Game Di Indonesia |
- 5 Hal Yang Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan IBM
- [REVIEW] Flitto, Penerjemah Teks, Suara, dan Gambar yang Simpel tapi Powerful
- Supercell Memperkenalkan Clash Royale, Spin-off Clash of Clans yang Cukup Potensial
- BattleHand – Perpaduan Pertempuran RPG dan Strategi Kartu yang Berupaya Tampil Memikat Hati
- Buletin Berita Game Indonesia – 4 Januari 2016
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 4 Januari 2016
- LG Kembangkan Layar 18 Inci yang Bisa Digulung Seperti Koran
| 5 Hal Yang Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan IBM Posted: 04 Jan 2016 06:47 PM PST Sebagai perusahaan yang sudah berumur lebih dari 100 tahun, IBM jelas bukan sebuah startup. Tapi tentu ada banyak hal yang bisa kita pelajari dari jatuh bangunnya raksasa teknologi ini. Mulai dari strategi marketing dan inovasi, hingga strategi desain dan produk. Yuk, kita pelajari beberapa di antaranya dan mengambil inspirasi dari sana! Ciptakan kampanye marketing yang mudah dimengerti banyak orang
Saya cukup yakin, banyak di antara kita yang belum pernah sekalipun melihat produk IBM. Mengapa? Karena sebagian besar produk IBM saat ini adalah produk-produk “di balik layar” seperti server, infrastruktur IT, serta perangkat lunak dan layanan pendukungnya yang biasanya dirahasiakan dan jarang bisa dilihat oleh orang awam. Akan tetapi faktanya, tahun 2015 lalu, IBM menempati peringkat ke-5 merek yang paling dikenal di dunia versi Interbrand, di atas Toyota, Samsung, dan McDonald’s. Bagaimana IBM bisa mempertahankan posisi tinggi dan dikenal banyak orang meski produknya banyak yang tersembunyi? Jawabannya adalah karena keandalan strategi marketing mereka. IBM tidak hanya memberikan spesifikasi teknis saat mempromosikan kecanggihan produknya, tetapi juga menciptakan kampanye marketing yang mudah dipahami orang. Sebagai contoh, di tahun 1997, IBM mendemonstrasikan kemampuannya menciptakan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan) dalam bentuk permainan yang diketahui banyak orang: catur. Saat itu, IBM menantang Juara Dunia Catur, Garry Kasparov, untuk bertanding melawan komputer mereka yang diberi nama Deep Blue. Pertandingan berjalan seru dan sukses menjadi pembicaraan besar pada masanya. Strategi IBM berlanjut hingga hari ini. Di tahun 2011, mereka memperkenalkan IBM Watson, teknologi kecerdasan buatan yang mampu memahami bahasa natural manusia, dengan mengikut sertakannya dalam kuis teka-teki populer Jeopardy. Satu hal yang kita pelajari dari sini adalah serumit apa pun produknya, kita harus bisa menjelaskannya dengan cara yang dipahami banyak orang. Dengan demikian, brand kita akan cepat dikenal dan memperbesar kemungkinan untuk sukses. Investasi besar untuk inovasi teknologi
Tahukah kamu bahwa selama 20 tahun berturut-turut, antara 1993-2012, IBM merupakan pemegang paten terbanyak di Amerika Serikat? Di tahun 2012 saja, mereka mendapatkan total 6.478 paten. Angka ini lebih besar dari jumlah paten Accenture, Amazon, Apple, EMC, HP, Intel, dan Oracle setelah digabungkan sekalipun. Investasi besar ini terbukti membawa hasil. Penemuan-penemuan tersebut tidak hanya merevolusi industri IT, tetapi juga industri-industri lain yang tidak berhubungan. Salah satunya adalah sistem barcode UPC yang ditemukan IBM pada tahun '70-an. Saat ini sistem itu jamak ditemukan di berbagai kemasan produk, mulai dari makanan hingga pakaian. Terkadang dalam proses penciptaan inovasi baru, muncul inovasi lain yang tidak secara sengaja ditemukan. Misalnya teknologi plastik daur-ulang yang ditemukan Jeannette Garcia, ahli kimia IBM. Saat itu secara tak sengaja Jeannette lupa mengambil racikan kimianya hingga akhirnya racikan tersebut mengeras. Setelah diteliti, ternyata hasil racikan tersebut bisa menjadi bahan pengganti plastik polymer. Uniknya, tidak seperti plastik biasa, bahan ini bisa memperbaiki diri sendiri dari kerusakan-kerusakan kecil serta bisa didaur ulang. Penemuan ini segera menjadi cerita yang menyebar di media massa. Inovasi, selain juga mendatangkan keuntungan finansial, juga membantu meningkatkan awareness terhadap produk dan brand kita lewat berita-berita yang muncul dari penemuan tersebut. Karena itu, inovasi teknologi merupakan salah satu bagian yang tidak boleh kita lupakan, jangan ragu berinvestasi di sana! Terkadang kita perlu mengubah haluan
Meski besar, IBM pernah mengalami kegagalan. Kegagalan terparah yang terjadi pada era '90-an bahkan hampir menyebabkan kebangkrutan. IBM kala itu dikenal karena produk-produk komputer untuk konsumen, seperti PC, printer, dan lain-lain. Namun, semua lini bisnis menghadapi tantangan dari pesaing baru yang bergerak lebih cepat dengan inovasi masing-masing. Sempat muncul wacana IBM akan memecah perusahaannya dalam unit-unit bisnis yang bergerak sendiri. Untungnya rencana tersebut dibatalkan. CEO yang baru ditunjuk kala itu Lou Gerstner, memutuskan untuk mengubah haluan IBM dan memfokuskan bisnis perusahaan ke produk-produk komputer untuk bisnis, seperti server dan layanan infrastruktur komputer. Baca juga: Kemacetan di Asia Tenggara: Musuh Terbesar Entrepreneur Perlahan tapi pasti, mereka mulai melepas divisi-divisi consumer product. Yang paling populer adalah penjualan divisi laptop dan PC ke Lenovo pada tahun 2005 meski divisi tersebut tidak merugi. Langkah-langkah “gila” yang dilakukan Lou Gerstner ternyata berhasil. IBM bukan hanya bangkit, tetapi kembali menjadi nama dominan di dunia IT, khususnya di industri sistem IT untuk perusahaan. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah seberapa pun dalamnya kita terperosok, selalu ada jalan keluarnya. Namun terkadang jalan keluar itu membutuhkan kita untuk nekat mengubah haluan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Untuk sukses, tidak harus jadi yang pertama
Kesuksesan terbesar IBM adalah saat mereka berhasil menguasai pasar PC di era '80-an. Padahal, mereka bukanlah yang pertama mengeluarkan produk PC. Sebelum IBM, ada sekitar 50 perusahaan lain yang memproduksi PC, termasuk Apple, Commodore, HP, dan lainnya. Saat itu, semua perusahaan membuat sistem khusus yang tidak kompatibel satu sama lain. Artinya, software di satu merek PC tidak akan bisa digunakan di PC merek lainnya. Baca juga: 5 Perusahaan Besar Amerika yang Bergantung Pada Asia Ini dilihat sebagai peluang oleh IBM, yang memutuskan untuk membuka sistem arsitektur PC-nya (open architecture). Karena keterbukaan itu, pihak ketiga bisa dengan mudah menciptakan perangkat lunak pendukung, dan akhirnya menciptakan ekosistem developer yang ikut meroketkan nama IBM PC. Ini membuktikan bahwa menjadi yang pertama bukan suatu keharusan, selama diiringi inovasi untuk menciptakan pembeda antara produk kita dengan produk serupa dari perusahaan lain yang telah lebih dulu meluncur. Perhatikan desain dan ciptakan brand yang tahan lama
IBM memiliki sebuah prinsip bahwa sebuah perusahaan yang baik adalah perusahaan yang tampak menarik secara visual. Ini dinyatakan dalam mantra “good design is good business“ yang didengungkan oleh Thomas J. Watson, Jr., CEO IBM di tahun '50-an. Sejak saat itu, IBM terobsesi dengan desain dan mengubah penampilannya. Salah satu langkah yang dilakukan adalah mengubah desain logo. Mereka meminta bantuan desainer Paul Rand, salah satu pionir desain modern kala itu, untuk membuat logo IBM. Hasilnya adalah sebuah logo yang kita kenal hingga hari ini. Selain sarat makna, logo yang diciptakan oleh Paul Rand juga tidak termakan oleh zaman dan dapat dengan mudah diaplikasikan di berbagai media. Logo ini juga dapat dimodifikasi dan diberi warna apa pun, sehingga fleksibel dengan kebutuhan. Contohnya adalah logo perayaan 100 tahun IBM. Obsesi desain IBM juga terlihat dari produknya. Meski produk mereka ada di belakang layar, desain dan tampilannya jauh dari kesan seram dan membosankan! Ini dapat kita tiru ketika menciptakan sebuah startup. Kurang bijak rasanya menomor duakan desain ketika menciptakan sebuah produk. Karena produk dan startup yang bertahan lama biasanya memiliki tampilan yang enak dipandang mata dan nyaman digunakan. Bagaimana? Dari lima cerita di atas, apakah ada yang bisa menginspirasimu? Yuk, semangat mengembangkan bisnis kita hingga bisa menjadi perusahaan yang mampu bertahan lebih dari 100 tahun seperti IBM! (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar pertama Patrick, kedua LifeLearn, ketiga Wikimedia, keempat Wikimedia, kelima Mr Seb)
The post 5 Hal Yang Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan IBM appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| [REVIEW] Flitto, Penerjemah Teks, Suara, dan Gambar yang Simpel tapi Powerful Posted: 04 Jan 2016 06:25 PM PST Para pengguna program atau perangkat lunak penerjemah antarbahasa tentunya tidak asing dengan Google Translate dan Bing Translator. Bagi kamu yang merasa kedua program penerjemah tersebut kurang akurat, tidak ada salahnya mencoba Flitto. Dijelaskan oleh Divisi B2B & Marketing Flitto, Eveline Mulia, Flitto adalah sebuah platform terjemahan yang memanfaatkan sistem crowdsourcing . Platform ini menyatukan orang-orang dari seluruh dunia, yang berbicara lebih dari satu bahasa, dengan orang-orang yang membutuhkan terjemahkan. Karena diterjemahkan oleh orang, bukan mesin penerjemah, hasil terjemahan Flitto bisa diklaim lebih akurat dan natural. Mau tahu cara kerja dan fitur apa saja yang disediakan oleh layanan ini? Mari kita simak ulasan berikut. Salah satu pengguna terbanyak berasal dari IndonesiaFlitto didirikan oleh Simon Lee bersama dengan dua Co-Founder lainnya, Dan Kang dan Jin Kim. Layanan ini resmi meluncur pada 1 September 2012 di London, Inggris. Menurut Eveline, hingga saat ini, Flitto sudah memiliki lebih dari lima juta pengguna yang berasal dari seluruh dunia. "Ada sekitar 300.000 terjemahan yang diterjemahkan setiap harinya," jelasnya. Pengguna terbanyak berasal dari Indonesia dan Korea Selatan, meski jumlah spesifiknya tidak disebutkan. Sedangkan pengguna lainnya kebanyakan berasal dari Asia Timur (Cina, Jepang, Taiwan), Asia Tenggara (Thailand, Vietnam), dan Amerika Latin (Meksiko). Tidak hanya layanan terjemahan teksLayanan ini dapat menerjemahkan 18 bahasa berbeda, seperti bahasa Arab, Cina (sederhana atau tradisional), Inggris, Perancis, Jerman, Indonesia, Italia, India, Jepang, Korea, Portugal, Rusia, Spanyol, Filipina (Tagalog), Thailand, Turki, dan Vietnam. Tidak hanya bahasa dalam tulisan, Flitto juga menyediakan layanan terjemahan dalam bentuk gambar, suara, dan scan kode QR. Untuk gambar, pengguna cukup mengunggah materinya dari galeri foto atau bisa juga memotret dengan kamera ponsel. Untuk terjemahan suara, durasi maksimalnya adalah 10 detik. Sedangkan scan kode QR, kamu bisa mendapatkan terjemahan menu atau papan petunjuk secara instan ketika kode QR Flitto discan. Fitur ini, sedang diuji coba di beberapa kota wisata di Seoul, seperti Myeongdong dan Insadong. Flitto menyediakan fitur terjemahan 1:1, yaitu Flitto akan memasangkan pemohon dengan penerjemah profesional yang bisa menerjemahkan dalam berbagai bidang seperti literatur, teknologi dan lainnya. Baca juga: Belajar Bahasa Asing dengan Praktis? Saatnya Mencoba Bahaso! Penerjemah harus lolos tesJika kamu ingin berpartisipasi sebagai penerjemah di Flitto, kamu harus melalui beberapa uji coba terlebih dulu. Awalnya, kamu akan diminta memilih dua bahasa yang ingin kamu terjemahkan. Misalnya memilih bahasa Indonesia dan Inggris. Nanti akan muncul beberapa kata dan kalimat untuk diterjemahkan dalam bahasa yang sudah dipilih. Jika terjemahan salah atau kurang tepat, kamu tidak dapat melanjutkan ke soal berikutnya. Kamu dapat menggunakan Flitto sebagai penerjemah sampai semua soal yang diberikan terjawab benar. Setelah lolos, Flitto akan memberikan notifikasi apabila ada bahan terjemahan dari yang dapat kamu terjemahkan. Mendapatkan dan memberikan poinKarena pengguna Flitto banyak, saat menerjemahkan sebuah bahan, terkadang sudah ada pengguna lain yang menerjemahkannya. Kamu bisa melihat terjemahan yang sudah ada sebagai referensi. Aplikasi ini menggunakan sistem poin yang berlaku ketika kamu meminta bantuan terjemahan kepada pengguna lain, atau saat kamu menerjemahkan materi orang lain. Sebagai requestor, atau pengguna yang meminta terjemahan, ketika kamu memilih salah satu terjemahan yang benar, maka poin otomatis berpindah kepada pengguna yang terjemahannya terpilih. Poin terendah yang didapatkan sebesar 100 poin. Kamu dapat memberikan poin lebih dari 100 untuk menarik pengguna lain agar mereka cepat menerjemahkannya. Kamu bisa mendapatkan poin dengan cara membelinya atau dengan cara menerjemahkan permintaan orang lain di Flitto. Poin yang sudah terkumpul bisa didonasikan atau ditukarkan dengan uang tunai, voucer pulsa, dan barang lainnya yang ada di Flitto Store. Selain dapat diakses dari situsnya, layanan ini juga hadir dalam bentuk aplikasi untuk platform iOS dan Android. Eveline menambahkan, aplikasi Flitto lebih banyak diminati oleh para pengguna Android dibandingkan dengan iOS. Plus
Minus
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post [REVIEW] Flitto, Penerjemah Teks, Suara, dan Gambar yang Simpel tapi Powerful appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| Supercell Memperkenalkan Clash Royale, Spin-off Clash of Clans yang Cukup Potensial Posted: 04 Jan 2016 05:50 PM PST Supercell dini hari tadi memperkenalkan sebuah game baru yang memiliki hubungan erat dengan game strategi andalan mereka, Clash of Clans. Game berjudul Clash Royale ini bisa dibilang merupakan spin-off Clash of Clans yang menggabungkan ciri khas penampilan karakter dari game mobile populer tersebut dengan elemen permainan strategi baru. Lewat situs resminya, Supercell menjabarkan Clash Royale sebagai game strategi head-to-head di mana dua pemain akan berduel menghancurkan markas satu sama lain. Dari demo yang saya lihat, Clash Royale sebenarnya tidak jauh berbeda dengan aksi penyerbuan markas yang selama ini menjadi ciri khas dari permainan Clash of Clans. Bedanya, jika dalam Clash of Clans kamu diperintahkan menyerbu susunan markas pemain yang sudah diatur sedemikian rupa, dalam Clash Royale tugasmu justru merobohkan beberapa bangunan statis yang telah diposisikan dalam sebuah arena kecil layaknya sebuah permainan line defense.
Agar duel strategi antar dua pemain tadi terasa unik, Supercell menyelipkan sedikit permainan CCG. Kamu dituntut untuk menggunakan rangkaian kartu pasukan yang ada di tanganmu secara real time seefektif mungkin. Kamu yang selama ini sudah sering melihat beberapa wajah karakter Clash of Clans mungkin akan merasa familier dengan tampilan pasukan yang ada dalam Clash Royale, mulai dari tampilan raja yang mirip dengan Barbarian, Goblin, dan lain sebagainya. Dalam deskripsinya, Supercell sendiri bahkan menyebut game ini sebagai bagian dari Clash universe. Saat tulisan ini dipublikasikan, Clash Royale masih dirilis secara soft launch di beberapa negara seperti Australia, Selandia Baru, dan Kanada. Belum ada informasi jelas kapan kira-kira game tersebut nantinya akan tersedia juga di wilayah Indonesia. Yang jelas saat game ini dirilis, saya akan mengulasnya secara mendetail dan melihat potensinya apakah Clash Royale bisa sukses menggantikan dominasi Clash of Clans atau tidak. Bagaimana? Apakah dengan diumumkannya Clash Royale yang merupakan game spin-off dari Clash of Clans ini para penggemar Clash di tanah air akan beramai-ramai hijrah setelah mencobanya? Silakan sampaikan pendapat kamu di kolom komentar. Apple App Store Link (Soft Launch): Clash Royale, Gratis
The post Supercell Memperkenalkan Clash Royale, Spin-off Clash of Clans yang Cukup Potensial appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| BattleHand – Perpaduan Pertempuran RPG dan Strategi Kartu yang Berupaya Tampil Memikat Hati Posted: 04 Jan 2016 05:40 PM PST Saya pikir di luar sana sudah tidak terhitung lagi jumlah game yang menyisipkan mekanisme kartu ke dalam permainan strategi di dalamnya. Mulai dari game yang bertema Star Wars, RPG semacam Heroes of Dragon Age, bahkan hingga game terkenal di kancah MMO seperti Mabinogi. Kehadiran mereka membuat genre strategi berelemen kartu terkesan begitu seru dimainkan lewat platform mobile. Popularitas game kartu yang sedemikian tadi tampaknya tidak luput dari pengamatan penerbit game mobile sekelas Kongregate. Yep, penerbit yang namanya juga dikenal sebagai situs penyedia game Flash tersebut baru-baru ini melakukan soft launch dari game strategi kartu mereka yang berjudul BattleHand.
Dari gambar yang kita lihat, BattleHand tampak seperti tipikal game strategi kartu dengan perpaduan elemen pertarungan RPG turn-based seperti yang dipopulerkan Guardian Stone di tahun 2015 kemarin. Saya tidak tahu pasti apakah developer Another Place Productions, yang sebelumnya dikenal lewat game Dragon Finga, terinspirasi oleh Guardian Stone. Yang jelas, BattleHand mempunyai keunikan visual dan gameplay tersendiri untuk membuatnya terlihat jelas berbeda dengan game strategi kartu lainnya. Permainan BattleHand sendiri berjalan seperti pertarungan RPG pada umumnya, di mana seranganmu akan diwakili berbagai perintah yang ada di layar. Berhubung game ini menyertakan mekanisme kartu, maka otomatis serangan yang karaktermu lakukan hanya bisa ditentukan dari deck kartu apa saja yang kamu bawa ke medan pertempuran.
Dalam deskripsinya, Another Place Productions mengklaim total terdapat sepuluh karakter hero, masing-masing lengkap dengan alur cerita serta deretan kartu serangan mereka sendiri-sendiri. Sayangnya apabila kamu tertarik untuk segera menikmati permainan BattleHand sekarang juga, mau tak mau kamu harus menunggu giliran peredaran game ini hingga beberapa waktu ke depan. Saat tulisan ini dibuat BattleHand sendiri masih berstatus soft launch di sejumlah negara dan baik pihak Another Place Productions atau Kongregate sendiri masih belum memberi tahu kapan pastinya game ini akan tersedia di Indonesia. Apakah kamu tertarik untuk mencoba BattleHand begitu game ini tersedia di Google Play dan App Store negara kita? Tunggu saja perkembangan update beritanya dari kami, dan selagi menunggu silakan sampaikan apa pendapatmu mengenai BattleHand di kolom komentar. Google Play Store Link (Soft Launch): BattleHand, Gratis
The post BattleHand – Perpaduan Pertempuran RPG dan Strategi Kartu yang Berupaya Tampil Memikat Hati appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| Buletin Berita Game Indonesia – 4 Januari 2016 Posted: 04 Jan 2016 05:32 AM PST Pada edisi kali ini terdapat enam game baru yang dirilis oleh developer lokal. Selain itu salah satu dari developer kita ada yang merayakan hari jadinya pada hari tahun baru, serta tetap mengingatkan kamu akan acara Global Game Jam yang akan diadakan pada penghujung bulan ini. Game Rilis Minggu LaluTebak Gambar Bendera
Game puzzle simpel buatan Zainal Abidin ini akan menguji wawasan kamu dalam bendera negara-negara di dunia. Kamu harus menebak negara mana yang diwakili dari bendera yang ditunjukkan dengan memasukkan huruf-huruf yang tersedia.
Block Zig
Game karya Lazday ini akan menantang kejelian dan ketepatan kamu menekan layar. Tugasmu di sini adalah menghalangi sebuah bola bernama Zig agar tidak keluar melalui bagian bawah layar. Caranya adalah dengan melakukan tap layarmu ketika ia sudah mendekati ujung bawah layar. Dengan melakukan tap, akan keluar semacam penghalang yang akan memantulkan kembali Zig ke tengah layar.
Firework
Taruhlah smartphone milikmu di atas meja, karena Fireworks akan menuntut kamu untuk menggunakan beberapa jarimu untuk melakukan tap pada layar. Di sini kamu bertugas untuk meledakkan kembang api yang beterbangan di langit dengan cara melakukan tap pada kembang api tersebut sebelum menghilang. Sebuah game yang cukup menantang mengingat ukuran kembang api yang kecil dan adanya batas waktu.
Shoot The Ghost
Di sini kamu akan berusaha untuk menembak sebuah hantu dengan meriam. Menurut saya game ini sangatlah menantang, karena kamu harus memperkirakan laju peluru yang berjalan lambat agar mengenai sang hantu yang terus bergerak.
My Hamster Town Pangpang
Karya Dou Game ini memungkinkan kamu memelihara seekor hamster lucu. Di sini kamu bisa memakaikan berbagai aksesori pada hamster tersebut. Untuk mendapatkan berbagai aksesori, kamu harus bermain bersama si hamster agar mendapatkan sejumlah kuaci.
Puchi Puchi Pop: Game Puzzle
Puchi Puchi Pop: Game Puzzle adalah game match-2 yang menghadirkan karakter-karakter dari Happy Pet Story. Berbeda dengan game puzzle sejenisnya, game ini memiliki posisi token yang fleksibel. Kamu dapat membuka berbagai karakter yang lucu di sini dengan mengoleksi koin yang ada.
Agate Jogja Berulang Tahun yang Keempat
Tepat pada 1 Januari 2015 lalu, Agate Jogja baru saja merayakan ulang tahun mereka yang keempat. Developer game Indonesia yang terkenal dengan seri game Kuis Geje ini merupakan salah satu yang cukup aktif dalam kegiatan-kegiatan komunitas, terutama di daerah Yogyakarta. Sesuai namanya, Agate Jogja adalah sister company dari Agate Studio yang berdomisili di Bandung. Acara yang Akan DatangGlobal Game Jam
Acara game jam tahunan yang diadakan di seluruh dunia secara bersamaan ini kembali lagi pada 29-31 Januari 2016 mendatang. Seperti beberapa tahun belakangan, berbagai kota di Indonesia pun akan meramaikan acara ini. Sejauh ini, sudah ada delapan kota yang terdaftar sebagai lokasi Global Game Jam. Mereka adalah:
Global Game Jam sendiri adalah sebuah ajang membuat game hanya dalam waktu 48 jam. Acara ini diadakan serentak di seluruh dunia (pada zona waktu masing-masing negara) dengan mengusung sebuah tema khusus. Jika kamu ingin mendaftarkan diri, bisa langsung menuju tautan masing-masing kota yang bersangkutan. Setiap kota memiliki tata cara pendaftaran sendiri, maka dari itu pastikan kamu membaca peraturannya dengan saksama. The post Buletin Berita Game Indonesia – 4 Januari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| Rangkuman Berita Game Hari Ini – 4 Januari 2016 Posted: 04 Jan 2016 05:31 AM PST Apakah Kamu Bisa Memecahkan Teka-Teki dari Penulis Game Uncharted?Iqbal Kurniawan – Josh Scherr, penulis yang bekerja di Naughty Dog dan salah satu orang di balik seri Uncharted, pada akhir tahun 2015 lalu membuat sebuah teka-teki yang berhadiah game Uncharted: The Nathan Drake’s Collection untuk PS4. Jawaban dari teka-teki tersebut adalah sebuah kode untuk melakukan redeem game di PlayStation Store US. Sayangnya, teka-teki tersebut telah dipecahkan oleh seseorang dalam jangka waktu kurang dari sehari sejak diumumkan di Twitter. Walau kamu sudah tidak bisa lagi mendapatkan hadiah yang ia janjikan, apakah kamu juga bisa memecahkan teka-teki yang ia buat di atas? Review Uncharted: The Nathan Drake's Collection – Kompilasi Esensial Apple App Store Memilih 16 Game untuk Memulai Tahun 2016
Iqbal Kurniawan – Dalam rangka memulai tahun 2016, Apple memilihkan 20 aplikasi serta 16 game yang ada di App Store untuk membantu para pengguna iOS memulai tahun yang baru. Kesemua game di dalam jajaran tersebut memiliki kualitas yang tidak perlu diragukan lagi, seperti Lara Croft GO, BADLAND 2, PAC-MAN 256, atau Warhammer 40.000: Freeblade. Kamu bisa melihat daftar lengkapnya melalui laman utama App Store pada perangkat masing-masing, atau melalui tautan di bawah. Apple App Store Link: 16 Games to Kick Off Simak Proses Pembuatan CPU Kompleks yang Mampu Mengakomodasi Tujuh Gamer Sekaligus
Arya W. Wibowo – Linus TechTips mengunggah sebuah video di YouTube yang cukup luar biasa, terutama bagi kamu para gamer PC. Ia menunjukkan bagaimana cara membangun sebuah set PC yang mampu mengakomodasi tujuh gamer sekaligus untuk memainkan game bergrafis tinggi. Bagaimana ia bisa melakukannya? Saksikan sendiri pada video di atas! The Simpsons Hit & Run Ternyata Terinspirasi dari GTA III
Arya W. Wibowo – Dalam video terbaru dari DidYouKnowGaming? ini, kamu akan mengetahui berbagai sejarah dan rahasia dari game The Simpsons Hit & Run. Contohnya adalah GTA III yang menjadi sumber inspirasi, berbagai glitch dan cheat, serta keseriusan developernya melibatkan seluruh pengisi suara serial televisi The Simpsons yang asli. Star Trek Timelines Saat Ini Tengah Soft Launch di Sejumlah Negara
Risky Maulana – Star Trek Timelines, game terbaru Star Trek buatan developer Disruptor Beam, sudah tersedia di beberapa negara. Nah, kabar buruknya, game dari serial TV Star Trek yang legendaris ini rupanya masih belum tersedia di Indonesia. Para Trekkie (sebutan untuk penggemar Star Trek) Indonesia harap bersabar menanti kemunculannya. Seperti yang sudah saya bahas sebelumnya, Star Trek Timelines adalah sebuah game mobile strategi simulasi pesawat luar angkasa yang mengangkat seluruh karakter dari serial TV Star Trek. Sama seperti serial televisinya, selain berperang, di sini kamu juga akan terlibat dalam aktivitas diplomasi penyelesaian konflik dengan cara merekrut berbagai karakter terkenal dari dunia Star Trek, mulai dari Q, Tasha Yar, Data, Worf, dan lain sebagainya. Tertarik? Google Play Store Link (Soft Launch): Star Trek Timelines, Gratis Star Wars Battlefront Diperkirakan Telah Terjual 13 Juta Kopi!
Risky Maulana – Walaupun terbilang cukup besar, namun angka fantastis untuk penjualan game AAA ini bukanlah diperoleh secara resmi dari EA, melainkan hasil perhitungan Evan Wilson, seorang analis dari Pacific Crest Securities. Saat ini EA diperkirakan telah berhasil meraup penghasilan lebih dari $660 juta (atau sekitar Rp9,18 triliun) dan angka ini kemungkinan akan semakin besar seiring dengan masih berlangsungnya pemutaran film Star Wars: The Force Awakens di bioskop. Apakah kamu termasuk salah satu dari jutaan gamer yang telah menikmati serunya peperangan Star Wars Battlefront di perangkat kesayangan? Bagaimana peluang game Star Wars yang mengandalkan fitur online multiplayer ini untuk tetap relevan dimainkan hingga beberapa bulan mendatang? Review Star Wars Battlefront – Shooter Paling Fun Untuk Tahun 2015 Sumber: Gamespot The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 4 Januari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| LG Kembangkan Layar 18 Inci yang Bisa Digulung Seperti Koran Posted: 04 Jan 2016 02:11 AM PST Dikutip dari The Verge, LG Electronics akan menampillkan inovasi layar berukuran 18 inci yang bisa di gulung layaknya koran. Layar tersebut akan dipamerkan pada ajang tahunan CES (Consumer Electronic Show) yang akan berlangsung mulai Kamis (6/1) di Las Vegas, AS. Layar ini menggunakan teknologi OLED (organic light-emitting diode), yaitu jenis LED yang terdiri dari organic compound, atau senyawa yang mengandung karbon. Dengan teknologi tersebut, perusahaan elektronik asal Korea Selatan ini sekarang dapat fokus mengembangkan layar dengan bentuk cekung, melengkung, dan bisa digulung. LG juga berambisi menerapkan teknologi layar ini pada mobil, membuatnya bisa dilipat dan dimasukkan ke dalam saku celana, dan menjadikannya dapat dipasang pada interior dalam pesawat luar angkasa. Jadi, bisa dibayangkan teknologi smartphone dan laptop yang bisa melengkung maupun dilipat yang sering kita lihat dalam film-film fiksi ilmiah akan menjadi nyata dalam waktu dekat. Pengaplikasian layar semacam ini juga akan semakin beragam. Salah satunya seperti apa yang dilakukan oleh Sharp pada layar buatannya yang terpasang di dasbor sebuah mobil. ![]() Sumber gambar dari Digital Trends Selain LG dan Sharp, perusahaan elektronik lain seperti Sony dan Samsung juga telah menggembangkan teknologi yang sama. Akan tetapi baru LG yang berani memamerkan layar yang mampu digulung ini ke hadapan publik. Bagaimanapun, sampai sekarang belum ada informasi apakah LG akan merilis teknologi layar tersebut secara massal, baik ke dalam smartphone, laptop, maupun TV. The post LG Kembangkan Layar 18 Inci yang Bisa Digulung Seperti Koran appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
| You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
| Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States | |


























No comments:
Post a Comment