Game Di Indonesia |
- Kantongi Investasi $1 Juta, Layanan Paket Travel Online Tripvisto Perluas Jangkauan Pasar
- Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO
- Umumkan Kesepakatan Kerja Sama, Baidu dan Convergence Ventures Siap dukung Startup Teknologi di Indonesia
- Akankah Local Market Besutan Facebook Menjadi Mimpi Buruk Bagi Carousell dan Tokopedia?
- Own Games Soft Launch Agent Dodge di GDG Prime 2015 dengan Mengadakan Kontes Mini
- Eminem Ikut Terjun ke Dunia Game Mobile Melalui Shady Wars
- Ikuti Serunya Tech in Asia Jakarta 2015 Secara Online di Sini
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 10 November 2015
- Die with Glory – Platformer Nonlinear dengan Kisah Latar Mirip Valkyrie Profile
- Kuisaku, Game Trivia Menarik Persembahan Kreator Klompencapir
- Merasa Beruntung? Monster Roller Hadirkan Elemen Kasino di dalam Pertarungannya
- Winner T3 dan Elevate Y3 Plus, Duo Smartphone 4G Rp1 Jutaan dari Evercoss
- Nasihat untuk Para Entrepreneur Muda dari Founder Wavoo dan Taralite
- Akankah Umat Manusia di Last Horizon Selamat dalam Petualangannya Mencari Planet Hunian Baru?
- Sebentar Lagi Kamu Dapat Memainkan 104 Game Xbox 360 di Xbox One
- Asisten Pribadi Virtual Halo Diana Luncurkan Aplikasi Android
- Nexon Mobile Mengajakmu Bertahan Hidup di Dunia Jurassic World Lewat Durango
- Review Tales of Zestiria – Hikayat Sang Juru Selamat
- Versi Pembaruan Xiaomi Mi Band Dilengkapi Pemantau Denyut Jantung
Kantongi Investasi $1 Juta, Layanan Paket Travel Online Tripvisto Perluas Jangkauan Pasar Posted: 10 Nov 2015 07:00 PM PST Situs penyedia paket perjalanan domestik dan internasional, Tripvisto, hari ini (11/11) mengumumkan telah memperoleh pendanaan seri A senilai $1 juta (sekitar Rp13,6 miliar) yang dipimpin oleh Gobi Partners. Melalui press release yang Tech in Asia terima, CEO Tripvisto, Sumartok, mengatakan bahwa putaran pendanaan kali ini akan digunakan untuk meningkatkan produk yang ditawarkan, memperkerjakan talenta baru, dan memperbaiki layanan Tripvisto. Ia menambahkan:
Gobi Partners sendiri juga telah berinvestasi di salah satu startup travel Tuniu di negara asalnya, Cina. Managing Partner Gobi Partners, Thomas G. Tsao, berharap bisa menerapkan strategi yang sama untuk Tripvisto. Ia menambahkan, "Dengan memanfaatkan momentum pertumbuhan demografis dan ekonomi Indonesia, kami percaya bahwa Tripvisto akan menyediakan paket tur fantastis bagi lebih banyak wisatawan di Indonesia." Hingga November 2015, Tripvisto menawarkan paket ke lebih dari 50 negara tujuan dan 157 kota di seluruh dunia. Selain itu, startup ini juga mengklaim telah mencatat pertumbuhan pendapatan bulanan sebesar sepuluh kali lipat selama tahun lalu. Diakui Sumartok, destinasi luar negeri paling populer di situs ini adalah Thailand; sementara di dalam negeri, daerah Lombok, Komodo, dan Bromo menarik minat paling tinggi bagi pengguna. Menurut angka resmi pemerintah, pada 2014, Indonesia menyumbang 10 juta wisatawan ke luar negeri dan lebih 120 juta wisatawan domestik. Negara ini juga diperkirakan akan mengalami kenaikan demografi kelas menengah pada tahun 2020 dengan perkiraan total 70 juta jiwa. Angka tersebut juga dipercaya akan menambah pendapatan bagi penyedia layanan pariwisata seperti Tripvisto. Sebagai tambahan informasi, Tripvisto didirikan pada bulan Agustus 2014 dengan tujuan untuk menyediakan layanan pariwisata terbaik dengan harga kompetitif bagi wisatawan domestik. Sebelumnya, Tripvisto mendapat pendanaan dari East Ventures1 pada November 2014. (Diedit oleh Lina Noviandari) East Ventures menanamkan investasi di Tripvisto dan Tech in Asia. Baca halaman etika kami untuk informasi lebih lanjut.↩ The post Kantongi Investasi $1 Juta, Layanan Paket Travel Online Tripvisto Perluas Jangkauan Pasar appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO Posted: 10 Nov 2015 07:00 PM PST Situs e-commerce O2O (online-to-offline) Bhinneka, yang menjual berbagai produk elektronik, hari ini (11/11) mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh investasi sebesar $22 juta (sekitar Rp300 miliar) dari venture capital lokal Ideosource. Dana segar tersebut akan mereka gunakan untuk meningkatkan upaya pemasaran, dan menjadi pemain dominan dengan menyediakan lebih banyak produk. Putaran investasi ini merupakan dana terbesar yang pernah dikeluarkan oleh Ideosource hingga sekarang. Alasan utama mengapa Ideosource berani memberikan investasi sebesar itu adalah karena "Bhinneka mempunyai reputasi dan merek yang kuat di Indonesia sebagai situs e-commerce O2O (online-to-offline)[…]," ungkap Andi S. Boediman selaku Managing Partner dari Ideosource. Bersamaan dengan investasi tersebut, beberapa orang dari Ideosource akan bergabung dalam jajaran eksekutif di Bhinneka. Andi S. Boediman dan Edward Ismawan dari Ideosource akan bergabung sebagai eksekutif di bagian marketing dan business development. Betti Alisjahbana (mantan President Director di IBM Indonesia), Christian Van Schoote (mantan Director di Central Retail Corporation dan MAP Indonesia), dan Heriyadi Janwar (mantan Senior Product Marketing Manager di Microsoft) juga akan bergabung dengan Bhinneka sebagai chairman, COO, dan vp corporate sales. Investasi dan jajaran eksekutif tersebut akan membantu Bhinneka mencapai visi terbesarnya, yaitu menjadi situs e-commerce pertama di Indonesia yang berhasil melakukan penawaran saham ke publik atau IPO. Baca juga:Kumpulan Situs E-commerce yang Bisa Anda Jadikan Pilihan untuk Membeli Gadget Salah satu e-commerce tertua di IndonesiaMembahas tentang Bhinneka, perusahaan ini sebenarnya telah berdiri dari tahun 1993 sebagai distributor produk-produk arsitektur. Kemudian baru resmi meluncurkan versi online dan menjual produk-produk elektronik pada tahun 1999. Jadi bisa dibilang situs Bhinneka telah berdiri kurang lebih selama 16 tahun sejak masa krisis moneter melanda tahun 1999 silam. Saat itu situs Bhinneka masih berupa katalog karena pada tahun 90'an infrastruktur internet dan ekosistem jual beli online masih sangat jarang. Sebagai salah satu pelopor bisnis online, Bhinneka mendapat waktu yang tepat untuk memulai dan mendapat rekomendasi dari mulut ke mulut. "Sehingga sampai sekarang kunjungan trafik organik ke Bhinneka mencapai angka 90 persen dibandingkan traffic berbayar," ungkap Hendrik Tio, CEO Bhinneka kepada Tech in Asia. Jumlah transaksi e-commerce di Indonesia yang masih sangat rendah dan juga ritel elektronik yang semakin menurun, menjadi potensi yang besar bagi Bhinneka. "Indonesia memiliki pasar ritel offline yang rendah. Kurangnya penetrasi offline tersebut berarti menjadi potensi yang besar bagi saluran bisnis online. Dan cara terbaik untuk memperkenalkan kebiasaan belanja online adalah melalui O2O, atau menggabungkan pengalaman belanja online maupun offline" ungkap Andi. Hingga sekarang Bhinneka telah memiliki kantor di Jakarta, Surabaya, Medan, Makassar, dan Bandung. Sebagai perusahaan yang telah berdiri belasan tahun, jumlah pegawai Bhinneka bahkan telah mencapai lebih dari 600 orang. Namun, bukan berarti Bhinneka berhenti sampai di situ. Perusahaan ini masih merekrut sumber daya manusia terbaik untuk mengisi posisi pengembangan teknologi dan marketing. Dengan jumlah investasi tersebut, maka Bhinneka akan bersaing dengan situs-situs e-commerce lain yang juga memperoleh dana investasi yang tinggi. Seperti Tokopedia, BukaLapak, JD yang baru masuk ke Indonesia, dan juga Lazada. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Bhinneka Peroleh Investasi Rp300 Miliar dari Ideosource, Siap Melakukan IPO appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Posted: 10 Nov 2015 07:00 PM PST Perusahaan mesin pencarian Baidu hari ini (11/11) mengumumkan kesepakatan kerja sama dengan Convergence Ventures. Kerja sama ini mencakup pendanaan dan dukungan strategis bagi startup dari Convergence Ventures. Kesepakatan ini sendiri juga merupakan bagian dari program Baidu Indonesia Grow Local Go Global (GLGG). Program GLGG dimulai sejak September 2015 lalu yang bertujuan untuk mengembangkan ranah industri kreatif di Indonesia. Salah satu bentuk dukungan yang mereka berikan adalah dengan membuka akses untuk memasarkan produk mereka di Cina. Convergence Ventures nantinya akan memberikan banyak insight untuk mengembangkan ekosistem teknologi di Indonesia. Sedangkan Baidu Indonesia nantinya akan menyediakan SDM untuk marketing, dukungan teknologi, dan juga investasi bagi startup lokal. Terkait dukungan terhadap startup, kedua pihak berencana menyediakan co-working space. "Convergence Ventures memiliki banyak pengalaman di ranah startup Indonesia," jelas Direktur Baidu Indonesia, Bao Jianlei, dalam press release yang Tech in Asia terima. Sejumlah startup yang pernah mendapat pendanaan dari Convergence Ventures di antaranya adalah Qraved, Female Daily, Indotrading, YesBoss, dan Adskom. Adrian Li selaku Founder dan Managing Partner Convergence Ventures sendiri mengatakan senang dengan terjalinnya kesepakatan ini. "Dukungan kuat dari Baidu akan menjadi keuntungan tersendiri bagi ekosistem startup, termasuk di dalamnya developer aplikasi dengan jangkauan pasar yang lebih luas," jelasnya. Bagaimana menurut kamu, apa yang diharapkan dari terjalinnya kesepakatan dua pelaku di ranah teknologi ini? Sampaikan melalui kolom komentar di bawah. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Umumkan Kesepakatan Kerja Sama, Baidu dan Convergence Ventures Siap dukung Startup Teknologi di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Akankah Local Market Besutan Facebook Menjadi Mimpi Buruk Bagi Carousell dan Tokopedia? Posted: 10 Nov 2015 06:42 PM PST Demi meraih "pengguna ke-2 miliar," Facebook terus mengeksplorasi semua kemungkinan. Meski semua pencapaiannya tidak ada yang menandingi, raksasa media sosial ini harus terus tumbuh. Layanan ini harus terus menarik pengguna, atau bila tidak akan berakhir menjadi bintang yang pelan-pelan meredup dan akhirnya tenggelam dalam kegelapan. Ehm, analogi di atas memang terdengar sangat dramatis Ini adalah teka-teki yang tengah dihadapi Facebook. Jika kamu adalah sebuah produk media sosial paling banyak digunakan di planet bumi, ke mana lagi kamu harus ekspansi (terlebih, NASA belum menemukan tanda-tanda kehidupan di Mars maupun Pluto)? Kamu harus semakin memperlebar pasar dengan melakukan diversifikasi layanan; tentunya juga harus memberikan alasan kepada pengguna untuk terus menggunakan layanan kamu; dengan menarik pengguna yang sebelumnya tidak mau menggunakan produk kamu. Layanan jual beli lokalSetelah memamerkan produk teranyarnya Slideshow, akhir pekan lalu dan menunjukkan kemajuan pada Free Basics (sebelumnya dikenal sebagai Internet.org), langkah besar Facebook selanjutnya untuk menangkap audiens (dan pendapatan iklan) menjadi lebih jelas. TechCrunch melaporkan beberapa pengguna Facebook menemukan adanya fitur baru di aplikasi untuk iPhone yang mereka gunakan. Fitur tersebut dinamai Local Market. Dari penampakannya, Local Maket rasanya akan menjadi marketplace peer-to-peer (P2P) yang terintegrasi dalam aplikasi mobile ataupun web Facebook. Pengguna dapat mencari berbagai kategori barang untuk dibeli, atau mengunggah daftar produk mereka sendiri untuk dijual. Kategorinya terdiri dari pakaian, peralatan rumah tangga, elektronik, mainan, produk kecantikan, hingga barang antik. E-commerce P2P ini telah berjalan selama beberapa waktu dalam Facebook. Banyak pengguna yang memanfaatkan kelebihan fungsi grupnya untuk membangun komunitas dari aktivitas jual beli berbagai barang, terutama (walau tidak terbatas) di negara berkembang. Perusahaan ini juga telah mengintegrasikan fitur seperti tombol Buy di beberapa grup untuk memfasilitasi proses jual-belinya. Maka masuk akal jika langkah berikutnya adalah marketplace yang sesungguhnya. Mengganggu para "pengganggu"Namun, visi Facebook bukan tanpa rintangan. Di banyak negara, di mana Facebook akan menggelontorkan layanannya, sudah duluan ada startup e-commerce yang telah mengenali peluang yang ada. Di Asia Tenggara, marketplace(P2P) bisa dibilang melimpah. Mulai dari Carousell di Singapura hingga Tokopedia dan Bukalapak di Indonesia, bisnis dan komunitas online- telah terbentuk dari konsep yang menjembatani individu penjual dan pembeli, bahkan UKM dengan pelanggannya. Kapan pun (atau jika) fitur Local Market nantinya diluncurkan, mereka akan membidik pasar yang sudah ada sebelumnya. Seperti juga yang terjadi di sejumlah layanan Facebook, perusahaan Amerika Serikat akan memanfaatkan basis penggunanya yang masif untuk membungkam kompetisi. Bahkan, ada pengguna di negara seperti Indonesia dan Myanmar yang menganggap Facebook sebagai internet dalam arti sesungguhnya. Meski para pengguna dan penjual tidak akan dipaksa memilih satu marketplace dibandingkan yang lainnya, Facebook memiliki keunggulan yang membuatnya selalu memenangkan kompetisi selama ini: ia adalah tempat di mana orang-orang berada. Baca juga: Startup Asal Singapura Carousell dapatkan Investasi USD 6 juta untuk Ekspansi ke Indonesia Jadi, alasan yang membuat kamu enggan pindah ke media sosial lain tampaknya akan menjadi kunci kenapa kamu akan menggunakan Local Market dalam proses jual beli online. Jika kamu menyadari di dalam sistemnya ada basis pengguna yang siap dipakai, yang jaraknya hanya terpaut satu notifikasi saja, tentu ini yang akan kamu pilih. Penolakan yang sia-siaKeuntungan perusahaan lokal adalah sudah lebih dulu ada. Tokopedia didirikan pada 2009, Bukalapak pada 2011. Carousell, walau bisa dibilang sebagai pendatang baru yang didirikan pada 2012, telah melakukan ekspansi keluar dari Singapura ke Malaysia, Indonesia, dan Taiwan. Mereka diberkati waktu yang cukup lama untuk menyempurnakan produknya, mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan menyediakan solusi atas kebutuhan mereka, serta mengatasi masalah-masalah yang ada. Mereka juga punya pengguna loyal yang telah membangun komunitas. Carousell misalnya, baru saja mengumumkan kehadiran platform web-nya. Kini pengguna dapat menggunakan desktop atau laptop untuk menjual dan membeli barang, seperti bisa mereka lakukan dengan aplikasinya (fakta menarik lainnya, platform ini menggunakan teknologi ReactJS yang dikembangkan dan dibuat open source oleh Facebook). Carousell mengumumkan memikiki 27 daftar barang, telah menjual delapan juta barang lewat platformnya, dan telah meraih 140 juta web page view. Menurut Similiar Web, per 10 November 2015, Carousell menduduki peringkat ke-20 dari situs yang paling digunakan tiap bulan di Singapura, sedangkan Tokopedia dan Bukalapak masing-masing berada di ranking 30 dan 44 di Indonesia. Bagi perusahaan lain, ini adalah pencapaian yang luar biasa. Tapi tidak bagi Facebook. Melihat grup jual beli di Facebook terbukti populer, kemungkinan besar Local Market juga akan bernasib sama. Dengan asumsi layanan ini menawarkan pengalaman yang superior, maka Facebook punya kesempatan memangsa porsi besar pasar dengan sekali gigit. Di sisi lain, marketplace-marketplace yang sudah ada perlu melihat jika dan bagaimana mereka bisa bekerja bersama dengan Facebook, alih-alih menjadi pesaingnya. Carousell mengadopsi pendekatan wait-and-see, karena mereka fokus dengan apa yang sedang mereka lakukan. "Kami yakin kompetisi adalah validasi bahwa masalah yang coba kami pecahkan ternyata benar-benar berarti, yang sesuai dengan kebutuhan banyak orang di seluruh dunia," komentar perusahaan kepada Tech in Asia. "Fokus kami adalah terus memoles aplikasi dan platform web kami sehingga bisa melayani kebutuhan komunitas dengan lebih baik lagi. Kami juga fokus menghadirkan Carousell ke lebih banyak pasar demi memenuhi misi kami – 'Untuk menginspirasi dunia agar mulai menjual'," Bagaimana kamu melihat peluang marketplace P2P lokal jika Facebook merangsek ke pasar ini? Lebih baik menjadi pesaing atau berkolaborasi? (Diterjemahkan oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar GOIABA – Johannes Fuchs, infografis oleh Carousell) The post Akankah Local Market Besutan Facebook Menjadi Mimpi Buruk Bagi Carousell dan Tokopedia? appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Own Games Soft Launch Agent Dodge di GDG Prime 2015 dengan Mengadakan Kontes Mini Posted: 10 Nov 2015 06:31 PM PST Pada perhelatan GDG Prime 2015 lalu, Own Games melakukan soft launch dari game terbaru mereka, Agent Dodge. Di salah satu acara developer game Indonesia terbesar ini, mereka juga mengadakan kontes mini untuk menarik para pengunjung. Agent Dodge adalah game endless yang mengajak kamu untuk menghindari berbagai berbagai jebakan dan proyektil yang mengarah kepadamu. Game ini merupakan game pertama milik Own Games yang menggunakan grafis bergaya voxel. Kontrolnya cukup simpel, kamu cukup melakukan swipe ke arah yang diinginkan dan Agent Dodge akan bergerak sesuai dengan arah tersebut. Yang perlu kamu perhatikan adalah arah dari swipe yang kamu lakukan, karena arena Agent Dodge memiliki posisi yang diagonal. Layaknya Crossy Road, game ini juga memiliki berbagai karakter yang bisa dibuka dengan koin. Karakter-karakter cukup beragam, mulai dari binatang, Tako dan kawan-kawannya, sampai makhluk halus seperti pocong. ![]() Para pemenang mini kontes Agent Dodge Pada GDG Prime 2015 sendiri Own Games berhasil menarik lebih dari lima puluh peserta yang mengikuti kontes mini Agent Dodge ini. Peserta yang berpartisipasi ditantang untuk memainkan Agent Dodge di booth Own Games dan mereka yang mendapatkan high score teratas diberi hadiah berupa bantal Tako. Soft launch dari Agent Dodge dalam beberapa hari ini baru tersedia untuk Indonesia saja dan akan diluncurkan di Australia, Selandia Baru, dan negara-negara Asia Tenggara pada hari Kamis, 12 November 2015 besok. Sudah siap menghindari segalanya? Langsung saja unduh Agent Dodge melalui tautan di bawah ini!
Sudahkah kamu mencoba game ini? Bagaimana kesanmu ketika memainkannya? Sampaikan komentarmu di bawah. The post Own Games Soft Launch Agent Dodge di GDG Prime 2015 dengan Mengadakan Kontes Mini appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Eminem Ikut Terjun ke Dunia Game Mobile Melalui Shady Wars Posted: 10 Nov 2015 04:46 PM PST Pelantun rap tenar dari Amerika Serikat, Eminem, kini membintangi sebuah game mobile berjudul Shady Wars. Game yang dikembangkan atas kerja sama label rekaman miliknya bersama dengan developer Music Powered Games menggunakan musik rap sebagai bagian dari inti gameplay. Kabar lebih baiknya lagi, Shady Wars sudah bisa kamu unduh sekarang juga di Apple App Store maupun Google Play Store secara cuma-cuma. Shady Wars terasa spesial dibandingkan dengan game mobile lain yang sama-sama menghadirkan selebriti tenar. Kehadiran Eminem di sini bukan hanya sebagai pemanis, namun keahliannya melantunkan lirik lagu dengan cepat benar-benar dimasukkan ke inti gameplay yang merupakan perpaduan unsur arcade dan game rhythm. Pemain akan mengendalikan seorang karakter untuk menangkap berbagai objek yang berjatuhan dari langit. Objek-objek tersebut memiliki bermacam bentuk, mulai dari kata-kata yang diambil dari lirik hingga benda yang sesuai dengan lagu yang sedang diputar. Karakter tersebut dapat diarahkan bergerak ke kanan dan kiri untuk menangkap objek-objek di setiap level. Selain menangkap objek, kamu juga akan menghadapi tantangan lain di setiap level. Terdapat musuh yang harus kamu tembak, koin-koin yang bisa dikoleksi, hingga benda-benda berbahaya yang harus kamu hindari. Koin tersebut berguna untuk membuka berbagai fitur baru maupun karakter tambahan di dalam game.
Walau hanya dikemas dalam tampilan grafis 2D yang jauh dari kesan mewah, penggemar Eminem akan sangat dimanjakan dalam Shady Wars. Pemain berkesempatan untuk memainkan Eminem beserta beberapa artis dari label rekaman miliknya melalui delapan lagu asli dari sang pemusik rap yang dimasukkan ke game ini. Apakah kamu termasuk penggemar genre musik rap? Bagaimana pendapatmu dengan terobosan yang dilakukan Eminem melalui Shady Wars? Sampaikan pendapatmu pada kolom komentar di bawah ya. The post Eminem Ikut Terjun ke Dunia Game Mobile Melalui Shady Wars appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Ikuti Serunya Tech in Asia Jakarta 2015 Secara Online di Sini Posted: 10 Nov 2015 07:21 AM PST (Update 11 November: Kami menambahkan informasi mengenai live streaming konferensi Tech in Asia Jakarta 2015) Tahun ini kami menerima respon yang sangat luar biasa dari para orang yang ingin menghadiri Tech in Asia Jakarta 2015. Rekor baru telah terpecahkan dan kami sangat senang. Namun kami juga menyadari bahwa ada banyak orang yang berhalangan datang dengan berbagai alasan. Itu mengapa kami telah bekerja keras untuk menghadirkan beberapa cara bagi kamu untuk tetap mengikuti Tech in Asia Jakarta 2015. Ini lah 4 cara untuk mengikuti Tech in Asia Jakarta 2015 tanpa harus meninggalkan kursi kamu (dan juga tanpa biaya!). 1. Tech in Asia Jakarta 2015 bisa kamu ikuti secara LIVE STREAMING!Kamu yang ingin tahu seperti apa konferensi Tech in Asia Jakarta tapi berhalangan hadir dapat menikmati layanan terbaru kami yaitu live streaming. Catatan: Hanya stage utama saja yang bisa dilihat melalui live streaming. 2. #TIAJKT2015Di media sosial manapun kamu berada, kamu bisa menemukan berbagai hal tentang konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 dengan mudah. Gunakan hashtag #TIAJKT2015 untuk mencari post yang berkaitan dengan konferensi Tech in Asia Jakarta 2015. Saat kamu memposting foto selfie, foto venue, tweet tentang konferensi, dan berbagai hal lainnya tentang konferensi Tech in Asia Jakarta 2015, gunakan hashtag #TIAJKT2015. Tunjukkan eksistensi kamu di media sosial Tech in Asia Jakarta 2015! 3. Informasi dan liputan yang lengkapTech in Asia Jakarta 2015 sudah menyiapkan banyak "pasukan" dari tim editorial dan kontributor yang siap menyajikan berita terhangat seputar Tech in Asia Jakarta 2015. 4. Tempat eksis paling pas: media sosial!Kami akan melakukan live tweet (@TechinAsia_ID), memajang foto-foto seru di Instagram @techinasia_id, dan update penting di Facebook Fanpage Tech in Asia ID. Pastikan kamu follow akun sosial kami untuk mendapatkan update terbaru. Adakah 1 tempat untuk menikmati Live Streaming, liputan terbaru dan Live Tweet ini?Kami senang kamu bertanya. Ya kami punya! Semua yang kamu perlu ikuti mengenai Tech in Asia Jakarta 2015 dapat kamu akses dalam 1 halaman yang praktis. Klik saja tautan di bawah ini dan voila! Tidak puas cuma melihat keseruan konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 secara online? Kamu masih bisa mendapatkan tiket konferensi Tech in Asia Jakarta 2015 dan menjadi bagian acara konferensi tech startup terbesar di Indonesia ini. Sampai jumpa di Tech in Asia Jakarta 2015! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto & Hendri Salim) The post Ikuti Serunya Tech in Asia Jakarta 2015 Secara Online di Sini appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 10 November 2015 Posted: 10 Nov 2015 04:13 AM PST Semua Hal yang Kamu Lewatkan pada Fallout 3 bila Belum Pernah Memainkannya (WARNING: SPOILER!)
Iqbal Kurniawan – Dalam rangka memeriahkan perilisan Fallout 4 hari ini, channel YouTube Nerdist merangkum semua hal penting yang ada di iterasi sebelumnya, Fallout 3. Walau cerita di prekuel tersebut tidak berkaitan secara langsung, namun tentunya mampu membantu kamu untuk memahami jagad Fallout yang sudah hancur akibat perang nuklir. Sambut Perilisan Rise of the Tomb Raider, Square Enix Berikan Diskon 60% pada Lara Croft GOIqbal Kurniawan – Square Enix memberikan potongan harga sebesar enam puluh persen terhadap Lara Croft GO dalam rangka memeriahkan perilisan game terbaru Tomb Raider di console Xbox. Kini kamu dapat mengunduh Lara Croft GO di iOS dan Android, masing-masing seharga Rp23.000 dan Rp30.749. Penawaran tersebut hanya berlaku hari ini. Review Lara Croft GO – Petualangan Minimalis sang Tomb Raider dalam Genre Puzzle Iklan Star Wars: Battlefront Ini Membuat Saya Tidak Sabar untuk Menghilang Juga
Arya W. Wibowo – Star Wars: Battlefront akan hadir seminggu lagi pada tanggal 17 November 2015 dan iklan ini mungkin mencerminkan apa yang akan dilakukan para penggemarnya saat game ini diluncurkan nanti. Di sini kamu akan melihat orang-orang yang menghilang seketika dan masuk ke dalam dunia Star Wars. Twitch Berlakukan Two Factor Authentication Sebagai Pengaman Akun PenggunanyaArya W. Wibowo – Demi menjaga keamanan dan privasi penggunanya dari pihak-pihak yang tak bertanggung jawab, Twitch memberlakukan Two Factor Authentication yang bisa diaktifkan secara opsional. Prosedur ini mengharuskan kamu masuk dengan kode tambahan yang akan dikirim ke nomor telepon selular yang dituju sehingga walaupun ada orang yang berhasil menembus password Twitch milikmu, ia tetap tidak bisa masuk tanpa nomor khusus tersebut. Lihat Bagaimana Conan O’Brien Terobsesi Dengan Pesona Pantatnya Dalam Video Clueless Gamer: Fallout 4
Risky Maulana – Seperti biasa, di saat ada game baru sedang dirilis, komedian sekaligus pembawa acara talkshow Conan O’brien selalu diberi kesempatan untuk memainkannya secara serampangan lewat segmen video Clueless Gamer. Berhubung saat ini Fallout 4 sedang menjadi bahan perbincangan hangat, otomatis tak ada hal lain yang ingin penggemar Conan lihat selain melihatnya bermain game sandbox adventure keluaran Bethesda tersebut. Lewat video berdurasi hampir delapan menit di atas, kamu bisa melihat bagaimana karakter Conan berbuat ulah di atas reruntuhan kota Boston yang masih utuh di saat perang nuklir. Inilah yang Terjadi Bila Fan Serial Assassin’s Creed Berseteru Mendebatkan Siapa Jagoan Paling Kuat di Game Mereka
Risky Maulana – Berawal dari jatuhnya Assassin Kenway di saat melakukan Leap of Faith, video di atas ini kemudian berubah dari perdebatan kecil menjadi aksi pertarungan dengan koreografi yang apik dan berdarah-darah. Saya pikir para penggemar Assassin’s Creed wajib menonton video ini. Ini Bukan Katamari, Ini Fatamari
Mohammad Fahmi – Oke ini jelas tidak berhubungan dengan video game secara langsung. Tapi hari ini saluran YouTube tentang makanan super haram, Epic Meal Time, baru saja mengunggah sebuah video yang terinspirasi dari Katamari Damacy, yaitu membuat hal yang gila dengan menggunakan bola. Langsung saja cek video di atas. Cek Video Klip untuk Musik Rise of the Tomb Raider di Sini
Mohammad Fahmi – Sepertinya judul di atas sudah sangat deskriptif ya. Saksikanlah musik dari Karen O dengan Lara Croft sebagai binta klipnya. Lihat para Remaja Dibuat Kagum dengan Super Mario Maker
Mohammad Fahmi – Bagaimana jadinya kalau para remaja menjajal level-level terunik dari Super Mari0 Maker? Banyak kejadian konyol tentunya. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 10 November 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Die with Glory – Platformer Nonlinear dengan Kisah Latar Mirip Valkyrie Profile Posted: 10 Nov 2015 02:03 AM PST Sebagai sebuah perusahaan konsultan dan penyedia layanan di bidang teknologi, usaha perdana dari Cloud Castle ke ranah game lewat Die with Glory terlihat sangat serius. Mereka mengembangkan sebuah game platformer secara in-house dengan latar dunia mitologi Viking yang dikemas dalam arahan grafis 2D layaknya film kartun. Bila semua berjalan lancar, Die with Glory rencananya akan dirilis untuk PC dan mobile pada akhir tahun 2015. Kamu akan berperan sebagai Sigurd the Red, seorang kesatria dari bangsa Viking yang berusaha menuju Valhalla. Untuk mencapai tempat impian para kesatria Viking tersebut, ia harus mengikuti peperangan, melewati rintangan, hingga berhadapan dengan monster dengan besar mencapai puluhan kali lipat dari badannya. Sebagai penggemar dari seri game Telltale, para developer Cloud Castle sangat menyukai desain penyampaian cerita nonlinear dengan percabangan kisah di sana-sini. Mereka mengklaim akan menghadirkan mekanisme serupa pada game platformer Die with Glory, dengan pengambilan keputusan yang benar-benar dapat mengubah hasil di akhir cerita secara signifikan.
Hal ini tentunya berpotensi menghadirkan keunikan pada kisah yang sudah cukup sering digunakan. Bila kamu masih ingat, cerita tentang kesatria Viking menuju Valhalla juga dapat ditemukan pada Valkyrie Profile yang dikembangkan oleh Square Enix, atau game action Jotun yang baru-baru ini dimainkan oleh Fahmi. Masih belum jelas berapa harga yang akan dipatok untuk Die with Glory saat dirilis nanti. Cloud Castle baru berencana untuk menyediakannya di PC pada bulan ini, lalu disusul iOS serta Android pada Desember 2015. Bila kamu masih penasaran dengan detail Die with Glory, kamu bisa mengeceknya pada situs resmi developer di bawah. Apakah menurutmu percabangan cerita sebagai salah satu fitur andalan Die with Glory cukup untuk membedakannya dari game dengan kisah serupa? Atau kamu merasa sudah merasa jenuh dengan kisah mitologi Viking? Sampaikan pendapatmu di bawah ya.
Situs Resmi: Die with Glory The post Die with Glory – Platformer Nonlinear dengan Kisah Latar Mirip Valkyrie Profile appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Kuisaku, Game Trivia Menarik Persembahan Kreator Klompencapir Posted: 10 Nov 2015 01:56 AM PST Permainan kuis tebak-tebakan adalah salah satu dari sekian jenis game trivia yang cukup digandrungi masyarakat Indonesia. Ada banyak game semacam ini yang seringkali dimainkan oleh orang di sekitar saya, dan tampaknya tahun ini akan ada game berjudul Kuisaku yang turut meramaikan daftar pilihan game trivia mereka. SLAB Games merupakan developer di balik nama game Kuisaku. Kreator dari Klompencapir ini menghadirkan permainan kuis tebak-tebakan dengan kategori pertanyaan mulai dari sejarah, geografi, sepak bola, film, hingga perkembangan selebriti dalam negeri. Sama seperti game trivia lainnya, di sini kamu akan menguji wawasan dengan jalan menantang teman yang tersambung di jaringan media sosial Facebook. Kamu sendiri bahkan bisa menjalani permainan multiplayer Kuisaku secara real time dengan koneksi sambungan internet yang dimilikinya. Desain antarmuka Kuisaku sendiri sangatlah familier sehingga saya rasa mudah dipahami oleh mereka yang sering memainkan game semacam ini. Setiap kali pertanyaan muncul, kamu diberikan waktu sepuluh detik untuk memilih satu di antara empat jawaban yang ada. Bila benar, skor kamu akan bertambah dan kemungkinan kamu untuk mengalahkan teman kamu semakin besar. Secara keseluruhan, apa yang coba dihadirkan SLAB Games lewat Kuisaku merupakan sesuatu yang menarik untuk para penggemar game trivia. Meski awalnya saya mendapati beberapa crash yang mengganggu impresi bermain Kuisaku, pada akhirnya game ini berhasil menunjukkan potensinya sebagai salah satu game lokal yang cukup atraktif untuk kamu mainkan minggu ini. Apakah menurut kamu game lokal yang satu ini akan berhasil menggantikan game trivia lainnya yang berada dalam smartphone kamu minggu ini? Silakan berkomentar. The post Kuisaku, Game Trivia Menarik Persembahan Kreator Klompencapir appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Merasa Beruntung? Monster Roller Hadirkan Elemen Kasino di dalam Pertarungannya Posted: 10 Nov 2015 12:48 AM PST Kamu merasa beruntung? Mungkin game buatan Boomzap Entertainment ini cocok untuk mengujinya. Sesuai dengan judulnya, Monster Roller akan membawa kamu ke dalam pertarungan monster diiringi putaran mesin slot yang menguji keberuntungan. Game ini telah rilis dalam versi beta dan kamu bisa menjadi testernya sekarang juga. Monster Roller akan mengajakmu memelihara monster dan bertarung dengan mereka, mulai dari mengeramnya dari wujud telur hingga membantunya tumbuh berevolusi menjadi monster yang lebih kuat. Monster-monster ini bisa digunakan untuk bertarung melawan monster milik pemain lain ataupun monster liar yang berkeliaran. Terdapat total enam monster yang bisa kamu gunakan di dalam formasi pertarungan dengan tiga di depan dan tiga di belakang. Monster yang bertarung hanyalah tiga yang berada di depan, sedangkan yang di belakang akan masuk ketika salah satu monster mati atau saat ditukar untuk mengubah strategi. Hal ini juga berlaku dengan lawan yang memiliki maksimal enam monster atau kurang. Dalam pertarungan, kamu cukup memutar mesin slot yang ada di layar. Kamu bisa menghentikan putaran mesin tersebut atau membiarkannya berhenti sendiri. Aksi dari para monster akan mengikuti hasil dari mesin slot. Jika semuanya ditentukan oleh hasil mesin slot, tentunya game ini menjadi kurang seru karena kurangnya unsur strategi. Oleh sebab itu, terdapat dua pilihan jenis aksi yang bisa kamu tentukan, yaitu aksi serangan dan aksi spesial. Masing-masing pilihan ini berbeda sesuai dengan jenis monsternya. Dari menu yang ada, sepertinya Boomzap Entertainment ingin membuat Monster Roller sebagai game yang mengedepankan unsur PvP dengan ditampilkan menjadi yang pertama di menu utama. Di mode PvP, kamu dapat membuat taruhan dan mendapatkan hadiah sesuai dengan besar taruhan tersebut. Terdapat pula petualangan solo yang menghadapkan kamu dengan monster-monster liar. Monster Roller baru saja mendapatkan penghargaan Game of The Year di acara ESGS Indie Arena 2015. Game ini rencananya akan dirilis secara penuh pada kuartal pertama tahun 2016. Registrasi Tester Beta: Monster Roller
The post Merasa Beruntung? Monster Roller Hadirkan Elemen Kasino di dalam Pertarungannya appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Winner T3 dan Elevate Y3 Plus, Duo Smartphone 4G Rp1 Jutaan dari Evercoss Posted: 10 Nov 2015 12:31 AM PST Tidak ingin ketinggalan dalam persaingan smartphone 4G di dalam negeri, hari ini (10/11) Evercoss meluncurkan dua produk sekaligus. Kedua produk tersebut adalah Winner T3 dan Elevate Y3 Plus dengan harga di kisaran Rp1 jutaan. Upaya ini, menurut Chief Marketing Officer Evercoss, Ricky Tanudibrata, dilakukan untuk membangun ekosistem teknologi 4G yang lebih merata. "Winner T3 akan menjadi smartphone 4G di pasar entry level, sedangkan Elevate Y3 Plus akan membidik pengguna yang sudah mulai peduli dengan spesifikasi smartphone yang lebih tinggi," ucapnya. ![]() Evercoss Elevate Y3 Plus Gandeng Lazada untuk pemasaran produkElevate Y3 Plus sendiri memiliki layar 5 inci dan didukung dengan prosesor Mediatek quad-core 1 GHz 64-bit serta RAM 2 GB dan kapasitas memori 16 GB. Dari sisi kamera, Elevate Y3 Plus dilengkapi dengan kamera 8 MP untuk kamera belakang dan kamera 5 MP di bagian depan.
Sementara, Winner T3 memiliki layar 4 inci serta didukung dengan prosesor quad-core 1 GHz 64-bit dari Mediatek serta RAM 1 GB dan kapasitas memori 8 GB. Untuk kemampuan kamera, Winner T3 dibekali kamera beresolusi 5 MP di bagian belakang dan 2 MP di sisi depan. Untuk sistem operasi, keduanya juga telah dibekali dengan Android 5.1 Lollipop. Untuk harga, Elevate Y3 Plus dibanderol seharga Rp1,5 juta, sedangkan Winner T3 dilepas ke pasaran dengan harga Rp1 juta. Evercoss menggandeng Lazada untuk mengadakan pre-order kedua seri tersebut yang akan dimulai pada 11 hingga 25 November mendatang. Selain dengan Lazada, Evercoss menggandeng Telkomsel untuk memberikan promo harga spesial bagi 1.000 pembeli pertama kedua seri smartphone ini. Winner T3 dan Elevate Y3 Plus nantinya akan bundling dengan paket data 3 GB per bulan dari Telkomsel. Dua perangkat ini akan semakin menambah panas jajaran produk smartphone 4G di kelas menengah hingga bawah yang belum banyak dijamah para vendor. Keduanya menghadapi kompetisi dari seri A7000 milik Lenovo yang dibanderol dengan harga Rp1,9 juta. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Winner T3 dan Elevate Y3 Plus, Duo Smartphone 4G Rp1 Jutaan dari Evercoss appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Nasihat untuk Para Entrepreneur Muda dari Founder Wavoo dan Taralite Posted: 09 Nov 2015 11:44 PM PST Starting up isn’t fun (but you should still do it) merupakan salah satu topik diskusi yang dihadirkan sebagai rangkaian dari acara wisuda startup GEPI beberapa waktu lalu. Bisa dibilang, topik ini relevan bagi para entrepreneur muda yang ingin terjun ke ranah startup. Sebagai founder yang pernah mengalami sejumlah kegagalan, di kesempatan tersebut Yudhi "Domex" Mandey (Co-Founder Wavoo) dan Abraham Viktor (Co-Founder Taralite) menceritakan bagaimana kerasnya berjuang mendirikan startup. Bagaimanapun, karena passion, semangat entrepreneuship, serta visi yang diusung; mereka memilih bertahan dan menaklukkan ranah ini. Selain menceritakan suka duka mereka berkecimpung di ranah startup, kedua founder tersebut juga memberikan sejumlah nasihat bagi para entrepreneur muda yang ingin terjun mendirikan startup. Tentang kegagalanDomex memulai dengan menceritakan bagaimana ia telah mengalami kegagalan mendirikan startup selama empat kali, sebelum akhirnya mendirikan Wavoo. Ia mengatakan bahwa kegagalan merupakan sebuah pelajaran berharga bagi seorang entrepreneur. Domex bahkan mengungkapkan bagaimana kegagalan-kegagalannya di masa lalu membantunya mendirikan startup dengan lebih baik. "Kegagalan adalah sebuah pelajaran. Itu membuat kita merancang rencana yang lebih baik, memiliki manajemen yang lebih baik, dan merekrut orang dengan lebih baik pula," ujarnya. Bagaimanapun, agar terhindar dari kegagalan, Domex menyarankan entrepreneur untuk memahami pasar terlebih dahulu, sebelum mengembangkan produknya. Ia mengatakan, "Sebagus apa pun produk kamu, jika market belum siap, maka akan sia-sia." Hal senada juga diungkapkan oleh Abraham. Founder yang juga pernah mengalami sejumlah kegagalan tersebut menceritakan bahwa salah satu alasan kegagalannya adalah memasuki market di saat yang tidak tepat. Menurutnya, agar bisa sukses, entrepreneur harus paham betul market yang ingin dimasukinya. Dengan memahami pasar, startup tentunya akan tahu kebutuhan konsumen sesungguhnya dan mengembangkan produk yang memenuhi kebutuhan tersebut. Tentang waktuWaktu adalah hal berharga yang tidak boleh disia-siakan. Dana yang habis bisa dicari, waktu yang habis tidak bisa dikembalikan. Jika ingin mendirikan startup, pastikan kamu memang siap, mengembangkan produk yang benar-benar menjawab kebutuhan pasar. "[Yang dimaksud dengan] menyia-nyiakan waktu adalah melakukan sesuatu yang tidak seharusnya kita lakukan," begitu kata Abraham. Oleh karena itu, agar terhindar dari menyia-nyiakan waktu di masa depan, entrepreneur disarankan untuk melakukan riset terlebih dahulu, agar tidak mengembangkan produk yang salah. Domex sendiri menyarankan entrepreneur untuk merekrut orang-orang yang tepat ke dalam timnya. Menurutnya hal ini diperlukan agar nantinya, sang founder bisa mendelegasikan tugas-tugas kepada mereka. Dengan begitu, sang founder bisa melakukan hal-hal lainnya. Tentang memulai"Ketahui siapa dirimu dan apa bakatmu," merupakan nasihat yang disampaikan Abraham kepada entrepreneur muda yang baru ingin memulai. Setelah mengetahui apa bakat kita dan apa yang kita suka, lakukan riset dan identifikasi masalah apa yang ada di sektor tersebut. "Mulai dari sana," tegasnya. Domex sendiri berpendapat bahwa orang-orang yang mendirikan startup sendiri adalah orang-orang yang "gila". Mereka akan melakukan berbagai hal "gila" untuk terus bertahan dan mencapai tujuan mereka. "Perjalanan [startup] ini panjang, kejam, dan kamu butuh dedikasi untuk menjalaninya," tutup Domex. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Nasihat untuk Para Entrepreneur Muda dari Founder Wavoo dan Taralite appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Akankah Umat Manusia di Last Horizon Selamat dalam Petualangannya Mencari Planet Hunian Baru? Posted: 09 Nov 2015 10:58 PM PST Pixeljam akan merilis sebuah game survival bertema luar angkasa dengan mekanisme prosedural minggu depan untuk PC dan mobile. Game yang berjudul Last Horizon tersebut menceritakan perjuangan umat manusia yang harus mengembara ke luar angkasa karena bumi telah kehabisan sumber daya. Walau dikemas dalam grafis minimalis, namun Last Horizon diklaim akan memberikan tantangan, ketenangan, sekaligus pengalaman yang akan selalu berbeda pada setiap sesi permainan. Kamu akan mengendalikan sebuah pesawat luar angkasa mencari planet baru untuk dihuni. Perjalanan ke luar angkasa tersebut penuh misteri, karena kamu tidak mengetahui secara pasti ke mana harus pergi. Mekanisme prosedural yang diterapkan oleh Pixeljam juga membuat susunan, jenis, maupun lokasi dari planet yang akan kamu temukan juga selalu berubah. Selama bertualang pun, kamu akan berhadapan dengan berbagai rintangan khas yang terkait dengan angkasa luar. Terdapat berbagai objek seperti komet, asteroid, hingga serangan dari alien yang harus kamu hindari agar pesawat tidak hancur di tengah-tengah perjalanan. Pixeljam juga menantangmu dalam manajemen sumber daya yang berjumlah terbatas. Pesawat yang kamu kendalikan lama-kelamaan akan kehabisan bahan bakar serta oksigen. Kamu dapat mengisinya dengan singgah di planet yang kamu temukan dan memanfaatkan sumber daya yang ada di sana. Pendaratan pada Last Horizon memiliki tantangannya sendiri. Kamu harus terampil mengendalikan pesawat saat mendarat, karena salah-salah malah pesawatmu hancur karena pendaratan yang tidak sempurna. Pengisian bahan bakar pun memiliki dilemanya sendiri. Terlalu banyak mengambil berpotensi mendapatkan perlawanan dari penduduk asli, terlalu sedikit mengambil bisa-bisa kamu tidak akan mencapai planet selanjutnya. Semua tantangan tersebut dikemas dalam grafis vektor minimalis dengan warna-warna suram yang sinonim dengan kegelapan luar angkasa. Selain itu, kamu juga akan ditemani oleh musik ambient yang diklaim memiliki durasi lebih dari satu jam. Last Horizon akan dirilis untuk PC pada tanggal 18 November mendatang, dengan versi iOS dan Android akan rilis sehari setelahnya. Harga yang akan dipatok oleh Pixeljam untuk masing-masing platform pun berbeda, dengan PC dibanderol $4,99 (sekitar Rp65.000) dan mobile $2,99 (Rp39.000). Tidakkah latar pada Last Horizon terdengar mirip dengan film Star Trek atau RPG Star Ocean? Apakah menurutmu Last Horizon akan mampu menghadirkan pengalaman yang sulit dilupakan bila dibandingkan dengan hiburan bertema serupa lainnya? Suarakan pendapatmu di bawah ya.
Sumber: Last Horizon The post Akankah Umat Manusia di Last Horizon Selamat dalam Petualangannya Mencari Planet Hunian Baru? appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Sebentar Lagi Kamu Dapat Memainkan 104 Game Xbox 360 di Xbox One Posted: 09 Nov 2015 10:50 PM PST Kabar gembira bagi kamu penggemar Xbox karena Microsoft sudah mengumumkan judul-judul Xbox 360 yang akan dapat kamu mainkan kembali di console terbarunya. Xbox One menawarkan fitur terbarunya yang dapat kamu akses mulai dari 12 November 2015 yaitu backward compatibility. Fitur ini tidak dikenakan biaya tambahan, kamu hanya perlu memasukkan DVD game Xbox 360 atau unduh ulang game digital (orisinal tentunya) milikmu langsung ke dalam Xbox One dengan syarat judul tersebut termasuk ke dalam daftar game yang kompatibel. Sejauh ini diumumkan akan ada sebanyak 104 judul yang kompatibel dan masih akan bertambah nantinya. Kamu bisa mengunduh PDF dari situs resmi Xbox ini untuk mengetahui daftar lengkapnya. Berikut daftar judul Xbox 360 yang dapat dimainkan di Xbox One:
Jangan khawatir jika kamu malas harus memainkan ulang game lama dari awal karena semua data save, tambahan dalam game bahkan semua achievement dan gamescore yang sudah tersimpan di akun Xbox Live milikmu akan langsung terhubung di Xbox One. Beberapa fitur eksklusif seperti screenshot dan streaming via Windows 10 yang sebelumnya hanya berfungsi untuk game Xbox One juga dapat kamu lakukan. Oh ya tidak lupa fitur multiplayer tetap berjalan dan tidak membedakan apakah game lawas ini kamu mainkan dari Xbox 360 atau Xbox One. Keunggulan terakhir dan terdahsyat adalah jika kamu berlangganan layanan Xbox Gold (seperti PlayStation Plus untuk Xbox). Sebelumnya setiap bulan layanan ini akan memberikan dua buah game gratis tergantung console Xbox yang kamu miliki, tapi dengan adanya backward compatibility sekarang kamu dapat memiliki empat game gratis dalam satu mesin saja (dua untuk judul Xbox 360 dan dua lagi Xbox One)! Cek juga video penjelasan mengenai backward compatibility dibawah ini. Apakah fitur ini menjadikan Xbox One lebih menarik dari console saingannya? Kira-kira judul lawas apa yang kamu ingin mainkan lagi di Xbox One?
Sumber: Xbox The post Sebentar Lagi Kamu Dapat Memainkan 104 Game Xbox 360 di Xbox One appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Asisten Pribadi Virtual Halo Diana Luncurkan Aplikasi Android Posted: 09 Nov 2015 10:18 PM PST [Update 10 November: Kami memperbarui bagian yang mana aplikasi Halo Diana akan mengirimkan pesan melalui internet, bukan melalui SMS lagi] Masih ingat dengan Halo Diana? Salah satu penyedia asisten pribadi virtual selain YesBoss. Hari ini (10/11), layanan tersebut mengumumkan telah meluncurkan sebuah aplikasi mobile, yang baru tersedia untuk perangkat Android. "Dengan aplikasi Diana, semua orang bisa mempunyai asisten pribadi. Bahkan Anda tidak perlu mengeluarkan sejumlah uang tiap bulannya untuk memiliki asisten pribadi. Cukup SMS atau unduh aplikasi mobile Halo Diana, Anda sudah bisa memiliki asisten pribadi yang akan membuat hidup Anda lebih nyaman, praktis, dan hemat waktu," ungkap Ryan Gondokusumo, Founder Halo Diana melalui press release yang Tech in Asia terima. Pengguna juga bisa melihat status pemesanan apakah masih diproses atau sudah terkirim, serta detail apa yang dipesan dan juga harga layanan atau barang tersebut. Akan tetapi pengguna harus terhubung ke internet untuk bisa mengakses informasi pesanan tersebut. Dengan adanya aplikasi mobile, bukan berarti Halo Diana tidak bisa lagi digunakan melalui SMS. Halo Diana masih bisa digunakan melalui SMS. Bahkan kamu tidak perlu khawatir kehilangan percakapan yang telah kamu lakukan melalui SMS. Karena aplikasi Halo Diana akan terintegrasi langsung dengan nomor telepon kamu. Semenjak diluncurkan bulan September lalu, Ryan mengklaim bahwa Halo Diana memiliki lebih dari 5.000 pengguna dengan rata-rata 200 hingga 300 permintaan setiap hari. Dengan aplikasi ini, Ryan menargetkan Halo Diana mencapai 50.000 pengguna dalam beberapa bulan kedepan. Halo Diana tidak beroperasi selama 24 jam. Pengguna hanya bisa menggunakan Halo Diana mulai dari pukul 07.30 sampai pukul 12.00 WIB untuk hari Senin hingga Jumat. Sedangkan untuk hari Sabtu dan Minggu, Halo Diana hanya beroperasi mulai pukul 08.30 sampai pukul 05.30 WIB. Hal itu dikarenakan setiap permintaan masih diproses langsung oleh tim Halo Diana. (Diedit oleh Lina Noviandari) The post Asisten Pribadi Virtual Halo Diana Luncurkan Aplikasi Android appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Nexon Mobile Mengajakmu Bertahan Hidup di Dunia Jurassic World Lewat Durango Posted: 09 Nov 2015 10:07 PM PST Nexon Mobile rupanya memiliki banyak sekali game untuk ditunjukkan ke kita di tahun 2015 ini. Setelah beberapa bulan lalu kita sudah melihat game seperti Mabinogi Duel, PRETA, Legacy Quest, dan lainnya, sekarang ada Durango yang melengkapi koleksi game mobile terbaru keluaran Nexon. Durango merupakan game action-survival yang menempatkan kamu di alam liar untuk berjuang menghadapi amukan dinosaurus kelaparan. Seperti tema game survival pada umumnya, di sini kamu perlu mengumpulkan berbagai sumber daya penting yang akan membantu kamu dalam bertahan hidup. Permainan yang diusung Durango lebih mengarah ke game MMO, di mana kamu dan ratusan pemain lainnya bahu membahu untuk berjuang bersama-sama. Di game berpenampilan isometrik ini nantinya kamu akan menjelajahi dunia Jurassic World ala Durango, crafting perlengkapan, berburu makanan, memasak, membangun infrastruktur, dan berinteraksi dengan grup lainnya. Saat tulisan ini dipublikasikan, Nexon Mobile masih belum mengumumkan kapan kiranya Durango dirilis dan apakah game tersebut akan dirilis juga ke dalam versi berbahasa Inggris. Yang jelas, pada 19 November nanti, Nexon akan memperlihatkan Durango di acara G-Star 2015 Busan, Korea Selatan.
The post Nexon Mobile Mengajakmu Bertahan Hidup di Dunia Jurassic World Lewat Durango appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Review Tales of Zestiria – Hikayat Sang Juru Selamat Posted: 09 Nov 2015 08:57 PM PST Menilai Tales of Zestiria adalah hal yang agak sulit. Di satu sisi, game ini berkali-kali membuat saya merasa kesal karena hal-hal aneh atau bodoh sepanjang memainkannya. Namun di sisi lain, saya juga tidak bisa bilang bahwa ini game jelek. Tales of Zestiria memang menyebalkan, tapi saya sangat suka game ini. Pada tulisan impresi awal saya mengatakan bahwa Tales of Zestiria adalah game yang canggung. Ada banyak momen keren yang akan kamu temui, tapi momen tidak keren yang muncul juga tak kalah banyak. Saya yakin ada orang-orang yang sangat menyukai game ini seperti saya, tapi saya juga maklum bila ada orang yang membenci Tales of Zestiria habis-habisan. Legenda yang TerlupakanTales of Zestiria bercerita tentang sebuah dunia di mana manusia hidup bersama dengan roh spiritual yang disebut seraph. Pada zaman dahulu kala, manusia dan seraph hidup berdampingan. Manusia memuja para seraph sebagai dewa-dewi, dan sebagai gantinya para seraph memberkati manusia dengan kedamaian dan kekayaan alam. Seiring berjalannya waktu, manusia menjadi semakin pintar dan independen. Semakin lama semakin sedikit manusia yang bergantung pada seraph, dan kepercayaan terhadap seraph perlahan ditinggalkan. Saat ini seraph hanya tinggal legenda belaka, bahkan manusia sudah tidak bisa melihat seraph. Di era yang keras ini hiduplah seorang pemuda bernama Sorey. Ia memiliki kemampuan melihat seraph, dan ditakdirkan untuk menjadi seorang juru selamat yang disebut Shepherd (penggembala). Dikisahkan bahwa seorang Shepherd akan muncul ketika dunia sedang dalam kekacauan untuk membimbing umat manusia ke jalan yang benar. Sayangnya misi Sorey tak berjalan mulus. Ada orang-orang yang ingin memanfaatkan kekuatan Shepherd demi hasrat pribadi. Ada juga orang-orang yang tak percaya pada ajaran sang Shepherd. Sorey pun terjebak antara sebuah misi, politik dan peperangan, serta hubungan antar manusia yang kompleks. Drama CanggungKonsep cerita dalam Tales of Zestiria menurut saya sangat menarik. Ceritanya tidak hanya sekedar good vs. evil seperti komik-komik remaja. Sesuatu yang terlihat jahat kadang tidak sepenuhnya jahat, dan yang terlihat baik pun tidak sepenuhnya baik. Setiap orang punya alasan masing-masing untuk bertindak, sehingga pada akhirnya "baik" dan "jahat" itu hanya masalah sudut pandang saja. Sayang seribu sayang, cerita yang konsepnya bagus ini tidak disampaikan dengan baik. Sering muncul dialog atau adegan yang terasa aneh atau canggung. Terkadang adegan yang harusnya sedih atau mengharukan malah terasa konyol. Ada juga momen-momen yang harusnya emosional, tapi jadi tak berkesan karena diganggu oleh acting jelek dan dialog garing. Lucunya, dialog-dialog yang muncul di adegan sampingan justru lebih bisa dinikmati daripada cerita utama. Khas seri Tales, di sini kamu akan menemukan banyak skit di tengah permainan. Saya curiga jangan-jangan naskah cerita game ini ditulis oleh lebih dari satu orang, dan penulis dialog-dialog skit ini lebih jago daripada penulis cerita utamanya. Meskipun banyak kekurangan, secara keseluruhan saya puas dengan cerita Tales of Zestiria. Momen-momen jelek yang ada cukup terbayar dengan momen-momen kerennya. Peperangan di Glaivend Basin mungkin salah satu adegan paling bad-ass dari seri Tales yang pernah saya mainkan, dan ending yang diberikan sukses membuat saya bertepuk tangan. Sebuah EksperimenTales of Zestiria mungkin adalah sebuah bentuk eksperimen Bandai Namco untuk membuat Tales yang agak kebarat-baratan. Ini bisa dilihat dari dibuatnya dunia yang menyerupai open world (meskipun bukan), cerita yang menyentuh gray morality, dan sistem loot yang lebih mirip RPG barat daripada JRPG. Eksperimen ini bisa dibilang berhasil, tapi juga menyusahkan. Dunia yang luas artinya banyak tempat untuk dieksplorasi, tapi kamu akan menghabiskan banyak waktu sekadar untuk berjalan dari satu tempat ke tempat lain. Ada fitur fast travel, tapi kamu harus membayar dengan uang yang tidak sedikit. Berkeliling antar kota untuk menyelesaikan sidequest bisa membuatmu jatuh miskin! Sistem loot yang acak membuatmu butuh grinding untuk mendapat equipment yang bagus. Makin tinggi kesulitan yang kamu pilih maka loot akan semakin bagus, tapi anehnya ini tidak berpengaruh ke peti harta. Sepertinya isi peti harta disetarakan dengan loot di kesulitan normal, jadi kalau kamu main di kesulitan tinggi peti harta akan jadi tidak menarik. Jadilah Pejantan TangguhPertarungan di Tales of Zestiria tergolong kompleks dan seru. Kelemahan tiap musuh penting untuk diperhatikan, dan kamu bisa melakukan gerakan menghindar di tengah combo. Gerakan ini bisa dimanfaatkan untuk banyak hal, misalnya memulihkan Spirit Charge atau memanipulasi kecepatan spell casting. Fitur unik di game ini adalah Armatization, di mana dua karaktermu bergabung menjadi satu kesatria yang sangat kuat. Teknik ini bisa digunakan untuk banyak hal, seperti menyembuhkan HP, menghilangkan bad status, sampai menghidupkan kawan yang mati. Ini membuat strategi bertarung jadi makin variatif. Bila kamu suka bereksperimen, sistem pertarungan di Tales of Zestiria cukup dalam untuk dieksplorasi. Sayangnya sistem ini kadang terlalu kompleks, bahkan terkesan sok kompleks. Contohnya, kamu tidak bisa menyembuhkan HP teman bila ia terkena bad status. Kamu harus memberinya Panacea Bottle dulu atau menggunakan spell spesifik terhadap bad status tersebut. Game ini juga menawarkan tantangan tambahan berupa AI berintelejensia rendah. Berkali-kali saya memaki layar karena para karakter AI tak membantu bertarung, hanya mondar-mandir seperti setrika listrik. Musuh mendekat dengan serangan kuat? Bukannya menghindar, mereka malah berusaha mengeluarkan spell lalu mati tragis. Memang ada fitur Command, tapi sama sekali tak membantu. Tidak berhenti sampai situ, Tales of Zestiria sangat menyebalkan karena di game ini TIDAK ADA TOMBOL SHORTCUT. Kamu ingin menyuruh teman menyerang dengan spell? Silahkan buka menu lalu memilih spell secara manual. Butuh heal cepat tapi sedang sibuk menyerang dengan combo? Berhenti dulu ya, buka menu dulu. Saya agak frustrasi dengan sistem pertarungan Tales of Zestiria. Banyak elemen baru yang membuatnya seru, tapi di sisi lain hal-hal dasar yang biasa ada di seri Tales malah hilang. Malu dong sama Tales of Hearts R. Mungkin cerita dan grafisnya tidak semewah Tales of Zestiria, tapi Tales of Hearts R punya pertarungan canggih dan cepat, dengan dua puluh shortcut yang bisa kamu akses, serta sistem AI yang mirip Gambit di Final Fantasy XII. Senandung MerduSisi gameplay dari game ini agak mengecewakan, tapi tidak demikian halnya dengan sisi audio visual yang disajikan. Tales of Zestiria memiliki tampilan grafis yang sangat cantik dengan warna-warna yang cerah. Animasi para karakter juga terlihat luwes dan keren, membuat pertarungan selalu seru untuk dipandang. Sedikit kekurangan ada pada tampilan lingkungan. Kalau diperhatikan dengan saksama, akan terlihat bahwa lingkungan di game ini menggunakan model 3D yang agak low-poly. Tapi hal ini tidak begitu mengganggu karena tampilan visual keseluruhan masih bergaya anime. Sesekali kamu akan disuguhi klip animasi berkualitas tinggi hasil karya Ufotable, dan ini berhasil menggambarkan adegan-adegan penting dengan sangat mantap. Dari segi musik, Tales of Zestiria mungkin termasuk salah satu Tales dengan komposisi musik terbaik. Musik di game ini dibuat oleh duo Motoi Sakuraba dan Go Shiina, dan mereka berhasil menciptakan lagu-lagu yang indah untuk menemani petualanganmu. Coba saja kamu dengarkan musik latar Fire Temple yang nuansanya mirip Wild Arms ini, atau musik latar Water Temple yang megah dan syahdu. Seberapa Pantas untuk Dimiliki?Secara keseluruhan, Tales of Zestiria bukanlah game yang jelek. Ceritanya cukup menarik, dan pertarungannya cukup seru untuk dinikmati. Sayangnya hal ini terganggu oleh banyaknya elemen gameplay yang menyebalkan. Saya masih akan merekomendasikan game ini bila kamu adalah penggemar Tales, tapi sejujurnya di luar sana masih banyak Tales lain yang lebih menarik. Walaupun banyak sekali hal yang saya keluhkan, saya sendiri sangat suka dengan game ini. Mungkin main Tales of Zestiria bisa diibaratkan seperti makan kuaci. Kulitnya sulit dikupas, rasanya biasa saja, isinya sedikit dan tidak bikin kenyang, tapi entah kenapa kalau sudah mulai makan susah untuk berhenti. Tales of Zestiria adalah game yang aneh. Ada yang menyebutnya salah satu Tales terbaik sepanjang masa, ada juga yang menganggapnya Tales terburuk di generasi PS3. Apakah kamu sudah memainkan Tales of Zestiria? Bagaimana kesanmu setelah memainkannya? Bagi pengalamanmu di kolom komentar ya! Steam Link: Tales of Zestiria, Rp. 570.000 PlayStation Store Asia: Tales of Zestiria (PS4), Rp800.000 PlayStation Store US: Tales of Zestiria (PS4), $59,99 (sekitar Rp819.000) PlayStation Store US: Tales of Zestiria (PS3), $49,99 (sekitar Rp680.000)
The post Review Tales of Zestiria – Hikayat Sang Juru Selamat appeared first on Tech in Asia Indonesia. | |||||||||||||||||||||||||||||||||
Versi Pembaruan Xiaomi Mi Band Dilengkapi Pemantau Denyut Jantung Posted: 09 Nov 2015 07:52 PM PST Setelah merilis gelang kebugaran pintar (smartband) versi pertama, Mi Band pada tahun 2014 silam, Xiaomi akhirnya mengumumkan pembaruan perangkat tersebut. Salah satu fitur yang diunggulkan adalah kemampuan untuk memantau denyut jantung dan mengganti nama menjadi Mi Band Pulse. Bila pada versi pendahulunya hanya tersedia fitur untuk melacak berapa langkah yang pengguna tempuh setiap hari, kualitas mereka tidur di malam hari, dan notifikasi yang ditampilkan sederhana melalui lampu LED. Dengan pemantau denyut jantung, kemungkinan besar Mi Band Pulse akan mampu memantau lebih banyak aktivitas lain dengan hasil yang lebih tepat. Pasalnya, pada Mi Band hasil monitoring berapa banyak kalori yang terbakar bisa dibilang kurang akurat bila dibandingkan dengan berapa banyak langkah yang ditempuh. Begitu juga dengan pemantau kualitas tidur yang hanya bisa merekam kualitas tidur saat malam hari, rasanya akan lebih baik bila bisa juga memantau kualitas tidur siang. Dari gambar di atas bisa dilihat bahwa desain dan bentuk Mi Band Pulse tidak berbeda jauh. Masih menggunakan materiali aluminium yang dipadukan dengan gelang berbahan silikon hypoallergenic (anti alergi). Xiaomi sendiri membanderol Mi Band Pulse dengan harga ¥99 (sekitar Rp250.000). Sayangnya perangkat ini baru hanya dijual Cina pada ajang Single Day nanti, salah satu hari belanja online terbesar di sana yang berlangsung setiap tanggal 11 November. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Versi Pembaruan Xiaomi Mi Band Dilengkapi Pemantau Denyut Jantung appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment