Game Di Indonesia |
- Impresi Awal Tales of Zestiria – Sebuah Tales yang Berbeda, Sebuah Tales yang Canggung
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Oktober 2015
- Kumpulan Game Android Terbaru Minggu Ini – Game of Dice, Bloodline, Sniper X, dan Lainnya
- Tech in Asia Podcast [Edisi Spesial] – 23 Oktober 2015: Ngobrol bareng CEO YesBoss dan Halo Diana!
- Kini Kamu Bisa Membuat Animasi GIF dengan Mudah Melalui Aplikasi Boomerang
- Review Knights Of Pen & Paper 2 – Sekuel dari RPG Klasik yang Sama Bagusnya
- Kumpulan Perusahaan Besar yang Sedang Mengembangkan Teknologi VR
- Crazy Clean, Satu Lagi Layanan Bersih-bersih Instan Online
- Blocky Bot – Game Arcade Seru untuk Wii U Akan Dirilis di Platform Mobile
- Ngoding Seru, Kompetisi Belajar Coding yang Juga Akan Diikuti oleh Presiden Jokowi
- Sniper X with Jason Statham – Menjadi Penembak Jitu dengan Bantuan Aktor Laga Ternama
- Meski “Badai Menerjang”, PapaBento Tetap Fokus di Ranah Katering Online untuk Korporat
- [Update] Kumpulan Layanan Streaming Radio Online di Indonesia
- [Update] Gamevil Menghadirkan Pengganti Point Blank di Perangkat Mobile yang Luar Biasa Keren!
Impresi Awal Tales of Zestiria – Sebuah Tales yang Berbeda, Sebuah Tales yang Canggung Posted: 23 Oct 2015 08:42 AM PDT Minggu ini saya berkesempatan mencicipi Tales of Zestiria yang baru saja dirilis dalam bahasa Inggris. Sebelumnya saya sudah membaca beberapa ulasan Tales of Zestiria ketika game ini baru rilis di Jepang, dan informasi yang saya dapat membuat saya sangat bersemangat untuk memainkannya. Terlepas dari berbagai kekurangan yang ada, saya membayangkan game ini tetap berhasil menjadi sebuah game yang cukup keren. Tales of Zestiria muncul dengan beberapa kontroversi, seperti framerate yang dibatasi hanya 30 FPS, sistem gameplay yang aneh, serta hal-hal seputar karakter bernama Alisha (kalau kamu belum tahu tentang hal ini, sebaiknya jangan cari tahu kalau tidak mau kena spoiler). Ini membuat ekspektasi saya terhadap game ini tidak begitu tinggi. Saya cukup terkejut ketika saya memainkannya langsung, karena ternyata saya menikmati Tales of Zestiria lebih dari yang saya bayangkan. Pengalaman bermain Tales of Zestiria dapat diungkapkan dengan satu kata: awkward (canggung). Game ini dimulai dengan adegan pembuka yang panjangnya tidak wajar, apalagi untuk ukuran seri Tales. Ada banyak istilah yang muncul tapi tidak langsung dijelaskan, dan ini membuat saya sedikit bingung. Sering ada momen di mana saya merasa, "Ooh, jadi begitu maksudnya." Setelah bermain cukup lama saya sudah tidak bingung lagi, tapi dua jam pertama membuat saya merasa agak clueless. Game ini tidak menggunakan sistem random battle, dan ini sejujurnya membuat saya agak kesal. Buat saya, kesenangan utama main seri Tales terletak di pertarungan. Sudah jadi kebiasaan untuk memulai game dengan kesulitan Hard dan selalu menggunakan Dark Bottle setiap waktu. Dihilangkannya random battle membuat pertarungan di Tales of Zestiria jadi jauh lebih sedikit, terutama di awal permainan. Selain sebal karena tidak bisa menggebuk monster, jarangnya pertarungan juga membuat saya gemas karena saya jadi tidak bisa mempelajari sistem gameplay dengan baik. Tales of Zestiria memiliki gameplay yang cukup berbeda dengan Tales pada umumnya. Meskipun sudah sering bermain seri Tales saya jadi merasa seperti pemula lagi, dan banyak yang perlu dipelajari agar saya bisa bertarung dengan tidak sekedar button-mashing. Sebagai contoh, di seri Tales biasanya kita bertarung dengan gerakan linier kiri-kanan seperti game fighting 2D. Di sini kita masih menggunakan gerakan linier, tapi bukan kiri-kanan melainkan depan-belakang. Tales of Zestiria lebih terasa seperti memainkan Dissidia atau Dragon Ball Z: Budokai daripada seperti memainkan Street Fighter. Ini membuat saya cukup kaget dan sering diorientasi. Untungnya nanti ada skill yang bisa mengubah gerakan pertarungan menjadi full 3D movement seperti seri Star Ocean. Kesenangan bermain Tales of Zestiria baru terasa setelah saya bermain kira-kira lima jam. Di titik ini cerita sudah mulai berjalan mulus, dan fitur utama battle yaitu Armatization sudah terbuka. Fitur super keren ini, ditambah dengan berbagai skill pasif yang ada, membuat pertarungan terasa lebih hidup dan variatif. Dungeon yang muncul juga memiliki lebih banyak monster, membuat saya tidak pernah kehabisan lawan berkelahi. Saya merasa sepertinya para pemain akan dibuat bingung oleh banyaknya jenis skill dalam game ini. Jurus atau Artes di sini dibagi menjadi tiga jenis yaitu Martial Artes, Hidden Artes, dan Seraphic Artes. Tiap karakter juga memiliki kemampuan khusus bernama Support Talent yang dapat digunakan di luar pertarungan. Ada juga skill pasif bernama Battle Acts yang akan memberi bonus atau mengubah gameplay ketika bertarung. Equipment juga memiliki skill pasif yang bisa dikombinasikan, mirip seperti equipment di Valkyrie Profile 2: Silmeria. Ini belum termasuk Artes yang muncul dalam Armatization, kemampuan khusus yang diaktifkan dengan Blast Gauge, serta berbagai macam teknik lainnya. Game ini juga memiliki sistem level up yang agak aneh. Level up tidak begitu berpengaruh pada stat, tapi lebih berpengaruh pada Artes yang kamu dapatkan. Sebagai gantinya, setelah melawan bos atau melewati titik penting cerita kamu akan mendapat item yang meningkatkan stat seluruh karakter. Ini membuat saya teringat pada sistem Star di Chrono Cross. Masih ada banyak hal lain di sistem gameplay Tales of Zestiria yang membuatnya begitu rumit. Bila kamu bermain dengan tingkat kesulitan rendah mungkin semua ini bisa diabaikan, tapi saya rasa kamu akan perlu memahami gameplay dengan baik untuk survive di kesulitan yang lebih tinggi. Saran saya, gunakanlah lima jam pertama di game ini untuk bereksperimen. Mainkanlah game ini tanpa terburu-buru, nanti tanpa sadar semuanya akan menjadi semakin seru. Sejauh ini saya sudah memainkan Tales of Zestiria selama sekitar 13 jam, dan saya cukup puas dengan apa yang saya dapat. Game ini jelas bukan game yang sempurna. Dialog-dialog yang ada kadang kaku dan canggung. Gameplay yang diberikan juga agak aneh dan sedikit terlalu rumit. Versi PC game ini juga memiliki beberapa masalah teknis minor. Namun sejauh ini saya merasa bahwa Tales of Zestiria adalah salah satu game dalam seri Tales yang bisa dibilang keren. Apakah penilaian ini akan bertahan sampai akhir, kita lihat saja nanti ketika saya membuat review lengkapnya. The post Impresi Awal Tales of Zestiria – Sebuah Tales yang Berbeda, Sebuah Tales yang Canggung appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Oktober 2015 Posted: 23 Oct 2015 05:30 AM PDT Lara Croft GO Dapatkan Diskon Menjadi Rp63.000 untuk Waktu TerbatasArya W. Wibowo – Game yang mendapatkan review sangat bagus dari kami ini akhirnya mendapatkan potongan harga menjadi tepatnya Rp63.416 untuk waktu terbatas. Diskon ini berlaku pada platform iOS, Android, maupun Windows Phone. Selain itu, Square Enix Montreal sebagai developer juga meluncurkan sebuah program amal yang diperuntukkan kepada Child’s Play. Acara amal ini diadakan secara online dan melelang berbagai karya seni yang berhubungan dengan Lara Croft. Untuk mengikutinya, kamu bisa menuju tautan yang ada di bawah ini. Child’s Play Charity Link: Janice Chu, Miquela Velez, Kirsten Mischler Review Lara Croft GO – Petualangan Minimalis sang Tomb Raider dalam Genre Puzzle Activision Rilis Trailer Gameplay Call of Duty: Black Ops III Terbaru
Arya W. Wibowo – Bagi kamu yang cukup penasaran dengan gameplay yang ada di iterasi Call of Duty: Black Ops terbaru, maka video ini akan sedikit memenuhinya. Di sini terlihat bahwa Call of Duty: Black Ops III memiliki berbagai mode multiplayer yang bisa dimainkan, mulai dari yang bernuansa futuristik hingga zombi di zaman dahulu. Call of Duty: Black Ops III akan hadir pada 6 November 2015. Capcom Telah Mendistribusikan Empat Juta Unit Monster Hunter 4 Ultimate untuk Nintendo 3DS
Iqbal Kurniawan – Seorang anggota tim di balik Monster Hunter 4 Ultimate mengungkapkan apresiasinya kepada para pengguna Nintendo 3DS atas tingginya permintaan untuk game tersebut. Ia mengabarkan bahwa Capcom telah berhasil mendistribusikan empat juta unit game di seluruh dunia sejak pertama kali dirilis di Jepang pada Oktober 2014 lalu. Ia juga mengingatkan bahwa akan ada DLC gratis untuk game tersebut bulan depan serta pemberian hadiah giveaway dalam waktu dekat. Video Tutorial Afterpulse dari Gamevil
Iqbal Kurniawan – Melengkapi perilisan global game Afterpulse semalam, Gamevil mengunggah sebuah video tutorial untuk memandu para pemain baru mengenal berbagai fitur yang terdapat di dalamnya. Kamu dapat memahami lebih jauh tentang sistem upgrade senjata, skema kontrol, dan berbagai pengaturan lainnya di dalam Afterpulse dengan menonton video di atas. Gamevil Menghadirkan Alternatif Point Blank di Perangkat Mobile yang Luar Biasa Keren! Rayakan Halloween Lewat Update Terbaru Fallout ShelterRisky Maulana – Selamat merayakan Halloween di dunia kiamat nuklir yang antah berantah teman-teman! Lewat update baru Fallout Shelter, bunker Vault yang kamu buat akan dihiasi bermacam pernak-pernik Halloween seperti monster labu, hantu, gantungan kelelawar, dan lainnya. Uniknya lagi, setiap orang yang kamu kirim menjelajahi wasteland juga berkesempatan untuk mendapatkan kostum Halloween yang bisa dipakai oleh para penghuni Vault. Jadi tunggu apalagi? Lanjutkan progres bermain kamu sekarang dan selamat menikmati minggu Halloween. Review Fallout Shelter – Sisi Lain Dunia Post-Apocalypse di Jagat Fallout Superbrothers Sword & Sorcery Kini Didiskon Seharga Rp15.000 SajaRisky Maulana – Belum pernah merasakan keajaiban game Superbrothers Sword & Sorcery sebelumnya? Jika iya, ini adalah kesempatan kamu untuk segera mengunduh Superbrothers Sword & Sorcery mumpung lagi diskon hingga 75%, berlaku untuk versi Android saja.
Nostalgia dengan Assassin’s Creed Unity
Mohammad Fahmi – Ini dia video terakhir dari seri napak tilas Assassin’s Creed yang telah dimulai dari beberapa minggu lalu. Pandangan tentang game ini jelas positif karena dibawakan oleh Ubisoft langsung. Bagaimana pendapatmu sendiri soal Assassin’s Creed Unity? Review Assassin’s Creed Unity – Romeo, Juliet, dan Beberapa Serangga di Sekitar Mereka Assassin’s Creed Syndicate Telat Dirilis
Mohammad Fahmi – Oke sudah cukup napak tilasnya, kini waktunya kamu bermain game kompletnya. Sambil menunggu download (kalau kamu beli digital), tonton dulu dua video di atas. Preview Assassin's Creed Syndicate – Wajah Baru dengan Kisah Lama The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Kumpulan Game Android Terbaru Minggu Ini – Game of Dice, Bloodline, Sniper X, dan Lainnya Posted: 23 Oct 2015 05:17 AM PDT Jumpa lagi di hari Jumat! Seperti biasa, hari ini daftar game Android Tech in Asia diramaikan belasan game menarik yang rata-rata didominasi beberapa judul game rilisan penerbit besar seperti Glu Mobile, Noodlecake, dan lain-lain. Tentunya ini adalah kabar yang cukup menggembirakan, karena di akhir pekan setidaknya kamu memiliki banyak sekali alternatif game Android seru yang siap untuk mengisi waktu bermainmu. Mulai dari Game of Dice yang bisa menjadi alternatif LINE Get Rich, Bike Unchained yang siap menggeser keberadaan TRIALS, RPG Guild of Honor serta Minimon Masters, dan masih banyak lagi game Android seru lainnya. Jadi silakan cek daftar di bawah ini dan nikmati beberapa game pilihan dari kami. Pixel RPG ClickerEntah ada hubungan apa antara kreator Pixel RPG Clicker, Skarwirld, dengan Epic Pixel LLC yang membuat RPG Clicker pada Februari 2015 lalu. Yang jelas apapun alasannya, kedua game ini memiliki berbagai macam kesamaan kecil yang membuat Pixel RPG Clicker seolah menjadi sekuel yang diinginkan para pemain RPG Clicker. Sama seperti RPG tipikal dengan model permainan idle clicker lainnya di luar sana, progres karaktermu dalam Pixel RPG Clicker ditentukan dari seberapa cepat jari kamu melakukan tap di atas layar. Bila kamu menginginkan game ringan yang bisa dimainkan di sela-sela rutinitas kerja sehari-hari, maka Pixel RPG Clicker bisa jadi salah satu pilihan kamu bermain Oktober ini. Game of DiceArya W.Wibowo –Game kreasi Joycity ini memodifikasi gameplay Monopoly lebih jauh dari yang dilakukan LINE Get Rich, yaitu dengan memasukkan elemen collectible card game di dalamnya. Tak hanya mengandalkan keberuntungan semata dari lemparan dadu, di sini kamu bisa menggunakan kartu (bukan kartu Kesempatan dan Dana Umum) untuk memenangkan permainan. Tak hanya bentuk papan permainannya yang unik, Game of Dice juga menyederhanakan hal lainnya yang membuat game ini begitu ringkas untuk dimainkan di mobile. Salah satunya adalah kamu tidak perlu repot-repot membeli tanah. Cukup dengan berdiri di atas suatu tanah atau daerah, kamu sudah menjadi pemiliknya (jika belum diambil pemain lain tentunya). Setelah itu, kamu baru bisa menarik sewa dari pemain malang yang sampai di daerahmu. Game of Dice – Bosan dengan LINE Get Rich? Kamu Bisa Coba Spin-Off Monopoly yang Satu Ini Zombie DeathmatchIqbal Kurniawan – Setelah menggunakan tema robot untuk game fighting melalui Real Steel World Champion, kini Reliance Games menggunakan tema zombi yang sedang populer untuk karya terbaru mereka yang berjudul Zombie Deathmatch. Alkisah dunia di masa depan berada di ambang kehancuran berkat pasukan zombi yang dibentuk oleh tokoh jahat bernama Papa Rainbow. Sebagai harapan terakhir umat manusia, kamu diminta untuk menyusun sendiri petarung zombi milikmu yang akan berlaga di medan pertarungan melawan zombi musuh. Kamu bisa melakukan upgrade kemampuan, melengkapi diri dengan persenjataan, hingga mengenakan baju zirah agar petarung zombi milikmu menjadi semakin kuat. The Balloons
The Balloons adalah game terbaru Noodlecake yang menghadirkan permainan arcade sederhana dengan balon sebagai tema utamanya. Dalam game ini, tugas kamu adalah menerbangkan sang balon hingga mencapai jarak terjauh, tanpa harus menyenggol tembok berduri yang ada di sekitar. Kelihatannya mudah bukan? Eits… tunggu hingga kamu memainkan game ini di Android kesayanganmu dulu, baru kemudian kamu boleh menyebutnya mudah setelah mengalahkan skor terbaik saya: 75 meter. SPINButuh selingan hiburan super ringan yang bisa kamu mainkan untuk memecahkan keheningan saat kumpul bersama teman-teman? Cobalah untuk mengunduh game berjudul SPIN yang permainannya amat sangat sederhana ini. Sesuai judulnya, dalam game ini kamu menghadapi rangkaian pola lingkaran berputar yang harus kamu lewati dengan sekali sentuhan tap pada layar. Meskipun mudah, perputaran lingkaran tadi akan semakin cepat hingga memaksamu supaya lebih berkonsentrasi ketika bermain. Cocok untuk melatih fokus kamu di dunia nyata. Guild of HonorIqbal Kurniawan – Setelah minggu lalu merilis Seven Knights, kali ini Netmarble kembali meramaikan dunia game multiplayer online di perangkat mobile melalui Guild of Honor. Action RPG yang mengedepankan fitur real time PvP battle di dunia fantasi ini akan menantangmu untuk membangun kelompok hero terkuat yang akan berhadapan dengan monster raksasa serta kelompok yang disusun oleh pemain lain. Kamu berkesempatan untuk menyusun pasukanmu sendiri yang terdiri dari lima kelas hero dengan peran unik masing-masing. Terdapat juga ratusan jenis hero unik yang bisa kamu koleksi untuk membangun tim yang terdiri dari sebelas orang. Prune
Setelah bulan Juli kemarin rilis di iPhone dan iPad, kini Prune telah hadir di Android dengan banderol harga yang sedikit lebih mahal dibandingkan iOS. Prune merupakan sebuah game eksperimental yang mengangkat tema pertumbuhan pohon yang berkembang semakin mendekat ke arah matahari. Di sini kamu diminta untuk membantu pertumbuhan sebuah pohon tadi mencapai cahaya dan akhirnya berbunga. Game karya Joel McDonald ini memiliki grafis siluet dan audio yang minimalis namun sangat berkesan. Dengan pembawaan musiknya yang santai, Prune akan membawa nuansa tenteram menumbuhkan sebatang pohon ke dalam Android kamu. Orbit MultiplayerPernahkah kamu bermain game multiplayer turn-based combat semacam Worms? Jika jawaban kamu adalah “ya”, maka kamu akan familier sekali dengan apa yang coba dihadirkan developer PixelMotion lewat game berjudul Orbit Multiplayer. Versi beta dari game yang dipersiapkan rampung dalam beberapa waktu ke depan ini menyajikan aksi pertempuran antar astronot di luar angkasa. Berhubung Orbit Multiplayer masih dalam tahap beta, ada baiknya kamu untuk tidak berharap banyak pada segala fitur yang ada di dalamnya dulu, karena PixelMotion masih akan menambahkan banyak hal baru di dalamnya. Sniper X with Jason Statham
Game mobile dengan tema penembak jitu memang tidak akan pernah ada habisnya. Setelah Deer Hunter 2016, kali ini Glu menghadirkan Sniper X with Jason Statham yang akan membawa kamu menjadi penembak jitu sembari didampingi aktor laga berkepala plontos tersebut. Seperti game sniper pada umumnya, di sini tugasmu adalah menghabisi musuh-musuh yang ada. Untuk membantu menyelesaikan misi, kamu bisa melakukan zoom in, mengaktifkan slow motion dengan focus, dan berbagai kemampuan lainnya. Bedanya jika selama ini kita hanya dipandu teks objektif yang membosankan, di sini Jason Statham lah yang secara langsung memuji kamu dengan gaya bicaranya yang maskulin. Sniper X with Jason Statham – Menjadi Penembak Jitu dengan Bantuan Aktor Laga Ternama Minimon Masters
Minimon Masters merupakan suguhan RPG mobile baru lainnya yang bisa kamu mainkan di Android minggu ini. Di sini kamu bermain sebagai satu di antara 80 jenis hero yang sekaligus majikan monster Minimon berjumlah lebih dari 200 jenis. Dengan tampilan grafisnya yang imut, terus terang pengalaman bermain Minimon Masters mengingatkan saya akan LINE Dragonica Mobile yang pernah saya ulas Agustus lalu. Meskipun tampilannya agak mirip, namun banyak hal baru lainnya yang akan membuat Minimon Masters terasa lebih solid saat kita mainkan. Bike UnchainedIqbal Kurniawan – Gamer yang juga menyukai olahraga sepeda gunung mendapatkan suguhan menarik di minggu ini. Perusahaan minuman energi Red Bull (atau dikenal sebagai Kratingdaeng di Indonesia) menerbitkan sebuah game kompetisi sepeda gunung yang penuh adrenalin berjudul Bike Unchained. Kamu akan diminta untuk menyusun sebuah tim yang akan menantang sang juara bertahan, Tim Praedor, dalam kompetisi gaya bebas dan menuruni tebing terjal dengan sepeda gunung. Terdapat 60 trek di 3 lokasi nyata di dunia yang berada di Kanada, Eropa, hingga Jepang. BloodlineIqbal Kurniawan – Penerbit Cherry Credits menyebut Bloodline sebagai perpaduan antara RPG dan card battle yang kental dengan unsur multiplayer. Melihat berbagai fitur yang ditawarkan di dalamnya, saya jadi mengerti mengapa mereka menggadang-gadang Bloodline dapat menghibur pemainnya dalam jangka waktu cukup lama. Bloodline menyediakan setidaknya tiga ratus kartu untuk dikoleksi pemain dan berbagai mode multiplayer yang mencakup PvE, PvP, hingga pertempuran antar guild. Kamu yang tidak menyukai aktivitas grinding tidak perlu khawatir sebab developer menyediakan fitur auto battle, raid, dan auto mine untuk mengurangi kegiatan repetitif tersebut. The post Kumpulan Game Android Terbaru Minggu Ini – Game of Dice, Bloodline, Sniper X, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Tech in Asia Podcast [Edisi Spesial] – 23 Oktober 2015: Ngobrol bareng CEO YesBoss dan Halo Diana! Posted: 23 Oct 2015 03:12 AM PDT Setiap minggunya di hari Jumat, podcast yang menjadi bagian dari konten komunitas Tech in Asia akan hadir. Kami terus mencoba menampilkan TALKShow dengan format yang berbeda di setiap episodenya. Lalu apa yang istimewa dari podcast episode kali ini? Mengapa diberi judul Edisi Spesial? Kali ini kami bertandang ke studio AppsCoast. Selain itu, ada juga dua bintang tamu yaitu Ryan Gondokusumo dari Halo Diana dan Irzan Raditya dari YesBoss! Kali ini tidak salah jemput ataupun keliru orang lagi kok. Dua host Pradipta Nugrahanto dan Audi Prasetyo berkolaborasi dengan Riza Fahmi dan Arif Fajar Saputra dari AppsCoast. Durasi podcast kali ini juga resmi menjadi yang paling panjang dibandingkan delapan episode sebelumnya. Lalu apa saja yang dibahas pada TALKShow #8 ini? Berikut adalah beberapa pertanyaan yang dilontarkan untuk dua bintang tamu pada kesempatan kali ini.
Dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan seru lainnya. Kami juga mencoba kedua layanan ini secara real-time. Makanya, langsung saja simak podcast di bawah ini. Podcast edisi spesial seperti ini akan kami buat secara berkala. Di minggu depan, kami kembali dengan bahasan yang berasal dari konten buatan komunitas Tech in Asia. Oh ya, kamu juga bisa membuat community post sendiri. Caranya mudah, cukup mendaftar di sini. Nantinya kamu bisa menyesuaikan isi konten kamu, apakah teknologi dan startup atau game. Semakin banyak kamu membuat konten dan memberikan komentar, maka kemungkinan menjadi bagian dari podcast ini juga semakin besar! (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Tech in Asia Podcast [Edisi Spesial] – 23 Oktober 2015: Ngobrol bareng CEO YesBoss dan Halo Diana! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Kini Kamu Bisa Membuat Animasi GIF dengan Mudah Melalui Aplikasi Boomerang Posted: 23 Oct 2015 02:42 AM PDT Instagram tidak hanya berhenti dengan aplikasi edit dan berbagi foto. Setelah sebelumnya sempat meluncurkan aplikasi time-lapse Hyperlapse dan aplikasi penggabung foto Layout. Hari ini (23/10) perusahaan ini mengumumkan Boomerang, aplikasi yang memungkinkan pengguna mengambil video dengan durasi sangat singkat, yaitu hanya 1 detik saja. Setelahnya, secara otomatis video tersebut akan disimpan dalam bentuk GIF. Dengan Boomerang, Instagram tampaknya ingin bersaing dengan beberapa aplikasi serupa seperti Phhhoto dan juga Apple yang baru saja merilis fitur Live yang akan merekam video singkat beberapa detik setelah mengambil gambar. 1 detik merupakan waktu yang sangat singat. Dan kamu mungkin akan bertanya-tanya kenapa pengguna memerlukan aplikasi yang bisa mengambil video berdurasi 1 detik saja, jika sudah ada aplikasi yang mampu mengambil video selama 6 detik dan 16 detik. Untungnya ada alasan kuat terkait pertanyaan tersebut. Dikutip dari TechCrunch, Instagram beranggapan bahwa banyak pengguna yang tidak mahir membuat skenario video dengan durasi panjang. Aplikasi ini tersedia untuk sistem operasi Android dan iOS secara gratis. Cara menggunakannya juga sangat sederhana. Kamu mempunyai pilihan untuk menggunakan kamera depan atau belakang dari smartphone kamu. Setelah menentukan objek yang ingin diambil, kamu cukup melakukan tap pada tombol shutter yang berada di tengah-tengah dan aplikasi ini akan secara otomatis menghasilkan gambar GIF. Kemudian kamu bisa membagikan gambar tersebut ke Instagram, Facebook, atau media online lain. Oh ya, apabila kamu membagikan ke Instagram, kamu memiliki opsi untuk menambahkan filter ke dalam gambar tersebut. Kekurangan dari aplikasi ini adalah kamu tidak bisa melihat daftar gambar-gambar apa saja yang telah kamu ambil sebelumnya. Nampaknya salah satu tujuan utama Instagram membuat Boomerang adalah sebagai umpan balik ke Instagram. Mengingat aplikasi yang memiliki 400 juta pengguna aktif ini telah berumur lebih dari lima tahun. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Kini Kamu Bisa Membuat Animasi GIF dengan Mudah Melalui Aplikasi Boomerang appeared first on Tech in Asia Indonesia. This posting includes an audio/video/photo media file: Download Now |
Review Knights Of Pen & Paper 2 – Sekuel dari RPG Klasik yang Sama Bagusnya Posted: 23 Oct 2015 01:50 AM PDT Setelah memainkan Knights of Pen & Paper 2 selama beberapa hari, saya jadi mengerti mengapa Hendri pernah menyatakan bahwa game orisinalnya merupakan salah satu RPG klasik terbaik di mobile. Saya bahkan jadi sedikit menyesal telah melewatkan sebuah RPG hebat yang dirilis tiga tahun lalu tersebut. Tapi untungnya, saya yang langsung memainkan sekuel dari Knights of Pen & Paper pun bisa menikmati cerita yang ada di sini tanpa masalah. Knights of Pen & Paper 2 masih menggunakan konsep yang sama dengan game orisinalnya. Kamu akan bermain RPG tabletop klasik menggunakan pena dan kertas bersama dengan seorang game master. Semua quest, item, maupun monster yang akan dihadapi dalam game merupakan murni imajinasi dari para karakter di dalam game yang ditulis pada sebuah kertas. Game master membacakan semua aktivitas dan quest di mana para pemain bisa berinteraksi dan berbicara satu sama lain. Mungkin hal ini terdengar cukup aneh dengan standar RPG masa kini, namun persis seperti itulah sebuah RPG dimainkan pada era 70-an silam. Gameplay yang Sangat Dalam untuk Sebuah RPG MobileGame dimulai dengan memilih dua orang karakter yang bisa dikustomisasi sesuka hati. Kalau saya hitung-hitung, terdapat lebih dari seratus kombinasi karakter yang bisa kamu pilih. Setiap kombinasi karakter memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, seperti energi lebih, kekuatan ekstra, atau bahkan kemampuan untuk menyembuhkan diri dari efek negatif setiap kali tiba gilirannya menyerang. Tidak hanya itu, setiap kombinasi juga memiliki set skill masing-masing yang sesuai dengan kelas pekerjaan mereka, seperti mage, cleric, hunter, atau paladin. Keberhasilan petualangan kamu di Knights of Pen & Paper 2 sangat tergantung pada kombinasi berbagai karakter di dalam tim. Membangun sebuah karakter dengan tingkat serangan tinggi memang penting untuk melibas semua monster yang menghadang, namun menciptakan karakter pendukung yang membantu serangan maupun pertahanan dari belakang juga tidak kalah penting. Hal ini semakin terasa ketika menghadapi segerombolan musuh atau karakter bos yang kuat. Tanpa kerja sama yang padu dan strategi yang tepat, akan sulit menaklukkan musuh-musuh yang menghadang. Selain kombinasi para karakter di dalam tim, kesuksesan petualangan kamu juga sangat dipengaruhi oleh berbagai item yang mendukung perjalanan. Item tersebut bisa diperoleh dengan berbagai cara, seperti membeli di toko item, didapat setelah mengalahkan musuh, atau dengan mencampur beberapa item dalam fitur crafting. Khusus fitur yang terakhir, item yang didapat melalui cara ini memiliki kemampuan yang lebih kuat dibandingkan dengan item standar lain. Beberapa item penting di dalam petualangan seperti kunci juga hanya bisa didapat melalui crafting. Hal unik lain yang bisa ditemukan di sini adalah kemampuan untuk mendekorasi ruang bermain game dengan berbagai barang. Dekorasi bisa dibeli dengan menggunakan koin yang diperoleh selama petualangan. Uniknya, setiap barang yang kamu tambahkan ke dalam ruang game memiliki dampak pada gameplay inti, seperti menambah perolehan EXP, peningkatan kemungkinan mendapatkan critical hit, hingga memperkuat stat yang dimiliki setiap karakter. Selain itu, dekorasi yang kamu tambahkan pastinya akan membuat ruang bermain game di Knights of Pen & Paper 2 semakin terlihat keren! Kemudahan Bernavigasi pada Perangkat dengan Layar SentuhKontrol pada Knights of Pen & Paper 2 didesain sangat simpel. Hampir semua kendali di dalam permainan bisa dilakukan dengan melakukan tap di sana-sini. Pengaturan item yang dibawa masing-masing karakter bisa dilakukan dengan drag and drop simpel yang sudah biasa dilakukan pada perangkat dengan layar sentuh. Tutorial yang terdapat di depan game, walaupun cukup singkat, sudah merepresentasikan hampir semua kendali yang perlu kamu ketahui untuk menikmati permainan. Berbeda dengan kontrol di dalam permainan, kedalaman gameplay yang ada di game ini cukup fantastis untuk ukuran RPG di perangkat mobile. Setelah memainkannya selama beberapa hari pun saya masih mendapati hal baru yang belum pernah saya temui. Untungnya, game menyediakan fitur panduan di kiri atas layar yang bisa diakses kapanpun dan di manapun selama permainan. Semua petunjuk yang tersedia di dalamnya lengkap dan mudah dicari, sehingga saya tidak pernah kebingungan memahami isi permainan. Grafis dan Visual Khas Console 16-Bit KlasikKarena Knights of Pen & Paper 2 pada intinya merupakan RPG yang dimainkan di atas meja, maka kamu tidak akan melihat banyak animasi di dalamnya. Para karakter dan game master yang ada di dalam game hanya duduk mengitari sebuah meja sambil berbincang-bincang. Untungnya, Paradox Interactive menghadirkan berbagai visualisasi lingkungan yang bervariasi untuk menunjukkan penjelajahan dan petualangan para karakter. Para monster dan karakter bos pun ditampilkan dengan cukup representatif, sehingga kamu bisa merasakan ketangguhan dari masing-masing musuh yang dihadapi. Dari sisi grafis sendiri, Knights of Pen & Paper 2 telah mengalami peningkatan kualitas dibandingkan game orisinalnya. Gambar yang ditampilkan pada sekuel ini, walau masih menggunakan gaya piksel, telah ditingkatkan menjadi grafis 16-bit dari grafis 8-bit pada Knights of Pen & Paper pertama. Saya juga merasa warna-warna yang digunakan pada sekuel ini lebih cerah dengan detail yang lebih baik dibandingkan pendahulunya. Untuk melengkapi kesan klasik yang ditampilkan oleh grafis game, audio yang mengiringi sepanjang permainan juga menggunakan musik chiptune yang biasa terdengar pada console era 90-an. Semua bunyi di dalam game, mulai dari musik latar hingga efek suara, memiliki tema yang mengingatkan saya pada RPG klasik di console SNES maupun SEGA Genesis. Saya sangat menyukai gabungan visual dan suara yang menimbulkan kesan nostalgia di sini. Sangat Saya Rekomendasikan untuk Pencinta RPG Klasik!Knights of Pen & Paper 2 baru tersedia di iOS dan Android untuk saat ini, dengan versi PC direncanakan akan menyusul kemudian. Walaupun Knights of Pen & Paper 2 dipasarkan sebagai game premium, developer tetap menyediakan pilihan IAP di dalamnya. IAP ini sepenuhnya bersifat opsional, sehingga tanpa membelinya pun kamu tetap dapat menikmati keseluruhan isi game. Tampaknya saya telah menemukan game favorit di bulan Mei 2015 ini. Sebagai pencinta RPG, saya pribadi tidak bisa berhenti bermain Knights of Pen & Paper 2 di tablet saya. Kalau kamu memang sedang mencari RPG untuk dimainkan di perangkat mobile milikmu, maka game ini sangat saya rekomendasikan! Update: Setelah merilis versi mobile pada bulan Mei lalu, Paradox Interactive belum lama ini menepati janjinya untuk merilis Knights of Pen & Paper 2 di PC. Versi yang tersedia di Steam telah termasuk cerita tambahan “Fist of +1 Fury” serta dapat dimainkan dengan resolusi 1080p dan 60 fps. Steam Link: Knights of Pen and Paper 2, Rp. 89.999
The post Review Knights Of Pen & Paper 2 – Sekuel dari RPG Klasik yang Sama Bagusnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Kumpulan Perusahaan Besar yang Sedang Mengembangkan Teknologi VR Posted: 23 Oct 2015 01:38 AM PDT Dari yang awalnya science-fiction, teknologi virtual reality (VR) kini telah makin dekat dengan kita seiring perkembangan teknologi yang makin cepat. Tahun 2015 ini seolah menjadi tahun awal kebangkitan VR. Teknologi yang tadinya hanya dikembangkan oleh startup dan perusahaan kecil, kini mulai dijamah perusahaan teknologi canggih seperti Facebook, HTC, Sony, dan Samsung. Gadget VR apa saja yang sedang dikembangkan perusahaan-perusahaan tersebut hari ini? Mari kita simak. Facebook dengan Oculus RiftOculus Rift mungkin merupakan produk yang paling populer dan fenomenal dalam daftar ini. Perusahaan pencetus Oculus Rift didirikan tahun 2012 oleh Palmer Luckey yang saat itu berusia 22 tahun. Kurang dari satu tahun kemudian, Oculus Rift sukses mendapatkan pendanaan sebesar $2,5 juta (sekitar Rp33 miliar) dari Kickstarter. Kini Oculus Rift menjadi salah satu perangkat VR paling canggih di pasar. Oculus Rift Development Kits 1 dan 2, misalnya, menawarkan tampilan high-definition, tampilan frame rate yang cepat, dan tingkat respon yang tinggi terhadap gerakan kepala. Sejak Facebook membeli Oculus Rift seharga $2 miliar (sekitar Rp27 triliun) pada Maret 2014, proses pengembangan produk ini makin melesat. Facebook memiliki visi untuk menjadikan VR tidak hanya sebagai platform game, tetapi juga untuk pendidikan, kesehatan, dan hiburan lainnya. Versi komersial Oculus Rift direncanakan akan dirilis awal tahun depan. HTC dengan HTC ViveHTC, perusahaan teknologi asal Cina, juga tertarik ikut dalam pertarungan gadget VR. Mereka memilih untuk bekerja sama dengan Valve, raksasa di industri game untuk mengembangkan HTC Vive. Produk ini dibuat dengan basis platform SteamVR. HTC sendiri menargetkan produk ini bisa dirilis secara terbatas pada musim liburan Natal 2015, dan dijual secara massal pada kuartal pertama tahun 2016. HTC juga akan memberikan perangkat secara gratis kepada beberapa developer pilihan. Spesifikasi teknis produk ini belum diketahui secara pasti, namun dari foto yang ditampilkan tampak beberapa alat penerima cahaya untuk mendukung teknologi pendeteksi gerakan berbasis laser yang digunakan dalam perangkat ini. Sony dengan PlayStation VRSebelumnya bernama Project Morpheus, PlayStation VR merupakan perangkat yang dikembangkan oleh Sony Computer Entertainment. Perangkat ini dirancang untuk dapat digunakan bersamaan dengan PlayStation 4 dan PlayStation Vita. Statusnya saat ini masih prototipe, namun Sony menargetkan produk ini untuk diluncurkan pada awal tahun 2016. Spesifikasinya pun belum diinformasikan secara jelas, yang pasti gambar dalam perangkat ini akan ditampilkan dalam resolusi 1920×1080 piksel dengan menggunakan layar OLED. Samsung dengan Samsung Gear VRBekerja sama dengan Oculus VR, Samsung membuat Samsung Gear VR. Untuk menggunakan perangkat ini, kita harus memiliki smartphone keluaran Samsung yang nanti akan menjadi layar sekaligus prosesor utamanya. Versi developer Samsung Gear VR pertama kali dirilis pada Desember 2014. Pada versi ini, perangkat hanya dapat terkoneksi dengan Galaxy Note 4. Versi developer kedua yang dapat terkoneksi dengan Galaxy S6 dan Galaxy S6 Edge dirilis pada Maret 2015. Spesifikasi untuk produk ini belum diumumkan, namun akan mencakup teknologi proximity sensor dan trackpad. Perangkat ini akan dijual pada harga $99 (sekitar Rp1 juta) dan bisa digunakan dengan Samsung Galaxy S6, S6 Edge, S6 Edge+, dan Note 5. Baca juga: Google Cardboard – Varian Budget Ekonomis dari Headset VR untuk Android Masa depan cerahDari daftar di atas kita dapat melihat satu pola yang sama: semua perangkat VR dari perusahaan-perusahaan besar tersebut dijadwalkan untuk dirilis pada kuartal pertama 2016. Ini merupakan berita menggembirakan untuk kita, apalagi dua raksasa lain, Microsoft dan Apple, juga dikabarkan diam-diam masuk ke industri ini. Apakah kamu berencana untuk membeli salah satu perangkat atau bahkan lebih dari daftar ini? (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar: Maurizio Pesce) The post Kumpulan Perusahaan Besar yang Sedang Mengembangkan Teknologi VR appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Crazy Clean, Satu Lagi Layanan Bersih-bersih Instan Online Posted: 23 Oct 2015 01:13 AM PDT Bayangkan, ketika pulang, yang menyambut kamu adalah cucian kotor yang menggunung serta rumah yang semrawut. Ughh! rasanya kesal dan gemas. Kadang terbersit keinginan untuk beres-beres, namun rasa capek menghalangi kamu melakukannya. Keesokan harinya, kamu juga akan disambut dengan hal yang sama ketika pulang. Beban kerja yang menumpuk, seringkali menjadi penghalang banyak orang untuk beres-beres rumah, apalagi di kota besar semacam Jakarta. Adalah Crazy Clean, startup yang bergerak dalam bidang cleaning service dan laundry online sejak 1 Januari 2015 lalu. Mengklaim sebagai yang pertama di Indonesia,startup ini menawarkan berbagai jenis layanan bersih-bersih, baik untuk perumahan hingga perusahaan. Cleaning service dan laundry jadi ujung tombakDua layanan utama Crazy Clean yaitu cleaning service dan laundry online. Untuk layanan cleaning service, Crazy Clean menawarkan 4 service yang terdiri atas House Keeping, General Cleaning, Outsourcing, dan Gardener. Gardener merupakan layanan yang ditujukan untuk kebun dan taman, cocok bagi orang yang memiliki taman yang luas. Outsourcing sendiri adalah jasa cleaning service yang diperuntukan untuk skala menengah dan besar, sedangkan House Keeping adalah layanan skala perumahannya. Untuk kebutuhan kebersihan yang lebih umum, seperti tempat ibadah atau perkantoran, dapat menggunakan General Cleaning. Untuk jasa laundry, tersedia layanan antar jemput dan Drop Off di outlet Crazy Clean terdekat. Startup ini juga membuka kemitraan bagi pemilik jasa laundry maupun cleaning service. Nantinya mereka bisa memanfaatkan jaringan Crazy Clean untuk mendapatkan order. Untuk mempermudah pengguna menggunakan jasanya, Crazy Clean telah meluncurkan aplikasi Crazy Clean untuk perangkat Android. Meski terbilang lengkap, sayangnya baru 2 layanan yang bisa dipesan melalui aplikasi Android Crazy Clean, yaitu Gardener dan Outsourcing. Sedangkan untuk House Keeping, General Cleaning serta Laundry Online baru mencantumkan status coming soon. Lebih disayangkan lagi, Crazy Clean belum mencantumkan berapa biaya jasa cleaning service dan laundry yang ditawarkannya. Sehingga membuat pelanggan tidak bisa membandingkan harga jasa laundry Crazy Clean dengan jasa sejenis, apakah lebih murah atau lebih mahal. “Membersihkan” dengan smartphoneRingan dan minimalis. Kesan inilah yang pertama hadir ketika membuka aplikasi android Crazy Clean. Begitu dibuka, pengguna akan disambut logo dan moto Crazy Clean. Ada 4 menu yang disediakan, 2 menu utama yang terdiri atas Login dan Become a Partner, serta menu bantuan yang terdiri atas kontak Crazy Clean dan informasi mengenai layanan startup ini. Menu Become a Partner ditujukan kepada entrepreuner di bidang cleaning service dan laundry yang menjadi mitra Crazy Clean. Sayangnya ketika menu ini dipilih, pengguna hanya disambut tulisan silahkan kontak kami untuk informasi lebih lanjut. Sedangkan menu Login berguna untuk memesan jasa Crazy Clean. Begitu dipilih, muncul 2 menu opsi yang terdiri atas layanan utama Crazy Clean, cleaning service dan laundry. Sayangnya hanya opsi cleaning service yang dapat dipilih, yang kemudian memunculkan 4 pilihan opsi jasa cleaning service. Lagi-lagi hanya ada 2 opsi yang bisa dipilih, yaitu Gardener dan Outsourcing. Begitu opsi Gardener dipilih, akan muncul papan informasi singkat mengenai layanan ini. Hal ini juga berlaku untuk menu Outsourcing. Tap Order Now untuk melanjutkan proses pemesanan jasa bersih-bersih dari Crazy Clean. Setelah memilih jasa yang ingin digunakan, pelanggan diharuskan mengisi sejumlah informasi, mulai dari nama, nomor telepon, alamat dan waktu. Sebagian besar halaman ini didominasi warna putih, satu-satunya yang menarik adalah tersedianya Google Maps. Google Maps ini akan menunjukan lokasi sang pemesan ketika selesai mengisi alamatnya. Secara keseluruhan, tampilan aplikasi ini didominasi oleh warna biru dan putih. Ukuran aplikasinya juga kecil, hanya 4,5 MB saja sehingga membuatnya tidak lag ketika digunakan pada smartphone low-end sekalipun. Kamu bisa mencoba layanan Crazy Clean melalui: (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto, sumber gambar Sean Freese) The post Crazy Clean, Satu Lagi Layanan Bersih-bersih Instan Online appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Blocky Bot – Game Arcade Seru untuk Wii U Akan Dirilis di Platform Mobile Posted: 23 Oct 2015 12:50 AM PDT Developer indie asal Amerika Serikat, Mobot Studios, mengumumkan akan merilis karya mereka Blocky Bot di iOS dan Android sebelum tahun 2015 berakhir. Game tersebut telah tersedia untuk console Wii U saat ini dengan banderol $2,99 (sekitar Rp39.000). Blocky Bot menghadirkan gameplay arcade dengan objektif simpel, yaitu melompat sejauh mungkin sebelum terjatuh atau terkena rintangan yang tersebar di seluruh permainan. Kamu hanya perlu mengendalikan si robot dan berbagai karakter lain melompat ke platform yang lebih tinggi sambil dikejar pergerakan kamera yang bergerak perlahan ke atas. Gameplay sederhana ini terasa cocok untuk dimainkan pada perangkat portabel berkat desainnya yang padat. Pemain dapat menikmati tantangan khas game arcade secara singkat dalam waktu beberapa menit saja. Selain itu, Blocky Bot juga menyediakan koleksi karakter dengan desain menarik serta tampilan level unik yang membuat penasaran.. Kamu yang belum bosan dengan grafis voxel mungkin akan menyukai tampilan yang diusung pada Blocky Bot. Semua objek pada game ini digambarkan dengan desain kubus yang terlihat sangat mirip dengan Minecraft maupun Crossy Road. Mobot Studios juga seakan meminjam desain Hipster Whale (kreator Crossy Road) dengan memberikan variasi tampilan level unik saat menggunakan karakter yang berbeda. Sayangnya belum ada keterangan lebih lanjut tentang Blocky Bot di platform mobile selain pengumuman singkat pada laman Facebook Mobot Studios. Untuk sementara, pengguna smartphone maupun tablet bisa menonton video trailer Blocky Bot untuk Wii U di bawah ini. Nintendo eShop Link: Blocky Bot, $2,99 (sekitar Rp40.000)
The post Blocky Bot – Game Arcade Seru untuk Wii U Akan Dirilis di Platform Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Ngoding Seru, Kompetisi Belajar Coding yang Juga Akan Diikuti oleh Presiden Jokowi Posted: 23 Oct 2015 12:42 AM PDT Malam minggu ini (24/10), ribuan developer dari seluruh Indonesia akan siap membantu memecahkan masalah negara dengan coding, melalui kompetisi Hackathon Merdeka 2.0. Akan tetapi sebelum kompetisi tersebut, ada satu lagi kompetisi yang tidak kalah menarik yang sedang berlangsung hari ini (23/10) hingga esok hari, yaitu Ngoding Seru. Sedikit berbeda dengan Hackathon Merdeka yang mengarahkan para peserta untuk membuat sebuah aplikasi. Ngoding Seru mengarahkan para peserta untuk mulai belajar coding dan benar-benar melek teknologi informasi. Lalu bagaimana caranya? Kompetisi ini memang sudah dimulai. Akan tetapi bukan berarti kamu tidak bisa mengikutinya. Kamu cukup masuk ke situs Ngoding.org, kemudian melakukan registrasi untuk mengikuti kompetisi ini. Setelah itu kamu akan masuk ke sebuah sistem bernama TLX. Di sini kamu bisa belajar coding sesuai dengan tingkat kemampuan kamu. Terdapat tiga bagian tingkat yang bisa kamu pilih. Pertama adalah Divisi Pemula bagi peserta yang baru belajar dan belum pernah sama sekali belajar coding. Kedua, Divisi Pejuang bagi para peserta yang sudah pernah belajar coding dasar. Ketiga, Divisi Jagoan bagi peserta yang sudah agak mahir seperti peserta-peserta olimpiade dan juga developer-developer dari startup teknologi. Divisi Pemula dan Divisi Pejuang sudah bisa kamu coba sekarang. Sedangkan Divisi Jagoan akan dimulai esok hari. Kamu akan mendapat sejumlah poin setiap kali menyelesaikan soal. Poin-poin itu nantinya akan menentukan siapa pemenang dari kompetisi ini. Berawal dari kumpulan alumni peserta olimpiadeKompetisi ini mungkin terdengar datang secara tiba-tiba. Lalu siapa sebenarnya penyelenggara dari kompetisi Ngoding Seru? Kompetisi ini diselenggarakan oleh Ikatan Alumni TOKI (Tim Olimpiade Komputer Indonesia), Code4Nation, dan didukung oleh sistem TLX. Semua berawal dari beberapa anggota Ikatan Alumni TOKI yang sudah bekerja dan memiliki startup. Beberapa di antaranya seperti Brian Marshal yang mendirikan Sirclo, Natali Ardianto dari Tiket.com, Arief Widhiyasa dari Agate Studio, dan Petra Novandi Barus dari UrbanIndo. "Dulu saat persiapan mengikuti olimpiade komputer, kami mempunyai sebuah sistem internal khusus untuk belajar," ungkap Brian kepada Tech in Asia. "Kami kemudian berpikir, kenapa sistem ini tidak dibuka ke publik. Sangat disayangkan sistem seperti ini hanya bisa digunakan oleh orang-orang tertentu. Akan sangat bermanfaat apabila sistem ini bisa digunakan lebih banyak orang," imbuh Brian. Singkat cerita, Ikatan Alumni TOKI bersama dua orang mantan peserta olimpiade yang baru lulus kuliah kemudian mengembangkan sistem bernama TLX yang sekarang digunakan dalam kompetisi Ngoding Seru. Dalam sistem tersebut, para peserta akan berhadapan dengan berbagai soal-soal dari TOKI yang sempat digunakan untuk melatih para peserta olimpiade komputer. Soal-soal seperti ini juga bisa digunakan pada saat wawancara perekrutan developer di perusahaan teknologi. Selain bisa diikuti oleh siapa saja dan dari mana saja — selama memiliki akses internet, kompetisi yang berlangsung selama dua hari ini juga dikabarkan akan diikuti oleh Presiden Joko Widodo. Beliau akan menulis kode pertamanya dalam kompetisi ini. Saat artikel ini ditulis, Ngoding Seru telah memiliki 20.226 pengguna terdaftar, 4.000 pengguna aktif, 2.060 soal, dan 500.000 kode yang telah di-submit oleh para peserta. Para pemenang dari setiap divisi nantinya dikabarkan akan mendapat hadiah khusus. Jadi, bagi kamu yang tertarik, segera ikuti kompetisi ini sebelum berakhir! (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Ngoding Seru, Kompetisi Belajar Coding yang Juga Akan Diikuti oleh Presiden Jokowi appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Sniper X with Jason Statham – Menjadi Penembak Jitu dengan Bantuan Aktor Laga Ternama Posted: 23 Oct 2015 12:35 AM PDT Satu lagi game bergenre shooter dengan tema sniper hadir di perangkat mobile. Baru-baru ini Glu menghadirkan Sniper X with Jason Statham yang akan membawa kamu menjadi penembak jitu sembari didampingi aktor laga terkenal itu. Ya, di sini Jason Statham hadir menjadi pemandu kamu dalam melakukan berbagai aktivitas menembaki musuh dari jarak jauh (dan terkadang dekat). Suaranya akan memberikan instruksi kepadamu, walaupun terkadang tidak sesuai dengan teks yang ada. Seperti game sniper pada umumnya, di sini tugasmu adalah menghabisi musuh-musuh yang ada. Untuk membantu menyelesaikan misi, kamu bisa melakukan zoom in, mengaktifkan slow motion dengan focus, dan berbagai kemampuan lainnya. Dari segi kontrol, sejauh ini saya merasa Sniper X memiliki respons kontrol yang baik dan mulus, sebaik atau mungkin sedikit di atas “saudara jauhnya”, Deer Hunter 2016. Berbicara tentang Deer Hunter 2016, saya merasa banyak UI dan fitur yang cukup mirip antara kedua game ini. Fitur-fitur seperti upgrade senjata, level yang terkunci kecuali kamu meningkatkan kekuatan senjatamu, sistem energi, hingga beberapa efek suara dan visual memiliki kemiripan dengan game berburu tersebut. Wajar saja, pengembangnya memang sama. Hal yang paling menonjol di Sniper X adalah kualitas grafisnya yang baik. Ditambah lagi pada menu pemilihan misi kamu akan dibawa pada sudut pandang eagle eye yang dapat melihat level-level yang ada langsung dari atas. Sebuah fitur yang cukup keren. Bagi kamu yang menginginkan sebuah game tembak-menembak yang penuh gaya dan ditemani oleh Jason Statham, maka Sniper X merupakan pilihan yang bagus. Memori yang dibutuhkan pun tidak terlalu besar untuk game sejenisnya, di bawah 150 MB.
The post Sniper X with Jason Statham – Menjadi Penembak Jitu dengan Bantuan Aktor Laga Ternama appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Meski “Badai Menerjang”, PapaBento Tetap Fokus di Ranah Katering Online untuk Korporat Posted: 22 Oct 2015 11:52 PM PDT Sejak Maret 2014, startup Klik-Eat yang menyediakan layanan food delivery membuka layanan tambahan katering online dengan target korporat bernama PapaBento. Kenichi Aoyogi, CEO Klik-Eat mengatakan bahwa target tersebut dibuat untuk membedakan dengan layanan katering online lainnya di ranah B2C. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa PapaBento memberikan layanan sebagai penyedia lunch box dan katering premium untuk area Jakarta, Tangerang dan Bekasi. Layanan katering online yang khusus ditujukan bagi korporat ini dimaksudkan untuk mempermudah penyediaan konsumsi dalam jumlah besar. Paket yang ditawarkan mulai dari Rp30.000Di halaman depan pengguna dapat memilih jenis paket. Pilihan paket yang tersedia adalah Lunch Box, Snack Box, dan Catering, serta aneka Cake. Selain jenis paket, pilihan dapat melalui harga, kisaran yang ditawarkan bermulai kurang dari Rp30.000 hingga Rp100.000. Pilihan berikutnya adalah melalui restoran tertentu. Di kategori ini tersedia berbagai macam menu makanan, seperti Padang, Western, Italia, Cina, dan Jepang. Terdapat sekitar 29 restoran untuk dipilih konsumen. Menu dan harga yang ditawarkan bervariasi, dengan harga menu sudah termasuk pajak 10 persen, service charge dan biaya antar. Didera konflik internalSebelum proses akuisisi Klik-Eat oleh perusahaan Jepang, Yume No Machi, startup ini dikepalai oleh Michael Saputra. Namun di pertengahan 2015, Michael mengundurkan diri dan mendirikan startup BlackGarlic. Lalu setelah proses akuisisi, seluruh operasional tim dikepalai oleh Kenichi. Meski sedikit terganjal masalah, Kenichi mengatakan bahwa hubungan yang terjalin dalam tim dengan Michael tetap baik dan tidak terjadi masalah yang berarti. Hingga saat ini, tim kesuluruhan dari Papabento berjumlah empat orang. Dengan minimnya tim, Kenichi menambahkan bahwa timnya kesulitan untuk memperluas layanan, menambah jajaran kerja sama, dan sulit mendapat kepercayaan dari konsumen. Fokus pemecahan masalah tersebut dilakukan tim hingga 2016 mendatang. Ia berharap dapat menjangkau lebih banyak daerah di Jabodetabek. Rencana lainnya dari Papabento adalah menyediakan pesanan bagi korporat dengan pelayanan terbaik. "Akurasi menjadi kunci utama dalam meraih lebih banyak pengguna, masyarakat di Indonesia kini sangat peka dengan opini dari pengguna lainnya." Sayangnya Kenichi enggan menyebut angka pasti pendapatan dari Papabento. Ia hanya mengklaim bahwa meski terbilang lambat, Papabento memiliki pertumbuhan 15 hingga 18 persen dibandingkan tahun lalu. Mengenai monetisasi, ia mengatakan bahwa Papabento mengambil komisi dari setiap restoran yang menjalin kerja sama. Kenichi juga enggan merinci tentang hal ini. Sebagai layanan katering online, Papabento memiliki beberapa kompetitor, seperti BerryKitchen dan GorryGourmet. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Meski "Badai Menerjang", PapaBento Tetap Fokus di Ranah Katering Online untuk Korporat appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Kumpulan Layanan Streaming Radio Online di Indonesia Posted: 22 Oct 2015 10:32 PM PDT (Update 23 Oktober 2015: Kami menambahkan GooGoo Radio ke dalam daftar, menghapus Hujan Radio yang situsnya sudah tidak lagi aktif, dan memperbarui sejumlah informasi terkait.) Kapan terakhir kali kamu mendengarkan radio? Saat berkendara di mobil dan terjebak macet? Sebelum tidur sembari mengirim request lagu untuk orang tercinta? Atau malah sudah tidak lagi mendengarkan radio karena jumlah smartphone yang menyediakan fitur radio di dalamnya sudah tidak sebanyak era 2000-an awal? Diakui atau tidak, popularitas radio konvensional perlahan mulai tergerus format musik digital dan layanan streaming musik seperti Guvera dan Deezer yang sudah ada di Indonesia, serta Spotify yang juga akan segera memasuki tanah air. Namun bagaimana dengan radio streaming? Beberapa channel radio besar seperti Jak FM, Hard Rock FM, dan Prambors sudah mulai mengaplikasikan layanan ini. Ternyata tak hanya radio-radio besar yang berekspansi ke layanan streaming. Sejumlah startup radio streaming pun mulai bermunculan. Berbeda dengan radio-radio mainstream yang kebanyakan memutar lagu yang sama dan program yang serupa, startup radio streaming justru tampil dengan konten yang berbeda dan memiliki gayanya sendiri. Berikut adalah beberapa yang berhasil dirangkum Tech in Asia: GooGooRadioBerdiri pada tahun 2014, Googoo Radio hadir dengan konsep yang cukup beda dengan radio online lainnya. Mengusung konsep crowdtuning, Googoo Radio ingin mengakomodasi kebutuhan pecinta musik dari selera pengguna yang login. Sejumlah program menarik dari radio online yang mengudara dari Senin sampai Jumat mulai pukul 10.00 sampai 18.00 WIB ini adalah Talkshow dan Top 10 Playlist. Googoo Radio juga terkenal sebagai radio yang kerap memutarkan musik sidestream baik dari musisi lokal maupun luar negeri. Selain konten audio, kamu juga bisa menikmati berita menarik seputar musik dalam format teks. Oh ya, untuk menjadi bagian dari program crowdtuning, kamu harus melakukan login dengan menggunakan akun Facebook. Coba layanan Googoo Radio melalui link berikut ini. RURU RadioRURU Radio adalah penyedia layanan streaming radio yang juga bagian dari artists initiative Ruangrupa. Karena Ruangrupa berawal dari kumpulan seniman, maka orang-orang di dalam RURU Radio juga banyak yang berasal dari kalangan pekerja seni. Tagline "Radio Kontemporer Tanpa Gelombang" makin memperkental kesan bila radio ini memang ditujukan untuk pencinta seni. Selain bisa dinikmati langsung dari website, layanan streaming radio startup ini juga tersedia untuk platform Android Berisik RadioBila melihat namanya, yang terbayang di pikiran adalah radio yang kerap memutar lagu-lagu cadas. Ternyata opini tersebut salah. Berisik Radio merupakan layanan streaming radio remaja yang sebagian besar kontennya adalah karya dari pendengarnya. Berdiri sejak 2009, radio yang memiliki tagline "Indie School Radio" ini sudah memiliki sejumlah program permanen. Program tersebut di antaranya seperti 'Pemalu', siaran pagi yang memutarkan lagu-lagu lawas untuk "pemuda masa lalu", Cutting Edge yang memutarkan demo pendengar, Mumet yang menyuguhkan lagu-lagu metal, sampai 'Loro "Lara"' yang bicara masalah cinta dan hal-hal romantis. Selain layanan streaming, Berisik Radio juga sudah melebarkan sayap ke ranah portal berita yang membahas musik dan tren di kalangan remaja. Penasaran dengan lagu-lagu yang diputar di radio ini? Dengarkan di sini. PamitYang2anLayanan streaming radio ini berasal dari Kota Gudeg. Diambil dari istilah bahasa gaul di Jawa Tengah, Pamityang2an (baca: pamit yang-yangan) berarti izin pacaran. Namanya yang lucu mencerminkan isi siarannya yang kental dengan konten humor. Mengusung tagline "Karena Galau Adalah Harapan", rasanya akan cocok untuk kamu yang sedang mengalami dilema masalah percintaan. Coba aplikasi Android PamitYang2an melalui link berikut ini: DeMajors RadioLayanan streaming radio ini merupakan bagian dari label musik sidestream Demajors. Lagu-lagu yang diputar di Demajors Radio cukup beragam, dari golden hits era 90-an sampai lagu-lagu baru. Yang pasti, kebanyakan konten di Demajors Radio juga akan jarang kamu dengarkan di radio konvensional. Layanan streaming radio ini juga sudah hadir dalam aplikasi Android dan iOS. Bosan dengan lagu di radio yang itu-itu saja? Coba streaming DeMajors Radio melalui link di bawah ini. Dari kumpulan layanan streaming radio tersebut, mana yang paling kamu sukai? Berikan jawabannya di kotak komentar di bawah. (Diedit oleh Lina Noviandari; sumber gambar) The post [Update] Kumpulan Layanan Streaming Radio Online di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Gamevil Menghadirkan Pengganti Point Blank di Perangkat Mobile yang Luar Biasa Keren! Posted: 22 Oct 2015 09:30 PM PDT Update – 23 Oktober 2015Rilis sedikit terlambat dibandingkan berbagai game yang sudah masuk ke dalam kumpulan game iPhone dan iPad pilihan kemarin, Gamevil akhirnya meluncurkan Afterpulse di Apple App Store Indonesia semalam. Hebatnya lagi, Gamevil langsung menghadirkan dukungan bahasa Indonesia ke dalam game ini. Afterpulse hanya bisa dijalankan pada iPhone 5S, iPad Mini 2, iPad Air, atau perangkat sejenis yang lebih baru. Kamu juga harus menggunakan iOS 9 dengan kapasitas penyimpanan sekitar 450 MB sebelum aksi tembak-menembak di sini bisa dijalankan. Kamu yang tertarik bisa langsung mengunduhnya melalui tautan di bawah. Artikel Asli – 4 Agustus 2015Para pengguna perangkat mobile yang gemar bermain game shooter multiplayer semacam Point Blank atau Counter-Strike saya pikir tidak ingin melewatkan kehadiran game yang satu ini. Melalui soft launch di Australia, Gamevil telah merilis sebuah game yang menjanjikan keseruan yang sama pada dua game PC tadi. Game yang saya maksud adalah Afterpulse, sebuah game shooter multiplayer yang bisa dimainkan pada perangkat portabel. Afterpulse memiliki gameplay yang sangat mirip dengan Point Blank atau Counter-Strike, di mana para pemain diterjunkan ke dalam suatu arena baku tembak bersama dengan rekan-rekan satu tim untuk menghabisi tim lawan.
Pemain akan mengendalikan seorang karakter yang dilengkapi dengan baju anti peluru serta koleksi berbagai jenis senjata api. Karakter tersebut harus bahu-membahu dengan anggota tim lain untuk melumpuhkan tim lawan dan mendapatkan angka kill sebanyak-banyaknya. Layaknya game buru sergap taktis lainnya, arena dalam Afterpulse dipenuhi dengan berbagai objek untuk berlindung. Pemain harus memanfaatkan objek-objek di sekitarnya untuk bersembunyi, mengendap, hingga menembak anggota tim lawan dari posisi taktis. Walau sejauh ini tidak ada hal yang istimewa dari sisi gameplay, Afterpulse menawarkan kualitas grafis yang luar biasa keren untuk ukuran perangkat portabel. Gamevil telah menyiapkan tampilan yang sepenuhnya memanfaatkan dukungan infrastruktur Metal pada perangkat Apple untuk menghadirkan gambar yang luar biasa tajam dan cerah. Aksi baku tembak di dalam game juga terlihat sangat seru saat dilihat pada kecepatan 60 fps. Gamevil belum memberikan keterangan lebih lanjut kapan game shooter multiplayer yang menggunakan skema free-to-play ini akan tersedia di Indonesia maupun seluruh dunia. Saya pribadi akan terus memantau kehadirannya di masa depan.
The post [Update] Gamevil Menghadirkan Pengganti Point Blank di Perangkat Mobile yang Luar Biasa Keren! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment