Game Di Indonesia |
- Saksikan Video Gameplay Valkyrie Anatomia: The Origin di Sini
- Nida Rooms Siap Bersaing di Pasar Booking Hotel Budget dengan Pendanaan Pra Seri-A
- Pemerintah Dukung Penetrasi Internet Kabel yang Lebih Merata di Indonesia
- Nintendo Akan Merilis Console NX serta Iterasi Terbaru The Legend of Zelda Tahun Depan
- 4 Pesan Presiden Jokowi Terkait Perkembangan Startup di Indonesia
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 27 April 2016
- Nintendo Ungkap Fire Emblem dan Animal Crossing untuk Platform Mobile
- Drone ini Didesain untuk Terbang di dalam Rumah dan Merekam Kehidupan Kamu
- Inilah Strategi Blanja agar Bisa Bersaing dengan para Raksasa E-commerce Tanah Air
- Ingin Mendirikan Startup? Beberapa Model Bisnis Berikut Bisa Kamu Pertimbangkan
- 10 Game Dingdong (Arcade) Terbaik dari Tahun 90-an Versi Tech in Asia Indonesia
- Ken Ratri Iswari: Pekerjaan Wanita Bukan Hanya Sebagai Ibu Rumah Tangga Saja
- Simak Komentar Para Staf Naughty Dog tentang Uncharted 4: A Thief’s End sebagai Akhir dari Seri Uncharted
- 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Membeli LG G5
- Humble Bundle Kembali Bekerja Sama dengan Nintendo untuk Menyajikan Game Berkualitas Berharga Murah
- Kreator FPS Legendaris Doom Akan Mengerjakan FPS Baru Bertema Futuristik
- Mekorama – Game Puzzle ala Monument Valley yang Dilengkapi Fitur Editor Level
- Mendikbud Anies Baswedan Menganggap Game Bisa Mendidik, Bila Dimainkan dengan Benar
Saksikan Video Gameplay Valkyrie Anatomia: The Origin di Sini Posted: 27 Apr 2016 07:00 PM PDT Sesuai jadwal yang diumumkan Square Enix beberapa waktu lalu, Valkyrie Anatomia: The Origin saat ini telah rilis di Jepang untuk platform Android dan iOS. Kita memang belum bisa menikmatinya karena belum tersedia di Google Play Store atau Apple App Store region Indonesia. Tapi setidaknya kita sudah bisa mengintip seperti apa gameplay dalam spin-off Valkyrie Profile tersebut berkat video dari Steparu.com Gaming Channel. Video di bawah menunjukkan gameplay level tutorial yang berlangsung selama sekitar empat menit. Hal pertama yang pasti menarik perhatian adalah kualitas grafis yang ditawarkan, karena Valkyrie Anatomia: The Origin menggunakan tampilan 3D yang keren! Memang tidak sebagus Valkyrie Profile 2: Silmeria di PS2 dulu, tapi sudah cukup untuk menampilkan pertarungan dengan seru dan flashy. Gaya pertarungan turn-based khas seri Valkyrie Profile tetap dipertahankan. Bedanya kalau dulu kita menekan tombol kotak/segitiga/lingkaran/silang untuk menyerang musuh, kini kita melakukannya dengan menyentuh potret para karakter yang ada di layar. Bila ada karakter yang memiliki kemampuan khusus (Action Skill), kemampuan tersebut bisa diaktifkan dengan cara flick pada potret karakter. Mirip seperti seri Valkyrie Profile biasanya, menyerang musuh secara beruntun akan membuat meteran Purify Gauge di kiri layar terisi. Apabila meteran tersebut sudah penuh maka kita bisa melancarkan jurus pamungkas yang disebut Purify Attack. Kamu bisa lihat demonstrasi jurus pamungkas milik Lenneth yaitu Nibelung Valesti dalam video di bawah. Saat di luar battle, alur permainan terlihat tidak jauh berbeda dengan RPG free-to-play yang sudah banyak di pasaran. Kamu akan berjalan dari satu titik ke titik lainnya dalam sebuah peta, dan setiap gerakan akan menghabiskan sejenis stamina yang disebut AP. Unsur gacha (undian) tentu saja juga muncul. Saat ini kita belum bisa menilai sejauh mana kekuatan uang berpengaruh dalam game ini, tapi saya berharap semoga harga IAP yang ditawarkan tidak semahal Tales of Link. Sejauh ini Valkyrie Anatomia: The Origin tampak cukup menarik. Rasanya akan lebih baik bila alur permainannya tidak menjiplak pakem RPG free-to-play yang sudah umum, tapi setidaknya game ini menawarkan pertarungan dan cerita mitologi Skandinavia khas seri Valkyrie Profile. Untuk para fan Valkyrie Profile boleh lah game ini dicoba, tentunya kalau sudah tersedia di Indonesia. Google Play Store Link (Jepang): Valkyrie Anatomia, Gratis Apple App Store Link (Jepang): Valkyrie Anatomia, Gratis
Sumber: Steparu.com Gaming Channel The post Saksikan Video Gameplay Valkyrie Anatomia: The Origin di Sini appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Nida Rooms Siap Bersaing di Pasar Booking Hotel Budget dengan Pendanaan Pra Seri-A Posted: 27 Apr 2016 08:18 AM PDT Persaingan ranah booking hotel di Indonesia makin marak dengan munculnya nama-nama baru seperti Mister Aladin dan ZenRooms. Hari ini (27/4), layanan penyedia hotel murah Nida Rooms yang telah beroperasi di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina, mengumumkan perolehan pendanaan Pra Seri-A dengan nilai US$ 4,2 juta (sekitar Rp 55,4 miliar). Investor yang terlibat pada putaran pendanaan kali ini adalah Convergence Ventures dan CyberAgent Ventures. CEO dan Co-Founder Nida Rooms Kaneswaran Avili mengatakan kepada Tech in Asia bila pendanaan ini akan digunakan untuk melakukan ekspansi bisnis di Indonesia dan Asia Tenggara. Target terdekat mereka adalah memenangkan pasar ASEAN, dan setelah itu melakukan ekspansi ke negara lainnya.
Persaingan pasar booking hotel murahSaat ini, Nida Rooms mengklaim telah memiliki 3.100 kamar yang siap untuk disewa. Meski begitu, berbeda dengan kompetitor seperti ZenRooms yang langsung memutuskan untuk ekspansi ke empat negara, yaitu Singapura, Thailand, Filipina, dan Sri Lanka, startup ini lebih memilih untuk bergerak dengan lebih "tenang." "Kami lebih memilih untuk meningkatkan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan. Jumlah hotel yang bekerja sama diharapkan bisa meningkat sampai 7.500 hotel," tutur Kaneswaran. Managing Partner Convergence Ventures, Adrian Li, mengatakan bila pihaknya melihat peluang pada ranah penyedia hotel dengan tarif terjangkau. "Mereka memiliki tim yang berpengalaman dan model bisnis yang solid," ujarnya. Tertarik mencoba layanan Nida Rooms? Kamu bisa mengunduhnya melalui tautan berikut: (Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Osman Husein. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; sumber gambar Mike) The post Nida Rooms Siap Bersaing di Pasar Booking Hotel Budget dengan Pendanaan Pra Seri-A appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Pemerintah Dukung Penetrasi Internet Kabel yang Lebih Merata di Indonesia Posted: 27 Apr 2016 07:40 AM PDT Menkominfo Rudiantara mengatakan bahwa masalah pengembangan teknologi di Indonesia cenderung fokus pada mobile-solution, sedangkan perkembangan fixed fiber solution terbilang lambat. Hal itu ia kemukakan pada acara peresmian Indonesia Fiber-To-The-Home Association (IFA), hari ini (27/4). Ia menuturkan bahwa solusi internet kabel lebih mudah untuk diaplikasikan hingga ke pelosok ketimbang mobile. Inilah yang menjadi dasar kerja sama pemerintah dan ekosistem penyedia layanan untuk mendorong penetrasi internet kabel yang lebih meluas ke kota-kota di Indonesia. Surabaya jadi kota percontohanIFA merupakan perkumpulan yang beranggotakan operator teknologi, perusahaan, dan asosiasi yang berkaitan dengan TIK di Indonesia, seperti Telkom, Jababeka, MyRepublic, dan Huawei. Berada di bawah Mastel (Masyarakat Telematika Indonesia), IFA memiliki tugas mengembangkan ekosistem fixed broadband yang disertai dengan penerapan smart city. Dalam diskusi tersebut, Wali Kota Surabaya, Tri Risma Harini mengungkapkan kemudahan pengendalian kota dengan pengaplikasian internet kabel di seluruh negeri. Pengembangan Surabaya menjadi smart city sendiri sudah dimulai sejak 2002. "Hingga kini perkembangannya mencakup pada e-government yang membuat masyarakat mudah melayangkan keluhan dan pengurusan izin. Selain itu penerapannya juga pada lalu lintas kota," ujar Risma. Ketua IFA Suwanto Gunawan mengatakan bahwa kesuksesan penerapan teknologi di kota besar seperti Surabaya dapat menjadi percontohan untuk penetrasi internet kabel, sehingga dapat mendukung pengembangan smart city yang lebih meluas lagi di dalam negeri. Suwanto juga menambahkan bahwa peresmian IFA bisa sejalan dengan kebijakan Palapa Ring dari Kemkominfo. Lewat kebijakan tersebut, Kemkominfo menggandeng operator telekomunikasi dalam penerapan kabel fiber optic yang akan memberikan koneksi internet di seluruh Indonesia. Terapkan tiga strategi utamaUntuk menjalankan penetrasi yang telah dijabarkan di atas, Suwanto menyebut IFA telah menyiapkan tiga langkah, yaitu regulasi, teknologi, dan model bisnis. Terkait regulasi, IFA akan memberikan usulan kepada pemerintah, dalam hal ini Kemkominfo. Langkah kedua, terkait dengan standar teknologi. Menurut Suwanto, standar teknologinya itu sendiri akan dirumuskan bersama beberapa stakeholder yang akan bergabung dalam AFI. “Yang ketiga adalah penerapan model bisnis. Tim sejauh ini masih meramu model bisnis yang terbaik bagi negara, sehingga sesuai dan bisa diimplementasikan ke kota-kota lain,” sambungnya. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah; Sumber gambar Wired) The post Pemerintah Dukung Penetrasi Internet Kabel yang Lebih Merata di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Nintendo Akan Merilis Console NX serta Iterasi Terbaru The Legend of Zelda Tahun Depan Posted: 27 Apr 2016 06:10 AM PDT Selain mengungkap Fire Emblem dan Animal Crossing yang akan dirilis untuk platform mobile akhir tahun ini, Nintendo juga menyebutkan beberapa fakta menarik seputar bisnisnya. Beberapa di antaranya adalah pencapaian Miitomo yang telah digunakan oleh lebih dari sepuluh juta orang di seluruh dunia, serta jadwal perilisan console NX maupun iterasi terbaru The Legend of Zelda. Konfirmasi jadwal perilisan NX ini merupakan kabar resmi pertama dari Nintendo tentang console misteriusnya yang masih dalam tahap pengembangan. Selain itu, The Legend of Zelda untuk Wii U juga harus kembali diundur setelah pernah ditunda tahun lalu. Nintendo NX Akan Dirilis pada Maret 2017Setelah beragam rumor mengenai console NX simpang siur dari berbagai sumber, seperti hibrida antara console dan handheld maupun kemampuan streaming dengan resolusi 4K, Nintendo akhirnya mengonfirmasi satu hal tentang console misterius tersebut. Rencananya NX akan diluncurkan pada bulan Maret tahun 2017. Sayangnya Nintendo belum menyertakan keterangan detail mengenai Nintendo NX selain jadwal perilisannya. Nintendo NX juga tidak akan dipamerkan oleh Nintendo di ajang E3 pada bulan Juni mendatang. Namun, mereka berjanji akan menampilkannya sebelum 2016 berakhir. The Legend of Zelda Akan Dirilis Berbarengan dengan NXSetelah tertunda cukup lama sejak jadwal perilisan pertama di tahun 2015 lalu, game The Legend of Zelda yang rencananya akan dirilis untuk Wii U tahun ini kembali ditunda. Kini Nintendo menyebutkan bahwa game tersebut akan dirilis pada tahun 2017 bersamaan dengan peluncuran NX. Nintendo menyebutkan pihaknya membutuhkan waktu lebih lama karena tengah mengerjakan versi Wii U dan NX secara tandem. Karena mengerjakan dua versi secara bersamaan, Nintendo mengaku membutuhkan waktu lebih lama untuk memoles game tersebut agar mencapai kualitas prima. Sumber: Nintendo The post Nintendo Akan Merilis Console NX serta Iterasi Terbaru The Legend of Zelda Tahun Depan appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
4 Pesan Presiden Jokowi Terkait Perkembangan Startup di Indonesia Posted: 27 Apr 2016 05:25 AM PDT Tahun ini, untuk pertama kalinya, Indonesia E-Commerce Association (idEA) menggelar Indonesia E-Commerce Summit & Expo (IESE). Acara yang rencananya digelar selama tiga hari tersebut dibuka hari ini (27/4) oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Dalam kesempatan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan kalau ia sadar betul akan potensi besar yang dimiliki oleh para startup, terutama yang bergerak di bidang e-commerce. Ia bahkan mengatakan kalau suatu hari nanti akan makin sedikit orang yang berbelanja ke mal, karena kemudahan yang diberikan oleh berbagai layanan e-commerce. Namun ada beberapa pesan yang beliau sampaikan terkait perkembangan e-commerce dan startup di tanah air. Saatnya berlari cepatPada bulan Februari 2016 yang lalu, Presiden Jokowi mengunjungi beberapa perusahaan teknologi besar di Silicon Valley, Amerika Serikat. Saat membuka IESE tahun ini, Jokowi pun mengenang betapa bermaknanya kunjungan tersebut hingga ia merasa sangat terkejut. “Saya langsung merasa kalau Indonesia telah begitu jauh tertinggal. Dan kita harus bergerak cepat untuk mengejar ketertinggalan tersebut,” ujar Jokowi. Jokowi mengatakan kalau saat itu ia langsung berusaha mempelajari bagaimana cara ekosistem startup di Amerika Serikat dalam menyiapkan hackathon, inkubator, dan modal ventura (VC) bagi para startup. “Saya berharap hal itu bisa diterapkan di Indonesia, dan mendorong kita untuk bisa kembali bersaing dengan negara-negara lain yang telah memulai lebih awal,” jelas Jokowi. Mulai dilirik pihak asingPresiden Jokowi pun mengingatkan kalau pihak asing saat ini sudah melihat Indonesia sebagai potensi ekonomi digital yang sangat besar. “Hal tersebut bisa kita lihat dari akuisisi yang dilakukan Alibaba terhadap Lazada,” tutur Jokowi. Potensi yang besar ini sebenarnya merupakan peluang bagi masyarakat Indonesia. "Kalau kita tidak segera memanfaatkannya, jangan heran kalau nantinya akan ada lebih banyak pihak asing yang masuk ke pasar Indonesia," ujar Jokowi. Pemerintah harus beri dukungan kepada startupDalam kesempatan tersebut, Jokowi pun mengingatkan kabinet di bawah pimpinannya untuk memikirkan betul bagaimana cara yang baik dalam mendukung perkembangan startup. “Pemerintah Thailand telah menyiapkan dana sebesar US$570 juta (sekitar Rp7,5 triliun) untuk pengembangan startup. Dan menurut saya, pemerintah Indonesia juga harus menyiapkan hal seperti itu,” ucap Jokowi. Baca juga: Jokowi Perkenalkan 5 Startup Pertanian dalam Sinergi Aksi untuk Ekonomi Rakyat Founder startup harus punya perhitunganJokowi menyadari kalau kebanyakan founder startup di tanah air adalah anak-anak muda yang punya semangat tinggi. “Waktu itu saya mengundang beberapa dari mereka untuk datang ke istana. Ketika saya tanya apakah mereka siap berkompetisi dalam mengembangkan bisnis, mereka semua menjawab kalau mereka siap,” tutur Jokowi. Namun Jokowi mengingatkan kalau semangat tersebut juga harus diimbangi dengan perhitungan yang matang akan masa depan startup yang mereka pimpin. “Jangan sampai hanya bermodal keberanian saja tanpa kalkulasi yang matang, dan akhirnya malah menyebabkan startup-startup tersebut mengalami kesulitan di kemudian hari. Bahkan bisa jadi akan banyak pihak asing yang kemudian akan hadir dan mengakuisisi startup-startup tersebut," tutup Jokowi. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post 4 Pesan Presiden Jokowi Terkait Perkembangan Startup di Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 27 April 2016 Posted: 27 Apr 2016 05:24 AM PDT Sejumlah Kopi Uncharted 4: A Thief's End Telah Dicuri
Chandry Tasofa – Shuhei Yoshida, President of Worldwide Studios dari Sony Computer Entertainment, mengabarkan bahwa sejumlah kopi Uncharted 4 telah dicuri saat sedang dikirim. Kini pihak PlayStation bekerja sama dengan kepolisian untuk menginvestigasinya. Tampaknya beberapa kopi Uncharted 4 yang hilang dicuri muncul di wilayah Inggris. Yoshida-san menyebarkan berita ini agar pemain menghargai kerja keras tim Naughty Dog dengan tidak membeli game curian jika nanti muncul di pasaran. Saksikan empat trailer Uncharted 4: A Thief's End dengan teks Bahasa Indonesia resmi dari Sony. Sumber: PlayStation Blog Coba Plants vs Zombies: Garden Warfare 2 Selama Sepuluh Jam Hingga 10 Mei 2016Chandry Tasofa – Jika kamu ingin mencoba Plants vs Zombies: Garden Warfare 2, maka sekarang adalah saat yang tepat. EA menyediakan demo selama sepuluh jam gratis hingga 10 Mei nanti. Rasakan pertandingan epik antara para tanaman dan zombi dengan empat belas karakter yang tersedia pada game ini. Demo Plants vs Zombies: Garden Warfare 2 tersedia untuk PC (via Origin), PS4, dan Xbox One. Situs Resmi: Plants vs Zombies: Garden Warfare 2 SNK Menanggalkan Kata “Playmore” di Logonya dan Kembali Menggunakan Slogan Awal
Iqbal Kurniawan – Dalam rangka kebangkitannya kembali di tahun 2016, developer game asal Jepang SNK Playmore menanggalkan kata “Playmore” agar dikenal sebagai SNK sesuai dengan namanya saat didirikan tahun 1978 silam. Tidak hanya kembali ke nama awalnya saja, SNK juga mengadopsi logo serta slogan lamanya, yaitu “The Future is Now“. Logitech Menyusun 160 Keyboard Layaknya Panel LED Raksasa
Iqbal Kurniawan – Pada ajang PAX EAST 2016 yang berlangsung tanggal 22 hingga 24 April lalu, Logitech membuat sebuah panel LED raksasa menggunakan 160 keyboard yang disusun berjejer. Panel tersebut dibuat dengan memanfaatkan keyboard Logitech G810 yang dilengkapi fitur lampu tombol warna-warni. Logitech bekerja sama dengan iam8bit membuat film pendek layaknya sebuah cutscene pada game shooter bertema luar angkasa. The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 27 April 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Nintendo Ungkap Fire Emblem dan Animal Crossing untuk Platform Mobile Posted: 27 Apr 2016 04:44 AM PDT Walau Miitomo sebagai aplikasi mobile perdana Nintendo menghadirkan platform media sosial yang cukup menarik, namun tampaknya bukan hal itu yang benar-benar diinginkan oleh para penggemarnya. Nintendo pun berjanji akan menghadirkan aplikasi yang benar-benar merupakan video game di kesempatan selanjutnya. Melalui keterangan yang tertera di laporan keuangan tahunan untuk periode yang berakhir tanggal 31 Maret 2016 lalu, Nintendo akhirnya mengumumkan dua judul selanjutnya yang akan mereka rilis di perangkat mobile, yaitu Fire Emblem dan Animal Crossing. Kedua game tersebut akan dirilis pada musim gugur (sekitar September – November) tahun ini.
Fire Emblem yang akan dirilis di platform mobile nanti bukanlah porting dari game yang telah hadir di 3DS. Walau game akan memiliki desain yang disesuaikan dengan perangkat mobile, Nintendo berjanji akan tetap menghadirkan value yang tinggi dari sebuah RPG strategi seperti di seri pendahulunya. Sedangkan untuk Animal Crossing versi mobile, game tersebut akan didesain agar bisa terhubung dengan game aslinya yang dirilis di beragam console dari Nintendo. Para pemain yang sama-sama memainkan Animal Crossing versi mobile maupun console diklaim akan mendapatkan kesenangan yang berlipat berkat keterhubungan dunia tersebut. Nintendo berjanji akan memberikan keterangan lebih lengkap mengenai Fire Emblem maupun Animal Crossing versi mobile menjelang perilisannya di akhir tahun nanti. Selain itu, mereka juga menyebutkan akan menghadirkan beragam jenis aplikasi di masa depan untuk melayani berbagai jenis gamer maupun audiens pengguna perangkat mobile yang berbeda-beda. The post Nintendo Ungkap Fire Emblem dan Animal Crossing untuk Platform Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Drone ini Didesain untuk Terbang di dalam Rumah dan Merekam Kehidupan Kamu Posted: 27 Apr 2016 04:00 AM PDT Zero Zero Robotic, perusahaan muda asal Cina, muncul secara tiba-tiba setelah selama kurang lebih dua tahun “bersembunyi.” Perusahaan ini ternyata diam-diam mengembangkan Hover Camera, sebuah drone kecil yang didesain untuk terbang di dalam ruangan, dilengkapi dengan kamera, dan terbuat dari serat karbon. Hover Camera, yang menggunakan prosesor Quad-Core dari Qualcomm dengan kecepatan 2,4 GHz, dilengkapi kamera 13 MP yang mampu merekam video dalam resolusi 4K atau mengambil gambar panorama dengan sudut pandang 360 derajat. Si kamera juga bisa bergerak ke atas dan ke bawah. Agar bisa terbang di dalam ruangan secara otomatis, Hover Camera dilengkapi dengan "otak" dengan kecerdasan buatan. Sehingga drone ini secara otomatis bisa mengikuti ke mana kamu pergi menggunakan sistem pelacak wajah. Selain itu, navigasi dari Hover Camera juga dibantu oleh sonar yang akan mendeteksi rintangan-rintangan yang menghadang. Hover Camera mampu terbang pada ketinggian maksimum hingga 164 kaki, atau sekitar 50 meter. Cukup tinggi, mengingat drone ini didesain untuk dioperasikan di dalam ruangan. Setelah melakukan pengembangan selama dua tahun dan baru muncul sekarang, Zero Zero Robotic belum mau menjual produk ini ke publik. Akan tetapi Qiu Wang dari tim desainer mengatakan bahwa Hover Camera akan dibanderol dengan harga di bawah US$600 (sekitar Rp7,9 juta). Harga yang cukup kompetitif, mengingat harga drone lain rata-rata berada di atas Rp10 juta. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Drone ini Didesain untuk Terbang di dalam Rumah dan Merekam Kehidupan Kamu appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Inilah Strategi Blanja agar Bisa Bersaing dengan para Raksasa E-commerce Tanah Air Posted: 27 Apr 2016 03:08 AM PDT Situs e-commerce yang didirikan oleh Telkom dan eBay, Blanja, baru-baru ini mendapat sebuah berita yang menggembirakan. Teguh Wahyono, Presiden Direktur Telkom Metra, mengatakan kalau tahun ini akan ada pendanaan tambahan untuk Blanja sebesar US$25 juta (sekitar Rp330 miliar). Telkom Metra sendiri akan menyumbang US$15 juta (sekitar Rp198 miliar), sedangkan sisanya akan diberikan oleh eBay. Angka ini tentunya sangat kecil apabila kita membandingkannya dengan akuisisi Alibaba terhadap Lazada yang bernilai US$1 miliar (sekitar Rp13 triliun). Jumlah tersebut bahkan masih di bawah pendanaan terbaru Tokopedia yang dikabarkan mencapai angka US$147 juta (sekitar Rp1,9 triliun). Lalu dengan jumlah pendanaan yang lebih kecil, bagaimana Blanja bisa bersaing dengan e-commerce besar lainnya yang beroperasi di tanah air? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, Tech in Asia pun langsung menemui Aulia E. Marinto, CEO dari Blanja. Dalam kesempatan tersebut, beliau memberikan “bocoran” tentang bagaimana sebenarnya strategi Blanja agar bisa menjadi e-commerce terdepan di tanah air. "Amunisi" perlombaan maratonAulia merupakan sosok yang cukup berpengalaman di dunia digital. Di tahun 2000an, ia telah membantu Telkomsel dalam membuat layanan seperti MMS dan WAP, serta pengembangan jaringan GPRS dan HSDPA. Pada tahun 2012, ia kemudian ditugaskan untuk membangun Blanja, yang akhirnya diluncurkan secara resmi pada akhir tahun 2014. “Sejak awal mendirikan Blanja, kami telah berniat untuk menjadi e-commerce kelas atas,” ujar Aulia mengawali pembicaraan kami. Namun alih-alih meniru strategi MatahariMall yang langsung berlari kencang mengejar e-commerce lain yang sudah terkenal seperti Tokopedia dan Lazada, Blanja justru memulai petualangan mereka dengan sangat perlahan. Sepanjang tahun 2015, Aulia mengatakan kalau mereka baru mencoba untuk fokus dalam pengembangan tim, penyempurnaan platform, memperbanyak kategori produk yang dijual, serta memperbaiki strategi pemasaran dan aktivitas operasional. “Belum ada cerita yang ingin kami sampaikan di tahun 2015,” tutur Aulia. Menurut Aulia, persaingan untuk menjadi e-commerce terbesar di tanah air bukanlah perlombaan lari jarak dekat yang akan selesai dalam satu atau dua tahun. “Ini adalah sebuah lomba lari maraton yang puncaknya baru akan terjadi sekitar tiga atau lima tahun lagi,” ucap Aulia. Sang CEO pun mengatakan kalau ada beberapa e-commerce di Indonesia yang tidak memahami hal tersebut. “Akhirnya, baru beberapa tahun beroperasi, mereka sudah mulai ‘kehabisan nafas.’ Kami tidak ingin menjadi e-commerce yang seperti itu,” ujar Aulia. Baca juga: Benarkah Indonesia Sedang Menyiapkan Perusahaan E-commerce Milik Pemerintah? Tahun pembuktianAulia mengatakan kalau Blanja mempunyai pertumbuhan yang cukup baik. “Kami saat ini mempunyai enam hingga tujuh ribu penjual, dengan jutaan produk yang tersedia di platform kami,” jelasnya. Memasuki tahun 2016, barulah Blanja akan mulai tampil di hadapan masyarakat Indonesia. “Pendanaan sebesar US$25 juta dari Telkom Metra dan eBay hadir di waktu yang tepat, di saat kami memang ingin mulai bersuara,” ujar Aulia. Sejauh ini, Blanja baru mendapat satu kali pendanaan di awal kemunculannya sebesar US$17 juta. Aulia menjelaskan kalau saat ini pendanaan yang dijanjikan Telkom Metra tersebut masih dalam proses dan belum diterima oleh Blanja. Namun setelah pendanaan tersebut mereka terima, Blanja akan menggunakannya untuk menambah jumlah tim dan melakukan promosi besar-besaran. “Mulai tahun ini, kami akan memasang iklan di billboard, televisi, dan radio,” ujarnya. Selain itu, mereka juga akan tetap aktif mengenalkan konsep jual beli online kepada para Usaha Kecil dan Menengah (UKM) secara offline. Seluruh hal tersebut mereka lakukan demi mencapai target kenaikan pendapatan alias Gross Merchandise Value (GMV) sebesar 3 kali lipat pada tahun 2016 ini. Blanja juga akan segera meluncurkan sebuah aplikasi mobile. Aulia tidak mengatakan tanggal pastinya, namun kemungkinan besar mereka akan meluncurkannya saat merayakan ulang tahun kedua mereka di bulan Desember 2016 nanti. “Saat ini, kami telah menghapus aplikasi tiruan Blanja yang ada di Google Play,” ujar Rieka Handayani, PR Digital Manager dari Blanja yang mendampingi Aulia. Baca juga: Kumpulan Toko Online Populer di Indonesia Bantuan dari dua “orang tua”Aulia menerangkan kalau Blanja merupakan e-commerce yang cukup beruntung, karena mereka memiliki dua perusahaan besar sebagai pemilik mereka. “Dengan begitu, kami bisa memanfaatkan data pelanggan dan koneksi luas yang dimiliki oleh Telkom. Di sisi lain kami juga mendapat bantuan dalam hal teknologi dan operasional dari eBay,” jelas Aulia. Meski begitu, perjalanan Blanja untuk menjadi e-commerce besar tentu tak lepas dari hambatan. Aulia menyebutkan kalau sistem pembayaran dan logistik adalah beberapa tantangan besar yang harus mereka hadapi. Untuk mengatasinya, mereka pun aktif menjalin kerja sama dengan beberapa bank dalam hal pembayaran, serta dengan PT. Pos dalam hal logistik. "Dalam kerja sama tersebut kami selalu memberikan masukan yang positif agar mereka bisa terus memperbaiki layanan mereka," ujar Aulia. Selain itu, Blanja juga punya tantangan dalam hal perekrutan developer yang berkualitas. “Beberapa startup mengambil jalan pintas dengan cara merekrut developer asing. Namun kami tidak akan melakukan hal seperti itu. Kami percaya kalau dengan pengelolaan yang baik, developer Indonesia juga mampu membuat sebuah platform yang baik,” tutur Aulia. Menurut Aulia, persoalan terkait sedikitnya sumber daya manusia yang berkualitas di bidang teknologi informasi (IT), adalah pekerjaan rumah bagi pemerintah Indonesia. “Pemerintah kita sering membuat program-program yang baik. Namun kebanyakan dari program tersebut tidak menghasilkan sesuatu yang nyata bagi ekosistem startup di tanah air,” pungkasnya. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post Inilah Strategi Blanja agar Bisa Bersaing dengan para Raksasa E-commerce Tanah Air appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Ingin Mendirikan Startup? Beberapa Model Bisnis Berikut Bisa Kamu Pertimbangkan Posted: 27 Apr 2016 12:36 AM PDT
Model bisnis merupakan salah satu inti utama dari sebuah startup. Karena seberapa bagus atau unik idenya, sebuah startup harus memiliki cara untuk mendapatkan penghasilan yang digunakan untuk bertahan hidup dan investasi jangka panjang. Model bisnis yang akan kamu gunakan harus sesuai dengan masalah utama yang dihadapi oleh konsumen, dan bisa berjalan lebih baik dibandingkan kompetitor. Ada banyak jenis model bisnis di luar sana, tetapi yang lebih penting adalah memilih jenis yang sesuai dengan bisnis kamu. Salah satu kesalahan fatal yang bisa dilakukan seorang founder adalah membuat model bisnis baru, atau membuat cara baru untuk mendapat aliran uang, yang belum pernah diterapkan sebelumnya. Dari sudut pandang investor, metode baru tersebut tidak akan mengembalikan investasi mereka karena belum terbukti bisa berjalan. Jadi daripada kamu mengembangkan model bisnis baru, berikut adalah jenis-jenis model bisnis yang bisa kamu pertimbangkan untuk startup kamu. Model bisnis ini sudah teruji dan digunakan oleh banyak startup. FreemiumModel bisnis ini terdiri dari dua rangkaian kata yang digabung menjadi satu, yaitu "free" dan "premium." Freemium telah menjadi model bisnis yang banyak digunakan oleh startup dalam beberapa tahun belakangan. Cara kerja dari model bisnis ini adalah dengan cara memberikan layanan dasar ke pada konsumen secara cuma-cuma, lalu mengenakan tarif untuk layanan premium untuk fitur yang lebih lengkap kepada anggota berbayar. Beberapa startup lokal yang menerapkan model bisnis freemium adalah Urbanhire dan Jojonomic. Keduanya memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan dasar, kemudian mengenakan biaya yang bervariasi untuk menikmati fitur tambahan dalam layanan tersebut. Model bisnis seperti ini punya kekurangan. Apabila pengguna sudah cukup puas dengan layanan dasar, mereka akan kurang tertarik untuk menikmati layanan premium dengan fitur yang lebih lengkap. SubscriptionSubscription atau berlangganan merupakan model bisnis yang biasanya diterapkan oleh perusahaan-perusahaan dengan banyak konten, atau produk yang akan digunakan secara terus menerus oleh konsumen. Seperti layanan buku digital, streaming musik, atau film. Cara kerja dari model bisnis berlangganan adalah dengan cara mengenakan tarif ke pengguna setiap bulan atau per tahun, sebelum mereka bisa menikmati layanan yang kamu sediakan. Sebagai contoh, Scoop merupakan startup lokal yang menyediakan berbagai jenis buku dan majalah. Dengan model bisnis berlangganan, Scoop memungkinkan pengguna untuk menikmati semua buku dan majalah dengan biaya berlangganan Rp59.000 per bulan. Tantangan dari model bisnis seperti ini adalah persaingan yang ketat. Startup harus bisa bersaing dengan menyediakan konten yang lebih lengkap. Seperti apa yang terjadi dengan persaingan layanan streaming musik antara Spotify dengan Apple Music. MarketplaceMarketplace bisa dibilang sebagai model bisnis yang bekerja layaknya seorang perantara mempertemukan penjual dengan pembeli. Si penjual mendapatkan keuntungan dari akses ke sebuah marketplace, sebuah tempat yang memungkinkan para pembeli mencari berbagai barang yang mereka inginkan. Terdapat beberapa jenis marketplace, sesuai dengan sumber dan target pasarnya. Contohnya adalah marketplace B2B seperti Indotrading, yang menyediakan berbagai produk dari dan untuk bisnis besar. Lalu ada marketplace C2C seperti Tokopedia dan Bukalapak, yang memungkinkan pengguna untuk membuka toko online dan berhubungan dengan konsumen sebagai pembeli. Layanan on-demandLayanan dan model bisnis on-demand bisa dibilang mulai ramai di Indonesia. Khususnya di kota-kota besar yang penduduknya cenderung sibuk, seperti Jakarta, Bandung, dan Denpasar. Sehingga mereka memanfaatkan layanan instan untuk membantu aktivitas mereka sehari-hari. Sebagai contoh, layanan transportasi on-demand seperti UBER, GO-JEK, dan Grab bisa dipesan kapanpun—langsung dari smartphone kamu. Ada juga layanan on-demand untuk keperluan rumah tangga, seperti Ahlijasa, Beres, Seekmi, dan lainnya. Model bisnis ini bisa berjalan karena adanya kebutuhan yang terus meningkat. Biaya juga lebih efisien karena infrastruktur yang telah tersedia. Sebagai contoh, layanan transportasi sudah tersedia dari dulu, sehingga startup hanya perlu mengembangkan produknya. Selain model bisnis di atas, masih banyak lagi model bisnis yang telah terbukti dan banyak digunakan oleh perusahaan teknologi. Jadi kami akan memperbarui artikel ini secara berkala dengan menambahkan jenis-jenis model bisnis lain, yang sesuai dengan pasar Indonesia. Sumber: Huffington Post dan Harvard Business Review (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Ingin Mendirikan Startup? Beberapa Model Bisnis Berikut Bisa Kamu Pertimbangkan appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
10 Game Dingdong (Arcade) Terbaik dari Tahun 90-an Versi Tech in Asia Indonesia Posted: 27 Apr 2016 12:00 AM PDT Mengaku sebagai generasi milenial? Jika iya, kamu mungkin merasa euforia tersendiri seandainya mengenang kembali berbagai macam hal yang dulu sangat populer di masa kecilmu. Entah itu mulai dari peristiwa di masa-masa sekolah, acara TV, merek jajanan, bahkan judul game klasik sekalipun. Tak hanya game di console, nostalgia seputar game klasik pun berlaku juga di platform arcade atau yang dulu biasa kita kenal dengan sebutan mesin dingdong. Platform game yang sukses menyedot banyak uang jajan anak sekolah ini boleh jadi merupakan platform bermain game yang begitu efektif berkat dukungan grafis yang lebih oke serta tingkat kesulitan bermain yang sangat tinggi. Tak heran jika siapa pun tergoda untuk kembali memasukkan koin mereka lagi sesaat setelah slogan “please insert coin” berbunyi. Meskipun era kejayaannya sudah tergeser dengan keberadaan rental PlayStation, namun dingdong tetap menyimpan berbagai kenangan indah, khususnya bagi beberapa judul game yang dulunya pernah begitu populer. Oke, tanpa perlu panjang lebar lagi, berikut adalah pilihan game arcade alias dingdong terbaik dari tahun 90-an versi Tech in Asia Indonesia. Selamat bernostalgia. Street Fighter 2Tanpa kehadiran Street Fighter 2 mungkin genre game fighting tidak akan sebesar seperti yang kamu lihat sekarang ini. Sebagai game arcade yang begitu populer di masanya, Street Fighter 2 bisa dibilang merupakan pelopor yang menginspirasi kelahiran bermacam judul game tarung modern, di mana para pemain disuguhi variasi karakter petarung, kedalaman taktik bermain, dan bonus stage yang menantang. Iterasi kedua dari Street Fighter ini sukses mengorbitkan sosok Ryu yang begitu populer berkat ciri khas kostum karate putih (dan pengikat kepala) yang ia kenakan. Tak sedikit pula teman sepermainan saya yang meniru penampilan Ryu dengan mengikatkan kain putih di kepala dan bergaya seolah-olah melepaskan jurus Hadoken dari tangan mereka. Dikarenakan saat itu persebaran internet dan media informasi game belum sebanyak seperti sekarang, akhirnya banyak anak muda yang salah kaprah menyebut serangan Hadoken milik Ryu dengan nama hambuget (atau abuget). Ironisnya nama itu justru berkembang luas hingga akhirnya menginspirasi nama media komunitas game paling “radikal” di Indonesia bernama Abuget. Raiden
Bila kamu hidup di era yang sama dengan saya atau mungkin lebih tua, maka ada kemungkinan kamu pernah mengenal game berjudul Raiden. Sama seperti Street Fighter 2 yang memiliki peran penting di genre game fighting, game shoot’em up buatan Seibu Kaihatsu ini bisa dibilang sukses memopulerkan game vertical scrolling shooter yang sebelumnya telah dikenalkan Namco (sebelum dikenal Bandai Namco) lewat Xevious. Popularitas Raiden sendiri cukup besar bahkan hingga merambah console rumahan seperti SNES, SEGA Genesis, bahkan hingga PC. Saya ingat bagaimana dulu saudara saya memiliki disket berukuran 5 1/4 inci yang mereka gunakan untuk memainkan Raiden lewat perintah command DOS. Kabar baiknya lagi, kamu yang ingin bernostalgia memainkan Raiden kini bisa menikmati keempat iterasinya sekaligus dalam satu game mobile berjudul Raiden Legacy. Meskipun tidak dilengkapi sensasi bermain di layar tabung CRT yang tambun seperti dulu lagi, setidaknya lewat Raiden Legacy kita bisa bermain game ini kapan pun dan di mana pun berada. Final FightGuy, Cody, dan Haggar, tiga nama jagoan ini pastinya familier di telingamu jika pernah bermain game scrolling beat-’em up berjudul Final Fight. Game buatan Capcom ini awalnya dikerjakan sebagai sekuel Street Fighter sebelum akhirnya dirombak menjadi kandidat game action yang berhasil menyingkirkan Double Dragon dari persaingan arcade. Kesuksesan Final Fight sendiri tak lepas dari inovasi permainan beat-’em up yang belum pernah ditemukan di game sejenis pada masanya. Beberapa inovasi seperti serangan spesial yang akan mengurangi sedikit porsi nyawamu, power-up senjata , dan health item merupakan sekian inovasi penting yang menjadikan game ini begitu menarik dibandingkan Double Dragon. Saya sendiri masih ingat saat jagoan saya mengembalikan nyawanya yang hilang dengan mengonsumsi sepotong ayam goreng yang terjatuh dari keranjang sampah. Seandainya metode ini dipraktikkan di dunia nyata, jelas yang terjadi malah justru kebalikannya. Jangan ditiru kawan. Cadillacs and DinosaursSelain dikenal lewat Street Fighter 2, Capcom dulunya juga dikenal getol merilis berbagai judul game action scrolling beat-’em up seperti Captain Commando, Alien vs. Predator, Dungeons & Dragons: Shadow over Mystara, dan banyak lagi lainnya. Namun dari sekian judul game telah saya sebutkan tadi, tidak ada yang bisa mengalahkan keunikan tema Cadillacs and Dinosaurs. Game action yang diadaptasikan dari sebuah komik berjudul serupa ini memiliki keunikan dari segi inovasi gameplay yang begitu berbeda, mulai dari implementasi kendaraan roda empat dalam sebuah level (ya kamu bisa menyetir mobil di game ini), keberadaan senjata api seperti senapan uzi, shotgun, bazoka, dan lain-lain, serta dukungan multiplayer hingga tiga orang pemain dalam satu layar. Selain beberapa kelebihan tadi, keberadaan dinosaurus dalam game ini juga menjadi salah satu keunikan tersendiri yang membuat Cadillacs and Dinosaurs begitu spesial di mata para pemainnya. Tak sekadar jadi hiasan sebuah level, keberadaan makhluk prasejarah ini juga menjadi “jebakan” ampuh untuk melukai siapa pun yang berani menganggu mereka, termasuk para pemain. Mortal KombatTahun 1992 menandai kemunculan salah satu serial game fighting paling kontroversial yang pernah ada dalam sejarah industri video game yaitu Mortal Kombat. Saya masih ingat bagaimana dulu game ini langsung mencuri perhatian saya berkat adegan fatality yang brutal serta karakter Raiden yang dulu dengan polosnya saya sebut sebagai pak tani. Di masa kejayaan Mortal Kombat dulu, menyaksikan sebuah adegan fatality adalah sebuah penampilan spesial yang begitu istimewa di setiap pertarungan. Bahkan saking karena istimewanya, dulu saya bahkan sengaja kalah secara suka rela demi melihat serangan fatality yang dilakukan musuh. Hal tadi cukup konyol bila dilakukan di era internet seperti sekarang ini, karena berbekal situs YouTube saja, kini kita sudah bisa melihat seluruh serangan fatality karakter mulai dari Mortal Kombat pertama hingga yang paling baru. Time Crisis
Pada zaman kejayaan mesin arcade dulu, saya akui ada banyak sekali judul game on-rail shooter keren yang sebetulnya juga layak berada dalam daftar ini. Mulai dari Lethal Enforcers, Area 51, House of the Dead, hingga Virtua Cop dari Sega. Namun bila saya disuruh memilih mana yang paling terbaik, sudah jelas Time Crisis akan menjadi jawaban paling absolut karena game inilah yang paling seru dari segi gameplay. Hal yang menjadikan Time Crisis begitu menarik adalah keberadaan mekanisme pedal yang digunakan pemain untuk berlindung dari serangan musuh. Meskipun sepertinya fitur ini bertentangan dengan tantangan time trial yang durasinya sama sekali tidak sedikit. Hal tersebut memaksa pemain untuk menyeimbangkan momen yang tepat untuk menentukan kapan waktu menembak dan bersembunyi dari tembakan lawan. Jika terlalu lama bersembunyi, kamu akan kehabisan waktu dan aksi baku tembakmu pun buyar. The King of FightersJika sudah membicarakan platform arcade, saya pikir tidaklah lengkap rasanya jika kita belum menyertakan game buatan SNK seperti The Art of Fighting, Fatal Fury, Savage Reign, dan Samurai Shodown. Beberapa di antara sekian game tadi bisa dibilang merupakan ujung tombak SNK untuk menggeser popularitas Street Fighter 2 yang dulu begitu mengharumkan nama Capcom. Dan untuk daftar terbaik ini saya pikir The King of Fighters merupakan wakil yang paling tepat untuk mewakili deretan game fighting SNK yang jumlahnya tidak sedikit Keberadaan karakter petarung yang jumlahnya sangat banyak merupakan salah satu nilai lebih yang membuat serial The King of Fighters begitu digandrungi banyak orang di zamannya. Selain itu, SNK juga menerapkan sistem tag team yang membuat pertarungan The King of Fighters begitu berbeda dibandingkan game sejenisnya. Lewat kedalaman strategi yang ditawarkan fitur ini, para pemain tidak bisa dengan mudahnya mengandalkan satu karakter saja untuk mendominasi pertarungan. Karena begitu karaktermu mati, kamu akan menggunakan karakter cadangan berikutnya untuk mengalahkan lawan. Hal ini memberikan motivasi lebih bagi pemain untuk bereksplorasi menggunakan karakter lainnya dan menciptakan kombinasi tim paling unik supaya bisa terus menang dan berjaya hingga akhir permainan. Warriors of FateSaya tak memungkiri jika Dynasty Warriors bukanlah game pertama saya yang mengusung cerita perang tiga kerajaan Cina atau biasa kita kenal dengan judul Romance of Three of Kingdoms. Capcom lah yang mengajarkan saya lewat game action beat-’em up mereka yang berjudul Warriors of Fate alias Samkok Arcade. Sama halnya seperti Final Fight (dan juga Cadillacs and Dinosaurs), game ini mengajakmu untuk bertarung habis-habisan menghadapi pasukan kerajaan Wei yang jahat. Sebagai Zhang Fei, Guan Yu, Zhao Yun, Huang Zhong, dan Wei Yan, kamu akan bertarung melewati level demi level yang semakin sulit sambil mengendarai kavaleri kuda untuk menginjak siapa saja yang berani menghalangimu. Mungkin saja game ini adalah embrio dari permainan beat-em’up ala Dynasty Warriors yang telah menghasilkan banyak sekali sekuel dan spin-off dengan gameplay serupa. Rampage: World TourGame “Godzilla“, begitulah julukan yang saya berikan kepada game ini ketika pertama kali menjumpai Rampage: World Tour di tahun 1997 silam. Julukan yang saya berikan tadi tidaklah sepenuhnya salah memang, karena di sini tujuanmu adalah menghancurkan seluruh isi kota bak monster kaiju seperti King-Kong, Godzilla, dan lainnya. Rampage sendiri merupakan sebuah game action yang unik karena tidak ada game lain yang hingga saat ini mengikuti formula permainan yang sama (War of the Monster tidak dihitung kawan, karena itu game yang berbeda). Dengan pilihan tiga karakter seperti George, Ralph, dan Lizzie yang menjadi ciri khas serial game ini, Rampage kemudian berkembang menjadi serial game klasik yang dimeriahkan berbagai jenis monster baru, plus mini game aneh lewat iterasi ketiganya, Rampage Through Time. Bad Dudes vs. Dragon Ninja
Bad Dudes vs. Dragon Ninja adalah salah satu dari sekian banyak game action yang diterbitkan oleh Data East, developer sekaligus penerbit game asal Jepang yang dulu dikenal lewat game seperti Crude Busters, Bloody Wolf, dan serial game platformer Joe & Mac serta Congo’s Caper. Meskipun namanya tidak sebesar Capcom, Sega, Tecmo, Namco, dan juga Konami, namun Data East juga memiliki andil yang cukup besar berkat game mereka yang unik dan juga penuh klise seperti Bad Dudes vs. Dragon Ninja. Dalam game ini kamu akan bermain sebagai salah satu dari duo orang macho yang ditugaskan untuk membebaskan presiden Ronnie dari jerat organisasi kriminal bernama “Dragon Ninja”. Sesuai judulnya, di sini kamu akan menghadapi kawanan ninja yang tak segan-segan untuk mengeroyok kamu di siang bolong. Bila ingatanmu soal game ini begitu jelas sebening kristal, maka bisa saya pastikan kamu adalah pembaca dengan usia yang jauh lebih tua dibandingkan saya. Itulah tadi sepuluh game arcade alias dingdong terbaik dari tahun 90-an yang kami himpun ke dalam daftar ini. Bila kamu ingin menambahkan judul game yang menurutmu jauh lebih baik dari versi saya, kamu bisa sampaikan lewat kolom komentar yang telah disediakan di bawah. The post 10 Game Dingdong (Arcade) Terbaik dari Tahun 90-an Versi Tech in Asia Indonesia appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Ken Ratri Iswari: Pekerjaan Wanita Bukan Hanya Sebagai Ibu Rumah Tangga Saja Posted: 26 Apr 2016 11:35 PM PDT Belum lama ini, FemaleGeek PHP Indonesia yang berisikan wanita-wanita pecinta bahasa pemrograman scripting mengadakan seminar bertemakan wanita di dunia IT. Karena mengangkat tema tersebut, maka pembicara seminar pun diisi oleh para wanita yang ahli di bidang IT. Ada perwakilan dari Microsoft, IBM Indonesia, GeekHunter, Indonesian Flight, Indonesian Women IT Awareness, dan tentunya tuan rumah FemaleGeek. CEO GeekHunter Ken Ratri Iswari, yang menjadi salah satu pembicara, membawakan materi yang cukup menarik. Ia menjelaskan kenapa wanita di dunia industri IT jumlahnya masih sedikit dibandingkan dengan pria. Menurut Ken, sapaan akrabnya, hal itu terjadi karena pola pikir yang membuat wanita lebih memilih langsung menikah dan menjadi ibu rumah tangga setelah lulus kuliah, dibandingkan bekerja untuk mengejar karier. Selain itu, Ken juga menjelaskan beberapa penyebab lainnya. Ia juga memberikan saran untuk wanita yang ingin mengejar karier, baik di bidang IT maupun industri lainnya. Wanita tidak percaya akan kemampuannya
Ken mengatakan, faktor pertama yang menjadi penyebab wanita tidak mengejar karier adalah kurangnya rasa percaya diri mereka. Ken mengatakan, wanita tidak pernah percaya diri akan sebuah hasil yang dikerjakan. Padahal sebelum melakukan sesuatu, mereka mempelajarinya dengan sangat teliti. Lain halnya dengan pria. Mereka akan mengatakan yakin bisa dan benar, meskipun belum atau tidak pernah belajar sebelumnya. Wanita berpikir semua terjadi karena keberuntungan
Menurut Ken, wanita selalu menganggap jika kesuksesan yang mereka alami diakibatkan faktor eksternal seperti keberuntungan. Misalnya, saat mengerjakan ujian, apa yang mereka pelajari ternyata sesuai dengan soal yang ada. Lain halnya dengan pria yang menganggap kesuksesan adalah karena faktor mereka sendiri—seperti ganteng, keren, ataupun karena dilahirkan sebagai orang yang pintar. Tekanan dari luar
Seringkali kesuksesan pria dinilai secara positif. Misalnya karena kesukesan itu terjadi karena dia pintar, mau berusaha, dan bekerja keras. Sementara wanita sukses cenderung dinilai negatif oleh orang lain. Hal ini dialami sendiri oleh Ken. Ia merasakan sendiri bahwa wanita sukses dinilai dengan hal-hal yang negatif. Entah itu dianggap belum menikah, atau dinilai sebagai orang yang politis di kantor. Ternyata tekanan itu tidak hanya datang dari lingkungan luar. Terkadang keluarga juga melakukan hal yang sama. Keluarga sering menganggap bahwa wanita tidak perlu pendidikan dan karier yang tinggi, karena anggapan mereka wanita nantinya akan “mengurus dapur" saja. Tekanan yang besar itu mengakibatkan banyak wanita sukses memilih untuk tidak melanjutkan kariernya. Ken menganggap bahwa tugas wanita itu sangat berat, selain bekerja di kantor wanita juga harus bekerja di rumah—mulai dari memasak, mencuci pakaian, membersihkan rumah, hingga merawat anak. Lain halnya dengan pria yang hanya fokus kepada satu hal, yaitu mengejar karier. Karena itu, Ken menyarankan agar wanita mencari pendamping yang bisa diajak kerja sama mengurus pekerjaan di rumah. Karena selain pekerjaan menjadi ringan, keharmonisan sebuah hubungan juga akan berjalan dengan baik. Sebelum menutup sesinya, Ken berpesan kepada peserta wanita yang hadir di seminar tersebut untuk mengubah pola pikir.
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Ken Ratri Iswari: Pekerjaan Wanita Bukan Hanya Sebagai Ibu Rumah Tangga Saja appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Posted: 26 Apr 2016 11:00 PM PDT Meskipun belum dirilis, namun kita sudah banyak mendapatkan video tentang game Uncharted 4: A Thief's End mulai dari demo, proses pembuatan, sampai trailer dalam Bahasa Indonesia. Hype yang dirasakan oleh para fan seri Uncharted membuat pihak Naughty Dog ingin terus memberi informasi terbaru tentang game ini. Video terbaru yang diunggah ke YouTube memperlihatkan bagaimana tanggapan staf Naughty Dog terhadap karakter Nathan Drake dan masa kecilnya yang misterius. "Kami tidak tahu banyak tentang masa kecilnya dan apa saja yang telah ia lalui," ujar Ricky Cambier, Lead Designer Uncharted 4. "Maka dari itu kami memperkenalkan Sam sebagai kakak dari Nathan Drake. Dari sana kalian bisa mengetahui tentang hubungan mereka yang luar biasa dan mengetahui siapa Nathan Drake yang sebenarnya," Dalam beberapa trailer sebelumnya, diceritakan bahwa Sam meminta bantuan Nathan untuk mencari harta karun, walaupun Nathan sudah berhenti dari pekerjaannya itu. Dan dari judul seri keempatnya ini (A Thief's End), kita bisa memprediksi bahwa sesuatu yang dramatis akan terjadi di akhir game. "Di akhir Uncharted 4, kami berupaya menghadirkan kisah penutup yang seru untuk Nathan Drake dan petualangannya," ujar Arne Meyer. "Kami merasa bangga bisa merampungkan ceritanya dan menjawab beberapa misteri dari game sebelumnya. Saya harap para fan akan merasakan hal yang sama," Uncharted 4: A Thief's End merupakan seri Uncharted terakhir bagi Naughty Dog dan juga bagi Nathan Drake. Maka dari itu seluruh staf Naughty Dog tidak ingin main-main dalam menggarapnya. Cambier turut berkomentar bahwa Uncharted 4 adalah seri Uncharted yang paling ambisius. Hal itu turut difasilitasi oleh teknologi PS4 yang memberikan pencapaian dan standar baru bagi dunia gaming. "Uncharted 4 adalah titik tertinggi dari semua yang telah kami pelajari dari tiga seri sebelumnya," Arne Meyer menambahkan. "Kami menciptakan versi yang terbaik bagi game ini, versi yang selalu kami inginkan. Jadi game ini melebihi capaian apa pun yang pernah kami buat di seri-seri terdahulu," Setelah melalui bertahun-tahun proses pembuatan dan beberapa kali ditunda, akhirnya Uncharted 4: A Thief's End siap dirilis pada tanggal 10 Mei 2016 mendatang, eksklusif untuk PS4.
The post Simak Komentar Para Staf Naughty Dog tentang Uncharted 4: A Thief's End sebagai Akhir dari Seri Uncharted appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Membeli LG G5 Posted: 26 Apr 2016 10:01 PM PDT Salah satu smartphone yang berpotensi ditunggu kehadirannya oleh para pecinta gadget tanah air adalah LG G5. Bagi pengguna Android, brand asal Korea Selatan ini memang sudah tidak asing lagi. Kesuksesan model terdahulu seperti Nexus 4, 5, 5X, dan G2 menjadikan LG termasuk dalam jajaran vendor smartphone Android yang diperhitungkan. Lalu, apa yang membuat LG G5 lebih istimewa dibanding pendahulunya? Jika dibandingkan dengan LG G4, bukan hanya bentuk fisiknya saja yang mengalami perubahan. Spesifikasinya juga mengalami peningkatan yang signifikan. LG G5 yang berjalan di atas sistem operasi Android 6.0 Marshmallow mengusung prosesor 820 Snapdragon, RAM 4 GB, dan ruang penyimpanan internal sebesar 32 GB. Tentunya kapasitas penyimpanan tersebut bisa ditambah dengan menggunakan SD card.
1. Plus minus pada bateraiBicara soal perubahan fisik, LG G5 memiliki layar yang lebih kecil, yaitu 5.3 inci. Sementara "kakaknya" memiliki ukuran layar 5,5 inci yang lebih besar. Untuk mencapai ukuran tersebut, LG "mengorbankan" kapasitas baterai, dari 3000 mAh pada LG G4, menjadi 2800 mAh. Selain itu, di saat vendor lain berlomba-lomba mengeluarkan ponsel dengan desain unibody, sama seperti G4, LG G5 hadir dengan desain yang memungkinkan kamu mencopot baterai. Ketika sewaktu-waktu baterainya drop, kamu dapat menggantinya dengan mudah. Atau, kamu dapat membawa baterai cadangan apabila khawatir kapasitasnya yang relatif kecil akan menghambat aktivitasmu. 2. Terus menyala, tanpa boros bateraiLG menyematkan fitur Always On Display, yang memungkinkan kamu melihat informasi jam dan notifikasi tanpa harus menyalakan layar. Meski layar menyala terus menerus, LG mengklaim kalau penggunaan fitur tersebut hanya akan memakai satu persen tenaga baterai. Bicara soal layar, resolusi layar LG G5 sama seperti G4, yaitu qHD 1440 x 2560 piksel. Namun kerapatan pikselnya mengalami peningkatan, dari 538 ppi pada G4 menjadi 554 ppi. 3. Desain premium dan kamera gandaSalah satu keunikan LG G5 yang patut diperhitungkan adalah kamera utama dengan dua lensa. Kamu bisa memilih untuk menggunakan mode standar, atau memotret dengan lensa kamera yang lebih lebar (135 derajat). Ini sangat memungkinkan kamu untuk memotret pemandangan tanpa terpotong frame yang akan mengurangi keindahannya. Bodi G5 ini dilapisi metal yang akan membuatnya kokoh sekaligus memberi kesan premium. LG memutuskan untuk mengembalikan tombol volume ke samping, bukan lagi di belakang seperti pada G5. Namun, tombol Back masih tetap diposisikan di belakang, yang kini juga dilengkapi dengan sensor pemindai sidik jari. 4. Perkenalkan versi murahLG juga menyiapkan G5 dengan harga yang lebih terjangkau, LG G5 SE. Apa bedanya? Jika LG membenamkan prosesor Snapdragon 820 pada G5, maka versi G5 SE hanya dibekali Snapdragon 652. Kapasitas RAM juga dipangkas dari 4 GB menjadi 3 GB saja. Selain itu, sisa dari spesifikasi lainnya tetap sama, seperti resolusi kamera dan layar 5,3 incinya. LG G5 SE tetap terhubung dengan semua akesori G5, seperti LG Cam Plus, 360 Cam, 360 VR, Hi-Fi Plus, dan Rolling Bot—robot berkamera dengan bentuk bola ala BB-8 di Star Wars: Episode VII – The Force Awakens yang dapat dikendalikan dari mana saja dengan G5, asal tersambung dengan koneksi internet. 5. Siap dipesan online di tanah airMenurut informasi yang Tech in Asia dapat dari elevenia, LG G5 segera bisa dipesan di marketplace tersebut pada bulan Mei 2016. Namun sayangnya pihak elevenia masih enggan memberi bocoran harga. Sebagai perbandingan, di negara asalnya LG G5 dijual dengan rentang harga mulai dari US$569 (sekitar Rp7,5 juta) sampai US$705 (sekitar Rp9,5 juta). Sementara itu belum ada informasi mengenai harga untuk LG G5 SE. Namun, pihak LG Indonesia sudah mengonfirmasi bahwa smartphone ini pun akan hadir di tanah air. (Diedit oleh Pradipta Nugrahanto) The post 5 Hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Membeli LG G5 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Humble Bundle Kembali Bekerja Sama dengan Nintendo untuk Menyajikan Game Berkualitas Berharga Murah Posted: 26 Apr 2016 10:00 PM PDT Situs Humble Bundle mungkin dikenal oleh banyak gamer karena sering memberikan penawaran menggiurkan untuk game digital PC, Mac dan Android. Namun tidak disangka-sangka, tahun lalu Humble Bundle menyertakan judul-judul console untuk pertama kalinya dengan mengajak Nintendo menyertakan bundel game indie yang keren-keren. Bagi kamu yang ketinggalan promosi tersebut tahun lalu jangan merasa kecewa dulu, karena program langka ini kembali hadir dengan tajuk Humble Friends of Nintendo Bundle yang sedang berlangsung mulai dari hari ini sampai dua minggu ke depan. Promosi ini berlaku untuk console Nintendo dengan region Amerika (kecuali Brazil), Eropa, Australia, dan New Zealand. Cek dulu apakah wilayah yang terdaftar di console milikmu ikut turut serta dengan mengikuti tautan berikut ini. Deretan game yang dapat kamu peroleh adalah: Membayar minimal US$1 (Rp13.200)
Membayar di atas rata-rata (saat tulisan ini dibuat seharga US$9,73 atau sekitar Rp129.000)
Membayar US$13 (sekitar Rp172.000)
Kalau kamu membeli judul-judul di atas secara terpisah melalui Nintendo eShop, total biaya kamu keluarkan adalah sebanyak US$179 (sekitar Rp2.362.000). Melalui promosi ini kamu hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp172.000. Bundel kedua dari Nintendo ini memuat berbagai game indie berkualitas seperti Shantae and the Pirate’s Curse yang bergenre Metroidvania, Freedom Planet yang bisa mengingatkanmu dengan Sonic lawas, dan simulasi pesawat luar angkasa keren Affordable Space Adventure. Selain itu, Humble Bundle dan Nintendo juga menyertakan game dengan kualitas AAA seperti Rhythm Thief & the Emperor’s Treasure, Super Street Fighter IV: 3D Edition, dan Darksiders II. Jelas Humble Friends of Nintendo Bundle adalah penawaran yang tak boleh dilewatkan para fan! Sumber: Humble Bundle The post Humble Bundle Kembali Bekerja Sama dengan Nintendo untuk Menyajikan Game Berkualitas Berharga Murah appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Kreator FPS Legendaris Doom Akan Mengerjakan FPS Baru Bertema Futuristik Posted: 26 Apr 2016 09:41 PM PDT John Romero dan Adrian Carmack, kreator game klasik Doom dan Quake yang populer diawal tahun 90-an, kembali mengembangkan game FPS terbaru berjudul Blackroom. Untuk mengerjakan proyek tersebut, Romero dan Carmack yang tergabung dalam Night Work Games mulai menggalang dana dengan target US$700.000 (sekitar Rp9,2 miliar) di Kickstarter 25 April lalu. Blackroom disebut Romero sebagai game dengan cara bermain shooter klasik yang mendalam, penuh variasi, dan kekerasan. Berlatar di dunia holografis futuristik, Blackroom menggabungkan unsur eksplorasi, kecepatan, dan ketegangan bertarung dengan senjata. Blackroom berkisah tentang sebuah perusahaan besar bernama Hoxar yang sedang membuat teknologi simulasi holografis (HoloSims) untuk kepentingan militer dan kepolisian. Saat menguji sistem ‘Predictive Memory’, terjadi kekacauan dalam ruangan pengembangan HoloSims. Efeknya, muncul anomali aneh yang menyatukan dunia nyata dengan hologram. Di sini, kamu akan bermain sebagai Santiago Sonora, pimpinan insinyur di Hoxar yang awalnya tidak tahu bencana apa yang akan menimpanya, lalu ia berusaha menginvestigasi kekacauan tersebut. Dalam misi, kamu bisa menggunakan perangkat futuristik bernama Boxel yang memiliki kemampuan untuk melakukan memanipulasi lingkungan sekitar. Misalnya membekukan waktu, mengubah cuaca, dan berinteraksi dengan berbagai benda. Selain itu kamu juga bisa menggunakan senjata futuristik. Lawan musuh dengan gerakan cepat, hindari serangannya, dan lakukan lompatan dengan roket. Namun, karena dunia nyata dan virtual menjadi satu, kamu juga harus berhadapan dengan ketakutan dan kenangan terdalam Santiago Sonora. Di sini kemampuan bertarung dan persepsimu diuji. Tantang dirimu dengan mencoba desain level abstrak yang terkadang surealis ciptaaan Romero dan gaya visualisasi yang unik dan kelam dari Carmack. Selain mode single player yang menyajikan misi dengan waktu permainan lebih dari sepuluh jam, Blackroom juga memiliki mode multiplayer. Kamu bisa mencoba mode Co-op, 1-on-1 Deathmatch, dan Free-for-All Arena. Arena mode multiplayer memiliki berbagai tema, mulai dari militer hingga ruang angkasa. Romero ingin komunitas Blackroom nantinya aktif seperti Doom. Jadi game ini juga akan memiliki server terdedikasi dan mendukung penuh penggunaan mod. Nantinya para pemain bisa menambahkan peta dan memodifikasi konten. Jika kampanye di Kickstarter berhasil, Blackroom akan segera dikembangkan dan rencananya dirilis musim dingin (sekitar Desember-Februari) tahun 2018 untuk PC dan Mac. Semoga Blackroom bisa menjadi game FPS yang epik mahakarya dari duo kreator Doom di tahun 2018. Kickstarter: Blackroom
The post Kreator FPS Legendaris Doom Akan Mengerjakan FPS Baru Bertema Futuristik appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Mekorama – Game Puzzle ala Monument Valley yang Dilengkapi Fitur Editor Level Posted: 26 Apr 2016 09:00 PM PDT Kesuksesan usTwo dengan Monument Valley di tahun 2014 lalu tampaknya menginspirasi banyak developer game lain. Telah banyak game puzzle lainnya yang mengusung tema mirip, seperti Ghosts of Memories atau Evo Explores yang dirilis minggu lalu. Bila kamu masih menginginkan game puzzle dengan mekanisme serupa, maka kamu bisa menantikan kehadiran Mekorama yang akan dirilis tanggal 15 Mei mendatang untuk iOS dan Android. Mekorama dikembangkan oleh developer indie bernama Martin Magni. Sebelumnya ia pernah merilis sebuah game mobile berjudul Odd Bot Out pada tahun 2015 lalu. Walau sama-sama mengusung genre puzzle, Mekorama menghadirkan beragam inovasi yang membuatnya tampak jauh lebih terpoles. Kamu akan mengendalikan sebuah robot bernama B yang berusaha mencapai suatu titik di setiap level. Perjalanannya mencapai tujuan tidaklah mudah, karena ia harus menelusuri jalur tersembunyi serta memanfaatkan beragam mekanisme level yang membuatmu harus memutar otak. Meskipun memiliki gameplay yang kurang lebih sama dengan Monument Valley, namun Mekorama hadir dengan variasi mekanisme puzzle yang cukup banyak. Martin akan menyediakan sedikitnya lima puluh level dengan mekanisme unik masing-masing untuk kamu pecahkan nanti. Di samping puluhan jumlah level, kamu maupun para pemain Mekorama lainnya akan dapat berkreasi membuat level sendiri berkat fitur editor di dalam game. Level yang kamu buat akan diubah menjadi sebuah kode QR yang dapat dipindai dan dimainkan oleh para pemain lainnya. Martin mencoba untuk menerapkan skema monetisasi baru untuk Mekorama. Kamu dapat mengunduhnya secara gratis, lalu membayarnya sejumlah berapa pun yang kamu rasa pantas untuk game tersebut. Tidak membayar pun tidak masalah, kamu tetap dapat menikmati Mekorama nanti.
Sumber: Mekorama The post Mekorama – Game Puzzle ala Monument Valley yang Dilengkapi Fitur Editor Level appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||
Mendikbud Anies Baswedan Menganggap Game Bisa Mendidik, Bila Dimainkan dengan Benar Posted: 26 Apr 2016 08:00 PM PDT Baru-baru ini dunia maya diramaikan dengan kehadiran sebuah poster peringatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Isi poster tentang daftar sejumlah game yang dianggap dapat membahayakan perkembangan anak itu menuai kontroversi di antara masyarakat Indonesia. Responsnya beragam, mulai dari yang menyindir Kemdikbud hingga menyetujui isi poster tersebut. Simak tanggapan dan diskusi tentang poster kontroversial dari Kemdikbud yang dimaksud di sini Setelah menuai perbincangan, akhirnya ada yang membawa topik game langsung ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Anies Baswedan. Seperti yang dilansir dari Detik melalui wawancara singkat seusai rapat di Istana Negara, beliau berkata, "Game itu sendiri bisa mendidik. Jadi jangan buru-buru game itu salah. Game itu secara prinsip netral. Kayak api lah, bisa membakar bisa buat ngangetin tubuh." “Ada studi yang menyebutkan bahwa anak yang terbiasa main game yang sesuai umurnya, ternyata mereka pengambil keputusan yang cepat dan berani. Latihannya dari game,” tambah beliau. Pernyataan beliau meninggalkan kesan bahwa poster yang dikeluarkan oleh Kemdikbud beberapa waktu lalu tidak sepenuhnya mencerminkan pandangan menterinya sendiri. Mungkin kalau saja Kemdikbud juga mencantumkan hasil studi yang sesuai dengan pendapat Bapak Anies Baswedan dan tidak berat sebelah, poster tersebut tidak akan menjadi kontroversi. Senada dengan pendapat beliau, saya sendiri yang sejak kecil telah bersentuhan dengan video game juga merasakan manfaat dan kerugian bermain game. Layaknya api, nilai gunanya tergantung bagaimana kita memanfaatkannya. Di akhir wawancara, Mendikbud menutup dengan pernyataan bijak lainnya. "Game itu tergantung cara pakainya, umurnya berapa. Jangan anti game, jangan buta pro game. Game bisa membantu. Gamer itu belajar banyak dari game." Apakah kamu setuju? Sumber: Detik The post Mendikbud Anies Baswedan Menganggap Game Bisa Mendidik, Bila Dimainkan dengan Benar appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment