Ads

Tuesday, June 9, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


Review Blades of Brim – Penerus Subway Surfers yang Membuat Saya Ketagihan

Posted: 09 Jun 2015 07:32 PM PDT

Sudah berapa highscore kamu di Subway SurfersHighscore saya adalah tiga puluh jutaan. Buat kamu yang memiliki highscore amat tinggi dan merasa Subway Surfers sudah tidak menantang sekaligus basi, jangan beranjak dahulu dari artikel ini. Sebabmya, game yang saya bahas kali ini erat kaitannya dengan Subway Surfers dan saya jamin bisa membawa kamu ke atmosfer masa lampau saat kamu sedang ketagihan-ketagihannya bermain Subway Surfers.

Sewaktu saya pertama kali memainkan Subway Surfers, bisa dibilang saya sangat ketagihan. Ketika itu saya belum memiliki smartphone dan tidak memiliki tablet juga, alhasil iPad milik teman saya lah yang menjadi korban ketagihan saya dan dalam waktu berjam-jam saya bisa memainkan Subway Surfers nonstop! Wajar, saat itu endless runner masih tergolong belum terlalu mainstream sehingga berlari, mengumpulkan koin, dan melakukan upgrade power-up menjadi kegiatan grinding yang sama sekali tidak membosankan.

Namun, seiring berjalannya waktu, Subway Surfers terasa membosankan karena tidak memiliki perubahan gameplay yang signifikan. Game yang masih ada di iPhone saya hingga sekarang ini hanya menyajikan update berupa perubahan tema lingkungan saja. Untungnya, Blades of Brim yang bisa dibilang merupakan penerus dari Subway Surfers, (karena diciptakan oleh kreator yang sama) menyajikan pengalaman bermain yang luar biasa.

Yang Penting Hajar Musuh, Bukan Berlari Sejauh-Jauhnya

Blades of Brim | Screenshot 1

Blades of Brim pada dasarnya adalah sebuah game endless runner yang mengajak kamu untuk terus berlari tanpa henti sambil menghindari rintangan-rintangan di sepanjang lintasan. Seperti itu saja? Tentu tidak, jika iya saya akan segera memberi nilai nol pada game ini. Yang membuat Blades of Brim menarik adalah skor yang kamu peroleh bukan berdasarkan pada sejauh mana kamu bisa berlari,melainkan dari seberapa banyak monster yang kamu bunuh. Tunggu, mengapa kita harus membunuh monster?

Diceritakan kamu adalah seorang kesatria sebuah negeri bernama Brim yang harus kamu bebaskan dari jajahan penyihir jahat Moku, yang mana anak buahnya berserakan hampir diseluruh negeri. Jalan cerita yang kurang berbobot, tetapi bukan jadi masalah karena gameplay yang akan kamu nikmati adalah sebaliknya, sangat berbobot.

Untuk membunuh monster, kamu harus melakukan swipe pada layar ke arah monster yang menghalangi lintasan lari kamu. Variasi monster yang kamu temukan di sini sangatlah banyak, ada yang dipukul sekali langsung mati, ada yang harus dipukul beberapa kali, monster yang dapat terbang, monster penyihir yang dapat melakukan spawn monster lain, dan parahnya ada pula yang bisa memukul kamu hingga langsung mati.

Blades of Brim | Screenshot 2

Kembali lagi ke sistem skor, sistem skor yang hanya mengacu pada jumlah monster yang dibunuh sangat berpengaruh terhadap gaya bermain saya. Biasanya saya akan selalu fokus untuk menghindari rintangan di endless runner lain, namun di Blades of Brim saya harus membagi fokus saya untuk menghindari dan sekaligus menghajar monster-monster tersebut.

Monster-monster akan bertebaran sangat banyak di sepanjang linstasan lari, sehingga mau tidak mau melakukan beberapa combo panjang sangat sering saya lancarkan di Blades of Brim. Bukannya merasa melelahkan, justru combo panjang tadi membuat saya sangat menikmati gameplay yang disediakan dan perjuangan kita dalam membasmi para monster semakin terasa heroik.

Lintasan Lari yang Membuat Kamu Wajib Selalu Fokus

Blades of Brim | Screenshot 3

Menariknya lagi, lintasan lari kamu bisa bervariasi jumlahnya. Biasanya di endless runner lain hanya disediakan tiga buah lintasan lari yaitu kiri, tengah, dan kanan. Namun di Blades of Brim terkadang terdapat jalur lari akan berubah menjadi empat atau lima lintasan lari. Perluasan sekaligus penyempitan lintasan lari tersebut memberikan kamu tantangan tersendiri yang membuat kamu harus lebih fokus dalam memperhatikan jalan di depan.

Kontrol berlari di Blades of Brim pun tidak sebatas berlari di atas tanah saja, namun terkadang kamu juga bisa terbang dengan cara mengambil power-up berupa sayap. Bahkan kamu juga dapat berlari di tembok mirip dengan apa yang mbak Lara Croft lakukan di Lara Croft: Relic Run. Selain membuat jantung berdebar-debar, berlari di tembok juga memberikan kamu bonus skor yang tidak sedikit.

Sistem Energi yang Memuaskan, Presentasi yang Sedikit Mengecewakan

Tidak terdapat energi di Blades of Brim menjadikan saya bisa dengan aktif selalu bermain Blades of Brim. Saya hitung sendiri, saya bisa menghabiskan waktu empat puluh menit untuk memegang layar smartphone saya hanya untuk memainkan Blades of Brim nonstop. Sebuah pencapaian yang luar biasa untuk game endless runner di tahun 2015 ini yang bisa membuat saya bermain cukup lama.

Blades of Brim | Screenshot 4

Desain lingkungan yang disediakan di Blades of Brim pun juga sangat bervariasi. Kamu bisa menjumpai lingkungan dengan penuh daun hijau, penuh es, atau dunia yang suram bagaikan neraka. Memang jumlah lingkungan yang disediakan masih kalah banyak dibandingkan Spider-Man: Unlimited, namun saya sendiri sudah puas dengan banyaknya jumlah desain lingkungan yang disediakan.

Yang membuat saya sedikit bingung adalah kualitas presentasi yang dimiliki Blades of Brim sangat mirip dengan kualitas presentasi yang dimiliki Subway Surfers. Saya bingung mengapa sang developer tidak membawa perubahan signifikan. Bahkan saya merasa tidak ada peningkatan polesan sama sekali di Blades of Brim ini.

Ketajaman, efek-efek, atau animasinya bisa jadi memakai engine Subway Surfers yang sudah usang. Entah ini sebuah kabar baik atau buruk, baiknya adalah banyak perangkat lawas tetap bisa memainkan Blades of Brim secara lancar. Buruknya tentu saja Blades of Brim akan dianggap memiliki grafis yang sangat buruk dalam waktu yang tidak lama lagi seiring perkembangan teknologi grafis.

Blades of Brim | Screenshot 5

Dari segi suara, Blades of Brim juga membawa beberapa aset yang sudah pernah saya dengar di Subway Surfers sehingga makin membangkitkan aroma nostalgia. Contohnya adalah saat kamu tersandung, mengambil koin, atau saat membuka kotak harta.

Sayangnya, musik latar yang mengiringi petualangan berlari kamu di Blades of Brim masih tidak sefenomenal yang dimiliki Subway Surfers. Sampai sekarang pun musik latar Subway Surfers masih terngiang-ngiang di kepala saya. Empat tahun mendatang, saya tidak yakin akan hafal musik latar dari Blades of Brim saking kurang menonjolnya.

IAP Mahal Namun Tidak Mengikat

Kamu bisa mendapatkan Blades of Brim secara gratis di App Store iOS. Bagi kamu para pecinta Android, tarik nafas kamu dalam-dalam sebab sampai sekarang masih belum ada kabar kapan Blades of Brim akan muncul di perangkat robot hijau kesayanganmu.

Sama seperti Subway Surfers, IAP yang ada di Blades of Brim bagi saya termasuk mahal, namun jauh dari kata mengikat. Sebagai informasi, dengan harga Rp59.000 kamu bisa membeli 265 Essence yang dapat ditukarkan dengan peti yang berisi random equipment berlabel Epic (paling berharga). Namun untungnya, kamu bisa mendapatkan 200-an Essence dalam waktu kurang dari lima jam bermain.

Kesimpulan

Blades of Brim jelas membawa kembali aroma ketagihan saat saya menjajal Subway Surfers beberapa tahun silam. Endless runner dengan sistem skor menghajar musuh memang terkesan bukan perubahan yang besar, namun dampaknya sangat berpengaruh sekali terhadap gaya bermain kita yang sudah terlanjur bosan dengan endless runner standar. Hal yang kurang memuaskan bagi saya adalah dari segi presentasi, namun itu bukanlah masalah karena kelemahan tersebut sudah ditutupi dengan gameplay yang memuaskan.

 

The post Review Blades of Brim – Penerus Subway Surfers yang Membuat Saya Ketagihan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

MAPeMall Bersiap Ramaikan Perang E-commerce di Indonesia

Posted: 09 Jun 2015 07:00 PM PDT

Sementara Lazada masih terus mendominasi ranah ritel online di Indonesia, dan MatahariMall milik Lippo Group masih belum juga diluncurkan, satu lagi pemain baru tampaknya juga akan segara muncul untuk meramaikan perang e-commerce di Indonesia.

Mitra Adiperkasa (MAP) merupakan perusahaan ritel di Indonesia yang memiliki beragam bisnis seperti department store, merek fashion, peralatan olahraga, merek makanan dan minuman, supermarket, dan produk gaya hidup. MAP memiliki sekitar 1.800 gerai ritel, yang menyediakan 150 merek di lebih dari 60 kota di seluruh Indonesia. Perusahaan tersebut kini mempekerjakan sekitar 23.000 orang. MAP juga merupakan pemegang waralaba merek global terkenal seperti Starbucks, Zara, Barbie, dan Adidas.

MAPeMall adalah situs e-commerce milik MAP yang rencananya akan diluncurkan pada awal Agustus mendatang. Situs ini jelas akan bersaing secara sengit dengan raksasa e-commerce lainnya di Indonesia.

“Sebenarnya, strategi kami berbeda dari mereka karena eksklusivitas merek kami,” jelas Head of E-commerce Marketing MAPeMall, Jasmina Dewi Nashya. “Kami akan membuat pengalaman belanja di MAPeMall benar-benar unik, dan kami juga akan mempublikasikan konten inspiratif yang akan membuat pengunjung mendapatkan nilai lebih dari situs ini. […] Juga, saya pikir target pelanggan kami lebih menyasar segmen menengah ke atas, sedangkan situs-situs lain lebih menargetkan segmen mayoritas.”

Klien besar kedua aCommerce di Indonesia

Saat ini, MAPeMall memiliki sekitar 40 karyawan, tidak termasuk staf outsourcing dari digital agensi seperti Mirum (sebelumnya XM Gravity) dan layanan pembuat platform e-commerce Magento. Jasmina juga menegaskan bahwa MAPeMall telah bermitra dengan aCommerce untuk urusan logistik, serta penyedia layanan sejenis Agility. Menurut Jasmina, kantor operasi MAPeMall bahkan akan segera pindah ke gedung yang sama dengan aCommerce untuk memperlancar eksekusi.

Informasi ini menarik karena aCommerce juga merupakan penyedia layanan logistik utama untuk MatahariMall. Dengan menjadi penyedia layanan logistik bagi kedua pemain yang saling bersaing tersebut, aCommerce harus memastikan kedua belah pihak bahwa ada "tembok pemisah" untuk mencegah konflik kepentingan. Jika semua berjalan dengan baik, CEO aCommerce Group Paul Srivorakul dan CEO aCommerce Indonesia Adrian Suherman berada dalam posisi yang baik untuk menguasai pasar di Jakarta, tidak peduli siapa yang akan memenangkan perang e-commerce nanti.

Memperkuat konten eksklusif

Jasmina mengatakan bahwa MAPeMall berencana mengintegrasikan empat kategori utama: fashion, olahraga, travel, dan anak-anak. Menurutnya, fashion dan travel akan menjadi dua sumber penarik traffic terbesar di situs ini, dan penyebaran penuh MAPeMall akan berlangsung dalam beberapa fase terpisah.

“Di tahap awal kami akan memiliki sekitar 50 merek, termasuk Lacoste, Nautica, Marks & Spencer, New Look, Samsonite, Converse, Adidas, Dr. Martin, dan banyak lagi,” kata Jasmina. “Semua merek fashion dan travel [dalam portofolio kami] akan eksklusif untuk MAPeMall.”

Menurut Jasmina, tahap kedua MAPeMall akan mengintegrasikan merek seperti Pull & Bear, Bershka, dan Zara, tapi ia mengakui bahwa MAPeMall masih bernegosiasi dengan Inditex, perusahaan induk dari ketiga merek tersebut.

Selain itu, Jasmina mengatakan bahwa MAPeMall ingin menarik pelanggan melalui konten orisinal. “Kami tidak ingin terlalu hard-selling pada pelanggan, melainkan ingin meningkatkan ketertarikan pada [produk] gaya hidup,” jelas Jasmina. “Kami berencana bekerjasama dengan fashion blogger, figur yang berpengaruh, dan pihak lainnya […] pemasaran digital dan media sosial juga akan menjadi kunci penting bagi kami.”

Karena Jasmina mengklaim bahwa MAPeMall akan diarahkan pada produk gaya hidup, wajar untuk mempertanyakan apakah situs ini nanti akan bersaing secara langsung dengan situs seperti Bobobobo atau Zalora. Terkait ini, Jasmina mengatakan, “semacam itu, tetapi tidak sepenuhnya” karena ia percaya sebagian traffic MAPeMall akan datang dari pembeli yang sudah berburu merek tertentu yang berada di bawah payung MAP. MAPeMall juga berharap mewadahi merek eksternal yang ingin membuka toko online pada platform mereka. Jasmina mengatakan fitur ini akan disebut "toko di dalam toko". Namun, fitur tersebut baru akan diimplementasikan pada tahap lanjutan.

Ikuti tren O2O

Tampaknya MAPeMall juga menerapkan metode online-to-offline (O2O). Ini berarti konsumen yang membeli secara online bisa mengambil barang mereka di salah satu department store milik MAP yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam hal ini, strategi MAPeMall identik dengan MatahariMall, tapi tidak dengan Lazada. Jasmina mengatakan bahwa fitur tersebut akan diluncurkan pada fase kedua MAPeMall, yakni setelah situs mendapat validasi.

Jasmina memutuskan untuk tidak mengungkap jumlah investasi yang dimiliki MAPeMall ke publik. Bagaimanapun, jumlahnya relatif jauh lebih kecil dibanding dana yang dimiliki Lazada, apalagi dibanding dana besar milik MatahariMall (Catatan: Masalah pendanaan e-commerce di Indonesia adalah topik yang kontroversial. Kami menyarankan Anda membaca artikel ini untuk mempelajari lebih lanjut).

Baca juga: Inilah strategi MatahariMall untuk mengalahkan Rocket Internet di Indonesia

Jasmina mengatakan bahwa MAPeMall saat ini menyediakan sekitar 5.000 SKU, namun jumlah itu akan “meningkat drastis” setelah situs terbuka untuk masyarakat umum nanti. “Pada pertengahan Juli, situs ini akan beroperasi hanya untuk karyawan internal guna menguji infrastruktur,” jelas Jasmina. “Kemudian, ketika semuanya berjalan baik, kami akan membukanya untuk semua pelanggan pada awal Agustus.”

(Diterjemahkan oleh Lina Noviandari dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post MAPeMall Bersiap Ramaikan Perang E-commerce di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

10 Game Android Gratis yang Bisa Kamu Mainkan Secara Offline (Part III)

Posted: 09 Jun 2015 09:30 AM PDT

Saya bisa membayangkan betapa pedihnya perasaan kamu di saat ingin bermain game ternyata sisa kuota internet kamu tidak mencukupi untuk kebutuhan game mobile yang belakangan semakin membutuhkan sambungan internet secara konstan.

Tak jarang dalam mengulas sebuah game saya juga sering menjumpai pertanyaan yang sama dari para pembaca, apakah game tersebut harus online atau tidak. Sehingga saya rasa inilah saat yang tepat untuk menghadirkan daftar kumpulan game offline kembali kepada para pembaca Tech In Asia. Jadi inilah dia, sepuluh game Android yang bisa kamu mainkan secara offline edisi tahun 2015. Enjoy!


Slayin

Slayin | screenshot

Slayin adalah game yang memiliki kemiripan gameplay dengan action RPG minimalis berjudul Drancia. Entah apakah developer PixelLicker terinspirasi dengan Drancia atau tidak, yang jelas keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan yang membuat Slayin maupun Drancia bisa dengan mudah dibedakan. Untuk urusan polesan grafis dan presentasi permainan, jelas Slayin lah yang paling menarik untuk diunggulkan.

Sama seperti Drancia, di sini kamu dibawa ke dalam aksi pertarungan dengan leveling karakter ala RPG yang sangat sederhana. Di sini kamu hanya perlu mondar-mandir ke kiri dan ke kanan untuk melibas semua musuh dengan ujung pedangmu atau serangan sihir, tergantung dari karakter yang kamu pilih. Seiring makin tinggi level permainan kamu, lawan yang dihadapi  juga akan menjadi semakin sulit dan bos yang kamu lawan juga semakin beraneka ragam bentuknya. Mulai dari minotaur, harpy, naga, bahkan dewa kematian itu sendiri.


Swinging Stupendo

Swinging Stupendo | screenshot

Swinging Stupendo merupakan satu dari sekian banyak game arcade sederhana yang terlahir mengikuti jejak Flappy Bird sebagai game sulit yang digemari banyak orang. Dalam game ini, kamu bermain sebagai pria flamboyan yang digambarkan bak seorang binaragawan sirkus di abad ke-17. Tujuanmu berayun dalam game ini adalah mencapai rekor jarak terjauh kamu sebelum tersengat kumparan listrik yang membuatmu harus berayun kembali dari awal.

Yep, sama seperti game arcade yang mengandalkan refleksi jari lainnya, permainan Swinging Stupendo bisa dibilang sangat simpel dan lumayan adiktif. Saya yakin kamu akan betah menjalani permainan Swinging Stupendo yang sulit, kemudian memamerkan seberapa jauh skor yang telah kamu peroleh ke hadapan teman-teman sebayamu.

Swinging Stupendo – Sensasi Berayun Ala Permainan Flappy Bird Yang Bikin Geregetan


Crossy Road

Crossy Road | screenshot

Membuat daftar game offline rasanya belum lengkap seandainya saya tidak menyertakan game buatan Hipster Whale yang begitu fenomenal ini. Bagaimana tidak? Dengan gameplay yang sangat simpel, ditambah banyaknya jumlah variasi karakter berikut bermacam efek yang mereka hasilkan membuat game ini begitu menggoda untuk kamu pasang meskipun kamu mungkin sekarang sudah jarang sekali aktif bermain Crossy Road seperti dulu (sayang bila karakter yang sudah susah payah kita kumpulkan kemudian dihapus).

Hal yang membuat Crossy Road begitu menarik adalah kesederhanaan gameplay serta kemurahan hati Hipster Whale dalam memberikan semua konten game ini kepada para pemain tanpa perlu membayar sepeserpun. Imbasnya, bila kamu bermain secara offline, kamu tidak bisa mendapatkan bonus koin yang bisa kamu peroleh dengan menyaksikan video iklan. Walaupun begitu, kita tetap bisa bermain dan berjuang memecahkan rekor terbaik kita baik itu dengan maupun tanpa sambungan internet sama sekali.

Review Crossy Road – Lihat Akibatnya Kalau Menyeberang Jalan Sembarangan!


Ambition of the Slimes

Ambition of the Slime | screenshot

Buat kamu yang ingin melatih kemampuanmu berstrategi dalam sebuah permainan turn-based RPG secara offlinemaka game ini merupakan salah satu rekomendasi saya buat kamu. Ambition of the Slimes sendiri mengisahkan ambisi kaum slime untuk menjadi monster paling berbahaya setelah bosan selalu menjadi yang teraniaya di setiap game bertema fantasi.

Jika kamu pernah memainkan RPG strategi seperti Final Fantasy Tactics, Tactics Ogre, Fire Emblem, dan lain-lain, saya yakin kamu sudah tidak asing lagi saat menjumpai pertempuran Ambition of the Slimes yang ditampilkan secara isometris. Berbeda dengan game yang saya sebutkan tadi, di sini kamu perlu berstrategi untuk mengambil alih pasukan musuh dengan cara merampas tubuh mereka lewat kemampuan pasukan lendir (slime) kamu. Menarik bukan?

Ambition Of The Slimes – Ketika Monster Jeli Sudah Bosan Menjadi Selalu Yang Terkalahkan


Bonbon Cakery

Bonbon Cakery | screenshot

Mengatur sebuah toko kue dengan grafis pixelated yang menjadi ciri khas setiap game keluaran Kairosoft merupakan hal yang sayang untuk kamu lewatkan, apalagi kita juga bisa melanjutkan progres permainannya secara offline. Sama seperti game simulasi bisnis Kairosoft lainnya, di Bonbon Cakery Kairosoft masih memberi gameplay simulasi yang lumayan kompleks, tanpa membuatmu terintimidasi dengan statistik dan infografis penjualan yang membingungkan.

Hal utama yang menjadikan permainan Bonbon Cakery terasa begitu menarik adalah kemampuan kita dalam membuat kue terlezat yang pernah ada. Di sini kamu diberikan pilihan untuk bereksperimen dengan beberapa pilihan bahan baku yang disediakan, lalu mengkombinasikannya agar menjadi kue yang pas dari segi tekstur, aroma, dan rasa. Cocok sekali untuk kamu mainkan menjelang bulan puasa.

Mari Ciptakan Kue Paling Lezat Sejagat Di Game Terbaru Kairosoft, Bonbon Cakery


Ghost Battle 2

Ghost Battle 2 | screenshot 1

Game line defense buatan developer lokal satu ini menyajikan gameplay yang biasa, namun dengan tema hantu Indonesia yang membuatmu geleng-geleng kepala. Sesuai judulnya, Ghost Battle 2 membawamu ke dalam konflik pertempuran para hantu lokal melawan hantu dari negara lain.  Untuk plot permainannya sendiri, di Ghost Battle 2 kamu bertugas menjaga pohon keramat yang sedang menjadi incaran para hantu dan monster luar negeri. Satu-satunya cara untuk menghentikan invasi hantu tadi adalah menghancurkan kastil musuh yang terletak di ujung kanan level, dan jika kamu sukses, maka permainan berlanjut menuju level berikutnya.

Dengan penampilan dari sederet hantu lokal seperti pocong, suster ngesot, tuyul, dan lainnya, Ghost Battle 2 menjadi pilihanmu untuk game line defense yang bisa kamu mainkan seacara offline, di saat game sejenisnya mengharuskanmu online agar bisa memainkannya.

Impresi Ghost Battle 2 – Bantu Hantu Lokal Mengalahkan Invasi Hantu Luar Negeri di Game Line Defense Ini


Lara Croft Relic Run

Lara Croft Relic Run | screenshot 1

Yup, spinoff dari Tomb Raider yang merupakan kandidat game endless run terbaik di tahun 2015 ini bisa juga kamu mainkan secara offline. Apa yang membuat Lara Croft: Relic Run begitu menarik adalah presentasi permainannya yang sangat terpoles dengan baik. Selain menghadapi susunan level yang terus menantang refleks jarimu dalam bermain, game ini juga dilengkapi berbagai animasi dan variasi gameplay yang tak hanya mengandalkan proses berlari saja. Kamu juga akan menembaki musuh, mengendarai motor, berseluncur di reruntuhan gua, menyusuri bukit curam dengan tali, dan lain-lain.

Dengan bermain secara offline, kamu memang akan melewatkan fitur sosial seperti berkirim kutukan dengan pemain lain yang terhubung akun pertemanan Facebook milikmu. Walau demikian, sebagian besar porsi petualangan Lara Croft untungnya tetap masih bisa kamu nikmati tanpa perlu tersambung dengan internet, sehingga cukup membantu dalam menghemat kuota internet yang kamu miliki.

Review Lara Croft: Relic Run – Bukti Bahwa Spin-Off Tomb Raider Berpadu Aksi Temple Run Bukanlah Ide Buruk


Pixel Dungeon

Pixel Dungeon | screenshot

Nah, ini dia satu-satunya game Android yang wajib hukumnya untuk masuk ke dalam daftar game offline pilihan saya. RPG roguelike klasik ini merupakan pengembangan engine game open source yang dikerjakan programmer tunggal Watabou dan terinspirasi game klasik seperti BrogueMenariknya lagi, ada banyak sekali variasi Pixel Dungeon yang bisa kamu mainkan secara offline di luar sana. Mulai dari Pixel Dungeon Shattered, Loot Dungeon, Pixel Dungeon Remix, dan Easy Pixel Dungeon yang sedikit lebih mudah untuk kita mainkan.

Secara garis besar, permainan di setiap seri Pixel Dungeon sebenarnya semuanya sama, hanya dibedakan dengan tampilan karakter dan visual dungeon yang cukup variatif.  Labirin yang ada di sini diacak oleh komputer untuk menampung semangatmu  dalam menjelajahi setiap senti lantai dungeon yang disediakan.

Tidak ada jalan cerita ataupun cutscene menarik yang melatarbelakangi alasanmu menuruni dungeon tersebut. Yang ada hanyalah kamu akan belajar banyak dari "kematian" karaktermu sebelumnya dan mengulangi petualangan lagi guna menjawab rasa penasaran sejauh mana kamu bisa bertahan melalui lantai dungeon yang semakin berbahaya ini.

Review Shattered Pixel Dungeon – Perombakan Kecil Dari Pixel Dungeon Untuk Membuatmu Mati Berulang-Ulang Minggu Ini


Magic Touch Wizard For Hire

Magic Touch | screenshot

Bila kamu menyukai aktivitas menggambar, sulit rasanya saya untuk tidak merekomendasikan Magic Touch Wizard For Hire sebagai game sekaligus pelatih jarimu agar mahir menggambar secara cepat. Seperti ulasan saya sebelumnya, game ini menempatkan kamu (dan juga jarimu) sebagai penjaga benteng yang diserbu pasukan robot dari langit. Untuk menggagalkan upaya mereka, kamu harus menggambar motif yang diperlihatkan di layar, agar balon yang mendaratkan mereka pecah dan membuatnya jatuh berdebam ke tanah.

Tak hanya itu saja, kamu bahkan bisa menggambar beberapa motif sihir keren yang akan membantumu menghalau kedatangan mereka. Mulai dari sambaran petir, dinding api, penghenti waktu, dan lain sebagainya.

Review Magic Touch: Wizard For Hire – Simsalabim Gambar Apa … Plop! Plop! Plop!


Semua Game Rilisan Ketchapp

Ketchapp game | screenshot

Setidaknya untuk saat ini, Kethcapp bisa dibilang merupakan rajanya penerbit game offline. Mengapa demikian? Karena penerbit satu ini selalu saja merilis game puzzle dan arcade sederhana di setiap bulannya. Ada banyak sekali game keluaran Ketchapp yang akan memakan ruang daftar ini bila saya menyebutkan semuanya satu-satu. Mulai dari Skyward yang membuatmu ingat desain level Monument Valley, ZigZag, Jelly Jump, hingga Dont Touch the Spikes yang sulit bukan main, dan masih banyak lagi lainnya.

Meskipun terkadang kualitas dari game yang mereka publikasikan cenderung naik turun, setidaknya konsistensi Ketchapp dalam merilis game offline patut untuk saya apresiasikan ke dalam daftar yang saya buat. Wajar rasanya bila tahun ini menyebut game offline, saya selalu teringat dengan penerbit game satu ini dan mengecek game apalagi yang mereka keluarkan untuk bulan ini.

The post 10 Game Android Gratis yang Bisa Kamu Mainkan Secara Offline (Part III) appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 9 Juni 2015

Posted: 09 Jun 2015 06:20 AM PDT

Sonic Dash Catat 100 Juta Unduhan Dalam 2 Tahun Perjalanannya

Sonic-Dash-Android mini | Infografis

Arya W. Wibowo – Melalui sebuah gambar yang mereka rilis, SEGA mengumumkan bahwa Sonic Dash telah berhasil mencapai 100 juta unduhan di berbagai platform. Game mobile endless runner yang rilis dua tahun lalu ini juga mencatat rata-rata pemain aktif bulanan sebanyak 14 juta. Mau tahu fakta-fakta mengenai Sonic Dash yang disandingkan dengan berbagai fakta dunia? Klik gambar di samping untuk memperbesarnya.

Review Sonic Dash – Bagaimana Aksi Sonic Dalam Game Endless Runner?


Hearthstone Memberi Sinyal Tentang Mode Baru Melalui Akun Twitter Mereka

Arya W. Wibowo – Tadi malam melalui akun Twitter Hearthstone mengeluarkan animasi teaser yang menampilkan sebuah pilihan menu baru. Menu baru ini sepertinya akan hadir bersama update New Heroes yang waktu rilisnya belum diumumkan. Apa nama di balik menu baru tersebut juga masih belum diketahui. Wah, membuat penasaran saja Blizzard ini.


Salah Satu Game Termahal di iOS, Sid Meier’s Starships, Mendapatkan Diskon Besar

Iqbal Kurniawan - Apakah kamu pernah ingin memainkan game Sid Meier’s Starships, namun gentar dengan banderol sekitar Rp200.000? Ini bisa jadi kabar baik untukmu. Tanpa pemberitahuan sama sekali, penerbit game 2K menurunkan harga game tersebut di Apple App Store menjadi Rp99.000 saja. Ini berarti Sid Meier’s Starships mendapatkan potongan harga sekitar 50%! Tidak dijelaskan sampai kapan promosi ini berlangsung, jadi sebaiknya manfaatkan penawaran harga spesial ini secepatnya!

iPad Akan Kedatangan Game Strategi Berjudul Sid Meier's Starships


SimCity BuildIt di Platform Mobile Adalah Game SimCity Terbesar yang Pernah Ada

Iqbal Kurniawan – Melalui wawancara eksklusif yang dilakukan GamesBeat, salah satu bos EA Mobile, Jason Willig, menyebutkan bahwa SimCity BuildIt di platform mobile merupakan game SimCity terbesar yang pernah ada. Game tersebut mampu menjaring hampir 40 juta pemain aktif di seluruh dunia hanya dalam waktu enam bulan sejak dirilis.

Ia menyebutkan bahwa kesuksesan itu berasal dari perencanaan game yang fokus pada platform mobile alih-alih membuat porting dari versi di PC. “Rata-rata pemain menghabiskan 40 menit per hari bermain SimCity BuildIt, dengan jumlah sesi permainan yang bisa mencapai lima atau enam kali setiap harinya,” ujar Willig.

Preview SimCity BuildIt – Seperti Real Racing 3 … Lo???

Sumber: GamesBeat


Petualanganmu Sebagai “Big Boss” Snake Dalam Metal Gear Solid V: The Phantom Pain Akan Dibantu Buku Panduan Resmi Buatan Konami

Phantom Pain | screenshot

Risky Maulana – Panduan dalam buku ini meliputi cara menyelesaikan seluruh misi sampingan serta misi utama Phantom Pain, tip mengatur Motherbase, sinopsis dengan jaminan cerita bebas spoiler, dan lain sebagainya. Bagi pembeli edisi kolektor, Konami juga telah menyiapkan cetakan khusus dengan litografi buatan Yoji Ishikawa, art gallery, serta sampul hardcover dengan bonus konten rahasia lainnya. Berminat untuk membelinya? Kamu bisa mengunjungi tautan berikut untuk melihat detail lebih lanjut.

Situs Web: Amazob Regular Guide & Collector’s Edition


Hardboiled Kini Sedang Didiskon Seharga Rp13000 Saja

Hardboiled | screenshot

Risky Maulana – Ya, game dengan genre RPG yang tampilannya membuat saya teringat Fallout 2 ini sekarang sedang memperoleh potongan harga dari Rp25000 menjadi hanya Rp13000 saja. Tentunya ini adalah kesempatan yang cukup menarik, karena kamu bisa membeli Hardboiled dengan harga yang cukup terjangkau. Sekaligus membantu sang developer GameDev Team agar bisa mengembangkan sekuel Hardboiled yang lebih oke lagi. Sebelum membeli, ada baiknya kamu juga membaca impresi saya ketika menjajal game ini di bulan Mei kemarin.

Hardboiled – RPG Turn-Based Yang Terinspirasi Fallout 1 Dan 2


Game Rhythm Yang Surealis Ini Segera Hadir di PS4

Kevin Sutanto - Thumper adalah sebuah game yang disebut oleh kreatornya sebagai “rhythm violence game”, akan segera dirilis untuk PS4 pada tahun 2016 mendatang. Dalam game ini, kamu akan berperan sebagai seekor kumbang luar angkasa yang melaju di dalam sebuah lajur dan melewati berbagai dunia yang kelihatan gila demi menghancurkan raksasa dari masa depan bernama CRAKHED.

Menurut pewakilan dari Drool selaku developer Thumper, game rhythm ini didesain dengan kendali yang sangat sederhana yaitu menggunakan satu stik analog dan satu tombol. Terdengar aneh? Saksikan sendiri trailer dari Thumper di atas.

Sumber: PlayStation Blog


Video Gameplay Off-Screen dari Bloodstained: Ritual of the Night

Kevin Sutanto – Lewat update terbaru di Kickstarter, Koji Igarashi serta Inti Creates telah mengunggah sebuah video yang memperlihatkan gameplay off-screen dari Bloodstained: Ritual of the Night. Video tersebut memperlihatkan Koji Igarashi tengah memainkan versi tes dari Bloodstained: Ritual of the Night dan memberikan pendapat serta sarannya mengenai game yang akan selesai masa pendanaannya di Kickstarter dalam waktu tiga hari ini. Bloodstained: Ritual of the Night direncanakan rilis di PS4, Xbox One, Wii U, PC, dan PS Vita pada Maret 2017.

Kickstarter: Bloodstained: Ritual of the Night


Trailer Perdana Dari Resident Evil 0 Versi HD

Kevin Sutanto - Capcom telah merilis trailer perdana dari Resident Evil 0 HD. Lewat trailer baru ini, kamu akan melihat seperti apa tampilan grafis serta suara yang diperbaharui dari game Resident Evil yang pertama kali rilis di Gamecube pada 2002 yang lalu tersebut.

Dalam Resident Evil 0, kamu akan berperan sebagai Rebecca Chambers dan Billy Coen dalam usahanya untuk tetap hidup di dalam kereta api yang dikerumuni oleh zombi. Resident Evil 0 HD akan dirilis untuk PS3, PS4, Xbox 360, Xbox One, serta PC pada awal 2016 sebagai bentuk rencana bisnis Capcom.


The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 9 Juni 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Game Under Radar: Quizaurus, Hoodee Hero, Dashy Panda, dan Lainnya

Posted: 09 Jun 2015 04:57 AM PDT

Jumpa lagi di Game Under Radar! Minggu ini koleksi game bagus yang belum mendapatkan perhatian lebih sebelumnya diramaikan oleh game kasual yang menggunakan kontrol simpel. Kamu akan menemukan game yang hanya membutuhkan tap seperti Snaky Lines, Inch by Inch, atau Dashy Panda. Ingin menguji pengetahuan? Ada juga game Quizaurus yang merupakan karya developer lokal Agate Studio. Tanpa berlama-lama lagi, selamat menikmati beberapa game keren berikut ini!


Quizaurus

Quizaurus | Featured

Apakah kamu merasa memiliki wawasan yang luas serta pandai memecahkan masalah? Apabila ya, kamu bisa menguji ketajaman otak dengan membantu Bluey mencari harta karun di Quizaurus. Kamu akan ditantang untuk bernavigasi di labirin dan menjawab berbagai pertanyaan kuis sesuai dengan topik yang dipilih. Pertanyaan yang diberikan bisa sangat susah lo!


Hodee Hero

Hoodee Hero | Featured

Hoodee Hero mengajakmu berperan menjadi seorang pahlawan super yang bertarung melawan seekor monster. Untuk menghajar monster tersebut, kamu tinggal memperhatikan kumpulan panah yang tertera di layar dan melakukan swipe sesuai arah yang ditunjukkan. Semakin lama, panah yang muncul semakin banyak dan cepat. Sampai sejauh mana kamu bisa bertahan menghajar monster tersebut?


Dashy Panda

Dashy Panda | Screenshot

Timing adalah segalanya di Dashy Panda. Bantu si panda melintasi dunia penuh jebakan dengan membimbingnya menghindari semua rintangan yang ada. Kamu tidak perlu memintanya untuk melompat atau merunduk, cukup bimbing dia pada momen yang tepat di kala jebakan yang menghadang sedang tidak aktif. Oh ya, selain ketepatan timing, saya rasa kesabaran juga menjadi faktor utama agar bisa sukses di Dashy Panda.


Inch by Inch

Inch by Inch | Featured

Seekor cacing tidak pernah terlihat seimut ini! Inch by Inch karya Kakarod Interactive mengajakmu membantu seekor cacing untuk berjalan menuju lokasi yang ia tuju. Kamu cukup melakukan tap agar si cacing berjalan maju selangkah. Apabila kamu menyuruhnya maju di saat waktu yang tidak tepat, maka si cacing dapat kehilangan pijakannya dan terjatuh dari platform.


Snaky Lines

Snaky Lines | Featured

Bentuk titik di Snaky Lines yang bergetar ke kanan dan kiri mengingatkan saya pada seekor kecebong. Kamu mengendalikan sebuah titik melintasi jalur penuh rintangan sambil bergetar terus-menerus. Cukup melakukan tap pada sisi kiri dan kanan layar untuk menggerakkan titik tersebut ke arah yang dituju. Walau terdengar simpel, namun tingkat kesulitan yang ada di dalamnya cukup menantang. Prestasi terbaik saya sejauh ini pun hanya mencapai level empat!

The post Game Under Radar: Quizaurus, Hoodee Hero, Dashy Panda, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Serius Garap 4G LTE, Smartfren Hadirkan Lima Smartphone Baru

Posted: 09 Jun 2015 04:48 AM PDT

Beberapa waktu lalu kencang berembus kabar bahwa Smartfren sedang menyiapkan produk berteknologi 4G LTE. Tepat hari ini (9/6) mereka langsung mengenalkan lima rangkaian produk terbarunya untuk menandai keseriusan berpindah ke frekuensi 4G.

Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengatakan kelima perangkat ini sekaligus mengawali langkah perusahaan masuk ke jaringan 4G LTE berbasis CDMA yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Seri terbaru smartphone tersebut diberi nama Andromax R, Q, Q1, Ec, dan Es.

smartfren Andromax R

Kelima produk tersebut diproduksi oleh produsen Haier asal China. Semuanya memakai prosesor Qualcomm Snapdragon 410 1,2 GHz Cortex A53 dan Adreno 306, dan menggunakan sistem operasi Android 5.0 Lollipop. Masing-masing perangkat akan dibanderol di kisaran Rp1 jutaan.

Perbedaan yang mencolok dari lima perangkat ini adalah pada layar dan harga. Andromax R dengan layar 5 inci dibanderol Rp1,6 juta dengan pilihan paduan warna hitam emas, hitam perak, dan putih perak. Sementara Andromax Q dan Qi berlayar 4,5 inci dihargai Rp1,3 juta, yang masing-masing dibalut dengan warna biru tua dan putih serta hitam dan putih.

smartfren andromax q

Khusus Andromax Q, sistem operasi perangkat ini memakai Android yang telah dikustomisasi oleh Cyanogen OS 12, sebuah perusahaan developer peranti lunak Android yang diinvestasi oleh Smartfren beberapa bulan lalu.

Sedangkan Andromax Ec dan Es yang mengusung layar 4 inci masing-masing tersedia dalam tiga pilihan warna, yakni hitam, putih, dan abu-abu dengan harga Rp1 juta. Lebih lengkapnya, Anda dapat melihat tabel di bawah ini:

 Smartfren Andromax RSmartfren Andromax QSmartfren Andromax QiSmartfren Andromax EsSmartfren Andromax Ec
Layar5 inci HD 1080 x 720 piksel4,5 inci FWVGA 854 x 480 piksel4,5 inci FWVGA 854 x 480 piksel4 inci WVGA 480 x 800 piksel4 inci WVGA 480 x 800 piksel
OSAndroid 5.0 LollipopAndroid 5.0 Lollipop dengan kombinasi OS 12 dari CyanogenAndroid 5.0 LollipopAndroid 5.0 LollipopAndroid 5.0 Lollipop
ProsesorQuad-core 1,2 GHz Snapdragon 410Quad-core 1,2 GHz Snapdragon 410Quad-core 1,2 GHz Snapdragon 410Quad-core 1,2 GHz Snapdragon 410Quad-core 1,2 GHz Snapdragon 410
RAM1 GB1 GB1 GB1 GB1 GB
Kapasitas Penyimpanan8 GB dengan slot microSD hingga 32 GB8 GB dengan slot microSD hingga 32 GB8 GB dengan slot microSD hingga 32 GB8 GB dengan slot microSD hingga 32 GB8 GB dengan slot microSD hingga 32 GB
Kapasitas Baterai2.200 mAh2.000 mAh1.900 mAh1.500 mAh1.500 mAh
Kamera Depan8 MP5 MP5 MP5 MP5 MP
Kamera Belakang5 MP2 MP2 MP5 MP5 MP
HargaRp1,6 jutaRp1,3 jutaRp1,3 jutaRp1 jutaRp1 juta

Kesiapan perpindahan ke frekuensi 4G

smartfren andromax qi

Lebih jauh pihak Smartfren mengatakan bahwa perusahaan memutuskan untuk berpindah ke jaringan 4G LTE pada kuartal ketiga 2015 ini karena mereka masih melakukan uji coba jaringan agar kualitasnya terus membaik. Smartfren mengatakan bakal memanfaatkan spektrum frekuensi 850 MHz untuk menggelar 4G LTE, dan 2.300 MHz yang akan didapatkan setelah mereka migrasi dari spektrum 1.900 MHz.

Saat ini, tiga operator GSM besar yaitu XL Axiata, Telkomsel, dan Indosat sudah mengkomersialkan 4G LTE di spektrum 900 MHz, dan sebentar lagi bisa memakai 1.800 MHz setelah tata ulang selesai dilakukan.

Senior Advisor Smartfren, Rodolfo Pantoja, menambahkan bahwa jaringan 4G LTE ini layaknya pemersatu teknologi GSM dan CDMA. Ia berpendapat bahwa sudah tak ada lagi gap atau batasan antara dua teknologi karena keduanya akan memberi layanan yang sama.

Baca juga: Inilah 9 merek smartphone yang telah dan akan mendirikan pabrik di Indonesia

Smartfren juga telah menandatangani kontrak dengan Nokia Networks dan ZTE untuk membangun jaringan 4G LTE di beberapa daerah operasional Smartfren. Nokia akan menggarap daerah operasional Smartfren di Sumatera, Jabodetabek, dan Jawa Barat. Sementara ZTE di Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan, dan Sulawesi.

smartfren andromax es

Terkait jumlah pengguna, anak perusahaan Sinar Mas ini menargetkan bisa mendapatkan kenaikan 10 hingga 20 persen di awal peluncuran layanan 4G LTE mereka.

Lokasi pabrik di daerah Cikarang, Jawa Barat

smartfren andromax ec

Seperti telah disebutkan di awal, bahwa Smartfren menggandeng Haier – yang telah bekerja sama selama tiga tahun – untuk menghadirkan kelima rangkaian smartphone 4G tersebut. Pabrik ini berlokasi di daerah Cikarang, Jawa Barat yang telah aktif sejak 2015 ini. Investasi ini diklaim memakan biaya mencapai $1 juta (sekitar Rp13 miliar).

Sementara itu Division Head Smartphone & Data Devices Smartfren, Sukaca Purwokardjono, mengungkapkan bahwa pabrik Haier di Bekasi itu memiliki 40 karyawan di dalamnya. Jumlah tersebut menurutnya akan terus bertambah untuk meningkatkan target produksi setiap bulannya.

“Saat ini kapasitas produksi per harinya sekitar 600 hingga 700 unit. Kami memiliki target untuk memproduksi hingga 1.200 unit per harinya," ujar Sukaca.

Rencananya, di enam bulan pertama, perusahaan akan memproduksi setidaknya 50.000 unit produk per bulan. Setelahnya, secara bertahap jumlah kapasitas produksi akan terus ditingkatkan hingga 125.000 unit tiap bulan.


Tren smartphone murah berkemampuan mumpuni nampaknya masih akan membanjiri pasar hingga penutup semester pertama 2015. Bukan hanya vendor smartphone asing saja yang getol menjajakan produk buatannya, namun juga pemain lokal seperti Smartfren terlihat serius dalam menggarap lahan subur ini.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Serius Garap 4G LTE, Smartfren Hadirkan Lima Smartphone Baru appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tips Mencapai Product-Market Fit bagi Startup

Posted: 09 Jun 2015 02:56 AM PDT

Melalui sebuah artikel yang ditulisnya, Marc Andreessen, founder Andreessen Horowitz, perusahaan VC yang telah berinvestasi di berbagai startup sukses, menjelaskan satu hal yang sangat menentukan kesuksesan sebuah startup baru: product-market fit.

Product-market fit bisa diartikan sebagai sebuah kondisi dimana startup memiliki pasar yang bagus dan menyediakan produk yang bisa memuaskan mereka. Dalam hal ini, indikator peluang pasar yang bagus adalah banyaknya orang yang membutuhkan layanan yang ingin disediakan, memiliki pertumbuhan pengguna yang tinggi, dan akuisisi pengguna yang mudah.

Lalu, apa yang harus dilakukan startup untuk mencapai product-market fit? Tiga tips berikut mungkin bisa membantu:

Memahami pasar

Di antara tiga elemen utama startup, yakni tim, produk, dan pasar; Marc berpendapat bahwa pasar merupakan elemen terpenting. Ia menjelaskan bagaimana pasar, bahkan tanpa tim dan produk yang bagus, cenderung menjadi elemen yang paling signifikan dalam menentukan kesuksesan sebuah startup. Oleh karena itu, memahami pasar merupakan langkah awal yang harus diperhatikan oleh startup.

Mengetahui ukuran atau nilai sebuah pasar saja tidak cukup bagi startup, mereka harus mengetahui bagaimana pasar tersebut tersegmentasi. Mereka juga harus memahami segmen mana yang mereka targetkan, seberapa besar nilainya, apa tantangannya, dan lain sebagainya. Beberapa langkah yang bisa ditempuh startup adalah melakukan riset pasar dan terhubung dengan mentor maupun para ahli di pasar yang ditargetkan.

Memahami konsumen

Setelah menentukan segmen mana yang akan menjadi target, Anda perlu memahami orang-orang yang ada di segmen tersebut. Siapa yang akan menggunakan produk Anda? Apa yang mereka butuhkan? Jika Anda memiliki pemahaman yang mendasar terhadap masalah yang dihadapi konsumen, Anda mungkin akan lebih mudah menyediakan solusi bagi mereka. Startup bisa melakukan survei konsumen dan meminta feedback dari mereka untuk lebih mengetahui kebutuhan mereka.

Fokus pecahkan masalah terbesar

Apakah ada orang yang akan menggunakan produk Anda? Ini adalah pertanyaan penting yang harus dijawab startup saat akan mengembangkan produk mereka. Startup perlu mengindentifikasi masalah (pain point) terbesar yang sedang dihadapi konsumennya dan membuat skala prioritas. Seringnya, fokus menyediakan satu fitur yang benar-benar mengatasi masalah lebih baik dibanding memiliki banyak fitur canggih yang tidak menyelesaikan masalah sama sekali.

Menurut Marc, sebagus apapun produk dan tim yang dimiliki startup, akan gagal jika tidak ada orang yang menginginkan produk yang ditawarkan. Sebaliknya, startup akan sukses meski "hanya" mengusung produk yang biasa-biasa saja, asalkan berfungsi dan menjawab kebutuhan pasar. Ke depan, fitur-fitur lain bisa ditambahkan seiring solidnya fitur utama yang ditawarkan dan sudah terpenuhinya kebutuhan utama konsumen.

Baca juga: Investor tanpa pengalaman startup = suck?


Mencapai product-market fit juga bisa diartikan bahwa startup Anda tengah membangun sesuatu yang benar-benar orang inginkan. Dan jika produk tersebut benar-benar diinginkan, maka konsumen akan dengan sendirinya datang pada startup Anda. Mengingat begitu pentingnya product-market fit, Marc menuliskan:

Lakukan apapun yang diperlukan untuk mendapatkan product/market fit. Termasuk mengubah anggota tim, membuat ulang produk Anda, pindah ke pasar yang berbeda, mengatakan "tidak" kepada pelanggan meski Anda tidak ingin, atau mengatakan "ya" kepada pelanggan meski Anda tidak ingin, [atau bahkan] menggalang putaran pendanaan keempat meski akan mengurangi kepemilikan saham — lakukan apapun yang diperlukan.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: Ken Teegarden)

The post Tips Mencapai Product-Market Fit bagi Startup appeared first on Tech in Asia Indonesia.

SUWEC dan Tech in Asia Meetup Surabaya: Investasi atau Bootstrap?

Posted: 09 Jun 2015 12:30 AM PDT

Jakarta adalah sentral bisnis di Indonesia. Kondisi ini sedikit banyak mendukung perkembangan ekosistem startup di Jakarta. Mudah untuk bertemu dengan investor, perusahaan besar dan juga entrepreneur lainnya. Meski begitu, banyak kota lain di tanah air yang juga menyimpan potensi, salah satunya adalah Surabaya. Bagaimana perkembangan ekosistem startup di kota tersebut? Selain Soto Sulung, Sambal Bu Rudi dan beragam olahan makanan laut yang terkenal, kota ini juga menyimpan potensi di ranah startup. Sebutlah GetShoop, Cubeacon, The Graph, Alkemis Games, dan masih banyak lagi lainnya.

Berkembangnya ekosistem di kota pahlawan ini menarik perhatian Tech in Asia untuk menyelami lebih dalam perkembangan startup di sana. Tentu saja beberapa di antara mereka ada yang sudah mendapatkan pendanaan dan tidak sedikit yang masih beroperasi secara bootstrap. Bekerja sama dengan Surabaya Web Community (SUWEC), kita akan mendengar langsung diskusi menarik antara startup yang sudah mendapatkan pendanaan dari Tedo Salim, selaku Founder Alkemis Games dan dari startup yang masih bootstrap akan diwakili oleh Founder Cubeacon, Tiyo Aviyanto. Disamping itu, kami juga mengundang Donald Wihardja dari Convergence Ventures yang akan memberikan pandangannya kapan waktunya melakukan penggalangan dana (fundraising). Bagaimana pendapat mereka dan apa saja saran mereka untuk pelaku startup di Surabaya?

Baca juga: Tech in Asia Meetup Yogyakarta: Membangun Startup di Luar Jakarta

Detail terkait acara SUWEC dan Tech in Asia Meetup Surabaya bisa dilihat di bawah ini:

Tanggal
Kamis, 11 Juni 2015
Tempat
Gerdhu
Jl. Manyar Tiromoyo II no. 22
Surabaya
Agenda
* 19.00 – 19.30: Registrasi
* 19.30 – 19.50: Pembukaan dari Tech in Asia
* 19.50 – 20.30: Fireside chat: "Investasi atau Bootsrap?" (Tedo Salim, Tiyo Aviyanto, dan Donald Wihardja)
* 20.30 – 21.00: Networking session


Jadi, tunggu apa lagi? Bila Anda tertarik dengan ranah startup di Surabaya, segera daftarkan diri Anda di sini. Untuk informasi lebih lanjut Anda bisa menyampaikannya melalui kolom komentar di bawah atau melalui e-mail ke sabar@techinasia.com. Sampai bertemu di Surabaya!

The post SUWEC dan Tech in Asia Meetup Surabaya: Investasi atau Bootstrap? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Update Final Fantasy Record Keeper Berikan Segelintir Fitur Baru untuk Membuatmu Sibuk Bermain Lagi

Posted: 08 Jun 2015 11:48 PM PDT

Apakah kamu merasa sudah memaksimalkan level jagoan favorit kamu di Final Fantasy Record Keeper? Bila jawaban kamu sudah, maka bisa dipastikan kamu akan kembali sibuk memperkuat jagoanmu dengan kehadiran segelintir fitur baru yang dihadirkan DeNA lewat update Final Fantasy Record Keeper terbaru. Fitur tersebut antara lain ambang batas level karakter (Level Cap) yang lebih tinggi serta sistem Record Materia bagi karakter yang sudah di atas kapasitas level sebelumnya.

Untuk menembus ambang batas level dari masing-masing karakter, kini pemain harus memiliki item Memory Crystal dari karakter yang bersangkutan agar bisa melanjutkan proses leveling. Nantinya, karakter yang sudah menembus ambang batas level ini bisa mengakses fitur Record Materia, di mana karakter tersebut bisa menggunakan kemampuan pasif milik jagoan Final Fantasy lain seperti The Power of Mako milik Cloud, Superiority milik Sephiroth, dan lain sebagainya.

Record Keeper | screenshot

Selain dua fitur di atas, Final Fantasy Record Keeper juga mendapatkan beberapa fitur lain seperti tempo pertempuran yang kini bisa diatur di tengah-tengah permainan, event mingguan baru, serta fitur Roaming Warrior di mana kamu bisa merekrut karakter milik pemain lain untuk membantumu menyelesaikan battle yang sulit.

Terakhir dan yang paling penting, sekarang kamu bisa mendapatkan Mythril (mata uang IAP) dengan cara menyelesaikan objektif yang terdapat dalam opsi Quest. Ingat, di sini kamu hanya memilih lima dari sekian banyak Quest yang disediakan, jadi pilihlah mana yang kira-kira sanggup kamu selesaikan. Yang jelas, dengan hadirnya opsi ini, kamu sekarang memiliki motivasi lebih untuk menggunakan beberapa karakter yang mungkin jarang sekali kamu pakai di Final Fantasy Record Keeper, seperti Cecil Harvey dan Kain Highwind dari Final Fantasy IV.

Intinya, dengan semakin banyak fitur yang diberikan DeNA untuk melengkapi kesenanganmu bermain, Final Fantasy Record Keeper kini semakin memperkuat posisinya sebagai salah satu game mobile Final Fantasy yang jaauuh… lebih baik dibandingkan Final Fantasy All The Bravest.

The post Update Final Fantasy Record Keeper Berikan Segelintir Fitur Baru untuk Membuatmu Sibuk Bermain Lagi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

YesBoss Tawarkan Akses Asisten Pribadi Virtual Anda Melalui SMS

Posted: 08 Jun 2015 11:32 PM PDT

Pengguna handphone di Indonesia terkenal sangat gemar melakukan chatting. Bahkan saat feature phone masih menguasai pasar handphone di tanah air, para pemain operator seluler berlomba-lomba memberikan paket SMS dengan harga terjangkau. Meski era komunikasi digital sudah bergeser seiring dengan berkembangnya teknologi smartphone, layanan SMS ternyata masih menjadi medium pilihan untuk mengembangkan bisnis.

Salah satunya adalah YesBoss, layanan asisten pribadi virtual yang diklaim "akan membantu segala kebutuhan Anda". Mungkin sekilas terdengar "ajaib", karena pengguna bisa mendapat segala kebutuhan mereka cukup dengan mengirim SMS. Nantinya layanan ini akan memberi jawaban dengan membalas pesan yang telah dikirim pengguna. Jadi bisa dibilang YesBoss menggunakan teknologi asisten modern dengan cara tradisional.

Layanan gratis tapi…

YesBossNow 2

YesBoss resmi diluncurkan beberapa hari lalu, tepatnya pada tanggal 2 Juni 2015. Meski begitu, layanan ini baru bisa digunakan secara terbatas bagi pengguna yang telah mendaftar dan mendapat undangan untuk menggunakan. Saat artikel ini ditulis, masih ada sekitar lebih dari 1.000 undangan yang tersedia. Untuk Anda yang penasaran dengan layanan ini, rasanya masih ada banyak kesempatan untuk mencoba YesBoss.

Saya sendiri sudah mencoba menggunakan YesBoss untuk menanyakan beberapa hal seperti kondisi cuaca, memesan taksi, hingga memesan makanan. YesBoss bisa digunakan secara cuma-cuma, tapi tetap saja Anda akan dikenakan biaya SMS sesuai dengan tarif dari operator seluler yang Anda gunakan.

Rata-rata setiap pertanyaan akan dijawab dalam 4 hingga 7 menit, tapi ada beberapa pertanyaan yang baru dijawab 30 menit kemudian. Dengan interval ini, sebagian pengguna mungkin lebih memilih menggunakan Siri atau Google Now. Akan tetapi tetapi durasi itu cukup membuat saya dan mungkin juga sebagian pengguna lainnya merasa sangat penasaran dengan jawaban yang akan diberikan. Uniknya, beberapa pertanyaan yang saya ajukan, dijawab dengan pesan yang sangat natural seperti komunikasi pada umumnya. Hal itu membuat saya bertanya-tanya, siapa sebenarnya yang akan menjawab?

Kecerdasan buatan

Apabila Anda masih ingat, beberapa waktu lalu saya sempat menulis tentang Rumah Diaspora, startup karya anak bangsa yang sedang berada di Berlin, Jerman. YesBoss juga digarap oleh beberapa anggota tim yang sama, yaitu Irzan Raditya, Christian Franke, Wahyu Wrehasnaya, dan Reynir Fauzan.

Menyambung pertanyaan saya sebelumnya, Irzan menjelaskan bahwa saat ini semua pertanyaan yang diterima dijawab oleh Client Services Representativ (CSR). Mereka akan melakukan semua hal seperti mencari di Google, berselancar, bahkan menelpon untuk mencari jawaban yang diberikan pengguna. Hal ini tentunya akan sangat merepotkan dan akan membuat CSR kewalahan apabila menerima ratusan hingga ribuan pertanyaan sekaligus.

Sadar akan hal itu, Irzan pun mengatakan bahwa tim YesBoss sedang mengembangkan sistem Artificial Intelegent, atau kecerdasan buatan melalui ilmu Natural Language Processing. Sistem yang dikembangkan saat ini rata-rata diklaim bisa meproses setiap pertanyaan selama 7 menit. Akan tetapi Irzan mengatakan ke depan sistem tersebut akan memproses hanya dalam hitungan detik.

Baca juga: Startup ini menawarkan jasa pencarian asisten rumah tangga dengan aman dan cepat

Akan rilis aplikasi mobile

YesBossNow 1

Sistem seperti ini boleh jadi cukup potensial, karena pengguna bisa mengetahui berbagai hal seperti kondisi cuaca, memesan makanan, hingga memesan tiket. Irzan sendiri menargetkan estimasi pasar bisa mencapai $18 miliar (sekitar Rp230 triliun).

Kemudian disinggung tentang model bisnis, YesBoss menargetkan bisa mendapat penghasilan dari program afiliasi dan kerja sama langsung. Terkait hal ini, Irzan menambahkan pihaknya sudah melakukan kerja sama dengan beberapa partner mulai dari kurir, reservasi, layanan pemesanan, dan lainnya.

Membahas tentang kompetitor di Indonesia, bisa dibilang belum ada layanan serupa. Akan tetapi sebuah startup asal Malaysia bernama BeMalas menawarkan layanan yang mirip dan juga menggunakan SMS.

Hanya berselang tujuh hari setelah diluncurkan, hingga saat ini Irzan mengklaim bila YesBoss memiliki sekitar 650 pengguna aktif. Ia juga menargetkan bisa mendapat 100.000 pengguna hingga akhir 2015. Ke depan, pihaknya juga berencana untuk merilis aplikasi mobile untuk memenuhi kebutuhan para penggunanya akan pelayanan yang lebih praktis.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post YesBoss Tawarkan Akses Asisten Pribadi Virtual Anda Melalui SMS appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Tawarkan Kategori Lebih Beragam, WebPraktis Siap Bersaing di Ranah Layanan Pembuatan Situs

Posted: 08 Jun 2015 11:29 PM PDT

Startup yang menyediakan layanan pembuatan situs, domain, hosting, dan toko online mulai menjamur di Indonesia. Hal ini dikarenakan transaksi online yang semakin digemari masyarakat dan jumlah situs e-commerce sudah tidak terhitung lagi. Salah satu yang coba bersaing di ranah ini adalah WebPraktis yang telah beroperasi sejak Maret 2014 lalu.

Niky Nathaniel, Co-Founder WebPraktis, mengklaim bahwa WebPraktis menyediakan kategori template yang lebih beragam dibanding kompetitornya. Niky mengklaim startup miliknya menyediakan delapan kategori template sehingga tidak hanya terbatas untuk toko online tetapi juga bisa untuk situs profil, profesi, organisasi, atau kebutuhan kreatif lainnya. Hingga saat ini, sudah ada sekitar 100 pilihan desain template tersedia di WebPraktis.

Setidaknya ada beberapa startup dengan layanan pembuatan toko online dalam artikel ini yang bisa menjadi kompetitor langsung bagi WebPraktis, seperti Jejualan, Mobifor, dan Sirclo.

Andalkan monetisasi dari pilihan paket

Sama seperti layanan pembuatan situs lainnya yang memberlakukan tarif sesuai dengan kebutuhan pengguna. WebPraktis menyediakan lima jenis paket berbeda, yakni mulai dari Starter Pemula dengan biaya Rp57.000 per bulan atau Rp680.000 per tahun, hingga paket termahal Ultimate Lengkap seharga Rp210.000 per bulan atau Rp2,49 juta per tahun. Niky menambahkan bahwa rata-rata pengguna lebih tertarik membayar per tahun daripada bulanan.

Sejauh ini, Niky mengklaim bahwa WebPraktis telah memiliki sekitar 1.600 pengguna berbayar. Kebanyakan pelanggan mereka adalah pelaku UMKM yang melirik peluang besar dari penjualan secara online. Meski sudah mendapat pelanggan cukup banyak, Niky enggan menyebut besarnya omzet yang diraih perusahaan.

Sejauh ini, WebPraktis memiliki tim yang berjumlah 16 orang dan berada di bawah naungan PT Ednovate Indonesia yang berlokasi di daerah Buaran, Jakarta Timur. Niky menambahkan bahwa semua biaya operasional masih ditanggung secara bootstrap tanpa adanya investor.

Sistem marketing dan rencana mendatang

Menyadari banyaknya pemain di ranah ini, Niky memiliki strategi yang menargetkan pengguna lebih spesifik. "Strategi yang digunakan secara masif melalui media sosial dan internet campaign, selain itu tim WebPraktis juga sering membuka booth di berbagai acara yang diadakan oleh pelaku UMKM," tambahnya.

TIm Marketing - Sales - Support Webpraktis

Niky Nathaniel (pria paling kanan) bersama tim WebPraktis.

Sedangkan untuk rencana selanjutnya, ia mengatakan bahwa timnya akan terus meningkatkan pelayanan berdasarkan keinginan pelanggan. Menurutnya, beberapa waktu mendatang tim akan mengembangkan berbagai fitur dan layanan pendukung bagi WebPraktis, seperti dual bahasa, payment gateway, pengembangan aplikasi mobile, dan lainnya.

Dan demi meningkatkan pelaku bisnis online, WebPraktis rajin bekerja sama dengan pihak yang memberi edukasi untuk UMKM. Uniknya, tim WebPraktis juga mengadakan program terbaru yang bertajuk THRWebPraktis dengan hadiah beragam.

Baca juga: Sukses di Lithuania, layanan pembuatan toko online MobiFOR ekspansi ke Indonesia

"Berdasarkan data APJII, pengguna internet di Indonesia akan tembus lebih dari 100 juta pengguna di tahun 2015. Fakta ini menjadi bukti kuat bahwa UKM perlu menangkap potensi ini dengan go online, salah satunya yaitu dengan membuat website. WebPraktis turut mendukung pebisnis UKM untuk mulai melirik dunia online dengan meluncurkan program ini,” tutup Niky.

(Diedit oleh Lina Noviandari)

The post Tawarkan Kategori Lebih Beragam, WebPraktis Siap Bersaing di Ranah Layanan Pembuatan Situs appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Game Buatan Mantan Kreator DJMax Ini Akan Segera Dirilis Di PS Vita

Posted: 08 Jun 2015 11:26 PM PDT

Nurijoy, developer game asal Korea Selatan yang didirikan oleh mantan kreator DJMax ini akan segera merilis game rhythm baru yang berjudul Superbeat: Xonic untuk PS Vita. Game ini rencananya dirilis di Amerika Utara oleh PM Studios dan Acttil.

Sebenarnya, ini bukanlah pertama kalinya Nurijoy mengumumkan game Superbeat: Xonic kepada khalayak luas. Pada bulan Maret 2015 yang lalu, Nurijoy telah mengumumkan kerja samanya dengan Sony untuk merilis Superbeat: Xonic dan akan merilisnya di Korea Selatan pada musim panas (Juni-Agustus) 2015, namun setelah itu tidak ada kabar lagi hingga sekarang.

Superbeat Xonic - Screenshot1

Gameplay dari Superbeat: Xonic juga masih belum diberi tahu secara detail, tapi dari yang bisa dilihat dari screenshot yang ada, kemungkinan besar Superbeat: Xonic akan mengandalkan fitur touchscreen milik PS Vita. Disebutkan bahwa ada 45 trek lagu yang terdiri dari beragam genre yang siap untuk kamu mainkan dalam Superbeat: Xonic.

Menurut Michael Yum selaku CEO dari PM Studios, Superbeat: Xonic bisa dibilang sebagai penerus spiritual dari seri DJMax. Selain itu, berdasarkan respons dari penggemar, maka diputuskanlah bahwa PS Vita memang platform yang paling cocok untuk dituju game ini. Trailer dari Superbeat: Xonic akan ditunjukkan dalam stan Sony pada acara E3 mendatang dan pada esok hari kamu bisa mengecek sendiri informasi terbaru dari Superbeat: Xonic lewat situs resminya (tidak bisa diakses lewat IP Indonesia).

Situs resmi: Superbeat: Xonic

Sumber: Nurijoy via Kotaku

The post Game Buatan Mantan Kreator DJMax Ini Akan Segera Dirilis Di PS Vita appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Karakter Cut The Rope Ini Dikabarkan Akan Hadir di Layar Lebar Tahun Depan

Posted: 08 Jun 2015 10:38 PM PDT

Apakah kamu pernah bermain game puzzle yang memiliki karakter imut bernama Om Nom? Bagi penggemar game mobile, mungkin pernah mendengar tentang game Cut The Rope. Game yang menugaskan kamu memotong-motong tali ini akan hadir dalam bentuk film dan menghadirkan Om Nom sebagai pemeran utama. Om Nom the Movie akan menjadi film animasi 3D yang ditargetkan untuk anak-anak dan pencinta seri Cut The Rope.

Om Nom the Movie yang dibuat oleh Blockade Entertainment ini diperkirakan akan hadir pada akhir tahun depan. Film tersebut menceritakan tentang petualangan makhluk lucu nan lahap tersebut bersama Evan, anak yang menemukan Om Nom di dalam sebuah kotak kardus. Bersama Evan dan adiknya, Jordan, Om Nom akan bertualang menghindari berbagai pihak yang ingin menggunakannya untuk kepentingan pribadi mereka.

Sudah lama tidak bercengkerama dengan Om Nom? Mari mengingatnya kembali dengan membaca ulasan kami tentang Cut the Rope 2

Sebelumnya, Om Nom sudah pernah hadir dalam sebuah serial YouTube. Serial yang berupa cuplikan-cuplikan pendek tersebut juga menghadirkan Evan sebagai teman dan juga “pemeliharanya”. Sebelum melihat aksi Om Nom dalam bentuk animasi 3D, kamu bisa melihat video-videonya pendeknya di sini.

Sumber: Entertainment Weekly

The post Karakter Cut The Rope Ini Dikabarkan Akan Hadir di Layar Lebar Tahun Depan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Apple Ungkap Tiga Tool Baru untuk Mengembangkan Game di iOS 9

Posted: 08 Jun 2015 10:28 PM PDT

Apple kembali menggelar konferensi tahunan bagi para developer aplikasi di ekosistem buatannya. Berbagai hal diungkap oleh jajaran bos Apple pada acara Worldwide Developers Conference (WWDC) tersebut, mulai dari Mac OS X versi terbaru yang diberi nama El Capitan, update Watch OS yang memiliki berbagai fungsi tambahan, hingga penerus sistem operasi pada perangkat mobile buatan Apple yang diberi nama iOS 9.

Saya pribadi cukup tertarik dengan presentasi fitur-fitur baru yang terdapat pada iOS 9. Sistem operasi perangkat mobile tersebut hampir selalu saya pakai setiap hari untuk meningkatkan produktivitas dan, tentu saja, bermain game. Apakah ada terobosan baru dari Apple untuk ranah mobile gaming?

Gaming Tools for iOS 9 WWDC15 | Tools

Presentasi yang sebagian besar dibawakan oleh Craig Federighi (Apple Senior Vice President of Software Engineering) menyebutkan berbagai kemampuan baru yang bisa dilakukan di iOS 9. Fitur-fitur baru yang ia sebutkan di antaranya Siri yang semakin pintar, aplikasi Newsstand yang didesain ulang menjadi News, akses yang diberikan kepada developer untuk menggunakan fitur Spotlight Search, dan masih banyak lagi. Dari sekian banyak fitur yang dibicarakan, tentu saja saya sebagai gamer sangat tertarik ketika Federighi menyebutkan tool baru untuk gaming di iOS 9.

Apple menghadirkan tiga tool tambahan yang dapat dimanfaatkan developer ketika mengembangkan game untuk iOS. Tiga tool tersebut adalah GameplayKit, Model I/O, dan ReplayKit. GameplayKit mampu membantu developer menyusun serangkaian aturan yang membentuk gameplay pada sebuah game. Model I/O disebut-sebut dapat memberikan efek pencahayaan pada berbagai objek dengan lebih realistis. Sedangkan ReplayKit akan mengizinkan para pengguna iOS untuk merekam permainan mereka pada perangkat masing-masing dan kemudian membaginya melalui berbagai media nantinya.

Gaming Tools for iOS 9 WWDC15 | Screenshot

Ketiga tool tersebut melengkapi beberapa tool gaming lainnya yang telah hadir terlebih dahulu, seperti SpriteKit, SceneKit dan Metal. Khusus untuk Metal, kita sudah dapat menyaksikan sendiri keindahan berbagai game telah mendukung tool tersebut, seperti Asphalt 8: Airborne, Modern Combat 5: Blackout, atau Vainglory. Saya hanya bisa membayangkan seperti apa jajaran game baru yang akan bermunculan nanti ketika para developer sudah memaksimalkan berbagai tool baru tersebut.

iOS 9 rencananya akan dirilis ke publik pada musim gugur (sekitar September – November) mendatang. Para developer yang sudah terdaftar dapat mengakses sistem operasi terbaru tersebut saat ini juga untuk keperluan pengembangan aplikasi. Kamu juga bisa mendaftar untuk menggunakan iOS 9 pada tahap beta terbuka bulan Juli nanti.

Kabar baik lainnya lagi, semua pihak yang saat ini menggunakan iOS 8 di perangkat masing-masing bisa menggunakan iOS 9 pada saat dirilis nanti. Ini berarti pengguna iPhone 4S atau iPad 2 masih bisa menggunakan iOS terbaru itu. Kalau kamu ingin menonton siaran lengkap presentasi Apple pada gelaran WWDC15, kamu bisa menyaksikannya melalui tautan di bawah ini.

Apple Keynote: WWDC15

The post Apple Ungkap Tiga Tool Baru untuk Mengembangkan Game di iOS 9 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Magnus Ekbom dari Lazada Bicara Mengenai E-Commerce dan Strategi Menaklukkan Kompetitor di Indonesia

Posted: 08 Jun 2015 10:15 PM PDT

Saat Tech in Asia berkunjung ke kantor "baru" Lazada Indonesia di kawasan Kuningan, Magnus Ekbom tengah duduk di salah satu sudut ruangannya. Tidak seperti kebanyakan kantor besar lainnya, tidak ada ruang tunggu atau furnitur mewah, dan nyaris tidak ada kesan eksklusif dari sosok seorang Magnus saat berada di kantor. Ia melirik dari balik layar komputer dan mulai mengajak berkeliling kantor.

Untuk Anda yang mungkin selama ini ketinggalan informasi, Lazada Group adalah salah satu e-commerce yang bergerak di ranah marketplace business to consumer (B2C). Situsnya sendiri awalnya diluncurkan, diinkubasi, dan mendapat pendanaan dari Rocket Internet. Meski begitu, Magnus menilai bila Rocket kini memiliki peran yang minim di perusahaan ini, dan bukan pemegang saham yang berkuasa.

"Saya ingin menegaskan bila Rocket bukanlah faktor utama," kata Magnus. "Banyak orang berpikir bila Rocket, Lazada, dan Zalora adalah satu perusahaan besar, yang sayangnya keliru. Rocket adalah inkubator kami dan aktif di tahun pertama kami. Mereka membantu penggalangan dan, mengimplementasikan platform teknologi yang sesuai, merekrut SDM berbakat, dan melakukan benchmark seberapa berhasil kami. Namun saat ini, sudah ada dua investor lain yang sekelas dengan Rocket."

Magnus telah menjadi CEO Lazada Indonesia sejak 2012. Saat ini ia menjabat sebagai Chief Strategy Officer untuk Asia Tenggara, ia juga menyebutkan bila Elizabeth Craft dan Alexandre Dardy adalah suksesornya. Nantinya, kedua orang ini akan menjadi Co-CEO.

Hal ini mengindikasikan bila Indonesia masih menjadi pasar yang penting bagi Lazada. Magnus sendiri mengakui bila dirinya masih akan menghabiskan sebagian besar waktunya di Jakarta. Lebih lanjut ia menuturkan bila segala sesuatu di Lazada Indonesia akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. "Tim yang ada kini lebih kuat, dan kehadiran orang-orang baru rasanya akan selalu menyenangkan," ujarnya.

Lazada Indonesia-Screenshot

Tetap bertahan di tengah terpaan

Sejak beberapa bulan terakhir, ranah e-commerce di Indonesia menjadi sorotan media. Salah satu momen pentingnya adalah ketika Lippo Group mengumumkan pendanaan $500 juta (sekitar Rp6,6 triliun) untuk MatahariMall. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah untuk membuat MatahariMall menjadi situs e-commerce terbesar di tanah air, atau seperti yang dikatakan Lippo, "Alibaba-nya" Indonesia.

Tech in Asia menemukan fakta baru bila Bank of America Merril Lynch dan Credit Suisse juga masih melakukan penggalangan dana $200 juta (sekitar Rp2,56 triliun) sebagai bagian dari pendanaan dari Lippo. Hal ini menarik karena perusahaan ini sebenarnya tidak serta-merta memberikan $500 juta (sekitar Rp6,6 triliun) seperti yang disebutkan sebelumnya, meski untuk perusahaan sekelas Lippo, mendapatkan uang sebesar itu bukanlah hal yang mustahil. Namun apakah benar dana tersebut diperuntukkan bagi MatahariMall sepenuhnya atau tidak, masih menjadi tanda tanya. Di luar itu, situs yang rencananya akan launching pada Maret atau April ini masih ditunda peluncurannya.

Magnus mengatakan bila Lippo Group merupakan salah satu pemain di ranah bisnis ritel yang tertua dan paling eksis di tanah air, dan tentunya Lazada Group enggan memandang sebelah mata. Meski sekilas memuji perusahaan tersebut, Magnus mengatakan:

Mereka tidak perlu mengatakan seberapa banyak uang mereka. Bila seseorang memberi saya $500 juta, jujur saja saya masih belum tahu akan melakukan apa. Selain itu saya juga tidak memiliki alasan kuat untuk memberikan uang sedemikian besar untuk pemain e-commerce baru di Indonesia. […] Bila ada di posisi Lippo, saya akan memilih "mengintip" pasar dan memberi kejutan pada semua orang. Bila John Riady melakukan itu, MatahariMall mungkin akan lolos dari "pantauan" kami. […] Namun dengan apa yang telah mereka lakukan di beberapa bulan terakhir, itu seolah memberikan kami lebih banyak waktu untuk berbenah. Mereka sudah kehilangan momen untuk membuat kejutan.

Magnus tidak menampik bila Lippo juga beberapa kali melakukan pendekatan dengan karyawan Lazada, untuk mengajak mereka bergabung dengan MatahariMall. Tak mengherankan bila James Riady mengklaim MatahariMall memiliki SDM yang lebih baik ketimbang Lazada. "Itu kekanak-kanakan, kami tidak melakukan hal serupa. [..]," jelas Magnus lagi. Sebagai perbandingan, Magnus mengklaim sejak pertama kali diluncurkan di Indonesia, hanya diperlukan waktu delapan minggu bagi Lazada untuk meluncurkan situsnya di Jakarta.

Traksi dan logistik

Magnus menambahkan bila Lazada Group tidak bisa memberikan traksi untuk tiap-tiap pasar, namun telah menggabungkan data dari pasar seluruh Asia Tenggara. Berdasarkan laporan terbaru Rocket Internet, Lazada Group berhasil mendapatkan pemasukan kotor $1 miliar (Rp13,3 triliun) sampai dengan bulan Maret. Selain itu, mereka juga mendapatkan 5 juta pelanggan tahun lalu dan lima juta kunjungan harian. Perusahaan ini memiliki 1,6 juta SKU, 15.000 penjual aktif, 51 partner logistik. Basis pengguna Lazada kini meningkat dari 3,9 juta di akhir 2014, menjadi 5,3 juta di penghujung kuartal pertama Q1 2015.

Magnus mengklaim bila perusahaan ini nantinya akan mendirikan Lazada Express, layanan pengiriman milik mereka sendiri, setelah gudang dan pemenuhan permintaan, sebagian besar sudah dilakukan mereka sendiri. Meski begitu, Magnus mengklaim bila 75 persen bisnis Lazada berasal dari marketplace mereka, yang berarti masing-masing brand mengirimkan produk secara langsung kepada konsumen. Mengenai sistem pembayaran, Lazada masih mencari sistem pembayaran yang cocok, dan memang menjadi masalah bagi pasar yang baru di Asia Tenggara. Sejak Rocket Internet berhasil IPO di akhir tahun lalu, Lazada Group telah mendapatkan tambahan pendanaan senilai $219 juta (Rp2,9 triliun).

Lazada Strategy Screenshot

Melihat peluang di ranah O2O

Salah satu yang dipercaya masih menjadi formula yang cocok di ranah e-commerce tanah air adalah layanan Online-to-Offline (O2O). Sederhananya, ini merupakan layanan bagi pembeli untuk membeli barang secara online, lalu setelahnya datang ke pusat perbelanjaan dan mengambil sendiri barangnya. Beberapa perusahaan seperti Trikomsel dan MatahariMall berencana menggunakan strategi ini, sebagai strategi pembeda dari kompetitor. Magnus percaya bila strategi O2O Lazada saling memperkuat satu dan lainnya, dalam artian bila pembeli kerap melihat beragam item dari merek kesukaan mereka di situs, mereka akan merasa lebih senang lagi ketika berbelanja langsung.

"Bagi vendor rekanan kami, bisa terekspos di platform kami adalah hal yang penting," jelas Magnus. "Ketika orang melihat sebuah produk di halaman depan Lazada, mereka akan terdorong untuk mengunjungi toko fisik dan kembali melihat-lihat. […] e-commerce dan internet lebih dari sekadar transaksi, namun semuanya mengarah pada engagement. Kami memberikan layanan tambahan dengan memberikan mereka akses bagi jutaan pasang mata," lanjutnya.

CEO Lazada Group: Lamido akan bergabung dengan Lazada

Menurut Magnus, ada beberapa faktor utama yang membuat Lazada Group menjadi kuat. Faktor pertama adalah memiliki elemen pragmatis dan kesabaran dalam menyelami pasar Indonesia. Selain itu, siap untuk menghadapi mereka yang masih kolot. Ia menuturkan:

Kami akan melakukan apa pun untuk mencapai tujuan […]. Bila Anda ingin menang, maka jadilah yang lebih baik dari kami. Kultur kami adalah ingin mengalahkan siapa saja yang mencoba bersaing dengan kami. […] Saya tidak pernah takut akan hal itu, dan ingin membuktikan bila kami tidak bisa dengan mudah "dikalahkan".

(Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari)

The post Magnus Ekbom dari Lazada Bicara Mengenai E-Commerce dan Strategi Menaklukkan Kompetitor di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis