Game Di Indonesia |
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2016
- 12 Game iPhone dan iPad Terbaru Minggu Ini: Casual Cube, Titan Quest, dan Lainnya
- [Update] Game Hack and Slash Klasik, Titan Quest, Kini Rilis di Mobile
- 8 Inovasi Terbaru Google yang Diumumkan dalam Google I/O 2016
- Blue Bird Pastikan Kehadiran Layanan Pemesanan Taksi di Aplikasi GO-JEK
- Rancang dan Kembangkan Industrimu Sendiri di Blueprint Tycoon
- Tokopedia Gandeng GO-JEK untuk Berikan Layanan Kirim Barang GO-KILAT
- Dibeli IGN, Semua Video GameTrailers Bisa Kamu Saksikan di YouTube
- Review Warung Chain: Go Food Express – Penerus Ramen Chain yang Didambakan
- [Update] Assassin’s Creed Identity Hari Ini Rilis di Android
- 4 Perangkat Wearable Tech sebagai Alat Pantau Keberadaan Anak
- SoC Nordic Hadirkan Koneksi Bluetooth LE dan NFC pada Arduino Primo
- Fast.com – Situs Pengukur Kecepatan Internet yang Simpel dari Netflix
- Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Gagalnya 9 Startup Ini
- Perangkat Ini Membuat Smartphone Kamu Mampu Menghasilkan Hologram
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2016 Posted: 19 May 2016 05:51 AM PDT Shrek hadir dalam game Land Sliders lewat update terbaruIqbal Kurniawan – Dalam rangka merayakan ulang tahun ke-15 dari seri animasi Shrek yang pertama kali dirilis oleh DreamWorks Studio tahun 2001 silam, developer Prettygreat menghadirkan beragam karakter dari seri tersebut dalam game Land Sliders. Kamu dapat bermain sebagai Shrek dan Big Bad Wolf secara gratis, serta berkesempatan membuka beragam karakter lainnya dari Shrek di dalam game. Review Land Sliders – Karya Perdana Mantan Developer Fruit Ninja yang Mempesona Kreator Five Nights at Freddy’s tampilkan teaser baru untuk game selanjutnyaIqbal Kurniawan – Setelah menampilkan teaser perdana untuk game terbarunya, Scott Cawthon yang dikenal sebagai kreator seri Five Nights at Freddy’s baru-baru ini menampilkan teaser kedua yang sama misteriusnya. Lewat sebuah gambar yang bisa kamu lihat sendiri di atas, ia menampilkan sebuah robot yang sama mengerikannya dengan Freddy dan kawan-kawan. Berkat gambar tersebut, beberapa orang berspekulasi bahwa Sister Location akan mengambil latar di sebuah taman hiburan. Simak tribute untuk game R-TYPE yang begitu keren berikut ini
Risky Maulana – Bagi kamu yang tidak tahu apa itu R-TYPE, game buatan Irem ini adalah game horizontal shoot’em up yang dulunya cukup populer berkat tingkat kesulitannya yang sangat brutal. Saking sulitnya desain level yang ditampilkan game ini, mungkin R-TYPE saat ini bisa disetarakan sebagai versi Dark Souls dalam genre shooter pesawat karena mekanisme continue permainannya yang mengharuskanmu mengulang level dari awal di saat mati. Warner Bros Games resmi umumkan remaster Batman: Return to Arkham
Risky Maulana – Memperjelas rumor seputar remaster game Batman yang telah bocor semenjak bulan April kemarin, hari ini akhirnya secara resmi Warner Bros Games mengumumkan game Batman: Return to Arkham melalui video trailer. Yang menarik, penggarapan remaster ini melibatkan Virtuos Games, studio asal Shanghai yang diklaim memiliki jumlah tim terbesar dengan total 1100 karyawan dari berbagai belahan negara. Lewat bundel game remaster berisikan Batman Arkham Asylum dan Batman Arkham City ini, kamu diajak untuk kembali menyelami kehidupan sang Batman pada 26 Juli mendatang. Penjualan Grand Theft Auto V kini telah mencapai 65 juta kopi
Chandry Tasofa – CEO Take-Two Interactive, Strauss Zelnick, mengumumkan penjualan Grand Theft Auto V kini telah mencapai 65 juta kopi. Setahun lalu total penjualannya 52 juta kopi, itu berarti satu tahun ini Rockstar telah berhasil menjual GTA V sebanyak 13 juta kopi. Game ini awalnya dirilis untuk PS3 dan Xbox 360 tahun 2013, kemudian PS4 dan Xbox One di tahun 2014, dan menyusul versi PC pada April 2015. Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik Daripada Satu, Empat Lebih Baik Daripada Tiga Sumber: Polygon Apple menolak game berlatar perang Gaza dari kategori Games di Appstore
Chandry Tasofa – Liyla & The Shadow of War adalah game karya Rasheed Abueideh yang berbasis kisah nyata seorang anak kecil di perang Gaza tahun 2014. Game ini rencananya akan dirilis secara gratis untuk iOS dan Android. Namun, hari ini Apple menolak Liyla & The Shadow of War di kategori Games karena berisi pernyataan politik tertentu. Cek daftar beberapa game lain yang ditolak Apple karena alasan politik di sini! Apple menyarankan Liyla & The Shadow of War dimasukan dalam kategori News atau Reference. Developer game tersebut menyebarkan penolakan ini di Twitter dan menuai banyak komentar pro-kontra dari pembacanya. Bagaimana nasib game yang telah meraih penghargaan di Reboot Develop Indie Award ini? (Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 19 Mei 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
12 Game iPhone dan iPad Terbaru Minggu Ini: Casual Cube, Titan Quest, dan Lainnya Posted: 19 May 2016 05:37 AM PDT Hari Kamis selalu mampu membuat saya merasa kegirangan seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru dari orang tuanya. Bagaimana tidak? Sederet game berkualitas dalam Apple App Store selalu dihadirkan oleh para developer game di seluruh dunia, dan minggu ini pun bukan pengecualian. Beragam genre, mulai dari kasual hingga strategi, hadir di App Store. Kamu bisa bersantai menikmati permainan simpel lewat Casual Cube, atau berjuang bertahan hidup dalam RPG Titan Quest. Hadir pula game dengan narasi berbobot berjudul Désiré yang patut dicek oleh penggemar game adventure. Langsung saja cek kumpulan game lainnya di bawah ya! Titan Quest
Setelah belum lama ini menghidupkan lagi game Pang lewat Pang Adventures, minggu ini DotEmu kembali merilis sebuah game klasik di platform mobile. Game tersebut adalah Titan Quest yang pertama kali dirilis di PC pada tahun 2006 silam oleh THQ. Kamu dapat menikmati pengalaman penuh bermain action RPG seperti yang ada dalam versi PC. DotEmu telah menghadirkan beragam penyesuaian kontrol agar pengalamanmu bermain di smartphone maupun tablet tetap nyaman sekaligus dalam. Titan Quest menjanjikan pengalaman bermain RPG hingga mencapai puluhan jam, tanpa dibatasi oleh sistem energi maupun tampilan iklan yang mengganggu. Game Hack and Slash Klasik, Titan Quest, Kini Rilis di Mobile Nova Wing
Shooter luar angkasa dengan tampilan top-down ala game klasik Asteroids ini tidak hanya menyajikan keseruan bermanuver di antara hujan proyektil maupun objek antariksa, tapi juga menyisipkan elemen RPG yang memungkinkanmu untuk meningkatkan kemampuan pesawat sesuai dengan gaya permainan. Developer Birdstreets Entertainment bekerja sama dengan Fun Spray Games untuk menghadirkan enam jenis pesawat yang dapat dikustomisasi serta 35 sektor antariksa untuk dijelajahi. Dengan menggunakan skema pengendalian dual-stick, kamu ditantang dengan permainan ala game arcade shooter klasik yang akan mengetes kecekatanmu. Beat Racer
Developer Lila Soft memadukan genre runner dengan rhythm lewat Beat Racer. Game yang terinspirasi dari film Tron dan musik buatan Daft Punk ini menghadirkan nuansa futuristis dengan iringan musik elektronik menghentak serta bersemangat. Lila Soft telah menyiapkan beragam elemen gameplay khas genre runner dalam Beat Racer. Kamu tidak hanya ditantang untuk mengendalikan mobil dan mengumpulkan not di sepanjang lintasan, tapi juga akan dihadapkan dengan beragam musuh dan rintangan. Apakah kamu sanggup menyetir hingga ke ujung lintasan dan melengkapi koleksi musik di dalam game? Britney Spears: American Dream
Melanjutkan tradisi membuat game berdasarkan selebriti di dunia nyata, kali ini Glu Mobile merilis game yang menghadirkan penyanyi pop Britney Spears. Penyanyi yang namanya melejit berkat lagu “…Baby One More Time” itu mengajakmu meraih impian sebagai penyanyi tenar. Britney Spears: American Dream merupakan game simulasi di mana karakter yang kamu buat akan meniti karier sebagai penyanyi profesional. Dengan campur tangan Britney Spears sebagai mentor, kamu akan menyelesaikan beragam quest demi meraih kesuksesan. Casual Cube
Bila kamu ingin memainkan game kasual, maka game perdana dari developer Akos Makovics ini patut kamu cek. Dengan gameplay yang simpel tapi tetap menantang, Casual Cube cocok menjadi hiburanmu di sela-sela kesibukan harian. Kamu akan mengendalikan sebuah kubus yang berusaha mendaki lintasan dengan cara meloncat. Dengan beragam mekanisme jebakan yang sudah menanti, Casual Cube akan mengetes kecekatan serta ketepatan timing kamu dalam mengarahan kubus untuk melompat sejauh mungkin. Galaxy Dwellers
Dari kreator game Tower Dwellers, hadirlah Galaxy Dwellers yang menyajikan pertempuran epik antara tiga ras di alam semesta. Kamu dapat memilih untuk berjuang sebagai manusia, robot, atau alien dalam game yang memadukan unsur RTS dan tower defense ini. Galaxy Dwellers dirilis sebagai game premium yang menjanjikan para pemainnya waktu gameplay selama berjam-jam tanpa perlu diganggu oleh keberadaan iklan maupun penawaran IAP di dalamnya. Terdapat ratusan jenis upgrade maupun level yang dapat kamu temukan. Désiré
Désiré merupakan game adventure point and click yang dikembangkan oleh developer indie bernama Sylvain Seccia. Versi mobile yang dirilis minggu ini menghadirkan konten sama dengan versi PC yang telah dirilis minggu lalu lewat Steam. Kamu akan mengikuti kisah kehidupan sang protagonis yang terlahir buta warna, sehingga ia hanya bisa melihat dunia di sekitarnya berwarna hitam putih. Kisah dalam Désiré memiliki unsur filosofis yang cocok untuk penggemar game dengan narasi berbobot. Mr. Crab 2
Sekuel dari game Mr. Crab yang dirilis oleh Illusion Labs ini menghadirkan permainan yang kurang lebih sama dengan pendahulunya. Namun, kamu akan menemukan dunia yang lebih berwarna serta meriah. Mr. Crab 2 kembali menghadirkan sang kepiting bertopi yang juga tampil di game sebelumnya. Kamu bertugas mengarahkan si kepiting bergerak menyamping sambil menghindari beragam musuh dan rintangan. Grafis yang jenaka serta skema kontrol yang simpel membuat Mr. Crab 2 cocok untuk dimainkan oleh semua kalangan umur. Godfinger 2
Penasaran bagaimana rasanya menjadi penguasa jagat raya? Dalam game Godfinger 2, kamu bisa berperan sebagai dewa alam semesta yang memiliki kemampuan maha kuasa serta dipuja oleh para umatnya. Dengan menggunakan jari yang kamu gunakan untuk menyentuh layar perangkat, kamu dapat menentukan nasib para umat dengan memberi mereka beragam hal. Berikan hasil bumi, bangun kota untuk tempat tinggal para umat, dan buat mereka memujamu sebagai dewa tertinggi di semesta. Phantom of the Kill
Setelah sukses dimainkan oleh jutaan gamer di Jepang, minggu ini Gumi menerbitkan Phantom of the Kill secara global. Game yang merupakan perpaduan strategi dan RPG ini menghadirkan aksi battle turn-based mirip seperti yang kamu temukan dalam Final Fantasy Tactics. Kamu akan diajak untuk mengoleksi beragam karakter serta meningkatkan kekuatan level masing-masing dengan menyelesaikan beragam quest. Dengan perpaduan tampilan karakter chibi yang imut serta animasi bergaya anime, Phantom of the Kill menyajikan pengalaman visual khas JRPG dalam perangkat portabel. Mekorama
Mekorama dikembangkan oleh developer indie bernama Martin Magni. Sebelumnya ia pernah merilis sebuah game mobile berjudul Odd Bot Out pada tahun 2015 lalu. Walau sama-sama mengusung genre puzzle, Mekorama menghadirkan beragam inovasi yang membuatnya tampak jauh lebih terpoles. Kamu akan mengendalikan sebuah robot bernama B yang berusaha mencapai suatu titik di setiap level. Perjalanannya mencapai tujuan tidaklah mudah, karena ia harus menelusuri jalur tersembunyi serta memanfaatkan beragam mekanisme level yang membuatmu harus memutar otak. Mekorama – Game Puzzle ala Monument Valley yang Dilengkapi Fitur Editor Level Cosmic Challenge
Penggemar seri game balapan futurusistis Wipeout mungkin tidak akan merasa asing dengan gameplay maupun tampilan yang ada dalam Cosmic Challenge. Hal ini disebabkan oleh tema balapan yang sama-sama menggunakan kendaraan futuristis yang menentang gaya gravitasi. Tidak hanya berusaha menjadi yang tercepat di lintasan, Cosmic Challenge juga menyediakan fitur merancang lintasan balap sendiri yang bisa kamu unggah untuk dimainkan bersama teman-teman. Developer Ivanovich Games juga akan menyelenggarakan kompetisi mingguan yang melibatkan seluruh pemain Cosmic Challenge di dunia. (Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post 12 Game iPhone dan iPad Terbaru Minggu Ini: Casual Cube, Titan Quest, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Game Hack and Slash Klasik, Titan Quest, Kini Rilis di Mobile Posted: 19 May 2016 05:10 AM PDT Update – 19 Mei 2016Hari ini akhirnya kamu dapat menikmati pengalaman penuh bermain action RPG Titan Quest yang dirilis di PC sepuluh tahun silam. Untuk versi mobile kali ini, DotEmu telah menghadirkan bermacam penyesuaian skema kontrol baru agar pengalamanmu tidak terganggu dengan standar peletakan virtual joystick yang terkadang menutup sebagin besar layar permainan. Meskipun harganya agak sedikit mahal, namun pengalaman bermain yang disajikan Titan Quest memiliki kedalaman gameplay yang jauh lebih baik dibandingkan action RPG lainnya minggu ini. Artikel Asli – 2 April 2016DotEmu, developer yang dikenal seringkali membawakan beberapa judul game klasik ke dalam versi mobile, dalam waktu dekat ini akan hadir kembali dengan sebuah game hack and slash lawas berjudul Titan Quest. Titan Quest sendiri merupakan bikinan salah satu kreator Age of Empires bernama Brian Sullivan yang dikerjakan Iron Lore Entertainment dan diterbitkan untuk PC pada tahun 2006 silam. Dalam Titan Quest kamu bermain sebagai seorang hero yang akan bertualang menghadapi para monster dari tiga kebudayaan kuno mulai dari Yunani, Mesir, dan juga peradaban Cina. Kisah game ini bermula dengan surutnya kepercayaan rakyat terhadap dewa-dewi kuno sehingga menyebabkan para monster dari era kegelapan kembali bermunculan. Sebagai hero yang terpilih, tugasmu sekarang adalah menyelamatkan dunia dengan mengalahkan setiap monster yang kamu hadapi dan mengembalikan kekuatan para dewa agar dunia kembali terlindungi. Salah satu perubahan yang terlihat jelas dalam versi mobile Titan Quest ini adalah penyesuaian kontrol untuk mendukung permainan di layar sentuh smartphone dan juga tablet. Dari video yang diperlihatkan oleh DotEmu, Titan Quest versi mobile kini dilengkapi beberapa perombakan menu serta kontrol virtual joystick berukuran besar yang diposisikan di bagian pinggir layar permainan. Walaupun kelihatannya cukup membantu, keberadaan tombol tersebut akan membuat ibu jarimu menutupi sebagian layar sehingga mungkin sedikit merepotkan bagi pemain yang pernah bermain Titan Quest di layar PC. Bayangkan saja, bagaimana seandainya jika ada musuh dengan gerakan yang sangat cepat muncul menyerangmu dari pojokan layar. Hal ini pastinya akan mengganggu bukan? Terlepas dari adaptasi kontrol barunya tadi, Titan Quest versi mobile masih memiliki grafis yang terlihat begitu memukau dan sama mendetailnya seperti yang saya lihat di PC sepuluh tahun lalu. Dengan presentasinya yang begitu solid, saya tak memungkiri bahwa Titan Quest akan menjadi pilihan game hack and slash paling mewah saat dirilis untuk iOS pada 19 Mei mendatang. Kemudian menyusul versi Androidnya beberapa waktu kemudian.
The post [Update] Game Hack and Slash Klasik, Titan Quest, Kini Rilis di Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
8 Inovasi Terbaru Google yang Diumumkan dalam Google I/O 2016 Posted: 19 May 2016 04:23 AM PDT Mulai tanggal 18 Mei hingga 20 Mei 2016, Google kembali mengadakan konferensi tahunan mereka yang bernama Google I/O. Seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka pun meluncurkan berbagai layanan, perangkat, dan aplikasi menarik dalam konferensi tahun ini. Kamu bisa melihat berbagai produk baru. Mulai dari perangkat VR dan aplikasi chat terbaru Google, hingga perangkat IoT yang menyerupai pengharum ruangan. Berikut ini adalah delapan hal yang diluncurkan Google di hari pertama Google I/O. Platform VR DaydreamSetelah sekian lama mengandalkan Cardboard sebagai platform Virtual Reality (VR) mereka, akhirnya Google meluncurkan sebuah platform baru bernama Daydream. Berbeda dengan Cardboard, Daydream membutuhkan smartphone dengan sistem operasi terbaru mereka yang sejauh ini belum mempunyai nama resmi, Android N. Platform VR ini nantinya juga akan dilengkapi dengan perangkat untuk menyaksikan tampilan VR seperti yang dibuat Oculus, serta sebuah remote control. Belum disebutkan siapa produsen yang akan membuat perangkat VR tersebut, namun Google mengatakan kalau mereka telah bekerja sama dengan platform streaming Netflix dan produsen game seperti Ubisoft dan Electronic Arts untuk membuat konten di Daydream. Google AssistantPada event Google I/O tahun ini, Google membuat semacam pembaruan untuk layanan asisten virtual mereka, Google Now. Layanan baru ini kemudian diberi nama Google Assistant. “Dengan Google Assistant, kami ingin ada komunikasi dua arah antara layanan ini dengan para pengguna,” ujar Sundar Pichai, CEO Google. Layanan asisten virtual ini langsung diterapkan oleh Google untuk perangkat Google Home dan aplikasi Allo. Google HomeGoogle Home adalah sebuah pengeras suara dengan kemampuan memutar musik yang kamu inginkan. Namun ia jelas bukanlah pengeras suara biasa, karena Google Home juga dilengkapi sensor yang bisa mendengar perintah suara dari penggunanya. Perangkat ini bahkan bisa menjawab berbagai pertanyaan kamu, serta mengatur perangkat-perangkat elektronik lain di rumah kamu yang terhubung dengannya dengan memanfaatkan layanan Google Assistant. Dengan bentuk yang elegan, menyerupai alat pengharum ruangan, Google Home sepertinya akan diminati oleh banyak orang saat dijual secara bebas beberapa bulan ke depan. Sebelumnya, Amazon juga telah meluncurkan perangkat serupa yang bernama Echo. Aplikasi chat AlloKeberadaan Google Hangout ternyata tidak menahan Google untuk berhenti meluncurkan aplikasi chat lainnya. Pada acara Google I/O, mereka memperkenalkan sebuah aplikasi yang bernama Allo. Secara fungsi, Allo tak jauh berbeda dengan aplikasi chat lain seperti LINE dan WhatsApp. Perbedaan utama Allo adalah keberadaan semacam chat bot yang memungkinkan kamu bertanya segala hal. Jawaban dari pertanyaan yang kamu berikan tentunya akan berasal dari Google Assistant. Salah satu hal menarik yang kamu bisa lakukan di dalam Allo adalah bermain tebak judul film berdasarkan emoji. Allo juga bisa menganalisis pesan yang dikirimkan teman kamu, baik berupa teks maupun gambar, kemudian memberikan saran bagaimana kamu bisa menjawab pesan tersebut. Seperti ingin menyaingi WhatsApp, Allo juga menyediakan enkripsi end-to-end apabila kamu mengaktifkan mode Incognito. Aplikasi video call Duo
Duo adalah sebuah aplikasi yang memungkinkan kamu untuk melakukan panggilan video, mirip seperti FaceTime milik Apple. Entah mengapa, Google memutuskan untuk memisahkan fitur tersebut menjadi aplikasi tersendiri, dan tidak menggabungkannya dengan Allo. Aplikasi Duo diklaim bisa menyesuaikan kualitas video yang kamu terima dengan koneksi internet kamu. Apabila ada panggilan yang masuk, kamu juga bisa melihat video orang yang menelepon sebelum kamu memutuskan untuk menerima panggilan tersebut. Baik aplikasi Duo maupun Allo akan tersedia untuk perangkat Android dan iOS beberapa bulan mendatang. Android Wear 2.0Salah satu kesulitan yang dirasakan pengguna saat mengenakan perangkat wearable adalah keharusan untuk terhubung dengan smartphone. Seperti menyadari hal itu, Google pun meluncurkan sistem operasi wearable terbaru Android Wear 2.0 dengan kemampuan untuk berfungsi secara independen. Android Wear 2.0 pun menyediakan keyboard QWERTY sehingga kamu bisa mengetik di perangkat wearable kamu. Kehadiran Waze di Android AutoAndroid Auto, platform milik Google yang dibuat khusus untuk digunakan di dalam mobil, pun tidak ketinggalan mendapat pembaruan dalam Google I/O tahun ini. Untuk memudahkan para pengemudi dalam berkendara, Google pun memasukkan Waze untuk bisa diakses di dalam platform tersebut. Android Instant AppsUntuk memudahkan para pengguna yang ingin menggunakan suatu aplikasi Android sewaktu-waktu, Google pun meluncurkan layanan Instant Apps. Dengan layanan ini, kamu bisa berbelanja dengan sebuah aplikasi e-commerce, atau membaca artikel dari sebuah informasi berita, langsung dari browser mobile kamu. Instant Apps bisa kamu gunakan dalam beberapa bulan ke depan, dan bisa dijalankan oleh sistem operasi Android generasi lama seperti Jelly Bean. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar: VentureBeat) The post 8 Inovasi Terbaru Google yang Diumumkan dalam Google I/O 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Blue Bird Pastikan Kehadiran Layanan Pemesanan Taksi di Aplikasi GO-JEK Posted: 19 May 2016 02:30 AM PDT Misteri tentang bentuk kerja sama yang dibangun antara Blue Bird dan GO-JEK akhirnya terjawab. “Dalam waktu dekat, akan ada layanan pemesanan taksi Blue Bird di dalam aplikasi GO-JEK,” ujar Teguh Kurniawan, Head of Public Relations PT. Blue Bird, kepada Tech in Asia. Meski begitu, beliau belum bisa memastikan kapan layanan tersebut akan bisa digunakan. Kehadiran layanan ini jelas akan memberikan kemudahan bagi para pengguna GO-JEK untuk bisa memesan armada taksi Blue Bird yang saat ini berjumlah sekitar 15.000 di DKI Jakarta. Sebagai informasi, salah satu pesaing GO-JEK, Grab, telah terlebih dahulu bekerja sama dengan perusahaan taksi Express Group untuk membuat layanan GrabTaxi. Teguh mengatakan kalau sejauh ini belum ada rencana memasukkan layanan pemesanan GO-JEK di aplikasi My Blue Bird, atau bekerja sama dengan aplikasi pemesanan transportasi lain seperti Grab dan Uber. “Saat ini kami baru akan bekerja sama dengan aplikasi karya anak bangsa,” tutur Teguh menjelaskan dasar dari kerja sama kedua perusahaan tersebut. Menurut Teguh, kecintaan terhadap produk tanah air memang merupakan budaya di PT. Blue Bird. “Ketika Malaysia mengklaim kain batik sebagai milik mereka, kami langsung mengganti seragam para pengemudi Blue Bird menjadi batik,” pungkas Teguh. Kehadiran layanan pemesanan taksi Blue Bird ini jelas akan kembali memperkaya layanan yang tersedia di aplikasi GO-JEK. Sebelumnya mereka telah meluncurkan layanan pemesanan mobil GO-CAR, dan layanan pemesanan tiket bioskop di CGV Blitz lewat GO-TIX. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post Blue Bird Pastikan Kehadiran Layanan Pemesanan Taksi di Aplikasi GO-JEK appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rancang dan Kembangkan Industrimu Sendiri di Blueprint Tycoon Posted: 19 May 2016 02:00 AM PDT Bagaimana rasanya membuat sebuah industri besar dan mengatur proses pengolahannya dari bahan mentah hingga siap dipasarkan? Kamu bisa mencobanya dalam Blueprint Tycoon. Game tycoon kasual karya Endless Loop Studios ini dirilis untuk PC, Mac, dan Linux di Steam 14 Mei lalu. Sesuai namanya, Blueprint Tycoon memiliki tampilan serba biru. Visualisasi top-down 2D tampak seperti skema desain suatu bangunan. Jika kamu familier dengan manajemen simulasi penjara, Prison Architect, mungkin tampilan Blueprint Tycoon mengingatkanmu pada mode Planning game tersebut. Tujuan utamamu di Blueprint Tycoon adalah membuat jalur produksi barang yang optimal untuk menghasilkan profit. Atur berbagai hal yang terkait dengan industrimu, mulai dari peletakan ruangan, jalur mesin produksi, jumlah pekerja, finansial, hingga distribusi produk. Industrimu terletak di sebuah pulau. Awalnya kamu akan mengumpulkan bahan mentah yang nantinya bisa diubah menjadi barang bernilai jual. Ada beberapa tipe bangunan yang bisa kamu letakkan di pulau, seperti pasar, pelabuhan, tempat penyimpanan barang, ruangan pekerja, pelabuhan, dan lainnya. Letak dan jarak antar bangunan menentukan produktivitas produksi. Seperti di game manajemen sumber daya, Factorio, kamu juga harus menentukan jalur produksi. Misalnya, untuk membuat jetpack kamu harus mengumpulkan bahan mentah yang dibutuhkan, atur jalur produksi mesin, tes, dan lihat hasil akhirnya. Kamu juga perlu melakukan riset untuk menemukan kontrak dan produk baru. Pekerjakan pegawai dan buat mereka bahagia bekerja denganmu dengan memberikan makanan dan upah yang cukup. Jika membangun industri di satu pulau tidak cukup, kamu juga bisa mengolonisasi pulau lainnya dan membangun industri baru. Membuat suatu produk juga tidak mudah, kamu perlu mengaturnya sedetail mungkin agar barang tersebut bernilai tinggi. Untuk itu kamu akan menggunakan Blueprint Maker. Di sini, caramu membuat desain produk tampak seperti meracik resep masakan. Jika ragu untuk langsung memproduksinya, maka kamu bisa mengujinya terlebih dahulu. Kamu bisa membuat, membagikan, atau menggunakan skenario dari pemain lain, karena Blueprint Tycoon sudah didukung oleh Steam Workshop. Selain itu, kamu juga bisa memodifikasi ikon sendiri dengan Custom Icon. Gambarlah barang unik yang ingin kamu produksi dan tentukan cara membuatnya. Blueprint Tycoon tampaknya bisa jadi pilihan tepat untuk kamu yang suka mengatur produksi barang secara detail seperti pada game Factorio. Kamu bisa mendapatkannya seharga Rp25.999 untuk PC, Mac, dan Linux. Hingga besok, game ini juga mendapatkan diskon menjadi Rp23.399 di Steam. Steam Link: Blueprint Tycoon, Rp23.399
The post Rancang dan Kembangkan Industrimu Sendiri di Blueprint Tycoon appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Tokopedia Gandeng GO-JEK untuk Berikan Layanan Kirim Barang GO-KILAT Posted: 19 May 2016 01:25 AM PDT Logistik, alias pengiriman barang dari penjual dan pembeli sering dianggap sebagai salah satu permasalahan dalam jual beli online. Untuk mengatasi hal tersebut, platform e-commerce Tokopedia bersama GO-JEK pada tanggal 19 Mei 2016 memperkenalkan layanan pengiriman barang yang bernama GO-KILAT. Hal ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang telah mereka jalin sejak tahun lalu. Dengan layanan ini, kamu bisa mendapatkan barang yang kamu beli di Tokopedia pada hari yang sama dengan bantuan kurir-kurir GO-JEK. Saat ini, layanan GO-KILAT sudah bisa digunakan oleh para pengguna Tokopedia di wilayah Jabodetabek, Bandung, dan Surabaya. Untuk menggunakan layanan GO-KILAT, penjual yang barangnya akan kamu beli harus sudah mengaktifkan layanan GO-KILAT terlebih dahulu, dan berada di lokasi yang jaraknya kurang dari 25 km dari lokasi tujuan pengiriman. Apabila syarat tersebut terpenuhi, akan muncul pilihan Kurir Pengiriman GO-JEK dan Paket Pengiriman GO-KILAT yang bisa kamu pilih. Setelah itu, kamu harus memilih lokasi tujuan pengiriman di dalam peta yang tersedia. Biaya kirim dengan GO-JEK akan langsung ditambahkan pada biaya yang harus kamu bayar. Sampai dengan tanggal 1 Juni 2016, GO-JEK memberlakukan tarif datar Rp10.000 untuk pengiriman dalam kota yang sama dengan layanan GO-KILAT. Saat ini kamu sudah bisa menggunakan layanan GO-KILAT baik lewat situs maupun aplikasi mobile Tokopedia, dengan syarat kamu harus memesan kurir GO-JEK antara pukul 06.00 hingga 18.00 WIB. Barang yang dikirim pun harus mempunyai berat kurang dari 7 kg, dan berukuran kurang dari 70 cm x 50 cm x 50 cm. Sebelumnya, GO-JEK juga sempat bekerja sama dengan Lazada untuk membantu pengiriman barang ke para pembeli di hari yang sama. Namun kerja sama tersebut hanya berlaku selama beberapa hari dan belum ada indikasi kalau akan dilanjutkan. Kerja sama antara Tokopedia dan GO-JEK ini tentu merupakan hal menggembirakan bagi para pembeli yang ingin mendapatkan barang yang mereka beli dalam waktu cepat. Penjual pun jadi terbantu karena mereka hanya perlu menunggu kurir GO-JEK datang ke rumah. (Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post Tokopedia Gandeng GO-JEK untuk Berikan Layanan Kirim Barang GO-KILAT appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Dibeli IGN, Semua Video GameTrailers Bisa Kamu Saksikan di YouTube Posted: 19 May 2016 01:22 AM PDT Setelah ditutup pada bulan Februari lalu, minggu ini media game GameTrailers dikabarkan akan “hidup kembali” setelah seluruh asetnya dibeli oleh IGN, setidaknya lewat sebuah channel di YouTube. Berita ini disampaikan langsung oleh Co-Founder Brandon Jones melalui sebuah video yang bisa kamu saksikan di bawah. “Pada hari ini, teman lama kami di IGN telah membeli seluruh aset dari GameTrailers,” ujar Jones dalam video tersebut. “Walau situs GameTrailers telah ditutup, IGN berkomitmen untuk mengarsipkan seluruh konten yang pernah dibuat GameTrailers. Ini termasuk seri Retrospective, Countdown, review, dan program orisinal lainnya sehingga tidak menghilang begitu saja.” Channel YouTube GameTrailers sejak kemarin mendapatkan beragam konten video buatan situs tersebut yang belum pernah diunggah ke YouTube sebelumnya. Pada saat masih beroperasi dulu, GameTrailers menggunakan aplikasi video native dan hanya mengunggah beberapa video di YouTube. Keterangan dalam channel tersebut menyebutkan bahwa IGN berencana untuk menyelesaikan proses pengunggahan semua video GameTrailers dalam waktu satu bulan ke depan. Seorang juru bicara dari IGN berujar, “Kami di IGN adalah penggemar berat semua konten yang diterbitkan GameTrailers dan ingin memastikan agar video buatan mereka tidak hilang. Kami telah menambahkan channel YouTube GameTrailers dalam jaringan IGN, dan tengah mengeluarkan banyak isi banyak hard disk serta mengunggah konten yang belum terdapat di internet.” Ke depannya, IGN akan menggunakan channel YouTube GameTrailers untuk mengunggah trailer game terbaru. Jones juga mengungkapkan kemungkinan program-program lain akan diunggah IGN ke dalam channel tersebut. Situs GameTrailers ditutup awal tahun ini oleh pemiliknya, Defy Media, setelah beroperasi sejak tahun 2002 silam. Para kru GameTrailers yang kehilangan pekerjaannya memutuskan untuk kembali bekerja sama dan membuat media baru bernama Easy Allies. Pendanaan Easy Allies didapatkan melalui sumbangan dari para fan lewat situs Patreon, dengan target jumlah sumbangan per bulan sebesar US$40.000 (sekitar Rp540 juta). Sumber: Polygon, Gameindustry.biz
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Dibeli IGN, Semua Video GameTrailers Bisa Kamu Saksikan di YouTube appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Warung Chain: Go Food Express – Penerus Ramen Chain yang Didambakan Posted: 18 May 2016 11:45 PM PDT Dulu saya pernah berangan-angan bagaimana seandainya bila ada developer game Indonesia yang mencoba merilis game time management ala Cooking Dash, namun dengan nuansa cita rasa masakan lokal sebagai tema utamanya. Angan-angan saya tadi tidak lepas dari peran Ramen Chain yang pada saat itu menjadi salah satu game time management buatan lokal dengan presentasi paling menarik yang pernah saya temukan di mobile. Kini setelah lebih dari tiga tahun, angan-angan saya tadi terwujud berkat Touchten yang merilis sebuah penerus spiritual Ramen Chain, namun dengan cita rasa lokal yang menggoda selera jari bermain saya. Seperti apa nikmatnya? Berikut adalah ulasannya. “Warteg“: the GameWarung Chain merupakan spin-off dari serial game Ramen Chain yang dirilis oleh Touchten. Sekadar informasi bagi kamu yang belum tahu. Tahun lalu Touchten juga telah merilis Ramen Celebrity yang bisa dibilang merupakan sekuel Ramen Chain namun hadir di bawah naungan situs komedi terbesar di dunia yaitu 9GAG. Pada dasarnya Warung Chain adalah game time management yang permainannya kurang lebih hampir sama dengan Ramen Chain. Layaknya game time management pada umumnya, di sini pemain diajak untuk merangkai kombinasi makanan yang tepat dalam waktu yang sangat terbatas. Untuk skema kontrolnya sendiri, saya yakin kamu yang pernah bermain game kasual seperti Kitchen Story, Ramen Chain, dan lainnya tidak akan mengalami kesulitan dalam menjalani permainan Warung Chain. Begitu pelanggan datang, kamu harus tap sesuai aneka ragam lauk, sayur, dan nasi yang tersedia sesuai dengan pesanan mereka. Seandainya kamu salah dalam mengatur lauk yang ada di piring pesanan mereka, maka mau tak mau kamu harus mengulang pengaturan piringmu dengan jalan membuang lauk dan nasi yang ada di atasnya. Hmm … mubazir juga, batin saya. Ragam karakter dan variasi kuliner yang penting untuk menghilangkan kejenuhanSebagai pengelola warung, tugasmu satu-satunya adalah memenuhi aneka ragam permintaan masakan pelanggan yang sedang singgah ke dalam warung kamu. Berhubung warung sering menjadi rujukan tempat makan dengan harga yang bersahabat bagi semua kalangan, otomatis akan ada banyak sekali jenis pengunjung yang mampir ke warung kamu, mulai dari pak polisi, wanita kantoran, kernet bus, siswa sekolah, bahkan hingga jagoan romawi kuno dari game Brave Warriors juga ikut-ikutan memesan makanan di tempatmu. Kehadiran variasi karakter pembeli tadi tidak hanya menjadi pemanis belaka. Beberapa di antara mereka ada juga yang memiliki perilaku khusus seperti durasi memikirkan masakan lama yang memaksa kamu untuk memprioritaskan pembeli lainnya. Selain itu terdapat juga tipe pelanggan lainnya yang saya rasa memiliki durasi permintaan paling cepat, sehingga kamu perlu mengutamakan layananmu kepadanya, demi pencapaian skor bintang sempurna. Agar kamu tidak jenuh dengan tema “merangkai” masakan yang itu-itu saja, kali ini Touchten menghadirkan variasi masakan baru yang akan terbuka bila kamu berhasil menyelesaikan level yang diminta. Yep, Tak hanya sekadar aksi menyajikan masakan khas warteg saja, di beberapa level game ini kamu juga diajak untuk menyediakan variasi makanan lainnya seperti Martabak Bandung dan bakso Malang. Berhubung saya berdomisili di Malang, disertakannya masakan khas kota ini di Warung Chain memberikan kesan sentimental yang menyenangkan karena baru pertama kalinya saya melihat ada bakso kota saya muncul dalam sebuah game. Keberadaan variasi makanan yang disesuaikan ciri khas wilayah di Indonesia ini jelas bisa menjadi potensi menarik yang bisa dimanfaatkan Touchten untuk update Warung Chain ke depannya nanti. Bayangkan saja bila di kemudian hari, Touchten merilis update level baru di mana ciri khas masakan kota lainnya diangkat sebagai jenis makanan warung kamu berikutnya. Menyertakan masakan Minang untuk kota Padang atau Lontong Balap dan Lontong Kupang untuk wilayah Surabaya di update berikutnya mungkin. Apapun itu, yang jelas keberadaan variasi masakan lainnya cukuplah diperlukan untuk Warung Chain. Presentasi jempolan dari TouchtenMasih melanjutkan predikat yang diraih game Ramen Chain sebelumnya, Warung Chain masih termasuk sebagai game time management dengan presentasi terbaik di platform mobile. Melalui penggunaan aset grafis 2D yang diusung oleh Touchten, Warung Chain mempunyai kualitas visual menarik dan rapi yang membuat game ini tak kalah unggul dibandingkan game sejenis buatan luar negeri. Untuk presentasi di bagian suara, apa yang ditampilkan Warung Chain sendiri juga terbilang bagus berkat reaksi pelanggan yang begitu kental dengan nuansa Indonesianya, lengkap dengan logat dan aksen obrolan yang familier oleh telinga kita. Meskipun bagian musiknya sendiri terkadang terkesan repetitif, namun hal tersebut tidak akan mengurangi keseluruhan kesan yang dirasakan pemain. Monetisasi tipikal game freemium penuh iklan di mana-manaSebelum berbicara mengenai IAP, saya perlu menyoroti perbedaan antara Warung Chain dengan game sebelumnya Ramen Chain, terutama dalam hal monetisasi. Sebagai game freemium, Touchten menerapkan model monetisasi merepotkan, di mana pemain diwajibkan untuk mengunduh app tertentu guna mengakses level Weekly Challenge di menu utama. Sebagai penikmat game yang tak suka diganggu iklan intrusif, hal ini jelas menjadi masalah bagi saya karena app yang ditawarkan sendiri terkesan dipaksakan kepada pemain hanya agar mereka bisa mengakses mode baru yang disediakan. Dalam mode Weekly Chalenge tadi para pemain bisa mendapatkan poin Kadosaku yang menjadi salah satu "nilai jual" dalam game ini. Bagi kamu yang tidak tahu apa itu Kadosaku, fitur ini adalah semacam sistem penukaran poin berhadiah yang menggoda para pemainnya dengan aneka reward menarik mulai dari pulsa, voucer belanja, dan lain-lain. Jadi, bila kamu tergolong sebagai gamer pemburu hadiah, mau tak mau kamu harus mengikuti langkah yang telah dijelaskan tadi. Masih dalam hal monetisasi, Touchten kali ini mengganti fitur upgrade warung yang sebelumnya ada dalam Ramen Chain, dan mengubahnya dengan sistem unlock level menggunakan koin yang pemain peroleh dari penyelesaian level. Jumlah perolehan koin sendiri akan dilipat gandakan jika kamu bersedia menonton video iklan yang diselipkan Touchten di setiap akhir level. Dengan metode yang sama pula, kamu juga bisa menggandakan log in reward dua kali lipat seandainya bersedia menonton video iklan lainnya. Cukup banyak sekali model penerapan iklan yang disertakan ke dalam game Warung Chain, mulai dari video ads, pemasangan app yang intrusif, hingga tutupan banner iklan pada bagian bawah layar permainan. Masalahnya adalah, Touchten tidak memberikan solusi untuk menghilangkan iklan-iklan tersebut meskipun kita sudah membeli IAP emas yang disediakan. Hal ini membuat kita mau tak mau perlu membiasakan diri (dan juga memaklumi) betapa agresifnya monetisasi ads yang terdapat dalam Warung Chain. Toh, Warung Chain sendiri bisa kamu unduh dan mainkan secara gratis tanpa perlu membayar IAP sepeser pun. KesimpulanSecara keseluruhan, Warung Chain merupakan sebuah game time management apik yang begitu menghibur dan cocok dimainkan para penggemar game game kasual di luar sana. Lewat game ini, Touchten bisa dibilang telah berhasil menyajikan sebuah game time management yang cukup solid, baik dari segi presentasi dan juga gameplay. Walapun kita menjumpai banyak sekali tawaran video iklan, mulai dari yang sifatnya komplementer hingga instalasi app yang masuk dalam taraf mengganggu, Warung Chain merupakan salah satu game lokal yang keberadaannya patut kita perhitungkan di bulan Mei. Sebagai penutup, ijinkan saya undur diri dulu untuk melanjutkan karir saya sebagai pedagang warung bakso Malang terenak se-Malang raya. Selamat bermain. The post Review Warung Chain: Go Food Express – Penerus Ramen Chain yang Didambakan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Assassin’s Creed Identity Hari Ini Rilis di Android Posted: 18 May 2016 11:25 PM PDT Update – 19 Mei 2016Hari ini penantian kita untuk memainkan Assassin’s Creed Identity ke dalam perangkat Android kesayangan akhirnya berakhir sudah. Seperti yang telah kami beritahukan di minggu sebelumnya, Ubisoft telah bersiap untuk merilis game spin-off dari Assassin’s Creed ini untuk Android pada tanggal 18 Mei 2016. Dengan harganya yang cukup mahal, tampaknya kamu perlu pertimbangan lebih dari kami apakah Assassin’s Creed Identity layak beli atau tidak? Tunggu ulasan lengkapnya dari kami! Artikel Asli – 10 Mei 2016Bulan ini akhirnya penantian panjang kita untuk segera bermain Assassin’s Creed Identity di perangkat Android berakhir sudah. Spin-off dari serial game Assassin’s Creed untuk perangkat mobile tersebut kabarnya akan dijual di Google Play Store pada tanggal 18 Mei minggu depan. Sekadar pengingat bagi kamu yang yang tidak tahu game apa yang saya bicarakan, Assassin’s Creed Identity adalah game action RPG yang akan membawamu ke dalam aksi seorang Assassin di zaman Renaissance Italia. Game ini mengisahkan konflik antara Assassin melawan kelompok pembunuh bayaran misterius bernama Crows yang bergerak di bawah kendali Templar. Layaknya game Grand Theft Auto, petualanganmu dalam Assassin’s Creed Identity akan dikemas dalam sebuah lingkungan open-world yang cukup luas berlatarkan distrik kota Italia seperti Roma, Florence, dan Monteriggioni. Informasi seputar detail tanggal rilis game Android ini muncul setelah Ubisoft secara resmi mengumumkannya melalui halaman media sosial Facebook. Sesuai dengan isu yang kami laporkan di bulan Februari kemarin, versi Android dari Assassin’s Creed Identity dijadwalkan akan dirilis oleh Ubisoft pada musim semi 2016. Mengingat Assassin’s Creed Identity akan menghadirkan petualangan open-world yang besar, tampaknya game ini memerlukan perangkat Android dengan prosesor serta GPU yang cukup mumpuni minimal seperti Adreno 330 atau Mali 450. Ingin lebih paham soal urusan GPU Android? Cek artikel ini! Nah pertanyaannya sekarang, apakah kehadirannya nanti sanggup memuaskan hasrat bermain para penggemar Assassin’s Creed di perangkat mobile? Kita lihat saja ulasannya nanti saat Assassin’s Creed Identity dirilis minggu depan.
The post [Update] Assassin’s Creed Identity Hari Ini Rilis di Android appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
4 Perangkat Wearable Tech sebagai Alat Pantau Keberadaan Anak Posted: 18 May 2016 10:15 PM PDT Banyaknya kasus kriminal yang menimpa anak di bawah umur tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua. Salah satu pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan memasangkan teknologi pada anak agar dapat diketahui lokasi keberadaannya. Teknologi yang dimaksud adalah perangkat wearable berupa smartwatch dengan fitur utama GPS untuk melacak lokasi. Kali ini, Tech in Asia merangkum empat perangkat smartwatch bagi anak yang tersedia di Indonesia. Evercoss J1
Produsen smartphone dalam negeri, Evercoss, juga melirik potensi pasar untuk smartwatch anak. Dengan produk Evercoss J1, anak-anak diberi pilihan warna yang manis, yakni biru dan merah muda. Dengan bantuan aplikasi WeCare, smartwatch ini memiliki kelebihan untuk dapat mengetahui lokasi jam tangan, menerima panggilan telepon, menerima SMS, mengetahui keberadaan sang anak, dan melacak lokasi selama anak beraktivitas. Orang tua juga dapat menerima notifikasi ketika anak berada di luar zona aman. Ketika dalam keadaan bahaya, anak bahkan dapat mengirimkan pesan bahaya SOS ke orang tua melalui jam tangan ini. Review lengkap tentang smartwatch ini dapat kamu baca di sini. Harga yang ditawarkan untuk smartwatch ini mulai dari Rp700.000. Beberapa e-commerce yang menyediakan produk ini adalah Tokopedia dan Bukalapak. BipBip
Produsen BipBip berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, dan resmi merilis varian smartwatch untuk anak di September 2015. Tersedia lima warna untuk produk ini, yakni hitam, biru, kuning, hijau, dan merah muda. Fitur yang terdapat di dalamnya adalah SOS/Calling yang memungkinkan anak langsung menelepon orang tua dengan mendaftarkan tiga nomor telepon di dalamnya. Kemudian terdapat pula fitur Tracker agar orang tua dapat melacak keberadaan anak melalui aplikasi yang terhubung dengan BipBip. Di awal peluncurannya, BipBip menggandeng BliBli sebagai mitra resmi untuk memasarkan produknya. Namun kini, BipBip telah tersedia di e-commerce lainnya dan dipasarkan secara offline dengan harga mulai dari Rp1 jutaan. I-One Smartwatch for KidsProduk smartwatch besutan I-One ini memiliki tombol SOS di sisi kirinya. Tombol ini dimaksudkan agar anak dapat langsung cepat menghubungi orang tuanya. Fitur lainnya yang dibenamkan adalah Tracker untuk melacak keberadaan anak dan Electronic Fence yang secara otomatis akan berbunyi bila anak dalam lokasi melewati jarak yang telah ditetapkan. Terdapat tiga warna dalam jajaran produk smartwatch ini, yakni biru, hijau dan merah muda. Harga yang ditawarkan untuk I-One Smartwatch for Kids adalah di kisaran Rp600.000. Kamu bisa mendapatkan smartwatch ini melalui Lazada, Qoo10, dan BliBli. UWatch KIDZFitur yang ditawarkan dalam smarwatch UWatch KIDZ lebih lengkap dibandingkan produk lain dalam artikel ini. Terdapat tombol SOS untuk langsung menelepon orang tua, lacak anak dengan teknologi GPS dan LBS — menggunakan koneksi dari kartu SIM GSM yang terpasang — dan Geo Fence yang secara otomatis berbunyi bila anak melewati batas aman jarak yang ditentukan. UWatch KIDZ juga memiliki SMS Alert yang berfungsi sebagai cadangan bila baterai habis dan orang tua tidak menerima telepon. Lalu tersedia Intercom yang memungkinkan anak berinteraksi dengan orang tua selama lima belas detik. Dan terakhir, smartwatch ini juga dilengkapi dengan pedometer untuk mengetahui histori keberadaan anak sepanjang hari. Warna yang tersedia untuk UWatch KIDZ adalah biru, hijau, dan merah muda. Harga yang ditawarkan untuk produk ini berkisar mulai dari Rp1 jutaan. Kamu bisa membelinya melalui elevenia dan Bhinneka. Produk-produk di atas memang mudah didapatkan secara langsung di dalam negeri. Sedangkan masih terdapat beberapa nama seperti Xiaomi Mi Bunny, AmbyGear, dan LG KizOn yang belum tersedia secara resmi di Indonesia. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Xiaomi) The post 4 Perangkat Wearable Tech sebagai Alat Pantau Keberadaan Anak appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
SoC Nordic Hadirkan Koneksi Bluetooth LE dan NFC pada Arduino Primo Posted: 18 May 2016 09:46 PM PDT Arduino adalah rangkaian hardware dan software yang sering digunakan startup IoT untuk membuat prototipe produk mereka. Baru-baru ini, produsen Arduino mengumumkan hardware development board terbaru bernama Arduino Primo. Perangkat tersebut akan diluncurkan pada acara Maker Faire Bay Area, yang berlangsung pada 20 hingga 22 Mei 2016 di AS. “Otak” dari Arduino Primo adalah Nordic nRF52 SoC buatan Nordic Semicondutor. Di dalam cip tersebut sudah terbenam Bluetooth LE (low energy). Ini membuat Primo menjadi development board Arduino pertama yang mengusung Bluetooth LE secara native. Sebelumnya, pengguna harus menambahkan "shield" agar Arduino bisa menggunakan teknologi Bluetooth hemat daya. Selain itu, terdapat juga fitur NFC, Wi-FI, dan inframerah. "Passion kami di Arduino adalah menyediakan alat yang memudahkan orang-orang membuat ide mereka jadi kenyataan. Menambahkan konektivitas nirkabel dari Nordic akan semakin memudahkan hal ini," ujar Federico Musto, CEO & President Arduino S.r.L, dalam keterangan tertulisnya. Bukan Primo pertamaPenamaan development board tersebut agak aneh, mengingat Arduino punya produk dengan nama yang sama namun memiliki peruntukan yang berbeda. Primo yang saya maksud adalah mainan edukasi yang mengajarkan pemrograman kepada anak-anak. Mainan tersebut dirancang agar anak-anak familier dengan konsep komputasi, seperti algortima dan urutan instruksi, serta melatih anak-anak agar memiliki pola pikir logis—yang sangat berguna dalam hal membuat program. Selain Arduino, development board serupa untuk pembuatan proyek DIY (do it yourself) maupun prototipe adalah Raspberry Pi. Di artikel ini, kamu dapat melihat contoh proyek DIY yang memanfaatkan Raspberry Pi. (Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post SoC Nordic Hadirkan Koneksi Bluetooth LE dan NFC pada Arduino Primo appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Fast.com – Situs Pengukur Kecepatan Internet yang Simpel dari Netflix Posted: 18 May 2016 09:05 PM PDT Eh, internet lagi mati ya? Pertanyaan itu kerap muncul di kantor Tech in Asia, minimal satu kali sehari. Padahal, ketimbang membuyarkan konsentrasi rekan kerja, ada cara mudah untuk mengetahuinya—yaitu dengan mengunjungi situs pengukur kecepatan internet seperti SpeedTest, SpeakEasy, BandWidthPlace, atau ScanMySpeed. Kendalanya, semua situs tersebut "tercemar" oleh iklan dan pengguna harus mengeklik sebuah tombol untuk mengaktifkan pengukur kecepatan. Penyedia layanan streaming video Netflix menghadirkan alternatif yang lebih ramah pengguna bernama Fast.com. Situs pengukur kecepatan internet tersebut memiliki tampilan yang bersih dari iklan (kecuali logo Netflix). Selain itu, begitu situs terbuka, pengukur kecepatannya langsung aktif. Tidak seperti SpeedTest, misalnya, Fast.com kompatibel dengan browser yang belum mendukung Flash. Kamu pun bisa membukanya di browser versi mobile, walau di beberapa browser smartphone tampilannya mungkin akan sedikit berantakan. Kekurangannya hanya satu, Fast.com hanya menampilkan kecepatan unduhan, dan tidak menampilkan kecepatan unggah jaringan internet yang kamu gunakan. Menurut Netflix, kecepatan unduh adalah hal yang paling relevan bagi orang-orang yang mengonsumsi konten di internet, dan mereka sengaja melakukannya agar Fast.com simpel dan gegas. "Fast.com adalah alat yang dapat digunakan konsumen untuk mendapatkan gambaran dan kendali terhadap layanan internet yang mereka gunakan," tulis Davif Fullagar, Vice President of Content Delivery Architecture Netflix, dalam blog resmi perusahaannya. Menurut Netflix, mereka akan menyediakan lebih banyak film dan serial untuk konsumsi pasar global Apakah kamu sudah mencobanya? Bagikan pengalaman kamu menggunakan Fast.com atau situs pengukur kecepatan internet lainnya di kolom komentar, ya. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post Fast.com – Situs Pengukur Kecepatan Internet yang Simpel dari Netflix appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Gagalnya 9 Startup Ini Posted: 18 May 2016 08:02 PM PDT Setiap harinya selalu saja ada startup yang gagal. Namun, jika startup yang gagal tersebut berskala besar atau dikenal luas, kegagalan tersebut pantas kita pelajari. Tentu, para analis, venture capitalist, maupun orang-orang dalam punya pendapatnya masing-masing. Namun alangkah baiknya jika kita simak penuturannya langsung dari tangan pertama. Jadi, inilah dia: Sembilan startup dan alasan mengapa mereka gagal, langsung dari penuturan mereka sendiri. Beberapa startup dalam daftar ini lebih besar dibanding startup lainnya, namun mereka semua berhasil meraih pencapaian impresif—mulai dari memenangkan penghargaan maupun membukukan pendanaan hingga tujuh-digit. Catatan: Artikel ini terinspirasi oleh tulisan yang dimuat di situs Cina iHema, dan beberapa penuturan dikutip dari daftar diskusi kegagalan startup milik CBInsight. Kendati demikian, sebagian besar isi artikel ini diambil dari arsip kami. RdioStartup apa ini: Layanan streaming musik online yang menyediakan hingga 35 juta lagu. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa mereka gagal: Mantan kepala desainer Rdio, Wilson Milner, menuturkan pada The Verge: Saya pikir Rdio terlalu terburu-buru dalam membentuk bisnis yang berkelanjutan. Kesalahan klasik startup yang terlalu fokus mengejar keuntungan dan ingin menciptakan skala bisnis yang belum sesuai dengan keadaan perusahaannya saat itu. Hal tersebut justru menjadi duri dalam model bisnis itu sendiri. Disebabkan kerja sama lisensi konten, margin keuntungan kami menjadi sangat sedikit. Sekeras apapun usaha kami, keuntungan paling besar tetap diperoleh label musik. Dalam layanan ini, kamu harus punya dana tak terbatas, karena itulah Spotify mati-matian menggaet sebanyak mungkin pelanggan di seluruh dunia. ParaplouStartup apa ini: Situs jual beli busana premium di Indonesia. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa mereka gagal: Mengacu pada pernyataan yang dikemukakan tim dari Paraplou, alasan mereka gulung tikar adalah "pasar busana premium Indonesia yang dirasa belum siap, kondisi keuangan global yang tak menentu dan sulitnya mendapatkan pendanaan." SidecarStartup apa ini: Kurang lebih seperti Uber. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2016. Mengapa startup ini gagal: CEO Sidecar, Sunil Paul, menulis dalam sebuah blog: Kami tak mampu bersaing dengan Uber, perusahaan yang memperoleh pendanaan terbesar dalam sejarah dibandingkan startup lainnya, dan dikenal akan sikapnya yang anti-kompetitif. Sebetulnya kami merasa bahwa kami lebih inovatif dibanding Uber, namun kami gagal bersaing di pasaran. Kami gagal, utamanya, karena Uber rela melakukan segala cara untuk menang dan bisa dikatakan kalau mereka punya dana yang tak terbatas. NovelsysStartup apa ini: Startup yang memenangkan penghargaan atas rancangan sistem pengecasan gadget nirkabelnya. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2016. Mengapa startup ini gagal: Kenneth Lou, selaku co-founder, pernah menulis artikel khusus di Tech in Asia: "Kami gagal membangun bisnis scalable untuk masuk ke pasar ritel dan bersaing di ranah perangkat keras, seperti Razer, Fitbit, dan Oculus. Kami gagal menemukan segmen pasar yang cocok dengan produk kami. Pelajaran yang ia petik dari kegagalannya adalah: "Fokus pada masalah yang dihadapi pengguna kamu, bukan berdasarkan asumsi. Serta lakukan riset mendalam sebelum kamu terjun ke pasar yang ingin kamu geluti." Zen99Startup apa ini: Startup yang menyediakan berbagai layanan seperti mengelola keuangan, pajak, serta asuransi bagi pekerja on-demand (misalnya Driver Uber). Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa startup ini gagal: CEO dan co-founder, Tristan Zie, menulis di Medium: “Keinginan serta kebutuhan pengembang web sangat berbeda dengan, misalkan, sopir Uber. Sangat sulit untuk menyediakan layanan yang sempurna bagi semua kalangan pekerja. Sedangkan jika kami hanya melayani beberapa kategori pekerja, kami akan sulit memperoleh keuntungan. Namun, justru kesalahan kami adalah karena terlalu berhasrat memperoleh keuntungan yang besar tanpa dibarengi dengan kualitas layanan yang baik.” Ia juga mengindikasikan bahwa perusahaannya punya isu dalam menggaet pengguna. "Metode akuisisi terbaik menurut saya adalah merambah sekumpulan pekerja yang telah memiliki formulir 1099 (semacam formulir pajak). Seperti pajak penghasilan milik ratusan juta orang yang dikumpulkan oleh Intuit (perusahaan perangkat lunak asal AS yang berkaitan dengan keuangan), banyak di antaranya yang memiliki formulir 1099. Sayangnya, Intuit ikut merilis produk tandingan yang mirip dengan kami. Sangat tidak ideal jika strategi akuisisi kamu adalah bekerja sama dengan perusahaan yang punya produk tandingan yang serupa." AbrarestoStartup apa ini: Platform konten makanan terbesar kedua di Indonesia. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa startup ini gagal: “Kami menyadari bahwa kami memerlukan pendanaan tahap awal untuk menggalang putaran pendanaan Seri-A, dan memperoleh pendanaan dari keluarga investor Indonesia lainnya yang ingin menanam investasi pertamanya di sektor teknologi,” ungkap Ankur Mehrotra, CEO Abraresto. Simak penuturan lengkap Ankur Mehrotra mengenai karamnya Abraresto di sini Namun, mengacu pada press release terakhir perusahaan tersebut: "Abraresto melakukan perjanjian bisnis dengan salah satu keluarga investor pada awal bulan Mei. Namun, karena satu dua hal, perjanjian tersebut ditunda hingga pertengahan Agustus. Dampaknya, Abraresto gagal menggalang pendanaan dari pihak lain. Dan akibat dari tak sehatnya situasi keuangan tersebut, Abratable Pte. dengan berat hati harus menutup layanannya." AlikoloStartup apa ini: Pasar jual beli online di Indonesia. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa startup ini gagal: Founder Alikolo, Danny Taniwan, menuturkan kisahnya pada Tech in Asia: "Saya melakukan semuanya dengan keliru. Tak seharusnya saya mencoba mendirikan perusahaan sendirian, tanpa bantuan co-founder. Seharusnya saya melakukan riset, membangun perusahaan kecil terlebih dahulu dan memilih bootstrapping. Dan saya menyesal telah membiarkan investor menjadi pemegang saham mayoritas." ValadooStartup apa ini: Valadoo adalah marketplace travel online asal Indonesia. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015. Mengapa startup ini gagal: Jaka Wiradisuria sebagai co-founder, berujar kepada Tech in Asia: “Saya bersama co-founder yang lain terus mengejar pertumbuhan dan pertumbuhan, namun tak sadar bahwa model bisnis kami tidak sustainable. Ketika saya sadar, semua sudah terlambat […] Menilik ke belakang, kegagalan kami adalah buntut dari rangkaian kesalahan yang terjadi sejak 2010 hingga 2011. Namun, saya tetap harus mengambil keputusan terbaik yang ada saat itu. Mungkin saya terlalu naif, mungkin saya memang tak punya sumber daya untuk mengambil keputusan yang tepat.” QBotixStartup apa ini: Startup yang merancang alat penyerap tenaga surya dengan teknologi robot. Kapan startup ini berhenti beroperasi: 2015 Mengapa startup ini gagal: CEO Qbotix, Mike Miskovsky, menyingkap alasannya kepada Green Tech Media bahwa penyebab gagalnya mereka sama seperti kebanyakan startup: Masih banyak kisah mengenai startup yang belum mampu meraih kesuksesan, siapa saja mereka? “Sayangnya, terlepas dari segala penghargaan yang kami terima, kami sudah kehabisan waktu dan uang untuk menyelesaikan pekerjaan kami." (Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh C. Custer. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Pelajaran yang Bisa Dipetik dari Gagalnya 9 Startup Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Perangkat Ini Membuat Smartphone Kamu Mampu Menghasilkan Hologram Posted: 18 May 2016 07:04 PM PDT Ketika saya masih kecil dan membayangkan teknologi di tahun 2016, yang ada dalam imajinasi saya saat itu adalah mobil terbang, teleportasi, dan hologram. Namun, kenyataannya tak seindah bayangan. Kita mungkin masih jauh dari teknologi hologram super canggih seperti yang pernah kita lihat di Back to The Future, namun teknologi ini potensial untuk diwujudkan. Dan startup asal Hong Kong bernama Project Holo ingin agar kita dapat menikmati teknologi hologram dengan harga yang sangat terjangkau. Project Holo adalah pencipta Holo Cardboard, perangkat dari kardus yang dapat menampilkan holografis dengan bantuan smartphone untuk nantinya "menghidupkan" objek kecil seperti mainan atau perhiasan. Cara kerjanya adalah menggabungkan potongan kardus (yang berfungsi sebagai latar belakang dan penyangga smartphone kamu) dan piramida segitiga transparan, serta smarthphone kamu untuk menciptakan efek holografis. Saat ini proyek tersebut sedang dalam tahap crowdfunding. Untuk mengetahui seperti apa cara kerjanya, simak presentasi video mereka: Perangkat ini dapat berfungsi dengan dukungan smartphone yang memiliki ukuran layar empat sampai 5,5 inci. Dan kamu tak perlu memasang aplikasi tambahan apa pun. Efek holografis tercipta menggunakan video biasa, jadi kamu tinggal menggunjungi laman YouTube Project Holo untuk menjalankan efek video yang telah dipersiapkan (meski saat ini belum ada video yang dibuat) Saat ini, kamu masih bisa mendapatkan Holo Cardboard dengan harga awal yaitu US$22 (sekitar Rp290 ribu). Harga yang menarik untuk menikmati “mainan masa depan” (meski perangkat ini berukuran kecil). Felix Cheung yang tergabung dalam tim Project Holo, mengatakan bahwa gagasan ini sudah ada sejak setahun lalu, ia dan timnya berusaha keras untuk mewujudkan perangkat ini sejak enam bulan ke belakang. Dari manapun gagasan ini berasal, sangat jelas bahwa orang-orang ini begitu antusias terhadap teknologi hologram, dan tertarik untuk mewujudkan perangkat ini secara massal. Saat ini, Project Holo sedang gencar bekerja sama dengan perusahaan mainan untuk menciptakan tampilan keren dari mobil-mobil mainan dan karakter Dragonball. "Orang-orang biasanya mampu […] membayangkan efek menakjubkan dari tokoh anime dan mobil mainan […] dengan mudah," ujar Felix kepada Tech in Asia. Mainan tersebut mempermudah contoh penggunaan dari Holo Cardboard. "Meski begitu, penggunaan Holo Cardboard sangat luas dan tak terbatas pada mainan saja," imbuhnya. Salah satu fitur paling menarik yang mereka janjikan di Kickstarter adalah kemampuan untuk menciptakan efek buatan. Namun, Felix mengatakan bahwa meskipun efek yang diciptakan sederhana, diperlukan peran perangkat lunak penyunting video seperti Premiere Pro dan After Effects. "Untuk efek buatan yang lebih rumit seperti 3D modeling, Cinema 4D, perangkat lunak seperti 3dsMax juga diperlukan," ucapnya. Saat artikel ini ditulis, dana yang dikumpulkan oleh Holo Cardboard masih belum mencapai target; mereka masih membutuhkan beberapa juta rupiah hingga target pendanaan mereka tercapai. Alasannya, karena bahan baku piramida yang terbuat dari plastik polimer harus dibuat secara presisi menggunakan bantuan laser, dan pabrik yang memiliki teknologi tersebut memberlakukan pemesanan minimum. Felix mengatakan, jika dana yang dikumpulkan tak sesuai target, ia dan timnya akan melakukan perubahan berdasarkan masukan dari pemberi dana dan akan mencoba merilis versi pembaruan produk tersebut. (Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh C. Custer. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto; sumber gambar Greg Goebel). The post Perangkat Ini Membuat Smartphone Kamu Mampu Menghasilkan Hologram appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment