Gratis
The post Impresi Cooking Mama: Let’s Cook – Apakah Upaya Mama Memperluas Dapurnya Berhasil? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Updated] Investor, temukan startup potensial di Indigo Incubator Demo Day Batch 2! Posted: 19 May 2015 03:40 AM PDT Perkembangan dunia digital terus mendorong lahirnya startup baru. Kondisi ini turut mendorong pihak-pihak lain untuk mengembangkan ekosistem startup startup tanah air. Antara lain dengan melakukan inkubasi, maupun investasi kepada startup-startup baru. Seperti diutarakan pada Tech in Asia Singapore 2015 6-7 Mei 2015 lalu, di antara negara Asia Tenggara lainnya, Indonesia merupakan negara yangpaling disorot dalam perihal investasi pada kuartal pertama tahun 2015 ini. Jumlah startup yang menerima pendanaan di tanah air juga meningkat secara signifikan dibanding kuartal sebelumnya. Apakah Anda investor, atau kalangan korporat yang berencana untuk melakukan investasi di ranah ini? Jika iya, kami mengundang Anda semua untuk hadir dalam acara Indigo Incubator Demo Day pada hari Kamis, 21 Mei 2015, pukul 14.00 – 16.00 WIB di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta. Lewat batch keduanya ini, Indigo Incubator telah memilih 12 startup yang telah teruji baik dari sisi pasar, produk maupun bisnisnya. Para startup terpilih ini datang dari beragam kategori, mulai dari e-commerce, media sosial, sampai edukasi. Untuk membuat Anda sedikit penasaran dan antusias hadir dalam event ini, berikut kami berikan bocoran beberapa finalis startup Indigo Incubator:
Tertarik untuk hadir? Segera daftarkan diri Anda! Event ini hanya diperuntukkan bagi para investor maupun korporat yang tertarik pada ranah startup. Apabila event ini juga menarik untuk partner, atau kolega Anda, silakan ajak mereka untuk turut hadir dalam acara ini. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post [Updated] Investor, temukan startup potensial di Indigo Incubator Demo Day Batch 2! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Ayo Lari – Pesaing Cookie Run Asal Negara Cina Ini Sekarang Hadir Dengan Konten Berbahasa Indonesia Posted: 19 May 2015 03:25 AM PDT Daftar game dengan lokalisasi konten ke bahasa Indonesia bulan ini bertambah dengan kehadiran game Ayo Lari persembahan Indofun Games. Game asal negeri Tiongkok yang dikenal berjudul TongCheng PaoPao alias Running City ini hadir dengan gameplay yang sekilas mengingatkan saya akan LINE Cookie Run. Lantas, apakah Ayo Lari layak disandingkan sebagai pesaing Cookie Run? Yuk simak impresi saya berikut ini. Hal pertama yang saya amati ketika memainkan game ini adalah tampilan visualnya yang terlihat cukup menarik bagi kalangan gamer berusia muda. Di sini kamu bermain sebagai seekor anjing kece yang berlari terus tanpa mengenal lelah untuk meraih skor terbaiknya. Menariknya lagi, kamu bisa mendandani anjing tersebut dengan bermacam kostum parodi dari beberapa karakter yang populer di ranah kultur pop, mulai dari Batman, Mario, Link, Iron Man, dan lain sebagainya. Sama halnya seperti LINE Cookie Run, setiap kostum tersebut memiliki kemampuan masing-masing dan penggunaan kostum yang tepat akan memberimu hasil akhir yang berbeda-beda pula. Permainan Ayo Lari sendiri sebenarnya tak jauh berbeda dengan aksi endless run dalam LINE Cookie Run. Selagi berlari, kamu juga diberikan dua tombol khusus untuk melompat serta meluncur guna menghindari objek berbahaya yang ada di depan mata. Sepanjang perjalanan kamu perlu mengumpulkan bermacam koin dan bintang yang berfungsi untuk mengaktifkan level bonus di tengah-tengah permainan. Aksimu berlari dalam game ini dibatasi dengan meteran stamina yang berangsur-angsur berkurang bila kamu tidak memungut power-up khusus untuk menambah nyawa. Bila kamu menabrak rintangan yang ada, otomatis meteran ini akan berkurang secara drastis dan kamu akan mengakhiri pelarianmu tadi lebih awal dari apa yang kamu rencanakan. Agar kamu tidak bosan, Ayo Lari menyediakan empat variasi mode permainan seperti Continuous Mode, Coin Mode, Survival Mode, dan Level Mode. Keempat inti dari pilihan mode tadi sebenarnya tak banyak berbeda, hanya objektif utamanya saja yang membedakan. Sebagai contoh, kamu tidak akan menjumpai beragam objek seperti koin, power-up, dan bintang pada Survival Mode. Sebagai gantinya, kamu dituntut untuk menempuh jarak terjauh dalam sebuah level dengan rintangan yang sulit bukan main. Sampai di sini, terus terang Ayo Lari memiliki potensi sebagai game endless run yang bisa menjadi alternatif menggantikan posisi LINE Cookie Run dan sebangsanya. Namun untuk benar-benar mencuri perhatian gamer agar beralih ke game ini, saya rasa perlu sedikit pembenahan lokalisasi konten di beberapa bagian, mulai dari penggunaan mata uang Yuan pada bagian promosi event, serta terjemahan beberapa bagian permainan yang masih berbahasa Cina. Seandainya lokalisasi konten tersebut berhasil disempurnakan, saya rasa bukan hal yang tidak mungkin bila Ayo Lari menjadi alternatif gamer Indonesia yang mungkin sudah bosan berlari sebagai manusia kue jahe. Bila kamu tertarik untuk mencobanya, silakan kunjungi tautan di bawah ini untuk segera berlari bersama game Ayo Lari.
The post Ayo Lari – Pesaing Cookie Run Asal Negara Cina Ini Sekarang Hadir Dengan Konten Berbahasa Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
BigNet dan Kacific ingin sediakan layanan internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia Posted: 19 May 2015 03:05 AM PDT Penyedia layanan satelit Indonesia BigNet baru-baru ini mengumumkan kerja sama jangka panjangnya dengan perusahaan asal Singapura Kacific Broadband Satellites. Melalui kerjasama yang bernilai USD78 juta (Rp1,02 triliun) tersebut, keduanya ingin menyediakan layanan broadband berkecepatan tinggi di Indonesia mulai tahun 2017 mendatang. Kacific berencana memancarkan sinyal dari satelit miliknya untuk menjangkau seluruh Indonesia, khususnya untuk mengembangkan wilayah Indonesia Timur. Indonesia terdiri dari lebih dari 17.000 pulau. Kacific melihat luas wilayah serta banyaknya jumlah penduduk Indonesia sebagai peluang besar bagi bisnis internet berbasis satelit. Sementara sejumlah operator menyediakan akses internet broadband ke daerah-daerah padat penduduk di Indonesia, operator internet broadband berbasis satelit baru seperti Kacific akan memainkan peran penting dalam menyediakan konektivitas ke kota-kota sekunder dan kawasan pedesaan di tanah air. Kacific memprediksi internet berbasis satelit dapat sangat berguna bagi sekolah, gedung-gedung pemerintah, perusahaan, dan jalur akses internet publik. Kacific dan BigNet mengatakan bahwa pelanggan di pulau-pulau dan lokasi pedesaan yang terpencil sekalipun, akan mendapatkan internet berkecepatan tinggi yang terjangkau dengan memasang parabola kecil dan murah (VSAT). “Ini merupakan langkah penting bagi Kacific, dan potensi besar bagi Indonesia,” kata CEO Kacific, Christian Patouraux. “Menyediakan konektivitas dengan biaya yang relatif rendah dapat meningkatkan permintaan yang belum dimaksimalkan di negara-negara Asia Tenggara dan Pasifik.” Internet cepat dan murah untuk semuaDi sebagian besar wilayah di Indonesia, konektivitas internet (kadang-kadang hanya tersedia melalui jaringan 2G dan 3G) beroperasi jauh di bawah ekspektasi perusahaan modern. “Orang-orang yang tinggal di daerah dengan industri kehutanan dan perikanan mendominasi, sebenarnya memiliki daya beli yang tinggi. Sayangnya, itu belum cukup membuat penyedia layanan internet melayani mereka dengan jaringan fixed line,” kata Zoel Gandhi, Business Development Director BigNet. CEO BigNet, Nicolas Tannady, mengatakan bahwa layanan ini memberikan banyak keuntungan bagi kawasan di daerah yang selama ini memiliki akses terbatas. Ia menjabarkan:
Menurut Christian Patouraux, kedua perusahaan tersebut percaya bahwa jika mereka bisa menurunkan harga layanan internet broadband, permintaan akan semakin besar, dan hal ini akan menciptakan pasar yang sebelumnya tidak terpikirkan di berbagai negara termasuk Indonesia. (Diterjemahkan oleh Lina Noiandari dan iedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar: NOAA Photo Library) The post BigNet dan Kacific ingin sediakan layanan internet berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Wajib Main] Persona 4 Golden – Saatnya Masuk TV! Posted: 19 May 2015 02:57 AM PDT Sebagai seorang penggemar berat JRPG, ada beberapa hal yang saya akui merupakan dosa atau hal memalukan yang harus saya perbaiki jika saya masih ingin kredibilitas saya sebagai penggemar genre ini tetap terjaga. Salah satu dari hal tersebut adalah fakta bahwa saya belum pernah memainkan seri Persona sama sekali dalam hidup saya. Hal ini saya coba ubah dengan menjajal Persona 2: Innocent Sin yang ada di PSP, dan jujur saja saya tidak berhasil bertahan lama memainkan game itu karena satu pertarungan saja bisa memakan waktu yang sangat lama. Di akhir tahun 2014 kemarin, saya mencoba lagi untuk menjajal seri ini, tapi kali ini dimulai dari game yang lebih populer yaitu Persona 4 Golden untuk PS Vita. Dalam sekejap saja game ini langsung sukses menghipnotis saya! Baru dua jam bermain, saya sudah merasa sangat tertarik dengan karakter, cerita, latar tempat, arahan visual, musik dan lain sebagainya. Game ini sudah mendapatkan nilai sempurna baru dari kesan pertamanya saja. Tapi tentunya saya tidak bisa menilai sebuah game hanya dari kesan pertama saja, oleh karena itu saya lanjutkanlah petualangan saya sebagai Fahmi Hasni, pemuda SMA tampan dan jenius yang menetap selama setahun di kota terpencil bernama Inaba bersama paman dan sepupu kecilnya selagi orang tuanya melakukan perjalanan ke luar negeri. Semakin jauh saya menjalani kehidupan di Kota Inaba, semakin besar juga rasa cinta saya terhadap game yang baru saya kenal ini. Karenanya, pada kesempatan kali ini saya berniat untuk membahas secara mendetail game Persona 4 Golden, apa yang membuatnya begitu luar biasa, sampai-sampai membeli PS Vita hanya untuk memainkannya saja sudah terhitung sebagai pengeluaran yang berharga. Cek detailnya lebih lanjut di bawah. ![]() ![]() Darah Muda, Darah Tua, Darah DewaSeri Persona memiliki satu keunggulan yang tidak dimiliki oleh seri RPG lainnya. Game ini menggabungkan unsur RPG klasik dengan unsur simulasi yang seru untuk dimainkan. Dalam Persona 4, kamu akan berperan sebagai seorang pemuda dari kota besar yang menetap di sebuah kota kecil bernama Inaba selama satu tahun lamanya. Sebagai pendatang baru, apa yang kamu rasakan bisa dibilang kurang lebih sama dengan apa yang karakter kamu akan rasakan yaitu perasaan asing. Kamu harus berkenalan dengan orang-orang di sekolah dan kotamu dari awal, belajar mengenali budaya dan lokasi-lokasi penting di Inaba, dan lain sebagainya. Segala perkenalan dan adaptasi yang dialami oleh sang protagonis disampaikan dengan begitu naturalnya dalam game. Hal ini semakin didukung dengan fakta bahwa karakter-karakter yang berkeliaran di Kota Inaba sangatlah menarik. Bahkan beberapa NPC dalam game yang tidak bernama pun saya rasa lebih memiliki karakter daripada banyak tokoh utama berbagai game populer yang tersedia di pasar. Kalau dari NPC saja Persona 4 sudah mampu menyajikan karakter yang berkualitas, tidak perlu ditanya lagi mengenai karakter sentral dalam game. Game ini menyajikan jajaran karakter paling menarik yang pernah saya temui di video game. Setiap karakter dibuat dengan kelebihan dan kekurangan mereka sendiri, dengan konflik-konflik internal yang saya rasa sangat bisa disambungkan dengan kehidupan pribadi banyak orang. Mencari seorang remaja sering galau namun suka nyeleneh dan menyimpan banyak masalah sendiri dalam dirinya? Ada Yosuke mewakili. Butuh karakter pria sangar yang mempertanyakan seksualitasnya sendiri? Perkenalkan, Kanji. Ingin karakter wanita yang jelas merupakan kritik sosial terhadap kultur idol di Jepang (yang juga sudah mewabah ke Indonesia)? Kamu bisa menemukan Rise. Atau mungkin kamu ingin melihat perjuangan seorang remaja wanita yang mengalami krisis identitas gender akibat pekerjaan yang dia miliki? Naoto Shirogane adalah orang yang kamu cari. Berbagai jenis manusia dengan masalah-masalah yang bisa kamu bantu selesaikan ini hadir dengan desain yang sangat baik serta kualitas dialog papan atas. Peran mereka dalam gameplay pun sangatlah signifikan karena merekalah yang membangun sistem Social Link, sebuah fitur gameplay yang membuat seri Persona modern begitu populer. Detail lebih lanjut tentang Social Link akan saya bahas lebih lanjut di bawah. Selain karakter berkualitas, Persona 4 juga memiliki cerita yang sangat bikin penasaran. Kamu dijamin akan sangat tidak sabar mengungkap lebih lanjut rahasia besar yang ada di Kota Inaba. Untuk mengungkapkan misteri-misteri yang terjadi di Inaba, kamu dan teman-temanmu setiap malam tertentu harus masuk ke dalam TV dan menghadapi berbagai dungeon yang terdiri dari berbagai lantai demi menyelamatkan siapapun yang perlu diselamatkan. ![]() “…jika di hidup ini saya hanya diberi kesempatan untuk memainkan satu game saja, maka Persona 4 Golden akan menjadi game yang saya pilih…”Menariknya, seluruh dungeon yang ada di game ini didesain sesuai dengan karakteristik dari orang yang perlu diselamatkan dan juga merupakan gambaran dari konflik yang mengisi hidup mereka. Sebagai contoh, karakter yang dilahirkan di keluarga kaya dan dari kecil sudah dibebani tanggung jawab besar sebagai penerus sebuah dinasti memiliki dungeon berbentuk istana dengan bos akhir dungeon yang juga menggambarkan masalah dia. Seluruh penggambaran ini tidak saja didesain dengan amat sangat baik, tapi juga akan membuat kamu bisa mengartikan tempat atau bentuk musuh yang tersebar dengan berbagai pemahaman. Intinya, cerita berkualitas dalam Persona 4 Golden disampaikan tidak hanya melalui kualitas penulisan skrip yang bagus, tapi juga melalui desain visual yang ikut mendukung dibangunnya naratif dalam game. Oh iya satu hal lagi, Persona 4 Golden dijamin juga akan bisa membuatmu tertawa, tertawa, dan tertawa lebih keras lagi. ![]() Menjelajahi Isi Hati ManusiaMeskipun simulasi sebagai remaja SMA di Kota Inaba merupakan bagian yang sangat penting dalam game, inti utama dari Persona 4 Golden tetaplah sebagai RPG yang memaksa kamu untuk melakukan banyak eksplorasi dan pertarungan dengan berbagai monster, menggunakan monster lainnya. Setiap karakter akan memiliki Persona mereka sendiri yang merupakan wujud spiritual dari dewa-dewa atau monster yang terinspirasi mitos-mitos dari berbagai kebudayaan. Teman-teman kamu memiliki Persona yang terinspirasi dari kebudayaan dan sejarah Jepang namun didesain dengan sangat hip dan tentunya sesuai dengan karakteristik dari pemilik Persona yang bersangkutan. Khusus untuk sang protagonis (yang dalam permainan saya tentunya bernama Fahmi), kamu akan diberikan kebebasan untuk memilih Persona apa yang dapat digunakan untuk bertarung. Ada ratusan Persona yang bisa kamu dapatkan, baik dengan cara bertarung melawan musuh, ataupun dengan bereksperimen melakukan berbagai fusion antara satu Persona dengan Persona lainnya. Pengaturan karakter yang menarik dan memberikan variasi bertarung yang sangat besar ini semakin diperbesar dengan adanya kebebasan untuk mengatur perlengkapan bertarung kamu serta pakaian apa yang kamu kenakan di dalam dungeon. Pertarungan yang kamu lakukan dalam dungeon pun memiliki pilihan tingkat kesulitan yang sangat bervariasi, mulai dari paling mudah yang terkadang membuat saya tertidur ketika memainkannya, sampai ke paling susah yang membuat saya keringat dingin ketika menghadapi musuh kelas bawah sekalipun. Meskipun begitu, harus saya akui bagian menjelajahi dungeon yang cukup repetitif dan penuh dengan elemen grinding ini terkadang terasa membosankan. Meskipun begitu jika dibandingkan dengan pengalaman keseluruhan yang disajikan, rasanya saya tidak keberatan dengan bagian yang sedikit membosankan namun juga menyimpan banyak rahasia menarik ini. ![]() ![]() Kuatkan Hubungan Sosial Dalam Game, Lupakan Dunia Nyata!Salah satu hal paling ironis sekaligus paling menarik dalam Persona 4 Golden adalah elemen Social Link yang ada dalam game. Melalui Social Link, kamu akan mempererat hubunganmu dengan beberapa penduduk kota yang penting, sekaligus memperkuat kemampuanmu untuk menggabungkan Persona yang lebih kuat daripada biasanya. Ada 23 hubungan yang dapat kamu eratkan di dalam Persona 4 Golden. Memperdalam hubunganmu dengan setiap karakter akan membuka cerita yang luar biasa menarik dari para karakter tersebut. Kemampuan manajemen waktu kamu akan diuji di bagian Social Link. Apakah kamu mampu memaksimalkan seluruh Social Link yang ada dalam satu kali bermain saja? Coba saja kalau bisa. Tadi saya menyinggung soal keironisan fitur ini, mengapa saya mengatakan bahwa Social Link merupakan hal paling ironis dalam Persona 4 Golden? Meskipun elemen gameplay yang satu ini memaksa sang protagonis untuk membangun hubungan sosial berkualitas dengan para NPC, tapi lamanya waktu bermain Persona 4 Golden malah membuat pemainnya harus mengorbankan kehidupan sosial mereka sendiri. Memang hal ini cukup ditolong oleh fakta bahwa Persona 4 Golden merupakan game untuk mesin portabel, namun ini masih belum menutup fakta bahwa kamu akan memerlukan waktu kurang lebih 70 jam untuk menamatkan Persona 4 Golden, dan tambahan 30 jam jika kamu ingin mendapatkan segala hal yang ditawarkan game ini. Sebuah ironi yang saya nikmati mengingat tingginya kualitas Persona 4 Golden. Sekedar informasi tambahan, selain mengikat hubungan sosial sebagai sahabat, kamu juga bisa menjalin hubungan romantis dengan beberapa karakter wanita dalam game. Hubungan romantis ini pun tidak dibatasi kepada satu wanita saja. Namun hati-hati, karena jika sampai kamu macam-macam menjalani hubungan dengan banyak orang, bersiaplah untuk membuat hati para wanita digital ini sakit, karena saya sendiri menyesali perbuatan saya dan bersumpah tidak akan mengulanginya lagi di sesi permainan Persona berikutnya. ![]() ![]() Hiburan Mata, Hiburan Telinga, Hiburan HatiMembicarakan tentang seri Persona modern memang tidak bisa jauh-jauh dari dua nama paling sering dibahas-bahas ketika membicarakan seri ini. Dua orang yang saya maksud adalah Shigenori Soejima yang merupakan desain karakter serta artis yang menyumbangkan kemampuan ilustrasinya kepada seri Persona modern, dan Shoji Meguro yang merupakan komposer utama Persona 4 Golden. Karya-karya Soejima mengisi Persona 4 Golden dengan sangat dominan. Karakter-karakter yang dia desain memiliki penampilan yang sangat menarik dan sering kali penampilan tersebut bukanlah sekedar pemanis tampilan saja. Kualitas ilustrasi yang amat sangat baik ini juga ditranslasikan ke dalam tampilan di game dengan begitu sempurna. Meskipun memiliki kualitas grafis di level PS2, Persona 4 Golden tetap sukses memanjakan mata saya dengan apa yang ditawarkan. Sedangkan Shoji Meguro dengan begitu mahirnya mengisi pengalaman bermain dan narasi dalam game dengan komposisi lagu yang sangat berkesan. Terkadang saya mendengarkan ulang lagu-lagu yang menjadi pengiring dari Persona 4 Golden, dan otomatis kejadian yang berlangsung dalam game bisa terputar kembali di kepala saya. Sentuhan musik pop yang tersedia dalam game juga cukup menggambarkan kehidupan SMA di Kota Inaba dengan cukup baik. KesimpulanMeskipun telat dua tahun untuk menyicipi Persona 4 Golden (dan telat enam tahun untuk menyicipi Persona 4), harus saya akui bahwa Persona 4 Golden merupakan salah satu RPG terbaik yang pernah saya mainkan sepanjang masa. Game ini juga saya nobatkan sebagai game dengan jajaran karakter paling menarik yang pernah saya mainkan. Setelah menyelesaikan Persona 4 Golden dengan total lebih dari 70 jam saya habiskan dalam game, harus saya akui bahwa saya jelas salah telah melewatkan seri fantastis ini dengan begitu lama. Kini yang perlu saya … tidak, yang perlu kita semua lakukan … hanyalah bersabar sampai Persona 5 dirilis. Untuk mempersingkat pembahasan ini, kira-kira seberapa bagus kah Persona 4 Golden? Jawabannya, jika di hidup ini saya hanya diberi kesempatan untuk memainkan satu game saja, maka Persona 4 Golden akan menjadi game yang saya pilih meskipun posisi game favorit saya sepanjang masa tetap dipegang oleh game lain. Serius. PlayStation Store US: Persona 4 Golden, $29,99 (sekitar Rp395.000) PlayStation Store Asia: Persona 4 Golden, Rp323.000 PlayStation Store US: Persona 4 , $9,99 (sekitar Rp130.000) – PS2 Classics, dimainkan di PS3. Banyak fitur yang ada di Persona 4 Golden tidak tersedia di versi ini. ![]()
The post [Wajib Main] Persona 4 Golden – Saatnya Masuk TV! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Pengguna Smartphone Di Asia Bermain Game Mobile Lebih Lama Dibandingkan Benua Lain Posted: 19 May 2015 02:43 AM PDT App Annie, perusahaan penyedia analisis data layanan mobile di seluruh dunia, baru-baru ini memublikasikan laporan penggunaan aplikasi mobile pada kuartal pertama tahun 2015. Laporan tersebut memberikan beberapa informasi tentang penggunaan aplikasi oleh para pengguna smartphone di lima negara yang menjadi sampel, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Jepang, dan Korea Selatan. Salah satu bagian dari laporan tersebut memaparkan perilaku pengguna smartphone terhadap aplikasi game. Kesimpulannya? Pengguna smartphone di Asia lebih lama bermain game mobile dibandingkan benua lainnya. Kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan pengamatan berbagai aspek yang berkaitan dengan penggunaan aplikasi game di smartphone. Jepang dan Korea Selatan mengungguli tiga negara lain di berbagai aspek yang diteliti, mulai dari frekuensi bermain game, lama waktu bermain, hingga persentase pendapatan aplikasi game terhadap total pendapatan semua aplikasi di masing-masing negara tersebut. Hal ini tidaklah mengejutkan, sebab bermain game merupakan aktivitas terlama kedua dalam kategori pemakaian smartphone di dua negara Asia tersebut. Lebih lanjut, App Annie memberikan beberapa detail menarik mengenai perilaku bermain game para pengguna smartphone Android di lima negara yang menjadi sampel. Jepang menempati posisi teratas dalam kriteria frekuensi dan lama bermain game, disusul kemudian oleh Korea Selatan. Rata-rata frekuensi dan lama sesi permainan tiap pengguna smartphone di Jepang setiap bulannya mencapai hampir empat kali lipat dibandingkan dengan pengguna di Amerika Serikat. Perbedaan tersebut menjadi semakin besar lagi apabila dibandingkan dengan pengguna Inggris yang menempati posisi terbawah pada kategori tersebut. Frekuensi dan lama permainan tersebut berbanding lurus dengan jumlah pendapatan yang dihasilkan oleh Apple App Store maupun Google Play Store. Data kuartal pertama tahun 2015 yang dibagikan oleh App Annie mengonfirmasi tren selama ini bahwa game merupakan sumber pendapatan terbesar dari semua jenis aplikasi mobile. Game menghasilkan sedikitnya 70% dari total pendapatan gabungan kedua toko digital tersebut di Inggris walaupun para pengguna smartphone di sana relatif jarang bermain game. Porsi pendapatan ini menjadi semakin besar hingga mencapai sedikitnya 90% di Jepang dan Korea Selatan. Berbagai game free-to-play tenar masih mendominasi posisi teratas aplikasi dengan pendapatan terbesar. Nama-nama besar seperti Clash of Clans, Candy Crush Saga, ataupun Crossy Road termasuk ke dalam jajaran sepuluh besar aplikasi dengan jumlah pemain aktif terbanyak di lima negara tersebut. Tidak dijelaskan berapa besar masing-masing judul meraup penghasilan, namun dengan jumlah pemain aktif yang sedemikian besar dapat merefleksikan laba mereka yang bisa mencapai ratusan juta dolar. Dengan perilaku bermain game yang cukup timpang di antara para pengguna smartphone negara Timur dengan Barat, tidak mengherankan apabila beberapa pihak menganggap masa depan dunia gaming mobile ada di Asia. Tidak dapat dipungkiri, perilaku pengguna smartphone di Jepang dan Korea Selatan belum tentu sama dengan negara Asia lainnya. Namun apabila para developer bisa menguasai pasar Asia yang merupakan benua dengan jumlah penduduk terbanyak, bisa jadi peluang untuk mendominasi industri gaming mobile global semakin terbuka lebar. Sumber: App Annie The post Pengguna Smartphone Di Asia Bermain Game Mobile Lebih Lama Dibandingkan Benua Lain appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bosan dengan Google Play? Coba tujuh toko aplikasi Android di Indonesia ini! Posted: 19 May 2015 02:00 AM PDT Sama seperti negara lain di dunia, ada banyak pengguna smartphone Android di Indonesia. Menurut perusahaan riset IDC, tahun lalu 81 persen OS smartphone di Indonesia adalah Android. Itu berarti saat ini ada lebih dari 32 juta pengguna Android di tanah air. Melihat peluang ini, banyak pemain yang meluncurkan toko aplikasi Android sendiri untuk memenuhi permintaan pengguna di Indonesia. Berikut adalah kumpulan toko aplikasi1 Android ciptaan pihak ketiga yang bersaing untuk menjadi yang terdepan: Jalan TikusDiluncurkan pada bulan Juni 2012, Jalan Tikus adalah salah satu pelaku di ranah toko aplikasi Android pertama di Indonesia. Toko aplikasi ini menjamin bahwa semua aplikasi di platform nya aman, legal, dan gratis. Selain aplikasi Android, Jalan Tikus juga menyediakan aplikasi untuk PC dan sebuah blog aplikasi. Pada bulan September 2013, tim Jalan Tikus mengatakan kepada Tech in Asia bahwa mereka telah melayani sekitar 10 juta download dari enam juta pengguna unik. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi Jalan Tikus. Gudang AplikasiGudang Aplikasi memiliki pendukung yang kuat. Toko aplikasi ini dibuat oleh XL Axiata dan dikembangkan oleh Huawei. Perusahaan telekomunikasi tersebut mengungkapkan bahwa mereka menyiapkan investasi hingga USD1 juta (Rp13 miliar) untuk toko aplikasi Android ini. Laporan terakhir yang kami catat pada bulan Maret 2014, Gudang Aplikasi memiliki 10.000 aplikasi dengan 150.000 pengunjung unik. Sayangnya, hanya pelanggan XL yang bisa membeli aplikasi premium dengan pulsa. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi Gudang Aplikasi. TemanDevTelkomsel meluncurkan TemanDev pada Agustus 2013 dengan menyediakan 68 aplikasi lokal untuk memperingati ulang tahun ke-68 Telkomsel sendiri. Pengguna Telkomsel bisa membeli aplikasi premium di TemanDev dengan pulsa. Selain Android, pengguna juga bisa menemukan aplikasi dari OS lain seperti Windows Phone, Symbian, BlackBerry, dan feature phone di TemanDev. WePlayWePlay mungkin sedikit berbeda dari beberapa toko aplikasi lain dalam daftar ini. WePlay diciptakan oleh perusahaan telekomunikasi asal Singapura SingTel, yang hanya menawarkan game dan hanya tersedia dalam bentuk sebuah aplikasi (sementara tiga lainnya adalah web portal). Aplikasi ini berekspansi ke Indonesia pada bulan Maret 2014 dan dua bulan setelahnya mencapai lebih dari 100.000 download. Karena SingTel adalah mitra Telkomsel, hanya pengguna Telkomsel yang bisa membeli game premium dengan pulsa. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi WePlay. OomphDengan pengalaman di bidang konten selama 11 tahun, Stanley Tan mendirikan toko aplikasi Android bernama Oomph, dengan konten-konten yang sudah disesuaikan untuk pasar Indonesia. Oomph tidak hanya menyediakan aplikasi, tapi juga menyediakan konten lain seperti wallpaper dan musik. Pengguna bisa membeli aplikasi menggunakan kartu kredit atau dengan potong pulsa. Toko aplikasi yang sudah beroperasi lebih dari tiga tahun ini telah menjaring sekitar 6,5 juta pengguna. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi Oomph. MobomarketMobomarket merupakan toko aplikasi Android dari raksasa internet asal China, Baidu. Toko aplikasi ini mengklaim telah menyediakan sekitar 643.000 aplikasi. Edo Suryo Pamungkas, Product Manager MoboMarket di Indonesia mengatakan bahwa mereka ingin mendukung para developer lokal dengan mengedepankan aplikasi lokal di dalamnya. Baidu menjamin semua aplikasi di dalam toko aplikasinya aman karena mereka telah melakukan pindaian pada setiap aplikasi di dalamnya terlebih dahulu. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi Mobomarket. MobogenieLayaknya Mobomarket, Mobogenie tidak hanya menyediakan aplikasi dan game, tapi juga menyediakan musik dan wallpaper. Pada Juni 2014, Mobogenie mengklaim telah memiliki 1,5 juta aplikasi gratis dalam platform mereka. Fitur utama yang ditawarkan Mobogenie adalah kemampuan untuk melakukan backup dan restore aplikasi yang telah dipasang pada smartphone. Unduh aplikasinya langsung dari situs resmi Mobogenie. Alternatif toko aplikasi di atas tampaknya harus bersaing ketat dengan Google Play Store, karena dua operator seluler di Indonesia, yaitu Telkomsel dan Indosat telah mendukung pembelian aplikasi dengan sistem potong pulsa. Selain itu, aplikasi yang ditawarkan Google Play Store lebih banyak dan diseleksi langsung oleh Google. (Diperbarui oleh Ketut Krisna Wijaya dan diedit oleh Lina Noviandari)
The post Bosan dengan Google Play? Coba tujuh toko aplikasi Android di Indonesia ini! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rencana Bisnis Capcom Meliputi Lebih Banyak Remaster HD Dan Mobile Sebagai Sampingan Posted: 19 May 2015 12:52 AM PDT Mengikuti para perusahaan game lain seperti Electronic Arts, Nintendo, Square Enix, dan King yang melaporkan informasi rencana bisnis mereka setelah tahun fiskal 2015 berakhir, kini giliran Capcom yang unjuk suara. Meskipun tidak memberikan angka-angka secara detail, Capcom tetap menyampaikan rencana mereka ke depannya yang terdengar sangat menarik. Jika Square Enix serta Konami menunjukkan minat yang besar untuk terjun lebih dalam ke dunia mobile, maka Capcom justru menyatakan bahwa lebih dari 50% keuntungan mereka hadir dari gamer PC dan console. Menurut Capcom, mereka tetap akan mengembangkan game untuk mobile yang diangkat dari properti intelektual populer mereka. Tujuan utama dari pengembangan game mobile ini adalah untuk menarik gamer kasual agar lebih berminat menikmati versi lebih besar, atau versi PC dan console, dari judul yang mereka mainkan di smartphone. Belum lama ini Capcom juga telah merilis game yang cukup berkualitas, Resident Evil Revelations 2 Meskipun pernyataan di atas mungkin menggembirakan bagi gamer yang lebih senang bermain di PC dan console daripada di smartphone, saya tetap melihat sedikit kejanggalan. Jika memang platform mobile digunakan sebagai penyokong produk mereka, kenapa judul utama dari seri populer seperti Breath of Fire malah rilis di mobile? Apakah mungkin karena Breath of Fire terbaru sendiri telah dirilis lebih dari sepuluh tahun lalu? Selain itu Capcom juga mengungkapkan bahwa berbagai remaster dari game lama mereka terjual di luar dugaan. Contoh paling utama adalah Resident Evil HD Remaster yang sukses terjual jutaan kopi. Menurut Capcom, hal ini sangat mungkin mendorong mereka untuk melakukan lebih banyak lagi remaster HD, dengan yang paling dekat akan dirilis adalah versi remaster dari Devil May Cry 4. Cek juga salah satu remaster HD rilisan Capcom yang sukses membuat saya kagum, DmC: Devil May Cry Sepertinya kita bisa berharap banyak akan melihat Resident Evil 0, Resident Evil 2, dan Resident Evil 3 tersedia untuk PC, PS4, atau Xbox One. Tidak menutup kemungkinan juga seri lain seperti Onimusha akan mendapat perlakuan yang sama. Kita lihat saja nanti ke depannya. The post Rencana Bisnis Capcom Meliputi Lebih Banyak Remaster HD Dan Mobile Sebagai Sampingan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
FinTech Innovation Lab Asia-Pacific kembali dibuka, ajak startup fintech terbaik di kawasan ini Posted: 19 May 2015 12:31 AM PDT Potensi fintech yang diproyeksikan akan terus meningkat di masa depan membuat banyak pihak mulai melirik ranah ini. Selain banyak bermunculannya startup fintech, banyak pihak mulai ikut mendorong pertumbuhan ranah ini dengan meluncurkan program mentorship. Setelah sebelumnya Maybank dan 1337 Ventures membuka pendaftaran program mentorship untuk startup fintech di Asia Tenggara, kini Accenture mulai membuka pendaftaran untuk FinTech Innovation Lab Asia-Pacific 2015 yang merupakan program mentorship untuk startup fintech di kawasan Asia Pasifik. Bekerjasama dengan berbagai institusi keuangan di kawasan tersebut, FinTech Innovation Lab Asia-Pacific 2015 ingin membantu startup teknologi keuangan yang tengah berada pada tahap awal dan pertumbuhan, untuk mempercepat perkembangan produk dan mendapatkan perhatian dari para eksekutif industri keuangan. Tujuh startup yang terpilih akan diumumkan pada pertengahan bulan Juli dan akan mengikuti program pada bulan Agustus. Para startup akan diberikan bimbingan selama 12 minggu oleh para eksekutif di industri layanan keuangan, yang akan membantu mereka mengembangkan strategi bisnis dan teknologi melalui serangkaian workshop, diskusi panel, sesi diskusi bersama pengguna, sesi networking, acara temu dengan para praktisi dan sesi presentasi. Program ini akan diakhiri di bulan November dengan diselenggarakannya acara "Investor Day", dimana para peserta akan mempresentasikan ide mereka di depan para calon investor. Pendaftaran program mentorship yang akan berlangsung di Hong Kong ini akan ditutup pada 30 Mei 2015 mendatang. Beberapa institusi keuangan yang akan menjadi mentor bagi startup adalah Bank of America Merrill Lynch, China Construction Bank (Asia), China Citic Bank International, Commonwealth Bank of Australia, Credit Suisse, HSBC, J.P. Morgan, Maybank, Morgan Stanley, dan UBS. FinTech Innovation Lab Asia-Pacific pertama kali diselenggarakan tahun lalu dan berhasil menjaring delapan startup fintech di kawasan ini. Beberapa dari mereka mengklaim memperoleh pendanaan dan kesepakatan kerjasama selama program berlangsung. Program ini tentunya menjadi kesempatan besar bagi startup fintech untuk belajar dan memperoleh kesempatan pendanaan untuk mengembangkan produknya. Anda bisa mengunjungi situs resmi FinTech Innovation Lab Asia-Pacific untuk informasi lebih lanjut. (Diedit oleh Ketut Krisna Wijaya) The post FinTech Innovation Lab Asia-Pacific kembali dibuka, ajak startup fintech terbaik di kawasan ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
GIATT (Games In Asia Trending Talk) #3 Part 3: Apakah Sekarang Zamannya JRPG Lagi? Posted: 18 May 2015 11:42 PM PDT JRPG adalah sebuah istilah genre yang sering dipakai gamer seluruh dunia untuk mendefinisikan RPG buatan developer asal Jepang. Mengapa istilah genre yang tidak resmi ini terus digunakan? Sederhananya karena JRPG adalah game yang unik dan berbeda jika dibandingkan dengan RPG pada umumnya. Entah dari cerita, karakter, tema, atau tampilan visual, JRPG rasanya selalu bisa membuat dirinya dikenang oleh banyak gamer. JRPG mengalami masa keemasannya di zaman console Super Nintendo hingga PS2. Lalu, pada zaman PS3, JRPG terasa mengalami kemunduran yang membuat game dengan genre tersebut terasa agak langka. Namun pada tahun 2015 ini, banyak JRPG berkualitas diberitakan akan segera muncul. Mulai dari Persona 5, Final Fantasy XV, Star Ocean 5, dan beberapa JRPG lawas yang dirilis ulang di console generasi kini maupun di PC. Apakah ini artinya kita akan kembali mengalami zaman keemasan JRPG? Simak diskusi kami lewat video yang tertera di atas! Like dan share yang kamu lakukan akan sangat membantu kami membuat konten video berkualitas. Jangan lupa juga untuk klik tombol subscribe di atas agar kamu bisa mendapatkan update video terbaru dari kami. Sampai jumpa di episode selanjutnya! The post GIATT (Games In Asia Trending Talk) #3 Part 3: Apakah Sekarang Zamannya JRPG Lagi? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Valencia Randa, wanita Indonesia yang memulai salah satu kampanye terlama di media sosial Posted: 18 May 2015 09:50 PM PDT Valencia Mieke Randa telah mulai menjadi blogger sejak tahun 2007. Sesuai dengan nama blog yang ia miliki "sillystupidlife", Valencia menulis tentang cerita kehidupan sehari-hari yang lucu dan sesekali mengejutkan, serta tak jarang menyentuh banyak pembaca. Ia juga memiliki akun Twitter dengan ribuan follower, yang pada saat itu bisa dibilang banyak. Namun hidup tidak selamanya menyenangkan dan berisi hal-hal yang bodoh bagi Valencia. Di tahun 2009, ibunya jatuh sakit, dan Valencia menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah sakit. Sang ibu sangat memerlukan transfusi darah, dan Valencia membutuhkan waktu tiga hari untuk bisa mendapatkan pendonor. Dari sana, Valencia banyak belajar mengenai sistem donasi darah. Sebagai contoh, ia mengetahui bila Indonesia memerlukan 4,5 juta kantong darah setiap tahunnya, namun hanya ada satu juta kantong darah yang didonasikan. "Pada waktu itu hanya sedikit orang yang mau mendonasikan darahnya," kata Valencia. "Mereka yang mencari darah rela melakukan apa pun untuk membantu keluarganya, termasuk membayar darah." Valencia menolak untuk menerima begitu saja kenyataan itu. "Ada jutaan orang yang ingin melakukan kebaikan, namun mereka tidak tahu harus bagaimana. [Sementara itu] Di rumah sakit, banyak yang menangis meminta pertolongan namun mereka tidak tahu harus melakukan apa." Berangkat dari kondisi tersebut, Valencia mulai menggunakan jejaring sosial miliknya untuk melakukan gerakan donor darah dan menemukan relawan yang mau mendonorkan darahnya. "Saya tergabung dengan sebuah mailing list milik blogger yang terdiri dari 44 orang. Saya bicara mengenai ide mereka di sana. Dan para blogger yang rata-rata belum pernah terlibat dalam donor darah, menyatakan berminat." Uji coba ideAkhirnya, ada satu momen yang memungkinkan Valencia menguji idenya. Banjir yang terjadi di kawasan padat penduduk di Tangerang memakan korban ratusan orang. "Kami pergi ke sana. Itu adalah pertama kalinya kami melakukan panggilan donor darah melalui media sosial," jelas Valencia. Insiden lain yang juga diingat Valencia saat memulai kampanyenya adalah ketika ada seorang gadis yang mengidap kanker dan memerlukan golongan darah tipe AB. "Hanya tujuh persen orang di Indonesia yang memiliki golongan darah itu," kata Valencia. "Keluarga yang pernah mendengar tentang kami meminta pertolongan untuk mendapat donor darah. Kami membagikan berita tersebut, dan hampir ada 20 orang yang berdonasi. Perjalanan tidak berhenti di sana, namun mereka juga menyatakan sanggup untuk memberi bantuan kepada siapa pun yang membutuhkan darah golongan AB di kemudian hari. Mereka saling bertukar nomor telepon. Rasanya sangat menakjubkan." Dikenali oleh GoogleMelihat konsepnya mulai berjalan dan ingin mengembangkan layanannya lebih lanjut, Valencia membuat akun Twitter Blood4LifeID, yang kini memiliki lebih dari 80.000 follower. Namun di luar kesuksesan itu, bukan hal yang mudah untuk mengubah ide menjadi sebuah gerakan. "Tidak banyak pergerakan yang terjadi. [Donor darah] tidak termasuk dalam ranah aksi sosial yang "seksi", kebanyakan relawan lebih memilih masuk ke dalam pergerakan edukasi, anak jalanan, dan semacamnya. Selain itu persepsi orang terhadap jarum suntik juga mempengaruhi hal ini," kata Valencia. "Kami juga belum mendapatkan dukungan dari pemerintah atau Palang Merah Indonesia. Mereka berpikir kami ingin berkompetisi dengan mereka. Palang Merah Indonesia adalah salah satu dari beberapa institusi yang diizinkan untuk mengambil dan menyimpan darah.” Perjuangan mulai berbuah manis ketika Blood4LifeID mulai dikenali Google pada 2011 silam. Pada waktu itu Google memperkenalkan program hero campaign untuk mempromosikan browser Chrome di Indonesia. Kampanye Blood4Life milik Valencia terpilih sebagai salah satu cerita perjalanan yang masuk ke dalam video promo event tersebut. Kampanye tersebut juga masuk ke berbagai situs dan ditayangkan di stasiun TV lokal. "Setelah beberapa hari kampanye tersebut disebar luaskan, Palang Merah Indonesia dibanjiri pendonor," kata Valencia. "Blood4Life waktu itu memiliki 12 admin. Akun Twitter menjadi ruang gawat darurat virtual, orang datang ke sana untuk meminta pertolongan. Kami melakukan verifikasi semua informasi sebelum menyebarkannya, dan kami sangat waspada terhadap berita palsu (hoax). Di akhir 2012, kami memiliki lebih dari 12.000 follower. Setelah Google, penghargaan lainnya berhasil diraih. Pada 2012, Valencia diundang ke Amerika Serikat oleh Kedutaan AS. Ia mempresentasikan Blood4Life di sejumlah kesempatan, termasuk di kantor pusat Twitter. "Mereka sangat takjub dengan bagaimana saya bisa menjalankan sebuah kampanye tanpa uang, kantor, atau karyawan. Follower kami saat itu 33.000," kenang Valencia. Ujian terberat di bulan RamadanMenurut Valencia, dalam sehari Blood4Life kini menerima sepuluh sampai dua puluh permintaan darah. Meski terus mengkampanyekan pentingnya donor darah, masih ada ketimpangan persediaan. Kebutuhan pasar saat ini mencapai 5 juta kantong darah per harinya, dan jumlah donasi baru mencapai 3,5 juta kantong. Pada bulan Ramadan, persediaan darah menurun drastis. "Dua minggu sebelum dan setelah Ramadan, termasuk di bulan Ramadan sendiri permintaan sangat tinggi. Kami bisa mendapat 60 permintaan per hari," kata Valencia. "Kebanyakan orang enggan melakukan donor. Banyak kaum Muslim yang percaya bila donor darah akan membatalkan puasa, meskipun MUI telah mengeluarkan fatwa bila donor darah di bulan puasa adalah halal." "Faktor lainnya adalah kekhawatiran akan lemas bila melakukan donor darah di bulan Ramadan. Solusinya adalah kami meminta komunitas gereja untuk aktif melakukan donor darah selama bulan Ramadan, dan juga kaum muda yang dapat melakukan donor darah di malam hari setelah berbuka puasa, atau di pagi hari, sebelum mulai puasa." Lepas dari TwitterValencia melihat Blood4Life sebagai sebuah keberhasilan, namun selalu dihantui terhadap ketergantungan pada Twitter. "Bila Twitter bubar, maka kami pun akan lenyap," katanya. Karenanya ia beberapa kali mencoba untuk membawa ruang darurat Blood4Life ke platform yang independen. Namun perjalanan Blood4Life lepas dari Twitter tidak mudah. Valencia tidak pernah mendapatkan donasi darah hanya dengan bantuan relawan. "Sebuah agensi pernah membantu kami membuat aplikasi untuk BlackBerry dan Android. Namun terlalu banyak bug, sehingga belum pernah benar-benar dikembangkan," jelasnya. "Pengembangan situs kami juga masih mandek," ujarnya. ![]() Ferdian Kelana yang terlibat dengan Blood4Life sejak 2014, memamerkan game kartu golongan darah yang dikembangkannya. Sejak 2014, Valencia mulai menjalankan proyek baru, Rumah Harapan, sebuah rumah bagi anak-anak yang sakit dan tidak mampu dirawat di rumah sakit. Kepengurusan Blood4Life dialihkan kepada Ferdian Kelana, yang ikut mendukung gerakan ini sejak awal. Valencia dan Ferdian telah menyiapkan berbagai ide untuk mengembangkan Blood4Life menjadi layanan yang lebih baik untuk menghubungkan pendonor dan mereka yang membutuhkan darah. Mereka berencana bila nantinya orang yang membutuhkan darah akan bisa mengisi formulir permintaan darah dan mengirimkannya melalui staf admin Blood4Life untuk selanjutnya melalui proses verifikasi. Tujuannya adalah untuk mendata golongan darah, sehingga golongan darah tertentu yang jarang, dapat ditemukan dengan mudah di saat darurat. "Kami mencari developer yang dapat membantu kami. Namun kami mencari seseorang yang berdedikasi dan dapat memastikan semua berjalan lancar dan bebas bug. "Platform ini seolah terdengar seperti celah bisnis yang menjanjikan, namun Valencia tetap dengan tegas menyatakan bila hal ini tetap tidak akan masuk ke ranah komersil. "Banyak orang menyarankan agar saya memonetisasi ini," ujarnya. "Namun tidak. Darah harus tetap gratis. Pasien harus membayar Rp250.000 per kantong darah untuk Palang Merah Indonesia. Kantong darah yang dipakai sudah dipastikan bebas kuman dan virus. Setiap kantongnya sudah melakukan pengujian," jelasnya. "Semuanya adalah atas nama relawan, kami tidak mendapat dukungan ataupun pendanaan dari pemerintah." (Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari) The post Valencia Randa, wanita Indonesia yang memulai salah satu kampanye terlama di media sosial appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Telltale Akan Merilis Episode Keempat Game Of Thrones Dalam Waktu Dekat Posted: 18 May 2015 08:56 PM PDT Telltale nampaknya sedang mengambil ancang-ancang untuk segera merilis bagian keempat dari seri game petualangan episodik Game of Thrones dalam waktu dekat. Hal tersebut terungkap lewat sebuah pengumuman yang dikeluarkan Telltale melalui blog resmi mereka baru-baru ini. Tak sekedar memberikan sinopsis singkat, Telltale juga memberikan sejumlah potongan gambar dari beberapa peristiwa penting yang terjadi dalam episode keempat bertajuk Sons of Winter ini. Tanpa bermaksud memberikan detail yang terjadi dalam game adaptasi serial TV dari HBO ini secara gamblang, dalam episode keempat ini kamu akan dibawa melihat konflik pembebasan Ironrath, misi pencarian di wilayah utara The Wall, intrik seputar kematian raja Joffrey di King’s Landing, serta peristiwa besar yang terjadi di dataran Essos. Meski saat ini kita baru sebatas melihat potongan gambarnya saja, kemungkinan besar Telltale nantinya juga akan merilis trailer Sons of Winter dalam waktu dekat. Masih belum ada kabar pasti seputar kapan rencananya episode keempat ini dirilis ke publik. Yang jelas saat ada perkembangan seputar episode ini berikutnya, artikel ini akan memperoleh update secara bertahap hingga masa peluncuran Sons of Winter nanti.
The post Telltale Akan Merilis Episode Keempat Game Of Thrones Dalam Waktu Dekat appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Game Under Radar: Twin Runners 2, The Next Arrow, Micro Cosmos, Dan Lainnya Posted: 18 May 2015 08:53 PM PDT Hari Selasa telah tiba, saatnya saya kembali menghadirkan fitur mingguan Game Under Radar. Minggu ini kita kedatangan game puzzle yang gampang-gampang sulit yaitu The Next Arrow, game runner yang unik berjudul Twin Runners 2, dan masih banyak lainnya. Rekomendasi game under radar wajib main minggu ini dari saya jatuh pada Twin Runners 2. Well, kendati genre yang digunakan terbilang mainstream, desain level yang ada dalam Twin Runners 2 berhasil mengubah pandangan saya yang menganggap game runner itu minim inovasi. Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, simak kelima ulasan singkat game under radar di bawah ini. The Next ArrowDatang dari developer On The Line, kali ini Kevin Choteau menyuguhkan sebuah game endless yang akan mengasah otak kamu. The Next Arrow berisikan sekumpulan tanda panah dan tugas kamu di sini hanyalah membuat rantai pergerakan dari panah-panah yang ada tadi selama mungkin. Sebagai contoh, jika kamu menekan tanda panah ke bawah (↓) kamu harus memastikan jika ada tanda lainnya pada jalur tanda yang kamu pilih tadi, misal tanda panah ke samping kanan (→), dan seterusnya. Permainan akan berakhir jika tidak ada lagi tanda panah pada jalur kamu bermain. Sederhana memang, namun kenyataannya jauh lebih sulit dari yang terpikirkan. Sejauh ini skor tertinggi saya hanyalah 25 saja. Jika kamu masih bingung, simak trailer di bawah untuk memudahkan kamu memahaminya. Apple App Store Link: The Next Arrow, Gratis Google Play Store Link: The Next Arrow, Gratis
Twin Runners 2Genre Runner merupakan salah satu genre yang tidak ada matinya. Sayangnya belakangan ini, genre tersebut memiliki performa yang kian memburuk. Kebanyakan darinya tidak menampilkan sesuatu yang benar-benar baru dan menarik. Tapi kali ini kita kedatangan Twin Runners 2, sebuah level based runner dengan one touch control. Meskipun game dengan mekanik menggerakkan 2 karakter sekaligus bukanlah sesuatu yang baru, desain level pada Twin Runners 2 menjadikannya begitu unik. Kamu tidak hanya harus menghindari rintangan yang ada saja, namun kamu juga akan menemukan portal dan sakelar. Kegagalan yang kamu alami akan mengajarkan kamu pola yang harus diingat dan proses mati, mati, serta matilah yang akhirnya membuat kamu bisa menaklukkan keempat level dalam game ini. Apple App Store Link: Twin Runners 2, Gratis Google Play Store Link: Twin Runners 2, Gratis
Splish Splash PongHappymagenta merupakan salah satu developer indie dengan karya yang tidak bisa dibilang remeh meskipun kamu mungkin jarang mendengar namanya. Setelah sebelumnya saya menampilkan Cube Koala dalam fitur Game Under Radar beberapa minggu yang lalu, kali ini saya akan menyajikan kamu dengan game sederhana nan adiktif berjudul Splish Splash Pong. Kamu akan bermain sebagai bebek (karakter lain bisa kamu beli nanti) yang bergerak layaknya bola dalam game Pong. Nah mirip seperti Crossy Road, di sini kamu juga diminta menyeberang, namun setelah menyeberang kamu harus kembali lagi. Mudah ya? Sayangnya eksekusinya … jauh lebih susah daripada The Next Arrow. Apple App Store Link: Splish Splash Pong, Gratis
Micro CosmosGameplay Micro Cosmos sedikit mengingatkan saya dengan game lawas, Zen Sand. Namun jalur yang kamu temukan dalam Micro Cosmos jauh lebih beragam daripada game tahun 2013 tersebut. Di sini kamu bertugas mengarahkan bintang-bintang yang berjatuhan ke dalam tempat yang sudah disediakan (roket/monster). Kamu harus menyusun ban berjalan yang tersebar agar pada akhirnya bintang yang berjatuhan bisa bergerak sampai ke tujuan. Micro Cosmos memakai sistem penilaian tiga bintang, yaitu ketepatan waktu, tidak ada bintang yang jatuh sia-sia, serta keberhasilan kamu. Game ini terdiri dari tiga puluh level dengan IAP yang terbilang opsional saja. Apple App Store Link: Micro Cosmos - Move conveyors through microscopic worlds, Gratis
Amy the Starry ArcherSiapa menyangka jika game yang diterbitkan oleh GREE ini termasuk game shooter yang menarik. Bagaimana tidak? Jika biasanya pada game sejenis kamu hanya perlu melakukan tap saja pada musuh, maka untuk kali ini kamu juga perlu melakukan pembidikan yang dilakukan sambil ‘terbang’. Kamu akan mengarahkan lingkaran pembidik memakai tombol yang tersedia pada musuh-musuh yang berdatangan. Kecepatan dan ketepatan kamu dalam bermain akan sangat diperlukan di sini. Oh ya, karena game ini juga seratus persen gratis tanpa IAP, rasanya tidak ada ruginya bagi kamu untuk mengunduhnya. Apple App Store Link: Amy the Starry Archer., Gratis Google Play Store Link: Amy the Starry Archer, Gratis
The post Game Under Radar: Twin Runners 2, The Next Arrow, Micro Cosmos, Dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Brickies Dari Ink Vial Games Akan Menghadirkan Evolusi Dari Game Klasik Breakout Posted: 18 May 2015 08:34 PM PDT Sejak diterbitkan oleh Atari pada tahun 70-an lalu, game Breakout telah menginspirasi berbagai developer lain untuk membuat game serupa dengan versi mereka sendiri. Berbagai game yang terdiri dari papan, bola, dan bata tersebut muncul silih berganti, seperti game Anodia 2 yang baru dirilis beberapa saat lalu. Ink Vial Games, kreator dari berbagai game mobile seperti Circuit Chaser dan Tasty Tower, juga memiliki versi mereka sendiri yang dituangkan dalam game Brickies. Gameplay Brickies masih memiliki konsep dasar yang sama dengan Breakout. Kamu akan mengendalikan papan yang berguna untuk mencegah bola terjatuh dengan cara memantulkannya kembali ke arena permainan. Bola tersebut dapat bersentuhan dengan berbagai objek yang berada di arena. Objek yang tersentuh oleh bola berulang kali lambat laun akan hancur sebelum akhirnya hilang. Game akan sukses diakhiri apabila semua objek yang menjadi target hilang disentuh berulang kali oleh bola. Ink Vial Games membawa konsep yang ada pada Breakout tersebut ke tingkat yang lebih kompleks lagi. Alih-alih mengendalikan sebuah papan yang terletak di bawah layar, kamu akan mengendalikan dua papan yang terletak di atas maupun bawah layar secara bersamaan. Hal ini berarti bola yang menjadi alat penghancur objek dapat keluar dari atas maupun bawah arena permainan. Tidak hanya itu, developer juga menghadirkan berbagai item power-up di dalam game yang dapat memberikan kemampuan khusus kepada bola, seperti melaju dengan sangat kencang atau bergerak seakan ditarik medan magnet. Brickies memiliki dua mode permainan yang dapat kamu taklukkan. Kamu dapat memilih bermain mode normal atau mode endless di awal permainan. Mode normal akan menantangmu menaklukkan level demi level yang memiliki susunan dan komposisi objek yang berbeda-beda. Tiap level di mode normal dibatasi dengan waktu, jadi kamu harus menghancurkan semua objek sebelum batas waktu habis. Mode endless akan menantangmu untuk meraih skor sebanyak mungkin dan bertahan selama mungkin sebelum akhirnya bola keluar dari arena permainan. Ink Vial Games bekerja sama dengan penerbit Noodlecake Studios untuk merilis Brickies. Rencananya game ini akan tersedia untuk iOS, Android, maupun Fire OS pada tanggal 21 Mei mendatang. Brickies akan menggunakan skema free-to-play dengan tampilan iklan di dalamnya. Saya bisa membayangkan akan menikmati permainan simpel yang seru dengan tampilan iklan yang tidak mengganggu, seperti yang telah Noodlecake Studios lakukan pada game mereka sebelum ini Tiltagon.
Sumber: Ink Vial Games The post Brickies Dari Ink Vial Games Akan Menghadirkan Evolusi Dari Game Klasik Breakout appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment