Game Di Indonesia |
- IBM Jepang Mengembangkan Sword Art Online dengan Teknologi Virtual Reality
- Preview Tom Clancy’s The Division – Bersama Teman Bertualang
- [REVIEW] Minix Neo U1, Cara Murah Nikmati Smart TV
- Buletin Berita Game Indonesia – 22 Februari 2016
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 22 Februari 2016
- Kreator Final Fantasy Bekerja Sama dengan Developer Bravely Default
- Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force – Game Gundam ala Dynasty Warriors Siap Rilis Minggu Ini!
- Cinemoji – Game Tebak Judul Menarik yang Mengandalkan Penggunaan Emoji
- Smartphone Baru Apa Saja yang Diperkenalkan di MWC 2016?
- [UPDATE] Daftar E-commerce Produk Pangan Organik di Indonesia
- Produser BioWare Mengindikasikan Potensi Game Dragon Age ala Fire Emblem dan XCOM!
- Ingin Menghubungi Pebisnis yang Bisa Diajak Kerja Sama? Coba Cari Kontaknya di Qontak
- Butuh Rekomendasi Resep Masakan? Coba Kumpulan Aplikasi untuk iOS dan Android Ini
- iSlash Heroes – Membelah Papan sambil Melawan para Ninja Saingan
- [Update] 15 Game Android dengan Grafis Terbaik yang Pernah Ada
- Software Akuntansi Jurnal Memperoleh Investasi Seri-A dari Sejumlah Investor
- [INFOGRAFIS] Bagaimana Cara agar Semua Penduduk Bumi Dapat Menikmati Akses Internet?
IBM Jepang Mengembangkan Sword Art Online dengan Teknologi Virtual Reality Posted: 22 Feb 2016 07:00 PM PST Selama ini kita hanya bisa melihat Kirito bermain VRMMORPG di cerita Sword Art Online, tapi sebentar lagi hal itu mungkin akan berubah. Ini karena Reki Kawahara, sang penulis Sword Art Online, bersama dengan IBM tengah mengembangkan game Sword Art Online terbaru dengan teknologi virtual reality. Game ini berjudul Sword Art Online: The Beginning, dan akan menjadi langkah awal untuk mewujudkan VRMMORPG sungguhan. Sword Art Online: The Beginning tidak akan dimainkan menggunakan controller, tapi dengan menggerakkan tubuh pemainnya secara langsung. Sebuah sistem kecerdasan buatan bernama IBM Watson digunakan dalam game ini. IBM Watson memungkinkan sebuah program komputer untuk berinteraksi dengan menggunakan bahasa sehari-hari layaknya seorang manusia. Kalau kamu penasaran dengan cara kerja IBM Watson, kamu bisa lihat demonstrasinya di video ini. Sword Art Online: The Beginning juga memanfaatkan teknologi cloud computing milik SoftLayer Technologies (anak perusahaan IBM). Kekuatan komputasi ini dimanfaatkan untuk membuat simulasi lingkungan yang mirip dengan dunia nyata. Teknologi yang digunakan mungkin belum secanggih NerveGear dalam cerita Sword Art Online, tapi ini semua sudah terasa sangat revolusioner. Saar ini IBM tengah membuka pendaftaran untuk orang-orang yang bersedia menjadi tester tahap alfa. Berhubung tesnya diadakan di Tokyo, tentu saja kamu harus tinggal di Jepang kalau mau mendaftar. Sementara itu kita yang tinggal di Indonesia hanya bisa berdoa, semoga para tester ini bisa logout nantinya.
The post IBM Jepang Mengembangkan Sword Art Online dengan Teknologi Virtual Reality appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Preview Tom Clancy’s The Division – Bersama Teman Bertualang Posted: 22 Feb 2016 06:00 PM PST Saya masih cukup ingat dengan trailer yang disuguhkan Ubisoft tentang game militer terbaru garapannya yaitu Tom Clancy’s The Division pada acara E3 2015 lalu. Dalam trailer tersebut ditunjukkan bahwa kamu dan teman-temanmu bisa menjalankan sebuah misi secara bersama-sama dalam dunia open-world yang luas bahkan melakukan hal yang cukup mencengangkan: berkhianat dan menjadi rogue agent. Namun setelah beta terbuka dari The Division dirilis ke khalayak luas, apakah fitur-fitur yang dihadirkan tadi benar-benar bisa kamu lakukan? The Division berkisah tentang perjuangan orang-orang di kota New York yang berusaha bertahan hidup setelah pandemik menyerang kota tersebut. Kamu akan berperan sebagai seorang agen Strategic Homeland Division (SHD) atau disingkat The Division yang ditugaskan menyelamatkan kota New York. Nantinya kamu akan menemui berbagai karakter yang tergabung dalam kelompok Joint Task Force (JTF) yang akan membantumu di waktu permainan berlangsung. Dalam masa beta yang berlangsung sejak tanggal 19-22 Februari 2016 (PS4 dan PC), kamu sebenarnya tidak akan melihat banyak hal dalam The Division karena konten yang disediakan sangat terbatas. Hanya terdapat dua misi besar dan beberapa misi sampingan yang bisa kamu mainkan. Namun, dari konten yang sedikit tersebut, gameplay The Division sudah bisa dilihat secara garis besar. The Division pada dasarnya adalah sebuah game tactical third-person shooter yang menitikberatkan pada elemen cover shooter. Kamu akan dituntut untuk menyerang di balik tembok untuk bisa berlindung dari timah panas musuh. Pergerakan dari satu cover ke cover lainnya bisa dilakukan dengan menahan satu tombol saja dan hal ini membuat permainan terasa cukup praktis. Tembak menembak juga terasa pas. Hentakan setiap senjata terasa berbeda-beda sehingga perlu taktik yang berbeda dalam penggunaan satu senjata dengan senjata lainnya. Hal-hal umum yang bisa ditemui dalam game shooter seperti aim down sight hingga blind fire bisa dilakukan dengan cukup nyaman juga. Hanya saja, mengapa setiap sidearm memiliki peluru yang tidak terbatas adalah hal yang masih mengganjal di pikiran saya. Selain itu, The Division juga merupakan sebuah RPG sehingga ada beberapa elemen RPG yang akan kamu jumpai ketika memainkannya. Kamu juga bisa menggunakan dua macam skill ketika tengah bertempur. Skill ini bisa berupa support seperti kemampuan menyembuhkan teman-temanmu dalam satu, area atau juga bisa berupa persenjataan untuk menyerang seperti granat tempel atau mini turret. Sistem level juga tersedia dalam game ini dan semakin tinggi level yang kamu punya, maka semakin baik juga senjata dan perlengkapan yang bisa kamu kenakan. Jenis perlengkapan yang bisa kamu kenakan juga cukup banyak dengan tingkat kelangkaan yang berbeda-beda pula. Setiap senjata juga memiliki pilihan kustomisasi aksesoris seperti penambahan scope hingga silencer. Loot yang tersebar juga bisa menjadi pendorong utamamu untuk terus berkeliaran di liarnya kota New York yang telah runtuh. Secara fondasi, The Division memiliki gameplay yang sudah cukup solid, terutama di bagian cover shooting. Melihat sejarah Ubisoft yang sudah menggarap game third person shooter lainnya seperti Ghost Recon, rasanya The Division bisa menjadi sebuah game third person shooter yang sangat kompeten. Namun hal tersebut baru bisa dicapai apabila begitu The Division rilis penuh, game tersebut memiliki sejumlah elemen open-world lainnya yang membuat permainan menjadi lebih seru dan tidak repetitif. Saya dari tadi hanya membahas gameplay dasar dari The Division saja. Bagaimana dengan gameplay online dalam The Division yang juga membedakan game ini dengan game sejenis lainnya? Kalau mau jujur, online dalam The Division sangat mengingatkan saya dengan Destiny. Kamu bisa bergabung dalam sebuah tim untuk pergi menuntaskan berbagai misi yang ada atau menjelajahi kota New York yang hancur secara bersama-sama. Bermain bersama dengan orang lain jelas membuat perbedaan yang cukup besar, namun perbedaan ini tidak sepenuhnya baik. Meski permainan menjadi lebih hidup berkat adanya orang yang bisa kamu ajak berinteraksi, tingkat kesulitan yang disediakan malah menjadi terlalu mudah. Mungkin hal ini dikarenakan misi yang tersedia di beta masih berupa misi dengan tingkat kesulitan mudah, namun saya berharap begitu rilis nanti The Division mampu memberikan tantangan lebih dalam sesi online co-op. Sayangnya, Player vs. Player (PvP) tidak bisa diakses selama beta berlangsung, setidaknya itu yang saya alami. Dark Zone ditutup dan tidak bisa diakses baik melalui matchmaking maupun melalui gerbang. Ya, tidak ada aksi berkhianat dan dikhianati temanmu (dan saya yakin hal itu akan sulit untuk dilakukan). Dari apa yang dijanjikan Ubisoft, Dark Zone menawarkan pengalaman yang cukup menarik karena selain loot yang tersebar memiliki kualitas yang lebih baik, semua agen yang ada dalam Dark Zone bisa saling membunuh kecuali mereka berada dalam satu tim. Keadaan seperti ini nampaknya bisa memicu kejadian-kejadian unik yang menambah seru permainan. Di luar dari gameplay yang dihadirkannya, satu hal yang sering dikomplain orang tentang The Division adalah kualitas visualnya yang diturunkan jika dibandingkan dengan apa yang ditampilkan pada trailer E3 2015. Kalau mau jujur, meski memang terlihat ada penurunan kualitas di sana-sini (karena saya memainkan versi PS4), saya sendiri merasa hal tersebut tidak mengganggu kenyamanan bermain. Kota New York pasca terkena wabah penyakit nampak dipenuhi detail dan terasa dingin. The Division memang menghadirkan formula gameplay yang tidak sepenuhnya baru. Cover shooter yang dihadirkan memang terhitung nyaman untuk dimainkan dan fitur online yang ada memiliki potensi yang menarik, tapi sejauh itu semuanya tidak terlalu berbeda dengan gameplay yang biasa ada dalam game third-person shooter umum. Yang jelas, semua ini masih merupakan fitur dalam fase beta. Memang, tidak semua fitur bisa diakses dalam fase beta ini. Tapi, jika apa yang ada dalam beta bisa dibuat menjadi semakin baik, maka saya rasa The Division bisa menarik perhatian para gamer yang menginginkan game third-person shooter dengan elemen online yang baik. Saya juga merasa cukup positif jika game ini bisa cukup diterima para gamer, namun apabila game ini hanyalah Destiny dalam format lain, bisa jadi The Division hanya akan tenggelam di pasaran. The post Preview Tom Clancy’s The Division – Bersama Teman Bertualang appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
[REVIEW] Minix Neo U1, Cara Murah Nikmati Smart TV Posted: 22 Feb 2016 06:00 PM PST
Sebelum memulai review, mungkin sebagian kamu masih asing dengan merek Minix. Mereka adalah perusahaan komputer yang berdiri pada tahun 2008 di Hong Kong. Penasaran? Langsung saja simak ulasan lengkapnya. Pelayanan konsumen yang sigapJadi, sebelumnya, saya memang sudah membeli produk ini lebih dari sebulan lamanya. Saya tidak membelinya di Hong Kong, tetapi pada salah satu pusat perbelanjaan di Sawah Besar, Jakarta Pusat. Kebetulan pada saat itu saya memang sedang mencari set top box. Pemilik toko tersebut merekomendasikan Minix Neo U1 kepada saya. Meskipun tidak ada garansi resmi (hanya garansi toko selama satu bulan), saya memberanikan diri untuk membelinya karena faktor harga dan rekomendasi. Isu muncul saat saya memperbarui firmware Android di perangkat ini, kinerja jangkauan Bluetooth menjadi menurun. Pada versi firmware terbaru, Minix Neo U1 tidak bisa menjangkau perangkat Bluetooth lain yang berjarak lebih dari sepuluh sentimeter. Saya berusaha mencari-cari jalan keluarnya di forum khusus Minix, tapi tidak kunjung menemukan jawaban. Hampir putus asa dan merelakan kejadian pahit ini, saat itu juga saya menerima pesan pribadi dari salah satu administrator forum. Saya diberitahu bahwa mereka bersedia mengganti perangkat saya yang mengalami kerusakan ini dengan yang baru. Mereka mengirimnya langsung dari Hong Kong tanpa meminta biaya sedikit pun dari saya. Betapa senangnya saya menerima kabar itu. Akhirnya, setelah beberapa hari, Minix Neo U1 baru saya sampai dengan aman tanpa kerusakan. Unboxing dan kelengkapanSaya cukup puas dengan kelengkapan yang diberikan oleh Minix Neo U1 ketika membuka kemasannya. Biasanya, apabila kita membeli set top box, kabel HDMI tidak diikutsertakan di dalamnya. Akan tetapi, Minix menyertakan kabel HDMI 2.0, bersama-sama dengan satu unit perangkat set top box-nya, antena, remote inframerah, dua kabel USB on the go, dan adaptor. Desain dan fiturDinilai dari bentuknya, Minix Neo U1 terlihat sangat elegan dan minimalis. Meskipun terkesan meniru Apple TV, namun perangkat yang diproduksi oleh negara asal binatang panda ini tidak terlihat murahan layaknya set top box lain hasil pabrikan yang sama. Set top box ini memiliki cukup banyak port untuk ukurannya yang mungil, yaitu 127 mm x 127 mm x 21 mm (panjang x lebar x tinggi). Di bagian samping terdapat tiga port USB, satu port USB on the go untuk menghubungkannya ke komputer, dan satu slot microSD yang dilansir mampu menampung kapasitas hingga 256 GB. Di bagian belakang, Minix melengkapi Neo U1 dengan satu slot HDMI, satu slot RJ-45, dua colokan audio stereo 3,5 mm masing-masing untuk output dan input, dan—bagi kamu yang menginginkan kualitas suara yang lebih tinggi—bisa memanfaatkan port optical SPDIF. Minix juga menyematkan Bluetooth 4.1 dan koneksi nirkabel 802.11ac dengan fitur 2 x 2 MIMO Dual-Band Wi-Fi yang mampu memberikan bandwidth selebar 2,4 GHz dan 5,0 GHz. Dari segi antarmuka, Minix memberikan dua pilihan halaman home yang dapat kamu pilih. Kamu dapat menggunakan gaya Android murni, atau Minix Metro yang sepintas mirip dengan tampilan Windows 8.1. Saya sendiri menggunakan gaya tampilan Android murni karena sudah familier dan membuat televisi saya seakan-akan menjadi tablet Android raksasa. Spesifikasi dan performaMinix Neo U1 memiliki sistem operasi Android 5.1.1 Lolipop. Minix juga telah membekali dapur pacu Neo U1 dengan prosesor 64 bit quad-core Cortex A53 2,0 GHz dan kartu grafis Penta-Core Mali-450. Perangkat ini memiliki RAM sebesar 2 GB yang saya rasa cukup untuk sebuah set top box Android, serta memori internal sebesar 16 GB.
Tidak lupa juga saya menjalankan Antutu Benchmark untuk perangkat ini, guna mengetahui kualitas yang Minix Neo U1 miliki. Hasilnya cukup membuat saya terkejut sekaligus kecewa. Pasalnya, Minix Neo U1 berada di peringkat paling bawah dari beberapa smartphone Android dengan spesifikasi sekelas. Bahkan, perangkat ini berada di bawah VIVO X5 Pro yang daya pacu prosesornya hanya 1,5 GHz saja. Cukup membingungkan kenapa benchmark memberikan hasil yang tidak memuaskan. Mungkin perangkat ini didesain hanya untuk memainkan video saja. Saya penasaran dengan kemampuan gaming yang Minix Neo U1 miliki. Saya tes perangkat ini dengan game 3D yang memiliki kualitas grafis tinggi, yaitu Asphalt 8: Airborne dan Real Racing 3. Hasilnya, Minix Neo U1 mampu menjalankan Asphalt 8: Airborne dengan lancar tanpa kendala sedikit pun. Namun, terdapat penurunan frame rate dan performa ketika saya memainkan Real Racing 3. Perangkat ini memang diciptakan dengan tujuan untuk memutar video beresolusi 4K secara lancar. Kali ini saya menguji kemampuan Minix Neo U1 menggunakan video dengan resolusi 4K 25 dan 60 frame per second yang sudah saya unduh dari YouTube. Kedua video tersebut berjalan dengan sangat lancar dan saya tidak menemukan satu pun transisi frame yang kurang mulus. Minix Neo U1 menggunakan KODI sebagai andalan untuk memutar video. Aplikasi ini mampu memutar video beresolusi tinggi, sekaligus dapat kamu gunakan sebagai media streaming dari berbagai sumber seperti 9GAG TV, Vimeo, YouTube, dan lainnya, yang dapat kamu tambahkan sendiri sebagai add-ons. Remote inframerah Minix Neo A2 Lite sebagai penyempurnaMeskipun Minix Neo U1 sudah menyediakan remote control standar, namun saya merasa kesulitan dalam menjelajahi fitur dan mengetik menggunakannya. Akhirnya, saya membeli remote tambahan yaitu Minix Neo A2 Lite. Bagi saya, remote ini membantu sekali dalam proses navigasi fitur di Minix Neo U1 dan membuat saya mampu mengetik dengan lebih cepat. Hal ini dikarenakan terdapat keyboard QWERTY tambahan di belakang remote. Remote Minix Neo A2 Lite juga telah menggunakan teknologi giroskop dan mampu menjadi air mouse dengan memanfaatkan jaringan wireless 2,4 GHz. Sehingga, remote ini lebih presisi dari pada remote bawaan Minix Neo U1. KesimpulanMinix Neo U1 dan remote Minix Neo A2 Lite merupakan perpaduan menarik yang sangat serasi. Hanya saja kedua perangkat tersebut dijual dalam keadaan terpisah. Minix Neo U1 dengan kisaran harga Rp1,7 juta hingga Rp2 juta, sedangkan Minix Neo A2 Lite dibanderol sebesar Rp300.000. Namun, ini merupakan harga yang pantas untuk kamu tebus guna mendapatkan set top box berkualitas. Dari segi performa, Minix Neo U1 cukup menunjukkan taringnya sebagai pemutar video beresolusi tinggi. Seluruh format video mampu ditelan dengan kemampuan putar yang sangat baik. Untuk gaming, bisa dibilang perangkat ini cukup mumpuni sebagai sarana memainkan game Android di layar televisi. Saya merekomendasikan Minix Neo U1 ini apabila kamu ingin membeli atau “menyulap” televisi kamu menjadi sebuah smart TV berbasis Android.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post [REVIEW] Minix Neo U1, Cara Murah Nikmati Smart TV appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Buletin Berita Game Indonesia – 22 Februari 2016 Posted: 22 Feb 2016 05:22 AM PST Halo para pemerhati industri game Indonesia! Pada edisi kali ini terdapat enam game baru karya anak bangsa yang rilis. Selain itu, terdapat berita-berita dari industri game Indonesia yang menarik untuk kamu ketahui, seperti Agate Studio yang memamerkan visual terbaru dari Valthirian Arc: Red Covenant, trailer baru dari Orbiz dan Fish It!, serta pengumuman IN.GAME 2016. Apakah kamu mengetahui berita lainnya yang saya lewatkan? Jangan ragu untuk memberitahukannya melalui kolom komentar di bawah. Selamat membaca! Game Rilis Minggu LaluInfinity MathDi dunia Infinity Math yang dibuat oleh Play 8 Studio, developer game dari Jakarta, pasukan robot matematika yang jahat menginvasi dan mengancam kelangsungan hidup manusia. Tak ada senjata yang bisa mengalahkan mereka, kecuali peluru matematika yang hanya bisa dibuat dengan mengandalkan kecepatan berhitung dan juga jari kamu. Gameplay yang disajikan di Infinity Math mirip dengan game Magic Touch Wizard for Hire, di mana kamu harus menggambarkan sesuatu pada layar sehingga robot-robot yang turun hancur sebelum menyentuh daratan. Nah, di Infinity Math, sesuatu yang kamu gambar itu adalah jawaban dari soal matematika yang ada pada robot-robot tersebut. Infinity Math – Menyelamatkan Dunia dari Serangan Robot dengan Matematika
Monsieur LuwakJika kehadiran luak di dalam hidupmu masih dirasa kurang setelah memainkan Luwak Evolve, maka game Monsieur Luwak ini akan melengkapinya. Di sini kamu akan membantu seekor luak untuk memilih biji kopi berkualitas agar nantinya bisa menghasilkan kopi luak terbaik. Jangan sampai sang luak memakan biji kopi buruk atau cabai karena akan menyebabkan permainan berakhir.
King Kong AdventureBinaryworks Systems kembali berkarya dengan merilis King Kong Adventure untuk platform Android. Di game platformer ini kamu akan berperan sebagai seekor gorila mengoleksi pisang-pisang yang tersebar dan mencapai akhir setiap level. Hati-hati terhadap burung yang berlalu-lalang karena mereka akan mencederai sang gorila.
Virus Threat DefenderGame karya CascadePlay ini mencoba menyimulasikan sebuah program antivirus dalam menghancurkan virus yang mengancam sebuah komputer. Gameplay yang disajikan cukup unik, kamu akan memindai setiap butir lingkaran yang melewati layar. Jika lingkaran tersebut memiliki tingkat bahaya melebihi batas tertentu, maka kamu harus menghapusnya.
Pippo Belajar Bentuk
Pippo Belajar Bentuk merupakan sebuah game edukasi untuk anak yang diproduksi oleh Arsa Kids, sebuah divisi dari developer game lokal Arsanesia. Di sini anak bisa belajar mengenal berbagai macam bentuk dan meningkatkan kemampuan spasial dari otak. Tiga jenis permainan yang ditawarkan di sini akan menemani anak bermain sekaligus belajar.
Pippo Belajar Huruf Alfabet
Masih dari Arsa Kids, game edukasi anak Pippo Belajar Huruf Alfabet hadir untuk membantu anak belajar huruf alfabet. Mulai dari mempelajari masing-masing huruf dan bunyinya hingga mengetes hasil belajar bisa dilakukan di sini. Terdapat sulih suara penuh untuk setiap huruf yang ada.
Berita Terkini dari Industri Game Tanah AirAgate Studio Tunjukkan Tampilan Awal dari Valthirian Arc: Red Covenant
Ayyub Mustofa – Agate Studio telah merilis sebuah video yang menunjukkan update terbaru dalam pengembangan game Valthirian Arc: Red Covenant. Video ini bisa dibilang mengejutkan karena berisi perubahan yang cukup radikal di dalamnya. Kalau kamu mengikuti perkembangan game ini sejak diumumkan pasti tahu apa perubahan yang saya maksud. Ketika pertama kali meluncurkan kampanye di Kickstarter, Valthirian Arc: Red Covenant dijanjikan akan menghadirkan lingkungan 3D namun dengan sprite karakter 2D layaknya JRPG klasik. Namun sepertinya para developer di Agate Studio berubah pikiran. Valthirian Arc: Red Covenant kini muncul dengan tampilan 3D penuh! Valthirian Arc: Red Covenant Pamerkan Tampilan Baru dalam Wujud 3D Penuh IN.GAME Akan Diadakan Kembali Tahun Ini dengan Balutan Acara yang Lebih MeriahRisky Maulana – Gamelan, salah satu komunitas developer game Indonesia asal kota Yogyakarta, tahun ini dipastikan akan kembali menggelar ajang Indonesia Indie Game Festival alias IN.GAME untuk kedua kalinya. Acara tahunan yang sebelumnya diselenggarakan tahun 2015 ini rencananya akan diadakan selama lima hari, mulai dari tanggal 20 hingga 24 April 2016. Ragam acara yang telah disiapkan untuk IN.GAME tahun ini tergolong cukup bervariasi. Mulai dari Workshop Day di hari pertama, Game Jam, Expo, IN.GAME Talk, dan IN.GAME Award. Acara IN.GAME 2016 akan diadakan di tiga tempat sekaligus, yaitu di STMM MMTC Yogyakarta, Universitas Atmajaya, dan Jogja Digital Valley untuk keperluan Game Jam di hari kedua hingga hari keempat. Indonesia Indie Game Festival Tahun 2016 Akan Diselenggarakaran dengan Lebih Meriah Anoman Studio Rilis Trailer Terbaru dari Orbiz
Anoman Studio baru saja merilis sebuah video trailer terbaru dari Orbiz, game kiamat zombi dengan elemen multiplayer dan gameplay yang unik. Perilisan trailer baru ini bisa jadi menandakan waktu rilis dari Orbiz yang semakin dekat. Berdasarkan apa yang saya rasakan ketika memainkan Orbiz di GDG Prime 2015 lalu, game ini sangat menyenangkan, terutama jika bermain dengan lebih dari satu pemain. Kamu bertugas untuk membasmi zombi beserta sarangnya di planet-planet kecil yang tersebar di dunia Orbiz. Potensi Orbiz yang besar juga dikukuhkan dengan berbagai penghargaan seperti The Most Innovative Game dalam ajang IN.GAME 2015, Juara UMN Proto War 2014, Merit Award INAICTA 2015, dan lain sebagainya. Gamejolt Link: Orbiz Demo Magicbean Suguhkan Trailer Game Terbaru Mereka, Fish It!
Tampaknya akan hadir satu lagi game karya anak bangsa yang bisa memenuhi hasrat memancing kamu. Fisht It!, game memancing dari Magicbean, baru saja mendapat trailer baru yang menunjukkan cuplikan gameplay. Di sini kamu bertugas untuk memancing ikan sebanyak-banyaknya dan melakukan upgrade agar bisa menjadi Raja Pemancing. Belum diketahui kapan game ini dirilis, tetapi semoga saja tak lama lagi. Facebook Page Link: Magicbean Ekuator Games Umumkan Progres Terkini dari DLC Celestian Tales: Old North dan Sekuelnya, Celestian Tales: Realms BeyondMelalui laman Kickstarter Celestian Tales: Old North, Ekuator Games mengumumkan progres mereka terkait DLC dari game tersebut yang berjudul Howl of the Ravager. Mereka menyatakan bahwa semua aset gambar dari DLC tersebut sudah selesai dan kini sedang dalam proses pengetesan dan penyeimbangan. Untuk Celestian Tales: Realms Beyond, Ekuator Games mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan lokasi-lokasi baru dengan mempertimbangkan saran-saran yang ada. Salah satunya adalah tentang lingkungan yang terlalu terlihat dua dimensi. Hal sama pernah disebutkan pada review yang ditulis oleh Fahmi dan respons dari Ekuator akan hal ini patut diberi apresiasi. Ekuator Games juga sedang mempertimbangkan untuk membuat sprite karakter dengan metode skeletal animation. Sebelumnya, mereka menggunakan metode frame-by-frame yang membutuhkan setidaknya lima puluh gambar untuk satu karakter. Mereka pun masih dalam tahap penjajakan untuk metode baru tersebut dan belum memastikan apakah akan memakainya. Terakhir dan paling menarik adalah beberapa ilustrasi karakter yang bisa kamu lihat di atas. Kamu bisa melihat tiga karakter utama di Celestian Tales: Realms Beyond, melengkapi yang telah mereka rilis pada update sebelumnya. Review Celestian Tales: Old North – Surat Cinta untuk Kawan Lama Kickstarter Link: Celestian Tales: Old North The post Buletin Berita Game Indonesia – 22 Februari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 22 Februari 2016 Posted: 22 Feb 2016 04:30 AM PST Todd Howard Beberkan Rencana Bethesda Game Studio untuk Menghasilkan Lebih Banyak Lagi Game di Platform MobileRisky Maulana – Mengutip wawancara Gamespot bersama Todd Howard di acara DICE 2016 minggu lalu, pria yang sukses mengarahkan game seperti The Elder Scrolls V: Skyrim dan Fallout 4 ini membeberkan rencana Bethesda Game Studio untuk menghasilkan lebih banyak lagi game mobile berkualitas di tahun 2016. Rencana ini tak lepas dari kesuksesan Fallout Shelter yang tahun lalu sukses diunduh hingga puluhan juta pemain mobile. Tak heran jika pada bulan Desember kemarin, Bethesda Game Studio dikabarkan telah membuka cabang baru di Montreal, Kanada yang kemungkinan juga difokuskan untuk mewadahi ekspansi mereka ke platform mobile. Sumber: Gamespot Nerf Games Memperlihatkan Trailer Game Bernuansa Kaos Kaki Berjudul Lost Socks: Naughty Brothers
Risky Maulana – Dalam game yang mengangkat karakter berbentuk kaos kaki ini, kamu akan bertualang untuk mencari pasangan sebelahmu yang hilang diculik makhluk asing tak bertanggung jawab. Bila kamu sudah melihat trailer di atas, kamu mungkin tertarik untuk menunggu kemunculan game free-to-play ini di platform kesayangan. Kabar baiknya, kamu tak perlu menunggu sebulan lebih untuk memainkan Lost Socks: Naughty Brothers karena Nerf Games berniat merilis game ini pada 2 Maret mendatang. Kini Om Nom Bisa Berubah Menjadi Naga lewat Update Terbaru Cut the Rope: Magic
Iqbal Kurniawan – Zeptolab menghadirkan update perdana untuk Cut the Rope: Magic. Berkat update tersebut, kini Om Nom dapat berubah menjadi naga di samping menjadi burung atau ikan. Kemampuan baru Om Nom membuatnya dapat bersin dan melontarkan semua objek di dalam level agar menjauh darinya. Selain menambah kemampuan Om Nom, update versi 1.1.0 tersebut juga menghadirkan dua puluh level tambahan untuk kamu taklukkan. Zeptolab berjanji akan terus menambah konten di dalam Cut the Rope: Magic sehingga kamu masih bisa memainkan game tersebut dalam waktu lama. Review Cut the Rope: Magic – Sihir Om Nom Membuatnya Semakin Menggemaskan! Bermain Snake di Keyboard PC? Mengapa Tidak?
Iqbal Kurniawan – Kamu masih ingat dengan game Snake yang pernah populer di handphone Nokia klasik? Seorang pengguna YouTube dengan channel Mythic Maniac membuat sebuah media baru untuk memainkan game tersebut. Alih-alih menggunakan layar ponsel atau komputer, ia malah memanfaatkan sebuah keyboard Corsair K70 yang memiliki fitur backlight warna-warni untuk bermain Snake. Game Snake yang ia rancang pada keybaord tersebut memanfaatkan pendar cahaya yang menyala di setiap tuts. Dengan menggunakan tombol panah di sisi kanan keyboard, ia mengontrol pergerakan ular yang ditampilkan lewat kilauan cahaya pada tuts huruf. Persis seperti Snake, permainan berakhir bila si ular menabrak tubuhnya sendiri yang ditandai dengan cahaya merah di seluruh keyboard. Simak Berbagai Fakta Menarik tentang Batman Arkham Asylum, Salah Satu Game Terbaik Batman
Arya W. Wibowo – Pada kesempatan ini tim Did You Know Gaming mengompilasikan sejumlah fakta menarik mengenai Batman Arkham Asylum yang rilis pada tahun 2009. Mulai dari beberapa fitur yang dihilangkan demi memaksimalkan performa, unsur kekerasan yang dikurangi, dan lain sebagainya bisa kamu ketahui di sini. Minecraft Akan Rilis di Oculus VR Tahun Ini
Arya W. Wibowo – Di acara Mobile World Congress yang diadakan pada 22 hingga 25 Februari 2016 di Barcelona, Spanyol, Mark Zuckerberg selaku CEO Facebook mengumumkan bahwa Minecraft akan hadir dalam dunia virtual reality tahun ini melalui Oculus VR. Sebuah langkah yang menarik karena Minecraft merupakan salah satu game yang paling banyak dimainkan di dunia saat ini. Sumber: GameMob Saksikan para Remaja Memainkan Splatoon di Sini
Mohammad Fahmi – Oke nyaris tidak ada nilai berita dari video di atas, tapi kalau kamu belum pernah merasakan serunya Splatoon dan ingin melihat ekspresi orang-orang yang belum familier dengan game ini, sepertinya video di atas bisa menghibur kamu. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 22 Februari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Kreator Final Fantasy Bekerja Sama dengan Developer Bravely Default Posted: 22 Feb 2016 04:18 AM PST Tidak, saya tidak sedang berbicara tentang Square Enix yang memiliki hak atas properti intelektual Final Fantasy. Saya sedang membicarakan tentang Mistwalker, perusahaan yang didirikan oleh Hironobu Sakaguchi. Developer di balik seri Bravely, Silicon Studio, pada hari ini mengumumkan kerja sama mereka dengan Mistwalker untuk sebuah game yang belum dikonfirmasi. Pengumuman ini disampaikan melalui situs resmi Silicon Studio dengan detail informasi yang masih amat sangat tidak jelas. Ada kemungkinan game yang mereka kerjakan adalah adaptasi console dari Terra Battle yang dijanjikan Mistwalker, tapi deskripsi dari Silicon Studio menunjukkan bahwa mereka akan menyajikan sebuah dunia yang baru untuk para pemainnya. Tidak menutup kemungkinan game yang akan mereka kerjakan adalah game yang dibocorkan Sakaguchi beberapa waktu lalu. Mengingat Mistwalker populer berkat JRPG seperti Lost Odyssey, Blue Dragon, dan The Last Story, sedangkan Silicon Studio cukup populer berkat Bravely Default dan port berkualitas Final Fantasy IX di smartphone, kita bisa cukup yakin kerja sama yang mereka hasilkan bisa menjadi sebuah pengalaman JRPG berkualitas. Saya pribadi akan sangat senang jika mereka mau melanjutkan proyek Mistwalker yang telah dibatalkan berjudul Cry On. Tapi sepertinya hal tersebut akan mustahil. Kamu sendiri mengharapkan game seperti apa dari mereka? Sumber: Silicon Studio via Siliconera The post Kreator Final Fantasy Bekerja Sama dengan Developer Bravely Default appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force – Game Gundam ala Dynasty Warriors Siap Rilis Minggu Ini! Posted: 22 Feb 2016 04:05 AM PST Bergembiralah wahai fan Gundam, karena kamu akan kedatangan salah satu game Gundam terbaru untuk PS Vita, yakni Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force. Berita ini menjadi menarik, selain karena merupakan versi berbahasa Inggris, game ini juga akan menjadi yang pertama dari seri Gundam dikembangkan untuk PS Vita yang bukan port dari versi arcade. Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force sendiri sudah dirilis untuk Jepang pada Desember lalu. Satu fitur yang mungkin sudah menjadi tradisi setiap perilisan game Gundam tiap waktu yakni kehadiran Gundam utama dari seri anime terbaru. Kali ini diwakili oleh Gundam Barbatos dari Mobile Suit Gundam: Iron-Blooded Orphans yang baru tayang pada Oktober 2015. Selain itu masih banyak Gundam dari seri lainnya yang pasti tidak asing bagi kamu penggemar berat Gundam. Kamu juga akan disuguhkan beberapa mode pertarungan yang masing-masing cukup berbeda. Mode pertarungan kolosal ala Dynasty Warriors hadir dalam game ini dengan nama Extreme Force. Di dalamnya kamu akan memimpin sebuah tim yang terdiri dari enam unit Gundam dan satu Battleship. Keenam Gundam dapat dibagi menjadi tiga pasukan di mana masing-masing pasukan akan bertugas sesuai arahan yang kamu berikan.
Mode Extreme Force juga akan menyajikan kisah dari serial Mobile Suit Gundam hingga Mobile Suit Gundam UC. Di mode ini kewajiban kamu adalah menjalankan misi, memperoleh Gundam baru, meningkatkan level pilot Gundam, hingga menyusun komposisi terbaik tim kamu. Lalu bagi kamu yang sudah familier dengan game Gundam, maka kamu pasti tidak asing dengan mode pertarungan 2-vs-2. Dengan nama mode Force, di dalamnya kamu bisa bermain secara ad-hoc bersama dengan temanmu. Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force akan dirilis pada 25 Februari 2016 mendatang untuk PS Vita. Kalau kamu penggemar berat Gundam, maka jangan sampai kelewatan Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force ya!
The post Mobile Suit Gundam Extreme Vs-Force – Game Gundam ala Dynasty Warriors Siap Rilis Minggu Ini! appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Cinemoji – Game Tebak Judul Menarik yang Mengandalkan Penggunaan Emoji Posted: 22 Feb 2016 04:00 AM PST Dalam era di mana komunikasi semakin mudah lewat aplikasi chatting seperti sekarang ini, emoji sepertinya telah menjadi bagian yang lumrah kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Jadi jangan heran bila penggunaan ikon ini kemudian ikut merambah permainan trivia berjudul Cinemoji yang dikerjakan oleh Man Up Time Studio. Sesuai judul yang kamu baca, inti permainan Cinemoji sebetulnya tak jauh berbeda dengan game tebak nama atau judul lainnya yang ada di luar sana. Di sini pemain akan terlibat aksi saling menebak maksud dari pesan yang mereka terima, tapi dalam bentuk kombinasi karakter emoji yang tak terbatas. Untuk materi soalnya sendiri, kamu bisa memilih melontarkan pertanyaan seputar judul film, nama video game, bahkan serial TV populer seperti Breaking Bad, Game of Thrones, dan lain sebagainya. Sekadar informasi, pencipta Cinemoji adalah Bruce Morrison yang dulu bertanggung jawab dalam pembuatan sejumlah game iOS klasik seperti Flick Fishing dan Warpgate. Bruce berniat merilis Cinemoji secara gratis sepenuhnya dan mengandalkan dukungan iklan untuk melakukan monetisasi. Dengan konsep permainan yang tergolong sangat simpel (bahkan mudah sekali ditiru developer game mobile lainnya), saya harap Cinemoji bisa menjadi hiburan trivia saya berikutnya saat dirilis di iOS pada 25 Februari nanti.
The post Cinemoji – Game Tebak Judul Menarik yang Mengandalkan Penggunaan Emoji appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Smartphone Baru Apa Saja yang Diperkenalkan di MWC 2016? Posted: 22 Feb 2016 03:35 AM PST Konferensi tahunan Mobile World Congress (MWC) sedang berlangsung di Barcelona. Kira-kira, smartphone baru apa saja yang diumumkan di ajang tersebut? Berikut adalah rangkuman kumpulan smartphone baru yang muncul di MWC 2016. Flagship baru LG dengan kemampuan modular
Produsen smartphone asal Korea Selatan, LG mengumumkan iterasi kelima dari flagship utama mereka, yaitu LG G5. Lalu apa kelebihan dari smartphone ini? Salah satu kelebihan utama yang dimiliki G5 adalah fitur modular. Yang mana pengguna bisa mengganti bagian bawah G5 dengan modul lain, seperti modul kamera dan speaker yang ditampilkan oleh LG di MWC 2016. Dengan modul kamera, G5 mempunyai tombol khusus untuk mengambil gambar. Modul ini juga fungsinya sekaligus sebagai baterai tambahan. Sedangkan modul speaker dibuat oleh Bang & Olufsen, salah satu produsen speaker ternama dari Eropa. Hal lain yang menarik dari G5 adalah tampilan baru dan kemampuan kameranya. G5 menggunakan material dengan empat pilihan warna, yaitu emas, perak, merah muda, dan abu-abu gelap. Sedangkan dari sisi kamera, LG melengkapi G5 dengan dua kamera belakang sekaligus. Satu kamera memiliki resolusi 16 MP, sedangkan satunya lagi punya resolusi 8 MP dengan sudut pandang 135 derajat untuk mengambil gambar lanskap. Samsung Galaxy S7 dan S7 EdgeSetelah muncul bocoran gambar dan videonya, Samsung akhirnya mengumumkan flagship terbaru mereka, yaitu Galaxy S7 dan S7 Edge. Lalu apa perbedaan antara Galaxy S7 dengan Galaxy S6? Sayangnya, secara fisik kedua varian tersebut tidak berbeda jauh. Perbedaan kecil terdapat di bagian belakang Galaxy S7 yang sekarang juga ikut melengkung seperti Galaxy Edge. Bagaimana pun, perubahan signifikan terdapat di jeroan perangkat ini. Kedua flagship tersebut dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 820 dan RAM 4GB. Baterai dengan kapasitas 3.000 mAh untuk S7 (naik dari 2.550 mAh di S6) dan 3.600 mAh untuk S7 Edge (versus 2.660 di S6 Edge). Kemudian dari sisi kamera, kedua varian menggunakan kamera 12 MP—resolusi yang lebih kecil dibandingkan versi sebelumnya yang menggunakan 16 MP. Walau demikian, Samsung mengklaim dengan sensor yang lebih besar, sehingga mampu mengambil cahaya 56 persen lebih banyak pada kondisi redup. Belum ada informasi harga, tetapi S7 dan S7 Edge akan mulai tersedia pada bulan Maret di AS. HP masih setia dengan WindowsMemang sulit dipercaya, tapi produsen smartphone satu ini masih berani meluncurkan perangkat Windows. HP dengan berani meluncurkan Elite X3, smartphone Windows 10 dengan spesifikasi yang "wah." Elite X3 dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 820, RAM 4 GB, dan penyimpanan internal berkapasitas 64 GB yang bisa ditambah hingga 2 TB menggunakan microSD. Perangkat ini juga dilengkapi dengan kapasitas baterai besar, yaitu 4.150 mAh, yang mendukung fitur pengisian nirkabel. Tidak lupa, HP juga menawarkan sebuah docking yang dapat dihubungkan ke layar monitor untuk mengubah smartphone ini menjadi sebuah komputer. Ini merupakan fitur utama yang menjadi nilai jual dari Windows 10. Selain itu, HP juga mengeluarkan sebuah laptop yang hanya bisa digunakan setelah dihubungkan dengan Elite X3 sebagai mesin utama. Artinya laptop tersebut hanyalah perangkat tambahan untuk menikmati Elite X3 dengan rasa laptop. Varian baru Sony Xperia XProdusen smartphone asal Jepang, Sony, tidak mau kalah dengan meluncurkan seri baru Xperia X. Seri ini terdiri dari tiga varian, yaitu Xperia XA, Xperia X, dan Xperia X Performance. Varian pertama Xperia XA merupakan perangkat kelas menengah ke bawah yang dilengkapi dengan layar 5 inci 720p, baterai 2.300 mAh, prosesor MediaTek MT6775 64-bit, serta kamera belakang 13MP dan kamera depan 8MP. Xperia X bisa dibilang merupakan perangkat kelas menengah atas. Smartphone ini dilengkapi layar 5 inci 1080p, prosesor Snapdragon 650, baterai 2.600 mAh, dengan kamera belakang 23 MP dan kamera depan 13 MP. Lalu Xperia X Performance yang merupakan perangkat kelas atas. Dengan prosesor Snapdragon 820, RAM 3 GB, kapasitas penyimpanan 32 GB, dan kemampuan anti air bersertifikat IP68. Perangkat ini juga dilengkapi dengan layar 5 inci 1080p, dengan kamera belakang 23 MP yang mampu merekam video 4K dan kamera depan 13 MP. Blade V7, smartphone menawan dari ZTEZTE mengumumkan dua perangkat kelas menengah sekaligus, yaitu Blade V7 dan Blade V7 Lite. Smartphone paling menarik di antara keduanya adalah Blade V7 yang dilengkapi dengan desain bodi metal. Perangkat ini mengusung layar 5,2 inci 1080p dengan desain pinggiran yang sedikit melengkung. Blade V7 menggunakan prosesor MediaTek MT6753 Octa-Core. Masing-masing otaknya, yang berkecepatan 1,5 GHz, didukung RAM berkapasitas 2GB. Sedangkan Blade V7 Lite memiliki spesifikasi yang lebih rendah. Perangkat ini dilengkapi layar 5 inci 720p, prosesor MediaTek MT6735P Quad-Core dengan kecepatan 1,3 GHz, dan RAM 2 GB. Kedua varian tersebut menggunakan baterai dengan kapasitas 2.500mAh, serta kamera belakang 13 MP dan kamera depan 8 MP. Belum ada informasi detail mengenai harga, akan tetapi keduanya akan mulai dipasarkan pada musim panas nanti. Tren smartphone 2016 sangat menarik. Smartphone kelas atas sudah mulai mengadopsi prosesor terbaru, yaitu Snapdragon 820, yang dilengkapi dengan RAM 4GB, setara dengan sebuah laptop. Sedangkan smartphone kelas menengah rata-rata telah menggunakan bodi keseluruhan metal. Artinya, kini lebih banyak konsumen bisa menjangkau smartphone berkualitas. Sumber: The Verge, Engadget, dan GSM Arena. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Smartphone Baru Apa Saja yang Diperkenalkan di MWC 2016? appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
[UPDATE] Daftar E-commerce Produk Pangan Organik di Indonesia Posted: 22 Feb 2016 03:00 AM PST (Update 22 Februari 2016: Kami menambahkan UR-FARM ke dalam artikel dan memberi update informasi dari tiap e-commerce.) Tren gaya hidup sehat mulai menjamur di Indonesia, terbukti dengan banyaknya orang yang beralih mengkonsumsi makanan yang organik dan kaya akan serat, seperti sayur, buah, dan biji-bijian. Alasannya adalah gaya hidup yang disibukkan oleh pekerjaan rentan minim waktu untuk berolahraga sehingga akan berakibat buruk bagi kesehatan. Banyaknya orang yang menganut gaya hidup sehat membuat e-commerce yang menjual bahan pangan berlabelkan organik pun mulai bermunculan. Berikut adalah kumpulan e-commerce yang bisa menjadi alternatif tempat berbelanja makanan sehat untuk kamu. UR-FARMBerbeda dengan e-commerce lainnya yang mayoritas menjual produk impor, UR-FARM memiliki misi untuk memajukan ekonomi petani organik dari lokal. Kategori produk yang dijual adalah Skin Care, Snack, Breakfast, Grains & Seeds, Minuman, dan Nuts. Selain laman untuk produk-produk organik dari dalam negeri, UR-FARM juga menyediakan informasi dan manfaat dari tanaman dan bahan pangan organik di laman News. ClubSehatProduk yang dijual ClubSehat diklaim telah melalui uji riset terhadap brand yang paling sesuai dan dibutuhkan oleh masyarakat Indonesia. ClubSehat menyediakan kategori produk, yakni Beans & Pulses, Cereals, Dried Fruits, Drinks, Frozen Foods, dan lainnya. Semua produk bahan makanan kebanyakan di e-commerce ini merupakan produk yang diimpor. Selain produk pangan, ClubSehat ini juga menyediakan beragam peralatan dapur yang dapat digunakan untuk memproses makanan seperti juicer, pedometer, sabun tanpa tambahan bahan kimia dan produk alami lainnya. ZeroJunkFoodTampilan awal ZeroJunkFood memang terlihat sederhana. Kategori dalam e-commerce ini adalah Toko Online, Resep, Akun Saya, dan Hubungi Kami. Dalam laman Toko Online tersedia pilihan produk mulai dari Makanan & Minuman, Fitness, Vegan, dan Sehat. Tentunya produk yang dijual berasal dari bahan alami. Sedangkan kategori Resep, pengguna dapat melihat berbagai sajian, mulai dari kue, minuman, dan makanan yang dapat menunjang program hidup sehat. Pengguna juga bisa melihat beragam resep berdasarkan waktu post. NourishIndonesiaNourishIndonesia menyediakan lebih dari 20 kategori bahan pangan yang dapat menunjang gaya hidup organik, mulai dari Beans, Cacao, Breakfast, Nuts, Pasta, dan lainnya. Dalam kategori tersebut tersedia lebih dari 420 produk yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Selain menjual berbagai kategori produk pangan organik, NourishIndonesia juga menyediakan laman Recipe yang berisi berbagai resep masakan yang berkalori rendah. Tapi sayangnya, pengguna harus login terlebih dahulu untuk melihat berbagai resep yang tersedia di dalamnya. SuperFoodIndonesiaSaat mengakses SuperFoodIndonesia, pengunjung akan langsung melihat kontak customer service yang terpampang cukup jelas dan besar. Ada enam kategori produk yang tersedia di website ini, yakni Beans, Seeds, Dried Fruits, Nuts, dan yang lainnya. Dalam setiap kategori, masih terdapat lagi beragam aneka produk yang berbeda. Selain menyediakan produk organik, SuperFoodIndonesia juga menyediakan artikel terkait dengan kesehatan, kecantikan, dan parenting. Sayangnya tampilan situsnya masih sangat sederhana dibandingkan dengan e-commerce lainnya dalam artikel ini. Produk pangan lain cocok untuk menunjang gaya hidup sehat adalah sayuran dan sumber protein hewani tanpa lemat. Beberapa startup seperti Mella's Grocery dan LOFMart menyediakan aneka sayuran dan buah – organik maupun tidak – bagi yang ingin menjalani gaya hidup sehat. Punya rekomendasi e-commerce penyedia produk pangan organik lain yang belum ada dalam daftar di atas? Sampaikan pada kolom komentar di bawah ini! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar: HealthSuperFood) The post [UPDATE] Daftar E-commerce Produk Pangan Organik di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Produser BioWare Mengindikasikan Potensi Game Dragon Age ala Fire Emblem dan XCOM! Posted: 22 Feb 2016 01:25 AM PST Apa jadinya ya, jika seri RPG Dragon Age besutan developer BioWare yang selama ini kita kenal dibuat menjadi genre strategi? Well, tentu akan menjadi sebuah pengalaman baru bagi para penggemar seri tersebut, dan juga untuk BioWare sendiri selaku pengembang game. Mark Darrah selaku produser eksekutif dari francis terkenal Dragon Age menggelitik para fan dengan membuat sebuah polling pertanyaan melalui akun Twitter miliknya yang berbunyi "Maukah kamu memainkan game Dragon Age Tactics?"
Pertanyaan dari Darrah memiliki empat opsi jawaban, ya, tidak, hanya untuk PC, dan hanya untuk mobile atau handheld. Coba tebak? Pilihan jawaban "Ya" ternyata mendapatkan presentase 49% lebih tinggi dibanding tiga opsi lain yang Darrah berikan. Itu artinya para fan seri ini cukup antusias dengan ‘ide’ yang Darrah sampaikan lewat pertanyaan tersebut. Namun lucunya selain mendapat banyak komentar positif, ada saja fan yang menolak ‘ide’ Dragon Age Tactics tersebut.
Bagi kamu yang sudah terlanjur terbawa rasa antusias mengenai game ini, sepertinya jangan merasa terburu-buru dulu, karena sampai sejauh ini Darrah sendiripun belum memberikan konfirmasi apakah game tersebut benar-benar akan terwujud atau tidak. Darrah juga menambahkan jika memang suatu saat game tersebut betul-betul BioWare realisasikan, genre strategi yang akan diimplementasikan pada seri Dragon Age ini akan seperti pada game Fire Emblem atau XCOM! Hal Ini sepertinya menjadi sebuah kabar gembira bagi para gamer penggemar dua judul di atas, meskipun kejelasan tentang Dragon Age Tactics masih dalam tahap ‘ide’ melalui pengumpulan polling.
Sebelumnya BioWare sendiri telah merilis seri Dragon Age: Inquisition pada tahun 2014 silam untuk PS4, Xbox One, serta PC dan kami memberikan penilaian yang bagus untuk game tersebut. Kamu dapat membaca review Dragon Age : Inquisition dari kami di sini. Selain itu, Dragon Age juga pernah menjamah genre strategi melalui game Heroes of Dragon Age untuk Android dan iOS. Namun game ini masih bisa dibilang kasual dibandingkan dengan genre strategi yang diusung Fire Emblem atau XCOM. Jadi, untuk kalian para penggemar seri Dragon Age, apakah kalian tetap antusias akan terwujudnya ‘ide’ Dragon Age Tactics seperti para mayoritas fan pada polling di atas? Atau justru kalian memiliki pendapat lain soal ini? Silakan sampaikan pendapat kalian melalui kolom komentar di bawah. The post Produser BioWare Mengindikasikan Potensi Game Dragon Age ala Fire Emblem dan XCOM! appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Ingin Menghubungi Pebisnis yang Bisa Diajak Kerja Sama? Coba Cari Kontaknya di Qontak Posted: 22 Feb 2016 01:25 AM PST Dalam dunia bisnis, terutama apabila kita ingin masuk ke bidang atau lokasi baru, koneksi yang luas mutlak dibutuhkan. Oleh karena itu, para pelaku bisnis pun kerap melakukan berbagai macam cara untuk memperluas koneksi mereka. Datang ke berbagai konferensi, atau mengirim e-mail secara acak, merupakan langkah-langkah yang biasa mereka lakukan demi menemukan orang yang tepat untuk membantu bisnis mereka. Brendan Rakphongphairoj, seorang lulusan Columbia University, punya solusi yang lebih baik untuk mendapatkan kontak para pelaku bisnis. Dengan bantuan tiga orang pemrogram dan satu orang manajer media sosial, Brendan membuat sebuah platform B2B (business to business) yang bisa membantu para pebisnis untuk saling terhubung satu sama lain. Platform tersebut ia beri nama Qontak. Sulitnya mencari kontak pentingKepada Tech in Asia, Brendan menceritakan kalau sebelumnya ia pernah bekerja di konsultan investasi bernama Cambridge Associates. Saat itu, ia membantu beberapa organisasi yang ingin berinvestasi di Asia. Dari pengalaman kerja tersebut, Brendan pun mengetahui kesulitan yang dialami oleh para pebisnis ketika mencari kontak-kontak penting untuk melancarkan bisnis mereka. “Salah satu masalah yang dihadapi oleh para pebisnis adalah mencari orang yang tepat untuk dihubungi,” ujar Brendan. Karena itu, ketika ingin membuka bisnis di sebuah tempat baru, para sales biasanya membutuhkan sebuah database kontak orang-orang yang bisa dihubungi. Itulah alasan mengapa Brendan akhirnya memutuskan untuk membuat Qontak, yaitu demi membantu para pebisnis tersebut. Qontak menyediakan sebuah fitur pencarian kontak para pebisnis profesional yang telah dibagi berdasarkan lokasi perusahaan mereka, industri di mana mereka bekerja, bidang pekerjaan apa yang mereka tangani di dalam perusahaan, dan seberapa tinggi posisi mereka di dalam perusahaan tersebut. Setelah itu, kamu pun bisa langsung melihat kontak para pebisnis tersebut mulai dari alamat perusahaan, hingga e-mail dan nomor telepon yang biasa mereka gunakan untuk keperluan bisnis. Hanya menyediakan kontak bisnisSemua data yang disediakan oleh Qontak tersedia secara gratis untuk semua pengguna yang terdaftar. Untuk bisa bergabung dan melihat data-data yang ada di dalam Qontak, kamu hanya perlu berbagi informasi kontak yang kamu miliki. Tak perlu khawatir data pribadi kamu akan tersebar, karena data-data yang diharapkan Qontak hanyalah data-data yang khusus untuk keperluan bisnis. Qontak tidak akan meminta data pribadi yang rahasia, seperti nomor telepon seluler dan alamat rumah. Itulah mengapa berbagi kontak di dalam platform Qontak identik dengan proses bertukar kartu nama yang biasa kita lakukan ketika bertemu dengan orang yang baru kita kenal. Brendan menyadari kalau data kontak, baik pribadi maupun yang berkaitan dengan bisnis, merupakan hal yang sangat sensitif. Demi menjamin keamanan data-data tersebut, Qontak selalu mengacu kepada Singaporean Personal Data Protection Act, yang merupakan sebuah aturan terkait cara mengumpulkan, menggunakan, dan menyebarkan data kontak. Untuk menjaga keabsahan data pengguna, Qontak mengharuskan setiap pengguna untuk mendaftarkan sebuah e-mail yang digunakan untuk keperluan bisnis. Lebih spesifik, Qontak meminta pengguna mereka untuk mendaftarkan e-mail yang berbasis Google Business. Mereka melarang penggunaan e-mail personal seperti dari layanan Gmail (@gmail.com), Yahoo (@yahoo.com), dan sebagainya. Lalu, bagaimana jika kita ingin mendapatkan informasi di Qontak namun belum mempunyai e-mail yang berbasis Google Business? Menurut Brendan, mulai bulan Maret 2016, kamu bisa mendaftar dengan menggunakan e-mail yang berbasis Microsoft Outlook atau Microsoft Exchange. Data kontak dijamin validSistem tukar menukar kontak di dalam platform Qontak membuat validitas data yang ada tetap terjaga. Apabila ada data yang tidak valid, karena pergantian alamat e-mail atau perubahan posisi di internal perusahaan, setiap pengguna bisa langsung melaporkannya untuk segera diubah. Secara berkala, Qontak juga melakukan pengecekan terhadap validitas data kontak yang mereka miliki. Walaupun masih berstatus Beta, saat ini Qontak telah mempunyai database yang berisi lebih dari 50.000 kontak, dengan ribuan orang mengakses platform mereka setiap bulannya. Walaupun telah mempunyai klien berbayar dari Amerika Serikat dan Singapura, namun fokus Qontak saat ini masih pada pasar Indonesia. Menurut Brendan, ia mempunyai mimpi kalau di masa depan Qontak bisa menjadi database utama untuk informasi kontak di Asia. Saat ini ia masih berusaha mengedukasi para pelaku bisnis kalau Qontak bisa menghubungkan mereka dengan pebisnis lain secara profesional, bukan secara personal. Ketika ditanya tentang pembuatan aplikasi mobile untuk Qontak, Brendan mengatakan kalau ia tidak akan membuat aplikasi mobile dalam waktu dekat. Platform informasi kontak yang dibuat oleh Qontak sebenarnya bukan suatu hal yang baru. Di Amerika Serikat ada Data.com (yang dibuat oleh Salesforce), serta Zoominfo, yang juga menjalankan platform serupa. Selain itu, Qontak pun harus bersaing dengan LinkedIn, jaringan profesional terbesar di dunia yang juga bisa berfungsi sebagai tempat berbagi informasi kontak bisnis. Baca juga: LinkedIn Indonesia Didominasi Pengguna Muda dan Mapan Fokus Qontak terhadap pasar di Indonesia dan Asia bisa menjadi keunggulan Qontak bila dibandingkan dengan para pesaingnya. Namun hal itu juga harus diiringi dengan lebih banyak data kontak yang mereka miliki dan platform yang mudah digunakan. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto, Sumber Gambar: Flazingo) The post Ingin Menghubungi Pebisnis yang Bisa Diajak Kerja Sama? Coba Cari Kontaknya di Qontak appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Butuh Rekomendasi Resep Masakan? Coba Kumpulan Aplikasi untuk iOS dan Android Ini Posted: 22 Feb 2016 01:14 AM PST Menentukan resep masakan merupakan perjuangan sehari-hari di kehidupan seorang ibu rumah tangga Dengan teknologi yang kian berkembang, masalah ini dapat dipecahkan dengan mudah melalui aplikasi. Akan tetapi, dari sekian banyak pilihan aplikasi, tak jarang fitur yang ditampilkan tidak menarik dan hanya mencomot informasi dari internet. Tech in Asia kali ini memberikan pilihan aplikasi menu sajian yang tidak hanya memiliki tampilan dan fitur interaktif, tetapi juga dengan informasi yang tidak kalah menarik. Apa saja aplikasi yang dimaksud? Simak rekomendasi aplikasi yang dapat memudahkan para wanita menentukan menu sajian makanan di bawah ini. Masak ApaAplikasi ini merupakan rilisan dari salah satu media terkemuka di Indonesia, detikcom, yang dikembangkan di bawah naungan PT. Agranet Multicitra Siberkom. Berdasarkan data dari AppAnnie, Masak Apa sudah meraup lebih dari satu juta unduhan sejak versi pertamanya dirilis pada 2012 untuk platform iOS dan Android. Fitur yang ditawarkan aplikasi ini adalah memberi highlight resep-resep berbeda setiap minggunya di laman utama. Kemudian pengguna juga dapat mengunduh berbagai edisi dari highlight resep di waktu sebelumnya di laman Edisi. Setiap unduhan dan resep yang disimpan pengguna dapat diakses kembali di laman Koleksi. Bukan hanya memberi resep melalui teks dan gambar, aplikasi ini juga memberi pilihan untuk melihat video dari beragam resep di laman Video. Dan fitur terakhir yang disediakan adalah Tips Hari Ini dan Daftar Belanja. Namun, sayangnya, tab terakhir pada laman ini seperti tidak mendapat update sehingga kosong. Coba aplikasi Masak Apa melalui: ResepKokiAplikasi ini baru memasuki pasar aplikasi di platform iOS dan Android di awal 2016. Tampilan warna yang dimiliki aplikasi ResepKoki terbilang menarik dengan variasi warna merah dan turunan warna lainnya yang terlihat apik. Berdasarkan data yang dirilis AppAnnie, aplikasi ini telah mendapat lebih dari 5.000 unduhan sejak dirilis. ResepKoki menampilkan pilihan berbagai pilihan resep dari bahan utama, seperti Ayam, Bebek, Aneka Soto Nusantara, Nasi Tumpeng, Kue, dan lainnya. Ketika memilih satu kategori, akan tersedia sekitar 10 pilihan menu yang sesuai dengan kategori yang dipilih. Pada sidebar di sisi kiri, tersedia fitur lainnya. Pertama, pengguna dapat menandai resep yang disukai dan melihatnya kembali di laman Favorit. Tersedia pula laman Daftar Belanja yang sesuai dengan resep di laman Favorit. Selain itu, pengguna juga dapat menemukan resep melalui fitur Search di sisi kanan atas. Secara keseluruhan, seluruh sajian makanan telah diuji coba sesuai dengan resep yang ditampilkan. Tiap resep juga dihias dengan foto yang menggiurkan. Coba aplikasi ResepKoki melalui: ResepMasakanKetimbang kamu menggunakan aplikasi sajian masakan yang hanya mencomot data dari internet, kenapa tidak menggunakan ResepMasakan? Sebab, meski gratis, aplikasi ini dikembangkan dengan baik. Aplikasi ini langsung mengarahkan pengguna ke sajian masakan secara alfabetis di laman utama. Tersedia pilihan menu mulai dari Acar, Daging, Opor, Sate, hingga Wedang Hangat. Saat memilih salah satu menu, pengguna akan disajikan intro berupa teks dari menu yang disajikan, berikut informasi mengenai banyaknya porsi yang bisa dibuat. Di laman tiap sajian, pengguna dapat langsung membagikannya ke media sosial dan e-mail. Selain di laman utama, pengguna juga dapat memilih kategori sajian secara alfabetis di sidebar di sisi kiri. Di sini, pengguna dapat menemukan kategori-kategori yang berbeda, mulai dari Ayam, Cumi, Kue Kering, Minuman, hingga Resep Idul Adha. Kemudian, untuk mengakses kembali resep yang disukai, pengguna bisa menandainya dengan ikon Love di kiri atas setiap menu. Nantinya, ini dapat diakses kembali di laman Favorit. Berdasarkan data dari AppAnnie, aplikasi ini telah mendapatkan sekitar satu juta unduhan sejak dirilis pada Agustus 2014 silam. Coba aplikasi ini melalui: CookpadBerbeda dengan aplikasi lainnya yang hanya berfokus pada variasi menu sajian masakan, Cookpad memiliki fitur layaknya media sosial untuk berinteraksi antar pengguna. Aplikasi ini pertama kali dirilis di Jepang pada 2012 dan telah berekspansi sejak pertengahan 2015 ke negara lainnya, termasuk Indonesia. Data dari AppAnnie menyebut bahwa aplikasi ini telah mendapat lebih dari 50 juta unduhan di platform Android dan iOS. Tampilan awal aplikasi ini langsung mengarahkan pengguna layaknya profil di media sosial, lengkap dengan linimasa. Ini memungkinkan pengguna mengakses berbagai resep yang telah dibagikan. Pengguna juga dapat langsung mencari sajian yang diinginkan dengan kata kunci tertentu. Karena mengedepankan fungsi berbagi resep layaknya media sosial, sesama pengguna dapat berkirim pesan pada laman notifikasi di sisi kanan atas. Sementara sidebar pada sisi kanan atas berfungsi untuk melihat Resep Saya, Cookmark untuk menu yang ditandai sebagai favorit, dan Recook untuk setiap resep masakan dari profil lain yang telah diuji coba. Coba aplikasi ini melalui: Selain nama-nama aplikasi di atas, bila kamu mencari dengan kata kunci resep masakan, akan tersedia banyak pilihan yang hanya menyajikan informasi resep dari buku—bahkan cenderung terlihat asal mencomot dari internet. Adakah dari aplikasi di atas yang menjadi pilihan kamu dalam bereksperimen dan menguji resep masakan? Bila memiliki rekomendasi aplikasi lainnya, jangan ragu untuk mengutarakannya di kolom komentar! (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar: Vemale) The post Butuh Rekomendasi Resep Masakan? Coba Kumpulan Aplikasi untuk iOS dan Android Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
iSlash Heroes – Membelah Papan sambil Melawan para Ninja Saingan Posted: 21 Feb 2016 11:14 PM PST Duello Games kembali menghadirkan game bergenre slash puzzle dalam genggamanmu dengan merilis iSlash Heroes untuk platform Android dan iOS. Game ini merupakan sekuel dari iSlash yang berhasil diunduh hingga jutaan kali di berbagai platform. Seperti pendahulunya, iSlash Heroes menugaskan kamu, sang ninja dengan sabetan maut, untuk membelah papan yang ada pada layar menjadi sekecil mungkin. Tapi tugasmu tak semudah itu, terdapat berbagai rintangan yang akan menghalangi pedangmu membelah papan dengan leluasa. Kamu harus menghindari sekumpulan shuriken yang berputar di dalam area papan. Jika tebasanmu menyentuh shuriken, maka kamu gagal dan level pun diulang. Shuriken ini tersedia dalam berbagai jenis dan ukuran. Selain itu, terkadang muncul pula penghalang berupa baja yang tidak bisa ditembus oleh pedangmu. Hal yang membuat iSlash Heroes berbeda dengan iterasi sebelumnya adalah adanya pertarungan melawan bos. Setiap bos memiliki kekuatan sendiri-sendiri, seperti bom asap, ahli baja, pengendali waktu, dan lain sebagainya. Semakin kecil kamu bisa memotong papan di level tersebut, maka semakin berkurang pula HP dari bos yang kamu lawan. Terdapat dua ratus level yang akan menemani kamu memotong-motong papan jika kamu memutuskan untuk mengunduh iSlash Heroes. Siap untuk menguji kecepatan dan ketepatan jarimu melakukan swipe pada layar? iSlash Heroes akan memberimu tantangan yang berarti.
The post iSlash Heroes – Membelah Papan sambil Melawan para Ninja Saingan appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
[Update] 15 Game Android dengan Grafis Terbaik yang Pernah Ada Posted: 21 Feb 2016 09:15 PM PST Sejak terakhir kali daftar ini mendapatkan update pada tahun 2014 silam, telah banyak sekali judul baru bermunculan yang memiliki kualitas visual tidak kalah menarik. Mulai dari serial game lama yang mendapatkan sekuel, hingga judul yang benar-benar baru dan langsung melesat ke jajaran terbaik. Update di tahun 2016 ini pun membawa nama-nama baru ke dalam jajaran game Android berpenampilan prima. Kamu akan menemukan game MOBA Vainglory, shooter taktis Space Marshals, atau platformer Rayman Adventures yang sukses masuk ke peringkat atas untuk urusan grafis. Masuknya judul-judul baru yang saya sebutkan tadi juga membawa konsekuensi pensiunnya beberapa karya berkualitas dari daftar game Android dengan grafis terbaik sebelumnya. Modern Combat 5: Blackout, Leo’s Fortune, atau Can Knockdown 3 harus tergeser dari dalam daftar yang telah kami susun. Tentunya kualitas grafis menawan pada lima belas game terpilih di bawah akan semakin memesona bila perangkat milikmu dilengkapi dengan spesifikasi yang mumpuni. Bila kamu telah yakin dengan kemampuan perangkat kesayangan, maka jangan ragu untuk segera menikmati beragam game bergrafis menawan berikut ini. Anomaly Defenders
Visual menawan telah menjadi identitas dari seri Anomaly sejak pertama kali dirilis oleh 11 Bit Studios tahun 2011 silam. Grafis 3D yang detail serta dilengkapi efek spektakuler seakan memaksa kemampuan perangkat Android kamu hingga ke batasnya. Hal ini juga terdapat pada Anomaly Defenders yang merupakan game keempat dari seri Anomaly. Walau Anomaly Defenders sudah dirilis sejak tahun 2014 silam, hingga saat ini tampaknya belum ada game bergenre tower defense lain yang memiliki kualitas grafis setara dengannya. Efek senjata, ledakan, maupun detail lingkungan bernuansa luar angkasa yang ada dalam Anomaly Defenders benar-benar memanjakan mata para pemainnya. Review Anomaly Defenders – Sekarang Saya Bingung Memilih Tower Defense Terbaik 2014 Real Racing 3
Berkat kehadiran seri Real Racing, para gamer mobile dapat sedikit mencicipi sensasi membalap di dunia nyata lewat perangkat portabel. Selain gameplay pada Real Racing yang cukup realistis, kamu juga akan dibuat terkesima dengan kualitas grafis yang dihadirkan oleh EA di dalamnya. Real Racing 3 mempertahankan kualitas visual yang dibawa EA sejak seri pertamanya, bahkan meningkatkannya ke level yang berbeda. Koleksi mobil maupun lintasan yang ada di dalam game terlihat bagaikan potret asli yang ditranslasikan ke dalam video game. Bahkan, EA cukup rajin memberikan update yang membuat Real Racing 3 tetap relevan dimainkan hingga kini. Review Real Racing 3 – Game Balapan Mobil Paling Menakjubkan!!! The Room Three
Seri The Room secara rutin masuk ke dalam jajaran game mobile dengan grafis terbaik. Sejak pertama kali dirilis oleh Fireproof Games pada tahun 2012 lalu, The Room memang diposisikan sebagai game dengan grafis detail dan puzzle cerdas. Reputasi tersebut tetap dipertahankan pada iterasi terbarunya yang berjudul The Room Three. Visual pada The Room Three tetap layak untuk disebut sebagai salah satu game dengan grafis istimewa. Tampilan berbagai objek dalam game terlihat tajam, serta penuh beragam detail saat diperhatikan lebih saksama lewat kaca pembesar. Selain itu, setiap sudut ruangan yang dijelajahi untuk memecahkan teka-teki mampu menghadirkan nuansa misterius dengan brilian. Jangan ragu untuk membelinya bila kamu menyukai puzzle dan grafis berkualitas! Review The Room Three – Babak Baru dari Perjalanan Puzzle yang Sempurna Need for Speed No Limits
Apabila EA menghadirkan simulasi balapan yang mendekati kenyataan pada Real Racing 3, maka mereka menyuguhkan game balapan penuh aksi pada Need for Speed No Limits. Grafis mencengangkan sekelas console pun tetap menjadi andalan mereka ketika menyajikan aksi kebut-kebutan dalam iterasi terbaru seri Need for Speed di platform mobile. Efek cuaca, tampilan bangunan, hingga pantulan cahaya dari jalanan yang basah pada Need for Speed No Limits terlihat sangat keren pada perangkat portabel yang mampu menanganinya. Mobil maupun objek-objek di sepanjang lintasan terlihat detail. Bila kamu cukup bersabar dengan mekanisme grinding pada Need for Speed No Limits, ini adalah game bergrafis prima yang dapat memanjakan matamu untuk waktu lama. Review Need for Speed No Limits – Aksi Balap Sarat Grinding Vainglory
Vainglory mendapat kehormatan oleh Apple untuk dipamerkan pada event Apple Keynote bulan September 2014 silam sebagai game bergrafis luar biasa. Tekstur, animasi, maupun performa grafis Vainglory bisa dikategorikan sebagai salah satu yang terbaik di antara game iOS lainnya. Kualitas tersebut juga dibawa oleh Super Evil Megacorp selaku developer ke dalam versi Android. Para pemilik perangkat Android dengan spesifikasi hardware tinggi akan menikmati lingkungan yang luar biasa detail serta performa stabil dalam 60 fps. Menariknya lagi, Vainglory mampu menyesuaikan kualitas grafis secara otomatis dengan kemampuan beragam perangkat Android yang dipakai untuk menghadirkan gameplay optimal. Review Vainglory – MOBA (Hampir) Sempurna untuk Smartphone dan Tablet Chaos Rings III
Memasukkan Chaos Rings III ke dalam jajaran game Android dengan grafis terbaik bukanlah perkara sulit. Kualitas visual yang dihadirkan oleh Media.Vision selaku developer lewat sekuel RPG Chaos Rings ini bahkan membuatnya layak untuk masuk ke dalam game console sekalipun. Tidak heran bila kemudian Media.Vision melakukan porting Chaos Rings III untuk PS Vita. Chaos Rings III tidak hanya menyajikan perbaikan grafis dari iterasi sebelumnya, tapi juga meningkatkannya ke level berbeda lewat lingkungan full 3D serta kemampuan rotasi kamera. Sekarang para pemain dapat mengatur sudut pandang kamera sesuka hati alih-alih menyaksikan petualangan para jagoan dari sudut tetap. Kualitas grafis demikian tentunya melengkapi keseruan gameplay di Chaos Rings III yang kental dengan nuansa JRPG. BADLAND
Presentasi berkualitas tidak selamanya identik dengan grafis 3D. Hal ini disampaikan dengan sangat bagus oleh developer Frogmind Games lewat BADLAND. Walau hanya mengandalkan grafis 2D, visual pada BADLAND seakan mampu menghipnotis para pemainnya lewat tampilan artistik yang mengemas game platformer seru. Arahan visual berbentuk siluet untuk menampilkan aksi platformer pada BADLAND tampak kontras dengan pemandangan latar yang cerah dan bernuansa fantasi. Kombinasi presentasi tersebut akan membuatmu merasakan atmosfer magis saat dipadukan dengan gameplay yang seru dan terkadang kejam. Tidak heran bila kemudian Apple menganugerahi BADLAND dengan penghargaan Apple Design Award pada tahun 2013. Review BADLAND – Game Platformer Terbaik 2013 yang Pernah Saya Mainkan Rayman Adventures
Ubisoft menunjukkan kelasnya sebagai salah satu developer game AAA. Iterasi terbaru dari seri Rayman di platform mobile yang berjudul Rayman Adventures menghadirkan grafis yang tidak hanya indah, namun juga cerah dan menggemaskan. Tampilan ini sangat cocok dengan image Rayman yang jenaka sekaligus bernyali besar. Petualangan Rayman pada Rayman Adventures akan membawanya melintasi beragam lingkungan, mulai dari hutan belantara hingga kastel penuh penjaga. Setiap lingkungan digambar dengan tajam dan detail, membuat seolah Rayman Adventures adalah game yang dikembangkan untuk console. Implosion – Never Lose Hope
RayArk, developer yang dikenal lewat game rhythm berjudul Deemo maupun Cytus, pada tahun 2015 merilis sebuah game action. Walau Implosion merupakan karya perdana RayArk yang mengusung genre hack and slash, mereka tidak mengembangkannya setengah hati, terbukti dari tampilan aksi sang jagoan dalam grafis 3D yang tajam serta penuh efek seru. Perjuangan Jake dan Diana menembus gelombang demi gelombang alien XADA yang berdatangan dalam Implosion ditampilkan lewat grafis 3D yang sangat keren untuk ukuran platform mobile. Efek senjata maupun pergerakan karakter sangat meyakinkan, membuat tiap tebasan maupun tembakan di dalam game terlihat bagaikan sebuah film action. Review Implosion: Never Lose Hope – Tebas, Tikam, dan Tembak Semua Alien yang Menginvasi Bumi! Marvel Contest of Champions
Tidak banyak game fighting pada perangkat mobile yang menghadirkan grafis prima. Namun di antara sekian banyak game fighting di Android, Marvel Contest of Champions jelas layak untuk disandingkan bersama dengan yang terbaik. Game fighting bertema para super hero dari seri komik Marvel ini menghadirkan grafis 3D yang sangat terpoles, baik untuk penggambaran karakter maupun penampilan pemandangan latar. Tubuh maupun gerakan para jagoan terlihat keren. Kamu juga bisa menikmati pemandangan latar yang penuh efek visual saat beradu jotos dengan musuh di setiap level. Asphalt 8: Airborne
Saya harap kamu belum bosan dengan kehadiran game racing dalam jajaran game bergrafis terbaik, sebab Asphalt 8: Airborne jelas bukanlah game yang membosankan. Walau aksi balapan yang kamu mainkan sama sekali tidak bisa dibilang realisitis, namun hal ini akan memberikan sensasi yang berbeda bila dibandingkan saat bermain seri Real Racing maupun Need for Speed. Aksi balapan pada Asphalt 8: Airborne akan membawamu melintasi berbagai negara. Tampilan mobil yang diambil dari koleksi di dunia nyata, hingga detail maupun efek visual yang dihadirkan pada lintasan dan bangunan di sekelilingnya, semua terlihat sangat keren untuk ukuran sebuah game mobile. Sekali tancap gas di Asphalt 8: Airborne, kamu akan terkesima dengan gameplay dan grafisnya yang mampu membuat ketagihan. Preview Asphalt 8 Airborne – The Ultimate Action Racing Buat Smartphone Rival Knights
Menjadi kesatria pada sebuah game smartphone belum pernah sekeren di Rival Knights! Aksi duel dua kesatria dalam jousting pada Rival Knights dikemas dengan sangat tajam dan detail. Kamu bisa melihat kilauan baju zirah yang dikenakan kesatria hingga kibasan ekor kuda dengan meyakinkan pada Rival Knights. Keseruan duel dua kesatria juga ditampilkan dengan cara yang sangat intens, hingga mampu membuat kamu terduduk di pinggir kursi penuh dengan gereget dan semangat. Review Rival Knights – Sensasi Duel Berkuda ala Kesatria Eropa Sky Gamblers: Air Supremacy
Sky Gamblers: Air Supremacy pernah mendapatkan kehormatan untuk dipamerkan oleh Apple dalam event peluncuran iPad 3 pada tahun 2012 silam. Pemilihan tersebut bukanlah tanpa alasan, karena Sky Gamblers: Air Supremacy menghadirkan grafis luar biasa detail dan indah yang sangat cocok untuk memamerkan kemampuan layar Retina di iPad. Kini setelah empat tahun berselang pun, Sky Gamblers: Air Supremacy masih relevan untuk bertengger di jajaran game mobile dengan grafis terbaik. Belum ada game bergenre simulasi pesawat tempur lain yang mampu menyaingi kualitas grafisnya sejauh ini. Review Sky Gamblers: Air Supremacy Space Marshals
Pixelbite sebagai developer game mobile memiliki reputasi menghadirkan grafis prima pada karya-karyanya. Hal ini juga mereka lakukan pada Space Marshals yang membawa para pemainnya ke aksi shooter taktis di luar angkasa. Sebagai seorang sipir yang memburu para buronan penjara antariksa, kamu akan menyusup ke persembunyian musuh, menyergap lawan yang tidak waspada, serta melumpuhkan beragam buronan yang melarikan diri dari pengawasanmu. Kesemua aksi tersebut dilakukan dalam dunia yang tampak bak film animasi papan atas. Kamu akan menikmati aksi tembak-menembak seru yang dikemas dalam grafis menawan dalam Space Marshals. Review Space Marshals – Eksperimen Terbaru dari Pixelbite Ini Sangat Berhasil Godfire: Rise of Prometheus
Vivid Games selaku developer mendesain Godfire: Rise of Prometheus sebagai game yang memanfaatkan penuh kemampuan grafis dari engine game Unreal. Unreal sendiri adalah engine game sama yang dipakai oleh Chair Entertainment untuk mengembangkan Infinity Blade, salah satu game action di iOS yang meraih popularitas berkat detail grafis luar biasa. Tampilan pada Godfire: Rise of Prometheus sama sekali tidak kalah dengan Infinity Blade. Bahkan, gameplay yang dikembangkan oleh Vivid Games berada satu level di atasnya dengan kemampuan menjelajah dan aksi pertarungan layaknya Kratos dalam seri God of War di console PlayStation. Walau Godfire: Rise of Prometheus dapat diselesaikan dengan waktu relatif singkat, namun presentasi yang kamu nikmati selama bermain dijamin tidak akan mengecewakan. Review Godfire: Rise of Prometheus – Sebuah Pengalaman AAA Mobile Gaming The post [Update] 15 Game Android dengan Grafis Terbaik yang Pernah Ada appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
Software Akuntansi Jurnal Memperoleh Investasi Seri-A dari Sejumlah Investor Posted: 21 Feb 2016 09:08 PM PST Penyedia software akuntansi untuk usaha kecil dan menengah, Jurnal, hari ini mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh investasi Seri-A dari Fenox VC1, East Ventures1, dan angel investor Budi Setiadharma, yang merupakan Komisaris Utama PT. Astra Internasional Tbk. Jurnal tidak mengumumkan secara detail berapa jumlah investasi yang diperoleh. Akan tetapi putaran investasi tersebut dipimpin oleh East Ventures, yang juga merupakan investor awal dari Jurnal. Dalam press release yang kami terima, Anthony Kosasih, selaku Co-Founder Jurnal, mengungkapkan akan menggunakan dana segar tersebut untuk mengembangkan bisnis melalui kerja sama dengan sejumlah perusahaan dan juga instansi pemerintah. Dalam kerja sama tersebut, Jurnal mengklaim akan menggunakan standar internasional untuk menjaga integrasi pengelolaan keamanan dan kerahasiaan data pengguna. "[…]Sudah saatnya 57 juta UMKM Indonesia meningkatkan daya saing mereka di Masyarakat Ekonomi Asia melalui kontrol dan pengaturan keuangan yang baik, tentunya dengan difasilitasi oleh Jurnal," ungkap Wilson Cuaca, Managing Partner dari East Ventures menjelaskan potensi dari Jurnal. Sejak diluncurkan pada awal tahun lalu, Jurnal mengklaim telah digunakan oleh lebih dari 7.000 pengguna. Jurnal menawarkan berbagai fitur di dalam software akuntansi mereka. Beberapa fitur yang ditawarkan seperti pembuatan invoice dan kuitansi, manajemen aset otomatis, inventory, dan pengelolaan banyak gudang sekaligus. Startup ini dibentuk oleh Daniel Witono dan Anthony. Latar belakang Daniel adalah seorang ahli komputer. Sebelumnya ia sempat bekerja di Microsoft dan Veritrans. Sedangkan Anthony tidak berbeda jauh. Ia juga memiliki latar belakang TI. Saat duduk di bangku sekolah, ia sempat menjalankan bisnis kecil dan selalu kewalahan mengelola pembukuan bisnisnya. Sedangkan software yang tersedia saat itu sangat mahal dan tidak efisien. Dari situlah muncul ide untuk membuat software akuntansi, Jurnal. Jurnal bukan satu-satunya aplikasi akuntansi yang beredar di Indonesia. Startup lain yang akan menjadi kompetitor langsung adalah Akunting Mudah dan Xero.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Software Akuntansi Jurnal Memperoleh Investasi Seri-A dari Sejumlah Investor appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||
[INFOGRAFIS] Bagaimana Cara agar Semua Penduduk Bumi Dapat Menikmati Akses Internet? Posted: 21 Feb 2016 08:00 PM PST Studi menunjukkan, bahwa keberadaan internet memberi dampak baik bagi perkembangan ekonomi. Bukan hanya bagi perusahaan berskala besar; namun, internet juga memberi manfaat bagi para pelaku UKM. Tak mengherankan setiap negara berlomba-lomba untuk menyediakan akses internet terjangkau dengan kualitas yang layak bagi rakyatnya – tentu saja hal ini harus dibarengi dengan peningkatan infrastruktur mendasar seperti listrik, sanitasi, dan akses jalan. Namun, data yang dirilis oleh Komisi Broadband PBB memperlihatkan bahwa penyebaran akses internet di seluruh dunia melambat. Masih ada kesenjangan digital yang perlu kita atasi. Setengah dunia masih "buta internet"PBB mengungkapkan, lebih dari setengah jumlah penduduk bumi belum menikmati akses internet. Kebanyakan dari mereka tinggal di negara berkembang. Kendati penemuan teknologi broadband mobile mempermudah perusahaan telekomunikasi untuk menyediakan akses ke wilayah pelosok, tetap saja diperlukan biaya yang tidak sedikit untuk pengembangan dan pemeliharaan infrastruktur. Di sisi lain, perusahaan telekomunikasi juga masih berpikir ulang untuk melakukan investasi besar-besaran di kawasan terpencil. Hal yang wajar mengingat rasanya akan sulit untuk mengembalikan modal mereka dari daerah seperti itu. Hal yang sama juga melanda Indonesia. Penetrasi internet di negara ini masih tidak merata. Pemerintah sendiri sudah mencanangkan pemerataan akses internet broadband di seluru negeri yang ditargetkan bisa rampung pada tahun 2019. Namun dengan perkembangan teknologi yang sedemikian cepat, 3 tahun akan terasa sangat lama. Baca juga: Facebook Kembangkan Drone Khusus untuk Akses Internet Gratis Adakah cara yang lebih efektif?Sejumlah nama besar di industri teknologi seperti Mark Zuckerberg, Sergey Brin, dan Elon Musk berkata bahwa ada cara yang lebih murah untuk menyediakan akses internet ke wilayah terpencil. Mereka menyodorkan proposal yang luar biasa. Ketimbang menggunakan menara pemancar, Google lebih memilih balon untuk mendukung proyek Project Loon. Indonesia menjadi salah satu negara uji coba proyek tersebut tahun ini. Lalu Facebook menciptakan Aquila yaitu sebuah pesawat tanpa awak atau drone bertenaga matahari yang dapat memancarkan sinyal internet dengan laser. Sedangkan perusahaan milik Elon, yaitu SpaceX sedang mengembangkan sebuah mikro satelit. Pertanyaannya, apakah rencana para miliarder ini benar-benar dapat berjalan mulus? Sudahkah mereka menghitung untung rugi dari bisnis ini? Apakah tidak ada alternatif lain? Saya akan membandingkan skema dan beberapa alternatif lain dalam sebuah infografis. Namun sebelumnya, ada hal lain yang perlu diperhatikan. Baca juga: Gandeng Tiga Operator Seluler, Google Bawa Project Loon ke Indonesia Tahun 2016 Ada sekelompok orang yang berargumen bahwa penyebab masih banyaknya masyarakat yang "buta internet" bukan karena minimnya infrastruktur saja. Bagaimana bisa internet masuk bila listrik saja belum menjangkau? Apakah bahasa dari konten-konten yang ada sekarang juga menjadi penghalang masuknya akses internet? Marina Azacarate dari startup FireChat berpendapat bahwa akan lebih baik untuk menghubungkan sesama manusia terlebih dahulu, ketimbang mendahulukan akses internet global berkecepatan tinggi yang harganya selangit. Idenya dinamai jaringan gabungan. Biayanya murah, dapat berfungsi tanpa adanya akses internet dan tetap bisa dipakai dalam situasi tidak terduga seperti bencana alam. Biaya akses data adalah masalah lainnya. Bagaimana jika ada sinyal di dekatmu, tapi kamu tidak mampu untuk membeli paket data? Untuk mengatasi masalah ini, Mark Zuckerberg menawarkan semacam layanan internet gratis, namun ia mendapat sambutan kurang hangat dari pemerintah India. Free Basic memungkinkan orang mengakses Facebook dan beberapa situs lainnya, namun jika ingin mendapat tampilan web secara penuh mereka tetap harus membeli paket data. Meski kini layanan internet gratis tersebut secara resmi diblokir di India, Facebook masih giat menawarkan layanan ini di negara yang lain. Baca juga: 5 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Kesuksesan Elon Musk Memberikan subsidi paket data terdengar cukup menarik jika memang harga adalah penyebab masih tingginya tingkat "buta internet." Opera telah mencobanya lewat sebuah produk bernama sponsored web passes. Rasanya pemerintah juga seharusnya bisa mengimplementasikan hal serupa untuk membantu mereka yang belum bisa merasakan manfaat internet Solusi murah yang menyisakan masalahAlternatif lainnya adalah OpenBTS. Pada dasarnya, teknologi ini bersifat open source, versi murah dari yang ditawarkan perusahaan telekomunikasi. Teknologi ini seolah sangat menjanjikan, namun bukan tanpa masalah. Operator seluler membayar mahal agar dapat memancarkan bandwidth tertentu dan OpenBTS menggunakan bandwidth yang sama namun tanpa membayar. Jadi, secara teknis OpenBTS bisa dibilang ilegal. Di Indonesia sendiri, baru-baru ini komunitas OpenBTS melakukan diskusi dengan Menkominfo. Hasilnya Rudiantara memberi mereka izin untuk membuka jaringan OpenBTS. Syaratnya, mereka boleh beroperasi di luar jangkauan zona operator seluler yang sudah ada dan selama teknologi ini digratiskan. Saya setuju dengan Steve Song dari Village Telco yang mengatakan kalau mungkin suatu hari nanti operator seluler berskala kecil yang berfokus di wilayah pinggiran akan mengadopsi teknologi ini dan mencari cara untuk membuatnya komersil. Terakhir, cakupan internet global yang disuplai oleh mikro satelit nampaknya akan diluncurkan suatu saat nanti, meskipun rencana Elon Musk ini masih mengambang. Perusahaan saingannya OneWeb mungkin selangkah lebih dekat dengan rencana tersebut, meski demikian, rasanya hal ini masih akan kita lihat beberapa tahun lagi. Nah, sekarang kamu bisa menyimak rangkuman uraian di atas dalam infografis di bawah ini. Baca juga: Menkominfo Rudiantara Bicara Soal 5G dan Project Loon versi Indonesia (Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad dan diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post [INFOGRAFIS] Bagaimana Cara agar Semua Penduduk Bumi Dapat Menikmati Akses Internet? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment