Ads

Wednesday, March 2, 2016

Game Di Indonesia

Game Di Indonesia


BlazBlue: Chrono Phantasma Extend Sudah Bisa Kamu Mainkan di PC!

Posted: 02 Mar 2016 06:00 PM PST

Ini dia kabar yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar game fighting 2D! Game terbaru dari seri BlazBlue, yaitu BlazBlue: Chrono Phantasma Extend, sudah bisa kamu beli lewat Steam sejak tanggal 2 Maret 2016. Meskipun rilis lebih lambat beberapa bulan dibanding versi console, BlazBlue: Chrono Phantasma Extend versi PC memiliki konten yang lengkap dan beberapa keunggulan menarik.

Sama dengan versi console, BlazBlue: Chrono Phantasma Extend tetap menyajikan pertarungan seru dengan 28 karakter unik yang bisa kamu pilih. Kamu juga akan mendapatkan konten cerita yang padat, lengkap dengan fitur dual audio. Banyaknya konten yang ditawarkan membuat BlazBlue: Chrono Phantasma Extend terasa seperti dua game yang dibundel menjadi satu.

BlazBlue: Chrono Phantasma Extend | Screenshot 1

BlazBlue: Chrono Phantasma Extend | Screenshot 2

Fitur baru pada versi PC adalah sebuah mode bernama mode Chrono Phantasma (CP Mode). Mode ini mengubah balancing menjadi seperti di BlazBlue: Chrono Phantasma orisinal (bukan Extend), dan membuat Celica serta Lambda-11 tidak bisa digunakan. Beberapa karakter terasa lebih kuat di BlazBlue: Chrono Phantasma orisinal, jadi kalau kamu ingin mencicipi perbedaannya maka fitur ini bisa kamu gunakan.

Satu lagi tambahan yang akan kamu dapatkan di versi PC yaitu bonus berupa album soundtrack digital berisi dua belas lagu. Jumlah lagunya memang tidak lengkap, tapi rasanya sudah cukup menarik sebagai bonus mengingat harga game ini sendiri tidak begitu mahal.

Untuk ulasan BlazBlue: Chrono Phantasma Extend yang lengkap, cek review dari kami di sini!

BlazBlue: Chrono Phantasma Extend bisa kamu beli di Steam dengan harga Rp199.999, dan kamu akan mendapat diskon sepuluh persen bila membeli sebelum tanggal 10 Maret. Jangan lupa, visual novel prekuel seri BlazBlue yang berjudul XBlaze Code: Embryo juga sudah tersedia di Steam. Kalau kamu penggemar game fighting 2D dan visual novel, maka kedua game ini tidak boleh kamu lewatkan!

The post BlazBlue: Chrono Phantasma Extend Sudah Bisa Kamu Mainkan di PC! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Rangkuman Berita Game Hari Ini – 2 Maret 2016

Posted: 02 Mar 2016 05:30 AM PST

Cooking Fever Akan Mendapatkan Update Baru Berisi Pemain-Pemain FC Barcelona

Cooking Fever Barcelona | Art

Arya W. Wibowo -Developer Nordcurrent akan menghadirkan update baru untuk game Cooking Fever pada bulan Maret. Pada update ini, kamu bisa membuka restoran di stadion Camp Nou milik FC Barcelona. Tak hanya itu, para pemain seperti FC Barcelona Neymar Jr, Luis Suarez, Lionel Messi, Andres Iniesta, dan Gerad Pique juga bisa menjadi pelangganmu.

Sumber: VentureBeat

App Info
Cooking Fever
Nordcurrent -  Dec 16, 2015
Genre:  Arcade
Size:   47M
Installs:   10,000,000 - 50,000,000
Gratis
Download


Mantan Eksekutif EA Frank Gibeau Diangkat Menjadi CEO Zynga

Frank Gibeau | Photo

Arya W. Wibowo – Zynga, yang sedang menjual kantor mereka, baru saja merekrut mantan eksekutif EA di bidang mobile, Frank Gibeau. Mark Pincus sebagai pendiri dan CEO Zynga sebelumnya kini berganti posisi menjadi executive chairman. Frank sendiri telah bekerja di EA selama dua puluh tahun dan selama tujuh bulan ini mengisi posisi sebagai salah satu direksi Zynga.

Sumber: Zynga


Trailer Sinematik dari Game Iron Maiden: Legacy of the Beast Tampilkan Sang Maskot dari Grup Band Iron Maiden

Iqbal Kurniawan – Roadhouse Interactive kemarin mengunggah sebuah video trailer baru untuk game hasil kerja sama mereka dengan grup band rok legendaris Iron Maiden. Video tersebut menampilkan sang maskot band bernama Eddie yang berhadapan dengan iblis berwarna merah. Iron Maiden: Legacy of the Beast rencananya akan dirilis untuk iOS dan Android pada musim panas (sekitar Juni – Agustus) tahun ini.

Grup Musik Rok Iron Maiden Akan Menyemarakkan RPG Mobile Berjudul Iron Maiden: Legacy of the Beast


Rock Band 4 Bisa Saja Hadir di PC Akhir Tahun Ini bila Harmonix Berhasil Menggalang Dana di Situs Fig

Rock Band 4 for PC | Featured

Iqbal Kurniawan – Game simulasi band yang telah dirilis di PS4 maupun Xbox One, Rock Band 4, akan hadir ke PC pada akhir tahun ini bila developer Harmonix berhasil menggalang dana di situs Fig. Harmonix membutuhkan dana sebesar US$2 juta (sekitar Rp27 miliar) untuk merilis versi PC dari Rock Band 4. Dari total kebutuhan dana tersebut, Harmonix akan menalangi sendiri US$500.000 (Rp7 miliar), sedangkan sisa kebutuhan dana mereka harap dapat digalang dari para fan.

Fig merupakan situs crowdfunding yang relatif baru dan memiliki skema penggalangan yang berbeda dari Kickstarter maupun Indiegogo. Para donatur dalam penggalangan dana akan menjadi investor yang berhak memperoleh persen keuntungan saat proyek yang didukung memperoleh laba. Situs ini juga pernah digunakan oleh developer lain seperti Double Fine dengan proyek Psychonauts 2.

Fig: Rock Band 4 for PC


BalanCity, Permainan Sederhana Membangun Kota dalam Keseimbangan Masuk ke Steam Greenlight

Chandry Tasofa – Permainan simulasi ini mengharuskan kita membangun kota dan megatur populasinya di atas platform yang tidak seimbang, terlihat simpel tetapi membutuhkan strategi. BalanCity kini masuk Steam Greenlight dan jika lancar akan direncanakan rilis di pertengahan tahun 2016. Game ini mirip dengan Tower Bloxx di awal tahun 2004, tetapi lengkap dengan bencana alam dan kejadian acak lainnya seperti di SimCity.

Sumber: Steam Greenlight


Simak Sejarah Charlie Nash dari Street Fighter Lewat Video Berikut

Risky Maulana – Meskipun ini adalah video pertama dari rangkaian serial Street Fighter Story buatan Maximilion Dood, namun sebetulnya ini bukan pertama kalinya caster YouTube spesialis game fighting tersebut merilis video selain aksi dia streaming melawan pemain online.

Sesuai judulnya video di atas menceritakan sedikit sejarah Charlie Nash, mulai dari penampilan perdananya di Street Fighter Alpha hingga ia menjadi “zombi” Nash di Street Fighter V. Semoga ke depannya ada lebih banyak video semacam ini dari Maximilion Dood.

Review Street Fighter V – Kering Konten


Sleeping Dogs Kini Tersedia di Nvidia Shield

Sleeping Dogs | screenshot

Risky Maulana – Nvidia Shield hari ini mendapatkan game Sleeping Dogs untuk melengkapi koleksi game open-world kamu di set top box Android keluaran Nvidia tersebut. Meskipun game ini bukanlah versi Definitive Edition seperti di PS4, namun setidaknya kamu yang menginginkan sebuah game open world seru sekarang bisa menemukannya di Nvidia Shield.

Review Sleeping Dogs – Police Story

Sumber: Nvidia Shield Sleeping Dogs


Naughty Dog Akan Melakukan Multiplayer Stress Test untuk Uncharted 4 di Akhir Minggu Ini

Uncharted4-Screenshots-1

Chandry Tasofa – Sistem multiplayer Uncharted 4 akan diuji dalam stress test yang dilakukan pada 4-6 Maret 2016 nanti. Stress test bisa diakses di seluruh dunia. Kamu cukup mengunduh Uncharted Multiplayer Client dari PlayStation Store yang baru akan aktif 4 Maret 2016 dengan ukurannya file sekitar 7GB. Naughty Dog berharap para pemain bisa memberikan tanggapannya setelah stress test untuk pengalaman multiplayer yang lebih baik saat Uncharted 4 rilis nanti.

Sumber: PlayStation Blog

The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 2 Maret 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Mari Berkebun Bersama Pangeran Pietro di Return to Popolocrois: A Story of Seasons Fairytale untuk 3DS

Posted: 02 Mar 2016 05:00 AM PST

Melanjutkan berita seputar deretan game menarik keluaran XSEED yang sempat kami beritakan di tahun lalu, akhirnya hari ini versi bahasa Inggris dari Return to Popolocrois: A Story of Seasons Fairytale telah dirilis oleh Marvelous, dan kamu pun sekarang bisa menikmati “Harvest Moon” versi Popolocrois ini di 3DS kesayangan.

Sebagai salah satu crossover yang melibatkan sederet karakter dari anime klasik Popolocrois, permainan game ini terlihat lebih mendekati aksi Rune Factory dibandingkan Story of Seasons. Hal tersebut tampak berkat adanya elemen RPG, di mana pemain akan menghadapi musuh mereka dalam aksi pertarungan berbasis turn-based yang terlihat seru.

Return to Popolocrois | screenshot 1

Tentunya bukan spin-off Story of Seasons namanya jika di situ tidak melibatkan sederet aktivitas berternak dan juga bercocok tanam. Menariknya lagi, selain aktivitas berkebun, dalam Return to Popolocrois kamu juga bisa melakukan hal lain seperti memancing, menambang, dan berburu serangga layaknya Animal Crossing. 

Untuk aktivitas crafting sendiri, Return to Popolocrois menyajikan sedikitnya enam ratus item yang bisa kamu gabungkan untuk menghasilkan bermacam item baru. Tak hanya itu saja, kamu juga akan menjalani seratus rangkaian quest yang menarik untuk diikuti.

Return to Popolocrois | screenshot 2

Meskipun dalam game spin-off Story of Seasons kali ini karaktermu tidak bisa menikah (dikarenakan pangeran Pietro baru berusia 13 tahun), namun setidaknya hal tersebut tertutupi dengan keberadaan elemen RPG dan quest yang bervariasi.

Sebagai penutup, game hasil kolaborasi Yoshifumi Hashimoto (kreator serial Story of Seasons) bersama produser Yohsuke Tamori (pengarah Popolocrois Story) ini juga menjanjikan puluhan jam waktu bermain dengan ratusan konten di dalamnya. Intinya, kamu yang menyukai game bertani seperti Harvest Moon dan juga menggemari RPG, saya yakin tak akan kecewa membeli game ini.

Nintendo eShop Link: Return to Popolocrois: A Story of Seasons Fairytale, US$39.99 (sekitar Rp531.000)

The post Mari Berkebun Bersama Pangeran Pietro di Return to Popolocrois: A Story of Seasons Fairytale untuk 3DS appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Microsoft Berencana Menyatukan Platform Game PC dengan Xbox One

Posted: 02 Mar 2016 04:22 AM PST

Dilansir dari The Guardian, Kepala Divisi Xbox One Phil Spencer mengungkapkan bahwa Microsoft berencana melebur platform game di PC dan Xbox One menjadi sebuah ekosistem baru yang mengusung Universal Windows Applications (UWA).

Pada dasarnya UWA adalah platform pengembangan yang memungkinkan sebuah aplikasi bisa berjalan di PC dan Xbox sekaligus, termasuk tablet dan smartphone yang menggunakan sistem operasi Windows. Keputusan tersebut diambil oleh Microsoft sebagai strategi utama perusahaan ini untuk bisa bersaing di sektor game.

Proses integrasi ini sebenarnya sudah dimulai Microsoft sejak tahun lalu. Pada Januari 2015, Microsoft mengumumkan bahwa mereka akan membawa sejumlah aplikasi Xbox One ke dalam Windows 10.

Lalu, pada November, terdapat pembaruan Xbox One yang membuat perangkat ini menjadi kompatibel dengan Windows 10. Ini dimulai dengan tampilan antarmuka dan fitur-fitur yang sama antara kedua platform tersebut.

Microsoft UWP

Ini bukan kali pertamanya Microsoft melakukan integrasi antar platform yang dimiliki. Sebelumnya Microsoft juga melakukan hal yang sama untuk PC dan smartphone melalui Universal Windows Platform (UWP) di Windows 10. Sehingga developer bisa membuat satu aplikasi yang berjalan di PC dan smartphone Windows sekaligus.

Baca juga: Mark Zuckerberg Tak Berniat Mengendalikan Dunia dengan VR, Ia Justru Ingin Membuatnya Lebih Baik

Lalu apakah ada game yang sudah dirilis untuk kedua platform?

Tahap selanjutnya yang dilakukan oleh Microsoft adalah melakukan integrasi penuh antara kedua platform dengan merilis aplikasi universal. Aplikasi tersebut akan berjalan di PC dan perangkat apapun yang kompatibel dengan UWA.

Quantom Break

Beberapa langkah nyata yang telah dilakukan Microsoft adalah merilis game universal adalah game Gears of War Ultimate Edition, yang sudah bisa dimainkan di Windows 10 mulai hari ini (2/3). Lalu ada Quantum Break, sebuah game live-action dari Remedy Entertainment yang akan tersedia untuk platform PC dan Xbox One pada 5 April.

Forza 6 Apex

Bahkan game balap yang eksklusif hanya tersedia Xbox One, yaitu Forza Motorsport 6: Apex, juga telah dikembangkan dengan UWP. Game ini akan tersedia secara cuma-cuma bagi pengguna Windows 10 pada musim semi nanti.

Playstation Remote Play

Bagaimanapun, saingan terbesar Microsoft, yaitu Sony, juga tidak mau kalah saing. Pada hari yang sama, Sony mengumumkan pembaruan firmware Playstation 4. Dengan pembaruan tersebut, Sony membawa fitur streaming Remote Play ke Windows PC dan Mac OS X.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post Microsoft Berencana Menyatukan Platform Game PC dengan Xbox One appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Review Far Cry Primal – Kenikmatan Sesaat

Posted: 02 Mar 2016 03:45 AM PST

Setelah berbulan-bulan lamanya saya menunggu kehadiran sebuah game open world bergenre action dan adventure dengan perspektif orang pertama, akhirnya Ubisoft merilis iterasi terbaru dari Far Cry, yaitu Far Cry Primal. Dengan perasaan yang menggebu-gebu, saya menyalakan PS4 dan berencana menghabiskan seluruh waktu saya ketika di rumah memainkan game karya Ubisoft Montreal ini.

Dua puluh jam bermain, saya akhirnya menemukan sebuah game yang ingin disukai tapi tidak bisa. Meskipun saya akui Far Cry Primal adalah game yang menyenangkan untuk dimainkan, namun saya merasa masih terdapat beberapa ruang untuk membuat game ini jauh lebih baik.

Review Far Cry Primal | Screenshot 1

Begitu Luas, Begitu Nyata

Far Cry Primal menjadikan kamu seorang anggota suku Wenja bernama Takkar. Kamu akan berusaha untuk bertahan hidup dan mengumpulkan sesama anggota lainnya di dunia keras bernama Oros pada era Mesolitikum, 10.000 SM. Selain suku Wenja, terdapat dua suku lain yang ingin menguasai Oros, yaitu Udam dan Izila. Merekalah yang akan menjadi musuh utama kamu dalam game ini.

Seperti plot Far Cry sebelumnya, ternyata kamu adalah orang yang terpilih secara ajaib dan ditakdirkan untuk membawa suku Wenja menuju kemakmuran dan kedamaian. Karena kekaguman dukun setempat akan kemampuanmu menaklukkan burung hantu, kamu dinobatkan menjadi seorang Beast Master.

Review Far Cry Primal | Screenshot 2

Dari awal, Far Cry Primal sudah menyuguhkan saya dengan Oros yang begitu luas dan indah berkat kecanggihan Dunia Engine. Melihat grafis Far Cry Primal yang terasa nyata dan detail, bulu kuduk saya berdiri. Visual yang memanjakan mata ini bahkan mampu membuat saya termenung, memikirkan betapa indahnya bumi kita sebelum dirusak oleh tangan-tangan manusia yang tidak bertanggung jawab.

Apabila sebelumnya kamu pernah bermain Far Cry 4, saya bisa katakan bahwa Oros sedikit lebih luas dari Kyrat. Bagi yang baru dengan game Far Cry, anggaplah Oros seluas Skyrim di game The Elder Scrolls atau Los Santos di Grand Theft Auto V. Namun, luasnya Oros bagi saya adalah pedang bermata dua. Di satu sisi, kamu akan puas bertualang dan berburu hewan-hewan purba, tapi di sisi lain menjadi hal yang menjengkelkan.

Apabila kamu penasaran dengan Far Cry 4, kamu dapat membaca ulasan kami di mana Kevin menggambarkan pesona Kyrat yang indah

Jujur, saya begitu menikmati sepuluh jam pertama permainan dengan menjelajahi tempat-tempat unik dan misterius di Oros. Mulai dari desa yang seluruh penduduknya tewas oleh cakar dan taring besar harimau purba, hingga gua di bawah sungai yang ternyata menyimpan vegetasi nan indah. Kegiatan yang saya sukai adalah mendaki puncak tertinggi di Oros dan memandangi keelokannya selama beberapa menit, kemudian terjun ke danau di bawahnya.

Review Far Cry Primal | Screenshot 3

Namun, Oros yang begitu luas membuat saya kerepotan untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain, meskipun sudah mengeksploitasi Fast Travel. Kamu memang bisa mengendarai harimau purba untuk bepergian dengan cepat dalam game ini, namun kamu baru mempelajari keahlian itu di tengah permainan. Alhasil, saya harus mengeksploitasi tombol L3 untuk membuat Takkar terus berlari supaya cepat sampai ke tempat tujuan.

Review Far Cry Primal | Takkar

Kamu dapat melihat totalitas tim Ubisoft Montreal dalam mengembangkan Far Cry Primal ini dari bagaimana mereka menciptakan bahasa fiktif untuk keseluruhan dialog. Mereka bahkan berkonsultasi dengan ahli linguistik dalam membuat tiga dialek berbeda untuk masing-masing suku.

Sambil menjelajahi Oros, kamu akan ditemani oleh alunan musik perkusi yang mencekam sehingga membuat jantungmu terus berdebar. Jason Graves, seorang komposer yang pernah terlibat dalam Dead Space, Tomb Raider, The Order: 1886, dan Until Dawn, benar-benar orang yang tepat untuk menggarap audio dalam Far Cry Primal.

Sayangnya, kebanyakan musik yang diputar oleh game ini tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan ketika ingin bersantai menikmati keasrian Oros. Tentu saja musik mencekam dan membuat jantung berdebar adalah hal terakhir yang saya inginkan ketika sedang menyusuri keanggunan gunung batu dan ketenangan hutan.

Review Far Cry Primal | Screenshot 4

Gaya Bertarung Primitif

Far Cry Primal masih memiliki elemen dan gaya bermain yang sama dengan para pendahulunya. Di dunia Oros yang luas, kamu akan menemukan berbagai jenis tumbuhan untuk meracik bom dan obat, hewan buas yang secara tiba-tiba menyerang kamu tanpa sebab, serta dua hingga tiga orang suku musuh yang berpatroli dengan gagah berani, padahal mereka berada di area suku Wenja.

Kamu masih bisa menguasai markas musuh untuk memperluas wilayah suku Wenja, mencari sumber daya untuk memperkuat persenjataanmu, dan menyelesaikan misi guna mendapatkan experience untuk meningkatkan kemampuan karakter. Namun, Far Cry Primal memiliki sentuhan baru di dalamnya, yaitu menaklukkan hewan buas.

Review Far Cry Primal | Screenshot 5

Berbeda dengan Far Cry 3 dan Far Cry 4 di mana kamu hanya bisa memburu hewan buas untuk kulit dan dagingnya, Far Cry Primal memungkinkan kamu menjinakkan anjing liar, serigala, harimau, hingga beruang besar. Peliharaan ini nantinya akan menjadi partner kamu bertualang, mengambil alih markas musuh, dan memburu hewan lain termasuk mamut.

Kehadiran fitur penaklukan hewan jelas memberi angin segar pada serial Far Cry. Pasalnya, kini kamu memiliki variasi yang lebih luas untuk memulai pertarungan dengan suku Udam dan Izila. Kamu bisa menyuruh hewanmu bertindak sebagai pengalih perhatian selagi kamu mengendap-endap dari belakang dan melakukan Chained Takedown.

Karena Far Cry Primal mengambil latar waktu pada tahun 10.000 SM, seluruh senjata yang dapat kamu gunakan untuk bertarung adalah senjata jarak dekat primitif seperti gada dan tombak, serta busur panah tradisional sebagai satu-satunya senjata jarak jauh. Artinya, kamu tidak lagi bisa seenaknya mengambil alih markas musuh dengan membunuh setiap penjaganya menggunakan senapan jarak panjang secara diam-diam dari atas bukit.

Review Far Cry Primal | Ull

Apabila kamu merasa kurang percaya diri untuk menghadapi musuh secara langsung, Far Cry Primal memberikanmu seekor burung hantu pengintai yang mampu melemparkan Sting Bomb penuh dengan lebah mematikan, Berserk Bomb yang bisa membuat musuh saling membunuh, dan Fire Bomb yang mampu menyulut api untuk membakar markas mereka.

Satu hal yang saya sayangkan dari Far Cry Primal adalah sulitnya untuk melakukan stealth. Bukan karena NPC yang pintar, namun desain lingkungan memang tidak memadai untuk menginfiltrasi markas musuh secara sembunyi-sembunyi. Tidak seperti Far Cry 3 dan Far Cry 4 di mana tersedia begitu banyak bangunan dan tembok untuk bersembunyi, desain bangunan pada Far Cry Primal berbentuk gubuk-gubuk dan lebih terbuka. Dari sepuluh markas yang saya ambil alih, hanya satu yang berhasil diinfiltrasi secara diam-diam.

Meskipun demikian, menyerbu markas musuh menggunakan gada berapi ditemani dengan harimau purba masih terasa menyenangkan dan memberikan pengalaman baru dalam serial Far Cry. Oh ya, kamu juga harus mencoba mengambil alih markas menggunakan mamut sambil tertawa jahat.

Review Far Cry Primal | Screenshot 6

Tak Ada Gading yang Tak Retak

Far Cry Primal adalah game yang menyenangkan, saya akui. Namun layaknya mamut raksasa yang jatuh ke lubang perangkap berduri dan mati karena beratnya sendiri, game ini menawarkan beberapa fitur ambisius yang menurut saya malah membunuh kenikmatan dalam memainkannya.

Review Far Cry Primal | Sayla

Pertama, Oros memang begitu luas, indah, dan terlihat nyata. Namun, begitu besarnya dunia Far Cry Primal hingga lama-lama Oros malah terasa kosong dan monoton. Ketika kamu sudah menjelajahi seluruh pelosok Oros, kamu tidak lagi merasakan kegembiraan dan rasa penasaran ketika berjalan-jalan.

Sejauh mata memandang, pemandangan yang kamu lihat tampak serupa dengan apa yang ada ratusan langkah sebelumnya. Objek alam yang ada dalam Far Cry Primal tidak akan jauh dari pohon, kumpulan kambing, pohon lagi, gerombolan rusa, dan pohon kembali. Hasilnya, dunia Far Cry Primal akan terlihat monoton setelah kamu menjelajahi seluruh isinya.

Kedua, Takkar sebagai karakter yang kamu mainkan memiliki begitu banyak cabang keahlian. Meskipun maksudnya memberikan keleluasaan bagi pemain untuk menentukan sendiri gaya bermain Takkar, namun untuk mengambil keahlian penting seperti menarget musuh, menandai hewan, dan mengendarai hewan buas yang kamu jinakkan, kamu harus melakukan grinding yang monoton.

Sangat disayangkan memang melihat keahlian penting yang sebenarnya mampu membuat Far Cry Primal lebih ringkas, malah mengharuskan pemainnya untuk melakukan misi sampingan yang repetitif dan membosankan. Bayangkan saja, saya terpaksa harus berkali-kali mengantarkan rombongan Wenja kembali ke tempat aman dan melindungi mereka dari serbuan Udam atau Izila yang begitu mudah untuk dikalahkan.

Ketiga, cerita yang datar dan misi yang itu-itu saja. Tidak seperti Far Cry 3 dan Far Cry 4 dengan ceritanya yang cukup misterius, kamu sebaiknya jangan berharap banyak pada kisah dalam Far Cry Primal. Demi menghindari spoiler, saya hanya bisa bilang bahwa kisah yang ada dalam Far Cry Primal akan mampu kamu tebak dengan mudah layaknya setiap episode Power Ranger.

Misi yang kamu jalankan, baik itu utama atau sampingan, akan terasa begitu membosankan. Entah karena memang tema yang diangkat adalah dunia prasejarah atau waktu pengerjaan game yang hanya memakan waktu sekitar lima belas bulan sejak Ubisoft mengadakan survei. Kamu tidak akan jauh-jauh dari membunuh, kembali membunuh, sedikit menyelinap, dan membakar. Setiap misi yang kamu terima memiliki tujuan yang mirip satu sama lain, namun hanya pengemasannya saja berbeda.

Review Far Cry Primal | Screenshot 7

Kesimpulan

Far Cry Primal adalah sebuah game dengan visualisasi yang menawan. Kemampuan Dunia Engine untuk menghasilkan grafis yang begitu nyata memang sudah tidak perlu kamu pertanyakan lagi. Tim Ubisoft Montreal mampu menerapkan suasana prasejarah dengan baik dalam iterasi terbaru Far Cry ini.

Mekanisme bermain yang "primitif" benar-benar memberikan angin segar bagi para pemain Far Cry senior dan tetap menjadikan Far Cry Primal sebuah game yang patut dicoba. Bagian terbaik dalam Far Cry Primal tentu saja menjinakkan hewan buas dan menjadikannya partner berburu, meskipun saya masih berharap Far Cry Primal memperbolehkan saya menjinakkan mamut dan badak.

Review Far Cry Primal | Screenshot 8

Namun, Oros yang terlalu luas dan misi yang kurang variatif, mungkin akan membuat kamu berharap segera menamatkan game ini. Semua kegembiraan yang kamu rasakan di awal permainan bisa saja pudar berganti dengan rasa bosan.

Misi sampingan sama sekali tidak terasa menantang dan itu-itu saja. Meskipun akhirnya kamu memutuskan untuk melanjutkan progres cerita dengan harapan mencari sesuatu yang baru, Far Cry Primal berpotensi membuat kamu kecewa.

Apabila definisi kamu terhadap Far Cry adalah game yang menonjolkan interaksi antara manusia dan alam, maka Far Cry Primal adalah iterasi terbaik atas bagaimana seharusnya serial ini dibuat. Namun dengan harga yang cukup mahal, saya tidak merekomendasikan game ini apabila kamu mencari sesuatu yang mampu membuatmu tenggelam dalam permainan selama puluhan jam. Kecuali, kamu memang mencari kesenangan sesaat.

PlayStation Store Link (PS4): Far Cry Primal, Rp689.000

Xbox Store Link (Xbox One): Far Cry Primal, US$59,99 (sekitar Rp798.600)

The post Review Far Cry Primal – Kenikmatan Sesaat appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Dibanderol Rp40 Juta, Apakah HoloLens Masih “Seksi” untuk Developer Aplikasi?

Posted: 02 Mar 2016 03:13 AM PST

Microsoft tampaknya tidak terburu-buru merilis headset augmented reality/ virtual reality (AR/VR) mereka, HoloLens. Jika Oculus dan HTC masing-masing sudah membuka pemesanan headset VR Rift dan Vive versi consumer, Microsoft baru membuka pre-order versi development kit untuk para developer.

Jika kamu seorang developer, dan ingin mengembangkan aplikasi maupun game untuk HoloLens, kamu dapat memesannya dari tautan ini. Kamu juga harus menyiapkan uang sebesar US$3.000 (sekitar Rp40 juta).

Sebagai perbandingan, development kit Oculus Rift versi pertama dijual seharga US$300 (sekitar Rp4 juta), development kit OSVR dari Razer) juga dijual dengan harga yang sama, sementara HTC Vive (untuk sementara) disediakan gratis ke sejumlah developer terpilih.

Pada tahap awal, baru developer di AS dan Kanada saja yang bisa mendapatkan HoloLens Development Edition ini. Para developer baru akan mendapatkan perangkat ini antara kuartal pertama hingga kedua 2016.

Jika kamu berharap akan mendapatkan PC dengan spek mumpuni untuk mengembangkan game, kamu akan kecewa. Karena dalam paket development yang harganya cukup mencengangkan ini kamu hanya akan mendapatkan headset HoloLens Development Edition, Clicker—yaitu semacam alat pengendali yang fungsinya mirip dengan mouse, tas, kain microfiber untuk membersihkan kaca pada headset, charger, dan kabel Micro-USB 2.0.

hololens-2

Untuk mengobati rasa kecewamu, Microsoft turut menyertakan tiga judul game untuk dimainkan dengan HoloLens, yaitu Fragments, Young Conker, dan RoboRaid.

Selain itu, Microsoft juga akan menyertakan tiga aplikasi pada paket development kit ini: HoloStudio, Skype, dan HoloTour. HoloStudio memungkinkan developer membuat aset-aset 3D untuk digunakan pada aplikasi maupun game HoloLens, selain juga memperkenalkan apa saja yang bisa dilakukan developer dengan headset ini.

Sementara itu HoloTour menghadirkan pengalaman ala VR pada perangkat AR ini, dan akan mengajak pengguna untuk mengunjungi beberapa lokasi, seperti Roma dan Machu Picchu, dari kenyamanan sofa di ruang tamu mereka. Lalu ada Skype yang sudah dirancang khusus untuk digunakan dengan HoloLens.

Kenapa harganya begitu mahal?

Sebelum kita menghakimi keputusan harga dari Microsoft, perlu diingat kalau HoloLens, yang menggunakan teknologi hologram, dapat berfungsi tanpa tersambung ke komputer (atau untethered). Bobotnya pun ringan, hanya 576 gram. Menurut perwakilan Microsoft, versi development kit tidak sama dengan versi konsumen, karena dirancang agar fleksibel ketika digunakan untuk mengembangkan perangkat lunaknya.

Lalu poin terakhir, pada umumnya perangkat development kit umumnya memang lebih mahal dari versi untuk konsumen. Bicara soal versi produksi massal, dikabarkan Microsoft berencana mematok harga yang lebih mahal dari Oculus Rift dan kawan-kawan. Bahkan, harganya akan jauh lebih mahal dari console game. Banyak pihak memprediksi harganya akan berada di kisaran US$1.000 hingga US$1.500 (sekitar Rp13,3 juta hingga Rp20 juta).

Mengenai spesifikasi teknis, HoloLens mengusung CPU 32-bit dari Intel yang kecepatannya masih dirahasiakan. Untuk mengolah gambar yang seakan-akan berada di depan pengguna, terdapat HPU (holographic processing unit). Perangkat ini juga dibekali memori flash 64 GB dan RAM 2 GB.

Baca juga: Kumpulan Perangkat VR dari Masa Lalu yang Mungkin Kamu Lewatkan


Melihat development kit HoloLens yang baru dibuka ketersediaannya, dan baru akan dikirimkan ke para developer antara kuartal pertama hingga kuartal kedua tahun ini, Microsoft tidak akan ikut serta pada pertarungan VR tahun ini. Perangkat yang mereka tawarkan pun sebenarnya tidak bisa dibilang sebagai pesaing langsung headset VR lain, mengingat HoloLens menggunakan teknologi hologram.

Dengan mengambil strategi ini, Microsoft pun punya banyak waktu waktu untuk menyempurnakan HoloLens, sembari membiarkan para developer menyiapkan aplikasi dan game untuk perangkat ini. Pada akhirnya, ketika HoloLens resmi tersedia, pengguna akan diberi kemewahan koleksi konten dan perangkat lunak yang variatif.

Tentu saja skenario ini berlaku jika developer tidak keberatan membayar uang puluhan juta untuk development kit HoloLens.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Dibanderol Rp40 Juta, Apakah HoloLens Masih “Seksi” untuk Developer Aplikasi? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Bersiaplah Menyambut Beragam Fitur Baru pada Update Software PS4 yang Akan Datang

Posted: 02 Mar 2016 02:13 AM PST

Sony akan segera memulai program tes beta untuk software versi terbaru pada console PS4. Update terbaru versi 3.50 ini diberi kode nama MUSASHI dengan masa tes beta dimulai hari ini tanggal 2 Maret 2016 bagi segelintir pemilik akun PSN wilayah Amerika Serikat.

Jika sebelumnya kamu sempat mendaftarkan diri untuk mengikuti program tes beta ini, jangan lupa mengecek e-mail milikmu. Siapa tahu kamu ikut terpilih untuk mencoba update ini terlebih dahulu. Jika belum terpilih, tidak ada salahnya kamu simak artikel ini untuk mengetahui fitur-fitur apa saja yang dapat kamu nantikan di PS4.

Update besar-besaran ini berfokus untuk memberikan pengalaman online yang lebih baik. Fitur-fitur baru yang akan hadir meliputi:

  • Friend Online Notification – kemunculan notifikasi teman yang sedang online.
  • Appear Offline – Kemampuan memasang status offline.
  • User Scheduled Event – Fitur ini memungkinkan pemain untuk menjadwalkan sesi bermain online pada game multiplayer. Ketika waktu yang ditentukan tiba, para peserta event akan otomatis terdaftar ke dalam party.
  • Play Together – Ketika sudah tergabung ke dalam party, setiap pemain dapat memantau apa yang sedang dimainkan orang lain, pemain kemudian bisa dengan mudah ikut bergabung atau memulai permainan baru bersama-sama.
  • Remote Play (PC/Mac) – Fitur ini memungkinkan kamu untuk melakukan streaming tampilan PS4 untuk dimainkan lewat PC atau Mac. Fitur ini tidak tersedia di tes beta.
  • Dailymotion – Pemain dapat langsung melakukan live streaming ke situs Dailymotion dari console PS4.

Sony belum memberikan detail resmi mengenai kapan update MUSASHI untuk PS4 ini akan diberlakukan secara umum. Tapi mereka menjanjikan akan memberikan fitur tambahan di pengumuman selanjutnya.

Sumber: Blog PlayStation

The post Bersiaplah Menyambut Beragam Fitur Baru pada Update Software PS4 yang Akan Datang appeared first on Tech in Asia Indonesia.

5 Tip Meningkatkan Traksi Startup dari CEO Jojonomic

Posted: 02 Mar 2016 01:59 AM PST

Mempunyai produk dengan pengguna yang banyak dan pemasukan yang besar – biasa dikenal dengan istilah traksi, tentunya merupakan mimpi setiap founder startup. Namun untuk meraihnya, tentu diperlukan strategi tertentu, yang mungkin tidak diketahui oleh semua founder.

Seperti menyadari masalah tersebut, Indrasto Budisantoso (Asto), CEO dari Jojonomic, berbagi tip di acara CoDE @ BCA yang bertema "Bootstrap Traction for Startup" di Jakarta (1/3).

Baca juga: Jojonomic, Ingin Masyarakat Indonesia Lebih Melek Finansial

Sebelum memulai paparannya, Asto sempat berbagi grafik perkembangan Jojonomic dalam hal jumlah total pengguna, jumlah pengguna berbayar, serta jumlah perusahaan yang bekerja sama dengan Jojonomic. Meski tidak menampilkan angka, namun jelas terlihat kalau dari tahun ke tahun, grafik tersebut terus menunjukkan pertumbuhan, dengan peningkatan terbesar ada pada grafik jumlah pengguna berbayar.

Berikut ini adalah tip meningkatkan traksi sebuah startup menurut Asto:

1. Produk yang berkualitas

Traksi Jojonomic Quality

Menurut Asto, membuat produk yang baik adalah suatu hal yang wajib dilakukan oleh semua startup. Selain harus bisa berfungsi dengan sempurna, sebuah produk juga harus berevolusi dan terus berkembang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Asto juga menekankan tentang pentingnya melakukan studi banding (benchmark) agar kamu bisa mengetahui produk dan teknologi terbaru yang ada saat ini.

2. Sesuai dengan kebutuhan pasar

Traksi Jojonomic Market Happy

Saat membuat produk, seorang founder harus yakin kalau apa yang ia buat akan pas dengan kebutuhan masyarakat. Untuk itu, seorang founder harus terus melakukan riset. Asto menceritakan bagaimana ia melakukan riset sebelum membangun Jojonomic, hingga akhirnya ia mengetahui kalau saat ini belum ada aplikasi keuangan yang lengkap di kawasan Asia Tenggara.

Asto pun mengingatkan kalau tidak ada yang salah dengan kegagalan, asal kamu bisa cepat memperbaikinya. Oleh karena itu, apabila produk kamu ternyata tidak diterima oleh pasar, jangan ragu untuk melakukan pivot atau mengubah strategi bisnis.

3. Fokus terhadap satu metrik

Traksi Jojonomic Graph

Banyak sekali hal yang bisa kamu ukur ketika menjalankan sebuah startup. Namun Asto mengingatkan agar jangan sampai terjebak, dan menjadi bingung dengan banyaknya data yang tersaji.

Itulah alasan mengapa Asto selalu fokus pada satu metrik dalam membangun Jojonomic, yaitu jumlah pengguna berbayar. Dengan begitu, ia bisa dengan mudah menentukan hal-hal yang akan ia jadikan prioritas.

4. Kedekatan emosi dengan pengguna

Traksi Jojonomic Emotion

Dalam membuat produk, kamu juga harus memastikan kalau produk yang kamu buat punya tujuan yang baik dan mampu memikat emosi pengguna. Menurut Asto, contoh paling jelas adalah bagaimana para penggemar produk Apple akan terus membeli iPhone terbaru, karena mereka punya kedekatan emosi dengan merek Apple.

Dalam membangun Jojonomic, Asto juga berusaha melakukan hal yang sama. Itulah mengapa dalam waktu dekat Jojonomic akan merilis program Go Paperless, di mana mereka akan menanam satu pohon setiap kali ada pengguna yang berlangganan layanan Jojonomic Pro selama satu tahun.

5. Mencintai pengguna

Traksi Jojonomic Love

Kecintaan terhadap para pengguna, tentunya akan menjadi dorongan tersendiri untuk memberikan yang terbaik bagi mereka. “Apabila kamu mencintai pengguna kamu, maka semoga mereka juga akan selalu mencintai kamu,” begitu ujar Asto menutup paparannya tentang cara meningkatkan traksi sebuah startup.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto, Sumber Gambar 1, 2, 3, 4, 5)

The post 5 Tip Meningkatkan Traksi Startup dari CEO Jojonomic appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Maulidan Games Umumkan Engine Game Internal Mereka dan Siap Berbagi Ilmu secara Gratis!

Posted: 02 Mar 2016 01:40 AM PST

Studio game penerima penghargaan Developer of The Year dari ajang Game Developer Gathering (GDG) 2015, Maulidan Games, hari ini memperkenalkan engine game terbaru mereka yang dikembangkan selama dua bulan sejak Januari hingga Februari 2016. Engine dengan nama Diamond Development Engine 4.0 merupakan pencapaian luar biasa dari developer asal kota Surabaya tersebut.

Berdasarkan diagram yang dibagikan oleh pendiri Maulidan Games, Maulidan Bagus Afridian Rasyid, engine yang dikembangkan untuk kebutuhan internal studio mereka ini telah mencapai versi keempat sejak dibuat mulai tahun 2014 lalu. Pada saat itu, mereka juga mengembangkan engine jenis lain seperti Amethyst Iso Engine, Aquamarine Management Engine, dan sebagainya.

Satu Engine Game untuk Semua Jenis Pekerjaan

Maulidan Games | Screenshot 1

Diamond Development Engine 4.0 memiliki kemampuan dari semua engine internal yang selama ini telah dikembangkan Maulidan Games. Mulai dari speech recognition, framework untuk game dengan tampilan isometris seperti Final Fantasy Tactics, manajemen target per hari tiap anggota Maulidan Games, template game, hingga fitur yang memungkinkan engine memprogram game sendiri.

Tujuan utama pembuatan Diamond Development Engine 4.0 adalah untuk melakukan otomatisasi, sehingga mempermudah pekerjaan programmer serta mereduksi faktor human error. Menurut Maulidan, pekerjaan pemrograman yang biasanya menghabiskan waktu berjam-jam kini bisa dipersingkat menjadi beberapa menit saja.

Salah satu alasan Maulidan Games mengejar otomatisasi dalam pengembangan game adalah karena terinspirasi dari pola pemikiran tokoh fiksi Tony Stark, atau lebih dikenal sebagai super hero Ironman. Maulidan Games ingin membangun banyak game tanpa harus mengorbankan kesehatan programmer yang bekerja terlalu berat.

Atas dasar niat itulah, Maulidan Games membangun engine game internal mereka sendiri yang bisa mempermudah pengembangan game. Target mereka selanjutnya tahun ini adalah menguji kehandalan Diamond Development Engine 4.0 dengan mengembangkan seratus judul game!

Dukungan terhadap Beragam Platform

Maulidan Games | Screenshot 3

Diamond Development Engine 4.0 juga memungkinkan seorang programmer menyelesaikan pekerjaannya dengan perangkat Android. Ya, programmer Maulidan Games tidak melulu berada di depan komputer. Cukup dengan smartphone atau tablet mereka sudah bisa mengembangkan game!

Nilai tambah lainnya adalah bagaimana Diamond Development Engine 4.0 telah mendukung Adobe Animate dan juga engine game lain seperti Unity. Dengan kemunculan dukungan terhadap Unity ini, bukan tidak mungkin Maulidan Games akan melebarkan sayap ke platform lain di luar game flash yang membuat mereka dikenal selama ini.

Siap Berbagi Ilmu

Maulidan Games | Screenshot 2

Maulidan juga mengumumkan proyek terbaru mereka yang bertajuk Maulidan Games Academy. Dengan format pertemuan langsung dan tutorial online, Maulidan Games Academy bermaksud untuk berbagi ilmu mengenai bagaimana mengembangkan engine game internal sesuai kebutuhan masing-masing. Beragam materi spesifik untuk mengembangkan engine akan mereka bagikan secara gratis bagi teman-teman yang berminat untuk mempelajarinya.

Kalau kamu tertarik, Maulidan Games menargetkan awal April 2016 untuk memulai Maulidan Games Academy. Jadwalnya juga direncanakan selalu di akhir minggu sehingga beragam kalangan bisa datang menghadirinya. Jangan lupa terus datangi situs Maulidan Games karena di sana nanti juga akan rilis beragam artikel mengenai ­dasar-dasar mengembangkan engine game.

Situs Resmi: Maulidan Games

Sumber Gambar: Koleksi pribadi

The post Maulidan Games Umumkan Engine Game Internal Mereka dan Siap Berbagi Ilmu secara Gratis! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Pancung Viking yang Mengganggu Kebunmu di Axe in Face 2!

Posted: 02 Mar 2016 01:13 AM PST

Bangsa Viking dikenal sebagai bangsa yang brutal, apalagi jika ada orang lain yang mengganggu kebun milik mereka. Saking brutalnya, para pengusik itu sampai dipancung dengan kapak. Yah, setidaknya seperti itulah yang terjadi di game Axe in Face 2.

Di Axe in Face 2, kamu akan membantu Redbeard sang Viking melemparkan kapak ke arah musuh dan membuat kepala mereka lepas dari badannya. Agak sadis memang, tetapi dengan grafis kartun, kesadisan yang ada tidak terlalu terasa.

Lawan-lawan yang datang juga berasal dari bangsa Viking yang mungkin berasal dari klan lain dan ingin menjarah kebun Redbeard. Mereka pun menyerbu dengan berbagai cara, ada yang datang dengan pakaian Viking biasa, menggunakan jetpack, berlindung di dalam pohon, memakai perisai, dan lain sebagainya.

Axe in Face 2 | Screenshot 1

Agar Redbeard bisa mengarahkan lemparan kapak dengan baik dan benar, kamu harus membantunya dengan menggambarkan rute lemparan pada layar. Rute yang kamu buat tidak harus garis lurus dan kaku, tetapi bisa berbentuk apapun. Setelah digambar, maka kapak akan melayang sesuai dengan jalur yang kamu buat dan menebas semua musuh yang ada di dekatnya.

Hal yang paling menarik dari Axe in Face 2 adalah fitur kombinasi yang memberikan kamu poin dan koin lebih banyak. Semakin banyak kepala Viking yang kamu potong dalam satu kali lemparan, maka semakin besar pula poin dan kombinasi yang kamu dapatkan.

Axe in Face 2 | Screenshot 2

Agar bisa mengeksekusi kombinasi dengan baik, kamu harus memperkirakan posisi lawan dengan benar. Sebuah kepuasan tersendiri ketika timbul tulisan Mega Kill setelah berhasil menebas banyak kepala sekaligus.

Jika kamu dalam posisi terdesak, terdapat berbagai kekuatan magis yang bisa menyelamatkanmu. Kekuatan magis yang diberikan oleh seorang dukun ini ada beberapa macam, seperti menyambarkan petir, membekukan musuh, dan lain sebagainya. Seiring dengan terbukanya level baru, maka kekuatan magis yang kamu miliki juga semakin banyak.

Axe in Face 2 | Screenshot 3

Koin yang terkumpul dari hasil memanen kepala bisa kamu gunakan untuk membeli upgrade kekuatan magis serta berbagai kapak dan karakter baru. Terdapat pula bonus kapak yang bisa kamu dapatkan jika menyambungkan Axe in Face 2 dengan Facebook.

Dari pengalaman singkat saya, Axe in Face 2 mampu menghadirkan game action yang menyenangkan lagi menghibur. Konsep yang diusung oleh Hugo Games selaku developer memang terbilang sadis, namun animasi kartun yang lucu membuatnya tidak kentara. Sudah siap untuk melindungi kebun? Langsung saja klik tautan yang ada di bawah!

App Info
Axe in Face 2
Hugo Games A/S -  Mar 01, 2016
Genre:  Action
Size:   39M
Installs:   1,000 - 5,000
Gratis
Download

The post Pancung Viking yang Mengganggu Kebunmu di Axe in Face 2! appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Update] Supercell Hari Ini Meluncurkan Clash Royale di Seluruh Dunia

Posted: 02 Mar 2016 12:40 AM PST

Update – 2 Maret 2016

Prajurit! Akhirnya sekarang kamu sudah bisa merasakan serunya berstrategi di arena Clash Royale, karena hari ini game spin-off dari Clash of Clans tersebut sudah bisa diunduh lewat App Store dan Google Play di Indonesia. Jadi tunggu apa lagi? Sampai bertemu di medan laga, Kawan!

App Info
Clash Royale
Supercell -  Mar 01, 2016
Genre:  Strategy
Size:   87M
Installs:   100,000 - 500,000
Gratis
Download

Artikel asli – 9 Februari 2016

Akhirnya penantian kamu untuk segera menikmati serunya permainan Clash Royale di perangkat mobile kesayangan bisa dipastikan akan segera berakhir dalam waktu dekat. Pasalnya, baru-baru ini Supercell mengumumkan bahwa mereka akan merilis game strategi tersebut secara serentak di seluruh dunia pada bulan Maret 2016 besok.

Lewat trailer yang bisa kamu saksikan di akhir artikel ini, Supercell juga memberikan kita informasi bahwa mereka akan merilis Clash Royale di platform Android dan iOS secara bersamaan. Tentunya ini adalah kabar yang menyenangkan mengingat berkaca dari dua game mereka sebelumnya (Boom Beach dan Clash of Clans), Supercell kerap merilis game tersebut untuk iOS terlebih dahulu, baru menyusul versi Android kemudian.

Clash Royale | screenshot

Seandainya kamu tidak tahu apa itu Clash Royale, game strategi ini merupakan spin-off dari Clash of Clans yang menggabungkan aksi real time multiplayer dengan aksi perang yang seru dan mengasyikkan. Permainan Clash Royale sendiri sekilas mirip aksi duel kartu Hearthstone, namun dengan penambahan beberapa elemen lain yang membuatnya terasa begitu unik dan berbeda.

Kabar dirilisnya game ini bulan depan sekaligus menjadi berita yang cukup positif di telinga saya. Mengapa? Karena ini artinya bulan depan saya bisa melanjutkan progres bermain saya sambil menghabiskan uang untuk berburu koleksi kartu jenis Epic yang memerlukan dedikasi upaya tersendiri agar bisa mendapatkannya.

Mengapa saya bilang demikian? Silakan cari tahu jawabannya lewat preview Clash Royale berikut ini

Bagaimana dengan kamu? Apakah kamu juga tidak sabar untuk mencoba game spin-off dari Clash of Clans ini di perangkat Android atau iOS kesayanganmu? Silakan berbagi uneg-uneg kamu di kolom komentar dan sampai jumpa di medan laga Clash Royale bulan depan.

The post [Update] Supercell Hari Ini Meluncurkan Clash Royale di Seluruh Dunia appeared first on Tech in Asia Indonesia.

DANAdidik Berikan Solusi Alternatif Bagi Pelajar Indonesia yang Kesulitan Mencari Dana Pendidikan

Posted: 01 Mar 2016 11:40 PM PST

Merasa kesulitan mencari biaya untuk melanjutkan kuliah? Kini kamu bisa melakukan penggalangan dana melalui DANAdidik, sebuah situs yang mengklaim menyediakan layanan peer-to-peer lending untuk biaya pendidikan.

Pada dasarnya DANAdidik menggunakan konsep crowdfunding dan peer-to-peer lending atau layanan pinjam uang online. Pelajar yang ingin meminjam dana perlu melalui enam tahap terlebih dahulu.

Pertama, melakukan registrasi dengan mengajukan jumlah dan kapan dana itu diperlukan. Kedua, menunggu persetujuan dari DANAdidik yang akan langsung memproses dalam waktu maksimal 48 jam.

Ketiga, melakukan validasi mulai dari dokumen dan data administrasi, surat pernyataan dari keluarga, serta melakukan wawancara secara online. Keempat, pelajar diwajibkan untuk melengkapi kampanye penggalangan dana mereka dengan sebuah video.

Kemudian tahap kelima adalah menunggu para sponsor yang tertarik untuk memberikan dana ke para pelajar. Layaknya situs crowdfunding pada umumnya. Siapa saja bisa menjadi sponsor dengan kisaran dana investasi mulai dari Rp500.000 sampai Rp1 juta.

Keuntungan menjadi sponsor adalah mendapatkan bunga sebesar 3,5 hingga 5 persen per bulan dari setiap dana yang dikembalikan oleh pelajar. Setiap kampanye bisa didanai oleh lebih dari satu sponsor.

Setelah itu, tahap keenam adalah menunggu dana yang telah diperoleh untuk dicairkan oleh pihak DANAdidik. Namun, sebelum hal itu terjadi, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi.

Yaitu pelajar harus sudah melengkapi data administrasi mereka, dana yang diperlukan sudah tercapai dalam kampanye, dan menyetujui perjanjian kredit.

Tidak ada batasan seberapa besar dana yang bisa dipinjam melalui DANAdidik. Dipo Satria selaku Co-Founder DANAdidik mengungkapkan kepada Tech in Asia bahwa rata-rata pinjaman yang diberikan adalah Rp10 juta.

Bunga yang dinamis

DANAdidik Konsep

Dengan konsep seperti ini, mau tidak mau pelajar dipaksa untuk aktif menyebarkan kampanye mereka. Sedangkan DANAdidik hanya berperan sebagai perantara antara pelajar yang ingin mencari pinjaman dengan para sponsor yang tertarik memberi pinjaman.

Lalu bagaimana dengan proses pengembalian dana yang telah dipinjam?

Untuk masalah ini DANAdidik belum memiliki skema pengembalian pinjaman yang baku. Akan tetapi skema pengembalian pinjaman yang umum akan dimulai setelah pelajar lulus kuliah. Jadi apabila pelajar meminjam dana saat ia baru masuk kuliah, maka sang sponsor harus menunggu 3 hingga 4 tahun sebelum dana investasi mereka bisa kembali.

Kemudian untuk durasi cicilan dan bunga pinjaman, pihak DANAdidik akan memberikan detail tersebut saat si pelajar melakukan persetujuan pinjaman kredit. Berdasarkan penjelasan DANAdidik di halaman situsnya, persentase bunga yang akan dikenakan DANAdidik tergantung dari harga pasaran.

"Bunga berkisar antara 3,5 hingga 5 persen," ungkap Dipo.

Lalu bagaimana bila pelajar tidak bisa mengembalikan dana pinjaman?

Saat disinggung masalah ini, Dipo hanya menjelaskan bahwa ia akan menggunakan tekanan sosial ke teman dan keluarga si pelajar melalui media sosial, seperti Facebook dan Twitter. Metode yang menurut saya kurang efektif, mengingat pasti ada pelajar yang tidak terlalu aktif di media sosial.

Baca juga: SekolahPintar, Satu Lagi Situs Belajar Online dengan Beragam Kursus untuk Mendapatkan Keahlian Tambahan

Dibentuk oleh tiga orang dengan latar belakang teknologi

DANAdidik Founder

Dari kiri-kanan: Dipo, Januar, dan Eka

Selain Dipo, DANAdidik juga dibentuk oleh Januar Sudharsono dan Eka Ginting.

Dipo merupakan lulusan sistem komputer dari Universitas Albany, New York dan memperoleh gelar Magister di sekolah Instituto de Empresa, Madrid, Spanyol. Kemudian ia sempat bekerja di Bank ABN AMRO dan Bank Macquarie selama kurang lebih delapan tahun.

Januar, yang bertindak sebagai CTO di DANAdidik, merupakan lulusan Universitas Advent Indonesia. Sedangkan Eka merupakan seorang entrepreneur yang telah memulai karier sejak tahun 1995. Ia sempat mendirikan situs travel indo.com di kala itu, lalu bekerja di Microsoft dan McKinsey.

Sejak diluncurkan bulan Januari lalu, Dipo mengklaim sudah terdapat sekitar 2.561 pelajar yang melakukan pendaftaran di situs DANAdidik. Angka tersebut bukanlah jumlah pelajar yang mengajukan pinjaman, tetapi jumlah pelajar yang telah melakukan registrasi

Bagaimanapun, DANAdidik akan bersaing dengan situs-situs crowdfunding lain di Indonesia, seperti KitaBisa, Wujudkan, dan GandengTangan.

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post DANAdidik Berikan Solusi Alternatif Bagi Pelajar Indonesia yang Kesulitan Mencari Dana Pendidikan appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Game Ketiga dari Seri Galaxy on Fire Berubah Genre Menjadi MMORPG Free-to-Play

Posted: 01 Mar 2016 11:31 PM PST

Apa kamu masih ingat dengan seri game mobile tentang simulasi pesawat luar angkasa berjudul Galaxy on Fire? Game karya developer Deep Silver FISHLABS asal Jerman tersebut telah dirilis di iOS sejak tahun 2009 silam dan disebut-sebut sebagai salah satu judul yang memiliki kualitas grafis paling keren pada masanya. Sekuelnya yang dirilis tahun 2011 lalu hingga kini masih kerap mendapatkan update berupa perbaikan performa game maupun tambahan konten yang dapat dibeli.

Kini sekitar lima tahun sejak Galaxy on Fire 2 dirilis, Deep Silver FISHLABS mengumumkan kehadiran iterasi baru dari game simulasi pesawat antariksa tersebut. Game dengan judul Galaxy on Fire 3 – Manticore rencananya akan hadir pada musim panas tahun ini (sekitar Juni – Agustus) dengan pendekatan yang berbeda dari kedua seri sebelumnya.

Kamu tidak lagi akan mengikuti petualangan seorang tokoh spesifik di dalam game, namun kamu diberi kebebasan untuk menciptakan sendiri jagoanmu dan menjalani petualangan nonlinear sesuka hati. Tidak hanya gameplay yang berubah menjadi RPG, kamu juga akan menemukan hal-hal baru lainnya di dalam Galaxy on Fire 3 – Manticore.

Dirilis sebagai Game Freemium

Galaxy on Fire 3 | Screenshot 2

Menurut Michael Krach, Head of Studio dari Deep Silver FISHLABS, keputusan untuk menempuh jalur free-to-play diambil agar dunia dalam Galaxy on Fire 3 – Manticore dapat terus berkembang dan tetap relevan dalam waktu yang lama. “Alam semesta pada Galaxy on Fire 3 – Manticore bukanlah suatu entitas yang tertutup. Bisa dibilang bahwa dunia game pada saat perilisan nanti hanyalah sebuah titik awal dari sesuatu yang akan jauh lebih besar,” ujarnya.

Seri sebelumnya dari Galaxy on Fire dirilis sebagai game premium. Developer kemudian merilis beragam DLC, seperti Valkyrie dan Supernova, untuk menambah konten yang terdapat dalam Galaxy on Fire 2. Pendekatan ini menurut Krach telah mengangkat mereka ke suatu level yang tinggi, namun dibutuhkan cara yang berbeda untuk bisa menggapai lebih tinggi lagi.

Fitur Multiplayer Online

Galaxy on Fire 3 | Screenshot 3

Selain dirilis sebagai game freemium, Galaxy on Fire 3 – Manticore juga akan menghadirkan fitur multiplayer online. Ide ini mereka peroleh saat mengembangkan spin-off berjudul Galaxy on Fire – Alliance yang bergenre MMORPG.

“Dengan demikian, semua pemain Galaxy on Fire 3 – Manticore akan saling terhubung satu sama lain. Setiap pemain dapat saling mendukung dan membantu progres perjalanan pemain lainnya agar misi yang dijalankan akan semakin mudah,” timpal Krach.

Masih dalam Tahap Beta Tertutup

Galaxy on Fire 3 | Screenshot 1

Saat ini Deep Silver FISHLABS tengah meluncurkan program beta tertutup dan mengundang para pemain di seluruh dunia untuk menjadi tester perdana Galaxy on Fire 3 – Manticore. Kamu dapat mendaftarkan diri dengan mencantumkan nama serta alamat email di sini.

Deep Silver FISHLABS juga telah meluncurkan game prolog dari Galaxy on Fire 3 – Manticore yang berjudul Rising. Kamu dapat mengikuti kisah dari seorang pilot pemula bernama Hayley “Manticore” Snocom yang akan memberikan gambaran terhadap keseluruhan cerita pada Galaxy on Fire 3 – Manticore. Sayangnya Rising hanya tersedia secara eksklusif untuk Apple TV.

Melihat kualitas yang pernah dihadirkan oleh Deep Silver FISHLABS pada seri Galaxy on Fire sebelumnya, serta cuplikan gameplay yang mereka unggah pada video di bawah, tampaknya para penggemar genre simulasi pesawat luar angkasa dapat berharap banyak pada Galaxy on Fire 3 – Manticore. Semoga saja skema freemium yang diimplementasikan oleh developer di dalamnya nanti cukup bersahabat.

Sumber: PocketGamer

The post Game Ketiga dari Seri Galaxy on Fire Berubah Genre Menjadi MMORPG Free-to-Play appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[Video] 10 Game Strategi Terbaik untuk Android dan iOS

Posted: 01 Mar 2016 11:19 PM PST

Sebuah game tidak melulu membutuhkan para pemainnya bisa bereaksi dengan cepat untuk menghindari rintangan atau menebas semua lawan dengan secepat kilat. Ada banyak game yang justru menuntut kamu untuk berpikir dan menyusun siasat demi memenangkan pertempuran yang ada. Bahkan, ada juga game yang memperbolehkanmu untuk mengkhianati pemain lain demi keuntunganmu sendiri.

Kamu juga mungkin mau cek beberapa game simulasi terbaik pilihan Tech in Asia Indonesia lewat video ini

Kalau kamu merasa bahwa kamu adalah tipe gamer yang lebih suka permainan yang membuatmu berpikir, maka beberapa game strategi pilihan kami ini mungkin akan menarik perhatianmu. Kamu bisa cek sejumlah game tersebut lewat video di atas.

Kalau kamu ingin melihat video seperti ini lagi, jangan ragu untuk subscribe ke channel Tech in Asia Games di YouTube. Klik juga tombol like serta bagikan video ini dengan teman-temanmu. Sampai jumpa di video selanjutnya!

The post [Video] 10 Game Strategi Terbaik untuk Android dan iOS appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Kreator Alto’s Adventure Terlibat dalam Proyek Kolaborasi Game Bertema Aksi Bongkar Pasang Rumah Kartu

Posted: 01 Mar 2016 11:05 PM PST

Setelah sukses lewat Alto’s Adventure, developer Snowman baru-baru ini mengumumkan proyek game terbaru mereka yang rencananya akan menggabungkan elemen naratif dengan permainan puzzle jenis baru yang belum pernah diimplementasikan game mobile lain sebelumnya.

Game yang nantinya diberi judul Where Cards Fall ini kabarnya masih berada dalam proses produksi awal, dan untuk pengerjaannya sendiri, Snowman juga berkolaborasi dengan developer indie The Game Band yang merupakan inisiator dari ide awal game ini.

Mengutip wawancara The Verge bersama Sam Rosenthal selaku pengarah kreatif The Game Band, permainan Where Cards Fall nantinya akan melibatkan aksi penyelesaian puzzle yang tersusun dari reruntuhan rumah kartu. Sam sendiri secara gamblang menyebutkan akan ada banyak sekali aktivitas konstruksi dan dekonstruksi dalam proses penyampaian cerita game ini.

Where Cards fall | screenshot

Game yang masih misterius ini hanya memperlihatkan sebuah rumah yang sepertinya akan dihancurkan dan disusun kembali oleh pemain

Nantinya dalam game pemain tidak akan disuguhi adegan cutscene untuk memahami pesan yang coba disampaikan di setiap level. Sebaliknya melalui permainan bongkar pasang bangunan kartu itulah pemain sedikit demi sedikit akan memahami inti dari cerita Where Cards Fall.

“Setiap bagian game yang ada akan menjelaskan konteks yang berbeda-beda namun tak akan bergeser jauh dari inti gameplay utamanya. Yang jelas apapun bentuk bangunan kartunya, pemain bebas berkreasi dengan cara baru yang penuh dengan kejutan,” ungkap Sam yang sebelumnya juga terlibat dalam pembuatan puzzle Where’s My Water keluaran Disney.

Terlepas dari penjabaran gameplay tadi, sayangnya belum ada penampakan apapun seputar bentuk permainan Where Cards Fall yang terus terang cukup membuat saya diliputi rasa penasaran ini. Meskipun detail game tersebut masih sangat minim, namun saya tidak menampik bahwa konsep game yang mereka hadirkan sepertinya akan menjadi gebrakan menarik dalam genre permainan puzzle.

Sumber: The Verge

The post Kreator Alto’s Adventure Terlibat dalam Proyek Kolaborasi Game Bertema Aksi Bongkar Pasang Rumah Kartu appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Subiz Ingin Bantu Maksimalkan Layanan Customer Support dengan Platform Messaging

Posted: 01 Mar 2016 09:51 PM PST

Mengawali bisnis di Vietnam, platform messaging untuk customer support beragam situs, Subiz, melakukan ekspansi ke Indonesia pada akhir 2015 silam. Menurut Cong Tran, Founder Subiz, alasan utama ekspansi adalah potensi yang ditawarkan masih sangat besar.

"Pasar e-commerce bertumbuh dengan cepat di Indonesia dan terbukti paling cepat dibanding negara di Asia Tenggara lainnya," ujarnya.

Melalui platform mereka, Subiz berharap bisa memaksimalkan marketing suatu perusahaan agar dapat terhubung dengan konsumennya secara mudah.

Layanan ini sudah beroperasi selama dua tahun di Vietnam dan kebanyakan konsumennya adalah situs e-commerce yang sangat bertumpu pada layanan live chat untuk mengetahui kebutuhan konsumennya. Sebelum menentukan nama Subiz, tim yang berjumlah enam orang telah mengerjakan proyek bersama sejak 2007.

Mencoba lokalisasi konten untuk Indonesia

screenshot subiz

Dengan mayoritas e-commerce di Vietnam sebagai konsumen Subiz, strategi menargetkan ekosisten e-commerce juga akan tetap diaplikasikan untuk Indonesia. Namun menurut Petrus, khusus untuk pasar Indonesia, Subiz akan coba melokalisasi konten. Salah satu pertimbangannya adalah live chat memegang peranan krusial dalam perkembangan bisnis, dengan lokalisasi konten yang dapat menjangkau pasar.

Melalui tim yang hanya berjumlah 10 orang di Vietnam dan Indonesia, mereka meracik kampanye di media sosial dan offline dengan konten yang bisa diterima masyarakat lokal. Melalui eksekusi strategi tersebut, kini Subiz telah memiliki lebih dari 1.000 pengguna di Indonesia dalam kurun waktu tiga bulan.

"Meski masih sangat kecil, tim Subiz merasa terus berkembang dengan bantuan feedback positif dari para pengguna di Indonesia," tambah Petrus.

Sedangkan untuk negara asalnya, Subiz telah melayani kurang lebih 8.000 pengguna dengan tiga juta pageview ke situsnya.

Monetisasi yang diraih Subiz berasal dari biaya berlangganan. Biaya per agen dalam paket Standard adalah $9,5 (sekitar Rp126.000) dan paket Advanced senilai $16,8 (sekitar Rp224.000). Biaya ini dikenakan per agen customer service, karena semakin besar situs yang dimiliki, maka akan semakin banyak agen CS yang dibutuhkan untuk konsumen.

Perbedaan yang dimiliki kedua paket tersebut adalah penyimpanan history chat dari tiap agen. Untuk paket Standard, bisa menyimpan hingga 100 percakapan dalam tiga bulan, sedangkan paket Advanced mencapai 200 percakapan selama enam bulan. Keduanya mendapat laporan analytic agar perusahaan bisa menganalisa kebutuhan pelanggannya.

Kompetitor yang juga menyediakan platform live chat adalah Qiscus asal Yogyakarta. Qiscus telah merambah ranah aplikasi mobile bagi penggunanya untuk mempermudah komunikasi di dalam tim.

Soal persaingan harga, Qiscus memang memasang tarif sesuai dengan kustomisasi yang dibutuhkan perusahaan, sedangkan Subiz sudah memasang tarif pasti sesuai dengan jumlah agen customer service kliennya.

Enggan "bakar" uang

Urusan operasional, Subiz masih mengandalkan dana secara bootstrapping dari para enam founder mereka. Karenanya, tim mengaku tidak melakukan "pembakaran" dana besar-besaran untuk marketing, melainkan lebih fokus untuk terus melakukan pengembangan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar.

Ke depan, Tim Subiz berharap bisa menyediakan platform live chat bagi konsumen, tetapi platform keseluruhan untuk pengumpulan informasi mengenai pengguna dalam satu dashboard layaknya layanan Customer Relationship Management (CRM) software.


Persaingan dalam menyediakan platform messaging dan live chat memang tidak seramai kategori bisnis lainnya. Terlebih melakukan ekspansi dari negara lain ke Indonesia harus mengikuti konten yang dibutuhkan oleh masyarakat lokal. Nampaknya harga masih menjadi menjadi krusial untuk bersaing memburu konsumen.

Baca juga: Kini Kamu Bisa Chatting Menggunakan ID PSN Lewat Aplikasi PlayStation Messages

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; Sumber gambar Telerep)

The post Subiz Ingin Bantu Maksimalkan Layanan Customer Support dengan Platform Messaging appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Situs KitaBisa Mungkinkan Seorang Pedagang Asongan Berangkat Umrah

Posted: 01 Mar 2016 09:15 PM PST

Selama 13 tahun, seorang pedagang asongan yang bernama Cecep Hidayatullah, hidup dengan berjualan pulsa, permen hingga pulpen di sekitar kampus Institut Pertanian Bogor (IPB). Di kalangan mahasiswa dan mahasiswi IPB, ia dikenal dengan nama sapaan Pak Roger, karena sebelumnya ia sempat berjualan rokok yang ia samarkan dengan istilah tersebut.

Pada akhir bulan Februari 2016 yang lalu, Tasya Amanda, mewakili Alumni BEM Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, berinisiatif untuk mengumpulkan dana demi mewujudkan mimpi Pak Roger untuk umrah ke tanah suci Mekkah. Untuk melakukannya, Tasya pun memanfaatkan sebuah situs crowdfunding, KitaBisa. Tasya mengaku kalau ia terinspirasi oleh kegigihan Pak Roger dalam berjualan dan menyebarkan ilmu agama kepada para mahasiswa.

KitaBisa 1

Ide ini ternyata menarik banyak sekali alumni dan mahasiswa IPB yang mengenal baik sosok Pak Roger untuk turut menyumbang. Hasilnya, hanya dalam waktu tiga hari setelah penggalangan dana tersebut dimulai, telah terkumpul dana sebesar Rp112,5 juta, jauh melebihi target pengumpulan dana yang hanya Rp40 juta. Saat tulisan ini dibuat, angka tersebut bahkan telah naik menjadi Rp130,3 juta.

Mimpi ke tanah suci

Perjalanan hidup Pak Roger di sekitar kampus IPB berawal di tahun 2003, setelah 8 tahun sebelumnya ia bekerja sebagai petugas kebersihan di sebuah usaha rental mobil. Awalnya, ayah dua anak ini hanya menjual rokok sambil berkeliling ke pangkalan ojek di daerah Dramaga. Pada tahun 2008, ia mulai berhenti menjual rokok setelah mendapat nasihat dari guru mengajinya.

Pria berusia 47 tahun itu mengatakan kalau lewat berdagang, ia bisa bertemu banyak orang dan menyampaikan pengetahuan agama yang ia ketahui. “Semakin banyak orang yang ditemui, maka semakin banyak yang dihitung jadi amal sama Allah,” jelas Pak Roger dalam press release yang diterima Tech in Asia. Ia pun bercerita kalau cita-cita hidupnya adalah ingin berangkat umrah ke tanah suci.

KitaBisa 3

Sebentar lagi, mimpi tersebut akan terlaksana berkat dana yang terkumpul dari para donatur di KitaBisa. Sebagai pencetus ide untuk pengumpulan dana tersebut, Tasya mengaku kaget akan respon yang ia terima. Dana yang terkumpul nantinya akan diberikan seluruhnya kepada Pak Roger. "Kelebihan dana yang terkumpul akan kami gunakan untuk biaya umrah, tabungan haji serta modal tambahan usaha untuk beliau,” ujar Tasya.

Pak Roger bukan yang pertama

Alfatih Timur, CEO Kitabisa mengaku senang dapat menghubungkan kebaikan yang tersebar di tengah masyarakat. "Netizen, baik individu, komunitas maupun organisasi, dapat menggunakan Kitabisa sebagai wadah untuk menggalang dana dan berdonasi demi mewujudkan hal-hal yang positif," ujar Alfatih.

Baca juga: Situs Crowdfunding KitaBisa Kumpulkan Dana Hingga Rp7,2 Miliar Sepanjang 2015

Sebelumnya, KitaBisa juga telah beberapa kali berhasil menjembatani bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan. Alumni Universitas Indonesia pernah memanfaatkan platform ini untuk memberikan santunan THR kepada Emak, seorang wanita penjaga kantin di Pusat Kegiatan Mahasiswa. Selain itu ada juga kisah Mang Somad, seorang pedagang bakso yang mendapat hadiah lebaran dari alumni Institut Teknologi Bandung lewat platform yang sama.

Sampai saat ini, KitaBisa telah berhasil mengumpulkan total dana Rp9,5 miliar dari 886 kampanye yang dibuat di situs mereka. Mayoritas dana tersebut disalurkan untuk orang-orang yang kurang mampu, tertimpa sakit atau para korban bencana alam.


Keberhasilan penggalangan dana untuk Pak Roger menunjukkan kalau masyarakat Indonesia sebenarnya punya kemauan yang kuat untuk membantu orang lain. Mereka hanya butuh kemudahan untuk melakukan hal tersebut, seperti yang diberikan oleh situs-situs crowdfunding. Di Indonesia sendiri, sudah ada beberapa situs crowdfunding yang bisa kita gunakan selain KitaBisa, seperti Wujudkan, dan AyoPeduli.

(Diedit oleh Pradipta Nugrahanto)

The post Situs KitaBisa Mungkinkan Seorang Pedagang Asongan Berangkat Umrah appeared first on Tech in Asia Indonesia.

Miner Z – Dikejar Zombi Hingga Perut Bumi

Posted: 01 Mar 2016 09:10 PM PST

Setelah pada tahun 2015 lalu rilis di iOS, akhirnya Miner Z muncul juga di Android. Di Miner Z, kiamat zombi telah terjadi dan permukaan bumi sudah sama sekali tidak aman. Satu-satunya jalan agar kamu bisa bertahan hidup adalah menggali ke bawah tanah. Walaupun begitu, dunia bawah tanah ternyata juga menyimpan banyak zombi, mungkin dari para penambang yang terinfeksi.

Miner Z adalah sebuah game arcade yang mengajak kamu untuk menggali dan menggali sedalam mungkin untuk menghindari kejaran para zombi. Aksi dan keputusanmu harus cepat serta tepat, karena berbagai bentuk rintangan maupun power-up akan kamu temukan. Berpikir terlalu lama, maka gerombolan zombi pun sudah berada di depan mata. Salah langkah, maka kamu akan terjebak atau terkena ledakan.

Miner Z | Screenshot 1

Kontrol dari Miner Z sangat sederhana, kamu hanya perlu menyentuh sisi kanan atau kiri layar untuk menggali ke arah yang sesuai. Untuk menghancurkan rintangan berupa batuan, kamu harus “menggali” rintangan tersebut beberapa kali agar bisa menghancurkannya.

Seperti yang telah disebutkan di atas, terdapat berbagai rintangan dan power-up yang bisa kamu temukan di Miner Z. Rintangan tersebut berupa batuan, lendir pelambat, dinamit, lava, dan lain sebagainya. Dinamit sebenarnya memiliki kegunaan tersendiri jika kamu bisa menggunakannya dengan benar. Kamu bisa menghancurkan zombi yang mengejar dengan meledakkannya beberapa saat sebelum mereka mencapaimu.

Miner Z | Screenshot 2

Ada beberapa power-up yang bisa membantu kamu untuk menggali jauh lebih dalam. Dari semua power-up yang ada, kamu akan paling sering menemukan Drill yang secara otomatis menggali dengan cepat dan menghancurkan apapun yang menghalanginya. Terdapat pula Drill raksasa yang berkali-kali lipat lebih kuat dibandingkan Drill biasa.

Mencari game bertema zombi dengan genre lain? Mungkin Brave Warriors: Zombie Revenge akan menarik buatmu

Jika kamu mencari game arcade yang memacu adrenalin, Miner Z bisa membuat jantungmu terpompa. Tingkat kesulitan dan juga kejaran zombi yang semakin lama semakin banyak kadang bisa membuat pengambilan keputusan menjadi kacau. Jika kamu mau menerima tantangan ini, langsung saja unduh Miner Z melalui tautan di bawah dan jangan lupa untuk meregangkan jari-jarimu.

App Info
Miner Z
Totebo Ltd -  Oct 18, 2015
Genre:  Action
Size:   21M
Installs:   10,000 - 50,000
Gratis
Download

The post Miner Z – Dikejar Zombi Hingga Perut Bumi appeared first on Tech in Asia Indonesia.

[HANDS-ON] Samsung Galaxy S7 Edge: Calon Smartphone dengan Kamera Terbaik Tahun Ini?

Posted: 01 Mar 2016 08:52 PM PST

Setelah kemarin sempat bermain-main sebentar dengan Infinix Zero 3, kini saya berkesempatan menjajal smartphone flagship terbaru dari Samsung, Galaxy S7 Edge. Setelah diperkenalkan pada ajang Mobile World Congress 2016 beberapa waktu lalu, apa saja yang ditawarkan smartphone yang dibanderol dengan harga premium ini? Saya berkesempatan menjajal perangkat ini selama kurang lebih 15 menit.

Lo, kenapa tidak membahas Galaxy S7 juga? Tenang, secara keseluruhan kedua perangkat ini sama. Perbedaan hanya terdapat pada kapasitas baterai dan desain layar. Dengan pertimbangan tersebut, saya memilih untuk membuat hands-on S7 Edge saja.

Serupa tapi tak sama

Desainnya mengingatkan saya pada Samsung Galaxy S6 Edge yang hadir tahun lalu. Saya sendiri merasa nyaman saat menggenggam "sang kakak," dan ketika menggenggam S7 Edge yang terasa adalah agak lebih lebar. Hal ini karena ukuran layar S7 terpaut 0,4 inci lebih besar dari versi pendahulunya. Namun secara keseluruhan masih terbilang nyaman dalam genggaman.

S7 Edge_2

Samsung Galaxy S7 Edge (kiri), dan Samsung Galaxy S7 (kanan)

Ketika dibalik, kamu akan semakin melihat bila ada sejumlah perubahan yang dilakukan Samsung pada perangkat ini. Cover belakangnya berdesain lengkung dan membuatnya "cantik" sekaligus lebih solid saat digenggam. Selain itu, perubahan yang terasa adalah desain kamera yang sudah "rata" dengan bodi. Hal ini membuatnya lebih nyaman saat keluar masuk saku celana.

Dengan desain unibody, tidak mengherankan bila Samsung menyematkan slot kartu SIM di samping smartphone. Kali ini slot microSD kembali dihadirkan dan hybrid dengan kartu SIM kedua. Hal ini memberikan opsi pada kamu, apakah menggunakan slot itu untuk microSD jika merasa memori internal 32 GB masih kurang, atau untuk kartu SIM jika memilih menggunakan lebih dari satu nomor.

Tombol fisik terdapat di bagian samping dan bawah layar. Samsung juga menyertakan pemindai sidik jari pada perangkat ini. Hal yang wajar, mengingat S7 Edge dibanderol di harga Rp10 jutaan. Premium sekali memang.

Lebih "bersih"

Spesifikasi 
Layar5,5 inci Quad HD Super AMOLED
Kamera Depan12 MP f1,7
Kamera Belakang5 MP f1,7
ProsesorExynos 8890 Octa-core 2,3Ghz Quad + 1,6Ghz Quad
RAM4 GB
Memori Internal32 GB
Dimensi150,9 x 72,6 x 7,7mm
Baterai 3.600 mAh
HargaRp 10,5 juta

Bicara mengenai spesifikasi, kamu bisa melihat selengkapnya pada tabel di atas. Seperti biasa, Samsung, dengan teknologi layar Super AMOLED-nya, mampu memanjakan mata. Resolusi Quad HD 1440 x 2560 jelas nyaman untuk berbagai kebutuhan hiburan, dari mulai bermain game sampai menonton film.

S7 Edge_5

Dengan prosesor Exynos 8890 dan RAM 4 GB, seharusnya Galaxy S7 mampu menjalankan berbagai fungsi, dari multitasking sampai bermain game "berat" tanpa halangan. Namun untuk memastikannya, kami akan membuat review lengkap perangkat ini.

S7 Edge_7

Satu hal yang pasti dari pengamatan sekilas, meski masih mengusung TouchWiz, Samsung telah menyederhanakannya. Setelah bertahun-tahun berkutat dengan aplikasi bawaan dan UI kreasi sendiri yang malah berujung pada tingkat konsumsi RAM yang tinggi, sepertinya vendor yang satu ini juga mulai mengarah kembali ke stock ROM.

"Penurunan" pada kamera

Selain "bersih-bersih" pada UI, Samsung juga sudah tidak lagi menjual megapiksel. Kali ini bahkan mereka menurunkannya dari 16 MP pada Galaxy S6 Edge ke 12 MP pada perangkat flagship terbarunya. Namun bukaan lensa Galaxy S7 Edge lebih besar ketimbang pendahulunya, dari yang tadinya f1,9 menjadi f1,7 yang tentunya berpengaruh terhadap hasil gambar yang bisa ditangkap.

S7 Edge_Camera Test

Pada pengujian singkat saya, harus diakui bila Samsung memakai teknologi kamera yang luar biasa. Pengambilan gambarnya cepat, dan yang cukup asyik adalah di ruang minim cahaya, bahkan bisa dibilang super gelap, Galaxy S7 Edge tetap mampu menghasilkan gambar yang baik.

Untuk kamu penghobi selfie, Samsung juga menyertakan bukaan yang sama pada kamera depannya. Namun, kamera depannya juga tidak kalah memukau pada pandangan pertama. Sepertinya cocok untuk kamu yang gemar selfie malam hari, seperti di acara konser musik atau saat party di club yang biasanya identik dengan pencahayaan minim.

Cocok dipakai di musim hujan

Entah kebetulan atau tidak, Samsung Galaxy S7 dan S7 Edge meluncur di Indonesia saat musim hujan tiba. Perangkat ini telah dibekali dengan sertifikasi IP68. Menurut Marketing Director IT & Mobile Samsung Electronics Indonesia, Vebbyna Kaunang, apa yang Samsung hadirkan memang bukanlah smartphone berdesain super tangguh yang cocok di segala medan, namun lebih pada penyelamatan saat terjadi hal-hal insidentil di kondisi keseharian. Ia menuturkan:

Misalnya tiba-tiba hujan deras dan S7 Edge ada di saku lalu kehujanan, atau tidak sengaja tercebur.

Jelas bila IP68 tidak memungkinkan kamu membawa S7 Edge untuk snorkeling apalagi menyelam di air laut. Namun masih bisa untuk sekadar berfoto-foto cantik di kolam renang. Yang pasti smartphone ini hanya bisa terendam dalam kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.

Bawa pulang atau tidak?

Apakah Galaxy S7 Edge menggoda saya pada pandangan pertama? Sampai saat ini saya masih cukup yakin untuk berkata belum. Namun bisa jadi opini tersebut berubah setelah nanti melakukan review yang lebih mendalam.

S7 Edge_With Gear VR

Samsung Gear VR

Oh ya, Samsung juga mengklaim smartphone ini tidak akan panas meski digunakan untuk menjalankan aplikasi yang haus resource seperti bermain game dalam waktu lama. Selain itu untuk baterai juga telah ditingkatkan kapasitasnya menjadi 3.600 mAh dan teknologi layarnya juga diklaim lebih hemat daya.

Namun bila kamu ingin menikmati teknologi VR yang dihadirkan Samsung melalui Samsung Gear VR, yang merupakan hasil kerja sama dengan Oculus namun dengan harga lebih terjangkau (asumsi total harga Gear VR dan Galaxy S7 masih lebih murah dari seperangkat Oculus Rift plus PC high end), dan membutuhkan kamera smartphone dengan kemampuan di atas rata-rata, maka tidak ada salahnya untuk segera melakukan pre-order yang bisa kamu temukan di daftar e-commerce berikut.

Baca juga: Smartphone Baru Apa Saja yang Diperkenalkan di MWC 2016?

(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah)

The post [HANDS-ON] Samsung Galaxy S7 Edge: Calon Smartphone dengan Kamera Terbaik Tahun Ini? appeared first on Tech in Asia Indonesia.

No comments:

Post a Comment

Sponsor

Latest Game News

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Sponsor

pasang iklan baris gratis