Ads

Friday, August 21, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


3 Startup Teknologi di Indonesia Minggu Ini

Posted: 21 Aug 2015 05:42 PM PDT

Minggu ini kami merangkum beberapa startup dan berita teknologi menarik di tanah air. Beberapa startup seperti Tokopedia, WeYAP, dan Shopious membagikan update terbaru mereka. Ada juga startup yang menerima pendanaan di minggu ini, yakni GrabTaxi dan Talenta.

Ingin startup kamu diulas di Tech in Asia ID? Silakan baca panduan dan isi formulir ini.

Veryfund

screenshot-aplikasi-veryfund

Diluncurkan pada Juni 2015, Veryfund merupakan aplikasi pencatat transaksi keuangan bank. Pengguna hanya perlu mendaftarkan email dan akun transaksi online dari berbagai bank. Selanjutnya, aplikasi ini akan mengkategorikan transaksi harian secara otomatis. Sehingga pengguna akan melihat, memverifikasi, dan mengelola data keuangan di berbagai akun banknya langsung melalui aplikasi. Untuk saat ini, aplikasi Veryfund baru tersedia untuk platform Android.

App Info
Veryfund-Mobile Internet Bank
PT Indiva Finansia Teknologi -  Aug 19, 2015
Genre:  Finance
Size:   4.8M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download

Eproc

Eproc-situs-informasi-tender

Eproc merupakan situs yang menyediakan informasi pengadaan dan tender di Indonesia. Melalui situs ini, pengguna bisa menemukan menemukan pengadaan yang bisa mereka ikuti. Pengguna bisa langsung memasukkan sektor yang mereka inginkan ke fitur pencarian yang ada di halaman depan Eproc. Situs ini sendiri juga menyediakan berbagai filter pencarian berdasarkan sektor, harga penawaran, dan kode lelang. Tim Eproc kini tengah mengembangkan fitur E-Tender untuk menghubungkan pemilik tender dengan pencari tender di platformnya.

Kamu bisa mencoba layanan Eproc di sini.

Autonetmagz

AutonetMagz_Screenshot_1

Sebagai salah satu dari sejumlah portal online otomotif di tanah air, Autonetmagz membedakan diri dengan menyediakan konten bilingual. Portal yang diluncurkan pada 2013 ini juga menyediakan channel YouTube yang kini memiliki sekitar 30.000 subscriber. Dalam waktu dekat, Autonetmagz berencana untuk mencoba menghadirkan live broadcast kendaraan terbaru pada berbagai event pameran otomotif besar di tanah air.

Kamu bisa mengunjungi situs Autonetmagz di sini.


Entrepreneur


Berita Startup


Gadget & Mobile


Artikel lainnya

The post 3 Startup Teknologi di Indonesia Minggu Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review The Flock – Main Setan-Setanan

Posted: 21 Aug 2015 10:12 AM PDT

Pernahkah kamu bermain permainan seperti setan-setanan, kucing-kucingan, game of tag, atau apapun sebutannya di daerahmu waktu kamu masih kecil? Nah, bagaimana jadinya kalau permainan tersebut dibawa ke dalam bentuk video game dengan atmosfer kelam yang menyeramkan? Rasanya The Flock adalah salah satu game yang secara desain gameplay cukup dekat dengan deskripsi seperti itu.

Namun, game ini tidak hanya mengambil elemen permainan setan-setanan tadi saja. The Flock juga mengintegrasikan beberapa elemen permainan tradisional seperti Daruma-san (Red light, green light) dan juga petak umpet yang didampingi atmosfir seram yang entah mengapa sangat cocok dipadukan. Game ini juga mengusung konsep “terbatas” yang cukup aneh tapi menarik menurut saya.

Review The Flock | Screenshot5

Menurut Vogelsap selaku developer, The Flock merupakan sebuah game multiplayer asimetris. Kamu bisa saja bermain sebagai seorang mahkluk pembawa artefak yang disebut Carrier, atau kamu akan menjadi seekor monster dari sekelompok monster yang mengincar mahkluk tersebut.

Sebagai Carrier, kamu akan terus diincar oleh sekumpulan monster-monster yang berusaha memangsamu, tapi kamu punya alat untuk memusnahkan monster tadi yaitu dengan artefak menyala yang kamu bawa. Sementara itu, tugas para monster adalah membunuh pembawa artefak tadi demi berubah menjadi pembawa artefak itu sendiri.

Tentunya sinar dari artefak akan sangat berbahaya bagi monster, karena itu mereka memiliki kemampuan untuk berubah menjadi batu dengan cara tidak bergerak. Dengan menjadi batu, monster tidak akan terkena damage dari sinar yang ditembakkan oleh artefak milik Carrier.

Review The Flock | Screenshot3

Lalu, bagaimana cara kita tahu bahwa seorang pemain telah menjadi pemenang di sebuah permainan dalam The Flock? Pemenangnya ditentukan oleh siapa yang berhasil mencetak nilai terbanyak dengan menjadi Carrier. Jika kamu menjadi Carrier, maka nilaimu akan terus bertambah selama kamu belum mati.

Kamu juga bisa mendapatkan sejumlah poin secara sekaligus dengan mengaktifkan O.B.J.E.C.T.I.V.E. yang tersebar di peta. Sederhana bukan? Oh, hati-hati dalam melakukan respawn karena hal tersebut akan mengurangi nilai yang sudah kamu miliki.

Konsep yang dibawakan The Flock terhitung agak eksperimental namun benar-benar bisa dimainkan dan yang penting bisa dinikmati. Seperti layaknya sebuah permainan kejar-kejaran, kamu akan merasakan ketegangan dan ketakutan bila menjadi Carrier yang diincar monster. Sementara itu, menjadi monster membuatmu merasa menjadi seorang pemburu yang saling berebut mangsa dengan pemburu lainnya.

Menjadi monster adalah sebuah hal yang akan lebih sering kamu lakukan dalam The Flock. Maklum, hanya ada satu Carrier dalam setiap permainan. Monster memiliki kemampuan bergerak yang bisa dibilang cukup bebas dan gesit. Gravitasi hampir tidak memiliki efek yang berbahaya bagi para monster (kecuali jika kamu jatuh ke jurang) dan kamu bisa bergerak tidak hanya secara horizontal tapi juga vertikal seperti di atas bangunan atau tebing dengan sangat mudah.

Review The Flock | Screenshot2

Seperti yang saya sebutkan barusan, menjadi monster bukan berarti kamu tidak bisa mati dengan mudah. Jika kamu lengah sedikit dan lupa untuk berhenti ketika sinar artefak menyinarimu, maka seketika itu juga kamu akan mati. Jika kamu tidak ingin menjadi peringkat terbawah, maka sebaiknya kamu tetap memperhitungkan setiap gerak-gerik yang kamu lakukan layaknya seekor binatang buas sebelum menyergap mangsanya.

Lalu, bagimana rasanya menjadi mangsa di tengah gerombolan pemburu? Menjadi Carrier benar-benar sebuah peran yang sangat berbeda dalam The Flock. Rasa takut dan tegang akan kamu rasakan di setiap sudut peta selama permainanmu menjadi Carrier. Dengan kata lain, bersiaplah untuk menjadi paranoid.

Review The Flock | Screenshot1

Sebagai Carrier, kamu tidak bisa melompat dan gerakanmu tidak secepat para monster. Belum lagi, artefak yang kamu gunakan akan sesekali mengalami masalah seperti mati mendadak atau berkedip-kedip. Supaya artefak tersebut tetap menyala, kamu harus terus bergerak. Ini juga yang mendorong kamu untuk tidak bersembunyi, karena bersembunyi dalam game ini sama saja dengan bunuh diri.

Saya bisa bilang bahwa The Flock adalah sebuah game yang sederhana dan adiktif, meskipun memang terkesan repetitif. Gameplay yang cukup sederhana ini selain membawa kamu menikmati seramnya kejar-kejaran antar pemain, juga memberikan nilai kompetitif yang unik dibanding game kompetitif lainnya yang hanya memberikan nilai bila kamu membunuh pemain lain. Sayangnya, tidak adanya mode lain membuat game ini menjadi cukup membosankan dalam waktu cepat.

Review The Flock | Screenshot6

Visual yang disajikan dalam The Flock sebenarnya tidak terlalu spesial, namun termasuk memberikan kesan yang mendalam. Atmosfer kelam selalu terasa dengan minimnya pencahayaan dan rasa tidak aman bisa dirasakan para pemain Carrier bila melihat wujud para monster yang berkamuflase dengan bebatuan, patung, atau reruntuhan bangunan yang ada.

Presentasi sebagai monster juga ditunjukkan dengan sangat baik dengan sudut pandang kamera yang seakan-akan membuatmu benar-benar menjadi seekor monster buas. Suara juga sangat berperan penting dalam The Flock dan saya merasa sangat terbantu bisa mendeteksi arah datangnya para monster lewat suara-suara liar yang mereka bunyikan.

Ada yang sedikit menggelitik pikiran saya begitu mengetahui bahwa The Flock hanya bisa dimainkan dalam waktu dan orang yang terbatas. Menurut Vogelsap selaku developer, diceritakan bahwa dunia The Flock memiliki populasi sebanyak 215,358,979 jiwa. Setiap kali Carrier atau monster mati, maka populasi tersebut berkurang sebanyak satu jiwa dan begitu populasi ini mencapai angka nol, maka The Flock tidak akan bisa dimainkan lagi kecuali untuk mereka yang sudah membelinya.

Review The Flock | Screenshot4

Untuk pemain yang sudah membelinya, begitu angka populasi mencapai nol mereka akan melihat sebuah ending dari game multiplayer ini. Ya, saya sendiri cukup terkejut mendengarnya. Ending dalam sebuah game multiplayer adalah hal yang saya rasa baru dalam dunia video game. Bahkan, kesannya seperti sang developer ingin “mematikan” game yang sudah susah payah mereka buat.

Mungkin kamu berpikir bahwa konsep keterbatasan tadi hanyalah sebuah taktik untuk menarik perhatian gamer. Saya rasa hal itu memang benar dan berhasil menarik perhatian setidaknya bagi saya. Namun mau apapun itu, saya merasa bahwa Vogelsap tidak hanya sekedar memberikan sebuah hiburan video game yang unik dalam The Flock, tetapi mereka ingin memberikan sebuah pengalaman yang tidak bisa dinikmati oleh orang banyak pada umumnya.

Review The Flock | Screenshot7

Jika kamu merasa bahwa kamu ingin mencoba sesuatu yang cukup berbeda dibanding game lainnya, mungkin kamu sebaiknya mencoba The Flock sebagai pilihan game alternatif terutama jika kamu sudah cukup jenuh dengan sejumlah game kompetitif (terutama FPS) yang itu-itu saja.

Dengan konsep yang menyeramkan bagaikan game horor, gameplay yang sederhana dan unik, serta sebuah ending yang menantimu setelah sekian lama bermain, mungkin ini adalah salah satu game yang setidaknya harus kamu coba untuk mainkan.

Humble Bundle: The Flock, $16.99 (Rp237.000)

The post Review The Flock – Main Setan-Setanan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari ini – 21 Agustus 2015

Posted: 21 Aug 2015 06:13 AM PDT

Update Terbaru Modern Combat 5 Akan Menghadirkan Kustomisasi Armor dan Map Baru

Modern Combat 5 | Art

Arya W. Wibowo – Baru-baru ini Gameloft telah melakukan update untuk game shooter bergrafis tinggi mereka, Modern Combat 5. Pada update ini terdapat fitur baru, yaitu kustomisasi armor dan juga map baru untuk multiplayer.

Fitur kustomisasi ini memungkinkan kamu untuk mengubah-ubah bagian tertentu dari armor milikmu, yaitu kepala, lengan, badan, dan kaki. Setiap bagian memiliki efek sendiri-sendiri.

Review Modern Combat 5 – Sebuah Contoh Apa yang Dapat Dilakukan Mobile Gaming di Masa Mendatang

App Info
Modern Combat 5: Blackout
Gameloft -  Aug 19, 2015
Genre:  Action
Size:  N/A
Installs:   5,000,000 - 10,000,000
Gratis

Download

Siegefall Juga Mendapatkan Update dari Gameloft dengan Beberapa Fitur Baru

Arya W. Wibowo – Lagi-lagi di hari yang sama Gameloft melakukan update terhadap game mereka. Pada update ini Siegefall kedatangan hero baru bernama Dragon Hunter yang menggunakan panah untuk menyerang lawan. Ada pula tower baru, Ancient Monolith, sebuah bangunan pertahanan yang mampu menyerang dengan jarak jauh.

Kini kamu juga bisa membuat Guild War Ships yang bisa membuat Guild Battle bertambah seru. Terakhir adalah berbagai event berbatas waktu yang bisa kamu ikuti.

App Info
Siegefall
Gameloft -  Jul 01, 2015
Genre:  Strategy
Size:   26M
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download

Simak Intro dari Seri Komedi FRIENDS yang Dibuat dengan Editor Video GTA V

Iqbal Kurniawan – Seorang gamer yang menyebut dirinya Merfish memiliki kreativitas dan kecintaan yang tinggi terhadap Grand Theft Auto V. Dengan memanfaatkan fitur Rockstar Editor pada game tersebut, ia mereka ulang berbagai adegan intro dari serial televisi terkenal, salah satunya adalah seri komedi situasi FRIENDS.

Menyaksikan video yang ia unggah di atas, saya hanya bisa merasa kagum dengan kemiripan adegan hingga sudut kamera yang ia gunakan. Ia bahkan membuat perbandingan dengan adegan intro asilnya untuk menunjukkan seberapa mirip video yang ia buat. Selain intro di atas, ia juga mengunggah berbagai video lain yang dibuat menggunakan game GTA V di channel miliknya.


Nintendo Akan Menurunkan Harga Console Handheld 2DS di Amerika Serikat

Iqbal Kurniawan – Nintendo Amerika mengumumkan akan menurunkan harga jual Nintendo 2DS menjadi $99,99 (sekitar Rp1,3 juta) dari harga normal $129.99 (Rp1,7 juta) pada tanggal 30 Agustus mendatang. Harga tersebut sudah termasuk satu game Mario Kart 7 yang dibundel bersama dengan perangkat.


Superbeat: Xonic Bisa Dimainkan Menggunakan PS Vita TV

Kevin Sutanto – PM Studios dan actill mengumumkan bahwa Superbeat: Xonic yang disebut juga sebagai game penerus spiritual dari DJ Max ini akan bisa dimainkan tidak hanya di PS Vita saja tapi juga bisa menggunakan PS Vita TV. Superbeat: Xonic bisa dimainkan menggunakan touchscreen dan tombol di PS Vita sementara itu opsi tombol bisa dipilih menggunakan PS Vita TV.

Superbeat: Xonic juga dikabarkan memiliki sekitar 45 trek lagu, 3 tingkat kesulitan, dan 200 plat pattern. Kamu bisa menyaksikan juga trailer dari Superbeat: Xonic di atas. Superbeat: Xonic dijadwalkan rilis pada musim gugur (September-November) tahun ini.


Rekaman Video Livestreaming ini Mencoba Menghadirkan Pengalaman Bermain Game Zombi ke Dunia Nyata

Risky Maulana – Studio film bernama Realm Pictures ini memproduksi sebuah video menarik yang berupaya menghadirkan pengalaman bermain game zombi ke dunia nyata. Menariknya lagi, video yang saat itu disiarkan secara langsung melalui Omegle, Skype, dan Chatroullete ini membolehkan penonton untuk berinteraksi lewat layanan chatting tersebut. Mulai dari interaksi simpel semacam reload senjata, berjalan, serta mekanisme quick time event layaknya Call of Duty.


Mengeluarkan Monster dari Pokeball di Dunia Nyata Bukan Hal yang Tak Mungkin Lagi Berkat Teknologi Hologram

Risky Maulana – Video YouTube berbahasa Spanyol di atas memperlihatkan sebuah eksperimen hologram yang dimaksudkan untuk menghidupkan sensasi game Pokemon di dunia nyata. Meski terlihat menjanjikan, sayangnya penggunaan teknologi tadi tidak dilengkapi teriakan khas seorang Pokemon Trainer “Gengar! I Choose youu!”.


Back to the Future Akan Dirilis di PS4 dan Xbox One

Back to the Future | Screenshot

Mohammad Fahmi – Salah satu game paling menarik dari Telltale sebelum era The Walking Dead, Back to the Future, akan dirilis di PS4 dan Xbox One. Game ini akan dirilis pada 13 Oktober 2015 dalam rangka ulang tahun ke-30 film Back to the Future.

Sumber: Amazon


République Juga Akan Dirilis di PS4

République | Screenshot

Mohammad Fahmi – Selain Back to the Future, game République buatan Camouflaj juga akan dirilis di PS4. Game ini pertama kali dirilis untuk iPad pada tahun 2013. Awal 2015 ini République juga dirilis ulang ke PC meskipun keseleruhan episode di versi iOS belum dirilis. République versi PS4 akan rilis di awal tahun 2016.

Review République – Mata Dewa

Sumber: Gamespot


The post Rangkuman Berita Game Hari ini – 21 Agustus 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kumpulan Game Android Terbaru Minggu ini – Chain Dungeons, Tree Story, dan Lainnya

Posted: 21 Aug 2015 05:00 AM PDT

Gratis adalah kata yang paling sukai oleh para gamer penggemar game Android, karena itulah melalui artikel ini, saya selalu berupaya memprioritaskan beberapa game Android gratis yang seru untuk dimainkan di setiap minggunya. Tak ketinggalan juga, beberapa game berbayar yang dinilai sangat layak untuk dibeli, juga ikut saya sertakan ke dalam daftar ini demi kepuasan para pembaca.

Untuk minggu ini, memang versi mobile Final Fantasy VII dari Square Enix belum dijanjikan rilis untuk platform kesayangan kita. Namun hal tersebut lantas tak harus membuat kita berkecil hati, karena minggu ini Square Enix juga telah merilis dua game alternatif yang akan sedikit mengalihkan perhatian kamu dari kemunculan Final Fantasy VII di platform sebelah.

Oke, tanpa perlu basa-basi lagi, inilah kumpulan game Android terbaru edisi 21 Agustus 2015.


Brave Knight Rush

Brave Knight Rush | screenshot

Game endless run buatan Catfish Blues ini memiliki arahan visual yang sekilas membuat saya teringat dengan game Ghost ‘n Goblins, namun dengan grafis 3D yang unik. Terlepas dari kesamaan ini, petualangan sang Arthur dalam Brave Knight Rush saya akui jauh lebih mudah dibandingkan  game platformer klasik keluaran Capcom tersebut.

Berbeda dengan game endless run sejenisnya, Brave Knight Rush memasukkan unsur tilt control dengan elemen action yang lumayan dominan. Sepanjang aksimu berlari, kamu bsa melibas musuh di sekitarmu dengan pedang tombak sambil mengenakan kostum kesatria emas. Persis seperti aksi Arthur dalam Ghost ‘n Goblins.

App Info
Brave Knight Rush
CatfishBlues Games -  Aug 19, 2015
Genre:  Action
Size:   32M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download

Adventure Time: Rockstars of Ooo

Rockstars of Ooo | screenshot 1

Setelah minggu lalu rilis di iOS, kini aksi musikal dari Finn, Jake, dan kawan-kawan negeri Ooo sudah bisa kamu mainkan di Android. Game rhythm bertema serial animasi Adventure Time ini bisa dibilang merupakan fan service yang terbilang cukup menarik bagi para penggemar Adventure Time.

Sebagai salah satu dari sekian karakter Adventure Time, tugas kamu dalam game ini adalah mengikuti irama lagu, mengikuti isyarat, dan mengisi kekosongan momen tersebut dengan aksi tap yang diperintahkan. Dengan pilihan lebih dari sepuluh lagu orisinal, Rockstars of Ooo akan membuatmu sibuk mengikuti irama minggu ini.

Jake, Finn, dan Kawan-Kawan Merambah Game Rhythm Lewat Rockstars of Ooo

App Info
Rockstars of Ooo
Cartoon Network -  Aug 11, 2015
Genre:  Arcade
Size:   258M
Installs:   1,000 - 5,000
26,893

Download

Show Me the Money

Show me the money | screenshot

Masihkah kamu ingat dengan keberadaan Tap Titans yang sempat kita bahas pada Desember 2014 kemarin. Sama halnya dengan game keluaran Hive Corp tersebut, Show Me the Money mengusung permainan idle-game yang cukup simpel, di mana progres permainan kamu lebih ditentukan kepada seberapa sering kamu membeli upgrade dan menambah jumlah karakter ke dalam grup kamu.

Walau permainannya terbilang sangat simpel, game mobile dengan mekanisme idle semacam Show Me the Money saya akui tetap memiliki pesonanya tersendiri. Apalagi di sini pemain juga tak harus bersusah payah melakukan tap secara terus menerus seperti Tap Titans dan game idle-clicker lainnya.

App Info
Show Me The Money
highbrow -  Aug 18, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   16M
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis

Download

Chain Dungeons

Chain Dungeons | screenshot

Chain Dungeons yang dikenal dengan nama Pocolon Dungeons di Jepang, hari ini telah rilis di Indonesia di bawah naungan distributor Quest Drop. Game mobile yang memadukan unsur dungeon battle dengan puzzle match-3 ini menawarkan hal yang lumayan baru, di mana kamu harus menarik garis di antara ubin empat warna agar bisa melukai musuh di sekitar arena.

Tak hanya mengutamakan faktor puzzle match-3 saja, Chain Dungeons juga menyuntikkan elemen pet breeding ala Puzzle & Dragons. Dengan fitur seperti koleksi monster, crafting, dan opsi bahasa Indonesia, kamu yang minggu ini mencari alternatif game puzzle baru bisa dipastikan akan tenggelam mengarungi asyiknya permainan Chain Dungeons.

Game Match-3 Pocolon Dungeons Asal Jepang Hadir Di Indonesia Dengan Nama Baru

App Info
Chain Dungeons
Quest Drop -  Aug 19, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   46M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download

My Om Nom

My Om Nom | Screenshot

Akhir pekan lalu Zeptolab akhirnya merilis game simulasi memelihara maskot Cut the Rope, My Om Nom yang Desember kemarin telah rilis terlebih dahulu untuk iOS. Sama halnya seperti game bergenre pet simulation lainnya, si Om Nom akan "berakting" layaknya hewan peliharaan yang mungkin pernah kamu temui di game seperti Hatchi, Pou, atau Tamagotchi.

Selain merawat si Om Nom, di sini kamu juga diberi pilihan untuk memelihara Om Nelle yang merupakan versi perempuan dari Om Nom. Melalui game ini pula kamu bisa mendandani keduanya dengan beberapa kostum menarik supaya terlihat semakin menggemaskan.

App Info
My Om Nom
ZeptoLab -  Aug 17, 2015
Genre:  Simulation
Size:  N/A
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

NAZO Escape the Manor

NAZO Escape the manor | screenshot

Bagi kamu yang menyukai game puzzle bernuansa misteri ruangan semacam The Room, minggu ini kamu mendapatkan NAZO Escape the Manor yang kurang lebih menawarkan gameplay serupa. Sedikit informasi buat pembaca, NAZO Escape the Manor merupakan game mobile buatan Telemarks asal Jepang yang sebelumnya dikenal lewat game horor 1994 Escape the School.

Sebagai pengunjung rumah tua yang diselimuti objek penuh misteri, tugasmu adalah menyingkap apa yang tersembunyi di sana dengan mengikuti petunjuk puzzle yang ada di sekitar rumah. Bila kamu menyukai game puzzle seperti The Room dan berharap sekuel terbarunya segera tiba, maka NAZO Escape the Manor bisa menjadi alternatif mainan barumu selagi menunggu.

App Info
NAZO Escape Ep. Manor
TELEMARKS -  Aug 17, 2015
Genre:  Adventure
Size:   37M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download

Tree Story

Tree Story | screenshot

Selain My Om Nom, minggu ini kamu juga diberi pilihan game Pet Simulator menarik seperti Tree Story keluaran Zig Zag Zoom. Dengan memainkan game simulasi memelihara pohon ini kamu secara tidak langsung juga  telah membantu gerakan penghijauan hasil kerjasama Zig Zag Zoom dengan sejumlah lembaga penghijauan dunia.

Uniknya lagi, dalam Tree Story kamu juga bisa mengajak pohon peliharaanmu bermain mini game menarik, dan berinteraksi menirukan suaramu lewat keberadaan microphone di smartphone kamu.

App Info
Tree Story: Best Pet Game
Zig Zag Zoom -  Aug 20, 2015
Genre:  Casual
Size:   44M
Installs:   5 - 10
Gratis

Download

Craft Up

Craft up | screenshot

Android memang tak akan kehabisan game bergenre arcade dengan permainan sesulit Flappy Birds, Swing Copters, dan lain sebagainya. Craft Up sendiri menyajikan gameplay sederhana dengan kontrol yang terbilang mudah, namun tetap membuatmu tertantang sepanjang permainan.

Sebagai seorang penggali tambang, tugasmu di sini adalah melarikan diri dari kejaran lava yang semakin meninggi, dengan cara melompat dari satu platform menuju platform lain. Meski terbilang mudah, kemungkinan kamu untuk jatuh juga selalu akan ada karena platform yang kamu injak terkadang runtuh hingga membuatmu jatuh ke bawah.

App Info
craft up
whitedog -  Aug 19, 2015
Genre:  Arcade
Size:   24M
Installs:  N/A
Gratis

Download

PAC-MAN 256

PacMan 256 | screenshot

Rabu (19/8) malam kemarin, akhirnya Bandai Namco merilis PAC-MAN 256 yang merupakan hasil kerja sama mereka dengan kreator Crossy Road, Hipster Whale. Sama halnya dengan game PAC-MAN klasik, dalam PAC-MAN 256 kamu akan menyusuri labirin tak berujung sambil memakan pelet untuk menambah skor dan menghindari sergapan para hantu. Selain memakan pelet, kali ini kamu juga dibekali power-up khusus yang akan membuatmu selamat dari situasi membahayakan.

Bandai Namco Gandeng Kreator Crossy Road Ciptakan Game Pac-Man Baru, PAC-MAN 256

App Info
PAC-MAN 256 - Endless Maze
BANDAI NAMCO Entertainment Europe -  Aug 18, 2015
Genre:  Arcade
Size:   26M
Installs:   5 - 10
Gratis

Download

Triple Triad (Final Fantasy Portal App)

Final Fantasy Triple Triad | screenshot

Selagi pengguna Android sibuk menunggu, Square Enix di saat yang bersamaan juga telah merilis Final Fantasy Portal App di Google Play Store. Sekedar pengingat bagi kamu yang lupa dengan fungsi aplikasi ini sebelumnya, Final Fantasy Portal App merupakan semacam companion app yang bisa kamu gunakan untuk melihat perkembangan berita seputar Final Fantasy.

Tentunya alasan mengunduh Final Fantasy Portal App sesungguhnya adalah fitur game Triple Triad yang telah dipersiapkan Square Enix di dalamnya. Lewat keberadaan game tersebut, kamu sekarang bisa bermain game kartu yang dipopulerkan Final Fantasy VIII ini ke dalam perangkat mobile yang kamu genggam.

Square Enix Merilis Final Fantasy VII dan Final Fantasy Portal App

App Info
FINAL FANTASY PORTAL APP
SQUARE ENIX Co.,Ltd. -  Aug 19, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   5.4M
Installs:   1 - 5
Gratis

Download

Combo Knights Legend

Combo Knights legend | screenshot

Combo Knight Legends menggabungkan permainan RPG kasual dengan sedikit tantangan bermain game rhythm, di mana pemain harus melakukan tap di saat yang tepat untuk menyerang musuh. Walau awalnya terlihat mudah, namun urutan blok yang perlu kamu tekan semakin lama akan semakin mengecil, hingga menyulitkan kita untuk menyerang musuh.

Dengan aturan cara bermainnya yang tidak biasa tadi, Combo Knights Legend memberimu alternatif baru untuk kembali menggeluti permainan kasual RPG di perangkat Android. Apalagi semuanya ini dikemas dalam grafis 2D cantik yang memanjakan mata.

App Info
Combo Knights Legend
INAPPIN CO.,LTD -  Aug 19, 2015
Genre:  Role Playing
Size:   39M
Installs:   1,000 - 5,000
Gratis

Download

Party! Party! Party!

Party!Party!Party! | Screenshot 1

Arya W.Wibowo -Di Party!Party!Party!, kamu bertugas untuk menggandengkan titik-titik yang ada dengan titik lainnya sesuai jumlah lengan masing-masing. Game ini sekilas mirip dengan Universo: Gaia yang beberapa hari lalu menjadi pilihan saya di Game Under Radar, namun dengan tema yang lebih ceria.

Menggandengkan titik-titik yang ada dan membuatnya bahagia tidak semudah menarik tangan mereka begitu saja. Kamu hanya bisa menyambungkan sebuah titik dengan titik lain yang sejajar secara horizontal ataupun vertikal. Setiap lengan juga harus bergandengan tanpa ada yang tersisa. Tantangannya adalah setiap titik memiliki jumlah lengan yang bervariasi.

Party!Party!Party! – Saya Tak Menyangka Mantan Programmer GTA V yang Membuat Ini

App Info
Party!Party!Party!
Doodleoo LLC -  Aug 17, 2015
Genre:  Puzzle
Size:  N/A
Installs:   10 - 50
Gratis

Download

Farms & Castles

Farms & Castles | screenshot

Selain Final Fantasy Portal App, minggu ini Square Enix juga telah merilis Farms & Castles secara global setelah sempat memasuki masa soft launch pada Juni 2015 kemarin. Farms & Castles sendiri bisa dibilang merupakan cara baru bermain puzzle 2048. Bila selama ini dalam 2048 kamu diminta hanya sebatas bertahan hidup selama yang kamu bisa, maka dalam Farms & Castles kamu diminta membangun sebuah istana megah dengan menggabungkan dua jenis objek: tumbuhan dan batu.

Setiap menggabungkan tiga objek yang sama, maka benda yang kamu gabungkan nantinya akan berubah menjadi versi upgrade dari objek sebelumnya, mulai dari istana, perkebunan, hingga benteng raksasa yang indah.

Uniknya lagi, kamu juga diberikan opsi untuk membeli versi upgrade dari objek tersebut dengan uang yang kamu peroleh, sehingga pengalaman bermain Farms & Castles terasa sedikit lebih kompleks daripada game puzzle 2048 biasanya.

App Info
Farms & Castles
SQUARE ENIX Ltd -  Aug 20, 2015
Genre:  Casual
Size:   25M
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis

Download

Chelsea Runner

Chelsea Runner | screenshot

Sesuai judulnya, game endless run bertema sepak bola ini mengangkat atlet dari klub liga Inggris Chelsea F.C yang terkenal. Di sini kamu bisa bermain sebagai atlet bola seperti John Terry,  Diego Costa, bahkan karakter spesial seperti pelatih Jose Mourinho juga bisa kamu mainkan di sini. Intinya apabila kamu adalah penggemar sepakbola yang mengidolakan Chelsea, maka ini adalah game yang tak boleh kamu lewatkan begitu saja.

App Info
Chelsea Runner
Chelsea FC -  Aug 19, 2015
Genre:  Arcade
Size:   54M
Installs:   5,000 - 10,000
Gratis

Download

Blitzcrank’s Poro Roundup

Blitzcrank Poro Roundup | Screenshot 1

Blitzcrank's Poro Roundup merupakan spin-off dari game MOBA League of Legends yang dirilis oleh Riot Games dalam rangka memperingati peluncuran League of Legends Arcade. Di sini kamu bermain Blitzcrank yang merupakan salah satu hero jenis tanker dalam League of Legends. Sebagai Blitzcrank tugasmu di sini bukanlah untuk menghancurkan markas lawan, melainkan menyelamatkan sekelompok hewan imut yang disebut dengan Poro.

Sepanjang permainan, kamu akan berlari dan menangkap Poro menggunakan beberapa kemampuan spesial yang menjadi ciri khas Blitzcrank, mulai dari menggunakan jurus Rocket Grab, memanjangkan lengan robotnya untuk meraih Poro, dan menggunakan jurus Power Fist untuk memukul semua musuh yang menghalanginya.

Kreator League of Legends Merilis Game Mobile yang Hanya Tersedia Sampai 21 September

App Info
Blitzcrank's Poro Roundup
Riot Games, Inc -  Aug 20, 2015
Genre:  Arcade
Size:   119M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download

The post Kumpulan Game Android Terbaru Minggu ini – Chain Dungeons, Tree Story, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Gandeng Samsung, Bolt Targetkan 120.000 Pengguna Baru di Jabodetabek dan Medan

Posted: 21 Aug 2015 04:13 AM PDT

Setelah beberapa waktu lalu Smartfren meresmikan jaringan 4G LTE-A, penyedia jaringan 4G LTE lainnya, Bolt mengumumkan kerjasama dengan raksasa smartphone dari Korea Selatan, Samsung untuk menghadirkan bundling paket hari ini Jumat (21/8).

Perangkat dalam bundling ini adalah Samsung Galaxy J5. Larry Ridwan, CCO Bolt mengatakan bahwa alasan pemilihan kerjasama dengan Samsung karena nama besar yang dimilikinya dan juga pangsa pasar luas di Indonesia. Ia menambahkan:

Sebenarnya Bolt sudah melakukan pendekatan sejak lama, namun terbentur dengan kemampuan jaringan pada perangkat dan regulasi yang belum tertata baik. Melalui Galaxy J5, teknologi yang diusung sudah sesuai dengan yang Bolt tawarkan.

Salah satu smartphone terbaru besutan Samsung tersebut dilepas ke pasaran dengan harga Rp2,8 juta. Pengguna juga akan mendapatkan total bonus data 14 GB. Perangkat ini menyasar kelas menengah dengan spesifikasi yang mumpuni.

 SAMSUNG GALAXY J5
OSAndroid 5.0 Lollipop
Dimensi142,1 x 71,8 x 7,9 mm (146 gram)
Layar5 inci Super Amoled 720 x 1280 piksel
Kamera depan5 MP
Kamera belakang13 MP
RAM1,5 GB
Kapasitas penyimpanan8 GB dengan slot microSD hingga 16 GB
ProsesorQuad-core 1,2 GHz Snapdragon 410 dari Qualcomm
Kapasitas baterai2.600 mAH
HargaRp2,8 juta

Samsung Galaxy J5 memiliki layar 5 inci Super Amoled 720 x 1280 piksel. Dilengkapi dengan kamera belakang 13 MP dan kamera depan 5 MP, di kedua sisinya terdapat auto-flash. Prosesornya menggunakan quad-core 1,2 GHz Snapdragon 410 dari Qualcomm dengan OS Android 5.0 Lollipop.

Sementara untuk baterai Galaxy J5, kapasitasnya adalah 2.600 mAh.  Perangkat ini dilengkapi dengan RAM 1,5 GB dan memori internal 8 GB yang bisa ditambah microSD hingga kapasitas 16 GB.

Targetkan 120.000 pengguna baru Bolt

Paket bundling yang ditawarkan akan dipasarkan di daerah lisensi jaringan Bolt, yakni Jabodetabek dan Banten beserta Sumatera Utara. Larry menambahkan bahwa pihaknya menargetkan penjualan sebesar 120.000 unit untuk paket bundling dengan Samsung Galaxy J5, yang berarti juga penambahan pengguna Bolt. Sayangnya, ia tidak menjabarkan mengenai tenggat waktu dari target ini.

Larry mengklaim hingga kuartal tiga 2015, sudah terdapat lebih dari 1,5 juta pengguna Bolt terdaftar dengan pengguna aktif mencapai 70 persen. Meski bekerja sama dengan Samsung, menurut Larry, Bolt terbuka untuk vendor lainnya dalam penyediaan paket bundling.

Kompetisi 4G LTE bukan tantangan

samsung galaxy j5 bundling bolt

Meski para penyedia layanan telekomunikasi telah meresmikan jaringan 4G LTE di dalam negeri, hal ini tidak membuat Bolt gentar dalam menyediakan layanan. Larry menilai, kompetisi 4G LTE berarti membawa pengaruh positif bagi pengguna untuk semakin menikmati layanan kian stabil.

Terlebih, jaringan 4G LTE yang dimiliki sudah berada di frekuensi 2.300 MHz, yang berarti masuk ke dalam 4G LTE-Advanced. Berbeda dengan Smartfren yang membutuhkan carrier aggregation untuk mencapai kecepatan hingga 300 Mbps, Bolt telah melakukan perubahan sejak April 2015.

Baca juga: Siap-siap, Akan Banyak Smartphone 'Buatan Indonesia' di 2017

CTO Bolt Devid Gubiani menambahkan bahwa uji jaringan yang dilakukan di Cikarang menghasilkan jaringan yang lebih cepat dan stabil di frekuensi 2.300 MHz.

Devid juga mengungkapkan bahwa Bolt ingin memperluas wilayah jaringan ke beberapa titik di tanah air. "Hingga akhir 2016, Bolt menargetkan wilayah Serang dan Cilegon di November 2015 dan daerah Utara Sumatera hingga ke Aceh. Saat ini kami tidak berhenti untuk melakukan riset yang dibutuhkan dalam menyediakan jaringan baru."

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Gandeng Samsung, Bolt Targetkan 120.000 Pengguna Baru di Jabodetabek dan Medan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tech in Asia Podcast #3 21 Agustus 2015: Isu Terhangat Startup Transportasi

Posted: 21 Aug 2015 04:01 AM PDT

Program baru kami, Tech in Asia TALKShow kini sudah memasuki episode tiga. Konten podcast yang menjadi bagian dari fitur baru Tech in Asia, Talk, kembali mengangkat ulasan seputar startup dan teknologi. Seperti biasa, podcast ini dipandu oleh dua host Pradipta Nugrahanto dan Audi Prasetyo.

Sedikit berbeda dengan dua episode sebelumnya. Jika biasanya di hari Kamis kami akan memberikan teaser, dan keesokan harinya baru menayangkan podcast, maka kali ini kami tampil sedikit berbeda. Teaser dari Tech in Asia TALKShow akan hadir seminggu sebelumnya, dan (semoga) membuat kamu makin penasaran.

Semua konten yang masuk ke dalam setiap episode podcast berasal dari konten di Talk dengan Upvote dan komentar terbanyak, ditambah konten pilihan redaksi Tech in Asia.
Oh ya, kami juga kedatangan bintang tamu di minggu ini. Siapa dia? Kamu bisa menyimaknya pada link SoundCloud di bawah. Lalu apa saja konten pilihan yang masuk dalam TALKShow minggu ini?

Berikut adalah daftarnya:

  • Tip Promo Startup Transportasi di Bulan Agustus

Sejumlah startup transportasi di Indonesia hampir selalu memberikan promo setiap bulannya. Bagaimana cara untuk memaksimalkan promo-promo ini? Simak tipnya di sini.

  • Apakah iPhone 5 Masih Layak Dibeli?

Sudah berumur, tapi sepertinya masih keren untuk dimiliki. Kamu tidak yakin atau punya opini lain? Simak diskusinya di sini.

  • Tertipu Pengendara Go-Jek Cantik

Beberapa waktu lalu media sosial di tanah air sempat heboh dengan kemunculan pengendara Go-Jek cantik. Lho, kenapa ternyata bukan? Simak penelusuran lengkapnya di sini.

  • Akankah Potong Pulsa Mengurangi Pembajakan?

Salah satu alasan terjadinya pembajakan dari aplikasi dan game mobile adalah sulitnya sistem pembayaran. Bagaimana nih dengan potong pulsa? Yuk simak di sini selengkapnya.

  • Supir BlueBird Dilarang Pakai GrabTaxi?

Lagi-lagi soal startup transportasi. Di tengah euforia memakai layanan booking taksi GrabTaxi, ternyata para supir salah satu penyedia layanan transportasi ini dilarang menggunakannya. Simak ulasan lengkapnya di sini.

Kalau kamu juga ingin membuat artikel sendiri di Talk, caranya mudah. Cukup mendaftar di sini. Nantinya kamu bisa menyesuaikan isi konten kamu, apakah teknologi dan startup atau game.

Selain itu, kamu juga bisa memberi komentar dan melakukan Upvote pada topik yang menarik. Semakin banyak kamu melakukan post, semakin besar peluang untuk menjadi bagian dari podcast ini. Sampai jumpa di TALKShow berikutnya ya!

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Tech in Asia Podcast #3 21 Agustus 2015: Isu Terhangat Startup Transportasi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kreator League of Legends Merilis Game Mobile yang Hanya Tersedia Sampai 21 September

Posted: 21 Aug 2015 04:01 AM PDT

Riot Games baru-baru ini meluncurkan sebuah game mobile. Apabila kamu mengharapkan versi mobile dari League of Legends, salah satu MOBA terpopuler di PC saat ini, maka mungkin kamu akan sedikit kecewa. Karya yang mereka rilis adalah sebuah game runner kasual berjudul Blitzcrank’s Poro Roundup.

Pemain setia League of Legends pasti mengenal karakter utama di game ini. Blitzcrank merupakan salah satu hero di dalam dunia League of Legends berbentuk robot besar yang bergerak dengan mesin uap. Perannya di medan laga Summoner’s Rift sebagai tank sangat penting berkat ketangguhannya yang berada di atas rata-rata hero lain.

Blitzcrank Poro Roundup | Screenshot 1

Kehadiran Blitzcrank di sini bukan untuk menghancurkan markas lawan, melainkan untuk menyelamatkan sekelompok hewan imut yang disebut dengan Poro. Poro juga hadir pada game League of Legends.

Nyawa Poro dalam game ini terancam oleh kehadiran seekor monster raksasa yang menyerupai cacing. Monster yang dikenal dengan nama Baron Nashor di League of Legends ini berusaha memakan para Poro. Di sinilah Blitzcrank berperan untuk melindungi Poro yang berlarian menjauh dari Baron Nashor.

Kamu akan mengendalikan Blitzcrank berlari dan menangkap Poro. Si robot uap dapat menggunakan jurus Rocket Grab miliknya untuk memanjangkan lengan serta menangkap Poro yang berlari di depannya. Ia juga dapat menggunakan jurus Power Fist untuk memukul musuh-musuh yang menghalangi usahanya itu.

Blitzcrank Poro Roundup | Screenshot 2 Blitzcrank Poro Roundup | Screenshot 3

Selain menangkap Poro dan kabur dari kejaran Baron Nashor, Blitzcrank juga akan menghadapi hero lain dari League of Legends di setiap penghujung level. Masing-masing musuh memiliki kemampuan yang khas seperti pada League of Legends, sehingga Blitzcrank perlu menunggu timing dan memosisikan diri secara tepat untuk menghindar dan menghajarnya.

Blitzcrank’s Poro Roundup dirilis oleh Riot Games dalam rangka memperingati peluncuran League of Legends Arcade. Kamu dapat mengunduhnya secara cuma-cuma di Android, iOS, atau memainkan langsung via browser PC. Bila tertarik untuk menikmati aksi Blitzcrank di sini, kamu harus cepat-cepat mengunduhnya sebab Riot Games hanya menyediakan game ini hingga tanggal 21 September 2015.

App Info
Blitzcrank's Poro Roundup
Riot Games, Inc -  Aug 20, 2015
Genre:  Arcade
Size:   119M
Installs:   100 - 500
Gratis

Download

The post Kreator League of Legends Merilis Game Mobile yang Hanya Tersedia Sampai 21 September appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Avoid – Game Baru dari Noodlecake yang Simpel dan Sadis

Posted: 21 Aug 2015 02:35 AM PDT

Noodlecake Studios memang terkenal dengan koleksi game mereka yang memiliki grafis dan gameplay simpel namun sangat adiktif. Sebut saja Bitcoin Billionaire, Punch Quest, Super Stickman Golf 2, dan Ready Steady Bang. Baru-baru ini mereka menelurkan game terbaru mereka yang berjudul Avoid.

Di game ini kamu akan mengendalikan sebuah karakter ragdoll dengan jarimu. Tugasmu adalah menggerakkannya sedemikian rupa sehingga dapat menghindari empat roda pisau dengan ukuran berbeda yang memantul kesana-kemari di dalam suatu ruangan.

Selain menghindar, kamu juga bisa mengoleksi koin-koin yang muncul secara acak pada layar. Ada koin yang bernilai satu, dua, hingga tiga, tergantung bentuknya. Koin ini bisa digunakan untuk membuka karakter-karakter baru. Kalau tidak mau sibuk mengoleksi koin, sebenarnya sesekali akan ada tawaran menonton iklan senilai lima puluh koin.

Avoid | Screenshot

Menyinggung soal sadis yang saya sebutkan pada judul, di Avoid karaktermu akan terpotong bagian tubuhnya satu per satu ketika mengenai pisau. Tangan, kaki, dan kepala si karakter akan menjadi korbannya. Jika tiga bagian sudah terpotong, maka selesailah permainan. Sebenarnya tidak terlalu sadis ya, malah bisa dibilang cenderung lucu karena grafisnya yang simpel.

Ada satu fitur yang kecil namun sangat mempengaruhi pengalaman bermain di game ini, yaitu tempat menyentuh layar yang dipisah dari arena permainan. Avoid membagi layar menjadi dua bagian, bagian atas adalah arena permainan, sedangkan bawah adalah tempat kamu menempatkan jari. Fitur ini memungkinkan jarimu melakukan manuver tanpa mengganggu penglihatanmu akan posisi si karakter.

Dengan game yang simpel dan relatif singkat, Avoid bisa menjadi pilihanmu di saat senggang. Ukuran game ini juga bersahabat dengan memori smartphone. Merasa memiliki kecekatan jari yang tinggi? Uji dulu di Avoid!

App Info
Avoid.
Noodlecake Studios Inc -  Aug 19, 2015
Genre:  Arcade
Size:   18M
Installs:  N/A
Gratis

Download

The post AvoidGame Baru dari Noodlecake yang Simpel dan Sadis appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Sebuah Perusahaan Teknologi di Cina Menyewa Cheerleader untuk Memotivasi Pekerja Mereka

Posted: 21 Aug 2015 02:33 AM PDT

Cina memang negara yang penuh kontroversi. Bagi kamu yang suka membaca Tech in Asia, mungkin sudah pernah membaca beberapa artikel kontroversi dari Cina. Seperti gamer yang mengalami gangguan otak atau aksi memanipulasi ranking App Store.

Baru-baru ini muncul lagi berita kontroversial yang sempat heboh di media sosial. Sebuah perusahaan teknologi di Cina menyewa sejumlah cheerleader untuk memberi motivasi para brogrammer — istilah bagi sekelompok laki-laki yang bekerja sebagai programmer. Ini dinilai bisa memberikan suasana lingkungan kerja yang fun.

Tugas cheerleader tersebut tidak hanya sebatas memberi motivasi, tapi juga membeli sarapan bagi para programmer, berkomunikasi, hingga bermain ping pong bersama. Berikut adalah beberapa foto dari aksi cheerleader tersebut.

f1

Cheerleader sedang berinteraksi dengan para programmer

f2

Cheerleader sedang berinteraksi dengan para programmer

f3

Cheerleader sedang berinteraksi dengan para programmer

Menurut bagian human resource (HR) perusahaan yang menyewa cheerleader tersebut, programmer yang bekerja di sana sebagian besar adalah laki-laki dan memiliki kemampuan sosial yang sangat buruk. Dengan adanya wanita, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan motivasi mereka.

Baca juga: Aksi Manipulasi Ranking App Store Terekam Kamera dan Menjadi Viral
Memotivasi tim dalam perusahaan untuk bekerja memang bagus dan harus dilakukan. Akan tetapi saya pribadi kurang setuju dengan metode yang dilakukan perusahaan tersebut, karena mereka seolah-olah bekerja bagaikan mesin sepeda motor yang tinggal diberi minyak lagi untuk bisa bekerja.

Apalagi untuk startup atau perusahaan tahap awal yang memerlukan tim yang memang benar-benar memiliki semangat terhadap apa yang mereka lakukan. Saya yakin metode ini tidak akan banyak membantu, dan malah merusak kultur startup tersebut.

Jadi bagaimana pendapat kamu? Apakah tindakan tersebut benar atau salah? Silakan utarakan melalui kolom komentar di bawah.

(Sumber: Laman Facebook Trending in China)

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Sebuah Perusahaan Teknologi di Cina Menyewa Cheerleader untuk Memotivasi Pekerja Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[UPDATE] Kumpulan Aplikasi untuk Memantau Lokasi Keberadaan Orang Terkasih Dimanapun Mereka Berada

Posted: 21 Aug 2015 02:10 AM PDT

(Update 21 Agustus 2015: Kami memperbarui beberapa detail informasi dan menambahkan aplikasi Line Here ke dalam daftar.)

Perkembangan teknologi semakin membantu kehidupan kita sehari-hari. Termasuk di dalamnya adalah kemampuan untuk memantau lokasi keluarga atau orang-orang terkasih melalui sebuah aplikasi. Kali ini, Tech in Asia memberi referensi ragam aplikasi yang memudahkan kamu untuk menemukan atau memantau lokasi mereka yang kamu kasihi.

Famy

famy family locator app

Aplikasi ini buatan developer asal Korea, Spacosa, yang memang fokus membuat aplikasi bertema keluarga dan kemudahan berkomunikasi di antara keluarga. Famy dirilis sejak Oktober 2013 dan sudah diunduh oleh lebih dari 1 juta pengguna.

Dapat dikatakan jika dibandingkan dengan aplikasi serupa, Famy memiliki fitur yang cukup lengkap, yakni memberi lokasi secara akurat, merekam & menyimpan jejak lokasi yang telah dilalui, memiliki empat pilihan mode untuk penandaan lokasi tiap anggota keluarga melalui peta, tidak membuat baterai boros, dapat digunakan sebagai grup chatting antar keluarga & mengirim lokasi, mengirim pesan bahaya atau SOS, dan dapat juga digunakan untuk chatting perorangan.

App Info
famy - family chat & location
spacosa -  Aug 05, 2015
Genre:  Communication
Size:   7.5M
Installs:   500,000 - 1,000,000
Gratis

Download

Life360 – Family Locator

life 360 family locator app free

Dengan latar belakang aplikasi berwarna ungu, Family Locator buatan Life360, developer asal San Fransisco ini juga berfungsi sebagai pelacak lokasi bila perangkat pengguna hilang. Meski dapat diunduh secara gratis, tersedia pula versi premium untuk aplikasi ini, yang bisa dibeli melalui in-app purchase. Biaya berlangganan untuk versi premium ini dibanderol mulai dari $5 (sekitar Rp70.000) per bulan.

Tidak jauh berbeda dengan fungsi yang ditawarkan aplikasi Famy yang telah dijelaskan sebelumnya, Family Locator ini juga dapat mengetahui posisi keluarga. Famy memiliki tombol khusus untuk kondisi darurat dan group atau personal chatting. Perbedaannya adalah setiap anggota yang didaftarkan sebagai keluarga akan digolongkan ke dalam Circle dan ditampilkan dalam Private Map. Bila mendaftarkan sebagai premium, maka kamu dapat memantau keberadaan smartphone sekaligus keberadaan orang dalam Circle secara tidak terbatas.

App Info
Family Locator
Life360 -  Aug 20, 2015
Genre:  Lifestyle
Size:   Varies with device
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis

Download

Family Locator

sygic family locator app

Bila dua aplikasi yang telah dijelaskan sebelumnya dapat diunduh dan digunakan terus menerus secara gratis, lain halnya dengan aplikasi Family Locator ini. Dibuat oleh Sygic, developer navigasi asal Amerika yang berdiri sejak 2009 lalu, seluruh fitur aplikasi ini dapat digunakan secara gratis, namun hanya untuk tujuh hari penggunaan. Sisanya, pengguna akan dikenakan biaya melalui in-app purchase yang dibanderol mulai dari $3 (sekitar Rp41.000) per bulan.

Fungsinya pun tidak jauh berbeda dengan tiga aplikasi lainnya, namun aplikasi ini akan memberi notifikasi langsung kepada orang tua jika anaknya berada atau memasuki daerah berbahaya, atau ketika anak sudah sampai di tempat tujuannya. Setelah berlangganan, pengguna dapat melihat secara keseluruhan History dari lokasi anak.

App Info
Family Locator - GPS Tracker
Sygic. -  Jul 31, 2015
Genre:  Travel & Local
Size:  N/A
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

GPS Tracking Pro

gps phone tracker pro app

Layaknya Life360 – Family Locator, aplikasi ini juga memberikan fungsi tambahan untuk menemukan lokasi smartphone bila hilang. GPS Tracking Pro merupakan karya dari Family Safety Productions, Inc., developer asal San Francisco, Amerika Serikat.

Fungsi lainnya yang ditawarkan aplikasi ini serupa dengan aplikasi sebelumnya yang telah dibahas, seperti menemukan lokasi anak, mengirimkan SMS bila kondisi bahaya, dan chatting dengan anggota keluarga.

App Info
GPS Phone Tracker Pro
Family Safety Production -  Aug 20, 2015
Genre:  Social
Size:   Varies with device
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis

Download

Glympse – Share GPS Location with Friends and Family

aplikasi glympse

Di negara dengan masih banyaknya pengguna aplikasi BBM (BlackBerry Messenger) seperti Indonesia, pasti sudah pernah mendengar nama aplikasi Glympse. Ya, Glympse, developer asal Washington, Amerika Serikat ini memang berpengalaman dalam aplikasi navigasi sejak 2008. Terutama fitur yang mereka sematkan ke dalam aplikasi BBM yang memungkinkan Anda untuk mengetahui lokasi lawan bicara di dalam aplikasi ini.

Aplikasi ini seperti media sosial, kamu bisa follow orang-orang terdekat dan berbagi lokasi dengan mereka. Beberapa fitur lainnya adalah kemudahan chatting langsung dengan orang lain tanpa aplikasi tambahan, dapat digunakan di belahan dunia manapun dengan mengandalkan GPS atau mobile data, dan tanpa memakan banyak daya baterai.

App Info
Glympse - Share GPS location
Glympse -  Jun 22, 2015
Genre:  Social
Size:   Varies with device
Installs:   1,000,000 - 5,000,000
Gratis

Download

Line Here

Line Here iPhone

Raksasa aplikasi chatting asal Jepang, Line juga tidak ingin ketinggalan dalam menciptakan aplikasi berbagi lokasi. Melalui aplikasi Line Here, pengguna dapat mengetahui lokasi orang-orang terdekat. Uniknya, pengguna bisa memilih untuk log-in dengan akun Facebook maupun Line.

Meski masih banyak terdapat keraguan akan kebocoran data lokasi pengguna kepada orang yang tidak bertanggung jawab, Line memastikan keamanan data di aplikasi ini. Hal ini dijamin dengan fitur Timer yang membatasi waktu berbagi lokasi dengan teman lainnya.

App Info
LINE HERE
LINE Corporation -  Aug 19, 2015
Genre:  Lifestyle, Navigation
Size:  14.79 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Baca juga: Echoes Memungkinkan Pengguna Menjelajah Dunia dengan Suara
Melalui deretan aplikasi tersebut, kamu dapat memantau lokasi orang terkasih secara real-time. Namun yang perlu diperhatikan adalah fungsi GPS dalam smartphone harus selalu diaktifkan untuk dapat memaksimalkan penggunaan aplikasi berbasis lokasi ini.

Apa aplikasi favoritmu untuk memantau dan mengetahui lokasi orang terdekat? Share melalui kolom komentar di bawah ini.

Sumber gambar

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post [UPDATE] Kumpulan Aplikasi untuk Memantau Lokasi Keberadaan Orang Terkasih Dimanapun Mereka Berada appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Startup Agregator Toko Online, Shopious Rilis Aplikasi Android

Posted: 21 Aug 2015 12:11 AM PDT

Setelah cukup lama tidak terdengar kabarnya, situs agregator toko online Shopious hari ini (21/8) mengumumkan pembaruan dengan meluncurkan aplikasi mobile yang baru tersedia untuk platform Android.

"Saat ini, kami memang masih fokus di Android dulu karena Android paling besar penggunanya. Mungkin tahun depan kami akan luncurkan aplikasi untuk iOS dan sistem operasi lainnya," ungkap Aditya Herlambang, CTO Shopious melalui press release yang diterima Tech in Asia.

Berbeda dengan versi web, Shopious mengklaim menawarkan pengalaman belanja yang berbeda. Karena pada aplikasi mobile, pengguna akan diminta memilih sejumlah tag yang sesuai dengan apa yang mereka sukai dan sistem Shopious akan menampilkan barang-barang yang sesuai dengan tag yang telah dipilih pengguna.

shopcious

Fitur menarik lain yang hanya tersedia pada aplikasi mobile mereka adalah fitur Pin layaknya Pinterest. Hal ini memungkinkan pengguna bisa menandai barang-barang yang mereka suka untuk kemudian mengumpulkan barang-barang yang sudah ditandai dalam sebuah Board. Board tersebut nantinya dapat dipamerkan ke pengguna lain.

Aplikasi mobile Shopious juga memiliki fitur Like dan Dislike yang dapat dilakukan pengguna ke setiap barang yang tersedia di Shopious. Aktivitas tersebut nantinya akan menjadi data yang akan di koleksi oleh Shopious untuk menentukan jenis barang mana apa yang menarik dan kurang menarik.

Saat disinggung mengapa menawarkan pengalaman yang berbeda dengan versi web, Aditya Herlambang selaku CTO Shopious mengungkapkan kepada Tech in Asia bahwa ini adalah bagian dari fokus Shopious selanjutnya untuk membuat para pembeli menjadi lebih personal, yang dimulai dari aplikasi mobile dan akan diikuti pada versi web.

Baca juga Empat website yang bisa membantu Anda berjualan di media sosial

Shopious kini miliki lebih dari 30.000 toko online

Mengingat situs ini telah berdiri dari tahun 2013, Shopious bisa dibilang agak terlambat untuk meluncurkan aplikasi mobile. Apalagi kompetitor yang bergerak di ranah yang sama seperti Kleora dan situs-situs marketplace atau iklan baris seperti Bukalapak, Tokopedia, dan Jualo sudah lama meluncurkan aplikasi mobile.

Aditya mengaku bahwa alasan ia baru meluncurkan aplikasi mobile adalah karena ia sadar bahwa 60 persen pengguna mereka mengakses melalui perangkat mobile dan banyak pengguna yang meminta Shopious versi mobile. Untuk itu, dalam peluncuran aplikasinya, Shopious telah memilih langsung sekitar 5.000 toko online khusus yang tersedia.

Hingga saat ini, Shopious mengklaim telah melakukan penyaringan konten melalui 30.000 toko online di Instagram. Tapi tidak semua toko online tersebut tersedia melalui aplikasi mobile. Hal ini dikarenakan pihak Shopious telah memiliki ribuan toko online pilihan yang bisa dinikmati melalui aplikasi mobile.

Dari 30.000 toko online, Aditya mengklaim bahwa 5 persen dari angka tersebut merupakan pengguna berbayar. Jumlah kunjungan sendiri diprediksi mencapai sekitar 500.000 kunjungan setiap bulannya.

App Info
Shopious
Shopious -  Aug 18, 2015
Genre:  Shopping
Size:   13M
Installs:   10 - 50
Gratis

Download

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Startup Agregator Toko Online, Shopious Rilis Aplikasi Android appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tren Investasi Startup Teknologi di Asia Q2 2015

Posted: 21 Aug 2015 12:04 AM PDT

Ekosistem startup di berbagai belahan dunia kian bertumbuh, tak terkecuali Asia yang merupakan salah satu kawasan dengan pertumbuhan ekonomi paling potensial. Menurut data terbaru dari KPMG dan CB Insights, total jumlah pendanaan yang mengucur di Asia pada semester pertama tahun 2015 mencapai sekitar $15,1 miliar (sekitar Rp207,25 triliun).

Dengan angka tersebut, pendanaan di Asia terbilang mengalami peningkatan yang signifikan. Pasalnya, pada keseluruhan tahun 2014 saja, jumlah pendanaan di kawasan ini "hanya" mencapai $20,6 miliar (sekitar Rp282,74 triliun). Laporan ini juga mengatakan bahwa angka $15,1 miliar tersebut merupakan jumlah dari 608 pendanaan yang terjadi di semester pertama tahun 2015.

Tren pendanaan VC di Asia 2015

Jika dilihat per kuartalnya, pada kuartal kedua (Q2) 2015, jumlah pendanaan di Asia mencapai $10,1 miliar (sekitar Rp138,62 miliar), naik 102 persen dibanding kuartal sebelumnya yang "hanya" mencapai $5 miliar (sekitar Rp68,62 triliun).

Tren pendanaan VC di asia 2015 1

Seed dan seri A masih mendominasi

Sama seperti kuartal-kuartal sebelumnya, sebagian besar pendanaan dialokasikan untuk putaran pendanaan tahap awal (seed funding) dan seri A. Pada Q2 2015, kedua putaran berkontribusi pada 54 persen dari total pendanaan.

Tren investasi startup teknologi di Asia 2015 3

Untuk pendanaan tahap awal sendiri, rata-rata jumlah pendanaan yang diterima adalah $4,1 juta (sekitar Rp56,27 miliar). Bagaimanapun, rata-rata jumlah pendanaan tahap awal ini bisa dibilang belum berlaku di Indonesia. Rata-rata jumlah pendanaan tahap awal di negara ini terbilang masih kecil.

Sedangkan untuk sektornya, perusahaan Internet dan Mobile & Telecommunication masih menjadi pilihan para VC. Menurut data ini, delapan dari sepuluh perusahaan yang mendapat iinvestasi masuk ke dalam dua sektor tersebut.

Tren investasi startup teknologi di Asia 2015 5

Sequioa Capital India sendiri merupakan perusahaan VC yang dinilai paling aktif di kawasan ini, disusul oleh SAIF Partners dan Accel Partners.

Tren investasi startup teknologi di Asia 2015 6

Indonesia kedua terbesar di Asia Tenggara

Untuk kawasan Asia Tenggara sendiri, Indonesia menjadi salah satu negara yang paling potensial. Menurut laporan ini, Indonesia masuk dalam tiga besar negara dengan kesepakatan pendanaan paling banyak. Negara ini menempati peringkat kedua dengan 11 kesepakatan pendanaan yang memiliki nilai mencapai $3,5 juta (sekitar Rp48,03 miliar) pada kuartal kedua tahun 2015. Meski begitu, Indonesia masih kalah dari Singapura yang berada di urutan pertama, namun lebih baik dari Malaysia yang berada di urutan ketiga.

Tren investasi startup teknologi di Asia 2015 2


Baca juga: Tren investasi startup teknologi di Asia Tenggara

Jika dilihat hasil laporan tersebut, tren pendanaan di Asia akan terus meningkat di masa depan. Jumlah pendanaannya pun diprediksi akan semakin membesar. Ranah internet dan mobile juga masih menyediakan peluang yang menjanjikan, apalagi dengan semakin mobile-nya teknologi di masa ini.

Kamu bisa membaca laporan lengkapnya di sini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: Pictures of Money)

The post Tren Investasi Startup Teknologi di Asia Q2 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Berikan Suaramu Agar Konami Mau Membangkitkan Kembali Game Klasik Mereka

Posted: 20 Aug 2015 11:57 PM PDT

Konami akhir-akhir ini menjadi buah bibir di dunia industri game internasional berkat berbagai pemberitaan miring yang diarahkan kepada mereka. Keputusan-keputusan kontroversial yang mereka ambil seperti penarikan game P.T. dari peredaran, pemecatan HIdeo Kojima, hingga kultur perusahaan yang tidak manusiawi semakin memperburuk citra mereka di mata gamer seluruh dunia.

Seakan ingin memperbaiki segala kekeliruan yang telah mereka perbuat, baru-baru ini Konami mengadakan survei yang ditujukan kepada para gamer di seluruh belahan bumi. Survei ini bertujuan untuk menanyakan pendapat para gamer tentang kemungkinan membangkitkan kembali game klasik yang pernah mereka rilis di masa silam.

Castlevania Symphony of the Night | Featured

Developer game asal Jepang tersebut menanyakan berbagai hal kepada para responden melalui survei singkat ini, mulai dari game Konami apa saja yang pernah mereka mainkan, seberapa suka mereka terhadap game tersebut, hingga apa yang disukai dari game klasik Konami. Mereka menyebutkan beberapa game klasik yang pernah dirilis seperti Castlevania, Suikoden, Contra, Bomberman, hingga Sunset Riders di dalam survei.

Di akhir survei, Konami mengajukan sebuah pertanyaan terbuka tentang game klasik apa yang ingin dimainkan kembali oleh para responden. Ingin kisah epik Suikoden berlanjut? Bermimpi agar versi remake dari Sunset Riders akan hadir di masa depan? Kamu bisa menuangkan segala hal tersebut tanpa dibatasi apa pun.

Contra | featured

Seluruh orang yang berpartisipasi dalam survei ini juga berkesempatan untuk mendapatkan voucer gift card Amazon senilai $200 (Rp2,6 juta) yang akan diberikan melalui undian. Konami akan menghubungi pihak yang beruntung melalui alamat email yang disertakan responden di akhir survei.

Seluruh pertanyaan pada survei ini dapat dijawab dengan meluangkan waktu sekitar lima menit (tergantung seberapa panjang komentar yang ditulis). Apabila kamu tertarik untuk berpartisipiasi, kamu bisa mengunjungi tautan di bawah.

Survei Online: Konami Heritage Games Survey

The post Berikan Suaramu Agar Konami Mau Membangkitkan Kembali Game Klasik Mereka appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Update] Tim Pemburu Hantu Ghostbusters Kembali Hadir dalam Sebuah Game Puzzle

Posted: 20 Aug 2015 09:30 PM PDT

Update – 21 Agustus 2015

Sedikit terlambat dari deretan game iOS berkualitas yang telah hadir kemarin, Ghostbusters Puzzle Fighter sudah tersedia di Apple App Store pagi ini secara cuma-cuma. Kamu yang penasaran seperti apa aksi tim pemburu hantu yang dikemas dalam gameplay puzzle match-3  bisa mengunduhnya melalui tautan di bawah ini.

App Info
Ghostbusters Puzzle Fighter
Beeline Interactive, Inc. -  Aug 20, 2015
Genre:  Games, Entertainment, Puzzle, Role-Playing
Size:  48.14 MB
Installs:  N/A
Gratis

Download

Artikel Asli – 25 April 2015

Tidak membutuhkan waktu lama sejak Beeline Interactive mencari tester beta untuk proyek game mereka beberapa minggu lalu. Melalui pengumuman yang dipajang pada situs resminya, anak perusahaan Capcom itu akhirnya mengumumkan game terbaru mereka yang menghadirkan Ghostbusters. Ternyata tim pemburu hantu yang terkenal lewat serial kartun klasik tersebut akan hadir dalam sebuah game puzzle.

Game yang saat ini sedang mereka kembangkan adalah Ghostbusters Puzzle Fighter. Sesuai dengan judulnya, Ghostbusters Puzzle Fighter akan menghadirkan perseteruan antara tim Ghostbusters dengan para hantu yang meneror penduduk kota New York. Perseteruan antara dua kubu tersebut akan dilakukan dengan mekanisme match-3 puzzle untuk mengeluarkan serangan maupun mengaktifkan skill yang dimiliki setiap karakter.

Beeline Interactive menyebutkan Ghostbusters: Puzzle Fighter sebagai gabungan antara beberapa genre game. Kamu akan menemukan gameplay yang merupakan perpaduan antara genre puzzle, card, dan RPG di sini. Pemain juga dapat memilih untuk memihak tim Ghostbusters atau kumpulan hantu yang meneror kota, Melalui beberapa screenshot yang dipamerkan pada situsnya, terlihat permainan yang mengingatkan saya pada Super Puzzle Fighter II Turbo buatan Capcom dan Puzzle & Dragons yang terkenal di Jepang.

Ghostbusters Puzzle Fighter | Screenshot 1

Ghostbusters Puzzle Fighter | Screenshot 2

Ini bukanlah kali pertama Beeline Interactive membuat sebuah game puzzle. Sebelum ini, mereka pernah merilis beberapa game puzzle yang sama-sama diangkat dari tokoh-tokoh yang sudah terkenal. Beberapa di antaranya adalah Snoopy’s Sugar Drop Remix dengan karakter anjing pemalas Snoopy dan Smurfette’s Magic Match yang diangkat dari komik Smurf. Terlebih lagi, mereka pernah membuat sebuah game Ghostbusters pada tahun 2013 lalu.

Selain ini, ada juga game Ghostbusters yang membuatmu berburu hantu menggunakan kamera smartphone

Pihak Beeline Interactive belum mengumumkan secara lebih rinci perkiraan tanggal rilis Ghostbusters Puzzle Fighter. Sejauh ini, baru iOS saja yang disebut menjadi platform tempat Egon, Slimer, dan kawan-kawan beraksi melawan hantu di game terbaru Ghostbusters ini. Dengan jam terbang Capcom maupun Beeline Interactive yang tinggi di dunia game puzzle, saya hanya bisa berharap semua pengalaman berharga yang telah mereka miliki dapat digunakan untuk mengembangkan Ghostbusters Puzzle Fighter menjadi bukan sekedar game match-3 puzzle biasa.

Sumber: Beeline Interactive

The post [Update] Tim Pemburu Hantu Ghostbusters Kembali Hadir dalam Sebuah Game Puzzle appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kemitraan dengan Go-Jek Bisa Menjadi Masa Depan Tokopedia

Posted: 20 Aug 2015 09:15 PM PDT

Di tahun ini, kita tidak mendengar banyak berita dari Tokopedia. Padahal, bulan Oktober tahun lalu startup ini ada di hampir semua media berkat investasi senilai $100 juta (Sekitar Rp 1,3 triliun) yang mereka terima dari SoftBank dan Sequoia.

Hari Senin lalu (17/8), serentak dengan peringatan hari kemerdekaan Indonesia, Tokopedia merayakan ulang tahun keenamnya. Perusahaan ini mengundang media, mitra, dan penjual untuk hadir dalam acara makan malam dan menyampaikan sejumlah pengumuman.

Baca juga: Berusia 6 Tahun, Apa Saja Pencapaian Tokopedia?

Tidak ada berita besar

Event untuk media sendiri berlangsung secara cukup singkat dan bisa dibilang tidak ada berita ataupun pengumuman besar. Perusahaan ini mengungkap beberapa metrik performa: 300.000 penjual aktif, 6 juta transaksi per bulan, dan pertumbuhan bulanan sebesar 10 hingga 20 persen. Pertumbuhannya memang cukup besar. Tapi, dilihat dari angka 300.000 penjual, Tokopedia masih terbilang kecil jika dibandingkan dengan nama-nama e-commerce besar seperti Taobao di China yang punya jutaan penjual.

Event ini juga memperkenalkan kampanye media baru, dengan moto "Ciptakan Peluangmu." Kedua founder-nya memperlihatkan video iklan yang akan ditayangkan di TV ke media yang hadir.

Tapi, tidak ada pengumuman besar — seperti keputusan Flipkart untuk hanya tersedia di aplikasi mobile mulai akhir tahun ini. Tidak ada akuisisi strategis — seperti yang dilakukan Snapdeal untuk berkembang.

Mendapat tekanan

Meskipun baru menginjak usia enam tahun, Tokopedia sekarang ada di posisi yang tidak mudah. Marketplace online ini menargetkan jutaan pelaku UKM Indonesia untuk mendaftar sebagai penjual di Tokopedia, dan angka besar ini tentu menciptakan potensi pertumbuhan yang bagus. Tapi pengusaha kecil di negara ini sudah terbiasa berjualan di media sosial. Bahkan, Yusi Obon, kepala bagian komunikasi di Bukalapak, pesaing terdekat Tokopedia, baru-baru ini mengatakan bahwa "saingan utama kita sebenarnya adalah Facebook, Twitter, dan BBM."

Studi di tahun 2014 oleh penyedia logistik e-commerce di Singapura bernama SP eCommerce mengatakan bahwa proses transaksi e-commerce yang terjadi di situs e-commerce (seperti Tokopedia) hanyalah 20 persen. Sisanya terjadi di media sosial, aplikasi chatting, classified listing, dan forum online.

Di sisi lain, model consumer-to-consumer yang diusung Tokopedia dan Bukalapak ditekan oleh bisnis e-commerce yang menjanjikan pengiriman barang di hari yang sama serta opsi pembayaran seperti COD (cash-on-delivery), yang tidak ditawarkan Tokopedia.

Efek Sequoia

William Tanuwijaya selaku CEO mengatakan bahwa Tokopedia bukanlah startup seperti itu. "Kami bukan perusahaan e-commerce, dan kami tidak akan masuk ke sektor logistik sama sekali," jelasnya di event tersebut. Lantas, apa langkah berikutnya dari Tokopedia? Satu langkah yang jelas sedang dijalankan: "Tokopedia saat ini sedang mencoba kerja sama dengan Go-Jek untuk pengiriman barang di Jakarta," jelas William.

Berita ini sebenarnya tidak begitu mengejutkan, karena sampai sekarang memang banyak perusahaan di Jakarta yang bekerja sama dengan Go-Jek. Go-Jek sendiri sudah berubah menjadi sebuah jasa kurir. Tapi perubahan ini menjadi sedikit menarik jika kamu melihat lebih dalam lagi. Pertama, Go-Jek sedang mengembangkan diri ke berbagai kota di Indonesia dengan cepat, dan membuat penawaran pengiriman barang Tokopedia melalui Go-Jek mungkin bisa dilakukan di luar Jakarta.

Kedua, di masa awalnya, Go-Jek adalah mitra pengiriman untuk Lazada Indonesia dan membantu perusahaan tersebut menjalankan metode COD mereka. Lalu, apakah ini jalan bagi Tokopedia untuk ikut mengunakan layanan COD di saat masyarakat Indonesia ingin agar teknologi e-payment bisa diadopsi secara lebih luas?

Baca juga: Mengapa Ojek Tradisional Membenci Go-Jek dan GrabBike

Ketiga, Go-Jek memberikan indikasi bahwa mereka sedang memikirkan rencana ekspansi bisnis ke penyedia jasa angkut dengan truk dan mobil van. Anggaplah pemikiran itu akan jadi kenyataan beberapa tahun ke depan. Jika demikian, "Go-Truck", seperti yang disebut founder Go-Jek Nadiem Makarim, bisa saja menyediakan armada pengiriman kepada Tokopedia.

Sequoia Capital, salah satu investor Tokopedia, bisa mengambil peran penting dalam mengatur kemitraan jangka panjang di antara dua startup ini. Rumornya, Sequoia Capital juga berinvestasi di Go-Jek. Tapi mereka tidak berkomentar soal ini, dan belum pernah mengeluarkan pengumuman resmi.

Kalau dilihat dari DNA-nya, Tokopedia dan Go-Jek adalah tandem yang pas. Keduanya didirikan oleh founder lokal yang memiliki pengetahuan mendalam mengenai pasar Indonesia. Mereka sudah ada di dunia startup selama bertahun-tahun — jauh sebelum e-commerce dan logistik menjadi bisnis yang mainstream.

Satu hal lagi yang perlu dicatat, keduanya bukanlah saingan dan justru fitur yang saling melengkapi: Tokopedia bisa memperbanyak jumlah penjual dan pembeli, sedangkan Go-Jek bisa menyediakan layanan on-demand dan transportasi. Intinya, aliansi mereka akan sangat menarik untuk disimak.


(East Ventures berinvestasi di Tokopedia dan juga Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk keterangan lebih lanjut)

(Diterjemahkan oleh Yasser Paragian dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Kemitraan dengan Go-Jek Bisa Menjadi Masa Depan Tokopedia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Opini] Indonesia Perlu Lebih Banyak Mempelajari Tentang Industri dan Media Game

Posted: 20 Aug 2015 08:58 PM PDT

Update – 21 Agustus 2015

Ketika saya menulis artikel ini akhir tahun lalu, industri game di Indonesia sedang ramai akibat kasus konyol yang melibatkan kepolisian dan penggerebekan sebuah studio besar di Yogyakarta. Kasus tersebut membuktikan minimnya kesadaran masyarakat dan pemerintah tentang industri game yang sedang berusaha berkembang di Indonesia saat ini.

Untungnya kali ini kasus serupa tidak terjadi. Tapi yang ada adalah seorang figur publik, yang omongannya begitu diperhatikan dan diikuti oleh jutaan orang Indonesia, berkali-kali mengkritik video game hanya dari sudut pandang negatif saja. Siapa orangnya? Tidak perlu saya sebut tentunya sebagian dari kalian sudah tahu.

Memang suka video game atau tidak itu masalah selera, tapi jika kita membicarakan tentang orang yang mulut dan pikirannya bisa mempengaruhi jutaan orang, ini sudah bukan masalah selera lagi. Apalagi kritik yang dia sampaikan terlalu berat sebelah dan sama sekali tidak membantu perkembangan industri kreatif.

Saya harap orang tersebut dan para pengikutnya mau membaca tulisan ini dan mengubah pandangan monoton serta tidak adil mengenai video game. Itu saja dari saya, selamat membaca dan…

Salam Super.


Artikel Asli – 11 November 2014

Sebagai sebuah negara berkembang, banyak sekali hal di negara kita tercinta ini yang tertinggal jauh dibandingkan dengan negara-negara lainnya. Di antara berbagai ketertinggalan tersebut, salah satu yang paling terasa mungkin adalah ketertinggalan di bidang teknologi, terutama teknologi di bidang media dan penyampaian informasi.

Saat saya membahas tentang ketertinggalan teknologi, mungkin saja sebagian dari kamu langsung berpikir tentang kalahnya kecepatan internet di Indonesia dengan di negara seperti Korea atau Jepang. Tapi perlu diingat, ketinggalan di bidang teknologi bisa memiliki makna yang jauh lebih luas. Salah satunya adalah seberapa besar teknologi mempengaruhi kehidupan sosial dan politik masyarakat.

Sebenarnya hal seperti ini bisa dilihat dari berbagai sudut pandang. Contohnya seperti bagaimana cara masyarakat menanggapi teknologi bisa berhubungan dengan banyaknya situs yang diblokir di Indonesia. Tapi untuk artikel ini, saya hanya akan membahas tentang video game. Tentang bagaimana tanggapan masyarakat Indonesia ke video game bukan hanya sebagai media hiburan dari sudut pandang konsumen, tapi juga dilihat dari sudut pandang produksi game dalam negeri dan juga dari sudut pandang media game di Indonesia.

Growth Industri Game

Tidak mengherankan memang jika industri game masih sangat asing di mata penduduk Indonesia. Mayoritas warga negara ini hanya tahu video game sebagai media hiburan semata, tanpa memikirkan sama sekali tentang proses di balik pembuatannya. Bahkan terkadang masih banyak mindset dari penduduk kita bahwa video game adalah hiburan untuk anak kecil. Ketidakpahaman ini jelas saja memiliki banyak dampak negatif, salah satu yang paling parah adalah jika orang tua salah membelikan anak mereka game untuk dimainkan.

Itu kalau dilihat dari sudut pandang konsumen, bagaimana jika dilihat dari sudut pandang produsen? Sebagai seseorang yang pernah bekerja di perusahaan game ternama, jujur saja saya cukup kagum dengan kepolosan rakyat terhadap industri game. Tidak jarang jika saya mengobrol dengan orang yang saya temui di tempat umum, mereka akan mengira saya bekerja di warnet karena nama kantor saya memiliki embel-embel “game“. Bahkan setelah saya menjelaskan bahwa kantor saya adalah game developer, tidak jarang orang kebingungan dengan pekerjaan saya.

Selain salah duga sebagai pengurus warnet, ada kesalahan lain yang paling umum terjadi dan bisa dibilang paling menyebalkan. Saat ditanya oleh kerabat tentang pekerjaan saya, dan saya menjawab bahwa pekerjaan saya adalah membuat game, kontan kalimat jawaban paling sering saya dengar adalah “wah enak dong ya kerjanya main game terus“. Percayalah, itu semua tidak benar. Banyak dari developer game memang selalu memainkan game, tapi game yang mereka mainkan adalah game yang sama terus-menerus dalam keadaan belum selesai, tidak seperti kegiatan bermain game untuk rekreasi.

Padahal kalau kita melihat industri kreatif lainnya yang sudah eksis sejak lama seperti komik atau film, tanggapan dari masyarakat umum biasanya lebih masuk akal. Saya rasa para komikus tidak selalu mendapatkan tanggapan “wah enak dong baca komik terus” ketika menjelaskan tentang profesinya, begitu juga pembuat film yang tidak mendapatkan respons “wah enak dong nonton film terus“. Memang kedua profesi tersebut pastinya memiliki pertanyaan-pertanyaan atau tanggapan konyol lain tersendiri dari orang di luar industri kreatif, tapi setidaknya tingkat keabsurdannya tidak separah media baru seperti video game.

Kurangnya pemahaman akan industri game ini tentunya tidak hanya berdampak di hal-hal minor seperti pembicaraan kasual di tempat umum atau di acara keluarga, tapi bisa juga berdampak ke hal besar yang akan merugikan oknum-oknum tertentu. Contohnya bisa dilihat seperti kejadian yang baru-baru ini dialami kantor Gameloft Indonesia yang diperiksa karena ketidakpahaman warga sekitar dan aparat mengenai apa itu developer game.

Terakhir kalau kita coba lihat dari sudut pandang media. Sebagai penulis di sebuah situs game, jujur saja menjelaskan tentang pekerjaan saya ke orang-orang sedikit lebih susah dibanding ketika saya merupakan seorang developer. Bisa dibilang jalur pekerjaan serta media seperti ini masih merupakan hal yang belum umum di Indonesia, meskipun kita semua sudah mengenal majalah game semenjak tahun 90-an.

Lihat Juga: #WeLoveGameDevs – Tunjukkan Rasa Cintamu Pada Developer Game Melalui Media Sosial

Beberapa contoh kasus yang saya alami adalah ketika saya menulis opini tentang game bekas dan game bajakan, serta opini tentang kenapa saya berniat meninggalkan bermain game di PC. Beberapa argumen pro dan kontra dengan opini saya tentu saja saya terima, tapi sayangnya ada beberapa komentar yang merasa kalau tulisan saya adalah sesuatu yang terlalu dilebih-lebihkan. Dari tanggapan-tanggapan beberapa orang tersebut, seakan-akan mereka hendak mengatakan bahwa video game hanyalah hiburan semata, tidak perlu diambil pusing sama sekali dengan topik-topik artikel selain review atau berita game terbaru.

Membaca komentar seperti itu jujur saja saya merasa sangat sedih. Jika kamu mengunjungi berbagai situs game di luar, tidak jarang mereka membahas peran video game dalam sosial dan politik, masalah representasi gender dan seksualitas di video game, sampai membahas tentang agama dan rasisme yang biasa ditemukan di media kita yang tercinta ini. Di saat negara maju sudah membicarakan topik penting dan hubungannya dengan video game, di Indonesia menulis tentang game bajakan dan pilihan platform saja sudah dianggap melebih-lebihkan dan tidak penting. Sebuah perbandingan yang betul-betul terbalik.

Saya betul-betul berharap semoga saja video game bisa ditanggapi dengan lebih serius dan dewasa, baik oleh gamer, maupun orang-orang yang sangat jarang berurusan dengan video game. Karena sebagai salah satu media baru paling populer, pemahaman akan peran video game lebih dari sekedar hiburan adalah hal yang sangat penting.

Dengan mulai memperhatikan hal-hal simpel yang saya sebutkan di atas, saya yakin kita sudah cukup berkontribusi dalam membawa Indonesia sedikit lebih maju dari sekedar negara berkembang, menjadi negara yang siap maju. Kalau bukan kita, siapa lagi?


Artikel opini adalah artikel yang didasarkan atas pendapat pribadi sang penulis dan tidak menggambarkan pandangan Tech in Asia Indonesia secara umum. Di Tech in Asia Indonesia, kami menghargai pendapat semua orang baik penulis, kontributor, dan juga para pembaca.

The post [Opini] Indonesia Perlu Lebih Banyak Mempelajari Tentang Industri dan Media Game appeared first on Tech in Asia Indonesia.

1 comment:

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis