Ads

Sunday, March 13, 2016

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


[Fightertalk] Okizeme dan Perubahan Pola Pikir dalam Game Fighting

Posted: 13 Mar 2016 07:29 PM PDT

Jumpa lagi dengan saya dalam Fightertalk, rubrik Tech in Asia yang khusus membahas tentang berbagai hal seputar game fighting. Kalau sebelumnya kita membahas tentang konsep frame advantage, kali ini kita akan berkenalan dengan sebuah istilah yang sangat penting dalam game fighting, yaitu okizeme.

Ada satu "kesalahan" yang sering dilakukan oleh orang yang baru belajar main game fighting. Biasanya setelah berhasil menjatuhkan musuh, mereka akan diam tak melakukan apa-apa dan baru menyerang lagi ketika musuh sudah selesai bangun. Hal ini memang tidak haram, tapi amat tidak efektif. Kebiasaan ini sebaiknya kita ubah dengan mempelajari okizeme.

Guilty Gear Xrd | Screenshot 1

Apa Itu Okizeme?

Okizeme berasal dari gabungan dua kata bahasa Jepang, yaitu okiru (bangun) dan semeru (menyerang). Dari dua kata ini, secara sederhana okizeme bisa diartikan sebagai "menyerang musuh yang sedang bangun". Jangan biarkan musuhmu bangun dengan bebas! Justru ketika musuh jatuh, di situlah pertarungan sebenarnya dimulai.

Ada banyak taktik yang bisa dilakukan dalam okizeme dan sebagian akan kita bahas di bawah. Namun sebelum itu, ada beberapa hal yang perlu kita pahami terlebih dahulu. Taktik okizeme dimulai ketika musuh terjatuh, jadi langkah pertama adalah mengetahui jenis-jenis jatuh yang mungkin terjadi.

BlazBlue: Continuum Shift Extend | Screenshot 1

Techable Knockdown Versus Hard Knockdown

Game fighting umumnya memiliki dua jenis jatuh (knockdown), yaitu techable knockdown dan hard knockdown. Techable knockdown adalah jenis jatuh di mana musuh bisa langsung bangun dengan cepat setelah terjatuh. Sebaliknya, hard knockdown (atau untechable knockdown) adalah kondisi jatuh yang membuat musuhmu hanya bisa pasrah tergeletak di tanah.

Tergantung dari game apa yang kamu mainkan, frekuensi dua jenis knockdown ini mungkin berbeda-beda. Contohnya bila kamu main Guilty Gear Xrd, hampir semua knockdown adalah hard knockdown. Sementara dalam Street Fighter V, sebagian besar knockdown justru adalah techable knockdown.

BlazBlue: Chrono Phantasma Extend | Screenshot 1

Berlawanan dengan Guilty Gear, melakukan hard knockdown adalah hal yang cukup sulit di BlazBlue.

Sebagai pihak yang menyerang, tentunya hard knockdown adalah hal yang jauh lebih menguntungkan. Pelajarilah karakter favoritmu baik-baik, dan hapalkan serangan apa saja yang bisa membuat musuhmu jatuh hard knockdown.

Serangan Meaty

Kalau musuh sudah berhasil kamu jatuhkan, langkah berikutnya adalah menginisiasi serangan. Ingat-ingatlah timing yang diperlukan musuh untuk bangun, kemudian sesuaikan timing serangan sehingga seranganmu mengenai musuh tepat saat dia bangun. Serangan dengan timing seperti ini disebut sebagai serangan "gendut" atau meaty.

Guilty Gear Xrd | Screenshot 2

Millia Rage terkenal sebagai salah satu karakter Guilty Gear dengan keahlian okizeme paling menyeramkan.

Istilah meaty muncul karena serangan yang digunakan umumnya punya animasi yang agak lambat, sehingga ada jeda waktu cukup lama untuk mengenai musuh. Dengan menggunakan serangan meaty, musuhmu tidak akan sempat melakukan apa-apa ketika bangun, kecuali bertahan atau melakukan serangan reversal yang beresiko tinggi.

Serangan Reversal

Satu hal yang sangat penting untuk diingat adalah memperhatikan siapa musuhmu. Dalam game fighting, terutama game fighting 2D, ada karakter-karakter yang punya kemampuan untuk melakukan serangan balik cepat alias reversal. Contoh paling umum misalnya Shoryuken, atau gerakan uppercut lainnya.

Guilty Gear Xrd | Screenshot 3

Ride The Lightning, serangan reversal super yang cepat tapi tidak instan.

Selain sangat cepat, reversal biasanya juga punya invincibility frame (disebut juga invulnerability frame) yang membuatnya kebal terhadap serangan musuh. Bila lawanmu melakukan reversal tepat saat dia bangun, serangan meaty yang kamu lakukan akan meleset. Kenalilah kebiasaan musuhmu dengan baik. Bila dia ahli reversal, mungkin kamu harus lebih berhati-hati dalam melakukan serangan meaty.

Tidak semua karakter punya uppercut, tapi ada satu jenis reversal yang bisa dilakukan semua orang. Reversal universal ini berupa serangan super spesial seperti Super Combo (Street Fighter), Overdrive (Guilty Gear), atau Distortion Drive (BlazBlue). Serangan super spesial punya startup frame yang sangat cepat, bahkan mungkin instan. Awasi super gauge musuhmu supaya kamu tidak terkena reversal super spesial!


Guilty Gear Xrd | Screenshot 4

Kita sudah membahas tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam okizeme yaitu tipe-tipe knockdown, serangan meaty, dan reversal. Kini waktunya mempelajari taktik okizeme yang sesungguhnya. Berikut ini adalah beberapa jenis okizeme dasar yang wajib dikuasai.

Okizeme Dasar: Proyektil

Proyektil adalah dasar dari segala dasar, sekaligus taktik okizeme yang paling gampang. Gunakan proyektil yang lambat seperti Hadouken light punch saat musuh terjatuh sehingga dia kehilangan kesempatan untuk melakukan serangan balik. Gunflame milik Sol Badguy juga sangat bagus untuk digunakan sebagai alat belajar okizeme.

Street Fighter V | Screenshot 1

Serangan proyektil memang mudah ditangkis lawan, tapi sangat aman untuk dilakukan. Kamu juga bisa menggunakannya berbarengan dengan serangan lain, sehingga musuhmu akan lebih sulit bertahan. Proyektil lambat bahkan bisa dimanfaatkan untuk membuat lawanmu terkena serangan dari sisi kiri dan kanan sekaligus. Ini adalah taktik lanjutan yang disebut Cross-Up.

Okizeme Dasar: Overhead

Taktik kedua yang perlu kita kuasai adalah serangan overhead. Game fighting punya konsensus umum, yaitu serangan overhead tidak bisa ditangkis sambil menunduk. Kalau musuhmu hobi bertahan sambil menunduk seperti kura-kura, overhead adalah alat yang bagus untuk membuatnya kapok. Jangan lupa menyesuaikan timing agar seranganmu menjadi meaty.

Guilty Gear Xrd | Screenshot 5

Riot Stomp, salah satu serangan overhead milik Sol Badguy.

Serangan overhead umumnya juga bisa dilanjutkan ke combo, jadi kalau kamu ingin mulai belajar combo, saya sarankan mulai dari overhead dulu. Overhead ada yang bisa dilakukan sambil berdiri maupun sambil melompat. Biasanya overhead berdiri lebih sulit dilanjutkan ke combo, kecuali mungkin serangan Dust di Guilty Gear.

Khusus untuk Guilty Gear Xrd, overhead juga bisa digunakan untuk menipu lawan. Kamu bisa berpura-pura melakukan serangan overhead, membatalkannya dengan Yellow Roman Cancel, kemudian menggantinya dengan serangan bawah. Taktik seperti ini akan membuat lawanmu kebingungan!

Street Fighter V | Screenshot 2

Overhead sekaligus Cross-Up. Perhatikan bahwa tendangan Ryu mengenai Nash dari sisi belakang.

Okizeme Dasar: Bantingan

Ini mungkin taktik okizeme paling menyebalkan, karena bantingan tidak bisa ditangkis. Dalam game seperti BlazBlue atau Guilty Gear bantingan bahkan bisa menjadi awalan combo, jadi lawanmu akan menyesal kalau dia bermain terlalu defensif.

Ada satu hal yang unik dari bantingan. Selain sebagai alat menyerang, bantingan juga bisa digunakan sebagai alat bertahan. Tergantung game yang kamu mainkan, bantingan bahkan bisa menjadi alat anti okizeme. Taktik lebih detail soal bantingan dan anti okizeme akan cukup panjang kalau ditulis, jadi kita bahas lain waktu saja.

Guilty Gear Xrd | Screenshot 6

Okizeme Dasar: Bertahan dan Reversal Bait

"Pertahanan adalah penyerangan terbaik." Ini prinsip yang saya yakini dalam game fighting, dan berlaku juga untuk melakukan okizeme. Daripada langsung menyerang, kita bisa melakukan gerakan tipuan untuk memancing lawan melakukan gerakan reversal. Reversal adalah pedang bermata dua. Sangat bagus kalau berhasil, tapi sangat berbahaya kalau gagal.

Ada berbagai jenis gerakan tipuan yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah safe jump, yaitu melompat dengan timing agak terlambat sehingga kita sampai di tanah tepat saat musuh bangun. Musuh yang melihat kita melompat bisa jadi akan terpancing melakukan uppercut, padahal saat uppercut tersebut keluar ternyata kita sudah sampai di tanah dan bisa menangkis dengan sempurna.

Street Fighter V | Screenshot 3

Cahaya kuning menyilaukan, sebuah pertanda buruk.

Street Fighter V bahkan memiliki fitur khusus yang sangat mendukung taktik ini. Bila musuhmu melakukan reversal dan gagal, kamu bisa menghukumnya dengan serangan Crush Counter. Crush Counter akan membuat musuhmu pusing sesaat sehingga bisa dihajar dengan berbagai combo panjang dan menyakitkan.

Kita juga bisa menggunakan reversal untuk melawan sesama reversal. Misalnya melancarkan Shoryuken untuk melawan EX Spinning Bird Kick milik Chun Li, atau menggunakan Super Combo untuk melawan Shoryuken. Ini adalah pilihan yang cukup beresiko, tapi sewaktu-waktu mungkin berguna.


Guilty Gear Xrd | Screenshot 7

Itulah beberapa taktik dasar yang bisa kita lakukan untuk melakukan okizeme. Ada berbagai taktik lain yang lebih advanced di luar sana, tapi setidaknya empat jenis taktik ini harus bisa kita kuasai. Ubah kebiasaan menunggu musuh bangun, dan ganti dengan okizeme! Niscaya permainanmu akan menjadi lebih buas dan menakutkan lawan.

Tentu saja pertarungan bukanlah tentang menyerang saja. Kita juga perlu tahu bagaimana cara bertahan. Di kesempatan berikutnya saya akan membahas tentang cara menghadapi serangan okizeme, jadi rajin-rajinlah mampir ke situs Tech in Asia kalau kamu tertarik. Sampai di sini dulu Fightertalk kita kali ini, dan jangan lupa untuk terus berlatih!

The post [Fightertalk] Okizeme dan Perubahan Pola Pikir dalam Game Fighting appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Direktori Konstruksi Profesional Arsitag Raih Pendanaan Tahap Awal dari East Ventures

Posted: 13 Mar 2016 07:00 PM PDT

Mungkin kamu masih asing dengan nama startup yang satu ini. Wajar saja, karena layanan direktori konstruksi profesional Arsitag masih berada dalam tahap alfa dan baru siap dirilis pada Maret 2016 mendatang.

Meski layanan mereka belum bisa dikonsumsi publik, hari ini (14/3) Arsitag mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal (seed funding) dari East Ventures1. Pendanaan ini diharapkan menjadi langkah awal Arsitag sebagai layanan penyedia jasa desain properti dan hunian impian.

Lalu apa sebenarnya layanan yang diusung Arsitag dan bagaimana akhirnya mereka bisa mendapat pendanaan dari East Ventures? Simak penuturan tim Arsitag kepada Tech in Asia berikut ini.

Passion idealis

Awal dari ide layanan ini adalah ketika CEO Edward Harjanto bertemu dengan teman kuliahnya di San Fransisco, Steven Gomedi dan Michael Gani. "Pertemuan kami tahun lalu di Jakarta mengantarkan pada munculnya ide mendirikan startup pada bulan November 2015,” ujar Edward.

Arsitag | Screenshot

Menurut Steven, ranah industri konstruksi di tanah air masih terbilang sangat tradisional. "Banyak kekurangan, karena sistem yang berlaku masih merupakan rekomendasi mulut ke mulut. Kualitas kerja juga sulit diketahui," tuturnya.

Arsitag ingin menghadirkan sebuah direktori pencarian arsitek secara profesional. "Mulai dari lokasi sampai gaya dengan sejumlah klik saja," lanjut Steve.

Menurut Edward, pihaknya saat ini sudah mendapat dukungan dari sejumlah arsitek yang namanya tengah naik daun di tanah air. Sayangnya mereka belum mau menyebutkan detail lebih lanjut terkait hal ini.

Desain sebagai sebuah kepentingan

Baik Edward, Steven, dan Michael sama-sama tidak mengenyam pendidikan formal di bidang arsitektur. Edward sendiri merupakan eks konsultan di Boston Consulting Group. Steven, yang bertanggung jawab terhadap Bizdev, memiliki pengalaman yang cukup matang di bidang O2O. Sementara Michael, CTO Arsitag, sebelumnya merupakan engineer senior di Apple.

"Kesamaan kami adalah menyukai desain urban yang baik, dan kami melihat pentingnya desain untuk pengembangan berbagai kawasan di Indonesia,” jelas Edward.

Berangkat dari ide, Edward beserta timnya melakukan sejumlah riset, pertemuan, dan diskusi dengan para arsitek serta pemilik rumah di Indonesia. "Kami juga berbicara dengan sejumlah developer di tanah air, dan mencari apa yang diperlukan oleh pemilik rumah baru di tanah air," lanjutnya.

Tak ketinggalan mereka juga melakukan perbandingan dengan layanan lain dari luar negeri yang berhasil mereguk sukses seperti Houzz dan Architizer. Di Indonesia sendiri layanan yang menyediakan vendor desain atau dekorasi rumah adalah Balkonie dan Griia.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Edward dan tim Arsitag, sebagian besar pemilik rumah di Indonesia masih lebih memilih jasa kontraktor ketimbang arsitek. Edward menuturkan:

Kebanyakan orang masih belum paham pentingnya desain dan rancang bangun yang baik. Padahal harga tanah cenderung terus naik.

Menurut Edward, desainer yang baik mampu membuat lahan seluas 100 meter persegi menjadi berasa dua atau tiga kali lipat lebih luas. Wilson Cuaca, Managing Partner East Ventures, mengatakan bila ranah konstruksi merupakan salah satu yang belum banyak disentuh di Indonesia.

"Pendekatan Arsitag cocok untuk mempermudah urusan perancangan konstruksi," tuturnya.

Baca juga: DEUFS Ramaikan Ranah E-commerce dengan Marketplace Khusus Desain Rumah

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)


  1. East Ventures juga menanamkan investasi di Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.

The post Direktori Konstruksi Profesional Arsitag Raih Pendanaan Tahap Awal dari East Ventures appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Video] Di Dalam Kotak Ada Kotak – Unboxing Nuclear Throne Indiebox Edition

Posted: 12 Mar 2016 11:40 PM PST

Halo pembaca dan penonton setia Tech in Asia Games! Ketemu lagi dalam episode terbaru Week- eh, maaf, hari ini kamu akan menyaksikan Fahmi kembali pamer kekayaannya. Fahmi kali ini akan membuka edisi terbatas dari sebuah game indie yang pernah dibahas juga di Tech in Asia yaitu Nuclear Throne.

Tentunya agak jarang bila melihat sebuah studio game indie merilis edisi terbatas dari game garapannya. Ini bisa dikarenakan beberapa hal seperti ongkos dan lain-lain, namun berkat adanya Indiebox, kamu bisa mendapatkan edisi terbatas dari berbagai game indie dan dalam harga yang cukup terjangkau. Nah, kira-kira seperti apa isi dari edisi terbatas Nuclear Throne keluaran Indiebox? Langsung saja cek video di atas.

Kalau kamu suka dengan video unboxing dari kami, jangan ragu untuk subscribe ke channel Tech in Asia Games supaya kamu tidak ketinggalan video terbaru dari kami. Klik juga tombol like dan bagikan video ini dengan teman-temanmu! Sampai ketemu di video unboxing selanjutnya!

The post [Video] Di Dalam Kotak Ada Kotak – Unboxing Nuclear Throne Indiebox Edition appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Qajoo Studio Adakan Turnamen Kolosal Kurusetra Pertama Berhadiah Rp15 Juta

Posted: 12 Mar 2016 08:03 PM PST

Penggemar Kurusetra, bersiap-siaplah untuk bertarung dan berjuang menuju kemenangan, karena sebentar lagi akan ada perang besar yang hadir untukmu. Qajoo Studio mengumumkan bahwa tak lama lagi turnamen besar Dewaraja akan berlangsung dan kamu bisa berpartisipasi di dalamnya.

Acara yang bernama Dewaraja War Tournament ini akan diadakan pada 18 Maret sampai dengan 18 April 2016. Menurut CCO Qajoo Studio Ariel R. Widjaja, turnamen ini merupakan turnamen kolosal pertama di game Kurusetra sejak diluncurkan pertama kali pada 22 April 2015 dengan hadiah utama sebesar Rp15 juta.

“Dewaraja War Tournament akan menantang para pemain untuk menyusun strategi perang terbaik agar dapat keluar sebagai pemenang. Tetapi strategi yang baik saja tak cukup, karena  tim yang kompak juga merupakan salah satu kunci utama untuk memenangkan turnamen ini,” jelas Ariel.

Kurusetra Dewaraja Tournament | Art

Untuk mengikuti turnamen, pemain harus mendaftarkan diri terlebih dahulu dan membentuk Dewaraja (klan) baru dengan anggota maksimal 15 orang (dengan akun baru pula). Pendaftaran akan dibuka pada tanggal 10 Maret sampai dengan 17 Maret 2016.

Bintang Catur Putra, kepala programmer dari Kurusetra, menambahkan, “Dewaraja War Tournament merupakan turnamen pertama yang digelar oleh Qajoo Studio. Oleh karena itu, kami mempersiapkan segala sesuatu dengan baik agar dapat memenuhi ekspektasi para pemain. Selain itu kami juga menyiapkan sejumlah hadiah untuk tim pemenang. Nama tim pemenang akan kami umumkan pada 21 April 2016.”

Simak liputan dari peluncuran Kurusetra yang membuktikan keseriusan Qajoo Studio di sini!

Untuk informasi lebih lanjut mengenai aturan, saran, tip, dan lainnya terkait Dewaraja War Tournament, kamu dapat mengunjungi forum Kurusetra. Apakah kamu sudah siap untuk berperang?

Situs Pendaftaran: Kurusetra

App Info
Kurusetra
Qajoo -  Jul 02, 2015
Genre:  Strategy
Size:   95M
Installs:   5,000 - 10,000
Gratis
Download

The post Qajoo Studio Adakan Turnamen Kolosal Kurusetra Pertama Berhadiah Rp15 Juta appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Momodora: Reverie Under the Moonlight – Bahaya di Balik Dunia yang Indah

Posted: 12 Mar 2016 07:00 PM PST

Momodora: Reverie Under the Moonlight adalah game keempat dari seri game side-scrolling platformer indie yang dimulai tahun 2010 oleh rdein. Walaupun merupakan game keempat, game di seri ini tidak saling berhubungan, sehingga kamu tidak perlu memainkan game sebelumnya untuk menikmati entri yang satu ini.

Saya sendiri belum pernah mendengar tentang seri Momodora sebelum memulai Reverie Under the Moonlight, jadi ketika saya mulai bermain, saya melempar diri buta ke dunia yang sama sekali belum saya kenal ini.

Momodora keempat dimulai tanpa basa-basi. Kamu memainkan gadis imut bertudung yang baru memasuki suatu hutan. Dialog pembukanya, secara tidak langsung, memberi tahu latar belakang perjalananmu: sebuah kutukan menyerang desamu dan kamu sedang dalam perjalanan untuk membasminya. Begitu saja sebagai pembuka, dan setelahnya kamu langsung dibiarkan untuk melanjutkan perjalanan sendiri.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot 1

Secara garis besar, Momodora merupakan platformer klasik. Di beberapa lokasi pertama, akan ada informasi tentang beberapa tombol untuk membuka menu, bergerak, melompat, dan menyerang. Cukup begitu saja “tutorial” dari game ini, dan setelahnya harus dicari tahu sendiri.

Mungkin hal tersebut terdengar standar untuk game platformer, toh kebanyakan pemain pasti sudah mengerti cara bermain. Tapi, ada satu hal yang tidak dipaparkan sama sekali di awal: Momodora adalah game yang brutal.

Bahaya di Balik Batu

Kebrutalan ini mungkin tidak langsung terlihat, apalagi di level pertama. Grafis piksel yang indah dan suara yang mendukung berhasil menyampaikan atmosfer level pertama sebagai sebuah hutan yang tenang, lengkap dengan nyanyian burung dan rumput yang tertiup angin sepoi-sepoi.

Beberapa pemain, seperti saya, mungkin akan terbawa suasana dan mulai bermain dengan santai. Musuh-musuh yang ada juga sepertinya tidak begitu sulit. Tetapi, tanpa disadari damage yang saya dapat menumpuk, dan belum sampai ke mana pun, muncul layar Game Over yang memaksa saya kembali mengulang ke save point sebelumnya.

Pantang menyerah, saya mencoba lagi. Layar itu muncul kembali. Dicoba lagi, gagal lagi, lagi, dan lagi.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Animate

Akhirnya, dari permulaan yang santai, saya mulai was-was. Setiap serangan sudah diperhitungkan, setiap lompatan diprediksi hasilnya, setiap musuh dihafalkan tempat munculnya karena mereka selalu muncul di tempat yang sama dan menyerang dengan cara yang sama.

Bagi pemain baru seperti saya, butuh beberapa waktu untuk mengetahui bahwa Momodora ini merupakan permainan yang membutuhkan ketepatan, kehati-hatian, dan jiwa yang pantang menyerah. Satu atau dua kesalahan mungkin bukan masalah, tapi tiga atau empat, dan dunianya tidak akan memaafkanmu.

Sayangnya, Momodora tidak peduli apakah kamu sudah mahir atau masih pemula. Bagi yang benar-benar baru dan belum mengenal cara kerja game ini dengan jelas, tidak ada rasa kemenangan yang dalam ketika melewati rintangan yang sulit, dan tidak ada yang memisahkan tumpukan layar Game Over itu dari rasa frustrasi.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot 3

Tetapi kalau kamu pantang menyerah, atau mungkin bisa mahir dengan cepat, lama-kelamaan kamu akan terbiasa dengan cara kerja dunia dalam game ini. Kamu akan tahu bagaimana menghindari musuh atau musuh macam apa yang harus dihindari, bagaimana cara yang tepat untuk melompat dan melewati rintangan, serta harus seberapa hati-hati sampai bisa melewati lokasi tertentu.

Dijamin layar Game Over akan makin jarang terlihat, dan save point yang jauh pun tidak terasa sebagai sumber kefrustrasian. Jika keahlian bertahan hidup sudah dikuasai, saatnya memenuhi rasa ingin tahu.

Dunia Indah yang Mencekam

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot PNG (1)

Dunia Reverie Under the Moonlight dibuat dari grafis piksel beresolusi rendah yang tidak akan terlihat aneh di console tahun 90-an. Tetapi, walaupun terlihat seperti teknologi lama, grafis game ini tampak sungguh cantik. Ada begitu banyak detail yang bisa dilihat.

Kamu bisa melihat daun yang melambai, bulan yang menyala di latar belakang, ataupun pantulanmu di atas danau. Animasinya lancar dan menyampaikan gerakkan dengan sempurna. Setiap bagian dari dunia Momodora terlihat seperti lukisan piksel yang dilukis dengan tangan oleh seniman yang menyayangi karyanya.

Hanya dengan dukungan grafis yang cantik ini, akan ada kesenangan tersendiri dari penjelajahan dan akan muncul keinginan untuk melihat semua yang sudah dilukis dalam dunia Momodora: Reverie Under the Moonlight .

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot 6

Ada berbagai area yang bisa dijelajahi dalam Reverie Under the Moonlight, dan mereka semua memiliki grafis yang unik selagi juga tersambung dalam peta yang sama.  Seperti game platformer berbasis eksplorasi pada umumnya, tidak semua tempat bisa langsung dimasuki. Beberapa ditutup dengan pintu yang terkunci atau membutuhkan kemampuan yang belum dipelajari.

Mungkin juga pintu masuk tempat yang kamu tuju ada di tempat lain, sehingga harus melewati jalan memutar dahulu. Karena semua area tergabung dalam peta yang sama, dan peta ini bercabang-cabang dalam dua dimensi, terkadang kamu harus kembali melewati tempat-tempat yang sudah dilalui sebelumnya.

Tetapi, berjalan bolak-balik di game ini pun tidak terasa membosankan. Di satu sisi, grafisnya indah dan tidak akan bosan untuk dilihat berulang-ulang, dan di sisi lain, setiap area tetap merupakan tantangan setiap kali dilalui. Pemain tetap perlu selalu waspada terhadap lingkungannya. Jika kamu menganggap remeh suatu tempat karena sudah berkali-kali melewatinya, game ini akan menghantammu balik.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot PNG (2)

Dari segi cerita, pada dasarnya Reverie Under the Moonlight bukan sesuatu yang baru. Kamu bermain sebagai Kaho, gadis pendeta dari suatu desa yang terkena kutukan.

Untuk bisa menghilangkan kutukan tersebut, ia melakukan perjalanan ke Kota Karst, latar dari mayoritas game ini, untuk menemui Sang Ratu. Ia lalu menemukan bahwa kutukan yang menimpa desanya memang berasal dari kota tersebut, dan telah menyebarkan ketakutan, bahaya, dan kesuraman ke berbagai penjuru.

Walaupun ceritanya biasa saja, atmosfer yang mengelilinginya ditampilkan dengan sangat baik. Selain area pertama yang mengecoh, dunia yang sudah dilukis di sini terasa suram, gelap, dan berbahaya. Tidak ada humor atau setitik kebahagiaan.

Karakter-karakter yang kamu temui pun antara merasa takut dan kesulitan, atau bertekad kuat untuk bertahan. Tampilannya cantik dan ada banyak karakter yang terlihat manis, tetapi dunia dalam game ini bukan tempat yang bahagia.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot 4

Atmosfernya yang mengancam juga didukung dengan gameplay yang brutal. Seperti yang sudah disebutkan di atas, kamu akan sangat perlu berhati-hati ketika bermain. Selalu ambil asumsi bahwa akan ada musuh dan bahaya di balik setiap dinding. Bahkan sebelum berbicara dengan karakter lain kamu mungkin perlu menembak atau menyerang dahulu kalau-kalau mereka ternyata musuh.

Mengubah Tingkat Kesulitan

Bagi para pemain kasual yang tidak mampu memainkan game ini secara utuh, jangan khawatir, karena dari awal permainan kamu bisa memilih tingkat kesulitan antara easy, normal, dan hard. Normal sepertinya merupakan tingkat kesulitan yang diniatkan pembuatnya, atau dalam kata lain, tingkat ini sulit, sangat sulit untuk pemain biasa.

Momodora Reverie Under the Moonlight | Screenshot PNG (3)

Jika kamu hanya tertarik dengan grafis atau eksplorasinya, kamu bisa bermain dengan mode easy. Tetapi mode ini sangat sangat mudah, sehingga mungkin bisa merusak atmosfer mengancam yang sudah dibentuk oleh grafis dan suara. Tingkat hard ada untuk mereka yang sudah mahir dan menginginkan permainan yang lebih menantang.

Sayangnya tingkat kesulitan ini tidak bisa diganti dalam permainan, jadi jika ingin bermain dengan tingkat yang berbeda, kamu harus memulai semuanya dari awal. Itu mungkin terdengar seperti suatu masalah, tapi Reverie Under the Moonlight tidak memakan waktu yang lama sampai selesai. Dunia yang bisa dijelajahi, dibandingkan dengan game eksplorasi lain, terasa kecil.

Jika kamu tidak terlalu payah, mungkin dalam dua jam kamu sudah melihat lebih dari setengah keseluruhan peta. Tetapi, dengan dunia yang seindah ini, kamu mungkin akan tertarik untuk berjalan-jalan, mencari tantangan yang belum dipenuhi, berburu benda yang bisa dikoleksi, atau mungkin bermain ulang dari awal dengan setelan kesulitan yang berbeda.

Momodora: Reverie Under the Moonlight | Screenshot 5

Kesimpulan

Secara garis besar, saya sangat merekomendasikan Momodora: Reverie Under the Moonlight untuk para pecinta platformer yang menyukai tantangan dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Bagi mereka yang menyukai gaya retro atau seni piksel, game ini juga sangat layak untuk dicoba.

Tetapi, bagi kebanyakan pemain dan mereka yang belum terbiasa dengan platformer klasik, mungkin harus was-was. Tidak ada setelan di antara tingkat kesulitan normal yang brutal dan easy yang saking mudahnya sampai membuat malu. Jika tidak bisa mahir atau memahirkan diri, dan tidak mau menyentuh mode easy, game ini jelas tidak akan terasa menyenangkan.

The post Review Momodora: Reverie Under the Moonlight – Bahaya di Balik Dunia yang Indah appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis