Game Di Indonesia |
- Review Need for Speed: No Limits – Aksi Balap Sarat Grinding
- Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: Space Miner Wars, The Walking Dead: No Man’s Land, Dub Dash, Dust: An Elysian Tail, dan Lainnya
- Rangkuman Berita Game Hari ini – 8 Oktober 2015
- CEO MatahariMall, Hadi Wenas, Membuka Sesi Tanya Jawab Besok (9/10)!
- Campus Visit Universitas Ciputra: Tip Alkemis Games Menembus Industri Game di Indonesia
- Peroleh Investasi Seri A S$2,8 juta, MoneySmart Perkuat Operasinya di Indonesia
- Subterfuge – Game Multiplayer Strategi dengan Aksi Tipu-Menipu yang Terlihat Menjanjikan
- Review Shooty Skies – Kembali Jatuh Cinta pada Formula yang Sama
- Cloud Chasers – Perpaduan Journey dengan Aksi Survival ke Negeri di Atas Awan
- Co-Founder NulisBuku Aulia Halimatussadiah Bicara Tentang Women in Tech dan Startup
- Venturra, VC Baru dengan Dukungan Lippo Group Bermodal Rp2 Triliun Siap Mendukung Startup di Indonesia
- Dengan Investasi Tahap Awal, Apakah Jojonomic Dapat Membuat Orang Indonesia Lebih Melek Finansial?
Review Need for Speed: No Limits – Aksi Balap Sarat Grinding Posted: 08 Oct 2015 08:43 AM PDT Sekuel terbaru dari salah satu seri game balapan paling terkenal di dunia, Need for Speed: No Limits, akhirnya resmi dibuka untuk khalayak publik setelah sejak awal tahun 2015 silam dirilis secara terbatas. Glenn sempat menulis preview Need for Speed: No Limits di bulan Januari, dan kali ini saya berkesempatan untuk mengulas game ini secara penuh. Tidak seperti game Need for Speed pendahulunya, No Limits merupakan seri yang eksklusif dikembangkan untuk platform mobile hasil kerja sama Electronic Arts dan Firemonkeys. Dengan segala keterbatasan teknologi yang dimiliki oleh generasi smartphone saat ini, saya tidak terlalu berharap Need for Speed: No Limits memiliki kualitas game console. Terlebih game ini mengusung skema free-to-play dengan model bisnis IAP. Meskipun tidak mencapai kualitas console, menurut saya grafis dari Need for Speed: No Limits terbilang cukup baik. Dengan ukuran file yang besar serta kebutuhan daya tinggi untuk mengolah grafis, saya cukup kaget dengan frame rate yang lumayan smooth sepanjang permainan. Satu lagi hal yang menarik perhatian saya yaitu musik EDM yang melatari selama balapan. Sebenarnya ini merupakan tambahan yang simpel saja, tapi justru menambah sensasi bermain. Pilih Variasi Kontrol Sesuka HatiNeed for Speed: No Limits memilih menggunakan kontrol yang umum digunakan game racing untuk perangkat layar sentuh, namun dengan sedikit penyesuaian. Terdapat tiga pilihan kontrol yang bisa kamu pilih sesuai dengan kebiasaan kamu. Yang pertama dengan melakukan tap pada sisi kanan kiri layar untuk membelokkan mobil, dan yang kedua kamu bisa mengandalkan perangkat accelerometer yang ada di smartphone kamu. Sedangkan yang terakhir, kontrol dengan setir virtual yang sepertinya tidak ada yang memakai kontrol jenis ini. Dengan melakukan swipe ke atas kamu bisa mengaktifkan nitro, sementara swipe ke bawah dilanjutkan dengan kontrol arah akan membuat mobil kamu melakukan drifting. Saya sendiri lebih senang menggunakan kontrol dengan tap layar kanan kiri karena selain lebih efisien dalam hal pergerakan, saya juga bebas bermain di tempat umum tanpa takut terlihat aneh. Dengan kontrol yang hanya mengandalkan belok kanan kiri, nitro, dan drifting, tidak heran rasanya kalau game ini banyak melakukan penyesuaian dengan cara mengadaptasi trek balap menjadi kurang menantang. Tanpa adanya kontrol untuk rem, mustahil Need for Speed: No Limits untuk memiliki tikungan yang super tajam. Level yang Didesain Untuk Menyokong “Kebutuhan” GrindingBicara soal tantangan, sebenarnya banyak hal yang bisa dilakukan di Need for Speed: No Limits. Game ini memiliki dua fitur balapan utama, yaitu Underground dan Car Series. Kedua mode balapan ini memiliki ciri yang serupa; jarak balapan yang pendek, hadiah berupa item yang bisa didapatkan setelah memenangkan balapan, level yang bisa dimainkan ulang, dan kewajiban untuk menaklukan satu level demi memainkan level berikutnya. Dari ciri-ciri tersebut, kamu seharusnya sudah bisa menebak level yang didesain oleh EA bertujuan untuk apa. Ya, grinding. Bedanya, di Car Series kamu hanya bisa balapan dengan menggunakan mobil model tertentu. Untuk mendapatkan mobil tersebut, kamu hanya butuh mengumpulkan blueprint yang bisa didapatkan melalui—jawabanmu tepat—grinding. Tadi telah saya jelaskan kalau kamu dapat memperoleh berbagai macam item jika memenangkan suatu level. Item ini fungsinya adalah untuk meningkatkan performa mobil kamu. Setiap komponen mobil seperti mesin, turbo, sampai ban bisa diberikan upgrade dengan item yang hanya bisa didapatkan di level-level tertentu. Hal seperti ini tentu saja menguras waktu dan tenaga karena kamu harus melakukan grinding pada satu level terus menerus demi mencoba peruntungan untuk mendapatkan item yang sesuai. Tentu saja, ada cara lain untuk mendapatkan item dan blueprint yaitu dengan membuka kotak undian berupa kotak biasa dan kotak emas. Kotak biasa hanya menyediakan item dan blueprint standar namun dapat dibeli dengan mata uang game, sedangkan dengan membeli kotak emas kamu bisa mendapatkan item dan blueprint super langka yang hanya bisa dibeli dengan gold. Bagi kamu yang malas melakukan hal-hal yang merepotkan tadi, jangan khawatir karena EA menyediakan layanan IAP yang bisa kamu gunakan untuk membeli gold. Gold ini bisa membeli hal-hal lain seperti barang-barang black market serta “bahan bakar” yang fungsinya sama seperti halnya di dunia nyata yaitu dikonsumsi tiap melakukan satu balapan. Ironis memang, di game berjudul Need for Speed: No Limits, kamu masih harus terbatas dengan bahan bakar yang dimiliki. Modifikasi Mobil Sesuka Hati… dengan BatasanCukup berbicara soal grinding. Ada sisi positif yang dimiliki oleh Need for Speed: No Limits yaitu kustomisasi mobil! Ini bagian yang saya sangat gemari sejak memainkan Need for Speed: Underground 2. Ada lumayan banyak hal yang bisa dimodifikasi mulai dari body kit, spoiler, exhaust, dan sebagainya. Tiap mobil memiliki jenis modifikasi yang unik. Untuk level kustomisasi mobil memang tidak sedalam dan sekeren Need for Speed: Underground 2, tetapi mungkin cukup untuk menghilangkan rasa haus kamu akan game balap dengan level kustomisasi yang oke. Namun, untuk melakukan modifikasi ini, kamu membutuhkan poin khusus yang lagi-lagi bisa kamu dapatkan melalui kotak undian dan … grinding. Oke, ini kali terakhir saya menyinggung soal grinding. KesimpulanNeed for Speed: No Limits adalah game yang cukup baik untuk ukuran game balap freemium. Kustomisasi mobil yang menjadi andalan game ini cukup memenuhi ekspektasi. Ditambah lagi grafis dan musik mumpuni serta optimasi untuk platform mobile yang sangat baik membuat saya betah berlama-lama di depan layar smartphone. Namun, sepertinya perlu saya ingatkan lagi kalau game ini sangat mengedepankan proses bermain yang sangat panjang demi membangun mobil terbaik. Tetapi jika grinding merupakan hal yang menjadi makanan sehari-hari kamu, saya rasa game ini sepertinya patut untuk kamu coba mainkan.
The post Review Need for Speed: No Limits – Aksi Balap Sarat Grinding appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 08 Oct 2015 07:26 AM PDT Bulan Oktober tahun ini dimulai dengan sederet game berkualitas yang tidak kalah keren dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya. Minggu ini terasa cukup spesial dengan diwarnai developer yang menepati jadwal perilisan game serta kehadiran versi gratis dari game yang dulu didistribusikan secara premium. Menyambut dimulainya penayangan seri televisi The Walking Dead pada hari Minggu tanggal 11 Oktober mendatang, Next Games merilis game The Walking Dead: No Man’s Land yang menghadirkan Daryl Dixon. Terdapat juga porting versi mobile dari game action platformer Dust: An Elysian Tail serta versi gratis dari Mines of Mars. Jangan lupa cek juga sederet game keren lainnya yang telah saya himpun di bawah ini. Space Miner Wars
Kamu yang menginginkan alternatif futuristis dari Clash of Clans mendapatkan sebuah mainan baru minggu ini. Venan Entertainment menghadirkan Space Miner Wars yang akan membawamu ke tengah-tengah peperangan antar koloni antariksa memperebutkan bahan tambang berharga. Space Miner Wars menghadirkan berbagai elemen multiplayer online untuk membuat usahamu menguasai antariksa semakin seru. Terdapat fitur PvP, kemampuan untuk membangun markas beserta pertahanannya, serta fitur guild untuk saling membantu sesama teman. Kamu bahkan bisa mengendalikan pesawatmu sendiri saat melakukan penyerbuan ke markas pemain lain. The Walking Dead: No Man’s Land
Next Games menepati janjinya untuk merilis game ofisial dari seri The Walking Dead di televisi. Sekarang kamu sudah bisa mengunduh The Walking Dead: No Man’s Land di Apple App Store secara cuma-cuma, lebih cepat dibandingkan penayangan season keenam seri tersebut yang rencananya baru akan ditayangkan pada tanggal 11 Oktober nanti. Kamu akan mengambil berbagai keputusan penting untuk menjaga para anggota tim tetap hidup di dalam RPG ini. Kamu juga akan menjumpai tokoh-tokoh yang biasa kamu lihat pada layar kaca seperti mantan sheriff Rick Grimes dan si pemburu Daryl Dixon Super Sharp
Pernah bermimpi menjadi Wolverine atau Sabretooth dengan cakar tajamnya dari seri X-Men? Melalui Super Sharp, setidaknya sebagian angan-anganmu bisa terwujud karena game ini bisa mengubah sentuhan jarimu pada layar menjadi setajam pisau yang mampu membelah berbagai objek di dalamnya. Super Sharp sendiri adalah sebuah game puzzle physics dengan mekanisme unik tentang memotong-motong objek. Setiap level di dalam game dilengkapi dengan titik-titik objektif beraneka warna yang hanya dapat dipenuhi dengan memotong objek berwarna senada melalui sapuan jarimu. Dub Dash
Masih belum bosan dengan permainan Geometry Dash dan tantangan maha sulitnya? Apabila kamu menjawab iya, maka kamu bisa mencoba tantangan serupa pada Dub Dash yang akan menguji daya konsentrasimu dalam mengendalikan objek berbentuk roda menghindari berbagai rintangan. Headup Games tidak sekadar mereka ulang gameplay yang ada pada Geometry Dash, karena mereka menghadirkan efek kamera unik serta musik yang dijamin akan memacu adrenalin. Tampilan pada Dub Dash menggunakan efek kamera khusus yang disebut dengan fish-eye. Kamu juga akan ditemani musik tekno dan EDM penuh semangat saat berusaha melewati berbagai tantangan di sini. Leave Me Alone
Risky Maulana – Bermain papan skateboard sambil menghajar monster berpenampilan artistik yang sedap dipandang mata merupakan konsep yang diusung game terbaru Crescent Moon berjudul Leave Me Alone. Seperti yang kamu saksikan di atas, game ini menyajikan petualangan seorang skaterboy dalam aksinya menghadapi kekuatan gelap yang ingin merebut kekuatan ajaib yang dimilikinya. Kamu tak akan bertualang sendirian di sini berkat kehadiran bantuan rekan setan merah yang hinggap di sisinya. Chesh
Gameplay Chesh tampak begitu familiar namun juga berbeda secara bersamaan. Chesh adalah game puzzle hasil imajinasi ulang dari board game klasik catur yang menghadirkan elemen kejutan dengan bidak-bidak yang memiliki jenis dan pola langkah acak pada setiap sesi permainan. Chesh menghadirkan 3 macam mode permainan serta 533 jumlah bidak berbeda dengan pola langkah masing-masing. Kamu dapat bermain secara offline, melawan teman pada satu perangkat yang sama, atau berkompetisi dengan sesama pemain lain di seluruh belahan dunia melalui koneksi internet. AyaiOS kembali kehadiran game horor yang berpotensi membuat para pemainnya mengalami mimpi buruk. Game horor berjudul Aya kali ini dihadirkan oleh penerbit Pine Entertainment yang sebelumnya pernah merilis game clicker Century City beberapa bulan silam. Kamu akan berperan sebagai seorang wanita bernama Aya yang terjebak di dalam mimpi buruknya sendiri. Dengan berbekal sebuah lampu badai, kamu harus membimbing Aya menyusuri labirin gelap penuh makhluk-makhluk gaib mengerikan yang mengancam nyawanya. Dust: An Elysian Tail
Action platformer yang sebelumnya telah hadir di console dan PC ini mendapatkan porting ke platform iOS. Dust: An Elysian Tail versi iOS menawarkan keseruan dan grafis yang tidak kalah keren dibandingkan versi PC maupun PS4. Kamu berperan sebagai Dust, seorang kesatria yang kehilangan ingatannya. Dalam usaha menemukan jati dirinya, ia harus menghadapi berbagai monster menggunakan pedang legendaris Ahrah. Nikmati grafis yang dilukis dengan tangan serta animasi halus dari developer Humble Hearts di sini. FRZ Racing
Sudah cukup lama saya tidak dibuat bersemangat dengan kehadiran game top-down racing, sehingga kehadiran FRZ Racing terasa sebagai angin segar bagi saya. Karya developer Fingersoft kali ini terlihat seru dan mantap, walau ditampilkan dengan gaya kartun. Kamu bisa menguji keahlianmu membalap di lintasan yang berjumlah sedikitnya lima puluh buah. Terdapat juga berbagai jalan pintas untuk dikuasai, fitur untuk melakukan upgrade kendaraan, hingga kemampuan bermain multiplayer online demi meraih predikat tercepat di lintasan balap. Mines of Mars Zero
Mines of Mars Zero merupakan versi gratis dengan dukungan iklan dari game Mines of Mars yang telah dirilis tahun 2014 lalu. Versi berbayar dari game ini sendiri menuai banyak respons positif. Perilisan versi gratis minggu ini cukup menarik untuk melihat apakah pengalaman bermain yang menyenangkan tersebut tetap terjaga walaupun kini diselingi dengan iklan. Selain dari perubahan skema monetisasi, kamu masih akan menemukan permainan yang sama seperti pada versi berbayarnya. Kamu berperan sebagai penambang di planet Mars yang bertualang untuk mengumpulkan mineral langka serta menguak misteri yang tersembunyi di planet merah tersebut. Mekanisme game yang menyusun level secara acak di sini membuat kamu tidak akan menemukan ruangan yang persis sama setiap kali memainkannya. The post Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: Space Miner Wars, The Walking Dead: No Man’s Land, Dub Dash, Dust: An Elysian Tail, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari ini – 8 Oktober 2015 Posted: 08 Oct 2015 05:15 AM PDT Bethesda Rilis Video Trailer Fallout 4 yang Membahas Atribut S.P.E.C.I.A.L. Kelima, Intelligence
Arya W. Wibowo – Pada episode kali ini, kamu akan mempelajari sedikit tentang atribut kelima dari S.P.E.C.I.A.L. yaitu Intelligence. Di dunia yang keras seperti di Fallout 4, kamu akan membutuhkan atribut ini untuk melakukan hacking, membuat senjata baru, dan lain sebagainya. Penjelasan lebih lengkap bisa kamu lihat pada video di atas. Saksikan Trailer Terbaru dari Game Puzzle Itror – In the Right Order
Arya W. Wibowo – Game yang akan rilis pada 14 Oktober 2015 mendatang ini mendapatkan sebuah trailer baru. Itror akan melatih ingatanmu dengan memilih kartu yang keluar secara berurutan. Gameplay yang cukup simpel namun sangat menantang. Rumah Seorang Gamer Kerampokan Setelah Dirinya Ditangkap Polisi
Iqbal Kurniawan – Seorang gamer yang menamakan dirinya Mr_13ig mengalami nasib sial bertubi-tubi. Setelah dirinya diamankan polisi akibat mengganggu tetangga dengan aktivitas streaming video game yang ia lakukan, rumahnya malah dirampok oleh tetangganya sendiri. Sang tetangga mencuri berbagai perlengkapan gaming, dompet, ponsel, hingga sepatu olah raga miliknya. Semua kejadian ini terekam oleh webcam yang ia gunakan untuk menyiarkan aktivitas streaming. Beruntung ia bisa mendapatkan kembali semua barang-barang yang dicuri berkat laporan seorang penonton streaming yang menghubungi polisi untuk melaporkan tindak perampokan tersebut. Diskon Hingga 85% untuk Berbagai Game dan IAP Android dalam Rangka Google Play Games Festival
Iqbal Kurniawan – Bagi kamu yang sedang mencari game Android berkualitas untuk dimainkan akhir minggu ini, maka Google memiliki sebuah program menarik yang memberikan diskon mencapai 85 persen. Google Play Games Festival menghadirkan potongan harga untuk game premium maupun IAP di dalam berbagai judul game Android seperti Summoners War, Monument Valley, dan SimCity BuildIt. Kamu bisa mengakses tautan di bawah untuk mengetahui daftar game dengan penawaran istimewa tersebut secara lebih lengkap. Google Play Store Link: Google Play Games Festival Devolver Memperlihatkan Gameplay Downwell yang Jauh Lebih Detail Dibandingkan Pengumumannya Enam Bulan Lalu
Risky Maulana – Ya, Downwell, game platformer vertikal bertema penjelajahan jurang yang saya bahas di bulan Maret kemarin ini telah mendapatkan video gameplay terbaru dengan durasi yang lebih panjang dari sebelumnya. Di video atas kamu akan menyaksikan beberapa adegan menarik dari game berpenampilan retro yang terlihat cukup menjanjikan ini, mulai dari intro, gameplay, hingga pergantian levelnya yang oke. Saat tulisan ini dibuat belum ada tanggal pasti kapan Downwell rilis di iOS dan Android, jadi kamu perlu menunggu beberapa waktu lagi untuk bisa memainkannya. Tak Hanya Hiburan Gulat WWE Saja, Kini Game Kartu Supercard dari 2K Merambah Olahraga Hoki
Risky Maulana – Butuh suguhan game kartu baru untuk dimainkan minggu ini? Bila jawaban kamu iya, maka cobalah game duel kartu terbaru dari serial Supercard, berjudul NHL Super Card. Sama seperti WWE Supercard, dalam game ini kamu akan berurusan dengan aksi duel kartu yang melibatkan beberapa tim atlet hoki terkenal Amerika Serikat dari liga NHL. Bila kamu suka permainan Supercard yang simpel, tak ada salahnya untuk memainkan versi NHL lewat tautan berikut ini.
Sumber video: IGV Gameplay Trailers Ubisoft Menilik Balik Revolusi yang Dilakukan Assassin’s Creed III
Mohammad Fahmi – Ubisoft kembali melanjutkan seri video sejarah seri Assassin’s Creed sambil menyambut kehadiran Assassin’s Creed Syndicate bulan ini. Untuk melihat video dari game sebelumnya, kunjungi tautan berikut. Bagaimana Membuat Game Kamu Bisa Memiliki Umur Panjang
Mohammad Fahmi – Lagi-lagi Extra Credits membahas ilmu yang amat sangat berguna bagi kalian yang berminat untuk mengembangkan video game. Kali ini mereka menggunakan Hearthstone untuk menjadi contoh game yang didesain untuk tahan dari terpaan waktu. Penasaran? Cek saja video di atas. The post Rangkuman Berita Game Hari ini – 8 Oktober 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
CEO MatahariMall, Hadi Wenas, Membuka Sesi Tanya Jawab Besok (9/10)! Posted: 08 Oct 2015 01:51 AM PDT Sesi Ask Me Anything (AMA) besok Jumat, 9 Oktober 2015, akan menghadirkan seorang sosok di balik startup e-commerce dari Lippo Group, MatahariMall, Hadi Wenas. Ia adalah CEO dari e-commerce yang bulan September lalu baru saja mengadakan diskon besar-besaran Super September. Sosok seorang Wenas, begitulah panggilannya, sudah tidak asing lagi di dunia startup terutama e-commerce. Jauh sebelum menjabat sebagai CEO MatahariMall, Wenas merupakan co-founder dan managing director dari Zalora Indonesia, raksasa e-commerce busana milik Rocket Internet. Wenas mendirikan dan secara resmi meluncurkan Zalora pada bulan Juni tahun 2012. Setelah membesarkan Zalora selama kurang dari delapan belas bulan, Wenas kemudian menjadi CEO dari aCommerce, penyedia layanan untuk e-commerce, pada November 2013. Di tangan Wenas, aCommerce memiliki lebih dari sembilan puluh klien e-commerce. Di awal April 2015, Lippo Group mengumumkan bahwa Hadi Wenas akan menjadi bagian dari tim MatahariMall sebagai CEO. Pernyataan ini menguatkan perkataan John Riady, direktur Lippo Group, yang mengatakan bahwa akan banyak nama besar di dalam MatahariMall untuk bersaing dengan Lazada Indonesia di dunia e-commerce. Sesi AMA dengan Hadi Wenas ini akan kami buka besok, 9 Oktober 2015, mulai pukul 10.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB. Kamu dapat bertanya apa saja mulai dari pertanyaan seputar startup seperti:
Hingga pertanyaan yang sifatnya kasual seperti:
Tech in Asia mengajak kamu untuk bertanya apa saja kepada CEO MatahariMall, Hadi Wenas. Sebelum kamu menjawab, pastikan kamu telah mendaftar terlebih dahulu di sini ya. Sampai jumpa di AMA besok! The post CEO MatahariMall, Hadi Wenas, Membuka Sesi Tanya Jawab Besok (9/10)! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Campus Visit Universitas Ciputra: Tip Alkemis Games Menembus Industri Game di Indonesia Posted: 08 Oct 2015 01:06 AM PDT Pada 5 Oktober 2015 kemarin, Tech in Asia Campus Visit berkunjung ke Universitas Ciputra yang berlokasi di Surabaya Barat. Pada kesempatan kali ini, Tech in Asia Campus Visit mengundang Founder Alkemis Games, Tedo Salim. Alkemis sendiri adalah developer game asal Kota Pahlawan. Berdiri pada 4 Agustus 2014 lalu, Alkemis sekarang sudah memiliki tim yang berjumlah 18 orang. Saat ini, Alkemis fokus pada pengembangan game mobile untuk platform Android & iOS. Melihat lebih dekat industri game mobile tanah airMenurut Tedo, Indonesia masih belum memandang industri ini secara serius. Tidak banyak yang melihat potensi besar dari industri game. Padahal, pada tahun 2015 diperkirakan pendapatan industri game melebihi $100 miliar (Sekitar Rp1387 triliun). Bahkan beberapa game populer dunia bisa memiliki pendapatan lebih besar dari industri film blockbuster. Alkemis sendiri telah mendapatkan seed funding (pendanaan tahap awal) dari East Ventures. Tedo berbagi beberapa tip dalam usaha mendapatkan dukungan investasi untuk Alkemis. Usahanya ternyata sudah dimulai sejak Tedo masih bekerja di AS sebagai Senior Software Engineering di GREE International. Di sana, Tedo sudah mulai berkomunikasi dengan beberapa investor. Pulang ke Indonesia, Tedo mulai serius membangun Alkemis. Berikut adalah beberapa tip mengembangkan startup di industri game darinya. 1. Belajar dari startupSalah satu saran Tedo bagi yang ingin membangun startup adalah belajar dulu dari startup yang sudah ada. Hal ini bisa dilakukan dengan bekerja di startup. Kesempatan tersebut, bisa menjadi sarana untuk mempersiapkan diri membangun startup nantinya. Setelah 1-3 tahun belajar dan merasa sudah siap, barulah bisa mulai membangun startup sendiri. 2. Berikan pitching yang bagusPitching adalah salah satu tantangan besar startup bila ingin mendapat pendanaan. Menurut Tedo, tidak sedikit startup yang bagus inovasinya tapi kurang apik dalam pitching. Sehingga hal ini menurunkan potensi mereka untuk mendapat dukungan dari investor. Lebih lanjut Tedo menyarankan founder startup untuk betul-betul memahami isi dari presentasi mereka. Hal ini mempengaruhi bagaimana startup meyakinkan investor terhadap strategi bisnis dan rencana pencapaian target yang dibuat. Ia juga menyarankan untuk fokus pada rencana jangka pendek tapi tidak melupakan rencana jangka panjang. 3. Pentingnya tim yang solidStartup juga bergantung pada tim yang solid. Maka dari itu, penting untuk mencari partner yang tepat dalam membangun sebuah startup. Menghadapi perbedaan pendapat, ide, bahkan prioritas merupakan hal-hal yang sering terjadi; namun jika tim kita solid, hal-hal tersebut justru akan menguatkan. 4. Ikut forum dan komunitas gameMemperbarui wawasan mengenai informasi terbaru tentang game dapat dilakukan dengan mengikuti forum atau komunitas game. Menurut Tedo, hal ini selain bisa menambah wawasan, juga dapat memperkaya jaringan. Bagi kamu mahasiswa yang tertarik dengan Campus Visit dan ingin menjadi bagian dari komunitas ini, kami mempersilakan kamu untuk bergabung ke dalam grup Facebook Tech in Asia – Campus Visit. Dalam grup ini, kamu akan bertemu dengan mahasiswa lainnya yang berjiwa entrepreneur dan dapat saling berbagi informasi yang menarik dan berguna. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Campus Visit Universitas Ciputra: Tip Alkemis Games Menembus Industri Game di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Peroleh Investasi Seri A S$2,8 juta, MoneySmart Perkuat Operasinya di Indonesia Posted: 08 Oct 2015 12:55 AM PDT Setelah mengakuisisi KreditAja pada Desember 2014, portal finansial asal Singapura MoneySmart terus mengalami pertumbuhan. Pendapatan tahunan startup tersebut mencapai sekitar S$1 juta (sekitar Rp9,78 miliar). MoneySmart juga berhasil menjaring sekitar 500.000 unique visitor dan 1,5 juta page view. KreditAja sendiri, yang telah diubah namanya menjadi DuitPintar, menyumbang sekitar 500.000 page view. Pencapaian tersebut tampaknya akan semakin bertambah, seiring dengan pendanaan yang diperoleh MoneySmart baru-baru ini (6/10). Perusahaan ini memperoleh investasi seri A sebesar S$2,8 juta (sekitar Rp27,39 miliar) yang dipimpin oleh Singapore Press Holdings (SPH) Media Fund. Golden Gate Ventures, Convergence Ventures, OPT SEA, serta beberapa private investor juga turut berpartisipasi pada pendanaan ini. Rencananya, dana segar yang diperoleh MoneySmart akan digunakan untuk meningkatkan pertumbuhan operasinya di Singapura dan Indonesia. Pada dua negara operasinya ini, MoneySmart akan mulai gencar melakukan perekrutan dan meningkatkan upaya pemasarannya. Pihak MoneySmart sendiri juga tengah berencana untuk berekspansi ke negara lain. Menurut CEO MoneySmart Vinod Nair, Filipina, Thailand, dan Hong Kong merupakan negara yang berpotensi menjadi target perusahaannya selanjutnya. Sumber: Tech in Asia (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Peroleh Investasi Seri A S$2,8 juta, MoneySmart Perkuat Operasinya di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Subterfuge – Game Multiplayer Strategi dengan Aksi Tipu-Menipu yang Terlihat Menjanjikan Posted: 07 Oct 2015 11:54 PM PDT Peperangan, diplomasi, dan tipu daya, itulah tiga hal yang merangkum Subterfuge. Game yang dibuat oleh kreator World of Goo, Casey’s Contraption, dan Flower Garden ini akan mengajakmu untuk menyusun strategi serta berpandai-pandai menjalin komunikasi dengan kawan serta lawan mulai 15 Oktober 2015 nanti di iOS dan Android. Menariknya, di sini semua pemain akan memulai permainan sebagai pihak netral yang ujung-ujungnya bertujuan untuk mengalahkan pemain lain. Tetapi, demi kepentingan bersama, terkadang kamu harus menjalin aliansi untuk melawan pemain lain atau justru berpura-pura menjadi teman dengan pemain tersebut dan akhirnya menyerang dari belakang. Berdasarkan keterangan dari situsnya, sebuah sesi campaign di Subterfuge dimainkan selama seminggu atau lebih secara real-time. Setiap hari, pemain melakukan check in beberapa kali untuk melihat situasi, memberikan atau mengubah perintah, serta berkomunikasi dengan pemain lainnya untuk berdiplomasi. Subterfuge rencananya akan tersedia secara gratis dengan opsi IAP seharga $9,99 (sekitar Rp130.000) untuk membuka berbagai fitur tambahan. Untuk keterangan lebih lanjut mengenai aturan main game ini, kamu bisa melihatnya pada situs resmi mereka di bawah.
Situs Resmi: Subterfuge The post Subterfuge – Game Multiplayer Strategi dengan Aksi Tipu-Menipu yang Terlihat Menjanjikan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Shooty Skies – Kembali Jatuh Cinta pada Formula yang Sama Posted: 07 Oct 2015 11:41 PM PDT Saya tidak memiliki ekspektasi tinggi ketika mengetahui dua orang kreator Crossy Road membuat karya baru. Pasti tidak jauh berbeda dari cerita sukses mereka tahun lalu, pikir saya. Ternyata, walau ekspektasi saya sama sekali tidak salah, Matt Hall dan Andy Sum melalui Mighty Games tetap mampu membuat saya kembali jatuh hati terhadap Shooty Skies berkat perpaduan pas antara elemen endless runner dan arcade shooter. Saya merasa seperti memainkan dua genre yang menjadi favorit saya. Gameplay top down shooter di Shooty Skies ternyata sangat seru saat dipadu dengan elemen endless runner dan grafis voxel ala Crossy Road. Penasaran bagaimana kedua elemen ini bisa berpadu dengan harmonis? Mari simak ulasan saya di bawah. Arcade Shooter dengan Elemen Kejutan dan Segudang KeseruanSebagai sebuah game shooter, Shooty Skies memiliki elemen kejutan dengan menghadapkan saya pada gelombang musuh yang datang secara acak. Hal ini cukup berbeda dengan game top down shooter kebanyakan yang memiliki pola musuh sehingga bisa dihafalkan dan diantisipasi. Pola dan jenis musuh yang menghadang selalu berbeda di setiap sesi permainan saya. Tidak ada level yang sama persis karena arah kedatangan, tipe, hingga pola serangan musuh tidak pernah sama. Hal ini menguji kemampuan refleks serta pengambilan keputusan yang saya miliki, karena strategi menghafal pola sama sekali tidak berguna di sini. Setelah berhasil menerobos serbuan musuh keroco yang menghadang, saya dihadapkan dengan kemunculan karakter bos yang sama-sama diacak oleh game. Saya tidak bisa memprediksi karakter bos apa dan pola serangan seperti apa yang akan saya hadapi. Terlebih lagi, kemampuan bos menyerang akan semakin berbahaya seiring dengan menipisnya energi yang ia miliki. Elemen kejutan tersebut masih ditambah dengan berbagai mekanisme shooter yang menambah keseruan permainan. Usaha saya mendobrak gelombang demi gelombang musuh dibantu dengan senjata spesial, bermacam power-up, serta kehadiran partner yang ikut mengenyahkan para musuh. Kontrol Simpel yang Mudah DikuasaiMighty Games mampu memanfaatkan teknologi layar sentuh untuk memberikan kenyamanan bermain game arcade shooter pada perangkat portabel masa kini. Kontrol yang perlu saya lakukan di Shooty Skies hanya membutuhkan satu jari untuk menyentuh layar dan menggerak-gerakkan karakter. Dengan menyentuh layar, karakter akan secara otomatis menembakkan senapan mesin yang menjadi senjata utamanya. Menggeser-geser jari sambil menyentuh layar akan mengubah posisi karakter pada layar. Dengan melepaskan sentuhan, karakter akan mengisi senjata spesial berupa kumpulan misil yang akan ditembakkan saat saya kembali menyentuh layar. Kontrol yang sangat simpel ini mengalir dengan lancar selama permainan. Karakter bergerak lincah mengikuti tarian jari di layar tanpa lag sama sekali. Desain kontrol ini juga memungkinkan saya untuk berkonsentrasi pada musuh yang datang silih berganti tanpa merasa kikuk dengan kerumitan pengendalian. Monetisasi Sama Sekali Tidak MenggangguSalah satu hal brilian yang saya ingat dari tim Crossy Road adalah desain iklan maupun penawaran IAP di dalam game yang sama sekali tidak mengganggu kenyamanan bermain. Bahkan, penempatan kedua elemen tersebut seakan mendukung gameplay secara keseluruhan. Hal serupa bisa ditemukan pada Shooty Skies. Saya disodori berbagai tawaran untuk menonton iklan ataupun membeli karakter baru melalui IAP. Anehnya, saya tidak merasa terganggu sama sekali dan bahkan menonton video iklan dengan senang hati untuk mendapatkan berbagai power-up maupun bonus yang ditawarkan. Game akan menawarkan iklan setiap kali sebuah sesi permainan berakhir. Dengan bersedia menonton video iklan berdurasi sekitar tiga puluh detik, saya diberikan kesempatan untuk melanjutkan permainan atau mendapatkan bonus tertentu. Bonus yang bisa saya peroleh cukup beragam, seperti tambahan sejumlah koin hingga power-up tembakan selama beberapa jam ke depan. Koin yang diperoleh bisa ditukar dengan karakter baru atau peningkatan kekuatan sementara. Membuka karakter baru bisa diperoleh melalui mesin UFO Catcher yang akan memberikan tambahan karakter secara acak. Menukar koin untuk upgrade tembakan akan memberikan akses kepada kekuatan tersebut selama beberapa jam ke depan. Shooty Skies tidak mengenal sistem energi, sehingga saya memegang kendali penuh seberapa lama ingin bermain. Saya dapat langsung memulai kembali permainan setelah satu sesi berakhir tanpa harus menunggu energi terisi kembali seperti yang terdapat pada beberapa game freemium lainnya.
Grafis Voxel Ciri Khas DeveloperSalah satu hal yang dipertahankan Matt Hall dan Andy Sum adalah grafis voxel ala Crossy Road. Animasi jenaka yang disampaikan melalui tampilan sederhana ini terbukti mampu memukau para pemain di seluruh dunia. Saya kembali menemukan pohon-pohon berbentuk kubus maupun karakter dan benda di dalam game yang seolah dibuat dari boks. Walau jelas tampilan ini bukanlah grafis terbaik yang ada di platform mobile, namun menurut saya sudah cukup bagus untuk dinikmati selama permainan. Meskipun demikian, tampilan latar game yang monoton selama permainan berpotensi menimbulkan kejenuhan selama menikmati aksi di Shooty Skies. Saya hanya disuguhi pemandangan yang sama dari awal hingga akhir sesi permainan tanpa variasi objek di latar. Mighty Games sebenarnya berusaha memberikan variasi dengan menghadirkan latar belakang berbeda untuk karakter yang berbeda pula. Namun, efek yang saya rasakan hanya terjadi di awal permainan saja. Kesan repetitif kembali menghampiri setelah memainkan selama beberapa menit. Berpotensi Mengulang Kesuksesan Crossy RoadShooty Skies memiliki semua aspek yang pernah membawa Crossy Road sukses di tahun lalu. Skema freemium yang cerdas, gameplay yang seru, serta grafis sederhana yang memukau. Saya dapat membayangkan Shooty Skies akan dicintai oleh semua kalangan umur yang memainkannya. Game ini cocok bagi kamu yang menginginkan hiburan singkat maupun intens. Terlebih lagi, kemampuannya untuk dimainkan secara offline membuatnya cocok untuk dinikmati kapan pun dan di mana pun. Namun, apakah semua itu sudah cukup untuk mengantar Shooty Skies menuai kesuksesan yang telah diraih oleh Crossy Road? Silakan nilai sendiri dengan mengunduhnya melalui tautan di bawah ini.
The post Review Shooty Skies – Kembali Jatuh Cinta pada Formula yang Sama appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Cloud Chasers – Perpaduan Journey dengan Aksi Survival ke Negeri di Atas Awan Posted: 07 Oct 2015 11:22 PM PDT Sebagai salah satu dari sekian banyak orang yang beruntung pernah bermain Journey, terus terang saya bertanya-tanya kenapa tidak ada developer lain yang terinspirasi dengan game tersebut dan menghadirkannya ke dalam bentuk game baru. Entah itu untuk console maupun mobile. Pertanyaan saya tadi rupanya terjawab dengan sendirinya saat melihat Cloud Chasers buatan Blindflug Studios. Game survival yang sebetulnya telah diumumkan sejak awal tahun 2015 ini kabarnya akan segera dirilis minggu depan pada tanggal 15 Oktober untuk iOS dan Android. Apa yang membuat Cloud Chasers terlihat seolah terinspirasi Journey adalah inti ceritanya yang sama-sama menggambarkan perjalanan lintas padang pasir yang kejam dan berbahaya. Dalam game ini, kamu bermain sebagai Fransisco dan Amelia, ayah dan anak yang melakukan perjalanan jauh untuk mengungsi ke sebuah negeri di atas awan (bukan, ini bukan lagu Om Katon Bagaskara, Guys). Walau inti ceritanya agak mirip dengan Journey, bukan berarti Cloud Chaser sama-sama menyajikan game tanpa dialog narasi yang jelas seperti mahakarya thatgamecompany tersebut. Permainan Cloud Chasers mencampuradukkan manajemen sumber daya, sedikit arahan cerita bergaya game book, mini game, dan elemen konsekuensi ala roguelike. Selama perjalanan panjang menuju negeri awan, kamu perlu mengatur persediaan air yang dimiliki Fransisco dan Amilia. Untuk itu kamu perlu menerbangkan Amelia dengan menggunakan glider guna mengumpulkan air yang tersimpan di awan. Selama proses ini, kamu perlu menghindarkan Amelia dari serangan robot jahat agar glider yang ia tumpangi tidak jatuh dan rusak. Dari trailer yang diunggah developer, Cloud Chasers menjanjikan sebuah drama menarik tentang upaya bertahan hidup di padang pasir. Game ini juga menyelipkan ending menyedihkan yang akan menyentuh hatimu saat memainkannya nanti.
Situs Web: Cloud Chasers The post Cloud Chasers – Perpaduan Journey dengan Aksi Survival ke Negeri di Atas Awan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Co-Founder NulisBuku Aulia Halimatussadiah Bicara Tentang Women in Tech dan Startup Posted: 07 Oct 2015 10:18 PM PDT Sebagai salah satu pionir pelaku startup wanita di Indonesia, Aulia Halimatussaidah bukanlah nama yang asing. Ketika berumur 23 tahun, wanita yang lebih akrab disapa Ollie tersebut berhenti dari pekerjaannya sebagai developer web penuh waktu untuk memulai startup pertamanya Kutukutubuku, yang merupakan toko buku online. Tidak berhenti di situ saja, kecintaannya terhadap buku menginspirasinya untuk mendirikan platform online self-publishing NulisBuku. Ollie sendiri merupakan seorang penulis produktif yang sudah menelurkan 28 karya buku, yang beberapa di antaranya bertemakan startup. Beruntungnya, pada Selasa (6/10) lalu kami berkesempatan mengadakan sesi Ask Me Anything (AMA) dengan Ollie. Beragam pertanyaan diajukan oleh para pembaca, mulai tentang startup hingga tentang buku dan penulisan. Dan melalui artikel ini, kami merangkum sejumlah pertanyaan terbaik tentang women in tech dan startup dari sesi AMA ini. (Catatan: Jawaban di bawah diambil langsung dari komentar Ollie dengan sedikit perubahan mengikuti standar penulisan Tech in Asia. Tidak ada jawaban yang diubah maknanya.) Tentang wanita di industri teknologiBagaimana peran atau ikut serta wanita di bidang teknologi di Indonesia? Saat ini saya melihat pertumbuhan jumlah wanita yang tertarik untuk mendalami teknologi semakin tinggi. Saya kuliah di Teknik Informatika yang saat itu hanya memiliki 20 persen wanita, sekarang jumlahnya sudah meningkat meski tak signifikan. Tugas kita bersama untuk encourage lebih banyak wanita mengetahui pilihan-pilihan teknologi yang mereka bisa gunakan untuk scale their activities baik business maupun non-profit. Ini juga yang menjadi motivasi saya dan teman-teman untuk membuat Girls in Tech Indonesia guna membuat lebih banyak success stories akan peran wanita Indonesia di bidang teknologi As a women in startup industry, pernah nggak Mbak Ollie mengalami masa-masa tersulit dan bagaimana cara mengatasinya? Ada, saya pernah mengalami masa-masa sulit saat menghadapi perbedaan visi dengan partner saya di masa lalu yang menyebabkan saya harus menutup salah satu bisnis saya. Yang saya lakukan: mengambil pelajaran, bersyukur bahwa sekarang saya bisa bekerja dengan orang-orang yang punya visi misi yang sama dengan saya, kemudian terus berjalan, bahkan berlari menuju goal saya selanjutnya. Hal apa saja yang bisa buat Mba Ollie survive di dunia teknologi digital, karena untuk kebanyakan cewek hal ini (woman in technology) nggak mudah. Caranya, terus banyak belajar dan berinovasi. Rajin bertanya ke mentor-mentor yang sudah sukses di startup sesuai dengan bidang yang kita minati. Ini list 20+ buku bacaan saya tentang startup. Tentang mendirikan startupMenurut Mbak Ollie, tantangan apa yang paling berat dalam mendirikan startup? Lalu bagaimana cara Mbak Ollie overcome tantangan itu? Tantangan terberat dalam mendirikan startup adalah mengalahkan suara-suara di kepala kita yang terus-terusan khawatir dan membuat kita menunda untuk action. Cara overcome-nya adalah dengan action sekecil apapun untuk move forward dengan ide kita. Biasanya setelah mempunyai ide membuat startup, saya segera membeli nama domain-nya sebagai ‘simbol’ bahwa saya sudah melakukan satu langkah untuk memulai. Cara lain, dengan memberitahukan ide kamu ke orang-orang yang mungkin bisa membantu kamu to make it happen. Mbak Ollie kan punya banyak startup nih. Pertanyaan saya, gimana sih supaya bisa jalan bersamaan dan ga kehilangan fokus? Fokus saya adalah berkarya, jadi punya banyak kegiatan bukan masalah bagi saya. Saya selalu memastikan sistem operasional di perusahaan saya sudah berjalan baik dan saya menemukan staf yang bisa membantu saya di sini, hingga saya bisa fokus membuat konsep dan ide-ide kreatif untuk mengembangkan startup saya. Ollie, aku lihat kan di NulisBuku udah banyak user-nya, gimana sih ngebangun komunitas di awal dulu, strategi utamanya apa? Ada beberapa cara yang kami lakukan untuk membangun komunitas di NulisBuku:
Boleh sharing bagaimana kamu menemukan tim kamu untuk NulisBuku? Satu lagi, Apa sih masalah yang paling besar yang pernah kamu temui? Saya bertemu partner-partner saya, setelah saya menunjukkan what I’m passionate about, yaitu membaca dan menulis, di media online dan offline. Ini yang membuat mereka menemukan saya untuk kemudian diajak berdiskusi bareng untuk membuat NulisBuku. Masalah terbesar yang pernah saya temui adalah masalah pilihan dan memilih. Namun setelah saya paham bahwa saya harus memilih diri saya sendiri, itu tidak menjadi masalah besar lagi. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Co-Founder NulisBuku Aulia Halimatussadiah Bicara Tentang Women in Tech dan Startup appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 07 Oct 2015 09:13 PM PDT Satu lagi venture capital siap mendukung ekosistem startup teknologi di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Venturra, sebuah VC yang didukung oleh Lippo Group dengan modal sebesar $150 juta (sekitar Rp2 triliun) yang dipimpin oleh nama-nama yang sudah tidak asing lagi dunia di startup teknologi, yaitu Rudy Ramawy, Stefan Jung, dan John Riady. Sebelum bergabung dengan Lippo Group, Rudy Ramawy merupakan Country Director Google Indonesia. Ia juga sempat menjadi Director of Programming and Production di RCTI pada tahun 2008. Stefan Jung merupakan entrepreneur dan juga venture capitalist. Stefan merupakan Founder dan Managing Partner dari Rocket Internet Asia Tenggara. Sebelumnya, ia sempat menjadi Co-Founder Zalora, Lazada, dan FoodPanda. Setelah itu, ia bergabung dengan Monk's Hill Ventures sebagai Managing Partner. Dan kemudian kembali lagi terlibat dalam pembentukan startup HappyFresh sebagai Co-Founder sebelum akhirnya terlibat dalam Venturra. Sedangkan John Riady saat ini merupakan Director dari Lippo Group, Professor di Universitas Pelita Harapan, dan Editor at Large — title bagi orang penting, tapi tidak memiliki posisi secara spesifik dalam sebuah media — di BeritaSatu Holding. Akses penuh ke industri bisnis Lippo Group![]() John Riady, Rudy Ramawy, dan Stefan Jung "Misi kami di Venturra adalah menjadi mitra dengan entrepreneur terbaik di masa yang akan datang.[…]. 80 tahun dari sekarang, kami ingin melihat ke belakang dan menunjuk sejumlah perusahaan yang paling transformatif di wilayah ini, dan berkata bahwa kami juga ikut serta berkontribusi dalam kesuksesan mereka," ungkap John terkait visi dari Venturra seperti dikutip dari press release yang kami terima. Stefan mengungkapkan kepada Tech in Asia bahwa mereka akan memberikan investasi pada tahap seri A dan seri B. Akan tetapi bukan berarti Venturra menutup kemungkinan bagi startup untuk mencari pendanaan tahap awal. "Kami masih membuka pintu untuk memberikan putaran investasi tahap awal. Apabila kami mengenal entrepreneur tersebut dan ingin mendukung mereka dari awal, barulah kami mempertimbangkan untuk memberikan investasi tahap awal," imbuh Stefan. Bersama dengan Lippo Group, Venturra telah memberikan investasi ke sejumlah startup teknologi di Asia Tenggara. Beberapa portofolio mereka termasuk GrabTaxi, Traveloka, BrideStory, Munchery, HappyFresh, dan MatahariMall. "Kami sangat senang bisa bekerja sama dengan enterpreneur terbaik di Venturra dan memberi kontribusi terhadap ekosistem digital yang sedang berkembang pesat di wilayah ini," imbuh Rudy yang saat ini juga menjabat sebagai Direksi MatahariMall. Selain memberikan investasi, Venturra bersama dengan Lippo Group akan memberikan akses ke berbagai industri bisnis, jaringan bisnis yang luas, dan pemimpin perusahaan yang stabil. Venturra juga akan memberikan akses ini untuk mendukung para portofolio mereka untuk bisa berkembang lebih cepat dan mendapat traksi yang tinggi. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Venturra, VC Baru dengan Dukungan Lippo Group Bermodal Rp2 Triliun Siap Mendukung Startup di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Dengan Investasi Tahap Awal, Apakah Jojonomic Dapat Membuat Orang Indonesia Lebih Melek Finansial? Posted: 07 Oct 2015 07:57 PM PDT “Hujan” pendanaan kembali menghampiri dalam minggu ini. Setelah kemarin (7/10) ada startup kesehatan yang memperoleh investasi tahap awal, hari ini (8/10) giliran Jojonomic yang ikut bergabung memperkuat portofolio East Ventures1 dalam bidang finansial berbasis teknologi (fintech). Willson Cuaca selaku Managing Partner dari East Ventures melalui press release yang diterima Tech in Asia mengungkapkan alasan utama mengapa EV berinvestasi ke Jojonomic, "[…] Financial technology sedang berkembang pesat di region in,i dan Jojonomic dengan tim dan kemampuan eksekusinya akan mampu menangkap peluang yang ada dengan baik." Jojonomic merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan pengguna untuk mengelola keuangan mereka dengan mencatat setiap pengeluaran dan pemasukan keuangan yang mereka lakukan. Aplikasi ini merupakan buah garapan Indrasto Budisantoso (Asto). Asto sendiri memiliki latar belakang di bidang e-commerce dan finansial. Sebelumnya ia sempat menjabat sebagai CEO dan Country Head di Groupon Indonesia. Selain itu, Asto juga sempat menjadi konsultan di BCG dan menulis buku finansial berjudul Cara Gampang Mengelola Keuangan Pribadi dan Keluarga yang diterbikan oleh Kompas Gramedia. Dengan investasi tersebut, Asto mengungkapkan akan menggunakannya untuk mengembangkan produk dengan lebih cepat. "Walaupun masih dalam tahap uji coba pasar Indonesia, kami sudah bersiap untuk segera melakukan ekspansi ke wilayah lain di Asia Tenggara." Jojonomic mempunyai beberapa fitur unggulan untuk membuat pengguna tetap menggunakan aplikasi ini. Pertama adalah fitur Jojopoint yang bisa diperoleh pengguna dengan menggunakan aplikasi ini. Poin-poin tersebut nantinya bisa ditukarkan dengan pulsa untuk saat ini. Kedua, Jojobuddies, yang mana pengguna bisa berbagi tip finansial dengan teman mereka. Ketiga, Jojo Financial Consultant yang memungkinkan siapa saja untuk menjual fitur premium dalam Jojonomic dengan harga diskon, dibayar berdasarkan komisi, dan menjadi konsultan keuangan sederhana untuk meningkatkan kepedulian terhadap finansial. Monetisasi![]() Indrasto Budisantoso Founder Jojonomic (nomor 2 dari kiri) Asto tidak mengungkapkan secara detail berapa jumlah pengguna Jojonomic. Akan tetapi ia mengklaim telah memiliki ribuan pengguna dari platform Android dan iOS. Berdasarkan hasil survei Jojonomic, rentang pengguna aplikasi ini berasal dari pengguna umur 16 sampai 56 tahun. Dari rentang usia tersebut, jumlah pengguna terbesar berada dalam kisaran umur 20 hingga 30 tahun ke atas. Menurut Asto, rentang usia ini merupakan masyarakat yang baru saja memulai karier dan waktu yang tepat untuk membentuk financial habit seperti pola konsumsi, menabung, dan investasi. Cukup lebarnya rentang usia pengguna Jojonomic diklaim Asto sebagai bukti bila potensi pengguna aplikasi ini cukup besar. Jojonomic sendiri merupakan aplikasi mobile yang bisa digunakan secara cuma-cuma. Meski begitu, di dalamnya terdapat In-App-Purchase, untuk menggunakan fitur Financial Goal yang memungkinkan pengguna mengatur keuangan mereka. Fitur tersebut bisa digunakan dengan membayar Rp39.000 per bulan atau Rp390.000 per tahun. Selain itu, Jojonomic juga memperoleh pendapatan dari produk keduanya bernama Jojonomic Pro untuk membantu perusahaan dalam mengelola business reimbursement system mereka. Karyawan sebuah perusahaan kini tidak perlu lagi repot mengumpulkan kuitansi, melainkan cukup memasukan data dan mengambil foto kuitansi tersebut menggunakan aplikasi Jojonomic. Setelahnya, mereka tinggal menunggu persetujuan dan menerima uang yang telah diklaim. Setiap perusahaan yang menggunakan layanan ini akan dikenakan biaya bulanan berdasarkan jumlah pegawai mereka yang menggunakan layanan tersebut. Jojonomic bukanlah satu-satunya aplikasi personal finansial yang tersedia di toko aplikasi. Ada sejumlah aplikasi lokal maupun luar seperti VeryFund, Mint, dan Level Money. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)
The post Dengan Investasi Tahap Awal, Apakah Jojonomic Dapat Membuat Orang Indonesia Lebih Melek Finansial? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment