Game Di Indonesia |
- Review Might & Magic Heroes VII – Sekuel yang Menyedihkan
- Review Uncharted: The Nathan Drake’s Collection – Kompilasi Esensial
- Cara Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mendapatkan Pendanaan? Temukan Jawabannya di Arena Tech in Asia Jakarta 2015!
- Rangkuman Berita Game Hari ini – 7 Oktober 2015
- Ketika Sebuah Startup Runtuh dan Menelantarkan Pekerjanya
- Riot Rat – Lindungi Makanan dari Tikus di Game Puzzle Match-3 Karya Developer Tangerang Ini
- Game Android Terbaik di Bulan September 2015
- Tech in Asia Giveaway Bersama EOS Gaming dan Dat Autotunes Guy!
- [Update] Netmarble Umumkan Evilbane, RPG Sukses di Korea Selatan yang Bakal Hadir Akhir Tahun Ini
- Konsula Peroleh Investasi Tahap Awal dari East Ventures, Ingin Menghubungkan Lebih Banyak Pasien dengan Dokter
Review Might & Magic Heroes VII – Sekuel yang Menyedihkan Posted: 07 Oct 2015 10:22 AM PDT Strategi adalah salah satu genre game yang terbilang cukup langka dan tidak banyak seri yang mencapai kesuksesan besar. Sepertinya seri Civilization dan Starcraft saja yang bisa mencapai kepopuleran tinggi saat ini. Meskipun begitu pada kenyataannya terdapat cukup banyak seri game strategi di luar sana yang cukup bagus. Endless Legends, Total War, dan Tropico adalah tiga seri game yang sangat saya cintai dan terus saya pantau hingga sekarang. Heroes of Might & Magic, yang sekarang diubah namanya menjadi Might & Magic Heroes adalah salah satu seri game strategi favorit saya sejak dulu. Sayangnya hal ini tidak lagi benar semenjak kehadiran Might & Magic Heroes VII. Setelah saya mencoba game yang satu ini saya semakin pesimis dan merasa bahwa game ini bisa menjadi sekuel terakhir dari seri game strategi yang telah hadir selama lebih dari dua puluh tahun. Cerita Klise Tanpa AnimasiPertama kali kamu memasuki ke mode campaign kamu akan dibawa ke sebuah meja bundar dengan peta model 3D yang indah di tengahnya. Pada meja tersebut terdapat seorang raja dan enam penasehat yang masing-masing merepresentasikan setiap faksi di dalam game yaitu Haven, Dungeon, Necropolis, Stronghold, Academy, dan Sylvan. Setelah itu kamu diharuskan untuk memilih salah satu dari penasehat tersebut yang akan menceritakan tentang masa lalu dari faksi yang direpresentasikannya. Tidak terdengar menarik bukan? Alur cerita yang membosankan bukanlah satu-satunya masalah. Semua cerita ini dimainkan tanpa animasi sama sekali sehingga kamu hanya akan mendengar pembicaraan sambil melihat karakter yang duduk diam dan setengah membuka mulutnya sepanjang pembicaraan. ![]() Ini adalah desain UI terburuk yang pernah saya lihat dalam waktu lama. Antar Muka Buruk Rupa Yang MembingungkanSebagai sebuah game Turn Based Strategy, desain antar muka (user interface) cenderung lebih penting dibandingkan dengan genre lainnya. Namun Might & Magic Heroes VII memiliki desain yang sangat buruk. Ditambah dengan minimnya tutorial yang disajikan kamu akan sangat kebingungan saat melihat beberapa menu seperti saat ingin menggunakan mata-mata atau memilih skill untuk hero. Tidak hanya itu beberapa antar muka dibuat dengan gambar yang sangat minim dan terasa seperti desain yang kamu lihat di sebuah game dalam kondisi alfa yang menggunakan desain tersebut untuk sementara sampai antar muka yang lebih baik selesai dibuat. Grafis Setingkat Seri Sebelumnya + Animasi yang Sangat MembosankanMeskipun Might & Magic Heroes VII memang memiliki kualitas grafis yang cukup indah, kualitas tersebut setingkat atau bahkan sedikit lebih buruk dari seri sebelumnya yaitu Might & Magic Heroes VI. Hal ini diperparah dengan animasi yang lebih buruk dari seri keenamnya, sehingga secara grafis kamu akan lebih puas dengan Might & Magic Heroes VI. Setiap unit memiliki tiga animasi yang akan dilakukan saat kamu menyerang atau diserang. Gerakan dari setiap unit tersebut sama persis dengan seri sebelumnya, namun kali ini tanpa efek-efek khusus seperti garis ayunan pedang atau “ledakan” magis yang muncul di area tempat pedang tersebut mengenai target. Meskipun bisa saja hal tersebut sengaja dihilangkan untuk memberikan kesan yang realistis, pada kenyataannya setiap serangan yang dilakukan menjadi seolah-olah tidak mengenai target dan jauh lebih tidak memuaskan saat dilihat. Bahkan berbagai jurus-jurus keren yang dimiliki oleh para hero juga terlihat sangat membosankan. Implosion, salah satu jurus elemen dark yang sangat mematikan dan selalu memiliki efek yang keren sekarang hanya memiliki efek bola hitam kecil yang meledak seperti bom milik Bomberman. Matikan Suara dalam Game dan Nyalakan Lagu FavoritmuSuara menjadi faktor yang paling mengecewakan saya dalam game ini. Untuk melanjutkan pembahasan saya barusan, efek-efek serangan dan jurus sihir semuanya memiliki efek suara yang tidak seru sama sekali. Saat prajurit yang membawa tombak dan tameng raksasa menusuk lawan, kamu tidak akan mendengar suara kulit yang tertusuk oleh benda tajam. Sebaliknya, kamu akan mendengar suara tombak yang diayunkan ke angin, disertai dengan musuh yang berteriak kesakitan. Hal ini kembali diperparah dengan musik dalam game yang seringkali berhenti mendadak di tengah pertempuran atau perjalanan. Saya sendiri sempat bertempur selama lima menit lebih saat melindungi kota tercinta tanpa musik sama sekali, hanya ditemani dengan suara angin yang ditebas dan ledakan kecil sesekali. Setidaknya bagian sulih suara terbilang cukup baik dan tidak ada komentar khusus yang saya bisa berikan dalam aspek tersebut. Namun masalah musik sekali lagi mempengaruhi hal ini. Bayangkan saja, karakter yang saya mainkan pernah meneriaki lawan sambil menyemangati prajuritnya tanpa musik latar belakang sama sekali. Keseruan Seri Heroes of Might & Magic Tetap TerjagaDari seluruh masalah-masalah yang saya alami, gameplay yang disajikan di Might & Magic Heroes VII tetaplah seru dan membuat saya ketagihan. Pengembangan kota, menguasai bangunan penghasil sumber daya yang bergelimpangan di peta, memposisikan prajurit di formasi yang mematikan, sampai melatih hero yang awalnya hanyalah manusia lemah sampai menjadi karakter sakti yang mampu membantai ratusan prajurit dalam satu giliran menjadi daya tarik dari setiap seri Heroes of Might & Magic, termasuk yang ini. ![]() Menu dan pemandangan kota terlihat seperti game mobile. Meskipun begitu pada kenyataanya tidak terlalu banyak perubahan fitur yang disajikan di Might & Magic Heroes VII. Salah satu perubahan yang cukup menarik bagi saya adalah sistem pengembangan hero. Kamu tidak lagi dihadapkan dengan dua pilihan skill yang diberikan kepadamu secara acak setiap naik level, melainkan kamu harus memilih sendiri secara manual kemampuan yang akan dimiliki oleh hero. Hal ini membuat pengembangan hero menjadi lebih unik dan kamu bisa memiliki berbagai hero yang masing-masing memiliki kemampuan berbeda. Kamu sekarang juga bisa mengirim mata-mata ke kota lawan dan melakukan berbagai sabotase dari sekedar melihat jumlah prajurit yang menjaga kota sampai menghentikan produksi bangunan tertentu selama beberapa saat. Kesimpulan: Sekuel yang Tidak SetimpalSegelintir fitur baru yang dihadirkan di Might & Magic Heroes VII tidaklah setimpal dengan berbagai keburukan yang dimilikinya. Antar muka yang memusingkan dan animasi yang membosankan sangat berkontribusi dalam membuat sesi permainan menjadi tidak seru. Might & Magic Heroes VII terasa seperti kekurangan budget dan terlihat bagaikan sebuah game di tahap beta yang masih perlu banyak perbaikan. Bug yang saya alami saat permainan tidak ada yang bersifat fatal dan kebanyakan hanya menunjukkan bahwa game ini belum dites sepenuhnya sebelum dirilis. Might & Magic Heroes VII tetaplah menjadi sebuah game strategi yang seru dan mungkin akan saya puji jika baru saja dibuat oleh sekelompok developer dan penerbit baru dengan budget terbatas. Namun sebagai sekuel dari seri strategi yang telah berumur lebih dari dua puluh tahun, game ini sangat mengecewakan dan tidak bisa saya rekomendasikan. Saya sendiri cukup sedih dengan kondisi game ini dan saya semakin pesimis dengan masa depan dari seri strategi tercinta tersebut. Jika kamu ingin mencoba atau memainkan kembali seri Heroes of Might & Magic, belilah Heroes of Might & Magic V atau Might & Magic Heroes VI. Kedua game tersebut memiliki nilai produksi yang jauh lebih besar dan gameplay yang lebih seru dibandingkan dengan sekuel terakhir yang menyedihkan ini. Steam Link: Might & Magic® Heroes® VII, Rp. 516.000 The post Review Might & Magic Heroes VII – Sekuel yang Menyedihkan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Uncharted: The Nathan Drake’s Collection – Kompilasi Esensial Posted: 07 Oct 2015 08:47 AM PDT ![]() Uncharted bisa dibilang merupakan salah satu seri game eksklusif terbaik PS3. Dengan kualitas akting yang sangat baik, visual yang indah, serta pengarahan adegan seperti sebuah film laga yang flamboyan, Uncharted berhasil memberikan pengalaman game yang belum pernah diberikan oleh game bergenre sama lainnya. Berdasarkan hal tersebut, sepertinya Sony merasa tidak cukup untuk memberikan pengalaman tersebut hanya untuk pengguna PS3 saja. Sony mengajak pengguna PS4 bisa ikut merasakan keseruan seri Uncharted lewat Uncharted: The Nathan Drake’s Collection. Seperti namanya, game ini merupakan koleksi dari tiga seri Uncharted yang diperbaharui untuk PS4. Game yang disertakan adalah Uncharted: Drake’s Fortune, Uncharted 2: Among Thieves, dan Uncharted 3: Drake’s Deception. Berbicara soal remaster, seri remaster terkadang memiliki konotasi negatif karena sering dianggap sebagai cashgrab saja. Tetapi, Uncharted: The Nathan Drake’s Collection bisa dibilang bukanlah sebuah koleksi game remaster sembarangan karena menghadirkan visual baru yang menggunakan kemampuan PS4 dengan sebaik-baiknya. Masih Merupakan Game Action yang BerkarakterUncharted: The Nathan Drake’s Collection akan membawamu terlibat dalam petualangan Nathan Drake, seorang pemburu harta karun dalam mencari berbagai harta karun di berbagai penjuru dunia. Jika kamu pemain lama, sebenarnya tidak ada yang berubah sekali dari segi plot dalam kompilasi ini. Kamu masih akan dihadirkan dengan cerita yang linear seperti layaknya sebuah film laga-petualangan seperti Indiana Jones. Yang membuat game ini luar biasa adalah kualitas dari akting yang diperankan masing-masing pengisi suara bisa diperlihatkan dengan baik. Berkat animasi yang realistis, ekspresi wajah yang menarik, serta dialog yang terasa natural, kamu akan dibawa ke dalam petualangan yang seru, menegangkan, dan menghibur. ![]() ![]() Selain itu pengarahan adegan, baik dari segi kamera serta musik, juga mampu membawa kamu ikut terhanyut momen-momen menegangkan dan terngiang di pikiran. Mulai dari ketika Drake berusaha keluar dari sebuah gedung yang terbakar, mengalahkan banyak penjahat bersenjata, atau berbicara bahasa Indonesia yang kocak, semuanya akan menjadi hal yang berkesan di pikiranmu. Hal tadi dibuat lebih baik lagi dalam Uncharted: The Nathan Drake’s Collection karena dari segi teknis, banyak hal telah diperbaharui. Tekstur dari karakter atau lingkungan telah dipertajam dan resolusi layar menjadi 1080p sepanjang permainan. Tidak cuma itu, seluruh permainan dalam Uncharted: The Nathan Drake’s Collection berjalan dalam 60fps yang dijamin membuat gameplay terasa lebih cepat, mulus, dan responsif. Peningkatan Kualitas Visual yang MengagumkanPerombakan visual ini tidak dilakukan secara setengah-setengah. Pemain lama akan merasakan betapa berbedanya semua game Uncharted versi PS4 dibanding versi PS3. Seri Uncharted adalah seri game yang sudah terlihat indah di PS3 dan dengan membawanya ke PS4, seri game ini menjadi semakin indah lagi dengan efek-efek visual yang diperbaharui. Di Uncharted: Drake’s Fortune, perombakan besar dilakukan baik dari segi gameplay maupun visual. Pengendalian karakter terasa lebih akurat dan cepat terutama saat aksi tembak menembak terjadi. Untuk Uncharted 2: Among Thieves dan Uncharted 3: Drake’s Deception, penggunaan volumetric lighting terlihat sangat jelas di banyak bagian (terutama dalam penggunaan senter) dan pencahayaan tampak lebih realistis baik di dalam maupun luar ruangan. Tampilan tanaman juga jauh terasa lebih padat sehingga penampilan di dalam hutan menjadi lebih rindang. Bluepoint Games selaku penggarap seri Uncharted: The Nathan Drake’s Collection ini berhasil membawakan visual game yang sebelumnya sudah sangat baik ke tingkat yang lebih tinggi. ![]() Photo ModeDi luar semua itu, sebenarnya gameplay semua seri Uncharted dalam Uncharted: The Nathan Drake’s Collection kurang lebih terasa sama. Kamu masih menjadi seorang Nathan Drake yang memiliki kemampuan menembak sambil berloncatan dan bergantung di tepi tebing. Tidak lupa juga, masih ada sejumlah puzzle seru yang siap untuk kamu pecahkan. Tetapi, ada sebuah fitur baru yang akan membuat momen yang dilakukan Drake tadi bisa diabadikan. Apalagi kalau bukan Photo Mode. Dengan Photo Mode, kamu bisa mengambil gambar di saat-saat tertentu dalam permainan. Kamu akan diberikan beberapa opsi untuk membuat gambar yang hendak kamu ambil menjadi lebih baik. Kamu bisa mengatur sudut kamera, depth of field, efek warna, dan beberapa efek lainnya yang dijamin bisa membuat gambar tangkapanmu layak menjadi sebuah wallpaper berkualitas tinggi. Ini merupakan sebuah fitur tambahan yang sangat baik mengingat lokasi dalam Uncharted memiliki warna serta kompleksitas yang sangat menarik. KesimpulanBerkat polesan visual yang baru serta fitur Photo Mode, nampaknya pemain lama Uncharted tidak perlu ragu untuk kembali memainkan ketiga game Uncharted dalam Uncharted: The Nathan Drake’s Collection. Selain sebagai nostalgia, tampilan baru ini membuat Uncharted terlihat seperti sebuah game baru. Bagi pemain yang belum pernah menyentuh seri Uncharted sebelumnya, Uncharted: The Nathan Drake’s Collection adalah sebuah kesempatan terbaik untuk bisa menikmati seluruh seri Uncharted dalam satu paket. PlayStation Store Asia: Uncharted: The Nathan Drake’s Collection, Rp593.000
The post Review Uncharted: The Nathan Drake’s Collection – Kompilasi Esensial appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 07 Oct 2015 06:35 AM PDT (Update 8 Oktober 2015: Kami mengubah beberapa informasi di dalam artikel) Bisa dibilang, funding atau pendanaan adalah salah satu penentu keberlangsungan hidup startup. Tanpa ada pendanaan, startup bisa dibilang akan cukup sulit untuk Kehabisan dana di tengah jalan tentu menjadi mimpi buruk bagi setiap founder startup. Hal ini juga menjadi penyebab utama startup terpaksa gulung tikar. Maka, soal pendanaan ini tentunya perlu mendapatkan perhatian lebih. Mencari pendanaan memang dapat menjadi tantangan tersendiri bagi startup. Lalu, cara apa saja yang dapat dicoba startup untuk mendapatkan pendanaan? Berikut kami rangkum beberapa cara yang dapat dilakukan startup untuk mendapatkan pendanaan. 1. CrowdfundPada dasarnya, crowdfunding adalah bentuk layanan penggalangan dana untuk umum. Jadi, dana yang didapatkan berasal dari masyarakat atau dari banyak orang. Saat ini, sudah banyak situs crowdfunding yang dapat kamu akses. Tampilkan ide kamu di situs crowdfunding pilihan kamu, lalu lihat seberapa banyak dana yang bisa kamu dapatkan. Mungkin dana yang terkumpul tidak langsung berjumlah banyak dalam kurun waktu yang relatif singkat. Tapi, cara ini tidak ada salahnya dicoba dan tentunya bisa menambah peluang startup kamu untuk memperoleh pendanaan. 2.Manfaatkan Media Sosial!Kalau dana yang kamu dapatkan dari crowdfunding dirasa masih kurang, kenapa tidak mencoba media sosial? Media sosial dapat membantu kamu untuk meraih lebih banyak orang. Siapa tahu kamu justru menemukan orang yang tertarik dengan startup kamu di media sosial. Cara lainnya, buat cerita yang menarik tentang latar belakang kamu dalam menciptakan produk atau startup. Bisa dalam bentuk tulisan, video, atau foto. Post di media sosial, dan lihat bagaimana responnya. Tidak akan ada yang menolak untuk menyebarkan konten yang menarik di media sosial. Lalu voila, jaring yang kamu lempar pun dapat mendapat lebih banyak tangkapan. 3. Ikut KompetisiSaat ini, kompetisi untuk mencari startup keren dengan ragam hadiah yang menggiurkan mulai banyak diadakan. Dari mulai yang hadiahnya cukup untuk bernafas hingga beberapa bulan ke depan, sampai yang bisa dipakai untuk memperluas ekspansi. Salah satunya, the one and only Arena! Arena adalah kompetisi yang diadakan setiap tahunnya di konferensi Tech in Asia. Di sini, kami mencari startup Asia terbaik yang dapat menampilkan pitch terbaik di hadapan para investor. Dan tentunya, final Arena akan dilaksanakan di Main Stage konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Di Arena, kamu memiliki kesempatan untuk memenangkan hadiah sebesar $10.000 (sekitar Rp137 juta). Selain itu, startup kamu juga bisa dilihat oleh lebih banyak orang, dan berbagai peluang lainnya yang bisa kamu dapatkan hanya di Arena konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Pendaftaran untuk Arena konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 sudah dibuka, lho! Kamu bisa mendaftarkan diri kamu sekarang juga untuk mengikuti Arena Tech in Asia Jakarta 2015. Mau tahu lebih lanjut tentang Arena? Klik link di bawah ini: Klik di sini untuk informasi dan pendaftaran Arena Tech in Asia Jakarta 2015 Pendaftaran Arena Tech in Asia Jakarta 2015 kami buka sampai tanggal 21 Oktober 2015. Jangan sampai kamu melewatkan kesempatan untuk memenangkan hadiah utama Arena Tech in Asia Jakarta 2015. Di sini, startup kamu juga bisa dilihat lebih banyak orang dan mendapatkan lebih banyak peluang funding dan publikasi. Apakah startup kamu yang akan menjadi the next rising star? Buktikan di Arena Tech in Asia Jakarta 2015! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Cara Apa Saja yang Bisa Kamu Lakukan untuk Mendapatkan Pendanaan? Temukan Jawabannya di Arena Tech in Asia Jakarta 2015! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari ini – 7 Oktober 2015 Posted: 07 Oct 2015 06:20 AM PDT SEGA Game Gear Akan Bisa Dimainkan di Nintendo 3DS
Iqbal Kurniawan – Apakah kamu mengetahui keberadaan console handheld bernama SEGA Game Gear? Kalau kamu tidak mengetahuinya, saya dapat maklum karena console ini adalah perangkat handheld pertama yang pernah dirilis SEGA pada tahun 1990 silam. Console ini juga tidak menuai sukses karena tenggelam di balik bayang-bayang Nintendo Game Boy. Kini, 25 tahun kemudian, SEGA berencana untuk merilis kembali SEGA Game Gear sebagai sebuah software di dalam Nintendo 3DS. Belum ada kabar lebih lanjut selain kicauan pada akun Twitter SEGA seperti yang kamu bisa lihat di atas, namun tentunya ini kabar baik bagi pemilik Nintendo 3DS yang ingin bernostalgia dengan berbagai game klasik SEGA. Pemenang Kontes BestClanEver dari Supercell Adalah Sebuah Video Saran Pernikahan
Iqbal Kurniawan – Supercell baru-baru ini mengadakan kontes video bertajuk BestClanEver yang memberikan kesempatan bagi pemenang dan empat orang anggota klannya untuk hadir di ClashCon 2015, konferensi Clash of Clans terakbar yang diadakan oleh Supercell sendiri. Dari sekian banyak video yang diikutsertakan, gamer bernama Joshua Tollefson memenangkan kontes tersebut dengan sebuah video bertema saran pernikahan dari para pemain Clash of Clans. Kamu bisa menonton karyanya di atas yang menggabungkan berbagai saran untuk game Clash of Clans menjadi pesan pernikahan yang berkesan. Review Clash Of Clans -Castle Defense Bertemu Strategi dan Simulasi Episode Baru Honest Trailer Memperlihatkan Tutorial Pokemon Diamond and Pearl yang Belasan Tahun Tak Pernah Berubah di Setiap Game Pokemon
Risky Maulana – Mungkin hal tersebut bukanlah masalah bagi kamu yang belum pernah bermain game Pokemon seumur hidupnya. Namun bila kamu adalah gamer gaek yang sudah bermain game ini sejak bangku sekolah dasar, kamu mungkin mengetahui betapa membosankannya lima menit pertama permainan Pokemon. Buka Play Store Sekarang! Karena kini, Telltale Menggratiskan Tales from the Borderlands Episode Pertama!Risky Maulana – Apakah kamu sudah berkenalan dengan Rhys dan Fiona lewat game adventure buatan Telltale, Tales from the Borderlands? Bila jawaban kamu belum, maka sekaranglah saatnya kamu untuk memulai bagian pertama dari rangkaian cerita episodik secara cuma-cuma, karena Telltale resmi menggratiskan episode pertamannya untuk iOS dan juga Android. Review Tales from the Borderlands – Membuat Saya Makin Cinta dengan Borderlands
11BitStudios Rilis Update Terbaru dari This War of Mine yang Memungkinkan Kamu Memainkan Skenario Buatan Pemain
Arya W. Wibowo – Pada update yang diberi nama New Beginning atau versi 1.4 ini, This War of Mine akan memiliki fitur baru yang memungkinkan pemainnya membagikan skenario buatannya di Steam Workshop. Update ini juga memberikan peralatan pengeditan skenario yang lebih baik dan menjadikannya sanggup memberikan pengalaman tambahan yang tidak terbatas. Pengarah Kreatif 11BitStudio Michal Drozdowski pun berharap akan banyak hadir cerita-cerita inspiratif dari update ini, walaupun tak dapat ia pungkiri akan banyak juga hal-hal konyol terjadi. Lengkapnya, kamu bisa melihat pada video di atas. Review This War of Mine – Layaknya Bermain The Sims Versi Kelam Steam Link: This War of Mine, Rp. 54.399 Saksikan Demo dari Hololens yang Mengubah Ruang Tamu Menjadi Arena Bermain Ini
Arya W. Wibowo – Microsoft baru saja memamerkan kemampuan dari Hololens yang mampu mengubah ruangan di sekitarnya menjadi sebuah stage di dalam game. Pada video di atas ditunjukkan juga alat baru berupa holographic gauntlet yang bisa menjadi alat pendeteksi keberadaan tanganmu. Episode Terakhir Life is Strange Akan Rilis Dua Minggu Lagi!
Mohammad Fahmi – Setelah memberikan tanggal tidak pasti, akhirnya Dontnod bisa mengonfirmasi bahwa Life is Strange episode kelima akan tersedia tanggal 20 Oktober 2015. Saatnya menaiki hype train, choo choo! Review Life Is Strange – Gejolak Kawula Muda The post Rangkuman Berita Game Hari ini – 7 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Ketika Sebuah Startup Runtuh dan Menelantarkan Pekerjanya Posted: 07 Oct 2015 05:39 AM PDT Pada bulan Mei, rekan saya *Julie mendapat tawaran bekerja di sebuah startup. Ia tahu betul bila ranah ini sangat berisiko. "Sembilan dari sepuluh startup yang ada gagal," – dan ini bukanlah sekali dua kali saja ia mendengar kata-kata seperti ini. Julie pun melakukan riset dengan upaya maksimal. Hasilnya, ia menemukan fakta bila startup yang memberinya tawaran telah mendapat pendanaan dalam jumlah yang menggiurkan setahun sebelumnya. Founder-nya adalah seorang bankir berpengalaman sekaligus lulusan sekolah bisnis terkemuka. Sampai di sini, semua terdengar indah, dan ia pun bergabung sebagai kontraktor independen. Hanya tiga bulan setelahnya, tepatnya di akhir Agustus, kantor tempat Julie bekerja bangkrut. Dirinya dan tim yang tersisa akhirnya mengetahui bila perusahaan kehabisan dana, dan mereka tidak akan mendapat kompensasi apapun dari hasil kerja mereka di bulan sebelumnya. Kejadian ini adalah mimpi buruk bagi tim yang tergabung di Abraresto, situs review restoran di Indonesia. Mereka merasa kecewa karena tidak ada komunikasi yang terbuka menjelang keluarnya keputusan ini. Berdasarkan hasil wawancara saya dengan beberapa sumber terpercaya dan pakar industri, sejumlah faktor menyebabkan terjadinya insiden ini. Mulai dari kurangnya pengalaman dari investor, dan terlalu banyaknya risiko yang diambil founder. Pendanaan tahap awal senilai $1,5 juta yang tidak benar adanyaPerjalanan startup ini dimulai dengan peluncuran Abratable di Singapura pada tahun 2012 lalu. Sebenarnya peringatan awal bagi mereka yang akan bergabung dengan perusahaan ini sudah terlihat. Di bulan Agustus 2012, Tech in Asia membuat berita peluncurannya. Setelahnya, di tahun 2013 terlihat bila Abratable seolah tidak melanjutkan operasionalnya. Update terakhir blog mereka adalah Mei 2013. Sejumlah tautan, seperti halaman "about" sudah tidak lagi aktif. Pada bulan Oktober 2013, Ankur meluncurkan Abraresto, cabang Abratable di Indonesia. Ia ingin situs barunya ini bisa berkembang cepat. Berdasarkan percakapan dengan salah satu mantan partner bisnis Abraresto yang akan saya sebut dengan nama *Richard, temannya dan Ankur membuat peluang investasi untuk Abraresto pada Januari 2014 lalu. Pendanaan tahap awal ini dipimpin oleh pebisnis Jemy Sutjiawan, yang juga membawa anak-anaknya sebagai pemegang saham. Dua anak Jemy, Sheena dan Jacqueline Sutjiawan, memegang posisi di Abraresto. Sheena bekerja sebagai manager penjualan sampai akhir Maret 2014 lalu, dan Jacqueline bertanggung jawab atas pembukuan sampai perusahaan ini resmi ditutup. Tidak lama berselang, Abraresto mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal senilai $1,5 juta (sekitar Rp20 miliar) – yang tentunya sukses memecahkan rekor pada saat itu. Bahkan berdasarkan catatan sampai tulisan ini diturunkan, dari catatan Tech in Asia, hanya ada satu startup lain yang berani mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nilai di atas $1,5 juta. Pengumuman ini, bila bukan merupakan suatu kebohongan, telah dilebih-lebihkan," kata Richard. "Angka tersebut merupakan strategi untuk menakuti kompetitor." Pada 4 Oktober, berdasarkan pernyataan dari Ankur, pendanaan yang mereka peroleh hanyalah $500.000 (sekitar Rp6,9 miliar), dan sisanya senilai $1 juta (sekitar Rp13,9 miliar) adalah pinjaman. Sayangnya, pada akhirnya pinjaman tersebut dibatalkan. Sehingga sebenarnya Abraresto hanya berjalan dengan pendanaan sepertiga dari yang disebutkan. Sebagian besar saham mereka juga sudah dijual ke keluarga Sutjiawan. "Adalah hal yang tidak biasa bagi sebuah startup untuk menerima pinjaman," tutur salah satu investor venture capital dari Amerika yang cukup mengenal pasar Indonesia. Ia mengatakan bahwa memiliki investor belum berpengalaman yang memegang saham mayoritas akan menjadi masalah bagi sebuah perusahaan teknologi. "Teknologi memerlukan campur tangan founder, sehingga kepemilikan sebesar lebih dari 50 persen oleh investor tunggal akan sangat sulit, terkecuali investor tersebut cukup kuat," katanya. Pada saat mengumumkan jumlah pendanaan itu, Ankur belum tahu bila pinjaman yang direncanakan akhirnya dibatalkan. "Total pendanaan yang tercatat dalam perjanjian pembagian saham dengan investor adalah $1,5 juta. Sudah termasuk pinjaman yang ternyata dibatalkan. Terkait banyaknya omongan dari pihak luar, tentu itu sifatnya spekulatif," katanya. Hujan masalah dimulaiSampai 2015, Abraresto telah menghabiskan hampir semua pendanaan yang mereka miliki dan berencana mencari investor baru. Meski begitu, waktu yang dihabiskan berbanding terbalik dengan antisipasinya, dan menuntun Ankur mengambil risiko. Setelah mengalami masalah dengan pendanaan tahap awal yang berasal dari keluarga, ia kembali maju dengan penawaran dari pihak keluarga lainnya yang lagi-lagi minim pengalaman di industri teknologi. "Kami baru menyadari bila kami memerlukan "jembatan" untuk mendapatkan pendanaan seri A dan akhirnya menarik minat investor keluarga lain yang ingin melakukan investasi pertamanya di ranah startup teknologi.” AbraResto akhirnya menerima nota kesepakatan pendanaan ini di awal Mei 2015 lalu. Pada pertengahan bulan Agustus lalu, nota kesepakatan itu dicabut. Ankur enggan membocorkan siapa investor kedua mereka. Ia hanya menuturkan bila investor mereka nampak yakin dengan komitmennya sehingga ia percaya untuk bekerja sama. Ia bahkan memperluas operasinya dengan merekrut karyawan baru – termasuk rekan saya Julie dan tiga orang lainnya. Ia meminta mereka untuk mengembangkan tim mereka sendiri, yang artinya menambah jumlah staf. "Saya direkrut bulan Mei," kata Julie. "Hampir kami berempat direkrut di waktu yang bersamaan dan pada saat itu saya diberitahu bahwa perusahaan tengah "naik kelas" sehingga Ankur membawa banyak orang yang lebih berpengalaman dibanding staf terdahulu. Ankur pada saat itu merekrut orang untuk posisi head of content, head of design, dan UI/UIX, ditambah head of HR, serta head of partnership." Selain VC dari Amerika yang disebutkan sebelumnya, saya bertanya kepada dua investor dari VC lainnya – satu orang berkebangsaan Amerika dan satu lagi asli Indonesia, yang keduanya diminta merahasiakan namanya – untuk menjaga situasi tetap kondusif. Apakah benar bila seorang founder berasumsi bahwa kesepakatan telah terjadi ketika suratnya sudah ditandatangani, dan membuat keputusan berdasarkan hal tersebut? Dari kacamata investor Amerika pertama, keputusan sang founder terbilang sangat berisiko, namun masih bisa dimengerti. "Ada dua pemikiran yang biasanya muncul," katanya. "Sebagian investor tidak akan mengeluarkan nota kesepakatan sampai mereka 99 persen yakin. Sementara investor lainnya kadang terlalu cepat dalam melakukan dealing. Saya pernah mendengar sejumlah kasus yang mana sebuah perjanjian kerja sama ditandatangani setelah makan siang." Bicara mengenai bagaimana sebuah perjanjian bisa dijadikan acuan, investor Amerika kedua berkata: "Startup seharusnya tidak pernah merasa aman sampai uang yang dijanjikan benar-benar masuk ke rekening mereka. Terlalu banyak alasan yang bisa dijadikan investor untuk membatalkan investasi." Meski begitu kedua investor tersebut menambahkan bahwa melakukan perubahan keputusan setelah menjalin komitmen yang solid adalah tindakan yang sangat tidak profesional yang dilakukan oleh investor. "Apa yang dilakukan entrepreneur dengan melakukan perekrutan secara cepat adalah bukan hal yang buruk. Tidak ada waktu yang terbuang dengan menunggu, kami mengambil risiko dan menggantungkan pada cash flow untuk memperbesar skala bisnis, dengan alasan yang logis." VC asal Amerika pertama berpendapat bahwa lebih baik menunggu kondisi finansial benar-benar stabil sebelum memutuskan melakukan perekrutan. "Bila kamu berencana untuk membangun perusahaan yang ditargetkan berumur tahunan, mengapa mempersiapkannya hanya dalam hitungan minggu saja?" katanya. "Secara hukum, investor memiliki hak untuk tidak memenuhi apa yang telah disepakati sebelumnya, meski hal tersebut tidak lumrah," kata VC asal Indonesia. "Pertanyaannya adalah: apa yang membuat investor mundur?" Ia menambahkan, salah satu alasan investor menarik pendanaan adalah mereka awalnya sudah sepakat, namun berubah pikiran karena satu dan lain hal yang dianggap bisa memberatkan mereka nantinya. Menurut Ankur, ada banyak alasan yang membuat investor urung memberikan dananya di bulan Agustus, namun ia tidak mau berspekulasi. Ia juga terikat oleh non-disclosure agreement terkait kesepakatan tersebut, dan rasanya cukup sulit mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Tim berisi kontraktorKenyataan bila Founder dan CEO Abraresto telah menerima dua investasi penuh risiko membuat kondisi makin kisruh. Terlepas dari itu, tampak kurangnya komunikasi antara manajemen dan orang yang bekerja di dalamnya terkait masa depan perusahaan dan "keamanan" posisi mereka. Siapa yang menjadi korban? Tentu saja tim berjumlah 30 orang. Sejak bulan Juli, perusahaan telah oleng namun mencoba bertahan dengan membayar gaji karyawan meski terlambat. Menurut Ankur, sebagian orang memilih untuk meninggalkan perusahaan pada titik ini. Bahkan hingga tulisan ini diturunkan, gaji karyawan bulan Agustus bagi mereka yang masih tinggal juga belum dibayarkan. "Saya belum menerima 60 persen dari gaji bulan Juli, dan 100 persen gaji bulan Agustus, serta sejumlah pengeluaran yang diklaim akan diganti, namun jelas tidak dilakukan. Ada totalnya sekitar Rp22 juta," kata *Mira yang sudah direkrut sejak bulan Mei bersama Julie. "Lebih buruknya lagi, saya mempekerjakan dua desainer karena percaya dengan Ankur," tambahnya. Dalam pernyataan tutupnya Abraresto, sejumlah mantan pekerja masih memberikan dukungan terhadap perusahaan dan founder-nya. Sebagai contohnya, Indah Ceylan, yang dulunya menyandang predikat sebagai Head of Partnership. Ia berkata: "Saya yang sudah bekerja di Indonesia selama hampir 5 tahun merasa bila CEO Abraresto, Ankur Mehrotra dan tim-nya merupakan tim terbaik yang pernah bekerja sama dengan saya. Sebagai CEO, Ankur peduli terhadap hal-hal yang terjadi pada stafnya secara profesional dan personal. Tutupnya Abraresto adalah akhir yang menyesakkan, sekaligus pengalaman terbaik bagi saya." Ankur mengakui bahwa tidak semua detail terkait kesepakatan dikomunikasikan kepada staf, utamanya mereka yang bekerja sebagai kontraktor independen. Hal ini termasuk posisi terakhir Julie dan Mira sewaktu berada di sana. "Manajemen tidak membocorkan nilai pendanaan kepada anak magang dan kontraktor independen," katanya. Dengan tim yang berjumlah 30 orang dan dipekerjakan mulai 2015, sebagian besar di antaranya merupakan kontraktor independen, pekerja paruh waktu, anak magang, dan lainnya," kata Ankur. "Manajemen dan orang-orang kunci, seperti CTO, memang dilibatkan dalam proses kesepakatan ini," kata Ankur. Namun ia sendiri enggan membuka rahasia siapa orang-orang kunci tersebut. Menurut Julie dan Mira, Co-Founder dan CTO Abraresto Michael Cho tinggal di luar negeri dan tidak terlibat dalam operasional sehari-hari. Abraresto sendiri cenderung lebih banyak melakukan outsourcing ketimbang mengembangkan tim inti. Bahkan aplikasi mobile Abraresto dikembangkan developer dari luar, Vincent Putera. Vincent memiliki rumah pengembangan aplikasi Inspira, dan telah mengembangkan berbagai proyek digital untuk sejumlah startup. Keterlibatannya dengan Abraresto berakhir sebulan lalu, sebelum startup ini menghadapi masalah serius. Sementara itu, bagi tim lainnya – baik itu pekerja lepas, kontraktor independen, maupun anak magang – satu-satunya yang mereka bisa harapkan dari klaim finansial adalah perusahaan menjual aset mereka, termasuk komputer dan perabot di kantor. Menurut Ankur, proses ini sedang dilakukan. Apakah startup berbasis konten makanan akan suram?Fakta menyedihkannya, dari 3 VC yang saya temui mereka berkata bila pihaknya pernah menghadapi skenario serupa, khususnya ketika founder bertemu dengan investor yang minim pengalaman. "Saya cukup sering melihat startup semacam itu," tutur salah satu VC asal Amerika. "Founder-nya bicara tentang permainan yang besar, menjanjikan hal-hal menarik bagi staf mereka. Namun founder harusnya memiliki perencanaan yang matang. Sedikit memberikan janji, namun memberi lebih." Richard, rekanan bisnis yang sempat bekerja dengan Abraresto di tahap awal, menyampaikan opininya terkait kelirunya model bisnis Abraresto sejak awal. "Ketika orang Indonesia mencari makanan, mereka tidak akan memesan meja atau memilih restoran berdasarkan review, apalagi menulis review yang serius," katanya. Sheena, sebagai bagian dari keluarga Sutjiawan yang ikut terlibat dalam pendanaan tahap awal Abraresto juga memiliki opini senada terkait kegagalan startup ini. "Kami memperbesar komunitas di seluruh Jakarta, namun kami belum menyadari bila pasarnya belum siap dan begitupun halnya dengan kualitas review yang mereka buat," katanya. Apakah ini pertanda bahwa masa depan startup berbasis konten makanan di Indonesia akan suram? Mari kita lihat apakah nantinya kompetitor Abraresto seperti Qraved dan OpenRice juga akan mengalami masalah yang sama ketika mengumpulkan pendanaan. *Semua nama dari mantan rekanan bisnis Abraresto dan pekerja di dalamnya telah diganti atas permintaan mereka. (Diterjemahkan oleh Pradipta Nugrahanto dan diedit oleh Lina Noviandari) The post Ketika Sebuah Startup Runtuh dan Menelantarkan Pekerjanya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Riot Rat – Lindungi Makanan dari Tikus di Game Puzzle Match-3 Karya Developer Tangerang Ini Posted: 07 Oct 2015 05:31 AM PDT Developer game asal Tangerang Selatan, Nusantarabeta Studio, baru saja merilis sebuah game berjudul Riot Rat. Sesuai judulnya, kamu diajak untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh tikus-tikus nakal yang ingin menghabiskan makanan milikmu. Riot Rat adalah game puzzle match-3 yang memiliki susunan dinamis, tidak terkotak-kotak seperti match-3 pada umumnya. Biskuit yang ada di tengah layar menjadi pusat permainan dan bagaikan magnet, menarik tikus-tikus yang ada di layar untuk mendekat. Tugas kamu adalah memasangkan tiga atau lebih tikus yang berwarna sama sehingga tikus-tikus tersebut hilang. Semakin banyak tikus yang dipasangkan dalam sekali gerakan, maka semakin banyak pula nilaimu. Kamu juga akan mendapatkan nilai plus ketika berhasil melakukan kombinasi secara berturut-turut dengan cepat. Ada berbagai misi yang bisa kamu selesaikan di sini. Setiap kali kamu berhasil menyelesaikannya, maka kamu akan mendapatkan hadiah berupa perangkap tikus. Perangkap tikus ini nantinya bisa kamu tukarkan dengan upgrade. Riot Rat memiliki gameplay cukup unik untuk genre puzzle match-3 dan bisa menjadi pilihan tambahan bagi kamu yang menyukai genre puzzle terutama yang berwujud match-3. Ukurannya yang cukup kecil juga menjadi nilai tambah dari game karya lokal ini.
The post Riot Rat – Lindungi Makanan dari Tikus di Game Puzzle Match-3 Karya Developer Tangerang Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Game Android Terbaik di Bulan September 2015 Posted: 07 Oct 2015 02:51 AM PDT Memasuki bulan Oktober ini saya pikir tidak ada agenda lain yang lebih nikmat selain mambahas game Android apa saja yang sudah kita temui selama sebulan terakhir. Oleh karena itu, seperti biasa saya telah memilah beberapa game Android menarik yang saya rasa wajib mengisi deretan game terbaik selama bulan September. Bulan September kemarin Android kebagian beberapa judul game menarik yang berpotensi untuk menjadi salah satu bagian dari daftar terbaik kita bulan ini, mulai dari Nibblers, Kill Me Again: Infectors, dan masih banyak lagi lainnya. Namun berhubung keterbatasan ruang dan saya harus menjatuhkan penilaian “terbaik” di antara sekian game tersebut, maka diperolehlah daftar hasil sebagai berikut. Enjoy. UnkilledSaya tidak tahu alasan yang pasti kenapa Madfinger Games memberi judul game ini Unkilled dan tidak menamainya sebagai seri ketiga dari Dead Trigger saja. Apapun itu, yang jelas Unkilled adalah salah satu suguhan menarik yang akan memancing rasa penasaran veteran Dead Trigger untuk bermain. Selain grafis, ada beberapa perbaikan fitur yang menjadikan Unkilled sedikit jauh lebih baik dibandingkan Dead Trigger 2, di antaranya adalah cara Madfinger menyampaikan cerita serta kehadiran zombi yang berani tampil beda dibandingkan game lain yang sudah ada. Coba saja kamu lihat, kapan lagi ada game menembak zombi dengan mayat hidup berhias ranjau laut pada bagian perutnya. Terlepas dari kesan permainannya yang mirip dengan Dead Trigger, Unkilled merupakan suguhan FPS bertema zombi yang wajib untuk dimainkan tahun ini. Review Unkilled – Tidak Benar-Benar Baru namun Masih Menyenangkan
Star Wars: UprisingGame persembahan dari Kabam ini tak hanya menyajikan permainan RPG yang seru tapi juga kontrol point and click yang responsif seperti game buatan Kabam lainnya, Spirit Lords. Dari segi presentasi pun, Star Wars: Uprising tampil menawan dengan grafisnya yang sekilas mirip seperti tampilan serial animasi Star Wars, The Clone Wars. Meskipun mengusung nama besar Star Wars, Kabam rupanya tak main-main dalam ambisinya menyajikan sebuah game yang menarik untuk mobile. Dengan ceritanya yang berhubungan dengan ending dari film Star Wars Episode VI: Return of the Jedi, sulit rasanya bagi saya untuk tidak merekomendasikan game ini kepada para penggemar Star Wars di luar sana. Nah, pertanyaannya sekarang, apakah kamu memiliki waktu yang cukup untuk berkomitmen melakukan grinding RPG terbaru bersama salah satu kandidat game Star Wars terbaik di tahun 2015 ini? Magic: Puzzle QuestTidak sulit untuk menyebutkan kenapa saya harus memasukkan spin off terbaru dari Puzzle Quest ini sebagai salah satu game terbaik di bulan September. Jika biasanya inti permainan match-3 terbilang monoton dan membosankan, maka Magic: Puzzle Quest berhasil mengubah pandangan tersebut dengan gabungan permainan kartu Magic dan puzzle match-3 yang menyenangkan. Meskipun game ini dinodai dengan tutorial yang sangat panjang dan monetisasi regenerasi health yang terasa tidak adil, saya rasa Magic: Puzzle Quest telah menghadirkan inovasi match-3 yang dibutuhkan genre ini ke depannya nanti. Saya harap inovasi ini tak hanya dimonopoli Magic: Puzzle Quest saja, tapi juga diimplementasikan developer lain yang mau menyajikan aksi sejenis dengan nuansa atau franchise mainan kartu berbeda.Hmmm… trading card World of Warcraft atau Might & Magic: Duel of Champion mungkin?. PewDiePie: Legend of BrofistAlasan saya memilih game ini adalah kualitas presentasi PewDiePie: Legend of the Brofist yang sangat bagus dan jarang saya temui untuk ukuran game platformer mobile. Saya akui saya cukup kagum dengan grafis piksel dan kualitas musik yang disajikan Outerminds Studios. Meskipun total stage yang disuguhkan terasa cukup singkat, namun saya tak memungkiri bahwa tantangan yang dihadirkan tingkat kesulitan Hard dan Bro selalu mengundang saya untuk tetap sibuk bermain kembali, entah untuk sekadar achievement atau merasakan sensasi rage quit akibat susahnya level yang disajikan. Seandainya kamu keberatan dengan harga versi Android yang cukup mahal, maka PewDiePie: Legend of Brofist layak untuk kamu masukkan ke dalam daftar buruan diskon game kamu tahun ini. Order & Chaos 2: RedemptionBagi kamu penyuka game bergenre MMORPG, bulan kemarin Gameloft merilis sekuel Order & Chaos yang menyajikan aksi grinding seru dengan kualitas grafis yang tak kalah bening dibandingkan game online di PC. Apa yang membuat Order & Chaos 2 Redemption layak berada di daftar terbaik bulan ini adalah peningkatan gameplay MMORPG yang membuatnya begitu efektif saat kita mainkan. Di sini kamu bisa menjalani Solo Dungeon yang memungkinkan kamu untuk menyelesaikan dungeon khusus tanpa ditemani oleh pemain lain (semacam instance dalam istilah MMORPG modern). Selain itu ada juga fitur Instant Quest yang bisa dibilang merupakan inovasi jenius dalam mendalami alur quest MMORPG tanpa perlu terkendala lagi oleh jarak antar NPC. Bila kamu adalah pemain Order & Chaos lama, saya yakin kamu akan terpuaskan dengan berbagai peningkatan baru yang dihadirkan Gameloft untuk serial game ini. Bagi kamu pemain baru, well, saya hanya bisa ucapkan selamat datang. The post Game Android Terbaik di Bulan September 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Tech in Asia Giveaway Bersama EOS Gaming dan Dat Autotunes Guy! Posted: 07 Oct 2015 12:00 AM PDT Halo pembaca setia Tech in Asia! Kami memiliki pengumuman yang menggembirakan untuk kamu. Bekerja sama dengan penjual game orisinal EOS Gaming dan channel YouTube Dat Autotunes Guy, kami mengadakan Tech in Asia Giveaway dengan total lebih dari seratus game untuk Steam. Game yang akan kami bagikan adalah sebagai berikut:
Berapa lama periode Tech in Asia Giveaway?Judul-judul game tersebut akan kami berikan kepada kamu secara berkala selama empat minggu lamanya. Minggu ini, kami akan membagikan 20 kode Frankenstein: Master of Death, 5 kode Uncrowded, 1 kode Heileen 3, dan 1 kode Football Manager 2016. Apa saja syarat untuk mengikuti Tech in Asia Giveaway?Untuk mengikuti program ini, syaratnya mudah. Pastikan kamu sudah follow akun Twitter @Techinasia_ID dan Instagram @Techinasia_ID yang keduanya bisa kamu lakukan di bawah ini: Twitter @TechinAsia_IDInstagram @TechinAsia_IDFacebook Page EOS GamingSelain itu, kamu juga harus memberikan like kepada halaman Facebook resmi EOS Gaming. Tidak hanya itu, pastikan juga kamu telah mengatur like yang kamu berikan menjadi see first. ![]() Lakukan seperti yang ada di gambar ini ya YouTube Dat Autotunes GuySyarat terakhir adalah, kamu harus subscribe channel YouTube Dat Autotunes Guy. Bagaimana caranya untuk berpartisipasi?Setelah kamu memenuhi tiga syarat di atas, kamu cukup menjawab pertanyaan ini:
Jawab melalui Twitter dengan mention @Techinasia_ID dan sertakan hashtag #TIA_Giveaway. Selain itu, kamu juga harus memberikan jawabannya di komentar pada post Facebook EOS Gaming tentang program ini. Jawaban terbaik akan mendapatkan sebuah kode Steam untuk Football Manager 2016. Bagi yang belum beruntung, jangan berkecil hati. Karena kami akan membagikan 1 kode Heileen 3, 5 kode Uncrowded, dan 20 kode Frankenstein: Master of Death kepada kamu yang telah berpartisipasi. Kami tunggu jawaban kamu sampai dengan hari Senin, 12 Oktober 2015, pukul 23.59 WIB. Pemenang akan kami umumkan pada hari Selasa, 12 Oktober 2015. Kami juga akan menghubungi pemenang secara langsung lewat direct message pada Twitter. Semoga beruntung! EOS – Gaming adalah toko online yang menjual game digital dan fisik, software, perangkat gaming, mainan, dan suvenir game. Kami menjual produk berkualitas dengan harga yang cukup terjangkau. Kami sudah berdiri lebih dari dua tahun dan akan terus melayani para dedicated gamer seluruh Indonesia. Dat Autotunes Guy adalah channel YouTube yang didirikan oleh Sultan Jepi (nama disamarkan) untuk menghibur para rakyatnya yang haus akan hiburan. Channel ini merupakan parodi yang menggabungkan trailer film dan game dengan musik Indonesia yang memiliki ciri khas tersendiri sehingga menciptakan trailer yang biasa saja, menjadi sedikit absurd namun menghibur. The post Tech in Asia Giveaway Bersama EOS Gaming dan Dat Autotunes Guy! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Netmarble Umumkan Evilbane, RPG Sukses di Korea Selatan yang Bakal Hadir Akhir Tahun Ini Posted: 06 Oct 2015 10:15 PM PDT Update – 7 Oktober 2015Evilbane: Rise of Ravens semakin mendekati perilisan global dengan sedang dilakukannya soft launch di Kanada. Seperti yang telah saya sampaikan di artikel asli, game yang sebelumnya populer di Korea dengan nama Raven ini akan rilis secara global dengan bahasa Inggris pada akhir tahun 2015. Sembari menunggu Evilbane: Rise of Ravens rilis secara global, kamu bisa mengintip terlebih dahulu berbagai screenshot yang tersedia pada situs Google Play dari game ini (yang tentunya belum bisa kamu unduh) pada tautan berikut ini. Google Play Store Link: EvilBane: Rise of Ravens, Gratis
Artikel Asli – 4 September 2015Berjudul Raven di Korea Selatan, Netmarble baru-baru ini mengumumkan akan merilis game tersebut di seluruh dunia dengan nama baru yaitu Evilbane. Game ini berhasil menduduki nomor satu top grossing di Apple App Store dan Google Play Store Korea Selatan. Evilbane adalah sebuah action RPG yang memiliki grafis tingkat tinggi untuk standar mobile. Di sini kamu bisa memilih antara Human yang memiliki kekuatan yang seimbang, Elf yang cepat, atau Vango yang sangat kuat. Setiap ras memiliki kategori lebih lanjut yang memiliki karakteristik berbeda.
Dari informasi yang dirilis oleh Netmarble, Raven adalah salah satu game top di Korea dengan jumlah DAU (daily active user) sebanyak satu juta dan total unduhan sebanyak lima juta sejak dirilis pada Maret lalu. Evilbane rencananya akan rilis di sekitar akhir tahun 2015 dan bisa didapatkan secara gratis. Jika kamu penasaran seperti apa grafis Evilbane nanti, kamu bisa berkunjung ke situs resminya atau melihat trailer sinematik yang ada di bawah ini. Situs Web: Evilbane
The post [Update] Netmarble Umumkan Evilbane, RPG Sukses di Korea Selatan yang Bakal Hadir Akhir Tahun Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 06 Oct 2015 09:57 PM PDT Dunia startup Indonesia tampaknya sedang penuh berkah minggu ini. Setelah sebelumnya ada YesBoss dan MobilWow yang memperoleh investasi. Hari ini (7/10) situs kesehatan Konsula memperoleh investasi tahap awal yang tidak disebutkan jumlahnya dari East Ventures1, salah satu VC yang cukup aktif memberikan investasi ke startup Indonesia. Kamu mungkin belum pernah mendengar tentang Konsula sama sekali, hal ini karena Konsula masih dalam tahap pengembangan dan rencananya akan resmi diluncurkan pada akhir bulan ini. Startup ini dibentuk oleh Shinta Nurfauzia, Johannes Ardiant, dan Ronald Wijaya, tiga orang lulusan Universitas bergengsi di Amerika Serikat, yaitu Harvard dan Michigan. Sebagai orang Indonesia mereka menyadari bahwa salah satu masalah yang melanda sektor kesehatan di Indonesia adalah kesulitan untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak dan jumlah dokter yang sangat minim. Mereka pun melakukan riset untuk mencari solusi dari masalah ini. Alhasil, ada dua solusi yang mereka temukan. Pertama, melalui direktori dokter online, yang mana pengguna bisa menemukan dan mencari dokter-dokter yang sesuai dengan kondisi mereka dan melakukan reservasi online ke dokter tersebut. Kedua, melalui platform online yang berfungsi sebagai fasilitas bagi dokter, klinik, atau puskesmas untuk mengelola praktik mereka dengan cara yang sistematis dan terjangkau. Dari temuan inilah mereka memutuskan untuk mendirikan Konsula, layanan untuk menghubungkan dokter dengan klien, dan mendukung dokter dalam melakukan optimalisasi tempat praktik mereka sehingga mereka dapat menjangkau lebih banyak pasien. Situs kesehatan ini memiliki dua fitur utama, yaitu Konsula Directory untuk mencari dokter dan Konsula Connect, software untuk mengelola tempat praktik bagi para dokter. Konsula juga memungkinkan pengguna untuk melakukan pemesanan waktu pertemuan dengan dokter dan memberi ulasan kualitas layanan mereka secara online. Sektor kesehatan bisa dibilang salah satu sektor yang banyak digarap karena ini merupakan masalah krusial bagi manusia. Selain startup lokal, sejumlah startup kesehatan dari luar negeri juga sudah masuk ke tanah air. Lalu bagaimana Konsula bisa bersaing? "Konsula unik karena kami kembangkan secara khusus agar cocok untuk situasi sektor kesehatan di Indonesia," ungkap Johannes. Mengingat situs ini belum resmi diluncurkan, belum banyak data yang bisa diungkapkan. Akan tetapi Konsula mengklaim ada sekitar 500 dokter yang telah mendaftar dan mereka juga telah melakukan interview dengan sejumlah klinik dan rumah sakit di Indonesia. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Konsula Peroleh Investasi Tahap Awal dari East Ventures, Ingin Menghubungkan Lebih Banyak Pasien dengan Dokter appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment