Game Di Indonesia |
Posted: 24 Apr 2016 01:19 AM PDT Minggu ini, telah kami rangkum beberapa berita teknologi paling menarik. Mulai dari robot untuk belajar coding dari Harvard, baterai nanowire yang memiliki performa tinggi, fitur facial recognition UBER, phablet Xiaomi Mi Max, Galaxy Note 6 dengan layar bersisi, Android N Developer Preview untuk Sony Xperia Z3, dan komparasi teknologi iPad. Tanpa membuang-buang waktu, langsung saja simak ulasan lengkapnya berikut ini. Robot untuk anak-anak belajar coding dari Harvard
Tim dari Wyss Institute Harvard menciptakan Root, robot berbentuk heksagon yang dirancang untuk merangsang minat coding pada anak-anak. Root, yang hanya bisa berjalan di atas papan tulis, dilengkapi spidol dan penghapus. Anak-anak dapat mengendalikannya lewat sebuah aplikasi bernama Square. Mereka yang setidaknya sudah berusia lima tahun hanya perlu membuat perintah "if-then" menggunakan ikon-ikon pada aplikasinya. Nantinya Root dapat menggambar di papan tulis, atau menghapusnya, sesuai dengan perintah yang diberikan. Terdapat juga antarmuka berbasis teks untuk anak-anak yang usianya lebih dewasa. Saat ini, tim Wyss Institute sedang mencari partner yang dapat "membawa" Root ke ruang kelas. Jika tujuan ini sudah tercapai, langkah selanjutnya adalah mengembangkan kurikulum coding dengan robot ini. Baterai nanowire mampu bertahan lebih lamaDaya tahan baterai akan menurun seiring dengan durasi pemakaian sebuah perangkat. Bayangkan jika ada baterai yang dapat dicas ratusan atau ribuan kali tanpa mengurangi performanya. Pastinya kamu bisa mengucapkan selamat tinggal pada isu battery drop. Tim periset dari University of California berhasil menemukan solusinya, dalam bentuk baterai berbahan nanowire yang mampu bertahan jauh lebih lama dibandingkan baterai rechargeable modern. Para periset mengecas baterai tersebut sebanyak 200.000 kali dalam rentang waktu tiga bulan. Mereka terkejut dengan hasilnya. Meski tes dilakukan dengan intens, tidak ada indikasi penurunan daya maupun kapasitas. Nanowire pun tidak mengalami kerusakan. "Riset ini membuktikan kalau baterai dengan elektroda berbasis nanowire dapat bertahan lebih lama, dan kita bisa membuatnya jadi kenyataan," ujar Mya Le Thai, ketua tim periset tersebut. Meski baterai ini sangat mungkin untuk diaplikasikan pada komputer, smartphone, mobil listrik, dan sebagainya, belum ada rencana untuk memproduksinya secara massal dalam waktu dekat. Alasan utamanya karena serat nanowire dari bahan emas, yang ribuan kali lebih tipis dari rambut manusia, sangat ringkih. Tujuan dari penelitian ini adalah mencari cara meningkatkan kekuatan nanowire. UBER perkenalkan fitur face recognitionFenomena "sopir tembak" adalah hal yang lazim di ranah transportasi umum. Hal yang sama berlaku juga untuk aplikasi transportasi on-demand. Mengetahui adanya praktik ilegal ini, UBER memperkenalkan fitur facial recognition pada aplikasinya. Tujuannya tak lain untuk memastikan agar akun Driver tidak dipinjamkan atau dipindahtangankan ke orang lain. Selain untuk mengonfirmasi Driver saat registrasi, fitur yang akan diluncurkan pertama kali di Cina ini dirancang agar aktif secara berkala. Dampak yang diharapkan adalah penumpang bisa merasa lebih aman saat menggunakan UBER. Fitur ini masih dalam tahap beta dan dijadwalkan rilis bulan depan. Kemungkinan besar fitur serupa akan hadir juga di negara lain di mana UBER beroperasi, termasuk Indonesia. Xiaomi bakal rilis phablet Mi MaxXiaomi menggoda penggemarnya dengan gambar perangkat terbaru mereka, yang diberi nama Mi Max. Gambar tersebut menunjukkan kalau Mi Max, perangkat phablet dengan ukuran layar 6,4 inci, bisa muat dengan sempurna di saku celana. Belum ada informasi yang lebih detail mengenai perangkat ini. Namun, menurut rumor, Mi Max, yang desainnya sekilas amat mirip dengan Mi 5, akan mengusung prosesor Snapdragon 820. Galaxy Note 6 miliki layar lengkung seperti S7 Edge?Masih seputar rumor phablet, Samsung juga dikabarkan akan merilis Galaxy Note 6 pada pertengahan tahun ini. Menariknya, phablet tersebut akan mewarisi desain layar Galaxy Edge S7 yang memiliki lekukan pada sisinya. Menurut SamMobile, sama seperti S7,Galaxy Note 6 bakal tersedia dalam dua versi: normal dan Edge. Keduanya dilengkapi layar 5,8 inci (0,1 inci lebih besar dari Galaxy Note 5) beresolusi 2.560 x 1.440 piksel. Cicipi Android N di smartphone Sony Xperia Z3Jika kamu menggunakan Sony Xperia Z3, dan tertarik mencicipi sistem operasi Android terbaru, ada kabar baik buatmu. Sony dan Google baru saja menghadirkan Android N Developer Preview untuk smartphone tersebut. Kamu dapat mengunduhnya di sini, lalu melakukan flash secara manual ke Z3 milikmu. Nantinya, kamu akan terus mendapat pembaruan via over-the-air langsung dari Sony. Selain Z3, menurut The Verge versi Developer Preview ini juga sudah tersedia untuk Nexus 6, 5X, 6P, tablet Pixel C, Nexus Player, dan General Mobil e4G (Android One). Komparasi iPad yang pernah ada dalam satu rangkaian pengujianPerkembangan teknologi mobile berlangsung dengan sangat pesat sejak beberapa tahun belakangan. Sangat mungkin jika kita tidak menyadari sejauh mana teknologi telah membawa kita. Salah satu cara untuk mengetahuinya adalah dengan membandingkan teknologi sekarang dengan teknologi di masa lalu, seperti yang dilakukan oleh kanal YouTube EverythingApplePro lewat video di bawah ini. Mereka mengumpulkan semua iPad yang pernah diproduksi, dan melakukan beberapa tes. Bersiaplah, beberapa tes mungkin akan membuat kamu takjub.
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar Harvard University) The post Rangkuman Berita Teknologi Minggu Ini (24/4): Robot Coding dari Harvard, Phablet 6,8 Inci Xiaomi, dan Android N untuk Xperia Z3 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Spellbinders – Gado-Gado Gameplay ala Dota 2 dan Clash Royale dari Kreator Subway Surfers Posted: 23 Apr 2016 10:15 PM PDT Developer Kiloo yang telah dikenal lewat Subway Surfers maupun Tesla Tubes di platform mobile, berencana untuk merilis game terbarunya 28 April nanti untuk iOS dan Android. Game berjudul Spellbinders tersebut terinspirasi dari pertarungan PvP di genre MOBA. Spellbinders memadukan beragam elemen yang terdapat di Dota 2 maupun Clash Royale. Uniknya, setiap sesi pertempuran dalam Spellbinders hanya berlangsung sekitar dua hingga empat menit, sehingga cocok untuk dimainkan oleh gamer mobile di sela-sela rutinitas harian. Serupa tapi Tak Sama dengan Dota 2Kamu akan berperan sebagai Titan yang menerjunkan pasukannya untuk menyerang markas pemain lain. Mirip dengan Dota 2, para pasukan akan bertempur dalam tiga jalur yang terdapat di arena pertempuran. Masing-masing tipe pasukan memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sebagai pengganti bangunan tower di sepanjang jalur seperti dalam Dota 2, kamu dan lawanmu akan memperebutkan penguasaan meriam yang terdapat di tengah-tengah jalur. Meriam tersebut akan membantumu memberikan damage ke markas musuh. Bila kamu berhasil menguasai semua meriam di ketiga jalur yang ada, maka kamu dapat melancarkan serangan dahsyat ke markas lawan. Mekanisme Gameplay Mirip Clash RoyaleKamu akan menemukan beberapa mekanisme gameplay yang terasa mirip dengan Clash Royale. Bila dalam Clash Royale kamu membutuhkan sejumlah eliksir untuk menerjunkan pasukan, Spellbinders juga menghadirkan mekanisme yang terlihat mirip. Kamu harus menunggu agar meteran di bawah layar terisi sebelum bisa menerjunkan pasukan dalam tiga jalur yang tersedia. Selain itu, para Titan dalam Spellbinders memiliki beragam sihir yang dapat digunakan untuk membantu usahamu meraih keunggulan. Masing-masing Titan memiliki sihir unik dengan efek yang berbeda-beda, tergantung dari tipe Titan yang kamu pilih. Simak beragam artikel tentang Clash Royale, mulai dari berita, tip dan trik, hingga ulasan di sini! Kemiripannya dengan Clash Royale belum berhenti sampai di situ. Spellbinders juga menghadirkan mekanisme deck yang memungkinkanmu untuk memadupadankan tipe unit maupun sihir yang kamu bawa ke medan laga. Seiring dengan progres permainanmu, setiap unit dan sihir yang ada bisa ditingkatkan kekuatannya dengan melakukan upgrade. Tampak MenjanjikanWalau Kiloo terkesan seperti memadupadankan beragam elemen gameplay yang sudah ada sebelumnya, namun bukan berarti Spellbinders akan menjadi game yang membosankan. Sama seperti karya-karya Kiloo sebelumnya, Spellbinders dikemas dalam grafis 3D berkualitas dengan animasi yang mulus dan tampak natural. Setiap Titan memiliki keunikan masing-masing, mulai dari tipe pasukan yang khas hingga sihir yang tidak sama. Kedalaman strategi, kemampuan upgrade, karakter Titan tambahan, hingga penawaran skin untuk mengubah penampilan Titan yang akan dihadirkan Kiloo, berpotensi membuat para pemain Spellbinders betah memainkannya dalam jangka waktu lama. Kualitas yang sedemikian menjanjikan ini bisa membuatnya untuk masuk ke dalam jajaran game MOBA terbaik untuk platform mobile. Namun tentu saja, keberhasilan Spellbinders nanti bergantung pada seberapa sukses Kiloo mampu memikat para pengguna Android dan iOS untuk memainkannya.
Situs Resmi: Spellbinders The post Spellbinders – Gado-Gado Gameplay ala Dota 2 dan Clash Royale dari Kreator Subway Surfers appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment