Ads

Sunday, September 27, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Super Evil Megacorp Akan Meringankan Spesifikasi Vainglory untuk Android Melalui Update 1.9

Posted: 27 Sep 2015 06:52 PM PDT

Apakah perangkat Android yang kamu gunakan bermain game tidak masuk ke dalam daftar perangkat yang mendukung Vainglory? Jika iya, mungkin kemunculan update berikutnya akan menjawab keinginanmu bermain Vainglory yang terpendam sejak bulan Juli kemarin.

Yep, lewat pembaharuan update 1.9 yang diumumkan akhir pekan kemarin, Super Evil Megacorp berencana menurunkan spesifikasi game MOBA ini agar bisa berjalan di perangkat Android berprosesor Dual Core dengan RAM 1 GB saja. Ini artinya, perangkat Android dengan spesifikasi standar yang dibutuhkan untuk bermain Vainglory juga semakin banyak, dan kamu (juga saya) yang kemarin merasakan sedikit beratnya menjalankan Vainglory juga akan merasa diringankan.

Tak hanya sekadar meringankan kinerja game ini di perangkat Android saja, update 1.9 ini juga akan menambahkan segelintir fitur baru seperti sistem Guild, event musim Halloween, hero baru bernama Phinn, serta bagi-bagi hero Taka untuk pengguna Android dan Celeste bagi iOS.

Sayangnya saat berita ini ditulis, Super Evil Megacorp belum menjelaskan secara detail kapan update tersebut dirilis. Jadi kamu hanya perlu duduk manis sekarang dan tunggu perkembangan berita lebih lanjut beberapa minggu ke depan.

Sumber: Vainglory Autumn Season 2015

The post Super Evil Megacorp Akan Meringankan Spesifikasi Vainglory untuk Android Melalui Update 1.9 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Update] Hopiko – Game Platformer Retro dengan Suara yang Dibuat dari Game Boy

Posted: 27 Sep 2015 06:38 PM PDT

Update – 28 September 2015

Hopiko akhirnya rilis dan kamu sudah bisa membelinya di Google Play Store dan Apple App Store. Game dengan gameplay bertempo cepat dan diisi suara yang dibuat menggunakan Game Boy ini dibanderol Rp45.000.

Di sini kamu akan mengendalikan makhluk bernama Hopiko yang berjuang untuk menyelamatkan console video game. Jika kamu menyukai gaya retro yang orisinal, Hopiko bisa menjadi pilihan yang baik.

App Info
HoPiKo
Laser Dog -  Sep 16, 2015
Genre:  Arcade
Size:   46M
Installs:  N/A
45,000

Download


Artikel Asli – 16 September 2015

Hopiko, sebuah game karya Laser Dog Games dengan grafis dan konsep suara yang menarik ini akan hadir ke dalam genggamanmu pada 24 September 2015 nanti. Hopiko akan melompat ke sana kemari di berbagai platform seperti iOS, Android, Mac, dan PC.

Di sini kamu akan berperan sebagai semacam antivirus yang bertugas untuk membasmi virus-virus yang ada di dalam sebuah mesin video game. Tugas mulia ini memungkinkan “orang-orang” yang ada di dalam mesin video game tersebut untuk beraktivitas dengan aman dan tenteram sehingga bisa menjalankan tugas mereka sebagaimana mestinya, yaitu mengoperasikan mesin tersebut.

Hopiko | Screenshot 1 Hopiko | Screenshot 2

Seperti yang bisa kamu lihat pada video di bawah, Hopiko adalah game bergenre platformer yang memiliki tempo permainan cepat. Kamu akan melompat dari satu platform ke platform lainnya sembari menghindari rintangan yang ada. Tujuan akhirmu tentunya menghancurkan virus yang ada di akhir level.

Hopiko memiliki gaya retro yang kental. Mulai dari grafisnya yang bergaya piksel hingga musik pengiring bergaya chiptune. Menariknya, chiptune ini dibuat dengan Game Boy demi mempertahankan keaslian suaranya. Developer Laser Dog melakukan modifikasi kepada Game Boy milik mereka yang telah berumur dua puluh tahun.

Dari penjelasan di atas, Hopiko berhasil menjadi salah satu game yang saya tunggu-tunggu pada akhir September nanti. Nantikan pengumumannya di sini!

Situs Web: Laser Dog Games

The post [Update] Hopiko – Game Platformer Retro dengan Suara yang Dibuat dari Game Boy appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Artistalk] Dari Programming ke Ilustrasi – Wawancara dengan Regiana dari Stellar-ø dan Enthrean

Posted: 27 Sep 2015 04:44 AM PDT

Minggu ini saya kembali dengan seri artikel Artistalk demi memenuhi kuota seni visual dua mingguan kamu. Kali ini saya akan menyajikan karya-karya sekaligus obrolan singkat dengan Regiana, ilustrator yang tergabung dalam tim stellar-ø dan Enthrean.

Hati-hati jika kamu mudah terlena dengan karakter dua dimensi, karena karya-karya Regiana ini dijamin bisa memikat perasaan pria-pria yang suka dengan wanita imut nan cantik dari dimensi berbeda. Penasaran bagaimana karya serta kisah Regiana sebagai artis game? Cek langsung di bawah.

Regiana Jubivi | Side Art 1

Regiana Jubivi | Art 1

Regiana Jubivi | Side Art 2

Bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?

Saya Regiana, atau lebih sering dipanggil Jubi di kalangan developer game (kalau sehari-hari sih antara Regi atau Gina :v). Sekarang kerja jadi artis game di stellar-ø dan Enthrean. Biasanya jadi artis piksel, tapi kalau diperlukan buat menggambar selain piksel juga sering. Saya juga kadang kerja sebagai ilustrator lepas, tapi sudah lumayan lama hiatus karena lanjut kuliah.

Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?

Suka menggambar sudah dari kecil, tapi sebenarnya dulu belum pernah kepikiran kalau bakal berakhir jadi artis untuk game. Tertarik jadi artis game gara-gara dulu ada teman yang jago piksel dan saya iri, jadi terobsesi untuk latihan dan akhirnya seperti sekarang, hahaha.

Regiana Jubivi | Art 2

Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?

Saya sudah mulai tertarik dengan dunia pengembangan game dari masih SMP, di sekitar tahun 2004. Tapi dulu masih iseng-iseng coba pakai Game Maker yang dapat dari rental CD komputer. Baru sewaktu masuk SMA saya mulai-mulai belajar programming meski bukan pakai engine game yang mainstream, karena saya belajar programming pertama kali itu di Warcraft 3 World Editor

Sejak saat itu jadi tertarik untuk jadi programmer game, hingga pada sekitar tahun 2009 saya mengerjakan game pertama sebagai seorang programmer di Enthrean. Saya baru mulai jadi artis game di sekitar tahun 2012 setelah lulus kuliah, saat saya sudah lelah jadi programmer dan ternyata passion saya lebih ke menggambar.

Regiana Jubivi | Side Art 3

Regiana Jubivi | Art 3

Regiana Jubivi | Side Art 4

Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan dan apa yang paling berkesan sejauh ini?

Game yang pernah dikerjakan ada banyak. Dulu pernah dua kali ikutan lomba MGDW dari Nokia meski cuma sampai final dan game yang saya buat tidak jadi dirilis. Waktu itu judulnya adalah Evil Culinary dan Like a Jones (dulu istilah “Jones” untuk “Jomblo Ngenes” itu belum ada!).

Selain itu, judul game lain ada Eternal Grace (sekarang jadi Enthrean Radiance) di studio Enthrean, dan di stellar-ø sekarang sedang mengerjakan Stellar Arms dan Frontgate Fighters (judul sementara).

Yang paling berkesan saat ini sih mengerjakan Stellar Arms, karena baru di game itu saja saya untuk pertama kalinya tidak mengerjakan tokoh utama perempuan sama sekali dan malah membuat karakter musuh yang agak random. Tapi hasil akhirnya bagus dan ternyata banyak yang suka. Saya jadi terharu. :’)

Regiana Jubivi | Animate 1

Regiana Jubivi | Animate 2

Regiana Jubivi | Animate 3

Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?

Kalau untuk industri game di Indonesia menurut saya sih sudah berkembang dengan sangat pesat. Mulai banyak bermunculan talenta-talenta hebat yang menghasilkan berbagai game yang hebat juga.

Tapi, bagi saya industri game di sini masih kurang diperhatikan dan masih dianggap remeh oleh sebagian besar orang. Bukti sederhananya sih di kampus saya saja mata kuliah game programming hanya ada sembilan orang yang ambil (termasuk saya).

Regiana Jubivi | Mid Art

Jumlah yang jauh berbeda dibandingkan kelas-kelas lain yang rata-rata penuh sampai lebih dari tiga puluh orang. Hal ini semakin diperparah karena satu-satunya teman saya di kelas itu bilang ingin pindah ke konsentrasi selain game karena merasa suram di sana, hahaha.

Ya, harapan saya ke depannya developer game bisa lebih diakui lagi di masyarakat kita, bukan dianaktirikan apalagi sampai dianggap remeh.

Regiana Jubivi | Art 4

Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?

Untuk sekarang saya baru pernah mengerjakan ilustrasi untuk game saja. Selain game rasanya cuma ada untuk pameran foto dan ilustrasi Meibi Photography di Jepang tahun kemarin.

Kalau dilihat, kebanyakan karyamu adalah gambar wanita yang imut-imut dan cantik. Apakah ada alasan khusus untuk hal ini?

Hahaha, dulu saya cuma bisa menggambar cowok-cowok kekar seperti di Dragon Ball, dan kalau saya menggambar cewek jadinya maskulin banget. Setelah sekian banyak sindiran akhirnya saya memutuskan untuk latihan gambar cewek terus sampai bisa bikin yang bagus. Akhirnya keterusan dan sekarang malah saya tidak bisa bikin karakter cowok. 😀

Regiana Jubivi | Side Art 5

Regiana Jubivi | Art 5

Regiana Jubivi | Side Art 6

Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?

Inspirasi saya biasanya datang dari melihat-lihat karya orang lain. Kalau saya menemukan artis yang karyanya mengalami peningkatan drastis, saya biasanya langsung merasa terintimidasi dan jadi ingin lebih banyak berlatih lagi. Kadang-kadang inspirasi saya juga datang dari hasil stalking berbagai akun cewek-cewek imut di Instagram dan Weibo. 😀

Punya ilustrator favorit?

Ilustrator paling favorit saya itu cuma satu, seorang artis di Jepang bernama Mujiha. Berkat melihat-lihat gambar beliau saya benar-benar ingin kemampuan menggambar saya meningkat. Impian saya adalah bisa berada di level yang sama dengannya, dan semoga bisa bisa lebih hebat lagi.

Regiana Jubivi | Art 6


Demikianlah obrolan singkat saya dengan Regiana atau biasa dipanggil Jubi. Jika kamu ingin melihat karya-karya dia lainnya, langsung saja kunjungi tautan-tautan Deviant Art, Facebook, dan Instagram di bawah (Instagram paling sering mendapatkan update).

Jika kamu ada pertanyaan atau request, sampaikan langsung melalui kolom komentar di bawah. Itu saja untuk minggu ini, sampai jumpa minggu depan dalam rubrik Designertalk.

Instagram: Jubivi

Facebook: Jubi

Deviant Art: Reijubv

[Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu.
P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artis, cek juga seri artikel Devtalk dan Designertalk di Tech in Asia ID.

 

 

Regiana Jubivi | Side Art 7

The post [Artistalk] Dari Programming ke Ilustrasi – Wawancara dengan Regiana dari Stellar-ø dan Enthrean appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Myth N Heros – Game Clicker dengan Balutan Legenda Indonesia dan Dunia

Posted: 27 Sep 2015 01:39 AM PDT

Jika kamu menyukai game mobile dengan genre clicker, maka ada sebuah pilihan baru yang solid untuk kamu. Dibuat oleh AntPixel Studio, sebuah studio game lokal, Myth N Heros menghadirkan legenda-legenda Indonesia dan dunia ke dalam genggamanmu.

Seperti game clicker pada umumnya, Myth N Heros akan membawa kamu ke dalam sebuah pertarungan tanpa akhir melawan monster-monster yang terus-menerus muncul. Setiap beberapa level, akan ada monster bos yang harus kamu kalahkan sebagai syarat agar kamu bisa melanjutkan ke level berikutnya.

Myth N Heros secara gameplay memang tidak memiliki perbedaan signifikan dibandingkan game idle clicker sejenisnya. Akan tetapi, game ini memiliki beberapa fitur tambahan yang membuatnya jadi lebih bervariasi.

Myth N Heros | Screenshot

Contoh yang paling terasa adalah adanya equipment atau barang yang bisa didapatkan dari mengalahkan monster. Setiap barang ini memiliki efek sendiri-sendiri yang bisa membantu kamu bermain. Jika kamu mendapatkan barang baru, kamu bisa memutuskan untuk menggunakannya langsung atau menjualnya.

Barang yang didapatkan memang sangat penting dari segi efek status maupun efek finansial. Menurut saya, koin yang didapatkan melalui mengalahkan monster sangat sedikit, sehingga penjualan baranglah yang kadang menjadi sumber koin terbesar (jika beruntung).

Myth N Heros juga memberikan berbagai karakter yang kemungkinan besar kamu ketahui. Dari Arjuna, Hercules, Sun Go Kong, Dewa Naga (Dragon Ball), dan banyak karakter lainnya muncul di sini. Musuh-musuh yang ada juga ada beberapa yang pasti kamu kenali.

Cari tahu apa saja game idle clicker untuk mobile terbaik pilihan Tech In Asia di sini!

Dengan sistem equipment dan menghadirkan berbagai wajah familier, Myth N Heros bisa menjadi alternatif tambahan bagi kamu pencinta game idle clicker. Langsung saja unduh Myth N Heros melalui tautan yang ada di bawah ini!

App Info
Myths N Heros
AntPixel Studio -  Sep 26, 2015
Genre:  Arcade
Size:  N/A
Installs:   10 - 50
Gratis

Download

The post Myth N HerosGame Clicker dengan Balutan Legenda Indonesia dan Dunia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Backpacking ke Tokyo Game Show Selama 3 Hari 2 Malam dengan Bujet di Bawah Rp8 Juta

Posted: 26 Sep 2015 11:05 PM PDT

Sebagai pameran video game terbesar di Asia, Tokyo Game Show (TGS) menawarkan pengalaman yang sangat berkesan bagi setiap gamer yang mengunjunginya. Berbagai developer game papan atas dari Jepang dan mancanegara hadir di event ini untuk memamerkan karya-karya mereka serta memberikan berbagai merchandise khusus yang hanya bisa didapatkan saat gelaran berlangsung.

Sayangnya, mengunjungi TGS tidak semudah membalikkan telapak tangan. Lokasi event yang berada di Jepang membuat gamer di tanah air harus melakukan berbagai persiapan untuk bisa menghadirinya dengan nyaman.

Karena lokasinya yang jauh pula, biaya yang diperlukan untuk menghadiri TGS tidak bisa dibilang murah. Namun, bukan berarti kita tidak bisa menekan biaya serendah mungkin untuk menghemat biaya di sana.

Berdasarkan pengalaman saya beberapa kali backpacking ke Jepang, menghadiri TGS dengan biaya kurang dari Rp8 juta adalah hal yang sangat mungkin dilakukan. Berikut adalah tip dan strategi yang dapat kamu lakukan untuk mengunjungi TGS dengan biaya terjangkau.

Pesan Tiket Pesawat Minimal Enam Bulan Sebelum TGS Berlangsung

Backpacking ke TGS - Aircraft | Photo

Bujet: Rp6 juta

Berdasarkan pengamatan saya pribadi dan sebuah analisis dari situs travelling, maskapai penerbangan biasanya memberikan penawaran harga terbaik untuk untuk menuju Tokyo pada sepuluh hingga enam bulan sebelum tanggal keberangkatan. Hal ini berarti apabila TGS akan dilaksanakan pada bulan September, maka kamu sebaiknya mulai berburu tiket sejak bulan Desember (tahun sebelumnya).

Di tahun 2015 ini saja, berbagai maskapai premium seperti Garuda Indonesia, Singapore Airlines, maupun JAL sempat memberikan penawaran terbatas dengan harga mulai $400 (sekitar Rp6 juta) untuk penerbangan PP Jakarta – Tokyo. Air Asia yang merupakan maskapai berbiaya rendah bahkan pernah menyebutkan harga yang lebih murah, namun dengan waktu pemesanan yang bisa mencapai setahun sebelumnya.

Untuk memastikan agar tidak melewatkan penawaran ekonomis ini, kamu dapat melakukan stalking di berbagai akun jejaring sosial milik berbagai maskapai yang melayani rute dari Indonesia ke Jepang. Mungkin kamu juga perlu meminta bantuan dari teman maupun kerabat yang memiliki kartu kredit tertentu, karena biasanya penawaran ini tergabung dengan promosi yang dilakukan oleh suatu bank.

Menginap di Guest House, Capsule Hotel atau Business Hotel

Backpacking ke TGS - Guest House | Photo

Bujet: Rp400.000 per malam (Total Rp800.000 untuk dua malam)

Jepang merupakan salah satu negara dengan nilai properti termahal di dunia, apalagi di Tokyo dan sekitarnya. Karena hal itu pula, biaya yang perlu dikeluarkan untuk menginap di salah satu hotel di daerah itu bisa mencapai dua hingga tiga kali lipat biaya yang dikenakan pada hotel dengan kelas serupa di Indonesia.

Walaupun demikian, dengan kecanggihan teknologi sekarang ini, mencari tempat menginap yang terjangkau dapat dilakukan hanya dengan bantuan internet. Kamu bisa mengecek beberapa situs pencarian hotel seperti Agoda atau Hotels untuk mendapatkan penawaran terjangkau di sana.

Selain itu, situs berbagi tempat tinggal AirBnB juga menyediakan alternatif yang cukup reliable. Walau kamu akan tinggal menumpang di sebuah rumah milik perorangan, namun teman-teman saya yang pernah menggunakan layanan ini cukup puas dengan keramahan dan servis para tuan rumah di sana.

Makan di Restoran Franchise yang Juga Ada di Indonesia

Backpacking ke TGS - Yoshinoya | Photo

Bujet: Rp70.000 setiap kali makan (total Rp630.000 untuk sembilan kali makan selama tiga hari)

Apabila kamu cukup terbiasa dengan kegiatan makan di restoran atau pusat perbelanjaan, maka biaya yang akan kamu keluarkan untuk membeli makanan di Jepang tidak akan jauh berbeda. Berbagai restoran waralaba yang tersedia di Indonesia, seperti Burger King, McD, atau Yoshinoya juga menjual set makanan dengan harga yang tidak jauh berbeda dengan di tanah air.

Kamu tentunya juga bisa mencicipi berbagai restoran lain khas Jepang menyediakan menu bergaya Jepang. Restoran seperti Ootoya, Katsuya, atau Tenya menawarkan harga yang cukup terjangkau untuk dompet orang Indonesia.

Kelebihan restoran di Jepang adalah sebagian besar memberikan minuman berupa air putih atau teh secara cuma-cuma. Dengan demikian, kamu bisa memesan makanan saja dan minum sebanyak mungkin tanpa dikenakan tambahan biaya.

Memasak sendiri bukanlah hal mustahil. Apabila kamu tinggal di Guest House atau menumpang di rumah orang melalui AirBnB, ada kemungkinan bahwa kamu bisa meminjam dapur mereka untuk memasak. Pastikan saja kamu mencuci dan menaruh kembali semua peralatan masak yang kamu pakai di tempatnya semula.

Hindari Taksi dan Gunakan Sarana Transportasi Umum Lain

Backpacking ke TGS - Train | Photo

Bujet: Rp300 ribu selama tiga hari

Jepang, terutama Tokyo dan sekitarnya, telah dilayani dengan sarana transportasi yang sangat terpadu. Saking terpadunya berbagai moda transportasi di sana, para penduduk maupun pelancong dapat menjangkau hampir seluruh tempat dengan hanya berjalan kaki dan mengandalkan sarana transportasi umum seperti kereta dan bus.

Biaya yang harus dikeluarkan dalam satu perjalanan dalam kota bergantung pada seberapa jauh kamu berjalan. Biaya yang dikenakan pada masing-masing moda transportasi juga bervariasi, dengan jaringan kereta JR sebagai yang termurah hingga kereta bawah tanah yang sedikit lebih mahal.

Dari semua transportasi umum yang ada, sebisa mungkin hindari penggunaan taksi di Jepang. Biaya yang dikenakan untuk menumpang taksi di sana sangat mahal, dengan biaya buka pintu yang mencapai sekitar Rp80.000 serta tarif per kilometernya yang bisa membuat jebol dompet.

Karena itu, sebisa mungkin perhatikan jadwal jam operasional kereta yang akan berakhir di pukul 11.30 malam. Kalaupun kamu ketinggalan kereta terakhir, ada baiknya beristirahat di bandara, restoran keluarga 24 jam, atau manga cafe sambil menunggu kereta beroperasi kembali pada jam 5 pagi.

Dan yang Tidak Kalah Penting … Tiket Masuk Tokyo Game Show!

Backpacking ke TGS - TGS 2015 | Photo

Bujet: Rp 120.000 untuk sekali masuk

Kamu bisa mengunjungi Tokyo Game Show pada saat Public Day yang digelar di hari ketiga dan keempat dari pameran tersebut. Tiket tersebut dijual dengan harga sekitar ¥1.000 (Rp120.000) per harinya.

Sebenarnya kamu bisa mengunjungi event ini selama dua hari berturut-turut. Namun saya pikir hal tersebut kurang menarik karena hal yang dipamerkan masih akan sama saja. Kecuali bila kamu ingin melihat suatu event khusus yang hanya terjadi di hari berbeda.

Membuat Visa ke Jepang

Backpacking ke TGS - Indonesian Passport | Photo

Bujet: Gratis

Setelah semua hal di atas lengkap, maka kamu bisa mengajukan visa untuk kunjungan wisata ke Jepang. Kamu bisa membuat visa kunjungan sementara, atau mendaftarkan e-paspor yang kamu miliki untuk mendapatkan akses ke negeri sakura.

Proses pembuatan visa dapat berlangsung selama satu hingga tiga hari kerja. Cukup datang ke kedutaan besar atau konsulat jenderal Jepang terdekat dan lengkapi persyaratan yang diminta. Proses pembuatan ini sama sekali tidak dikenakan biaya.


Dengan demikian, bila menggabungkan semua komponen biaya di atas, maka biaya yang akan kamu keluarkan adalah sebagai berikut:

Tiket PP Indonesia – Jepang Rp6.000.000
Penginapan 3 hari 2 malam di Tokyo Rp    800.000
Biaya makan 9 kali selama 3 hari Rp    630.000
Biaya transportasi selama 3 hari Rp    300.000
Tiket masuk TGS Rp    120.000
Membuat visa ke Jepang Rp                 0
Total biaya yang dikeluarkan Rp7.850.000

Patut diingat bahwa perkiraan biaya di atas bukanlah merupakan harga mati uang yang kamu harus siapkan untuk bisa menikmati TGS. Perkiraan dana tersebut saya buat dengan mempertimbangkan kenyamanan dan cadangan dana sekitar sepuluh persen dari bujet minimal, sehingga tidak menutup kemungkinan bila kamu bisa menyusun rencana dengan biaya yang lebih rendah lagi.

Saya sengaja tidak memasukkan bujet uang saku ke tabel di atas, karena kebiasaan berbelanja masing-masing orang sangat berbeda dan tidak dapat dipukul rata. Namun, rencana di atas telah mencakup hal-hal penting sehingga bisa membuat kamu melancong ke negeri sakura dengan cukup nyaman.

Nah, setelah mengetahui berapa biaya yang perlu dipersiapkan, kamu bisa mulai menabung mulai dari sekarang supaya bisa merasakan sendiri hingar bingar TGS kelak. Sampai ketemu di Tokyo tahun depan? (Aaamin!)

The post Backpacking ke Tokyo Game Show Selama 3 Hari 2 Malam dengan Bujet di Bawah Rp8 Juta appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Naugthy Dog Ungkap Alasan Mundurnya Peluncuran Uncharted 4: A Thief’s End

Posted: 26 Sep 2015 08:00 PM PDT

Uncharted 4: A Thief’s End yang semula dijadwalkan akan rilis di tahun 2015 ini diberitakan harus diundur hingga awal 18 Maret 2016 untuk console PS4 karena suatu hal. Neil Druckmann, co-director untuk Uncharted 4: A Thief’s End, membeberkan alasan pengunduran jadwal rilis tersebut.

Neil menjelaskan bahwa ia dan timnya selalu mencoba untuk meningkatkan kualitas dan fitur sejalan dengan pengerjaan game. Pada suatu titik, pihak studio menyadari bahwa ending dari Uncharted 4: A Thief’s End ini harus benar-benar berkesan di hati para penggemar, mengingat iterasi keempat ini digadang-gadang sebagai kemunculan terakhir Nathan Drake di seri Uncharted.

Uncharted 4: A Thief's End | Screenshot 1

Kisah pada Uncharted 4: A Thief’s End berlangsung tiga tahun setelah akhir cerita Uncharted 3: Drake’s Deception. Nathan Drake memutuskan untuk pensiun dari kegiatannya dan memilih kehidupan yang normal. Kehidupan Drake pun berubah saat Sam Drake, saudara kandungnya yang dikira telah meninggal, datang kepada Nathan dan meminta pertolongan. Drake bersaudara akhirnya memutuskan untuk berpetualang untuk yang terakhir kalinya.

Neil juga berpesan kepada para penggemar setia yang kecewa atas berita mundurnya tanggal peluncuran Uncharted 4: A Thief’s End agar bersabar menunggu tim Naughty Dog menyelesaikan game ini. Ia sadar telah mengambil keputusan penuh dilema antara menyenangkan para fan atau memenuhi ekpektasi mereka. Mari berharap agar keputusan yang diambil oleh Naughty Dog sebanding dengan hasil akhir kisah petualangan Nathan Drake.

Sumber: GamesRadar

The post Naugthy Dog Ungkap Alasan Mundurnya Peluncuran Uncharted 4: A Thief’s End appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis