Ads

Sunday, June 21, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 5: Bermain GTA Mengikuti Syariat

Posted: 21 Jun 2015 08:30 AM PDT

Di episode kelima ini, saya dan Arya kembali melanjutkan topik kemarin yaitu tentang game yang perlu dihindari saat puasa. Biasanya kalau bicara mengenai game yang harus dihindari, seri Grand Theft Auto lah yang akan langsung terlintas di pikiran banyak orang. Entah itu GTA versi mobile, ataupun GTA versi PC dan console yang besar.

Tapi, di episode ini kami menemukan bahwa sebenarnya ada banyak cara untuk memainkan GTA dengan cara yang positif dan sesuai dengan ajaran agama. Memainkan GTA seperti ini tidak saja menghibur, tapi juga bisa membuat kita semua menjadi manusia yang lebih baik. Kira-kira bagaimana cara bermain ideal yang saya maksud?

Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja tonton episode kelima dari 30 Days of SaMer melalui video di atas. Episode baru akan selalu tersedia pada pukul 12 malam selama bulan Ramadan. Jangan lupa juga untuk klik tombol subscribe. Selamat berpuasa!

The post 30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 5: Bermain GTA Mengikuti Syariat appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Nostalgia Review Sim City 3000 – Game Simulasi Kota Terbaik di Zamannya … atau Mungkin Hingga Kini

Posted: 21 Jun 2015 07:32 AM PDT

Game simulasi bisa dikatakan berada pada puncak kejayaan pada akhir tahun 90-an hingga awal 2000-an. Banyak sekali game simulasi yang saya mainkan di kala itu, seperti Theme Hospital, Roller Coaster Tycoon, Zoo Tycoon, dan lainnya. Namun, di antara semua itu, Sim City 3000 yang rilis pada tahun 1999 memberi kesan tersendiri bagi saya. Ada banyak pelajaran yang saya ambil dari game tersebut, serta tentunya banyak kesenangan dan keisengan.

Di Sim City 3000, kamu akan mengelola sebuah kota dan menjaganya agar tetap aman, bersih, dan yang paling utama: menghasilkan uang. Tanpa uang, maka tidak akan ada yang namanya keamanan dan kebersihan. Menghasilkan uang di SimCity 3000 terasa sangat menantang, apalagi jika kamu ingin memainkannya tanpa menggunakan cheat sama sekali. Namun, penggunaan cheat di sini tidak saya rekomendasikan, kecuali kamu ingin sekadar bersenang-senang saja.

Kamu dapat mulai bermain dengan memilih starter city alias kota yang sudah dibuat terlebih dahulu oleh Maxis, merancang kota sendiri dari nol (termasuk lanskapnya), atau mengambil lanskap kota-kota yang ada di dunia seperti Chicago, London, Berlin, dan Hong Kong. Pilihlah dengan cermat, karena lanskap sebuah kota sangat berpengaruh terhadap potensi dari kota tersebut. Lanskap akan mempengaruhi cara kamu mendesain kota dan berinteraksi dengan kota tetangga.

Sim City 3000 | Screenshot 1

Setelah kamu membuat lanskap kota, di sinilah segalanya dimulai dan mungkin di sini juga kebingungan datang. Sebelum kamu menekan tombol play untuk menjalankan waktu, ada baiknya kamu merencanakan terlebih dahulu dengan matang apa yang ingin kamu lakukan. Perkirakanlah di mana area permukiman, industri, dan komersial berada.

Sim City 3000 menawarkan simulasi kota yang sangat kompleks untuk masanya. Kamu tidak bisa asal-asalan menempatkan area permukiman dekat dengan area industri yang relatif berpolusi atau pembangkit listrik tenaga batu bara yang tentu saja mengeluarkan asap kotor. Akan tetapi, tentunya penduduk di area permukiman harus mendapatkan akses yang cukup ke area industri untuk bekerja, yang menuntut kamu merancang sistem transportasi dengan baik.

Selain contoh di atas, berbagai hal yang ada di kota ini juga saling berhubungan. Seperti tingkat edukasi penduduk dengan jenis lapangan kerja yang tersedia. Semakin pintar suatu penduduk, maka semakin tinggi teknologi industrinya, yang berimbas kepada semakin bersih pula lingkungannya.

Sim City 3000 | Screenshot 2

Berawal dari sebuah kota sederhana, bisakah menjadi metropolitan penuh pencakar langit?

Walaupun kompleks, sebenarnya hanya ada tiga masalah utama yang harus diatasi di Sim City 3000. Ketiga masalah tersebut adalah polusi, kriminalitas, dan uang. Walau hanya ada tiga, bukan berarti mudah mengatasi semua problem tersebut. Jika tidak ada uang, seperti yang saya bilang di awal, maka kota akan bangkrut dan permainan pun tidak bisa dilanjutkan. Jika polusi terlalu tinggi, maka penduduk banyak yang sakit, nilai tanah menurun, dan tidak ada yang mau tinggal di sana. Kriminalitas yang tinggi juga berpengaruh buruk seperti memicu kerusuhan yang bisa menyebabkan gedung-gedung hancur, ekonomi buruk, dan lainnya.

Kamu harus menyeimbangkan ketiga masalah tersebut, apalagi jika kamu masih merintis kota di awal-awal. Untuk meningkatkan pundi-pundi uang kota, terkadang kamu terpaksa harus meningkatkan pula tingkat polusi dan kriminalitas.

Sebagai contoh, suatu saat ada perusahaan yang akan datang kepadamu untuk membangun pembuangan limbah di kota dengan imbalan yang menggiurkan namun dengan dampak lingkungan yang parah. Ada pula tawaran untuk membangun penjara kelas kakap yang akan meningkatkan kriminalitas. Semua ini kadang harus kamu terima demi mempertahankan kelangsungan kota. Untungnya, tidak selamanya kamu harus terikat dengan perjanjian tersebut. Hancurkan bangunan yang bersangkutan, maka efek (dan uangnya) pun akan hilang.

Sim City 3000 | Screenshot 3

Bandara, meningkatkan ekonomi namun menyumbang sedikit polusi.

Dari sinilah saya mendapatkan pelajaran berharga: saya tidak bisa membuat semua pihak puas, apalagi dalam jangka waktu singkat. Kamu akan belajar memprioritaskan hal-hal yang lebih penting terlebih dahulu di Sim City 3000, yaitu membuat kota yang mandiri, dalam artian bisa mendapatkan pemasukan memadai yang jauh melebihi pengeluaran. Setelah itu, semuanya akan membaik secara perlahan-lahan dari segi keamanan, kesehatan, pendidikan, dan sebagainya.

Memang akan ada kalangan masyarakat yang mengeluh atas kebijakanmu, bahkan mungkin protes. Tapi itulah risiko menjadi seorang wali kota (atau ehem… presiden). Bahkan orang-orang di sekitar pun terkadang tidak setuju dengan keputusan kita seperti para penasihat-penasihat yang ada di Sim City 3000. Mereka akan membimbingmu secara teknis, namun secara taktis kamulah yang menentukan semua.

Dari pengalaman saya, jika ingin membangun kota yang sukses, maka cara yang baik (jika bukan yang terbaik) adalah dengan menerima pinjaman alias utang. Dengan utang, kamu bisa membangun kota hingga memiliki pendapatan yang memadai, tentunya dengan risiko bunga pinjaman yang sangat tinggi. Jika kamu tidak bisa mengelola utang dengan baik, maka akhirnya kotamu akan bangkrut.

Sim City 3000 | Screenshot 4

Hindari kerusakan berlebih dengan menyalakan alarm.

Berbicara tentang utang, jangan pikir saya tidak takut mendengarnya. Di kala itu utang menjadi isu hangat dengan disorotnya besar utang negara Indonesia. Utang seakan-akan menjadi suatu hal yang menakutkan bagi saya, bahkan untuk level game sekalipun. Melalui game ini, saya akhirnya mengerti konsep utang ternyata tidak selalu buruk, apalagi jika digunakan untuk hal yang produktif bukan konsumtif (kartu kredit!).

Secara tidak sadar, Sim City 3000 telah mengajarkan banyak hal kepada saya yang waktu itu masih dalam masa puber. Bagaimana memperhatikan permintaan dan penawaran dalam berbagai bidang, mendesain transportasi yang ideal, mengelola utang, membuat keputusan, belajar tata kota, dan banyak lainnya. Tidak buruk ya untuk sebuah game?

Sim City 3000 tampaknya adalah game yang sangat serius dan membuat stres ya? Tidak juga. Justru banyak lawakan segar yang sering muncul di sini, terutama dari news ticker yang melaporkan berbagai berita seputar kota. Berita-berita yang muncul di sini sangat nyeleneh dan menghibur. Para penasihat dan tokoh-tokoh masyarakat pun tidak kekurangan lelucon untuk disampaikan. Jika kamu sedang kesal, kamu bahkan bisa mendatangkan berbagai bencana mulai dari gempa bumi, kebakaran, kerusuhan, UFO, tornado, dan lain sebagainya kepada masyarakat yang tidak tahu terima kasih itu.

Sim City 3000 | Screenshot 5

Siapkan alarm! UFO menyerang!

Sim City 3000 bisa dibilang adalah game simulasi yang menjadi tolok ukur bagi saya untuk menilai game simulasi sejenisnya. Dari anak-anak hingga orang dewasa bisa mengambil banyak ilmu dari game ini. Dan mungkin dari sini kita bisa menyadari bahwa mengambil sebuah keputusan di dalam pemerintahan tidak semudah membalikkan telapak tangan.

Untuk membeli Sim City 3000, kamu bisa mencari berbagai penjual di Amazon yang menjualnya secara fisik. Saya sendiri belum bisa menemukan tempat yang menjual game ini secara digital. Jika kamu ingin hal ini terealisasi, kamu bisa mengikuti wishlist yang ada di GOG ini. Atau mungkin kamu tahu tempat membeli Sim City 3000 secara legal? Jika ya, silakan beri tahu kami melalui komentar.

The post Nostalgia Review Sim City 3000Game Simulasi Kota Terbaik di Zamannya … atau Mungkin Hingga Kini appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Artistalk] Berkarya dengan Saksofon dan Pen Tablet – Wawancara dengan Erel Maatita dari Mojiken Studio

Posted: 20 Jun 2015 11:03 PM PDT

Minggu ini saya berkesempatan untuk mengobrol dengan Erel Maatita dari Mojiken Studio di Surabaya. Meskipun bisa dibilang masih baru terjun ke industri game, pria yang juga merupakan pemain saksofon ini menunjukkan potensi yang luar biasa untuk turut serta memajukan industri game Indonesia di masa depan.

Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita masuk ke obrolan singkat saya dengan Erel mengenai musik jaz dan karyanya, asal mula dia mulai menggambar, dan bagaimana dia bisa terjun ke industri game. Selamat membaca dan menikmati.

Erel Maatita | Side Art 1


Erel Maatita | Wide Art 1


Erel Maatita | Side Art 2

Halo Erel, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?

Halo, nama saya Erel Maatita. Saya baru saja lulus dari salah satu perguruan tinggi negeri bulan Maret lalu. Sekarang saya tergabung sebagai salah satu artis di Mojiken Studio. Selain itu, saya juga pemain saksofon yang tergabung dalam komunitas ITS Jazz.

Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?

Saya suka menggambar dari kelas lima SD. Seiring berjalannya waktu, ketika SMA saya juga mencoba-coba bidang seni lain seperti fotografi dan videografi, jadi menggambarnya agak sedikit ditinggalkan.

Ketika memasuki semester tujuh kuliah,  barulah saya memutuskan untuk fokus ke dunia ilustrasi pada umumnya. Pada saat itulah saya juga bertemu dengan teman-teman dari Mojiken Studio (yang saat itu masih bernama Chekydot Studio Surabaya) dan diajak bergabung dengan mereka. Di situlah perjalanan saya sebagai ilustrator profesional dimulai.

Erel Maatita | Wide Art 2

Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?

Saya mulai mengenal industri game ketika bergabung dengan Mojiken Studio. Di sini saya belajar banyak mengenai segi teknis dan juga nonteknis dari industri game.

Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?

Game yang paling berkesan yang pernah saya kerjakan adalah game Garudayana Saga: Ashura Hunter yang masih dalam tahap pengembangan. Game ini berkesan sekali karena juga menjadi Tugas Akhir kuliah saya. Bisa bekerja dengan properti intelektual (IP) sebesar Garudayana juga menjadi sebuah kebanggaan tersendiri.

Selain itu saya juga pernah mengerjakan beberapa game lain, tapi masih belum dirilis. Jadi, yang paling berkesan ya game Garudayana Saga: Ashura Hunter itu. :)

Erel Maatita | Side Art 3

Erel Maatita | Wide Art 3

Erel Maatita | Side Art 4

Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?

Saya merasa industri video game di Indonesia sangat potensial, karena masih banyak ide-ide yang bisa digarap dan dieksekusi menjadi game yang keren. Harapan saya supaya karya-karya game Indonesia bisa menjadi game yang mendunia karena memiliki karakteristik yang berbeda dengan banyak game yang sudah ada di pasar sebelumnya.

Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?

Kebetulan masih jarang, karena kebanyakan karya dan pekerjaan saya hampir semua berkumpul untuk bidang game, baik itu aset game, gambar konsep, atau game kartu digital. Tetapi, tentu harapan saya di masa depan saya juga bisa berkarya melalui media lain seperti komik dan ikut andil dalam membantu proses pembuatan film.

Erel Maatita | Wide Art 4

Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?

Inspirasi saya biasanya datang dari lingkungan sekitar dan juga dari karya-karya orang lain. Contohnya seperti setelah main game, menonton film, membaca buku, atau melihat ilustrasi orang lain.

Sebagai seorang musisi jaz, apakah eksposur kamu terhadap genre musik yang bisa dibilang berkelas ini mempengaruhi karya-karya game dan ilustrasi kamu?

Oh iya, karena saya suka jaz, jadi mungkin secara langsung atau tidak ketika saya menggambar saya lebih suka menggunakan warna-warna yang monokromatis atau saturasi rendah. Mungkin terbawa suasana era jaz tahun 50-an sampai 60-an, hahaha.

Erel Maatita | Side Art 5

Erel Maatita | Wide Art 5

Punya ilustrator favorit?

Pastinya. Favorit saya yang pertama adalah Jim Lee, karena dia yang menginspirasi saya pertama kali untuk belajar menggambar. Kemudian ada Mas Ardian Syaf dari Tulungagung, beliau adalah orang yang bikin saya yakin kalau ilustrator Indonesia bisa berkiprah di dunia internasional.

Kalau tadi ada dua ilustrator tradisional, untuk ilustrator digital yang jadi favorit saya adalah Feng Zhu, Syd Mead, Mathias Zamecki, Maciej Kuciara, Rudy Siswanto, Karla Ortiz, Kekai Kotaki, dan masih banyak lagi.


Erel Maatita | Wide Art 6


Erel Maatita | Side Art 6

Demikianlah obrolan singkat saya dengan Erel Maatita dari Mojiken Studio. Seperti biasa, jika kamu ada komentar ataupun pertanyaan, langsung saja sampaikan melalui kolom komentar di bawah. Untuk menikmati karya Erel lainnya, kunjungi juga tautan di bawah ini. Sampai jumpa minggu depan.

Deviant Art: N8watcher

Art Station: Erel Maatita

[Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu
P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Tech in Asia Indonesia

The post [Artistalk] Berkarya dengan Saksofon dan Pen Tablet – Wawancara dengan Erel Maatita dari Mojiken Studio appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis