Game Di Indonesia |
- [Updated] Tiki Taka Soccer Telah Hadir Sebagai “Sepak Bola Layar Sentuh Sejati”
- [Artistalk] Mencari Jati Diri di Dunia Seni – Wawancara dengan Namira Chaldea dari Sinergi Studio
- Nostalgia Review Fallout 2 – RPG Klasik dengan Tema Kiamat Nuklir Terbaik di Masanya
- PES Club Manager – Level Baru Game Manajer Sepak Bola di Perangkat Mobile
[Updated] Tiki Taka Soccer Telah Hadir Sebagai “Sepak Bola Layar Sentuh Sejati” Posted: 07 Jun 2015 07:00 PM PDT Update – 8 Juni 2015 Akhirnya game yang membuat saya penasaran ini rilis juga di iOS (lebih awal) dan Android. Cara bermainnya tepat seperti yang telah saya jelaskan di bawah, cukup melakukan tap dan swipe. Di awal permainan, kamu bisa memilih karakter manajermu seperti apa (saya pilih gorila), nama klub, dan di liga apa klubmu berada. Kamu akan berjuang dari liga konferensi dan lambat laun menjadi klub liga top di negaranya dan bermain di Champs League (pelesetan Champions League). Tiki Taka Soccer menurut saya sangat-sangat adiktif walaupun tak bisa dipungkiri juga game ini sangat-sangat sulit. Perlu waktu dan kesabaran untuk beradaptasi dengan kontrol yang baru ini. Jujur saja, hingga pertandingan kelima (atau mungkin lebih) saya belum mendapatkan satu kemenangan pun. Tapi sekarang saya sudah mencapai zona promosi di pertandingan ke-30. Dengan grafis dan besar unduhan yang ringan, tidak usah pikir-pikir lagi untuk mengunduh Tiki Taka Soccer. Apple App Store Link: Tiki Taka Soccer, Gratis Google Play Store Link: Tiki Taka Soccer, Gratis Artikel Asli – 22 Mei 2015 Di tengah semakin realistisnya grafis dari game AAA di luar sana, developer-developer game indie hadir dengan membawa kesegaran di bidang gameplay dan cerita. Termasuk salah satunya adalah Tiki Taka Soccer yang dibuat oleh Panic Barn. Developer Panic Barn sepertinya ingin menghadirkan sebuah game sepak bola dengan grafis “pas-pasan” namun dengan pengalaman yang menyenangkan. Di Tiki Taka Soccer, kamu akan diberi sebuah tim yang kamu bangun dari awal. Kamu adalah manajer yang sekaligus mengendalikan permainan para pemain di lapangan. Yang unik dari game ini adalah kontrolnya yang tidak lazim dipakai game sejenisnya. Untuk mengontrol pemain, tidak ada tombol panah ataupun tombol lain untuk melakukan operan atau tembakan. Kamu cukup melakukan tap dan swipe.
Jika kamu memiliki bola, kamu dapat melakukan tap di layar agar pemainmu menuju daerah yang kamu sentuh tersebut. Untuk mengoper, lakukan juga tap, tetapi di atas pemain tujuan operan. Hal yang menarik adalah dalam melakukan tembakan atau shooting. Untuk menembak, kamu harus melakukan swipe pada layar sesuai arah yang kamu inginkan. Bila kamu membuat garis yang melengkung, maka tembakanmu akan menjadi tendangan pisang. Semakin cepat kamu melakukan swipe, maka semakin kencang pula tendanganmu. Dari cuplikan video yang ada, kamu nantinya bisa melawan berbagai klub-klub top Eropa seperti Barcelona, Manchester United, atau Arsenal. Namun, karena dilindungi lisensi, maka nama pemain-pemain yang ada akan diubah layaknya di Pro Evolution Soccer atau Winning Eleven. Berbicara mengenai Winning Eleven, tampaknya game ini melakukan persembahan tersendiri terhadap Winning Eleven dengan memakai nama-nama pemain Master League di game tersebut. Saya sendiri tidak sabar ingin menjajal Tiki Taka Soccer. Semoga game ini memang seseru yang saya perkirakan. Game ini sendiri akan dirilis pada 4 Juni 2015 di iOS maupun Android.
The post [Updated] Tiki Taka Soccer Telah Hadir Sebagai “Sepak Bola Layar Sentuh Sejati” appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Artistalk] Mencari Jati Diri di Dunia Seni – Wawancara dengan Namira Chaldea dari Sinergi Studio Posted: 07 Jun 2015 02:38 AM PDT Sering kali perjalanan seorang yang menempuh karir di bidang seni tidak terbatas ke usaha untuk masuk ke industri kreatif saja. Setelah sukses terjun pun masih ada banyak komplikasi seperti media apa yang hendak dipilih, sampai ke gaya seni macam apa yang mau dijadikan andalan. Kisah inilah yang saya pelajari dari wawancara singkat saya dengan Namira Chaldea. Wanita yang akrab disapa Ami ini adalah seorang artis untuk Sinergi Studio yang sebelumnya pernah mengembangkan game seperti Shaman Showdown, Rampak Ramadhan, dan Lightning Dodge. Kira-kira bagaimana perjalanan Ami sampai ke posisinya sekarang ini? Langsung saja ikuti obrolan singkat kami di bawah. Halo Ami, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?Halo! Nama saya Namira Chaldea, tapi biasa dipanggil Ami. Saya adalah seorang ilustrator yang sangat suka hal-hal simpel yang lucu dan bermain warna. Sekarang saya bekerja di Sinergi Studio dan masih baru banget di industri game. Sangat menyukai Pokémon dan binatang. Saya sendiri cukup outgoing dan sangat suka beraktivitas di luar (sering dibilang gak bisa diam), tetapi juga sangat suka bermain game baik console maupun online. Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?Bisa dibilang memang hobi dari kecil. Katanya sih dari TK sudah suka gambar, waktu saya SD sempat ikut les, di SMP mulai otodidak digital dari berbagai tutorial, dan dengan dukungan orang tua (pen tablet!) berlanjut sampai SMA. Semenjak bisa digital saya juga jadi aktif di Deviant Art dan mulai mengerjakan beberapa komisi dari teman-teman terdekat. Awalnya saya berencana kuliah di jurusan yang berhubungan dengan biologi, tapi karena dikenalkan dengan DKV, akhirnya masuk jurusan itu (walaupun sempat ditentang orang tua). Dari situ saya jadi lebih mendalami ilustrasi, terutama yang digital, dan mulai banyak proyek dari teman dan luar untuk mengerjakan ilustrasi. Akhirnya saya pun memutuskan untuk berprofesi sebagai ilustrator. Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?Mungkin karena memang dasarnya dari kecil suka banget main game. Dari zaman Game Boy, PlayStation, sampai game online (yang sempat kena marah karena sering mengendap-endap mainnya, hehehe), jadi memang sudah ada kesukaan tersendiri pada game, tapi belum tahu kalau Indonesia sendiri punya industri game. Awalnya dari kuliah tingkat 3, masuk ke jurusan multimedia berharap menjadi animator. Ada tugas di kuliah dasar untuk membuat ide game yang dilombakan MIKTI dan Square Enix tahun 2011 dulu. Tugasnya kelompok dan kita kerjain juga sambil haha-hihi, tapi ternyata terpilih jadi 10 finalis. Berhubung semua finalis wajib membuat game sampai playable, kami menerima pelajaran untuk membuat game dan bertemu programmer. Dari situ mulai kenal dunia game dan ternyata sukses membuat saya pindah haluan karena animasi ternyata berat juga ya (frame by frame itu lo, bisa maksa ilustrator membuat ratusan gambar cuma untuk berapa detik animasi). Sebenarnya membuat game ini perpaduan yang pas karena saya masih suka membuat ilustrasi, tetapi juga suka membuat animasi tetapi tidak sepanjang film animasi. Setelah itu jadi lumayan aktif membuat game di kuliah (terutama karena difasilitasi dosen). Biasa iseng-iseng membuat proyek sama teman kampus yang programmer. Karena pada dasarnya suka main game dan pengetahuan tentang game sudah ada, akhirnya kerja pun coba melamar ke perusahaan game. Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?Belum terlalu banyak karena memang baru banget di industri ini. Pernah bikin tiga game saat kuliah, dua untuk tugas dan satu untuk proyek iseng yang sekarang sudah dirilis di iOS berjudul Icarush. Sempat juga kerja di Juuq Labs dan membuat beberapa game kecil sebelum akhirnya masuk ke Sinergi Studio dan langsung mengerjakan Shaman Showdown. Kalau yang paling berkesan mungkin bisa dibilang antara Icarush dan Shaman Showdown. Icarush sendiri dibuat awalnya cuma berdua (tapi kemudian tambah satu teman artis lagi jadi bertiga) sambil mengerjakan Tugas Akhir (TA). Jadi, benar-benar disempatkan mengerjakan di tengah kacaunya mengerjakan TA walaupun game ini sendiri selesainya beberapa bulan setelah lulus. Saat itu saya masih sangat awam urusan pengembangan game, jadi banyak sekali belajar menjadi artis game. Kalau Shaman Showdown ini pertama kalinya saya membuat game yang skalanya cukup besar dan timnya bisa dibilang sudah lebih profesional. Saya juga banyak belajar mengasah ilustrasi saya di sini. Selain itu saya juga banyak bertemu teman-teman di industri game dan mengetahui lebih banyak seluk-beluk game dari sisi yang lain (programming, marketing, bisnis, konsep) yang membuat saya menjadi lebih tertarik dengan industri ini. Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?Industri video game di Indonesia menurut saya masih kecil dan berkembang, tetapi memiliki potensi yang sangat besar, terutama di era game mobile seperti sekarang. Banyak tenaga ahli yang handal membuat industri ini semakin potensial dengan munculnya banyak sekali developer indie. Sayangnya menurut saya industri ini masih sangat kurang sosialisasi (seperti industri kreatif Indonesia pada umumnya) dan juga pengetahuan (terutama di bidang bisnis) mengenai industrinya secara keseluruhan. Banyak yang memiliki passion namun tidak didukung dengan pengetahuan yang cukup, sehingga game yang dibuat pun tidak bisa bersaing dengan buatan luar. Yang saya lihat, banyak pembuatan konsep yang tidak didukung dengan riset yang dalam maupun business plan yang baik karena tidak bisa dipungkiri, kita tidak hanya membuat game tetapi juga berbisnis. Banyak yang masih terpaku pada membuat game yang mereka inginkan tetapi tidak melihat pasar yang ada ataupun konsep yang sudah sangat baik tetapi tidak tahu bagaimana memasarkan karya mereka sehingga akhirnya menjadi karya yang (maaf) gagal. Sering kali banyak yang melupakan pentingnya sisi bisnis dari industri game. Bukan berarti konsep/idealisme tidak penting, tetapi kedua hal tersebut harus ada agar menjadi lebih sukses. Menurut saya itu salah satu kesalahan yang membuat industri ini masih belum bisa maju di Indonesia. Ke depannya saya berharap lebih banyak wadah di Indonesia untuk mendapatkan pengetahuan mengenai industri game. Dan pastinya bisa lebih maju hingga menjadi industri yang besar dan dapat mengharumkan nama bangsa. Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?Dulu sebelum kenal game sebenarnya saya sangat suka bikin komik-komik pendek. Di Facebook aku rajin upload komik tentang cerita lucu yang pernah dialami atau tentang game yang aku suka, sampai akhirnya pernah freelance bikin komik strip untuk sebuah penerbit game. Sebenarnya sekarang juga masih suka bikin komik, tapi porsinya jauh lebih sedikit dan jatuhnya lebih ke doodle dibanding komik strip serius. Sejujurnya sih ada niatan untuk membuat komik strip mingguan (konsep sudah ada, tinggal pengerjaan), tapi masih ditunda terus karena waktu pengerjaan yang tidak cukup. Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?Bisa dibilang lebih banyak dari lingkungan. Dari dulu aku memang suka hal-hal yang berbau biologi dan astronomi. jadi bisa dari tempat-tempat yang pernah kukunjungi, kejadian yang pernah aku alami, dan juga pengetahuan-pengetahuan tentang alam yang pernah kubaca atau tonton di TV. Selain itu dari berbagai game yang pernah kumainkan dan juga dulu pengaruh dari komik dan anime. Punya ilustrator favorit?Punya dong! Sebenarnya ada banyak, tapi ilustrator paling favorit saya itu gigidigi, pembuat komik web Cucumber Quest yang juga bekerja sebagai ilustrator lepas dan menjadi artis konsep untuk game Shantae: Half-Genie Hero. Ilustrasinya sangat simpel dan lucu, tapi juga kompleks karena permainan warna dan komposisi yang sangat baik. Karena dialah saya menjadi lebih terpacu untuk berkembang sebagai ilustrator. Dari dulu saya merasa kesulitan membuat ilustrasi detail (yang pernah ditegur oleh dosen karena terlalu sepi) dan cenderung lebih suka membuat yang chibi ataupun simpel-simpel blocking warna. Akhirnya saya coba lebih ke arah anime atau semi-realistis yang saya kurang begitu suka dan sering merasa kesulitan mengerjakannya. Setelah menemukan karya gigidigi ini, saya menjadi termotivasi melanjutkan gaya yang saya sukai karena tidak harus selalu detail untuk membuat ilustrasi yang bagus, tetapi juga bisa dengan penguasaan elemen-elemen gambar lainnya (perspektif, komposisi, warna, dan lain-lain). Saya pun jadi lebih banyak belajar mengenai elemen ilustrasi tersebut dan mengembangkan gaya yang saya sukai ini. Saya juga jadi lebih menghormati gaya-gaya tiap ilustrator sebab mereka membuat ilustrasi tersebut karena mereka suka dan mereka pun memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Demikianlah perbincangan saya dengan Ami yang sangat energik ini. Jika kamu penasaran untuk melihat karya-karya dari Ami, kamu bisa kunjungi langsung berbagai tautan di bawah. Kamu akan menemukan portofolio dia, blog mengenai seni, serta satu akun Tumblr khusus untuk ilustrasi Pokémon. Jangan lupa tinggalkan komentar kamu dan juga bagikan artikel ini ke teman-temanmu yang senang dengan seni visual ya. Sampai jumpa minggu depan. Portofolio: Namira Chaldea Tumblr: Pepper Tart Tumblr (khusus Pokémon): Pepper Dump [Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu p.s.: Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artist, cek juga seri artikel Devtalk di Tech in Asia IDThe post [Artistalk] Mencari Jati Diri di Dunia Seni – Wawancara dengan Namira Chaldea dari Sinergi Studio appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Nostalgia Review Fallout 2 – RPG Klasik dengan Tema Kiamat Nuklir Terbaik di Masanya Posted: 07 Jun 2015 01:11 AM PDT Masih dalam suasana gempita menyambut pengumuman Fallout 4 beberapa hari lalu, di edisi nostalgia review minggu ini ijinkan saya untuk meracunimu dengan kenangan bermain Fallout 2, yang mana merupakan salah satu RPG komputer terbaik di masanya. Perkenalan saya dengan serial Fallout belasan tahun lalu terjadi berkat ketidaksengajaan dalam memilih game yang saya pikir merupakan salah satu pengekor game real-time strategy, Command & Conquer. Berawal dari sekedar coba-coba, saya justru tenggelam menikmati asiknya upaya bertahan hidup di dunia pasca perang nuklir yang dihadirkan serial RPG klasik ini, RPG buatan developer Black Isle Studio ini merupakan sekuel yang menyempurnakan berbagai formula open world yang telah diperkenalkan lewat seri Fallout sebelumnya. Banyak sekali aspek yang ditingkatkan di sini, mulai dari perilaku anggota party yang kini bisa kita atur lewat menu khusus, dunia yang jauh lebih luas, sistem reputasi karakter, penjelajahan world map dengan mobil, serta ending setiap kota yang dipengaruhi oleh keputusan pemain. Berawal dari Misi Sederhana, Kemudian Menjadi Penyelamat Dunia![]() Berawal sebagai pemuda dari desa, kemudian menjadi penyelamat Amerika Dalam game ini kamu bermain sebagai The Chosen One, salah satu penduduk desa primitif Arroyo yang terpilih untuk menyelamatkan desanya dari musim kemarau berkepanjangan. Untuk itu kamu perlu mendapatkan sebuah alat bernama GECK (Garden of Eden Creation Kit), pecahan teknologi dari masa sebelum perang yang sanggup mengubah kontur tanah agar bisa ditanami kembali. Mendapatkan GECK sendiri bukanlah perkara yang mudah, karena sedari awal kamu tidak diberikan objektif yang jelas di manakah sebenarnya lokasi Vault 21 yang menyimpan alat ini berada. Kamu akan menjelajahi kota demi kota, mulai dari Broken Hills yang dipimpin oleh mutan bernama Marcus, hingga gemerlap lampu kota New Reno, di mana empat keluarga mafia bersaing untuk menjadi yang terkuat di bisnis perjudian dan narkotika. ![]() Bila kamu pernah bermain Fallout New Vegas, pesawat ini ada kaitannya dengan salah satu quest menarik di game tersebut Konstruksi cerita yang bermula dari misi sederhana inilah yang terus dipertahankan di setiap seri Fallout, mulai dari seri yang pertama hingga Fallout New Vegas. Kamu tidak ditakdirkan sebagai penyelamat sebuah dunia sejak awal kamu pertama kali menginjakkan kaki di dunia Wasteland. Bahkan tak sedikit pula waktumu yang kemudian terbuang untuk melakukan hal kecil lainnya, seperti menuntaskan misi sampingan dari New California Republic, hingga membantu salah satu keluarga mafia tadi untuk menguasai kota New Reno. Pada intinya, misi utama yang awalnya simpel nantinya akan berkembang melalui rentetan peristiwa penting, di mana ujung-ujungnya kamu harus memilih melakukan sesuatu agar tujuanmu tercapai. Atribut Karakter yang Mempengaruhi Jalannya Permainan![]() Karaktermu adalah kanvas kosong yang membentuk pengalamanmu bermain Fallout 2 Fallout 2 memiliki pakem pembuatan karakter yang sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tipikal RPG barat yang kamu temui di luar sana. Pada awalnya kamu berurusan dengan pembuatan karakter dengan atribut yang diilhami dari permainan RPG klasik, namun dengan akronim S.P.E.C.I.A.L yang merupakan singkatan dari Strenght, Perception, Endurance, Charisma, Intelegent, Agility, dan Luck. Penyusunan atribut karakter dalam Fallout 2 merupakan yang terbaik dari seluruh serial utama Fallout yang pernah saya mainkan di PC. Setiap poin yang kamu masukkan ke dalam skor atribut akan mempengaruhi respon penduduk Wasteland terhadap karaktermu. Kamu bisa saja membentuk karakter pengembara idiot dengan skor Intelligent sebesar 1, yang membuatnya sulit memahami pembicaraan semua orang. Atau kamu mungkin berniat menciptakan karakter perayu ulung dengan skor Charisma 9 yang mempermudah proses negosiasi dan karier karaktermu di industri film dewasa (ya, kamu bisa menjadi bintang film porno di sini). ![]() Inilah penampilan Pipboy di era Fallout 2 Menariknya lagi, atribut yang kamu miliki juga bersinergi dengan poin character skill yang kamu tambahkan di setiap naik level. Sebagai contoh, dengan Perception tinggi kamu bisa menjadi pengguna senapan yang sangat lihai sehingga membuka kemungkinan untuk mendapatkan perks Sniper di saat karaktermu naik level. Perception sendiri berpengaruh juga terhadap skor kamu dalam membuka pintu menggunakan lockpick serta mengenali jebakan yang tersebar sekitar. Jadi atribut apapun yang kamu utamakan, nantinya berpengaruh terhadap gaya permainmu dalam Fallout 2. Entah kamu bermain sebagai karakter yang jago menyerang dari jarak dekat, atau pengguna roket yang gemar meledakkan setiap musuh di depanmu. Pertempuran Seru dan Sadis untuk Ukuran RPG![]() Debut kedua Deathclaw setelah Fallout pertama, di sini kamu bahkan bisa merekrut salah satunya sebagai anggota party Sama seperti pendahulunya, eksplorasi di dunia Fallout 2 akan berjalan secara real-time, baru kemudian saat kamu menjumpai lawan, permainan beralih menjadi turn-based dengan denah area berbentuk heksagonal. Ketika pertempuran berlangsung, setiap gerakan yang dilakukan masing-masing karakter akan menghabiskan Action Points, entah itu di saat mereka bergerak, menembak, menggunakan item, hingga pada saat mengakses inventori. Uniknya lagi, di sini kamu juga bisa membidik anggota badan musuh untuk menghasilkan efek yang bervariasi. Sebagai contoh, bila kamu membidik lawan di bagian tangan hingga mengalami cripple, maka dia tidak bisa menggunakan senjata yang memerlukan dua tangan sehingga mau tak mau hanya mengandalkan pisau ataupun pistol. Begitu pula untuk bagian anggota badan lain seperti kepala untuk mengurangi akurasi lawan, kaki agar mereka kesulitan berjalan, antena (untuk makhluk tertentu), dan lain sebagainya. ![]() Darah … darah di mana-mana Dalam pertempuran kamu hanya diperbolehkan untuk mengatur aksi karaktermu sendiri. Sedangkan anggota party yang lain akan dikendalikan sepenuhnya oleh komputer. Fitur ini membuat pertempuran kadang tak bisa diprediksi, karena bila saja kamu atau anggota party berbuat salah, maka buyar stategimu dalam memenangkan pertempuran. Apalagi Fallout 2 juga menyertakan fitur permadeath bagi setiap anggota party yang kamu punya, bila mereka mati, maka mau tak mau kamu perlu reload save point sebelumnya. Untungnya di sini kamu diberikan fitur mengatur perilaku anggota party di saat sedang bertempur. Dengan fitur ini anggota grup kamu bisa dikondisikan untuk bertindak sebagai penembak jitu yang siap kabur ketika lawan mulai mendekat, atau mencegah mereka menembak secara membabi-buta di saat kamu berada dekat dengan lawan. ![]() Di game ini pula faksi Enclave memulai debut mereka sebagai lawan yang sangat berbahaya Untuk sebuah game bergenre turn-based RPG, Fallout 2 bisa dibilang merupakan RPG yang paling sadis di masanya. Ada banyak sekali animasi berdarah-darah yang membuat permainan ini kurang begitu cocok untuk dimainkan oleh anak-anak. Kepala musuh yang meletus ketika terkena headshot, hingga anggota tubuh yang terkoyak saat tertembak senapan mesin membuat Fallout 2 diganjar rating dewasa saat rilis 1998 silam. Ciri khas Fallout 2 ini terus dipertahankan hingga seri Fallout modern. Bahkan di serinya yang sekarang kamu bisa memecahkan kepala lawan sambil mengamatinya secara slow motion untuk kemudian melucuti semua item yang ada di mayat tersebut hingga nyaris telanjang. Hei, bukankah bumi pasca perang nuklir memang bukan dunia yang bersahabat? Jadi tak ada salahnya untuk gila-gilaan di setiap seri Fallout. Kesimpulan![]() Bisa jadi gemerlap lampu kota New Reno dan misi seputar faksi di dalamnya mengilhami pembuatan Fallout: New Vegas Saya akui, Fallout 2 bukanlah game yang sempurna saat saya pertama kali memainkannya belasan tahun silam. Ada beberapa quest yang berpotensi membuat game ini crash, bahkan membuat save point Fallout 2 rusak hingga memaksa saya harus melakukan install ulang. Bisa jadi ini disebabkan oleh skala permainan open world yang dirasa terlalu luas untuk zamannya, sehingga menyebabkan bug yang tak kunjung dibenahi hingga saat developer Black Isle Studio dibubarkan. Untungnya di era internet seperti sekarang ini, komunitas modder telah memperbaiki beberapa kekurangan Fallout 2 lewat sebuah patch tidak resmi yang berfungsi dengan baik. Menariknya lagi, bila kamu ingin merasakan potensi game ini secara menyeluruh, kamu bisa mengunduh patch khusus Restoration Project buatan modder KillApp. Patch tersebut menambahkan quest dan lokasi yang sempat dihilangkan tim developer saat Fallout 2 siap dirilis. Saran dari saya, bila kamu penggemar Fallout dan berniat mencicipi Fallout 2, saya merekomendasikan patch ini untuk melengkapi pengalaman bermain kamu. Seandainya kamu berminat menjajal game ini sekarang, kamu bisa membeli Fallout 2 lewat Steam dengan harga yang cukup terjangkau. Untuk mendapatkan patch menarik yang saya jelaskan tadi, kamu bisa mengunduhnya lewat situs No Mutants Allowed yang merupakan forum bagi komunitas modder Fallout dan Fallout 2.
The post Nostalgia Review Fallout 2 – RPG Klasik dengan Tema Kiamat Nuklir Terbaik di Masanya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
PES Club Manager – Level Baru Game Manajer Sepak Bola di Perangkat Mobile Posted: 06 Jun 2015 08:56 PM PDT Setelah beberapa waktu yang lalu kita disuguhkan dengan game manajer penuh aksi namun minim simulasi di Top 12, kini kita kedatangan sebuah game dari seri PES yang menghadirkan tak hanya aksi, namun juga simulasi yang mumpuni. Baru-baru ini Konami merilis game PES Club Manager, yang bisa dibilang adalah saudara jauh dari PES Manager. Kenapa saudara jauh? Karena memang secara kualitas grafis maupun gameplay cukup jauh. PES Club Manager juga dengan ketat menyaingi, jika tidak melampaui, Football Manager Handheld 2014, walaupun hal ini masih terlalu dini saya nyatakan. Setidaknya secara grafis PES Club Manager memberikan aksi 3D yang realistis, tidak hanya titik-titk saja. Betul, di game ini kamu bisa melihat para pemain secara langsung dan tidak direkayasa dengan gerakan yang berulang-ulang seperti Top 12. Hal ini karena engine yang terdapat di PES 2015 (yang secara pribadi menurut saya jauh lebih baik dari versi 2014) diimplementasikan di PES Club Manager. Setiap gerakan pemain benar-benar dihasilkan dari AI yang mengikuti instruksi taktik kita dan kemampuan pemainnya. Jadi kasarnya kamu akan memainkan mode manajer dari PES 2015 di perangkat mobile kamu, dengan penyesuaian tentunya. Untuk gameplay dan jenjang karir, di PES Club Manager kamu akan diberikan sebuah klub yang akan berjuang dari nol. Kamu akan menamakan klub, kota, dan stadium, lalu mengambil emblem dari klub lain yang terlisensi dan menentukan nasionalisme dari klub tersebut. Setelah itu, kamu akan mendapatkan seorang pemain bonus yang memiliki kemampuan cukup tinggi, seperti Danny Welbeck, Raheem Sterling, dan lainnya. Ada sedikit aroma dari genre builder juga di sini. Seperti yang dijelaskan di atas, kamu akan membuat nama dari kota tempat tinggal klubmu. Nah, kota tersebut bisa kamu kembangkan untuk kepentingan tim, seperti membuat fasilitas pelatihan, tempat rekreasi untuk pemain, fisioterapi, klub untuk para fan, dan lain sebagainya. Bagi kamu penggemar game manajer sepak bola, rasanya sayang untuk melewatkan game gratis ini. Akan tetapi, kamu harus menyediakan setidaknya 800 MB – 1 GB memori eksternal di perangkatmu. Tak heran, mengingat game ini memakai engine game AAA. Apple App Store Link: PES CLUB MANAGER, Gratis Google Play Store Link: PES CLUB MANAGER, Gratis
The post PES Club Manager – Level Baru Game Manajer Sepak Bola di Perangkat Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment