Game Di Indonesia |
- [HANDS-ON] Infinix Zero 3, Smartphone Flagship Bermodal Kamera Megapiksel Besar
- Year of the Ladybug – Konsep Game Horor Potensial untuk Mengobati Kekecewaan Pembatalan Silent Hills
- Ini Dia Kumpulan E-commerce yang Menawarkan Pre-order Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge
- Harga Sama, Raspberry Pi 3 Kini Dilengkapi dengan Wi-Fi dan Bluetooth
- My JNE: Cara Layanan Logistik JNE Rambah Potensi Bisnis di Ranah Digital
- Sederet Nama Besar E-commerce Dunia akan Berkumpul di IESE 2016
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 29 Februari 2016
- Sony Menghentikan Produksi PS Vita TV di Jepang
- Buletin Berita Game Indonesia – 29 Februari 2016
- Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital?
- SUPERHOT – FPS Artistik di Mana Waktu Menjadi Senjata Andalanmu
- Pesan Galon Air Mineral dan Gas Elpiji dengan Harga Terbaik Lewat Layanan Klikdaily
- Dota Weekly: Aksi dari NaVi Membuktikan bahwa Oracle Mampu Mengubah Takdir
- Legend of the Skyfish – Petualangan Seru ala Zelda dengan Grafis Artistik Layaknya Buku Dongeng
- [REVIEW] Serato Pyro, Hadirkan Nuansa DJ Pada Pesta di Rumah Kamu
- Flipper Fox – Puzzle Platformer Ceria untuk Pencinta Pesta
- Bersiaplah para Founder, Google Launchpad Kembali Dibuka untuk Startup Indonesia
[HANDS-ON] Infinix Zero 3, Smartphone Flagship Bermodal Kamera Megapiksel Besar Posted: 29 Feb 2016 06:33 PM PST Salah satu fitur yang kerap dijadikan patokan untuk mengukur performa smartphone adalah kualitas kamera. Vendor asal Hong Kong kembali melanjutkan invasi ke tanah air lewat Infinix Zero 3 yang dirilis pada Senin (29/2). Bila melihat namanya, jelas smartphone ini merupakan versi pembaruan dari Zero 2 yang hadir bulan Agustus lalu. Satu hal yang menggelitik dari Zero 3 adalah penggunaan kamera berkekuatan 20,7 MP. Bila kamu merasa megapiksel bukan lagi hal yang perlu diperhatikan saat meminang smartphone, Zero 3 mengusung sensor CMOS IMX230 milik Sony. Hal ini tentu saja membuat saya makin tergelitik mengetahui "kesaktian" smartphone ini lebih lanjut. Tenang, Tech in Asia akan membuat review lengkap Zero 3 di kesempatan mendatang. Namun kali ini simak dulu hands-on saya, berikut ini. 5 menit pertama…Bodi Zero 3 masih menggunakan bahan plastik. Meski begitu, desain keseluruhannya solid dan tidak mencerminkan kesan murahan. Hal yang tidak aneh karena Infinix cenderung bermain di kelas harga Rp1 hingga 3 jutaan. Perangkat ini dibanderol dengan harga Rp2,6 juta, jadi rasanya wajar bila desainnya elegan. Minimalis
Spesifikasi lengkap dari Zero 3 bisa kamu lihat pada tabel di atas.Dengan prosesor Helio X10 2,0 GHz, smartphone ini akan bersaing dengan Xiaomi Redmi Note 3 dan HTC One M9. RAM yang dibenamkan masih sama dengan pendahulunya, 3 GB, dan sistem operasi Android Lollipop 5.1 yang dilapis XUI. Pihak Infinix sendiri telah mempersiapkan update ke Marshmallow yang bisa dilakukan secara OTA (over the air). Lo, apakah ini akan menguras kinerja Zero 3? Tentu jawaban pertanyaan ini memerlukan pengujian lanjutan. Namun dari sekilas yang saya lihat, mereka menggunakan tampilan yang nyaris sama saja dengan stock ROM seperti pada Nexus dan Android One. Semoga saja ini pertanda kinerja yang tidak haus RAM. Baterai Zero 3 berkapasitas 3.030 mAh. Tidak istimewa memang, tetapi pihak Infinix mengklaim bila mereka telah mengintegrasikan teknologi fast charging. Namun ini berarti kamu harus membawa charger asli perangkat ini saat bepergian. Mempersengit persaingan di ranah smartphone kelas menengah?Banderol kurang dari Rp3 juta memang menggelitik. Banyak vendor yang berkompetisi di ranah ini. Namun perlu dicatat juga proses TKDN dari Zero 3 masih dalam proses, meski pihak Infinix sudah menggandeng Haier sebagai partner untuk perakitan. Ini berarti sampai prosesnya selesai, kamu belum bisa menikmati 4G di Zero 3. The post [HANDS-ON] Infinix Zero 3, Smartphone Flagship Bermodal Kamera Megapiksel Besar appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Year of the Ladybug – Konsep Game Horor Potensial untuk Mengobati Kekecewaan Pembatalan Silent Hills Posted: 29 Feb 2016 11:00 AM PST Sebuah konsep game horor yang cukup menjanjikan muncul ke permukaan dan ramai menjadi perbincangan khalayak dunia maya. Dengan judul Year of the Ladybug, konsep game ini sedikit banyak mengingatkan saya akan P.T. yang dirilis Konami beberapa waktu lalu. Dia adalah Mint Mentis, artis sekaligus konseptor dari Year of the Ladybug. Lelaki yang berbasis di Toronto ini telah selesai menulis keseluruhan cerita dari konsep dengan visual surealis. Year of the Ladybug bercerita mengenai James Hsieh, sang tokoh utama pria yang harus berjuang keluar dari sebuah dunia penuh dengan entitas iblis yang mengerikan. Hsieh memulai perjuangannya tersebut setelah ia dengan sengaja melakukan penusukan berulang kali pada seorang pembunuh untuk balas dendam. Setelah itu ia memaksa masuk ke dalam sebuah klub untuk membunuh pemimpinnya. Saat ia hampir memotong leher targetnya dengan gunting kebun, Hsieh ditembak oleh para bawahan pemimpin tersebut sehingga membuatnya jatuh dalam kondisi kritis. Ia ditangkap polisi lalu dirawat di rumah sakit.
Saat tertidur ia mengalami flashback kehidupannya empat tahun sebelumnya, saat Hsieh masih memiliki keluarga dan bekerja sebagai desainer interior. Setelah itu ia terbangun dan melepaskan diri dari borgol yang mengikatnya. Saat itu juga ia sadar berada dalam sebuah rumah sakit yang terbengkalai. Tiba-tiba seorang gadis berteriak histeris seiringan dengan iblis yang keluar, usaha Hsieh untuk keluar dari rumah sakit itupun dimulai. Beberapa hal yang membuat saya agak merinding dari gambar konsep yang dipamerkan adalah makhluk-makhluk tidak jelas seperti pria berjas dengan kepala bonsai dan wanita berkepala rusa. Beberapa objek seperti pasien rumah sakit yang duduk di tempat tidur dan wanita setengah badan yang mana keduanya digambarkan secara repetitif juga menimbulkan kesan seramnya sendiri. Year of the Ladybug adalah sebuah konsep game horor survival yang masih dalam proses pencarian tim pengembang. Kamu bisa menyaksikan beragam rancangan, mulai dari senjata sampai desain musuh di situsnya. Rasanya cukup perlu dinantikan akan berkembang ke arah mana nantinya Year of the Ladybug ini. Apakah kamu termasuk gamer yang berharap konsep di atas bisa terwujud menjadi nyata? Baik iya ataupun tidak, sampaikan pendapatmu di kolom komentar ya. Situs Resmi: Year of the Ladybug The post Year of the Ladybug – Konsep Game Horor Potensial untuk Mengobati Kekecewaan Pembatalan Silent Hills appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Ini Dia Kumpulan E-commerce yang Menawarkan Pre-order Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge Posted: 29 Feb 2016 06:40 AM PST Samsung telah memperkenalkan smartphone flagship terbarunya, Galaxy S7 dan S7 Edge, di ajang Mobile World Congress (MWC) 2016 di Barcelona pada 21 Februari lalu. Tak lama berselang, keran pre-order atau pemesanannya telah dibuka di Indonesia. Kamu yang tertarik untuk membeli smartphone ini dapat mengunjungi sejumlah e-commerce di tanah air. Rata-rata menawarkan harga yang sama dan program cicilan 0 persen jika menggunakan kartu kredit tertentu. Namun, jika diteliti lebih lanjut, masing-masing menawarkan paket penjualan yang sedikit berbeda. Perlu diketahui, penawaran dari tiap e-commerce tersebut terikat syarat dan ketentuan khusus. Sehingga, sebelum memutuskan untuk membelinya, pastikan kamu telah membacanya dengan menyeluruh. Harga dan paketnya promosinya pun sangat mungkin berubah sewaktu-waktu. Pemesanan dibuka hingga pertengahan Maret, sedangkan smartphone baru akan dikirim ke konsumen serentak pada tanggal 25 Maret. Sekilas mengenai Galaxy S7 dan S7 Edge, secara fisik kedua varian tersebut tidak berbeda jauh dengan Galaxy S6 dan S6 Edge. Perbedaan terdapat di bagian belakang Galaxy S7 yang kini melengkung seperti Galaxy Edge S6. Bagaimanapun, ada perubahan signifikan pada jeroan perangkat ini. Kedua flagship tersebut dilengkapi dengan prosesor Snapdragon 820 dan RAM 4 GB. Baterai dengan kapasitas 3.000 mAh untuk S7 (naik dari 2.550 mAh di S6) dan 3.600 mAh untuk S7 Edge (versus 2.660 di S6 Edge). Kemudian dari sisi kamera, kedua varian menggunakan kamera 12 MP—resolusi yang lebih kecil dibandingkan versi sebelumnya yang menggunakan 16 MP. Walau demikian, Samsung menggunakan sensor yang lebih besar, sehingga mampu mengambil cahaya 56 persen lebih banyak pada kondisi redup. Tanpa banyak berbasa-basi lagi, langsung saja, berikut adalah daftar e-commerce yang membuka pre-order Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge, berikut promosinya. Mereka adalah Bhinneka, Blibli, Dinomarket, elevenia, erafone, JD.id, dan Lazada. Selain dari e-commerce tersebut, kamu juga bisa memesan langsung dari situs Samsung Indonesia. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Ini Dia Kumpulan E-commerce yang Menawarkan Pre-order Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Harga Sama, Raspberry Pi 3 Kini Dilengkapi dengan Wi-Fi dan Bluetooth Posted: 29 Feb 2016 05:01 AM PST Masih ingat dengan apa itu Raspberry Pi? Mulai Senin (29/2), komputer mungil yang dijual dengan harga US$35 (sekitar Rp468.000) ini kini hadir dalam versi terbaru. Raspberry Pi 3 mungkin bisa dibilang merupakan iterasi dengan perubahan paling signifikan. Bagaimana tidak, model baru ini masih dibanderol dengan harga US$35, tetapi kali ini sudah dilengkapi dengan Wi-Fi 802.11n dan Bluetooth versi 4.1. Sehingga pengguna yang ingin Raspberry Pi mereka terhubung dengan jaringan internet tidak perlu lagi repot menambahkan modul atau menggunakan slot RJ45. Tidak hanya itu, dari segi prosesor, Raspberry Pi 3 diklaim lebih cepat. Raspberry Pi 3 menggunakan prosesor ARM Cortex-A53 dari Broadcom, dengan spesifikasi 64-bit Quad-Core dan berkecepatan 1,2 Ghz. Ini merupakan peningkatan dari prosesor 32-bit 900Mhz di versi sebelumnya. Sedangkan untuk kapasitas RAM tidak mengalami perubahan, masih tetap menggunakan RAM 1 GB. Dengan kemampuan prosesor dan kapasitas RAM yang memadai, Raspberry Pi 3 mengalami peningkatan performa sebesar 50 persen dibandingkan versi sebelumnya. Dari segi desain dan struktur slot, Raspberry Pi 3 tidak mengalami banyak perubahan. Begitu juga dengan dukungan input dan output, Raspberry Pi 3 masih dilengkapi dengan empat slot USB, sebuah slot RJ45, dan dukungan GPIO 40 pin. Di luar negeri, Raspberry Pi banyak digunakan di dunia pendidikan. Khususnya bagi sekolah-sekolah yang tidak memiliki banyak dana untuk membeli komputer. Sebuah Raspberry Pi sudah cukup digunakan untuk keperluan dasar sebuah komputer, seperti untuk mengetik dokumen dan berselancar di internet. Beberapa waktu lalu, Raspberry Pi sempat meluncurkan komputer seukuran kartu kredit bernama Raspberry Pi Zero yang dijual dengan harga US$5 (sekitar Rp66.000). Dengan harga yang sangat terjangkau, Raspberry Pi Zero terjual habis dalam waktu empat hari saja. Bagi kamu yang tertarik dengan Raspberry Pi 3, kamu bisa mendapatkannya di element14, RS Component, dan juga toko-toko online lain. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Harga Sama, Raspberry Pi 3 Kini Dilengkapi dengan Wi-Fi dan Bluetooth appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
My JNE: Cara Layanan Logistik JNE Rambah Potensi Bisnis di Ranah Digital Posted: 29 Feb 2016 04:40 AM PST Melihat potensi bisnis di ranah online yang berkebang pesat, salah satu perusahaan penyedia layanan logistik di Indonesia, JNE, turut terjun dengan meluncurkan aplikasi My JNE pada Senin (29/2) ini. Aplikasi tersebut baru tersedia untuk platform Android. Menurut Mohamad Feriadi, Presiden Direktur JNE pada saat press conference, untuk ke depannya JNE juga akan merilis untuk platform iOS. Aplikasi My JNE memiliki beberapa fitur, seperti pengecekan ongkos kirim paket ke berbagai daerah, JNE Nearby untuk mengetahui keberadaan gerai JNE terdekat dengan pengguna, My COD, dan My COD Wallet. Untuk My COD atau cash on digital, Feriadi mengatakan ini adalah fitur utama yang diunggulkan dalam aplikasi My JNE. “Berbeda dengan istilah COD pada umumnya, fitur ini memungkinkan pengguna memiliki rekening virtual untuk bertransaksi,” katanya. Pengguna juga dapat menjadikan fitur ini sebagai catatan lengkap transaksi toko online yang mereka miliki. Sedangkan My COD Wallet memungkinkan pengguna mengakses informasi terkait virtual account dalam aplikasi ini, seperti sisa saldo, penambahan saldo, dan riwayat transaksi. "Perusahaan melihat tren e-commerce dan marketplace yang sedang populer di dalam negeri, karenanya JNE juga akan ke arah sana dengan aplikasi ini. Pengguna menginginkan keamanan dalam bertransaksi, sehingga saldo akan terpotong setelah pesanan diterima," tambah Feriadi. Untuk fitur ini, JNE menggandeng Bank Permata sebagai penyedia virtual account dalam tiap transaksi. Feriadi juga berujar kalau pengguna bisa langsung mengirimkan uang antar pengguna aplikasi My JNE lainnya menggunakan My COD. Garap sektor digital dan infrastrukturAplikasi My JNE merupakan satu dari tujuh layanan baru yang diluncurkan oleh JNE. Ketujuh layanan ini dinamakan 7 Magnificient yang menitikberatkan pada penggarapan bisnis di ranah digital dan infrastruktur. Selain aplikasi, layanan lainnya adalah JNE-PopBox, @Box Prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, Layanan CD Music, dan JNE Trucking. Feriadi menjelaskan bahwa di 2016 ini perusahaannya memang berkomitmen untuk fokus di dua ranah tersebut. Komitmen JNE diwujudkan dengan penggelontoran dana investasi yang tidak sedikit. “Alokasi dana sekitar Rp400 miliar di bidang infrastruktur dan Rp55 miliar untuk pengembangan teknologi. Kedua ranah tersebut digenjot karena menjadi sektor sentral dalam pengembangan bisnis di era teknologi saat ini,” ujarnya. Untuk kerja sama dengan PopBox, pihaknya mengatakan bahwa layanan ini sudah tersedia di 32 lokasi di Jakarta, seperti di stasiun, pusat perbelanjaan, dan perkantoran. Layanan PopBox yang telah tersebar itu dianggapnya bisa saling menguntungkan, baik bagi JNE dan startup penyedia loker untuk logistik tersebut. Sedangkan program lainnya, yaitu @Box Prepaid, Promo JNE Super Speed, JNE International Shipment, dan JNE Trucking, merupakan layanan baru JNE di bidang infrastruktur. "Keempatnya mengutamakan harga yang bersaing dan jaminan pengantaran yang terbaik," tambah Eri Palgunadi, VP of Marketing JNE. Dan yang terakhir, CD Music, merupakan cara dari JNE untuk memerangi pembajakan dengan menjual karya musik di gerai JNE yang sudah tersebar di 5.000 titik di pelosok negeri. Memang terdengar aneh JNE menggelar layanan ini di saat banyak musisi kian beralih ke file digital untuk menyebarkan karyanya. Eri lebih lanjut menjelaskan bahwa ke depannya JNE akan terus berinovasi mengikuti tren logistik di semua aspek. Pihaknya juga akan terus menganalisa kebutuhan pasar untuk fitur-fitur tambahan di aplikasi My JNE. Coba aplikasi My JNE melalui: Bukan hanya JNE yang merambah aplikasi untuk layanan logistiknya, 21Express juga di tahun lalu melakukan hal yang serupa. Memang teknologi dapat diaplikasikan ke berbagai alur kehidupan sehari-hari, termasuk urusan logistik. Dengan berkembangnya transaksi di banyak ranah online, apakah langkah JNE menggarap sektor ini terbilang tepat atau malah terlambat? (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post My JNE: Cara Layanan Logistik JNE Rambah Potensi Bisnis di Ranah Digital appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Sederet Nama Besar E-commerce Dunia akan Berkumpul di IESE 2016 Posted: 29 Feb 2016 04:32 AM PST Tren e-commerce dunia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2015 kemarin, hasil penelitian eMarketer menyebutkan kalau total penjualan e-commerce dunia telah mencapai angka $1.771 miliar (sekitar Rp23.687 triliun). Angka ini diprediksi akan terus meningkat hingga $2.053 miliar (sekitar Rp27.458 triliun) pada tahun 2016 ini. Di Indonesia sendiri, industri e-commerce diprediksi akan mencapai angka $130 miliar (sekitar Rp1.738 triliun) di tahun 2020. Untuk menyukseskan hal tersebut, pemerintah telah meresmikan peta jalan atau acuan (roadmap) untuk membenahi tujuh aspek strategis bisnis e-commerce, yaitu logistik, pendanaan, perlindungan konsumen, infrastruktur komunikasi, perpajakan, pengembangan SDM, serta keamanan. Di tengah euforia tersebut, idEA (Indonesia E-Commerce Association) berinisiatif untuk mengadakan Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE) pada tanggal 27 hingga 29 April 2016. IESE diadakan untuk menjadi sebuah forum pertemuan bergengsi bagi para pemangku kepentingan di bisnis e-commerce Indonesia. Baca juga: Mengapa Situs Marketplace di Indonesia Bisa Menjadi Begitu Populer? Acara ini akan menampilkan 72 pembicara yang berasal dari dalam negeri dan luar negeri, serta 150 eksibitor. Mereka akan berbicara dalam summit dan workshop yang akan diselenggarakan sepanjang acara. Untuk mengadakan acara ini, idEA pun bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan, Kementerian Komunikasi dan Informasi, serta Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). “Kami berharap e-commerce bisa memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi nasional, dan membantu para pelakunya untuk bisa lebih mandiri secara ekonomi,” ujar Daniel Tumiwa, Ketua Umum idEA. Tempat berkumpul tokoh-tokoh e-commerce IndonesiaIESE tahun ini, yang akan diselenggarakan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, mengangkat tema "The New Digital Energy of Asia." Beberapa tokoh penting industri e-commerce dunia, seperti Roger Egan (CEO Redmart), Rajan Anandan (VP Google untuk Asia Tenggara dan India), dan Mitch Barns (CEO Nielsen), dipastikan akan hadir di acara ini. Acara ini juga akan diisi para tokoh penting pemerintahan seperti Rudiantara (Menteri Kominfo), Thomas Lembong (Menteri Perdagangan), dan Triawan Munaf (Kepala Bekraf). Selain itu, para tokoh startup e-commerce tanah air pun akan turut memeriahkan acara ini. Di antaranya adalah William Tanuwijaya (CEO Tokopedia), Kusumo Martanto (CEO Blibli), Nadiem Makarim (CEO GO-JEK), Emirsyah Satar (Chairman MatahariMall), dan Madeleine Ong de Guzman (VP Marketing elevenia). Baca juga: Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital? Menurut Daniel, tahun ini adalah kali pertama IESE diadakan. Ia berharap acara ini bisa berlanjut di tahun-tahun berikutnya. “Kami menargetkan 5.000 pengunjung setiap harinya,” ujar Daniel dalam acara press conference yang berlangsung hari ini, Senin (29/2). Dalam IESE 2016, akan dibahas beberapa tema penting seperti bagaimana Indonesia bisa belajar dari ekosistem e-commerce di Tiongkok, bagaimana menyelesaikan permasalahan logistik di Indonesia, hingga bagaimana cara menumbuhkan semangat wiraswasta. E-commerce Indonesia di masa depanDalam acara press conference tersebut, turut hadir juga CEO Tokopedia, William Tanuwijaya. Menurut William, walaupun angka penetrasi e-commerce di Indonesia masih sangat rendah, namun Indonesia punya potensi yang besar untuk terus berkembang. “Indonesia punya usaha kecil dan menengah (UKM) yang sangat banyak. Karena itu, apabila mereka semua masuk ke pasar e-commerce, hanya tinggal menunggu waktu bagi Indonesia untuk bisa berbicara lebih,” ujar William. Hal ini juga diamini oleh Menteri Kominfo, Rudiantara. “Saya yakin Indonesia bisa berkembang menjadi bagian dari industri e-commerce dunia, bukan hanya menjadi pasar,” ujar Rudiantara. Kehadiran acara seperti IESE 2016 diharapkan bisa menyelesaikan masalah-masalah yang selama ini ada di bisnis e-commerce. Selain itu, acara ini juga bisa menjadi ajang untuk menjalin kerja sama antara para pelaku e-commerce di Indonesia. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Sederet Nama Besar E-commerce Dunia akan Berkumpul di IESE 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 29 Februari 2016 Posted: 29 Feb 2016 04:30 AM PST Kini Kamu Benar-Benar Bisa Membantu Leonardo DiCaprio Meraih Piala Oscar dalam Leo’s Red Carpet Rampage
Iqbal Kurniawan – Tahukah kamu bahwa sejauh apapun Leonardo DiCaprio berlari dalam Leo’s Red Carpet Rampage, ia tidak akan pernah meraih piala Oscar? Semua itu berubah lewat update terbaru yang dihadirkan oleh developer The Line baru-baru ini. Kini kamu yang dapat bertahan hingga akhir dalam Leo’s Red Carpet Rampage akan memasuki sebuah stage yang akan menghadapkanmu dengan robot Oscar. Bila kamu melewatinya, maka Leonardo DiCaprio akhirnya akan mendapatkan piala Oscar, sama seperti di kehidupan nyata lewat perannya di film The Revenant. Ayo Bantu Leonardo DiCaprio Mendapatkan Oscar Melalui Game Ini! Saksikan Dua Atlet Parkour Beraksi seperti Sedang Berada di Game Super Mario Maker
Iqbal Kurniawan – Channel YouTube Dark Pixel yang pernah mengunggah video parkour bertema Mario dan Luigi pada tahun 2013 lalu kembali menghadirkan video serupa dengan aksi dan efek yang lebih memesona. Kali ini efek visual maupun audio di dalam video terlihat lebih beragam dan sangat mirip dengan game Super Mario buatan Nintendo. Kamu bisa melihat sendiri kelincahan para atlet parkour dengan pakaian mirip Mario dan Luigi yang beraksi layaknya di game Super Mario Maker pada video di atas. Super Mario Maker Hadir dengan Seratus Level yang Dapat Kamu Mainkan secara Langsung Simak Reaksi Para Remaja Ini Ketika Bersaing Olahraga Secara Tidak Sehat Dalam Permainan Sportsfriends
Risky Maulana – Ya, Sportfriends. Game olahraga multiplayer paling kocak yang bisa kamu temukan di PS4 dan PS3 ini telah merusak persahabatan pemuda-pemudi yang dilibatkan dalam episode terbaru dari video Teens React Gaming. Bila kamu melewatkan game ini sebelumnya, ada baiknya kamu untuk memantau perkembangan game gratis PS Plus, karena siapa tahu game ini digratiskan lagi di kemudian hari. Judul Battlefield 5 Tepergok di Situs Retailer Game Asal SwissRisky Maulana – Meskipun berita ini baru sebatas rumor, namun melihat riwayat EA yang getol sekali merilis iterasi terbaru dari Battlefield, tampaknya ada kemungkinan bahwa kabar Battlefield 5 ini benar adanya. Yang menarik, di halaman yang tertulis World of Games tertulis bahwa Battlefield 5 akan mengusung tema perang dunia pertama, yang mana cukup jarang diadopsi game first person shooter lainnya. Akankah berita ini benar? Well, kita lihat saja nanti. Sumber: AllGamesBeta Ayo Kita Pelajari Pokémon Lebih dalam Lagi! Kini dengan Sekilas Sejarah Pembuatannya
Arya W. Wibowo – Jika minggu kemarin kami menampilkan video tentang evolusi game Pokémon, kini saatnya kamu mengetahui sejarah pembuatan game yang tahun ini akan kedatangan iterasi baru tersebut. Dengarkan video ini baik-baik, karena sang narator akan dengan cepat berbicara demi memaksimalkan waktu 9 menit. Google Play Store Kini Adakan Kategori Baru untuk Game Bertajuk Pojok IndieArya W. Wibowo – Sebuah angin segar bagi para developer mobile indie yang mendistribusikan game mereka di platform Google yang satu ini. Kini, di Google Play Store terdapat sebuah kategori baru yang memuat berbagai game dari developer indie. Kategori ini bernama Indie Corner atau Pojok Indie (khusus region Indonesia). Semoga saja dengan adanya kategori baru ini, para gamer bisa semakin mudah mendapatkan game mobile indie berkualitas. Sumber: DroidGamers Google Play Store: Pojok Indie Siap-Siap Teror Gawang Lawan dengan Batmobile di Rocket League!
Chandry Tasofa – Rocket League akan kebagian car pack baru. Kali ini mobil yang bisa kamu dapatkan adalah Batmobile yang ikonik dari film Batman v Superman: Dawn of Justice. Car pack ini resmi dilisensi oleh Warner Bros Interactive Entertainment, di dalamnya juga berisi tiga antenna flags untuk menunjukkan bahwa kamu beraliansi dengan Batman, Superman, dan Wonder Woman. Batman v Superman: Dawn of Justice Car Pack bisa diakses pada 8 Maret nanti untuk PlayStation 4, Xbox One, dan untuk PC melalui Steam. Seperempat JAM Rocket League – Gas, Tabrak, Gol! The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 29 Februari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Sony Menghentikan Produksi PS Vita TV di Jepang Posted: 29 Feb 2016 03:40 AM PST Sony mengumumkan telah menghentikan produksi PS Vita TV di Jepang. Pengumuman ini tentu menjadi berita buruk, apalagi bagi kamu yang tertarik untuk memiliki varian dari console PS Vita tersebut. PS Vita TV merupakan console mikro dari Sony yang memiliki kemampuan untuk memainkan game PS Vita lewat layar televisi. Banderolnya yang lebih murah dibandingkan PS Vita membuat PS Vita TV bisa menjadi alternatif yang lebih ramah di kantong. PS Vita TV memiliki masalah yang tidak berbeda jauh dengan PS Vita. Harga memory card untuk kedua perangkat ini dianggap masih terlalu mahal dibandingkan dengan memory card sejenis yang biasa dipakai di smartphone atau perangkat elektronik lainnya. Selain itu, tidak banyak studio game yang tertarik untuk mengembangkan judul eksklusif pada kedua console tersebut. Permasalahan ini masih diperparah dengan banyaknya game PS Vita yang tidak kompatibel dengan PS Vita TV. Di Jepang sendiri, PS Vita TV tidak terlalu menarik bagi konsumen. Hal ini terbukti dari jumlah penjualannya yang hanya mencapai angka 185.000 unit semenjak dirilis pada bulan November 2013. Angka tersebut dikeluarkan oleh Media Create, sebuah perusahaan analisis yang mengumpulkan data hasil penjualan produk media digital di Jepang, pada bulan Januari 2016. Melihat data tersebut, mungkin keputusan Sony menghentikan produksi PS Vita TV di Jepang terdengar sangat wajar. Sedangkan untuk wilayah lain, Sony masih belum mengeluarkan keputusan lebih lanjut mengenai masa depan PS Vita TV. Mungkin sekarang adalah saat yang tepat bagi kamu untuk mengoleksi varian PS Vita ini, selagi belum punah dari pasaran. Sumber: PlayStation via Destructoid The post Sony Menghentikan Produksi PS Vita TV di Jepang appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Buletin Berita Game Indonesia – 29 Februari 2016 Posted: 29 Feb 2016 03:36 AM PST Selamat datang kembali di buletin berita game Indonesia. Cukup banyak game yang dimuat pada edisi kali ini, yaitu sejumlah sepuluh buah. Hal ini tak lepas dari adanya tantangan kuis tebakan Animanga dari Dicoding dan Duniaku yang mengajak para developer lokal untuk membuat game tebakan dengan tema anime dan manga. Dari berita industri, terdapat kabar tentang masuknya seorang developer Indonesia dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30. Selain itu, kamu juga bisa membaca laporan mengenai penarikan game Epic War di Google Play Store dan pelajaran yang bisa dipetik dari sana. Selamat membaca! Game Rilis Minggu LaluJump RunBinaryworks Systems kembali menelurkan sebuah game, kali ini berjudul Jump Run. Gameplay yang ditawarkan oleh Jump Run cukup sederhana, menyerupai Flappy Bird. Bedanya, di Jump Run kamu bisa menyentuh tanah tanpa membuat game berakhir. Tugasmu adalah melompat di udara berkali-kali sambil menghindari berbagai rintangan yang menghadang.
Tuyul AdventureTuyul Adventure adalah game platformer yang berkisah tentang perjalanan seorang tuyul kembali ke makamnya. Di sepanjang perjalanan, terdapat berbagai rintangan yang akan kamu hadapi. Atmosfer yang dihadirkan pada game ini mengingatkan saya dengan Limbo.
Linken
Game yang telah muncul di Android sekitar dua tahun yang lalu ini akhirnya rilis di iOS. Linken adalah sebuah game puzzle yang menantang kamu untuk menyambungkan titik-titik yang ada dengan urutan tertentu. Visual yang dimiliki oleh Linken sangat indah dan mengingatkan saya akan Monument Valley. Review Linken – The Beauty & The Beast
Super Gala ShooterSuper Gala Shooter akan mengingatkanmu dengan game klasik Space Invaders. Game ini sangat simpel, hanya terdapat tombol tembak dan tombol arah untuk menggerakkan pesawat. Walaupun begitu, kesulitannya sangat menantang. Kamu harus menghindari hujan peluru yang tertuju pada pesawatmu. Nyawa yang tersedia juga hanya satu. Apakah kamu berani mencoba game yang dibuat untuk mengikuti 1GAM ini? Itch.io Link: Super Gala Shooter Quizy: Anime QuizSeperti yang sudah jelas tertulis pada namanya, Quizy: Anime Quiz akan menantang pengetahuanmu tentang karakter-karakter anime. Kamu harus menebak simbol atau wajah tokoh anime yang terpampang di layar dengan mengetikkan namanya dengan benar. Terdapat berbagai pilihan bantuan jika kamu menemukan kesulitan. Quizy: Anime Quiz adalah sebuah game yang dibuat dalam rangka mengikuti tantangan kuis tebakan Animanga dari Dicoding dan Duniaku.
Anime Quiz
Meneruskan kumpulan game yang mengikuti tantangan kuis tebakan Animanga dari Dicoding dan Duniaku, kali ini merupakan game hasil karya Agate Jogja. Secara gameplay, Anime Quiz tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan game dari tantangan yang sama lainnya, akan tetapi game yang satu ini memiliki antarmuka lebih mulus dan konten menarik sehingga terpilih menjadi juara.
Manga QuizLagi-lagi dari tantangan kuis tebakan Animanga, kali ini adalah Manga Quiz dari Creacle Studio. Secara umum gameplay dari Manga Quiz sama saja dengan game lainnya, dengan gambar-gambar simpel yang menyimbolkan karakter anime dan game Indonesia.
Amame Quiz
Masih dari kompetisi tantangan kuis tebakan Animanga dari Dicoding dan Duniaku, Amame Quiz juga mengusung tema anime serta karakter-karakter game dari Indonesia. Kuis yang dibuat oleh Raxeon dan Enthrean Guardian ini menantang kamu untuk menebak siluet dari karakter yang disajikan dengan benar. Cafella Anime QuizPlaylian mengikuti tantangan kuis tebakan Animanga dengan memberi variasi yang kreatif. Di Cafella Anime Quiz, kamu akan menebak karakter yang berbentuk panekuk. Terdapat lebih dari seratus karakter yang bisa kamu tebak sampil menahan lapar.
MacananMacanan atau dam-daman adalah permainan tradisional dari Jawa yang menceritakan tentang keberanian prajurit melawan macan yang ganas. Di versi digital ini, kamu bertugas untuk menyudutkan macan hingga ia tidak bisa bergerak lagi. Kamu harus menghitung setiap gerakan dengan cermat karena kalau tidak, maka sang macan akan menghabisi pasukanmu.
Berita Terkini dari Industri Game IndonesiaEpic War Kini Kembali Lagi di Googe Play Store, dan Ini Pelajaran yang Bisa Diambil dari Kasus yang MenimpanyaArtLogic Games, developer game lokal asal Kota Pahlawan yang belum lama ini merilis Epic War untuk Android, beberapa waktu yang lalu sempat dibuat pusing karena game mereka ditarik oleh Google. Tampaknya seorang pengguna Android melaporkan bahwa Epic War untuk Android merupakan versi tidak sah dari game serupa yang telah hadir terlebih dahulu di web. Untungnya, saat ini Epic War sudah bisa kamu unduh kembali di Google Play Store. Lalu bagaimana prosesnya sehingga game tersebut berhasil naik lagi? Apa pelajaran yang bisa dipetik dari sana? Kamu bisa mengetahui cerita lengkapnya melalui tautan di bawah. CEO Agate Studio Arief Widhiyasa Masuk dalam Forbes Asia 30 Under 30Sebuah kabar membanggakan datang dari Kota Bandung. Arief Widhiyasa, CEO dari Agate Studio (developer game asal Bandung), masuk ke dalam daftar Forbes Asia 30 Under 30 untuk kategori Consumer Technology. Ia juga ditemani oleh Kevin Aluwi, salah satu pendiri dan CFO dari GO-JEK. Situs Resmi: Forbes Asia 30 Under 30 Consumer Tech The post Buletin Berita Game Indonesia – 29 Februari 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital? Posted: 29 Feb 2016 02:23 AM PST Berdasarkan data portal statistik Statista, potensi e-commerce di Indonesia akan mencapai angka $18 miliar (sekitar Rp240 triliun) pada tahun 2019 nanti. Besarnya potensi e-commerce tersebut telah menarik perhatian banyak pihak. Beberapa di antaranya adalah konglomerat-konglomerat di tanah air yang mulai aktif menjamah ranah e-commerce. Dalam artikel ini, saya telah merangkum siapa saja konglomerat Indonesia yang sudah dan akan ikut merambah ranah e-commerce serta perusahaan digital di Indonesia. DjarumForbes menamakan keluarga Hartono sebagai orang terkaya nomor satu di Indonesia. Dengan total kekayaan mencapai $15,5 miliar (sekitar Rp200 triliun), keluarga Hartono merupakan pemilik bisnis tembakau Djarum dan juga salah satu pemegang saham Bank Central Asia (BCA). Salah satu anak dari keluarga Hartono, yaitu Martin Hartono, terjun ke bisnis digital dengan mendirikan modal ventura bernama GDP Venture. Perusahaan modal ventura ini telah banyak memberi investasi ke startup lokal dari berbagai sektor, seperti Beritagar, KASKUS, Kurio, dan Blibli—yang merupakan salah satu portofolio GDP di sektor e-commerce. Lippo GroupBerdasarkan laporan Forbes, keluarga Riady, pemilik Lippo Group, merupakan orang terkaya nomor sembilan di Indonesia. Kekayaan Lippo Group yang mencapai $2,2 miliar (sekitar Rp29 triliun) berasal dari berbagai lini bisnis, seperti ritel, rumah sakit, penyedia jasa internet, dan properti. Seperti toko ritel Matahari, Rumah Sakit Siloam, dan juga mal Lippo. Awal tahun 2015, tepatnya pada bulan Februari, Lippo Group secara resmi mengumumkan peluncuran situs e-commerce pertama mereka, yaitu MatahariMall. Dalam peluncuran tersebut, Lippo Group mengklaim bahwa mereka telah menyiapkan dana sebesar $500 juta (sekitar Rp6,9 triliun) untuk MatahariMall. Tidak berhenti sampai di situ, pada Oktober 2015 Lippo Group mengumumkan peluncuran perusahaan modal ventura bernama Venturra Capital. Hingga saat ini Venturra Capital telah memberi investasi ke sejumlah startup lokal dan internasional seperti RuangGuru, BitX, Kaodim, dan lainnya. Mitra AdiperkasaMitra Adiperkasa (MAP) merupakan perusahaan ritel yang dibesarkan oleh Boyke Gozali dan pamannya Sjamsul Nursalim. Dari data Forbes, Sjamsul merupakan orang terkaya ke-46 di Indonesia. Dengan kekayaan mencapai $470 MAP bisa dibilang merupakan salah satu perusahaan ritel terbesar di Indonesia. Beberapa merek-merek terkenal yang biasa ditemukan di mal-mal—seperti SOGO, Planet Sport, BANDAI, Starbucks, dan lainnya—dikelola oleh MAP. Dengan fondasi tersebut, baru-baru ini MAP secara resmi mengumumkan situs e-commerce mereka yang bernama MAP EMALL. Produk-produk yang dijual sebagian besar berupa fashion dan juga perlengkapan rumah seperti apa yang ditawarkan oleh ritel MAP. MNC GroupHary Tanoesoedibjo merupakan pemilik dari MNC Group dengan total kekayaan $1 miliar (sekitar Rp13 triliun). Ini membuatnya masuk ke dalam jajaran orang terkaya nomor 28 di Indonesia menurut Forbes. Bisnis utama dari MNC Group merupakan media hiburan melalui empat stasiun TV, layanan TV kabel (Indovision, Top TV, dan Oke Vision), serta media online dan cetak. Di samping itu MNC Group juga bekerja sama dengan perusahaan internet asal Cina, yaitu Tencent, untuk menjalankan operasi aplikasi chatting WeChat di tanah air. Melalui stasiun TV yang dimiliki, MNC Group pada dasarnya sudah memulai bisnis e-commerce mereka secara tidak langsung. Kemudian baru-baru ini MNC Group semakin agresif dengan meluncurkan layanan pemesanan reservasi hotel MisterAladin dan juga e-commerce fashion Brand Outlet. Sinar Mas GroupDengan kekayaan yang mencapai $5,3 miliar (sekitar Rp70 triliun) menempatkan Eka Tjipta Widjaja sebagai orang terkaya kelima di Indonesia. Eka merupakan pemilik Sinar Mas Group yang menjadi mitra utama dari raksasa e-commerce asal Cina, Alibaba.com di Indonesia. Di tanah air Alibaba beroperasi dengan nama AliExpress. Tidak berhenti sampai di situ, Sinar Mas Group juga cukup aktif sebagai modal ventura. Beberapa waktu lalu Sinar Mas Group sempat memberikan investasi ke Ardent Ventures & Capital. Beberapa startup teknologi yang berada di bawah Ardent Capital adalah aCommerce, Moxy (sekarang bernama Orami), Snapcart, dan Brizzy. Salim GroupAnthony Salim sebagai pemimpin dari Salim Group merupakan orang terkaya ketiga di Indonesia menurut Forbes dengan total kekayaan yang mencapai $5,4 miliar (sekitar Rp72 triliun). Salim Group memiliki banyak lini bisnis, mulai dari makanan, telekomunikasi, ritel, properti, dan juga perbankan. Salah satu bisnis makanan Salim Group adalah Indofood. Kemudian ada jaringan peritel waralaba Indomaret yang memiliki lebih dari 11.285 gerai di seluruh Indonesia. Lalu ada Indomobil, perusahaan manufaktur mobil dan motor yang telah bekerja sama dengan Nissan serta Mazda di Indonesia. Salim Group memang belum terjun resmi di ranah e-commerce. Akan tetapi beberapa waktu lalu tersirat kabar bahwa Salim Group berencana akan meluncurkan situs e-commerce melalui kerja sama dengan konglomerat ritel asal Korea Selatan, yaitu Lotte Group. Dikutip dari Pulsenews, kedua konglomerat tersebut sudah menandatangani persetujuan MOU pada 19 Februari lalu. Dalam perjanjian tersebut, keduanya berencana akan meluncurkan platform e-commerce pada pertengahan tahun ini, kemudian diikuti dengan peluncuran perusahaan baru di awal tahun depan. CT CorpChairul Tanjung dari CT Corp merupakan orang terkaya kelima di Indonesia menurut Forbes, dengan total kekayaan mencapai $4,8 miliar (sekitar Rp64 triliun). CT Corp memiliki bisnis yang kuat di sektor keuangan melalui Bank Mega dan juga hiburan melalui Trans Corp. Tidak hanya itu, lini bisnis ritel fashion dan makanan milik CT Corp juga cukup besar. Melalui Trans Fashion, perusahaan ini mengelola lebih dari 100 merek-merek fashion terkemuka di Indonesia, seperti Hugo Boss, Etienne Aigner, Tods, Versace, Tommy Hilfiger, dan lainnya. CT Corp juga belum masuk ke ranah e-commerce secara resmi. Akan tetapi, beberapa waktu lalu Detik melaporkan bahwa CT Corp akan merambah sektor e-commerce. “E-commerce saat ini sedang kita siapkan, karena kita maunya begitu masuk harus langsung jadi juara. Kalau nggak jadi juara, mending nggak usah buat, karena line bisnis kita ini komplit. Ada hypermarket, department store, airlines, hotel, food and beverages, dan juga entertainment. Kita mau nanti semua platform e-commerce kita harus tersedia,” ujar Chairul, dikutip dari Detik. Mimpi buruk bagi e-commerce kecil?Peran serta para konglomerat dalam mendorong pertumbuhan e-commerce di Indonesia memang sangat menarik. Apalagi peluang e-commerce di tanah air masih sangat besar. Mengingat penetrasi internet yang belum merata dan juga jumlah penduduk kelas menengah yang terus bertambah. Akan tetapi di lain sisi hal itu bisa menjadi mimpi buruk bagi pemain-pemain lain. Khususnya situs-situs e-commerce kecil yang tidak memiliki modal besar serta dukungan gudang dan logistik yang memadai. Mereka akan dengan mudah tergerus oleh pemain-pemain besar. Bagaimanapun, situs-situs e-commerce milik para konglomerat tersebut masih berada pada tahap awal. Beberapa di antaranya bahkan belum meluncurkan situs mereka. Jadi dampaknya belum terlihat. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Siapa Saja Konglomerat Indonesia yang Sudah Merambah Ranah E-commerce dan Digital? appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
SUPERHOT – FPS Artistik di Mana Waktu Menjadi Senjata Andalanmu Posted: 29 Feb 2016 02:22 AM PST Dikembangkan oleh SUPERHOT Team sejak 2013, game FPS SUPERHOT akhirnya rilis pada tanggal 25 Februari lalu untuk PC di Steam! Apa yang membuat SUPERHOT unik? Selain grafis minimalisnya yang membuat penasaran, cara bermain SUPERHOT juga menggunakan konsep manipulasi waktu. “Time Moves When You Move,” itulah tagline dari SUPERHOT. Waktu berjalan dengan normal jika kamu bergerak, kamu bisa melihat peluru yang dikeluarkan musuh meluncur ke arahmu hanya saat kamu diam. Kecepatan waktu pun akan bertambah kalau kamu bergerak dengan sangat cepat. Saat slow motion itulah waktumu mengatur strategi dan pergerakan untuk menyerang atau menghindari musuh-musuh berikutnya. Karakter yang kamu mainkan dalam SUPERHOT ini pun harus berganti-ganti senjata secara cepat sambil menghindari serangan musuh. Senjata yang ada mulai dari tongkat baseball, handgun, shotgun, shuriken, hingga katana yang bisa membelah peluru. Senjata bisa didapatkan dari lawan yang sudah tumbang, kamu juga bisa menumbangkan lawan dengan melemparkan senjata, lalu mengambilnya kembali saat melambung di udara. Saat musuh mati, mereka akan pecah berkeping-keping seperti gelas. Perlu diingat, tantangan dari game ini adalah tidak ada reload untuk senjata dan tidak ada tambahan nyawa jika sampai kamu tertembak. SUPERHOT memiliki mode Endless dan Challenge. Pada mode Endless kamu akan diuji dengan berbagai serangan musuh tanpa akhir, dan pada mode Challenge kamu akan ditantang untuk memulai permainan dengan tangan kosong, beradu dengan batas waktu, menyerang hanya dengan katana, dan tantangan lainnya. Sesuai deskripsi SUPERHOT di Steam, nantinya juga akan ada tambahan art ASCII dan beberapa mini game yang dapat dimainkan dalam mode Extras. Game FPS indie asal Polandia ini sudah mendapatkan beberapa penghargaan, termasuk Grand Prix di Pixel Heaven 2014 dan Most Promising Game di Taipei Game Show 2016. SUPERHOT dirilis untuk Windows PC, Linux, Mac, dan Xbox One dengan patch pertamanya yang sudah bisa diakses 27 Februari lalu. Steam Link: SUPERHOT, Rp. 152.999
The post SUPERHOT – FPS Artistik di Mana Waktu Menjadi Senjata Andalanmu appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Pesan Galon Air Mineral dan Gas Elpiji dengan Harga Terbaik Lewat Layanan Klikdaily Posted: 28 Feb 2016 11:12 PM PST Salah satu problem yang kerap dihadapi keluarga muda yang disibukkan dengan aktivitas keseharian adalah kebutuhan berbelanja kebutuhan rumah tangga. Mulai dari bingung di mana harus membeli galon air mineral sampai gas elpiji untuk memasak. Klikdaily mencoba menjawab kebutuhan tersebut lewat layanan on-demand penyedia kebutuhan rumah tangga. "Kami juga ingin menghubungkan mereka yang memiliki unit usaha kecil penyedia kebutuhan sehari-hari dengan konsumen," tutur Amos Gunawan selaku Founder dan CEO Klikdaily kepada Tech in Asia. Startup yang juga menjadi juara favorit pada kompetisi Startuppedia Asean Challenge 2016 ini mulai beroperasi sejak November 2015 lalu. Amos, yang berlatar belakang bisnis distribusi gas, melihat adanya masalah di ranah ini.
Diminati IRT dan karyawanSetelah hampir empat bulan beroperasi, Klikdaily mengklaim berhasil mendapat 1.000 unduhan untuk aplikasinya dengan 80 persen active user. "Sebanyak 45 persen dari pengguna kami adalah ibu rumah tangga, menyusul di bawahnya adalah karyawan dan entrepreneur," lanjut Amos. Klikdaily memiliki dua fitur utama, layanan untuk customer dan merchant. Layaknya layanan on-demand berbasis aplikasi lainnya, kamu bisa menemukan berbagai hal yang dibutuhkan di sana. Sebagai contoh, untuk customer tersedia pemesanan barang, promosi poin referral, sistem voucer, dan tentunya memilih mechant yang sesuai dengan lokasi tempat tinggal kamu. Sementara untuk merchant ada fitur penguncian pesanan dan langganan. Amos menuturkan cara kerja aplikasinya. "Bila pelanggan ingin membeli sebuah produk, kami akan mereferensikan sejumlah merchant. Nantinya produk tersebut akan langsung diantar ke tempat pelanggan," tuturnya. Lalu untuk aplikasi bagi merchant, layaknya GO-JEK atau GRAB, mereka harus segera mengambil pesanan saat ada notifikasi dari pengguna. "Pengguna dimudahkan dalam mencari barang kebutuhan harian, sementara para pengusaha bisa memperluas bisnisnya dengan mudah," tambah Amos. Amos sendiri menargetkan keuntungan Klikdaily dari selisih harga produk yang dijual, biaya pengiriman, dan biaya berlangganan. Untuk sistem pembayaran yang tersedia, Klikdaily masih memberlakukan sistem cash on delivery atau bayar di tempat saat pesanan tiba. Manfaatkan testimoniDengan tim yang berjumlah tujuh orang, termasuk Amos serta Indra Dhanurendra selaku Co-Founder dan CTO, Klikdaily mengaku mengalami kesulitan dalam mengedukasi merchant dan pengguna aplikasinya. "Testimoni dari mereka yang sudah menggunakan Klikdaily menjadi solusi dari masalah ini," ujar Amos. Saat ini cakupan wilayah operasi Klikdaily masih sebatas di Tangerang dan Jakarta. Produk yang bisa dipesan juga baru gas elpiji dan galon air mineral. Namun ke depan mereka berencana untuk menambah jumlah produk yang bisa konsumen beli. Meski mengklaim belum memiliki kompetitor langsung, layanan GO-MART milik GO-JEK—yang juga bisa digunakan untuk membeli produk kebutuhan rumah tangga termasuk galon air mineral dan gas elpiji—bisa dibilang sebagai pesain Klikdaily. Terkait hal ini, Amos mengatakan layanan Klikdaily tidak mengenakan biaya antar dan harganya kompetitif. "Selain itu untuk barang yang rusak akan kami ganti bila memang terbukti setelah kami melakukan quality control, tandas Amos. Coba aplikasi Kilkdaily melalui tautan berikut: (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar Michael Davis Burchat) The post Pesan Galon Air Mineral dan Gas Elpiji dengan Harga Terbaik Lewat Layanan Klikdaily appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Dota Weekly: Aksi dari NaVi Membuktikan bahwa Oracle Mampu Mengubah Takdir Posted: 28 Feb 2016 11:00 PM PST Halo pembaca setia Tech in Asia! Selamat datang kembali dalam rubrik Dota Weekly, yang seharusnya rilis mingguan namun sudah beberapa minggu tidak terbit. Berbeda dengan Dota Weekly sebelumnya, Dota Weekly kali ini tidak ditulis oleh Audi. Berhubung saya hanyalah seorang pleb (pemain biasa) yang punya angka MMR jauh di bawah Audi, saya tidak akan membuat tutorial Dota 2 atau sejenisnya. Saya akan lebih banyak membahas tentang kejadian-kejadian menarik di seputar dunia Dota. Mungkin saya juga akan menulis opini atau topik-topik lainnya, yang jelas apa yang saya tulis sifatnya bukan mengajari tapi lebih ke arah diskusi santai.
Untuk topik kali ini saya akan mengajak kamu melihat sebuah video highlight turnamen yang terjadi belum lama ini, yaitu pertandingan WePlay League antara tim Natus Vincere (NaVi) melawan Power Rangers. Videonya bisa kamu lihat di atas, dan saya ingin kamu fokus pada menit 6:25. Di sini kita bisa lihat bahwa Outworld Devourer yang dimainkan oleh Dendi terjebak pada gank yang dilakukan tim Power Rangers. Outworld Devourer jatuh ke dalam Chronosphere, kemudian diserang secara bersama-sama oleh Faceless Void dan Lina. Lina melancarkan serangan beruntun dengan tiga skill miliknya, termasuk Laguna Blade! Apakah riwayat Dendi akan tamat di sini? Ternyata tidak! Perhatikan gerakan Oracle di kiri atas layar. Tepat sebelum Lina mengeluarkan Laguna Blade, Oracle menggunakan dua skill miliknya untuk melindungi Outworld Devourer. Pertama adalah False Promise, jurus pamungkas Oracle yang efeknya "menunda" semua damage yang diterima si target. Sementara skill kedua yaitu Fate's Edict membuat si target tidak bisa menyerang selama beberapa detik, namun kebal terhadap serangan magic. Kombinasi dua jurus ini membuat gank yang dilakukan tim Power Rangers menjadi begitu sia-sia. Faceless Void dan Lina kehilangan jurus ultimate mereka tanpa hasil. NaVi pun melakukan serangan balik yang membuat Power Rangers kocar-kacir. Gank berbalik jadi bencana, semua hero Power Rangers mati mengenaskan, dan NaVi memenangkan pertandingan. Saya rasa ini adalah salah satu contoh yang menunjukkan pentingnya hero support dalam Dota 2. Peran support sering dipandang sebelah mata, seolah-olah tugasnya hanya memasang ward dan beli kurir saja. Padahal pemain support yang baik bisa menentukan arah permainan, bahkan membalikkan kedudukan seperti aksi Oracle di atas. Tentu saja untuk bisa mencapai hal tersebut tidak mudah. Butuh latihan tekun dan kepala yang dingin untuk mengambil keputusan dengan cepat dan tepat. Oracle yang baru kamu lihat dimainkan oleh SoNNeikO, anggota Natus Vincere yang kebetulan merupakan salah satu pemain support idola saya. Nah, bagaimana menurutmu aksi yang dilakukan oleh SoNNeikO di atas? Apakah kamu seorang pemain support? Kalau iya, apalagi kalau kamu suka Oracle, mungkin kamu bisa mendapat inspirasi dari video ini. Andai kamu bukan pemain support pun, tak ada salahnya mempelajari permainan support untuk memahami kerjasama tim lebih baik. Good luck and have fun! The post Dota Weekly: Aksi dari NaVi Membuktikan bahwa Oracle Mampu Mengubah Takdir appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Legend of the Skyfish – Petualangan Seru ala Zelda dengan Grafis Artistik Layaknya Buku Dongeng Posted: 28 Feb 2016 09:57 PM PST Crescent Moon Games, penerbit game yang dikenal lewat beragam judul seperti Shadow Blade, Almightree, atau Mines of Mars, kembali menunjukkan teaser dari game yang akan mereka rilis. Screenshot dari sebuah game adventure yang mereka pamerkan tersebut tampak indah layaknya ilustrasi di dalam buku dongeng anak-anak. Game berjudul Legend of the Skyfish yang tengah digarap oleh Mgaia Studio ini berkisah tentang seorang gadis yang hidup di bawah bayang-bayang kekuasaan bangsa Skyfish. Dunia di mana ia tinggal telah dihancurkan oleh kaum Skyfish, dan saudaranya pun hilang diculik para monster ikan tersebut. Berbekal sebuah joran alias tongkat pancing yang ia genggam, si gadis pun berusaha menyelamatkan saudaranya dengan menghadapi beragam monster berbentuk ikan serta memecahkan puzzle yang terbentang di sepanjang perjalanan. Tongkat pancing yang ia pegang bersifat multifungsi. Tidak hanya bisa digunakan untuk mengait ikan, alat tersebut juga berfungsi untuk menyerang lawan maupun menarik tubuh si gadis layaknya grappling hook. Mekanisme ini akan membuat permainan semakin menarik, karena kamu dipastikan akan diajak berpikir untuk memecahkan puzzle dengan memanfaatkan kemampuan unik tongkat pancing tersebut selain mengalahkan para monster. Menurut Crescent Moon Games, Legend of the Skyfish adalah karya yang terinspirasi dari berbagai game adventure berkualitas lainnya seperti Legend of Zelda dan Gesundheit. Seluruh game tersebut memiliki unsur puzzle kental di dalam permainan yang dikemas dalam visual menawan. Melihat kumpulan screenshot yang dibagikan oleh developer, tampak jelas pengaruh dari kedua game tersebut dari sudut pandang top down, arahan visual 2D memikat, serta kehadiran puzzle menarik yang ada di dalam level. Mgaia Studio selaku developer belum banyak memberikan teaser, apalagi mengumumkan jadwal perilisan dan pada platform apa karya mereka ini akan diluncurkan. Namun apabila Crescent Moon Games yang berulang kali merilis game berkualitas saja bersedia untuk menjadi penerbit, tampaknya Legend of the Skyfish akan menjadi game yang layak untuk dinantikan. Sumber: Mgaia Studio, Crescent Moon Games via TouchArcade The post Legend of the Skyfish – Petualangan Seru ala Zelda dengan Grafis Artistik Layaknya Buku Dongeng appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
[REVIEW] Serato Pyro, Hadirkan Nuansa DJ Pada Pesta di Rumah Kamu Posted: 28 Feb 2016 08:30 PM PST Serato, produsen software dan hardware untuk DJ, merilis aplikasi mobile terbarunya yang bernama Pyro. Jika dengan software buatan Serato lainnya kamu harus nge-DJ secara manual, Pyro mampu melakukannya secara otomatis. Kamu hanya perlu sebuah iPhone atau iPad (saat ini Pyro baru tersedia untuk platform iOS), koleksi lagu (dari genre apa saja, tidak harus lagu ajeb-ajeb), dan speaker yang mumpuni. Lalu, seperti apa cara kerjanya? Apakah fungsinya sesuai dengan apa yang diiklankan? Simak ulasan saya berikut ini. Siap untuk bergoyang?Tampilan awal aplikasi ini hanya memiliki satu opsi saja, yakni "Start a Fire." Memang, Pyro dirancang untuk "membakar" acara apa pun yang kamu buat dengan musik. Tekan ikon tanda plus (+) untuk melanjutkan. Pada layar berikutnya, Pyro langsung menampilkan daftar semua lagu yang ada di iTunes kita. Namun, kita juga bisa memilih lagu dari daftar putar atau playlist yang sudah kita buat di iTunes, berdasarkan artis, atau album. Cara lainnya, geser jari dari atas ke bawah layar untuk memunculkan kolom pencarian lagu berdasarkan kata kunci. Untuk menambahkan lagu, tap pada lagu yang kita mau hingga muncul ikon centang. Ini menandakan bahwa lagu sudah ditambahkan ke playlist Pyro. Kecuali pada opsi Songs (yang berisi daftar semua lagu dalam iTunes), terdapat opsi "Add all." Fungsinya adalah untuk menambahkan semua lagu yang muncul (misalnya lagu-lagu dari artis atau album tertentu), sehingga kita tidak perlu repot tap satu per satu untuk menambahkannya. Pyro juga menyertakan aplikasi companion untuk Apple Watch. Lewat aplikasi itu, kamu bisa melihat, mengatur ulang, dan mengontrol playlist yang sedang diputar. Mendukung SpotifyBila kamu tap ikon iTunes akan memunculkan opsi login dengan Spotify Premium. Nantinya kita dapat memutar lagu-lagu dari layanan streaming musik tersebut. Namun, karena Spotify belum tersedia di Indonesia kita belum bisa menggunakannya. Jika kamu ingin memutar lagu-lagu dari Spotify, kamu membutuhkan koneksi internet yang stabil. Alasannya karena Pyro akan mengunduh lagu-lagu yang kamu masukkan di playlist terlebih dahulu. Pyro mampu menampilkan playlist yang telah kamu buat sebelumnya di Spotify. Serunya lagi, aplikasi ini juga merekomendasikan beragam playlist Spotify yang disusun khusus untuk diputar dengan Pyro. Pada layar login ke Spotify, terdapat juga opsi untuk menampilkan tempo lagu. Jika ini diaktifkan, kita bisa melihat informasi ketukan per menit (BPM) tiap lagu. Di sini juga ada opsi "Mix between songs." Secara default opsi ini sudah aktif. Jika kita mematikannya, yang akan terjadi adala tidak akan ada transisi antara lagu. Musik baru berganti setelah musik yang sedang kita diputar habis. Mudah digunakan dan intuitifPada lagu yang sedang diputar, kita bisa melihat tampilan grafik yang menandakan struktur lagu dari awal hingga akhir. Jika kamu pernah menggunakan Soundcloud, tampilan grafiknya kira-kira seperti itu. Kita bisa tap pada bagian mana saja di grafik itu untuk masuk ke bagian lagu yang kita mau. Misalnya, tap di bagian akhir lagu, agar bisa segera pindah ke lagu berikutnya. Atau, jika ingin segera pindah ke lagu berikutnya, kita juga dapat tap ikon skip yang ada di pojok kanan atas layar. Jangan khawatir, lagu tidak akan berganti dengan tiba-tiba, melainkan tetap dengan transisi (kecuali kamu mematikan opsi "Mix between songs"). Playlist yang sudah kita susun sifatnya tidak baku. Artinya, kita bisa mengubah urutannya kapan saja dengan menggeser kolom-kolom lagu. Jika kita ingin memindahkan satu lagu ke paling atas, kita cukup menggeser kolomnya ke kanan hingga muncul ikon panah yang menunjuk ke atas. Sedangkan untuk menghapus lagu dari playlist, kita dapat melakukannya dengan menggeser kolom ke arah kiri. Di bagian bawah layar, Pyro merekomendasikan lagu-lagu yang cocok dengan playlist yang kita buat berdasarkan BPM tiap-tiap lagu. Misalnya, dalam playlist kamu banyak terdapat lagu yang memiliki 130 BPM, maka Pyro akan merekomendasikan lagu-lagu di kisaran BPM tersebut. Tap rekomendasi yang muncul itu untuk menambahkannya pada playlist. Di bagian yang sama, terdapat juga ikon plus untuk menambahkan lagu secara manual. Coba geser jari ke bawah. Nanti akan muncul opsi History, Save, Cear, Mix Up, dan Settings. Sesuai namanya, History akan menampilkan riwayat lagu yang pernah kita mainkan, Save akan menyimpan playlist yang sudah kita buat untuk dimainkan di lain waktu (ini dapat diakses dari menu Playlists, di bagian Saved Playlist, Clear untuk mengosongkan playlist, dan Mix Up untuk mengacak urutan lagu. Terakhir, terdapat opsi Setting, yang akan mengarahkan kita ke laman pengaturan Pyro (tempat kita bisa memilih untuk menampilkan BPM, mix antar lagu, dan login ke Spotify. Berfungsi dengan baik, tetapi…Pyro bekerja dengan menyamakan ketukan antar lagu, sehingga transisi dari satu lagi ke lagu berikutnya berjalan mulus. iTunes (versi dekstop) sebenarnya punya fungsi ini, yaitu Crossfade Songs, yang dapat ditemukan di Playback Preferences. Kita dapat mengatur lama transisinya dari satu hingga 12 detik. Hanya saja, iTunes tidak akan menyamakan BPM, sehingga transisinya masih terasa tidak mulus. Hanya saja, Pyro belum mampu mengenali struktur lagu dengan baik, misalnya ketukan mana yang mengawali sebuah bar. Seringkali lagu berikutnya tidak dimulai dari awal bar. Akibatnya, walau transisinya mulus, terkadang perpindahannya terdengar ganjil di telinga. Tentu saja, jika kamu mau transisi yang mulus dan sempurna, maka diperlukan kendali dan sentuhan manusia—alias DJ. Tentunya akan lebih menarik jika Pyro tersambung dengan database musik, yang mana berisi data struktur sebuah musik. Sehingga aplikasi ini bisa tahu titik mana yang mengawali ketukan sebuah lagu, dan pada bar keberapa sebaiknya transisi dilakukan. Namun, jika aplikasi ini terlalu pintar, bisa-bisa DJ akan kehilangan pekerjaannya. Kekurangan lainnya, Pyro tidak bisa memutar musik yang kamu unduh dari layanan Apple Music, kecuali kamu telah membelinya. Alasannya karena musik-musik tersebut telah diberikan proteksi DRM oleh Apple, sehingga hanya dapat diputar di aplikasi iTunes atau Music yang tersambung dengan Apple ID pengunduhnya. Jika ingin memutar musik dari layanan streaming, saat ini kamu hanya bisa menggunakan musik-musik dari Spotify. Secara keseluruhan, untuk sebuah aplikasi gratis, Pyro adalah sebuah aplikasi yang memuaskan—baik dari segi tampilan, fitur, maupun kemudahan penggunaan. Jika kamu tidak menganggap kekurangan yang disebutkan di atas sebagai masalah besar, maka aplikasi ini sangat direkomendasikan untuk menyemarakkan pesta, "disko darurat,"home session, maupun menemani aktivitasmu sehari-hari. Plus
Minus
Kamu dapat mengunduh Pyro dari tautan berikut ini:
The post [REVIEW] Serato Pyro, Hadirkan Nuansa DJ Pada Pesta di Rumah Kamu appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Flipper Fox – Puzzle Platformer Ceria untuk Pencinta Pesta Posted: 28 Feb 2016 08:06 PM PST Flipper Fox menceritakan tentang Ollie, seekor rubah ramah yang senang membantu teman-temannya. Ia senang sekali jika ada pesta yang diadakan di hutan tempat tinggalnya. Sayang, pesta yang diadakan hewan-hewan lain tersebut mengalami kendala. Makanan dan dekorasi pesta yang diperlukan menghilang! Demi menemukan berbagai barang milik teman-temannya tersebut, Ollie pun bertualang dalam sebuah game puzzle platformer yang cukup menantang. Di Flipper Fox, tugasmu adalah berinteraksi dengan bermacam-macam kubus yang memiliki karakteristik khusus hingga sampai ke daerah tujuan. Untuk berinteraksi dengan kubus-kubus yang tersedia, kamu dapat melakukan drag ke arah yang diinginkan (jika memungkinkan tentunya). Ollie sendiri bisa kamu kendalikan dengan cara menekan layar pada daerah yang ingin dituju. Ollie akan secara otomatis bergerak ke daerah yang dimaksud melalui jalur terpendek yang bisa ia temukan. Jika kamu adalah seorang gamer puzzle kasual yang tidak memusingkan berapa bintang yang kamu dapatkan ketika menyelesaikan sebuah level, maka Flipper Fox menurut saya cukup mudah. Kamu tinggal membuka jalan bagi Ollie untuk sampai pada tempat tujuan tanpa mesti memikirkan cara yang paling efisien. Akan tetapi, jika kamu adalah seorang gamer puzzle perfeksionis, maka Flipper Fox akan mengajak kamu untuk berpikir keras. Agar bisa memperoleh jumlah bintang maksimal di setiap level, kamu harus mengoleksi seluruh koin yang tersebar serta mendaratkan Ollie pada daerah tujuan dengan jumlah langkah yang terbatas. Selain tingkat kesulitan puzzle yang cukup menantang, hal yang menarik dari Flipper Fox adalah grafisnya yang terpoles dengan cukup baik. Animasi yang mulus dan lucu dari Ollie membuatnya menjadi karakter utama yang menggemaskan, apalagi ketika kamu berhasil menyelesaikan sebuah level atau membiarkannya menganggur beberapa lama. Apabila kamu menginginkan game puzzle baru dengan karakter lucu, maka Flipper Fox bisa menjadi pilihan yang menarik. Kamu bisa memulai bertualang bersama si rubah ramah dengan menuju tautan yang ada di bawah.
The post Flipper Fox – Puzzle Platformer Ceria untuk Pencinta Pesta appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||
Bersiaplah para Founder, Google Launchpad Kembali Dibuka untuk Startup Indonesia Posted: 28 Feb 2016 08:01 PM PST Setelah sukses dengan kelas pertama yang mulai berjalan pada bulan Januari 2016 lalu, Google Launchpad kembali membuka kesempatan untuk para startup yang ingin mengikuti kelas kedua mereka. Google Launchpad sendiri merupakan sebuah akselerator garapan Google. Akselerator ini dibuat untuk mengembangkan startup-startup yang telah berjalan dan punya potensi untuk berkembang lebih besar lagi. Hanya dibuka untuk startup dari empat negaraPada tanggal 25 Februari 2016, Google mengumumkan kalau mereka telah membuka pendaftaran untuk kelas kedua Google Launchpad yang akan berjalan mulai bulan Juni 2016. Untuk bisa mengikuti Google Launchpad, sebuah startup harus sudah mempunyai produk berupa aplikasi Android, atau sudah mempunyai rencana untuk meluncurkan aplikasi Android dalam waktu dekat. Menariknya, Google lagi-lagi hanya menerima startup dari negara-negara tertentu untuk program Google Launchpad ini. Di kelas pertama, Google hanya menerima startup yang berasal dari India, Indonesia, dan Brazil. Untuk kelas kedua ini, mereka hanya menambahkan Meksiko sebagai asal negara dari startup yang bisa mereka terima. Menurut Google, empat negara tersebut dipilih dengan pertimbangan ekosistem startup yang berkaitan dengan raksasa teknologi ini telah berjalan baik. Selain itu, Google juga mempunyai peluang untuk membantu komunitas startup di negara-negara tersebut agar menjadi lebih besar. Apabila kamu berminat untuk mengikuti Google Launchpad ini, langsung saja isi formulir pendaftarannya sebelum tanggal 31 Maret 2016. Memberi banyak inspirasiSebanyak 24 startup telah terpilih untuk mengikuti kelas pertama Google Launchpad. Pada tanggal 18 Januari 2016 yang lalu, mereka pun mendapat kesempatan untuk mengikuti pelatihan selama dua minggu di kantor pusat Google yang berada di Mountain View, Amerika Serikat. Selama pelatihan tersebut, para pakar yang berasal dari Google berusaha membantu startup-startup tersebut dalam hal monetisasi, pengembangan pasar, serta bagaimana cara membangun bisnis yang sukses. Delapan nama yang masuk peserta kelas pertama Google Launchpad, berasal dari Indonesia. Mereka adalah Jojonomic, Kakatu, HarukaEdu, Setipe, Kerjabilitas, Kurio, eFishery, dan Seekmi. Baca juga: [Update] Inilah 8 Startup Indonesia yang Berhasil Masuk Program Google Launchpad Gibran Huzaifah, CEO eFishery yang juga mengikuti program pelatihan Google Launchpad di Mountain View, mengatakan kepada Tech in Asia kalau program ini sangat bermanfaat bagi startup-startup yang mengikutinya. “Di sana, kami mendapat banyak inspirasi dan insight, mulai dari soal produk, teknologi, UI/UX, sampai pemasaran. Kami juga diajarkan strategi untuk mengoptimalkan platform-platform Google seperti Google Play,” ujar Gibran. Setelah pelatihan tersebut, seluruh startup akan mendapat pendanaan dari Google sebesar $50.000 (sekitar Rp670 juta). Selain itu, mereka pun akan mendapatkan pembinaan yang berkelanjutan selama enam bulan, serta akses ke berbagai layanan Google senilai $250.000 (sekitar Rp3,35 Miliar). (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah, Sumber Gambar : Android Developer Blog) The post Bersiaplah para Founder, Google Launchpad Kembali Dibuka untuk Startup Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment