Ads

Sunday, October 25, 2015

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


[Artistalk] “Trauma” dari Animasi yang Membawa ke Video Game – Wawancara dengan Dudi Julianto dari Nightspade

Posted: 25 Oct 2015 09:21 AM PDT

Setelah minggu lalu kita mengobrol soal desain game bersama Fredrick Tirta dari Touchten Games, maka minggu ini kita kembali berbincang soal seni visual dalam game.

Pada Artistalk minggu ini saya berkesempatan untuk mengobrol singkat dengan Dudi Julianto dari Nightspade. Pria yang satu ini tidak membatasi karyanya dalam format digital saja, tapi juga ke beberapa kesenian fisik lo. Mau tau detailnya? Cek langsung obrolan saya dengan Dudi Julianto di bawah ini.

Dudi Julianto | Art (1)

 

 

 

Dudi Julianto | Captain America Animate

Halo Dudi, bisa cerita sedikit tentang siapa kamu ke pembaca?

Hai! Nama saya Dudi Julianto, biasa dipanggil teman secara keren dengan panggilan ‘Dude~’. Kehidupan saat ini jadi artis di Nightspade dengan spesialisasi low-poly 3D, walau sebenarnya kerjaan 2D pun akhirnya diembat juga sih.

Kehidupan kedua saya yaitu sebagai artis lepas untuk berbagai media. Sedangkan kehidupan ketiga saya, saya dedikasikan sebagai penikmat, pengagum, dan pencinta Digimon Universe dan Marvel Cinematic Universe.

Bisa cerita bagaimana kamu bisa jadi seorang ilustrator profesional?

Bisa dibilang saya cukup fokus dalam meminati sesuatu, dan sejak kecil minat saya memang ada di bidang seni. Salah satu faktor utama yang mempengaruhi minat saya ialah tontonan rutin serial kartun di hari Minggu pagi.

Seiring dengan kemajuan teknologi, bidang seni yang saya minati mengerucut jadi seni digital yang cenderung ke bidang animasi dan game. Semakin menguatnya keminatan saya pada bidang ini, saya semakin terpacu untuk belajar dan berlatih, sampai akhirnya saya memutuskan keminatan ini sebagai profesi.

Dudi Julianto | Art (2)

Dudi Julianto | Animate

Bagaimana kamu bisa terjun ke industri game?

Tahun lalu saya mengalami fenomena Tugas Akhir saat kuliah di DKV ITB. Media yang saya gunakan untuk Tugas Akhir itu adalah animasi. Saat itu saya mengalami hal yang cukup traumatik, sehingga saya memutuskan untuk meninggalkan bidang animasi dan fokus pada bidang game. Sejak itulah saya memutuskan untuk bergabung ke Nightspade dan memprioritaskan proyek-proyek di bidang game.

Boleh tahu game apa saja yang pernah kamu kerjakan, dan apa yang paling berkesan sejauh ini?

Waktu kuliah dulu saya mengerjakan game berjudul Frozen Hourglass yang dijadikan sebagai tugas di salah satu mata kuliah. Untuk game yang saya kerjakan di Nightspade pun cukup beragam, banyaknya game kasual seperti Eyeland Tourister, My Pony Race, dan lain-lain.

Saat ini saya sedang mengerjakan dua game yang belum ada judul, masing-masing bergenre strategi dan endless running. Sepertinya dua proyek ini akan menjadi proyek paling berkesan untuk saya sejauh ini.

Dudi Julianto |  Side Art

Dudi Julianto | Art (3)

Bagaimana pandangan kamu tentang industri video game di Indonesia sekarang? Dan apa harapan kamu ke depannya?

Saya terbilang newcomer di industri ini, namun sejauh apa yang saya tahu, banyak developer lokal membuat produk yang menurut saya mempunyai daya saing tinggi untuk disejajarkan dengan berbagai game skala internasional.

Hanya sayangnya industri game di Indonesia masih kurang diekspos sehingga hanya segelintir orang yang kebetulan bergelut di bidang game saja yang tahu mengenai potensinya.

Untuk harapannya sih, tidak muluk-muluk, saya hanya ingin industri game ini dapat perhatian dan dukungan yang layak dari pemerintah dan masyarakat, hehehe.

Dudi Julianto | Art (4)

Selain video game, biasanya kamu mengerjakan ilustrasi untuk media apa lagi?

Papercraft! Saya biasa jadikan papercraft sebagai sampingan. Sejarah saya dalam belajar modeling 3D pun berawal dari mendesain papercraft. Itulah sebabnya model 3D yang saya buat biasanya berformat low-poly.

Ketika kuliah dulu sempat bikin usaha kecil-kecilan di bidang papercraft. Usahanya sendiri sebenarnya masih jalan sampai sekarang, cuma agak terbengkalai karena fokus yang teralihkan ke proyek-proyek game. Nama usaha papercraft itu sendiri adalah Paper-Kru.

Selain papercraft, saya biasa mendesain antarmuka untuk berbagai aplikasi, mengerjakan animasi, dan sekarang ini sedang bercita-cita mengerjakan proyek personal berupa komik. Semoga proyek terakhir itu bisa cepat terlaksana, amin.

Dudi Julianto | Art (5)

Biasanya apa yang menjadi inspirasi kamu dalam mengerjakan karya-karyamu?

Seringnya dapat inspirasi lewat observasi langsung, semacam memperhatikan gaya hidup orang lain, tren masa kini, dan hal lain yang biasa dijumpai di kehidupan sehari-hari. Prosesnya bisa dengan cara mengombinasikan fenomena A dengan fenomena B sehingga tercipta sesuatu yang baru. Fenomena itu bisa berupa karya seni, kejadian, dan sesuatu hal lainnya. Itulah mengapa saya gemar jalan-jalan, hahaha.

Punya ilustrator favorit?

Tentu saja Andy Park! Untuk gaya visual sih sebenarnya saya tidak menjadikan karyanya sebagai acuan. Cuma karena beliau merupakan salah satu concept artist Marvel, dan saya merupakan salah satu penikmat karya Marvel yang cukup serius, jadi menurut saya itu alasan yang cukup untuk menjadikannya ilustrator favorit saya. >.<

Dudi Julianto | Art (6)

Dudi Julianto | Trick or Treat Animate

Demikianlah wawancara singkat saya dengan Dudi “Dude” Julianto. Jika kamu ada pertanyaan atau request, langsung sampaikan saja melalui kolom komentar di bawah. Cek juga beberapa tautan di bawah ini untuk melihat karya-karya papercraft dari Dudi. Sampai jumpa lagi minggu depan.

Blogspot: Paper-Kru

Facebook: Paper-Kru

[Artistalk] adalah artikel mingguan di Tech in Asia yang membahas mengenai para artis 2D ataupun artis 3D dari Indonesia yang bekerja di bidang video game. Jika kamu punya kritik atau saran untuk artikel ini, silahkan hubungi fahmi@techinasia.com atau melalui @fahmitsu.
P.S. Jika kamu tertarik untuk mengetahui tentang behind the scene pengembangan game lokal selain dari sudut pandang artis, cek juga seri artikel Devtalk dan Designertalk di Tech in Asia ID.

The post [Artistalk] “Trauma” dari Animasi yang Membawa ke Video Game – Wawancara dengan Dudi Julianto dari Nightspade appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Preview Yo-Kai Watch – Belum Pernah Ada Hantu Seperti Ini Sebelumnya

Posted: 25 Oct 2015 12:14 AM PDT

Developer Level-5 yang sebelumnya lebih dikenal dengan seri Professor Layton menghebohkan dunia gaming Jepang dengan RPG yang mereka rilis pada 11 Juli 2013 yaitu Yo-Kai Watch. Game yang disebut-sebut memiliki kemiripan dengan Pokemon ini begitu populer khususnya di kalangan anak-anak.

Apa Itu Yo-Kai Watch?

Yo-Kai Watch membawa kamu ke dalam petualangan besar di kota Springdale untuk berteman dengan banyak Yo-Kai baik yang akan menjadi rekan sekaligus senjata terkuatmu untuk memberantas para Yo-Kai yang kerjanya mempengaruhi manusia dengan perasaan-perasaan buruk.

Setelah sebelumnya hanya merupakan satu dari puluhan judul eksklusif Nintendo 3DS, tak disangka ternyata sampai sekarang Yo-Kai Watch menjadi sebuah tren bagi masyarakat negeri sakura tersebut.

Yo-Kai Watch | Art 1

Game ini telah terjual sebanyak 6,5 juta unit di Jepang. Kepopulerannya menginspirasi adaptasi anime, manga, mainan, dan berbagai merchandise yang sukses meraih keuntungan sampai dengan triliunan rupiah.

Bahkan game ini sekarang sudah mencapai iterasinya yang ketiga, melalui Yo-Kai Watch 3. Belum lagi beberapa spin-off yang salah satunya adalah Yo-Kai Watch Dance: Just Dance Special Version untuk Nintendo Wii U.

Beberapa dari kamu pastinya sudah lama dihantui rasa penasaran dengan game ini, apakah sebegitu bagusnya? Sayangnya game ini masih menjadi permainan yang eksklusif bagi Jepang, dikarenakan adanya pembatasan region-lock yang mencegah para pemegang console Nintendo diluar region Jepang untuk memainkannya.

Untungnya kekecewaan kamu akan segera berakhir, karena Yo-Kai Watch versi bahasa inggris akan dirilis 6 November 2015. Bahkan demonya sudah bisa kamu unduh di Nintendo eShop mulai dari sekarang! Sebelum mulai bermain, saya anjurkan kamu untuk menyalakan efek 3D agar pengalamanmu menonton animasi pembuka menjadi lebih megah dan nyata

Berikut adalah impresi singkat setelah saya mencoba demo game fenomenal ini.

Pembukaan Singkat

Yo-Kai Watch | Screenshot 1

Kisah dalam Yo-Kai Watch dimulai dari Nate sang protoganis yang menemukan jam tangan terhebat di dunia. Jam tangan tersebut dapat mendeteksi hantu di sekitarnya. Ya, jam tersebut adalah sumber dari judul seri ini, apalagi kalau bukan Yo-Kai Watch.

Selesai menonton intro tadi kamu akan mulai menggerakan Nate. Misi pertama adalah menemukan tiga Yo-Kai jahat yang mengganggu lingkungan sekitar rumahmu. Kamu akan diberikan petunjuk dimana lokasi ketiga hantu jahat tersebut berada di peta yang disajikan pada layar touchscreen. Oh ya, kontrol pada tombol fisik juga dapat digantikan sepenuhnya dengan menggunakan stylus.

Setelah sampai pada salah satu posisi hantu buronanmu, ternyata yang kamu temukan adalah tetanggamu yang memiliki aura aneh berwarna ungu di sekujur badannya, ketika akhirnya kamu berhasil menemukan keberadaan makhluk supranatural ini dengan radar, maka pertarungan pun dimulai!

Berbeda dengan Pertarungan RPG Lain

Yo-Kai Watch | Screenshot 2

Wah, saya terkesan dengan sistem bertarung pada game ini. Memang ketika battle dimulai hanya akan diperbolehkan maksimal enam karakter saja yang berada di layar, tiga Yo-Kai musuh, dan tiga lagi adalah Yo-Kai kamu. Tapi, dengan memutar Yo-Kai Wheel pada layar touchscreen, kamu bebas mengganti rekan-rekan supranaturalmu dengan tiga Yo-Kai lainnya kapan saja. Belum lagi keenam Yo-Kai ini semuanya mendapatkan experience yang sama rata.

Ketika ingin melakukan serangan biasa, perintah yang sebenarnya sudah pasti ada di RPG pada umumnya malah tidak disediakan. Sebagai gantinya, serangan biasa akan terus berjalan secara otomatis baik dari kita maupun serangan dari lawan.

Setiap Yo-kai memiliki serangan spesial disebut Soultimate yang hanya dapat digunakan ketika meteran Soul terisi penuh. Serangan spesial ini benar-benar mempergunakan layar kedua 3DS dengan baik. Kalian akan diharuskan mengikuti perintah yang ada untuk melakukan eksekusi jurus seperti memutar, melakukan tap, ataupun mengikuti garis tertentu pada layar bawah.

Yo-Kai Watch | Screenshot 3

Perintah lainnya adalah Target untuk melihat nyawa musuh dan memfokuskan tujuan serangan. Lalu ada juga Purify yang merupakan perintah untuk memulihkan hantumu yang terkena efek tidak bisa menyerang, interaksi pada layar touchscreen juga diperlukan ketika melakukan perintah ini. Perintah terakhir adalah penggunaan item, yang  sayangnya tidak bisa kita lakukan ketika memainkan versi demo ini.

Setelah berhasil mengalahkan musuh, maka para tetanggamu akan berterimakasih karena perasaan-perasaan negatif seperti lapar, pesimis, dan malas tiba-tiba menghilang bersamaan dengan lenyapnya para Yo-Kai jahat.

Maksimalkan Demo Gratis Terbatas

Begitu tiga misi berhasil kamu selesaikan, maka bos akhir yang tidak kamu sangka-sangka akan menjadi lawan berikutnya. Baru setelah itu berakhirlah petualanganmu berburu hantu gratisan ini. Demo yang ada memang akan terasa singkat ketika kamu melakukan misi secara langsung to-the-point. Tapi sebenarnya tidak ada batas waktu yang mengharuskan kamu agar misi ini diselesaikan secepat mungkin.

Jadi sebaiknya kamu coba ekspolarasi kota Springdale dengan santai, apalagi demo ini hanya bisa dimainkan sebanyak lima belas kali. Amati pepohonan dan kolong mobil untuk bermain mini game mengumpulkan serangga atau untuk menemukan item.

Yo-Kai Watch | Art 3

Cek radar jam tanganmu di sepanjang jalan untuk menemukan Yo-Kai  yang tersembunyi. Yo-Kai baik bisa kamu ajak bicara, sedangkan Yo-Kai liar akan menantangmu duel, setelah berhasil dikalahkan kadang mereka akan meminta berteman denganmu.

Kesimpulan

Menurut saya Yokai Watch memang sebagus seperti yang saya dengar. Gameplay yang disajikan cukup unik, grafis 3D yang diusung pun sangat indah, didukung oleh BGM yang lembut dan menenangkan jiwa. Lalu premis yang mengubah sudut pandang bahwa para Yo-Kai sebenarnya diambil dari legenda hantu Jepang yang mengerikan (biasa disebut Youkai), sekarang berubah 180 derajat menjadi makhluk lucu dan imut.

Yo-Kai Watch | Art 3

Contohnya seperti hantu Manusia Berwajah Anjing yang menjadi urban legend terkenal di Jepang. Hantu ini dikenal suka muncul pada malam hari dan mengejar mobil-mobil dengan kecepatan tinggi di jalan raya, karena konon katanya mereka adalah perwujudan para korban tabrak lari yang masih mendendam. Tapi ketika kamu lihat bagaimana sosok konyol Yo-Kai Manjimutt ini, rasanya unsur seram dari mitos itu langsung menghilang seketika.

Bagaimana pendapatmu? Apakah Yo-kai Watch nantinya juga akan menjadi hit di luar Jepang, mengalahkan nama besar Pokemon? Sambil menunggu datangnya bulan November,  kamu bisa menantinya sambil menyaksikan trailer di bawah ini.

The post Preview Yo-Kai Watch – Belum Pernah Ada Hantu Seperti Ini Sebelumnya appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Startup dengan Ide Menarik Minggu ini – 25 Oktober 2015

Posted: 24 Oct 2015 07:32 PM PDT

E-commerce tidak ada matinya. Dua di antara startup dengan ide menarik minggu ini berasal dari ranah e-commerce. Keduanya menawarkan produk yang unik dan spesifik sebagai strategi untuk bertahan di ranah yang semakin sesak ini. Penasaran? Simak daftar berikut.

By Own

Ide: E-commerce produk kulit custom-handmade.
By Own ide startup menarik
Menawarkan produk yang bisa dikustomisasi bisa dibilang merupakan salah satu yang sering diterapkan e-commerce untuk menarik pengguna. Salah satu pemain e-commerce yang melakukan ini adalah By Own.

Berasal dari Vietnam, By Own menawarkan berbagai produk kulit custom-handmade seperti tas, sepatu, ikat pinggang, dan produk lainnya. Karena custom, pengguna bisa mendesain sendiri produk yang mereka inginkan dengan tool yang telah disediakan di situs ini.

Flyspaces

Ide: "Airbnb" untuk ruang kerja.
Flyspaces ide startup menarik
Ingin menyewa ruang kerja, ruang rapat, atau tempat untuk menyelenggarakan konferensi? Flyspaces bisa menjadi jawabannya. Sebagai marketplace untuk penyewaan ruang kerja dan kantor sementara, Flyspaces menghubungkan penyewa dengan penyedia ruangan. Penyewa bisa mencari ruangan yang mereka inginkan dengan filter kota dan kategori ruangan yang diinginkan.

Althea

Ide: E-commerce khusus produk kecantikan Korea.
Althea ide startup menarik
Sejak beberapa tahun belakangan, kita melihat "gelombang Korea" yang tidak hanya negara-negara melanda Asia, tapi juga negara-negara di berbagai belahan dunia. Dan Althea bisa dibilang merupakan salah satu startup yang memanfaatkan peluang ini.

Althea maju sebagai sebuah situs e-commerce yang khusus menjual produk kecantikan Korea. Rencananya, Althea akan berekspansi ke negara-negara Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Indonesia, dan negara lainnya.

Cropital

Ide: Crowdfunding untuk dana petani.
Cropital ide startup menarik
Menjadi investor untuk startup mungkin sudah biasa, tapi bagaimana jika untuk petani? Itulah yang ditawarkan oleh Cropital. Dengan tujuan membantu para petani yang kekurangan dana, startup asal Filipina ini menyediakan sebuah situs penggalangan dana untuk memodali para petani. Nantinya, pengguna yang terlibat dalam pendanaan ini akan memperoleh bagi hasil setelah panen.

The post Startup dengan Ide Menarik Minggu ini – 25 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis