Game Di Indonesia |
- Review Crystalia: Orb of Magic – Twin Stick Shooter Menarik Persembahan Developer Bandung
- Patch Terbaru Ini Memperbaiki Banyak Hal Dalam Bloodborne
- Nikmati petualangan ala backpacker dengan BagusIndonesia
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 26 Mei 2015
- Game Under Radar: Get Hi, Le Fluffy, Goat Higher, Dan Lainnya
- Review Windward – Berdagang, Bertarung, dan Bertualang
- Yo Dragon – Mengoleksi Naga dan Bertualang Bersama Mereka
- Cara kerja DNS Hijacking yang serang server PANDI dan situs ID-SRTII
- Resident Evil 0 Adalah Seri Resident Evil Selanjutnya Yang Dirilis Dalam Bentuk Remaster
- Peta co-working space terbaik di Asia Tenggara
- Jack Ma berbicara tentang sanjungan, arogansi, dan kenapa ia memiliki wajah aneh
- Lewat beragam konten lokal, Vidio ramaikan ranah startup berbasis video
- BigNet ingin sediakan layanan internet murah berkualitas untuk kawasan terpencil di Indonesia
- Video Gameplay Seven Mages Perlihatkan Aksi Dungeon Crawler Yang Tak Kalah Seru Dengan Might & Magic
- [Updated] Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi
- Selamatkan Kekasihmu dalam Epic Eric, Segera Rilis di Android
- Preview Dragonica Mobile – Adaptasi Yang Baik Dari Versi PC
- Review Sword of Xolan – Platformer Simpel Tapi Seru!
Review Crystalia: Orb of Magic – Twin Stick Shooter Menarik Persembahan Developer Bandung Posted: 26 May 2015 09:24 AM PDT Twin stick shooter merupakan salah satu dari sekian genre video game yang sangat cocok untuk dimainkan di perangkat mobile. Namun faktanya jumlah game semacam ini bisa dibilang masih kurang begitu banyak, sehingga kalah populer bila dibandingkan dengan game platformer, RPG, puzzle, dan lain sebagainya. Kemunculan Crystalia: Orb of Magic dari Himaci Studio sendiri seolah menjadi angin segar bagi mereka yang merindukan game semacam ini. Meski tidak menjanjikan banyak perubahan dari segi gameplay, tapi yang jelas kehadiran Crystalia: Orb of Magic memberi rasa optimis bahwa genre twin stick shooter sebetulnya masih relevan untuk dimainkan di mobile. Dalam game ini kamu akan berjuang bersama Asep dan Euis dalam menghadapi gelombang musuh yang berniat menghancurkan markas utama mereka. Kamu akan lebih banyak berperan sebagai Asep yang aktif bergerak untuk memusnahkan musuh dengan bidikan senjata api dan sihir miliknya. Kamu sendiri memiliki tiga meteran penting yang mewakili jumlah nyawa Asep, ketahanan markas, serta energi mana yang kamu butuhkan untuk mengerahkan sihir. Selain itu kamu juga dibekali tiga slot sihir yang bisa kamu isi dengan bermacam tipe sihir. Total semuanya ada 11 jenis serangan sihir, masing-masing dengan efek yang berbeda-beda, mulai dari es untuk membekukan lawan selama dua detik, api untuk memberikan efek damage secara konstan, petir, dan lain sebagainya. Inti dari gameplay Crystalia: Orb of Magic sebenarnya tidak jauh berbeda dengan game twin stick shooter sejenisnya. Sebagai Asep, di sini kamu akan mengendalikan dia dengan virtual joystick pada bagian jari kiri, dan menembaki musuh dengan bidikan senjata lewat kontrol di bagian kanan. Lawan di setiap level akan terbagi dalam beberapa gelombang, dan mereka semua memiliki beragam jenis kombinasi yang akan memberimu perlawanan sengit seandainya kamu tidak teliti dalam membeli upgrade senjata dan sihir. Salah satu bagian yang paling saya sukai di sini adalah tingkat kesulitannya yang menantang kita dalam hal manajemen sumber daya upgrade. Saya pikir mudah adalah sesuatu yang relatif, tergantung dari pembelian upgrade mana dulu yang kamu dahulukan di sini. Kamu boleh saja mendahulukan damage senjatamu di setiap level. Namun alangkah lebih efektif lagi seandainya kamu juga mengimbanginya dengan pembelian upgrade nyawa dan juga rate of fire, agar performa Asep lebih berimbang. ![]() Ini akibatnya saya karena terlalu fokus memperkuat senjata Asep, tapi tak mengindahkan jumlah nyawa keduanya Meskipun kombinasi sihir dengan konsep twin stick shooter dalam Crystalia: Orb of Magic terlihat menarik, sayangnya AI musuh yang mudah sekali dieksploitasi membuat permainan game ini terkesan begitu repetitif. Di sini kamu akan sering memancing agresi musuh agar tidak menyerang markasmu sambil berlari mundur kemudian menghabisi mereka satu persatu. Bila kamu salah langkah mencoba menghindari kepungan lawan, maka Asep akan gugur dan semakin kecil pula kesempatanmu untuk menyelesaikan level tersebut. Repetisi permainan ini menjadi semakin kentara saat kita harus mengulangi level dengan desain latar yang sama secara berulang-berulang. Sejauh ini saya baru menemui ada tiga jenis lingkungan Crystalia: Orb of Magic, yakni hutan, salju, dan rawa-rawa. Meski jenis lingkungan tadi bervariasi, sayangnya penggunaan susunan layout yang sama berulang-ulang selama belasan level terus terang membuat saya jenuh dan beralih sejenak untuk memainkan game lain atau melanjutkan rutinitas sehari-hari. Terlepas dari kekurangannya tadi, saya akui Crystalia: Orb of Magic memiliki harapan cerah sebagai salah satu kandidat game twin stick shooter yang cukup berkualitas di ranah lokal. Hal ini nampak dari presentasi suara serta detail karakternya yang digarap secara rapi dan juga enak dilihat. Aransemen musiknya yang cukup solid bahkan masih saja terus terbayang di pikiran saya, bahkan hingga setelah selesai mengulas game ini. Berbicara soal IAP yang ditawarkan, harga penawaran IAP dari game ini bisa dikategorikan lumayan terjangkau. Cukup dengan merogoh Rp25.500 saja, kamu sudah bisa mendapatkan 50 butir kristal atau 30.000 koin yang saya rasa sudah lebih dari cukup untuk kebutuhanmu dalam membeli upgrade. ![]() Koin dan berlian yang kamu punya akan dihabiskan untuk membeli upgrade dan mengisi energi mana kamu kembali di tengah pertempuran Sama seperti game free-to-play biasanya, kamu memang tidak memiliki kewajiban untuk membeli IAP game ini sama sekali untuk memainkannya. Namun seandainya kamu ingin mendukung karya anak bangsa, saya pikir tidak ada salahnya untuk membeli IAP game ini demi pengembangan konten dalam update mereka selanjutnya. Pada intinya, Crystalia: Orb of Magic merupakan game twin stick shooter berpadu sedikit elemen RPG yang cukup menarik untuk dimainkan. Walaupun memiliki kekurangan seperti repetisi level yang terlalu monoton, setidaknya game ini merupakan penawar bagi kamu yang membutuhkan suguhan twin stick shooter berkualitas minggu ini. Apalagi kamu juga bisa memainkannya tanpa membutuhkan koneksi internet sama sekali.
The post Review Crystalia: Orb of Magic – Twin Stick Shooter Menarik Persembahan Developer Bandung appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Patch Terbaru Ini Memperbaiki Banyak Hal Dalam Bloodborne Posted: 26 May 2015 08:59 AM PDT Sony dan From Software baru saja meluncurkan patch terbaru untuk Bloodborne. Patch versi 1.04 ini akan memberikan beberapa perubahan yang membuat permainan menjadi lebih nyaman untuk dimainkan. Contohnya adalah toko yang muncul menggunakan Insight kini akan tetap terus muncul setelah kamu berhasil membukanya untuk pertama kali. Jadi, meski Insight milikmu menjadi nol, toko tersebut akan tetap ada setelah kamu membukanya. Hal yang sangat membantu lainnya adalah adanya Bloodstone Chunk yang kini tersedia di toko Insight. Memang, harganya cukup mahal (30 Insight), tapi cukup membantu untuk memperkuat senjatamu tanpa perlu berburu Bloodstone Chunk ke mana-mana. Selain hal tersebut, ada juga perbaikan kecil lainnya yang akan sedikit mempermudah permainan secara keseluruhan (tapi tetap sulit). Gudang penyimpananmu juga kini semakin diperluas. Kamu bisa menyimpan maksimal enam ratus Blood Vials dan Quicksilver Bullets dalam gudang tersebut. Update sebelumnya dari Bloodborne telah mengurangi waktu loading secara cukup drastis! Tentunya, tidak hanya itu saja perbaikan yang dilakukan Sony dan From Software dalam Bloodborne. Ada lusinan perbaikan lainnya yang akan diimplementasikan begitu kamu mengunduh patch terbaru ini. Untuk lebih lengkapnya, kamu bisa mengecek daftar patch tersebut lewat situs PlayStation. Namun, karena daftar tersebut masih berbahasa Jepang, kamu bisa mengecek hasil terjemahan ke bahasa Inggrisnya lewat situs Dualshockers. The post Patch Terbaru Ini Memperbaiki Banyak Hal Dalam Bloodborne appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Nikmati petualangan ala backpacker dengan BagusIndonesia Posted: 26 May 2015 08:21 AM PDT Musim liburan sudah tiba di depan mata. Dan bagi pecinta petualangan alam ala backpacker, mungkin startup travel lokal Indonesia yang satu ini bisa kalian lirik, yaitu BagusIndonesia. Diluncurkan sejak tahun 2011, BagusIndonesia dulunya bernama TourBackpack, lalu berganti menjadi Seven-islands di tahun 2012 karena mereka fokus menjelajahi tujuh kepulauan di Indonesia. Nama BagusIndonesia sendiri dipakai karena mereka ingin mengunjungi lebih dari tujuh pulau di Indonesia. BagusIndonesia telah membuka jadwal perjalanan ke Bali, Wakatobi, Pulau Seribu, Pulau Komodo, Toraja, Raja Ampat, Ujung Kulon, dan pulau Karimun Jawa, dengan perwakilan di Bandung dan Jakarta. BagusIndonesia sendiri bekerja sebagai operator tur yang membuat jadwal perjalanan mereka sendiri. Hal ini tentu tidak mudah mengingat banyak sekali agen travel online yang menjual paket wisata dari operator tur di daerah, contohnya seperti TripTrus dan Burufly. Walaupun startup ini masih belum terlalu terdengar gaungnya, BagusIndonesia memiliki mitra orang lokal di setiap daerah yang ikut membantu tour guide dan bahkan mereka memiliki basecamp tersendiri di Ujung Kulon, Karimun Jawa, dan Sorong. Tiga daerah tersebut adalah daerah yang paling banyak dikunjungi oleh konsumen BagusIndonesia. Bagaimana cara mendapatkan konsumen dengan persaingan yang ketat?Vera Fitrian Supriadi (Baduy), founder Bagus Indonesia berbagi kepada Tech in Asia bahwa mereka selalu mendapatkan konsumen dari website atau dari promosi mulut ke mulut. Setiap bulannya, BagusIndonesia berhasil mendapatkan konsumen yang datang dalam grup dan bulan Mei, Juni, Juli adalah bulan dimana mereka ramai melayani konsumen. Sebagai operator tur, Baduy yakin bahwa harga yang mereka tawarkan jauh lebih murah dari agen travel lainnya. Ia menambahkan:
(Diedit oleh Enricko Lukman) The post Nikmati petualangan ala backpacker dengan BagusIndonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 26 Mei 2015 Posted: 26 May 2015 05:40 AM PDT Active Time Report Tentang Final Fantasy XV Akan Diadakan Bulan DepanKevin Sutanto - Square Enix mengumumkan bahwa Hajime Tabata selaku pengarah game Final Fantasy XV akan memandu acara Active Time Report terbaru pada tanggal 4 Juni 2015 mendatang pada pukul 20.00 WIB. Pengumuman ini disampaikan melalui akun resmi Final Fantasy di Twitter. Belum ada detail apapun mengenai apa isi maupun di mana kamu bisa menyaksikan acara tersebut nanti. Geralt Hampir Tidak Menjadi Karakter Utama Dari Seri The Witcher
Kevin Sutanto - Lewat sebuah video di atas yang diunggah pada channel YouTube ryslaw, mantan pemimpin proyek game The Witcher yaitu Ryszard Chojnowski memberikan sedikit pengungkapan tentang apa yang ada di balik game The Witcher. Salah satunya adalah tentang Geralt yang hampir tidak menjadi karakter utama dalam seri The Witcher. Dalam demo pertama dari The Witcher yang dibuat pada tahun 2002 tersebut, diperlihatkan bahwa karakter utama dari game tersebut bukanlah Geralt yang berambut perak melainkan karakter yang bisa kamu atur sendiri penampilannya. Selain itu, demo tersebut juga menunjukkan gameplay bergaya top-down layaknya Diablo atau Baldur’s Gate yang sama sekali jauh berbeda dengan gameplay yang ada pada seri The Witcher yang kamu kenal. Chojnowski juga berjanji akan merilis beberapa video lainnya yang menunjukkan versi awal dari game The Witcher di waktu mendatang. T-Rex Interactive Rilis Trailer Dari Game Puzzle Ala Chip’s Challenge, Box Kid Adventures
Arya W. Wibowo – T-Rex Interactive menghadirkan sebuah trailer yang menarik tentang game top-down puzzle milik mereka, Box Kid Adventures. Kamu akan berperan sebagai Box Kid, sebuah mainan yang terbuat dari kardus, melewati berbagai rintangan demi rintangan. Developer game ini mengatakan bahwa mereka terinspirasi game puzzle klasik seperti Chip’s Challenge, Boulder Dash dan Robbo. Box Kid Adventures rencananya akan dirilis pada kuartal ketiga tahun ini di PC dan Android. Video Ini Menggambarkan Apa Yang Terjadi Jika Master Chief Berhadapan Dengan Para Pemain Call Of Duty
Arya W. Wibowo – RackaRacka, sebuah channel komedi di YouTube, membuat sebuah rekaan jika Master Chief (Halo) hadir di dunia nyata dari sebuah console dan malah membuat kekacauan. Para pemain pun tidak tinggal diam, mereka berubah menjadi karakter Call of Duty. Akhirnya terjadilah pertarungan seru dan juga kocak yang bisa kamu lihat pada video di atas. Promosi Terbatas Apple App Store Menghadirkan Koleksi Game Berkualitas Dengan Harga Rp12.000 SajaIqbal Kurniawan - Laman Apple App Store kali ini memamerkan penawaran menarik bagi para pengguna iOS. Pihak Apple mengumpulkan beberapa game yang pernah direkomendasikan para editor App Store dan menyusunnya ke dalam satu kategori di mana semua game tersebut dibanderol Rp12.000 saja. Beberapa game yang tersedia pada penawaran ini sangat menarik dan pernah dibahas oleh Tech in Asia, seperti Framed, Shadowmatic, atau Alto’s Adventure. Kamu bisa melihat daftar lengkap game yang termasuk dalam penawaran ini pada tautan di bawah. Apple App Store Link: Amazing Games Limited-Time Price Sebuah Perusahaan Rekaman Di Inggris Akan Merilis Album Vynil Dari Soundtrack Game SEGA KlasikIqbal Kurniawan – Data Discs, perusahaan rekaman di Inggris yang baru akan dibuka pada tanggal 30 Mei mendatang, berencana akan merilis dua album vinyl dari game klasik buatan SEGA. Dua produk perdana mereka adalah versi remastered dari soundtrack game Streets of Rage dan Shenmue. Masing-masing rekaman vinyl tersebut akan dijual seharga £19.99 (sekitar Rp400.000). Sambil menunggu album tersebut dirilis, kamu bisa menikmati sampel lagu dari Shenmue yang mereka unggah pada situs SoundCloud di bawah ini. Facebook Page Link: Data Discs Simak Bocoran Video Gameplay Legacy Quest Dari Nexon Yang Akan Rilis Tahun Ini
Risky Maulana – Masih ingat dengan Legacy Quest yang sempat menghiasi kolom berita Games in Asia pada bulan Februari lalu? RPG terbaru keluaran Nexon ini rupanya hampir rampung dikerjakan dan sempat diperlihatkan dalam ajang Nexon Developers Conference di Seoul, Korea Selatan. Seperti yang kamu lihat melalui video di atas, Legacy Quest menyajikan aksi hack and slash yang terbilang unik berkat penggunaan grafis karakternya yang blocky. Di luar bocoran video gameplay dari channel ThisIsGame tersebut, belum ada detail informasi pasti kapan Nexon akan merilis Legacy Quest di pasaran. Untuk informasi lebih jelas, kamu bisa memantau perkembangan game ini lewat halaman Facebook resminya. Dragon Mania Legends Mendapatkan Sejumlah Konten Baru Dalam Update Terbarunya
Risky Maulana – Pesaing game Dragon City buatan Gameloft ini akhirnya mendapatkan update di bagian fitur dungeon seperti Wave Fights beserta segelintir konten baru lainnya. Untuk fitur Wave Fights sendiri, kamu akan menjalani pertempuran sengit menghadapi enam naga sekaligus yang menawarkan hadiah berharga bila kamu berhasil menyelesaikannya dengan sempurna. Tertarik? Silakan unduh Dragon Mania Legends melalui tautan berikut ini. Gameloft Rilis Dragon Mania, Game Simulasi Mirip Seperti Pokemon Apple App Store Link: Dragon Mania Legends, Gratis Google Play Store Link: Dragon Mania Legends, Gratis The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 26 Mei 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Game Under Radar: Get Hi, Le Fluffy, Goat Higher, Dan Lainnya Posted: 26 May 2015 04:42 AM PDT Hari Selasa berarti saatnya Tech in Asia menampilkan beberapa game indie berkualitas yang belum terdeteksi oleh radar game umum sebelumnya. Minggu ini koleksi Game Under Radar dipenuhi oleh berbagai game super sulit seperti Le Fluffy, Goat Higher, atau Shredmill. Tantangan yang ada di dalam game tersebut bahkan berpotensi membuatmu frustasi sekaligus penasaran. Namun, di antara game penuh tantangan tersebut, terdapat juga game yang cukup membuat rileks (dibandingkan dengan tiga game tadi) seperti Get Hi atau Sam the Samurai. Semuanya merupakan game simpel yang dapat menemani waktu luangmu tanpa membutuhkan komitmen waktu yang lama. Get HiKamu hanya memerlukan waktu sekejap untuk menikmati keseluruhan permainan di Get Hi. Sesuai dengan namanya, Get Hi menantangmu untuk memantulkan sebuah bola setinggi mungkin dengan menggunakan platform yang berbaris rapi di tengah layar. Kamu cukup melakukan tap untuk menggerakkan platform dan menyenggol bola agar memantul lebih tinggi lagi. Permainan akan berakhir bila bola terjatuh keluar dari layar. Apple App Store Link: Get Hi, Gratis
Le FluffyLe Fluffy adalah sebuah endless runner di mana seekor ayam harus menghindari berbagai rintangan ketika menyeberang jalan. Walau sekilas terdengar mirip dengan Crossy Road, Le Fluffy mengambil pendekatan yang sama sekali berbeda dengan game buatan Hipster Whale tersebut. Hal yang paling berbeda adalah mekanisme pengendalian ayam dengan menggunakan tuas pada kiri layar alih-alih tap dan swipe. Rintangan yang harus ia hadapi juga sangat bervariasi, seperti kendaraan bermotor, burung pemangsa, atau anjing-anjing penjaga yang terikat pada pasak. Apple App Store Link: Le Fluffy, Gratis Goat HigherGoat Higher akan membawamu membantu seekor kambing mendaki tebing setinggi mungkin. Mekanisme pendakian yang dirancang developer di Goat Higher terbilang cukup unik. Kamu dapat menarik garis ke bawah untuk mementalkan si kambing ke atas layaknya batu pada katapel. Semakin jauh kamu menarik garis, maka semakin tinggi pula kambing akan terpental. Permainan akan berakhir bila si kambing tidak dapat menapak permukaan dan terjatuh keluar dari layar. Walau gameplay pada Goat HIgher terbilang sangat simpel, namun tingkat kesulitan yang ada di dalamnya sangat menantang sampai-sampai skor terbaik saya tidak pernah melebihi sepuluh. Apple App Store Link: Goat Higher - Endless Climbing Adventure, Gratis Google Play Store Link: Goat Higher, Gratis
Sam the SamuraiApabila kamu membayangkan seorang samurai sebagai sosok yang garang, tunggu sampai kamu melihat sosok samurai yang satu ini. Sam the Samurai merupakan game platformer bergrafis piksel dengan karakter protagonis seorang samurai. Sang protagonis tidak mengenal kata lelah dan selalu berlari ke depan. Apabila ia menabrak tembok pun, yang ia lakukan hanyalah berputar balik dan kembali berjalan seolah-olah rem di dalam dirinya telah blong. Kamu dapat membantu Sam untuk melompati berbagai rintangan dan menebas musuh yang ada sebelum akhirnya terjatuh keluar layar dan game over. Apple App Store Link: Sam The Samurai, Gratis ShredmillJudul game yang satu ini merupakan permainan kata dari sebuah alat kesehatan. Kamu berperan sebagai tumpukan kertas yang melompat-lompat di atas ban berjalan layaknya berolah raga di atas treadmill. Namun ban berjalan tersebut memiliki berbagai jebakan seperti gerigi tajam, kipas angin, hingga dinding pembatas yang bisa menamatkan riwayat si kertas. Shredmill akan menguji ketangkasan dan refleks yang kamu miliki untuk bertahan selama mungkin di atas ban berjalan. Apple App Store Link: Shredmill, Gratis
The post Game Under Radar: Get Hi, Le Fluffy, Goat Higher, Dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Windward – Berdagang, Bertarung, dan Bertualang Posted: 26 May 2015 04:16 AM PDT Sudah ada banyak sekali game yang tersedia di pasar yang memungkinkanmu bertualang mengarungi lautan sebagai kapten kapal. Dari Sid Meier’s Pirates! yang sudah cukup berumur hingga Assassin’s Creed IV, rasanya game dengan tema bajak laut dan pelayaran sudah tidak lagi menjadi sebuah konsep yang unik. Namun hadirlah Windward, sebuah game bertema pelayaran kapal yang dilengkapi dengan berbagai fitur dan konsep yang unik. Windward menempatkanmu sebagai seorang kapten kapal dari empat faksi yang tidak hanya dibedakan lewat warna saja, namun juga melalui kemampuan khusus serta kapal yang tersedia. Empat faksi yang tersedia menawarkan bonus tersendiri untuk empat macam aktivitas yang berbeda yaitu bertempur, menjelajah, menjalankan quest, serta berdagang. Windward berhasil membuat keempat aktivitas tersebut unik dan juga menguntungkan. Kamu yang fokus pada pertempuran dapat dengan mudah memperbesar daerah kekuasaan faksi, pedagang bisa mendapatkan uang dengan cepat yang sebaliknya digunakan untuk membeli perlengkapan kapal, dan seterusnya. Sistem upgrade kapal yang ditawarkan Windward bisa dibilang sama persis dengan Sunless Sea. Kamu akan menjelajah untuk mencari berbagai perlengkapan lewat berbagai cara, dan perlahan-lahan menabung untuk membeli kapal yang lebih kuat. Tentu saja ada banyak variasi kapal yang tersedia, dari Galleon yang cocok untuk berdagang, Corvette yang cocok untuk bereksplorasi, hingga Ship of the Line yang cocok untuk bertempur. Yuk baca review Sunless Sea, game dengan sistem serupa namun fokus pada narasi! Saat kamu memulai permainan setiap faksi akan memiliki daerah kekuasaan yang sangat terbatas. Kamu akan bertempur melawan bajak laut untuk menguasai berbagai kota yang ada dan perlahan-lahan mengusir semua bajak laut yang ada di daerah tersebut. Daerah kekuasaan ini terbagi ke dalam beberapa “blok”. Saat kamu selesai menguasai sebuah blok misalnya, kamu bisa berpindah ke blok lain yang dikuasai bajak laut atau faksi lain untuk mengambil alih blok tersebut. Fitur-fitur yang saja jelaskan di atas sebenarnya sudah cukup untuk membuat game yang satu ini unik dan seru untuk dimainkan, namun hebatnya Windward tidak berhenti sampai di situ. Salah satu fitur utama dari Windward adalah sistem multiplayer yang bisa kamu manfaatkan untuk bermain dengan teman-temanmu atau malah bermain di sebuah server layaknya MMO. Begitu kamu bergabung ke dalam server kamu akan merasakan fungsi faksi yang sesungguhnya. Kamu tidak lagi hanya berteman dengan sekelompok AI yang berputar-putar di sekitar peta tanpa tujuan khusus, melainkan segerombolan pemain yang berusaha untuk menguasai daerah, berdagang, atau lainnya. Menguasai blok juga menjadi lebih menantang karena ada pemain lain dari kedua (atau bahkan tiga dan empat) faksi yang bertarung memperebutkan daerah tersebut. ![]() Salah satu NPC memiliki nenek yang mampu berjalan lebih cepat dari kapal. Kamu yang masih baru bermain mungkin akan terganggu dengan pemain lain yang terus merebut kota kekuasaan faksimu. Bisa juga kamu mereasa jengkel karena selalu gagal mendapatkan keuntungan besar saat berdagang karena kalah cepat dengan pemain lain. Untuk menangani ini kamu bisa berlatih dan memperkuat kapalmu di mode single player (kapal dari single player bisa kamu bawa ke multiplayer) atau bekerja sama dengan teman tanpa hambatan melalui fitur instance. Layaknya instance (dungeon) di MMORPG pada umumnya, kamu bisa bekerja sama dengan temanmu untuk menyelesaikan berbagai aktivitas tanpa gangguan pemain lain. Bedanya aktivitasmu di instance tidak hanya terbatas pada pertempuran saja, namun juga perdagangan dan aktivitas lainnya. Fitur ini bisa kamu manfaatkan untuk meningkatkan level, menambah uang, atau memperkuat persenjataanmu tanpa gangguan dari pemain lainnya. Sistem pertempuran yang disajikan oleh Windward terbilang cukup simpel. Setiap kali kamu berpapasan dengan kapal yang dianggap musuh kapalmu akan otomatis menembakkan meriam secara konstan. Peranmu sebagai pemain hanyalah bermanuver untuk menghasilkan serangan maksimal kepada musuh sekaligus menghindari serangan dan mengaktifkan skill yang kamu miliki di saat yang tepat.
Sistem pengembangan karakter juga terbilang cukup simpel. Setiap kali kamu melakukan aktivitas yang sesuai dengan faksimu (faksi pedagang mendapatkan experience lewat berdagang, faksi petarung mendapatkan experience lewat menghancurkan kapal bajak laut, dan lainnya) kamu akan mendapatkan experience yang berfungsi untuk meningkatkan level. Setiap level kamu akan mendapatkan talent point untuk meningkatkan berbagai skill yang tersedia, baik pasif maupun aktif. Windward bukanlah sebuah game “hardcore” yang membutuhkan fokus tinggi dan bisa kamu mainkan secara kasual sambil melakukan aktivitas lainnya. Meskipun begitu sistem gameplay yang unik dan fitur multiplayer mampu membuat saya yang pada umumnya tidak terlalu suka bermain game kasual bisa duduk manis di depan layar komputer saya selama beberapa jam tanpa bosan. Dengan harga yang terbilang sangat murah, rasanya Windward adalah sebuah game yang sangat layak untuk dibeli, terutama bagi kamu yang sudah bekerja atau sibuk dengan berbagai tugas sekolah atau kuliah dan sedang mencari game kasual. Ajak temanmu untuk ikut bermain dan kamu akan mendapatkan sebuah game yang terlihat simpel namun sangat menyenangkan untuk dimainkan. Steam Link: Windward, Rp. 115.999 The post Review Windward – Berdagang, Bertarung, dan Bertualang appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Yo Dragon – Mengoleksi Naga dan Bertualang Bersama Mereka Posted: 26 May 2015 03:00 AM PDT Makhluk bernama naga memang selalu menjadi tema yang menarik untuk diangkat menjadi game. Termasuk pada game shoot’em up buatan Ragna Studio yang berjudul Yo Dragon. Di sini kamu bisa mengoleksi dan mengevolusi naga-naga yang ada sembari melindungi World of Yo dari serangan alien yang muncul dari sebuah wabah yang aneh. Di awal permainan, kamu akan diberikan tutorial dalam melakukan misi dan juga mengoleksi naga. Dalam melakukan misi, terdapat berbagai stage yang berisi level-level tertentu. Ketika kamu berhasil menaklukkan semua level di stage tersebut, maka kamu bisa melanjutkan ke stage berikutnya. Masuk ke dalam bagian utama game, kamu akan mengendalikan seekor naga untuk menjalankan berbagai misi yang ada. Ada misi mengalahkan sejumlah musuh, mengoleksi item, ataupun sekadar bertahan hingga level selesai. Berbeda dengan game shoot’em up sejenisnya yang secara otomatis melakukan tembakan, di Yo Dragon kamu harus menekan sendiri tombol untuk menembak. Kamu juga tidak bisa menembak dengan sesuka hati, karena ada waktu jeda dari setiap tembakan. Hal ini membuat kamu harus sangat berhati-hati dalam menembak dan juga harus lincah dalam menghindari serangan musuh. Sayangnya, dalam mengendalikan naga kamu hanya bisa bergerak ke atas dan ke bawah, tidak bisa bergerak ke depan dan ke belakang. Dengan keterbatasan dalam melakukan tembakan, menurut saya kemampuan manuver menjadi satu hal yang penting untuk dimudahkan. Semoga saja pada update berikutnya akan ada peningkatan dari segi kontrol. Di Yo Dragon, kamu tidak hanya bisa memiliki satu naga saja. Jika kamu beruntung, setelah menyelesaikan misi kamu akan mendapatkan telur naga. Kamu dapat menetaskan telur tersebut dan mendapat naga baru, atau bisa kamu jual untuk mendapatkan mata uang yang berupa berry. Naga yang sudah mencapai level tertentu bisa kamu evolusi menjadi naga yang lebih kuat lagi. Jika kamu penggemar apapun yang bertema naga dan ingin mendukung karya anak bangsa, maka Yo Dragon adalah game yang patut kamu mainkan atau setidaknya kamu coba. Sistem evolusi naga bisa menjadi kelebihan tersendiri yang membuat kamu ingin terus-menerus bermain. Mungkin saja kamulah yang ditakdirkan untuk menyelamatkan World of Yo. Apple App Store Link: Yo Dragon, Gratis Google Play Store Link: Yo Dragon, Gratis The post Yo Dragon – Mengoleksi Naga dan Bertualang Bersama Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Cara kerja DNS Hijacking yang serang server PANDI dan situs ID-SRTII Posted: 26 May 2015 02:55 AM PDT Senin (25/5) lalu, media sosial dihebohkan dengan informasi bahwa situs Security Incident Response Team on Internet (ID-SIRTII) diretas. Hal ini dibuktikan dengan berubahnya tampilan situs ID-SIRTII yang awalnya menampilkan berbagai informasi, menjadi sebuah gambar berlatar belakang warna hitam dan sebuah gambar malaikat pembunuh lengkap dengan dengan tulisan "Just A Dream" di bagian atas, dan tulisan "=( h3ll_id )=" di bagian bawah. Bagaimanapun, meski sempat tidak bisa diakses mulai pukul 02.00 hingga akhirnya bisa diakses pada pukul 11.00, Ketua ID-SRITII, Rudi Laksmono, menyangkal perihal tersebut. Ia mengatakan bahwa yang diretas bukanlah situs ID-SRITII, melainkan server tempat domain situs ID-SRITII berada, yaitu server Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI). Jenis serangan yang dilancarkan para peretas tersebut disebut dengan DNS Hijacking. Domain Name System (DNS) sendiri merupakan sebuah sistem yang bertanggung jawab mentransformasikan semua nama domain seperti Google.com menjadi alamat IP 127.0.0.1. Lalu, bagaimana cara kerja DNS Hijacking?Server DNS biasanya dikelola oleh penyedia internet atau ISP yang Anda gunakan. Misalnya, alamat server DNS milik Telkom Speedy adalah 202.134.2.5. Pengguna internet bisa melakukan konfigurasi alamat DNS yang digunakan secara manual pada komputer mereka atau menggunakan apa yang disediakan oleh ISP. Jadi, cara kerja DNS Hijacking adalah dengan meretas server DNS tersebut. Sehingga saat pengguna mengakses situs ID-SIRTII, maka akan masuk ke server buatan sementara yang dipersiapkan oleh para peretas sebelum bisa mengakses situs ID-SIRTII yang sebenarnya. Dengan demikian, seolah-olah pengguna internet merasa bahwa situs ID-SIRTII lah yang diretas. Setelah menguasai server DNS, para peretas yang memiliki niat negatif biasanya akan melakukan jenis serangan lain ke pengguna internet, seperti Pharming, yaitu mengalihkan permintaan pengguna internet ke situs lain. Ada juga Phishing, yaitu membuat duplikat dari sebuah situs penting seperti situs Bank atau Forum untuk mendapatkan informasi akun pengguna. Situs pemerintah menjadi sasaranID-SIRTII berada di bawah naungan Kementerian Komunikasi dan Informasi yang dibentuk pada tahun 2007. Situs ini didirikan untuk menjaga keamanan informasi dan data dari berbagai serangan cyber. Program serupa juga dibuat di negara-negara lain seperti Jepang, China, Australia, dan lainnya. Dari laporan data ID-SIRTII pada tahun 2014, ada sekitar 12.000 insiden kejahatan cyber. Sekitar 3.000 di antaranya menargetkan situs pemerintah. Salah satu insiden yang masih segar di ingatan kita adalah ketika seorang penjaga warnet bernama Wildan Yani berhasil membobol situs resmi Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono. (Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: BBC) The post Cara kerja DNS Hijacking yang serang server PANDI dan situs ID-SRTII appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Resident Evil 0 Adalah Seri Resident Evil Selanjutnya Yang Dirilis Dalam Bentuk Remaster Posted: 26 May 2015 02:10 AM PDT Tentunya kamu masih ingat dengan Resident Evil HD Remaster yang dirilis awal tahun lalu bukan? Resident Evil HD Remaster adalah game Resident Evil pertama yang mengalami berbagai perubahan secara visual dan dirilis kembali untuk berbagai console masa kini (dan PC). Melihat kesuksesan yang ditorehnya dengan mencetak penjualan sebanyak satu juta kopi (digital dan fisik), nampaknya Capcom seakan-akan tidak mau berhenti di situ saja. Kali ini Capcom mengumumkan bahwa mereka akan membawa sebuah seri Resident Evil yang sebelumnya hanya dirilis di console milik Nintendo saja pada tahun 2002 yang lalu. Game tersebut tidak lain adalah Resident Evil 0 (Baca: Resident Evil Zero). Resident Evil 0 ini nantinya akan mengalami perombakan visual yang juga dilakukan pada Resident Evil HD Remaster dan akan dirilis untuk platform PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One, serta PC pada tahun 2016 mendatang. Resident Evil 0 memiliki latar cerita sebelum kejadian dalam Resident Evil pertama terjadi. Karakter yang muncul dalam game ini adalah seorang polisi wanita bernama Rebecca Chambers dan seorang narapidana bernama Billy Coen. Nantinya kamu bisa berganti karakter seiring cerita dalam Resident Evil 0 berjalan. Proyek Resident Evil 0 untuk generasi baru ini juga akan kembali dipimpin oleh Koji Oda selaku pengarah asli Resident Evil 0 dari era GameCube dulu. Cek juga review seri Resident Evil terbaru yaitu Resident Evil: Revelations 2 di sini! Pengumuman dari Resident Evil 0 yang akan dirilis kembali ini sesuai dengan apa yang Capcom sampaikan dalam rencana bisnis mereka pada minggu lalu. Melihat Resident Evil 0 bisa dibawa kembali oleh Capcom, kira-kira game apa yang selanjutnya dirilis kembali oleh Capcom untuk console dan PC generasi kini ya? Saya sendiri ingin sekali melihat seri Onimusha bisa kembali dimainkan dengan visual yang lebih baru. The post Resident Evil 0 Adalah Seri Resident Evil Selanjutnya Yang Dirilis Dalam Bentuk Remaster appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Peta co-working space terbaik di Asia Tenggara Posted: 26 May 2015 02:03 AM PDT Dalam beberapa tahun terakhir, makin banyak entrepreneur yang membanjiri Asia Tenggara. Selain karena biaya hidup di kawasan ini lebih murah (well, dengan pengecualian Singapura), komunitas teknologi di Asia Tenggara juga telah berkembang dengan pesat. Kini, sudah banyak bermunculan co-working space yang menyediakan tempat bagi Anda untuk bekerja, berinteraksi, berkolaborasi, belajar, dan mengembangkan startup. Jika Anda mencari tempat untuk membangun jaringan dan mengembangkan startup di kawasan ini, Anda sebaiknya memesan tempat di salah satu co-working space berikut dan berbaur dengan komunitas startup di sana. Berikut adalah peta co-working space terbaik di Asia Tenggara yang bisa Anda pertimbangkan. (Diterjemahkan oleh Lina Noviandari dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Peta co-working space terbaik di Asia Tenggara appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Jack Ma berbicara tentang sanjungan, arogansi, dan kenapa ia memiliki wajah aneh Posted: 26 May 2015 01:11 AM PDT Akhir bulan lalu, Red Flag Publishing menerbitkan buku berjudul Jack Ma's Internal Speeches: Trust in Tomorrow. Kebanyakan isi pidato di buku ini tidak pernah dibagikan kepada publik sebelumnya. Jadi kali ini, saya akan menerjemahkan beberapa kutipan menarik dari buku tersebut. Dua topik yang sudah saya ulas adalah cara Jack Ma memandang kesuksesan perusahaannya dan nasihat Jack Ma kepada putranya tentang pendidikan. Pada bahasan kali ini, Jack Ma berbicara tentang sanjungan, arogansi, dan kenapa ia memiliki wajah yang aneh. Saya pikir, menyanjung orang adalah hal yang sangat mudah untuk dilakukan. Saya bisa dengan entengnya mengatakan kepada seseorang, “Anda bekerja dengan keras, terus pertahankan itu hingga beberapa tahun ke depan, maka Anda akan sukses.” Padahal sanjungan saya bisa saja menjebak orang tersebut. Saya pikir, dalam hidup ini, kita membutuhkan orang-orang yang berkata jujur, orang-orang yang mengatakan hal sebenarnya kepada Anda di saat-saat kritis. Saya sangat berterima kasih kepada dosen Bahasa Inggris saya ketika duduk di bangku kuliah. [Pada saat itu] saya mengambil jurusan Bahasa Inggris, dan [sebelumnya] saya sendiri telah belajar dengan guru asing sejak berumur sepuluh tahun. Tak peduli bagaimana kondisi cuaca di Hangzhou, saya akan pergi ke West Lake dan mengajak bicara orang asing untuk melatih kemampuan bicara Bahasa Inggris saya. Saya akan menjadi pemandu wisata dan mereka akan mengajari saya percakapan sehari-hari Bahasa Inggris. Saya melakukannya selama sekitar delapan tahun sehingga kemampuan saya bisa dibilang cukup bagus, jauh lebih bagus daripada anak-anak di sana. Ketika saya masih kuliah, ada satu tes dimana saya mendapat nilai 59, dan beberapa mahasiwa asing mendapat nilai 80-an. Saya sangat arogan pada saat itu, jadi saya pergi ke guru Bahasa Inggris. "Pengucapan saya sangat bagus, bagaimana mungkin saya hanya mendapat nilai 59? itu tidak adil!" kata saya kepadanya. Dosen saya berkata,”Bacakan sesuatu untukku.” Saya membacakannya dan ia bilang itu tidak buruk. Saya merasa lebih baik, dan ia mengatakan bahwa saya bisa mengambil tes ulang pada hari berikutnya. Saya mengikuti tes ulang dan ia memberi saya nilai 60. Ketika saya bertanya mengapa, ia mengatakan: "Karena kamu tidak tahu siapa kamu yang sebenarnya, kamu terlalu arogan. Level kamu memang 59." Ketika saya menjadi juri di Win (reality show tentang startup) di China, ada beberapa kontestan yang sangat lucu, memiliki presentasi yang unik, tapi tidak memenuhi syarat untuk maju di acara itu. Pihak penyelenggara acara mengatakan untuk mempertahankan para kontestan tersebut. Mereka beralasan bahwa itu akan baik untuk rating. Saya menolak, saya harus mengatakan yang sebenarnya, karena acara ini akan memiliki banyak pengaruh bagi para Founder maupun calon Founder di masa depan. Jika saya hanya menyanjung orang dan tidak mengatakan kebenaran hanya demi humor, itu akan merugikan generasi entrepreneur. Sejak mendirikan Alibaba, kami memiliki model bisnis dan tim yang bagus. Kami berada dalam industri yang baik, karena itulah kita bisa sesukses ini. Tapi saya bisa katakan bahwa dalam perusahaan apa pun, ketika orang lain mengatakan bahwa segala sesuatunya beroperasi dengan baik, sebenarnya di saat yang bersamaan perusahaan akan menghadapi banyak masalah. Hal tersebut juga terjadi pada orang kebanyakan; pada saat masalah tersebut ditemukan, seringnya sudah terlambat. Seiring membesarnya ukuran tim, semakin banyak pula masalah yang kami hadapi. Dengan lebih dari 9.000 karyawan yang kebanyakan merupakan lulusan perguruan tinggi teknis atau universitas, semua orang berpikir mereka pintar. “Apa yang membuat Anda lebih pintar dari saya?” Ketika sebuah perusahaan menjadi besar, banyak masalah muncul, dan Anda harus terus-menerus merefleksikannya. (Diterjemahkan oleh Lina Noviandari dan edit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: World Economic Forum) The post Jack Ma berbicara tentang sanjungan, arogansi, dan kenapa ia memiliki wajah aneh appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Lewat beragam konten lokal, Vidio ramaikan ranah startup berbasis video Posted: 25 May 2015 11:56 PM PDT YouTube sebagai penyedia konten tersohor di dunia memang masih memiliki celah kurangnya konten lokal di berbagai negara. Berkaca dari kondisi tersebut, Vidio.com mencoba menyajikan beragam konten yang khas Indonesia. Lalu apa hal lainnya yang menarik dari startup penyedia konten video ini? Simak ulasan saya berikut ini. 1. Besutan Emtek GroupVidio sudah beroperasi sejak November 2014 di bawah lisensi dari Kreatif Media Karya (KMK), yang merupakan cabang usaha dari Emtek Group. Selain Vidio, KMK juga sebelumnya telah memiliki beberapa portal media, seperti Liputan6, portal yang khusus membahas informasi selebriti tanah air Bintang, dan portal informasi sepakbola, Bola. Startup lainnya di bawah KMK adalah Karir, yang menyediakan layanan pencarian kerja. 2. Layaknya YouTube untuk IndonesiaPrami Rachmiadi, CMO Vidio mengatakan bahwa ide awal pembuatan situs ini layaknya YouTube untuk Indonesia, tapi dengan konten seperti media sosial. "Bukan hanya menampilkan video, Vidio juga memiliki fungsi seperti media sosial. Penggabungan fitur ini dikarenakan masyarakat Indonesia sangat aktif di dunia maya," ujar pria yang sebelumnya bekerja di Google Indonesia. Hadikusuma Wahab, VP of Product Vidio menambahkan bahwa sebelum membuat platform ini, pihaknya telah membuat riset terkait kebiasaan masyarakat yang kerap mengakses konten video. "Netizen dunia di YouTube biasanya mencari konten yang diinginkan, namun di Indonesia orang cenderung mengikuti profil di kanal untuk mendapat update dari profil favoritnya," ucap Hadikusuma. 3. Iming-iming kompetisiBila Anda membuka situs Vidio, Anda akan menemukan ada fitur Contest di bagian atas. Hal ini memang menjadi salah satu cara tim Vidio untuk menarik lebih banyak pengguna dan penikmat konten di dalamnya. Prami menyebutkan bahwa setiap konten yang ada di dalam situs ini dibuat berdasarkan keinginan pengguna (user generated-content), adanya kompetisi di dalamnya diklaim akan semakin membuatnya menarik. Para pengguna dapat memamerkan berbagai bakat mereka dan mengunggahnya di Vidio untuk mengikuti berbagai kompetisi yang ada. "Selain hadiah uang tunai dan barang berharga lainnya, partisipan kompetisi juga memiliki kesempatan untuk menjadi bintang di layar kaca. Mengingat setiap konten Vidio selalu berada di kanal milik KMK lainnya, hal ini sangat membuat pengguna tertarik untuk bergabung," ucap Prami. 4. Menampilkan berbagai kategori tayanganDengan integrasi portal lainnya di bawah naungan KMK, setiap tayangan yang terdapat di Liputan6 maupun SCTV, langsung dapat dinikmati siaran ulangnya di Vidio. Selain itu, sidebar kiri laman situs menyediakan berbagai kategori untuk disaksikan pengguna. Berdasarkan pantauan saya, terdapat 19 kategori, di antaranya adalah Technology, Sinetron, Movies, TV Series, Music, dan lainnya. Kategori Sinetron bisa dibilang memiliki konten yang paling banyak kategori ini dengan terdapat lebih dari ribuan video dengan judul-judul sinetron, FTV dan beragam tayangan lain di SCTV. Kategori yang juga banyak memilki konten adalah kategori Entertainment yang menayangkan informasi mengenai selebriti di tanah air. Bisa dikatakan, memang kedua kategori ini sangat menggambarkan jenis acara yang paling diminati di Indonesia. 5. Masih mencari cara monetisasi yang tepatHadikusuma menambahkan hingga saat ini sudah terdapat sekitar 3.000 hingga 4.000 video yang diunggah setiap harinya di Vidio oleh pengguna. Namun sayangnya tim belum menemukan cara pemasaran yang efektif untuk menambah pemasukan. Tentunya urusan biaya operasional, mereka mendapatkan dukungan dari Emtek Group. Sejauh ini mereka masih mengandalkan iklan dalam tiap video yang ditanyangkan, persis yang dilakukan YouTube. Selain itu, tim juga banyak menggandeng sposor dari berbagai vendor. Sayangnya, mereka enggan menyebut omzet pasti dari Vidio. Ia hanya menyebut bahwa terdapat 4 juta pengunjung unik setiap bulannya. Angka ini berasal dari integrasi di portal KMK lainnya dan user generated-content yang disajikan. 6. KompetitorBila melihat fitur yang ditawarkan, startup penyedia konten video di Indonesia memang nampak memiliki beberapa kesamaan. Beberapa contohnya adalah CliponYu dengan berbagai host yang menampilkan bakat, Zeemi.tv yang menampilkan berbagai siaran radio dan TV Series luar negeri, dan MaxyArt yang sering mengadakan kompetisi bakat untuk diorbitkan menjadi bintang layar kaca. 7. Ingin memiliki aplikasi mobileHadikusuma dan Prami mengatakan bahwa saat ini tim sedang mempersiapkan aplikasi untuk perangkat mobile yang mendominasi pengguna di dalam negeri. "Nantinya pengguna cukup membuka aplikasi di smartphone untuk menikmati berbagai video dan masih dalam proses negosiasi untuk mendapatkan hak siar SEA Games di Singapura," tutup Prami. Penyedia layanan konten video di Indonesia makin banyak bermunculan belakangan ini. Hal ini didukung dengan mulai diaplikasikannya jaringan 4G di beberapa daerah di tanah air. Pengguna juga diuntungkan dengan makin beragamnya pilihan konten yang dapat dinikmati. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Lewat beragam konten lokal, Vidio ramaikan ranah startup berbasis video appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
BigNet ingin sediakan layanan internet murah berkualitas untuk kawasan terpencil di Indonesia Posted: 25 May 2015 11:56 PM PDT Layanan internet kabel konvensional yang kemungkinan besar tidak tersedia di daerah terpencil, membuat masyarakat di kawasan tersebut kesulitan mengakses internet. Layanan internet broadband berbasis satelit bisa dibilang menjadi "penyelamat" bagi mereka. Penggunaan satelit juga memungkinkan akses internet menjadi lebih cepat. Kecepatan unduhan melalui sistem ini bahkan telah mencapai 20 Mpbs. Di Amerika Serikat, mereka yang bekerja di lahan pertanian dan jauh dari perkotaan, rata-rata cenderung memilih menggunakan layanan internet berbasis satelit karena layanan internet kabel tidak lagi bisa diandalkan. Di negara dengan kondisi geografi yang tersebar seperti Indonesia, internet berbasis satelit adalah celah yang menggiurkan. Selain itu, bisa dibilang tidak ada keuntungan yang didapat dari pembangunan infrastruktur broadband konvensional atau serat optik di kawasan terpencil di Indonesia. Rata-rata penduduk yang tinggal di kawasan tersebut tersebar di berbagai daerah, dan tingkat konsumsi mereka terbilang rendah. Bercermin dari kondisi tersebut, internet berbasis satelit adalah salah satu cara untuk menyediakan akses internet yang layak bagi mereka. Baru-baru ini, penyedia layanan internet berbasis satelit BigNet telah menjalin kerja sama senilai USD78 juta (Rp1 triliun) dengan perusahaan asal Singapura, Kacific Broadband Satellites untuk mengusung layanan internet broadband berbasis satelit di tanah air pada tahun 2017. "Sekalipun menggunakan serat optik, rasanya akan sulit menjangkau semua daerah," jelas CEO Kacific, Christian Patouraux, kepada Tech in Asia. "Bila menggunakan cara konvensional, anggaran bisa meningkat 50 sampai 200 kali, atau miliaran dollar." Christian menambahkan bila kebanyakan penyedia layanan internet broadband cenderung kurang mempedulikan daerah seperti Papua dan Sulawesi, karena dinilai kurang prospektif, lain halnya dengan kota besar seperti Jakarta dan Surabaya. Kacific dan BigNet, akan berfokus pada daerah terpencil di Indonesia. "Kami ingin menjadi penyedia layanan dengan harga yang bersahabat," ujar Christian. "Kami tidak hanya menginginkan bisa memberi satu jam, namun bahkan 15 sampai 20 jam akses Skype atau YouTube dengan tarif USD10 (Rp130.000) per bulan," tambahnya. Menurut Christian, penggunaan satelit untuk keperluan broadband sudah mulai dilakukan sejak 15 tahun lalu. Pada tahun 1970, ada banyak parabola yang dipasang di tiap atap rumah untuk menikmati tayangan televisi. Di Indonesia, Anda mungkin masih bisa melihat beberapa rumah masih menggunakan parabola klasik, meski kebanyakan tidak berfungsi dan cenderung hanya menjadi "pajangan". Kini zaman telah berubah, Christian mengklaim bila kini pengguna hanya memerlukan antena dengan berat 10 kg yang dipasang di atap rumah untuk mendapatkan akses internet berbasis satelit. "Semuanya sekarang mengecil, tidak hanya ukuran antena, namun juga konsumsi dayanya," jelas Christian. Pengguna bisa membeli parabola untuk internet rumahan dengan harga USD350 (Rp4,6 juta). Sementara parabola untuk digunakan di area yang lebih luas seperti sekolah atau pusat komunitas, harganya berkisar dari USD500 (Rp6,6 juta) sampai USD1.000 (Rp13,1 juta). Masalah utama yang dihadapiSebagian orang, seperti gamer hardcore, akan mengeluhkan adanya lag dari layanan internet broadband berbasis satelit. Latensi adalah pembeda utama dari layanan internet konvensional dan layanan internet berbasis satelit. Christian menyebut bila gangguan sinyal di kala hujan adalah hal yang banyak dikeluhkan dari penggunaaan internet berbasis satelit. Di masa lalu, hujan lebat dan awan yang tebal memang kerap menjadi batu sandungan bagi layanan ini. Meski begitu, Christian mengklaim dengan peralatan yang lebih modern, kejadian semacam ini sudah semakin jarang. "Ada antena pada setiap parabola untuk mengukur tingkat gangguan," kata Christian. "Nantinya akan ada sistem yang akan mengirimkan informasi ke satelit untuk menurunkan kecepatan internet. Pengguna nantinya akan mendapatkan akses yang lebih lambat, namun tidak sampai terputus. […] Kami telah membuat sinyal sedemikian kuat sehingga hujan tidak lagi menjadi masalah," bebernya. Christian percaya bila sistem internet broadband berbasis satelit adalah sistem yang cocok untuk diterapkan di tanah air. Setiap hari, hampir setiap orang mengeluhkan kecepatan akses internet. Dengan kondisi seperti ini, jelas tidak akan mungkin membandingkan harapan kecepatan koneksi di kawasan terpencil – yang bahkan biasanya tidak ada internet sama sekali – dengan seorang bankir di New York, yang harus terkoneksi dengan internet sepanjang hari. Kesempatan untuk ranah edukasi dan pencegahan bencana alamMenurut Christian, dukungan terhadap layanan internet broadband berbasis satelit masih lebih tinggi daripada mereka yang menolak. Hal ini akan sangat bermanfaat saat dalam kondisi darurat atau terjadi bencana alam. Indonesia adalah negara yang berpotensi mengalami tsunami, gempa bumi, atau gunung meletus. Di masa lalu, mereka yang tinggal di daerah terpencil akan sulit berkomunikasi dengan dunia luar. Dengan internet berbasis satelit, mereka akan mendapat opsi tambahan saat dalam kondisi darurat ketika layanan seluler sudah tidak berfungsi. Christian menilai bila layanan internet broadband berbasis satelit juga bermanfaat untuk ranah edukasi. "Akses internet akan mengubah pola pikir anak-anak yang tinggal di kawasan terpencil," katanya. Edukasi yang lebih baik untuk generasi muda ini diharapkan bisa membantu memperbaiki kualitas sumber daya manusia di negeri ini. (Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari; Sumber gambar Nick Hubbard, NASA Goddard Space Flight Center, dan Schristia) The post BigNet ingin sediakan layanan internet murah berkualitas untuk kawasan terpencil di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Video Gameplay Seven Mages Perlihatkan Aksi Dungeon Crawler Yang Tak Kalah Seru Dengan Might & Magic Posted: 25 May 2015 10:16 PM PDT Akhirnya hari ini rasa penasaran terhadap Seven Mages terjawab dengan dirilisnya video gameplay untuk game ini dari Napoleon Games. Game dungeon crawling yang sempat saya bahas di bulan kemarin tersebut memiliki gameplay sesuai dengan apa yang saya harapkan, dan itu merupakan kabar baik yang harus diketahui para penggemar RPG klasik (khususnya penyuka WRPG) di luar sana. Lewat video berdurasi lima setengah menit yang saya sertakan di atas, kamu bisa melihat bagaimana gameplay Seven Mages yang bergaya old-school nampak begitu menarik untuk dimainkan di layar sentuh. Cukup dengan melakukan tap dan swipe pada bagian layar, kamu bisa memerintahkan anggota grup kamu untuk menyerang atau mengeluarkan jurus spesial melalui sudut pandang orang pertama. ![]() Penggemar RPG klasik seperti Might & Magic tak boleh melewatkan game satu ini Selain itu Seven Mages juga memiliki desain antarmuka (UI) minimalis yang membuatnya terlihat begitu efektif untuk dimainkan di platform mobile. Bila kamu pernah mendengar atau mungkin memainkan serial game Wizardry atau Might & Magic sebelumnya, kamu akan merasa sangat familier dengan tampilan Seven Mages. Mulai dari penempatan foto pada bagian kiri layar, peta berukuran mini yang berpetak-petak, hingga mekanisme turn-based yang sudah tak begitu asing lagi dalam permainan dungeon crawler. Seperti yang sudah saya jelaskan sebelumnya. Dalam Seven Mages kamu akan bermain sebagai seorang penyihir yang harus mengumpulkan keenam penyihir lainnya untuk menghentikan kekuatan jahat di daratan Rovenland. Untuk itu, kamu harus merekrut beberapa karakter dari kelas yang berbeda, bertualang menghadapi monster, dan menjalani petualangan epik demi menyelamatkan dunia. Hingga saat ini pihak developer Napoleon Games masih belum kunjung juga memberikan kapan pastinya Seven Mages akan rilis. Yang jelas, kita yang sudah lama menantikan aksi dungeon crawler ala Might & Magic di ranah mobile perlu menjajal game ini saat dirilis nanti. The post Video Gameplay Seven Mages Perlihatkan Aksi Dungeon Crawler Yang Tak Kalah Seru Dengan Might & Magic appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Updated] Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi Posted: 25 May 2015 09:10 PM PDT Update – 26 Mei 2015 Setelah di awal hanya terdapat versi Android dari berbagai game yang ada di Humble Artifex Mundi Mobile Bundle, kini kamu bisa mendapatkan versi Steam sekaligus. Hanya dengan membayar lebih dari $1 (sekitar Rp13.000 pada saat artikel ini ditulis), kamu bisa mengunduhnya di Windows, Mac, ataupun Linux melalui akun Steam kamu. Untuk jumlah judul game sendiri sayangnya tidak ada tambahan dari Humble. Artikel Asli – 19 Mei 2015 Humble Mobile Bundle kali ini memiliki tema spesial, yaitu berbagai game karya Artifex Mundi. Bagi kamu yang menyukai game bergenre adventure dan hidden item, maka bundel yang satu ini cocok untukmu. Total ada sembilan game Android bebas DRM yang bisa kamu dapatkan di sini. Seperti bundel biasa dari Humble Bundle, edisi spesial ini memiliki tiga level harga yang bisa kamu lihat di bawah. Level pertama tentunya adalah dengan membayar berapapun. Jika kamu membayar berapapun, maka kamu akan mendapatkan tiga game berikut ini:
Jika kamu membayar dengan harga di atas rata-rata, maka kamu akan mendapat tambahan game di bawah ini dan juga game misterius yang akan ditambahkan nanti:
Dan jika kamu membayar $9 (sekitar Rp118.000) ke atas, maka kamu akan mendapat tambahan dua game di bawah ini:
Menurut Humble Bundle sendiri, jika kamu membeli semua game ini secara terpisah, kamu harus membayar sebanyak $41 atau sekitar Rp540.000. Kamu bisa memilih ke mana uangmu pergi, apakah itu ke developer, ke Prevent Cancer Foundation, atau ke Humble Bundle sendiri. Untuk keterangan lebih lanjut atau ingin segera membeli, kamu bisa langsung kunjungi situs Humble Artifex Mundi Mobile Bundle. The post [Updated] Humble Mobile Bundle Kali Ini Hadirkan Berbagai Game Dari Artifex Mundi appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Selamatkan Kekasihmu dalam Epic Eric, Segera Rilis di Android Posted: 25 May 2015 08:31 PM PDT Jikalau di dalam serial Super Mario Bros. Princess Peach selalu menjadi karakter yang diselamatkan oleh Mario, maka di dalam Epic Eric kamu dapat memerankan dua karakter yang berbeda sesuka hati. Epic Eric sendiri adalah game puzzle buatan developer 232 Studios yang membuatmu bertualang di dalam 60 stage yang penuh dengan puzzle menantang dan terbagi menjadi 8 dunia yang unik. Di dalam setiap stage kamu diminta untuk berayun, melompat, salto, dan berseluncur sembari mengumpulkan bintang yang tersebar dan menyelamatkan cinta sejatimu. Tidak seperti game puzzle lainnya yang menggunakan controller arcade ala game side-scrolling atau platformer seperti Super Mario Bros., Epic Eric menggunakan kontrol satu jari yang simpel untuk dapat melewati puzzle yang ada. Epic Eric juga memiliki kualitas gambar 2D yang indah serta efek fisik yang unik. ![]() Menyelamatkan seorang putri adalah tugas kesatria! ![]() Kadang seorang kesatria membutuhkan bantuan dari seorang putri. Seperti yang sudah diberitahukan di atas, kamu dapat memerankan dua karakter yang berbeda sesuka hati. Dua peran tersebut adalah Eric the Knight dan Princess Erica. Jika kamu memilih untuk memerankan satu dari dua karakter tersebut, maka kamu harus menyelamatkan karakter yang tidak dimainkan. Terbayang tidak bagaimana jadinya kalau seorang kesatria diselamatkan oleh seorang putri? Epic Eric akan dirilis untuk Android melalui Google Play pada tanggal 4 Juni mendatang. Sebelumnya Epic Eric pernah dirilis ke iOS dengan harga Rp12.000, developer 232 Studios belum mengonfirmasikan apakah harga tersebut adalah harga yang sama untuk versi Android atau tidak. Apabila kamu adalah pemilik iOS dan menyukai game puzzle, maka kamu dapat mengunduh Epic Eric melalui tautan di bawah. Sementara bagi kamu pemilik Android, bersabarlah hingga bulan Juni mendatang untuk bisa memainkannya. Apple App Store Link: Epic Eric, Rp. 12000
The post Selamatkan Kekasihmu dalam Epic Eric, Segera Rilis di Android appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Preview Dragonica Mobile – Adaptasi Yang Baik Dari Versi PC Posted: 25 May 2015 08:22 PM PDT Setelah beberapa minggu lalu mengadakan pre-register melalui situs resminya, tim Dragonica Mobile kawasan Indonesia bermurah hati memberikan saya kesempatan untuk mencoba game tersebut sebelum diluncurkan secara massal ke publik. Dragonica Mobile sendiri adalah adaptasi dari game dengan judul serupa yang telah dirlis di PC terlebih dahulu. Saya tertarik untuk mencoba versi mobile dari RPG yang pernah saya mainkan di komputer beberapa tahun silam. Server yang saya mainkan memang masih sebatas closed beta, sehingga masih banyak terjemahan yang tidak tepat serta fitur-fitur yang belum terbuka. Namun, gameplay inti secara garis besar sudah bisa saya nikmati. Yuk terus ikuti artikel ini supaya rasa penasaran kamu tidak semakin berlebihan dan kamu juga bisa mendapat gambaran secara singkat mengenai game yang entah kapan akan diluncurkan secara resmi ini. Kesan pertama yang saya dapatkan adalah sangat terkejut karena grafis yang diberikan sangat menyerupai dengan grafis di versi PC, seperti pada desain hero, NPC, kota, bahkan antarmukanya. Ketajaman grafisnya sendiri memang tidak menyerupai pengaturan grafis high pada PC yang dipenuhi dengan efek-efek shadow dan glow, namun setara dengan pengaturan grafis medium. Tidak hanya grafis, musik dan efek suara yang disajikan pun sama persis dengan Dragonica versi PC. Terdapat enam pekerjaan karakter yang bisa kamu mainkan di Dragonica Mobile, yaitu Knight, Gladiator, Wizard, Warlock, Thief, dan Assassin. Pada kesempatan kali ini, saya mencoba menggunakan Thief yang merupakan job favorit saya ketika bermain Dragonica versi PC. Lanjut ke bagian pertarungan, kamu dapat melakukan dua jenis serangan, yaitu serangan biasa dan serangan kuat. Serangan biasa memiliki kecepatan serang cepat namun dengan damage standar, sedangkan serangan kuat memiliki damage ekstra besar namun dengan kecepatan serangan yang lambat. Adaptasi kontrol pertarungan yang dilakukan di Dragonica Mobile menghilangkan gerakan favorit saya di PC, yaitu melontarkan musuh ke udara, serta gerakan melompat. Terdapat pula sistem combo yang jika dilakukan dengan benar akan memberikan damage berlipat ganda kepada musuh. Kamu harus mengombinasikan serangan biasa dengan serangan kuat secara benar dengan timing yang tepat untuk dapat melancarkan combo tersebut. Saya pribadi sangat sering menggunakan combo tersebut karena mengandalkan serangan biasa tidak akan mampu melibas musuh dalam waktu yang cepat. Game menyediakan petunjuk bagaimana cara melakukan combo yang jumlahnya semakin banyak seiring dengan bertambahnya level karakter kamu. Hal mirip dengan versi PC lain adalah sistem penempaan equipment. Untuk menempa equipment, kamu harus mengorbankan beberapa equipment “sampah” untuk dilebur. Hasil peleburan tersebut akan memberikan poin kepada equipment yang ingin kamu tempa. Jika poin tempa sudah mencapai target maka barulah equipment tersebut naik level. Kota tempat kamu bersosialisasi dengan pemain lain tidak seluas pada versi PC. Kamu hanya bisa berkeliling di suatu alun-alun kota yang berukuran sempit. Jika kamu ingin bertualang menjalankan misi, kamu harus melakukan tap pada tombol Battle di kanan bawah layar. Misi dibagi dalam dua tingkat kesulitan yaitu normal dan hard. Misi normal memerlukan lima energi sedangkan misi hard memerlukan sepuluh energi. Maksimal energi yang kamu punya adalah seratus buah. Satu buah energi memerlukan waktu pengisian kembali selama delapan menit. Dengan begitu, kamu membutuhkan waktu delapan ratus menit atau tiga belas jam agar energi kamu yang awalnya nol bisa menjadi penuh. Ketika ingin menjalankan misi, kamu bisa memilih satu dari teman-temanmu untuk membantu kamu. Teman yang kamu pilih akan ikut masuk ke dalam area misi dan kemudian berjalan sendiri dikendalikan komputer. Belum ada opsi untuk melakukan party bersama dengan sesama manusia dalam satu misi secara real-time. Hal ini membuat saya dan Risky sempat sedikit kecewa karena tidak bisa bermain bersama-sama. Sama halnya dengan ketika berada dalam misi, di mode PvP pun kamu hanya bisa melawan karakter pemain lain secara tidak real-time alias asynchronous. Selain mengajukan tantangan, kamu juga bisa ditantang oleh pemain lain. Jika kamu sering memperoleh kemenangan maka kamu bisa berpindah ke liga yang lebih tinggi, di mana bonus kemenangan PvP pun juga semakin besar. Sistem liganya bisa dibilang sangat mirip dengan leaderboards di Clash of Clans. Sejauh ini, versi Dragonica Mobile bagi saya sudah cukup mampu membangkitkan perasaan nostalgia terhadap Dragonica versi PC. Dragonica Mobile cukup menyenangkan ditilik dari sisi gameplay dan grafisnya. Untuk urusan IAP, saya masih belum bisa berkomentar sama sekali sebab saya mendapatkan bonus diamond (mata uang di dalam game) berjumlah puluhan ribu ketika memainkan versi beta ini. Semua harga yang tertera di IAP pun tentunya belum harga final. Walaupun begitu, saya menjadi semakin tidak sabar untuk memainkan versi penuh Dragonica Mobile dan menikmati semua fitur yang belum terbuka pada saat ini ketika resmi dirilis nanti. The post Preview Dragonica Mobile – Adaptasi Yang Baik Dari Versi PC appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Sword of Xolan – Platformer Simpel Tapi Seru! Posted: 25 May 2015 07:55 PM PDT Apa yang membuat sebuah game action dikatakan berkualitas? Apabila diukur dengan standar video game pada saat ini, faktor-faktor seperti tampilan high definition, musik latar yang direkam langsung, atau gameplay mendalam dengan durasi puluhan jam mungkin akan muncul di benakmu. Tidak mengherankan memang, dengan kehadiran game AAA seperti Grand Theft Auto V atau Assassin’s Creed, ekspektasi kita terhadap sebuah game memang semakin tinggi setiap harinya. Seakan berusaha membuktikan diri bahwa sebuah game itu lebih dari sekadar presentasi prima dengan budget menjulang, developer game indie bernama Alper Sarikaya mendesain sebuah game action platformer simpel berjudul Sword of Xolan di perangkat mobile. Presentasi yang ia sajikan terkesan ketinggalan zaman dengan gameplay yang mungkin sudah kamu temukan berulang kali di game platformer lain. Namun, apakah lantas Sword of Xolan menjadi sebuah game yang biasa saja? Mari ikuti pengalaman saya bermain game ini. Platformer Klasik Di Perangkat ModernKamu berperan sebagai Xolan, seorang kesatria yang berusaha menyelamatkan penduduk kota dan menumpas penyihir jahat beserta kroni-kroninya. Xolan sang kesatria memiliki sebilah pedang besar yang ia gunakan untuk menebas para musuh yang menghadang. Selain itu, ia juga memiliki kemampuan untuk menembakkan bola api. Developer Alper Sarikaya memberikan dua mode permainan untuk kamu taklukkan di dalam Sword of Xolan. Mode pertama adalah mode cerita di mana kamu akan mengendalikan Xolan menyusuri puluhan level untuk mengalahkan penyihir jahat. Mode kedua adalah mode challenge yang akan menantangmu untuk menghancurkan sejumlah target dengan waktu tertentu. Level di dalam mode challenge baru akan terbuka setelah kamu melewati suatu milestone di dalam mode cerita. Petualangan Xolan membawanya ke tiga chapter yang berbeda, masing-masing terdiri dari sepuluh level dan satu buah bos di setiap akhir chapter. Xolan akan menghadapi berbagai jenis musuh yang semakin lama semakin tangguh. Progres permainan yang semakin jauh juga akan menghadapkannya pada berbagai jenis jebakan yang harus ia lewati. Selain melewati setiap level, kamu juga ditantang untuk menemukan tiga penduduk kota yang ditawan serta sebuah peti harta di setiap level. Seringkali lokasi penjara tempat penduduk kota ditawan dan peti harta ini tersembunyi. Apabila kamu berhasil menemukan semua penduduk dan peti harta yang tersembunyi, maka kamu akan mendapatkan jumlah koin emas yang cukup besar di akhir level. Ketika jumlah koin yang terkumpul telah mencukupi, kamu bisa menukarkannya dengan kartu yang memberikan dampak positif bagi petualangan Xolan. Dampak yang ditimbulkan cukup beranekaragam, seperti memperbesar drop rate koin emas dari musuh, memberikan satu tambahan nyawa ketika menghadapi bos, atau sekadar memperpanjang waktu kekebalan sesaat setelah menerima serangan musuh. Memang tidak ada yang istimewa dari efek yang diberikan kartu, namun ternyata efeknya sangat mempermudah petualangan saya. Platformer Sempurna Di Platform MobileTampaknya developer benar-benar mendesain Sword of Xolan untuk dimainkan di platform mobile. Setiap level yang dilewati Xolan tidak begitu luas layaknya game platformer yang saya temui di console. Setiap level bisa dilewati dalam waktu kurang dari sepuluh menit apabila ditempuh dengan lancar. Namun, bukan berarti menyelesaikan setiap level adalah hal mudah untuk dilakukan. Apabila Xolan mati di tengah jalan, maka kamu harus mengulang dari awal karena tidak ada checkpoint untuk mengulang dari pertengahan level. Kontrol Xolan mengandalkan tombol virtual yang terdapat pada sudut kiri dan kanan bawah layar. Total hanya ada terdapat lima tombol, dua di sisi kiri untuk pergerakan Xolan serta tiga di sisi kanan untuk aksi Xolan melompat atau menyerang musuh. Saya tidak mengalami kesulitan sama sekali untuk membiasakan diri mengendalikan Xolan selama permainan. Namun, pengalaman bermain ini pastinya akan lebih terasa maksimal apabila menggunakan aksesoris controller yang bisa dipasangkan pada perangkat mobile. Dari segi grafis maupun audio, Sword of Xolan mengingatkan saya pada game sejenis di console klasik seperti Super Mario di NES dengan tampilan piksel. Walau terlihat sangat simpel, namun kesederhanaan tersebut sama sekali tidak mengurangi keseruan permainan. Presentasi seperti ini menurut saya malah pas dengan gameplay yang didesain sama simpelnya. Harga Minimal Untuk Pengalaman MaksimalDeveloper Alper Sarikaya mengandalkan skema berbayar untuk mendapatkan penghasilan dari game tersebut. Dengan menebus Rp12.000, kamu bisa menikmati keseluruhan petualangan Xolan tanpa harus terganggu IAP ataupun tampilan iklan di dalamnya. Walau saat ini baru tersedia di Apple App Store, namun Alper Sarikaya bermaksud untuk merilis versi Android maupun Windows Phone juga suatu saat. Memang, permainan petualangan Xolan yang berjumlah tiga puluh level bisa kamu tamatkan dalam waktu beberapa hari saja. Mode challenge yang ada pun hanya terkesan sebagai pelengkap saja. Walaupun saya pikir Sword of Xolan tidak memiliki replay value yang tinggi, namun dengan perbandingan antara harga dan gameplay yang seru di dalamnya, saya rasa Sword of Xolan tetap patut untuk kamu mainkan. Apple App Store Link: Sword Of Xolan, Rp. 12000
The post Review Sword of Xolan – Platformer Simpel Tapi Seru! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment