Game Di Indonesia |
- [Artistalk] Inspirasi dari Keluarga, Menjadi Ilustrasi Berharga – Wawancara dengan Ann Maulina dari Tinker Games
- Startup dengan Ide Menarik Minggu ini – 11 Oktober 2015
- Seperti Apa Perkembangan Teknologi dan Ekonomi Indonesia di Masa Depan dalam Sudut Pandang Menteri Perdagangan? Simak di Tech in Asia Jakarta 2015!
- Review Ski Safari 2 – Peningkatan Kecil untuk Sebuah Game Runner Seru yang Menyenangkan
Posted: 11 Oct 2015 04:09 AM PDT Kembali lagi dalam segmen dua mingguan dari saya, Artistalk. Seperti biasanya, dalam segmen ini kita akan berbincang-bincang dengan ilustrator-ilustrator lokal yang pernah atau sedang bekerja di industri game. Untuk minggu ini sendiri saya berkesempatan untuk mewawancarai salah satu artis dari studio asal Bandung, Tinker Games. Artis yang saya maksud adalah Ann Maulina. Wanita yang satu ini memiliki bakat menggambar yang dijamin akan memanjakan matamu melihat karya-karyanya. Dia juga punya cerita tersendiri tentang proyek-proyeknya, serta apa yang memotivasi dia dalam berkarya. Tanpa panjang lebar lagi, langsung saja kita tengok obrolan singkat antara saya dan Ann Maulina di bawah ini. Halo Ann, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke para pembaca?Halo halo~, saya Ann Maulina. Kalau di kampus, kantor, dan kalangan teman-teman saya biasa dipanggil “En” saja. Profesi utama saya saat ini adalah artis game di salah satu perusahaan pengembang game di Bandung, Tinker Games. Di sana saya menangani bagian ambience dan environment. Sementara profesi sampingan saya antara lain sebagai ilustrator, desainer grafis, dan komikus. Bisa cerita bagaimana kamu bisa menjadi seorang ilustrator profesional?Ilustrator, pelukis, tukang gambar, dan sebagainya merupakan profesi yang sama sekali tidak terbayang saat saya kecil. Namun dari hobi membaca komik di bangku SMP, hobi menggambar pun ikutan muncul. Terjun ke bisnis ilustrasi dimulai saat SMA melalui Deviant Art. Tentu saja seperti masalah ilustrator muda pada umumnya, kendala muncul di keluarga yang kurang percaya dengan prospek profesi ini. Tapi karena keukeuh akhirnya dapat membuktikan ke keluarga :D. Selanjutnya mereka mendukung di jalan ini, sampai saya lulus kuliah jurusan DKV. Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?Begitu lulus kuliah tahun lalu (2014), saya berkeinginan untuk terlibat dalam proyek-proyek yang menghasilkan properti intelektual (IP). Saat itu (sampai sekarang) saya tidak bisa meninggalkan Bandung karena faktor keluarga. Setelah menyeleksi perusahaan-perusahaan bidang kreatif di Bandung, akhirnya saya pilih Tinker Games yang sedang mengerjakan IP mereka yaitu Pale Blue. Saya tidak menyangka akan dilibatkan ke proyek tersebut sebagai environment artist, bidang yang sama sekali tidak saya jagokan :D. Namun dengan mengandalkan ilmu desain yang saya pelajari di masa kuliah, akhirnya dapat melalui masa adaptasi juga. Lalu di proyek-proyek game setelahnya selalu ditempatkan di bagian environment. Jadi forever environment artist yeee… Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?Sejauh ini saya mengerjakan environment untuk proyek Pale Blue dari Tinker Games. Di samping itu, saya juga ikut game jam dalam tim Maxi and the Gang untuk melawan kejenuhan, hahaha. Saya mengerjakan environment untuk game Anxiety, Acqua Alta, dan Anxiety: Lost Night. Game yang berhasil Maxi and the Gang rilis ke publik (dan yang paling berkesan) adalah Anxiety. Game ini kami kerjakan selama 42 jam dengan tim berjumlah sepuluh orang (termasuk programmer dan sound designer). Ini game jam pertama saya dan ini game bergenre horor! @.@ Tim juga sempat kaget massal saat testplay pertama gara-gara jumpscare yang muncul tidak pada tempatnya, hahaha. Selanjutnya kami revisi versi game jam, dan rilis game ini di Gamejolt. Suatu pengalaman yang luar biasa saat mendapat berbagai macam feedback secara langsung dari pengunjung Gamejolt. Feedback tersebut kami ambil untuk bahan revisi hingga akhirnya menghasilkan Anxiety versi sekarang. Secara keseluruhan, Anxiety memberikan pengalaman mengenai proses membuat game dalam tim, dari pembuatan konsep hingga post-production. Tidak hanya terlibat dalam bagian environment saja, saya juga melibatkan diri dalam diskusi proses pembuatan cerita, alur, ending, dan desain suara sehingga benar-benar merasa bekerja di dalam tim. (*^▽^*) ![]() Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?Hmm … belum bisa berkomentar banyak, soalnya saya masih terbilang baru di industri ini. Saya harap industri video game di Indonesia lebih banyak menghasilkan properti intelektual yang di dalamnya tidak hanya fun namun juga memuat konten lokal dan pesan yang bermanfaat. Semoga produk-produk game lokal juga lebih diakui oleh masyarakat luas, tidak hanya di kalangan kreatif saja. Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?Baru-baru ini mulai terjun lagi ke perkomikan setelah dulu kandas sebatas hobi. Ada dua proyek yang sedang saya kerjakan: komik The Glow dan Krōma Project 2015: RaRuuRien. The Glow merupakan proyek komik yang ditulis oleh dua orang lulusan NYU. Dalam proyek tersebut saya mengerjakan logo, kaligrafi, environment concept dan comic thumbnail. Sementara Krōma merupakan proyek kompilasi komik indie berwarna, yang digarap bersama dua artis senior Tinker Games yang setiap hari kerja duduk di samping saya: Mukhlis Nur dan Dewitri Virika. Selain komik berwarna, prinsip yang kami pegang dalam proyek ini adalah untuk menghasilkan komik berkualitas, tanpa fan service, dan fokus pada penyampaian pesan. Di samping sebagai kontributor, dalam proyek ini saya juga memegang bagian manajemen dan marketing. Proyek Krōma saya, RaRuuRien, adalah komik berlatar etnik-fantasi yang menceritakan keseharian keluarga kecil di desa gunung. Komik ini secara keseluruhan terdiri dari cerita-cerita pendek yang terinspirasi dari kisah nyata. Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?Inspirasi sebagian besar muncul dari lingkungan, terutama keluarga. Walaupun kami tinggal terpisah, selalu saja ada hal-hal berkesan yang muncul. Ibu yang selalu memberi dukungan, dan ketiga kakak saya yang selalu sedia membantu di waktu sulit. Hal lain yang tidak kalah menarik adalah kisah-kisah pengalaman zaman dulu yang sering kali muncul saat kumpul keluarga. Kisah-kisah nostalgia inilah yang akhirnya ingin saya sampaikan melalui komik RaRuuRien. Inspirasi juga kadang muncul dari musik. Biasanya musik instrumental yang akhirnya mengajak saya untuk memvisualkan suasana dari komposisinya. ![]() ![]() Punya ilustrator favorit?Jean Giraud Moebius dan Minna Sunberg, kedua artis ini mendorong saya untuk mendalami teori warna dan perbedaan pengaplikasiannya untuk komik, animasi, dan ilustrasi. Alessandro Barbucci dan Akira Toriyama, menginspirasi saya untuk bereksplorasi dengan ekspresi yang dinamis. Hayao Miyazaki juga menjadi inspirasi untuk menghasilkan karya yang maksimal dan bermakna. Sementara Kimihiko Fujisaka selalu membuat saya kagum dengan desain-desain karakternya dalam berbagai judul video game. Demikianlah obrolan singkat saya dengan Ann Maulina dari Tinker Games. Untuk mengikuti proyek-proyek dan karya-karya Ann Maulina lainnya, langsung saja kunjungi tautan-tautan di bawah ini. Sampai jumpa di minggu depan! Deviant Art: N-Maulina Behance: N-Maulina Facebook: N Maulina Facebook: Krōma Instagram: n_maulina Tumblr: Varunair [Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu. P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artis, cek juga seri artikel Devtalk dan Designertalk di Tech in Asia ID.![]() The post [Artistalk] Inspirasi dari Keluarga, Menjadi Ilustrasi Berharga – Wawancara dengan Ann Maulina dari Tinker Games appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Startup dengan Ide Menarik Minggu ini – 11 Oktober 2015 Posted: 10 Oct 2015 09:31 PM PDT Tak jarang, kita ditawari untuk mendonasikan uang kembalian saat berbelanja di sebuah convenience store. Masalahnya, seringnya kita tidak tahu kemana uang tersebut akan disalurkan. Namun, startup bernama Altruist, yang merupakan salah satu startup dengan ide menarik yang kami temukan minggu ini, punya solusinya. Penasaran dengan ide startup lainnya? Simak daftar berikut. JahaIde: "Tinder" untuk fitness. Jaha memiliki konsep seperti Tinder, pengguna bisa swipe profil pengguna yang ingin mereka ajak berolah raga. Biasanya, setiap profil memiliki preferensi jenis olah raga yang bisa menjadi acuan pengguna saat mengajak. AltruistIde: Aplikasi untuk mendonasikan uang kembalian. Altruist memungkinkan pengguna mendonasikan uang kembalian mereka kepada yayasan yang mereka pilih sendiri. Aplikasi ini mengharuskan pengguna menghubungkan kartu mereka dengan aplikasi, agar nantinya uang kembalian akan otomatis didonasikan kepada yayasan. ViyooIde: Jejaring sosial untuk penikmat acara TV. The post Startup dengan Ide Menarik Minggu ini – 11 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 10 Oct 2015 09:00 PM PDT Di Indonesia, sekarang informasi seputar startup semakin mudah diakses. Aktivitas yang berhubungan dengan startup serta komunitas-komunitas baik online maupun offline juga semakin menjamur. Tentunya, hal ini sangat mendukung perkembangan startup di tanah air. Tren startup yang mulai booming di Indonesia ternyata tidak hanya menginspirasi para pemuda kreatif untuk berlomba menciptakan produk inovatif dan mendirikan startup-nya sendiri. Indonesia juga mulai banyak dilirik oleh investor yang ingin menanamkan modalnya di sejumlah startup yang potensial di negara kepulauan ini. Cukup banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi pertumbuhan startup di Indonesia. Salah satunya, market volume yang cukup besar. Tak hanya itu, saat ini pengguna internet dan smartphone di Indonesia juga semakin banyak dan variatif, baik dari segi usia maupun latar belakang. Keadaan startup yang terus berkembang dan faktor-faktor pendukung yang membuat Indonesia menarik bagi investor, membuat Indonesia dijadikan kandidat kuat untuk mendapatkan gelar 'Ekosistem Teknologi Terkuat di Asia'. Lalu, seperti apa perkembangan startup yang pesat tersebut mempengaruhi perekonomian Indonesia dan akan seperti apa trennya di tahun 2016? Di konferensi Tech in Asia Jakarta 2015, kamu dapat mengetahui jawabannya dari sudut pandang seorang Menteri Perdagangan Republik Indonesia! Thomas Lembong, Menteri Perdagangan Republik Indonesia akan menjadi salah satu pembicara di Main Stage konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 pada sesi Fireside Chat di hari pertama tanggal 11 November nanti. Untuk kamu ketahui, pria kelahiran 4 Maret 1971 yang biasa disapa Tom Lembong ini sempat menjabat sebagai Managing Partner dan CEO Quvat Management, perusahaan private equity fund yang berbasis di Singapura dengan investasi di Indonesia, Singapura, dan Malaysia; sebelum ditunjuk sebagai Menteri Perdagangan pada Agustus 2015. Tom Lembong memiliki latar belakang yang cukup kuat di bidang finansial dan perekonomian. Jadi, pasti akan banyak sekali insight yang dapat kamu gali. Yang lebih penting lagi, kamu dapat mengetahui akan seperti apa tren startup di Indonesia di tahun-tahun berikutnya. Kabar baiknya, kamu masih bisa mendapatkan diskon sebesar 15 persen dengan memasukkan kode tiajkt15. Periode diskon akan berakhir pada tanggal 25 Oktober. Jangan sampai kamu melewatkan penawaran menarik ini, ya! Untuk membeli tiket konferensi Tech in Asia Jakarta 2015: Masih banyak pembicara keren dan hal-hal baru yang kami hadirkan di Tech in Asia Jakarta 2015 pada tanggal 11-12 November mendatang. Sampai jumpa di Tech in Asia Jakarta 2015! The post Seperti Apa Perkembangan Teknologi dan Ekonomi Indonesia di Masa Depan dalam Sudut Pandang Menteri Perdagangan? Simak di Tech in Asia Jakarta 2015! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Ski Safari 2 – Peningkatan Kecil untuk Sebuah Game Runner Seru yang Menyenangkan Posted: 10 Oct 2015 07:20 PM PDT Tidak menyertakan Ski Safari 2 ke dalam daftar review bulan ini akan menjadi dosa besar bagi saya. Apalagi setelah bersenang-senang memainkannya selama berhari-hari berturut-turut, kapan pun, dan di manapun saya berada. Walau perkenalan awal saya bermula dari Ski Safari: Adventure Time, saya akui sekuel kali ini tetap menyuguhkan formula permainan yang sama menariknya, sehingga layak saya jadikan sebagai salah satu game arcade runner rekomendasi saya di bulan Oktober ini. Mengapa? Well, simak ulasan lebih lengkapnya lagi berikut ini. Peningkatan Gameplay Klasik yang Masih Tetap Layak DipertahankanMendeskripsikan gameplay Ski Safari bisa diibaratkan seperti menjelaskan bagaimana cara bermain Angry Birds kepada orang yang belum pernah bermain game arcade kasual sebelumnya. Walaupun di setiap serinya menyajikan gameplay yang kurang lebih sama persis, Ski Safari selalu menambahkan segelintir penyempurnaan kecil yang membuat sekuelnya terasa semakin oke saat dimainkan. Sama seperti gameplay Ski Safari sebelumnya, pada seri kedua ini kamu masih berurusan dengan aksi berseluncur menuruni bukit curam. Kamu juga masih menghindari kejaran musibah longsor di belakang karakter kamu. Dari segi kontrol pun, Ski Safari 2 tak banyak mengubah apa yang sudah ditampilkan kedua seri sebelumnya. Di sini kamu hanya perlu meluncur bebas secara otomatis, melakukan tap untuk melompat, menahan jari di layar untuk berputar di udara, dan slide pada bagian layar agar karaktermu beratraksi ketika melompat. Sedikit berbeda dari Ski Safari sebelumnya, kamu sekarang bisa melakukan bermacam trik saat sedang melompat tinggi di sepanjang aksi berseluncur, mulai dari sekadar berputar, grab, dan gaya bebas lainnya. Tak hanya itu saja, Ski Safari 2 sekarang juga memiliki latar tampilan level yang berbeda-beda. Kamu sekarang tak hanya akan dikejar bencana longsor salju saja, tapi juga kabur dari kejaran lava dan angin tornado. Fitur pergantian latar semacam ini sebetulnya bukanlah sesuatu yang baru di serial Ski Safari, karena Ski Safari: Adventure Time sendiri telah memperkenalkannya dengan tampilan dunia Oooo yang unik. ![]() Semua foto yang kamu gunakan dalam mode kamera akan terpasang di galeri foto khusus Peningkatan lainnya yang membuat Ski Safari 2 jauh lebih menarik adalah fitur kamera dan multiplayer dengan dukungan jumlah pemain hingga empat orang sekaligus. Seperti rangkaian screenshot yang kamu lihat di atas, fitur kamera memberimu kesempatan untuk memamerkan seberapa banyak hewan yang kamu kumpulkan saat bermain. Dengan ini kamu bisa memamerkan gaya paling oke yang bisa kamu lakukan di Ski Safari 2 kepada teman-temanmu. Untuk mode multiplayer sendiri, Ski Safari 2 lebih menekankan fitur ini untuk kesenangan bermain bersama teman di sekitar lewat sambungan multiplayer lokal. Tidak ada server terpusat yang menjadi tuan rumah dari permainanmu di sini, jadi kamu mau tak mau harus menyediakan server sendiri (local host) dan mengajak orang yang kamu kenal untuk ikut bermain. Fitur ini memang terkesan cukup menarik bagi sebagian pemain yang hanya ingin bermain bersama teman-temannya. Tapi bagi kamu yang ingin menguji kemampuanmu menghadapi orang yang tak kamu kenal, ini menjadi halangan yang membuatmu kurang bisa menikmati mode multiplayer dalam Ski Safari 2. Dukungan Grafis 3D yang Mempercantik TampilanSki Safari 2 saya akui terlihat jauh lebih menarik berkat grafisnya yang kali ini dibalut dengan tampilan full 3D. Sang developer sendiri juga masih mempertahankan model karakter Ski Safari yang lucu dan menggemaskan, bahkan menambahkan berbagai macam makhluk lain yang disesuaikan tema stage yang kamu mainkan. Tampilan grafisnya yang 3D tadi dimanfaatkan secara penuh oleh fitur kamera yang telah saya sebutkan di paragraf sebelumnya. Coba kamu perhatikan setiap sudut dari pergerakan karakter dan ekspresi mereka yang selalu berubah-ubah tergantung situasi. Hal ini jelas membuat tampilan Ski Safari 2 terasa jauh lebih baik dibandingkan dua seri sebelumnya, Ski Safari pertama dan Ski Safari: Adventure Time. Versi Android Gratis dengan Monetisasi yang Sama Sekali Tidak Mengganggu![]() Butuh koin lebih banyak? Jangan khawatir, di sini kamu bisa mendapatkan ribuan koin dengan harga yang terjangkau Ya, gratis adalah pendekatan paling efektif yang menjadikan Ski Safari 2 terkesan jauh lebih menggoda untuk kamu miliki dibandingkan kedua seri sebelumnya yang berbayar. Menggratiskan Ski Safari 2 di Android membuat pihak developer menurunkan nilai koin yang kamu dapatkan di game ini agar progres bermain kamu berjalan secara perlahan-lahan. Aktivitas grinding ala game kasual ini untungnya tak terasa membebani pemain, karena memang Sleepy Z tidak mewajibkan kamu untuk menyentuh IAP pembelian koinnya yang opsional. Selain bermain, kamu bisa mendapatkan koin dengan cara instan seperti menyaksikan video iklan dengan durasi yang tak lebih dari tiga puluh detik. Bila kamu ingin berinvestasi demi kesenanganmu bermain Ski Safari 2, saya sarankan kamu membeli mesin Coin Doubler seharga Rp23.900 agar semua koin yang kamu kumpulkan nilainya menjadi dua kali lipat. Seandainya opsi tadi masih terasa kurang, kamu bisa membeli paket koin dengan nominal yang bervariasi, mulai dari yang terkecil Rp12.000 (untuk 4.000 koin yang setara dengan pembelian satu item premium) hingga paket termahal seharga Rp60.000 untuk 80.000 koin. Paket apapun yang kamu pilih, semuanya dibanderol dengan harga yang sangat bersahabat untuk ukuran kantong gamer Indonesia. KesimpulanSecara keseluruhan, Ski Safari 2 adalah salah satu dari sekian game yang kesenangan bermainnya pantas untuk saya jajarkan dengan beberapa game simpel favorit seperti Jetpack Joyride, Crossy Road, dan lain sebagainya. Sebagai pemain lama Ski Safari (lebih tepatnya lagi Ski Safari: Adventure Time), saya optimis sekuel kali ini akan merebut hati pemain yang jauh lebih besar dari kedua game pendahulunya. Bila kamu mencari suguhan game endless runner yang seru, kocak, lucu, dan mengasyikkan, saya sarankan kamu untuk mencoba Ski Safari 2 sekarang juga. Lagipula, kamu tidak perlu membayar sepeser pun kepada developer untuk mengunduh game ini.
The post Review Ski Safari 2 – Peningkatan Kecil untuk Sebuah Game Runner Seru yang Menyenangkan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment