Game Di Indonesia |
- Kumpulan Aplikasi yang Terintegrasi dengan Spotify
- Inilah Berbagai Fitur yang Ada dalam Roller Coaster Tycoon World Tahap Early Access
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 31 Maret 2016
- Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: LEGO Jurassic World, Flail Rider, Hammer Bomb, Dash Masters, dan Lainnya
- Pemerintah Hadang Maraknya Penipuan dengan Perketat Registrasi Nomor Perdana
- Facebook Kembangkan Sarung Tangan VR untuk Oculus Rift
- Garena Ingin Fokus Membesarkan Shopee dan AirPay dengan Pendanaan Seri-D
- Demo Baru Final Fantasy XV Sudah Tersedia Gratis untuk PS4 dan Xbox One
- Xiaomi Mulai Memasarkan Lini Perangkat Smart Home di Pasar Global
- Daftar Game Gratis untuk Pelanggan PlayStation Plus di Bulan April 2016
- Bagaimana Cara Menguasai Pasar Negara Berkembang dan Next Billion Users?
- Sikumis Pivot dari Marketplace Peralatan Industri Menjadi Penyedia Hasil Bumi
- [Video] 10 Game Puzzle Terbaik untuk Android dan iOS
- 6 Pengumuman Penting dari Acara Microsoft Build 2016
- Inilah 8 Kunci Kesuksesan Sebuah Aplikasi Android Menurut Petinggi Google
- Film Animasi 3D Kingsglaive: Final Fantasy XV Akan Tayang Tahun Ini
- [REVIEW] Infinix Zero 3: Kuda Hitam dari Negeri Tirai Bambu
- Square Enix Merilis Anime Gratis sebagai Prekuel dari Final Fantasy XV
- Tokyo 42 – Game Action Open-World dalam Miniatur Kota Tokyo
- Justice Monsters Five – Mini-Game dari Final Fantasy XV yang Juga Rilis di Smartphone
Kumpulan Aplikasi yang Terintegrasi dengan Spotify Posted: 31 Mar 2016 07:00 PM PDT Spotify telah hadir secara resmi di Indonesia. Sebagian orang yang telah menggunakannya sejak lama, baik dengan menggunakan VPN atau cara lainnya, mungkin menyadari kalau layanan streaming musik ini hampir sama dengan layanan lainnya. Hal yang paling membedakan adalah kemasannya, serta bagaimana tim Spotify menyodorkan musik-musik terkurasi. Namun, ada satu pembeda lagi antara layanan asal Swedia ini dengan yang lain. Pertama adalah ketersediaan yang luas di berbagai platform. Dari komputer desktop, perangkat mobile, hingga console game. Selain itu, yang paling menarik, adalah integrasinya dengan berbagai aplikasi. Dengan begitu, pengguna dapat menikmati musik dengan cara yang lebih menyenangkan. Apa saja? Kami telah menemukan beberapa aplikasi yang memanfaatkan integrasi Spotify dengan cukup apik. Perlu diperhatikan, untuk bisa memanfaatkan integrasi tersebut, beberapa aplikasi mengharuskan kamu berlangganan Spotify Premium, dan tentunya koneksi internet yang stabil. MusixmatchAplikasi Spotify versi desktop memiliki fitur untuk menampilkan lirik lagu. Namun tidak demikian dengan aplikasi mobile-nya. Kamu perlu melakukan instalasi aplikasi Musicmatch terlebih dulu, lalu mengaktifkan fitur FloatingLyrics. Nantinya akan muncul tampilan "mengambang" berisi lirik lagu yang sedang kamu dengarkan. Meski kamu menyembunyikan aplikasi Spotify, tampilan tersebut akan tetap muncul. Namun kamu bisa memindahkan posisinya, mengubah ukurannya, atau mengatur tingkat transparansinya agar tidak mengganggu aktivitas kamu dengan aplikasi lain. djay FREEBiasanya, aplikasi untuk DJ digital ini hanya bisa mixing lagu yang tersimpan di smartphone kamu. Integrasi Spotify memungkinkan kamu untuk memainkan lagu dari layanan streaming musik tersebut. Selain menambahkan lagu yang sudah kamu masukkan dalam playlist Spotify, kamu sebenarnya bisa melakukan pencarian lagu dari koleksi Spotify. Sayangnya, saat saya mencobanya, fitur tersebut sedang tidak aktif. Begitu juga fitur Match, yang mampu merekomendasikan lagu yang cocok dengan lagu yang sedang kamu putar. Untuk fitur nge-DJ yang lebih lengkap, kamu bisa menggunakan djay 2 versi Android yang dijual seharga Rp44.000, atau versi iOS yang dijual Rp75.000. Selain itu terdapat juga aplikasi djay PRO untuk OS X yang dipatok Rp739.000 Semua versi djay tersebut juga mendukung Spotify Pacemaker DJBuat pengguna yang tidak suka antarmuka djay, alternatifnya adalah Pacemaker DJ. Secara garis besar, fungsinya mirip dengan djay. Integrasi dengan Spotify-nya pun demikian. Selain dapat memutar lagu dari playlist, kamu juga dapat "menyerahkan" aplikasi ini untuk mencari lagi berikut yang cocok dari koleksi Spotify. PyroJika dengan djay dan Pacemaker kamu harus nge-DJ secara manual, Pyro mampu melakukannya secara otomatis. Sama seperti yang bisa kamu lakukan pada djay, kamu dapat memutar lagu-lagu dari playlist Spotify yang sudah kamu buat. Serunya lagi, aplikasi ini juga merekomendasikan beragam playlist Spotify yang disusun khusus untuk diputar dengan Pyro. RunkeeperSaat kamu menggunakan Runkeeper untuk melacak aktivitas olahraga, kamu bisa sambil mendengarkan alunan lagu dari Spotify. Aplikasi versi iOS lebih terintegrasi karena kamu dapat memilih playlist tanpa membuka Spotify. Sayangnya, versi Android Runkeeper tidak mendapat perlakuan yang sama. Saat menekan ikon musik, aplikasi ini akan mengarahkan kamu ke Spotify. Karena kamu harus memutar lagu atau playlist dan kembali ke Runkeeper secara manual, integrasi dengan Spotify sama sekali tidak terasa. Nike+ RunningSelain bisa mendengarkan lagu apa saja dari koleksi Spotify, kamu dapat memilih Pace Stations. nantinya, Nike+ Running akan meminta kamu memasukkan target latihan dan musisi atau genre musik favorit. Setelah itu, aplikasi ini akan membuatkan playlist yang dirancang untuk memotivasi kamu meraih target tersebut—bahkan melampauinya. Ini sedikit berbeda dengan fitur Spotify Running, yang secara otomatis mendeteksi kecepatan lari kamu dan memutar lagu yang sesuai. Sayangnya, fitur ini baru tersedia untuk pengguna iOS saja. DeniedKalau kamu termasuk orang yang sangat pemilih, kamu bisa mengatur agar Spotify hanya memutar lagu-lagu yang kamu (mungkin) suka. Menggunakan aplikasi untuk OS X bernama Denied ini, kamu dapat membuat pengaturan khusus mengenai lagu seperti apa yang tidak kamu suka. Misalnya musisi yang namanya mengandung kata Justin, atau judul lagu yang mencerminkan "happy" atau kebahagian, dan sebagainya. Nantinya, aplikasi ini akan melompati lagu-lagu semacam itu secara otomatis, sehingga telinga dan mood kamu terselamatkan. Aplikasi Denied dijual di Mac App Store dengan harga Rp59.000. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto: Sumber gambar DJWorx) The post Kumpulan Aplikasi yang Terintegrasi dengan Spotify appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Inilah Berbagai Fitur yang Ada dalam Roller Coaster Tycoon World Tahap Early Access Posted: 31 Mar 2016 06:29 AM PDT Game simulasi taman hiburan Roller Coaster Tycoon muncul lagi setelah hampir sepuluh tahun tidak kita lihat. Seperti yang sudah kami beritakan sebelumnya, Atari berencana menghadirkan kembali simulasi taman hiburan klasiknya yang berjudul Roller Coaster Tycoon World bekerja sama dengan Nvizzio. Akhir Oktober lalu tahap beta Roller Coaster Tycoon World mendapat respons negatif dari para pemain, karena pada tahap beta hanya ada mode Sandbox, beberapa wahana, dan tidak banyak kemajuan dari RCT3. Akhirnya kemarin Roller Coaster Tycoon World berhasil meninggalkan tahap beta dan masuk ke Steam Early Access. Lalu, apa yang ditawarkan Atari dalam masa Early Access ini? Apakah dapat mengobati kekecewaan para fan yang selalu mengikuti perkembangan seri Roller Coaster Tycoon? Dalam versi Early Access, pemain akan disambut dengan menu yang berisi tiga pilihan mode bermain, yaitu Sandbox, Scenario, dan Campaign yang sudah termasuk tutorial. Tiga mode bermain ini sama dengan yang ditawarkan Roller Coaster 3. Ada sepuluh pilihan wahana roller coaster lengkap dengan coaster cam, jadi kamu bisa merasakan serunya naik roller coaster dari sudut pandang pengunjung. Jika ingin berkreasi dan membuat roller coaster sendiri, pemain sudah bisa mencoba fitur Coaster Builder yang secara umum telah diperbaiki dari versi betanya, termasuk perbaikan coaster cam, efek status setelah menaiki roller coaster, dan tipe coaster baru. Tersedia juga tiga puluh wahana lainnya untuk menambah variasi permainan di taman hiburanmu. Untuk memperindah tampilan taman hiburanmu, tersedia berbagai dekorasi yang sementara ini baru mencakup tiga tema besar, yaitu sci-fi, adventure, dan generik. Ada beberapa toko makanan, minuman, dan suvenir, juga fasilitas umum yang bisa kamu bangun di dalam taman hiburanmu. Tidak lupa, fitur terbaru dari Roller Coaster Tycoon World, yaitu sistem User Generated Content langsung di dalam game yang terintegrasi dengan Steam Workshop. Roller Coaster Tycoon World versi Early Access ini dijual dengan harga Rp335.999, kemungkinan harganya tidak berubah setelah resmi rilis nanti. Di sisi lain, pengembang Roller Coaster Tycoon 3 sedang mengembangkan game serupa berjudul Planet Coaster. Tampaknya RCTW dan Planet Coaster akan bersaing setelah keduanya resmi dirilis nanti. Apa yang akan kamu pilih, Roller Coaster Tycoon atau Planet Coaster? Steam Link: RollerCoaster Tycoon World™, Rp. 335.999
The post Inilah Berbagai Fitur yang Ada dalam Roller Coaster Tycoon World Tahap Early Access appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 31 Maret 2016 Posted: 31 Mar 2016 06:09 AM PDT Far Cry Primal Akan Mendapatkan Mode Survivor pada Update Berikutnya
Iqbal Kurniawan – Berusaha tetap hidup dalam Far Cry Primal akan menjadi semakin seru berkat kehadiran mode Survivor yang akan tersedia melalui update tanggal 12 April mendatang. Mode baru ini akan membuat tingkat kesulitan di dalam game semakin tinggi, menghadirkan sistem stamina untuk membatasi pergerakan, hingga mengaktifkan fitur permadeath yang akan membuat petualanganmu di dunia prasejarah semakin menantang. Review Far Cry Primal – Kenikmatan Sesaat Game Life is Strange Pada Awalnya Diberi Judul What If
Iqbal Kurniawan – Game adventure dengan narasi brilian yang menjadi salah satu favorit Tech in Asia tahun 2015, Life is Strange, ternyata memiliki judul yang berbeda saat mulai dikembangkan dulu. Dontnod Entertainment selaku developer game pada awalnya menyebut karyanya dengan judul What If yang cukup menggambarkan gameplay di dalamnya. Kalau saya pribadi, saya bersyukur developer mengubah judulnya sehingga lebih menarik didengar. Review Life Is Strange – Gejolak Kawula Muda Project Cars Game of The Year Edition Mendapatkan Tanggal Rilis
Chandry Tasofa – Kabar hadirnya Project Cars Game of The Year Edition sudah terdengar sejak awal Maret ini, Slightly Mad Studios menambahkan puluhan konten baru untuk edisi spesial ini, termasuk sirkuit balap Grand Prix terkenal di Jerman, juga dua mobil baru Pagani Zonda Revolucion dan Huayra BC. Project Cars Game of The Year Edition akan resmi dirilis 6 Mei nanti untuk PS4, PC, dan Xbox One. Iklan Pertama Miitomo di Jepang
Chandry Tasofa – Setelah resmi dirilis tengah Maret lalu, akhirnya Miitomo mendapatkan iklan pertamanya yang ditayangkan di Jepang. Dalam iklannya, tagline "How well do you really know your friend?" dari Miitomo berhasil divisualisasikan dalam cerita seorang remaja yang baru mengetahui sisi lain temannya. Apa sisi lain itu? Langsung saja kita simak video di atas. Lupakan Facebook atau Path, Kini Saatnya Kamu Mencoba Miitomo dari Nintendo! Lovely Planet Akan Dirilis di PS4 dan Wii U
Mohammad Fahmi – Game FPS penuh warna, Lovely Planet, dikabarkan akan rilis di console PS4 dan Wii U. Kedua versi akan dirilis pada tanggal 5 April 2016. Lovely Planet sendiri sebelumnya sudah dirilis eksklusif untuk PC dengan respons yang sangat positif dari penggemarnya. Game ini memiliki tingkat kesulitan yang lumayan tinggi dengan inti gameplay yang berpusat pada kecepatan menyelesaikan tiap level. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 31 Maret 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Posted: 31 Mar 2016 05:45 AM PDT Di balik hingar-bingar pengumuman tanggal rilis Final Fantasy XV yang diumumkan pagi ini, beragam game iOS berkualitas kembali meramaikan Apple App Store seperti minggu-minggu sebelumnya. Jenis game yang tersedia pun cukup bervariasi, mulai dari versi mobile dari game console yang telah rilis tahun lalu hingga perilisan ulang game PC klasik. LEGO Jurassic World secara tidak terduga dirilis untuk platform mobile minggu ini. Hadir juga game platformer seru Prison Run and Gun serta game kasual dengan visual khas anime berjudul Maid & Slime. Masih banyak game lainnya yang sayang jika kamu lewatkan, jadi segera saja cek jajaran game iOS pilihan di bawah ya! LEGO Jurassic World
Setelah pada pertengahan tahun 2015 lalu LEGO merilis LEGO Jurassic World untuk PC dan console, akhirnya para pengguna perangkat portabel juga bisa mengikuti petualangan di dunia film Jurassic tersebut. Yah, setidaknya sebagian dari pengalaman gaming yang terdapat dalam versi PC maupun console. LEGO Jurassic World versi mobile sama-sama menghadirkan petualangan yang diangkat dari keempat iterasi seri film Jurassic. Walau memiliki narasi yang sama, namun beberapa penyesuaian telah dilakukan oleh LEGO agar LEGO Jurassic World bisa dimainkan di perangkat mobile. Penyesuaian paling kentara yang terdapat di versi mobile adalah perubahan sudut pandang kamera dari yang bisa diputar 360 derajat di console menjadi statis dari satu sisi saja di perangkat mobile. Flail Rider
Kamu yang menyukai aksi mengemudi dan penghancuran massal akan dihibur dengan gameplay pada Flail Rider. Game terbaru dari penerbit BulkyPix ini akan menempatkanmu sebagai pengemudi sebuah mobil yang telah dipasang bandul raksasa di belakangnya. Tugasmu adalah menghancurkan sebanyak mungkin objek di setiap level dengan mengayunkan bandul tersebut dengan momentum yang dihasilkan oleh pergerakan mobil. Walau mengusung tema penuh dengan penghancuran objek, Flail Rider dikemas dalam grafis yang terkesan imut. Beragam kendaraan di dalam game ditampilkan layaknya mobil-mobilan dengan bangunan yang seolah dibuat dari mainan balok. Arahan visual bergaya voxel dengan warna-warna cerah juga membuatnya cocok untuk dimainkan oleh semua kalangan usia. Angularis 2
Satu hal yang saya pelajari setelah mencicipi beragam game di platform mobile adalah fakta bahwa game dengan tampilan sederhana belum tentu mudah dikuasai. Hal yang sama juga dapat dikatakan untuk Angularis 2 yang dikembangkan oleh developer indie Owleet Entertainment. Dengan gameplay mirip Super Hexagon, kamu akan mengendalikan sebuah garis melengkung di tengah layar sambil berusaha menyejajarkannya dengan garis warna-warni yang mendekat. Kecepatan garis yang datang lama-kelamaan menjadi semakin cepat, sehingga akan menguji kecepatan respons serta refleksmu untuk memperoleh skor setinggi-tingginya. Hammer Bomb
Minecraft yang hadir dalam genre dungeon crawler, kesan itulah yang saya dapatkan ketika melihat video trailer dari Hammer Bomb yang minggu ini dirilis oleh Crescent Moon Games. Grafis maupun sudut pandang kamera dalam Hammer Bomb benar-benar mirip dengan yang terdapat pada Minecraft. Namun, alih-alih berada dalam dunia open-world, We’re Five Games selaku developer akan mengajakmu mengarungi beragam labirin dalam dungeon. Layaknya game dungeon crawler kebanyakan, kamu akan dihadapkan dengan beragam monster, berusaha memecahkan puzzle, hingga bertarung dengan karakter bos. Kamu juga dapat membekali karakter utama dengan beragam senjata, seperti kapak, pedang, dan lainnya. Prison Run and Gun
Jangan tertipu oleh grafis piksel khas console klasik yang diusungnya. Prison Run and Gun merupakan sebuah game platformer penuh ledakan, bersimbah darah, dan ditujukan untuk penggemar genre platformer hardcore. Kamu akan berperan menjadi seorang narapidana yang berusaha untuk melarikan diri dari penjara. Usaha pelarianmu dihadapkan dengan beragam rintangan. Tiga puluh level yang terdapat dalam Prison Run and Gun akan menguji kelincahanmu bernavigasi di antara jebakan dan melumpuhkan para penjaga demi menghirup udara kebebasan. Flight of the Amazon QueenMinggu ini penggemar genre adventure point and click klasik dapat kembali bernostalgia lewat kehadiran Flight of the Amazon Queen di Apple App Store. Game yang pertama kali dirilis tahun 1995 silam di PC tersebut kembali dirilis ulang untuk platform mobile dalam rangka memperingati dua puluh tahun lebih perilisannya dulu. Kamu berperan sebagai pilot bernama Joe King yang mengalami kecelakaan saat mengangkut seorang aktris terkenal. Pendaratan darurat di sungai Amazon yang dilakukan membawa kamu pada petualangan untuk menyelamatkan sang aktris dari jeratan suku primitif, hingga bersinggungan dengan ilmuwan gila yang berniat menguasai dunia! Dash Masters
Bila pada Downwell kamu ditantang oleh aksi shooter vertikal tentang terjun ke dalam sumur tak berujung, maka Dash Masters bisa dibilang sebagai kebalikannya. Kamu akan mengendalikan seorang pahlawan dengan baju zirah mutakhir yang mampu terbang vertikal ke atas sambil menembak para alien. Dash Masters akan membawamu dalam petualangan penuh ledakan saat mengarungi koridor penuh jebakan. Baju zirah yang dikenakan karakter utama bisa ditingkatkan kekuatannya dengan mengumpulkan EXP yang diperoleh dari menghancurkan para alien. Maid & Slime
Gadis pelayan dan makhluk berlendir … tampaknya Kaiman Games selaku developer game benar-benar memahami selera para pemilik fetish bertema maid. Dalam Maid & Slime, kamu akan mengendalikan gadis-gadis pelayan dalam membasmi para monster dengan cara mengenyahkan makhluk-makhluk lendir di layar permainan. Maid & Slime tergolong sebagai game kasual berkat mekanisme gameplay yang sangat mudah dimengerti. Kamu cukup melakukan tap pada jenis makhluk lendir tertentu yang muncul di antara deretan kotak berjumlah 4 × 4. Kamu dapat meningkatkan kekuatan para gadis pelayan dan mengakses karakter baru dengan menukarkan koin yang diperoleh setiap kali menyelesaikan level. The post Kumpulan Game iPhone & iPad Terbaru Minggu Ini: LEGO Jurassic World, Flail Rider, Hammer Bomb, Dash Masters, dan Lainnya appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Pemerintah Hadang Maraknya Penipuan dengan Perketat Registrasi Nomor Perdana Posted: 31 Mar 2016 05:45 AM PDT Sudah bukan menjadi rahasia lagi bila di Indonesia sangat mudah untuk membeli dan mendapatkan nomor perdana dari semua operator telekomunikasi yang beroperasi. Hal ini lambat laun banyak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Terkait dengan permasalahan ini, juru bicara Kemkominfo, Ismail Cawidu, mengungkapkan bahwa akan ada Peraturan Menteri (Permen) baru terkait registrasi jasa telekomunikasi. Selama ini ketentuan registrasi pelanggan jasa telekomunikasi telah diatur dalam Permen Kominfo Nomor 23/M.KOMINFO/10/2005 tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi. Nantinya, Rancangan Permen Kominfo terbaru akan membahas registrasi pelanggan prabayar yang terdiri dari prinsip dasar, data identitas pelanggan, tata cara registrasi pelanggan, aktivasi, dan upaya pencegahan penyalahgunaan nomor pelanggan. Peraturan tersebut bukan hanya akan diberlakukan bagi pelanggan prabayar, tetapi juga demikian dengan pelanggan pascabayar. Ia berujar bahwa akan terdapat ketentuan peralihan yang umum, termasuk tata cara registrasi ulang, sanksi, pengawasan pengendalian, dan sanksi administratif kepada pelanggan pascabayar. Ismail juga memaparkan bahwa kepadatan penggunaan telepon genggam mencapai hampir 128 persen dari total rakyat Indonesia. Dari angka tersebut, Kemkominfo mengamati adanya segelintir orang yang memanfaatkannya untuk melakukan tindak kejahatan melalui beragam modus penipuan. Kemkominfo telah mencoba menertibkan registrasi kartu prabayar sejak akhir 2015 silam. Salah satunya dengan mulai memanfaatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk verifikasi registrasi pelanggan. Terdapat tujuh operator telekomunikasi yang mengaku telah siap mengimplementasikan penggunaan NIK yaitu Telkomsel, Indosat Ooredoo, XL Axiata, Tri, Sampoerna Telekomunikasi Indonesia, Smartfren Telecom dan Telkom. Memang sudah seharusnya pemerintah mengambil langkah untuk melindungi warganya, termasuk dalam hal komunikasi. Menjamurnya modus penipuan melalui SMS atau telepon tidak bisa lagi dibiarkan begitu saja. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar MIKI Yoshihito) The post Pemerintah Hadang Maraknya Penipuan dengan Perketat Registrasi Nomor Perdana appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Facebook Kembangkan Sarung Tangan VR untuk Oculus Rift Posted: 31 Mar 2016 05:12 AM PDT Facebook mulai mendistribusikan headset VR Oculus Rift ke para pemesannya sejak minggu lalu. Agar pengguna bisa merasakan pengalaman VR yang lebih realistis, Facebook dikabarkan sedang mengembangkan controller model baru, dengan rancangan yang berbeda dari controller sebelumnya, Touch. Berdasarkan paten yang dirilis pada 29 Maret lalu, Facebook telah mendapatkan hak untuk mengembangkan controller yang wujudnya seperti sarung tangan. Dikutip dari Quartz, produk yang belum memiliki nama itu dapat melacak gerakan tangan penggunanya, serta memberikan umpan balik berdasarkan apa yang terjadi di dalam game. Dikabarkan Facebook mendapatkan paten itu dari Novint Technologies, perusahaan yang membuat perangkat input untuk komputer. Novint sendiri memang mengembangkan produk bernama XIO selama lima tahun belakangan. Bentuk dan cara kerjanya mirip seperti produk di dalam gambar paten Facebook tersebut.
Jika melihat pada video di atas, XIO dirancang agar pengguna dapat memegang objek fisik dan mengendalikannya di dalam game. Objeknya bisa berupa replika senjata untuk dimainkan pada game first-person shooter. Lebih jauh lagi, XIO juga dapat digunakan pada simulasi latihan militer. Sempat "diramalkan" oleh MattelJika kamu masih ingat, Nintendo Entertainment System memiliki aksesori controller serupa yang dirilis pada akhir '80-an. Diberi nama Power Glove, controller yang dirancang oleh Grant Goddard dan Samuel Cooper itu diproduksi oleh perusahaan mainan Mattel.
Power Glove mampu mendeteksi gerakan tangan pengguna, walau hanya terbatas pada gerakan empat jari dan menggulung (roll) pergelangan tangan saja. Menggunakan sarung tangan ini, pengguna dapat melakukan berbagai gestur untuk mengendalikan karakter di dalam game, atau melakukannya secara konvensional lewat tombol-tombol fisik yang tersedia. Sayangnya, produk dengan konsep teknologi yang terlalu cepat untuk masanya itu berumur pendek. Mattel menghentikan produksi Power Glove setahun kemudian. Power Glove sempat terjual sekitar 100.000 unit di AS. Selama masa "hidup"-nya, hanya ada dua game yang diproduksi untuk dimainkan dengan aksesori ini, yaitu Power Glove: Super Glove Ball dan Bad Street Brawler. Bagaimana potensinya?Disetujuinya sebuah paten bukan berarti perusahaan yang mendapatkannya akan merilis produk tersebut. Namun, jika Facebook berencana merealisasikan sarung tangan VR ini, pertanyaannya adalahapakah produk tersebut akan mengalami "kematian mendadak" seperti yang dicontohkan oleh Power Glove? Perkembangan VR beberapa waktu belakangan tentu jauh berbeda dengan masa ketika Power Glove eksis. Ketika itu bahkan game dinikmati dengan layar TV biasa, bukan dengan headset VR seperti yang tersedia saat ini. Pengalaman menggunakannya pun masih seadanya, belum lagi koleksi game yang sangat sedikit. Dua hal tersebut, pengalaman menggunakan dan konten, akan menjadi kunci suksesnya sarung tangan VR tersebut. Jika Facebook berhasil mengeksekusinya dengan baik, dan para developer—baik in-house maupun pihak ketiga_mampu membuat game atau konten VR yang dapat memaksimalkan fungsinya, tentu akan memancing pengguna untuk memilikinya. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto; sumber gambar TweakTown) The post Facebook Kembangkan Sarung Tangan VR untuk Oculus Rift appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Garena Ingin Fokus Membesarkan Shopee dan AirPay dengan Pendanaan Seri-D Posted: 31 Mar 2016 04:40 AM PDT Garena, perusahaan teknologi asal Singapura yang bergerak di sektor game, mobile, dan internet, pada hari ini (31/3) mengumumkan bahwa mereka telah memperoleh pendanaan Seri-D sebesar US$170 juta (sekitar Rp2,2 triliun) dari badan investasi pemerintah Malaysia, Khazanah Nasional Berhad. Garena mengungkapkan bahwa pendanaan ini resmi menggenapi total investasi yang telah mereka peroleh sampai saat ini menjadi sebesar US$500 juta (sekitar Rp6,6 triliun). Pendanaan tersebut didapatkan dari beberapa investor sebelumnya, yaitu General Atlantic LLC, The Ontario Teachers' Pension Plan (OTPP) pada bulan Maret 2015 lalu, dan Keytone Ventures. Founder sekaligus CEO Garena, Forrest Li, mengatakan alasan kenapa ia menggandeng Khazanah Nasional Berhad sebagai partner investor. Menurut Forrest, pengalaman mereka dalam membangun perusahaan-perusahaan besar akan membantu Garena untuk memantapkan posisi di sektor konten digital, platform e-commerce berbasis mobile lewat Shopee, dan platform pembayaran berbasis online dengan AirPay.
Perjalanan tujuh tahun GarenaForrest mendirikan Garena bersama dengan teman-temannya pada tahun 2009 di Singapura. Pada tahun 2010 mereka meluncurkan Garena+, sebuah platform yang menghubungkan para gamer di seluruh dunia untuk dapat bermain game dan mengobrol bersama-sama. Menurut data yang kami miliki, saat ini Garena+ memiliki lebih dari 45 juta pengguna yang online selama 1,6 miliar jam setiap bulannya. Pada tahun 2013, Garena mulai melebarkan sayapnya ke ranah mobile dengan meluncurkan aplikasi chatting bernama BeeTalk di Thailand, kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 2014. BeeTalk menggabungkan fitur berkenalan ala Tinder dan pesan yang dapat terhapus dengan sendirinya seperti SnapChat. Kemudian pada Desember 2015, Garena secare resmi meluncurkan layanan marketplace mereka, Shopee, di Indonesia. Kehadiran Shopee tentu akan bersaing langsung dengan marketplace lainnya seperti Tokopedia, Bukalapak, dan Carousell. Baru-baru ini Garena juga sedang melaksanakan uji coba tahap beta di Indonesia untuk platform pembayaran online mereka sendiri, AirPay. Di Indonesia, Garena merupakan distributor resmi atas game online populer Point Blank, FIFA Online 3, Heroes of Newerth, dan League of Legends, serta game mobile Thunder Strike. Beberapa hari yang lalu, Garena baru saja menyelesaikan kompetisi Point Blank Garena Championship (PBGC) 2016 di Surabaya dan League of Legends Garuda Series Season 6 di Jakarta. Dengan adanya pendanaan ini, tentu kita ingin melihat langkah Garena selanjutnya untuk mengembangkan sayapnya lebih lebar lagi di Indonesia. Baik itu membangun komunitas game yang lebih besar, menghidupkan kembali BeeTalk dari persaingan dengan raksasa LINE dan WhatsApp, gebrakan baru dari Shopee, serta AirPay yang akan segera meramaikan sektor payment online di tanah air. (Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Judith Balea. Sebagian konten dalam artikel ini telah dimodifikasi tanpa mengubah maknanya. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Garena Ingin Fokus Membesarkan Shopee dan AirPay dengan Pendanaan Seri-D appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Demo Baru Final Fantasy XV Sudah Tersedia Gratis untuk PS4 dan Xbox One Posted: 31 Mar 2016 04:03 AM PDT Masih berkaitan dengan pengumuman dari Square Enix dalam Uncovered: Final Fantasy XV hari ini. Selain pengumuman tanggal rilis, Final Fantasy XV juga mendapat serial anime gratis dan film animasi 3D yang akan tayang tahun 2016. Tak hanya itu, bagi kamu yang sudah merasa tak sabar mencoba iterasi terbaru dari seri Final Fantasy ini dapat langsung mencicipinya dengan mengunduh demo gratis, Platinum demo: Final Fantasy XV di PS4 dan Xbox One saat ini juga! Platinum Demo: Final Fantasy XV mengambil pendekatan yang sedikit berbeda dari demo sebelumnya yaitu Final Fantasy XV: Episode Duscae. Demo terbaru ini memiliki cerita sendiri yang bukan bagian dari game utuhnya. Kamu akan masuk ke dalam petualangan magis dari sudut pandang Noctis kecil bersama seekor Eidolon imut bernama Carbuncle.
Unik sekali ketika diperlihatkan pada video trailer bagaimana Noctis kecil mampu menghajar monster-monster hanya dengan bersenjatakan pedang kecil, palu mainan, dan sihir kembang api. Pada satu waktu kamu juga dapat berubah menjadi binatang dan dapat menyusut ke ukuran mini sehingga dapat mengendarai mobil mainan. Lambat laun ternyata petualangan kecilmu akan bertambah serius. Pada Platinum Demo: Final Fantasy XV, kamu juga berkesempatan menggunakan Noctis dewasa untuk dapat menggunakan senjata-senjata yang lebih dahsyat serta memakai kemampuan andalannya untuk melakukan teleportasi. Ketika kamu berhasil menyelesaikan demo ini, DLC Summon Carbuncle akan otomatis terbuka dalam game utuhnya ketika dirilis nanti. Final Fantasy XV akan dirilis untuk PS4 dan Xbox One pada tanggal 30 September 2016 PlayStation Store US: Platinum Demo: Final Fantasy XV, Gratis PlayStation Store Asia: Platinum Demo: Final Fantasy XV, Gratis Xbox Store: Platinum Demo: Final Fantasy XV, Gratis
The post Demo Baru Final Fantasy XV Sudah Tersedia Gratis untuk PS4 dan Xbox One appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Xiaomi Mulai Memasarkan Lini Perangkat Smart Home di Pasar Global Posted: 31 Mar 2016 04:00 AM PDT Hampir dua setengah tahun pasca Xiaomi merilis sekumpulan perangkat smart home, perusahaan asal Cina tersebut kini mulai mengekspornya ke luar negeri untuk pertama kalinya. Perangkat pertama yang mereka pasarkan secara luas adalah Mi Air Purifier. Perangkat ini memulai debutnya pada penghujung tahun 2014 di Cina. Penyaring udara pintar tersebut mulai dijual di Singapura lewat kerja sama dengan salah satu peritel di negara itu, ujar juru bicara Xiaomi kepada Tech in Asia. Mi Air Purifier juga telah dipajang di etalase situs Xiaomi regional Singapura, meski alat ini tidak dapat dipesan secara online. Walaupun fokus utama Xiaomi adalah menjual smartphone (perusahaan ini merajai penjualan smartphone di Cina pada 2014 dan 2015), Xiaomi juga punya toko yang menjual peralatan dan gadget yang terhubung dengan internet. Seperti router Wi-Fi, soket pintar, kamera serta sensor keamanan rumah, lampu ruangan, dan lampu LED. Semua alat ini dapat dihubungkan dengan aplikasi Xiaomi Smart Home untuk Android dan iOS. Xiaomi akan menghadirkan lebih banyak perangkat Internet of Things (IoT) di negara lainnya dalam waktu dekat ini. Untuk mendukung rencana tersebut, beberapa hari yang lalu Xiaomi telah memperbarui aplikasi Smart Home mereka. "Kini perangkat IoT Xiaomi mulai merambah negara lain. Mengacu pada peraturan di setiap negara, data tidak akan keluar dari negaranya masing-masing," tulis Xiaomi pada deskripsi aplikasi Smart Home-nya di iOS App Store. Baca juga: CEO Xiaomi Ungkap Strategi Ekosistem Smart Home Perusahaan (Diterjemahkan oleh Faisal Bosnia Ahmad dan diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Xiaomi Mulai Memasarkan Lini Perangkat Smart Home di Pasar Global appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Daftar Game Gratis untuk Pelanggan PlayStation Plus di Bulan April 2016 Posted: 31 Mar 2016 03:42 AM PDT Setiap akhir bulan, Sony mengumumkan daftar game yang bisa didapatkan pelanggan PlayStation Plus secara gratis. Untuk bulan April ini, Sony membagikan dua game untuk PS4, dua buah game untuk PS3, dan dua buah game lainnya untuk PS Vita. Jadi, game gratis apa saja yang bisa kamu dapatkan April ini? Mari kita lihat daftarnya di bawah ini:
Jika kamu penggemar game space shooter, maka cobalah bermain Dead Star yang gratis untuk PS4 April ini. Kamu akan membentuk sebuah tim berisi sepuluh orang dan bertempur dengan pemain lainnya di ruang angkasa dan merebut pos lawan. Kamu juga dapat mengatur strategi tim, mengumpulkan barang-barang untuk upgrade, memodifikasi pesawat, hingga membuka kemampuan lainnya dalam skill tree. Selain Dead Star, game lainnya untuk PS4 adalah Zombi. Ya, game survival horror dari Ubisoft ini bisa kamu mainkan secara gratis. Dalam sudut pandang first-person, kamu akan bertahan di kota London yang penuh zombi, kamu juga harus mengumpulkan barang-barang untuk bertahan hidup. Zombi memiliki fitur permadeath yang membuat game ini lebih menantang, jadi karaktermu akan berubah menjadi zombi dan bergabung dengan kerumunan zombi lainnya jika mati. Lalu, kamu akan memainkan karakter baru untuk bertahan hidup lagi dari awal. Enam game gratis yang bisa kamu dapatkan untuk console PS4, PS3, dan PS Vita ini memiliki genre yang berbeda-beda, mulai dari survival horror, shooter, action puzzle, hingga strategi tower defense. Jadi jika kamu memiliki akun PS+ dan termasuk penggemar salah satu genre yang telah disebutkan sebelumnya, tidak ada salahnya mencoba tawaran dari Sony di bulan April nanti.
Sumber: PlayStation Blog The post Daftar Game Gratis untuk Pelanggan PlayStation Plus di Bulan April 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Bagaimana Cara Menguasai Pasar Negara Berkembang dan Next Billion Users? Posted: 31 Mar 2016 03:21 AM PDT Saat ini, hampir 40 persen penduduk dunia terkoneksi dengan internet. Diprediksi, masih ada miliaran orang lagi yang akan menikmati internet untuk pertama kalinya melalui perangkat mobile. Gelombang next billion users ini ternyata akan datang dari negara-negara berkembang. Di saat tren mobile di negara maju mulai melambat, hal sebaliknya justru terjadi di pasar negara berkembang. Tidak hanya jumlah pengguna internet dan perangkat mobile yang tinggi, tapi juga waktu lebih lama yang dihabiskan di hadapan layar smartphone dibanding dengan pengguna di negara maju. Di Brazil, rata-rata pengguna menghabiskan 149 menit setiap harinya di depan smartphone, India 162 menit, bahkan di Indonesia mencapai 188 menit. Bandingkan dengan negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris yang masing-masing hanya 111 menit dan 152 menit setiap harinya. Akan tetapi, masih banyak kendala yang ditemui oleh kebanyakan orang di negara berkembang dalam mengakses internet. Dari mulai akses internet yang belum merata, kecepatan internet yang terbatas, hingga daya beli smartphone dan paket data yang masih tergolong rendah. Kendala bahasa dan pengetahuan yang masih kurang mengenai internet di sejumlah pelosok juga menjadi penghalang masyarakat di negara berkembang untuk lebih akrab dengan internet. Miliaran orang yang belum terkoneksi dengan internet ini disebut sebagai next billion users. Mereka yang masuk dalam golongan ini sebagian besar datang dari negara berkembang, serta merasakan pengalaman berinternet pertama kali mereka melalui smartphon. Tentunya, next billion users adalah target empuk bagi para pemain di industri mobile dan perlu diberi "perhatian khusus". Berbagai strategi dilakukan untuk menarik next billion users. Masih ingat saat pertama kali Google meluncurkan Android One? Google paham betul permasalahan yang dihadapi dalam negara berkembang. Maka, smartphone dengan harga terjangkau untuk kalangan entry level ini pun dihadirkan. Harganya yang murah ditambah banyaknya fitur menarik membuat smartphone ini menarik perhatian pasar. Strategi seperti apa saja yang tepat untuk menguasai next billion users? Kenapa tidak cari tahu langsung dari ahlinya? Di Tech in Asia Singapore 2016), kita akan kedatangan Caesar Sengupta, VP Product Management Google sekaligus "jenderal" yang merancang strategi Google untuk meraih next billion users. Tech in Asia Singapore 2016 akan segera hadir pada tanggal 12 dan 13 April nanti di Suntec City Convention Center. Selain Caesar Sengupta, masih banyak superstar dari industri startup dan teknologi yang akan berbagi di Main Stage dan Expertise Stage konferensi ini. Salah satunya, CEO LINE, Takeshi Idezawa. Baca Juga: Dapatkan Pelajaran Menarik dari Para CEO Inspiratif Ini di Tech in Asia Singapore 2016! Ayo, jadi bagian dari ekosistem startup teknologi di Asia dalam konferensi Tech in Asia Singapore 2016! Selain mengikuti diskusi seru dari para pembicara di keenam Stage Tech in Asia Singapore 2016, kamu juga bisa networking sambil minum-minum santai di Nightcrawl, menyaksikan startup dengan ide menarik dari berbagai negara, pitching dengan investor di Speed Dating, hingga menyaksikan pertarungan pitching di Arena. Mau jadi bagian dari Tech in Asia Singapore 2016? Dapatkan tiketnya sekarang juga! (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Bagaimana Cara Menguasai Pasar Negara Berkembang dan Next Billion Users? appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Sikumis Pivot dari Marketplace Peralatan Industri Menjadi Penyedia Hasil Bumi Posted: 31 Mar 2016 03:15 AM PDT Bila kebanyakan marketplace beralih dari konsep Business-to-Consumer (B2C) menjadi Business-to-Business (B2B), tidak demikian halnya dengan Sikumis. Startup yang sebelumnya memiliki layanan e-commerce B2B ini resmi pivot ke pasar B2C sejak akhir Maret 2016. Kini Sikumis menyediakan produk hasil bumi dari industri pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, hingga UKM yang menyediakan produk olahan. Sikumis, yang telah beroperasi sejak 2010, awalnya menawarkan kebutuhan industri bagi perusahaan, seperti alat dan mesin perkakas, bahan pestisida dan kimia, bangunan dan material, hingga navigasi dan survei. Berdasarkan informasi melalui press release yang Tech in Asia terima, langkah pivot dilakukan untuk lebih fokus pada kesejahteraan ekosistem di dalamnya. Alasan tersebut diperkuat dengan paparan fakta dari Sikumis, bahwa keuntungan yang diterima petani kurang dari 12 persen. Namun masyarakat harus dibebani dengan harga bahan kebutuhan pokok yang mahal. Ini terjadi karena banyaknya tingkat di rantai pasokan pangan. Selain itu, dari angka 90 juta orang yang menjadi petani, peternak, dan nelayan, baru dua persen yang mengenal internet untuk memberdayakan hasil yang dimiliki. Lewat platform e-commerce yang ditawarkannya, Sikumis berharap dapat memberikan kemudahan bagi ekosistem agrobisnis dalam memasarkan produknya. Untuk mewujudkan hal tersebut, kini Sikumis menyediakan tujuh komoditas utama, yakni Pertanian; Peternakan; Perkebunan dan Kehutanan; Perikanan dan Kelautan; Lingkungan Hidup dan Taman; Buku, Software, dan Pelatihan; serta Makanan dan Minuman Olahan. Masing-masing terdiri dari sub-kategori yang lebih banyak di dalamnya. Kemudian, untuk menjangkau pasar yang lebih luas, Sikumis juga menyediakan pengiriman hingga ke Asia Tenggara dengan mitra logistik yang bekerja sama dengan mereka. Dengan bisnis barunya ini, Sikumis kini berhadapan dengan marketplace lain yang juga menyediakan bahan pangan, seperti Kecipir dan Kebunbibit. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Sikumis Pivot dari Marketplace Peralatan Industri Menjadi Penyedia Hasil Bumi appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[Video] 10 Game Puzzle Terbaik untuk Android dan iOS Posted: 31 Mar 2016 02:58 AM PDT Apa kamu merasa bosan dengan genre game yang lebih membutuhkan kegesitan tangan dan juga keahlian melihat objek dengan cepat? Apa kamu butuh sekumpulan game yang bisa dimainkan dengan santai namun menawarkan tantangan juga? Maka game dengan genre puzzle adalah salah satu pilihan yang bisa kamu coba. Tapi, dari sekian banyak game puzzle yang ada di mobile, mana sajakah yang paling terbaik? Lihat juga game Tower Defense untuk Android dan iOS pilihan Tech in Asia di sini! Tim Tech in Asia kembali merekomendasikan beberapa game puzzle pilihan yang mungkin akan membuatmu merasakan serunya memutar otak untuk memecahkan tantangan yang ada. Beberapa game yang kami pilih mungkin termasuk game yang sudah berumur, namun kami merasa bahwa game tersebut tetap merepresentasikan genre puzzle dengan baik bahkan di zaman sekarang. Penasaran? Langsung saja simak videonya di atas!
Ingin video seperti ini lagi? Jangan ragu untuk subscribe ke channel Tech In Asia Games di YouTube supaya kamu tidak ketinggalan berita terbaru dari kami. Kalau kamu punya permintaan mengenai kumpulan game lain yang ingin kami bahas, langsung sampaikan juga lewat kolom komentar. Jangan lupa untuk klik like dan bagikan video ini dengan teman-temanmu ya! Sampai jumpa di video selanjutnya. The post [Video] 10 Game Puzzle Terbaik untuk Android dan iOS appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
6 Pengumuman Penting dari Acara Microsoft Build 2016 Posted: 31 Mar 2016 02:44 AM PDT Setiap tahun Microsoft menyelenggarakan sebuah acara untuk para developer bernama "Build" yang berlokasi di San Fransisco, AS. Di acara inilah Microsoft mengumumkan teknologi-teknologi terkini yang telah mereka kembangkan. Berikut adalah 10 hal penting yang diumumkan di Microsoft dini hari tadi. Acara ini berlangsung selama tiga hari, mulai dari tanggal 30 Maret sampai 1 April waktu setempat—atau 31 Maret sampai 2 April waktu Indonesia. Bot adalah masa depan
Bot merupakan kecerdasan buatan yang dibuat untuk merespons kata-kata kamu dan juga bertindak sebagai sebuah asisten. Namun, menurut CEO Microsoft Satya Nadella, bot adalah aplikasi masa depan.
Setelah itu Satya memperkenalkan Microsoft Bot Framework, yang memungkinkan developer untuk membuat bot cerdas yang bisa bekerja di mana saja—pesan teks atau SMS, Slack, Skype, dan lainnya. Perusahaan ini juga meluncurkan situs direktori bot. Situs ini memberikan gambaran singkat tentang aplikasi-aplikasi bot yang telah dikembangkan dengan Microsoft bot Framework. Skype akan terintegrasi dengan bot dan CortanaMicrosoft terus mengembangkan fitur Skype, aplikasi untuk panggilan suara dan video. Sebelumnya, Microsoft telah menambah kemampuan untuk menerjemahkan percakapan langsung di Skype. Kali ini Microsoft akan mengintegrasikan bot di dalamnya dengan meluncurkan Skype bot SDK.
Sebagai contoh, sebuah bot dari toko kue Cups and Cakes meminta alamat pengguna untuk melengkapi pengiriman. Tak perlu repot, Cortana menerobos ke dalam percakapan dan merespons dengan memberikan lokasi peta, lengkap dengan durasi pengiriman. Lalu saat membuat agenda pertemuan, misalnya, Cortana akan secara otomatis berkomunikasi dengan bot dari sebuah hotel untuk memesan kamar hotel di sana. Semua Xbox bisa digunakan sebagai Dev Kit gratisMicrosoft akhirnya memungkinkan semua perangkat Xbox One untuk bisa digunakan sebagai Dev Kit secara cuma-cuma. Sebelumnya, developer yang ingin mengembangkan game di platform ini harus membeli Xbox One khusus untuk developer. Developer yang tertarik sudah bisa mencoba Xbox Dev Mode versi tinjauan mulai hari ini. Mengubah sebuah Xbox One biasa menjadi Xbox Dev Mode tidak memerlukan alat atau biaya tertentu. Akan tetapi developer tetap diwajibkan untuk membayar uang sebagai keanggotaan developer Microsoft sebesar US$19 (sekitar Rp250.000). Mode tersebut memungkinkan developer untuk membuat, menguji, dan melakukan eksperimen dengan fitur pengembangan Universal Windows Platform (UWP). Versi tinjauan tersebut hanya memungkinkan developer untuk mengakses 488 MB dari 8GB RAM internal yang dimiliki Xbox One. Namun setelah versi finalnya selesai pada musim panas nanti, Microsoft akan memberikan akses memori yang lebih besar. Windows Ink, interaksi antara pensil digital dan komputerMicrosoft dan Apple bisa dibilang telah membangkitkan kembali interaksi antara pensil digital dan komputer. Di saat yang bersamaan hal ini juga mendorong orang-orang beralih menggunakan perangkat digital untuk mencatat, dibandingkan menulis di kertas. Windows Ink merupakan sebuah fitur yang dikembangkan oleh Microsoft untuk perangkat Surface dan pensil digital Surface Pen. Jadi dengan teknologi ini apapun yang ditulis akan otomatis dikenali oleh komputer. Sebagai contoh, apabila kamu menulis sebuah pengingat dengan aplikasi Sticky Notes menggunakan Surface Pen, Cortana akan mengenali tulisan tersebut dan menyimpannya di kalendar. Lengkap dengan tanggal dan pengaturan otomatis. Contoh lain yang diberikan adalah saat menggambar dua buah titik di aplikasi peta. Secara otomatis aplikasi peta akan mendeteksi gambar tersebut dan memberikan informasi jarak dan penunjuk arah. Aplikasi universal baru Windows 10Salah satu kekurangan Windows 10 adalah masih minimnya aplikasi-aplikasi umum yang bisa digunakan di sistem operasi ini. Microsoft pun sudah sangat sadar dengan masalah tersebut, sehingga terus memudahkan developer untuk mengembangkan sebuah aplikasi. Salah satunya adalah kemampuan untuk membuat aplikasi universal. Jadi developer bisa membuat sebuah aplikasi untuk bisa digunakan di semua platform, mulai dari desktop, smartphone, sampai Xbox. Alhasil sejumlah developer aplikasi dan perusahaan besar seperti Starbucks, UBER, Vine, dan WWE sudah berkomitmen untuk merilis aplikasi universal. Windows akhirnya bisa menjalankan command line LinuxBagi kamu yang pernah menggunakan sistem operasi berbasis UNIX, seperti Linux atau Mac OS X, kamu mungkin sudah tidak asing lagi dengan Bash Shell ("Bourne Again Shell"), sebuah bahasa perintah yang digunakan untuk mengontrol komputer. Mungkin terdengar biasa saja, tetapi bagi para developer fitur ini sangat bermanfaat. Karena mereka bisa dengan mudah membuka aplikasi CMD (command line) dan membuat rangkaian kode-kode tertentu langsung dari CMD. Dengan menambahkan fitur ini, Windows menjadi alternatif yang kuat bagi developer yang ingin mengembangkan aplikasi untuk perangkat selain milik Microsoft. Satya bahkan menyesali apabila dulu Microsoft terlalu tertutup dengan platform lain. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post 6 Pengumuman Penting dari Acara Microsoft Build 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Inilah 8 Kunci Kesuksesan Sebuah Aplikasi Android Menurut Petinggi Google Posted: 31 Mar 2016 01:59 AM PDT Bisnis aplikasi mobile, merupakan pasar yang sangat besar. Dalam setahun, Google membayar lebih dari US$7 miliar (sekitar Rp93 triliun) untuk para developer aplikasi mobile. Hal ini diungkapkan Kunal Soni, Head of Business Development Google Play, dalam acara Google for Mobile yang berlangsung hari ini (31/3). Sayangnya, bisnis tersebut masih belum digarap dengan baik oleh para developer asal Indonesia. Sejauh ini, baru satu aplikasi asal Indonesia yang berhasil masuk ke jajaran 1.000 aplikasi Android teratas di seluruh dunia, yaitu GO-JEK. Padahal menurut Veronica Utami, Head of Marketing Google Indonesia, dengan 64,1 juta pengguna internet di perangkat mobile, Indonesia merupakan pasar yang potensial. Karena itu, menurut Kunal, developer Indonesia harus tahu bagaimana cara membuat aplikasi yang baik, bagaimana cara mendapatkan banyak pengguna, dan bagaimana cara mendapatkan uang dari aplikasi mobile. Bagaimana cara membuat aplikasi yang baik?Pembuatan aplikasi yang baik, merupakan langkah awal untuk meraih kesuksesan dalam bisnis aplikasi mobile. “Developer harus tahu, kalau lebih dari 80 persen pengguna akan berhenti menggunakan sebuah aplikasi apabila telah mengalami dua kali crash,” ujar Kunal. Oleh karena itu, menurut Kunal, sebelum meluncurkan sebuah aplikasi mobile, seorang developer harus terlebih dahulu memastikan kualitas aplikasi tersebut dengan langkah-langkah berikut. 1. Menggunakan Alpha Beta TestingSebelum meluncurkan sebuah aplikasi, seorang developer bisa terlebih dahulu menguji coba aplikasinya kepada beberapa pengguna khusus. Google sendiri telah menyediakan fitur ini di Developer Console mereka. Menurut Kunal, apabila sebuah aplikasi sudah mendapat penilaian bagus saat Alpha Beta Testing, maka kemungkinan besar aplikasi tersebut juga akan mendapat penilaian yang baik setelah diluncurkan. 2. Menggunakan Material DesignPada tahun 2014, Google telah memperkenalkan sebuah bentuk tampilan baru bernama Material Design. Menurut Kunal, Material Design adalah acuan untuk sebuah desain aplikasi mobile yang baik, dan seharusnya semua developer aplikasi Indonesia menggunakan desain tersebut. “PicMix, aplikasi untuk berbagi foto karya developer Indonesia, berhasil meningkatkan engagement dengan pengguna mereka sebanyak lima kali lipat, setelah menggunakan Material Design,” ujar Kunal. 3. Menyesuaikan dengan karakter penggunaSebelum membuat aplikasi mobile, seorang developer harus memikirkan hambatan-hambatan yang akan dihadapi penggunanya. “Dan di Indonesia, banyak pengguna yang menggunakan smartphone dengan kapasitas penyimpanan yang rendah, dan tinggal di lokasi dengan koneksi internet yang buruk,” ujar Kunal. Untuk mengatasi hal tersebut, developer Indonesia harus berusaha membuat aplikasi dengan ukuran file yang kecil, serta tidak memaksa pengguna untuk mengunduh dan mengunggah data dalam jumlah yang besar. Bagaimana cara mendapatkan banyak pengguna?Google sebenarnya telah menyediakan Google Play, sebagai sarana agar aplikasi-aplikasi mobile bisa ditemukan oleh banyak pengguna. “Namun tidak berhenti di situ. Untuk bisa meraih pengguna, seorang developer perlu menerapkan beberapa strategi lanjutan,” ujar Kunal. 4. Melakukan eksperimen di Google Play StoreSetiap aplikasi di Google Play akan mendapat sebuah halaman khusus yang berisi nama aplikasi, logo, tangkapan layar, dan penjelasan dari aplikasi tersebut. “Seorang developer harus memperhatikan dengan baik tentang semua konten di halaman tersebut, karena kesan pertama yang dilihat pengguna sangat berpengaruh,” ujar Kunal. Para developer sebenarnya bisa melakukan Alpha Beta Testing dengan isi halaman tersebut. Contohnya, seorang developer bisa membuat beberapa model dari logo aplikasi buatannya, dan melihat bagaimana reaksi pengguna terhadap setiap model tersebut. 5. Menggunakan Google Sign InBagaimana penerapan fungsi Sign In dengan akun Google bisa membantu kamu meningkatkan jumlah pengguna aplikasi kamu? Menurut Kunal, Google telah menyediakan layanan agar kamu bisa menawarkan kepada pengguna yang melakukan login di browser untuk mengunduh aplikasi mobile yang kamu miliki. “Hal ini telah dilakukan oleh FitBit, dan terbukti bisa meningkatkan jumlah instalasi aplikasi mereka sebesar 40%,” jelas Kunal. 6. Melakukan promosi dengan baikSetelah memasang aplikasi kamu di Google Play, kamu juga bisa mempromosikan aplikasi tersebut di berbagai layanan yang juga dimiliki oleh Google, seperti Google Search dan YouTube. “Para developer harus memeriksa mana layanan yang memberikan hasil terbaik, untuk kemudian meningkatkan promosi di layanan tersebut,” ujar Kunal. Bagaimana cara mendapatkan uang dari aplikasi?Untuk mendapatkan uang dari aplikasi Android, seorang developer memiliki empat cara, yaitu lewat iklan, In-App Purchase, Subscription, atau dengan memasang harga pada aplikasi mereka. 7. Memasang tarif yang murahUntuk meraih lebih banyak uang dari para pengguna, Kunal menyarankan para developer untuk memasang harga yang murah untuk aplikasi mereka. “Saat ini kami telah menurunkan harga minimum bagi aplikasi-aplikasi di Google Play, menjadi hanya Rp3.000,” ujar Kunal. Baca juga: Mulai Bulan Mei, Google Akan Semakin Prioritaskan Situs "Mobile-friendly" 8. Menggunakan sistem pembayaran lokalSaat ini, Google telah menerima berbagai sistem pembayaran selain lewat kartu kredit, seperti dengan Google Play Gift, PayPal, dan pemotongan pulsa telepon. Di Indonesia, Google Play sudah bisa menerima pembayaran dengan pemotongan pulsa untuk pelanggan Telkomsel, XL, dan Indosat. “Untuk mendapatkan banyak uang, sebuah aplikasi harus bisa menerima pembayaran yang sesuai dengan karakter penggunanya,” tutur Kunal. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Inilah 8 Kunci Kesuksesan Sebuah Aplikasi Android Menurut Petinggi Google appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Film Animasi 3D Kingsglaive: Final Fantasy XV Akan Tayang Tahun Ini Posted: 31 Mar 2016 12:50 AM PDT Kejutan demi kejutan dari Square Enix tidak berhenti di anime Final Fantasy XV saja. Di ajang Uncovered: Final Fantasy XV pagi tadi, mereka juga mengumumkan sebuah film animasi komputer dengan judul Kingsglaive: Final Fantasy XV. Satu hal yang cukup menjanjikan dari film ini yakni tim pembuatnya adalah orang-orang di balik Final Fantasy VII: Advent Children. Kingsglaive: Final Fantasy XV akan bercerita mengenai ayah Noctis, King Regis, bersama dinamika politik yang berlangsung di kerajaan Lucis sehingga harus berakhir pada peperangan besar. Selain King Regis, kamu juga akan menjumpai Luna Freya serta seorang karakter bernama Nyx. Tidak main-main, para pengisi suara dari ketiga tokoh ini merupakan orang-orang terkenal di dunia perfilman. King Regis dan Luna akan disuarakan oleh dua bintang terlibat dalam Game of Thrones, Sean Bean dan Lena Headley. Sedangkan Nyx akan disuarakan oleh Aaron Paul, aktor yang membintangi Breaking Bad. Tidak hanya itu, dalam event Uncovered: Final Fantasy XV juga tampak hadir Dave Fennoy, seorang pengisi suara profesional yang menyumbangkan suaranya dalam game The Walking Dead milik Telltale Games. Apakah ini pertanda ia juga ikut dalam Kingsglaive: Final Fantasy XV? Film Kingsglaive: Final Fantasy XV dibuat agar lebih banyak orang tertarik memainkan Final Fantasy XV. Produksi film ini juga sudah berjalan cukup lama, semenjak tiga tahun yang lalu. Semoga saja kita di Indonesia nanti bisa mendapatkan akses film Kingsglaive: Final Fantasy XV yang mudah dan tentu saja legal.
The post Film Animasi 3D Kingsglaive: Final Fantasy XV Akan Tayang Tahun Ini appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
[REVIEW] Infinix Zero 3: Kuda Hitam dari Negeri Tirai Bambu Posted: 31 Mar 2016 12:24 AM PDT Smartphone buatan Cina yang terus menggempur pasar Indonesia kian meramaikan pilihan gadget yang tersedia di luar sana. Memang, harus saya akui, smartphone Cina terkenal dengan harga yang miring serta performa lebih tinggi di kelasnya. Setelah Tech in Asia mengulas Xiaomi Mi 4, Meizu MX4, dan One Plus X, kini hadir Infinix dengan flagship terbarunya, yaitu Zero 3. Bagi yang masih merasa asing tentang nama Infinix, mereka adalah produsen smartphone asal Cina yang sebelumnya pernah merilis Infinix Zero 2 pada bulan Agustus lalu. Pada tanggal 29 Februari 2016, Infinix secara resmi merilis Zero 3 di Indonesia. Dibanderol dengan harga Rp2,6 juta, apakah kehadirannya mampu menggebrak pasar menengah dan mengancam eksistensi smartphone high-end? Langsung saja kita simak ulasannya berikut ini. Solid, mewah, dan rapiInfinix Zero 3 memiliki bodi yang terbuat dari plastik. Ya, saya tahu bahwa material plastik identik dengan kesan yang murahan. Namun tidak bagi Zero 3. Infinix mampu memberikan aksen elegan dengan membubuhkan material glossy di seluruh bodi, serta kesan tekstur kristal yang mewah pada kover belakangnya. Bodinya pun terasa begitu solid ketika saya menggenggamnya, namun tidak untuk waktu yang lama. Keempat ujungnya yang lancip membuat telapak tangan saya terasa sedikit sakit ketika menggunakan Zero 3 setelah beberapa waktu. Selain itu, tanpa casing tambahan, smartphone ini dapat mudah terlepas dari tanganmu karena material plastik yang cukup licin. Di bagian samping kanan, kamu dapat melihat dua tombol yang cukup menonjol. Satu adalah tombol power, dan lainnya adalah tombol untuk mengatur volume suara. Keduanya dapat kamu bedakan secara jelas. Menggunakannya juga nyaman karena mudah digapai, meskipun sedang mengoperasikannya dengan satu tangan. Selain kehadiran tombol, kamu juga dapat melihat lubang audio 3,5 mm di bagian atas dan Micro USB di bagian bawah. Zero 3 juga memberikan dua celah mikrofon mungil di bagian bawah dan atas, serta slot Dual SIM dan microSD yang terpendam di sisi kiri dan kanan bodi. Seluruh slot konektivitas tersebut disusun dengan rapi dan tidak mengganggu aktivitas pemakaian smartphone. Secara keseluruhan, saya dapat mengatakan bahwa penampilan Infinix Zero 3 terlihat rapi, menawan, dan solid. Layar lebar dan X UI 3 yang menyenangkanInfinix Zero 3 memiliki layar seluas 5,5 inci yang sudah dilengkapi dengan teknologi IPS. Resolusi yang dimiliki oleh Zero 3 pun sudah Full HD. Atau, dengan kata lain, memiliki resolusi 1080 x 1920 piksel. Artinya, kamu bisa menonton film berdefinisi tinggi dengan baik di sini. Namun sayangnya resolusi tinggi dan layar lebar tersebut tidak dibarengi dengan kerapatan piksel yang tinggi. Infinix Zero 3 hanya memiliki tingkat kerapatan sebesar 400 ppi saja. Hal ini tentu cukup mengganjal bagi saya yang ingin melihat gambar, membaca teks, menonton video, atau bermain game dengan kualitas grafis tajam. Ikon-ikon di dalamnya pun terlihat sedikit kabur. Namun hal ini tentu sangat minor bagi kamu yang tidak memedulikan ketajaman layar. Infinix Zero 3 berjalan di atas sistem operasi Android 5.1 Lollipop. Cukup disayangkan memang mengingat smartphone flagship saat ini sudah menggunakan Android 6.0 Marshmallow. Sampai saat ini belum ada informasi apakah Zero 3 akan mendapat pembaruan Marshmallow, bahkan Nutella, ke depannya. Namun Zero 3 tidak menggunakan antarmuka Android native, melainkan menggunakan X UI 3 sebagai custom ROM. Saya sangat menyukai tampilan X UI 3 yang terlihat flat, sederhana, tetapi masih memiliki unsur estetis di dalamnya. Apabila kamu memiliki kebiasaan untuk terus menekan tombol power guna melihat berbagai pesan yang masuk, Infinix Zero 3 adalah smartphone yang tepat. Pasalnya, Zero 3 memiliki fitur yang dinamakan Smart Wake. Kamu hanya perlu mengetuk layar Zero 3 yang sedang mati sebanyak dua kali untuk menyalakannya. Selain itu, Infinix Zero 3 juga memiliki fitur Quick Start yang memungkinkan kamu untuk mengakses fitur dan aplikasi penting secara cepat. Ini bisa dilakukan hanya dengan menggambar huruf pada layarnya yang sedang dalam keadaan mati. Misalnya, kamu dapat mengatur untuk membuka kamera hanya dengan menggambar huruf C, atau membuka WhatsApp dengan menggambar huruf W. Berpacu dengan Octa coreMengintip lebih jauh ke dalam, Infinix membekali dapur pacu Zero 3 dengan perlengkapan yang canggih. Dari segi CPU, kamu dapat memercayakan pemrosesan aplikasi dengan prosesor 64-bit terbaru dari MediaTek, yaitu Helio X10 octa core yang mengusung kecepatan 2,2 GHz. Selama menggunakan smartphone ini, saya tidak merasakan kendala berarti ketika menjalankan satu hingga beberapa aplikasi sekaligus. Ini berkat RAM cukup besar yang disisipkan dalam Zero 3, yaitu 3 GB. Sayangnya, kamu hanya dapat menggunakan sekitar 1,9 GB saja dikarenakan X UI 3 ternyata cukup memakan banyak kapasitas RAM. Akan tetapi menurut saya 1,9 GB adalah ukuran yang sudah lebih dari cukup untuk melakukan banyak hal sekaligus dengan lancar dari genggaman tanganmu. Untuk urusan bermain game, saya merekomendasikan Infinix Zero 3 sebagai platform gaming mobile kamu. Dengan kombinasi prosesor 64-bit berinti delapan yang gegas, RAM lapang, serta GPU PowerVR Rogue G6200, smartphone ini mampu menjalankan berbagai game dengan lancar. Sebagai perbandingan, saya telah mencoba bermain Real Racing 3, Rival Knights, Rayman Adventure, serta Hitman Sniper. Hasilnya keempat game tersebut mampu berjalan dengan baik tanpa ada lag sedikitpun. Namun jika dibandingkan dengan performa gaming pada iPad generasi terbaru atau Samsung Galaxy S7, jelas Infinix Zero 3 menampilkan kualitas grafis yang sedikit lebih rendah. Menggunakan Antutu Benchmark, Infinix Zero 3 berhasil meraih skor total sebesar 56.807 dan mampu bersanding dengan ASUS Zenfone 2 yang lebih mahal. Sedangkan untuk uji benchmark menggunakan Geekbench 3, smartphone ini menghasilkan skor sebesar 898 (Single-Core) dan 4913 (Multi-Core) berkat Octa-Core di dalamnya. Hal yang disayangkan adalah kapasitas memori internalnya cukup kecil untuk smartphone berpotensi besar seperti Infinix Zero 3 ini. Di atas kertas, smartphone ini memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 16 GB. Namun pada kenyataannya, saya hanya mampu menggunakan sekitar 10 GB saja untuk menyimpan foto-foto, video, dan game yang saya unduh dari Google Play Store. Akhirnya saya harus membeli lagi kartu memori eksternal microSD untuk menanggulangi kekurangan ini. Kamera berpotensi besarKini kita masuk ke dalam pembahasan fitur yang seharusnya merupakan nilai jual Infinix Zero 3 ini, yaitu kamera. Zero 3 memiliki perangkat kamera belakang yang ambisius dengan resolusi 20,3 MP dan sensor Sony IMX230. Infinix mengklaim kombinasi ini mampu memberikan hasil foto yang tetap detail meskipun dipotong dan dibesarkan sekalipun. Infinix juga menyematkan Zero 3 dengan teknologi otofokus yang seharusnya memungkinkanmu untuk menangkap gambar dengan spontan dan stabil. Selain itu, Zero 3 juga melengkapi kamera belakangnya dengan dua flash LED, cahaya "hangat" dan cahaya "dingin." Untuk kamera depan, kamu dapat melakukan foto selfie dengan kamera beresolusi 5 MP yang dilengkapi flash LED. Kamu tidak perlu khawatir apabila wajah kamu terlihat kusam atau berjerawat, karena Zero 3 mampu menyulap foto selfie milikmu menjadi lebih menarik dengan mode Beauty. Bagi orang yang awam fotografi seperti saya, Infinix Zero 3 memperkaya kamera belakangnya dengan beragam fitur menarik. Saya dapat memilih mode normal untuk pemotretan biasa. Lalu ada mode profesional yang mengizinkan saya mengatur ISO, white balance, tingkat terang gambar, serta jarak fokus untuk melakukan foto makro. Mode ini juga menawarkan PIP (photo in photo) yang kegunaannya saya rasa hanya untuk bersenang-senang saja. Jujur, saya tidak melihat adanya perbedaan hasil jepretan mode normal dengan mode profesional—yang seluruh pengaturannya disetel secara otomatis. Saya lebih memilih untuk menggunakan mode profesional dengan setelan otomatis, hanya karena terlihat lebih keren. Sayangnya, meskipun sudah memiliki sensor canggih dari Sony, flash LED, dan otofokus dengan interval 0,1 detik, saya agak kecewa dengan hasil kualitas kamera belakang Zero 3. Seperti yang bisa kamu lihat pada galeri di bawah ini, hasil jepretan di dalam ruangan masih terlihat kabur dan memiliki cukup banyak noise, baik itu di bawah lampu yang terang maupun minim pencahayaan. Namun perlu saya akui bahwa kombinasi teknologi canggih yang disematkan pada kamera belakang Zero 3 mampu berjalan dengan optimal pada pencahayaan luar ruangan. Hasil foto terlihat jelas, tajam, dan cukup akurat. Oh iya, perlu saya sampaikan juga bahwa foto makro yang dihasilkan dengan kamera belakang smartphone ini mampu memberikan kualitas baik, di dalam maupun luar ruangan. Untuk urusan video, Zero 3 mampu merekam dengan resolusi 144p, 720p, 1080p, hingga 4K. Kamu juga dapat merekam kejadian-kejadian yang biasa menjadi lebih menarik dan lucu dengan fitur slow motion. Gudang bloatwareInfinix Zero 3 adalah pilihan smartphone Android yang tepat bagi kamu dengan budget minim, namun menuntut performa tinggi. Akan tetapi, lagi-lagi Zero 3 menggagalkan impianmu untuk memiliki smartphone yang sempurna; cepat, murah, dan bersih. Ketika saya menyalakan Infinix Zero 3 untuk pertama kalinya, saya terbelalak dengan banyaknya aplikasi tambahan yang tidak saya inginkan terpasang dalam smartphone ini. Saya melihat beberapa judul asing seperti Palmchat, PalmPlay, Carlcare, serta aplikasi yang cukup familier seperti CM Browser, CM Security, MoboMarket, Battery Doctor, dan DU Battery Saver. Bahkan Tokopedia dan Bukalapak pun sudah terpasang sebelumnya. Beberapa aplikasi tersebut tentu dapat dengan mudahnya saya hapus, namun Infinix sendiri menyelipkan aplikasi mereka yang tidak dapat dihapus. Saya juga tidak melihat urgensi kegunaan aplikasi seperti XTheme, XWallpaper, XContacts, XCloud, dan XShare. Sekali lagi, mungkin ini adalah hal yang minor. Namun kenapa memaksakan pengguna untuk memakai aplikasi yang tidak akan digunakan, bukan? KesimpulanApakah Infinix Zero 3 dapat menjadi alternatif bagi kamu yang sedang mencari smartphone murah dengan performa tinggi? Saya dapat mengatakan bahwa smartphone ini bisa menjadi pilihan yang tepat. Selain ramah di dompet, Zero 3 juga berani menawarkan kemampuan pemrosesan dan pengalaman gaming yang terbaik di kelas harga smartphone Rp2 jutaan. Bodinya yang terlihat solid disertai dengan aksen elegan nan mewah akan membuatmu merasakan hal prestisius dari memiliki Zero 3, meskipun smartphone ini terbuat dari bahan dasar plastik dan sedikit tidak nyaman setelah digenggam terlalu lama. Kamu juga tentunya akan merasakan pengalaman unik dan menyenangkan ketika menggunakan smartphone ini, berkat X UI 3 yang diusung sebagai custom ROM pengganti antarmuka native Android 5.1 Lollipop. Perlu diingat, sebelum membeli smartphone ini kamu harus bisa menoleransi kualitas kamera yang sedikit mengecewakan ketika mengambil gambar di dalam ruangan. Selain itu, mengetahui kerapatan piksel yang rendah (400 ppi) dalam Zero 3, mungkin akan membuatmu berpikir untuk menabung tambahan Rp400.000 dan mengambil One Plus X dengan tampilan layar lebih tajam (440 ppi). Dengan bujet sebesar Rp2,6 juta, prosesor kencang berinti delapan, serta RAM luas sebesar 3 GB, Infinix Zero 3 adalah sebuah smartphone multitasking dan gaming yang menurut saya mampu memberi gebrakan pada sektor menengah. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post [REVIEW] Infinix Zero 3: Kuda Hitam dari Negeri Tirai Bambu appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Square Enix Merilis Anime Gratis sebagai Prekuel dari Final Fantasy XV Posted: 30 Mar 2016 10:45 PM PDT Meskipun berita tentang tanggal rilis Final Fantasy XV sempat bocor, rupanya Square Enix masih memiliki banyak kejutan tentang game ini. Salah satu kejutan yang diberitakan hari ini adalah tentang seri anime gratis sepanjang lima episode yang dirilis melalui YouTube berjudul Brotherhood: Final Fantasy XV. Anime ini akan bercerita mengenai latar belakang persahabatan keempat karakter utama di Final Fantasy XV. Masing-masing episode memiliki durasi sekitar sepuluh menit dan akan ditayangkan secara berkala sebelum Final Fantasy XV dirilis pada 30 September 2016. Menurut laporan dari The Verge, studio yang membuat animasi ini adalah A-1 Pictures, studio animasi yang juga mengerjakan seri Sword Art Online dan adaptasi anime Ace Attorney. Kamu tidak perlu menunggu lama-lama untuk bisa menonton Brotherhood: Final Fantasy XV, karena episode pertamanya sudah bisa kamu tonton secara legal melalui video di bawah.
The post Square Enix Merilis Anime Gratis sebagai Prekuel dari Final Fantasy XV appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Tokyo 42 – Game Action Open-World dalam Miniatur Kota Tokyo Posted: 30 Mar 2016 10:38 PM PDT Bagaimana jika konsep game klasik seperti Grand Theft Auto orisinal dan Syndicate yang rilis di tahun 90-an dikombinasikan? Mode 7, developer game strategi turn-based Frozen Synapse, dan SMAC Games mendapatkan inspirasi itu ketika mengembangkan game shooter open-world terbarunya berjudul Tokyo 42. Berbeda dengan game action open-world sekarang seperti GTA V atau Metal Gear Solid V yang mengandalkan keindahan visualisasi lingkungan layaknya dunia nyata, Tokyo 42 menggunakan arahan visual unik dalam arena mini yang cukup detail. Jika melihatnya secara sekilas, mungkin kamu akan teringat dengan sudut pandang isometrik dalam Transistor atau Hitman GO. Jangan salah sangka melihat gaya visualnya yang seperti miniatur warna-warni, karena ternyata dalam Tokyo 42 kamu akan berperan sebagai pembunuh bayaran yang berusaha mengungkap konspirasi kelam di kota Tokyo. Tidak lupa, ada elemen stealth juga dalam Tokyo 42. Karakter utamanya dapat mengganti penampilan dan melebur dengan kerumunan orang agar tidak dicurigai lawan. Untuk menjalankan misinya, karaktermu akan dilengkapi dengan berbagai senjata seperti pistol, assault rifle, sniper rifle, granat, hingga bazoka. Jadi, walaupun ada elemen stealth, kamu tetap bisa menyerang musuh secara terang-terangan. Tokyo 42 dapat dimainkan secara single player dan multiplayer kooperatif. Untuk sementara, belum ada informasi lebih lanjut soal fitur apa lagi yang akan ada dalam Tokyo 42 karena masih dalam tahap pengembangan pra-alfa. Saya sendiri sudah tidak sabar ingin mencoba memainkan dan melihat karakter yang tampak imut tapi brutal di Tokyo 42. Namun, kabarnya Tokyo 42 baru akan rilis 2017 mendatang. Jika kamu ingin melihat seperti apa kira-kira seorang assassin menjalankan aksinya di kota Tokyo yang mirip diorama ini, jangan lupa melihat video trailer pra-alfa Tokyo 42 di bawah ya.
Situs resmi: Tokyo 42 The post Tokyo 42 – Game Action Open-World dalam Miniatur Kota Tokyo appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
Justice Monsters Five – Mini-Game dari Final Fantasy XV yang Juga Rilis di Smartphone Posted: 30 Mar 2016 10:35 PM PDT Salah satu ciri khas yang sudah lama jadi tradisi seri Final Fantasy adalah mini-game. Final Fantasy X punya Blitzball, Final Fantasy IX punya Tetra Master, Final Fantasy VIII punya Triple Triad. Seolah tak mau kalah dengan para pendahulunya, Final Fantasy XV pun akan memiliki sebuah mini-game unik yang berjudul Justice Monsters Five. Kalau Tetra Master dan Triple Triad adalah permainan kartu, maka Justice Monster Five memiliki cara bermain yang didasarkan pada pinball tapi dengan bumbu aksi. Kamu tak hanya harus mengumpulkan poin, tapi juga harus mengalahkan monster-monster yang muncul di layar. Monster-monster ini kemudian bisa kamu tangkap untuk membantu pertarunganmu. Justice Monsters Five nantinya bisa dimainkan di luar Final Fantasy XV lewat aplikasi terpisah. Game ini akan tersedia di perangkat iOS, Android, serta Windows 10 (Windows Phone). Versi Android rilis paling awal, yaitu bulan April 2016 di Jepang, sedangkan versi iOS akan rilis pada bulan Juni. Untuk versi Windows 10 belum ada tanggal pasti, tapi rencananya diluncurkan pada musim panas 2016 (sekitar Mei – Agustus). Justice Monsters Five versi smartphone bisa kita mainkan secara gratis, tentunya dengan tambahan in-app purchase di dalamnya. Dengan adanya Justice Monsters Five, sepertinya petualangan kita bersama Noctis tidak akan cepat membosankan. Rasanya makin tidak sabar nih menunggu rilis Final Fantasy XV di bulan September nanti!
Situs Web: Justice Monsters Five The post Justice Monsters Five – Mini-Game dari Final Fantasy XV yang Juga Rilis di Smartphone appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment