Game Di Indonesia |
- Ahlijasa, Layanan Pemesanan Jasa Rumah Tangga yang Menjadi Juara Startuppedia ASEAN Challenge 2016
- Punch Club Akan Memperoleh Ekspansi Bertema Jagoan Jalanan Berjudul Punch Club: Dark Fist
- Xenogears “Kembali” dan Kali Ini Berkolaborasi dengan Figureheads
- Humble Indie Bundle 16 Tawarkan Trine 3: The Artifacts of Power dan Beragam Game Indie Lainnya
- Rayakan Ulang Tahun ke-23, Bhinneka Geser Fokus Menjadi Marketplace B2C dan B2B
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Februari 2016
- Berbekal Video Satu Menit, Kamu Berpeluang Mengikuti Program Akselerator Alpha Startups
- API Vulkan Akan Membuat Kualitas Grafis Android Sanggup Menyamai PS4 atau Xbox One
- Review Adventures of Mana – Kisah Klasik dengan Wajah Modern
- Tawarkan Keamanan Data, Aplikasi Chatting Lokal liteBIG Pede Bersaing dengan WhatsApp
- Gaet Mantan Petinggi Tokobagus, Jualo Optimis Menangkan Persaingan Marketplace Dalam Negeri
- [Update] 10 Game Balap Motor Terbaik Untuk Android dan iOS
- [REVIEW] Aplikasi Listeno, Menikmati Buku Tanpa Harus Membacanya
- Dual Gear Ingin Hidupkan Kembali Game Turn-Based Bertema Mecha lewat Crowdfunding
- Bagaimana Pemanfaatan dan Tantangan Penerapan Teknologi untuk Dunia Pendidikan di Asia Pasifik?
- [Update] Juggernaut Wars – RPG Strategi dengan Kemasan Grafis 3D Menawan
- Ingin Membuat Startup Berbasis Teknologi? Manfaatkan Platform Cloud Microsoft Azure untuk Mahasiswa Secara Cuma-cuma!
- NIS America Umumkan Beberapa Game yang Akan Rilis dalam Bahasa Inggris untuk PS4, PS Vita, dan PC
- Developer Land Sliders Mengumumkan Karya Terbaru Mereka yang Bertema Menggeser Minuman
Ahlijasa, Layanan Pemesanan Jasa Rumah Tangga yang Menjadi Juara Startuppedia ASEAN Challenge 2016 Posted: 23 Feb 2016 07:21 PM PST Fenox Venture Capital (Fenox VC) baru saja menyelesaikan rangkaian kompetisi Startuppedia ASEAN Challenge 2016 pada tanggal 23 Februari 2016 kemarin. Mengambil tempat di Studio 2 Cinemaxx, fX Sudirman, Jakarta, Fenox Venture Capital menggelar sebuah Demo Day yang merupakan acara final dari kompetisi tersebut. Startuppedia ASEAN Challenge 2016 sendiri adalah sebuah kompetisi yang dibuat Fenox Venture Capital untuk mengasah kreatifitas, sekaligus menghadirkan ide dari para pengusaha muda di wilayah ASEAN. Baca juga: Fenox VC Mengadakan Kompetisi Mendirikan Startup dengan Total Hadiah $50.000 Dimulai sejak awal Februari 2016, Startuppedia ASEAN Challenge 2016 berhasil menarik minat 353 startup untuk mendaftar. Untuk bisa mengikuti Demo Day, tim-tim tersebut harus menjalani beberapa tahap seleksi, yaitu seleksi tahap awal, seleksi dengan virtual pitching melalui Skype, serta seleksi validasi ide bisnis (Validation Sprint). Fenox Venture Capital akhirnya menetapkan 5 tim terbaik untuk mengikuti Demo Day. Mereka adalah Porter, Ahlijasa, KlikDaily, Doktermana, dan My A One. Untuk bisa memenangkan Demo Day, kelima startup tersebut harus memukau para juri yang terdiri dari orang-orang penting dalam dunia bisnis dan startup. Mereka adalah Anis Uzzaman (General Partner & CEO dari Fenox Venture Capital), Shinta Dhanuwardoyo (CEO dari Bubu.com), Billy Boen (Founder & CEO dari Young on Top Nusantara), Sandiaga Uno (Founder dari PT. Saratoga Investama), Stephanie Hermawan (Chief Executive Marketeers), Jeff Quigley (Regional Manager Fenox Venture Capital untuk kawasan Asia Tenggara), serta Kentaro Hashimoto (Program Manager dari GnB Accelerator). Ahlijasa tampil sebagai pemenangSelama Demo Day, setiap tim diberi waktu 5 menit untuk mempresentasikan startup mereka. Ahlijasa, sebuah layanan pemesanan jasa rumah tangga on-demand, ditetapkan sebagai pemenang. Startup yang didirikan oleh Jay Jayawijayaningtiyas dan Dimas Wijaya tersebut pun berhak akan hadiah utama berupa uang senilai $50.000 (sekitar Rp670 juta) dalam bentuk investasi. Baca juga: Layanan Pemesanan Jasa Rumah Tangga On-Demand Ahlijasa Raih Pendanaan Pre-Seed Enam Digit USD Selain hadiah uang, Ahlijasa juga akan mendapatkan keuntungan-keuntungan lain, seperti kesempatan menjadi bagian dari program mentoring yang diadakan Fenox Venture Capital, bisa berkolaborasi dengan para founder startup di regional ASEAN, serta diekspos oleh media. Dengan kemenangan ini, Ahlijasa juga akan menjadi startup pertama yang bergabung ke dalam GnB Accelerator, program akselerator terbaru yang diluncurkan Fenox Venture Capital pada tanggal 22 Februari 2016 yang lalu. Jeff Quigley, Regional Manager Fenox Venture Capital untuk kawasan Asia Tenggara, yang juga menjadi juri dalam acara Demo Day tersebut mengatakan kepada Tech in Asia kalau Ahlijasa bisa menjadi pemenang karena punya kepercayaan diri yang tinggi. “Semua tim yang masuk dalam Demo Day merupakan startup-startup yang belum dikenal, namun Ahlijasa bisa membuktikan kalau mereka bisa menyelesaikan sebuah masalah yang besar dan penting,” ujar Jeff. KlikDaily menjadi juara favoritSelain menetapkan Ahlijasa sebagai pemenang Demo Day, Fenox Venture Capital juga menetapkan KlikDaily, sebuah layanan on-demand untuk keperluan rumah tangga seperti air galon dan gas, sebagai juara favorit. KlikDaily berhasil menjadi pemenang setelah mendapat dukungan yang paling banyak di akun Twitter resmi milik Fenox Venture Capital. Tiga startup lain yang gagal menjadi pemenang, juga menyimpan potensi untuk menjadi startup yang besar. Porter merupakan layanan on-demand untuk makanan dan logistik, sedangkan Doktermana adalah layanan on-demand untuk jasa pelayanan kesehatan. Adapun My A One, adalah marketplace untuk guru dan pelatih untuk berbagai kegiatan, mulai dari pelajaran akademis hingga aktivitas olahraga. Dari seluruh startup yang tampil dalam Demo Day kali ini, semuanya berasal dari Indonesia, kecuali My A One yang berasal dari Malaysia. Bukan Demo Day yang terakhirStartuppedia ASEAN Challenge 2016 merupakan awal dari beberapa kompetisi yang akan diadakan Fenox Venture Capital sepanjang tahun 2016 ini. Untuk selanjutnya, Fenox Venture Capital akan membuat kompetisi melalui akselerator baru mereka, GnB Accelerator. Startup-startup yang berhasil masuk ke dalam GnB Accelerator untuk tahap 1 (bulan April – Juni 2016) dan tahap 2 (October – Desember 2016), akan melakukan pitching dalam sebuah Demo Day yang akan dihadiri oleh para investor internasional. Demo Day tersebut akan digelar di akhir masa akselerasi mereka, dan rencananya akan diadakan di Tokyo atau Silicon Valley. Baca juga: Fenox VC dan Infocom Corporation Luncurkan Akselerator Startup GnB Accelerator "Untuk menjadi sebuah startup yang sukses dan besar, modal utamanya adalah mempertahankan kekuatan di pasar lokal, sembari menimba ilmu dan mengambil manfaat dari tokoh-tokoh startup dunia," ujar Anis Uzzaman, General Partner & CEO dari Fenox Venture Capital. Dan itulah yang akan diberikan oleh Fenox Venture Capital untuk startup-startup Indonesia melalui program GnB Accelerator. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Ahlijasa, Layanan Pemesanan Jasa Rumah Tangga yang Menjadi Juara Startuppedia ASEAN Challenge 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Punch Club Akan Memperoleh Ekspansi Bertema Jagoan Jalanan Berjudul Punch Club: Dark Fist Posted: 23 Feb 2016 07:00 PM PST Ya, vigilante atau “pengadilan jalanan”. Itulah tema yang diangkat oleh tinyBuild Games untuk ekspansi pertama Punch Club berjudul The Dark Fist. Sesuai tema tadi, lewat ekspansi ini karaktermu akan mendapatkan profesi baru sebagai petarung jalanan yang bertugas membasmi kejahatan dengan tangan kosong ala superhero di komik Daredevil, Batman, dan sejenisnya. Dikembangkan oleh developer Lazy Bear Games, ekspansi Punch Club: The Dark Fist ini akan memberimu selingan konten berdurasi total tiga jam yang bisa kamu akses di sela-sela misi utama. Tak hanya itu saja, ekspansi ini nantinya dirilis sebagai update konten tambahan yang bisa kamu unduh secara gratis tanpa perlu membayar sepeser pun. Menarik bukan?
Dalam The Dark Fist, kamu akan mendapatkan sebuah komputer khusus berbentuk koper yang memperlihatkan berbagai aktivitas kejahatan yang terjadi di sekitar kota. Layaknya seorang jagoan vigilante, karaktermu nanti akan bertugas menggunakan topeng untuk menutupi identitasnya, sebelum berangkat menghentikan aksi para penjahat yang ada di luar sana. Kabar baiknya lagi, lewat ekspansi ini tinyBuild Games juga mempersiapkan fitur cross-platform cloud save supaya pemain bisa melanjutkan permainanmu dari perangkat mobile ke komputer desktop, dan begitu pula sebaliknya. Jadi kamu bisa memanfaatkan kelebihan fitur ini untuk bermain dan melanjutkan progres bermain di dua platform berbeda. Sayangnya saat tulisan ini dipublikasikan, baik tinyBuild Games maupun Lazy Bear Games masih enggan memberikan informasi lebih banyak lagi seputar detail misi vigilante apa saja yang kamu lakukan di The Dark Fist. Namun yang pasti, keberadaan ekspansi akan meluncur secara gratis di platform mobile pada 10 Maret dan PC di tanggal 8 Maret mendatang. Steam Link: Punch Club, Rp. 89.999
The post Punch Club Akan Memperoleh Ekspansi Bertema Jagoan Jalanan Berjudul Punch Club: Dark Fist appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Xenogears “Kembali” dan Kali Ini Berkolaborasi dengan Figureheads Posted: 23 Feb 2016 06:00 PM PST Ada yang kangen dengan Xenogears? Mungkin berita yang satu ini akan kembali membuatmu bernostalgia dengan kenangan bermain game yang mungkin merupakan salah satu yang terbaik di console PlayStation. Square Enix telah merilis video terbaru kolaborasi Xenogears dengan Figureheads! Figureheads sendiri adalah sebuah game shooter online untuk PC. Game ini bercerita tentang bumi di masa depan yang porak poranda akibat meteor. Manusia akhirnya harus hidup di bawah tanah. Seiring berkembangnya zaman, manusia menciptakan 2foot, sebuah robot yang dikontrol dengan remote, dan menggunakannya untuk sebuah kontes duel robot yang berujung menjadi tontonan yang populer di bumi. Bentuk kerja sama yang mereka lakukan tak lain dan tak bukan adalah dengan menghadirkan Gears dari Xenogears menjadi 2foot di Figureheads. Beberapa Gears yang bisa kamu lihat melalui trailer di bawah antara lain adalah Welltall, Brigandine, dan Seibzehn. Ketiganya dibarengi dengan kemunculan empat karakter Xenogears yakni Fei Fong Wong, Elhaym Van Houten (Ellie), Citan Uzuki, dan Bartholomew Fatima. Kalau kamu fan berat Xenogears pasti tahu mereka. Menariknya adalah sang pilot cilik dari Gears Seibzehn, Maria Balthasar, tidak tampil di trailer tersebut. Gears milik dr. Citan dan Ellie juga tidak muncul. Apakah ini menunjukkan bahwa masih ada karakter dan Gears lainnya yang akan ikut beraksi di Figureheads? Semua fan pasti berharap demikian. Rindu dengan Xenogears? Cek review nostalgia dari kami di sini! Figureheads akan memasuki fase pra beta pada 25 Februari besok, sayangnya hanya untuk area Jepang. Fakta bahwa Square Enix membawa Xenogears kembali ke permukaan menimbulkan harapan akan kembalinya game ini. Sebelumnya Square Enix telah membawa kembali Final Fantasy IX dan Adventure of Mana, maka bukan tidak mungkin jika Xenogears akan kebagian gilirannya juga di masa depan. Saya cuma bisa berharap demikian. Situs Resmi: Figureheads
The post Xenogears “Kembali” dan Kali Ini Berkolaborasi dengan Figureheads appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Humble Indie Bundle 16 Tawarkan Trine 3: The Artifacts of Power dan Beragam Game Indie Lainnya Posted: 23 Feb 2016 05:00 PM PST Pagi ini Humble Bundle mengejutkan saya dengan diumumkannya Humble Indie Bundle terbaru. Bundel game indie bukanlah hal baru dan sudah sering ditawarkan, tapi yang menarik perhatian saya adalah bahwa bundel ini menyertakan Trine 3: The Artifacts of Power di dalamnya. Trine 3 rilis bulan Agustus 2015, baru sekitar enam bulan lalu, namun sudah masuk ke Humble Indie Bundle? Wow. Kalau boleh berspekulasi, mungkin hal ini ada kaitannya dengan rendahnya angka penjualan yang diraih oleh Trine 3: The Artifacts of Power. Mengintip data yang dimiliki Steam Spy, kita bisa melihat bahwa hingga saat ini Trine 3 terjual sekitar 171.000 kopi saja. Untuk game indie kecil angka ini lumayan, tapi dibandingkan dengan para prekuelnya terdapat selisih yang sangat jauh. Trine pertama terjual hingga 1,3 juta kopi, sementara Trine 2 terjual lebih dari 2 juta kopi di PC. Apakah itu artinya Trine 3 adalah game jelek? Saya sendiri belum main, jadi tidak bisa menilai. Yang jelas, bundel ini adalah kesempatan untuk membeli Trine 3 dengan harga miring. Dengan membayar $6 saja (sekitar Rp80.000) kamu bisa mendapatkan Trine 3 bersama empat game lainnya yaitu Retro City Rampage DX, Outlast, Never Alone (Kisima Ingitchuna), dan Door Kickers. Kemudian bila kamu menambah $2 lagi (sekitar Rp26.000), kamu akan mendapatkan dua game tambahan yaitu Else Heart.Break() dan Sunless Sea. Selain Trine 3: The Artifacts of Power, ada dua game dalam bundel ini yang terlihat cukup menarik. Pertama adalah Door Kickers. Game ini memposisikan kita sebagai anggota tim SWAT dalam permainan real time strategy. Sunless Sea juga tampak menarik, karena mengusung tema survival yang harus dijalani oleh kru kapal laut dalam perjalanan eksplorasi yang berbahaya. Semua game yang kamu dapat di Humble Indie Bundle 16 bisa kamu unduh lewat Steam maupun sebagai aplikasi bebas DRM. Bila kamu membeli bundel berisi Never Alone, Trine 3, atau Else Heart.Break(), kamu juga akan mendapat bonus soundtrack untuk ketiga game tersebut. Langsung saja klik tautan di bawah untuk menuju situs Humble Bundle bila kamu berminat membeli salah satu game di atas. Sumber: Humble Indie Bundle 16 The post Humble Indie Bundle 16 Tawarkan Trine 3: The Artifacts of Power dan Beragam Game Indie Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rayakan Ulang Tahun ke-23, Bhinneka Geser Fokus Menjadi Marketplace B2C dan B2B Posted: 23 Feb 2016 05:26 AM PST Memasuki usia ke-23 tahun pada bulan Februari ini, Bhinneka, situs e-commerce yang menjual produk elektronik, berencana memperluas pangsa pasarnya dengan ikut bermain di ranah marketplace. Hal ini diungkapkan oleh Hendrik Tio, CEO Bhinneka, saat acara perayaan ulang tahun perusahaannya di Jakarta, Selasa (23/2). "Sebagai pionir e-commerce di Indonensia, kami melihat perkembangan yang luar biasa. Berdasarkan prediksi Menteri Kominfo (Rudiantara), potensi e-commerce bisa sampai $130 milar (sekitar Rp1,7 quadriliun atau Rp1.756 triliun) pada 2020, ini merupakan peluang yang luar biasa. Peluang ini yang nanti bisa kami capture," ujar Hendrik. Bhinneka dikenal sebagai e-commerce yang menjual produk 3C, yaitu computer, communication, dan consumer electronic (komputer, laptop, console game, dan sebagainya). Marketplace milik Bhinneka pun akan terdiri dari merchant yang menjual produk-produk tersebut. Namun, tidak seperti beberapa marketplace di Indonesia yang membebaskan siapa saja, baik perusahaan maupun perorangan, untuk berjualan, merchant pada marketplace Bhinneka akan melewati proses kurasi sebelum bisa berjualan di situs tersebut. Dijelaskan oleh Leo Antonius, Strategic Business Expansion Director Bhinneka, proses kurasi tersebut dilakukan untuk menjaga agar pelanggan tetap mendapatkan kualitas barang yang sama, baik dari keaslian hingga layanan purna jual, seperti ketika mereka membeli produk yang dijual Bhinneka. Para merchant-nya pun bukan perorangan, melainkan vendor atau mereka yang sudah memiliki toko fisik. Menurut Leo, hal lain yang membedakan marketplace Bhinneka dengan marketplace lain adalah pihaknya tidak memberikan multi-SKU (stock keeping unit), yaitu satu produk dengan berbagai varian kelengkapan, melainkan multi-offer, yaitu satu standar produk yang sama namun dengan harga yang saling kompetitif satu sama lain. "Misalkan ada konsumen di Malang ingin membeli kamera Nikon. Jika ia membelinya dari merchant di Surabaya, harganya akan lebih murah ketimbang ia membeli dari merchant di Jakarta," kata Leo. Marketplace khusus fotografi dan untuk konsumen korporasiBerdasarkan data dari Bhinneka, yang menargetkan IPO pada tahun 2018, 80 persen produk yang mereka jual diserap oleh konsumen biasa. Sedangkan sisanya merupakan konsumen dari kalangan korporasi. Hingga saat ini, Bhinneka telah memiliki 20.000 pelanggan korporasi, yang mana 5.000 di antaranya masih aktif membeli selama enam bulan terakhir. Artinya, peluang di segmen korporasi masih bisa digali lagi. Sehingga, selain menyediakan marketplace untuk konsumen biasa, Bhinneka juga memberikan kesempatan kepada merchant-merchant-nya untuk menjual produk mereka ke konsumen korporasi. Nantinya, ini dapat dilakukan di marketplace khusus, yaitu Bhinneka Bisnis, yang akan diluncurkan dalam waktu dekat. Selain itu, Bhinneka juga "menghidupkan" kembali toko kamera mereka yang sempat tutup akibat musibah kebakaran pada April 2014 silam. Alih-alih membuka kembali toko fisik seperti sebelumnya, toko kamera dan aksesorinya ini hadir sebagai toko online dan dalam bentuk marketplace. Pengguna sudah bisa mengaksesnya melalui tautan ini. Namun, menurut Leo, meski laman toko fotografi Bhinneka sudah bisa diakses publik, toko tersebut baru akan beroperasi secara penuh pada minggu ini. Layanan baru lainnya yang diungkapkan oleh Bhinneka adalah toko online Samsung. Lewat toko ini, pengguna bisa membeli produk-produk resmi Samsung berikut aksesorinya langsung dari satu tempat. Menurut Leo, toko online tersebut akan live pada sore hari ini. Namun, berdasarkan pantauan Tech in Asia hinga pukul 7.30 malam, toko online Samsung di Bhinneka belum ditemukan keberadaannya. Selama 23 tahun berdiri, Bhinneka, yang pada akhir tahun lalu mendapat pendanaan sebesar Rp300 miliar dari Ideosource, telah berkembang dari toko di rumah petak seluas 50 meter persegi, hingga memiliki fasilitas dengan luas total mencapai 7.000 meter persegi. Jumlah karyawannya pun meningkat drastis. Dari awalnya hanya dihuni 12 staf, hingga kini diramaikan oleh 715 staf. Total barang yang dijual pun semakin banyak dan beragam. Dari hanya 20 SKU, hingga kini mencapai 90.000 SKU. Dengan masuknya Bhinneka ke ranah marketplace, persaingan di ranah ini rasanya semakin sengit. Sejumlah nama seperti Tokopedia dan Bukalapak namanya juga semakin menjulang di ranah ini. Apa pendapatmu tentang fitur marketplace yang baru saja diperkenalkan oleh Bhinneka? Mampukah kehadiran marketplace tersebut menekan harga-harga jual produk Bhinneka menjadi lebih kompetitif? (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Rayakan Ulang Tahun ke-23, Bhinneka Geser Fokus Menjadi Marketplace B2C dan B2B appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Februari 2016 Posted: 23 Feb 2016 04:23 AM PST Kabam Rumahkan Delapan Persen Tenaga Kerja Mereka untuk Fokus pada Game Mobile MultiplayerArya W. Wibowo – Sebagai bagian dari langkah strategis Kabam untuk meningkatkan fokus terhadap deretan game mobile multiplayer mereka, hari ini sebanyak delapan persen dari tenaga kerja Kabam dirumahkan. Tidak diketahui berapa jumlah spesifik dari pemutusan hubungan kerja ini. CEO Kabam Kevin Chou mengatakan kepada GamesBeat bahwa perusahaan mereka akan fokus kepada mobile game dengan fitur massive multiplayer seperti Marvel: Contest of Champions dan Star Wars: Uprising. Dengan ini, untuk ke depannya kemungkinan kamu tidak akan lagi melihat game single player seperti Fast & Furious dari Kabam. Sumber: VentureBeat Vainglory Menangkan Penghargaan Best Mobile Game di 2016 GLOMO AwardsArya W. Wibowo – Dari acara Mobile World Congress di Barcelona, Vainglory baru saja memenangkan penghargaan Best Mobile Game dari 2016 GLOMO Awards. Penghargaan ini diikuti sebanyak 930 game yang terdaftar yang diciutkan lagi menjadi 285 nominasi yang terbagi atas lebih dari 40 penghargaan untuk 8 kategori. Vainglory sendiri memang mampu mengguncang dunia mobile pada dua tahun terakhir dan mendapat sambutan baik dari para gamer. Review Vainglory – MOBA (Hampir) Sempurna untuk Smartphone dan Tablet Arbiter dari HALO Bulan Depan Akan Meramaikan Killer Instinct
Risky Maulana – Hari ini para penikmat Killer Instinct di console Xbox One dapat bersuka cita menyambut diumumkannya karakter baru, Arbiter dari serial game HALO. Petarung berwujud alien yang menjadi bagian dari DLC Killer Instinct: Season 3 ini rencananya akan dirilis pada awal Maret 2016. Dan seperti DLC sebelumnya, kamu nantinya juga bisa membeli karakter ini secara satuan atau membelinya dalam satu paket utuh seharga $39,99 (sekitar Rp538.000). Game Balap Mobil Anarkis Carmageddon: Reincarnation Akan Dirilis untuk Console dengan Nama Baru!
Risky Maulana – Ya, game hasil Kickstarter yang dua tahun lalu rilis di PC ini akan hadir dengan nama baru, Carmageddon: Max Damage. Nantinya versi PS4 dan Xbox One ini akan memperoleh beragam fitur baru seperti multiplayer online, mode baru, dan lain sebagainya. Bagi kamu yang sudah membeli Carmageddon: Reincarnation di Steam, maka kamu sangat beruntung, karena kamu akan mendapatkan versi PC Carmageddon: Max Damage secara gratis! Menarik bukan? Saat ini belum ada detail seputar kapan pastinya Carmageddon: Max Damage rilis di console, yang jelas developer Stainless Games menjanjikan kemunculannya pada 2016 ini. Video Trailer dari Episode Pertama The Walking Dead: Michonne Tampilkan Perjuangan Michonne Menghadapi Masa Lalunya
Iqbal Kurniawan – Jelang perilisan episode pertama mini seri The Walking Dead: Michonne dari Telltale Games minggu ini, developer yang merupakan spesialis game adventure tersebut mengunggah video trailer berisi cuplikan adegan dalam episode pertama game ini. Kamu dapat menyaksikan sekilas bagaimana Michonne berjuang menyelamatkan orang serta menghadapi masa lalunya pada video di atas. Telltale Games Umumkan Detail Episode Perdana The Walking Dead: Michonne Versi Beta Tom Clancy’s The Division Dimainkan oleh Lebih dari 6,4 Juta OrangIqbal Kurniawan – Ubisoft mengumumkan bahwa versi beta dari game shooter terbaru mereka, Tom Clancy’s The Division, dimainkan oleh lebih dari 6,4 juta orang di seluruh dunia. Para tester beta yang berpartisipasi rata-rata menghabiskan waktu sebanyak lima jam per harinya untuk menjalani beragam misi dan mengeksplorasi mode Dark Zone. The Division rencananya akan dirilis pada tanggal 8 Maret untuk PC, PS4, dan Xbox One. Preview Tom Clancy's The Division – Bersama Teman Bertualang Dorkly Tunjukkan Fatality Paling Mengerikan yang Ada dalam Sejarah
Mohammad Fahmi – Apakah kamu merasa fatality yang ada di Mortal Kombat X masih terlalu ringan? Kalau iya, mungkin video di atas baru bisa memuaskan nafsu buasmu itu. Dasar manusia brutal. Kini Giliran Pedang dari League of Legends yang Dibuat jadi Nyata
Mohammad Fahmi – Saya bukanlah gamer yang pernah bermain League of Legends (atau Dota dan MOBA apapun), tapi melihat para seniman besi di atas berkarya selalu menjadi hiburan tersendiri. Kali ini mereka menciptakan Ring Sword milik Master Yi dari League of Legends. Entah apa fungsi dari cincin itu, tapi hei, estetika itu penting kan. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 23 Februari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Berbekal Video Satu Menit, Kamu Berpeluang Mengikuti Program Akselerator Alpha Startups Posted: 23 Feb 2016 04:19 AM PST [Update 23/2: Kami memperbarui informasi dana bantuan yang diberikan dalam program ini] Perusahaan modal ventura asal Malaysia, 1337 (dibaca "leet") Ventures menjalin kerja sama dengan Baidu, Gobi Partners, dan perusahaan modal ventura lokal, Convergence Ventures untuk meluncurkan program akselerator startup di Indonesia. Hadir dengan nama Alpha Startups, program tersebut sudah mulai membuka pendaftaran mulai hari ini. Bagi kamu yang tertarik, bisa ikut mendaftar di sini. Nantinya angkatan pertama yang terpilih akan diumumkan pada tanggal 28 Maret mendatang. Tidak ada persyaratan atau sektor khusus untuk mengikuti program ini. Kamu bisa mengajukan startup yang masih berupa ide atau sudah sampai pada tahap prototipe. Persyaratan utama yang diperlukan adalah mengirimkan sebuah video berdurasi satu menit tentang penjelasan startup kamu. Seleksi ini akan menjaring sekitar 20-25 startup. Setelah itu, startup yang terpilih akan mengikuti acara pembukaan angkatan pertama di Jakarta. Proses berikutnya adalah mengikuti kursus intensif selama lima hari. Rangkaian kegiatan di dalamnya adalah kegiatan pengembangan konsumen selama dua hari, pengembangan produk selama dua hari, dan terakhir kegiatan marketing selama satu hari.
Selanjutnya, Alpha Startups akan melakukan penyaringan tahap berikutnya. Tiga startup yang terpilih akan masuk ke tahap akselerasi. Mereka akan mendapatkan fasilitas mentorship, ruang kantor, dan dana bantuan sebesar US$5.000 (sekitar Rp66 juta). 1337 Ventures juga akan bekerja sama dengan AWS untuk memberikan dukungan layanan AWS kepada startup. Program ini akan berlangsung selama tiga bulan. Setelah lulus, mereka akan tetap bisa berkomunikasi dengan mentor-mentor dari program akselerator tersebut. Para investor yang bergabung juga akan membantu mereka dalam proses pencarian investasi. Sebelum hadir di Indonesia program ini sudah sempat diadakan di Malaysia, Singapura, dan Filipina. Total ada 23 peserta dari 196 partisipan telah mendapat investasi tambahan setelah mengikuti program. Bagaimanapun Alpha Startups bukan satu-satunya program akselerator startup di Indonesia. Kemarin, Fenox VC dan Infocom bekerja sama meluncurkan program akselerator bernama GnB. Lalu ada Telkom dan MDI Ventures dengan program Indigo yang sudah menjalankan angkatan pertama mereka tahun ini. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Berbekal Video Satu Menit, Kamu Berpeluang Mengikuti Program Akselerator Alpha Startups appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
API Vulkan Akan Membuat Kualitas Grafis Android Sanggup Menyamai PS4 atau Xbox One Posted: 23 Feb 2016 04:05 AM PST Di sela-sela ingar bingar perkembangan console modern, handheld, dan juga PC, belakangan ini kecanggihan platform mobile juga ikut meningkat drastis seiring dengan adanya inovasi seputar hardware Graphics Processing Unit (GPU), Application Programming Interface (API), dan lain sebagainya. Seolah tak mau kalah dengan API Metal buatan Apple, kemarin Android kembali mendapatkan sorotan media setelah Samsung memperlihatkan performa API Vulkan dalam ajang Mobile World Congress 2016 yang diadakan di Barcelona hingga 25 Februari 2016. Di atas panggung yang juga digunakan untuk memperkenalkan Samsung Galaxy S7 kemarin, Tim Sweeney dari Epic Games memperlihatkan performa API Vulkan yang sanggup menjalankan Unreal Engine empat kali lebih baik dari OpenGL. Ketajaman grafis 3D yang diperlihatkan bahkan sudah bisa menyamai tampilan console modern, lengkap dengan efek partikel, anti aliasing, berikut rendering objek yang lebih detail dibandingkan game mobile biasa. Dengan ini, impian kita untuk menikmati game mobile dengan kualitas console seperti PS4 atau Xbox One sepertinya sudah semakin dekat.
Sekadar informasi bagi kamu yang sebelumnya belum pernah mendengar Vulkan, ini merupakan inovasi infrastruktur pemrograman terbaru dari Google yang ditujukan untuk memaksimalkan kinerja Android, terutama dalam hal pemrosesan grafis. Singkatnya, API yang digarap oleh kreator OpenGL, Khronos Group, ke depannya akan menjadi tulang punggung dari perangkat Android generasi M (Marshwallow) berikutnya. Fungsi dari API ini sebetulnya adalah untuk membuka akses pemrograman aplikasi supaya developer bisa mengatur performa grafis yang mereka butuhkan langsung menuju GPU. Jadi dengan kata lain mereka bisa membuka potensi grafis mobile secara lebih fleksibel, sesuai dengan performa engine yang mereka pakai, entah itu Unity 5 maupun Unreal Engine. Sayangnya kemungkinan besar tidak semua Android keluaran lama bisa mendukung Vulkan. Untuk bisa menjalankan API ini di Android, setidaknya kamu memerlukan perangkat dengan GPU minimal Adreno 400, Nvidia Tegra K1, ARM Mali 800, atau PowerVR seri keenam. Butuh informasi lebih banyak seputar fungsi dan jenis GPU? Silakan cari tahu lewat artikel ini Apabila kamu berminat untuk membeli Galaxy S7, saya pikir kamu tidak perlu mencemaskan apakah perangkatmu sudah mendukung API Vulkan atau tidak. Yang jelas, kamu yang merasa perangkat kesayangan sudah cukup tangguh, saat ini hanya perlu menunggu kabar selanjutnya tentang Vulkan dari Google dan Khronos Group pada pertengahan tahun 2016. Sumber: Droidgamers, SlashGear The post API Vulkan Akan Membuat Kualitas Grafis Android Sanggup Menyamai PS4 atau Xbox One appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Review Adventures of Mana – Kisah Klasik dengan Wajah Modern Posted: 23 Feb 2016 03:30 AM PST Perkembangan game di platform mobile lama kelamaan menjadi semakin gencar saja. Dengan bertambah banyaknya judul-judul berkualitas yang diperuntukkan bagi gamer nonkasual seperti Chaos Ring III, Knights of Pen & Paper 2, dan Vainglory, seolah-olah menunjukkan bahwa melakukan aktivitas gaming di platform mobile pun dapat memberikan pengalaman bermain yang sama mengesankannya dengan bermain di console atau PC. Beberapa developer besar pun sudah mulai memperhitungkan platform mobile sebagai sarana gaming yang potensial. Tidak terkecuali Square Enix yang rajin melakukan porting judul-judul legendarisnya untuk mobile. Sebut saja Dragon Quest II, Final Fantasy IV, Final Fantasy VII, dan yang terbaru adalah Final Fantasy IX. Satu lagi judul berkualitas yang tidak boleh kamu lewatkan adalah remake dari Final Fantasy Adventure untuk Nintendo Game Boy yang kini hadir di Android dan iOS dengan nama Adventures of Mana. Pohon Suci, Tree of ManaKisah Adventures of Mana berpusat pada seorang gladiator dari Glaive bernama Sumo (kamu dapat mengganti nama sang protagonis). Nahas, pertarungan hidup dan mati yang tak ada habisnya harus dijalani oleh Sumo beserta para gladiator lainnya hanya bertujuan untuk menjadi panggung hiburan untuk menyenangkan sang penguasa Glaive yang kejam, Dark Lord. Namun takdir Sumo berubah seketika saat temannya sesama gladiator akhirnya tumbang dan sekarat. Ia menitipkan suatu misi penting di sela-sela nafas terakhirnya. Bahwa ada sebuah pohon sakti di gunung Illusia bernama Tree of Mana yang konon akan memberikan kekuatan mahadasyat bagi mereka yang menyentuhnya. Kabar terburuknya sang Dark Lord pun juga tertarik meraih kekuatan tersebut untuk memperluas kekejamannya. Sumo pun diperingatkan untuk bertindak cepat dan mencari ksatria yang bertugas menjaga Tree of Mana. Berpegang pada amanat terakhir seorang sahabat, Sumo memutuskan untuk melarikan diri dan mencari upaya mencegah rencana Dark Lord agar tidak menjadi kenyataan. Jadul, Siapa Takut?Adventures of Mana mungkin bisa dibilang mirip dengan The Legend of Zelda untuk NES. Keduanya mengusung genre action-adventure dengan tampilan sudut pandang dari atas, menyelipkan unsur puzzle, dan juga membagi dunianya kedalam area yang terkotak-kotak. Terkait dengan statusnya sebagai sebuah remake, saya merasakan sekali elemen-elemen dari game klasik di dalamnya. Mungkin hal ini bisa menjadi suatu kelebihan atau sekaligus kekurangan tergantung preferensi masing-masing. Segala hal yang memanjakan gamer generasi ini tidak akan kamu temukan. Misalkan hal-hal standar seperti keterangan objektif, penanda lokasi yang harus dituju, atau fitur teleportasi. Jika kamu tidak bisa bermain tanpa fitur-fitur tersebut, lebih baik berhenti membaca sampai di sini saja. Tapi jika kamu tertarik mencoba atau malah pernah memainkan versi orisinalnya, tidak perlu cemas karena Adventures of Mana terlihat masih mengacu pada gameplay sejatinya. Kembali lagi mungkin saja ini bisa dilihat sebagai game yang malas dipoles dengan fitur baru, walaupun saya sendiri menilai hal ini adalah sebuah daya tarik. Perpaduan The Legend of Zelda dan Final FantasyPetualangan Sumo menghalangi rencana Dark Lord tentunya tidak akan mudah, ratusan musuh sudah siap menantangmu. Untungnya untuk mengalahkan penghalang, karaktermu akan didukung dengan beragam senjata, sihir, dan item. Uniknya lagi senjata yang kamu pakai tidak hanya berfungsi untuk menyerang, tapi juga untuk melewati berbagai rintangan. Di sini saya semakin melihat unsur dari game Zelda. Contohnya senjata kapak dan sabit rantai membantumu memotong pohon atau tanaman penghalang, gada berantai (flail) akan menarikmu menyebrangi jurang, dan gada berguna untuk meruntuhkan tembok rahasia. Sedangkan untuk sihir, kamu dapat menggunakan elemen api, es, dan petir untuk menyerang musuh dan juga membuka jalan rahasia. Disertakan juga sihir penyembuh dan sihir pendukung pertarungan yang bisa menidurkan atau menyegel kemampuan sihir musuh. Tentunya jurus-jurus tersebut dapat dipakai dengan mengonsumsi MP. Tak hanya itu, ada juga bar Limit yang ketika sudah terisi penuh akan mengizinkanmu untuk melancarkan serangan kuat, serangan ini akan berbeda tergantung dengan senjata yang kamu pasang. Sebagai remake dari salah satu iterasi Final Fantasy, tidak mengherankan jika kamu akan menemukan berbagai referensi dari seri RPG tersebut. Ketika berhasil naik level, kamu akan dihadapkan dengan empat pilihan untuk mengembangkan kekuatan Sumo. Pilihan ini dilambangkan dengan kelas tradisional dari Final Fantasy yaitu:
Meningkatkan damage serangan fisik.
Meningkatkan HP dan pertahanan.
Meningkatkan damage serangan sihir dan MP.
Mempercepat waktu pengisian meteran Limit. Tidak hanya itu kamu akan dihadapkan dengan macam-macam bos ikonik, karakter-karakter yang memakai atribut familier, serta kesempatan untuk menunggangi Chocobo! Kalau kamu cukup jeli, kamu juga pasti akan menyadari kalau warna kotak teks, kotak menu, dan efek suara ketika melakukan seleksi benar-benar khas Final Fantasy sekali. Kontrol, Antarmuka, dan FiturSudah menjadi stigma tersendiri bahwa belum banyak game yang berhasil memberikan kenyamanan bermain di layar sentuh, apalagi jika game tersebut dimainkan dengan menggunakan tombol virtual. Pada layar utama Adventures of Mana disediakan joystick virtual dinamis yang akan terus bergerak mengikuti posisi ibu jari sehingga kamu dapat mengeksekusi gerakan karakter dalam delapan arah dengan leluasa. Pada bagian kanan bawah terdapat dua tombol virtual. Tombol bawah untuk menyerang, tombol atas untuk menggunakan sihir atau item. Sedangkan di kanan atas, disertakan juga tiga slot pintas (shortcut) untuk mempermudah penggantian senjata atau bisa juga berfungsi sebagai tombol tambahan untuk sihir atau item lainnya. Tidak lupa di bagian kiri atas disematkan peta mini yang dapat diperbesar ketika kamu sentuh untuk mengecek tujuan atau sekadar menandai lokasi penting. Implementasi antarmuka yang diterapkan berwujud lingkaran yang simpel dan elegan. Kamu dapat melakukan equip senjata, sihir, armor, item dengan efisien. Sistem menu lingkaran ini juga muncul ketika kamu memilih senjata atau item yang hendak dibeli. Beragam fitur modern tidak lupa disematkan untuk menunjang kenyamanan bermain. Pastikan kamu selalu melakukan Quick Save jika harus berpindah ke aplikasi lain ketika sedang asyik bermain, lalu jangan lupa juga untuk mengamankan progresmu di server Square Enix lewat fitur Cloud Save. Ada juga sistem achievement yang bisa kamu lengkapi, tersedia untuk Android maupun iOS. Hal terakhir yang akan saya bahas bersifat opsional, tapi merupakan fitur yang tidak disangka-sangka. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya bahwa Adventures of Mana memiliki skema kontrol yang baik walaupun mengadopsi tombol-tombol virtual, tapi tentu saja pengalaman gaming nonkasual terkadang belum terasa maksimal jika belum menekan tombol fisik. Well, bergembiralah karena Adventures of Mana memiliki dukungan langsung dengan bluetooth controller! Saya tidak tahu apakah dukungan ini juga hadir di iOS atau tidak, karena saya memainkan Adventures of Mana di platform Android. Tapi saya cukup terkejut ketika tak sengaja membaca komentar di Google Play yang mengutarakan kalau ternyata game ini dapat dimainkan menggunakan controller Moga (merk yang cukup terkenal untuk bluetooth controller). Dukungan ini pun sangat maksimal. Kamu tak perlu repot-repot memetakan tombol-tombol tersebut secara manual. Ketika saya menghubungkan smartphone saya dengan Ipega PG 9021, secara otomatis langsung terlihat tambahan keterangan mengenai tombol-tombol apa yang harus ditekan pada controller tersebut untuk menggantikan fungsi touch atau tombol virtual sepenuhnya. Fitur ini mengizinkan kamu untuk dapat bermain tanpa harus menutupi layar sama sekali dengan tombol-tombol fisik yang pastinya membuat pengalaman bermain menjadi lebih nyaman dan akurat! Evolusi Grafis dan Musik yang ManisGrafis yang diusung oleh Adventures of Mana sangat memanjakan mata. Game ini hadir dengan penuh warna dan karakter-karakter imut yang berukuran cebol namun tetap berkharisma. Desain monster dan lingkungan pun cukup mendetil, luar biasa sekali kalau mengingat karakter-karakter ini sebelumnya hanya berwujud piksel dengan format warna hitam putih. Komposisi musik pun juga masih mengacu pada aransemen orisinalnya. Drastis sekali rasanya jika mendengar musik pada Final Fantasy Adventure yang masih 8-bit seperti kebanyakan game di zaman itu, sekarang menjadi bergaya orkestra dan meriah. Nuansa klasik yang dimodernisasi pasti akan membuatmu betah berlama-lama dalam petualangan mobile ini. KesimpulanSquare Enix berhasil menghidupkan kembali judul klasiknya dengan sangat baik. Perubahan yang diimplementasikan sama sekali tidak mengurangi elemen-elemen penting dari karya orisinalnya, tapi malah menjadikan Final Fantasy Adventure cocok untuk dimainkan di era serba canggih ini dengan selubung bernama Adventures of Mana. Cukup menantang memang untuk kembali lagi ke esensi game klasik yang terkenal dengan penyajian yang sederhana tapi menyimpan gameplay yang kompleks di dalamnya. Kamu dituntut untuk mengingat dan mengerti sendiri langkah apa yang selanjutnya harus kamu ambil, mencari petunjuk yang tersirat dalam perbincangan dengan NPC adalah suatu keharusan, dan kamu harus rela berkali-kali tersasar ketika mencoba menemukan Chocobo milikmu yang tertinggal. Belum lagi teka-teki yang disematkan ternyata masih sama susahnya dengan versi orisinal. Menurut saya Adventures of Mana sebenarnya dapat sedikit mempermudah para gamer dengan menyertakan beberapa fitur-fitur tambahan. Hal yang minor namun sesungguhnya dapat sangat berguna jika suatu saat ditambahkan pada update mendatang. Sebut saja seperti penambahan kapasitas item (kamu hanya diizinkan membawa enam belas item), tampilan informasi nyawa musuh, dan yang terpenting adalah ditambahkannya keterangan di peta yang membedakan posisimu ketika di bawah tanah, atau di atas gunung, untuk mencegah kehilangan arah. Akhir kata Adventures of Mana sangat layak masuk dalam deretan koleksi game mobile milikmu walaupun harganya terbilang tidak murah. Namun efek nostalgia yang diberikan, pengalaman klasik dengan polesan modern, dan dukungan controller tambahan yang baik menurut saya menjadi sebuah bargaining point yang cukup menggiurkan.
The post Review Adventures of Mana – Kisah Klasik dengan Wajah Modern appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Tawarkan Keamanan Data, Aplikasi Chatting Lokal liteBIG Pede Bersaing dengan WhatsApp Posted: 23 Feb 2016 03:18 AM PST Kalau saya bertanya kepada seorang teman, aplikasi berkirim pesan apa yang ada di smartphone mereka, jawabannya pasti tidak jauh dari WhatsApp, LINE, dan BBM—atau iMessage jika teman saya menggunakan perangkat iOS. Alasannya sederhana, karena kebanyakan dari mereka memang hanya tahu aplikasi-aplikasi messenger populer buatan luar negeri tersebut. Sangat disayangkan, karena di toko aplikasi mobile, khususnya Android, sudah ada beberapa aplikasi berkirim pesan karya anak bangsa. Belum lama ini, Tech in Asia menemukan aplikasi berkirim pesan buatan lokal. Namanya adalah liteBIG Messenger. Aplikasi ini sudah tersedia di Google Play sejak bulan Agustus 2014, dan telah diunduh sebanyak 200.000 kali. Menurut CEO dan Founder liteBIG, M. Tesar Sandikapura, jumlah pengguna aktif aplikasi buatan timnya sekitar 10 persen dari jumlah unduhan tersebut. Masih kecil memang. Namun, mengingat liteBIG belum secara resmi memperkenalkan aplikasi ini ke masyarakat, jumlah pengguna aktif tersebut tergolong langkah awal yang membanggakan. Tesar sendiri mengatakan kalau acara grand launching liteBIG akan diadakan dalam waktu dekat di tiga kota besar Indonesia, dengan tujuan aplikasi ini bisa diketahui keberadaannya oleh khalayak yang lebih luas. Dirancang untuk melindungi data penggunaTesar mengatakan, alasan utama timnya membuat liteBIG, yang ia sebutkan sebagai gabungan antara aplikasi berkirim pesan dengan media sosial, adalah karena ingin menjaga “kedaulatan data” dari bangsa Indonesia. Menurutnya, dengan membuat aplikasi berkirim pesan ini, pihaknya bisa menjamin agar data-data pribadi dapat terjaga dengan baik dan tidak mudah dimanfaatkan oleh pihak-pihak asing untuk kepentingan pribadi mereka. Menurutnya, sudah sepatutnya masyarakat menggunakan produk buatan lokal. "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar, tapi sepertinya saat ini masih hanya bisa menjadi target pasar dari banyak aplikasi asing, terutama aplikasi media sosial. Tanpa kita sadari, semua rahasia bangsa ini dapat mudah dimanfaatkan oleh bangsa lain, dan ujung-ujungnya bangsa ini juga yang akan dirugikan, karena mereka sudah lebih siap dibanding kita. Sementara di era informasi seperti sekarang ini, bangsa yang akan menang adalah bangsa yang bisa menguasai banyak informasi," jelasnya. Karena itu, saat mengembangkan liteBIG, tantangan terbesar yang dihadapi timnya adalah dari sisi teknologi. Tidak hanya ia harus menjaga proses pengiriman pesan yang mulus tanpa jeda atau delay, tetapi juga sisi keamanan data. Tesar, yang memiliki pengalaman bekerja di dunia telco, mencoba mengadopsi prinsip kerja mereka. Salah satunya adalah membagi semua load traffic aplikasi ke dalam beberapa sistem, seperti database (engine penyimpanan data), middleware (engine perantara sebagai penghubung antar sistem), dan data protocol (proses pengiriman data). Kebanyakan teknologi tersebut dikembangkan sendiri oleh timnya, sehingga liteBIG tidak bergantung dengan vendor pihak ketiga. "Dari sisi security, kami cukup concern dengan hal ini, walaupun sekarang masih terus kami sempurnakan. Yang pasti, kami lakukan aspek security di semua layer, mulai dari device (perangkat pengguna), data protocol, middleware, hingga database. Semua kami lakukan enkripsi, sehingga user akan merasa datanya aman dan terjaga dengan baik," jelas Tesar. Serupa, tapi tak samaLalu, selain teknologi "racikan" sendiri dan jaminan keamanan data pengguna, fitur apa lagi yang ditawarkan oleh liteBIG untuk penggunannya? Tesar mengatakan, fitur-fitur dasar aplikasinya hampir sama dengan aplikasi berkirim pesan populer lainnya. Misalnya, fitur autosync yang akan mencari teman yang sudah menggunakan liteBIG, sehingga pengguna tidak perlu menambahkannya secara manual—walaupun fitur menambah teman berdasarkan nama pengguna atau e-mail tetap ada. "Dalam waktu dekat, kami juga akan menyediakan fitur mencari teman berdasarkan jarak terdekat," ujar Tesar. Namun, liteBIG punya satu fitur unggulan, yaitu pengguna dapat mengedit atau menghapus pesan yang sudah terkirim. Selain itu, liteBIG dapat digunakan untuk mengirim file apa saja. Sedangkan untuk group chat, pengguna dapat membuat grup dengan anggota hingga 1.000 orang. Sebagai perbandingan, batas maksimal group chat di WhatsApp adalah 256 orang, yang merupakan peningkatan dari sebelumnya yang hanya mampu menangani hingga 100 orang. Tesar mengklaim, proses pengiriman data bisa lebih cepat, ringan, dan menghemat pemakaian paket data internet. Ini bisa dicapai karena adanya kompresi khusus saat proses pertukaran data. Monetisasi dari klien korporasi |
Gaet Mantan Petinggi Tokobagus, Jualo Optimis Menangkan Persaingan Marketplace Dalam Negeri Posted: 23 Feb 2016 02:33 AM PST (Update 22.18: Kami memperbarui informasi terkait kompetitor Jualo dan sejumlah data yang dimiliki.) Kabar bergabungnya mantan petinggi Tokobagus—kini OLX Indonesia, Remco Lupker ke marketplace Jualo telah menjadi perbincangan hangat selama beberapa waktu belakangan. Langkah ini dianggap sebagai salah satu strategi dari Jualo setelah mendapat investasi dari NSI Ventures. Hari ini (23/2), Remco mengungkapkan alasan kepindahannya ke Jualo, setelah delapan tahun membangun Tokobagus bersama Arnold Sebastian Egg. "Saya melihat Jualo memiliki visi yang seharusnya dilakukan startup lainnya, yakni mendapat keuntungan dari potensi bisnis di ranah internet. Kini kebanyakan e-commerce cenderung membakar uang untuk marketing dan lupa untuk mencari keuntungan," kata Remco. Selain itu, Jualo juga menurutnya sangat efisien dalam penggunaan dana, memilki tim yang kuat, dan fitur inovatif yang masih dapat dikembangkan. Dasar inilah yang membuat ia tertantang untuk kembali membangun produk yang dibutuhkan pasar melalui Jualo, sehingga startup tersebut siap untuk bersaing di kompetisi e-commerce. Melatih talenta lokalTugas Remco di Jualo bukan hanya sekadar mengembangkan produk, tetapi juga untuk memberi pelatihan kepada talenta lokal. Chaim Fetter, CEO dan Founder Jualo, mengatakan bahwa menemukan talenta lokal dengan skillset yang dibutuhkan Jualo bukanlah hal yang mudah. Chaim optimis, Remco dapat mencurahkan keahlian yang ia miliki agar memberi dampak positif di keseluruhan perusahaan, termasuk memberi pelatihan cepat kepada talenta-talenta lokal tadi, sembari mengembangkan produk di Jualo. Jualo kini telah memiliki 15 orang di dalamnya. Chaim mengatakan, hingga akhir 2016, Jualo menargetkan tim efektif dengan total 25 orang. Tim yang akan bertambah, menurut Chaim, adalah development dan marketing. Ambisi lain yang ingin dicapai Jualo adalah menjadi marketplace nomor satu di dalam negeri. Untuk mewujudkan ini, Chaim mengatakan bahwa Jualo akan fokus berekspansi di kota-kota besar seperti Bali dan Lombok. Chaim mengklaim bahwa Jualo kini sudah memiliki sekitar 500.000 seller, lebih dari dua juta pengguna terdaftar, dan lebih dari "Kategori favorit di Jualo adalah fashion dan pengunjung tertinggi datang dari kaum wanita. Karenanya, Jualo akan lebih meningkatkan fokus pada poin itu," ucap Chaim. Dengan strategi-strategi tersebut, Chaim optimis dapat mengalahkan para kompetitor, seperti OLX Indonesia, Startup Indonesia butuh talenta lokal berpengalamanDi luar pengalamannya mengembangkan berbagai startup teknologi di Indonesia, Remco mengatakan bahwa ia kagum dengan banyaknya pelaku startup lokal yang mampu bertahan dan terus mendulang keuntungan. Menurutnya, pelaku startup yang telah berhasil mencapai titik tersebut adalah Kaskus, KapanLagi, dan GO-JEK. Ia mengatakan bahwa salah satu kunci kesuksesan startup dapat bertahan adalah dengan memberdayakan talenta lokal di dalam bisnisnya. "Salah satu kendala utama adalah kurangnya talenta lokal yang berpengalaman dalam bisnis online, padahal potensi Indonesia sangat besar. Dan sangat disayangkan bila pelaku bisnis online beranggapan bahwa hanya talenta dari luar Indonesia yang bisa membawa startup menguntungkan," ujarnya. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Gaet Mantan Petinggi Tokobagus, Jualo Optimis Menangkan Persaingan Marketplace Dalam Negeri appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] 10 Game Balap Motor Terbaik Untuk Android dan iOS Posted: 23 Feb 2016 02:20 AM PST Berbeda dengan game balap mobil, mencari game bertema motor yang bagus untuk smartphone bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Hal ini kemungkinan terjadi karena tema game motor bukanlah sesuatu yang cukup populer dimainkan, sehingga tidak banyak permintaan pemain untuk keberadaan game balap motor di platform mobile. Meskipun demikian, bukan berarti kami tidak bisa mencari game bertema motor paling apik yang ada di luar sana. Meskipun beberapa di antara judul di bawah ini tergolong tua, tapi urusan kualitas, saya berani jamin beberapa game motor berikut tak akan mengecewakan para pemainnya. Jadi tanpa perlu berpikir panjang, mari kita mulai saja daftar ini dengan menggeber suar gas motor sekencang mungkin! Brem … brem … brem! Ducati ChallengeDucati Challenge bisa dibilang terlihat sedikit ‘tua’ karena memang ini adalah game balap motor yang dirilis pada tahun 2012. Meskipun demikian, Ducati Challenge bukanlah game yang jelek untuk dimainkan. Untuk mendekati sensasi balap ala MotoGP. Ducati Challenge mempunyai mode championship, quick challenge, dan mode extra yang kamu bisa gunakan untuk melihat berbagai foto dan juga achievement yang telah kamu dapatkan. Karena Ducati Challenge adalah game resmi keluaran Ducati maka jangan heran bila setiap motor yang ada di sini adalah produk dari pabrikan motor tersebut saja. Saya sendiri sama sekali tidak keberatan karena selain keren, motor-motor ini juga adalah motor asli yang mana selama ini hanya saya lihat lewat gambarnya saja di internet.
SBK15 Official Mobile GameIngin mencari serial game balap motor paling bagus yang ada di mobile? Jika terbaik adalah kategori utama yang kamu cari, maka SBK15 Official Mobile Game merupakan game yang harus kamu miliki saat ini juga. Bagian pertama yang menjadikan SBK15 diperhitungkan adalah kualitas grafisnya yang memang sangat bagus. Kedua, para pembalap yang ada di dalam game ini semuanya pembalap asli yang mengikuti kejuaraan dunia Superbike. Bagian terbaiknya lagi, kamu dapat mencoba game ini secara gratis sebelum membayar Rp60.000 untuk menikmati mode championship secara penuh, berikut pilihan mode quick race, dan challenge dengan lebih dari 13 trek asli dan 27 pengemudi. Bermain game motor tak pernah selengkap ini di mobile.
Traffic RiderTraffic Rider merupakan game bertema motor yang kemunculannya tak boleh kamu lewatkan di awal tahun 2016. Apa yang membuat presentasi Traffic Rider terlihat begitu menarik adalah penyajian kamera first person yang membuat pemain seolah-olah berada di balik kemudi motor. Di sini tugas kamu adalah memutar gas motor sekencang mungkin melewati arus kendaraan mobil hingga selamat mencapai garis finis. Pengalaman mengemudikan motor yang lumayan realistik tadi, kemudian dikemas dengan berbagai pilihan motor yang sangat bervariasi, mulai dari moge Harley Davidson, matic, bahkan hingga motor Ducati yang mewah, semua bisa kamu coba di sini. Intinya jika kamu adalah penggemar otomotif yang ingin gila-gilaan di jalan raya, maka Traffic Rider bisa menjadi pelampiasan kamu tanpa harus berurusan dengan polisi, kecelakaan lalu lintas, dan hal lain dari dunia nyata.
Super Nitro ChimpOke, dari tadi kita menemukan game motor dengan tema balapan yang sangat serius. Sekarang bagaimana jika kita mencoba game balap motor namun dengan elemen vehicular combat yang brutal, seru, sekaligus menantang. Kedengarannya seperti versi balap motor dari Mario Kart bukan? Kurang lebih itulah pengalaman yang bisa kamu temukan dalam Super Nitro Chimp. Game balap motor buatan Built Games LLC ini tak hanya mengusung karakter hewan yang lucu saja, tapi juga ragam power-up yang membuat permainan Super Nitro Chump begitu kompetitif, apalagi saat dimainkan bersama AI dari perilaku teman-temanmu. Selain itu kamu juga bisa menikmati serunya balap liar dalam game ini secara offline. Jadi kamu tak perlu memikirkan seberapa kuat koneksi internetmu berjalan di saat ingin menikmati Super Nitro Chump ketika sedang dalam perjalanan.
Raceline CCDeveloper Rebelion yang dikenal lewat game console semacam Sniper Elite dan Alien vs Predator, tahun ini mencoba peruntungan mereka di platform mobile lewat sebuah game balap motor yang simpel namun seru untuk dimainkan berjudul Raceline CC. Berbeda dengan game balap lainnya, Raceline CC menghadirkan aksi kebut-kebutan motor melalui sudut pandang orang pertama yang dipadu dengan skema kontrol sederhana layaknya sebuah game drag race. Kunci untuk menjadi nomor satu di sini bukan sekedar aksi memindahkan gigi persneling motor belaka, tapi kamu juga harus memanfaatkan momentum kecepatan yang pas supaya bisa menyalip lawan di jalanan.
Trials FrontiersDi tengah maraknya game mobile dengan skema permainan yang meniru Trials, kemunculan Trials Frontier seolah menjadi jawaban Ubisoft untuk melibas persaingan game motor ini lewat spin-off Trials yang sebenarnya. Dalam Trials Frontier kamu akan berjuang melintasi berbagai jalur rintangan menggunakan motor trail rongsokan yang kamu miliki. Sesuai tema frontier yang diusungnya, game ini membawamu bertualang dalam lingkungan antah berantah yang membahayakan. Dengan gameplay yang cukup solid, fitur multiplayer, berikut presentasi grafis yang terlihat bagus, Trials Frontier merupakan rekomendasi apik yang harus kamu mainkan di daftar ini. Apalagi jika kamu pernah bermain serial game Trials sebelumnya. Review Trials Frontier – Realistis, Responsif, Agresif
Joe Danger InfinitySama halnya dengan Joe Danger versi console, di sini kamu akan memerankan seorang stuntman yang harus melalui berbagai rintangan demi mencapai garis finis. Meski sedikit mirip dengan Trials Frontier, namun di sini kamu juga diminta mengoleksi koin dan objek lainnya dengan cara melakukan tap di layar. Hal ini membuat permainan Joe Danger Infinity terasa lebih aktif dan bahkan terkadang "rusuh" karena kamu harus membagi fokusmu dengan melakukan berbagai hal sekaligus. Selain gameplay, bagian lainnya yang bakal membuat kamu betah berlama-lama adalah kualitas grafisnya yang sangat baik. Dengan tampilan visual yang lebih ceria dan berwarna, .Review Joe Danger Infinity – Sekuel yang Wajib Kamu Punya
Motocross MeltdownDari daftar ini Motocross Meltdown mungkin adalah game yang paling unik karena cara bermainnya yang mirip dengan game rhythm. Di sini tugasmu adalah berfokus pada lingkaran yang berada di tengah layar permainan? Nantinya lingkaran tersebut akan bergerak ke arah kanan dan begitu lingkaran tersebut sampai ke pedal maka kamu harus tap layar. Aspek grafis dalam Motocross Meltdown sendiri juga tergolong cukup istimewa karena sepanjang game kamu akan melihat aksi pengendara motor yang ditampilkan bak sebuah balapan di layar televisi. Unik, keren, dan sangat bagus.
Bike BaronDalam Bike Baron kamu akan menjadi seorang penantang maut yang siap menjajal trek paling berbahaya dan tidak masuk akal yang pernah ada. Tugas kamu adalah mencapai garis finis dengan selamat dan dalam waktu tercepat juga tentunya. Konsepnya mirip dengan Trial Frontiers atau Joe Danger Infinity namun jauh lebih ekstrem, ditambah lagi dengan fitur editor yang membuatnya begitu menarik untuk dimainkan berulang-ulang. Sampai sekarang Bike Baron mempunyai 660.000 level buatan pemain yang bisa kamu mainkan dan juga 145 level buatan sang developer. Jika kamu memainkan 100 level sehari maka kamu butuh 18 tahun untuk menamatkannya. Ya, 18 tahun.
PsebayMeskipun judulnya terdengar tidak menarik, namun jangan biarkan hal tersebut mengurangi tekadmu untuk mencoba game motor yang satu ini karena saya jamin kamu tak akan kecewa begitu mencoba Psebay. Permainan Psebay sendiri cukup mirip dengan aksi tiruan game Trials yang banyak sekali dapat kita jumpai di Google Play Store. Untuk membuatnya berbeda, developer Eugeny Butakov memilih pendekatan visual yang unik dengan bayangan dan atmosfer yang terasa spesial. Pernah membayangkan LIMBO bertemu dengan Trials Frontier? Well, kira-kira seperti itulah pengalaman bermain Psebay. Bagian terbaiknya lagi, di sini kamu juga disuguhi alunan musik yang sangat menenangkan serta bentuk rintangan level yang sama sekali tidak masuk akal. Jika kamu menginginkan sesuatu yang berbeda, maka Psebay menjadi suguhan paling unik yang bisa kamu temukan di daftar ini.
The post [Update] 10 Game Balap Motor Terbaik Untuk Android dan iOS appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[REVIEW] Aplikasi Listeno, Menikmati Buku Tanpa Harus Membacanya Posted: 22 Feb 2016 11:35 PM PST Membaca buku, merupakan sebuah kegiatan yang menyenangkan serta bisa menambah pengetahuan. Namun terkadang di tengah kesibukan kita akan berbagai aktivitas, sama sekali tidak ada waktu yang tersedia untuk duduk sejenak dan membaca buku. Afit Husni, seorang blogger asal Jogja, mempunyai solusi untuk masalah tersebut. Di pertengahan tahun 2015 yang lalu, berawal dari sebuah obrolan makan siang dengan seorang internet marketer bernama Irwan Kartadipura, mereka pun memutuskan untuk membuat sebuah platform audiobook. Konsepnya adalah mengubah buku-buku fisik menjadi sebuah rekaman suara dan mengumpulkannya dalam sebuah aplikasi mobile bernama Listeno. Aplikasi yang kaya akan fiturBegitu membuka aplikasi Listeno, kamu akan langsung melihat pilihan buku yang terbagi menjadi beberapa kategori, yaitu Populer, Terbaru, Rekomendasi, Top Gratis, dan Top Berbayar. Jika kamu memilih salah satu buku, kamu akan masuk ke halaman selanjutnya yang berisi ringkasan buku, penilaian pengguna lain akan rekaman suara dari buku tersebut, serta pilihan untuk memutar rekaman suara. Di halaman yang sama, kamu juga bisa mendapatkan rekomendasi buku lain yang sejenis. Baca juga: 5 Buku Entrepreneurship Pilihan Tech in Asia Indonesia di Tahun 2015 Selain halaman utama yang berisi kumpulan seluruh audiobook, Listeno juga menyediakan halaman Perpustakaan yang hanya berisi audiobook yang sedang atau telah kamu dengarkan. Saat mendengarkan audiobook, kamu juga bisa menyisipkan Bookmark, dan memutarnya kembali dengan membuka halaman Bookmark. Untuk mencegah pengguna di bawah umur untuk mendengarkan audiobook yang hanya boleh didengarkan oleh pengguna dewasa, Listeno menyediakan pilihan Mode Anak pada tampilan Menu. Jika kita mengaktifkan pilihan tersebut, buku-buku yang tidak sesuai untuk anak-anak akan hilang dari halaman utama. Sayangnya, fitur Mode Anak ini sangat mudah untuk digunakan bahkan oleh anak-anak sendiri, sehingga besar kemungkinan anak-anak bisa tetap mendengarkan buku-buku untuk dewasa di aplikasi Listeno. Kualitas suara memanjakan telingaUntuk membuat rekaman suara dari sebuah buku, Listeno harus meminta izin terlebih dahulu kepada para penerbit buku tersebut. Sejauh ini sudah ada 100 buku yang tersedia di aplikasi Listeno, hasil kerja sama mereka dengan 10 penerbit buku asal Jakarta dan Jogja. “Kami menargetkan 500 buku untuk tahun ini,” ujar Afit. Ketika kami memeriksa koleksi buku yang ada di dalam Listeno, ternyata buku-buku yang tersedia cukup bagus. Terjemahan dari buku A Clash of Kings karya George R.R Martin, yang menjadi sumber cerita untuk serial TV terkenal Game of Thrones, sudah tersedia rekaman suaranya di Listeno. Bahkan buku tersebut menjadi salah satu buku dalam daftar Top Berbayar. Tak hanya buku terjemahan, Listeno juga telah menyediakan rekaman suara dari buku-buku populer karya penulis tanah air. Salah satu buku lokal yang cukup laris di Listeno adalah London Love Story karya Lisa TS. Buku ini merupakan sumber cerita dari sebuah film yang dirilis pada tanggal 4 Februari 2016 lalu, dengan judul yang sama. Ketika kami mencoba mendengarkan sebuah audiobook di Listeno, ternyata kualitas suaranya sangat baik. Pengisi suara yang dipilih Listeno membacakan buku tersebut dengan nada yang naik dan turun, menyesuaikan dengan cerita di dalam buku. Listeno bahkan menyisipkan efek-efek suara yang menambah keseruan ketika kita mendengarkannya. Sejauh ini sudah ada 10.000 pengguna yang terdaftar di Listeno, dengan 3.500 di antaranya merupakan pengguna aktif. Fokus untuk bahasa IndonesiaSebagian besar audiobook yang disediakan Listeno bisa dinikmati secara gratis. Namun untuk buku-buku tertentu, Listeno mengharuskan pengguna untuk membayar sejumlah uang. Listeno menyediakan empat metode pembayaran, yaitu dengan kartu debit atau kredit, pulsa telepon, Listeno kredit, atau dengan kode voucer. Untuk tiga metode pertama, Listeno baru akan merilisnya pada bulan Maret 2016. Sedangkan untuk pilihan kode voucer, pengguna harus mentransfer uang terlebih dahulu ke rekening milik Listeno, sesuai dengan harga yang tertera di aplikasi mereka. Setelah melakukan konfirmasi pembayaran, Listeno akan memberikan sebuah kode voucer yang bisa dimasukkan oleh pengguna ke dalam aplikasi Listeno, untuk kemudian menikmati audiobook yang mereka inginkan. Untuk saat ini, aplikasi Listeno baru tersedia untuk platform Android. “Kami sedang merencanakan untuk membuat aplikasi Listeno untuk platform iOS. Setelah itu baru kami akan buat untuk platform Windows 10,” ujar Afit. Ketika ditanya apakah Listeno akan membuat audiobook untuk buku berbahasa asing di kemudian hari, Afit pun menggeleng. Menurutnya, untuk saat ini Listeno masih fokus untuk membuat audiobook untuk buku berbahasa Indonesia. Untuk pasar dalam negeri, sepertinya Listeno tidak mempunyai pesaing. Namun untuk pasar internasional, Amazon sudah membuat aplikasi serupa dengan nama Audible. Saat ini, Audible bahkan sudah mempunyai dua skema pembayaran, yaitu pembayaran untuk satu buku, dan pembayaran untuk berlangganan secara bulanan. Sayangnya, Audible belum mempunyai koleksi buku berbahasa Indonesia. Plus
Minus
(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar N) The post [REVIEW] Aplikasi Listeno, Menikmati Buku Tanpa Harus Membacanya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Dual Gear Ingin Hidupkan Kembali Game Turn-Based Bertema Mecha lewat Crowdfunding Posted: 22 Feb 2016 11:32 PM PST Terinspirasi berbagai game turn-based bertema Mecha klasik dari Jepang, seperti seri Front Mission dan Vanguard Bandits, developer dari Thailand bernama Orbital Speed membuat sebuah game bertema sama yang berjudul Dual Gear. Untuk merealisasikan Dual Gear hingga selesai dan merilisnya di PC, Mac, PS4, serta Xbox One, mereka pun menggalang dana melalui situs Indiegogo. Dual Gear berlatar tahun 2064 di mana teknologi luar angkasa sudah sangat maju dan negara-negara adikuasa membuat banyak satelit buatan di sebuah orbit bernama Gaia Belt. Fungsi satelit-satelit itu sendiri adalah untuk mengambil energi dari pembangkit listrik yang ada di bulan. Namun, sebuah serangan teroris menghancurkan Gaia Belt dan satelit-satelit yang jatuh ke muka Bumi mengakibatkan kehancuran besar. Dari insiden tersebut, dibuatlah sebuah peralatan perang bernama Dual Gear. Menggabungkan Turn Based dan ActionGameplay dari Dual Gear menggabungkan elemen turn-based dan action dalam sebuah paket. Layaknya sebuah game turn-based, permainan dijalankan berdasarkan urutan giliran. Saat giliranmu tiba, maka elemen action pun hadir. Kamu bisa berpindah tempat, menembak musuh, menghindar, dan melakukan berbagai gerakan lainnya sebanyak poin aksi yang dimiliki. Ketika poin tersebut habis, maka giliranmu pun berakhir. Ketika giliranmu masih berjalan dan robotmu berhenti bergerak, maka kamu bisa menyusun strategi dan merencanakan langkah, serangan, atau skill yang akan dijalankan. Terdapat dua jenis poin yang memengaruhi aksi dan pergerakanmu, yaitu Generator Point (GP) dan Action Point (AP). GP digunakan untuk segala aktivitas dari berpindah tempat, dash, boost, hingga menyerang dan menggunakan skill. AP sendiri lebih digunakan ketika mengaktifkan skill. Seperti game turn based pada umumnya, ada elemen persentase akurasi yang dipengaruhi oleh pemilihan senjata dan kemampuan pilot. Skill yang digunakan juga bisa memengaruhi akurasi, besarnya kekuatan serangan, dan efek-efek lainnya.
Bongkar Pasang Robot dengan Berbagai Variasi BagianHal yang paling menarik dari game bertema Mecha adalah membongkar pasang bagian-bagian robot dan senjata. Pemasangan senjata di Dual Gear sangat mirip dengan yang ada di seri Front Mission, dengan lokasi penempatan senjata berjumlah 5, yaitu 2 di lengan, 2 di bahu, dan 1 backpack. Tak seperti Front Mission yang menggunakan bagian robot sebagai sumber skill, di Dual Gear skill berasal dari senjata. Kurang lebih gameplay yang mereka jelaskan tidak jauh dari apa yang ada di game turn-based bertema Mecha lainnya, dengan berbagai pengembangan tentunya. Beberapa pengembangan yang paling menonjol adalah adanya Carrier System, Pilot Recruitment System, dan Tactical Negotiation System. Desain robot yang disajikan di Dual Gear menurut saya sangat menarik, dengan bentuk robot yang relatif langsing dari depan namun lebar dari samping. Untuk sebuah game turn-based, pergerakan robot yang diperlihatkan tampak tidak kaku dan lebih lincah dari standar game sejenis. Saat ini setidaknya tiga puluh jenis robot yang dijanjikan oleh developer dengan seratus bagian robot untuk kustomisasi. Game yang Menjanjikan namun Masih Butuh Banyak BantuanBeberapa developer dari Orbital Speed cukup berpengalaman dalam mengembangkan game di platform console dan PC. Seperti Project Leader Pongpat Pongsakorntorn yang pernah mengerjakan Deadly Premonition (PS3, Xbox 360, PC), AeternoBlade (3DS, PS Vita, PS4) dan Crazy Strike Bowling (PS3). Jika kamu ingin menghidupkan kembali game bertema Mecha dengan gameplay turn-based, maka kamu bisa mempertimbangkan untuk mendukung pendanaan Dual Gear di Indiegogo. Saat ini, dana yang telah terkumpul baru sekitar enam belas persen dari target sejumlah $60.000 (sekitar Rp804 juta). Game ini juga telah berhasil mendapatkan status Greenlit di Steam. Oleh karena itu, setiap dukungan akan sangat berarti bagi keberhasilan proyek ini. Untuk informasi lebih lanjut, kamu bisa melihat langsung di laman Indiegogo dari Dual Gear di bawah ini. Terdapat pula demo yang bisa kamu mainkan di sana. Indiegogo Link: Dual Gear Steam Greenlight: Dual Gear
The post Dual Gear Ingin Hidupkan Kembali Game Turn-Based Bertema Mecha lewat Crowdfunding appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bagaimana Pemanfaatan dan Tantangan Penerapan Teknologi untuk Dunia Pendidikan di Asia Pasifik? Posted: 22 Feb 2016 11:25 PM PST Microsoft melalui program Edutech baru-baru ini mengadakan sebuah survei tentang pemanfaatan teknologi di dunia pendidikan. Survei tersebut melibatkan hampir 200 pengajar dari 18 negara di Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Hasil survei tersebut sangat menarik. Pertama, 95 persen pengajar telah sadar akan manfaat teknologi dalam mengubah dan meningkatkan sistem pendidikan. Lalu apa saja contoh teknologi yang diterapkan di sekolah? Dari hasil survei tersebut ditemukan tiga penggunaan teknologi dalam pendidikan. Pertama, meningkatkan pengalaman belajar siswa. Salah satu contoh nyata adalah penggunaan komputer untuk menampilkan presentasi dalam bentuk gambar dan video. Sehingga proses belajar mengajar tidak hanya sebatas menggunakan buku. Kedua, para pengajar mangaku bahwa tugas mereka sebagai pengajar menjadi lebih mudah. Teknologi dapat mempermudah para pengajar mengelola tugas-tugas mereka, seperti jadwal mengajar dan juga penggunaan buku-buku elektronik (e-book). Ketiga, komunikasi dengan siswa menjadi lebih baik. Hal ini cukup menarik, apabila ada pengajar yang telah memanfaatkan aplikasi chatting untuk berkomunikasi dengan siswa mereka. Namun, bukan berarti pemanfaatan teknologi tersebut terlepas dari tantangan. Dari hasil survei tersebut ditemukan, tiga tantangan utama dari penerapan teknologi di dunia pendidikan. Pertama adalah masalah pelatihan penerapan teknologi di dunia pendidikan. Hal ini diungkapkan oleh 53 responden. Ya, penerapan teknologi di dunia pendidikan memang akan memakan waktu. Dari sisi pengajar dan siswa harus sama-sama paham cara menggunakan teknologi. Kedua, kendala biaya yang diungkapkan oleh 51 persen responden. Biaya yang diperlukan untuk pembelian perangkat dan internet memang tidak murah. Begitu juga biaya yang dikeluarkan untuk bisa menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia. Ketiga, integrasi teknologi dengan kurikulum sekolah. Tantangan ini diungkapkan oleh 46 responden. Untuk Indonesia sendiri hal ini akan menjadi tantangan besar. Mengingat kurikulum sekolah di tanah air baru mengalami pembaruan setiap tahun ajaran baru. Belum lagi pemahaman akan teknologi yang masih kurang. Bagaimanapun tantangan yang harus dilewati. Semua responden dari Asia Pasifik 100 persen setuju bahwa penerapan teknologi di dalam dunia pendidikan sangat penting. Karena teknologi sangat berperan dalam mengubah dan meningkatkan kualitas pendidikan. Kamu bisa melihat infografis dari hasil survei tersebut di sini. The post Bagaimana Pemanfaatan dan Tantangan Penerapan Teknologi untuk Dunia Pendidikan di Asia Pasifik? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Update] Juggernaut Wars – RPG Strategi dengan Kemasan Grafis 3D Menawan Posted: 22 Feb 2016 09:15 PM PST Update – 23 Februari 2016My.com menepati jadwal perilisan yang mereka sebutkan pada bulan Januari lalu dengan meluncurkan Juggernaut Wars secara cuma-cuma untuk iOS dan Android. Pastikan saja bahwa kamu memiliki paket data yang cukup bila memutuskan untuk memainkannya, karena game akan kembali mengunduh data tambahan sekitar 170 MB setelah aplikasi Juggernaut Wars terpasang pada perangkat kesayangan. Artikel Asli – 27 Januari 2016Penerbit game my.com mengumumkan judul terbaru untuk tahun 2016 yang merupakan penerus dari salah satu game mobile terlaris mereka, Juggernaut: Revenge of Sovering. Menariknya, kamu tidak akan disajikan dengan genre action RPG ala Infinity Blade lagi, melainkan dengan strategi tentang mengoleksi hero dan menaklukkan dungeon. Game yang diberi judul Juggernaut Wars tersebut akan mengajakmu membentuk kelompok hero dengan kekuatan unik masing-masing. Kamu dapat menyusun sebuah kelompok yang terdiri dari lima hero untuk mengalahkan monster-monster di beragam dungeon. Secara sekilas, gameplay yang diusung Juggernaut Wars tampak mirip dengan Raiders Quest maupun Brave Frontier yang pernah saya mainkan beberapa waktu lalu. Bedanya, Juggernaut Wars menghadirkan grafis 3D dengan animasi yang mengesankan saat para hero maupun monster saling beradu jurus. Setiap hero memiliki level yang dapat ditingkatkan untuk memperkuat ketangguhannya. Sistem leveling di sini tampaknya akan melibatkan grinding layaknya game sejenis. Kamu juga dapat menikmati beragam mode permainan seperti mode Story, Clan War, dan lain sebagainya. Juggernaut Wars saat ini telah soft launch di Rusia. My.com berencana untuk merilisnya secara global pada tanggal 4 Februari 2016 untuk iOS, dengan versi Android menyusul pada tanggal 18 Februari. Kamu dapat mengunduhnya secara cuma-cuma saat tersedia nanti. Apple App Store Link (Rusia): Juggernaut Wars, Gratis
The post [Update] Juggernaut Wars – RPG Strategi dengan Kemasan Grafis 3D Menawan appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 22 Feb 2016 09:12 PM PST (Update 22.51: Kami memperbarui informasi kampus yang telah terdaftar di Microsoft Dreamspark Indonesia) Membutuhkan sebuah platform yang andal untuk mengembangkan situs web ataupun aplikasi? Microsoft Azure bisa mejawab pertanyaanmu! Dengan segudang kemampuan, penyimpanan, kecepatan, fleksibilitas, dan keamanan yang terjamin, kamu bisa bebas eksplorasi fitur-fitur yang dibutuhkan dalam pengembangan proyekmu. Apa sih Microsoft Azure itu?
Selain itu, Azure memiliki layanan platform hosting dengan skema pembayaran on-demand, jadi kita bisa sesuka hati mengatur storage, bandwidth, dan kebutuhan lainnya. Kemudian pembayarannya pun menggunakan konsep pay-as-you-go. Artinya, resource apa saja yang telah kita gunakan akan terlihat jelas kalkulasinya pada saat penagihan atau billing cycle. Baca juga: Mahasiswa Ini Membuat Jari Kamu Layaknya Tongkat Sihir Mengapa cocok untuk mahasiswa?
1. Mobile ServicesLayanan ini menyediakan infrastruktur untuk mengembangkan aplikasi mobile Windows Phone, iOS, HTML/Javascript, dan bahkan Android. 2. Web HostingDi layanan ini kamu bisa menempatkan situs web di dalam infrastruktur cloud milik Microsoft. Kamu bisa mengatur segala resource sesuai dengan apa yang kamu butuhkan. 3. Virtual MachineDengan layanan ini, kamu bisa deploy virtual machine berbasis Linux atau Windows Server. Azure sudah menyediakan berbagai virtual machine images, seperti Ubuntu Server, Windows Server, Oracle Database, IBM DB, dan lain-lain. 4. Cloud ServicesLayanan ini adalah layanan cloud server. Kamu bisa deploy dan menjalankan berbagai aplikasi web dengan teknologi cloud. Nah, selain fitur utama tersebut, Azure masih memiliki beberapa layanan keren lainnya, yaitu:
Bagaimana, apakah menurut kamu fitur-fitur Azure sudah sangat powerful? Itu hanya sebagian saja. Masih ada banyak fitur lagi yang belum kita ulas.Jika kamu ingin menggunakan Microsoft Azure untuk proyek web atau aplikasimu, kamu bisa mendaftarkan diri untuk bisa menggunakan platform ini. Sebelum kamu mendaftar, pastikan nama kampusmu ada di daftar ini, ya:
Kampus yang ada dalam daftar di atas adalah kampus yang telah terdaftar di Microsoft Dreamspark Indonesia. Jika nama kampus kamu ada, kamu bakal mendapatkan fasilitas Microsoft Azure dengan cuma-cuma, bagaimana caranya?
So! Jangan kamu sia-siakan kemudahan ini. Kamu bisa memulai startup bersama teman-temanmu dengan memanfaatkan layanan Microsoft Azure. Atau mungkin ada di antara kamu yang sudah mencobanya? (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah dan Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar Vancouver Film School) The post Ingin Membuat Startup Berbasis Teknologi? Manfaatkan Platform Cloud Microsoft Azure untuk Mahasiswa Secara Cuma-cuma! appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
NIS America Umumkan Beberapa Game yang Akan Rilis dalam Bahasa Inggris untuk PS4, PS Vita, dan PC Posted: 22 Feb 2016 09:00 PM PST Nippon Ichi Software America (biasa disingkat NIS America) yang populer sebagai penerbit berbagai game Jepang ke Barat, semalam mengumumkan beberapa game mereka yang akhirnya akan tersedia di luar Jepang. Selain mengumumkan berita lokalisasi, mereka juga mengumumkan bahwa beberapa game tersebut juga akan dirilis ke PC, mengikuti Danganronpa dan Disgaea yang juga rilis di Steam. Beberapa game yang mendapatkan berita bagus ini antara lain adalah: Psycho Pass: Mandatory Happiness
Visual novel yang diangkat dari seri anime ini akan dirilis untuk PS4, PS Vita, dan PC pada akhir 2016. Psycho-Pass: Mandatory Happiness sebelumnya telah rilis secara eksklusif untuk Xbox One, platform yang sepertinya kurang wajar untuk visual novel. Uniknya, versi Xbox One yang dirilis tahun lalu hanya tersedia dalam bahasa Jepang dan tidak akan dirilis dalam bahasa Inggris. Yomawari: Night Alone
Horor pun bisa tampil dengan imut, dan Yomawari adalah buktinya. Game ini juga akan segera dirilis dalam bahasa Inggris untuk PS Vita. Penasaran seperti apa Yomawari dimainkan? Cek video lima belas menit pertamanya yang telah direkam Kevin di atas! Criminal Girls: Invite Only dan htoL#NiQ The Firefly Diary
Setelah sebelumnya dirilis untuk PS Vita, akhirnya kedua game yang sangat berbeda ini akan dirilis juga di PC. Criminal Girls: Invite Only akan dirilis pada bulan April 2016, sedangkan htoL#NiQ (baca: Hotaru no Nikki) akan dirilis pada Maret 2016. Cek video unboxing htoL#NiQ edisi terbatas dari kami di sini! Touhou Genso RondoBagi kamu yang senang dengan aksi menghindari hujan peluru, maka berita ini akan menjadi kabar baik untukmu. Touhou Genso Rondo yang telah tersedia di Jepang akhirnya akan dirilis juga dalam bahasa Inggris untuk PS4. Masih ada kemungkinan judulnya akan diubah, tapi untuk sekarang, NIS America sendiri masih menggunakan judul aslinya untuk mempromosikan game ini. Sumber: PlayStation Blog, Gematsu The post NIS America Umumkan Beberapa Game yang Akan Rilis dalam Bahasa Inggris untuk PS4, PS Vita, dan PC appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Developer Land Sliders Mengumumkan Karya Terbaru Mereka yang Bertema Menggeser Minuman Posted: 22 Feb 2016 08:00 PM PST Masih ingat dengan developer asal Australia bernama Prettygreat yang pada tahun lalu mendapatkan dana investasi dari kreator Crossy Road? Baru-baru ini mereka mengumumkan karya kedua mereka setelah menuai banyak respons positif terhadap Land Sliders yang rilis tahun lalu. Game berjudul Slide the Shakes tersebut rencananya akan dirilis untuk iOS pada tanggal 25 Februari nanti. Apabila pada Land Sliders kamu diminta menggeser tanah untuk membantu beragam karakter menyusuri dunia yang penuh rintangan dan jebakan, kali ini kamu akan ditantang untuk menggeser gelas minuman ke seberang meja hingga mencapai zona yang ditentukan. Kamu cukup menarik gelas ke arah yang berlawanan layaknya katapel dan melepasnya agar gelas mulai bergeser. Gelas yang bergeser akan bergerak sesuai dengan kekuatan tarikan yang kamu lakukan. Semakin jauh kamu menarik, maka pergeseran gelas juga akan semakin cepat. Menggeser terlalu kuat bisa menyebabkan gelas terjatuh melewati zona hijau, sedangkan menggeser terlalu lambat berpotensi membuat gelas tidak sampai ke zona tujuan. Selain mengatur kekuatan pergeseran, Prettygreat telah menyiapkan segudang mekanisme menarik di dalam game yang akan membuat permainanmu semakin menantang. Terdapat beragam bentuk permukaan meja maupun jarak antara satu meja dengan yang lain. Ada juga jenis permukaan meja yang lengket maupun licin, hingga meja yang bergerak-gerak dan membuatmu harus memprediksi timing untuk mulai menggeser gelas. Simak juga ulasan kami tentang karya Prettygreat sebelumnya yaitu Land Sliders Prettygreat menyebutkan bahwa Slide the Shakes akan dirilis sebagai game free-to-play. Melihat betapa terpolesnya grafis pada Slide the Shakes serta kesederhanaan gameplay di dalamnya, saya pikir para penggemar game kasual dari seluruh kalangan usia akan sangat menikmati Slide the Shakes saat telah tersedia nanti.
The post Developer Land Sliders Mengumumkan Karya Terbaru Mereka yang Bertema Menggeser Minuman appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment