Game Di Indonesia |
- 5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015
- 10 Game “Karya Anak Bangsa” Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Desember 2015
- 10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015
- 10 Game Sports Android dan iOS Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia
- 5 Faktor yang Menentukan Kesuksesan Sebuah Startup dari Bill Gross
- 10 Game Favorit Selama 2015 Versi Hendy Wijaya
5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015 Posted: 30 Dec 2015 06:00 PM PST Tak terasa tahun 2015 sudah hampir berakhir. Sepanjang tahun ini, ribuan buku bisnis baru dengan ide-ide brilian bermunculan. Tentu ini jadi peluang bagi kita yang ingin mendapatkan inspirasi dalam memulai atau mengembangkan bisnis yang sedang kita jalani. Dari sekian banyak buku yang diterbitkan tahun 2015, kami memilih lima buku terbaik yang menurut kami cocok dibaca di penghujung tahun ini. Masing-masing buku, memiliki tema yang unik yang kami harapkan dapat membantu kamu memecahkan persoalan bisnis yang kamu hadapi. Berikut daftarnya! The Art of the Start 2.0The Art of the Start 2.0 membahas secara detail langkah-langkah bagaimana mendirikan sebuah startup dan menyelesaikan tantangan yang muncul dalam prosesnya. Buku ini ditulis oleh Guy Kawasaki, praktisi startup yang dikenal karena sukses memasarkan Macintosh pertama di tahun 1984. Topik yang dibahas cukup lengkap, mulai dari pitching, fund raising, bootstrapping, evengelizing, socializing, membangun tim, leading, hingga bagaimana membuat startup dapat bertahan ditengah ketatnya persaingan. Dari penyusunannya, terlihat bahwa buku ini dimaksudkan sebagai sebuah manual yang dapat dibaca berulang-ulang, sehingga bisa menjadi investasi yang menarik untuk dibeli. Satu pembahasan yang menonjol dalam buku ini adalah tentang pentingnya menentukan visi dan misi perusahaan dengan baik sejak awal. Perencanaan yang baik akan membebaskan kita dari masalah-masalah kecil yang bisa dihindari dan membantu kita fokus menyelesaikan masalah besar di kemudian hari. Kamu ingin menjadikan buku ini sebagai referensi di tahun 2016, dapatkan di sini. Disrupt You!Dalam Disrupt You!, Jay Samit, penulis buku ini, mengemukakan pendapat bahwa untuk bisa menciptakan sebuah distruptive business, kita harus mampu terlebih dahulu menciptakan sebuah disruption bagi diri kita sendiri (personal disruption). Menurut Jay Samit, personal disruption dimulai dari proses introspeksi, yaitu memahami value dan pandangan pribadi kita terhadap dunia serta lingkungan di sekitar kita. Dari hasil introspeksi ini, kita akan bisa memahami tujuan akhir yang kita inginkan sekaligus mendapatkan ide bagaimana kita dapat mencapainya. Buku ini juga memberikan contoh-contoh bagaimana konsep yang ia sajikan diaplikasikan di dunia nyata melalui kisah-kisah sukses aktor Jim Carrey; Hiroaki Aoki, Founder Benihana; serta Tony Hsieh, CEO Zappos. Konsep ini dapat digunakan di berbagai bidang dan industri, termasuk sales dan pemasaran, distribusi, fundraising, dan crowdsourcing. Kamu dapat mencari tahu lebih dalam dan membeli buku Disrupt You! di sini! Baca juga: Review Buku Bold: Memahami dan Menciptakan Teknologi Eksponensial BoldBold membahas tentang keberadaan sebuah teknologi yang tumbuh dengan sangat cepat, yang mereka sebut sebagai exponential technology. Selain membawa berbagai peluang baru, teknologi ini dapat menjadi ancaman bagi perusahaan yang tidak peka. Pertumbuhan teknologi eksponensial biasanya terlihat lambat di awal, namun ada masa saat ia tumbuh secara mengejutkan dan berkali-kali lipat dari nilai sebelumnya hingga akhirnya menghancurkan bisnis perusahaan-perusahaan yang dulu menganggapnya remeh. Ini tampak nyata dalam kasus hancurnya bisnis-binis ponsel tradisional saat teknologi smartphone datang. Ketidaksiapan membuat perusahaan sebesar Nokia pun hancur diterpa kemajuan. Bold memberikan enam tahap perkembangan sebuah teknologi eksponensial, dan meminta kita waspada serta menangkap peluang saat sebuah teknologi mengikuti pola-pola tersebut. Selain itu, Bold juga memberikan berbagai metode yang bisa kita lakukan untuk bisa menciptakan sebuah teknologi yang disruptive bagi industri. Kamu bisa mengenal disruptive technology lebih lebih dalam dengan membeli buku Bold di halaman ini. The Entrepreneur Roller CoasterThe Entrepreneur Roller Coaster fokus pada cara mengelola emosi, khususnya bagi seorang entrepreneur. Pengelolaan ini sangat penting, sebab emosi seringkali menjadi faktor penentu kemajuan atau kemunduran sebuah bisnis. Baca juga: Review Buku The One Thing: Fokus pada Satu Hal untuk Mendapat Apa yang Kita Inginkan Sebagai contoh, saat bisnis kita mundur, kita mungkin akan mendapat tentangan dan celaan yang dapat menghancurkan semangat kita. Pada posisi ini, emosi banyak bermain. Bila tidak pandai mengelolanya, kita akan mudah termakan perkataan negatif dan akhirnya berhenti berusaha. Buku ini menyajikan metode tentang bagaimana mengelola emosi dengan tepat, baik emosi kita pribadi maupun emosi konsumen bisnis kita, dan bagaimana memanfaatkan kemampuan mengelola emosi tersebut untuk memajukan bisnis. Yuk pelajari cara mengelola emosi dengan membeli buku The Entrepreneur Roller Coaster di sini. Job Escape PlanJob Escape Plan membahas tentang cara memulai sebuah bisnis bagi mereka yang masih memiliki pekerjaan penuh waktu. Tujuan akhirnya tentu agar kita dapat meninggalkan status sebagai karyawan dan mulai berkarya sebagai seorang entrepreneur. Buku ini memberikan langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk memulai sebuah usaha sampingan tersebut, serta mengelolanya hingga menjadi bisnis besar. Tak hanya itu, Job Escape Plan juga memberikan tips untuk memahami diri dan memberikan daftar hal yang perlu kita pertimbangkan saat kita akhirnya memutuskan untuk keluar dari pekerjaan dan menjalankan bisnis kita sepenuhnya. Untuk yang masih bekerja sebagai karyawan tetapi ingin mulai merintis usaha sendiri, yuk beli bukunya di halaman ini. Bagaimana? Dari kelima buku tersebut, adakah yang sudah kamu baca? Kalau belum, libur akhir tahun ini mungkin jadi waktu yang tepat untuk menikmatinya! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post 5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia di Tahun 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
10 Game “Karya Anak Bangsa” Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia Posted: 30 Dec 2015 03:58 PM PST Tahun 2015 bisa dibilang adalah tahun yang sangat baik bagi industri game Indonesia. Berbagai game berkualitas dengan pengakuan internasional rilis pada tahun ini, seperti Celestian Tales: Old North, An Octave Higher, dan juga Almightree: The Last Dreamer (Android dan PC). Touchten semakin mengukuhkan posisi mereka sebagai developer Indonesia paling berpengaruh dengan merilis berbagai game sukses. Diikuti dengan Koalisi Kemakmuran yang memberi angin segar untuk semangat berkolaborasi antardeveloper. Developer lain juga tidak kalah dengan banyak game berkualitas lainnya. Merangkum bagaimana geliat developer lokal setahun terakhir ini, berikut adalah sepuluh game terbaik karya anak bangsa tahun 2015! Celestian Tales: Old NorthDeveloper: Ekuator Games | Penerbit: Digital Tribe
Mohammad Fahmi – Genre JRPG bisa dibilang merupakan genre yang membentuk masa kecil banyak developer lokal generasi ini. Meskipun memiliki impak penting, tidak banyak developer lokal yang cukup nekat untuk terjun ke mimpi liar untuk mewujudkan sebuah RPG dengan dunia luas, cerita mendalam, serta gameplay yang menuntut strategi layaknya yang biasa kita temukan di era 16-bit dan 32-bit, sehingga kehadiran Celestian Tales: Old North jelas memiliki kesan spesial di industri ini. Celestian Tales: Old North memiliki kualitas penulisan skrip yang tidak berlebihan jika dibilang berada di level berbeda dibanding banyak game lokal atau bahkan game luar. Kamu akan disajikan dengan kisah penuh intrik sosial dan politik, serta dunia fantasi yang cukup gelap dan dewasa. Anggap saja Celestian Tales: Old North itu seperti Game of Thrones atau Suikoden versi minimalis. Jika kamu suka, atau setidaknya pernah suka, genre JRPG dan fantasi yang kompleks, jangan ragu-ragu untuk memainkan Celestian Tales: Old North. Selain memang kualitasnya yang bagus, game pembuka dari trilogi Celestian Tales ini juga menjadi pembuktian apa yang developer asli Indonesia dapat lakukan di masa depan. Review Celestian Tales: Old North – Surat Cinta untuk Kawan Lama An Octave HigherDeveloper: Kidalang | Penerbit: Playism
Mohammad Fahmi – Kejutan kualitas yang diberikan An Octave Higher sama besarnya seperti kejutan yang saya peroleh ketika saya dibuat takjub oleh game seperti Her Story atau Undertale. Bedanya jika dua game tersebut mengejutkan saya dengan gameplay unik, maka An Octave Higher membuat saya takjub dengan kualitas narasi yang dimilikinya. Mengusung genre yang dikutuk menjadi hal niche yaitu visual novel, An Octave Higher menyajikan sebuah kisah fiksi yang luar biasa dengan dunia dan karakter yang telah dikarang dengan begitu detail dan menarik. Besarnya niat Kidalang untuk menyajikan kisah fantasi-fiksi sains yang serius betul-betul membuat saya kagum dengan game ini. Memainkan An Octave Higher bisa dibilang merupakan salah satu pengalaman paling intelektual dan kritis yang saya alami di tahun 2015 selain bekerja dan mendengarkan komentar ibu saya soal studi pasca sarjana beliau. Review An Octave Higher – Revolusi Sosial Penuh Sihir Own Super SquadDeveloper: Own Games | Penerbit: Own Games
Arya W. Wibowo – Own Super Squad menurut saya adalah salah satu karya Own Games terbaik sejauh ini. Di sini saya merasa benar-benar masuk ke dalam dunia milik Tako dan kawan-kawannya, apalagi kamu bisa memainkan lima karakter yang lucu dan perkasa. Di game ini kamu akan memainkan lima makhluk maskot Own Games yang konsepnya mirip dengan Power Rangers ini. Masing-masing karakter memiliki warna, senjata, dan perubahan yang khas. Mereka juga memiliki karakteristik status yang berbeda, ada yang dapat berlari lebih cepat, serangan kuat, serangan cepat, serangan jarak jauh, dan lain sebagainya. Gameplay yang diusung cukup bervariasi, dengan beberapa jenis misi yang diberikan. Pertarungan melawan bos pun tidak didesain sembarangan, setiap bos memiliki titik lemahnya sendiri yang mesti kamu cari. Jika kamu mencari game action yang solid dengan karakter menggemaskan, tak perlu ragu untuk mengunduh Own Super Squad. Review Own Super Squad – Game yang Tepat untuk "Membunuh Kebosanan"
Almightree: The Last DreamerDeveloper: Chocoarts | Penerbit: Crescent Moon Games
Risky Maulana – Kreativitas developer game Indonesia dalam menghasilkan sebuah karya yang mampu bersaing di kancah internasional tahun ini kembali dibuktikan lewat kemunculan sebuah game berjudul Almightree: The Last Dreamer persembahan dari Chocoarts asal Jakarta. Seandainya kamu belum pernah mendengar tentang game ini. Almightree: The Last Dreamer merupakan sebuah game puzzle platformer yang mengangkat kisah petualangan seorang pemuda dalam upayanya menyelamatkan dunia dengan jalan menanam pohon ajaib bernama Almightree. Dengan konsepnya yang unik Almightree lebih menekankan sisi penyelesaian puzzle untuk menyelesaikan sebuah aksi platformer dibandingkan dengan bertarung dengan musuh. Tak hanya menghadirkan sebuah game platformer yang mengandalkan pemecahan puzzle bersifat out of the box saja, Almightree: The Last Dreamer secara tak langsung juga menjadi standar tolok ukur yang cukup bagus tentang bagaimana kualitas game lokal 3D seharusnya ditampilkan. Menariknya lagi, dengan keberhasilan yang diraihnya, Chocoarts lantas tidak langsung berpuas diri dengan pencapaian Almightree: The Last Dreamer di kancah game mobile internasional. Lewat kemunculan versi “remaster” Almightree yang mereka hadirkan di PC, game yang cukup potensial ini akhirnya mendapatkan kesempatan supaya mendapatkan sorotan yang lebih banyak lagi dari gamer di seluruh dunia. Review Almightree: The Last Dreamer – Brilian! Steam Link: Almightree: The Last Dreamer, Rp. 15.639 BillionaireDeveloper: Alegrium | Penerbit: Alegrium
Arya W. Wibowo – Billionaire adalah sebuah game clicker yang sejauh ini paling mendekati kenyataan dari dunia usaha. Tak hanya bergelimang harta saja, tetapi juga penuh risiko. Hal itu yang mungkin membuat game ini begitu adiktif, sehingga juga mendapat predikat salah satu game terbaik tahun ini oleh Google Play Store. Jika di game clicker lain kamu menekan layar untuk menghasilkan uang, di Billionaire mekanismenya sedikit berbeda. Di sini kamu menekan layar berkali-kali untuk membangun “mesin uang” alias usaha. Setiap kali kamu menekan layar, maka kamu akan mempercepat pembangunan usahamu sekian detik. Jika kamu ingin sedikit belajar tentang bisnis beserta risikonya dan tentunya juga obsesi mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya, maka Billionaire karya Alegrium ini adalah pilihan yang tepat. Review Billionaire – Siapkan Power Bank/Charger Sebelum Mulai Memainkannya!
Shaman ShowdownDeveloper: Sinergi Studio | Penerbit: Sinergi Studio
Arya W. Wibowo – Game karya developer lokal ini bisa dibilang adalah pertama kalinya saya menemukan game yang menggabungkan antara gameplay match-3 puzzle dengan line defense. Di sini kamu bertugas untuk mengalahkan musuh yang berada di ujung layar dengan cara mengundang arwah makhluk-makhluk astral. Untuk mengundangnya, kamu harus mencocokkan kotak dengan warna yang sama dengan elemen makhluk tersebut. Shaman Showdown memiliki alur cerita yang mendukung pengalaman bermain. Kamu akan terus penasaran dengan apa yang terjadi di game ini sehingga terdorong untuk main dan main lagi. Monster-monster yang disediakan juga sangat beragam. Dengan variasi yang ada, kamu dapat bermain dengan strategimu sendiri. Apakah dengan mengundang banyak monster lemah atau sedikit monster kuat. Dengan gameplay yang menarik dan juga grafis yang cukup apik, Shaman Showdown berhasil masuk ke dalam daftar ini. Review Shaman Showdown – Menjadi Pengendali Arwah Terkuat di Negeri Astral
DreadOut Act 2Developer: Digital Happiness | Penerbit: PT Digital Semantika Indonesia
Kevin Sutanto – Meski game garapan studio asal Bandung ini tidak lepas dari kekurangan, bukan berarti DreadOut adalah sebuah game yang mudah dilupakan begitu saja. DreadOut berhasil membawa elemen horor yang sangat Indonesia dengan sangat baik dan menghasilkan pengalaman yang cukup mengerikan. Dalam DreadOut Act 2, kamu akan melanjutkan perjalanan Linda yang berusaha kabur dari desa yang secara misterius mengurungnya. Untuk bisa kabur, kamu akan dibekali sebuah kamera yang mampu menangkap para hantu yang berusaha menyerangmu. Namun, jangan berharap kamu hanya akan bertemu hantu yang “biasa-biasa” saja dalam Act 2. Sebagai salah satu game yang berhasil menarik perhatian gamer di seluruh dunia, DreadOut bisa dibilang sukses memperkenalkan beberapa budaya khas Indonesia kepada khalayak di luar negri. Konsep horor yang dibangun dalam game ini juga terhitung seram meski eksekusi di bagian teknisnya masih kurang. Review DreadOut Act 2 – Seram, tapi Masih Kasar Armor Academy TrilogiDeveloper: Koalisi Kemakmuran | Penerbit: Armor Games
Risky Maulana – Tahun ini industri game kita ditandai dengan kolaborasi beberapa studio game tanah air yang tergabung di bawah bendera unik bernama Koalisi Kemakmuran. Kerja sama yang diinisiasi oleh Toge Productions dan melibatkan sederet studio lokal seperti Amagine Interactive, Creacle Studio, Mojiken, dan lainnya ini telah menghasilkan tiga game puzzle seru yang berjudul Armor Academy. Sesuai makna akademi yang menempel pada bagian judulnya, ketiga game Armor Academy ini dibuat dengan konsep melatih otak pemain melalui serangkaian mini game arcade yang mengandalkan logika bermain puzzle yang sederhana. Mulai dari menyusun bentuk, menghitung objek, dan menebak timbangan berat. Selain kesederhanaan gameplay, bagian menarik lainnya dari ketiga game Armor Academy ini adalah fitur multiplayer yang dibuat untuk menguji seberapa jago kamu berduel skor menghadapi pemain lainnya. Fitur ini jelas memberikan nilai tambah bagi permainan puzzle Armor Academy dan saya harap sepak terjang Koalisi Kemakmuran dalam membuat game yang menarik tak akan berhenti hanya sampai di ketiga game Armor Academy ini saja. Brave Warriors: Zombie RevengeDeveloper: Touchten | Penerbit: Touchten
Risky Maulana – Tahun ini saya melihat adalah tahun yang cukup luar biasa bagi Touchten. Bagaimana tidak? Di samping dikejar deadline merampungkan Target Acquired yang akhirnya sudah bisa kita nikmati minggu lalu, developer asal Jakarta ini juga menghadirkan sejumlah game menarik seperti game hasil kolaborasi bersama 9Gag, seri Cerdas Cermat Dagelan, Fishing Town, dan yang paling seru, Brave Warriors: Zombie Revenge. Kemunculan Brave Warriors: Zombie Revenge sendiri kami anggap sebagai kejutan yang sangat menarik di tahun ini. Game yang merupakan buah kreativitas dua anggota tim Touchten ini mengusung aksi beat’em up dengan penggabungan tema tentara Romawi, zombi, dan dewa-dewi Yunani kuno yang digambarkan secara apik. Bagi kamu yang menyukai game dengan genre action, maka Brave Warriors: Zombie Revenge merupakan sebuah pilihan game lokal yang cukup solid untuk dimainkan. Preview Brave Warriors: Zombie Revenge – Menebas para Zombi di Masa Dewa-Dewi
Kuis JombloDeveloper: Agate Jogja | Penerbit: Agate Jogja
Risky Maulana – Saya akui trilogi Kuis Geje buatan Agate Jogja merupakan game trivia yang paling banyak menyedot perhatian saya di tahun 2015. Ya, setelah 2014 lalu menghasilkan dua game tebak-tebakan bersama karakter Titok yang menggemaskan, tahun ini Agate Jogja kembali melanjutkan seri game Kuis Geje lewat kehadiran Kuis Jomblo yang sangat inovatif. Bagian menarik yang membuat Kuis Jomblo pantas berada dalam daftar terbaik adalah keberadaan fitur matchmaking yang menjadikan game ini begitu seru untuk dimainkan. Konsep yang diusung Kuis Jomblo sendiri tergolong cukup simpel namun sangat cemerlang. Di sini kamu akan mencoba untuk menjawab serangkaian pertanyaan yang telah dibuat oleh pemain lain dari lawan jenismu. Dan begitu kamu berhasil menjawab kelima pertanyaan tersebut dengan tepat, maka game ini akan mengizinkan kamu untuk menyapa si pembuat pertanyaan melalui Twitter. Dengan konsepnya yang sangat menghibur (khususnya bagi gamer yang belum memiliki pasangan), game ini secara tidak langsung menjadi salah satu hiburan wajib yang sangat perlu untuk kembali kita mainkan, apalagi menjelang perayaan hari Valentine tahun depan. Setujukah kamu dengan terpilihnya sepuluh game ini? Apakah menurutmu terdapat peningkatan kualitas dari game karya developer Indonesia? Mari sampaikan melalui kolom komentar di bawah! The post 10 Game “Karya Anak Bangsa” Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Desember 2015 Posted: 30 Dec 2015 04:52 AM PST Lima Fakta Menarik dari Tomb Raider
Iqbal Kurniawan – Apakah kamu tahu bahwa desain awal jagoan di seri Tomb Raider adalah seorang pria? Atau tentang fakta bahwa Sony sempat mempersulit Tomb Raider pertama untuk dirilis di console PlayStation? Dengan menonton video informatif dari channel ScrewAttack! di atas, kamu dapat mengetahui lima fakta menarik di balik seri Tomb Raider. Dua Foto Terbaru Penampakan Michael Fassbender di Film Assassin’s CreedIqbal Kurniawan – Majalah entertainment EMPIRE memperoleh dua foto eksklusif yang menampilkan tokoh utama film Assassin’s Creed, Michael Fassbender, tengah beraksi sebagai dua pribadi yang berbeda. Foto-foto tersebut memperlihatkannya sebagai Aguilar, seorang kesatria berpedang di abad pertengahan, dan sosok yang dipasangi alat VR bernama Callum Lynch. Premis tersebut kurang lebih sama dengan latar game Assassin’s Creed tentang Desmond Miles yang menjalani memori milik para leluhurnya. Walaupun mirip, film hasil adaptasi video game sering kali mengecewakan para penggemar karya aslinya. Apakah Assassin’s Creed versi film mampu mematahkan stigma tersebut? Tunggu perilisannya akhir tahun 2016. Sumber: EMPIRE Desain dari Game Teenage Mutant Ninja Turtles: Mutants in Manhattan Bocor di Media OnlineRisky Maulana – Hari ini kita mendapati bocoran dari penggambaran desain karakter game terbaru Teenage Mutant Ninja Turtles (alias Kura-Kura Ninja) yang masih dalam tahap pengerjaan oleh kreator Bayonetta, Platinum Games. Seperti gambar yang kamu lihat, desain karakter TMNT versi Platinum Games yang terlihat begitu kelam tampaknya berkiblat pada desain orisinal Kura-Kura Ninja buatan Kevin Eastman dan Peter Laird di tahun 80-an. Tentunya ini adalah kabar yang cukup baik bagi para fan TMNT karena seperti yang kita tahu, karakter komik ini kerap mengalami perubahan desain dari yang corak awalnya gelap, kemudian beralih terlihat menjadi lebih bersahabat agar bisa dinikmati semua usia. Sumber: @lifelower (via Gematsu) Gamevil Memamerkan Iklan Cartoon Wars 3 dengan Versi iOS Sudah Bisa Kamu Unduh di Indonesia!
Risky Maulana – Perang antar kaum stickman melawan hasil corat-coret gambaran tangan amatir kini telah kembali! Kabar baiknya lagi, kamu yang memiliki perangkat iOS dan berdomisili di wilayah Indonesia sudah bisa memainkan game ini sekarang juga! Jadi tunggu apalagi? Segera unduh dan coba bandingkan sendiri pengalamanmu bermain seri terbaru Cartoon Wars ini dengan game sebelumnya. [ Game The Lord of The Rings Tahun 2006 Ini Memenangkan 2015 Mod of The Year
Arya W. Wibowo – Dengan rilisnya Fallout 4 dan The Witcher 3, tentunya banyak pula mod yang muncul untuk kedua game tersebut. Banyak orang akan berpikir bahwa mod dari kedua game itulah yang akan menang 2015 Mod of The Year. Tetapi nyatanya tidak demikian, karena Edain Mod dari game Battle for Middle Earth II yang dirilis tahun 2006 lah yang menjadi pemenangnya. Berikut adalah sepuluh besar pemenang 2015 Mod of The Year:
Add-On Terbaru dari Rise of the Tomb Raider Ini Bisa Membuat Lara Mati Kelaparan
Arya W. Wibowo – Dalam add-on yang berjudul Endurance, Lara Croft akan ditantang untuk bertahan hidup sebagaimana mestinya, yaitu mencari makan dan kehangatan. Kamu dapat melihat cuplikan gameplay dari add-on untuk Rise of the Tomb Raider ini melalui video di atas. Tahukah Kamu Kalau Salah Satu Anak Bowser Memiliki Nama dari Vokalis MotorheadMohammad Fahmi – Kemarin Lemmy Kilmister, vokalis dari grup musik metal Motorhead, meninggal dunia. Tapi tahukah kamu kalau salah satu karakter dari seri Mario memiliki nama yang terinspirasi dari Lemmy Kilmister? Ya, salah satu anak Bowser memiliki nama yang terinspirasi dari dia! Jadi Lemmy rupanya hadir di video game selain Brutal Legend. Cek berita lebih detailnya di bawah ini. Sumber: Kotaku The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 30 Desember 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015 Posted: 30 Dec 2015 03:04 AM PST Tak terasa sudah hampir 365 hari kita menjalani tahun 2015. Melihat setahun ke belakang, cukup banyak peristiwa yang menggemparkan dunia gaming, di mana mimpi-mimpi menjadi kenyataan, proyek ambisius yang kandas di tengah jalan, hingga perpisahan tokoh besar dunia gaming dari perusahaan yang membesarkan namanya. Industri game dalam negeri pun semakin menunjukkan kualitasnya. Terdapat banyak game berkualitas karya anak bangsa yang dirilis tahun ini, ajang pameran video game besar berskala nasional yang diadakan di empat kota di Indonesia, serta kabar mengenai kemunculan game karya developer lokal di console PlayStation. Sungguh tahun yang penuh dengan momen menggembirakan dan tidak terduga! Dari semua peristiwa yang terjadi di seputar dunia gaming pada tahun 2015, terdapat setidaknya sepuluh berita bersejarah yang rasanya akan terus dikenang di masa depan. Berikut adalah momen-momen penting di dunia gaming pilihan Tech in Asia Indonesia! Presentasi Sony di Ajang E3 yang Mewujudkan Mimpi
Sebagian besar gamer mungkin setuju bahwa presentasi Sony di ajang E3 2015 benar-benar mewujudkan banyak mimpi. Mereka memperkenalkan koleksi game baru yang terlihat sangat menarik, serta membangkitkan game lama yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Dari sekian banyak game yang dipertontonkan selama presentasi tersebut, ada tiga yang kehadirannya disambut dengan penuh suka cita. Kejutan pertama hadir saat Shawn Layden, Presiden dan CEO Sony Computer Entertainment America, membuka presentasi Sony dengan menampilkan trailer dari The Last Guardian. Game yang pertama kali diumumkan pada tahun 2009 untuk PS3 tersebut kembali diperkenalkan sebagai game eksklusif PS4 dengan jadwal perilisan pada tahun 2016. Kejutan selanjutnya hadir saat Adam Boyes, VP Publisher and Developer Relations Sony Computer Entertainment America, memberi petunjuk tentang sebuah iterasi dari seri Final Fantasy yang telah ditunggu-tunggu penggemarnya. Ia tidak perlu berkata banyak, sebab trailer dari Final Fantasy VII Remake langsung sukses membuat para hadirin beserta penonton tayangan live-streaming gegap gempita dibuatnya. Belum sempat para penonton mengatur napas kembali, ia tidak lama kemudian mengumumkan sekuel dari sebuah seri yang telah ditunggu oleh para penggemarnya selama empat belas tahun: Shenmue 3. Proyek penggalangan dana di Kickstarter yang dicanangkan untuk Shenmue 3 pun langsung mencapai target sebesar $2 juta (sekitar Rp260 miliar) hanya dalam waktu kurang dari dua hari. Demo Final Fantasy XV Akhirnya Dirilis Setelah Diumumkan Sembilan Tahun Lalu
Setelah menunggu selama sembilan tahun sejak pertama kali diperkenalkan pada ajang E3 tahun 2006, para fan Final Fantasy akhirnya bisa memainkan demo dari Final Fantasy XV. Versi demo dari game yang pertama kali diperkenalkan sebagai Final Fantasy Versus XIII tersebut dapat diperoleh dengan membeli Final Fantasy Type-0 yang dirilis tahun 2015. Demo dengan judul Final Fantasy XV: Episode Duscae ini hanyalah sebagian kecil dari keseluruhan Final Fantasy XV yang rencananya akan dirilis pada tahun 2016 nanti. Rencananya Square Enix akan merilis game tersebut untuk console PS4 dan Xbox One. Kebangkitan Figur Developer Indie yang Mencuri PerhatianTahun 2015 juga diwarnai dengan kemunculan beberapa figur developer indie dengan karya-karya perdananya yang sukses mencuri perhatian kami. Dari sekian banyak game yang bermunculan, setidaknya ada dua yang benar-benar merupakan permata, yaitu Her Story dan Undertale. Sam Barlow sebagai kreator Her Story sukses menyuguhkan sebuah gameplay unik tentang wawancara saksi kasus pembunuhan. Narasi yang disampaikan di dalamnya dibangun dengan cara unik, tidak berurutan, penuh misteri, serta memberikan konklusi yang tidak terduga. Tidak heran kami menobatkan Her Story sebagai salah satu game dengan narasi terbaik selama tahun 2015 versi Tech in Asia. Begitu pula dengan Toby Fox, kreator dari Undertale yang bisa dikatakan mengerjakan game tersebut sendirian. Walau menyajikan visual klasik dengan gaya 8-bit, namun narasi dan musik yang ada di dalamnya sangatlah fantastis. Hal itu pula yang membuat kami memasukkannya sebagai salah satu game dengan musik paling berkualitas selama tahun 2015. Hideo Kojima Berpisah dari Konami
Keretakan hubungan antara Hideo Kojima dengan Konami, perusahaan yang telah membesarkan namanya, mulai tercium sejak awal tahun 2015. Nama studio game yang dimiliki Kojima, yaitu Kojima Productions, bahkan lenyap dari semua materi promosi Metal Gear Solid V: The Phantom Pain. Tidak hanya itu, game horor sensasional P.T. yang dibuatnya bersama sutradara kenamaan Guillermo del Toro dan aktor Hollywood Norman Reedus, juga secara sepihak ditarik peredarannya dari PlayStation Store. Simpang siur berita tersebut menuai spekulasi dari berbagai pihak. Ada yang menyebutkan bahwa suasana kerja di Konami tidaklah kondusif lagi, atau Kojima menghabiskan terlalu banyak uang untuk membuat game sehingga tidak dinilai profitable oleh Konami. Kedua belah pihak pun memilih bungkam, setidaknya hingga 2015 hampir berlalu. Pada bulan Desember 2015, Kojima pun akhirnya mengumumkan perpisahannya dengan Konami secara resmi. Ia kini menjadi developer game independen dan mendirikan Kojima Productions yang baru. Tidak hanya itu saja, ia juga menjadi partner resmi dari Sony untuk menghadirkan karya pertamanya di PlayStation. Nintendo Akhirnya Terjun ke Platform MobileSetelah sekian lama Nintendo bersikukuh untuk mengembangkan berbagai game secara eksklusif di console miliknya, tahun ini akhirnya Nintendo mengonfirmasi akan ikut meramaikan platform mobile dengan menggandeng DeNA. Mereka bahkan mengumumkan akan merilis sedikitnya lima game mobile hingga tahun 2017 mendatang. Walaupun demikian, ternyata game perdana Nintendo di platform mobile merupakan sebuah game yang tidak disangka sama sekali. Alih-alih merilis versi mobile dari berbagai properti intelektual terkenal milik mereka, Nintendo malah akan meluncurkan sebuah game sosial berjudul Miitomo pada tahun 2016 nanti. Wii U Semakin Menarik Berkat Koleksi Game BerkualitasWalaupun posisi Wii U di pasar nasional masih kalah dibandingkan dominasi PS4, namun daya tarik console buatan Nintendo ini semakin menarik berkat koleksi game berkualitas yang dirilis tahun 2015. Jajaran game eksklusif seperti Splatoon, Super Mario Maker, maupun Xenoblade Chronicles X jelas tidak bisa dipandang sebelah mata saja. Splatoon merupakan bukti dari kreativitas Nintendo yang mampu mengemas genre multiplayer shooter secara fun serta jauh dari aksi anarkis. Super Mario Maker juga berhasil merangsang kreativitas dan partisipasi para pencinta Mario di seluruh dunia untuk ikut merancang kembali game platformer legendaris tersebut. Tidak ketinggalan Xenoblade Chronicles X yang menyuguhkan potensi penuh kemampuan grafis Wii U yang selama ini seakan tersembunyi. CEO Nintendo Satoru Iwata Meninggal DuniaSalah satu figur paling dicintai dalam sejarah Nintendo, Satoru Iwata, meninggal dunia setelah berjuang melawan komplikasi dari tumor saluran empedu yang ia derita pada tahun 2014. Berita kepulangannya begitu mendadak di bulan Juli 2015, hingga membuat tampuk kepemimpinan Nintendo sempat dipegang sementara oleh dua orang direktur senior bersamaan, yaitu Shigeru Miyamoto dan Genyo Takeda. Cek juga hal-hal yang bisa dipelajari dari mendiang Satoru Iwata sebagai CEO dari Nintendo Perjalanan Nintendo saat dipegang oleh Satoru Iwata mengalami pasang surut yang cukup ekstrem. Di masa kepemimpinannya, Nintendo pernah meraih masa kejayaan dengan merilis dua console inovatif yaitu Nintendo DS dan Wii. Iwata juga mengalami masa-masa pahit di mana Nintendo mengalami kerugian yang berkepanjangan, hingga menyebabkan ia memotong gajinya sendiri sebagai bentuk tanggung jawab. Walaupun kini telah tiada, ia sempat menetapkan arah perkembangan Nintendo selanjutnya dengan menambah jumlah game berkualitas di Wii U serta mengukuhkan komitmen Nintendo untuk platform mobile. Terima kasih, Iwata-san. Tanpamu mungkin kita tidak akan mengetahui serunya bermain Wii atau DS bersama teman maupun keluarga. Kreator Candy Crush Saga Diakuisisi oleh ActivisionKreator Candy Crush Saga, King, diakuisisi oleh developer sekaligus penerbit game AAA Activision dengan nilai total sebesar $5,9 miliar (setara Rp80 triliun)! Akuisisi ini bahkan lebih mahal dibandingkan Microsoft yang mengakuisisi Mojang dengan nilai $2,5 miliar (Rp34 triliun) pada tahun 2014 lalu. Walau telah dibeli oleh Activision, King masih tetap memegang kendali untuk pengembangan game mobile serta mengelola berbagai judul hit yang telah mereka rilis selama ini. Belum ada kabar mengenai rencana ke depan Activision di dunia game mobile sejauh ini. Apakah mungkin kita akan disajikan versi mobile dari Call of Duty atau Tony Hawk’s Pro Skater di masa depan? Penyelenggaraan Game Developers Gathering PrimeAcara silaturahmi dan networking antar para developer game yang berawal dari pertemuan kecil-kecilan di restoran, Game Developers Gathering (GDG), tahun ini semakin meriah dengan diselenggarakannya GDG Prime di kota Bandung, beserta tur ke tiga kota seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Surabaya. GDG Prime sukses menghadirkan para developer game dari berbagai kota untuk memamerkan karya masing-masing. Komposer seri Mega Man, Manami Matsumae, ikut memeriahkan dengan menggelar konser mini dengan lagu-lagu gubahannya untuk game Target Acquired. Walau hanya berlangsung selama satu hari, ajang GDG Prime termasuk meriah hingga ke sesi penutup di mana pihak penyelenggara memberikan penghargaan bagi para peserta. Semoga saja GDG Prime akan terus diselenggarakan secara rutin dengan menggandeng lebih banyak lagi para pelaku industri game lokal. Game Karya Developer Lokal untuk Pertama Kalinya Merambah Console PlayStationIndustri game tanah air semakin menunjukkan kualitasnya. Kali ini MINTSPHERE, sekelompok developer game asli Indonesia yang pernah merilis Trigger Knight, mengumumkan proyek game berjudul Fallen Legion yang akan dirilis untuk PS4. Fallen Legion dikembangkan berkat kerja sama MINTSPHERE dengan penerbit game YummyYummyTummy yang juga membantu pelaksanaan GDG Prime. Game ini seakan terinspirasi dari mekanisme pertarungan pada Valkyrie Profile, di mana pemain akan mengendalikan beberapa karakter untuk menciptakan combo dengan menggerakkan tokoh-tokoh yang ada secara bergantian. Lebih membanggakannya lagi, Fallen Legion juga termasuk di dalam jajaran game yang dipamerkan oleh Sony pada ajang PlayStation Experience di San Fransisco awal Desember 2015. Ini merupakan bukti dukungan serta harapan Sony terhadap game karya anak bangsa yang akan meramaikan koleksi hiburan berkualitas pada console PlayStation. Menurut kamu, apa lagi momen gaming yang berkesan di tahun 2015 ini selain sepuluh peristiwa di atas? Yuk berbagi melalui kolom komentar di bawah! The post 10 Berita Penting di Dunia Game Selama Tahun 2015 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
10 Game Sports Android dan iOS Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia Posted: 30 Dec 2015 01:00 AM PST Hanya melalui game sports alias olahraga kamu bisa beraksi layaknya seorang atlet profesional (kecuali kalau kamu memang atlet ya), meliuk-liuk melewati pemain lawan, meninju KO musuh yang lebih diunggulkan, dan memancing tanpa harus berpanas-panasan. Tahun ini, muncul banyak game olahraga menarik yang wajib untuk setidaknya kamu coba. Mulai dari nama besar yang hadir setiap tahun, sekuel dari sebuah game yang sukses, hingga beberapa game simpel namun adiktif. Tidak perlu panjang lebar lagi, inilah sepuluh game olahraga terbaik untuk Android dan iOS selama tahun 2015 versi Tech in Asia. Real Boxing 2 CREED
Sekuel dari salah satu game boxing terbaik yang pernah ada di platform mobile, Real Boxing, terasa begitu spesial dengan tema film CREED yang disematkan di dalamnya. Kamu tidak hanya akan berperan sebagai petinju yang berusaha mencapai puncak prestasi, tapi juga menikmati kisah Rocky Balboa yang berperan sebagai pelatih tinju. Bila kamu pernah terkesima dengan grafis yang ada pada Real Boxing orisinal, maka tampilan pada sekuelnya tidak akan mengecewakanmu. Grafis 3D pada Real Boxing 2 CREED terlihat tajam dan detail. Tampilan ini dijamin akan memanjakan matamu yang tengah asyik menikmati salah satu aksi boxing paling realistis di perangkat portabel. Tiki Taka Soccer
Game sepak bola dengan grafis yang sederhana ini berhasil membuat Arya terpaku beberapa jam setiap harinya selama berbulan-bulan. Tiki Taka Soccer memang hanya bergrafis piksel seperti game NES zaman dahulu, tetapi gameplay yang ditawarkan benar-benar memaksimalkan kontrol layar sentuh dengan baik. Di sini kamu akan meniti karir sebagai seorang pelatih dan juga mengendalikan pemain secara langsung. Kamu akan mengawali karir dengan membuat klub sendiri. Berawal dari divisi terbawah liga di negara yang kamu pilih, kamu akan berjuang sedikit demi sedikit hingga mencapai liga teratas. Kamu juga bisa berpindah klub di musim selanjutnya jika ada yang menawarkan (kamu tega meninggalkan klub yang telah dibuat sendiri?). Tiki Taka Soccer membutuhkan kesabaran yang tinggi ketika pertama kali bermain, apalagi dengan pemain awal yang masih di bawah rata-rata dan juga dana yang tipis. Akan tetapi, jika kamu sudah berhasil melewati masa kritis tersebut, maka game ini akan sangat-sangat adiktif dan menyenangkan. Review Tiki Taka Soccer – Super Sulit namun Super Adiktif Score! Hero
Score! Hero menjadi salah satu game terbaik kategori ini karena mampu mengangkat satu hal yang paling indah dari olahraga sepak bola, yaitu gol. Di sini kamu bisa dengan indah membangun serangan yang berujung gol. First Touch Games selaku developer menyajikan Score! Hero dengan sistem level, di mana setiap level memiliki skenario dan target tertentu. Tujuan utama kamu di setiap level adalah mencetak gol, entah itu dengan karaktermu atau rekan setimnya. Terdapat target tambahan yang bisa dicapai dengan memenuhi skenario tertentu, misalnya mencetak gol dengan tendangan voli, sundulan, dan sebagainya. Score! Hero menyajikan gameplay yang sangat menantang namun berada pada level yang bisa membuat kamu ketagihan. Bila kamu ingin bermain sepak bola langsung kepada intinya, Score! Hero adalah jawabannya. FIFA 16 Ultimate Team
FIFA 16 Ultimate Team masuk ke dalam daftar ini karena yah … ini FIFA. Dengan dukungan penerbit sebesar EA Sports, tentunya game ini menawarkan lisensi penuh dan juga grafis yang mumpuni. Dengan banderol gratis, tentunya akan ada aspek berbeda dari FIFA 16 Ultimate Team dengan pendahulunya yang berbayar. Di sini kamu memainkan mode Ultimate Team yang juga ada di FIFA 16 versi console dan PC. Tugasmu adalah mengumpulkan pemain terbaik dunia di dalam tim kamu. Bagi penggemar seri FIFA, game ini sepertinya sudah menjadi koleksi wajib di perangkat mobile kamu. Apalagi dengan engine baru yang memaksimalkan pergerakan pemain dan grafis yang ada. Wrassling
Lupakan WWE 2K yang memiliki grafis 3D dengan berbagai jurus atraktif, Wrassling hadir dengan grafis piksel sederhana serta gameplay adiktif. Di sini kamu bertugas untuk mengeluarkan setiap musuh yang ada dari ring dengan tangan sang pegulat yang super kuat. Gameplay yang sederhana namun brilian di Wrassling menghadirkan momen-momen yang lucu lagi memuaskan. Terutama ketika kamu berhasil membalikkan keadaan dari posisi terpojok atau justru kamu yang malah keluar ring ketika sedang berada pada posisi unggul. Besar file minimal dengan kesenangan maksimal, Wrassling bisa menjadi pilihan yang menarik untukmu. First Touch Soccer 2015
Jika FIFA 16 Ultimate Team unggul dari segi lisensi dan grafis, maka First Touch Soccer 2015 menawarkan mode permainan yang lebih bervariasi. Mulai dari menjadi manajer hingga mode permainan normal tersedia di sini. Terdapat pula fitur Daily Challenge yang akan memberikanmu tantangan harian. Kamu ditantang untuk membalikkan keadaan dari posisi yang tidak menguntungkan. Grafis yang diusung oleh First Touch Soccer 2015 jelas masih berada di bawah FIFA 16 Ultimate Team, namun itu terobati dengan gameplay yang ada. Apa lagi game ini tersedia gratis. Archery Master 3D
Merasa punya ketepatan mata dan jari yang super akurat? Archery Master 3D akan mengetes kemampuanmu dengan berbagai tantangan yang disediakan. Kesulitan permainan akan meningkat secara perlahan seiring progres yang kamu capai. Archery Master 3D sebenarnya hanya memerlukan ketangkasan pemainnya agar berhasil mencapai berbagai target yang ada, namun terdapat beberapa busur dan panah tambahan yang bisa kamu koleksi dengan menggunakan koin. Peralatan ini dapat meningkatkan kenyamanan kamu dalam menembak dan juga sebagai power-up. Fitur yang paling menarik adalah kamu bisa melawan pemain lain secara online. Jika kamu merasa tantangan yang ada dalam game terlalu mudah, maka mode permainan multiplayer tersebut bisa menjadi pilihan. Archery Master 3D juga masuk ke dalam daftar game terbaik versi Google Play Store tahun 2015. EA Sports UFC
Para petarung gaya bebas yang berlaga di The Octagon tahun ini hadir di platform mobile berkat EA Sports UFC. Menariknya, EA selaku developer tidak hanya sekadar melakukan porting dari versi console, melainkan melakukan imajinasi ulang agar game ini nyaman dimainkan melalui layar sentuh. Pergerakan petarung, eksekusi jurus, maupun kendali saat bergumul di lantai, semuanya dapat dilakukan dengan melakukan tap dan swipe secara mudah. EA Sports UFC juga menyediakan berbagai kelas petarung untuk kamu mainkan, mulai dari kelas berat hingga divisi wanita. Preview UFC – Baku Hantam di The Octagon Belum Pernah Seseru Ini! Fast Fishing
Fast Fishing memiliki semua elemen yang dapat membuat pemainnya jatuh hati pada game memancing ini. Penyempurnaan grafis dan sensasi memancing cepat merupakan dua hal yang menjadikan game ini cukup menonjol dibandingkan dengan permainan serupa lainnya. Berbagai peralatan yang ada di dalam Fast Fishing juga bisa didapatkan secara cuma-cuma, cukup dengan mencapai target tertentu saja. Jika kamu sering memainkannya, maka bukan tidak mungkin semua peralatan bisa dikoleksi. Seperti judulnya, Fast Fishing akan mengajak kamu dalam permainan memancing yang cepat, berbeda dengan kegiatan sebenarnya yang memerlukan kesabaran. Justru hal inilah yang membuat Fast Fishing menjadi seru dan menantang. Review Fast Fishing – Uji Ketangkasan Memancing dengan Batasan Waktu yang Sempit Skiing Yeti Mountain
Skiing Yeti Mountain bisa dibilang merupakan campuran antara game sport dan arcade. Di sini kamu akan berperan sebagai seorang pemain ski yang berusaha untuk menaklukkan sebuah gunung misterius bernama Yeti Mountain, dan tentu saja menemukan sang Yeti. Tugasmu adalah melakukan slalom sesuai dengan papan tanda yang ada, layaknya seorang atlet ski profesional. Setiap level memiliki target waktu yang tidak wajib dikalahkan, namun jika kamu berhasil mengalahkannya maka kamu akan mendapat experience lebih banyak. Hal yang menarik dari Skiing Yeti Mountain adalah adanya narasi yang membuat kamu penasaran dengan misteri dari gunung tersebut. Semakin lama, maka rasa penasaran pun menjadi semakin intens. Itulah kesepuluh game olahraga di Android dan iOS terbaik menurut kami. Apakah kamu setuju dengan daftar ini? Jangan lupa tambahkan game olahraga favorit kamu melalui kolom komentar di bawah! The post 10 Game Sports Android dan iOS Terbaik 2015 Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
5 Faktor yang Menentukan Kesuksesan Sebuah Startup dari Bill Gross Posted: 30 Dec 2015 12:55 AM PST Sepanjang tahun 2015, ada banyak startup yang muncul, mendapat investasi dan kemudian berkembang dengan pesat. Begitu juga sebaliknya, ada banyak startup yang tumbang melewati tahun Kambing Kayu ini. Jadi apa yang sebenarnya faktor yang dapat mempengaruhi kesuksesan sebuah startup? Bill Gross, pendiri Idealab yang juga seorang serial entrepreneur mengungkapkan ada 5 faktor yang menentukan kesuksesan sebuah startup di sebuah video TED Talk.
Kelima faktor tersebut adalah timing, team/execution, idea, business model, dan funding. Lalu dari lima faktor tersebut, manakah yang paling berpengaruh? Bill melakukan riset dengan melakukan analisis 200 yang sukses dan gagal dari startup yang berada di dalam Idealab dan beberapa startup di luar Idealab seperti Uber, AirBnb, YouTube, dan lainnya. Hasilnya bisa kamu lihat pada grafik di bawah ini. Dari 200 startup tersebut, ternyata 42 persen kesuksesan mereka dipengaruhi oleh faktor timing yang tepat. Kemudian diikuti oleh faktor team/execution sebanyak 32 persen. Faktor ide menempati peringkat ketiga dengan jumlah 28 persen. Business model dan funding berada di urutan keempat dan kelima dengan persentase masing-masing sebesar 24 persen dan 14 persen. Timing merupakan faktor utama yang telah dibuktikan oleh sejumlah startup yang sukses. Bill memberikan contoh bagaimana timing sangat mempengaruhi startup. Contoh pertama adalah AirBnb. Banyak orang beranggapan tidak akan ada orang yang akan mau menyewakan rumah mereka ke orang asing. Anggapan itu ternyata salah. AirBnb muncul di saat orang-orang sangat memerlukan pendapatan tambahan dan salah satu cara yang disediakan oleh AirBnb adalah dengan menyewakan tempat tinggal mereka. Contoh kedua adalah UBER. Bill mengungkapkan bahwa UBER muncul saat kebutuhan akan transportasi sangat tinggi dan juga banyak supir yang ingin mendapat pendapatan tambahan. Bagaimanapun tidak berarti faktor lain seperti business model dan funding tidak mempengaruhi kesuksesan sebuah startup. Business model sangat penting, tapi startup tahap awal masih bisa berdiri tanpa memerlukan model bisnis terlebih dahulu. Begitu juga dengan funding. Bill mengungkapkan bahwa startup sekarang sangat mudah memperoleh investasi. Asalkan mereka memiliki tim dan traksi yang kuat, mendapat investasi bukanlah yang yang mustahil. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post 5 Faktor yang Menentukan Kesuksesan Sebuah Startup dari Bill Gross appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
10 Game Favorit Selama 2015 Versi Hendy Wijaya Posted: 29 Dec 2015 11:53 PM PST 2015 adalah tahun yang cukup luar biasa untuk industri game. Berbagai game yang telah ditunggu-tunggu untuk waktu lama dirilis sekaligus di tahun ini. Namun entah mengapa saya malah sibuk memainkan ulang berbagai game lama yang saya miliki di Steam. The Witcher 3, Fallout 4 dan Star Wars Battlefront mungkin adalah tiga game yang paling hype saat diumumkan akan dirilis pada tahun ini. Meskipun begitu, saya sendiri malah baru memainkan salah satu saja. Tetap saja masih banyak game berkualitas lainnya yang sudah saya mainkan, dan berikut adalah sepuluh di antaranya yang paling membuat saya betah duduk di kursi sambil menatap layar. Grey GooDeveloper: Petroglyph Games | Penerbit: Grey Box
Kebanyakan orang sepertinya tidak tahu tentang keberadaan game ini, dan sisanya sepertinya hanya sekadar mendengar judul game ini dan tidak berminat mencari tahu (mungkin karena judulnya yang tidak terdengar menarik). Grey Goo adalah sebuah game Real-Time Strategy (RTS) yang diciptakan oleh developer veteran di genre tersebut. Grey Goo bisa dikategorikan sebagai RTS yang cukup simpel, namun hal tersebut yang membuat saya cukup puas dengan game ini. Seiring perkembangan zaman dan tingkat kesulitan game yang terus menurun, saya tidak lagi mampu memainkan game RTS lama yang memiliki tingkat kesulitan cukup tinggi. Grey Goo mampu menghadirkan game yang mudah untuk dimengerti, namun tetap memerlukan usaha untuk dikuasai. Layaknya semua RTS yang ada di muka bumi, Grey Goo jauh lebih seru jika dinikmati bersama teman-teman. Keunikan dari tiap faksi serta tingkat kesulitan yang cocok untuk pemain kasual menjadikan Grey Goo sebagai game RTS pilihan bagi kamu yang merasa Starcraft 2 terlalu sulit (seperti saya). Review Grey Goo – Impian RTS Klasik Menjadi Nyata Fallout 4Developer: Bethesda Game Studios | Penerbit: Bethesda Softworks
Rasanya game yang satu ini sudah tidak memerlukan banyak pembahasan lagi. Fallout 4 adalah sebuah RPG yang dipadukan dengan FPS, formula yang sudah digunakan oleh Bethesda sejak dahulu kala. Formula ini terbukti sangat efektif, dan bagi saya hal tersebut sudah menjadi sebuah genre tersendiri. Fallout 4 menghadirkan cukup banyak perubahan dibandingkan dengan game milik Bethesda sebelumnya. Aspek RPG telah berkurang secara drastis dan fokus ditempatkan pada action. Setiap pertarungan terasa sangat seru dan sebanding dengan game FPS tersohor seperti seri Halo dan Call of Duty sekalipun. Mod juga menjadi fitur utama dari Fallout 4. Sama seperti RPG keluaran Bethesda lainnya, Fallout 4 (akan) memiliki mod tool bagi para modder yang tentunya akan membawa banyak perubahan dan penambahan fitur pada game yang sudah sangat kaya akan fitur dan aktivitas tersebut. Review Fallout 4 – Senangnya Hidup di Bumi yang Sudah Kiamat Mad MaxDeveloper: Avalanche Studios | Penerbit: Warner Bros. Interactive Entertainment
Mad Max mungkin adalah sebuah game yang tidak saya duga akan muncul di daftar ini saat pertama kali game tersebut diumumkan. Hal ini berasal dari fakta bahwa game yang didasarkan dari film cenderung memiliki gameplay yang buruk dan membosankan. Mad Max memiliki satu problem yang cukup signifikan bagi saya, yaitu “wabah penyakit open world“. Sama seperti Assassin’s Creed: Unity dan beberapa game open world lain, peta open world yang luas di Mad Max penuh dengan titik-titik jerawat yang merepresentasikan berbagai objek seperti material yang bisa kamu ambil, misi challenge, dan lainnya. Saya sendiri cenderung berusaha menyelesaikan segala sesuatu yang ada di dalam game, namun aktivitas-aktivitas sampingan di game ini terlalu banyak dan sangat repetitif. Hal ini membuat Mad Max jadi membosankan dan membuat saya hampir berhenti bermain sebelum tamat. Meskipun begitu, Mad Max memiliki gameplay driving yang sangat seru. Kamu akan memperkuat kendaraanmu dan bertarung dengan para penghuni gurun, saling bertabrakkan, dan menembak kendaraan. Jika kamu pernah memainkan dan menyukai Twisted Metal di PlayStation, maka Mad Max adalah game yang sudah pasti akan kamu cintai. Seperempat JAM Mad Max – Terlalu Banyak Tombol HOLD dalam Game Ini Cities: SkylinesDeveloper: Colossal Order | Penerbit: Paradox Interactive
Ah, Cities: Skylines, penyelamat genre city building serta jawaban dari pertanyaan “Apa jadinya kalau SimCity (2013) dibuat dengan baik dan tidak memiliki fitur online yang tidak perlu?” Cities Skylines bukanlah sebuah game yang inovatif, namun berhasil menyempurnakan dan memperbaiki berbagai fitur yang tersedia di game serupa yang dirilis sebelumnya. Cities: Skylines bisa dibilang adalah game city building 3D pertama di dunia yang bagus bagi saya. Di luar kualitas grafis yang tidak terlalu wah, Cities: Skylines berhasil membuat saya takjub dan terus menerus memainkan game ini sampai saya pernah duduk dan bermain lebih dari dua belas jam tanpa keluar kamar sekalipun. Cities: Skylines menghadirkan peta yang sangat luas dan kamu akan memiliki banyak sekali jalur untuk menciptakan kota yang sukses. Kamu tidak diwajibkan untuk menciptakan kota metropolitan yang macet dan penuh dengan asap seperti Jakarta untuk sukses. Kamu bisa saja menciptakan berbagai jenis kota, dari pusat industri kayu hingga kota agrikultural. Jika kamu suka game city building, Cities: Skylines wajib kamu miliki. Review Cities: Skylines – Kota Impian Menjadi Nyata Sunless SeaDeveloper: Failbetter Games | Penerbit: Failbetter Games
Sebagai seorang gamer yang hampir sepenuhnya bermain di PC, game yang saya mainkan kebanyakan cenderung memerlukan fokus dan waktu yang lama untuk bisa dinikmati. Namun Sunless Sea menjadi pengecualian dan sukses menjadi game favorit yang menemani saya saat melakukan perjalanan dan tidak bisa bermain di PC. Sunless Sea adalah sebuah game roguelike yang cenderung santai. Sebagai kapten dari sebuah kapal di dunia steampunk yang kelam, kamu akan bertualang di lautan bawah tanah yang gelap dan berbahaya. Monster dan kapal bajak laut bukanlah masalah utama yang harus kamu hadapi, namun berbagai random event yang terjadi padamu yang bisa menguntungkan atau malah sangat merugikan. Atmosfer yang kelam, art style yang sangat indah, serta fokus pada event random yang memiliki sistem seperti RPG membuat Sunless Sea menjadi game yang seru. Setiap kali saya memainkan ulang game ini, saya akan terus penasaran kemana petualangan saya di lautan tidak bermatahari akan membawa saya. Review Sunless Sea – Romansa Seorang Penjelajah di Lautan Gelap yang Mematikan Warhammer: End Times – VermintideDeveloper: Fatshark | Penerbit: Fatshark
Vermintide adalah sebuah game yang hampir terlalu serupa dengan Left 4 Dead. Kamu akan menjadi satu dari lima karakter unik dan bekerja sama dengan tiga pemain lainnya dan membantai para tikus jadi-jadian untuk menyelesaikan berbagai misi. Faktor utama yang membedakan Vermintide dengan game zombi populer tersebut adalah sistem melee. Tidak seperti Left 4 Dead, game ini memiliki fokus pada pertempuran jarak dekat. Mungkin kamu ingat dengan betapa serunya membantai para zombi menggunakan katana di Left 4 Dead, namun juga sadar akan bahaya dalam menggunakan senjata jarak dekat. Di sini, kamu tidak akan memiliki pilihan lain. Vermintide juga membawa aspek RPG berupa level dan equipment. Kamu akan mendapatkan berbagai persenjataan setiap kali kamu menyelesaikan misi, dan semakin tinggi tingkat kesulitan yang kamu ambil maka semakin besar kemungkinanmu untuk mendapatkan persenjataan yang lebih mematikan. Ditambah dengan suasana dan latar cerita dari Warhammer yang sangat detail, Vermintide adalah sebuah game yang seru untuk dimainkan. Satu-satunya masalah besar dari game ini adalah sulitnya mencari pemain yang lokasinya berdekatan denganmu. Karena itu usahakan untuk memainkan Vermintide bersama teman-temanmu. Review Warhammer: End Times Vermintide – Saat Tikus Mulai Lelah Dilindas Dota 2 RebornDeveloper: Valve | Penerbit: Valve
Hingga detik ini Dota 2 masih menjadi game yang memegang rekor jumlah waktu bermain tertinggi di daftar game yang saya miliki di Steam. Kehadiran Dota 2 Reborn semakin memperparah hal tersebut. Dota 2 Reborn menghadirkan engine yang lebih kuat serta perubahan pada UI yang membuatnya menjadi lebih enak untuk dipandang. Bagi kamu yang belum pernah mendengar Dota 2 (entah bagaimana caranya), MOBA ini adalah salah satu game yang paling populer di Indonesia berkat tingkat kesulitan tinggi yang membuat kamu sangat puas setiap kali berhasil membantai lawan. Tidak seperti kebanyakan MOBA lainnya, kamu bisa menikmati semua karakter yang ada di Dota 2 tanpa harus membayar atau menunggu karakter yang kamu inginkan masuk daftar “gratis mingguan”. Sebaliknya, Dota 2 menyajikan berbagai kostum keren untuk karakter favoritmu yang bisa kamu beli dan gunakan agar mendapat pujian dari teman (atau bahkan lawan). Jika kamu belum pernah memainkan Dota 2, saya sarankan untuk setidaknya mencoba. Jangan dengarkan teriakan para pemain sombong yang sok jago, namun fokuslah dalam meningkatkan kemampuanmu dalam bermain. Dota 2 adalah salah satu game yang memiliki banyak fan hingga menghasilkan kompetisi bernilai jutaan dolar, dan serunya game ini menjadi alasan hal tersebut bisa terjadi. 5 Hal yang Membuat Dota 2 Reborn Jauh Lebih Baik dari Dota 2 Sebelumnya Fallout ShelterDeveloper: Bethesda Game Studios | Penerbit: Bethesda Softworks
Setelah mencoba berkali-kali untuk menikmati mobile game, saya terbilang sudah menyerah. Sepertinya kebiasaan saya dalam menikmati game PC membuat kebanyakan game mobile menjadi terlalu “kasual” untuk bisa saya nikmati. Fallout Shelter hingga detik ini menjadi satu-satunya game yang tetap masih ada di smartphone saya. Fallout Shelter memiliki sistem gameplay yang agak mirip dengan Tiny Tower dan Tiny Death Star, namun menggunakan tema Fallout yang menjadikanmu sebagai Overseer, pemimpin dari sebuah bunker yang menampung orang-orang yang selamat dari perang nuklir. Tidak seperti game mobile gratisan lainnya, Fallout Shelter sama sekali tidak memasang “gerbang uang” yang memaksamu untuk merogoh kantong dalam-dalam hanya untuk melanjutkan permainan. Saya sendiri akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan uang hanya sebagai wujud salut saya terhadap Bethesda yang berhasil menciptakan sebuah game mobile yang begitu bagus dan seru untuk dimainkan, tanpa memaksa pemainnya untuk mengeluarkan uang sama sekali. Review Fallout Shelter – Sisi Lain Dunia Post-Apocalypse di Jagat Fallout Duck GameDeveloper: Landon Podbielski | Penerbit: Adult Swim Games
Apakah kamu ingin menghabiskan waktu bersama teman-temanmu di tahun baru, tetapi bosan dengan game yang itu-itu saja? Apakah monopoli sudah terlalu sering kamu mainkan di momen-momen seperti ini? Apakah Dota 2 terlalu memicu emosi untuk dimainkan di saat tahun baru? Belilah Duck Game bersama teman-temanmu, dan bersiaplah untuk tertawa dari malam hingga pagi. Duck Game adalah sebuah game 2D yang cukup simpel. Kamu akan mengendalikan seekor bebek sakti yang bisa menggunakan berbagai peralatan seperti senapan, pedang, hingga granat sekalipun. Kemudian kamu akan berusaha membunuh satu sama lain dan pemain yang selamat akan menjadi pemenang. Tewasnya bebekmu (setidaknya bagi saya) tidak pernah membuat frustrasi atau kesal. Bahkan kebanyakan tragedi tersebut disebabkan oleh berbagai kejadian yang sangat tidak diduga. Dari peluru nyasar yang terpental dari temanmu, tidak sengaja menembak granat, hingga terjatuh ke jurang saat berusaha menghindari tembakan lawan. Hingga detik ini, saya belum pernah menemukan party game yang lebih seru dan mengocok perut lebih parah dari Duck Game. Grand Theft Auto VDeveloper: Rockstar North | Penerbit: Rockstar Games
Grand Theft Auto: Vice City adalah seri GTA pertama yang saya mainkan, dan semenjak itu tidak pernah sekalipun saya melewatkan seri ini. Setelah dikecewakan oleh GTA IV yang cenderung kelam dan tidak seru untuk dimainkan, GTA V hadir dengan dunia yang indah, storyline yang seru, serta berbagai fitur-fitur dan aktivitas tambahan yang melengkapi mahakarya ini. Salah satu fitur utama yang membedakan GTA V dengan seri sebelumnya adalah mode online yang saat ini diperlakukan sebagai sebuah game berbeda dari sudut pandang developer. Diberi nama Grand Theft Auto Online, mode ini sebenarnya tidak terlalu saya pikirkan, bahkan sebelum membeli GTA V, saya berencana untuk tidak memainkan mode tersebut. Kenyataannya, mode online dari GTA V sangatlah seru, terutama jika kamu bergabung dengan berbagai grup yang dibentuk pemain lainnya. Kamu bisa menjalankan misi, bertarung satu sama lain, hingga merampok bersama-sama dengan teman-temanmu. Ditambah dengan berbagai update yang bagi saya terbilang cukup gila, Grand Theft Auto V menjadi sebuah game yang wajib untuk kamu miliki. Review Grand Theft Auto V – Tiga Lebih Baik daripada Satu, Empat Lebih Baik daripada Tiga Itulah sepuluh game favorit saya selama tahun 2015? Adakah game yang saya sukai termasuk game yang kamu suka juga? Sampaikan juga game favoritmu melalui kolom komentar ya. The post 10 Game Favorit Selama 2015 Versi Hendy Wijaya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment