Game Di Indonesia |
- 30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 14: Melatih Kesabaran dengan Main Game Menyebalkan
- Artlogic Games Hadirkan Pertempuran Epik Dunia Fantasi dalam Epic War VI
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Juni 2015
- Bangun Istana dan Berjuang Hidup Hingga Fajar Menjelang di Kingdom
- [Updated] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat
- [Updated] Kumpulan Co-working Space di Jakarta yang Bisa Menjadi Pilihan Anda!
- Kasus Pembelian iPhone 6 Plus di Lazada oleh Pegawai Elevenia, Apakah Disengaja?
- Aplikasi Curhat dengan Panduan Ayat Al-Quran dan Hadis dari AhwalNote (REVIEW)
- Mengapa Indonesia adalah Pasar yang Sangat Sulit bagi Startup On-Demand
- Bagaimana Bethesda Merencanakan Fallout Shelter dan Mendukungnya di Masa Depan
- Feeden Games Akan Merilis Torchlight Mobile Sebagai Game Free-to-Play
- [Updated] Vainglory akan Meluncur ke Android Awal Bulan Juli Akhir Bulan Juni
- Kumpulan VC Paling Aktif di Indonesia
- Akhirnya Pokemon Akan Hadir di Perangkat Mobile dengan Pokemon Shuffle Mobile
- Daftar Rekomendasi Channel YouTube Islami di Bulan Ramadan
- “Duel Roda Dua”: GrabBike vs GoJek (INFOGRAFIS)
30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 14: Melatih Kesabaran dengan Main Game Menyebalkan Posted: 30 Jun 2015 10:00 AM PDT Kali ini saya kembali dalam sesi bermain game untuk menemani sahur kamu. Jika dua hari yang lalu saya memainkan sebuah game indie yang sangat berkualitas, hari ini saya memainkan sebuah game bergenre serupa namun dengan kualitas yang sangat jauh berbeda. Game yang saya maksud adalah Minna no Spelunker Z, game platformer gratis buatan Square Enix yang bisa kamu unduh secara cuma-cuma di PlayStation Store Jepang untuk PS4. Seberapa besarkah kesabaran saya diuji ketika memainkan game yang didesain dengan cukup buruk ini? Langsung cek saja video di atas. Episode ini merupakan bagian ketiga dari perjalanan saya membawakan SaMer sendirian. Jangan khawatir karena dalam beberapa episode berikutnya, SaMer akan kembali ke format asli dengan bintang tamu yang jelas tidak patut dicontoh. Episode baru akan tersedia setiap pukul 12 malam, jadi jangan lupa klik tombol subscribe di atas ya. The post 30 Days of SaMer (Sahur Gamer) Episode 14: Melatih Kesabaran dengan Main Game Menyebalkan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Artlogic Games Hadirkan Pertempuran Epik Dunia Fantasi dalam Epic War VI Posted: 30 Jun 2015 05:20 AM PDT Artlogic Games, salah satu developer game Indonesia asal Surabaya yang juga dikenal lewat Sugar Tales, baru-baru ini merilis iterasi keenam dari game Flash mereka yang berjudul Epic War. Bila kamu belum pernah mendengar tentang game ini sebelumnya, Epic War merupakan serial game Flash yang akan membawamu ke dalam pertempuran line defense seru berlatarkan dunia fantasi. Sama seperti seri Epic War sebelumnya, dalam Epic War VI kamu akan memimpin sebuah penyerbuan epik sebagai seorang panglima perang yang gagah berani. Kamu bisa memilih satu dari enam hero yang sudah disediakan, masing-masing dengan kemampuan spesial dan jenis pasukan yang berbeda-beda. Kamu bisa memilih Viegraff dan bala bantuan kesatria Paladin miliknya yang tangguh, hingga Grulborg dengan bala pasukan Orc dan Goblin yang perkasa. Konsep permainan Epic War VI sendiri kurang lebih sama seperti permainan line defense pada umumnya. Di sini kamu akan menggempur markas lawan dengan segenap unit yang telah kamu siapkan untuk dibawa menuju peperangan. Hanya saja perbedaannya, di sini pasukanmu akan spawn secara otomatis, dan strategi kamu untuk menang adalah menentukan rally point pasukanmu agar sukses mematahkan serangan lawan. Kamu bisa menyuruh mereka mundur teratur melalui opsi retreat, menggempur dengan kekuatan penuh lewat opsi assault, atau memposisikan mereka satu demi satu lewat penempatan bendera rally point. Pertempuran sudah pasti akan berjalan alot seandainya saja pasukanmu dan pasukan lawan memiliki kekuatan yang imbang. Saat itu terjadi, maka di sinilah letak kemampuan khusus dari hero yang kamu punya benar-benar dibutuhkan. Kamu bisa saja mengeluarkan serangan spesial seperti tameng api dan sabetan pedang besar milik Viegraff yang mematikan, teriakan perang Orc dari Grulborg, hujaman panah dari langit milik Sadron, dan masih banyak lagi lainnya. Kamu bahkan bisa menghadirkan unit Titan yang baru bisa direkrut bila kamu sudah menyelesaikan persyaratan untuk membuka mereka semua. Dilihat dari namanya saja, kamu bisa menebak Titan adalah makhluk raksasa yang bisa dengan mudah akan membalikkan situasi peperangan. Selain opsi campaign, kita juga bisa unjuk kebolehan kita berstrategi dalam mode PvP. Sama seperti konsep PvP yang biasa kamu temui di game lainnya, di sini kamu akan adu strategi menghadapi para pemain lain dalam pertempuran line defense yang seru. Menyelesaikan dua mode tadi akan memberimu uang dan kristal yang bisa digunakan untuk membeli upgrade senjata hero dan unit pasukan yang kamu punya. Berhubung tidak ada stamina yang membatasimu bermain, otomatis kamu bisa melakukan grinding secara berulang-ulang untuk membuat hero dan pasukanmu agar lebih tangguh dari sebelumnya. Sebagai penutup, game line defense buatan arek-arek Suroboyo ini memiliki ilustrasi karakter yang terlihat sangat apik dan layak mewakili sisi fantasi dari dunia Epic War. Grafisnya yang terlihat rapi membuat saya awalnya berharap semoga Epic War VI hadir juga di mobile. Dan betul saja, lewat press release mereka, Artlogic Games berencana untuk memboyong pertempuran Epic War VI ke dalam versi saku pada kuartal ketiga 2015 nanti. Bila kamu berminat untuk menguji kehebatanmu dalam berstrategi sekarang, kamu bisa bermain Epic War VI secara cuma-cuma lewat tautan di bawah ini. Situs Web: Epic War VI
The post Artlogic Games Hadirkan Pertempuran Epik Dunia Fantasi dalam Epic War VI appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Juni 2015 Posted: 30 Jun 2015 05:00 AM PDT Glitch pada Super Smash Bros. di Wii U Membuat Mario dan Teman-Teman Berpose Aneh di Akhir Pertarungan
Iqbal Kurniawan – Sebuah video yang memperlihatkan glitch pada game Super Smash Bros. untuk Wii U diunggah di channel YouTube Master0fHyrule. Video tersebut memperlihatkan apa jadinya bila pemain menekan tombol Home sesaat sebelum pemenang pertarungan ditampilkan. Dengan melakukan hal itu, karakter yang menjadi pemenang akan berdiri tegak sambil merentangkan kedua tangannya membentuk huruf T, persis seperti Kate Winslet pada film Titanic. Trailer Terbaru Divide by Sheep Menyambut Perilisannya Minggu Ini
Iqbal Kurniawan – Developer tinyBuildGAMES mengunggah sebuah video trailer untuk game mereka Divide by Sheep di YouTube. Game puzzle tentang mencincang domba tersebut rencananya akan rilis pada tanggal 2 Juli nanti di platform mobile. Trailer tersebut memperlihatkan gameplay yang lebih jauh tentang game yang konon membuat seorang ibu murka ketika diperlihatkan pada anaknya yang baru berusia tujuh tahun. Selamatkan para Domba dari Malaikat Pencabut Nyawa di Divide by Sheep Saksikan Seorang Gamer Memasuki Arena Turnamen Game Fighting Bak Pegulat WWE Profesional
Arya W. Wibowo – Seorang gamer bernama Kenneth Bradley benar-benar menghibur penonton dengan aksinya ketika memasuki arena turnamen Marvel vs Capcom 3 yang kebetulan diadakan di atas ring tinju. Apa yang ia lakukan? Mari saksikan pada video di atas! Pre-Order dari Steam Machine Telah Habis TerjualArya W. Wibowo – Console khusus untuk memainkan berbagai game dari Steam ini akhirnya habis terjual. Para pembeli yang telah memesan akan mendapatkan console dengan berbagai jenis spesifikasi ini pada bulan Oktober nanti. Dalam membuat console, Valve bekerja sama dengan berbagai pihak ketiga seperti Alienware, Syber, dan lainnya. Steam Machine memiliki jangkauan harga yang beragam, mulai dari $450 (sekitar Rp6 juta) hingga $1500 (sekitar Rp20 juta), tergantung dari spesifikasinya. Perangkat lunak yang dipakai untuk mengoperasikan Steam Machine sendiri adalah SteamOS, sebuah varian dari Linux yang dikhususkan untuk mesin tersebut. Sumber: VentureBeat Telltale akan Memperlihatkan Minecraft Story Mode pada Perayaan Minecon 2015 di London
Risky Maulana – Melalui sebuah tweet singkat, Telltale mengumumkan akan memperlihatkan Minecraft Story Mode di ajang Minecon 2015 di London, Inggris pada 4 Juli nanti. Tentunya ini adalah kabar yang sangat menarik, karena semenjak diumumkan pertama kalinya pada Desember 2014 lalu, Telltale belum memperlihatkan wujud gameplay dari game adventure hasil kolaborasinya dengan Mojang tersebut. Jadi buat kamu para penggemar Minecraft di luar sana, pantau terus kemunculan Minecraft Story Mode pada awal bulan depan. Mojang Menghentikan Dukungan Update untuk Game Kartu ScrollsRisky Maulana – Pupus sudah harapan saya untuk menanti kehadiran Scrolls di layar kecil smartphone, karena seperti kabar yang saya temukan di VentureBeat, Mojang berniat menghentikan dukungan game tersebut secara efektif awal bulan depan. Tentu ini adalah kabar yang cukup disayangkan karena terakhir kalinya saya mendengar update seputar Scrolls, Mojang tengah mempertimbangkan platform mobile sebagai rumah kedua Scrolls dan baru merilisnya untuk tablet dan iPad saja. Shigeru Miyamoto Mengunjungi Studio Pembuat Boneka Muppet
Mohammad Fahmi – Meskipun presentasi yang Nintendo lakukan di E3 bisa dibilang cukup mengecewakan, tidak bisa dipungkiri bahwa pertunjukan boneka Muppet yang mereka lakukan untuk meramaikan E3 sangatlah menghibur. Melalui video di atas, ditunjukkan bagaimana Shigeru Miyamoto mengunjungi studio milik Jim Henson tersebut dan membicarakan berbagai hal yang menurut saya cukup baik untuk mendorong motivasi orang-orang yang bekerja menciptakan mimpi untuk anak-anak. Mega64 Menyindir Para Fan yang Meminta Hal Konyol dari Nintendo
Mohammad Fahmi – Masih berhubungan dengan Nintendo dan E3, pada E3 lalu Nintendo mengumumkan sebuah spin-off game Metroid berjudul Metroid Prime Federation Force yang mengecewakan banyak penggemar seri tersebut. Saking kecewanya banyak penggemar yang menuntut agar Nintendo menghentikan pengembangan dari game ini. Tentu saja aksi konyol ini tidak dilewatkan begitu saja oleh para komedian di Mega64. Mereka membuat sebuah video yang seakan-akan menggambarkan para fan seperti anggota kelompok teroris. Unik sekali memang orang-orang ini. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Juni 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bangun Istana dan Berjuang Hidup Hingga Fajar Menjelang di Kingdom Posted: 30 Jun 2015 03:33 AM PDT Walau sempat gagal menggalang dana di Kickstarter, sekelompok developer indie dari negeri kincir angin, Belanda, tetap mengembangkan karya mereka yang meraih respons positif dari berbagai pihak. Game yang mereka kembangkan tersebut berjudul Kingdom, sebuah game strategi 2D yang simpel dengan grafis piksel indah. Kamu akan berperan sebagai seorang raja yang membangun kerajaannya dari nol. Dalam usahanya membangun istana, kamu akan bertemu dengan penduduk lokal yang bisa dipekerjakan sebagai petani atau pengawal. Mereka bisa membantu menggarap ladang, membangun benteng, hingga menjaga istana. Namun, tampaknya sang raja memutuskan untuk membangun kerajaan di lokasi yang salah. Tempat yang ia pilih selalu disatroni oleh monster-monster mengerikan ketika malam tiba. Kamu harus berlindung di balik tembok dan di belakang para pengawal hingga pagi kembali menjelang dan para monster pergi. Serbuan monster inilah yang membuat semua keputusan yang kamu buat di siang hari akan menentukan nasib. Berapa orang yang ditugaskan menjadi petani? Berapa banyak pengawal yang kamu butuhkan? Di mana tembok pertahanan harus dibangun? Semua keputusan tersebut akan menentukan apakah kamu akan masih menjadi raja ketika matahari kembali terbit. Kingdom menggunakan tampilan grafis piksel sederhana yang terlihat sangat indah. Kamu akan menemukan lapisan-lapisan gambar 2D yang memberikan impresi jarak ketika bergerak dengan efek paralaks. Selain itu, kamu juga bisa menikmati efek suara alami, seperti kicauan burung maupun percikan air, yang terdengar sangat nyata. Sayangnya, developer Licorice dan Noio belum menyebutkan perkiraan jadwal perilisan Kingdom baik versi PC maupun mobile. Situs resmi mereka hanya menyebutkan kata “segera” tanpa detail lebih lanjut. Namun, kamu bisa memainkan versi flash yang menjadi titik awal game tersebut di sini.
Sumber: Kingdom The post Bangun Istana dan Berjuang Hidup Hingga Fajar Menjelang di Kingdom appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Updated] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat Posted: 30 Jun 2015 03:28 AM PDT Game of Thrones merupakan sebuah seri TV fantasi yang diadaptasi dari seri novel berjudul A Song of Ice and Fire. Berbeda dengan seri fantasi pada umumnya yang biasa memiliki tema petualangan, seri Game of Thrones lebih berkonsentrasi pada urusan politik di dunia yang diisi dengan sihir, makhluk mitos, serta kejadian-kejadian mistis lainnya. Sayangnya, meskipun sukses sebagai sebuah novel dan juga serial TV, sejauh ini masih belum ada adaptasi video game yang benar-benar bagus dari Game of Thrones. Begitu mendengar isu bahwa Telltale Games akan mengerjakan Game of Thrones, saya jelas sangat kegirangan, karena akhirnya Game of Thrones yang memiliki dunia fiksi fantastis ini akan digarap oleh salah satu developer favorit saya. Setelah menunggu satu tahun semenjak dikonfirmasi, baru minggu inilah saya berkesempatan untuk menjajal langsung Game of Thrones buatan Telltale. Lalu, apakah Telltale berhasil mewujudkan sebuah game dari Game of Thrones yang memenuhi potensi yang dimiliki seri ini? Cek jawabannya di bawah, dan bersiaplah terkejut dibuatnya. ![]()
Apple App Store Link: Game of Thrones - A Telltale Games Series, Rp. 59000 Google Play Store Link: Game of Thrones, Rp65.324 (dengan IAP untuk tiap episodenya) PlayStation Store US (PS4): Game of Thrones (Season Pass), $24,99 (sekitar Rp. 300.000) Xbox Marketplace: Game of Thrones (Season Pass), $19,99 (sekitar Rp. 250.000) SPOILER WARNING! Game ini mengambil setting antara akhir season 3 sampai awal season 4 serial TV. Kalau kamu belum menonton sampai bagian itu, jangan mainkan game ini!Episode 1: Iron From Ice
![]() Pengalaman awal saya begitu melihat tampilan dari Game of Thrones di episode pertama ini bisa dibilang cukup mengecewakan. Sebelum dirilis, perwakilan Telltale telah mengatakan bahwa game ini akan memiliki grafis layaknya lukisan cat air. Kalau kamu lihat dari background saja, memang game ini nampak seperti lukisan cat air, tapi jika kamu melihat karakter-karakternya, kamu akan disajikan dengan model karakter yang amat sangat mirip dengan The Walking Dead dan Back to the Future, tapi dengan efek goresan-goresan kuas yang sering kali membuat karakter nampak aneh. Jika karakter nampak aneh, maka animasi game ini bukan sekedar aneh lagi, tapi benar-benar buruk. Berbagai adegan action nampak begitu canggung dan terkesan sangat tidak masuk akal. Perlu diingat saya pribadi bukanlah seorang yang gila akan grafis memukau dengan frame rate tinggi, tapi apa yang disajikan Telltale di Game of Thrones ini bisa dibilang kelewatan mengesalkan. Semua ini semakin diperparah dengan kontrol yang sangat buruk dan game yang mengalami hang saat saya tengah memainkannya. Sampai di titik tersebut, saya sudah sangat kecewa dan sudah berpikir akan memberikan game ini skor yang amat sangat rendah. Tapi kemudian saya ingat, gameplay keren dan grafis memukau memang bukan nilai jual utama Telltale (kecuali di The Wolf Among Us, itu game keren sekali). Apa yang selalu menjadi nilai jual Telltale adalah kualitas penulisan dan penyampaian cerita yang mereka karang. Untuk urusan itu, saya akui Game of Thrones patut diacungi jempol. Berbeda dengan game dari Telltale sebelumnya, di sini kamu akan mengendalikan lima karakter, walaupun untuk episode pertama baru tiga karakter yang akan kamu kendalikan. Hal ini sejalan dengan novel dan serial TV Game of Thrones di mana setiap bagian cerita disampaikan dari sudut pandang karakter yang berbeda-beda. Di sini pilihan yang kamu ambil menggunakan satu karakter, bisa jadi akan mempengaruhi dialog yang ada di bagian karakter lain. Sayangnya kamu tidak akan bisa melihat perubahan besar dalam cerita karakter lain tersebut selain perbedaan dialog yang minor, walaupun memilih pilihan yang berbeda-beda untuk melihat berbagai dialog yang berkualitas jelas tetap berharga. Tidak hanya itu saja, meskipun adegan pertarungan fisik disajikan dengan sangat buruk, Telltale tetap bisa menyajikan adegan pertarungan kata-kata dengan sangat menarik dan cerdas, lagi-lagi sesuai dengan ciri khas Game of Thrones. ![]() ![]() Kejutan lain yang saya temukan di game ini adalah keterlibatan dari aktor dan aktris pemeran serial TV Game of Thrones yang ternyata sangat memuaskan. Karakter-karakter yang sudah muncul di episode ini antara lain adalah Margaery Tyrell (Natalie Dormer), Cersei Lannister (Lena Headey), Ramsay Snow (Iwan Rheon), dan karakter favorit para penonton dan pembaca Game of Thrones yaitu Tyrion Lannister (Peter Dinklage). Semua pemeran tersebut menyumbangkan suara mereka untuk game ini dan dengan sukses menyampaikan karakteristik dari karakter yang mereka perankan meskipun didukung dengan animasi yang cukup buruk. Secara keseluruhan, Game of Thrones dari Telltale betul-betul memberikan konflik batin yang besar bagi saya. Game ini bermula dengan kesan yang sangat buruk, tapi diakhiri dengan perasaan shock dan kagum seperti yang biasa saya temukan ketika membaca atau menonton Game of Thrones, sebuah perasaan yang jarang sekali saya temukan di kisah fiksi lainnya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk memberikan skor grafis dan gameplay yang buruk untuk game ini, namun skor akhir yang tinggi dinilai dari perasaan yang saya rasakan ketika selesai memainkannya. Dari segi cerita, saya jelas tidak akan khawatir Game of Thrones menemukan masalah untuk lima episode ke depan, tapi saya jelas berharap Telltale dapat memperbaiki berbagai isu teknikal yang ada di game ini di episode-episode mendatang. Mungkin saja ini waktunya mereka untuk mulai mengganti engine game internal mereka dengan teknologi yang lebih maju. Untuk episode pertama ini, Game of Thrones saya berikan skor 4 dari 5 hanya karena kejutan-kejutan yang berhasil disajikan dengan baik di akhir episode. Selain itu, game ini jelas butuh banyak sekali perbaikan di sana-sini. ![]() Episode 2: The Lost Lords
![]() Sama seperti pada game mereka sebelum-sebelumnya, Telltale kembali menyajikan peningkatan yang cukup baik antara episode pertama Game of Thrones dengan episode keduanya. Jika episode pertama bisa dibilang cukup lambat untuk mencapai titik yang membuat pemainnya terpaku di hadapan monitor (padahal episode 1 dibuka dengan kejadian Red Wedding seperti yang ada di buku dan filmnya), maka episode kedua ini tidak tanggung-tanggung akan langsung menyajikan kamu aksi mendebarkan, penuh darah, dan penuh dialog menarik layaknya apa yang biasa Game of Thrones versi film sajikan. Selain momen-momen mendebarkan, episode ini juga memberikan banyak sekali kejutan tidak terduga dan juga intrik-intrik baru yang membuat cerita semakin menarik. Karakter-karakter baru yang semakin menambah kompleksitas cerita serta karakter tambahan yang bisa kamu kendalikan di episode ini juga semakin membuat episode The Lost Lords menjadi episode yang sangat solid dan pantas menyandang nama besar Game of Thrones. Satu hal yang membuat saya senang dengan episode kedua ini adalah semakin sedikitnya animasi berkualitas rendah seperti yang dapat kamu temukan di episode pertama. Beberapa animasi yang terlihat janggal masih akan sering kamu temukan ketika mengendalikan salah satu karakter yaitu Gared Tuttle, membuat saya bertanya-tanya apakah memang hanya karakter ini sajakah yang tampil dengan kaku atau itu hanya perasaan saya saja. Untuk urusan gameplay, memang tidak banyak yang perlu dibahas mengingat ini adalah game buatan Telltale. Tapi satu hal yang saya perhatikan, di episode kedua Game of Thrones kamu tidak terlalu menghabiskan banyak waktu berjalan tidak jelas hanya untuk mencapai cutscene tertentu. Elemen interaktif di game ini lebih banyak muncul dalam bentuk pilihan dialog atau QTE saja. Minimnya aktivitas berjalan yang dapat kamu lakukan merupakan hal yang sangat bagus untuk game buatan Telltale, mengingat sering kali berjalan tidak menambahkan kedalaman apa-apa dari segi gameplay. ![]() Secara keseluruhan episode kedua Game of Thrones buatan Telltale sukses menyajikan pengalaman naratif yang jauh lebih baik daripada episode perdananya. Animasi-animasi kaku tidak jelas yang banyak ditemukan di episode lalu semakin berkurang di episode baru ini. Selain itu kualitas cerita yang disampaikan pun juga semakin meningkat, membuat saya merasa benar-benar seperti sedang mengikuti kisah Game of Thrones, berbeda dengan episode pertama di mana perasaan ini hanya dapat saya rasakan di bagian akhir game saja. Jika kamu masih ragu untuk menjajal Game of Thrones akibat episode pertamanya yang bisa dibilang cukup di bawah rata-rata, maka hilangkanlah keraguanmu. Karena The Lost Lords telah membuktikan bahwa Telltale Games yang bisa dianggap sebagai raja dari game adventure modern bisa menyajikan sebuah kisah fantasi gelap sesuai dengan natur dasar seri ini. Meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan dari segi kualitas, episode kedua ini tetap akan saya berikan nilai 4 dari 5, karena akan dibutuhkan loncatan kualitas gameplay dan grafis yang agak susah terjadi agar game ini bisa mendapatkan skor lebih dari itu. Episode 3: The Sword in the Darkness
Telltale Games akhirnya merilis episode terbaru dari Game of Thrones. Pada episode terbarunya ini, saya melakukan sesuatu yang berbeda dibanding apa yang bisa saya lakukan dengan game buatan Telltale lainnya. Jika sebelumnya saya selalu menjaga file save saya dan melanjutkan progres permainan menggunakan alur cerita yang sesuai dengan pilihan-pilihan saya, maka kali ini saya bermain tanpa save sama sekali menggunakan pilihan cerita yang secara default dipilih oleh Telltale. Sebenarnya keputusan untuk bermain seperti ini muncul dari kesalahan saya juga yang tidak membuat back-up save ketika komputer yang saya gunakan untuk bermain diformat ulang. Tapi layaknya game di Steam lainnya, sudah seharusnya game yang saya mainkan menyimpan progres permainan otomatis di internet. Entah kenapa untuk game buatan Telltale ini hal tersebut tidak berfungsi. Tapi memang Telltale kurang bisa dipercaya untuk urusan teknis. Bahkan saya bisa mengatakan kalau mereka buruk sekali dalam hal-hal teknis di game. ![]() Mirra mulai khawatir dengan masa depan game ini ![]() Hei, terkadang game ini tampak sangat indah ![]() Lalu bagaimana kira-kira pengalaman saya bermain di episode ketiga dari sebuah game buatan Telltale tanpa memiliki save episode sebelumnya? Sangat mengecewakan. Hampir seluruh, bahkan seluruh, keputusan-keputusan yang terkesan penting di episode sebelumnya bisa dibilang tidak dianggap bermakna sama sekali di episode baru ini. Saya bandingkan permainan saya seandainya saya masih memiliki progres dari episode sebelumnya dengan saat saya tidak memilikinya, dan cerita yang saya dapatkan hampir sama persis, hanya berbeda di beberapa dialog minor saja. Hal ini saya anggap sangat mengecewakan karena Telltale selalu mempromosikan game mereka sebagai game di mana pilihan kamu sangatlah bermakna. Pada akhirnya cerita yang diusung game ini tetaplah terasa linear. Meskipun saya akui kualitas cerita yang diusung Telltale tetaplah berkualitas. Namun jelas sangat berlawanan dari bagaimana mereka mempromosikan karya mereka. Di episode ketiga ini kamu disajikan dengan beberapa adegan yang cukup penting yang terjadi di buku atau filmnya, tapi dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini jelas merupakan angin segar untuk para penggemar seri Game of Thrones yang jelas butuh asupan cerita baru sambil menanti buku keenam dirilis atau season kelima serial TV ditayangkan. Untuk urusan grafis dan gameplay, tidak banyak yang berubah dari Game of Thrones episode ketiga yang bertajuk The Sword in the Darkness. Gambar latar di game masih nampak indah dengan gaya layaknya lukisan cat air, namun model serta animasi karakter masih nampak sangat kaku. Walaupun begitu, saya jelas melihat perubahan cukup positif dibandingkan episode pertama. Gameplay sendiri tentunya masih belum berubah seperti game buatan Telltale lainnya yang kita semua kenal. Tapi melihat saya cukup dikecewakan dengan tidak berubahnya pengalaman bermain ketika file save saya hilang, mau tak mau saya harus mengurangi skor gameplay Game of Thrones dari 3 menjadi 2. Namun karena sudah cukup ada perbaikan positif untuk urusan grafis, saya juga akan meningkatkan skor grafis Game of Thrones dari 3 menjadi 3,5. Membuat total skor dari 4 menjadi 3,5. Jika kamu sudah memainkan game ini dari episode pertama, tentunya kamu tetap harus melanjutkan petualangan di sini untuk melihat nasib akhir dari keluarga Forrester. Tapi kalau kamu hanya mencari game berkualitas dengan cerita menarik, saya lebih menyarankan kamu mencoba Life is Strange saja daripada game buatan Telltale yang hampir tidak memiliki perbedaan di tiap serinya. Episode 4: Sons of Winter![]() Episode keempat dari Game of Thrones yang dikerjakan Telltale masih menyajikan sebuah pengalaman unik. Game ini masih terasa seperti sebuah film dengan cerita yang sangat berkualitas, namun dengan beberapa aktor dan aktris yang tidak bisa berakting … yah kurang lebih sama seperti industri film dari dulu hingga sekarang. Adanya lebih dari satu karakter yang dapat dimainkan juga memberikan kesan positif dan negatif. Positifnya adalah kita semua dapat melihat segala sesuatu dari sudut pandang yang cukup berbeda, perasaan yang diberikan juga oleh seri novel A Song of Ice and Fire. Sedangkan negatifnya adalah, kamu akan merasakan pengalaman layaknya naik roller coaster, di mana satu bagian terasa sangat seru, sedangkan bagian lainnya cukup membosankan. Untuk bagian membosankan, saya harus menyalahkan bagian cerita Gerad Tuttle yang terasa tidak jelas arahnya ke mana. Selain itu ekspresi dan animasi yang muncul dari karakter ini betul-betul nampak seperti seorang yang gagal diterima klub teater di SMA tapi tetap sukses menjadi aktor profesional. Tapi sepertinya plot Gerad akan memegang peranan yang cukup penting untuk masa depan keluarga Forrester secara keseluruhan. Bagian lainnya dalam game yang terkadang terasa oke, tapi tidak jarang terasa membosankan, adalah bagian dari Asher Forrester. Kisah Asher, sama seperti episode-episode sebelumnya, dipenuhi banyak adegan aksi ala Telltale. Membuat kamu tidak bisa menikmati cerita dengan santai karena akan sering muncul notifikasi QTE secara tiba-tiba di layar. Selain itu bagian ini juga menunjukkan karakter Daenerys Targaryen yang entah kenapa jadi lebih menyebalkan dibanding versi serial TV. ![]() ![]() Dua bagian terakhir dari game ini, yaitu bagian Rodrik Forrester dan Mira Forrester, adalah bagian terbaik dari Game of Thrones buatan Telltale. Kedua karakter ini betul-betul menyajikan cerita yang membuat Game of Thrones begitu populer, yaitu politik kerajaan di dunia fantasi. Saat bermain sebagai Rodrik atau Mira, kamu harus memperhatikan dialog-dialog yang ada, karena ada kemungkinan pengetahuan yang bisa kamu dapat dari dialog minor tersebut akan berguna untuk membuka jalur optimal di kelanjutan cerita yang ada. Untuk segala kekurangan yang saya temukan di game ini, bagian Rodrik dan Mira langsung mengobatinya dan membuat pengalaman bermain saya menjadi begitu berkualitas. Secara keseluruhan, Game of Thrones buatan Telltale masih memiliki kekurangan-kekurangan yang dimilikinya di episode-episode lalu, terutama di urusan animasi. Meskipun saya akui Telltale semakin pandai untuk menutup kekurangan tersebut. Kalau urusan cerita, tidak perlu khawatir lagi karena game ini betul-betul akan membawamu ke petualangan ala dunia Game of Thrones yang autentik. Lagi pula, tidak mungkin kamu mundur kalau sudah sampai dua per tiga dari keseluruhan cerita kan? Untuk skor sendiri, saya dengan senang hati menaikkan skor Game of Thrones. Kini skor 3,5 meningkat menjadi 4, dengan beberapa peningkatan minor juga untuk skor bagian grafis dan gameplay. Episode 5 dan 6 masih belum memiliki tanggal rilis dan akan segera kami tambahkan ulasannya begitu rilis di sini.The post [Updated] Review Game of Thrones – Politik Penuh Darah, Poligon Penuh Cacat appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Updated] Kumpulan Co-working Space di Jakarta yang Bisa Menjadi Pilihan Anda! Posted: 30 Jun 2015 03:25 AM PDT (Update 30 Juni 2015: Kami menambahkan Hive ke dalam daftar.) Jakarta bisa dibilang merupakan salah satu kota terpenting bagi ekosistem startup teknologi di Indonesia. Tidak hanya karena infrastrukturnya yang lebih cepat berkembang dari kota lainnya, sering menjadi tuan rumah bagi banyak acara startup di dalam negeri, dan menjadi tempat dimana banyak kesepakatan bisnis dibuat; Jakarta juga merupakan tempat lahirnya berbagai startup besar di Indonesia. Dan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan startup di Jakarta, beberapa inkubator dan co-working space telah muncul di kota ini. Jika Anda mencari tempat yang bagus untuk bekerja, berinteraksi, berkolaborasi, belajar, dan mengembangkan startup Anda di Jakarta, berikut adalah kumpulan co-working space yang bisa menjadi pilihan Anda: COMMACOMMA (Collaboration Matters) mengklaim sebagai co-working space pertama di kota Jakarta, dan didirikan oleh tujuh nama besar di dunia entrepreneur Indonesia seperti Rene Suhardono (career coach dan Founder ImpactFactory), Yoris Sebastian (Founder konsultan kreatif OMG), dan Dondi Hananto (Founder Wujudkan) di bulan November 2012. COMMA memiliki satu workspace yang bisa menampung sekitar 40 orang dan satu ruang rapat. Co-working space ini menyediakan berbagai fasilitas seperti Wi-Fi, loker pribadi, minuman, printer, scanner, alat tulis, hingga kamar mandi. Untuk bisa menikmati layanannya, COMMA menerapkan berbagai macam paket untuk pengunjungnya. Selain paket bulanan yang dikenai biaya sekitar Rp3,1 juta, Anda juga bisa memilih paket 3-jam dengan biaya sebesar Rp90.000. Harga: Rp90.000 untuk tiga jam – Rp3,1 juta untuk paket unlimited bulanan ConclaveConclave memiliki ruang auditorium yang bisa menampung 125 orang, ruang konferensi, perpustakaan, dan tentunya workspace. Member Conclave bisa menikmati berbagai fasilitas seperti internet, loker pribadi, layanan printing, dan espresso. Paket untuk member Conclave bervariasi, mulai dari paket per jam dengan biaya Rp50.000, per hari Rp200.000, hingga per tahun dengan biaya Rp25 juta. Lihat kalender Conclave untuk mengetahui acara yang diselenggarakan di co-working space ini. Harga: Rp50.000 per jam – Rp25 juta per tahun WorkOutCo-working space yang satu ini menawarkan hal yang cukup unik, yakni selain bekerja, member juga bisa workout atau berolah raga. WorkOut menawarkan tiga layanan utama yakni co-working space dengan tarif Rp200.000 per empat jam, empat private office yang dibanderol dengan harga berbeda mulai dari Rp2 juta hingga Rp5 juta per minggu, dan dua ruang meeting dengan tarif Rp200.000 per jam. WorkOut menyediakan fasilitas seperti Wi-Fi, minuman, loker pribadi, TV, hingga sepeda. Harga: Rp200.000 untuk empat jam Jakarta Digital ValleySama seperti Bandung Digital Valley dan Jogja Digital Valley, co-working space ini didirikan oleh Telkom untuk mendorong pertumbuhan perusahaan milik technopreneur atau developer dan menjembatani mereka dengan target pasarnya. Jakarta Digital Valley sendiri didirikan pada 25 November 2014 lalu. Terkait member, Jakarta Digital Valley kemungkinan besar juga merupakan co-working space gratis seperti dua pendahulunya. Anda yang tertarik hanya perlu mendaftar, yang kemudian akan diseleksi oleh pihak Jakarta Digital Valley. Co-working space ini memiliki luas 500 meter persegi, lengkap dengan ruangan gadget, ruangan rapat, dan ruang inkubasi. Jakarta Digital Valley bisa menampung hingga 50 orang. Alamat: Menara Multimedia, Jl. Kebon Sirih No.10, Jakarta Pusat, 10110 | Tidak disebutkan Ciputra GEPI IncubatorCiputra GEPI Incubator (CGI) diprakarsai oleh Global Entrepreneurship Program Indonesia (GEPI) dan perusahaan Ciputra. Co-working space untuk komunitas startup ini memiliki luas sebesar 520 meter persegi dan berfokus pada event, meetup, networking, dan pelatihan. Startup bisa mendaftar program inkubasi GEPI untuk menikmati layanan di tempat ini secara gratis. Alamat: DBS tower lt. 9, Ciputra World I Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 3-5, Jakarta, 12940 | Senin-Jumat, pada pukul 09.00-18.00 WIB KejoraCo-working space Kejora diluncurkan pada Maret 2014. Kejora dikelola oleh figur terkenal di ranah startup teknologi Indonesia seperti Andy Zain (Direktur Jakarta Founder Institute) dan Sebastian Togelang (Founding Partner Mountain SEA Ventures). Co-working space ini mempunyai luas 1.000 meter persegi, dengan menyediakan fasilitas seperti meja kerja, layanan printing, ruang meeting, dan lain sebagainya. Selain itu, member Kejora juga bisa menghadiri acara, workshop, dan berinteraksi dengan mentor. Ada tiga cara bagi startup untuk bisa menikmati layanan di Kejora. Yakni bergabung dengan Jakarta Founder Institute, mengikuti inkubasi startup Ideabox yang didukung oleh Indosat, atau harus memperoleh investasi terlebih dahulu dari Mountain SEA Ventures. Alamat: Barito Pacific Plaza Tower B, lt. 6, Jl. S. Parman, KAV 62-63, Slipi, Jakarta, 11410 | Tidak disebutkan Biline SpaceSebagai co-working space yang masih baru, sebagian fasilitas Biline Space seperti ruang meeting, convenience store kecil, dan layanan printing masih berlabel coming soon. Tapi Anda bisa menikmati berbagai fasilitas yang sudah tersedia di Biline Space, seperti Wi-Fi, sepeda, TV, ruang game, hingga pantry. Biline Space menyediakan tiga paket pilihan untuk pengunjung, yakni paket membership per bulan dengan tarif Rp2 juta, paket membership per minggu dengan tarif Rp500.000, dan paket harian dengan tarif Rp100.000. Harga: Rp100.000 per hari – Rp2 juta per bulan (untuk member) TierSpaceTierSpace diluncurkan pada pertengahan Januari 2015. Tier Space menyediakan dua tipe ruang kerja yang berbeda yaitu co-working space dan private office suite atau kantor. Untuk co-working space, TierSpace menyediakan workspace yang didukung dengan ketersediaan Wi-Fi, meeting room dengan kapasitas 5 hingga 8 orang, Skype booth, dan lain sebagainya. Sedangkan private office ditujukan untuk perusahaan dengan tim kecil beranggotakan dua hingga lima orang. Private office bisa dibilang seperti ruang kantor kecil yang berisi meja, kursi, dan beberapa perlengkapan lainnya. Selain tempat, TierSpace juga menyediakan berbagai fasilitas seperti loker pribadi, printer, scanner, mesin fotocopy, peralatan kantor, dapur, hingga minuman. Untuk bisa menikmati layanannya, TierSpace menerapkan berbagai macam paket, mulai dari paket per jam dengan biaya Rp30.000, per hari Rp220.000, hingga per bulan dengan biaya Rp3,2 juta. Harga: Rp30.000 per jam – Rp3,2 juta per bulan EV HiveEV Hive merupakan co-working space terbaru di daftar ini. Co-working space milik perusahaan VC East Ventures (East Ventures beinvestasi di Tech in Asia, baca halaman etika kami) ini baru diluncurkan awal Juni 2015. Dengan luas 250 meter persegi, EV Hive menyediakan dua tipe ruang kerja, yakni private space dan shared space. Private space biasanya diperuntukkan bagi startup dengan kapasitas sekitar 10 bangku. Sedangkan shared space memiliki ruangan yang lebih luas meliputi indoor dan outdoor. Sama seperti co-working space lain, EV Hive menyediakan berbagai fasilitas seperti Wi-Fi, ruang rapat, loker pribadi, hingga minuman gratis. EV Hive juga rutin mengadakan berbagai acara seperti meetup untuk para startup. Co-working space ini menerapkan biaya harian dan berlangganan bulanan bagi para penggunanya. Harga: Tidak disebutkan (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post [Updated] Kumpulan Co-working Space di Jakarta yang Bisa Menjadi Pilihan Anda! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Kasus Pembelian iPhone 6 Plus di Lazada oleh Pegawai Elevenia, Apakah Disengaja? Posted: 30 Jun 2015 02:24 AM PDT Berita yang menghebohkan seputar e-commerce di Indonesia kembali menyeruak. Kali ini seorang pemuda berkicau di media sosial Twitter, setelah membeli sebuah iPhone 6 Plus yang ia pesan melalui Lazada Indonesia, paket yang diterimanya adalah sabun. Ya! sebuah sabun bukan iPhone 6 Plus. Pria bernama Danis ini bahkan mengabadikan video "unboxing" paket tersebut dan membagikan ke media sosial Path.
Pemilik akun @danisdarusman ini pun kemudian menghubungi pihak Lazada melalui Twitter berkali-kali. Hingga akhirnya, Tania Amalia selaku PR dari Lazada Indonesia merespon keluhan tersebut dan meminta e-mail dan alamat Danis.
Laporan terakhir menyebutkan bahwa hasil penyelidikan sementara, Tania memastikan bahwa transaksi pembelian Danis dilakukan ke pihak pedagang yang memanfaatkan platform Lazada Indonesia. Karena pihak Lazada sendiri mengaku tidak memiliki stok atau menjual iPhone 6 Plus. “Kami belum bisa bilang kesalahan ini ada di merchant atau ada di pihak lain. Sekarang kita sedang lacak pengirimannya untuk diketahui kesalahannya ada di mana,” ungkap Tania, dikutip dari CNN Indonesia. Apakah itu benar atau disengaja?Kasus ini tentunya menimbulkan rasa penasaran. Bagaimana situs e-commerce sebesar Lazada bisa kecolongan. Atau mungkin saja ada yang mengganti isi paket tersebut dalam pengiriman. Hal yang lebih aneh adalah video "unboxing" yang dibuat oleh Danis. Mengapa ia sangat berniat untuk membuat video tersebut? Dalam video tersebut Danis terlihat membuka paket tersebut dengan tergesa-gesa, seolah ia sudah tahu apa sebenarnya isi paket tersebut. Bahkan setelah dibuka dan isinya adalah sabun, reaksi orang lain dalam video tersebut malah tertawa bukannya terkejut. Lokasi video tersebut juga tampaknya diambil pada sebuah kantor, orang-orang dalam video tersebut juga berpakaian rapi dan menggunakan name tag. Hal ini menarik perhatian saya untuk mengidentifikasi lebih detail siapa sebenarnya Danis. Dari beberapa kicauan di Twitter, ternyata terungkap melalui deskripsi akun LinkedIn bahwa pria bernama lengkap Danis Darusman ini merupakan Merchandise Manager dari PT XL Planet Digital, yaitu perusahaan gabungan antara SK Planet dari Korea dan XL Axiata. Perusahaan tersebut merupakan induk dari Elevenia, yang juga merupakan situs e-commerce. Elevenia sebagai salah satu situs e-commerce besar di Indonesia sebenarnya juga menjual iPhone 6 plus pada situs mereka. Jadi semakin terasa janggal apabila pegawai mereka membeli barang dari situs tetangga yang notabene adalah kompetitor. Ini bukanlah kali pertama Elevenia terjangkit kasus. Pada bulan Maret 2014, Elevenia sendiri sempat berselisih dengan Tokopedia perihal akuisisi pedagang (merchant). Dimana saat itu terdapat informasi bahwa pihak Elevenia melakukan kerjasama dengan Tokopedia dan mendorong para pedagang untuk juga membuka tokonya di Elevenia. Sampai saat ini belum ada informasi lanjutan perihal masalah ini. Apabila kejadian tersebut benar-benar terjadi, maka mau tidak mau pihak Lazada Indonesia harus bertanggung jawab dan membenahi sistem mereka. Sedangkan apabila kejadian tersebut hanya rekayasa yang dibuat oleh Danis untuk menjadi viral, tentunya akan mencoreng nama e-commerce di Indonesia. Dan tentunya mengurangi kepercayaan konsumen untuk berbelanja secara online. Apalagi Danis merupakan pegawai Elevenia yang juga merupakan situs e-commerce. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Kasus Pembelian iPhone 6 Plus di Lazada oleh Pegawai Elevenia, Apakah Disengaja? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Aplikasi Curhat dengan Panduan Ayat Al-Quran dan Hadis dari AhwalNote (REVIEW) Posted: 30 Jun 2015 01:46 AM PDT Aplikasi untuk sarana curhat memang lebih banyak terarah pada media sosial yang populer. Namun ada sebuah aplikasi yang memungkinkan curhat dengan solusi dari rangkaian ayat di Al-Quran dan Hadis, yakni AhwalNote. Aplikasi ini dibuat oleh SMTI07 dari Universitas Gunadarma yang memenangkan kompetisi IslamICT Fair 2015 yang berlangsung pada Maret 2015 di kategori Apps & Games. Sedangkan menurut AppAnnie, aplikasi AhwalNote sudah berada di Google Play Store sejak Februari 2015. Sejauh ini aplikasi AhwalNote telah mendapat sekitar 5.000 unduhan. Curhat solusi islamiIde dari aplikasi ini terbilang berbeda dengan media sosial lainnya. Bagaimana tidak, setiap kali pengguna menuliskan perasaannya atau memasang status, akan langsung diberi semacam petuah petikan ayat Al-Quran atau Hadis sesuai dengan status yang dipasang. Selain untuk curhat, pengguna akan melihat banyak kategori, yakni Kebesaran Allah, Al-Quran, Cinta, Penampilan, dan lainnya. Di tiap kategori ini terdapat petikan ayat yang bersinggungan. Sehingga para pengguna dapat mengetahui tuntunan dari tiap kegiatan secara islami. Khusus untuk momen bulan puasa kali ini, developer menyediakan pula kategori Ramadhan. Setiap petikan ayat yang ada di tiap kategori bisa diberi tanda bintang sebagai penanda Favorit. Selain itu, pengguna juga dapat menyebarkan petikan ayat tersebut melalui fitur Share ke media sosial lainnya, seperti BBM, WhatsApp, dan lainnya. Sidebar aplikasi ini berisi Catatan, Riwayat, Favorit, Kategori, Pengaturan, dan Saran. Uniknya, di kolom Pengaturan, pengguna dapat menyesuaikan tampilan dengan warna yang disukai dan memilih untuk mengaktifkan Notifikasi Harian atau Tidak. Menurut saya pribadi, aplikasi ini terbilang menarik dan konsepnya pun matang. Pengguna tidak memerlukan login terlebih dahulu untuk dapat mengaksesnya. Curhat dari pengguna juga terjaga privasinya karena tidak terdapat pilihan untuk memberi undangan pada pihak lainnya. Kelebihan
Kekurangan
Unduh aplikasinya melalui: Google Play Store: AhwalNote: Curhat Islami, gratis (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Aplikasi Curhat dengan Panduan Ayat Al-Quran dan Hadis dari AhwalNote (REVIEW) appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Mengapa Indonesia adalah Pasar yang Sangat Sulit bagi Startup On-Demand Posted: 30 Jun 2015 01:44 AM PDT Di Asia Tenggara, tren model bisnis "Uber untuk semuanya" nampaknya sedang marak. Sebagian dari tren tersebut mungkin bermula dari berita tentang startup Magic di Amerika Serikat yang merupakan layanan yang bisa melakukan apapun untuk Anda hanya melalui permintaan SMS (selama permintaan itu legal tentunya). Dari berita terakhir yang kami dengar, TechCrunch melaporkan bahwa Magic yang didukung oleh Y Combinator berhasil mendapat investasi sebesar [$12 juta (sekitar Rp159,7 miliar) dari Sequoia Capital dan memiliki valuasi sebesar [$40 juta (Rp532,3 miliar) (http://techcrunch.com/2015/03/26/sources-magic-is-raising-12m-from-sequoia-at-a-40m-valuation/). Kami merasa model bisnis Magic sangat cocok di Asia. Meskipun asumsi tersebut bisa berlaku untuk pasar di negara maju seperti China dan Jepang, namun untuk pasar Asia Tenggara, perlu dilakukan pendekatan yang lebih pragmatis. (Keterangan: Y Combinator juga berinvestasi di Tech in Asia. Baca halaman kode etik kami.) Beberapa minggu terakhir ini, kita sudah melihat startup seperti Seekmi dan YesBoss muncul di Indonesia. YesBoss mencoba untuk melakukan hal yang sama dengan Magic — bertindak sebagai satu lapisan yang aman dan nyaman di antara pengguna dan penyedia jasa dengan cara mikro manajemen terhadap tiap pengalaman pengguna. Nilai layanannya bertambah dengan mencari informasi dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang muncul, sampai bahkan menangani hal yang kurang penting dengan tujuan membuat pengguna tetap tertarik. Taktik itu mungkin memang tidak bisa dikembangkan menjadi lebih besar, tapi selama ada nilai dan niat, di situ ada jalan untuk maju — mungkin dengan cara crowdsource asisten virtual. Di sisi lain, Seekmi mengambil pendekatan yang lebih praktis dengan menghubungkan pengguna dengan penyedia jasa yang ada di dalam database mereka yang sudah dikurasi, sehingga pengguna tidak perlu melakukan langkah tambahan mengirimkan SMS. Co-Founder Seekmi Nayoko Wicaksono mengatakan bahwa startupnya terinspirasi dari Thumbtack di Amerika Serikat. ServisHero mengklaim bahwa mereka akan segera masuk ke Indonesia. Karl Loo, CEO startup asal Kuala Lumpur tersebut, baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaannya ingin meningkatkan kondisi industri jasa di Asia. Tapi sebelum pasar jasa on-demand di Asia Tenggara bisa dipercanggih secara keseluruhan, para pemain di sektor ini harus bisa mengatasi masalah yang ada di Indonesia. InfrastrukturBagaimana sebuah penyedia jasa on-demand memastikan bahwa pelaku jasanya bisa menunaikan tugas tepat waktu di tempat yang memiliki kondisi lalu lintas yang sangat buruk? Beberapa orang mungkin berpendapat bahwa perusahaan seperti Go-Jek dan GrabBike ada di saat yang tepat untuk mengatasi masalah layanan on-demand. Alasannya adalah karena masing-masing perusahaan sudah memiliki back-end untuk mengarahkan pesanan ke supir ojek. Back-end yang sama sebenarnya juga bisa diterapkan ke penyedia layanan lainnya. Jika penyedia jasa tidak bisa melewati lalu lintas yang macet, Go-Jek atau GrabBike bisa mengantarkan mereka ke pelanggan (karena motor yang gesit bisa melewati kemacetan dengan mudah). Go-Jek sendiri sudah menawarkan beberapa layanan instan dan Nadiem Makarim selaku founder terlihat jelas ingin memperbesar lingkup pasar perusahaannya. Ada banyak masalah yang terjadi di Indonesia. Mulai dari kurangnya bisnis formal yang memiliki standar pelayanan, jam kerja yang tetap, dan tenaga kerja yang ahli adalah beberapa masalah besarnya. Beberapa minggu lalu, saya menggunakan YesBoss untuk mengantarkan dan memasang pintu di apartemen saya di Jakarta. Layanannya menghubungkan saya dengan "kontraktor independen" yang sebenarnya hanya seorang pria dan temannya yang mengaku sebagai tukang. Mereka tidak mengenakan seragam, bahkan tidak punya kartu nama, meminta pembayaran di muka, menghilang seharian, lebih parahnya meminta bayaran lebih, kemudian hilang lagi selama sehari (dengan alasan lalu lintas terlalu macet sehingga mereka tidak bisa datang). Pada akhirnya, tugasnya baru selesai setelah seminggu dan saya tidak tahu apakah saya ditipu atau tidak. Mungkin mereka menipu saya sedikit, tapi saya tinggal di Jakarta dan itu bukanlah hal yang jarang terjadi. Secara keseluruhan, saya memuji YesBoss karena masalah saya teratasi. Tapi pelanggan yang lebih rewel mungkin akan langsung mengamuk jika layanan yang buruk seperti itu terjadi. Masalah ini terjadi karena di Indonesia, jika Anda ingin sesuatu dengan harga yang murah, cara paling umum adalah menghubungi orang yang kenal dengan orang yang bisa melakukannya, dan itu merupakan sebuah proses yang tidak formal. Sulitnya mencari staf teknisKarl merasa bahwa ServisHero sudah mengatasi masalah kualitas berkat proses seleksi yang ketat dan juga fitur review yang ada di dalam aplikasinya. Tapi, di Indonesia, masalah barunya adalah merekrut. "Tantangan terbesar dalam menjalankan bisnis "Uber untuk… " di Asia Tenggara adalah kurangnya pengembang mobile lokal yang bisa mengembangkan dan meningkatkan — dan dengan cepat menyesuaikan — teknologi layanan Anda," katanya. Karena alasan itu, Karl dan ServisHero mencari staf teknis mereka dengan cara outsource dari San Francisco, yang mungkin merupakan langkah yang pintar. Tapi Anda mungkin juga berpendapat bahwa apapun yang ingin dia lakukan dengan proyek ServisHero di Indonesia, dia mungkin harus sering menunggu hingga 15 jam agar tim di Amerika ini mulai mengerjakannya. Karl menambahkan bahwa selain masalah SDM lokal, pengenalan dari pihak penyedia dan pemahaman umum terhadap aplikasi mobile juga masih terbilang baru di Indonesia. Selain itu, ia juga melihat fakta bahwa kondisi negara Indonesia yang merupakan negara kepulauan membuat konsistensi layanan seperti ini sangatlah sulit dijaga. Ini berarti perusahaan seperti Seekmi dan ServisHero perlu menginvestasikan sumber daya yang cukup besar untuk mengedukasi dan melatih penyedia jasa di Indonesia.
Kabar baiknya, Anda bisa melegenda dengan memenangkan pasar IndonesiaMembangun dan menjalankan platform on-demand seperti Seekmi atau ServisHero adalah sebuah langkah yang sangat disruptif di Meski begitu, jika dilihat secara keseluruhan, menurut McKinsey and Company, negara ini memegang peranan 40 persen dari pertumbuhan ASEAN di tahun 2030, dengan lebih dari 90 juta konsumen kelas menengah. Mereka yang berada di lapisan inilah yang membutuhkan layanan seperti mekanik, pembantu, dan tukang kebun. Karl mengklaim bahwa dia sangat tertarik dengan semua masalah di Jakarta. "Karena infrastruktur yang belum rapi, beberapa teknologi dasar bisa digunakan berbarengan dengan teknologi smartphone. Ini bisa berarti bahwa pemesanan jasa bisa dilakukan melalui SMS atau telepon dan juga aplikasi", katanya. Bagi Karl, tantangan seperti inilah yang menjadi sebuah kesempatan yang tidak terlihat. (Diterjemahkan oleh Yasser Paragian dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar Marks Karochin) The post Mengapa Indonesia adalah Pasar yang Sangat Sulit bagi Startup On-Demand appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bagaimana Bethesda Merencanakan Fallout Shelter dan Mendukungnya di Masa Depan Posted: 30 Jun 2015 12:43 AM PDT Bethesda meluncurkan game mobile perdana mereka, Fallout Shelter, beberapa minggu lalu bertepatan dengan konferensi pers E3. Game tersebut menuai kesuksesan besar bahkan hingga mencapai puncak peringkat aplikasi dengan penghasilan terbesar di Apple App Store, menggeser Clash of Clans dan Game of War: Fire Age, untuk beberapa saat. Kesuksesan besar Fallout Shelter merupakan hal yang tidak diduga-duga sebelumnya oleh Bethesda sendiri. Hal itu diungkapkan oleh Kepala Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Bethesda Pete Hines pada sebuah wawancara dengan GamesIndustry.biz baru-baru ini. Ia mengaku pencapaian yang diraih pada usaha perdana Bethesda memasuki platform mobile melebihi ekspektasi yang ada. ![]() Bos Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Bethesda Pete Hines pada saat konferensi pers di E3 “Kami hanya yakin bahwa Fallout Shelter akan berhasil, namun tidak tahu akan seberapa berhasil. Pada intinya, kami sangat senang dengan pencapaiannya sejauh ini.” ujarnya. Ia pun menambahkan, “Fallout Shelter tidak pernah diposisikan sebagai pesaing Clash of Clans, Game of War, atau Boom Beach. Kami ingin melakukan sesuatu hal yang berbeda,” Ketika disinggung mengenai timing perilisan Fallout Shelter yang disisipkan saat memamerkan Fallout 4, Pete mengaku bahwa hal itu memang telah direncanakan sebelumnya. Dengan membuatnya sebagai sisipan presentasi Fallout 4, para penggemar seri Fallout tetap dapat menikmati game yang mereka nanti-nantikan, serta mendapatkan tambahan game mobile yang bisa mereka mainkan sambil menunggu Fallout 4 rilis nanti. “Coba bayangkan apabila kami merilisnya tahun lalu [sebelum mengumumkan Fallout 4], mungkin kami akan dicerca penggemar karena bukan Fallout seperti ini yang ingin mereka mainkan, bukan?” imbuhnya. “Saya pikir apa yang kami lakukan adalah versi yang lebih bagus di antara semua skenario yang mungkin terjadi.” Pete mengakui bahwa suatu saat euforia terhadap Fallout Shelter akan memudar. Para pemain akan kehabisan objektif di dalam game dan minat terhadapnya akan perlahan-lahan menghilang. “Minat [terhadap Fallout Shelter] akan menurun,” ujarnya. Namun, ia mengungkapkan bahwa Bethesda akan mendukung Fallout Shelter dengan menambah konten, memasukkan ide-ide yang mereka punya, hingga mengimplementasikan hal-hal yang ingin mereka lakukan pada game tersebut. Apakah ini berarti akan ada fitur online multiplayer di Fallout Shelter? Kita lihat saja nanti. Sumber: GamesIndustry.biz The post Bagaimana Bethesda Merencanakan Fallout Shelter dan Mendukungnya di Masa Depan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Feeden Games Akan Merilis Torchlight Mobile Sebagai Game Free-to-Play Posted: 29 Jun 2015 11:42 PM PDT Hari ini terjawab sudah pertanyaan saya tentang game Torchlight Mobile yang sempat disinggung ketika E3 2015 kemarin. Seperti yang dijelaskan pada judul di atas, Feeden Games rupanya mempersiapkan spin-off dari RPG Torchlight tersebut sebagai game free-to-play untuk mobile. Kabar kemunculan Torchlight Mobile sebagai game freemium ini semakin jelas setelah dijabarkan Mark Schaefer selaku CEO Runic Games yang merupakan kreator dari serial Torchlight. Melalui forum di situs resmi Runic Games, Mark menjawab kekecewaan fan atas Torchlight Mobile yang dibuat ke dalam bentuk game free-to-play. Mark sendiri menekankan bahwa pembuatan Torchlight Mobile adalah ide murni dari Perfect World, selaku induk perusahaan yang menaungi Feeden Games dan Runic Games. Dari detail yang beredar setelah E3 2015 kemarin, Torchlight Mobile nampaknya tak akan berbeda jauh dengan puluhan judul hack and slash RPG yang ada di luar sana. Game ini akan menyediakan fitur microtransaction dan sistem stamina yang jelas menimbulkan reaksi keras dari para fan Torchlight orisinal. Untungnya kehadiran fitur yang dimiliki Torchlight Mobile menyelamatkan game ini dari lubang kekecewaan. Bila kamu pernah bermain Torchlight sebelumnya, kamu mungkin akan senang mendengar kabar hadirnya fitur memancing dan hewan peliharaan ke dalam Torchlight Mobile. Feeden Games sendiri telah mempersiapkan kelas karakter khusus untuk game ini, dunia dan cerita baru, serta skill tree dengan pilihan yang beragam. Sebagai pemain lama Torchlight, saya pribadi tidak begitu memusingkan langkah yang diambil Perfect World atas keberadaan Torchlight Mobile sebagai game free-to-play. Meskipun terlalu dini untuk mengatakan optimis (karena beta game ini saja belum dimulai). Saya harap Feeden Games berkiblat kepada Path of Exiles, di mana developer benar-benar melayani pemain dengan menghadirkan game hack and slash yang sangat seru, bukan asal memeras franchise Torchlight semata. Saat berita ini diturunkan, Torchlight Mobile masih belum memiliki tanggal rilis dan masa penayangan beta di Google Play Store atau Apple App Store. Bila kamu termasuk seperti saya yang penasaran dengan spin-off Torchlight ini, maka ada baiknya kamu untuk duduk manis dan tunggu perkembangan kabar berikutnya, hanya di Tech In Asia. The post Feeden Games Akan Merilis Torchlight Mobile Sebagai Game Free-to-Play appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Updated] Vainglory akan Meluncur ke Android Awal Bulan Juli Akhir Bulan Juni Posted: 29 Jun 2015 11:11 PM PDT Update – 30 Juni 2015 Kejutan! Ternyata Vainglory versi Android sudah bisa diunduh mulai hari ini! Perilisan ini lebih cepat dibandingkan jadwal yang mereka umumkan beberapa hari lalu. Saya sendiri telah memainkannya tanpa kendala menggunakan Android One. Kamu bisa segera menuju tautan di bawah untuk mengunduhnya di Google Play Store dengan cuma-cuma. Pastikan kamu memiliki ruang memori sekitar 2,2 GB untuk menampung game tersebut di perangkat kamu. Sampai bertemu di Halcyon Fold! Google Play Store Link: Vainglory, Gratis Artikel Asli – 26 Juni 2015 Setelah lama tersiar kabar bahwa Super Evil Megacorp akan memboyong Vainglory ke Android, akhirnya mereka mengumumkan secara resmi kapan rencana tersebut akan benar-benar menjadi kenyataan. Rencananya Vainglory versi Android akan tersedia di Google Play Store pada tanggal 2 Juli mendatang bersamaan dengan update versi 1.6 pada iOS. Super Evil Megacorp menyatakan bahwa Vainglory versi Android akan mendukung lebih dari 150 jenis perangkat Android. Berita ini tentunya merupakan kabar baik, mengingat jenis ponsel maupun tablet yang memakai sistem operasi Android jauh lebih beragam dibandingkan iOS. Dukungan terhadap ratusan jenis perangkat tersebut juga mengisyaratkan bahwa mereka benar-benar serius ingin membuat Vainglory sebagai game MOBA terbesar di platform mobile. Selain menghadirkan dukungan terhadap versi Android, Vainglory versi 1.6 nantinya juga akan menghadirkan berbagai perbaikan bug serta tambahan fitur dan konten. Hal baru yang dapat kamu temukan nanti di antaranya adalah kemampuan melihat level sesama pemain ketika mengantri masuk ke pertempuran, serta kehadiran hero baru bernama Rona the Berserker. Preview Vainglory – Game Mirip DotA yang Satu Ini Ternyata Keren Juga Super Evil Megacorp memberikan kesempatan bagi para pengguna Android untuk melakukan registrasi pada situsnya mulai hari ini. Kamu yang ikut mendaftar akan dapat mengakses hero Taka secara cuma-cuma tanpa harus mengumpulkan poin atau menebus IAP.
Sumber: Super Evil Megacorp The post [Updated] Vainglory akan Meluncur ke Android |
Kumpulan VC Paling Aktif di Indonesia Posted: 29 Jun 2015 10:12 PM PDT (Update 30 Juni 2015: Kami menambahkan Emtek Group, Convergence, Skystar Capital, Monk’s Hill Ventures, dan SB-ISAT ke dalam daftar; serta menarik Grupara Inc dari daftar.) Investor dengan cepat mulai memperlihatkan ketertarikannya pada Indonesia. Tapi sayangnya hanya sedikit investor yang benar-benar memutuskan untuk masuk ke pasar ini karena dianggap memiliki risiko tinggi. Abaikan saja semua berita dan statistik yang dirilis oleh komunitas investasi global mengenai potensi Indonesia. Satu hal yang ingin kami ketahui adalah: siapa yang hanya bisa berbicara, dan siapa yang benar-benar terjun ke Indonesia? Berikut adalah daftar investor paling aktif di pasar startup teknologi di Indonesia saat ini. East VenturesTahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri C, Seri D Besaran pendanaan: $100.000 – $21 juta (sekitar Rp1,3 miliar – Rp280 miliar) Dikepalai oleh Willson Cuaca, Batara Eto, Chandra Tjan, dan Taiga Matsuyama, East Ventures adalah VC yang menyediakan dana tahap awal dan berfokus pada startup web dan mobile konsumen di Indonesia dan Singapura. Portofolionya antara lain newsstand digital SCOOP, portal properti UrbanIndo, swalayan online RedMart, Tokopedia, dan Bilna. East Ventures juga merupakan investor awal Tech in Asia (baca halaman kode etika kami). Baru-baru ini EV baru saja meresmikan EV Hive, sebuah co-working space untuk umum dan startup portfolio mereka. CyberAgent VenturesTahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri D Besaran pendanaan: $120.000 – $10,7 juta (sekitar Rp1,6 miliar – Rp142 miliar) Dikepalai oleh Takahiro Suzuki dan Steven Vanada, CyberAgent Ventures adalah badan investasi dari perusahaan teknologi besar Jepang CyberAgent. CyberAgent Indonesia yang berbasis di Jakarta sudah berinvestasi di perusahaan solusi e-payment Coda, e-commerce perlengkapan bayi Bilna, perusahaan game Touchten Studios, e-commerce fashion VIP Plaza, dan marketplace online Tokopedia. Baru-baru ini CyberAgent Ventures mengumumkan bahwa pihaknya mendapat suntikan dana tambahan sebesar $50 juta (sekitar Rp66 miliar) untuk diinvestasikan di startup Asia Tenggara. Selain itu, mereka juga baru meresmikan sebuah co-working space baru di Jakarta. 500 StartupsTahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri C, Seri D Besaran pendanaan: $26.000 – $70 juta (sekitar Rp346 juta – Rp932 miliar) Disebut-sebut sebagai inkubator paling terkenal di dunia, 500 Startups adalah investor tahap awal dan juga akselerator asal Silicon Valley yang didirikan oleh alumni Google dan PayPal. VC ini berinvestasi terutama pada startup yang bergerak di bidang pencarian, sosial, dan platform mobile. Investment Manager 500 Startups di Indonesia adalah Kasper Zhou, dan sejauh ini sudah memiliki portfolio lokal antara lain Qraved dan Bukalapak. Emtek GroupTahapan pendanaan: – Besaran pendanaan: – PT. Elang Mahkota Teknologi atau disingkat EMTEK merupakan perusahaan yang menjadi induk dari sejumlah stasiun TV lokal, yaitu SCTV, Indosiar, dan O Channel. Selain bidang hiburan, EMTEK juga memiliki divisi di bidang infrastruktur dan teknologi. Tahun ini EMTEK bisa dibilang cukup aktif memberi investasi ke sejumlah startup lokal seperti Bukalapak, Bobobobo, Kudo, dan lainnya. Rebright PartnersTahapan pendanaan: Seed, Seri A Besaran pendanaan: $1 juta – $4 juta (sekitar Rp13 miliar – Rp53 miliar) Takeshi Ebihara menjalankan Rebright Partners dan berfokus pada startup internet dan mobile di enam negara besar di Asia Tenggara. Takeshi adalah seorang investor dan entrepreneur berpengalaman yang sudah pernah bekerja di Batavia Incubator, GMO Ventures Partners, dan The Fortune Institute. Di Indonesia, Rebright Partners sudah berinvestasi di situs dan aplikasi pemesanan restoran Qraved, situs pembanding produk keuangan Aturduit, e-commerce IndoTrading, dan perusahaan teknologi periklanan Adskom. IMJ Investment PartnersTahapan pendanaan: Seed, Seri A Besaran pendanaan: $150.000 – $2 juta (sekitar Rp1,7 miliar – Rp23 miliar) Yuji Horiguchi adalah CEO IMJ investment Partners, sedangkan di Indonesia sendiri dikepalai oleh General Manager Yasuhiro Seo. IMJ mulai berinvestasi di startup Jepang dan Amerika pada bulan Januari 2012. Sekarang, dengan hadir di Jakarta, perusahaan ini ingin menyediakan investasi, bantuan dalam pengembangan produk, dukungan internet, dan dukungan bisnis kepada startup internet, mobile, dan software yang ada di Indonesia. Portofolio IMJ di Indonesia antara lain Urbanindo, iMoney, perusahaan pemasaran sosial berbasis komunitas 8Villages, Bukalapak, dan layanan antar makanan online Klik-eat. Fenox Venture CapitalTahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B Besaran pendanaan: $500.000 – $10 juta (sekitar Rp6,6 miliar – Rp133 miliar) Perusahaan ini awalnya dimulai di Silicon Valley di tahun 2011 dan sejak saat itu mengembangkan diri sampai ke seluruh dunia. Fenox adalah advokat lean methodology yang membantu startup bisa berkembang dengan cepat, dan juga menghubungkan startup ke perusahaan-perusahaan di Silicon Valley dan Jepang untuk memberikan peluang kerja sama. Porofolio Fenox antara lain marketplace kendaraan Sidecar, social sharing widget ShareThis, perusahaan mobile untuk kesehatan Lark Technologies, dan dashboard organizer media sosial Bottlenose. Fenox juga berinvestasi di DLE (yang IPO pada bulan Maret 2014) dan Terra Motors di Jepang, sekaligus salah satu investor di Tech in Asia (baca halaman kode etika kami). Dulunya, Fenox bergabung dengan IMJ Partners (dengan nama IMJ Fenox) untuk investasi di Indonesia. Tapi keduanya akhirnya berpisah dan berdiri sendiri. Founder Eddy Lee di awal tahun ini sempat mengungkapkan ketertarikannya pada startup Indonesia kepada publik. ConvergenceTahapan pendanaan: Seed, Seri A Besaran pendanaan: $1 juta – $1,5 juta (sekitar Rp13 miliar – Rp20 miliar) Didirikan pada akhir tahun lalu, Convergence merupakan VC yang fokus memberikan pendanaan tahap awal pada startup di Indonesia. VC ini didirikan oleh Adrian Li and Donald Wihardja, dimana keduanya memiliki pengalaman membangun perusahaan teknologi. Convergence sendiri merupakan bagian dari Bakrie Group dan memiliki sekitar $25 juta (sekitar Rp333 miliar) untuk startup di Indonesia. Skystar CapitalTahapan pendanaan: Seed, Seri A Besaran pendanaan: $850.000 (sekitar Rp11 miliar) Skystar Capital merupakan VC lokal yang didirikan pada awal tahun lalu dengan fokus memberi pendanaan pada startup tahap awal dan sedang berkembang. VC ini menargetkan perusahaan internet yang bergerak pada bidang edukasi, mobile, keuangan, dan e-commerce. Beberapa startup lokal yang telah mendapat investasi dari Skystar Capital adalah Bridestory, Adskom, dan HijUp. GREE VenturesTahapan pendanaan: Seed, Seri A, Seri B, Seri D Besaran pendanaan: $800.000 – $50 juta (sekitar Rp106 miliar – Rp667 miliar) GREE Ventures adalah perusahaan VC asal Jepang yang dijalankan oleh Yusuke Amano, Tatsuo Tsutsumi, dan Naoki Aoyagi. Beberapa tahun belakangan ini GREE cukup tertarik melihat pasar Indonesia. Portfolionya di Indonesia antara lain marketplace Bukalapak, e-commerce fashion wanita Berrybenka, dan Urbanindo. Beberapa perusahaan dari GREE yang juga membuka layanannya di Indonesia antara lain e-commerce kosmetik asal Singapura Luxola dan situs pembanding harga PriceArea. Monk's Hill VenturesTahapan pendanaan: Seri A Besaran pendanaan: $2,5 juta (sekitar Rp33 miliar) Monk's Hill Ventures merupakan VC yang didirikan oleh Peng T. Ong, seorang entrepreneur yang berpengalaman mendirikan sejumlah perusahaan teknologi di Silicon Valley, Amerika Serikat. Walau belum banyak berinvestasi, sejumlah Partner dan Associate Monk's Hill Ventures cukup aktif di Indonesia. Perusahaan VC ini juga telah memiliki sebuah kantor di tanah air. SB-ISATTahapan pendanaan: Seri A Besaran pendanaan: – SB-ISAT merupakan VC hasil gabungan dari dua perusahaan telekomunikasi yaitu Softbank dan Indosat. Dengan dana $50 juta (sekitar Rp665 miliar) yang dimiliki, SB-ISAT fokus pada startup yang sedang berkembang di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Sejauh ini SB-ISAT telah berinvestasi di Dealoka dan Qerja. IdeosourceTahapan pendanaan: Seed, Seri A Besaran pendanaan: $1 juta (sekitar Rp13 miliar) Dikepalai oleh serial entrepreneur Andi S. Boediman, Soegianto Wiyono Sugialam, dan Edward Ismawan Chamdani, Ideosource menyediakan equity finance untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang didanainya. Portfolio Ideosource antara lain perusahaan promosi media digital Kark, e-commerce Pasar Minggu, Saqina, dan Ever, perusahaan loyalty tool Gimmie, platform streaming video online Kelir TV, dan Touchten. Mountain SEA VenturesTahapan pendanaan: Seed Besaran pendanaan: $15.000 (sekitar Rp200 juta) Mountain SEA Ventures merupakan bagian dari Investment Holding Group yang berpusat di Zurich, Swiss. Di Indonesia, Mountain SEA Ventures bekerjasama dengan Kejora membangun VC gabungan bernama Mountain Kejora Ventures yang memberi investasi pertama mereka ke Jualo, sebuah situs iklan baris. Selain memberi investasi, Mountain SEA Ventures juga ikut berpartisipasi pada program akselerator Ideabox. Beberapa startup lokal yang telah mendapat investasi dari VC ini adalah WeYAP, CekAja, Dealoka, dan Qerja. (Diperbarui oleh Ketut Krisna Wijaya dan diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar: memeburn) The post Kumpulan VC Paling Aktif di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Akhirnya Pokemon Akan Hadir di Perangkat Mobile dengan Pokemon Shuffle Mobile Posted: 29 Jun 2015 10:12 PM PDT Bagi kamu para penggemar seri Pokemon yang tidak memiliki perangkat handheld 3DS dan sejenisnya, ada kabar gembira. Pokemon akan hadir ke dalam perangkat mobile kamu tahun ini, dengan judul Pokemon Shuffle Mobile. Game ini adalah versi mobile dari Pokemon Shuffle yang terlebih dahulu tersedia di Nintendo 3DS. Pokemon Shuffle Mobile adalah sebuah game puzzle match-3 dengan sentuhan strategi. Layaknya game Pokemon biasa, di sini kamu akan bertarung dengan berbagai Pokemon dan berusaha menangkap mereka. Dalam bertarung inilah kemampuan kamu bermain puzzle akan menentukan hasilnya. Konsep dari gameplay Pokemon Shuffle Mobile kurang lebih sama dengan yang ada di Angry Birds Fight! dan Shaman Showdown, atau mungkin lebih tepatnya gabungan antara keduanya. Di sini kamu bisa menyusun tim yang terdiri dari berbagai Pokemon yang sudah kamu koleksi lalu menggunakan mereka untuk melawan Pokemon lain. Pokemon Shuffle Mobile akan tersedia secara gratis untuk perangkat iOS dan Android tahun ini. Bagi mereka yang bergantung kepada perangkat mobile untuk mendapatkan hiburan, tentunya kabar ini sangat menyenangkan. Semoga tidak lama lagi kita akan mengetahui kapan tepatnya Pokemon Shuffle Mobile akan diluncurkan.
The post Akhirnya Pokemon Akan Hadir di Perangkat Mobile dengan Pokemon Shuffle Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Daftar Rekomendasi Channel YouTube Islami di Bulan Ramadan Posted: 29 Jun 2015 09:52 PM PDT Perkembangan teknologi mempermudah berbagai aspek kehidupan, termasuk di dalamnya untuk mendapatkan siraman rohani. Bulan Ramadan identik dengan momentum untuk lebih banyak mempelajari agama Islam, dan kini Anda bisa menikmati siaran tausiah dan kajian agama tanpa terbatas ruang dan waktu melalui perangkat mobile seperti smartphone dan tablet. Kali ini saya merangkum daftar channel YouTube berisi kajian islami yang bisa menjadi medium pembantu pembelajaran agama Islam Anda khususnya di bulan Ramadan. Meskipun bertujuan untuk menyiarkan agama, tak jarang channel berikut menyajikan hiburan film pendek yang penuh makna namun tetap menghibur di kala waktu Anda berpuasa. Berikut ulasan channel YouTube untuk kajian islami. 1. Yufid TV
Channel Yufid TV merupakan bagian dari Yufid Network yang telah beroperasi sejak 2010. Sedangkan Yufid TV mulai aktif di YouTube sejak pertengahan 2014. Sejauh ini sudah terdapat lebih dari 1.000 video yang ada di dalam channel Yufid TV. Kategori yang terdapat di dalamnya pun beragam, mulai dari Tanya Jawab dengan Ustadz, Panduan Ibadah dalam film pendek yang menarik, dan lainnya. Setiap harinya channel ini mengunggah sekitar lima hingga delapan video untuk berbagai kategori. Khusus Ramadan kali ini, channel ini menyajikan video kajian ayat Al-Quran. Selain di YouTube, Yufid TV juga telah tersedia melalui aplikasi untuk perangkat Android dan iOS. 2. Ruziqa TV
Channel Ruziqa TV berasal dari Balikpapan. Tim di belakangnya mendokumentasikan berbagai kajian Islam di masjid-masjid di sekitar Balikpapan. Meski berada di daerah luar Jakarta, channel ini menyajikan lebih dari lima video per harinya. Secara keseluruhan, sudah terdapat lebih dari 300 video di dalamnya. Kategori video di dalamnya mayoritas adalah ceramah dari ustadz setempat. Berdasarkan laman situs Ruziqa TV, selain Balikpapan, rencananya channel ini akan menayangkan dokumentasi kajian agama Islam dari berbagai daerah di seluruh Kalimantan Timur dalam waktu dekat. 3. Rodja TV
Rodja TV merupakan bagian dari Rodja Radio yang terkenal menyiarkan ke seluruh Jabodetabek sejak 2008. Di channel Rodja TV sudah terdapat sekitar 300 video dengan kategori Dzikir dan Doa, Peduli Kemanusiaan, dan Ceramah dari banyak ustaz. Untuk Ramadan 2015, Rodja TV menggelar Program Ramadhan 1436 H yang berisikan konten video pendek yang sarat dengan pesan kemanusiaan dan bernuansa islami. 4. Diaries Vision
Islam Diaries menjadi lembaga kajian ilmu Islam sejak Januari 2011. Sedangkan channel DiariesVision baru dikukuhkan sejak 2014. Kategori konten video di DiariesVision lebih banyak mengarah pada isu remaja yang kekinian dan mengikuti perkembangan zaman. Selain itu, channel ini juga memberikan kategori khusus anak melalui DiariesKidz sejak awal 2015 lalu. Sudah terdapat sekitar 100 video di channel ini, dan setiap harinya terdapat sekitar dua hingga tiga video yang diunggah. 5. Want Production TV
Bila channel sejenis lebih banyak berisi video kajian ceramah dari para ustaz, di channel Want Production TV komposisi film pendek sarat makna disamakan dengan konten ceramah dari para ustaz. Dengan total sekitar 100 video, film pendek berjumlah sekitar 40 dengan berbagai judul yang menginspirasi. Kategori lain yang menarik adalah berbagai video bertema kegiatan sehari-hari. Untuk situs mereka sendiri, lebih banyak memberikan tips seputar bidang dokumentasi untuk berbagai event. 6. Yusuf Mansur Channel
Ustaz yang terkenal dengan logat Betawi ini memiliki misi Nyantren di YouTube melalui channel Yusuf Mansur Channel. Setiap harinya ada unggahan video tiap ayat Al-Quran berikut penjelasan di baliknya, yang masuk ke dalam kategori video One Day One Ayat Al-Quran. Selain itu, terdapat kategori video lainnya, seperti Bisnis Syariah, Doa, Risalah Hati, Sedekah, dan Rezeki. Channel yang sudah ada sejak tahun 2012 lalu ini sudah memiliki sekitar 100 video di dalamnya. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Daftar Rekomendasi Channel YouTube Islami di Bulan Ramadan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
“Duel Roda Dua”: GrabBike vs GoJek (INFOGRAFIS) Posted: 29 Jun 2015 08:55 PM PDT Masyarakat urban khususnya yang tinggal di Jakarta nampaknya sedikit bisa bernapas lega. Di tengah semrawutnya moda transportasi angkutan umum dan jalanan yang semakin tidak keruan dengan membanjirnya motor, muncul layanan pemesanan ojek Go-Jek dan GrabBike. Go-Jek boleh jadi merupakan yang pertama hadir di tanah air, namun GrabBike sebagai lengan bisnis GrabTaxi, yang tak lain merupakan startup dengan pendanaan terbanyak di Asia Tenggara, juga menawarkan layanan yang tak kalah baiknya. "Duel roda dua" ini kian memanas. Namun jelas bila persaingan ini bukanlah hal yang mudah, dan cukup sulit rasanya untuk menerka siapa pemenangnya. Kedua startup ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Di luar itu, kedua pendirinya merupakan lulusan Harvard Business School. Transportasi di Indonesia bukan hanya masalah serius yang harus segera dipecahkan, namun ini merupakan celah bisnis yang sangat besar di tanah air. Perusahaan taksi lokal Blue Bird sudah dikenal sebagai pemain yang dominan untuk masalah transportasi di Jakarta. Mereka berhasil melakukan IPO senilai $200 juta (sekitar Rp2,6 triliun) di Bursa Efek Indonesia. Bagaimanapun, dengan kondisi lalu lintas yang sangat "aduhai", kebanyakan warga ibu kota cenderung memilih motor sebagai moda transportasi paling efektif dan efisien. Berikut adalah sejumlah fakta terkait dua startup transportasi roda dua tersebut dalam infografis. (Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari; infografis oleh Andre Gunawan) The post "Duel Roda Dua": GrabBike vs GoJek (INFOGRAFIS) appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment