Game Di Indonesia |
- Rangkuman Berita Game Hari Ini – 1 Juni 2016
- ResepKoki Hadirkan Ragam Resep Masakan Teruji dan Marketplace Peralatan Memasak
- NBA 2K16 dan Siren: Blood Curse Masuk dalam Daftar Game Gratis PS Plus Juni 2016
- Enggan Lihat Iklan, 38 Juta Pengguna Smartphone Indonesia Pakai Ad Block Browser
- Viu Tantang HOOQ dan Netflix dengan Koleksi Drama Korea yang Lebih Lengkap
- Her Story, Broken Age, dan Beragam Game Lain Ramaikan Humble Narrative Bundle
- Situs Film Pendek Viddsee Semakin Ramai dengan Konten dari Discovery Channel
- Fan di Hong Kong Menuntut Pokémon Sun dan Moon Diterjemahkan Sesuai Dialek Lokal
- 4 Teknologi Unggulan pada Asus Zenfone 3
- Dynasty Warriors Akan Hadir sebagai Game Fighting 2D di Platform Mobile
- Resep Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pengguna dalam Empat Minggu
Rangkuman Berita Game Hari Ini – 1 Juni 2016 Posted: 01 Jun 2016 06:35 AM PDT Vivendi resmi menjadi pemegang saham mayoritas GameloftIqbal Kurniawan – Setelah melakukan langkah-langkah akuisisi sejak Februari lalu, Vivendi kini resmi menjadi pemegang saham mayoritas Gameloft dengan memiliki 61,71 persen dari total saham developer game tersebut. Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada para karyawan Gameloft, Arnaud de Puyfontaine selaku CEO Vivendi mengungkapkan bahwa perusahaannya akan mendukung Gameloft sepenuhnya, serta mengatakan bahwa developer game mobile itu bisa menetapkan rencana pertumbuhan yang lebih ambisius lagi ke depannya. Sumber: Vivendi Penerbit buku dari Inggris akan menerbitkan sebuah buku kompendium berisi koleksi grafis console NES
Iqbal Kurniawan – Bitmap Books, sebuah penerbit buku yang berasal dari Inggris, menyelenggarakan kampanye Kickstarter untuk menerbitkan sebuah buku kompendium berisi kumpulan grafis console NES. Buku yang berjudul Nintendo Entertainment System/Famicom: A Visual Compendium tersebut akan memiliki 242 lembar halaman dan menampilkan beragam visual game klasik yang pernah dirilis di console itu. Kamu bisa memesan buku itu dengan menjadi backer lewat tautan di bawah ini. Kickstarter Link: Nintendo Entertainment System/Famicom: a visual compendium SEGA akan menyiarkan langsung event perayaan ulang tahun SonicIqbal Kurniawan – Dalam rangka merayakan ulang tahun Sonic yang ke-25, SEGA berencana untuk menyelenggarakan event spesial di Tokyo tanggal 25 Juni mendatang. Event tersebut akan menampilkan kilas balik perkembangan Sonic selama ini, serta menunjukkan rencana SEGA untuk Sonic di masa depan. Kamu bisa menyimpan tautan YouTube ini untuk menonton siaran langsungnya nanti. Sumber: SEGA Salah satu soundtrack DOOM ternyata menyembunyikan kode setan
Hildi Nararya – Angka 666 maupun simbol pentagram sering dikaitkan dengan keberadaan setan. Nah, ternyata salah satu soundtrack dalam DOOM berjudul “Cyberdemon” menyembunyikan kedua hal tersebut. Seorang pengguna YouTube dengan nama NERD SAUCE mendapati angka 666 dan simbol pentagram terdapat dalam lagu “Cyberdemon” saat menampilkannya lewat spektograf. Kedua hal ini diyakini sebagai easter egg yang disembunyikan oleh developer DOOM. Sumber: Kotaku Square Enix unggah video yang menampilkan beragam aksi Chocobo di Final Fantasy XV
Hildi Nararya – Di penghujung episode terbaru Active Time Report yang disiarkan oleh Square Enix, acara tersebut ditutup dengan sebuah video footage yang menampilkan sang burung kuning maskot Final Fantasy, Chocobo. Kamu dapat mendengar lagu khas Chocobo dengan aransemen baru serta aksinya membantu menyerang musuh Noctis. Final Fantasy XV akan dirilis 30 September 2016 untuk console PS4 dan Xbox One. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post Rangkuman Berita Game Hari Ini – 1 Juni 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
ResepKoki Hadirkan Ragam Resep Masakan Teruji dan Marketplace Peralatan Memasak Posted: 01 Jun 2016 05:12 AM PDT Tak jarang internet juga menjadi andalan para wanita muda — termasuk saya — dalam menghadirkan berbagai masakan di rumah. Namun dari banyaknya rekomendasi tersebut, banyak resep yang sekadar mencatut tanpa adanya uji coba di dapur. Permasalahan tersebut coba dipecahkan oleh Dermawan Makmur bersama adiknya Setiawan Makmur dengan ResepKoki. Melalui startup ini, Dermawan dan Setiawan bertujuan untuk menciptakan platform bagi juru masak menuangkan pengalamannya. Merambah marketplace peralatan masakResepKoki sendiri mulai beroperasi pada Januari 2016. Fokus utama dari ResepKoki adalah untuk berbagi resep dan tip-tip dalam memasak yang dialami oleh juru masak dalam lingkaran pertemanan co-founder. Di laman ResepKoki, tersedia tiga kategori utama, yakni Forum, ResepKoki Store, dan People’s Blog. Dermawan menyatakan bahwa pada awal peluncurannya, hanya terdapat posting tentang resep makanan dari berbagai kategori. Kemudian dengan meningkatnya permintaan pengguna untuk mengetahui tempat membeli peralatan masak, akhirnya pada April 2016 fitur ResepKoki Store ditambahkan. Laman tersebut menjadi e-commerce penyedia peralatan masak dengan kategori mulai dari peralatan dapur, memanggang kue, hingga teko saji teh. Cek rekomendasi aplikasi resep masakan untuk mudahkan kamu di sini! Dengan tim berjumlah empat orang yang berlokasi di Jakarta, ResepKoki masih mengandalkan teknik bootstrap untuk mendukung operasional mereka. Dermawan hanya mengatakan bahwa saat ini mereka baru dalam tahap pendekatan kepada investor untuk pencarian dana. Sayangnya Dermawan enggan menyebutkan besarnya dana yang digunakan untuk kebutuhan operasional ResepKoki. Ia hanya mau menyebutkan bahwa saat ini ResepKoki mendapat sekitar 300.000 pageview per bulannya. Strategi menarik lebih banyak penggunaDalam memasarkan produknya, menurut Dermawan, ResepKoki gencar menggunakan media sosial sebagai ajang promosi yang mudah, cepat, dan murah. Terlebih, melalui akun media sosial Facebook yang dimiliki, tim dapat langsung menjaring pengguna untuk melihat berbagai resep yang ditawarkan. Strategi lain yang digunakan adalah meluncurkan aplikasi untuk platform Android dan iOS. Aplikasi tersebut diluncurkan bersamaan dengan laman situs dari ResepKoki. Berdasarkan data dari AppAnnie, aplikasi yang diluncurkan sejak Januari 2016 di Android dan iOS ini sudah mendapat lebih dari 50.000 unduhan. Dermawan lebih lanjut mengatakan bahwa ia optimis ResepKoki bisa menjadi tujuan pencarian resep yang utama bagi pengguna internet di tanah air. “Antusiasme pengguna media sosial saat berbagi resep terbilang cukup tinggi, fokus tahun ini adalah untuk penetrasi pasar agar awareness tentang ResepKoki lebih baik,” tambahnya. Ke depannya ResepKoki memiliki target untuk terus memperbaiki konten — baik di laman maupun aplikasi — sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Selain itu, tim juga terus melengkapi khazanah resep masakan tradisional dari seluruh penjuru negeri. Ranah masakan memang masih dihuni sedikit startup di dalam negeri. Di kategori masakan, layanan katering tampaknya lebih memberi keuntungan ketimbang e-commerce peralatan masak dan komunitas berbagi resep di dalamnya. Meski kurang seksi, ranah berbagi masakan juga memiliki beberapa nama selain ResepKoki. Mereka adalah CookPad dan MasakApa. Apakah ResepKoki mampu bertahan di ranah yang tergolong masih cukup niche ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
(Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post ResepKoki Hadirkan Ragam Resep Masakan Teruji dan Marketplace Peralatan Memasak appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
NBA 2K16 dan Siren: Blood Curse Masuk dalam Daftar Game Gratis PS Plus Juni 2016 Posted: 01 Jun 2016 03:48 AM PDT Sony telah mengumumkan daftar game gratis yang akan kamu dapatkan bila berlangganan PS Plus di bulan Juni 2016. Bila kamu penggemar game olahraga terutama bola basket, ada kabar gembira untukmu. Salah satu game gratis tawaran Sony bulan ini adalah NBA 2K16. Game tersebut akan diberikan pada pelanggan PS Plus region Amerika maupun Asia. Game "besar" lain yang ditawarkan antara lain adalah Tropico 5 untuk region Asia, menyusul region Amerika yang telah mendapatkannya bulan lalu. Region Amerika sendiri akan mendapatkan Gone Home: Console Edition untuk PS4. Sementara itu, jatah gratisan untuk PS3 adalah game horor berjudul Siren: Blood Curse. Berikut adalah daftar selengkapnya. PS Plus region Amerika:
PS Plus region Asia:
Untuk region Asia, Sony juga menawarkan konten gratis berupa soundtrack Street Fighter V serta PlayStation Plus Earth Theme for 6th Anniversary. Selain itu, masih ada tawaran diskon sebesar enam puluh persen untuk Gauntlet: Slayer Edition, cocok bagi kamu yang sedang butuh hiburan hack-and-slash untuk dimainkan bersama teman-teman. Jajaran game gratis bulan Juni terlihat cukup bagus dibandingkan dengan beberapa bulan sebelumnya, kecuali mungkin untuk PS Vita. Dua game God of War yang ditawarkan pun sebenarnya bukan game PS Vita sungguhan, namun game PSP. Entah apakah ini karena kehabisan game atau alasan lainnya, padahal masih cukup banyak game bagus lainnya yang dirilis di PS Vita. Bagaimana menurutmu? Apakah kamu puas dengan daftar game di atas?
Sumber: PlayStation Blog US, PlayStation Blog Asia (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post NBA 2K16 dan Siren: Blood Curse Masuk dalam Daftar Game Gratis PS Plus Juni 2016 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Enggan Lihat Iklan, 38 Juta Pengguna Smartphone Indonesia Pakai Ad Block Browser Posted: 01 Jun 2016 03:28 AM PDT Sebuah startup asal Irlandia, PageFair, pada tanggal 30 Mei 2016 yang lalu merilis laporan terbaru tentang fenomena pemblokiran iklan (ad block) pada perangkat mobile. Mereka menyatakan bahwa saat ini telah terdapat 419 juta pengguna smartphone di seluruh dunia yang memblokir iklan online pada perangkat mereka. Angka tersebut merupakan 22 persen dari jumlah pengguna smartphone di seluruh dunia. Pemblokiran iklan tersebut dilakukan dengan berbagai metode, yaitu dengan web browser atau menggunakan aplikasi khusus seperti WeBlock dan CyberGhost. Pemblokiran iklan bahkan juga dilakukan oleh penyedia layanan internet, seperti yang diterapkan oleh 3. Di antara berbagai metode tersebut, pemblokiran dengan web browser menjadi primadona. Di bulan Maret 2016, ada sekitar 408 juta orang di seluruh dunia yang aktif menggunakan web browser pemblokir iklan. Mayoritas pengguna tersebut berasal dari Asia, dan 38 juta orang di antaranya berasal dari Indonesia. Hal ini membuat Indonesia berada di peringkat ketiga pengguna ad block browser terbanyak di perangkat mobile, setelah Cina (159 juta) dan India (122 juta). Menurut Johnny Ryan, Head of Ecosystem dari PageFair, penggunaan ad block browser bisa menghemat data internet dan mempercepat koneksi. Hal itulah yang menyebabkan browser seperti itu menjadi populer di negara seperti Cina dan Indonesia. “UC Browser adalah ad block browser yang paling banyak digunakan,” ujar Johnny. Browser terkenal seperti Firefox dan Opera pun kini telah membuat opsi untuk memblokir iklan di browser mereka. Produsen smartphone Asus juga telah membuat browser khusus yang bisa digunakan untuk memblokir iklan di berbagai perangkat mobile yang mereka buat. Data ini jelas merupakan kabar buruk bagi perusahaan yang menyediakan layanan iklan online seperti Google. Perusahaan media dan para pembuat aplikasi yang mengandalkan pemasukan dari iklan banner juga patut khawatir dengan fenomena ini. Tejal Patel, Director of Consumer Engagement di Microsoft, sebenarnya sudah memperkirakan hal ini. “Menurut saya, iklan banner di perangkat mobile akan punah dalam waktu tiga atau empat tahun ke depan,” ujar Tejal. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber gambar: Castle33) The post Enggan Lihat Iklan, 38 Juta Pengguna Smartphone Indonesia Pakai Ad Block Browser appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Viu Tantang HOOQ dan Netflix dengan Koleksi Drama Korea yang Lebih Lengkap Posted: 01 Jun 2016 01:30 AM PDT Koleksi layanan video on demand yang telah tersedia di Indonesia rupanya belum memenuhi kebutuhan pecinta serial drama mancanegara, khususnya mereka yang menggandrungi serial Korea. Inilah yang membawa VuClip, perusahaan media asal Hong Kong, untuk mengenalkan layanan Viu ke tanah air minggu ini. Sebelumnya, Viu telah beroperasi di negara lainnya di Asia Tenggara, yakni Malaysia, India, Hong Kong, dan Singapura. Gandeng Telkom IndiHome untuk gaet pengguna di IndonesiaLayaknya iFlix yang beroperasi di Indonesia dengan menggandeng Telkom, Viu juga melakukan kerja sama serupa. Pelanggan IndiHome bisa menikmati Viu gratis secara otomatis selama satu bulan. Sedangkan pelanggan internet dengan kecepatan 30 Mbps ke atas bisa menikmati Viu gratis hingga 12 bulan. Sedangkan bagi pengguna di luar IndiHome, tersedia dua paket berlangganan Viu yang dapat dipilih, yakni freemium dan premium. Untuk freemium, akan terdapat iklan pada setiap tayangan. Pengguna juga hanya dapat menyaksikan serial atau film di bawah tahun 2014. Lalu paket premium bisa dinikmati pelanggan dengan biaya Rp300.000 per bulan. Melalui paket ini, pengguna bisa menikmati semua konten tanpa terganggu iklan. Direktur Consumer Telkom Dian Rachmawan mengungkapkan bahwa langkah ini dipilih perusahaan dengan tujuan untuk memberikan pilihan layanan yang lebih beragam dan mendidik. “Pengguna saat ini lebih senang menentukan sendiri konten yang ingin disaksikannya, bukan tayangan yang telah dijadwalkan,” jelas Dian. Ia menuturkan, lewat kerja sama dengan Viu, perusahaan mengharapkan kenaikan pengguna IndiHome sebesar 1,5 juta hingga akhir 2016 mendatang.
Sebelum menjalin kerja sama dengan Viu, telkom telah memperkaya platform IndiHome dengan iFlix, Future TV yang menyajikan Channel Mandarin, HBO Asia, dan Dream Work Animation (DWA). Strategi melokalkan kontenFounder dan Chief Executive Officer VuClip Nickhil Jakatdar mengatakan bahwa Viu menyadari adanya kompetisi dalam layanan video on demand ini. Karenanya, perusahaan berfokus untuk memberikan konten lokal sesuai dengan negara yang dituju. Dijelaskan Nickhil, total konten Viu di Indonesia memiliki 15 ribu jam tayang. Selain itu, seluruh film dan serial Asia tersedia dalam teks bahasa Indonesia. Disediakan pula teks bahasa Inggris untuk semua tayangan dalam waktu delapan jam setelah tayang di Korea. Sementara teks bahasa Indonesia baru tersedia 24 jam kemudian. Untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan drama Korea yang digandrungi di Indonesia, Malaysia, India, dan Singapura, Viu telah menggandeng empat studio besar dari negeri ginseng. Empat studio yang dimaksud adalah KBS, CJ, SBS, dan MBC. Kemudian ia juga menuturkan bahwa Via menawarkan kemudahan untuk mengakses dari berbagai platform, yaitu desktop, televisi, hingga aplikasi. Untuk aplikasi Viu sendiri sudah tersedia di platform Android dan iOS. Data dari AppAnnie menyebut bahwa aplikasi Viu sudah diluncurkan sejak Oktober 2015. Sejauh ini, aplikasinya telah mendapat lebih dari satu juta unduhan. Netflix akan berikan lebih banyak film dan serial yang akan dirilis secara global Tampaknya persaingan layanan video on demand di tanah air didominasi oleh perang tarif. Pesaingnya yang lebih dahulu masuk ke Indonesia, HOOQ menawarkan harga lebih murah, yakni Rp49.500 per bulan bagi pengguna Telkomsel. Kemudian Netflix juga menawarkan biaya berlangganan mulai dari Rp169.000 per bulan. Kedua pesaingnya menawarkan harga yang lebih murah dan kelengkapan konten film. Sedangkan Viu menitik beratkan pada konten serial drama Korea terbaru, sinetron, dan film India. Dengan poin-poin tersebut, apakah Viu bisa bersaing dengan HOOQ maupun Netflix yang menawarkan kelengkapan konten dan harga yang lebih murah? Aplikasi Viu bisa diunduh melalui:
(Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post Viu Tantang HOOQ dan Netflix dengan Koleksi Drama Korea yang Lebih Lengkap appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Her Story, Broken Age, dan Beragam Game Lain Ramaikan Humble Narrative Bundle Posted: 01 Jun 2016 01:00 AM PDT Humble Bundle kembali menawarkan paket beragam game dengan harga murah meriah. Kali ini tema yang diusung adalah game dengan fokus kuat pada cerita, sehingga bundelnya pun diberi nama Humble Narrative Bundle. Terdapat tujuh game yang bisa kamu dapatkan, termasuk di antaranya adalah Her Story yang merupakan salah satu game dengan narasi paling keren di tahun 2015 lalu. Seperti biasa, jumlah dan judul game yang kamu dapatkan tergantung dari seberapa banyak kamu mau membayar. Pembagiannya sebagai berikut: Membayar minimal US$1 (sekitar Rp13.600):
Membayar di atas jumlah rata-rata (saat ini US$4,05 atau sekitar Rp55.400):
Membayar minimal US$10 (Rp136.800):
Seluruh game di atas tersedia dalam bentuk pustaka digital Steam maupun installer bebas DRM, dan bisa kamu mainkan pada sistem operasi Windows maupun Mac. Sementara khusus untuk Read Only Memories, Broken Age, serta Shadowrun: Hong Kong – Extended Edition juga bisa dimainkan di Linux lewat Steam. Kalau kamu masih ragu terhadap judul-judul game yang ditawarkan, kamu bisa cek dulu beberapa review dari Tech in Asia lewat tautan di atas. Sebagian besar game dalam bundel ini mendapat penilaian yang positif dari kami, jadi jangan khawatir mendapat game buruk atau tidak jelas. Untuk kamu yang menyukai game dengan naratif kuat, Humble Narrative Bundle adalah penawaran menarik yang tidak boleh kamu lewatkan. Humble Bundle Link: Humble Narrative Bundle (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post Her Story, Broken Age, dan Beragam Game Lain Ramaikan Humble Narrative Bundle appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Situs Film Pendek Viddsee Semakin Ramai dengan Konten dari Discovery Channel Posted: 01 Jun 2016 12:52 AM PDT Viddsee, situs penyedia film pendek asal Singapura, mengumumkan kerja sama mereka dengan saluran TV kabel Discovery Networks Asia-Pacific, yang biasa dikenal sebagai Discovery Channel. Lewat kerja sama tersebut, sejumlah konten dokumenter Discovery Channel akan tersedia untuk pertama kalinya secara online di Asia Tenggara melalui Viddsee. Kerja sama ini dimulai dengan disediakannya film-film dari inisiatif First Time Filmmakers (FTFM) yang digagas Discovery Channel. Dua seri yang sudah bisa dinikmati mulai hari ini, Rabu 1 Juni 2016, adalah Singapore Stories dan Super Japan. Sedangkan judul lain yang segera menyusul antara lain Nanjing Calling, Korea Next, dan FTFM Vietnam. Tiap seri terdiri dari lima film pendek berdurasi tiga puluh menit. Kamu dapat mengunjungi channel Discovery Channel di Viddsee melaui tautan ini. Menurut Co-Founder Viddsee Derek Tan, sejak pihaknya melokalkan platform ini untuk audiens Indonesia, mereka terus berupaya menghadirkan konten-konten menarik bagi pengguna Viddsee di tanah air. Kerja sama dengan Discovery Channel bisa dikatakan merupakan salah satu upaya yang dilakukannya untuk mencapai tujuan tersebut. Sekadar informasi, Viddsee, yang beroperasi di wilayah Asia Tenggara, telah melokalkan konten dalam bahasa Indonesia sejak akhir tahun 2015 lalu. "Seperti misalnya dalam salah satu seri (Super Japan), ada episode POPcorn Dreams yang bercerita tentang girl band AKB48 dan JKT48. Ke depannya kami juga berharap dapat membagikan cerita yang lebih relevan dari dan untuk Indonesia bersama Discovery," jelas Derek kepada Tech in Asia. Indonesia, pasar terbesar kedua ViddseeMeski baru saja berekspansi ke Indonesia, Derek mengklaim kalau negara kita telah tumbuh menjadi pasar terbesar Viddsee kedua—walau ia tidak menyebut angka pastinya. Ini dicapai bukan hanya berkat ragam konten yang dilokalkan, tetapi juga kegiatan yang memancing engagement, baik untuk penikmat maupun kreator film pendek tanah air. Seperti misalnya Vidsee Juree Indonesia 2016, ajang penghargaan untuk film pendek Asia dari berbagai genre yang pertama kali diluncurkan di Indonesia. Film pendek karya kreator film lokal mendapat kesempatan untuk dinilai oleh panel juri internasional. "Selain filmnya dibawa keliling ke enam kota di seluruh Indonesia, para pemenang juga berhak membawa pulang hadiah berupa kamera Blackmagic," ujar Derek. Derek juga sedikit membuka informasi mengenai genre yang menjadi favorit pengguna Viddsee Indonesia, yaitu horor. Salah satu film yang diminati adalah karya sutradara ternama Joko Anwar, yaitu Grave Torture, yang dapat kamu saksikan di bawah ini. (Diedit oleh Iqbal Kurniawan) The post Situs Film Pendek Viddsee Semakin Ramai dengan Konten dari Discovery Channel appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Fan di Hong Kong Menuntut Pokémon Sun dan Moon Diterjemahkan Sesuai Dialek Lokal Posted: 01 Jun 2016 12:00 AM PDT Mendekati perilisan Pokémon Sun dan Moon, ternyata ada sekelompok fan seri Pokémon yang kecewa sampai-sampai melakukan demonstrasi untuk menyuarakan pendapatnya. Mereka adalah fan dari Hong Kong yang melakukan protes tepat di depan konsulat Jepang di kota tersebut. Para fan memprotes penerjemahan yang dilakukan Nintendo untuk nama-nama Pokémon ke dalam bahasa nasional yang berlaku di Cina. Bagi kamu yang mungkin belum tahu, Nintendo selama ini selalu menerjemahkan Pokémon di wilayah Cina dan sekitarnya sesuai dialek yang berlaku pada area tertentu, misalnya Hong Kong dan Taiwan. Dialek-dialek ini memiliki perbedaan dengan bahasa nasional Cina. Para demonstran merasa perubahan ini mengancam eksistensi bahasa lokal mereka yang berdialek Kanton. Bagi aktivis Hong Kong yang juga ikut berpartisipasi dalam demonstrasi ini, bahasa memiliki aspek politik di dalamnya. Bagi fan Pokémon sendiri, mereka merasa Nintendo tidak menghargai kenangan mereka akan Pikachu dan teman-temannya dalam dialek lokal. “Saya bersumpah tidak akan membeli game Nintendo lagi, sampai kalian paham apa itu dialek Kanton dan tahu penggunaan bahasa Cina yang benar,” kata salah seorang gamer peserta demonstrasi. Pokémon Sun dan Moon memiliki tiga jenis Pokémon starter yang benar-benar baru Mereka membuat sebuah halaman Facebook untuk menyebarluaskan tuntutan ini. Menurut, lebih dari enam ribu penggemar Pokémon telah menandatangani petisi yang meminta agar Nintendo mempertimbangkan keputusan ini. Kira-kira apakah Nintendo akan menarik keputusannya kembali? Hanya waktu yang akan menjawabnya. Sumber: Qz via NintendoLife (Diedit oleh Iqbal Kurniawan; Sumber Foto: Qz) The post Fan di Hong Kong Menuntut Pokémon Sun dan Moon Diterjemahkan Sesuai Dialek Lokal appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
4 Teknologi Unggulan pada Asus Zenfone 3 Posted: 31 May 2016 11:00 PM PDT Setahun setelah meluncurkan Zenfone 2, Asus kembali menghadirkan versi terbaru dari seri smartphone populer tersebut. Sang suksesor, Zenfone 3, diumumkan pada ajang Computex 2016 di Taiwan, Senin 30 Mei 2016 lalu. Serupa dengan varian tertinggi pendahulunya, Asus Zenfone 3 masih menggunakan layar Full HD (1080 x 1920 piksel) berukuran 5,5 inci. Kapasitas baterai pun tetap sama, yaitu 3.000 mAh. Namun untuk beberapa spesifikasi lain, Asus menghadirkan beberapa teknologi terbaru demi memuaskan pengguna mereka. Selain menghadirkan Zenfone 3, dalam kesempatan yang sama Asus juga menghadirkan varian lain dengan nama Zenfone 3 Deluxe dan Zenfone 3 Ultra. Zenfone 3 Deluxe dilengkapi dengan prosesor yang lebih bertenaga agar bisa bersaing dengan smartphone flagship dari produsen lain, sedangkan Zenfone 3 Ultra nantinya akan mengincar pasar smartphone berlayar besar. Berikut adalah spesifikasi ketiganya.
Lalu, fitur apa yang membedakan Zenfone 3 dengan smartphone buatan Asus sebelumnya? Selamat jalan IntelSelama ini, Asus hampir selalu menggunakan chipset buatan Intel untuk smartphone Zenfone mereka. Namun keputusan Intel untuk tidak lagi memproduksi prosesor smartphone akhirnya mengharuskan Asus untuk mengubah strategi. Itulah mengapa Asus kemudian memilih Snapdragon 625 sebagai “dapur pacu” bagi smartphone terbarunya ini. Sejauh ini, Zenfone 3 merupakan salah satu smartphone pertama yang menggunakan prosesor kelas menengah buatan Qualcomm tersebut. Prosesor tersebut mempunyai 8 inti (Octa-Core) dan bisa memproses data dengan frekuensi 2 GHz. Kamera yang lebih baikSeolah mengikuti perkembangan zaman, Asus pun menghadirkan kamera yang lebih baik untuk Zenfone 3. Apabila Zenfone 2 hanya menggunakan kamera berkekuatan 13 MP, kini Asus menyematkan kamera 16 MP buatan Sony. Kamera ini sebelumnya juga digunakan oleh Xiaomi Mi 5 dan Oppo R9 Plus. Untuk kamera depan, Asus juga menaikkan resolusinya dari yang sebelumnya hanya 5 MP menjadi 8 MP. USB Type-CAsus juga menggunakan port USB Type-C untuk pertama kalinya pada Zenfone 3. Versi terbaru dari USB ini mempunyai bentuk yang simetris, sehingga kamu bisa memasangnya secara terbalik. Sebelumnya, port Type-C ini telah digunakan oleh beberapa smartphone lain, seperti Xiaomi Mi 5, dan LG G5. Selamat datang pemindai sidik jariAsus Zenfone 3 pun menambah deretan smartphone baru yang dilengkapi dengan alat pemindai sidik jari. Produsen smartphone terkenal seperti Apple, Samsung, dan LG sebelumnya telah menanamkan alat tersebut di perangkat flagship mereka. Simak ulasan mengenai kelemahan pemindai sidik jari di sini Asus meletakkan alat pemindai sidik jari di bagian belakang Zenfone 3 agar lebih mudah digunakan. Menurut Asus, alat pemindai tersebut bisa mengenali lima jari pengguna dan bisa digunakan untuk membuka kunci smartphone dalam satu detik. Untuk Zenfone 3 dengan RAM 3 GB dan kapasitas penyimpanan internal sebesar 32 GB, Asus mematok harga yang cukup terjangkau, yaitu US$249 (sekitar Rp3,4 juta). Sedangkan mereka memasang harga US$499 (sekitar Rp6,8 juta) untuk varian Deluxe dan US$479 (sekitar Rp6,5 juta) untuk Ultra. (Diedit oleh Fadly Yanuar Iriansyah) The post 4 Teknologi Unggulan pada Asus Zenfone 3 appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Dynasty Warriors Akan Hadir sebagai Game Fighting 2D di Platform Mobile Posted: 31 May 2016 10:49 PM PDT Penerbit game asal Cina, Perfect World, mengumumkan akan merilis game mobile yang diangkat dari seri Dynasty Warriors. Game yang disebut Dynasty Warriors Mobile tersebut dikembangkan untuk perangkat Android dan iOS, serta akan dipamerkan pertama kali pada ajang E3 2016 yang akan berlangsung bulan ini. Dynasty Warriors Mobile bukanlah kali pertama seri Dynasty Warriors menyambangi platform mobile. Sebelumnya, Dynasty Warriors pernah hadir sebagai game ponsel berbasis Java. Namun, Dynasty Warriors Mobile merupakan kali pertama seri musou berlatar perang tiga kerajaan di Cina klasik tersebut hadir di platform mobile masa kini. Tidak seperti seri Dynasty Warriors di console maupun PC yang mengusung genre musou, Dynasty Warriors Mobile akan menghadirkan aksi pertarungan ala game fighting 2D dengan bumbu elemen side-scrolling. Sejumlah screenshot yang dibagikan developer tidak hanya menampilkan aksi pertarungan antara dua karakter di dalam game, tapi juga sebuah misi di mana karakter yang kamu kendalikan akan menunggang kuda mengejar kereta. Perfect World mengklaim akan menghadirkan gameplay sekelas console dengan grafis maupun animasi yang berkualitas untuk standar perangkat mobile. Aksi pertarungan yang ada di dalam Dynasty Warriors Mobile juga telah dioptimalkan untuk smartphone maupun tablet, serta dilengkapi serangan lemah dan kuat, sistem parry, hingga jurus Musou spesial. Simak juga review Dynasty Warriors 8 yang terasa seperti “permen karet” Kamu dapat mengoleksi sedikitnya lima puluh karakter yang memiliki karaktertistik unik masing-masing. Setiap karakter dapat ditingkatkan kekuatannya lewat sistem upgrade dengan menggunakan ratusan jenis kartu di dalam game. Belum disebutkan kapan Perfect World berniat untuk merilis Dynasty Warriors Mobile di seluruh dunia. Dengan desain game yang kental dengan nuansa free-to-play ini, apakah kamu tertarik untuk memainkannya saat dirilis nanti? Sumber: 2P.com, SocialTimes (Diedit oleh Mohammad Fahmi) The post Dynasty Warriors Akan Hadir sebagai Game Fighting 2D di Platform Mobile appeared first on Tech in Asia Indonesia. | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Resep Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pengguna dalam Empat Minggu Posted: 31 May 2016 09:59 PM PDT Aplikasi video chat Rounds menjadi menarik berkat pengoperasiannya yang mudah dan memiliki banyaknya fitur unik di dalamnya. Fakta bahwa sebagian besar dari 22 juta penggunanya saat ini diakusisi secara organik adalah aspek penting lainnya. Jika kamu mampu membuat produk yang benar-benar dibutuhkan pengguna, maka tanpa kamu minta pun mereka akan memberitahukannya kepada teman serta kerabat, dan kamu tak perlu menggelontorkan banyak uang untuk meningkatkan jumlah unduhan. Bukan berarti startup ini tidak “membakar uang” untuk memasarkan produknya. Mereka telah berhasil mengumpulkan US$22 juta (sekitar Rp297 miliar) dari pendanaan VC, jumlah yang tentunya tidak sedikit. Beberapa waktu yang lalu, Rounds merilis aplikasi chatting video yang bahkan lebih baik lagi, Booyah. User experience (UX) yang dimilikinya sangat baik, dengan desain minimalis, sederhana, dan tanpa banyak kendala. Kamu hanya perlu mengunduh aplikasi tersebut, lakukan tap pada opsi Start Video call dan buat tautan yang dapat kamu bagikan ke aplikasi WhatsApp, LINE, Twitter, Facebook Messenger, atau bisa juga lewat SMS. Nantinya semua teman kamu cukup mengakses tautan tersebut dan secara otomatis mereka akan dihubungkan ke dalam penggilan video kamu di dalam aplikasi. Selagi menunggu respons dari teman-teman, kamu dapat mengecilkan aplikasi ini – Booyah akan memberitahu kamu jika teman-teman kamu sudah terhubung. Cukup seperti itu. Tak perlu log in lewat media sosial, pun dengan username, serta tidak perlu juga mencari teman di daftar kontak kamu. Dengan apa yang mereka usung, Booyah seharusnya bisa menjadi alternatif yang sangat berguna sebagai pengganti aplikasi sejenis lain yang cukup “berat” seperti Skype, Google Hangouts, dan Facetime. Booyah sudah diunduh lebih dari satu juta kali sejak diluncurkan. "Kami tak mengeluarkan sepeser pun uang untuk memasarkan produk ini," tulis Natasha Shine-Zirkel, kepala pemasaran Rounds. Jadi, apa rahasia Rounds untuk memperoleh pemasaran viral dan berkembang secepat itu? Berikut adalah empat hal dirangkum dari penuturan Natasha. 1. Fokus pada keinginan penggunaIstilah tersebut kini terdengar klise, namun tetap sangat penting untuk diingat. Rounds memiliki jumlah unduhan jutaan kali dan mereka bisa saja hanya fokus untuk pada para pengguna tersebut, namun startup yang bermarkas di Tel Aviv ini menyadari pentingnya kebutuhan akan pengalaman yang tak terlupakan.
Kebutuhan tersebut tervalidasi setelah Booyah mencapai satu juta unduhan dalam empat pekan. Terlepas dari fakta bahwa Rounds dan Booyah sama-sama menawarkan layanan video chat dalam grup, pengalaman serta antarmuka yang ditawarkan kedua aplikasi tersebut sangatlah berbeda. Rounds, selain menghadirkan layanan obrolan video, juga mengintegrasikan layanan foto, snapshot, game dan musik. Sedangkan Booyah hanya mengandalkan layanan obrolan video instan. Keduanya ditujukan untuk segmen yang berbeda. 2. Memasukkan elemen viralBaik Rounds maupun Booyah memiliki elemen viral, sebab untuk menggunakannya, kamu harus membagikan tautan (yang dihasilkan oleh aplikasi tersebut) kepada temanmu. Namun, itu saja tidak cukup, pengalaman yang ditawarkan kedua aplikasi ini memicu penggunananya untuk menyebarkan dan mengundang keikutsertaan pengguna lain. "Dengan desain yang menarik, UX yang baik, teknologi utama yang solid, pendekatan berbasis data, dan mengutamakan keinginan pengguna, kami telah melandasi pembuatan aplikasi ini dengan cinta dan pengalaman terbaik untuk para pengguna kami," imbuh Natasha. Sudah pasti saya mengagumi para pengguna produk kami. 3. Curahkan waktu dalam proses pengembangan produkBerapa kali kita pernah mengunduh sebuah aplikasi, mencobanya selama beberapa hari, lalu kemudian menyeret menghapusnya tanpa pikir panjang? Itulah mimpi buruk setiap developer. Semua jerih payah mereka berakhir sia-sia. Natasha menjelaskan bahwa usability test atau uji kebergunaan merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam etos desain startup. Hanya pengguna sebenarnya yang dapat mengetahui apa yang dibutuhkan, disukai, atau dibenci oleh pengguna lain. Tim mencurahkan banyak usaha dan waktu mereka untuk menampung saran dan kritikan dan kemudian menuangkannya ke dalam proses desain. Untuk memastikan agar para pengguna tetap menggunakan aplikasi mereka, startup ini berusaha untuk terus meningkatkan layanannya. "Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan yang mereka sadar telah mereka miliki, namun juga untuk memahami secara tersirat dan mencari tahu kesulitan yang dapat kami atasi yang bahkan tidak mereka sadari," tegas Natasha. 4. Growth HackingNatasha tetap konsisten pada pendiriannya bahwa tak seharusnya startup menghamburkan uang untuk mengakuisisi pengguna. "Semua orang dapat “membeli” pengguna yang baru," jelasnya. "Akuisisi pengguna (berbayar), menurut hemat kami, harusnya diterapkan untuk membangun fondasi di pasar yang baru sebab hal itu dapat menghambat perusahaan untuk mengetahui jumlah pertumbuhan yang sebenarnya,” tambahnya lagi Sebagai gantinya, Natasha menyarankan untuk mencurahkan usaha dan waktu untuk memahami apa yang dapat membuat para pengguna menggemari produk kamu, memberitahukannya kepada orang lain, dan memberi mereka pengalaman terbaik. Namun, penting juga untuk memastikan agar aplikasi kita mudah diakses dan dicari di toko aplikasi. Jika tidak, apa gunanya aplikasi yang menakjubkan jika aplikasi tersebut sulit ditemukan? So when it comes to that, the startup does a lot of A/B testing for icons, screenshots, and banner images. There's also a significant amount of tests with the text to ensure users understand the app's core offering and that it's easily discoverable during search. Replying individually to each review is another technique employed by Rounds to help build a community and ensure ratings remain high. Untuk menyiasati hal itu, Rounds melakukan A/B Testing terhadap ikon, screenshot, dan gambar banner mereka. Mereka juga melakukan sejumlah pengujian signifikan lainnya terhadap teks untuk memastikan pengguna memahami layanan utama yang ditawarkan aplikasi ini dan agar aplikasi ini mudah ditemukan dalam pencarian. Menjawab setiap ulasan pengguna adalah salah satu teknik lain yang dilakukan Rounds untuk mempermudah mereka membangun komunitas dan memastikan agar nilai aplikasi mereka tetap tinggi. Ada beragam cara untuk mengakuisisi pengguna tanpa perlu “membakar uang” (Artikel ini pertama kali dipublikasikan dalam bahasa Inggris oleh Osman Husain. Isi di dalamnya telah diterjemahkan dan dimodifikasi. Diedit oleh Iqbal Kurniawan dan Pradipta Nugrahanto) The post Resep Jitu Meningkatkan Pertumbuhan Pengguna dalam Empat Minggu appeared first on Tech in Asia Indonesia. |
You are subscribed to email updates from Tech in Asia Indonesia. To stop receiving these emails, you may unsubscribe now. | Email delivery powered by Google |
Google Inc., 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA 94043, United States |
No comments:
Post a Comment