Game Di Indonesia |
- Dota Weekly: Apa yang Harus Kamu Lakukan di Safe Lane, Mid Lane, dan Off Lane?
- Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 12 Maret 2016
- Rangkuman Berita Teknologi Minggu Ini (12/3): Live Streaming Peluncuran iPhone SE, LINE Dukung Panggilan Suara 200 Orang, Snapchat Kembangkan Headset VR
- Membina Komunitas di Media Sosial Menjadi Partner dalam Bisnis, Wawancara dengan Global Community Manager Razer
- Widower’s Sky – Game Adventure dengan Tampilan Artistik Mirip Journey
Dota Weekly: Apa yang Harus Kamu Lakukan di Safe Lane, Mid Lane, dan Off Lane? Posted: 12 Mar 2016 06:00 PM PST Dua bulan setelah kamu membaca lima kesalahan umum pemain Dota 2 yang sebaiknya kamu hindari dan memahami apa yang harus kamu lakukan dalam fase laning, saya rasa kini kamu sudah tahu dasar-dasar permainan supaya tidak dibilang noob oleh orang lain. Sekarang saatnya meningkatkan pemahaman bermain Dota 2 kamu lebih lanjut. Dalam rubrik Dota Weekly kali ini, saya ingin berbagi tentang apa yang harus kamu lakukan apabila kamu kebagian menjaga safe lane, mid lane, atau off lane. Ilmu ini saya dapat dari pengalaman bermain dan juga obrolan dengan pemain yang tentunya memiliki kemampuan jauh di atas saya. Safe LaneSafe lane adalah lane di mana letak tower pertama kamu berada paling jauh dari Ancient dan paling dekat dengan titik temu creep. Apabila kamu Radiant, lane ini terletak di bawah. Sedangkan untuk Dire, safe lane kamu terletak di atas. Mengapa dinamakan safe lane? Karena lane ini memberikan keamanan yang relatif lebih tinggi bagi carry kamu untuk melakukan farm. Letaknya yang dekat dengan tower memudahkan kamu untuk mundur apabila musuh melakukan gank. Lane ini juga dekat dengan titik pulling, sehingga support kamu bisa mencari XP dan gold sendiri. Sebagai carry, yang harus kamu lakukan di sini adalah farm. Ya, carilah gold sebanyak-banyaknya sampai kamu mampu membeli satu hingga dua item inti (selain sepatu). Namun, beda hero pasti beda juga cara bermainnya. Saya ingin mengambil contoh Anti Mage dengan gaya bermain farm dan Spectre yang bermain secara agresif. Misalnya, apabila kamu menggunakan Anti Mage, tetaplah di lane sampai kamu memiliki Battle Fury dan Manta Style. Setelah itu, kamu dapat memutuskan untuk ikut gank bersama dengan seluruh anggota tim atau melakukan split push. Spectre sendiri memiliki gaya bermain yang sedikit lebih aktif dari Anti Mage berkat kemampuannya, yaitu Haunt. Fase awal, kamu harus farm sampai mendapatkan Radiance apabila farm kamu lancar, atau Drum of Endurance dan Diffusal Blade apabila farm kamu sedikit tersendat dan ingin bermain agresif. Setelah mendapatkan item inti, Spectre dapat melanjutkan farm dan ikut serta dalam setiap clash menggunakan Haunt miliknya. Bagi yang berperan sebagai support, jangan pernah menyerang creep musuh apalagi mengambil last hit sang carry. Satu-satunya hal yang perlu kamu lakukan adalah menjaga agar carry kamu dapat tetap hidup, farm dengan tenang, sambil sesekali membuat off laner musuh tidak kebagian XP dengan melakukan deny terhadap creep dan harassing. Apabila kamu menyerang creep musuh, lane kamu lambat laun akan maju mendekati Tower musuh sehingga membuat posisimu menjadi lebih rentan terhadap gank. Lalu, carry lebih membutuhkan item intinya daripada kamu. Apabila kamu membutuhkan gold, carilah di creep netral atau lakukan gank ke mid lane. Mid LanePemain di lane ini, menurut saya memiliki tanggung jawab besar dan akan dibebani tingkat kesulitan yang besar juga. Apabila kamu adalah seorang midlaner, maka kamu akan perlu melakukan cukup banyak hal. Pertama, kamu harus mampu mengontrol rune. Dengan bantuan observer ward, kamu harus bisa mengklaim setidaknya satu rune untuk mengisi bottle atau mengubahnya menjadi peluang untuk membunuh musuh. Kamu bahkan bisa berkoordinasi dengan support untuk mengklaim kedua rune. Kedua, kamu harus aktif melihat mini map dan menciptakan permainan gemilang. Seorang midlaner yang baik memiliki kesadaran map yang tinggi dan melakukan pergerakan yang efisien. Hero di mid lane adalah target gank yang mudah. Oleh karena itu, kamu harus sedikit berhati-hati apabila mengetahui para support musuh menghilang dari mini map. Apabila kamu menggunakan hero mid lane dengan mobilitas tinggi, aktiflah melakukan gank ke safe lane atau off lane musuh. Hero-hero seperti Queen of Pain, Storm Spirit, atau Puck adalah pilihan yang cocok. Selain gank, terkadang terdapat beberapa hero mid lane yang memang fokus untuk mengungguli midlaner lawan. Peran ini memiliki tujuan untuk membuat pemain mid lawan tidak berkembang dengan membunuhnya atau melakukan harassment sehingga tim kamu bisa unggul dalam clash pertama. Shadow Fiend, Templar Assassin, Invoker, Zeus, dan bahkan Alchemist adalah pilihan hero mid yang cukup kuat. Off LaneOff lane adalah kebalikan dari safe lane. Letak tower pertama kamu pada lane ini berada paling dekat dari Ancient dan paling jauh dari titik temu creep. Untuk Radiant, lane ini terletak di atas. Sedangkan bagi Dire, off lane berada di bawah. Off lane juga disebut sebagai hard lane atau suicide lane. Sesuai dengan namanya, apabila kamu ditugaskan untuk menjaga lane ini, maka jangan berharap kamu dapat melakukan farm bahkan hidup dengan tenang. Lanskap yang dimiliki oleh lane ini juga memudahkan musuh untuk melakukan gank terhadap kamu. Oleh karena itu apabila kamu memilih menjadi seorang offlaner, satu-satunya hal yang harus kamu lakukan adalah jangan mati. Bermainlah secara aman dan jangan lakukan hal-hal yang memiliki risiko kematian tinggi. Pertanyaan selanjutnya adalah, kalau tidak bisa melakukan farm, bagaimana cara mendapatkan gold dan memperoleh item inti? Solusinya ada dua. Pertama, gunakanlah hero yang memang didesain untuk bisa bertahan di off lane. Hero-hero ini biasanya memiliki mekanisme kabur yang baik dan kemampuan untuk farm tanpa perlu mendekat ke dalam area berbahaya musuh. Dark Seer, Faceless Void, Nature Prophet, Lone Druid, Nyx Assassin, Weaver, dan Windranger adalah pilihan hero yang dapat kamu coba. Kedua, tinggalkan off lane kamu dan lakukan gank ke mid lane. Ya, bagaimana pun juga tetap hidup tanpa farm masih lebih baik daripada terus-terusan “memberi makan” kepada musuh. Apabila kamu kesulitan untuk maju, tinggalkan off lane dan carilah gold di tempat lain. Kamu bisa berkoordinasi dengan para support untuk menginisiasi gank terhadap musuh di mid lane, atau melakukan farm di hutan. Semoga dengan membaca artikel ini, kamu dapat menjadi pemain Dota 2 yang lebih baik dan segera menembus 4K MMR. Apabila kamu memiliki taktik jitu untuk memenangkan sebuah lane, yuk sampaikan juga pada kolom komentar di bawah ini ya! The post Dota Weekly: Apa yang Harus Kamu Lakukan di Safe Lane, Mid Lane, dan Off Lane? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Jepang Minggu Ini – 12 Maret 2016 Posted: 12 Mar 2016 01:37 AM PST MegaTagmension Blanc + Neptune VS Zombies Segera Hadir dalam Bahasa InggrisIdea Factory International selaku penerbit seri Hyperdimension Neptunia mengumumkan bahwa game MegaTagmension Blanc + Neptune VS Zombies segera dirilis dalam bahasa Inggris pada tanggal 26 April 2016 mendatang untuk PS Vita. Game ini merupakan spin-off dari seri Neptunia dan memiliki genre hack ‘n’ slash dan digarap oleh Tamsoft bersama Compile Heart. Kamu akan berperan menjadi para karakter dalam seri Neptunia dan akan menghadapi gerombolan zombi yang menyerang. Hyperdimension Neptunia U: Action Unleashed Segera Dirilis di PC |
Posted: 12 Mar 2016 12:00 AM PST Minggu ini, telah kami rangkum beberapa berita teknologi paling menarik. Mulai dari live streaming peluncuran iPhone SE, teknologi AI pada Google Translate, proyek VR Snapchat, inovasi hiburan di dalam mobil dari Ford, sampai Sean Parker yang akan menghadirkan bioskop di rumah kamu. Tanpa membuang-buang waktu, langsung saja simak ulasan lengkapnya berikut ini. Peluncuran iPhone SE bisa disaksikan secara live streamingAcara Apple pada 21 Maret 2016, yang dikabarkan akan memperkenal iPhone SE berlayar 4 inci dan iPad Pro dengan layar 9,7 inci, bisa kamu tonton secara live streaming. Karena ini merupakan pengumuman resmi dari Apple, kamu atau komunitasmu tak perlu ragu jika ingin mengadakan acara nonton bareng. Kamu dapat menikmati acara ini via browser di komputer via tautan ini, baik itu di perangkat iOS, Mac, maupun PC. Pengguna Windows 10 yang menggunakan browser Edge juga dapat ikut menyaksikan. Sementara jika kamu menggunakan Apple TV, kamu cukup menunggu kanal khusus untuk acara ini yang akan muncul beberapa hari sebelum acara diadakan. Seperti yang sudah-sudah, acara bertajuk “Let us loop you in” ini akan dimulai pukul 10 pagi waktu setempat, atau 22 Maret tengah malam di Indonesia bagian barat. Jadi, jangan lupa untuk siapkan asupan yang cukup untuk menahan kantuk. Fitur baru LINE mungkinkan kamu menelepon 200 orang sekaligusSebuah group chat berisi ratusan orang sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, kalau kamu ingin berkomunikasi dengan orang sebanyak itu lewat metode panggilan telepon, bukan teks, kamu bisa menggunakan fitur baru LINE ini. Sebelumnya, aplikasi berkirim pesan ini sudah punya fitur panggilan suara dan video satu “lawan” satu. Lewat fitur baru ini, kamu bisa melakukan panggilan suara dengan 200 orang sekaligus. Jika kamu pengguna biasa, mungkin kamu akan garuk-garuk kepala. Karena sangat jarang seseorang ingin berbicara langsung dengan 200 temannya sekaligus. Namun, kalau kamu melihatnya dari sudut perusahaan, fitur ini bisa sangat berguna. Misalnya untuk rapat dengan anggota tim yang tidak berada di satu lokasi. Fitur ini sudah tersedia di negara yang menjadi pasar terbesar LINE, yaitu Jepang, Thailand, Taiwan, dan tentu saja Indonesia. Usung teknologi deep learning, terjemahan Google Translate akan semakin akuratMenggunakan kecerdasan buatan (AI) berjenis deep learning, Google telah membuat Google Maps, Google Photos, dan Gmail menjadi semakin pintar. Produk selanjutnya yang akan mendapat sentuhan AI ini adalah Google Translate. Jika kamu sering menggunakan layanan penerjemah ini, kamu mungkin tahu ada kalanya terjemahan teks Google Translate kurang akurat dan kaku. Menurut Jeff Dean, kepala tim Google Brain yang mengembangkan deep learning, timnya sedang membuat eksperimen terjemahan berdasarkan jenis AI tersebut. Singkatnya, tujuan dari eksperimen tersebut adalah untuk menghasilkan terjemahan yang lebih akurat, karena Google Translate mampu melatih “dirinya” sendiri agar semakin pintar menerjemahkan, seperti layaknya Alpha Go yang mampu mengalahkan juara dunia permainan Go. Snapchat diam-diam rancang headset VR?Snapchat, yang digunakan oleh 100 juta pengguna (kebanyakan adalah remaja) tiap harinya, belum pernah merilis produk fisik. Tampaknya ini akan segera berubah. Pasalnya, startup media sosial dengan valuasi $16 miliar (sekitar Rp207 triliun) ini merekrut pakar hardware untuk sebuah proyek rahasia. Dikutip dari CNET, dari belasan nama yang direkrut, beberapa di antaranya merupakan veteran di ranah teknologi wearable, serta desainer industrial yang pernah bekerja di Nokia dan Logitech. Diduga, Snapchat akan ikut bergabung merilis headset VR seperti Oculus Rift atau AR seperti Microsoft HoloLens. Dugaan ini diperkuat dengan fakta bahwa Snapchat pernah mengakuisisi Vergence Labs, startup yang membuat perangkat yang mirip dengan Google Glass, pada tahun 2014 silam. Bioskop di kaca mobilKetika di masa depan mobil dengan kendali otomatis sudah menjadi hal yang wajar, apa yang bisa dilakukan penumpang agar tidak bosan selama di dalam perjalanan? Menurut Ford, cara terbaik “membunuh” waktu adalah dengan menonton film. Bukan dengan smartphone atau layar LCD mungil yang terpasang di dasbor atau belakang kursi, melainkan di kaca depan. Dalam sebuah paten yang diajukan di negara asalnya pada awal Maret ini, teknologi bernama Autonomouse Vehicle Entertainment System itu akan mengubah kaca depan menjadi layar berukuran 50 inci atau lebih. Sayangnya, teknologi untuk masa depan tersebut masih menggunakan proyektor untuk menembakkan gambar, bukan menghasilkan gambar sendiri seperti layar TV atau monitor komputer pada umumnya. Napster berambisi bawa film bioskop ke rumahmuBuat kamu yang tidak suka antre di bioskop, produk dari startup yang sedang disiapkan oleh Sean Parker ini mungkin cocok buatmu. Bernama The Screening Room, startup baru buatan mantan presiden Facebook dan co-founder Napster ini akan menjual set-top box seharga US$150 (sekitar Rp1,9 juta) yang akan menayangkan film-film terbaru di rumahmu. Namun, kamu masih perlu merogoh kocek US$50 (sekitar Rp650 ribu) untuk menyewa tiap film yang mau ditonton. Film itu akan tersedia selama 48 jam. Selain itu, kamu juga akan mendapatkan dua tiket untuk menonton film yang sama di bioskop. Hmm, yay or nay? (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Rangkuman Berita Teknologi Minggu Ini (12/3): Live Streaming Peluncuran iPhone SE, LINE Dukung Panggilan Suara 200 Orang, Snapchat Kembangkan Headset VR appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 11 Mar 2016 10:25 PM PST Memproduksi periferal khusus gaming mungkin terdengar sebagai bisnis yang sangat niche pada tahun 2005 lalu. Namun hal tersebut tidak menghentikan Razer merilis sebuah perangkat mouse premium khusus untuk gaming yang mereka namakan Boomslang. Kini, hampir sebelas tahun kemudian, Razer telah berkembang menjadi perusahaan dengan nilai valuasi perusahaan mencapai lebih dari US$1,5 miliar (sekitar Rp19,7 triliun). Selain mouse, saat ini Razer telah memproduksi berbagai perangkat gaming premium yang didesain untuk memenuhi kebutuhan gamer. Mereka juga mulai melakukan diversifikasi ke perangkat elektronik lain, seperti jam tangan atau speaker Bluetooth, sambil mempertahankan image gaming yang mereka miliki agar semakin dekat kepada para pengguna setia Razer. Belum lama ini, Tech in Asia berkesempatan untuk berbincang-bincang dengan Goh Hung Wei selaku Global Community Manager dari Razer. Ia menceritakan bagaimana Razer kini memiliki lebih dari 7 juta fan di Facebook Page mereka serta 2,2 juta follower di akun Twitter Razer. Ia juga berbagi kisah bagaimana komunitas memegang peranan penting dalam perkembangan Razer sejauh ini. Dari Gamer untuk GamerSebagai sebuah perusahaan yang memproduksi beragam periferal khusus gaming, Hung Wei mengaku bahwa moto Razer merupakan perusahaan yang didirikan oleh dan untuk memenuhi kebutuhan para gamer. Segala produk yang mereka hasilkan memiliki satu misi, yaitu memenuhi kebutuhan fan mereka serta memberikan pengalaman gaming yang lebih memuaskan. Moto tersebut tidak hanya ditulis pada profil perusahaan mereka saja, namun benar-benar diimplementasikan dalam aktivitas Razer sehari-hari. Hung Wei mengaku bahwa beragam keputusan yang diambil Razer merupakan hasil dari permintaan yang diajukan oleh fan.
Lebih lanjut Hung Wei menuturkan, dengan memiliki komunitas yang peduli dan aktif, mereka dapat menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan gamer. “Beberapa pihak dalam industri video game bahkan pernah meminta bantuan kami untuk mengumpulkan tanggapan dari komunitas tentang produk yang mereka hasilkan," jelasnya. Diskusi dalam komunitas Razer dibiarkan mengalir apa adanya. Walaupun demikian, ia juga menekankan pentingnya memulai topik pembicaraan agar diskusi dapat dimulai dan orang-orang mulai menanggapi. "Tidak perlu mempromosikan produk sendiri terus-menerus. Cukup dengan memulai topik yang dimengerti oleh semua anggota komunitas," dan dalam kasus Razer, hal tersebut jelas tentang video game. Dibantu oleh KomunitasSebagai orang yang mengelola beragam platform media sosial serta membentuk komunitas pengguna Razer di seluruh dunia, Hung Wei mengaku tidak sendirian dalam menangani para gamer di berbagai belahan bumi. Ia dibantu oleh anggota-anggota aktif serta sukarelawan untuk mengelola media komunitas di berbagai negara. Saat ini terdapat puluhan Page regional di Facebook yang menampung beragam komunitas penggemar Razer di seluruh dunia. Untuk Indonesia sendiri, Page Facebook Razer di Indonesia dikelola oleh partner mereka yang bertindak di bawah supervisi Razer. Para anggota komunitas yang ia kelola sering melakukan beragam hal yang membuatnya bangga. Mereka saling membantu satu sama lain, dan tidak jarang bertindak sebagai agen yang merekomendasikan produk Razer kepada anggota lain tanpa diminta. Tak jarang Hung Wei menemukan wujud tanda cinta fan yang tidak diduga-duga.
Hal-hal demikian membuat kami semakin bertekad untuk menjawab kepercayaan dari para penggemar," ujarnya. Bicara sebagai GamerDalam melakukan interaksi kepada para penggemar Razer, Hung Wei mengaku tidak pernah memosisikan dirinya atau perusahaan tempat ia bekerja di atas para gamer. Mereka menjalin interaksi layaknya dua orang yang sama-sama menyukai dunia video game. Terkadang mereka saling bercanda dan melakukan trolling kepada satu sama lain. Dengan membangun komunikasi langsung ke dasarnya tanpa menciptakan struktur hierarkis, ia mengaku dapat menjalin hubungan yang lebih personal dan akrab dengan para anggota komunitas. Dari hubungan yang hangat itulah kepercayaan terhadap satu sama lain dapat dipupuk dan dibina. Ia juga kurang sependapat dengan konsep pemasaran yang biasa disebut influencer marketing. Menurutnya, kerja sama dengan figur publik untuk mempromosikan suatu produk maupun merek merupakan suatu hal yang seharusnya bisa dilakukan oleh merek itu sendiri. Akses kepada komunitas yang biasanya disasar oleh para sponsor dari seorang atau sekelompok figur publik seharusnya bisa dibangun sendiri tanpa memerlukan perantara. Hal ini juga yang mereka lakukan di semua saluran media sosial Razer. Kebanyakan konten yang mereka pasang adalah hasil buatan sendiri, atau bahkan karya anggota komunitas yang menarik untuk disebarkan. Kehadiran kreativitas para penggemar menunjukkan kedekatan mereka dengan Razer dan bagaimana produk-produk Razer mampu berkomunikasi dengan pengguna. Ingin Berbuat Lebih Banyak di IndonesiaHung Wei mengaku bahwa pihaknya berencana untuk semakin mendekatkan diri ke komunitas gamer di Indonesia, seperti yang mereka telah lakukan di negara Asia Tenggara lain seperti Filipina, Thailand, dan Singapura. Walau ia tidak menyebutkan secara spesifik rencana apa yang akan mereka lakukan, namun ia mencontohkan beberapa kegiatan yang mereka lakukan di luar negeri seperti mengadakan gathering bagi komunitas penggemar Razer regional, hingga mendukung atlet e-sport berprestasi. Di antara beragam acara yang disebutkan, pembukaan toko resmi Razer di Taiwan, Thailand, dan Filipina merupakan event yang menurutnya paling sukses. Toko yang diberi nama Razer Store tersebut memamerkan segala macam produk Razer di dalamnya, dan semua pengunjung bebas mencoba tanpa harus membeli. “Setiap pengunjung bebas datang dan memainkan beragam koleksi game yang kami pasang di dalam toko menggunakan periferal gaming Razer. Kamu boleh datang ke toko sejak mulai dibuka, dan bermain tanpa harus takut diusir hingga jam operasional usai,” katanya. Razer juga melakukan rotasi game yang dipajang sesuai dengan kemunculan beragam judul baru serta tren yang sedang berlaku. Ketika ditanya apakah Razer berencana untuk membuka toko serupa di Indonesia, ia mengembalikannya lagi kepada para gamer di tanah air. “Bila para penggemar di Indonesia beramai-ramai meminta kepada Razer, bukan mustahil kami akan mengupayakan hal serupa di sini,” tutupnya. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Membina Komunitas di Media Sosial Menjadi Partner dalam Bisnis, Wawancara dengan Global Community Manager Razer appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Widower’s Sky – Game Adventure dengan Tampilan Artistik Mirip Journey Posted: 11 Mar 2016 10:08 PM PST Sekelompok developer indie yang menamakan diri mereka Whaleo saat ini tengah mengembangkan sebuah game adventure dengan judul Widower’s Sky. Dari beberapa tampilan screenshot serta sebuah video trailer yang mereka unggah, Widower’s Sky tampak mirip dengan Journey yang dikembangkan oleh thatgamecompany. Widower’s Sky menceritakan petualangan seorang ayah, anak laki-laki, serta seekor anjing yang terdampar di suatu planet. Untuk mencari jalan pulang, mereka melewati portal-portal yang membawa mereka ke beragam dunia. Berbagai tantangan maupun rintangan telah menanti di setiap dunia sebelum mereka mencapai tempat yang disebut rumah. Whaleo tidak hanya menjanjikan narasi yang menyentuh, tapi juga akan menantang kamu lewat elemen puzzle, platformer, hingga survival yang ada di dalam Widower’s Sky. Sang ayah akan menghadapi beragam hewan buas, seperti singa maupun beruang, sambil berusaha menjaga agar anaknya tidak kelaparan maupun kelelahan. Arahan visual yang terdapat dalam Widower’s Sky menggunakan sentuhan artistik dengan sapuan warna cerah dan cenderung pucat untuk menggambarkan lingkungan di dalam game. Efek cahaya menyilaukan tampak di setiap desain levelnya. Frame rate rendah yang digunakan selama permainan Widower’s Sky memberikan efek seolah sedang berada di alam mimpi. Whaleo berencana untuk merilis Widower’s Sky di iOS dalam waktu “sangat dekat”. Walau tidak menyebutkan secara spesifik tanggal perilisannya, namun mereka mengaku progres pengembangan Widower’s Sky telah selesai 95 persen. Mereka juga berencana merilisnya untuk Android, Windows Phone, Xbox One, maupun PS4 di masa mendatang.
Situs Resmi: Widower’s Sky The post Widower’s Sky – Game Adventure dengan Tampilan Artistik Mirip Journey appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment